You are on page 1of 7

Jurnal Mina Sains ISSN: 2407-9030 Volume 5 Nomor 2, Oktober 2019 77

ANALISIS BIAYA MANFAAT DAN SISTEM SOSIAL EKOLOGI


BUDIDAYA KERANG HIJAU KOTA SERANG
COST ANALYSIS OF BENEFITS AND ECOLOGICAL SOCIAL SYSTEM
GREEN SHELL CULTIVATION IN SERANG CITY
Arwa Inas Shafiya 1), Kastana Sapanli 2)
1
Mahasiswa Dept. Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB, Jl.
Raya Dramaga, Kampus IPB Dramaga Bogor 16680
2
Dosen Dept. Ekonomi Sumberdaya dan Lingkungan Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB, Jl.
Raya Dramaga, Kampus IPB Dramaga Bogor 16680

ABSTRACT
Mussels are included as part of aquaculture leading commodities in Banten Province.
Green mussel is one of the mussels that has been cultivated in Banten, especially in Serang
City. The purposes of this research are to analyze feasibility comparison based on differences
in cultivation methods, analyze connectivity of social ecological systems (SES) in green
mussel cultivation, and formulate solutions to develop a good and sustainable green mussel
cultivation in Serang City. The analytical methods are analysis of cost-benefit, and descriptive
based on the link in the SES. The results show that stake method is more feasible based on
cost-benefit analysis indicators. The problems found based on connectivity in SES subsystems
of green mussel cultivation in Serang City are there is sediment that can obstruct green mussel
growth on the site, disposing of garbage in the sea, conflicts between cultivators and
fishermen, the coaching without further monitoring yet, no waste processing technology, and
no accomodation from the city government related to cultivation components. The
Recommendations that can be given are the need to dredge and study the condition of sea
location, giving education about the condition of sea environmemt, doing arrangement of sea
zonation rules, monitoring the implementation of coaching results, giving accomodation with
guidance related to the processing of production waste, and subsidies cultivation components
by the city government.
Key words: analysis of cost-benefit, green mussel, marineculture, social ecological system,
policy

ABSTRAK
Kekerangan termasuk bagian dari komoditas unggulan pada perikanan budidaya di
Provinsi Banten. Kerang hijau merupakan salah satu jenis kekerangan yang telah
dibudidayakan di Banten, khususnya di Kota Serang. Tujuan penelitian ini adalah
menganalisis perbandingan kelayakan usaha budidaya berdasarkan perbedaan metode,
menganalisis konektivitas sistem sosial ekologi pada budidaya kerang hijau, dan merumuskan
solusi untuk mengembangkan usaha budidaya kerang hijau agar dapat diterapkan dengan baik
dan berkelanjutan di Kota Serang. Penelitian ini menggunakan metode analisis biaya manfaat
dan deskriptif berdasarkan hubungan pada social ecological system (SES). Hasil analisis
menunjukkan bahwa metode tancap lebih layak diterapkan berdasarkan indikator analisis
biaya manfaat. Permasalahan yang ditemukan berdasarkan konektivitas SES di Kota Serang
terkait budidaya kerang hijau, yaitu adanya endapan zat penghambat pertumbuhan kerang
hijau di lokasi, kebiasaan membuang sampah di laut, konflik antara pembudidaya dengan
nelayan, adanya pembinaan yang belum disertai pemantauan lebih lanjut, belum ada teknologi
pengolahan limbah, dan belum ada bantuan komponen produksi dari pemerintah kota.
Rekomendasi yang dapat diberikan untuk diterapkan di Kota Serang terkait budidaya kerang
78 Shafiya dan Sapanli Analisis Biaya Manfaat dan Sistem Sosial Ekologi

hijau, yaitu perlu ada tindakan pengerukan dan kajian kondisi lokasi yang tepat, edukasi
kebersihan laut, penetapan aturan zonasi laut, pemantauan penerapan hasil pembinaan,
memberikan bantuan dan pembinaan terkait pengolahan limbah produksi kerang hijau, dan
pemberian bantuan atau subsidi oleh pemerintah kota berupa komponen produksi budidaya.
Kata kunci: budidaya laut, analisis biaya-manfaat, kerang hijau, sistem sosial ekologi,
kebijakan

Arwa Inas Shafiya, Kastana Sapanli. 2019. Analisis Biaya Manfaat dan Sistem Sosial Ekologi
Budidaya Kerang Hijau Kota Serang. Jurnal Mina Sains 5(2): 77 – 83.

PENDAHULUAN Dinas Kelautan dan Perikanan (DKP)


Perikanan adalah salah satu sektor Banten tahun 2015, kekerangan termasuk
yang menjadi roda penggerak dalam ke dalam komoditas unggulan dalam
perekonomian Indonesia dan dibedakan subsektor perikanan budidaya di provinsi
menjadi dua macam, yaitu perikanan Banten. Kota Serang ikut berkontribusi
tangkap dan budidaya. Menurut Badan terhadap hasil produksi kerang hijau di
Pusat Statistik (BPS) tahun 2018, data Banten. Namun berdasarkan data dari
produksi pada tahun 2012-2016 Dinas Pertanian Kota Serang (2018),
menunjukkan bahwa perikanan budidaya jumlah produksi kerang hijau di Kota
memberikan kontribusi terbesar Serang pada tahun 2016 dan 2017 hanya
dibandingkan perikanan tangkap terhadap mencapai 713,93 dan 749,63 ton. Angka
perikanan nasional dalam kurun waktu yang telah disebutkan tersebut termasuk
lima tahun berturut-turut. Pentingnya rendah, apabila dibandingkan dengan
pengaruh perikanan budidaya terhadap jumlah produksi pada tahun 2015 yang
sektor perikanan di Indonesia mendorong dapat mencapai 1033,44 ton.
Kementerian Kelautan dan Perikanan Kegiatan produksi kerang hijau
(KKP) untuk terus berupaya meningkatkan dipengaruhi oleh pilihan penggunaan
produksi perikanan budidaya, salah metode budidaya untuk menghasilkan
satunya budidaya laut. Salah satu bentuk kerang hijau yang siap panen, dan
budidaya laut adalah dengan melakukan kebijakan dalam menentukan keputusan
usaha budidaya kekerangan. Menurut terkait budidaya kerang hijau. Oleh karena
Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya itu, pemilihan metode budidaya dan
(DJPB) KKP tahun 2015, komoditas penentuan kebijakan harus direncanakan
kekerangan memiliki peluang untuk dan disusun dengan memerhatikan
dikembangkan karena potensi pasar yang kemampuan lingkungan setempat, agar
tinggi dan metode budidaya yang mudah bisa mencapai produktivitas kerang hijau
dikuasai, sehingga diharapkan mampu yang optimal.
mendorong tingkat perekonomian bagi Penelitian ini bertujuan untuk
masyarakat pesisir. Target produksi menganalisis perbedaan kelayakan usaha
kekerangan diperkirakan akan tumbuh berdasarkan metode budidaya untuk
mencapai 32,6% per tahun hingga 2019. menjelaskan aspek finansial pada budidaya
Kerang hijau merupakan salah satu jenis kerang hijau, menganalisis sistem sosial
kekerangan yang telah dibudidayakan di ekologi yang berkaitan dengan budidaya
Indonesia. kerang hijau di Kota Serang, dan
Provinsi Banten adalah salah satu merekomendasikan solusi untuk
provinsi yang telah menerapkan produksi mengembangkan usaha budidaya kerang
kerang hijau di Indonesia, karena kondisi hijau agar dapat diterapkan secara baik dan
alam dan lingkungannya cocok untuk berkelanjutan, khususnya di Kota Serang.
membudidayakan kerang hijau. Menurut
Jurnal Mina Sains ISSN: 2407-9030 Volume 5 Nomor 2, Oktober 2019 79

METODE PENELITIAN instansi pemerintah seperti Dinas Pertanian


Lokasi dan Waktu Kota Serang dan literatur lainnya.
Penelitian ini menggunakan desain
cross-sectional study, yaitu penelitian yang Metode Analisis Data
dilakukan pada waktu tertentu dan tidak Metode yang digunakan pada
berkelanjutan. Lokasi penelitian ini terletak penelitian adalah metode kuantitatif dan
di Kecamatan Kasemen, sebagai satu- kualitatif. Metode kuantitatif yang
satunya wilayah pesisir di Kota Serang. dimaksud dalam penelitian ini adalah
Penentuan lokasi dilakukan secara analisis biaya-manfaat untuk menjawab
purposive dengan memperhatikan bahwa tujuan pertama. Sedangkan metode
pada daerah tersebut terdapat budidaya kualitatif yang dimaksud berupa analisis
kerang hijau yang menerapkan lebih dari deskriptif berdasarkan hubungan pada
satu macam metode budidaya, serta subsistem di social ecological system
terdapat kelompok nelayan budidaya (SES) untuk menjawab tujuan kedua
kerang hijau. Kegiatan program dilakukan penelitian ini. Hasil analisis biaya-manfaat
selama empat bulan dari bulan Maret dan SES yang disesuaikan dengan kondisi
hingga Juni 2019. di lapangan digunakan untuk menjawab
tujuan ketiga penelitian ini. Penjelasan
Metode Pengambilan Data mengenai metode analisis yang telah
Penelitian ini menggunakan data disebutkan, adalah sebagai berikut:
primer dan sekunder. Data primer 1. Analisis Biaya-Manfaat
diperoleh melalui wawancara kepada a) Net Present Value (NPV)
responden menggunakan kuesioner dan Net Present Value (NPV) dapat
wawancara secara mendalam. Responden diartikan sebagai nilai sekarang dari
dalam penelitian ini ditentukan arus pendapatan yang ditimbulkan
menggunakan metode sensus, dengan oleh investasi. NPV menunjukkan
ketentuan responden tergabung dalam keuntungan yang akan diperoleh
kelompok pembudidaya setempat dan selama umur usaha. Suatu usaha
menggunakan salah satu metode budidaya dikatakan layak secara finansial jika
yang telah diterapkan di Kota Serang (rakit NPV ≥ 0 (Gittinger 1986). Rumus
dan tancap). Responden adalah yang digunakan dalam perhitungan
pembudidaya kerang hijau sebanyak 15 NPV adalah sebagai berikut:
orang untuk metode rakit dan 15 orang
i=0
untuk metode tancap. Total ukuran sampel Bt - Ct
mencapai 30 orang. NPV= ∑
(1 + i)t
Pengumpulan data primer diperoleh t=n
melalui kuesioner kepada sampel Keterangan:
responden pembudidaya, serta melalui Bt = Penerimaan (Benefit) tahun ke-t
wawancara mendalam dengan pendekatan (Rupiah)
informan kunci. Responden yang termasuk Ct = Biaya (Cost) tahun ke-t (Rupiah)
informan kunci ditentukan dengan asumsi n = Umur proyek (Tahun)
bahwa mereka mengetahui dan memiliki i = Tingkat suku bunga atau Discount
pengalaman terkait budidaya kerang hijau rate (persen)
di Kecamatan Kasemen. Informan kunci t = Periode (Tahun)
yang dimaksud diantaranya perwakilan b) Net Benefit Cost Ratio (Net B/C)
dari kelompok pembudidaya, pengurus Net Benefit Cost Ratio (Net B/C)
koperasi ISM Karya Sinar Bahari, merupakan angka perbandingan antara
penyuluh perikanan, Dinas Pertanian Kota nilai kini arus manfaat dibagi dengan
Serang, dan Karya Masyarakat Mandiri nilai sekarang arus biaya. Net B/C
sebagai lembaga swadaya masyarakat menunjukkan tingkat besarnya
(LSM). Data sekunder didapatkan melalui tambahan manfaat pada setiap
80 Shafiya dan Sapanli Analisis Biaya Manfaat dan Sistem Sosial Ekologi

tambahan biaya sebesar satu satuan NPV’’ = NPV yang bernilai negatif
uang. Pemilihan ukuran Net B/C dari (Rupiah)
manfaat proyek menggunakan kriteria i’ = Discount rate yang
khusus, yaitu memilih semua proyek menghasilkan NPV positif
yang nilai Net B/C rasionya ≥ 1 (persen)
(Gittinger 1986). Rumus yang i’’ = Discount rate yang
digunakan sebagai berikut: menghasilkan NPV negatif
(persen)
Bt - Ct
∑i=0
t=n untuk Bt - Ct >0
(1 + i)t 2. Social Ecological System (SES)
Net B/C =
Bt - Ct Social Ecological System (SES)
∑i=0 untuk Bt - Ct <0
t=n
(1 + i)t adalah bentukan dari sistem manusia dan
Keterangan: sistem alam yang saling berkaitan dan
Net B/C = Nilai Benefit-cost ratio saling mempengaruhi (Berkes et al. 2014).
Bt = Penerimaan yang Kerangka umum pada pendekatan SES
diperoleh pada tahun ke t menunjukkan hubungan diantara empat
(Rupiah) subsistem yang memengaruhi satu sama
Ct = Biaya yang dikeluarkan lain, yaitu subsistem sumberdaya, unit
pada tahun ke-t (Rupiah) sumberdaya, pengguna, dan tata kelola
n = Umur proyek (Tahun) (Ostrom 2009). Terdapat empat subsistem
i = Tingkat suku bunga atau pada penelitian ini yang perlu dikaji agar
Discount rate (persen) mampu menganalisis kasus berdasarkan
t = Periode (Tahun) SES, yaitu laut sebagai subsistem
sumberdaya atau resource system, kerang
c) Internal Rate of Return (IRR) hijau sebagai subsistem unit sumberdaya
Internal Rate of Return (IRR) atau resource unit, pembudidaya kerang
adalah tingkat pengembalian finansial hijau sebagai subsistem pengguna atau
yang dinyatakan dalam satuan persen. user, serta peran dan aturan yang
Jika diperoleh nilai IRR lebih besar diterapkan para stakeholder sebagai
daripada tingkat diskonto yang subsistem tata kelola atau governance
berlaku, maka proyek atau usaha layak system. Keempat sistem tersebut dianalisis
untuk dilaksanakan (Gittinger 1986). konektivitasnya secara deskriptif, sehingga
Rumus yang digunakan adalah sebagai dapat ditemukan permasalahan yang terjadi
berikut: berdasarkan interaksi antar subsistem yang
NPV'
IRR = i' + (i'' - i' ) menghasilkan dampak yang dapat terjadi
NPV' -NPV'' pada kegiatan budidaya kerang hijau di
Kota Serang.
Keterangan:
NPV’ = NPV yang bernilai positif
(Rupiah)
NPV, Net B/C, dan IRR berdasarkan
HASIL DAN PEMBAHASAN metode budidaya yang dicantumkan pada
Analisis biaya-manfaat dilakukan Tabel 1. Berdasarkan hasil analisis pada
untuk membandingkan kelayakan usaha Tabel 1, budidaya kerang hijau metode
budidaya kerang hijau yang telah rakit dan tancap memiliki nilai NPV positif
dilakukan di Kota Serang secara finansial sebesar 1.203.031 dan 1.202.383. Hal
dari metode rakit dan tancap. Indikator tersebut menunjukkan bahwa usaha
yang dinalisis adalah NPV, Net B/C, dan budidaya kerang hijau metode rakit dan
IRR dengan menggunakan tingkat suku tancap di Kecamatan Kasemen memiliki
bunga sebesar 6,5%. Dari hasil analisis tambahan manfaat untuk nilai yang
tersebut, didapatkan perbandingan nilai sekarang sebesar Rp 1.203.031 dan Rp
Jurnal Mina Sains ISSN: 2407-9030 Volume 5 Nomor 2, Oktober 2019 81

1.202.383. Nilai Net B/C pada budidaya pengembalian modal untuk budidaya
kerang hijau metode rakit sebesar 1,11 dan kerang hijau metode rakit dan tancap
1,2, yang berarti setiap pengeluaran biaya sebesar 9% dan 15%. Ketiga jenis nilai
produksi dengan metode rakit dan tancap yang disebutkan pada setiap metode
sebesar Rp 1.000 akan meningkatkan menunjukkan bahwa secara finansial,
manfaat sebesar Rp 1.110 dan Rp 1.200. usaha budidaya kerang hijau layak pada
Nilai IRR pada budidaya kerang hijau kedua metode, namun posisi metode
metode rakit dan tancap sebesar 9% dan tancap lebih layak karena memiliki nilai
15%. Hal ini menunjukkan bahwa yang lebih besar pada Net B/C dan IRR.

Tabel 1 Perbandingan metode budidaya kerang hijau berdasarkan nilai NPV, Net B/C, dan
IRR per bagan di Kota Serang
Metode Budidaya
No Indikator
Rakit Tancap
1. NPV (Rp) 1.203.031 1.202.383
2. Net B/C 1,11 1,2
3. IRR (%) 9 15

Analisis deskriptif berdasarkan SES adalah adalah sebagai berikut: (1)


dilakukan berdasarkan pengamatan di Ketidakpastian waktu panen yang efektif,
lokasi, informasi yang dikumpulkan dari (2) Bertambahnya kandungan zat limbah di
para responden, dan publikasi terkait. laut, sehingga dikhawatirkan mengancam
Permasalahan yang ditemukan berdasarkan kegiatan budidaya kerang hijau, (3)
interaksi dari subsistem pada analisis Hambatan akses pemanfaatan laut bagi
tersebut adalah sebagai berikut: (1) pembudidaya atau pengguna laut lainnya,
Terganggunya kerang hijau dalam (4) Hasil produksi tidak sesuai kriteria
menyaring makanan akibat adanya yang diinginkan, baik hasil panen maupun
endapan material (limbah dan nutrien) hasil olahan, (5) Potensi eksternalitas
yang menyebabkan hambatan pada negatif bagi masyarakat akibat limbah dari
pertumbuhan kerang hijau. Masalah hasil pengolahan kerang hijau di sekitar
mengenai hal ini dapat menjadi lebih parah lokasi kegiatan, dan (6) Hambatan kegiatan
jika terjadi upwelling di laut, (2) Kebiasaan produksi dari segi modal karena besarnya
pembudidaya membuang sampah di laut, biaya produksi yang harus ditanggung
mengakibatkan laut tercemar, (3) Konflik pembudidaya, terutama yang masih
antara pembudidaya kerang hijau dengan termasuk skala kecil.
nelayan, akibat belum adanya aturan yang Berdasarkan hasil analisis yang telah
jelas dari pemerintah terkait zonasi laut disebutkan di atas, solusi berupa
berdasarkan jenis kegiatan, (4) Pemerintah rekomendasi yang dapat diberikan terkait
kota baru melakukan pembinaan yang budidaya kerang hijau di Kota Serang
berkaitan dengan standar produksi adalah sebagai berikut:
budidaya perikanan dan pengolahan kerang 1. Adanya kebijakan berupa tindakan
hijau tanpa disertai pemantauan lebih pengerukan untuk mengatasi
lanjut, (5) Pembudidaya belum memiliki pendangkalan wilayah pesisir dan
dan menguasai teknologi pengolahan kajian mengenai kondisi lokasi terkait
limbah kulit kerang hijau, dan (6) limbah untuk menahan potensi
Pemerintah kota belum pernah upwelling dan tingkat endapan
memberikan bantuan terkait komponen penyebab hambatan pertumbuhan
produksi budidaya. Dampak yang dapat kerang hijau di lokasi.
tejadi dari permasalahan tersebut terkait 2. Edukasi bagi pembudidaya agar
budidaya kerang hijau di Kota Serang kebiasaan membuang sampah di laut
82 Shafiya dan Sapanli Analisis Biaya Manfaat dan Sistem Sosial Ekologi

berkurang dan lebih peduli terhadap pemerintah kota. Rekomendasi yang


pentingnya kebersihan laut. Akan jauh diberikan terkait budidaya kerang hijau di
lebih baik apabila hal ini juga Kota Serang adalah perlu ada tindakan
diterapkan terhadap masyarakat pengerukan dan kajian penentuan kondisi
sekitar. lokasi, edukasi kebersihan laut, penetapan
3. Menetapkan aturan terkait batas zonasi aturan zonasi laut, pemantauan penerapan
laut berdasarkan jenis kegiatan, untuk hasil pembinaan, pemberian bantuan dan
mencegah terjadinya konflik antar kegiatan pembinaan mengenai pengolahan
pembudidaya dengan nelayan lain limbah dari hasil produksi dan pengolahan
sebagai sesama pengguna wilayah laut kerang hijau, dan pemberian bantuan atau
di lokasi tersebut. subsidi oleh pemerintah kota berupa
4. Memantau penerapan hasil pembinaan komponen produksi yang dibutuhkan pada
yang telah dilakukan pemerintah, kegiatan budidaya.
seperti standar produksi dan
pelaksanaan proses pengolahan kerang UCAPAN TERIMA KASIH
hijau terhadap pihak yang telah Peneliti mengucapkan terima kasih
mengikutinya, terutama dari sisi kepada Kementerian Riset, Teknologi, dan
teknologi sehingga ada jaminan bahwa Pendidikan Tinggi (Kemristekdikti) atas
jumlah dan kualitas produksi yang bantuan finansial yang telah diberikan,
dihasilkan tetap konsisten sesuai sehingga penelitian ini dapat dilaksanakan.
kriteria yang diharapkan.
5. Pemberian bantuan dan kegiatan
pembinaan kepada para pembudidaya DAFTAR PUSTAKA
dan usaha pengolahan kerang hijau Berkes F, Ibarra MA, Armitage D, Charles
terkait pengolahan limbah dari hasil T, Loucks L, Makino M, Satria A,
produksi dan pengolahan tersebut. Seixas C, Abraham J. 2014.
6. Pemberian bantuan atau subsidi oleh Guidlines for analysis of social-
pemerintah Kota Serang kepada ecological system [internet].
pembudidaya berupa komponen yang [diunduh 2018 Nov 4]. Tersedia pada
dibutuhkan pada produksi budidaya. communityconservation.net/wp-
content/uploads/2016/01/FINAL_CC
KESIMPULAN RN-Guidelines-for-Analysis-of-
Berdasarkan hasil analisis biaya- Social-Ecological-Systems-
manfaat, metode tancap adalah metode September-2014.pdf
yang lebih layak digunakan secara
finansial pada usaha budidaya kerang hijau Badan Pusat Statistik. 2018. Statistik
di Kota Serang. Berdasarkan hasil analisis Indonesia 2018. Badan Pusat
dengan memerhatikan interaksi subsistem Statistik. Jakarta. Indonesia.
pada SES, permasalahan yang ditemukan
berdasarkan konektivitas atau interaksi Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi
antar sistem sosial ekologi di Kota Serang Banten. 2015. Potensi kelautan dan
terkait budidaya kerang hijau adalah perikanan Provinsi Banten Tahun
adanya endapan yang menghambat 2014. Diunduh 2018 Des 13. Dari
pertumbuhan kerang hijau di lokasi, https://dkp.bantenprov.go.id/read/pot
kebiasaan membuang sampah di laut, ensi.html
konflik antara pembudidaya dengan
Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya
nelayan, adanya pembinaan tanpa disertai
Kementerian Kelautan dan
pemantauan lebih lanjut, belum adanya
Perikanan. 2015. KKP dorong
teknologi pengolahan limbah, dan belum
budidaya kerang yang mandiri dan
ada bantuan komponen produksi dari
berkelanjutan [internet]. [diunduh
Jurnal Mina Sains ISSN: 2407-9030 Volume 5 Nomor 2, Oktober 2019 83

2018 Des 13]. Tersedia pada Gittinger JP. 1986. Analisis Ekonomi
http://www.djpb.kkp.go.id/arsip/c/31 Proyek-Proyek Pertanian.
7/KKP-DORONG-BUDIDAYA- Terjemahan Edisi ke-2. UI-Press.
KERANG-YANG-MANDIRI-DAN- Jakarta. Indonesia.
BERKELANJUTAN/?category_id=8
Ostrom E. 2009. A general framework
Dinas Pertanian Kota Serang. 2018. Data for analyzing sustainability of
Sistem Informasi Pembangunan social-ecological systems. Science.
Daerah (SIPD) Bidang Perikanan. 325: 419-422.
Subbidang Perikanan Budidaya
Dinas Pertanian Kota Serang.

You might also like