You are on page 1of 9

Jurnal Ilmiah INOVASI, Vol.1 No. 1 Hal.

23-32, Edisi Januari-April 2016, ISSN 1411-5549

THE DEVELOPMENT PROSPECT OF AN AGRIBUSINESS RICE


ORGANIC IN KEDIRI FOR SUPPORTING THE RESILIENCE FOOD
PROGRAM OF EAST JAVA

PROSPEK PENGEMBANGAN AGRIBISNIS PADI ORGANIK DI


KABUPATEN KEDIRI GUNA MENDUKUNG PROGRAM KETAHANAN
PANGAN DI JAWA TIMUR

Deddy Kurniawan
Agribisnis - Fakultas Pertanian - Universitas Islam Jember (UIJ),
deddy.agrib@gmail.com

ABSTRACT

This research focus on researching the fulfillment of food aspect for society, the available level of
food depend on accessibility and stability of food. The organic agriculture was become solution for giving
back the healthy land and product. Out come the eagerness of society to change an organic product can be
caused the demand agriculture organic product rapidly rice on. The producer of organic agriculture in East
Java nowdays is limited. The purpose of this research for knowing the implementationn technically of food
organic, the economic institutional, farm advisibility also how the goverment support and the organic
agriculture stake holder in Kediri Regency, East Java. The method of this research analitic methodology,
descriptive, that has correlational in interpretation of data that using skuensial sampling method. This reseach
also use descriptive analysis, efficiency and SWOT. The comodity rice organic farmers level in Kediri with
production 8, 098 Kg/ Ha by income Rp. 21.450.819/season, it’s mean that is very suitable for giving the
advantages to the farmers. The ratio value R/C ratio 4,39. It means the use of production cost very efficient.
The goverment support and stakeholder are formed of regional development, road infrastructure, irrigation
networks, facility certification, organic product promotion, SLPTT, The prospect and development
agribusiness rice organic strategy in Kediri, was include in speculative kuadran, it’s means that development
has become good prospect.

Key word : Rice Organic, Suficiency food, Prospect of Agribusiness

ABSTRAK

Kajian ini difokuskan untuk menelusuri aspek pemenuhan pangan oleh masyarakat, tingkat
ketersediaan pangan serta aksesibilitas dan stabilitas pangan. Pertanian organik merupakan solusi untuk
mengembalikan kesehatan lahan dan produk yang dihasilkan. Keinginan masyarakat untuk beralih ke produk
organik menyebabkan permintaan produk pertanian organik meningkat pesat. Produsen pertanian organik di
Jawa Timur pada saat ini masih sangat terbatas. Kajian penelitian ini bertujuan untuk mengetahui teknis
penerapan pangan organik, kelembagaan ekonomi, kelayakan usahatani serta bagamaina dukungan
pemerintah dan stakeholder pertanian organik di Kabupaten Kediri , Jawa Timur. Metode yang digunakan
merupakan metode analitik, deskriptif dan korelasional dengan teknik pengambilan data menggunakan
metode skuensial sampling. Serta menggunakan analisis deskriptif, efisiensi dan SWOT. Tingkat kelayakan
usahatani komoditas padi organik, di Kabupaten Kediri dengan produksi 8.098 kg/Ha dengan pendapatan Rp.
21.450.819,- per musim, artinya layak atau memberikan keuntungan bagi petani. Nilai R/C ratio 4,39 artinya
penggunaan biaya produksi efisien. Bentuk dukungan pemerintah dan stakeholders adalah terbentuknya
kawasan pengembangan, bantuan alsintan, infrastruktur jalan dan jaringan irigasi, fasilitasi sertifikasi,
promosi produk organik, SLPTT. Prospek dan strategi pengembangan agribisnis padi organik, di Kabupaten
Kediri, masuk kuadran spekulatif, artinya pengembangannya memiliki prospek cukup baik.

Key word : Padi Organik, ketahanan pangan, ProspekAgribisnis

23
Jurnal Ilmiah INOVASI, Vol.1 No. 1 Hal. 23-32, Edisi Januari-April 2016, ISSN 1411-5549

PENDAHULUAN 5. Bagaimana prospek dan strategi pengembangan


agribisnis komoditas padi organik guna
1.1 Latar Belakang mendukung ketahanan pangan di Jawa Timur ?
Pangan adalah segala sesuatu yang
berasal dari sumber hayati dan air, baik yang 1.3 Tujuan Penelitian
diolah maupun tidak diolah yang diperuntukkan 1. Untuk mengetahui teknis dan penerapan sistem
sebagai makanan atau minuman bagi konsumsi pangan organik pada agribisnis komoditas padi
manusia, termasuk bahan tambahan pangan, bahan di tingkat lokalita
baku pangan, dan bahan lain yang digunakan 2. Untuk mengetahui pola dan struktur
dalam proses penyiapan, pengolahan dan/atau kelembagaan ekonomi pada agribisnis
pembuatan makanan atau minuman (Pemerintah komoditas padi di tingkat lokalita
Republik Indonesia, 2002 dalam Suciati, 2006). 3. Untuk menganalisis tingkat kelayakan
Pangan merupakan komoditas yang penting dan usahatani komoditas padi organik di tingkat
strategis, karena merupakan kebutuhan pokok lokalita
manusia yang hakiki yang setiap saat harus dapat 4. Untuk mengetahui bentuk dukungan
dipenuhi. Kebutuhan pangan perlu diupayakan pemerintah dan stakeholders pada agribisnis
ketersediaannya dalam jumlah yang cukup, mutu komoditas padi organik di tingkat lokalita
yang layak, aman dikonsumsi, dan mudah 5. Untuk mengetahui prospek dan strategi
diperoleh dengan harga yang terjangkau oleh pengembangan agribisnis komoditas padi
seluruh lapisan masyarakat.(Surono, 2001). organik guna mendukung ketahanan pangan di
Terjaminnya ketersediaan pangan dalam Jawa Timur
jumlah yang cukup, kualitas yang memadai dan
tingkat harga yang terjangkau oleh penduduk METODOLOGI PENELITIAN
merupakan beberapa sasaran dan target yang ingin
dicapai dalam penyusunan dan perumusan Lokasi penelitian adalah Kabupaten
kebijaksanaan pangan nasional (Saliem, 2002). Kediri dengan pertimbangan (a) wilayah tersebut
Ketahanan pangan pada dasarnya memiliki potensi untuk pengembangan komoditas
merupakan kondisi terpenuhinya pangan bagi padi; dan (b) petani di wilayah tersebut
rumah tangga yang tercermin dari tersedianya mengusahakan padi organik baik dilakukan secara
pangan yang cukup, baik jumlah maupun mutunya, individu maupun kelompok. Waktu penelitian
aman, merata, dan terjangkau.(Siregar, 2001). selama 7 (tujuh) bulan terhitung sejak bulan Maret
Pertanian organik merupakan solusi untuk sampai dengan Oktober 2015.
mengembalikan kesehatan lahan dan produk yang Metode yang digunakan dalam penelitian
dihasilkan. Keinginan masyarakat untuk beralih ke ini merupakan metode analitik, deskriptif dan
produk organik menyebabkan permintaan produk korelasional
pertanian organik meningkat pesat. Metode deskriptif memusatkan perhatiannya pada
penemuan fakta-fakta (fact finding) sebagaimana
1.2 Identifikasi Masalah keadaan sebenarnya (Nawawi, 1998). Sedangkan
Fokus masalah pada penelitian tentang metode korelasional merupakan kelanjutan dari
Prospek Pengembangan Agribisnis Padi Organik metode deskriptif yang memiliki tujuan
di kabupaten Kediri, Guna Mendukung Program mempelajari hubungan secara statistik antara
Ketahanan Pangan Di Jawa Timur adalah: variabel-variabel yang sedang diteliti (Nazir,
1. Bagaimana teknis dan penerapan sistem 1999).
pangan organik pada agribisnis komoditas padi Teknik pengambilan data menggunakan
di tingkat lokalita ? metode skuensial sampling, yaitu dengan cara
2. Bagaimana pola dan struktur kelembagaan menarik sebuah sampel kecil secara random dan
ekonomi pada agribisnis komoditas padi di analisa.
tingkat lokalita ? Teknik pengumpulan data dilakukan
3. Bagaimana tingkat kelayakan usahatani melalui wawancara secara terstruktur (structured
komoditas padi organik di tingkat lokalita ? interview). Pengumpulan data dengan
4. Bagaimana bentuk dukungan pemerintah dan mempersiapkan instrument penelitian berupa
stakeholders pada agribisnis komoditas padi pertanyaan-pertanyaan tertulis yang alternatif
organik di tingkat lokalita ? jawabannya telah disiapkan.(Sugiono. 2013)

Analisis Data

24
Jurnal Ilmiah INOVASI, Vol.1 No. 1 Hal. 23-32, Edisi Januari-April 2016, ISSN 1411-5549

menjadi nasi dibandingkan beras an organik


1. Analisa Deskriptif adalah: (1) relatif aman untuk dikonsumsi; (2)
Untuk permasalahan pertama, kedua dan memiliki daya simpan lebih lama; (3) dapat
keempat, digunakan analisis deskriptif, yaitu bertahan selama 24 jam, sedangkan nasi dari beras
dengan memberikan gambaran dan penjelasan an biasa mulai basi setelah 12 jam. Keunggulan
tentang karakteristik masyarakat penghasil padi tersebut menyebabkan beras organik memiliki nilai
organik dari hasil wawancara dengan responden. ekonomis lebih tinggi dibanding beras biasa.
Hal ini dilakukan oleh peneliti karena data yang Permintaan terhadap beras organik diprediksi akan
digunakan tidak dapat di kuantitatifkan dan tidak terus meningkat seiring dengan menguatnya
dapat diukur. kesadaran masyarakat terhadap gaya hidup sehat.
Kondisi saat ini menunjukkan bahwa peningkatan
2. Analisis Efisiensi produksi padi organik (beras) tidak sebanding
Untuk permasalahan ketiga digunakan dengan peningkatan permintaan, artinya
analisis efisiensi. Menurut (Soekartawi, 1995): permintaan pasar yang cenderung meningkat tidak
π  TR  TC diimbangi dengan peningkatan kapasitas produksi.
Keterangan: Oleh karena itu, diperlukan strategi peningkatan
π = Pendapatan (Rp) produksi beras organik melalui pengembangan
TR = Total penerimaan (Rp) sistem agribisnis secara integratif.
TC = Total biaya (Rp) Prospek pengembangan beras dalam
Kriteria Pengambilan Keputusan : negeri cukup cerah terutama untuk mengisi pasar
 TR  TC, maka usahatani padi organik domestik, mengingat produksi padi atau beras
menguntungkan petani dalam negeri sampai saat ini belum mampu
 TR  TC, maka usahatani padi organik memenuhi kebutuhannya secara baik, sehingga
merugikan petani kekurangannya harus diimpor. Peluang pasar ini
 TR = TC, maka usahatani padi organik akan terus meningkat seiring meningkatnya
permintaan beras dalam negeri baik untuk
mengalami impas (break event point)
konsumsi langsung maupun untuk memenuhi
Untuk menguji hipotesis kedua tentang
industri olahan. Karena Indonesia juga memiliki
efisiensi biaya pada usahatani padi organik
digunakan metode analisis efisiensi (Soekartawi, keunggulan komparatif untuk memproduksi padi
1995): atau beras, maka selain untuk memenuhi
kebutuhan dalam negeri, pengembangan padi atau
R
R / C ratio  a  beras juga berpeluang untuk mengisi pasar ekspor,
C apalagi kondisi pasar beras dunia selama ini
3. Analisis SWOT bersifat tipis. Untuk memanfaatkan peluang yang
Untuk permasalahan kelima digunakan ada, tantangan yang dihadapi dalam
analisis SWOT dengan beberapa tahapan. pengembangan padi/beras ke depan adalah
Mengidentifikasi faktor intern dan ekstern bagimana padi/beras produksi dalam negeri bisa
pengembangan padi organik, “Internal Factor bersaing dengan pasar ekspor.
Analysis Summary (IFAS) dan “Eksternal Factor
Analysis Summary (EFAS). Analisis faktor internal 3.2. Teknis Dan Penerapan Sistem Pangan
meliputi identifikasi strength (kekuatan) dan Organik Pada Agribisnis Komoditas Padi
weakness (kelemahan), analisis faktor eksternal Kabupaten Kediri
meliputi identifikasi opportunity (peluang) dan Teknis dan penerapan sistem pangan
threats (ancaman). organik pada agribisnis komoditas padi kabupaten
Kediri, sebagai berikut:
1. Pengolahan Tanah
HASIL DAN PEMBAHASAN Tanah dibajak sedalam 25 – 30 Cm,
selanjutnya membenamkan sisa-sisa tanaman
3.1 Teknis Dan Penerapan Sistem Pangan dan rumput-rumputan. Melakukan
Organik Pada Agribisnis Komoditas Padi penggemburan dengan garu sampai terbentuk
Di Tingkat Lokalita struktur lumpur yang sempurna, lalu diratakan
Pertanian organik dapat didefinisikan sehingga saat diberikan air ketinggiannya di
sebagai suatu sistem produksi pertanian yang petakan sawah merata. Untuk mempersiapkan
mengesampingkan penggunaan senyawa sintetik lahan yang baik bagi tanaman, maka dilakukan
baik untuk pupuk, zat tumbuh, maupun pestisida. pemupukan dengan pupuk organik (pupuk
Salah satu komoditas pertanian yang mulai kandang,pupuk kompos,pupuk hijau).
dibudidayakan secara organik adalah beras 2. Pemilihan Benih
organik. Keunggulan beras organik yang diolah
2
Jurnal Ilmiah INOVASI, Vol.1 No. 1 Hal. 23-32, Edisi Januari-April 2016, ISSN 1411-5549

Untuk mendapatkan benih yang bermutu baik barang dan jasa sehingga pemenuhan
(bernas) maka dilakukan pemilihan, walaupun kebutuhannya diperoleh dari orang/pihak lainnya
benih tersebut dihasilkan sendiri, atau benih yang berspesialisasi melalui suatu pertukaran
berlabel. (exchange atau trade) yang disebut transaksi
3. Persemaian ekonomi.
Persemaian dilakukan dengan dengan Kelembagaan mempunyai peranan yang
penyiapan tempat persemaian dilapisi dengan sangat penting dalam pembangunan pertanian.
daun pisang yang sudah dilemaskan, kemudian Oleh karena itu, pembangunan pertanian
diberikan tanah yang subur bercampur kompos khususnya komoditas padi organik dalam era
(perbandingan 1:1), tinggi tanah pembibitan globalisasi adalah berorientasi pada pasar, tidak
sekitar 4cm. Benih yang ditaburkan ke dalam lagi bersifat subsisten / tradisional.
tempat persemaian, kemudian ditutup tanah Kebijakan pembangunan pertanian harus
tipis. memperhatikan gejala globalisasi yang
4. Penanaman memberikan dampak positif maupun negatif
Bibit ditanam pada umur 5-15 hari (daun dua) seperti adanya dorongan arus perdagangan dan
setelah semai, dengan jumlah bibit per lubang investasi, transfer teknologi , persaingan bebas
satu, dan dangkal 1-1,5 cm, serta posisi dengan tuntutan kompetisi harga, persaingan
perakaran seperti huruf L. kualitas, kenyamanan, diversifikasi produk purna
5. Pemupukan dan pemeliharaan jual dan sebagainya. Untuk hal itu perlu
Pemupukan belum dilakukan secara murni pengembangan produk ungulan menjadi tumpuan
menggunakan pupuk organik, tapi masih harapan dimasa mendatang.
sebagian menggunakan pupuk an organik. 3.4. Pola Dan Struktur Kelembagaan Ekonomi
Namun jumlah pupuk organik yang digunakan Pada Agribisnis Komoditas Padi Di
relatif lebih benyak dibandingkan an organik. Kabupaten Kediri
Penyiangan dilakukan dengan mempergunakan
alat penyiang jenis landak atau rotary weeder, Kelembagaan ekonomi yang berbasis
atau dengan alat jenis apapun dengan tujuan kelompok tani umumnya memiliki kekuatan untuk
untuk membasmi gulma dan sekaligus bertahan hidup. Hanya saja kemampuan lembaga
penggemburan tanah. Penyiangan dilakukan kelompok tani ini dalam melayani jasa permodalan
sebanyak 3 kali atau lebih. anggotanya sangatlah terbatas. Umumnya
6. Panen penekanan kegiatan kelembagaan kelompok tani
Panen dilakukan setelah tanaman sudah tua justru tidak untuk memberikan pelayanan
dengan ditandai menguningnya semua bulir permodalan anggotanya, melainkan pada
secara merata atau masaknya gabah. Bulir padi pengelolaan sumberdaya kolektif (misalnya air dan
telah benar-benar bernas berisi. Bila dihitung jadwal tanam) dan kehidupan sosial. Namun
dari pesemaian, maka umur panen lebih singkat demikian, kelompok tani mampu menghasilkan
dibandingkan dengan cara konvensional. pupuk organik yang dijual secara umum dengan
harga pupuk Bokasi Trikodermin Rp.30.000/ sak,
3.3 Pola Dan Struktur Kelembagaan Ekonomi Pupuk Organik cair dari urine kambing
Pada Agribisnis Komoditas Padi Di Rp.40.000,-, Liquid Smoke (untuk semprot hama)
Tingkat Lokalita seharga Rp.40.000/liter dan mikroorganik lokal
Kelembagaan berperan penting dalam (MOL) Rp.30.000,
mengatur penggunaan/alokasi sumberdaya secara Lembaga pasca panen diperlukan untuk
efisien, merata, dan berkelanjutan (sustainable). menyelamatkan harga jual hasil panen padi
Langkah awal guna mencapai efisiensi dalam organik agar tidak mengalami penurunan tajam
alokasi sumberdaya yang optimal adalah perlunya saat panen raya. lembaga pasca panen diharapkan
pembagian pekerjaan (division of labour), dapat menjalin kerjasama dengan petani padi
sehingga setiap pekerja dapat bekerja secara organik. Kelompoktani belum memiliki peralatan
profesional dengan produktivitas yang tinggi. pasca panen dalam proses menghasilkan beras
Peningkatan pembagian pekerjaan selanjutnya organik. Petani masih memanfaatkan alat pasca
akan mengarah kepada spesialisasi ekonomi, panen yang ada disekitar desa yang juga digunakan
sedangkan spesialisasi yang berlanjut akan oleh petani penghasil padi an organik. Untuk
mengarah kepada peningkatan efisiensi dengan produk beras organik murni, kelompoktani
produktivitas yang semakin tinggi. Hasil menjual dengan harga sekitar Rp.17.000/kg ..
pembagian pekerjaan dan spesialisasi pada sistem Kelembagaan pemasaran meliputi
ekonomi maju sering mengarah pada keadaan kelembagaan yang terkait dalam sistem tataniaga
dimana orang-orang menjadi hampir tidak mampu produk beras organik sejak lepas dari produsen
lagi berdiri sendiri atau tidak dapat menghasilkan sampai ke konsumen. Padi organik memiliki
3
Jurnal Ilmiah INOVASI, Vol.1 No. 1 Hal. 23-32, Edisi Januari-April 2016, ISSN 1411-5549

keunggulan, karena padi organik memiliki yang telah disebutkan diatas. Salah satu penyebab
keunikan. Dihasilkan dari budidaya tanpa rendahnya tingkat kepercayaan petani terhadap
menggunakan atau sedikit bahan kimia, jika teknologi adalah kurangnya informasi terhadap
dibandingkan dengan beras yang ada dipasaran, perolehan keuntungan dalam penerapan usahatani
maka padi organik lebih sehat. Namun demikian, padi organik. Adapun tingkat kelayakan usahatani
dalam tahapan awal, petani melalui kelompok tani komoditas padi organik beberapa wilayah di Jawa
masih kesulitan dalam pemasaran beras organik Timur sebagai berikut.
Kelembagaan jasa layanan sangat
menentukan keberhasilan rangkaian sistem 3.6. Tingkat Kelayakan Usahatani Komoditas
kelembagaan yang dibangun dalam pengusahaan Padi Organik Di Kabupaten Kediri
padi organik. Jasa layanan pendukung yang dinilai Kabupaten Kediri merupakan salah satu
penting adalah kelembagaan permodalan usaha, kabupaten penghasil beras dan padi organik yang
penyedia alsintan dan kelembagaan aparatur. potensial. Usahatani padi organik di Kabupaten
Kelembagaan di bidang permodalan, kebutuhan Kediri memberikan sumbangan yang besar bagi
terhadap modal di wilayah pedesaan sangat Kabupaten Kediri itu sendiri untuk mewujudkan
dirasakan, terutama untuk dipergunakan sebagai pangan organik. Adapun analisis usahatani padi
modal kerja. organik di Kabupaten Kediri, sebagai berikut.
Kelembagaan di bidang penyediaan
Alsintan, kelembagaan ini berupa perusahaan/
industri pembuatan dan perakitan alsintan baik
skala besar maupun skala menengah dan kecil, Tabel 3.1 Rerata Pendapatan Petani Usahatani Padi
Organik di Kabupaten Kediri
termasuk usaha perbengkelan yang melakukan
No. Uraian Jumlah
perakitan dan pembuat alsintan sederhana yang 1 Rerata Produksi (kg/ha) 8.098,36
tersebar di wilayah pedesaan. Namun di 2 Harga gabah kering (Rp) 4.400
Kabupaten Kediri, khususnya wilayah 3 Rerata Biaya Produksi (Rp/ha) 14.181.967,21
pengembangan belum di dukung layanan tersebut. 4 Rerata Penerimaan (Rp/ha) 35.632.789,89
Kelembagaan Aparatur pemerintah sebagai policy 5 Rerata Pendapatan (Rp/ha) 21.450.819,67
maker memiliki peran strategis dalam upaya 6 Rerata R/C 4,38
pengembangan padi organik di wilayah sentra, Sumber: Data diolah 2015
terutama terkait dengan penyebarluasan inovasi Berdasarkan Tabel 3.1 menunjukkan
melalui kegiatan penyuluhan. bahwa rerata besarnya penerimaan usahatani padi
4rganic di Kabupaten Kediri per hektar sebesar
3.5 Tingkat Kelayakan Usahatani Komoditas Rp. 35.632.789,89. Penerimaan yang diperoleh
Padi Organik Di Tingkat Lokalita pada usahatani padi 4rganic di Kabupaten Kediri
Potensi ekonomi lahan pada komoditas per hektar berasal dari rerata produksi per hektar
padi organik juga dipengaruhi oleh sejumlah faktor dikali dengan harga gabah kering padi organik per
yang berperan dalam perubahan biaya dan kilogram. Rerata produksi usahatani padi organik
pendapatan ekonomi lahan pertanian. Kemampuan di Kabupaten Kediri per hektar sebesar 8.098,36
ekonomi lahan pertanian padi organik diukur dari kg dengan harga gabah kering padi organik per
keuntungan yang didapat oleh petani dalam bentuk kilogramnya sebesar Rp. 4.400. Rerata besarnya
pendapatannya. Keuntungan itu bergantung pada biaya produksi usahatani padi organik per hektar
kondisi-kondisi produksi dan pemasaran. adalah sebesar Rp. 14.181.967,21.
Keuntungan usahatani padi organik merupakan Berdasarkan rerata penerimaan dan rerata
selisih antara biaya (costs) dan hasil (return). biaya produksi, diperoleh rerata besarnya
Modal tetap atau fixed costs merupakan biaya yang pendapatan usahatani padi organik di Kabupaten
dikeluarkan untuk membeli dan menyewa tanah, Kediri. Rerata pendapatan usahatani padi 4rganic
bangunan atau mesin perontok dan biaya tenaga di Kabupaten Kediri adalah sebesar Rp.
kerja. Modal tidak tetap (variable costs) termasuk 21.450.819,67. Besarnya tingkat pendapatan
biaya yang dikeluarkan untuk membeli benih, tersebut menunjukkan nilai positif berarti total
obat-obatan dan pupuk. Usahatani padi organik penerimaan yang diperoleh pada usahatani padi
bisa dikatakan layak secara ekonomi jika hasil 4rganic di Kabupaten Kediri tersebut lebih besar
yang didapat melampaui total modal tidak tetap dari total biaya produksi yang dikeluarkan pada
dan penurunan nilai modal tetap. Hasil atau usahatani padi organic di Kabupaten Kediri.
keuntungan tidak hanya bergantung pada jumlah Adanya hal demikian dapat dikatakan bahwa
panen tetapi juga harga yang diberikan oleh pasar. secara umum kegiatan usahatani padi organik di
Tingkat kelayakan usahatani komoditas Kabupaten Kediri adalah menguntungkan dan
padi organik sangat penting dilakukan dan layak untuk diusahakan.
berpotensi mengatasi permasalahan-permasalahan
4
Jurnal Ilmiah INOVASI, Vol.1 No. 1 Hal. 23-32, Edisi Januari-April 2016, ISSN 1411-5549

Hal tersebut menunjukkan bahwa produksi padi dari petani atau kelompok tani
usahatani padi organik di Kabupaten Kediri sudah anggota, untuk selanjutnya dipasarkan dalam
efisien dan menguntungkan. Nilai R/C ratio bentuk beras. Sehingga mulai dari proses produksi
sebesar 4,38 berarti setiap penggunaan biaya sampai pemasaran produk semua melibatkan
sebesar Rp. 1,00 maka dapat menghasilkan kelompoktani/Gapoktan. Sehingga selisih
keutungan sebesar Rp. 4,38. Nilai R/C ratio yang harga/keuntungan bisa dinikmati bersama antara
lebih dari 1 menunjukkan bahwa penerimaan yang petani, kelompoktani dan Gapoktan.
dihasilkan oleh petani lebih tinggi dari biaya yang Beberapa lokasi pertanian organik di
dikeluarkan. Tingginya penerimaan tersebut Kabupaten Kediri antara lain (1) Dusun Sumber
dipengaruhi oleh jumlah produksi dan harga Pancur, Desa Kepung, Kecamatan Kepung.(2)
komoditas padi organik tersebut. Petani padi Desa Keling, Kecamatan Kepung dan (3) Dusun
organik di Kabupaten Kediri selalu Sekar Putih, Desa Pagung, Kecamatan Semen.
memperhitungkan biaya usahatani padi organik Secara geografis letak kawasan pertanian
yang efisien. organik menguntungkan karena terletak di hulu
Berdasarkan dari Tabel 3.1 di atas, dimana kondisi sumberdaya alam dan ekosistem
komoditas padi organik di Kabupaten Kediri yang berada di kawasan tersebut masih murni.
sangat berpeluang untuk dikembangkan. Hal Proses pelaksanaan pertanian organik tidak mudah,
tersebut dapat dilihat dari pendapatan yang dapat pada awalnya, petani tidak mendapatkan hasil
dikatakan menguntungkan dan efisien untuk yang baik dikarenakan berhenti menggunakan
diusahakan. Peningkatan kualitas dengan pupuk kimia dan hanya menggunakan pupuk
perawatan dan pembudidaya-an yang baik pada organik, sehingga tanah tidak mampu
komoditas padi organik merupakan langkah yang menyediakan hara yang dibutuhkan tanaman
efektif bagi masyarakat Kabupaten Kediri untuk karena efek negatif dari penggunaan pupuk kimia
terus dikembangkan. dalam jangka panjang dapat merusak hara tanah.
Dengan kondisi tersebut proses penanaman
3.7 Bentuk Dukungan Pemerintah Dan organik harus dilakukan bertahap yang dikenal
stakeholders Pada Agribisnis Komoditas dengan sistem semi organik. Sistem tersebut terus
Padi Organik Di Tingkat Lokalita dilakukan hingga 100% organik, yang artinya
Usaha tani padi organik sebagian besar keseluruhan proses dan sarana pendukung kegiatan
adalah inisiatif dari petani bersama organisasinya usahatani telah terbebas dari unsur kimia. Fase
yang biasanya dalambentuk kelompoktani atau penanaman semi organik membutuhkan waktu
gapoktan. Oleh karena itu penting sekali untuk selama 3 tahun. Karena itu sangatlah diperlukan
mendapat dukungan dari pemerintah dalam sosialisasi pemahaman terhadap efek hasil
kebijakan harga pembelian produk organik di pasar produksi, selain itu juga perlu dilakukan
nasional, atau bantuan pemerintah baik itu berupa pendampingan oleh stakeholder terkait. Usahatani
insentif keringanan bagi ekspor hasil produk padi organik yang telah dilakukan selama 5 tahun,
pertanian organik seperti beras organik ke luar memberikan manfaat bagi petani, petani telah
negeri dapat menjadi salah satu kebijakan yang dapat membuat proses insektisida, fungisida, dan
mendorong terbukanya pasar luar negeri dan pupuk organik untuk diaplikasikan di lahan
stabilisasi harga produk organik di pasar dalam pertanian milik pribadi. Pertanian padi di
negeri kabupaten Kediri dapat dikatakan murni organik,
bila mulai dari media tanam, pupuk, pestisida dan
3.8 Bentuk Dukungan Pemerintah Dan insektisida semua alami. Media tanam yang
Stakeholders Pada Agribisnis Komoditas digunakan merupakan campuran antara tanah
Padi Organik di Kabupaten Kediri dengan pupuk kandang hasil olahan dari
Bentuk dukungan pemerintah terhadap peternakan sapi. Demikian juga untuk pupuk yang
pengembangan padi organik adalah pengembangan diaplikasikan ke seluruh tanaman hanya
kawasan organik yang bersahabat dengan alam menggunakan kompos dari kotoran ternak sapi.
telah menjadi kebutuhan masyarakat sekarang, Pestisida dan insektisida alami yang digunakan
komuditas pertanian organik yang ramah memanfaatkan dari ekstrak rempah-rempah seperti
lingkungan telah dikembangkan di Kabupaten jahe,kunyit, lengkuas, serai, daun bunga telekan
Kediri dalam mendukung kegiatan ekonomi dan berbagai macam bahan alami lainnya, itupun
masyarakat guna meningkatkan pola hidup sehat diaplikasikan apabila sudah diperlukan dalam
tanpa bahan kimia. artian apabila serangan hama dan penyakit
Pengembangan Komoditas Padi di pengganggu tanaman sudah dalam taraf merusak
Kabupaten Kediri lebih diarahkan pada tanaman. Untuk menjaga lahan pertanian tidak
Pengembangan Agribisnis Padi dimana Gabungan tercemar dari pengairan luar, sumber air dibuatkan
Kelompoktani (Gapoktan) yang mampu membelii
5
Jurnal Ilmiah INOVASI, Vol.1 No. 1 Hal. 23-32, Edisi Januari-April 2016, ISSN 1411-5549

sumur untuk mencukupi kebutuhan air di kawasan Mendukung Ketahanan Pangan di Kabupaten
ini. Kediri adalah sebagai berikut.
Dari segi infrastruktur dan pemodalan, Tabel 3.2 Kekuatan, Kelemahan, Peluang dan
kondisi wilayah pertanaman padi organic Tantangan Pengembangan Agribisnis
merupakan wilayah dengan irigasi yang baik. Komoditas Padi Organik Guna
Selain itu, prasarana jalan juga mendukung, hal ini Mendukung Ketahanan Pangan di
memudahkan petani untuk mencapai lokasi, dan Kabupaten Kediri
mempermudah proses distribusi input produksi
maupun output produksi

3.9 Prospek dan Strategi Pengembangan


Agribisnis Komoditas Padi Organik Guna
Mendukung Ketahanan Pangan di Jawa
Timur
Pertanian organik sebagai bagian
pertanian akrab lingkungan perlu segera
dikembangkan dan disosialisasikan sejalan dengan
makin banyaknya dampak negative terhadap
lingkungan yang terjadi akibat dari penerapan
teknologi intensifikasi yang mengandalkan bahan
kimia pertanian Tabel 3.3 Internal Factor Analysis Summary (IFAS)
Pertanian organik akan banyak memberi Pengembangan Agribisnis Komoditas Padi
manfaat ditinjau dari aspek peningkatan kesuburan Organik Guna Mendukung Ketahanan
tanah dan peningkatan produksi tanaman maupun Pangan di Kabupaten Kediri
ternak, serta dari aspek lingkungan dalam
mempertahankan keseimbangan ekosistem.
Ditinjau dari aspek ekonomi akan lebih
menghemat devisa negara untuk mengimpor
pupuk, bahan kimia pertanian, serta memberi
banyak kesempatan kerja dan meningkatkan
pendapatan petani.

3.10. Prospek dan Strategi Pengembangan


Agribisnis Komoditas Padi Organik Berdasarkan Internal Factor Analysis
Guna Mendukung Ketahanan Pangan di Summary (IFAS) Pengembangan Agribisnis Padi
Kabupaten Kediri Organik, untuk faktor kekuatan, nilai tertinggi
Pengembangan kawasan pertanian adalah faktor Terbentuk kawasan pengembangan
organik di Desa Sambirejo Kecamatan Pare padi organik dan pendapatan usahatani dengan
Kabupaten Kediri dilakukan sejak tahun 2008 dan nilai 0,28. Dusun Sumber Pancur Desa Kepung
diresmikan pada Tahun 2010. Kawasan pertanian Kecamatan Kepung ditetapkan sebagai kawasan
organik dikelola di lahan sawah seluas 1,5 hektar pengembangan padi organik dan pupuk organik.
dan terdapat peternakan sapi perah dan pedaging, Kelompok Tani Budi Daya sebagai pioner
pengolahan pupuk kandang, green house untuk menerapkan konsep pertanian terpadu, dimana
tanaman sayuran. selain bertani, juga beternak kambing PE
Pengembangan padi organik dilakukan (peranakan etawa), kotoran dari ternak tersebut
para petani yang tergabung dalam Kelompok Tani digunakan sebagai bahan pupuk organik tanaman
Budidaya Dusun Sumber Pancur Desa Kepung Padi dan sekam padi diolah menjadi makanan
Kecamatan Kepung. Produk yang dihasilkan ternak, sehingga petani tidak mengeluarkan biaya
berupa beras organik merupakan beras yang untuk membeli pupuk dan pakan ternak.
dihasilkan melalui proses-proses alami, mulai dari Perbandingan hasil menanam padi
awal penanaman, proses pengolahan sampai beras organik dengan non organik cukup signifikan, jika
yang siap dikomsumsi, 100% tidak menggunakan padi organik setiap 100 meter persegi diperlukan
pestisida kimia. Penanaman dan pemberantasan biaya pengolahan sebesar Rp.1.800.000,- dengan
hamanya menggunakan kompos dan pupuk hijau produktifitas hasil 300 Kg dan harga jual
yang difermentasikan secara alami. Rp.17.000,- maka menghasilkan uang Rp.
Hasil Analisis SWOT terhadap Kekuatan, 5.100.000,-, sedangkan untuk padi non organik
Kelemahan, Peluang dan Ancaman Pengembangan biaya pengolahan sebesar Rp. 1.800.000,- ,
Agribisnis Komoditas Padi Organik Guna produktifitas hasil 400 kg dengan harga jual
6
Jurnal Ilmiah INOVASI, Vol.1 No. 1 Hal. 23-32, Edisi Januari-April 2016, ISSN 1411-5549

Rp.8.000 hanya menghasilkan uang pengolahan menjadi beras yang siap dikomsumsi.
Rp.3.200.000.” Namun demikian, banyak konsumen tidak
Selain untuk mencukupi kebutuhan memahami perbedaan antara beras organik dan an
sendiri, Kelompok tani Budidaya juga menjual organik.
beras dan pupuk organik kepada masyarakat
dengan harga pupuk Bokasi Trikodermin
Rp.30.000/ sak, Pupuk Organik cair dari urine
kambing Rp.40.000,-, Liquid Smoke (untuk
semprot hama) seharga Rp.40.000/liter dan
mikroorganik lokal (MOL) Rp.30.000, Beras
organik Rp.17.000/kg dan Jagung organik
Rp.6.000,-/kg.
Berdasarkan Internal Factor Analysis
Summary (IFAS) Pengembangan Agribisnis Padi
Organik, untuk faktor kelemahan, nilai tertinggi Gambar 3.1 Diagram Matrik Posisi Kompetitif
Pengembangan Agribisnis Komoditas
adalah faktor Lahan organik belum bersertifikasi,
Padi Organik Guna Mendukung
dengan nilai 0,32. Lahan organik di beberapa Ketahanan Pangan di Kabupaten
wilayah di Kabupaten Kediri, belum bersertifikasi. Kediri
Hal ini menyebabkan produk yang dihasilkan
petani tidak memiliki keluwesan untuk menjual Hasil analisis untuk Pengembangan
produknya di pasar. Agribisnis Komoditas Padi Organik Guna
Tabel 3.4 Eksternal Factor Analysis Summary (EFAS) Mendukung Ketahanan Pangan di Kabupaten
Pengembangan Agribisnis Komoditas Padi
Kediri menunjukkan bahwa posisi kompetitif
Organik Guna Mendukung Ketahanan
Pangan di Kabupaten Kediri relatif dari SWOT Analisis adalah kuadran
SPEKULATIF dengan nilai IFAS 1,95 dan EFAS
3,01. Hal ini berarti Pengembangan Agribisnis
Komoditas Padi Organik Guna Mendukung
Ketahanan Pangan di Kabupaten Kediri memiliki
peluang yang prospektif dan produsen tidak cukup
kuat untuk mengembangkannya.
Berdasarkan kekuatan, kelemahan,
peluang dan ancaman Pengembangan Agribisnis
Komoditas Padi Organik Guna Mendukung
Ketahanan Pangan di Kabupaten Kediri,
ditentukan alternatif strategi sebagai berikut:
Berdasarkan Eksternal Factor Analysis Tabel 3.5 Matrik SWOT Strategi Pengembangan
Summary (EFAS) Pengembangan Agribisnis Padi Agribisnis Komoditas Padi Organik
Organik untuk faktor peluang, nilai tertinggi Guna Mendukung Ketahanan Pangan di
adalah Terbuka membangun kemitraan usaha, Kabupaten Kediri
dengan nilai 0,21. Pengembangan usahatani padi
organik memberi kesempatan secara terbuka
kepada stakeholders untuk menginvestasikan
dananya dalam bentuk kemitraan usaha. Dari sisi
petani, usahatani padi organik yang dikelola
melalui pola kemitraan akan lebih menguntungkan
petani. Bentuk kemitraan usaha yang
dikembangkan adalah aspek pemasaran produk
organik, mengingat petani masih terbatas terhadap
akses pemasaran.
Berdasarkan Eksternal Factor Analysis Berdasarkan Matrik SWOT, maka diperoleh
Summary (EFAS) untuk faktor tantangan/ancaman beberapa alternatif Strategi Pengembangan
nilai tertinggi adalah Minimnya pengetahuan Agribisnis Komoditas Padi Organik Guna
terhadap pembeda beras organik dan non organik, Mendukung Ketahanan Pangan di Kabupaten
dengan nilai 0,24. Beras organik merupakan beras Kediri, sebagai berikut:
yang dihasilkan melalui proses-proses organis 1. Dibutuhkan strategi promosi yang efektif
yang ditanam dan disemai di tanah yang ramah dengan tetap menjaga standart produk dan
lingkungan, 100% tidak menggunakan pestisida pewaran harga khusus
kimia dari awal penanaman sampai pada proses
7
Jurnal Ilmiah INOVASI, Vol.1 No. 1 Hal. 23-32, Edisi Januari-April 2016, ISSN 1411-5549

2. Aktif mengikuti berbagai kegiatan untuk 1. Aspek teknis, Badan Perencanaan


mempromosikan produk pada masyarakat Pembangunan Daerah dan Dinas Pertanian
3. Dibutuhkan strategi penjualan produk melalui Tanaman Pangan merancang kawasan
pemberian bonus dan potongan harga dengan pengembangan padi organic.
tetap mempertimbangkan biaya produksi 2. Aspek Kelembagaan, Dinas Koperasi dan
4. Meningkatkan kreatifitas terhadap produk UKM fasilitasi pada pembentukan koperasi
sesuai dengan preferensi konsumen pertanian berbadan hukum agar secara
5. Memperkuat lembaga agar memiliki posisi kelembagaan lebih kuat, mandiri, professional
tawar terhadap pasar dalam membangun akses. Lembaga keuangan
6. Menciptakan pasar baru melalui jalinan pemerintah lebih progresif dalam mendukung
kemitraan dengan berbagai pihak aspek finasial
7. Mengutamakan layanan terhadap konsumen 3. Aspek kelayakan usahatani, Disperindag
guna membangun image positif terhadap memfasilitasi dan mengawasi pengembangan
produk dan prudusen pola kemitraan usaha yang saling memperkuat,
Dari berbagai pilihan alternatif strategi, saling memberdayakan dan menguntungkan,
maka ditentukan prioritas strategi pada kuadran baik dari hulu sampai hilir .
SPEKULATIF, yaitu (1) dibutuhkan strategi 4. Aspek dukungan pemerintah dan stake holder,
penjualan produk melalui pemberian bonus dan Dinas Koperasi, UKM dan Dinas Pertanian
potongan harga dengan tetap mempertimbangkan Tanaman Pangan memfasilitasi (i) penguatan
biaya produksi; (2) meningkatkan kreatifitas manajemen kelompok dan gudang
terhadap produk sesuai dengan preferensi penyimpanan yang representative; dan (ii)
konsumen; dan (3) memperkuat lembaga agar memperoleh sertifikasi dari LeSOS. Dinas
memiliki posisi tawar terhadap pasar Pekerjaan Umum memfasilitasi perbaikan
infrastruktur jalan.
IV. KESIMPULAN DAN SARAN 5. Aspek prospek dan strategi pengembangan,
Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan
KESIMPULAN isperindag berperan (i) mensosialisasikan
1. Teknis Dan Penerapan Sistem Pangan Organik pentingnya keharmonisan lingkungan guna
Pada Agribisnis Komoditas Padi, di Kabupaten mendukung kehidupan ekosistem yang sehat
Kediri Desa Kepung, usahatani organik pada pada kawasan pengembangan padi organik; (ii)
beberapa petak sawah yang lokasinya mengembangkan pasar.
berdekatan dengan lahan sawah an organik dan
masih dilakukan proses pengajuan seritifikasi. DAFTAR PUSTAKA
2. Pola dan struktur kelembagaan ekonomi
komoditas agribisnis padi organik, di Arifin, Bustanul. 2006. Ekonomi Kelembagaan
Kabupaten Kediri dalam wadah kelompoktani Pangan. Jakarta: Pustaka LP3ES Indonesia.
belum di dukung ketersediaan alat pasca panen,
layanan perbengkelan maupun layanan Badan Bimas Ketahanan Pangan Departemen
permodalan usaha, akan tetapi perhatian Pertanian. 2005. Laporan Tahunan. Jakarta:
pemerintah cukup- besar dalam bentuk Departemen Pertanian Republik Indonesia.
penyuluhan dan pendampingan;
3. Tingkat kelayakan usahatani dengan produksi Husnain, dkk. 2005. Mungkinkah Pertanian
8.098 kg/Ha dan pendapatan Rp. 21.450.819,- Organik Indonesia? Peluang dan
per musim, artinya layak atau memberikan Tantangan. Jurnal Inovasi Volume 4
keuntungan bagi petani. Nilai R/C ratio 4,39 Agustus 2005, Persatuan Pelajar Indonesia
artinya biaya produksi efisien. (PPI) Jepang.
4. Bentuk dukungan pemerintah dan stakeholders
pada agribisnis padi organik, di Kabupaten Surono, S. 2001. Peran Lembaga Pangan Dalam
Kediri adalah terbentuknya kawasan Memantapkan Ketahanan Pangan Nasional.
pengembangan, bantuan alsintan, infrastruktur Majalah Pangan no 36/X/Januari/2001.
jalan dan jaringan irigasi, fasilitasi sertifikasi, Jakarta: Puslitbang Bulog.
promosi produk organik, SLPTT.
5. Prospek dan strategi pengembangan agribisnis Saliem, H. 2002. Analisis Permintaan Pangan di
padi organik, di Kabupaten Kediri, masuk Kawasan Timur Indonesia. Jurnal Agro
kuadran SPEKULATIF, artinya memiliki Ekonomi no 2/XX/Oktober/2002.
prospek cukup baik,

SARAN
8

You might also like