You are on page 1of 11

Sudrajat, Pengaruh Time Budget Pressure, Kompleksitas Audit, Skeptisisme Profesional Auditor 135

PENGARUH TIME BUDGET PRESSURE, KOMPLEKSITAS AUDIT,


DAN SKEPTISISME PROFESIONAL AUDITOR TERHADAP
KUALITAS HASIL PEMERIKSAAN
(STUDI EMPIRIS PADA INSPEKTORAT SE-PULAU LOMBOK)

Lalu Agus Sudrajat1


Ahmad Rifai2
Endar Pituringsih2
1
Inspektorat Pemerintah Kota Mataram
2
Program Magister Akuntansi Universitas Mataram

Abstract: The purpose of this study is to analyze and to obtain empirical evidence concerning the
influence of time budget pressure, the complexity of the audit, and the auditor’s professional skepticism
on the quality of examination results of the Inspectorate Local Government in Lombok Island. The
number of population in this study is 125 respondents, contain of the auditors and the local government
supervisor of the Inspectorate Local Government in Lombok Island, while the number of respondents are
106. Before the hypothesis test, firstly the validity and reliability test is applied, and followed with the
classical assumption test and multiple linear regression analysis. The result of this study shows that time
budget pressure, the complexity of the audit, and the auditor’s professional skepticism give positive
influence on the quality of the examination results of the Inspectorate Local Government in Lombok
Island. Partially complexity of the audit and the auditor’s professional skepticism gives positive influ-
ence significantly, whereas time budget pressure has no significant influence. This is caused by the
allocation of working hours on overtime hours can be done by the auditor, the auditor’s division of
labor based on a fixed object and repeat inspection every year, the inspection team flexibility in audit
work program within the budget allotted time, the auditor that the majority of respondents have more
than 6 years of experience in the audit, the auditors step of career already arranged in a neat and
professional education and ongoing training of auditors in the demands of his profession.

Keywords: time budget pressure, complexity of the audit, the auditor’s professional skepticism, the
quality of examination results

Pengawasan terhadap penggunaan dana pemerintah umum kepolisian RI, jaksa agung muda pengawasan, dan
daerah dilakukan oleh APIP (Aparat Pengawasan inspektorat provinsi/kabupaten/kota (PERMENPAN
Intern Pemerintah) sebagai pelaksana tugas sesuai Nomor PER/220/M.PAN/7/2008).
ketentuan yang diatur dalam peraturan perundang- Masalah yang dihadapi dalam peningkatan kua-
undangan. APIP adalah lembaga/unit kerja di ling- litas APIP adalah bagaimana meningkatkan ma-
kungan instansi pemerintah yang mempunyai tugas najemen pemeriksaan maupun kemampuan aparat
dan fungsi melakukan pengawasan fungsional terha- pengawasan dalam melaksanakan pemeriksaan se-
dap penyelenggaraan pemerintah melalui kegiatan hingga pengawasan yang dilaksanakan dapat ber-
pemeriksaan/audit, reviu, pemantauan, asistensi, jalan secara wajar, efektif, dan efisien. Auditor intern
konsultasi, dan sosialisasi yang terdiri dari Badan pemerintah seolah menjadi profesi yang paling ber-
Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), tanggungjawab atas banyaknya temuan hasil peme-
inspektorat jenderal kementerian, inspektorat utama riksaan yang dilakukan auditor eksternal atau BPK,
lnspektorat LPND, inspektorat dan perbendaharaan sejauhmana auditor intern pemerintah tersebut ber-
Mabes TNI/ angkatan, inspektorat pengawasan peran sebagai quality assurance and consulting
135
136 Jurnal Akuntansi Aktual, Vol. 3, Nomor 2, Juni 2015, hlm. 135–145

dalam tugas pengawasan terhadap seluruh entitas Pengembangan Hipotesis


pemerintah daerah tersebut. Auditor menjadi profesi
Pengaruh Time Budget Pressure terhadap
yang diharapkan banyak orang untuk dapat mele-
takkan kepercayaan sebagai pihak yang bisa mela-
Kualitas Hasil Pemeriksaan
kukan audit atas laporan keuangan dan dapat meng- Tekanan anggaran waktu tinggi dan pengujian
hasilkan laporan hasil pemeriksaan yang berkualitas. substansif yang dihadapi auditor memberikan penga-
Coram, dkk. (2000) menunjukkan terdapat ruh negatif yang signifikan terhadap penggunaan
penurunan kualitas audit pada auditor yang menga- perilaku yang menyebabkan penurunan kualitas
lami tekanan dikarenakan anggaran waktu yang audit. Dalam tekanan anggaran waktu, auditor akan
sangat ketat. Situasi seperti ini merupakan tantang- mempertimbangkan risiko kesalahan saat memutus-
an tersendiri bagi auditor karena dalam anggaran kan apakah menggunakan perilaku yang menyebab-
waktu yang terbatas auditor dituntut menghasilkan kan penurunan kualitas audit atau tidak (Simanjuntak,
laporan hasil pemeriksaan yang berkualitas. Prasita 2008). Riset Coram, dkk. (2000) menunjukkan
dan Adi (2007) membuktikan bahwa semakin tinggi terdapat penurunan kualitas audit pada auditor yang
tingkat kompleksitas audit yang diemban oleh se- mengalami tekanan dikarenakan anggaran waktu
orang auditor, maka semakin rendah kualitas hasil yang sangat ketat.
pemeriksaan. Skeptisme profesional seorang audi- Hasil penelitian yang dilakukan oleh Simajuntak
tor dibutuhkan untuk mengambil keputusan-kepu- (2008) menunjukkan bahwa auditor cenderung
tusan tentang seberapa banyak serta tipe bukti audit untuk melakukan tindakan yang menyebabkan penu-
seperti apa yang harus dikumpulkan (Arens, 2008). runan kualitas audit sehingga tekanan anggaran
Peneliti termotivasi oleh penelitian sebelumnya ten- waktu mempunyai pengaruh negatif terhadap kuali-
tang kualitas hasil audit oleh Prasita dan Adi (2007), tas audit. Berdasarkan uraian diatas, hipotesis yang
Setyorini dan Totok (2011), dan Rusyanti (2010). diajukan sebagai berikut.
Berdasarkan uraian di atas, rumusan masalah H 1 : Time budget pressure berpengaruh negatif
dalam penelitian ini yaitu apakah terdapat pengaruh terhadap kualitas hasil pemeriksaan.
time budget pressure, kompleksitas audit, dan skep-
tisisme profesional auditor terhadap kualitas hasil Pengaruh Kompleksitas Audit terhadap
pemeriksaan auditor Inspektorat se-Pulau Lombok Kualitas Hasil Pemeriksaan
secara parsial maupun simultan? Selanjutnya, tujuan
Prasita dan Adi (2007) menyatakan bahwa
dari penelitian ini adalah menganalisis dan mem- peningkatan kompleksitas audit akan menurunkan
peroleh bukti empiris mengenai pengaruh time tingkat kualitas audit. Kompleksitas audit yang mun-
budget pressure, kompleksitas audit, dan skeptisisme
cul karena semakin tingginya ambiguitas dalam tugas
profesional auditor terhadap kualitas hasil peme- pengauditan menjadi indikasi penyebab turunnya
riksaan auditor Inspektorat se-Pulau Lombok secara
kualitas audit. Auditor dalam situasi yang seperti
parsial maupun simultan. itu, cenderung berperilaku disfungsional dan lebih
mengutamakan kepentingan klien daripada obyek-
KERANGKA KONSEPTUAL DAN PE- tivitas hasil pengauditan itu sendiri.
NGEMBANGAN HIPOTESIS Widiarta (2013) menyatakan bahwa komplek-
Kerangka Konseptual sitas tugas auditor berpengaruh signifkan terhadap
kualitas audit. Hasil ini pun sesuai dengan pendapat
Sesuai dengan rumusan masalah, tujuan pene-
De Angelo (1981) yang mengemukakan bahwa ke-
litian, dan landasan teoritis, kerangka konseptual
mampuan untuk melaporkan salah saji material ter-
penelitian dapat digambarkan sebagai berikut.
gantung dari independensi auditor. Indrasti (2011)
Time Budget Pressure menyatakan bahwa tingkat kerumitan pekerjaan
tertentu dapat mempengaruhi usaha yang dicurahkan
Kualitas Hasil Pemeriksaan
Kompleksitas auditor dalam menghasilkan laporan audit yang
berkualitas dan hasil penelitiannya menunjukkan
Skeptisisme Profesional Auditor
bahwa kompleksitas tugas berpengaruh terhadap
kualitas hasil audit. Berdasarkan uraian diatas,
hipotesis yang diajukan sebagai berikut.
Gambar 1. Rerangka Konseptual Penelitian.
Sudrajat, Pengaruh Time Budget Pressure, Kompleksitas Audit, Skeptisisme Profesional Auditor 137

H 2 : Kompleksitas audit berpengaruh negatif ter- auditor (X3), dan 1 (satu) variabel dependen (Y)
hadap kualitas hasil pemeriksaan. yaitu kualitas hasil pemeriksaan.
Time budget pressure (X1) atau tekanan ang-
Pengaruh Skeptisisme Profesional Auditor garan waktu adalah kondisi di mana auditor men-
terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaan dapatkan tekanan dari tempatnya bekerja untuk da-
pat menyelesaikan tugasnya sesuai dengan waktu
Skeptisme profesional yang dimaksud di sini
yang telah ditetapkan. Time budget pressure diukur
adalah sikap skeptis seorang auditor yang selalu
dengan menggunakan pertanyaan yang menjadi indi-
mempertanyakan dan meragukan bukti audit.
kator variabel ini, yaitu: a) auditor sering dihadapkan
Magfirah dan Syahril (2008) mengemukakan
pada pengalokasian waktu pemeriksaan yang sangat
hubungan antara skeptisisme profesional auditor
ketat dan kaku, b) auditor dituntut untuk dapat
dengan ketepatan pemberian opini auditor oleh
menyelesaikan pekerjaannya tepat waktu, sesuai
akuntan publik berbanding lurus. Artinya, semakin
dengan waktu yang telah disepakati dengan obyek
tinggi tingkat skeptis seorang auditor maka semakin
pemeriksaan, c) auditor sering menghadapi tekanan
baik juga opini auditor yang akan diberikannya.
dari pengalokasian waktu yang sangat ketat sehingga
Skeptisme profesional seorang auditor dibutuh-
dapat mengancam kualitas audit, d) adanya tekanan
kan untuk mengambil keputusan-keputusan tentang
anggaran waktu dapat mengakibatkan penghentian
seberapa banyak serta tipe bukti audit seperti apa
audit secara dini (premature sign off), e) tekanan
yang harus dikumpulkan (Arens, 2008). Kalau
anggaran waktu menyebabkan menurunnya efekti-
(2013) menyatakan bahwa pengkajian resiko oleh
vitas dan efisiensi kegiatan pengauditan, f) adanya
auditor dengan skeptisisme individual yang tinggi
tekanan anggaran waktu dapat menyebabkan gagal
adalah secara signifikan lebih tinggi dibandingkan
menginvestigasi isu-isu relevan sehingga dapat
auditor dengan skeptisisme individual yang rendah.
menghasilkan laporan hasil pemeriksaan dengan
Penelitian lain oleh Adrian (2013) menunjukkan
kualitas rendah, g) kualitas audit bisa menjadi
skeptisme profesional berpengaruh terhadap kete-
semakin buruk bila alokasi waktu yang dianggarkan
patan pemberian opini oleh auditor. Berdasarkan
tidak realistis dengan kompleksitas audit yang
uraian diatas, hipotesis yang diajukan sebagai
diterimanya, h) anggaran waktu yang stabil dapat
berikut.
meningkatkan kualitas hasil pemeriksaan, serta i)
H 3 : Skeptisisme profesional auditor berpengaruh
semakin lama proses audit dilakukan akan mempe-
positif terhadap kualitas hasil pemeriksaan.
ngaruhi kualitas hasil pemeriksaan. Instrumen yang
digunakan untuk mengukur variabel ini diadopsi dari
METODE PENELITIAN penelitian Rusyanti (2010).
Populasi Penelitian Kompleksitas audit (X2) adalah persepsi audi-
Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh tor tentang kesulitan suatu tugas audit yang dise-
pejabat fungsional auditor dan pejabat fungsional babkan oleh terbatasnya kapabilitas dan daya ingat
P2UPD yang melaksanakan tugas pemeriksaan serta kemampuan untuk mengintegrasikan masalah
pada inspektorat yang berjumlah 125 orang. Res- yang dimiliki oleh seorang auditor tersebut. Muhshyi
ponden yang digunakan dalam penelitian ini seba- (2013) menyatakan bahwa kompleksitas memiliki
nyak 125 orang, sesuai jumlah populasi. Jadi, peneli- dua aspek, yaitu kesulitan tugas dan struktur tugas.
tian ini tidak menggunakan teknik penentuan sampel Pertanyaan yang menjadi indikator variabel
tetapi menggunakan sensus, di mana semua anggota kompleksitas audit dikembangkan oleh Jamilah dkk.
populasi dalam penelitian dijadikan responden. (2007), Prasita dan Adi (2007), serta digunakan oleh
Dari 129 kuesioner yang disebar, yang kembali Muhshyi (2013), yaitu: 1) auditor mengetahui
sebanyak 106 kuisioner atau 82,17% dan yang tidak kemampuannya dalam menyelesaikan tugas, 2) ren-
kembali sebanyak 23 kuisioner atau 17,83%. cana dan tujuan yang jelas, 3) tanggung jawab di
dalam penugasan, 4) ketidakjelasan tugas, 5) job
Variabel Penelitian description, 6) kurangnya alat bantu dalam menye-
lesaikan pekerjaan. Instrumen yang digunakan untuk
Penelitian ini menggunakan 3 (tiga) variabel mengukur variabel ini diadopsi dari penelitian
independen yang terdiri dari time budget pressure Muhshyi (2013).
(X1), kompleksitas audit (X2), skeptisisme profesional
138 Jurnal Akuntansi Aktual, Vol. 3, Nomor 2, Juni 2015, hlm. 135–145

Skeptisisme profesional auditor (X3) adalah bi : Estimasi koefisien arah regresi, b1, b2 bertanda
suatu sikap yang mencakup pikiran yang selalu mem- minus, b3 bertanda plus
pertanyakan dan melakukan evaluasi secara kritis X1 : Time Budget Pressure
terhadap bukti audit. Skeptisisme profesional auditor X2 : Kompleksitas Audit
diukur dengan menggunakan indikator yang bersum- X3 : Skeptisisme profesional auditor
ber dari Arens (2008) dan digunakan oleh Adrian e : residual atau error
(2013), yaitu: a) melaksanakan tugas dengan sikap Pengujian hipotesis dalam penelitian ini meng-
tekun dan penuh hati-hati, b) tidak mudah percaya gunakan pengujian secara parsial (uji t) dan peng-
dengan bukti audit yang telah disediakan, c) selalu ujian secara simultan (uji F). Uji t digunakan untuk
mempertanyakan dan melakukan evaluasi secara mengetahui apakah suatu variabel independen (Xi)
kritis terhadap bukti audit, d) selalu mengumpulkan secara parsial memiliki hubungan (pengaruh) terha-
bukti audit yang detail dan cukup, sesuai dengan dap variabel dependen (Y) dengan asumsi variabel
audit yang akan dilakukan. Instrumen yang diguna- independen yang lain adalah tetap. Uji t dilakukan
kan untuk mengukur variabel ini diadopsi dari dengan membandingkan antara thitung dengan ttabel
penelitian Adrian (2013). (Ghozali, 2006;85). Penentuan nilai ttabel ditentukan
Kualitas hasil pemeriksaan (Y) adalah kualitas dengan tingkat signifikansi 5% dengan derajat kebe-
kerja auditor yang ditunjukkan dengan laporan hasil basan df = (n-1), di mana n adalah banyak respon-
pemeriksaan yang dapat diandalkan berdasarkan den. Kriteria penilaian untuk uji t adalah jika tingkat
standar yang telah ditetapkan. Kualitas hasil peme- signifikasi hitung > tingkat signifikasi tabel atau thitung
riksaan diukur dengan menggunakan indikator yaitu: > ttabel, maka variabel independen memiliki hubungan
a) keakuratan temuan audit, b) nilai rekomendasi, (pengaruh) yang signifikan terhadap variabel depen-
c) kejelasan laporan, d) manfaat pemeriksaan, e) den. Sebaliknya, variabel independen tidak memiliki
tindak lanjut hasil pemeriksaan. Instrumen yang hubungan (pengaruh) terhadap variabel dependen.
digunakan untuk mengukur kualitas hasil pemerik- Hasil uji t ini dapat dilihat pada tabel coefficients.
saan ini diadopsi dari penelitian Efendy (2010). Sementara, uji F digunakan untuk mengetahui
Responden diminta menjawab tentang bagai- apakah semua variabel independen (X i) secara
mana persepsinya, memilih di antara lima jawaban simultan memiliki hubungan (pengaruh) terhadap
mulai dari sangat setuju sampai ke jawaban sangat variabel dependen (Y). Pembuktian dilakukan dengan
tidak setuju. Masing-masing item pernyataan terse- cara membandingkan nilai Ftabel dengan Fhitung. Nilai
but kemudian diukur dengan menggunakan skala Ftabel ditentukan pada nilai signifikansi sebesar 5%
likert 5 poin, di mana poin 1 diberikan untuk jawaban dengan derajat kebebasan (degres of freedom)
yang paling rendah, dan seterusnya poin 5 diberikan pembilang df1 = (k - 1) dan penyebut df2 = (n-k), di
untuk jawaban yang paling tinggi. Kuesioner terlebih mana n adalah banyak responden dan k adalah
dahulu diuji coba melalui pilot test, untuk kemudian banyak variabel. Kriteria penilaian untuk uji F adalah
dianalisis tingkat validitas dan reliabilitasnya. jika nilai signifikansi hitung > nilai signifikansi tabel
atau Fhitung > Ftabel, maka variabel independen memi-
Analisis Data liki hubungan signifikan secara simultan terhadap
Prosedur analisis data dalam penelitian ini variabel dependen (Ghozali, 2006:84). Hasil uji F
menggunakan pendekatan regresi linear berganda. dapat dilihat pada tabel ANOVA.
Untuk keabsahan hasil analisis regresi berganda
terlebih dahulu dilakukan uji kualitas instrumen HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
pengamatan melalui uji validitas, uji reliabilitas, dan Uji Asumsi Klasik
uji asumsi klasik. Berikutnya, pengujian hipotesis
Uji Normalitas Data
dengan menggunakan Program SPSS versi 21.
Model analisis regresi linear berganda dalam peneli- Uji normalitas dilakukan dengan statistik non-
tian ini dirumuskan sebagai berikut. prametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S) pada kriteria
Y = a - b1X1 - b2X2 + b3X3 +e signifikansi 0,05. Nilai signifikansi hitung sama
Di mana: dengan asymp. sig. (2-tailed) sebesar 0,150 lebih
Y : Kualitas Hasil Pemeriksaan besar dari 0,05 sehingga dapat disimpulkan bahwa
a : Estimasi nilai intersep (konstan) data berdistribusi normal.
Sudrajat, Pengaruh Time Budget Pressure, Kompleksitas Audit, Skeptisisme Profesional Auditor 139

Uji Multikolinearitas variabel kualitas hasil pemeriksaan. Hasil perhi-


Nilai tolerance dan VIF pada penelitian ini tungan ANOVA dapat dilihat pada tabel 2.
disajikan pada tabel berikut.

Tabel 1. Hasil Pengujian Multikolonieritas


Collinearity Statistics
Model
To lerance VIF
Time Budget Pressure ,871 1,148
Kompleksitas Audit ,698 1,433
Skeptisisme Profesional Auditor ,701 1,426
Sumber: diolah sendiri, 2015

Hasil uji multikolinearitas menunjukkan bahwa Tabel 2. Output SPSS Hasil Uji Simultan (Uji F)
variabel independen memiliki nilai tolerance lebih ANOVA
besar dari 0,10. Berarti, tidak ada korelasi antar Model F Sig.
variabel independen yang nilainya lebih dari 95%. Regression 31.413 0.000
Nilai Variance Inflation Factor (VIF) juga menun- Sumber: diolah sendiri, 2015
jukkan hal yang sama, di mana seluruh variabel
independen memiliki nilai VIF lebih kecil dari 10. Perhitungan Parameter Individual dan Uji
Dengan demikian, tidak ada masalah multikolonie- Statistik t
ritas antar variabel independen atau tidak terjadi
multikolonieritas antar variabel independen dalam Hasil uji parsial (uji t) pada penelitian ini
model regresi. disajikan pada tabel 3.

Tabel 3. Output SPSS Hasil Uji Parsial (Uji t)


Uji Heteroskedastisitas
Unstandardized
Hasil uji heteroskedastisitas yang menggunakan Model Coefficients t Sig.
uji glejser menunjukkan nilai koefisien signifikansi B
variabel independen TBP (Time Budget Pressure) Konstanta .527 1.452 .150
sebesar 0,391, koefisien variabel KA (Kompleksitas TBP .032 .646 .520
KA .413 4.538 .000
Audit) sebesar 0,083, dan koefisien variabel SPA
SPA .398 4.501 .000
(Skeptisisme Profesional Auditor) sebesar 0,130.
Dengan kata lain, nilai koefisien sig. seluruh variabel Sumber: diolah sendiri, 2015
independen di atas 0,05. Hal ini menunjukkan
Berdasarkan tabel di atas, dapat diketahui koe-
bahwa tidak terjadi heteroskedastisitas dalam model fisien regresi, thitung, dan nilai signifikansi masing-
regresi sehingga layak untuk dilakukan pengujian
masing variabel time budget pressure, kompleksitas
hipotesis berikutnya.
audit, dan skeptisisme profesional auditor terhadap
variabel kualitas hasil pemeriksaan. Hasil perhitungan
Uji Hipotesis data sampel adalah persamaan regresi berganda
Uji Signifikan Parameter Simultan (Uji sebagai berikut.
Statistik F) KHP = 0,527 + 0,032 X1 + 0,413 X2 + 0,398 X3 + e
Persamaan model regresi di atas menunjukkan
Hasil uji ANOVA atau F-test didapat nilai Fhitung
bahwa koefisien (b1) variabel time budget pressure
sebesar 31.413 dengan signifikansi 0,000. Karena
sebesar 0,032, koefisien (b2) variabel kompleksitas
signifikansi jauh lebih kecil dari 0,05 atau taraf signi-
audit sebesar 0,413, dan nilai koefisien (b3) variabel
fikansi 5%, variabel time budget pressure, kom-
skeptisisme profesional auditor sebesar 0,398. Masing-
pleksitas audit, dan skeptisisme professional auditor
masing koefisien regresi variabel time budget pressure,
secara bersama-sama berpengaruh terhadap varia-
kompleksitas audit, dan skeptisisme professional
bel kualitas hasil pemeriksaan. Dengan demikian,
auditor bernilai positif, yang berarti bahwa kualitas
model regresi dapat digunakan untuk memprediksi
140 Jurnal Akuntansi Aktual, Vol. 3, Nomor 2, Juni 2015, hlm. 135–145

hasil pemeriksaan akan meningkat dengan adanya Hal ini menyebabkan seluruh personel dalam tim
peningkatan dalam hal time budget pressure, kom- pemeriksa menguasai tugas pokok, fungsi, dan ope-
pleksitas audit, dan skeptisisme professional auditor. rasional dari obyek pemeriksaan serta memudahkan
Selanjutnya, dari hasil thitung di atas, variabel dalam pelaksanaan pemeriksaan. Selain itu, kebe-
independen time budget pressure memiliki nilai basan yang diberikan kepada tim pemeriksa dalam
thitung 0,646 atau nilai signifikansi 0,520 lebih besar menyusun program kerja audit yang menjadi kewe-
dari 0,05. Hal ini bermakna bahwa variabel time nangan ketua tim memudahkan dalam menentukan
budget pressure berpengaruh positif tidak signifikan langkah kerja audit dan rencana pembagian tugas
terhadap variabel kualitas hasil pemeriksaan. untuk direalisasikan oleh masing-masing anggota tim
Variabel independen kompleksitas audit memiliki beserta pengalokasian waktunya. Dengan demikian,
nilai thitung 4,538 atau nilai signifikansi 0,000 lebih ketua tim secara leluasa dapat menyesuaikan ang-
kecil dari 0,05. Hal ini bermakna bahwa variabel garan waktu dengan penugasan audit yang diberikan
kompleksitas audit berpengaruh positif signifikan serta menghindari penyusunan anggaran waktu audit
terhadap variabel kualitas hasil pemeriksaan. Kemu- yang ketat. Disamping itu, pengalokasian jam kerja
dian, variabel skeptisisme profesional auditor memi- pada jam lembur yang dapat dilakukan berdasarkan
liki nilai thitung 4,501 atau nilai signifikansi 0,000 lebih Peraturan Kepala Badan Pengawasan Keuangan dan
kecil dari 0,05. Hal ini bermakna bahwa skeptisisme Pembangunan Nomor: Per-708/K/Jf/2009 tentang
profesional auditor berpengaruh positif signfikan Penilaian dan Penetapan Angka Kredit Auditor,
terhadap kualitas hasil pemeriksaan. memberikan pengaruh yang positif terhadap cara
kerja auditor. Anggaran waktu yang dirasakan
kurang dapat disiasati dengan cara mengalokasikan
Pengaruh Time Budget Pressure terhadap
kekurangan jam kerja pada jam lembur. Tidak
Kualitas Hasil Pemeriksaan adanya sanksi atas penyelesaian laporan hasil pe-
Hasil analisis data dalam penelitian ini menun- meriksaan yang tidak tepat waktu turut memberikan
jukkan bahwa variabel time budget pressure memi- kontribusi. Pimpinan inspektorat cenderung memak-
liki koefisien regresi bertanda positif. Artinya, te- lumi keterlambatan atas penyelesaian laporan hasil
muan empiris mengingkari landasan teori, kerangka pemeriksaan.
berfikir, dan model konseptual yang membentuk per- Temuan di atas sejalan dengan penelitian
samaan regresi berganda di atas, di mana variabel Rusyanti (2010), Warno (2010), Sososutikno (2003)
time budget pressure mestinya memiliki koefisien yang menyatakan tidak terdapat hubungan yang sig-
regresi bertanda minus. Dalam keadaan demikian, nifikan antara time budget pressure dengan kualitas
nilai signifikansi hitung 0,520 lebih besar dari nilai hasil pemeriksaan. Hal ini memberikan pengertian
signifikansi hipotesis 0,05 dan nilai thitung sebesar bahwa kualitas hasil pemeriksaan tidak terpengaruh
0,646 lebih kecil dari nilai ttabel 1,96, mencerminkan time budget pressure.
variabel time budget pressure tidak berpengaruh
secara signifikan terhadap variabel kualitas hasil Pengaruh Kompleksitas Audit terhadap
pemeriksaan. Akan tetapi, perihal tidak signifikansi Kualitas Hasil Pemeriksaan
tersebut sama sekali tidak dapat membenarkan
Hasil analisis data di atas menunjukkan bahwa
temuan empiris yang mengingkari kerangka berfikir
variabel kompleksitas audit memiliki koefisien reg-
atau model konseptual di atas.
resi bertanda positif. Berarti, temuan empiris meng-
Berdasarkan pengamatan lapangan, penyebab
tidak terdapatnya pengaruh yang signifikan dari time ingkari landasan teori, kerangka berfikir, dan model
konseptual yang membentuk persamaan regresi
budget pressure terhadap kualitas hasil pemerik-
berganda di atas, di mana variabel kompleksitas
saan pada Inspektorat se-Pulau Lombok disebabkan
audit mestinya memiliki koefisien regresi bertanda
mekanisme kerja yang selama ini diterapkan. Wila-
yah obyek pemeriksaan dibagi atas wilayah I, II, minus. Dalam keadaan demikian, nilai signifikansi
III, IV serta dipimpin oleh seorang inspektur pem- hitung 0,000 lebih kecil dari nilai signifikansi hipotesis
0,05 dan nilai thitung sebesar 4,538 lebih besar dari
bantu wilayah dan tim pemeriksa yang sudah
ditetapkan mengikuti wilayah pemeriksaan tersebut. nilai ttabel 1,96, mencerminkan variabel kompleksitas
audit berpengaruh secara positif signifikan terhadap
Tim pemeriksa melakukan pemeriksaan terhadap
obyek yang sama dan berulang dari tahun ke tahun. variabel kualitas hasil pemeriksaan. Akan tetapi,
Sudrajat, Pengaruh Time Budget Pressure, Kompleksitas Audit, Skeptisisme Profesional Auditor 141

perihal signifikansi tersebut sama sekali tidak dapat telah dimiliki suatu pedoman yakni Peraturan
membenarkan temuan empiris yang mengingkari Menteri Negara Pendayagunaan Aparatur Negara
kerangka berfikir atau model konseptual di atas. dan Reformasi Birokrasi Nomor 19 Tahun 20093
Berdasarkan pengamatan terhadap obyek tentang Pedoman Kendali Mutu Audit Aparat Pe-
penelitian, auditor di inspektorat telah menjalankan ngawasan Intern Pemerintah sehingga kompleksitas
tugas dan tanggung jawab pekerjaannya sesuai tugas audit akan dikendalikan melalui kendali mutu
dengan prosedur audit. Audit dilakukan oleh auditor audit yang dilakukan oleh seorang pengendali mutu
yang berpengalaman serta auditor dapat melakukan dan dibantu pengendali teknis dalam suatu tim
tugas audit yang memiliki tingkat kompleksitas yang pemeriksaan.
beragam. Dalam arti kata, tingkat kerumitan peker- Temuan di atas sejalan dengan penelitianWidiarta
jaan tertentu dapat mempengaruhi usaha yang dicu- (2013) dan Indrasti (2011) yang menyatakan terda-
rahkan oleh auditor. Data pada tabel terkait menun- pat hubungan positif yang signifikan antara komplek-
jukkan bahwa responden yang mendominasi adalah sitas audit dengan kualitas hasil pemeriksaan. Hal
responden dengan rentang lama bekerja audit lebih ini memberikan pengertian bahwa semakin tinggi
dari 6 tahun, yaitu sebanyak 50 orang (47,17%) dan kompleksitas audit maka akan semakin tinggi
yang terendah adalah responden dengan rentang kemampuan aparat inspektorat dalam menghasilkan
lama bekerja audit < 2 tahun, yaitu sebanyak 2 orang kualitas audit.
(1,89%). Hal ini menunjukkan responden yang
terpilih dalam penelitian ini dapat dikatakan cukup Pengaruh Skeptisisme Profesional Auditor
matang dari sisi masa kerja audit, yang mengindi- terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaan
kasikan bahwa pejabat fungsional auditor dan
P2UPD yang bertanggung jawab dalam pelaksa- Hasil analisis data dalam penelitian ini menun-
naan audit pada Inspektorat se-Pulau Lombok ma- jukkan bahwa variabel skeptisisme professional
yoritas telah mempunyai wawasan dan pengalaman auditor memiliki koefisien regresi bertanda positif
yang cukup matang dalam melaksanakan tugas yang berarti temuan empiris mendukung landasan
sesuai dengan Tugas Pokok Fungsi (Tupoksi) yang teori, kerangka berfikir, dan model konseptual yang
dibebankan. Selain itu, aparat Inspektorat se-Pulau dibangun melalui persamaan di mana variabel skepti-
Lombok diharuskan menjadi bagian dari pengem- sisme professional auditor memiliki koefisien regresi
bangan profesi dan angka kredit guna meningkatkan bertanda plus. Dalam keadaan demikian, nilai signi-
kompetensi dan keterampilan yang dimiliki dengan fikansi hitung 0,000 lebih kecil dari nilai signifikansi
cara mengikuti pendidikan lanjutan formal, pelatihan, hipotesis 0,05 dan nilai thitung sebesar 4,501 lebih
seminar sektor publik, dan sebagainya. Hal ini besar dari nilai ttabel 1,96, mencerminkan variabel
diharapkan dapat menjadi bekal dalam menghadapi skeptisisme profesional auditor berpengaruh secara
kompleksitas suatu tugas audit atau permasalahan positif signifikan terhadap variabel kualitas hasil
lainnya yang dapat mempengaruhi kinerja auditor pemeriksaan. Perihal signifikansi tersebut mem-
dalam rangka mencapai hasil audit yang berkualitas. benarkan temuan empiris yang mendukung kerangka
Sistem pendidikan dan pelatihan auditor yang ber- berfikir atau model konseptual di atas.
kelanjutan melalui kalender diklat yang dikeluarkan Pengamatan terhadap obyek penelitian menun-
dan diselenggarakan oleh instansi pembina yaitu jukkan auditor memiliki sikap skeptisisme profesional
BPKP setiap tahun terdiri dari diklat teknis subtantif selama proses audit. Untuk mengurangi keraguan
dan diklat fungsional Sistem pendidikan dan pelatihan terhadap laporan pihak yang diaudit, auditor melaku-
auditor yang berkelanjutan juga dilakukan melalui kan audit tambahan dan konfirmasi. Mekanisme
pelatihan wajib di kantor sendiri sendiri sebagai bagian konfirmasi sebelum finalisasi hasil pemeriksaan me-
dari angka kredit penjenjangan sesuai PERMENPAN lalui pembahasan dan permintaan tanggapan lisan
Nomor PER/220/M.PAN/7/2008 tentang Jabatan maupun tertulis kepada obyek pemeriksaan yang
Fungsional Auditor dan Angka Kreditnya. Selain itu, kemudian dicantumkan dalam laporan hasil pemerik-
auditor di inspektorat memiliki jenjang yang sudah saan. Bahkan sebelum konfirmasi dilakukan, gelar
tertata rapi mulai dari anggota tim, ketua tim, hasil pemeriksaan secara internal yang tidak hanya
pengendali teknis, dan pengendali mutu yang masing- melibatkan tim pemeriksa tetapi juga tim pemeriksa
masing memiliki perannya dalam suatu tim pe- lainnya dilakukan untuk memberikan masukan dan
meriksaan. Untuk menjamin mutu hasil pemeriksaan pandangan atas temuan-temuan hasil pemeriksaan.
142 Jurnal Akuntansi Aktual, Vol. 3, Nomor 2, Juni 2015, hlm. 135–145

Selain permintaan tambahan bukti audit, audit tam- pressure dan variabel kompleksitas audit mestinya
bahan juga dapat dilakukan melalui pemberian memiliki koefisien regresi bertanda minus. Perihal
rekomendasi untuk dilakukan audit dengan tujuan signifikansi tersebut di atas sama sekali tidak dapat
tertentu dalam rangka pendalaman atas temuan hasil membenarkan temuan empiris yang mengingkari
pemeriksaan regular. Selain itu, auditor yang ber- kerangka berfikir atau model konseptual di atas.
pendidikan strata 1 sebanyak 83,02%, berpenga-
laman lebih dari 2 tahun atau kebanyakan berpe- SIMPULAN, IMPLIKASI, DAN KETER-
ngalaman lebih dari 6 tahun sebanyak 47,17%, dan BATASAN
telah sering menangani penugasan audit mengindi-
kasikan bahwa auditor telah menerapkan skeptisis-
Simpulan
me profesional dan kemahiran profesional secara Dari hasil penelitian yang dilakukan, beberapa
memadai. Auditor yang berpengalaman akan mem- simpulan yang dapat diambil adalah: (1) Secara
buat judgement yang lebih baik dan memenuhi parsial, penelitian ini memberikan bukti empiris
tingkat skeptisisme profesional yang lebih tinggi bahwa time budget pressure secara signifikan tidak
dibandingkan dengan auditor yang kurang berpenga- berpengaruh terhadap kualitas hasil pemeriksaan.
laman. Hal ini memberikan pemahaman bahwa Dengan kalimat lain, kualitas hasil pemeriksaan tidak
skeptisisme profesional auditor tercermin dari sikap terpengaruh adanya time budget pressure. Hal ini
yang selalu mempertanyakan dan melakukan eva- disebabkan pengalokasian jam kerja pada jam lembur
luasi secara kritis terhadap bukti audit, dan auditor dapat dilakukan oleh auditor. Disamping itu, pem-
tidak boleh puas dengan bukti yang kurang meyakin- bagian wilayah kerja auditor berdasarkan obyek
kan walaupun manajemen dianggap telah jujur. pemeriksaan yang tetap dan berulang setiap tahun
Selain itu, penelitian ini sejalan dengan temuan Kalau memudahkan auditor dalam melaksanakan peker-
(2013) yang memperlihatkan bahwa skeptisisme jaannya. Keleluasaan diberikan kepada tim pemerik-
profesional auditor berpengaruh postif dan signifikan sa melalui ketua tim dalam menyusun program kerja
terhadap kualitas audit. Hal ini menunjukkan bahwa audit sesuai anggaran waktu yang diberikan sehing-
variabel skeptisisme profesional auditor merupakan ga dapat menghindari penyusunan anggaran waktu
faktor penting dalam meningkatkan kualitas audit audit yang ketat. (2) Secara parsial, penelitian ini
inspektorat pemerintah daerah di Provinsi Gorontalo. memberikan bukti empiris bahwa kompleksitas audit
Hasil penelitian ini juga sama dengan penelitian memiliki pengaruh secara positif signifikan terhadap
Januarti dan Faisal (2010), Adrian (2013), serta kualitas hasil pemeriksaan. Hal ini menunjukkan
Magfirah dan Syahril (2008). bahwa semakin tinggi kompleksitas audit maka akan
semakin tinggi kemampuan aparat inspektorat dalam
Pengaruh Time Budget Pressure, Komplek- menghasilkan kualitas audit. Auditor yang menjadi
sitas Audit, dan Skeptisisme Profesional Au- responden mayoritas memiliki pengalaman >6 tahun
ditor terhadap Kualitas Hasil Pemeriksaan dalam penugasan audit, auditor yang berpengalaman
dapat melakukan tugas audit yang memiliki tingkat
Hasil analisis data dalam penelitian ini diperoleh kompleksitas yang beragam. Dalam arti kata untuk
nilai sig. 0,000 atau lebih kecil dari nilai probabilitas tingkat kerumitan pekerjaan tertentu dapat mempe-
(p-value) 0,05 dan nilai Fhitung sebesar 31.413 lebih ngaruhi usaha yang dicurahkan oleh auditor. Di
besar dari Ftabel. Hasil ini memberikan makna bahwa samping itu, inspektorat memiliki penjenjangan audi-
time budget pressure, kompleksitas audit, dan skep- tor yang sudah tertata dengan rapi mulai dari anggota
tisisme profesional auditor secara bersama-sama tim, ketua tim, pengendali teknis, dan pengendali
mempengaruhi kualitas hasil pemeriksaan. Semakin mutu yang masing-masing memiliki peran dan tugas
tinggi time budget pressure, kompleksitas audit, dan dalam suatu tim pemeriksaan. Pendidikan profesi
skeptisisme profesional auditor, maka semakin tinggi berkelanjutan, pelatihan, dan seminar yang dalam
pula kualitas hasil pemeriksaan yang akan dihasilkan. tuntutan profesi harus dilaksanakan seorang auditor
Namun demikian, variabel time budget pressure menyebabkan auditor dalam melaksanakan tugas
dan variabel kompleksitas audit memiliki koefisien selalu menggunakan keahlian dan pelatihan teknis
regresi bertanda positif yang berarti temuan empiris yang memadai. Jadi, apapun kompleksitas tugas
mengingkari landasan teori, kerangka berfikir, dan yang diberikan, seorang auditor dengan keahlian
model konseptual yang membentuk persamaan reg- yang dimilikinya dapat menyelesaikan tugas audit
resi berganda di atas, di mana variabel time budget
Sudrajat, Pengaruh Time Budget Pressure, Kompleksitas Audit, Skeptisisme Profesional Auditor 143

dengan sempurna. (4) Secara parsial, penelitian ini kualitas hasil pemeriksaan yang dipengaruhi oleh
memberikan bukti empiris bahwa skeptisisme profe- time budget pressure, kompleksitas audit, dan skep-
sional auditor memiliki pengaruh secara positif signi- tisisme profesional auditor. (3) Dari segi kebijakan,
fikan terhadap kualitas hasil pemeriksaan. Hal ini hasil dari penelitian ini dapat memberikan informasi
menunjukkan bahwa kualitas hasil pemeriksaan kepada Inspektorat Pemerintah Daerah se-Pulau
akan meningkat dengan adanya peningkatan skepti- Lombok dalam penyusunan pedoman atau petunjuk
sisme profesional auditor. Dalam rangka mencapai teknis pemeriksaan serta kebijakan-kebijakan dalam
kualitas hasil pemeriksaan, keraguan terhadap laporan bidang pengawasan lainnya. Hasil penelitian ini
dari pihak yang diaudit membuat auditor melakukan dapat ditindaklanjuti melalui pelaksanaan evaluasi
audit tambahan dan konfirmasi untuk menghilangkan secara komprehensif terhadap proses peningkatan
keraguannya. Sikap skeptisime profesional auditor kinerja inspektorat melalui peningkatan kualitas hasil
tersebut didukung oleh tingkat pendidikan auditor pemeriksaan.
yang hampir seluruhnya telah berpendidikan strata
1 dan kebanyakan berpengalaman lebih dari 6 tahun Keterbatasan Penelitian dan Saran
di inspektorat se-Pulau Lombok serta telah sering
Penelitian ini memiliki sejumlah keterbatasan
menangani penugasan audit. Dengan demikian, hal
yang diharapkan dapat diperbaiki pada penelitian di
ini mengindikasikan bahwa auditor inspektorat se-
masa yang akan datang. Keterbatasan yang harus
Pulau Lombok telah berskeptisme profesional se-
dicermati dan saran terhadap keterbatasan yang
hingga mereka bisa melakukan audit dengan baik.
ditemui oleh peneliti dalam penelitian, antara lain.
Auditor yang berpengalaman akan membuat judge-
Ruang lingkup penelitian ini hanya dilakukan
ment yang relatif lebih baik dalam tugas-tugas profe-
pada pejabat fungsional auditor dan P2UPD yang
sionalnya. (4) Secara simultan, penelitian ini mem-
ada pada 6 Inspektorat Pemerintah Daerah se-Pulau
berikan bukti empiris bahwa time budget pressure,
Lombok.
kompleksitas audit, skeptisisme profesional auditor
Variabel time budget pressure dan variabel
secara bersama-sama mempengaruhi kualitas hasil
kompleksitas audit dalam penelitian ini memiliki
pemeriksaan. Hal ini berarti bahwa semakin tinggi
koefisien regresi bertanda positif yang berarti te-
time budget pressure, kompleksitas audit, skepti-
muan empiris mengingkari landasan teori, kerangka
sisme profesional auditor maka akan semakin tinggi
berfikir, dan model konseptual yang membentuk
kemampuan aparat inspektorat dalam menghasilkan
persamaan regresi berganda, di mana variabel time
kualitas hasil pemeriksaan. Kemampuan auditor
budget pressure dan kompleksitas audit mestinya
untuk memelihara sikap skeptisisme professionalnya
memiliki koefisien regresi bertanda minus. Hal ini
dapat mengurangi risiko kesalahan dalam melakukan
boleh jadi disebabkan adanya salah ukur dua variabel
pemeriksaan. Selain itu, kemampuan inspektorat
tersebut dan menyalahi kriteria ekonometrika dalam
memperkirakan tingkat kompleksitas tugas audit dan
pembentukan model regresi linear klasik. Artinya,
memilih auditor yang tepat, yang mampu dan mem-
instrumen penelitian yang digunakan belum meng-
punyai kompetensi atau keahlian yang sesuai dengan
hasilkan pengukuran variabel secara lebih akurat
tugas yang ada, serta anggaran waktu yang sesuai
karena peneliti menggunakan instrumen yang telah
dengan realisasi atas pekerjaan yang dilakukan, ber-
ada sebelumnya.
imbas pada pencapaian tingkat kualitas hasil peme-
Penelitian ini kurang mengeksplorasi variabel-
riksaan yang diharapkan.
variabel lainnya yang mungkin berpengaruh, misal-
nya kompetensi, pengalaman, motivasi, indepen-
Implikasi Penelitian densi, dan sistem pengendalian intern. Artinya, ada
Manfaat yang diharapkan dari penelitian ini kemungkinan tidak melibatkan variabel lain yang
sebagai berikut: (1) Dari aspek teoritis, penelitian relevan sehingga menyalahi kriteria ekonometrika
ini diharapkan dapat memberikan referensi bagi dalam pembentukan model linear klasik. Dengan
peneliti-peneliti lainnya yang ingin melakukan pene- demikian R2 dan \2 yang telah dihitung dari persamaan
litian terkait dengan kualitas hasil pemeriksaan. (2) model linear klasik tidak dapat ditafsirkan secara
Manfaat praktis yang dihasilkan penelitian ini adalah benar.
memberikan masukan kepada Inspektorat Peme- Data penelitian ini diperoleh dari instrumen yang
rintah Daerah se-Pulau Lombok mengenai feno- berdasarkan pada jawaban atas dasar persepsi res-
mena yang berkembang saat ini berkaitan dengan ponden. Hal ini dapat menimbulkan masalah jika
144 Jurnal Akuntansi Aktual, Vol. 3, Nomor 2, Juni 2015, hlm. 135–145

persepsi responden berbeda dengan keadaan yang BPK RI. 2014. Ikhtisar Hasil Pemeriksaan Semester I
sebenarnya. Penelitian ini hanya menggunakan me- Tahun 2014. Jakarta.
tode survei melalui kuesioner sehingga kesimpulan Coram, P., J. Ng., dan D. Woodliff. 2000. The Effects of
yang dikemukakan lebih berdasarkan data yang Time Budget Pressure and Risk of Error on Au-
ditor Performance. Department of Accounting
terkumpul melalui penggunaan instrumen secara
and Finance. The University of Western, Australia.
tertulis. De Angelo, LE. 1981. Auditor Size and Audit Quality.
Saran yang dapat dirumuskan dalam penelitian Journal of Accounting and Economics, pp. 113–
ini antara lain: 127.
Penelitian selanjutnya dapat mengembangkan Ghozali, I. 2006. Aplikasi Analisis Multivariate dengan
lingkup penelitian dengan mengambil populasi se- Program SPSS. Semarang: Badan Penerbit Uni-
propinsi NTB atau di propinsi lain sehingga dapat versitas Diponegoro.
memberikan hasil atau kesimpulan yang umum Halim, A. 2008. Auditing Dasar-Dasar Audit Laporan
dengan lingkup yang lebih luas. Keuangan. Jilid 1. Edisi Keempat. Yogyakarta:
Penelitian mendatang hendaknya mengem- Sekolah Tinggi Ilmu Manajemen YKPN.
Hasbullah, N.L.G.E., Sulindawati, dan N.T. Herawati. 2014.
bangkan sendiri instrumen pengukuran variabel pe-
Pengaruh Keahlian Audit, Kompleksitas Tugas,
nelitian yang lebih baik dengan menambah wawas- dan Etika Profesi terhadap Kualitas Audit. e-
an dari referensi-referensi terkait penelitian sejenis Jurnal Universitas Pendidikan Ganesha 2(1).
untuk menghindari adanya kelemahan yang diakibat- Singaraja.
kan oleh ketidaksesuaian penerjemahan instrumen Hurtt, R., dan Kathy. 2001. Development of An Instru-
pengukuran variabel penelitian. ment to Measure Professional Skepticis. Journal
Penelitian selanjutnya dapat mengembangkan University of Winconsin, Madison.
variabel-variabel lainnya yang dapat mempengaruhi Hutabarat, G. 2012. Pengaruh Pengalaman Time Budget
kualitas hasil pemerikasaan misalnya kompetensi, Pressure dan Etika Auditor terhadap Kualitas
pengalaman, motivasi, independensi, dan sistem Audit. Jurnal Ilmiah ESAI 6(1), Januari 2012, ISSN
No. 1978-6034.
pengendalian intern.
Ikatan Akuntansi Indonesia. 2001. Standar Profesional
Penelitian selanjutnya perlu ditambahkan meto- Akuntan Publik per 31 Maret 2011. Jakarta:
de wawancara langsung pada masing-masing res- Salemba Empat.
ponden dalam upaya mengumpulkan data sehingga Indrasti, A.W. 2011. Pengaruh Kompetensi, Indepen-
dapat menghindari kemungkinan responden tidak densi, Kompleksitas Tugas, Objektivitas dan Inte-
objektif dalam mengisi kuesioner. Cara lain bisa gritas Auditor terhadap Kualitas Hasil Audit (Studi
ditempuh dengan mengembangkan model penelitian Empirik pada 25 Kantor Akuntan Publik di Wilayah
yang bersifat investigatif agar bisa lebih mendalami Jakarta Pusat). Jurnal Fakultas Ekonomi Uni-
fenomena kualitas hasil pemeriksaan aparat peme- versitas Budi Luhur. Jakarta.
riksa internal pemerintah, terkait independensi apa- Jamilah, S.Z.F., dan G. Chandrarin. 2007. Pengaruh Gen-
der, Tekanan Ketaatan, dan Komplesitas Tugas
rat pemeriksa internal pemerintah dalam melakukan
Terhadap Audit Judfement. Simposium Nasional
pemeriksaan maupun dukungan pemerintah daerah Akuntansi 10. Makasar.
dalam bentuk kecukupan pemberian anggaran untuk Januarti, I., dan Faisal. 2010. Pengaruh Moral Reason-
penyelenggaraan tugas pokok dan fungsi inspektorat. ing dan Skeptisisme Profesional Auditor Peme-
rintah terhadap Kualitas Audit Laporan Keuangan
DAFTAR RUJUKAN Pemerintah Daerah. Simposium Nasional
Akuntansi XIII. Purwokerto.
Adrian, A. 2013. Pengaruh Skeptisme Profesional, Etika,
Jensen, M., dan W. Meckling. 1976. Theory of the Firm,
Pengalaman, dan Keahlian Audit terhadap
Managerial Behaviour, Agency Cost, and Own-
Ketepatan Pemberian Opini Oleh Auditor. Uni-
ership Structure. Jurnal of Financial Econom-
versitas Negeri Padang. Sumatera Barat.
ics, p 305–360.
American Institute of Certified Public Accountants
Kalau, A.A. 2013. Pengaruh Kompetensi, Independensi
(AICPA). 2002. Statement on Auditing Standards.
dan Skeptisisme profesional auditor Internal
New York.
Terhadap Kualitas Audit (Survey Persepsi Audi-
Arens, A.A. 2008. Auditing dan Jasa Assurance. Jilid 1.
tor Inspektorat Kota Ambon). Jurnal Ekonomi,
Edisi Keduabelas. Jakarta: Erlangga.
vol. 7, no. 2.
Bastian, I. 2006. Akuntansi Sektor Publik: Suatu
Lane, J.E. 2000. The Public Sector-Concepts, Models
Pengantar. Jakarta: Penerbit Erlangga.
and Approaches. London: SAGE Publications.
Sudrajat, Pengaruh Time Budget Pressure, Kompleksitas Audit, Skeptisisme Profesional Auditor 145

Magfirah, G., dan S. Ali. 2008. Hubungan Skeptisisme ______. Permenpan Nomor PER/220/M.PAN/7/2008
Profesional Auditor dan Situasi Audit, Etika, Pe- tentang Jabatan Fungsional Auditor dan Angka
ngalaman, serta Keahlian Audit dengan Kete- Kreditnya.
patan Pemberian Opini Auditor oleh Akuntan ______. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 64
Publik. Jurnal Universitas Andalas. Tahun 2007 tentang Pedoman Teknis Organisasi
Moe, T.M. 1984. The New Economics of Organization. dan Tata Kerja Inspektorat Provinsi dan Kabu-
American Journal of Political Science 28(5):739– paten/Kota.
777. _____. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang
Mulyadi. 2002. Auditing. Edisi Keenam. Buku 1. Jakarta: Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung
Salemba Empat. Jawab Keuangan Negara.
Muhshyi, A. 2013. Pengaruh Time Budget Pressure, Rusyanti, R. 2010. Pengaruh Sikap Skeptisisme Audi-
Resiko Kesalahan dan Kompleksitas terhadap tor, Profesionalisme Auditor, dan Tekanan
Kualitas Audit. Universitas Islam Negeri Syarif Anggaran Waktu terhadap Kualitas Audit. Uni-
Hidayatullah, Jakarta. versitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah. Jakarta.
Ningsih, A.A., PR. Cahaya, dan PD. Yaniartha. 2013. Safitri, C.C., Havid, S., dan Y.E. Restianto. 2012. Analisis
Pengaruh Kompetensi, Independensi, dan Time Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kualitas Au-
Budget Pressure terhadap Kualitas Audit. E- dit dengan Reward sebagai Variabel Pemoderasi.
Jurnal Akuntansi Universitas Udayana. 4 (1):92– Jurnal Fakultas Ekonomi Universitas Jenderal
109. Soedirman.
Prasita, A., dan P.H. Adi. 2007. Pengaruh Kompleksitas Setyorini, A.I., dan D. Totok. 2011. Pengaruh Komplek-
Audit dan Tekanan Anggaran Waktu Terhadap sitas Audit, Tekanan Anggaran Waktu, dan
Kualitas Audit dengan Moderasi Pemahaman Pengalaman Auditor terhadap Kualitas Audit
terhadap Sistem Informasi. Jurnal Ekonomi dan dengan Variabel Moderating Pemahaman
Bisnis. Fakultas Ekonomi, Universitas Kristen terhadap Sistem Informasi (Studi Empiris pada
Satya Wacana. Semarang. Auditor KAP di Semarang). Jurnal Tidak Dipubli-
Primastuti, F.D., dan D. Suryandari. 2014. Pengaruh Time kasikan.
Budget Pressure terhadap Kualitas Audit dengan Shaub, K., dan Michael. 1996. Trust and Suspicion: The
Independensi sebagai Variabel Intervening. Ac- Effects of Situational and Dispositional Factors
counting Analysis Journal 3 (4). Semarang. on Auditors’ Trust of Clients. Behavioral Research
Pusdiklatwas BPKP. 2005. Kode Etik dan Standar Au- In Accounting Vol 8.
dit. Edisi Keempat. Bogor. Simanjuntak, P. 2008. Pengaruh Time Budget Pressure
Rai, A. 2008. Audit Kinerja pada Sektor Publik. Jakarta: dan Resiko Kesalahan terhadap Penurunan
Penerbit Salemba Empat. Kualitas Audit (Reduced Audit Quality). Uni-
Republik Indonesia. Keputusan Badan Pemeriksa versitas Diponegoro. Semarang.
Keuangan Republik Indonesia Nomor: 1/K/I Sososutikno, C. 2003. Hubungan Tekanan Anggaran
XIII.2/2/2008 tentang Panduan Manajemen Waktu dengan Perilaku Disfungsional serta Pe-
Pemeriksaan Badan Pemeriksa Keuangan ngaruhnya terhadap Kualitas Audit. Simposium
Republik Indonesia. Nasional Akuntansi VI. Surabaya.
______. Asosiasi Auditor Intern Pemerintah Indonesia Sugiyono. 2001. Metode Penelitian Bisnis. Bandung:
Nomor: KEP- 005/AAIPI/DPN/2014 tentang CV Alfabeta.
Pemberlakuan Kode Etik Auditor Intern Peme- Sunarto. 2003. Auditing. Edisi Revisi Cetakan Pertama.
rintah Indonesia, Standar Audit Intern Pemerin- Yogyakarta: Penerbit Panduan.
tah Indonesia, dan Pedoman Telaah Sejawat Waggoner, J.B., dan J.D. Cashell. 1991. The Impact of
Auditor Intern Pemerintah Indonesia. Time Pressure on Auditors’ Performance. The
______. Peraturan Pemerintah Nomor 60 Tahun 2008 Ohio CPA Journal.
tentang Sistem Pengendalian Intern Pemerintah. Widiarta. 2013. Pengaruh Gender, Umur dan Komplek-
______. Permenpan Nomor PER/04/M.PAN/03/2008 sitas Tugas Auditor pada Kualitas Audit Kantor
tentang Kode Etik Aparat Pengawasan Intern Akuntan Publik di Bali. E-Jurnal Akuntansi Uni-
Pemerintah. versitas Udayana. 3(1):109–118.
______. Permenpan Nomor PER/05/M.PAN/03/2008
tentang Standar Audit Aparat Pengawasan In-
tern Pemerintah.

You might also like