Professional Documents
Culture Documents
Pencemaran Makanan Newww
Pencemaran Makanan Newww
Jem, jeli buah, dan APM Koliform < 3/g Peraturan kepala
21 Biologi
marmalad, jeli agar Staphylococcus aureus 1 x 102koloni/g BPOM RI
Clostridium perfringens < 1 x 101koloni/g
Kapang dan khamir 1 x 102koloni/g
ALT 30oC, 72 jam 1 x 105koloni/g
santan cair, pasta APM Koliform 10/g Peraturan kepala
22 Biologi
kelapa, krim kelapa Salmonella sp. < 3/g BPOM RI
Staphylococcus aureus negatif/25 g
ALT 30oC, 72 jam 1 x 106koloni/g
APM Koliform 100/g
Peraturan kepala
23 Kelapa parut kering Biologi APM Escherichia coli <3/g
BPOM RI
Salmonella sp. negatif/25 g
Kapang dan khamir 1 x 102koloni/g
Nata dalam ALT 30oC, 72 jam 1 x 104koloni/g Peraturan kepala
24 Biologi
kemasan APM Koliform <3/g BPOM RI
Kapang dan khamir 1 x 102koloni/g
ALT 30oC, 72 jam 1 x 104koloni/g
APM Koliform 20/g
Lempok dan APM Escherichia coli <3/g Peraturan kepala
25 analognya yang Biologi
Salmonella sp. negatif/25 g BPOM RI
berbasis buah
Staphylococcus aureus < 1 x 101koloni/g
Kapang dan khamir 1 x 102koloni/g
ALT 30oC, 72 jam 1 x 104koloni/g
Keripik Berbasis APM Escherichia coli <3/g Peraturan kepala
26 Biologi
Buah Staphylococcus aureus 1 x 102koloni/g BPOM RI
Kapang 5 x 101koloni/g
ALT 30oC, 72 jam 5 x 105koloni/g
Koliform 5 x 102koloni/g
Sayuran Beku dan Peraturan kepala
27 Biologi APM Escherichia coli <3/g
Sayuran Kering BPOM RI
Salmonella sp. negatif/25 g
Kapang 1 x 102koloni/g
Acar dan Sayuran APM Koliform <3/g Peraturan kepala
28 Biologi
Asin Salmonella sp. negatif/25 g BPOM RI
ALT 30oC, 72 jam 1 x 102koloni/g
Sayuran dalam APM Koliform <3/g Peraturan kepala
29 Biologi
Kaleng Staphylococcus aureus negatif/ g BPOM RI
Clostridium perfringens negatif/ g
ALT 30oC, 72 jam 1 x 104koloni/g
Keripik berbasis
sayur, umbi-umbian APM Escherichia coli <3/g
dan kacang-
Peraturan kepala
30 kacangan (gadung, Biologi Staphylococcus aureus 1 x 102koloni/g BPOM RI
singkong, talas,
kentang, ubi jalar,
jamur) Kapang 5 x 101koloni/g
NO. BAHAN
GAMBAR BAHAN DAN ALAT CARA PENGGUNAAN
PENCEMAR
1. Salmonella sp. Botol pengencer Prinsip pengujian deteksi Salmonella sp.
Menurut metode analisis mikrobiologi
(MA PPOM 74/MIK/06)
1. Pre-pengkayaan non-selektif
Secara aseptik ditimbang 25 gram atau
di pipet 25 ml cuplikan ke dalam
kantong plastik stomacher steril
ditambahkan 225 ml BPW.
Batang pengaduk Dihomogenkan menggunakan
stomacher selama 30 detik dan
0
diinkubasi pada suhu 37±1 C selama
18±2 jam.
2. Pengkayaan Selektif
Cawan petri Secara aseptik di pipet biakan pra-
pengkayaan masing-masing 1 ml ke
dalam 10 ml MKTTn inkubasi pada
suhu 37±10 C selama 24±3 jam dan 0,1
ml kedalam 10 ml RVS inkubasi pada
suhu 41,5±10C selama 24±3 jam. Jaga
maksimum suhu inkubasi tidak
Inkubator melebihi 42,50C.
3. Inokulasi dan Identifikasi
Dari biakan MKTTn dan RVS di
inokulasikan masing-masing sebanyak
1 sengkelit pada permukaan BGA dan
XLD, kemudian diinkubasi pada suhu
37±10C selama 24±3 jam koloni yang
tumbuh diamati. Biakan diduga
Pipet ukur
Salmonella sp. Positif jika:
BGA : koloni dari tidak berwarna,
merah muda hingga merah dan
translusen hingga keruh
dengan lingkaran merah muda
sampai merah.
Tabung reaksi XLD : koloni translusen dengan bintik
hitam ditengah, dan dikelilingi
zona transparan berwarna
kemerahan.
4. Konfirmasi
Dipilih dua atau lebih koloni spesifik
pada BGA dan XLD diinokulasikan
pada media TSA atau NA miring. Dari
TSA atau NA miring dilakukan uji
konfirmasi sebagai berikut:
Oven sterilisasi kering
a. TSIA
Diinokasikan koloni tersangka
dengan cara tusuk dan goresan pada
media TSIA. Inkubasi pada suhu
37±10C selama 24±3 jam. Amati
perubahan warna yang terjadi.
b. Uji Urease
Inokulasikan koloni sampel pada
media urea agar (christensen) suhu
Jarum ose 37±10C. Amati perubahan warna
biakan yang terjadi.
c. Uji Dekarboksilasi Lysine
Inokulasikan koloni sampel pada
media L.Lysine decarboxylase
diinkubasi pada suhu 37±10C
selama 24±3 jam. Amati perubahan
warna biakan dan kekeruhan yang
Stomatcer 400 cirkulator
terjadi.
d. Uji Vogas Proskeuser
Inokulasikan koloni sampel pada
media MR-VP pada suhu 37±10C
selama 24±3 jam. Tambahkan 3
tetes larutan alfa neftol dan 2 tetes
larutan KOH 40%. Amati
perubahan warna biakan yang
terjadi setelah 15 menit.
e. Uji Indol
Inokulasikan koloni sampel pada
media tryptone broth atau
tryptophan broth. Inkubasikan pada
suhu 37±10C selama 24±3 jam.
Tambahkan bebrapa tets larutan
kovac. Amati perubahan cincin
merah.
f. Uji ß-galaktosidase
Suspensikan 0,5 ml NaCl 0,85 %
pada biakan NA miring dalam
tabung reaksi kecil steril. Masukkan
sebuah cakram ONPG, inkubasi
pada suhu 37±10C selama 24±3
jam.
g. Uji serologi
Ambil 1 ose biakan dari TSA/NA
miring suspensikan dengan 1 tets
NaCl 0,85 % dan 1 tets air dan
campurkan pada kaca objek.
Apabila diamati dengan latar
belakang gelap dan menggunakan
kaca pembesar telah terjadi
aglutinasi. Jika tidak terjadi
aglutinasi sendiri, lakukan uji
serologi dengan antisera polivalen
O, H, dan Vi. Yang terjadinya
aglutinasi maka salmonella positif.
Yang dapat dilakukan pada kaca
objek atau tabung kecil.untuk
antisera polivalen H, biakan
salmonelladiinokulasikan pada
media NA semi padat yang
diinkubasi pada 37±10C selama
24±3 jam.
Jarum ose
Stomatcer 400 cirkulator
Tabung Reaksi
Thermometer
Bunser
colony counter
Mortal
Propipet
Spreader
Autoklaf (sturdy)
Pipet Volume
Inkubator (memert)
Tabung reaksi
Tabung durham
Jarum Ose
Bunsen
Blender Steril
Autoklaf
Inkubator
10. Listeria Bahan : 1. Sampel susu diambil menggunakan
Monocytogenesis 1. Sampel cool box
2. Akuades 2. Susu yang akan di pasteurisasi
3. Listeria Selektif Agar (LSA) dimasukkan ke dalam tabung reaksi
4. Kristal violet sebanyak 10 ml setiap tabung,
5. Lugol kemudian panaskan pada 5 suhu yang
6. Safranin berbeda (suhu 75⁰C, 80⁰C, 85⁰C, 90⁰C,
7. Alkohol 70% dan 95% dan 95⁰C) dengan masing-masing
8. Kapas waktu 1 menit dan 1 tabung susu segar
9. Kertas (tanpa pasteurisasi) digunakan sebagai
10. Plastik wrap kontrol. Selanjutnya susu yang telah di
11. Aluminium foil pasteurisasi dan kontrol dilakukan
12. Kertas Label penguji parameter dan sampel yang
13. Spiritus lain disimpan di refrigerator (4⁰C)
Alat : selama 1 hari, 1 minggu, dan 2 minggu
Autoclaf 3. Pengujian Parameter
a) Perhitungan jumlah bakteri.
Dilakukan setelah pasteurisasi
dan penyimpanan susu
(pasteurisasi dan kontrol) selama
1 hari dengan metode pour plate
(cawing tuang). Sampel yang
akan diuji diencerkan 10¹ - 10⁶.
Oven
Sebanyak 1 ml dari pengenceran
yang digunakan dimasukkan ke
dalam cawan petri steril lalu
menambahkan LSA suhu 45 -
50⁰C sekitar 15 ml, kemudian
cawan petri digoyang-goyangkan
membentuk angka 8. LSA
Tabung reaksi dan Rak Tabung didiamkan sampai memadat lalu
diinkubasi pada inkubator dengan
suhu 35⁰C selama 24 jam dalam
keadaan terbalik. Selanjutnya
melalukan perhitungan jumlah
bakteri dengan menggunakan
colony counter.
b) Pengaatan Morfologi. Koloni
Gelas Ukur bakteri yang ada di dalam cawan
petri diamati warna, sifat, tepi,
elevasi, permukaan, ukuran
bakteri dan warna media.
c) Pewarnaan Gram. Bakteri yang
akan diwarnai diambil 1 ose lalu
difiksasi di atas objek glass,
selanjutnya meneteskan Kristal
Spoit ukuran 1 ml dan 10 ml
violet dan didiamkan 1-2 menit
Waterbath
lalu dicuci dengan akuades,
kemudian memberikan lugol dan
didiamkan 1-2 menit lalu dicuci
dengan alkohol 95% sampai
bersih dan diikuti akuades. Propat
diberikan safranin dan didiamkan
Gegep
selama 1-2 meit lalu dicuci
dengan akuades kemudian
dikeringkan. Prepat diamati di
bawah mikroskop dengan melihat
warna dan bentuk bakteri.
Inkubator
Timbangan analitik
Sendok
Kompor Listrik
Lemari pendingin
Termometer
Objek glass
Mikroskop
Cawan Petri
Cool Box
Bunsen
Erlenmeyer
Pipet tetes
Tube Sheker
Colony counter
Magnetik stirrer
Ose