You are on page 1of 6

JURNAL ILMIAH EKONOMI GLOBAL MASA KINI VOLUME 9 No.

1 JULI 2018 ISSN PRINT : 2089-6018


ISSN ONLINE : 2502-2024

PENERAPAN ACTIVITY BASED COSTING DAN ACTIVITY BASED


MANAGEMENT UNTUK MENEKAN BIAYA PRODUKSI PADA PT.
INDOBAJA AGRO GRAHA PALEMBANG

Ely Kurniawati1), Harsi Romli2), Lukita Tripermata3)

1),2),3)Program Studi Akuntansi, Universitas Indo Global Mandiri Palembang


Jl. Jendral Sudirman No. 629 km.4. Palembang Kode Pos 30129
Email :ely.kurniawati@yahoo.com1), harsi .romli@uigm.ac.id2), lukita@uigm.com3)

ABSTRACT

PT. Indobaja Agro Graha is a company engaged in building materials that produce lightweight
steel frames with coil galvalume raw materials. Every day PT. Indobaja Agro Graha produces lightweight
steel frames but during the rainy season arrives demand decreases, and production is not possible to stop and
production costs must be removed, therefore, companies must think about what strategies to minimize
production costs. The objective of this research was the implementation of Activity Based Costing and
Activity Based Management to Production Costsreduction. The data source used in this research was primary
data. Analytical methods used was quantitative descriptive.

For the analysis of this research used Activity Based Costing and Activity Based Management
methods to reduce production costs, Activity Based Costing to divide costs into each activity and Activity
Based Management to reduce production costs with the help of Activity Based Costing. The results of this
study indicate using Activity Based Costing by first dividing costs into each activity on ABC there are four
activities, namely, unit level activity cost, batch level activity cost, product level activity cost and facility level
sustaining cost after doing research there are three activities at PT . Indobaja Agro Graha is a unit of level
activity cost, batch level activity cost, and facility level sustaining. After dividing into each activity, Activity
Based Management can reduce what activities were not added value for the company to minimize production
costs at PT. Indobaja Agro Graha to reduce production costs, namely in the engine operating expenses,
production labor costs, freight costs and shipping costs.

Keywords: Activity Based Costing, Activity Based Management, Production Costs.

ABSTRAK

PT. Indobaja Agro Graha merupakan perusahaan yang bergerak di building material yang
memproduksi rangka baja ringan dengan bahan baku coil galvalume. Setiap harinya PT. Indobaja Agro Graha
memproduksi rangka baja ringan tetapi saat musim penghujan tiba permintaan menurun, dan produksi tidak
mungkin berhenti dan biaya – biaya produksi harus di keluarkan maka dari itu, perusahaan harus memikirkan
strategi apa untuk meminimalisir biaya produksi. Tujuan penelitian ini Penerapan Activity Based Costing dan
Activity Based Management Untuk Menekan Biaya Produksi. Sumber data yang di gunakan penelitian ini
ialah data primer. Metode analisis yang di gunakan deskrpftif kuantitatif.

Untuk analisis penelitian ini menggunakan metode Activity Based Costing dan Activity Based
Management untuk menekan biaya produksi, Activity Based Costing untuk membagi biaya ke setiap aktivitas
dan Activity Based Management untuk menekan biaya produksi dengan bantuan Activity Based Costing. Hasil
Penelitian ini menunjukan menggunakan Activity Based Costing dengan terlebih dahulu membagi biaya ke
setiap aktivitas pada ABC ada empat aktivitas yaitu, unit level activity cost, batch level activity cost, product
level activity cost dan facility level sustaining cost setalah dilakukan penelitian terdapat tiga aktivitas di PT.
Indobaja Agro Graha yaitu unit level activity cost, batch level activity cost dan facility level sustaining cost.
setelah di bagi ke setiap aktivitas maka Activity Based Management dapat mengurangi aktivitas apa yang
tidak bernilai tambah bagi perusahaan untuk meminimalisir biaya produksi pada PT. Indobaja Agro Graha
untuk menekan biaya produksi yaitu pada beban operasional mesin, biaya tenaga kerja produksi, biaya
pengangkutan dan biaya pengiriman barang.

Kata Kunci : Activity Based Costing, Activity Based Management, Biaya Produksi.

1
JURNAL ILMIAH EKONOMI GLOBAL MASA KINI VOLUME 9 No.1 JULI 2018 ISSN PRINT : 2089-6018
ISSN ONLINE : 2502-2024

1. Pendahuluan harus wajib di penuhi itulah masalah yang terjadi pada


Memasuki era globalisasi dan perdagangan bebas perusahaan ini.
membawa perubahan bagi dunia usaha di Indonesia. Apabila pemesanan rangka baja ringan menurun dan
Salah satu dampaknya bagi industri dalam negeri yaitu pemasukan menurun, sedangkan aktivitas produksi harus
semakin ketatnya persaingan yang harus dihadapi. terus berjalan dan pengeluaran seperti, biaya listrik,
Perusahaan tidak hanya harus mampu bersaing dengan telpon, gaji dan sebagainya maka dalam hal ini
perusahaan lokal saja tapi juga harus mampu bersaing menerapkan Activity Based Costing untuk menghitung
dengan perusahaan - perusahaan asing. Untuk alasan ini, biaya produksi dan menerapkan Activity Based
perusahaan-perusahaan di Indonesia harus mampu Management dalam menekan biaya produksi. Activity
menciptakan pondasi yang kuat bagi perusahaannya. Based Costing untuk meningkatkan keakuratan
Persaingan harga, kualitas, produk dan lainnya, oleh pengalokasian biaya dengan cara menghitung biaya ke
karena itu, sebagian perusahaan harus membenahi setiap aktivitas perusahaan dan Activity Based
berbagai aspek di dalam perusahaannya, agar mampu Management untuk menekan biaya produksi.
menghadapi persaingan tersebut. Berdasarkan aktivitas Activity Based Costing dan
Perusahaan selalu dituntut untuk dapat mengambil menerapkan metode Activity Based Management untuk
keputusan yang tepat agar perusahaannya dapat bertahan acuan manajemen perusahaan dalam mengambil
dalam dunia usaha. Perusahaan membutuhkan keputusan atau menganalisis apa yang harus di lakukan
keunggulan dalam menghadapi persaingan yang ketat perusahaan.
dalam industri ini, Perusahaan di tuntut untuk dapat Menurut Penelitian sebelumnya (Danang Rahmaji
meningkatkan kualitas dalam menjalankan usahanya. :2013) Activity Based Costing System apabila
Bukan hanya meningkatkan kualitas saja yang harus di dibandingkan dengan metode tradisional maka
tuntut pada perusahaan tetapi juga perusahaan itu dapat memberikan hasil yang lebih besar. Perbedaan yang
memenuhi kebutuhan yang di butuhkan dalam hal intern terjadi disebabkan karena pembebanan biaya overhead
maupun ekstern. PT. Indobaja Agro Graha adalah pada masing-masing produk. Pada metode tradisional
perusahaan dagang yang menjual rangka baja ringan, biaya overhead pada masing-masing produk hanya
pada PT. Indobaja Agro Graha meningkatkan kualitas dibebankan pada satu cost driver saja yaitu jumlah unit
perusahaannya adalah hal yang penting karena PT. produksi. Pada Activity-Based Costing System biaya
Indobaja Agro Graha menjual barang yang harus overhead pada masing-masing produk dibebankan pada
mempunyai kualitas yang baik dan mampu bersaing di beberapa cost driver sehingga Activity Based Costing
era globalisasi saat ini. Sangatlah System mampu mengalokasikan biaya aktivitas ke setiap
produk secara tepat berdasar konsumsi masing-masing
penting dalam kualitas barang tersebut, guna dapat aktivitas. Data aktivitas produksi di PT. Indobaja Agro
mempertahankan sebuah kepercayaan dari konsumen. Graha memiliki tingkatan dan aktivitas produksi
Karena, konsumen merupakan faktor utama dalam bisnis berdasarkan Activity Based Costing ada tiga tingkatan
yang di jalankan. Namun, dalam menjalankan sebuah yaitu Unit Level Activity Cost, Batch Level Activity Cost,
produksi dan operasional perusahaan tidaklah mudah dan Facility Level Sustaining Cost dari tiga tingkatan
karena masalah dalam menjalankan hal tersebut pasti ada tersebut memiliki beberapa aktivitas yang sesuai dengan
dalam perusahaan. Adapun masalah dalam PT. Indobaja aktivitas di PT. Indobaja Agro Graha yaitu Unit Level
Agro Graha yaitu masalah dalam produksi barang Activity Cost mempunyai dua aktivitas pencetakan
tersebut. rangka baja ringan dan penyortiran rangka baja ringan
PT. Indobaja Agro Graha setiap harinya dengan biaya yang mendukung pecetakan coil
memproduksi barang baja ringan yang selalu berjalan galvalume, listrik, dan tinta dan pemicu aktivitas jam
setiap harinya, maka di bebankan biaya pabrikasi untuk tenaga kerja langsung (normal). Aktivitas yang kedua
memenuhi kebutuhan konsumen (Job Order Costing). Batch Level Activity Cost dengan aktivitas penjualan
Namun, saat pergantian musim terutama musim berdasarkan tiga produk rangka baja ringan dengan biaya
penghujan permintaan semakin menurun. Oleh sebab itu, yang berkaitan yaitu gaji karyawan, biaya pengangkutan
permintaan menurun saat musim penghujan tiba di barang dan biaya pengiriman barang. Dengan pemicu
karenakan dalam hal pemasangan atap terhambat untuk aktivitas pesanan produksi dan aktivitas yang terakhir
di lakukan pemasangan saat musim penghujan, sehingga yaitu Facility Level Sustaining Cost yaitu biaya
memakan waktu operasional pemasangan atap yang di penyusutan yaitu penyusutan peralatan mesin dan
targetkan. Di karenakan saat pemasangan pondasi atas penyusutan tanah dan bangunan.
atau dasar untuk pemasangan atap tidak bisa basah Activity Based Costing untuk meningkatkan
karena menyulitkan bagi seseorang yang dikenai biaya keakuratan pengalokasian biaya dengan cara menghitung
pemasangan tersebut. musim penghujan terjadi dari biaya ke setiap aktivitas perusahaan. Selanjutnya,
bulan Oktober sampai bulan Februari. Dalam enam Activity Based Management untuk menekan produksi.
bulan ini perusahaan harus memiliki strategi untuk Berdasarkan aktivitas Activity Based Costing dan
meminimalisir masalah yang ada, maka dari itu jika menerapkan metode Activity Based Management untuk
musim hujan tiba permintaan menurun tetapi produksi acuan manajemen perusahaan untuk mengambil
tidak mungkin berhenti dan biaya produksi perusahaan keputusan.

2
JURNAL ILMIAH EKONOMI GLOBAL MASA KINI VOLUME 9 No.1 JULI 2018 ISSN PRINT : 2089-6018
ISSN ONLINE : 2502-2024

A. Metodologi Penelitian operasional dan pengukuran variabel pada penelitian ini


adalah sebagai berikut :
1. Ruang Lingkup Penelitian a. Activity Based Costing (perhitungan biaya
berdasarkan aktivitas) adalah suatu sistem perhitungan
Penulisan proposal skripsi ini penulis melakukan biaya yang melibatkan aktivitas pada perusahaan
penelitian PT. Indobaja Agro Graha Palembang. beralamat
berdasarkan unit aktivitas biaya. Ada empat aktivitas
di Jalan Talang Keramat, RT. 06 RW. 02 Kelurahan
pengukuran Activity Based Costing yaitu Unit Level
Talang Keramat Kecamatan Talang kelapa Waktu yang di
Activity Cost, Batch Level Activity Cost, Product
gunakan dalam penelitian ini selama bulan April 2018 di
Sustaining Cost, Facility Sustaining Activity Cost.
mulai pada saat pengambilan data pertama gambaran b. Activity Based Management adalah suatu sistem
umum PT. Indobaja Agro Graha sampai selesai untuk menganalisis kekuatan dan kelemahan perusahan
pengambilan data produksi perusahaan.
yang di dasarkan activity based costing untuk
2. Jenis Data menganalisis dan menentukan hasil atau memberikan
keputusan untuk memberikan activity based management
Pada penelitian ini, jenis data yang di gunakan adalah untuk memberikan informasi apa yang di lakukan untuk
data kuantitatif karna variabel – variabel menganalisis perusahaan. Terdapat dua dimensi biaya pada Activity
dengan menggunakan teori yang objektif. Based Management yaitu :
- Dimensi biaya atau dimensi Activity Based Costing,
3. Sumber Data didasarkan pada Activity based costing generasi kedua
Sumber data yang di gunakan dalam penelitian yang merupakan perkembangan lebih lanjut dari activity
ini adalah Data Primer karena Data ini harus dicari melalui based costing generasi pertama.
narasumber atau dalam istilah teknisnya responden, yaitu
orang yang kita jadikan objek penelitian atau orang yang Aktivitas :
kita jadikan sebagai sarana mendapatkan informasi
ataupun data. 1.Melacak biaya pada berbagai aktivitas.
2.Membebankan biaya pada produk
4. Teknik Pengumpulan Data
- Dimensi proses adalah dimensi model Activity Based
Metode yang digunakan dalam pengumpulan data Management yang berisi informasi kinerja mengenai
ini terdiri dari wawancara, observasi dan analisis pekerjaan yang dilaksanakan dalam organisasi.
dokumen. Wawancara adalah salah satu instrumen yang di
gunakan untuk menggali data secara lisan, Studi Aktivitas :
kepustakaan adalah kegiatan untuk menghimpun informasi
yang relevan dengan topik masalah yang menjadi objek 1. Analisis penyebab biaya.
penelitian, dan Analisis dokumen merupakan salah satu 2. Analisis aktivitas-aktivitas.
metode terpenting pada penelitian kualitatif untuk 3. Evaluasi kinerja dengan menggunakan informasi dari
mendapatkan data yang berasal dari catatan- catatan Activity based costing
tertulis.
2. Hasil Penelitian
5. Populasi Dan Sampel
a. Deskriptif Data
V. Wiratna Sujarweni (2015 : 80) Populasi adalah Penelitian dilakukan di PT. Indobaja Agro Graha
keseluruhan jumlah yang terdiri atas objek atau subjek palembang Jl. Talang Keramat No, 19A RT. 06 RW.02
yang mempunyai karakteristik dan kualitas tertentu yang Kelurahan Talang Keramat Kecamatan Talang Kelapa
di tetapkan oleh peneliti untuk di teliti dan kemudian di Palembang. Data-data yang diperlukan oleh peneliti yaitu,
tarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini populasinya data produksi, biaya bahan baku, biaya tenaga kerja
adalah Unit Kerja Bagian Produksi PT. Indobaja Agro langsung dan data yang berkaitan dengan produksi rangka
Graha Palembang. Sampel adalah bagian dari sejumlah baja ringan. Data yang digunakan merupakan data bulan
karakteristik yang di miliki oleh populasi yang di gunakan April 2018 berdasarkan surat penelitian yang diterima PT.
untuk penelitian Untuk itu sampel yang di ambil dari Indobaja Agro Graha Palembang.
populasi harus betul-betul mewakili dan harus valid, yaitu
bisa mengukur sesuatu yang seharusnya diukur. Pada b. Hasil Pengujian
penelitian ini sampelnya adalah Pegawai Bagian Produksi 1. Activity Based Costing
PT. Indobaja Agro Graha. Mulyadi (2009) menyatakan bahwa Activity Based
Costing adalah sistem informasi yang berorientasi pada
B. Definisi Operasional Dan Pengukuran Variabel penyediaan informasi lengkap tentang aktivitas untuk
Definisi operasional dan pengukuran variabel adalah memungkinkan perusahaan melakukan pengelolaan
variabel penelitian di maksudkan untuk memahami arti terhadap aktivitas sebagai basis serta pengurangan biaya
setiap variabel penelitian sebelum di lakukan analisis, dan penentuan secara akurat biaya produk atau jasa
instrument serta pengukuran berasal dari mana. Definisi sebagai tujuan.

3
JURNAL ILMIAH EKONOMI GLOBAL MASA KINI VOLUME 9 No.1 JULI 2018 ISSN PRINT : 2089-6018
ISSN ONLINE : 2502-2024

Tabel 1 Perhitungan Biaya Produk Berdasarkan Activity


Based Costing Produk Rangka Baja Ringan Type C. 75.75 Tabel 3 Perhitungan Biaya Produk Berdasarkan Activity
Bulan April Tahun 2018 Based Costing Produk Rangka Baja Ringan Type R. U.
32.45 Bulan April Tahun 2018.

Berdasarkan perhitungan biaya produk menurut Berdasarkan perhitungan biaya produk menurut
Activity Based Costing dengan cara menelusuri seluruh Activity Based Costing dengan cara menelusuri seluruh
aktivitas produksi pada type produk rangka baja ringan C. aktivitas produksi pada type produk rangka baja ringan R.
75.75 dengan total keseluruhan biaya Rp. 36.643.824, U 32.45 dengan total keseluruhan biaya Rp. 51.071.050,
jumlah hasil cetak 1.132 dengan waktu produksi selama jumlah hasil cetak 3.194 dengan waktu produksi selama
satu bulan mendapatkan jumlah biaya produk berdasarkan satu bulan mendapatkan jumlah biaya produk berdasarkan
Activity Based Costimg Rp. 32.370. Activity Based Costimg Rp. 15.989.

Tabel 2 Perhitungan Biaya Produk Berdasarkan Activity Tabel 4 Harga Pokok Produk Berdasarkan Activity Based
Based Costing Produk Rangka Baja Ringan Type C. 75.65 Costing Produk Rangka Baja Ringan Type C. 75.75,
Bulan April Tahun 2018. C.75.65, R. U 32.45 Bulan April Tahun 2018.

Berdasarkan tabel diatas tingkatan Activity Based


Costing, untuk pembagian aktivitas berdasarkan aktivitas
Activity Based Costing yang terdiri dari empat aktivitas
yaitu, Unit Level Cost, Batch Level Cost, Product Level
Cost dan Facility Level Cost. Setelah dilakukan penelitian
oleh peneliti dan sudah disusun berdasarkan aktivitas di
PT. Indobaja hanya terbagi menjadi tiga aktivitas yang
berkaitan dengan Activity Based Costing yaitu, Unit Level
Cost, Batch Level Cost dan Facility Level Cost.
sebelum di lakukan perhitungan harga pokok
produksi terlebih dahulu di hitung berdasarkan type
Berdasarkan perhitungan biaya produk menurut rangka baja ringan. dan perbandingam dengan Harga
Activity Based Costing dengan cara menelusuri seluruh Pokok Produk PT. Indobaja Agro Graha Type C. 75.75
aktivitas produksi pada type produk rangka baja ringan C. Rp. 45.524, sedangkan Harga Pokok Produk activity
75.65 dengan total keseluruhan biaya Rp. 46.460.828, based costimg Rp. 32.370 terjadi selisih Rp. 13.154, Type
jumlah hasil cetak 1.603 dengan waktu produksi selama C.75.65 Harga Pokok Produk PT. Indobaja Agro Graha
satu bulan mendapatkan jumlah biaya produk berdasarkan Rp. 38.005 sedangkan tarif activity based costing Rp.
Activity Based Costimg Rp. 28.984. 28.984. selisih Rp. 9.021 . Type Reng U.32.45 Rp. 20.051

4
JURNAL ILMIAH EKONOMI GLOBAL MASA KINI VOLUME 9 No.1 JULI 2018 ISSN PRINT : 2089-6018
ISSN ONLINE : 2502-2024

sedangkan tarif activity based costing Rp. 15.989 selisih ini dapat diatasi dengan pengalokasian salah satu
Rp. 4.062 karyawan produksi dengan menjadi karyawan
pengangkutan barang pengalokasian dapat kita lihat
2. Activity Based Management. dengan pengeluaran biaya tenaga kerja produksi sesuai
dengan waktu produksi dibandingkan dengan waktu
Activity Based Management adalah sistem yang luas normal terdapat selisih sebesar lebih dari gaji satu orang
yang berintergrasi yang memfokuskan perhatian karyawan produksi. Selain pengalokasian karyawan
manajemen setiap aktivitas dengan meningkatkan nilai produksi ditambahkan satu tenaga kerja driver dan
pelanggan dan keuntungan. Setelah dilakukan pembagian penambahan satu armada pengangkutan dengan biaya
aktivitas berdasarkan Activity Based Costing, aktivitas operasional armada pengangkutan yaitu 1 % dari
management dapat mengurangi kebutuhan yang tidak penjualan. Hal ini dilakukan melihat biaya jasa
perlu atau aktivitas yang dapat di kurangi yang merupakan pengangkutan dan pengiriman yang sangat besar. Dengan
tidak bernilai tambah bagi perusahhan supaya aktivitas melakukan hal ini maka PT. Indobaja Agro Graha dapat
lebih efisien. meningkatkan servis kepada konsumen karena pengiriman
Penekanan biaya pada PT. Indobaja Agro Graha barang tidak lagi menunggu pihak penyedia jasa
untuk tenaga kerja produksi, biaya operasional mesin dan melainkan dapat langsung dilakukan oleh PT. Indobaja
peralatan mesin di terapkan sistem jam produksi yaitu Agro Graha. dan dapat menekan biaya pengangkutan. Dan
perhitungan jam kerja berdasarkan jam produksi sesuai apabila tidak ada pengiriman maupun pengangkutan
dengan waktu produksi.berdasarkan penekanan biaya tenaga kerja pengangkutan maupun driver dapat
terdapat tiga aktivitas yang perlu dikurangi yaitu : membantu kegiatan produksi.

1. Beban Operasional Mesin Cetak 3. Penutup


Berdasarkan penelitian pada PT. Indobaja Agro Graha
untuk mesin cetak selalu menyala pada saat produksi Kesimpulan
maupun tidak produksi. Mesin cetak dimatikan hanya
pada saat waktu kerja normal selesai yaitu pada saat Kesimpulan yang dapat di simpulkan pada penelitian
karyawan pulang kerja. Hal ini menyebabkan pemakaian ini adalah :
daya listrik pabrik untuk operasional mesin cetak yang
tidak efiesien, dapat dilihat dari waktu produksi dan waktu 1. Berdasarkan Activity Based Costing di teliti di PT.
normal terdapat selisih waktu. Hal ini dapat diatasi dengan Indobaja Ago Graha berdasarkan tiga aktivitas maka, total
melakukan penerapan sistem kelistrikan Switch Control Unit Level Activity Cost Rp.211.482.918, Total Batch
Panel. Switch Control Panel yaitu sistem pengendalian Level Activity Cost Rp. 510.226.406 dan total Facility
daya listrik dengan cara pemasangan alat pengendalian Level Sustaining cost Rp. 10.625.000. Total keseluruhan
mesin cetak yang dapat mematikan mesin secara otomatis. yang telah dibagi per aktivitas dengan metote Activity
Sehingga pada saat tidak dilakukan produksi maupun saat Based Costing Rp. 732.334.324.
produksi telah selesai. mesin cetak akan tidak
beroperasional secara otomatis. Sehingga daya listrik 2. Perhitungan Harga Pokok Produk berdasarkan PT.
yang digunakan untuk operasional mesin cetak dapat Indobaja Agro Graha dan Berdasarkan Activity Based
dikendalikan. Costing mendapatkan hasil perbandingan dan masing –
masing produk mempunyai selisih yaitu PT. Indobaja
2. Biaya Tenaga Kerja Produksi Agro Graha Type C. 75.75 Rp. 45.524. sedangkan harga
Berdasarkan penelitian pada PT. Indobaja Agro Graha. pokok produk Activity Based Costing Rp. 32.370 terjadi
Selama ini pihak management PT. Indobaja Agro Graha selisih Rp.13.154, Type C.75.65 Harga Pokok Produk PT.
mengeluarakan biaya tenaga kerja produksi selalu tetap Indobaja Agro Graha Rp. 38.005 sedangkan harga pokok
setiap bulannya, baik itu produksi maupun tidak produksi produk Activity Based Costing Rp. 28.984. selisih
hal ini juga dapat dikendalikan dengan sistem penerapan Rp.9.021. Type Reng U.32.45 Rp. 20.051 sedangkan
gaji karyawan produksi. Berdasarkan dengan waktu harga pokok produk Activity Based Costing Rp. 15.989
produksi dengan sistem gaji bukan tetap tiap bulan selisih Rp. 4.062. selisih dari harga pokok produk rangka
melainkan mengikuti waktu produksi yaitu sistem gaji baja ringan tersebut di sebabkan karena perusahaan PT.
perjam diakumulasikan dengan total waktu produksi Indobaja Agro Graha menghitung harga pokok produk
ketiga produk. dengan cara mengambil seluruh total biaya dengan
membagi ke dalam tiga produk tersebut dengan nilai yang
3. Jasa Pengangkutan Dan Pengiriman Barang sama dan tidak memperhitungkan waktu produksi di setiap
Berdasarkan penelitian pada PT. Indobaja Agro produknya. Sedangkan Activity Based Costing
Graha. Untuk pengangkutan barang dan pengiriman menentukan harga pokok produk dengan cara menetapkan
barang mengunakan jasa bukan dilakukan oleh pihak seluruh aktivitas produksi, setiap produk dengan cara
karyawan PT. Indobaja Agro Graha sendiri hal ini melihat waktu produksi di setiap produknya sehingga
dikarenakan PT. Indobaja Agro Graha tidak memiliki perhitungan Activity Based Costing lebih kecil dari
armada angkutan sendiri. Sehingga hal ini sering perhitungan harga pokok produk perusahaan.
menimbulkan pengeluaran biaya yang tidak efisien. Hal

5
JURNAL ILMIAH EKONOMI GLOBAL MASA KINI VOLUME 9 No.1 JULI 2018 ISSN PRINT : 2089-6018
ISSN ONLINE : 2502-2024

3. Activity Based Management adalah sistem yang luas DAFTAR PUSTAKA


yang berintergrasi yang memfokuskan perhatian
manajemen setiap aktivitas dengan meningkatkan nilai
pelanggan dan keuntungan. Setelah dilakukan pembagian Danang Rahmaji 2013 Penerapan Activity Based Costing
aktivitas berdasarkan Activity Based Costing, aktivitas System untuk menentukan harga pokok produksi
management dapat mengurangi kebutuhan yang tidak PT. Celebes Mina Pratama
perlu atau aktivitas yang dapat dikurangi yang merupakan Feni Siti A’isyah 2013 Penerapan Activity Based Costing
tidak bernilai tambah bagi perusahaan supaya aktivitas (ABC System) dalam penentuan harga pokok
lebih efisien sehingga dapat menekan biaya produksi pada produksi
saat permintaan menurun dan produksi dapat tetap Ida Fauziyah, Moch Dzulkirom AR, Ahmad Husaini 2014
berjalan. Analisis Activity Based Costing (ABC) System
Sebagai Dasar Penetapan Harga Pokok Produksi.
Saran Kamaruddin Ahmad, 2015 Akuntasi Manajemen Penerbit :
Rajawali Persada Jakarta.
1. Perusahaan PT. Indobaja Agro sebaiknya Marcelina Helmy Sitorus, Agus T Poputra, Treesje Runtu
menerapkan Activity Based Costing untuk melacak biaya 2014 Penerapan Activity Based Management
produksi yang dapat di kurangi guna menciptakan nilai Untuk Meningkatkan Efisiensi Pada Hotel Sahid
tambah bagi perusahaan dan dapat melacak biaya Kawanua Manado
berdasarkan aktivitas perusahaan agar lebih efisien dalam Meiny Parengkuan 2013 Indentifikasi non value added
menjalankan perusahaan dan sesuai aktivitas produksi activity melalui Activity Based management untuk
berdasarkan metode Activity Based Costing. meningkatkan efisiensi Hotel Sedona Manado

2. PT. Indobaja Agro Graha Apabila Menerapkan Puthut Cahya Pratama, Isharijadi, Juli Murwani 2017
perhitungan berdasarkan aktivitas Activity Based Costing Analisis penggunaan metode Activity Based
untuk harga pokok produk dapat mengetahui harga pokok Management (ABM) guna menghilangkan non
produk yang mana yang cocok untuk di terapkan dan value added activity untuk efisiensi biaya
mengetahui selisih antara perusahaan dan metode Activity Ridzal Achmad, Rendra Trisyanto, dan Surya 2010
Based Costing supaya dapat bersaing dalam persaingan Pengembangan model sistem akuntasi biaya
harga di pasar. karena Activity Based Costing dapat berbasis aktivitas (Activity Based Costing) pada
menekan harga pokok produk sekecil mungkin. dari hal Perguruan Tinggi Negeri.
ini, PT. Indobaja Agro Graha dapat menetapakan harga Riki Martusa, Agnes Fransiska Adie 2011 Peranan Activity
jual terendah maupun tertinggi. Based Costing System dalam perhitungan harga
pokok produksi kain yang sebenarnya untuk
3. Activity Based Management (ABM) adalah penetapan harga jual
penggunaan informasi yang di peroleh dari Activity Based Romli Harsi, Jamiyla, Tripermata Lukita, 2015 Akuntansi
Costing untuk melakukan perbaikan dalam suatu Biaya Penerbit : Enim Innovation Technology
perusahaan apabila menerapakan Activity Based Siswanto, 2014 Pengantar Manajemen Penerbit : PT.
Management perusahaan dapat melacak biaya setiap Bumi Aksara
aktivitas dengan bantuan Activity Based Costing untuk Siti Eka Faryani 2012 Efisiensi biaya produksi dengan
menentukan hal apa yang harus di kurangi atau metode Activity Based Management untuk
ditambahkan ke setiap aktivitas untuk memberikan hal apa meningkatkan efisiensi Hotel Sedona Manado
yang bernilai tambah atau tidak bernilai tambah untuk Sujarweni Wiratna V, 2015 Akuntansi Manajemen
perusahaan. Hal ini dapat diterapkan oleh PT. Indobaja Penerbit : Pustaka Baru Press Yogyakarta.
Agro Graha Pada saat permintaan menurun dengan cara Sujarweni Wiratna V, 2015 Metodologi Penelitian Bisnis
melihat seluruh aktivitas produksi yang tidak efektif, dan Ekonomi Penerbit : Pustaka Baru Press
misalnya upah tenaga kerja produksi yang selama ini tidak Yogyakarta.
melihat proses waktu produksi dapat diubah dengan sistim William K. Carter, 2015 Akuntansi Biaya Penerbit :
penetapan upah tenaga kerja berdasarkan waktu produksi Salemba Empat.
dan kegiatan produksi dapat dikurangi. Zinia Th. A Sumilat 2013 Penentuan harga pokok
penjualan kamar menggunakan Activity Based
Costing pada RSU Pancaran Kasih GMIM

You might also like