You are on page 1of 15

PENGARUH INDEPENDENSI, KOMPETENSI, PENGETAHUAN

DALAM MENDETEKSI KEKELIRUAN DAN PENGALAMAN


AUDITOR TERHADAP PERTIMBANGAN TINGKAT
MATERIALITAS
(Studi Empiris pada Kantor Akuntan Publik di Bandung)

Oleh :
Shinta Utami
Pembimbing : Rita Anugerah dan Rofika

Faculty of Economic University of Riau, Pekanbaru, Indonesia


Email : shintadjrt@gmail.com

The Influence of Independency, Competence, Knowledge to Detect Errors , and


Experience of Auditor to The Materiality Level Consideration
(Emperical Studies on The Public Accounting Firms in Bandung)

ABSTRACT

This study was aimed to examine the influence of independency,


competence, knowledge to detect errors , and experience of auditor to the
materiality level consideration. The population of this study are auditors who
worked.on the Public Accounting Firms (KAP) and listed on the Directory
Indonesian Institute of Certified Public Accountants (IAPI) 2016 in Bandung. The
samples of the study are all companies were selected by purposive sampling
method. Based on the criteria, 50 auditor who worked on 10 KAP were chosen as
the samples of this study. This study used multiple linear regression analysis was
used to test whether the independent variables affect the dependent variable. Data
analysis for hypothesis test was done with Statistical Package for the Social
Sciences (SPSS) ver. 16. Results of regression testing (t-test) showed that the
independency, competence, knowledge to detect errors, and experience of auditor
have a significant relationship with the level of materiality on Public Accounting
Firm (KAP) in Bandung. The amount of R Square (R2) of 0,512 gives the sense
that the rate of 51,2% materiality considerations can be explained by the
independency, competence, knowledge to detect errors, and experience of auditor
while 48,8% can be explained by other variables.

Keywords : Independency, Competence, Knowledge, Experience, and Materiality

PENDAHULUAN yang penting untuk dipertimbangkan


yaitu materialitas.
Audit laporan keuangan Gary L. Holstrum dan
terdiri atas perencanaan, William F. Messier, J (1982)
pelaksanaan, dan pelaporan. Untuk menyatakan bahwa:
memberikan pendapat yang sesuai Konsep materialitas penting
dengan kebenaran laporan keuangan, sepanjang proses auditing.
di dalam perencanaan audit, ada hal Terutama penting saat
JOM Fekon, Vol. 4 No.1 (Februari) 2017 381
perencanaan dalam proses audit laporan keuangan
menentukan cakupan audit dibutuhkan akuntan publik yang
(termasuk ruang lingkup independen dalam setiap
audit) dan melakukan penugasannya. Menurut Singgih dan
evaluasi akhir kecukupan Bawono (2010), jika seorang auditor
bukti pendukung untuk opini bersikap independen, maka ia akan
audit. memberi penilaian yang senyatanya
Salah satu faktor yang terhadap laporan keuangan yang
mempengaruhi auditor dalam diperiksa, tanpa memiliki beban
menentukan cukup atau tidaknya apapun terhadap pihak manapun.
bukti audit yaitu materialitas. Maka penilaiannya akan
Materialitas merupakan satu diantara mencerminkan kondisi yang
diberbagai faktor yang sebenarnya dari sebuah perusahaan
mempengaruhi pertimbangan auditor yang diperiksa. Dengan demikian
tentang kecukupan bukti audit.Dalam maka jaminan atas keandalan laporan
membuat generalisasi hubungan yang diberikan oleh auditor tersebut
antara materialitas dengan bukti dapat dipercaya oleh semua pihak
audit, perbedaan istilah materialitas yang berkepentingan.
dan saldo akun material harus tetap Hasil penelitian sebelumnya
diperhatikan.Semakin rendah tingkat mengenai pengaruh independensi
materialitas, semakin besar jumlah dengan pertimbangan materialitas
bukti yang diperlukan (hubungan telah dilakukan sebelumnya oleh
terbalik), (Mulyadi, 2011:76). Pahlawi (2010) dan Kinanti (2013).
Materialitas mendasari Namun, kenyataannya independensi
penerapan standar-standar auditing auditor masih sulit diterapkan seperti
yang berlaku umum, terutama kasus yang terjadi pada tahun 2008
standar pekerjaan lapangan dan silam yang melibatkan salah satu
pelaporan. Oleh karena itu, KAP Big Four, Ernst & Young
materialitas memiliki dampak yang (E&Y).
mendalam pada audit laporan Auditor yang independen
keuangan. Statement Auditting saja tidak cukup untuk
Standards 47 (AICPA, 2002), Audit mempertimbangkan materialitas
Risk and Materiality in Conducting yang baik, auditor juga harus
an Audit (AU 312.08), menyatakan memiliki kompetensi yang memadai.
agar auditor mempertimbangkan Seorang akuntan publik dalam
materialitas dalam (1) merencanakan melaksanakan audit atas laporan
audit dan (2) mengevaluasi apakah keuangan tidak semata–mata bekerja
laporan keuangan disajikan secara untuk kepentingan kliennya,
wajar sesuai dengan prinsip-prinsip melainkan juga untuk pihak lain
akuntansi yang berlaku umum. ISA yang berkepentingan terhadap
yang menjadi acuan dalam materi ini laporan keuangan auditan. Untuk
ialah alinea 8 dari ISA 320 dapat mempertahankan kepercayaan
menyatakan bahwa tujuan auditor dari klien dan dari para pemakai
menerapkan secara tepat konsep laporan keuangan lainnya, akuntan
materialitas dalam merencanakan publik dituntut untuk memiliki
dan melaksanakan audit. kompetensi yang memadai
Untuk menentukan (Herawaty dan Susanto, 2009).
pertimbangan materialitas dalam
JOM Fekon, Vol. 4 No.1 (Februari) 2017 382
Penelitian yang telah laporan keuangan yang dilakukan
dilakukan sebelumnya oleh Pahlawi oleh auditor.Berbeda dengan tiga
(2010) dan Kinanti penelitian sebelumnya, penelitian
(2013)menunjukkan bahwa yang dilakukan oleh Marinto (2013)
kompetensi secara parsial dan membuktikan tidak adanya hubungan
simultan berpengaruh dengan pengetahuan mendeteksi kekeliruan
pertimbangan materialitas.Namun, terhadap pertimbangan tingkat
ditemukan hasil yang bertolak materialitas.
belakang dengan dua penelitian Menurut Lee (dalam Arum,
sebelumnya yaitu penelitian yang 2008), pngetahuan dan pengalaman
dilakukan oleh Soegijanto (2014). merupakan keahlian yang
Selain memiliki sikap berhubungan dengan profesionalisme
independensi dan kompetensi, dalam akuntansi yang diperlukan
auditor juga harus memiliki dalam auditing. Karena itu
pengetahuan yang memadai dalam pengetahuan dan pengalaman
profesinya untuk mendukung merupakan suatu komponen yang
pekerjaannya dalam melakukan sangat penting dalam tugas-tugas
setiap pemeriksaan.Herawaty dan yang dilaksanakan oleh seorang
Susanto (2009) menyatakan seorang auditor Auditor yang mempunyai
akuntan publik yang memiliki pengalaman kerja yang berbeda,
banyak pengetahuan tentang akan berbeda pula dalam
kekeliruan akan lebih ahli dalam memandang dan menanggapi
melaksanakan tugasnya terutama informasi serta pemilihan bukti yang
yang berhubungan dengan relevan yang diperoleh selama
pengungkapan kekeliruan.Menurut melakukan pemeriksaan untuk
pendapat Erick (dalam Herawaty dan memberi kesimpulan mengenai
Susanto, 2009), kegagalan dalam pertimbangan tingkat materialitas
mendeteksi kekeliruan yang material yang dapat diandalkan (Yunitasari,
akan mempengaruhi kesimpulan dari 2014).
pengguna laporan keuangan. Faktor Adanya pengaruh antara
utama yang membedakan antara pengalaman auditor dengan
kesalahan dengan kecurangan adalah pertimbangan materialitas ini
tindakan yang mendasarinya yang diperkuat dengan penelitian yang
berakibat terjadinya salah saji dilakukan oleh Kusuma (2012),
(misstatement) dalam laporan Wijayanthi (2012), dan Afriza
keuangan.Untuk membedakan salah (2013). Hasil penelitian dari
saji tersebut disengaja atau tidak ketiganya menunjukkan pengaruh
disengaja, dalam praktiknya sangat yang signfikan antara pengalaman
sulit untuk dibuktikan, terutama yang dengan pertimbangan materialitas.
berkaitan dengan estimasi akuntansi Namun, hasil penelitian Marinto
dan penerapan prinsip akuntansi. (2013) serta Lestari dkk (2013) yang
Penelitian yang dilakukan oleh menunjukkan bahwa pengalaman
Herawaty dan Susanto (2009), tidak menujukkan hubungan dengan
Wijayanthi (2012), serta Lestari dkk pertimbangan materialitas.
(2013) menunjukkan pengaruh Banyaknya ketidak-
secara signifikan pengetahuan konsistenan penelitan-penelitian
mendeteksi kekeliruan terhadap sebelumnya, menjadi salah satu
pertimbangan tingkat materialitas alasan peneliti melakukan penelitian
JOM Fekon, Vol. 4 No.1 (Februari) 2017 383
mengenai pengaruh independensi, 1. Materialitas merupakan konsep
kompetensi, pengetahuan dalam yang relatif ketimbang absolut.
mendeteksi kekeliruan, dan Salah saji dalam jumlah tertentu
pengalaman auditor terhadap mungkin saja material bagi
pertimbangan materialitas. perusahaan kecil, tetapi bisa saja
Adapun yang menjadi rumusan tidak material bagi perusahaan
masalah dalam penelitian ini adalah besar.
sebagai berikut: 1)Apakah 2. Dasar yang diperlukan untuk
independensi mempengaruhi mengevaluasi materialitas. Karena
pertimbangan materialitas? 2) tingkat materialitas bersifat relatif,
Apakah kompetensi mempengaruhi diperlukan dasar untuk
pertimbangan materialitas dalam menentukan apakah salah saji itu
laporan keuangan? 3) Apakah material. Laba bersih sebelum
pengetahuan dalam mendeteksi pajak seringkali menjadi dasar
kekeliruan mempengaruhi utama untuk menentukan
pertimbangan materialitas dalam beberapa jumlah material bagi
laporan keuangan? 4) Apakah perusahaan yang berorientasi laba,
pengalaman auditor mempengaruhi karena jumlah ini diangap sebagai
pertimbangan materialitas? item informasi yang bagi para
Berdasarkan rumusan masalah pemakai atau pengguna laporan.
di atas maka tujuan dari penelitian ini Menurut Arens (2008: 312),
adalah : 1) Untuk menguji pengaruh sejumlah faktor yang mempengaruhi
independensi terhadap pertimbangan proses penetapan pertimbangan awal
materialitas. 2) Untuk menguji tingkat materialitas pada serangkaian
pengaruh kompetensi terhadap laporan keuangan tertentu:
pertimbangan materialitas. 3) Untuk 1. Materialitas merupakan konsep
menguji pengaruh pengetahuan yang relatif ketimbang absolut.
dalam mendeteksi kekeliruan Salah saji dalam jumlah tertentu
terhadap pertimbangan materialitas. mungkin saja material bagi
4) Untuk menguji pengaruh perusahaan kecil, tetapi dapat saja
pengalaman auditor terhadap tidak material bagi perusahaan
pertimbangan materialitas. besar.
2. Dasar yang diperlukan untuk
TELAAH PUSTAKA mengevaluasi materialitas. Karena
a. Pertimbangan Materialitas tingkat materialitas bersifat relatif,
Menurut Mulyadi (2011:158), diperlukan dasar untuk
menentukan apakah salah saji itu
materialitas adalah besarnya
material. Laba bersih sebelum
penghilangan atau salah saji
pajak seringkali menjadi dasar
informasi akuntansi yang dilihat dari
utama untuk menentukan
keadaan yang melingkupinya, yang
beberapa jumlah material bagi
dapat mempengaruhi pertimbangan
perusahaan yang berorientasi laba,
pihak yang meletakkan kepercayaan
karena jumlah ini diangap sebagai
terhadap informasi tersebut. item informasi yang bagi para
Menurut Arens (2008: 312), pemakai atau pengguna laporan.
sejumlah faktor yang mempengaruhi
proses penetapan pertimbangan awal b. Independensi
tingkat materialitas pada serangkaian Independensi merupakan suatu
laporan keuangan tertentu: cara pandang yang tidak memihak di
JOM Fekon, Vol. 4 No.1 (Februari) 2017 384
dalam pengujian, evaluasi hasil Menurut Arens (2008:5),
pemeriksaan, dan penyusunan auditor harus memiliki kualifikasi
laporan audit (Murwanto, 2008:106). untuk memahami kriteria yang
Menurut Arens dkk. digunakan dan harus kompeten untuk
(2008;111), independensi auditor mengetahui jenis serta jumlah bukti
terbagi dua, yaitu; 1) independensi yang akan dikumpulkan guna
dalam fakta(independence in fact) mencapai kesimpulan yang tepat
ada apabila auditor benar-benar setelah memeriksa bukti itu.
mampu mempertahankan sikap yang
tidak bias sepanjang audit. 2) d. Pengetahuan dalam Mendeteksi
Independensi dalam penampilan Kekeliruan
(independence in appearance) adalah Pengertian kekeliruan menurut
hasil interprestasi lain atas IAPI (2011) dalam Standar
independensi ini. Profesional Akuntan Publik (SPAP)
Secara garis besar, standar- paragraf 6, dinyatakan bahwa
standar pemeriksaan Generally kekeliruan (error) berarti salah saji
Accepted Governmental Auditing (misstatement) atau hilangnya jumlah
Standard (GAGAS) (2003:29), atau pengungkapan dalam laporan
menyatakan ada tiga faktor gangguan keuangan yang tidak disengaja.
yang dapat mempengaruhi Kekeliruan dapat berupa:
independensi pemeriksa yaitu 1. Kekeliruan dalam pengumpulan
gangguan yang bersifat pribadi, atau pengolahan data yang
gangguan yang bersifat ekstern dan menjadi sumber penyusunan
gangguan yang bersifat organisatoris. laporan keuangan;
Para auditor, termasuk konsultan 2. Estimasi akuntansi yang tidak
yang dipekerjakan dan tenaga ahli masuk akal yang timbul dari
serta spesialis intern yang kecerobohan atau salah tafsir
melaksanakan tugas audit, perlu fakta;
mempunyai pertimbangan terhadap 3. Kekeliruan dalam penerapan
tiga macam gangguan ini terhadap prinsip akuntansi yang berkaitan
independensi, yaitu sebagai berikut; dengan jumlah, klasifikasi dan
1. Gangguan yang bersifat cara penyajian atau
pribadi pengungkapan.
2. Gangguan yang bersifat
pribadiekstern e. Pengalaman Auditor
3. Gangguan yang bersifat Menurut Asih (2006),
organisatoris pengalaman auditor adalah
pengalaman dalam melakukan audit
c. Kompetensi laporan keuangan baik dari segi
Webster’s Ninth New lamanya waktu, banyaknya
Collegiate Dictionary (1983) penugasan maupun jenis-jenis
mendefinisikan kompetensi sebagai perusahaan yang pernah ditangani.
suatu keahlian.Keahlian didefinisi- Alasan yang paling umum dalam
kan sebagai seseorang yang memiliki mendiagnosis suatu masalah adalah
tingkat keterampilan tertentu atau ketidakmampuan menghasilkan
pengetahuan yang tinggi dalam dugaan yang tepat.
subyek tertentu yang diperoleh dari Kompleksitas tugas yang
pelatihan dan pengalaman. dihadapi sebelumnya oleh seorang
JOM Fekon, Vol. 4 No.1 (Februari) 2017 385
auditor akan menambah pengalaman
serta pengetahuannya. Pendapat ini Populasi pada penelitian ini
didukung oleh Abdolmohammadi adalah seluruh auditor yang terdapat
dan Wright (1987) dalam di Kantor Akuntan Publik (KAP) di
Herliansyah dan Ilyas (2006), yang Bandung sejumlah 30 KAP.
menunjukkan bahwa auditor yang Adapun teknik pengambilan
tidak berpengalaman mempunyai sampel yaitu purposive sampling
tingkat kesalahan yang lebih dengan jumlah 50 auditor. Metode
signifikan dibandingkan dengan purposive sampling adalah metode
auditor yang lebih berpengalaman.
pengambilan sampel secara sengaja
Kerangka Pemikiran dan sesuai dengan persyaratan sampel
Hipotesis yang diperlukan (Sugiyono,
2012:54). Berikut syarat sampel
Berikut ini kerangka pemikiran dan penelitian ini yaitu:
pengembangan hipotesis yang 1. Auditor yang bekerja di KAP
terdapat dalam penelitian ini. Bandung sesuai dengan directory
H1 : Diduga independensi Kantor Akuntan Publik 2016 yang
berpengaruh terhadap diterbitkan oleh Institut Akuntan
pertimbangan materialitas. Publik Indonesia (IAPI), yang
H2 : Diduga kompetensi mempunyai Nomor Register Ak
berpengaruh terhadap dan pernah melaksanakan
pertimbangan materialitas. pekerjaan di bidang auditing.
H3 : Diduga pengetahuan 2. Auditor yang mempunyai
mendeteksi kekeliruan pengalaman kerja minimal satu
berpengaruh terhadap tahun. Dipilih mempunyai
pertimbangan materialitas. pengalaman kerja satu tahun
H4 : Diduga pengalaman auditor karena telah memiliki waktu dan
berpengaruh terhadap pengalaman untuk beradaptasi
pertimbangan materialitas
serta menilai kinerja dan kondisi
lingkungan kerjanya.
Gambar 1
Kerangka Model Penelitian Jenis data yang digunakan
dalam penelitian ini adalah data
Variabel Variabel kuantitatif yang berupa nilai atau
Independen Dependen skor atas jawaban yang diberikan
oleh responden terhadap pernyataan-
Independensi
pernyataan yang terdapat di
H1 kuesioner.
Kompetensi
H2 Sumber data dalam penelitian
Pertimbangan ini adalah sumber data primer.
Pengetahuan H3 Tingkat Sumber data primer adalah sumber
dalam Mendeteksi Materialitas data yang secara langsung
Kekeliruan H4 memberikan data kepada pengumpul
data (Sugiyono, 2012:139).
Pengalaman
Dalam penelitian ini teknik
Auditor
pengumpulan data primer dilakukan
Sumber : Data Olahan, 2016. dengan metode survey kuesioner.
Survey kuesioner merupakan metode
survey dengan mengunakan
METODE PENELITIAN
kuesioner penelitian.
JOM Fekon, Vol. 4 No.1 (Februari) 2017 386
Alat analisis data dalam untuk melihat apakah di dalam
penelitian ini dilakukan mengunakan model regresi terjadi ketidaksamaan
software Statistical Package for the variabel dari residual suatu
Social Sciences (SPSS) ver. 16. pengamatan ke pengamatan yang
lain.
Metode Analisis Data - Uji Autokorelasi
a. Statistik Deskriptif Uji autokorelasi bertujuan
Statistik deskriptif adalah untuk menguji apakah dalam suatu
statistik yang digunakan untuk model regresi linier ada korelasi
menganalisis data dengan cara antara kesalahan pada periode t
mendeskripsikan atau dengan periode t-1 (sebelumnya).
menggambarkan data yang telah Jika terjadi korelasi maka dinamakan
terkumpul sebagaimana adanya tanpa ada problem autokorelasi (Ghozali,
bermaksud membuat kesimpulan 2005:95).
yang berlaku untuk umum atau
generalisasi (Sugiyono, 2012:206). d. Pengujian Hipotesis
Pengujian hipotesis digunakan
b. Uji Kualitas Data untuk mengetahui apakah semua
- Uji Validitas variabel independen mempunyai
Jika korelasi antara skor pengaruh terhadap variabel
masing-masing butir pernyataan dependen. Pengujian hipotesis dalam
dengan total skor mempunyai tingkat penelitian ini menggunakan medel
signifikansi < 0,05, maka butir regresi linear berganda (multiple
pernyataan tersebut dinyatakan valid regression) dengan bantuan SPSS
dan sebaliknya (Ghozali, 2005:49). versi 16,0.
- Uji Reliabilitas - Uji Analisis Regresi
Suatu kuesioner dikatakan Berganda
reliabel atau handal jika jawaban Menurut Santoso (2000:349)(
seseorang terhadap pernyataan dalam Afriza, 2013), analisis regresi
adalah konsisten atau stabil dari linier berganda atau disebut juga
waktu ke waktu (Ghozali, 2005:88). multiple regression analysis adalah
analisis yang digunakan untuk
c. Uji Asumsi Klasik mengetahui pengaruh antara dua atau
- Uji Normalitas lebih variabel independen terhadap
Menurut Ghozali (2005;110), variabel dependennya.
uji normalitas data untuk menguji - Uji t (Hipotesis)
apakah sebuah model regresi, Menurut Ghozali (2005 : 84)
variabel dependen, dan variabel pengujian ini dilakukan untuk
independen mempunyai distribusi membuktikan hipotesis yang
yang normal atau tidak. diajukan apakah masing-masing
- Uji Multikolinearitas variabel independen berpengaruh
Menurut Ghozali (2005:91), uji signifikan terhadap variabel
ini bertujuan menguji apakah model dependen, secara individual.
regresi ditemukan adanya korelasi e. Uji Koefisien Determinasi (R2)
antar variabel independen. Pengujian ini untuk mengkur
- Uji Heteroskedastisitas seberapa jauh kemampuan model
Menurut Ghozali (2005:105), dalam menerangkan variasi variabel
uji heteroskedastisitas bertujuan dependen (Ghozali: 2005).
JOM Fekon, Vol. 4 No.1 (Februari) 2017 387
Definisi Operasional dan pihak yang meletakkan
Pengukuran Variabel kepercayaan terhadap informasi
Adapaun definisi-definisi tersebut.
operasional variabel dalam penelitian Independensi (X1), Kompetensi
ini adalah: (X2), Pengetahuan dalam
1. Independensi adalah suatu cara Mendeteksi Kekeliruan (X3),
pandang yang tidak memihak di Pengalaman Auditor (X4), dan
dalam pengujian, evaluasi hasil Pertimbangan Materialitas (X5)
pemeriksaan, dan penyusunan diukur menggunakan skala likert 5
laporan audit. poin yaitu yaitu sangat setuju (SS)
2. Kompetensi yaitu seseorang yang diberi skor 5, setuju (S) diberi skor 4,
memiliki tingkat keterampilan netral (N) diberi skor 3, tidak setuju
tertentu atau pengetahuan yang (TS) diberi skor 2, dan sangat tidak
tinggi dalam subyek tertentu yang setuju (STS) diberi skor 1.
diperoleh dari beberapa
atribut.Atribut-atribut kompetensi HASIL PENELITIAN DAN
dikelompokkan kedalam lima PEMBAHASAN
kategori, yaitu komponen
pengetahuan (knowledge Hasil Statistik Deskriftif
component), ciri-ciri psikologis
(psychological traits), Tabel 1
kemampuan berfikir (cognitive Analisis Statistik Deskriptif
abilities), strategi penentuan Var. N Min Max Mean
Std.
Deviation
keputusan (decision strategis),
dan analisa tugas (task analysis). X1 50 38,0 55,0 45,08 4,3228

3. Pengetahuan dalam mendeteksi X2 50 39,0 60,0 50,30 4,9083


kekeliruan adalah pengetahuan X3 50 36,0 50,0 43,18 4,2315
akuntan publik digunakan sebagai X4 50 30,0 46,0 39,18 4,1683
salah satu kunci keefektifan kerja. Y 50 21,0 38,0 28,46 3,1377
Dalam audit, pengetahuan tentang Sumber : Data Olahan, 2016.
bermacam-macam pola yang
berhubungan dengan Berdasarkan tabel 1, dapat
kemungkinan kekeliruan dalam dilihat bahwa nilai rata-rata (mean)
laporan keuangan penting untuk dari variabel independensi adalah 45,
membuat perencanaan audit yang 080 dengan nilai standar deviasi
efektif sebesar 4,322.
4. Pengalaman auditor adalah Variabel kompetensi
pengalaman dalam melakukan menghasilkan nilai rata-rata (mean)
audit laporan keuangan baik dari sebesar 50,300 dengan nilai standar
segi lamanya waktu, banyaknya deviasi sebesar 4,908.
penugasan maupun jenis-jenis Variabel pengetahuan men-
perusahaan yang pernah ditangani deteksi kekeliruan menghasilkan
5. Pertimbangan materialitas adalah nilai rata-rata (mean) sebesar 43,180,
besarnya penghilangan atau salah nilai standar deviasi sebesar 4,231.
saji informasi akuntansi yang Variabel pengalaman auditor
dilihat dari keadaan yang
menghasilkan nilai rata-rata (mean)
melingkupinya, yang dapat
sebesar 39,180 dengan nilai standar
mempengaruhi pertimbangandeviasi sebesar 4,168.
JOM Fekon, Vol. 4 No.1 (Februari) 2017 388
Selanjutnya, variabel Pengetahuan
dalam Mendeteksi 0,553 1,810
pertimbangan materialitas Kekeliruan
menghasilkan nilai rata-rata (mean) Pengalaman
0,626 1,598
sebesar 28,460 dengan nilai standar Auditor
deviasi sebesar 3,137. Sumber: Data Olahan 2016

Hasil Uji Kualitas Data Hasil regresi yang dilakukan


Hasil uji validitas dan uji pada tabel 2 di atas, menunjukkan
reliabilitas untuk variabel bahwa nilai VIF (Variance Inflation
independensi (X1), kompetensi (X2), Factor) variabel independensi,
pengetahuan dalam mendeteksi kompetensi, pengetahuan dalam
kekeliruan (X3), pengalaman auditor mendeteksi kekeliruan, dan
(X4), dan pertimbangan materialitas pengalaman auditor, semuanya
(Y) sudah valid dan reliable. Berarti kurang dari 10. Sedangkan nilai
variabel yang digunakan sudah dapat tolerance untuk variabel sebesar
dipercaya dan konsisten. independensi sebesar 0,317,
kompetensi sebesar 0,431,
Hasil Uji Normalitas pengetahuan dalam mendeteksi
kekeliruan sebesar 0,553, dan
Gambar 2 pengalaman auditor sebesar 0,626.
Uji Normalitas Hal ini dapat disimpulkan bahwa
dalam model regresi tidak ditemukan
adanya korelasi antar variabel bebas
(independen).

Hasil Uji Heteroskedastisitas


Gambar 3
Uji Heteroskedastisitas

Sumber : Data Olahan, 2016.

Gambar 2 di atas,
menunjukkan bahwa titik-titik
menyebar di sekitar garis diagonal
dan mengikuti arah garis diagonal,
sehingga dapat disimpulkan bahwa
model regresi memenuhi asumsi Sumber : Data Olahan, 2016
normalitas. Gambar 3 menunjukkan
bahwa penyebaran titik-titik yang
Hasil Uji Multikolinearitas ditimbulkan terbentuk secara acak,
tidak membentuk sebuah pola
Tabel 2 tertentu serta arah penyebarannya
Uji Multikolinearitas berada di atas maupun di bawah
Kolineariti Statistik
Variabel
Nilai Nilai
angka 0 pada sumbu Y. Maka, tidak
Penelitian terjadi gejala heteroskesdastisitas
Tolerace VIF
Independensi 0,317 3,153 pada regresi ini, sehingga model
Kompetensi 0,431 2,323 regresi yang dilakukan layak dipakai.
JOM Fekon, Vol. 4 No.1 (Februari) 2017 389
Hasil Uji Autokorelasi kekeliruan
X4 = Pengalaman auditor
Tabel 3 e = error terms
Uji Autokorelasi
Std.
R R2
Nilai
Error D-W Berdasarkan hasil persamaan
Adj R2
Estimasi regresi berganda di atas, dapat
0,743 0,552 0,512
2,19265 1,645
disimpulkan bahwa:
Sumber : Data Olahan, 2016
1. Konstanta sebesar 6,314
Berdasarkan tabel 3, hasil uji menyatakan bahwa apabila semua
autokorelasi menunjukkan bahwa variabel independen
nilai D-W sebesar 1,645. Nilai ini (independensi, kompetensi,
berada di antara -2 dan +2, dapat pengetahuan mendeteksi
disimpulkan bahwa tidak ada kekeliruan, dan pengalaman
autokorelasi antara kesalahan pada auditor) dianggap konstan
periode t dengan periode t-1 (bernilai 0), maka pertimbangan
(sebelumnya). materialitas sebesar 6,314.
2. Koefisien regresi untuk variabel
Hasil Uji Regresi Berganda independensi sebesar 0,309
menyatakan bahwa setiap
Tabel 4 peningkatan independensi sebesar
Uji Regresi Berganda 1 satuan maka akan menaikkan
Std
Koefisien
Koef pertimbangan materialitas sebesar
Var. t-hit Sig.
B
Std.Er
ror
Beta 0,309 dengan asumsi variabel
Kons 6,314 3,953 1,597 0,117 lain tetap.
X1 0,309 0,129 0,425 2,398 0,021
3. Koefisien regresi untuk variabel
kompetensi sebesar 0,272
X2 -0.272 0,097 -0,425 -2,795 0,008
menyatakan bahwa setiap
X3 0,248 0,100 0,334 2,488 0,017
peningkatan independensi sebesar
X4 0,286 0,095 0,380 3,012 0,004
1 satuan maka akan menurunkan
Sumber : Data Olahan, 2016 pertimbangan materialitas sebesar
0,272 dengan asumsi variabel
Berikut persamaan dari hasil lain tetap.
pengujian data menggunakan uji 4. Koefisien regresi untuk variabel
regresi berganda: pengetahuan mendeteksi
kekeliruan sebesar 0,248
Y = α + β1 X1 + β2 X2 + β3 X3 + β4 menyatakan bahwa setiap
X4 + e peningkatan independensi sebesar
Y = 11,203 + 0,314 X1 - 0,343 X2 + 1 satuan maka akan menaikkan
0,212 X3 + 0,329 X4 + e pertimbangan materialitas sebesar
0,248 dengan asumsi variabel lain
Keterangan: tetap.
Y = Pertimbangan Tingkat 5. Koefisien regresi untuk variabel
Materialitas pengalaman auditor sebesar 0,286
Α = Konstanta menyatakan bahwa setiap
β1-5 = Koefisien regresi peningkatan independensi sebesar
X1 = Independensi 1 satuan maka akan menaikkan
X2 = Kompetensi pertimbangan materialitas sebesar
X3 = Pengetahuan mendeteksi 0,286 dengan asumsi variabel lain
tetap.
JOM Fekon, Vol. 4 No.1 (Februari) 2017 390
Hasil Uji Hipotesis (Uji t) Hasil dan Pembahasan Pengujian
Hipotesis 2
Tabel 5 Hipotesis kedua didukung
Uji t secara statistik yang dibuktikan
Var. t-hit Sig. dengan nilai t-statistik signifikan
pada level alpha 5%, diketahui pada
Independnensi 2,398 0,021
nilai thitung sebesar -2,795 dan nilai
Kompetensi -2,795 0,008
signifikansi sebesar 0,008. Nilai sig
Pengetahuan dalam
Mendeteksi 2,488 0,017 (0,008) < 0,05 menunjukkan bahwa
Kekeliruan kompetensi berpengaruh negatif
Pengalaman Auditor 3,012 0,004
terhadap pertimbangan materialitas,
Sumber : Data Olahan, 2016. maka H2 diterima dan Ho2 ditolak.
Nilai ttabel pada penelitian ini Hasil penelitian ini
adalah 2,014. Uji t dalam penelitian mengindikasikan bahwa auditor yang
ini menggunakan kriteria sebagai memiliki kompetensi tinggi
berikut: cenderung memiliki pertimbangan
1. Jika nilai probabilitas statistik t < materialitas yang rendah pula.
sig 0,05 maka hipotesis diterima Sebaliknya, seorang auditor yang
(koefisien regresi signifikan).
memiliki kompetensi yang rendah
Sehingga Ho ditolak dan Ha
diterima. akan cenderung baik dalam
2. Jika nilai probabilitas statistik t > mempertimbangkan materialitas.
sig 0,05 maka hipotesis ditolak
(koefisien regresi signifikan). Hasil dan Pembahasan Pengujian
Sehingga Ho diterima dan Ha Hipotesis 3
ditolak. Hipotesis ketiga didukung
secara statistik yang dibuktikan
Hasil dan Pembahasan Pengujian dengan nilai t-statistik signifikan
Hipotesis 1 pada level alpha 5%, diketahui pada
Hipotesis pertama didukung nilai thitung sebesar 2,488 dan nilai
secara statistik yang dibuktikan signifikansi sebesar 0,017. Nilai sig
dengan nilai t-statistik signifikan (0,017) < 0,05 menunjukkan bahwa
pada level alpha 5%, diketahui pada independensi berpengaruh positif
nilai thitung sebesar 2,398 dan nilai terhadap pertimbangan materialitas,
signifikansi sebesar 0,021. Nilai sig maka H3 diterima dan Ho3 ditolak.
(0,021) < 0,05 menunjukkan bahwa Hasil penelitian ini
independensi berpengaruh positif mengindikasikan bahwa auditor yang
terhadap pertimbangan materialitas,
memiliki pengetahuan dalam
maka H1 diterima dan Ho1 ditolak.
Hasil penelitian ini mendeteksi kekeliruan yang tinggi
mengindikasikan bahwa auditor yang cenderung memiliki pertimbangan
memiliki independensi tinggi materialitas yang tinggi pula.
cenderung memiliki pertimbangan Sebaliknya, seorang auditor yang
materialitas yang tinggi pula. memiliki pengetahuan dalam
Sebaliknya, seorang auditor yang
mendeteksi kekeliruan yang rendah
memiliki independensi yang rendah
akan cenderung kurang baik dalam akan cenderung kurang baik dalam
mempertimbangkan materialitas. mempertimbangkan materialitas.
JOM Fekon, Vol. 4 No.1 (Februari) 2017 391
Hasil dan Pembahasan Pengujian persentase tersebut dapat
Hipotesis 4 disimpulkan bahwa terdapat faktor
Hipotesis keempat didukung individual lain sebesar 48,8% yang
secara statistik yang dibuktikan dapat dijelaskan oleh variabel lain
dengan nilai t-statistik signifikan yang berpengaruh terhadap
pada level alpha 5%, diketahui pada pertimbangan materialitas.
nilai thitung sebesar 3,012 dan nilai
signifikansi sebesar 0,004. Nilai sig SIMPULAN DAN SARAN
(0,004) < 0,05 menunjukkan bahwa
independensi berpengaruh positif Simpulan
terhadap pertimbangan materialitas, Simpulan yang dapat diambil
maka H4 diterima dan Ho4 ditolak. dari penelitian ini adalah sebgai
Hasil penelitian ini berikut :
mengindikasikan bahwa seorang 1) Berdasarkan hasil uji regresi
auditor yang memiliki pengalaman berganda, independensi
berpengaruh positif terhadap
sebagai auditor yang tinggi
pertimbangan materialitas
cenderung memiliki pertimbangan 2) Berdasarkan hasil uji regresi
materialitas yang tinggi pula. berganda, kompetensi
Sebaliknya, seorang auditor yang berpengaruh negatif terhadap
memiliki pengalaman yang kurang pertimbangan materialitas
akan cenderung kurang baik dalam 3) Berdasarkan hasil uji regresi
mempertimbangkan materialitas. berganda, pengetahuan dalam
mendeteksi kekeliruan
berpengaruh positif terhadap
Hasil Uji Koefisien Determinasi
pertimbangan materialitas
Tabel 6 4) Berdasarkan hasil uji regresi
Uji Koefisien Determinasi berganda, pengalaman auditor
Std.Error berpengaruh positif terhadap
Adjusted
R R2 of The
R2 pertimbangan materialitas
Estimate

0,743 0,552 0,512 2,19265


Sumber : Data Olahan, 2016. Saran
Saran yang dapat diajukan
penulis dalam penelitian ini adalah :
Berdasarkan tabel 6 di atas,
1) Menambah jumlah responden
diperoleh nilai r sebesar 0,743 dan
yang diteliti dan memperluas
Adjusted R Square (R2) sebesar 0.512
ruang lingkup penelitian
atau 51,2%. Koefisen determinasi
sehingga diharapkan tingkat
atau Adjusted R Square (R2) ) sebesar
generalisasi dari analisis lebih
0.512 atau 51,2% memiliki
akurat.
pengertian bahwa 51,2%
2) Bagi penelitian selanjutnya
pertimbangan materialitas dapat
diharapkan dapat menambah
dijelaskan oleh variabel
variabel-variabel lainnya yang
independensi, kompetensi,
memiliki kemungkinan
pengetahuan dalam mendeteksi
berpengaruh terhadap
kekeliruan, dan pengalaman auditor.
pertimbangan materialitas.
Sedangkan 48,8% dijelaskan
3) Bagi penelitian selanjutnya,
oleh variabel lainnya. Dari
selain menggunakan metode
JOM Fekon, Vol. 4 No.1 (Februari) 2017 392
kuesioner, diharapkan juga Program SPSS. Badan Penerbit
menggunakan metode Universitas Diponegoro:
wawancara. Semarang.

DAFTAR PUSTAKA Herawaty, Arleen dan Yulius


Susanto. (2009). Pengaruh
Afriza, Refli. 2013. Pengaruh Profesionalisme, Pengetahuan
Profesionalisme Auditor, Etika Mendeteksi Kekeliruan dan
Profesi, dan Pengalaman Etika Profesi terhadap
Auditor terhadap Pertimbangan Tingkat
Pertimbangan Tingkat Materialitas Akuntan Publik.
Materialitas (Studi Emipiris Jurnal Akuntansi dan
pada KAP Pekanbaru, Padang, Keuangan Vol.11 No.1.
Jambi dan Batam). Skrispsi.
Pekanbaru: Universitas Riau. Herliansyah, Yudhi dan Meifida
Ilyas. 2006. Pengaruh
American Institute Certified Public Pengalaman Auditor terhadap
Accountant (AICPA). 2002. Penggunaan Bukti Tidak
Statement Auditting Standards Relevan dalam Auditor
47: Audit Risk and Materiality Judgment. Padang: Simposium
in Conducting an Audit. New Nasional Akuntansi XIX.
York.
Holstrum, G.L., and W.F. Messier,
Arens, Alvin A. 2008. Auditing dan Jr. 1982. A Riview and
Jasa Assurance. Jilid 1. Edisi Integration of Emperical
Keduabelas. Jakarta: Erlangga. Research on Materiality.
Auditing: A Journal of Practice
Arum, Enggar Diah Puspa. 2008. and Theory (Fall). Pp 45-63.
Pengaruh Persuasi atas
Preferensi Klien dan Institut Akuntan Publik Indonesia.
Pengalaman Audit terhadap 2011. Standar Profesional
Pertimbangan Auditor dalam Akuntan Publik. Jakarta:
Mengevaluasi Bukti Audit. Salemba Empat.
Jurnal Akuntansi dan
Keuangan Indonesia Volume Kinanti, Anesia Putri. 2013.
5-Nomor 2. Jambi: Universitas Pengaruh Kompetensi,
Jambi. Independensi dan Motivasi
Auditor Terhadap
Asih. 2006. Faktor-faktor yang Pertimbangan Tingkat
Mmepengaruhi Kinerja di Materialitas dalam Suatu
Bidang Auditing di Kantor Pengauditan Laporan
Akuntan Publik (KAP) Provinsi Keuangan. Skripsi. Jurusan
Jawa Barat. Tesis S2 Program Akuntansi Fakultas Ekonomi
Pascasaejana. Jakarta: Universitas Brawijaya.
Universitas Indonesia.
Kusuma, Novanda Friska Bayu Aji.
Ghozali, Imam. 2005. Aplikasi 2012. Pengaruh
Analisis Multivarate dengan Profesionalisme Auditor, Etika
JOM Fekon, Vol. 4 No.1 (Februari) 2017 393
Profesi dan Pengalaman Pertimbangan Tingkat
Auditor terhadap Materialitas di Kantor Akuntan
Pertimbangan Tingkat Publik Semarang. Skripsi.
Materialitas (Studi Kasus pada Semarang: Universitas Katolik
Kantor Akuntan Publik di Soegijapranata.
Wilayah Yogyakarta). Skripsi.
Jurusan Pendidikan Akuntansi Singgih, Elisha Muliani dan Icuk
Fakultas Ekonomi Universitas Rangga Bawono. 2010.
Negeri Yogyakarta. Pengaruh Independensi,
Pengalaman, Due Professional
Lestari, Ni Made Ayu. 2013. Care, dan Akuntanbilitas
Pengaruh Profesionalisme, terhadap Kualitas Audit (Studi
Pengetahuan Mendeteksi pada Auditor di KAP “Big
Kekeliruan, Pengalaman, Etika Four” di Indonesia).
Profesi pada Pertimbangan Simposium Nasional
Tingkat Materialitas. Bali: E- Akuntansi XIII. Purwokerto:
Jurnal Akuntansi Universitas Universitas Jenderal
Udayana 5.1 (2013): 112-129. Soedirman.

Mulyadi. 2011. Auditing. Edisi Sugiyono. 2012. Metodologi


Enam. Salemba Empat: Penelitian Kuantitatif
Jakarta. Kualitatif dan R&D. Bandung:
CV Alfabeta.
Murwanto, R., A. Budiarso, F.H.
Ramadhana. 2008. Audit sektor US General Accounting Office.
publik: Suatu Pengantar Bagi 2003. Generally Accepted
Pembangunan Akuntabilitas Governmental Auditing
Instansi Pemerintah. Lembaga Standard (GAGAS): 2003.
Pengkajian Keuangan Publik Revision. USA.
dan Akuntansi Pemerintah,
BPPK – Departeman Keuangan Webster, Meriam. 1983. Webster’s
RI. Ninth New Collegiate
Dictionary. Meriam Webster
Pahlawi, Rizal. 2010. Pengaruh Inc:USA.
Penerapan EDP (Electronic
Data Processing) Audit,
Wijayanthi, Dhien Melati. 2012.
Kompetensi, dan Independensi
Analisis Faktor-faktor yang
Auditor Terhadap Tingkat
Mempengaruhi Pertimbangan
Materialitas dalam Audit
Tingkat Materialitas Laporan
Laporan Keuangan. Skripsi.
Keuangan. Skripsi. Jakarta:
Jakarta: Universitas Islam
Universitas Islam Negeri Syarif
Negeri Syarif Hidayatullah.
Hidayatullah.
Soegijanto, Regina Bella. 2014.
Analisis Pengaruh Yunitasari, dkk. 2014. Pengaruh
Profesionalisme, Kompetensi, Judgement Auditor,
Etika Profesi, dan Independensi, dan Pengalaman
Akuntabilitas terhadap Kerja Terhadap Pertimbangan
JOM Fekon, Vol. 4 No.1 (Februari) 2017 394
Materialitas dalam Proses dan Pembangunan Perwakilan
Audit Laporan Keuangan Provinsi Bali). E-Journal S1
(Studi Kasus pada Auditor Akuntansi: Universitas
Badan Pengawasan Keuangan Pendidikan Ganesa Vol.2 No.1.

JOM Fekon, Vol. 4 No.1 (Februari) 2017 395

You might also like