Professional Documents
Culture Documents
Kampus Bina Widya Jl. HR. Soebrantas Km. 12,5 Simp. Baru Pekanbaru 28294
Telp/fax. 0761-63277
ABSTRACT
5 7
Http://Www.Jakarta.Go.Id/V2/News/2008/01/Geografis- Clive Archer, International Organization, George Allen
Jakarta#.Wniamtj97iu and Unwin Publisher London.1983.hal. 35
6 8
A,J,R, Groom and Margot Light, ed 1994.Contemporary Michael Hass dalam James N. Rosenau, International
International Relation, A Guide to Theory, Printer, Politics and Foreign Policy: A Reader in Research and
London Theory, New York: The Free Pers, 1969, hal.131
JOM FISIP Volume 4 No. 2 April 2018 Page 3
hubungan antar bangsa dan negara agar harus memobilisasi sumber dayanya dalam
kepentingan masing-masing negara dapat bentuk financial donations, materials, atau
terjamin konteks hubungan internasional. Pada volounteer labor. Tipe kedua adalah
dasarnya menurut Le Roy, konsep organisasi “Campaigning NGO” atau INGO yang bergerak
internaisonal itu sendiri terbagi atas : dalam mengkampanyekan isu tertentu. Pada
umumnya memiliki berbagai persamaan dengan
1. Intergovernmental organizations/ IGO INGO operasional, namun NGO untuk program
(organisasi antar opemerintah) yang kampanye memiliki skala yang lebih kecil.
mana anggotanya merupakan delegasi
resmi pemerintah dari suatu negara- II. Pembahasan
negara di dunia.
2. International non governmental Teluk Jakarta, atau dikenal juga dengan
organizations/INGO (organisasi non sebutan Pantai Utara Jakarta, berada di sebelah
pemerintah) yang merupakan kelompok- Utara Jakarta. Salah satu kawasan perairan di
kelompok swasta di bidang ekonomi, Jakarta ini secara geografis di sebelah
kebudayaan, lingkungan hidup, dan barat berbatasan dengan Tanjung Pasir,
sebagainya. sebelah timur berbatasan dengan Tanjung
Karawang, dan di sebelah utara berbatasan
Dalam hubungan internasional, dengan bagian luar Kepulauan Seribu.10 Tempat
organisasi internasional memiliki peran sebagai ini menjadi muara bagi sungai besar yaitu
inisiator, fasilitator, mediator, dan determinator. Sungai Ciliwung dan Sungai Cisadane serta 13
Organisasi internasional juga memiliki peranan sungai yang berhulu di Bogor.
penting dalam mengimplementasikan,
memonitor dan menengahi perselisihan yang Teluk Jakarta adalah sebuah kawasan
timbul dari adanya keputusan-keputusan yang perairan yang kaya dengan hasil lautnya berupa
dibuat oleh negara-negara9. INGO (International hewan laut seperti ikan, kerang, kepiting, dan
Non-Governmental Organization) didefinisikan udang. Perairan Teluk Jakarta menjadi salah satu
sebagai organisasi yang tidak didirikan oleh pemasok ikan dan hewan lainnya di Jakarta.
perjanjian antar pemerintah. Dalam pergaulan Wilayah Teluk Jakarta juga menjadi tempat
masyarakat internasional, peran organisasi yang penting bagi masyarakat di pesisir Utara
internasional non pemerintah semakin Jakarta yang mata pencahariannya adalah
siginifikan dalam melakukan loby bahkan nelayan. Perkampungan nelayan sudah berdiri
penentuan pengambilan keputusan suatu lama dan kehidupan mereka bergantung pada
konferensi internasional. laut di Teluk Jakarta. Teluk Jakarta juga menjadi
Peran INGO akan nampak dalam proses habitat bagi burung laut Cikalang Christmas.
pengambilan keputusan internasional yang lebih Bahkan, Teluk Jakarta pernah diusulkan untuk
transparan, efek yang kuat dalam bidang menjadi cagar alam karena menjadi habitat bagi
supervisi serta pencarian fakta. Dalam burung laut Cikalang Christmas.11
mencermati tipe-tipe kegiatannya dapat Pada tahun 1995, pemerintah pusat
diklasifikasikan ke dalam dua tipe, yaitu memaksakan proyek Reklamasi Teluk Jakarta
aktivitas INGO yang sifatnya operasional dan dengan dikeluarkannya Keppres No. 52 Tahun
INGO yang bergerak di bidang kampanye atau 1995 tentang Reklamasi Pantai Utara Jakarta
“operational and campaigning INGOs ”. INGO yang ditetapkan oleh Presiden Soeharto pada 13
9 11
Situmorang dalam Andre Pareira, Perkembangan Global
dan Sttudi Hubungan Internasional, Bandung. Citra http://www.hukumonline.com/berita/baca/lt4e40eb03edf
Aditya Bhakti, 1999. hal. 135 a5/teluk-jakarta-layak-jadi-cagar-alam, diakses 22 Juli
10
http://www.jakarta.go.id/web/encyclopedia/detail/1172/ 2017, pkl. 09.38 WIB
Jakarta-Teluk, diakses 22 Juli 2017, pkl. 09.38 WIB
JOM FISIP Volume 4 No. 2 April 2018 Page 4
Juli 1995. Keppres tersebut menetapkan
Reklamasi Pantura sebagai satu-satunya jalan
upaya penataan dan pengembangan ruang Reklamasi Pantai DKI Jakarta
daratan dan pantai untuk mewujudkan Kawasan
Menurut Peraturan Menteri Pekerjaan
Pantai Utara sebagai Kawasan Andalan.12
Umum NOMOR : 40 /PRT/M/2007 TENTANG
Kawasan andalan diartikan sebagai kawasan
PEDOMAN PERENCANAAN TATA RUANG
yang mempunyai nilai strategis dipandang dari
KAWASAN REKLAMASI PANTAI Pasal 1.
sudut ekonomi dan perkembangan kota.
Reklamasi pantai adalah kegiatan di tepi pantai
yang dilakukan oleh orang dalam rangka
Reklamasi Pantai Utara Jakarta
meningkatkan manfaat sumber daya lahan
bertujuan untuk menata kembali kawasan
ditinjau dari sudut lingkungan dan sosial
Pantura dengan cara membangun kawasan
ekonomi dengan cara pengurugan, pengeringan
pantai dan menjadikan Jakarta sebagai kota
lahan, atau drainase.
pantai (waterfront city). Untuk mewujudkan hal
Perpres No. 54 Tahun 2008 mengatur
tersebut maka Pemerintah Provinsi DKI Jakarta
pembangunan di kawasan perairan Pantura
mengadakan proyek Reklamasi pantai utara
Kawasan Jabodetabek punjur melalui reklamasi
Jakarta yang dibagi dalam beberapa tahap
secara terpisah dari daratan yang ada, yakni
pekerjaan.
melalui pengembangan lahan dalam bentuk
Reklamasi pantai utara akan menimbun
pulau yang dipisahkan oleh kanal lateral
laut Teluk Jakarta seluas 2.700 ha. Batas wilayah
berjarak ± 200-300 meter dari garis pantai yang
Reklamasi yaitu dari batas wilayah Tangerang
ada hingga batas kedalaman -8 m di bagian
sampai dengan Bekasi yang dibagi menjadi 3
Utara. Ketentuan tersebut diatur lebih lanjut oleh
kawasan yaitu west zone (zona barat), central
Perda Provinsi DKI Jakarta No. 1 Tahun 2012
zone (zona tengah), east zone (zona timur)
tentang RTRW Jakarta 2030 dan akan
dengan uraian sebagai berikut:13
diakomodasikan secara lebih rinci dalam
1) Zona Barat, termasuk daerah proyek Pantai
perencanaan tata ruang Kawasan Pantura DKI
Mutiara dan proyek Pantai Hijau di daerah Pluit
Jakarta. Rencana tata ruang Kawasan Pantura
serta wilayah Pelabuhan Perikanan Muara
DKI Jakarta tersebut akan menjadi acuan bagi
Angke dan daerah proyek Pantai Indah kapuk
seluruh kegiatan pembangunan di kawasan
dimana yang merupakan daerah Reklamasi
reklamasi dan daratan pantai lama yang
adalah daerah laut seluas kira-kira 1000 ha (kira-
berbatasan. Pada saat ini di kawasan pesisir dan
kira 6,5 km x 1,5 km).
Teluk Jakarta berlokasi berbagai kegiatan,
2) Zona Tengah, meliputi wilayah Muara Baru
seperti PLTU/PLTGU Muara Karang, PLTU
dan wilayah Sunda Kelapa, begitu pula daerah
Tanjung Priok, jaringan pipa gas, jaringan pipa
Kota, Ancol Barat dan Ancol Timur hingga pada
BBM, Sistem Komunikasi Kabel Laut (SKKL),
batas daerah Pelabuhan Tanjung Priok, dimana
pelabuhan umum dan perikanan, perumahan
yang merupakan daerah Reklamasi adalah
skala besar, kawasan wisata dan rekreasi, dan
daerah laut seluas kira-kira 1400 ha (kira-kira 8
lainnya yang membutuhkan penataan ruang
km x 1,7 km)
secara terpadu. Rencana pengembangan lahan
3) Zona Timur, yang meliputi wilayah
baru Kawasan Pantura DKI Jakarta
Pelabuhan Tanjung Priok ke Timur termasuk
direncanakan melalui pembangunan pulau-
daerah Marunda dengan luas daerah laut yang
pulau hasil reklamasi di perairan Teluk Jakarta.
akan diReklamasi kurang lebih 300 ha (kira-kira
Perencanaan pengembangan lahan baru
3 km x 1 km).
dalam bentuk pulau tersebut didasarkan pada
kebijakan dan peraturan-perundangan yang
12 13
Konsideran huruf a dan b KEPPRES No. 52 Tahun ibid
1995.
JOM FISIP Volume 4 No. 2 April 2018 Page 5
berlaku, tingkat keamanan (safety factors) yang Terbitnya Undang-undang Nomor 26
harus dipenuhi, dan berbagai implikasi terhadap Tahun 2007 tentang Penataan Ruang dan
kondisi lingkungan di sekitarnya. Dengan Undang-undang Nomor 29 Tahun 2007 tentang
mempertimbangkan faktor-faktor tersebut, DKI Jakarta sebagai Ibu Kota Negara Republik
rencana pengembangan lahan dalam bentuk Indonesia mengubah tatanan kewenangan dan
pulau melalui kegiatan reklamasi dilaksanakan perencanaan DKI Jakarta dalam hal penataan
melalui pengembangan tujuh belas pulau yang ruang, termasuk lahan Reklamasi. Lebih jauh,
masing-masing dipisahkan oleh kanal lateral Peraturan Presiden Nomor 54 Tahun 2008
dari pantai lama dan kanal vertikal antar pulau. menyatakan bahwa Keputusan Presiden Nomor
52 Tahun 1995 tetap berlaku sepanjang tidak
Reklamasi sudah diperhitungkan sebagai bertentangan dan belum diganti aturan baru,
salah satu pendekatan dalam pembangunan namun khusus hal-hal terkait penataan ruang
wilayah kota di dalam Rencana Umum Tata dalam Keputusan Presiden 52 Tahun 1995
Ruang DKI Jakarta tahun 1985-2005. Pada dinyatakan tidak lagi berlaku. Hal ini
tahun 1980-1990-an, Reklamasi skala kecil berimplikasi pada gugurnya Peraturan Daerah
sudah mulai dilaksanakan di daerah Penjaringan, DKI Jakarta Nomor 8 Tahun 1995 dan Peraturan
Pademangan, Ancol, dan Pluit. Pada tahun 1995, Gubernur lainnya terkait Reklamasi. Undang-
diterbitkan Keputusan Presiden nomor 52 tahun undang Nomor 26 Tahun 2008, kawasan
1995 tentang Reklamasi Pantura. Keputusan ini Jabodetabekjur, termasuk DKI Jakarta,
ditindaklanjuti oleh Peraturan Daerah DKI ditetapkan sebagai Kawasan Strategis Nasional.
Jakarta Nomor 8 tahun 1995 tentang Penataan Perubahan-perubahan tersebut
Ruang Pantura Jakarta dan Penyelenggaraan sesungguhnya menuntut adanya perencanaan
Reklamasi Pantura serta Peraturan Gubernur kembali atau replanning terhadap kawasan
DKI Jakarta Nomor 973 tahun 1995 (jo Pergub Reklamasi Pantai Utara Jakarta. Selain karena
220/1998) tentang tatanan kewenangan dan skema penataan ruang
Pembentukan Badan Pelaksana Reklamasi yang berubah, ditetapkannya Jabodetabekjur
Pantura Jakarta. sebagai Kawasan Strategis Nasional juga
Sebelum terbitnya Keputusan Presiden mengamanatkan Pantura DKI Jakarta sebagai
nomor 52 tahun 1995, telah terdapat empat (4) bagian dari kawasan ekoregion
pengembang yang sudah meneken MoU dengan Jabodetabekpunjur harus berbentuk pulau
Pemerintah Provinsi DKI Jakarta untuk dengan kanal lateral antara 200-300 meter
pelaksanaan Reklamasi di Pantai Utara Jakarta. tergantung zonasi.14
Luas lahan Reklamasi mencapai sekitar 240
hektar. Setelah Keputusan Presiden tersebut Persoalan Ancaman Teluk Jakarta
terbit hingga tahun 2000, jumlah MoU
bertambah sebanyak 10 buah, antara Pemerintah Berdasarkan studi yang dilakukan oleh
Provinsi DKI Jakarta dengan tujuh (7) Professor Masyhur Irsyam pada Tahun 2015,
perusahaan. Hingga tahun 2012, diketahui diperkirakan ada lima faktor yang memengaruhi
bahwa setidaknya sudah ada enam (6) land subsidence di DKI Jakarta, yaitu:
perusahaan yang mengantongi Izin Pelaksanaan pengambilan air tanah, fill/embankment,
Reklamasi untuk tujuh (7) pulau yaitu pulau 1, beban/tekanan dari bangunan, aktivitas tektonik,
2A, 2B, G, F, I, dan K. Sementara perizinan dan kompaksi tanah secara alamiah. Ancaman
untuk upulau A, B, I, J, L, M, dan O masih pada serius yang muncul akibat land subsidence
tahap izin prinsip. adalah amblesnya struktur bangunan dan banjir
rob.
14
Laporan Pandangan FGB ITB terhadap Reklamasi DKI
Jakarta, hal. 43
JOM FISIP Volume 4 No. 2 April 2018 Page 6
Faktor yang memberikan pengaruh Kebijakan Pemerintah DKI Jakarta
paling besar adalah pengambilan air tanah yang mengenai Reklamasi Teluk Jakarta
berlebihan, yang diperkirakan menyumbang 40-
70% dari land subsidence (penuruan 4.0-.6.0 Proyek reklamasi Teluk Jakarta
centimeter per tahun). Penelitian yang dilakukan bukanlah hal baru dalam perkembangan
oleh Prof, Lambok Hutasoit menunjukkan pembangunan Ibu Kota. Sejak awal telah
bahwa air tanah memasok kurang lebih 60% dari mendapati penolakan dari masyarakat dan
kebutuhan total nelayan karena dampaknya terhadap
dan penghentian pengambilan air tanah tidak pemburukan lingkungan pesisir maupun
akan menghentikan amblesan sama sekali, penggusuran ruang hidup dan penghidupan
simulasi numerik yang dilakukan menunjukkan nelayan di Teluk Jakarta. Walaupun
bahwa pengambilan air tanah hanya kepemimpinan di DKI Jakarta berganti dari satu
berkontrbusi 17% terhadap amblesan total di gubernur ke gubernur baru, berbagai kajian
daratan. Pengambilan air tanah dari akifer akan akademik maupun pengalaman warga terhadap
meningkatkan tegangan efektif tanah dan dampak buruk proyek reklamasi tidak cukup
menghasilkan consolidation settlement yang menghentikan proyek tersebut. Sebaliknya,
selanjutnya mengakibatkan land subsidence.15 semakin agresif dengan rencana pembangunan
Faktor berikutnya yang berkontribusi 17 pulau baru di depan Teluk Jakarta.
pada konsolidasi tanah adalah kehadiran Sejak pertama kali dilantik 19 November
fill/embankment dan Reklamasi (1.5-5.0 2014, Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaya
centimeter per tahun) yang diperkirakan Purnama atau Ahok telah menerbitkan sebanyak
menyumbang 20-50% dari land subsidence serta 4 (empat) izin pelaksanaan reklamasi, masing-
tekanan dari bangunan tinggi/high rise building masing:
(1.0 centimeter per tahun) yang diperkirakan 1. Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta
menyumbang 10% dari land subsidence. Faktor No. 2238 Tahun 2014 tentang Pemberian Izin
aktivitas tektonik, secara teoretik, juga Pelaksanaan Reklamasi Pulau G Kepada Pt
berpengaruh terhadap perubahan elevasi Muara Wisesa Samudra terbit pada tanggal 23
permukaan tanah, namun masih belum dapat Desember 2014;
diketahui seberapa besar pengaruh aktivitas 2. Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta
tektonik terhadap deformasi elastik kerak bumi No. 2268 Tahun 2015 tentang Pemberian Izin
dan land subsidence di Jakarta Utara, meskipun Pelaksanaan Reklamasi Pulau F Kepada PT
diperkirakan kontribusinya tidak signifikan. Jakarta Propertindo, terbit pada tanggal 22
Kenaikan muka air laut yang mencapai 0.8 Oktober 2015;
centimeter per tahun, meskipun tidak 3. Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta
berpengaruh langsung terhadap land subsidence, No. 2269 Tahun 2015 tentang Pemberian Izin
berkontribusi pada potensi resiko banjir rob.16 Pelaksanaan Reklamasi Pulau I Kepada PT
Penyebab alamiah amblesan dan Jaladri Kartika Pakci, terbit pada tanggal 22
kenaikan muka laut adalah hal yang biasa terjadi Oktober 2015;
secara geologi, yang dikenal sebagai transgresi 4. Keputusan Gubernur Provinsi DKI Jakarta
(genang laut) dan regresi (susut laut). Penelitian No. 2485 Tahun 2015 tentang Pemberian Izin
Prof. Lambok Hutasoit juga menunjukkan Pelaksanaan Reklamasi Pulau K Kepada PT
bahwa amblesan dan Pembangunan Jaya Ancol, Tbk, terbit pada
rob Jakarta, pada saat ini mungkin juga terjadi tanggal 17 November 2015.
secara alamiah namun diperparah oleh adanya Dikeluarkannya keempat ijin
tekanan bangunan dan pengambilan air tanah. pelaksanaan reklamasi tersebut cenderung
dipaksakan hingga melanggar berbagai
15 16
Ibid, hal 43 Ibid, hal. 44
JOM FISIP Volume 4 No. 2 April 2018 Page 7
peraturan-perundangan di atasnya. Untuk tahun 1981. Sepuluh tahun kemudian, hutan
menutupi berbagai pelanggaran tersebut dipilih bakau Kapuk yang direklamasi untuk kawasan
jalan-pintas untuk mempercepat pembahasan permukiman mewah yang saat ini dikenal
dan pengesahan Ranperda tentang Rencana dengan sebutan Pantai Indah Kapuk. Kemudian
Zonasi Wilayah Pesisir dan Pulau-pulau Kecil tahun 1995, reklamasi ditujukan sebagai alas
(RZWP3K. Belakangan diketahui proses yang bagi Kawasan Berikat Marunda.
tidak transparan ini sarat praktik korusptif.
Materi ini dimaksudkan untuk menjelaskan Saat itu, kegiatan reklamasi di empat
kedudukan proyek reklamasi Jakarta dalam lokasi tersebut telah menimbulkan perdebatan.
berbagai dugaan pelanggaran hukum dan tindak Sejumlah pihak menuduh reklamasi Pantai Pluit
pidana korupsi.17 mengganggu PLTU Muara Karang. Dugaannya,
terjadi perubahan pola arus laut di sekitar lokasi
Gambar 1. Peta Sebaran Reklamasi yang berdampak terhadap mekanisme arus
Pembangunan Pulau-pulau Baru di Teluk pendinginan PLTU. Tidak hanya itu,
Jakarta18 tenggelamnya sejumlah pulau di perairan
Kepulauan Seribu diduga akibat dari
pengambilan pasir laut untuk menimbun areal
reklamasi Ancol. Namun, dampak negatif
tersebut tidak digubris.
Tidak hanya itu, perdebatan juga timbul
terkait perizinan reklamasi kawasan utara
Jakarta. Pro kontra perizinan reklamasi tersebut
sudah ada sejak era kepemimpinan Tjokro
Pranolo pada tahun 1981. Sejak tahun 1995,
Pemprov DKI terlibat “perang” aturan dengan
Kementerian Lingkungan Hidup terkait
perizinanreklamasi. Pemprov DKI berpendapat
Kebijakan Pemprov DKI di bawah bahwa reklamasi dibutuhkan karena kekurangan
kepemimpinan Ahok terkait reklamasi kawasan lahan dan sebagai solusi untuk mengatasi banjir
Pantai Utara Jakarta menjadi salah satu Jakarta. Sedangkan, Kementerian Lingkungan
kebijakan yang menimbulkan polemik di Hidup memiliki pandangan yang berbeda.
kalangan masyarakat biasa hingga pejabat
negara. Media pun tidak luput memberitakan Polemik perihal perizinan reklamasi
polemik tersebut, meski reklamasi bukan hal kawasan Pantai Utara Jakarta pun kembali
yang baru kali ini terjadi di Jakarta. Jika terjadi di era kepemimpinan Ahok saat ini.
ditelusuri, reklamasi kawasan Pantai Utara telah Dalam konsep Reklamasi Pantai Utara Jakarta
dilakukan sejak tahun 1980-an. Dalam catatan yang berkembang menjadi megaproyek tanggul
pemberitaan Kompas, PT Harapan Indah raksasa (Giant Sea Wall) sejak era
mereklamasi kawasan Pantai Pluit selebar 400 kepemimpinan Fauzi Bowo, terdapat rencana
meter dengan penimbunan untuk permukiman pengerjaan 17 pulau buatan. Proyek reklamasi
mewah Pantai Mutiara. PT Pembangunan Jaya 17 pulau itu kemudian masuk dalam National
juga melakukan reklamasi kawasan Ancol sisi Capital Integrated Coastal Development (NCID)
utara untuk kawasan industri dan rekreasi sekitar
17 18
REKLAMASI TELUK JAKARTA SARAT (http://tataruangpertanahan.com/pdf/pustaka/bahan_tay
PENGGUSURAN & KORUPSI. Kertas Kasus angan/86.pdf), diakses 22 Agustuts 2017, pkl. 10.47 WIB
No.01/KK/IV/16 | Kesatuan Nelayan Tradisional
Indonesia | www.knti.or.id
JOM FISIP Volume 4 No. 2 April 2018 Page 8
atau Pengembangan Terpadu Pesisir Ibukota yang diterbitkan Gubernur Ahok untuk PT
Negara. Wisesa Samudra dianggap ilegal karena
melanggar aturan tersebut.
Proyek tersebut akan dibangun oleh
beberapa perusahaan pengembang, yaitu PT Meski demikian, Pemprov DKI
Muara Wisesa Samudera, PT Pelindo, PT bersikukuh tidak ada masalah perizinan. Kepala
Manggala Krida Yudha, PT Jaladri Kartika Biro Hukum Pemprov DKI menyatakan, izin
Ekapaksi yang masing-masing menggarap satu lokasi dan izin pelaksanaan reklamasi yang
pulau, PT Jakarta Propertindo akan menggarap diberikan kepada PT Muara Wisesa Samudra
dua pulau, PT Pembangunan Jaya Ancol Tbk diajukan sebelum Perpres 122/2012 keluar.
akan menggarap empat pulau, dan PT Kapuk Selain itu, ketentuan penutup dalam Perpres
Naga Indah yang akan menggarap lima pulau. 17 tersebut tidak mengatur pencabutan Keppres
pulau buatan yang akan dibangun tersebut diberi 52/1995.
nama dari A sampai Q dan akan memiliki
berbagai fungsi yang akan menguntungkan Proyek reklamasi 17 pulau buatan di
secara finansial. Jadi, selain akan menambah Pantai Utara Jakarta yang menuai pro dan kontra
luas daratan kota Jakarta, juga akan ini pun turut diberitakan oleh media lokal dan
menumbuhkan perekonomian Indonesia secara nasional baik online maupun konvensional
umum dan kota Jakarta secara khusus. (media cetak). Dalam pemberitaan yang
dilakukan, penolakan keras datang dari
Dari sembilan perusahaan pengembang Kesatuan Nelayan Tradisional Indonesia
yang akan melaksanakan proyek reklamasi 17 (KNTI), Koalisi Rakyat untuk Keadilan
pulau di utara Jakarta ini, dua diantaranya telah Perikanan (KIARA), dan Wahana Lingkungan
diberikan izin pelaksanaan yaitu PT Kapuk Naga Hidup Indonesia (WALHI) yang didukung oleh
Indah untuk reklamasi Pulau C, D, dan E pada Indonesia Center for Environmental Law dan
2012 di era kepemimpinan Fauzi Bowo dan PT Lembaga Bantuan Hukum Jakarta. Berbagai
Muara Wisesa Samudra untuk reklamasi Pulau alasan penolakan dipaparkan seperti
G pada 2014. Izin pelaksanaan reklamasi Pulau membahayakan berbagai ekosistem mangrove
G yang kemudian dikenal dengan sebutan Pluit dan padang lamun di sekitar wilayah reklamasi,
City oleh PT Muara Wisesa Samudra, menghilangkan fungsi mangrove untuk
diterbitkan pada 23 Desember 2014. Izin menahan terjadinya abrasi dan intrusi air laut,
tersebut tertuang dalam Keputusan Gubernur reklamasi diduga berbalut kepentingan
DKI Jakarta Nomor 2238 Tahun 2014. ekonomis dan hanya menguntungkan investor
serta masyarakat kelas ekonomi menengah ke
Izin pelaksanaan yang terbit mengacu atas saja, merusak ekosistem kawasan pesisir,
pada kebijakan lama yaitu Keputusan Presiden dan izin AMDAL yang rentan dimanipulasi.
Nomor 52 Tahun 1995 tentang Reklamasi Pantai
Utara Jakarta. Namun, pada tahun 2012 Presiden Dampak Kebijakan Pemerintah DKI Jakarta
Susilo Bambang Yudhoyono membuat mengenai Reklamasi Teluk Jakarta
kebijakan baru tentang reklamasi di wilayah
pesisir dan pulau-pulau kecil yang tertuang Manfaat reklamasi Teluk Jakarta adalah
dalamPeraturan Presiden Nomor 122 Tahun menjadikan kawasan berair atau lahan tambang
2012. Perpres tersebut menyetujui praktik yang rusak atau tak berguna menjadi lebih baik
pengaplingan wilayah pesisir dan pulau-pulau dan bermanfaat. Kawasan baru tersebut biasanya
kecil di Teluk Jakarta, tapi di dalamnya juga dimanfaatkan untuk kawasan pemukiman,
disebutkan ada hak Kementerian Lingkungan perindustrian, bisnis dan pertokoan, pertanian,
Hidup dan Kehutanan (KLHK) dan Kemeterian serta objek wisata.
Kelautan dan Perikanan (KKP) terkait rencana
reklamasi di kawasan tersebut. Sehingga, izin
JOM FISIP Volume 4 No. 2 April 2018 Page 9
Selain kedua keuntungan di atas, reklamasi Proyek reklamasi di Teluk Jakarta tak
yang dilakukan dengan perancanaan yang layak dari aspek lingkungan. Jika alasan
matang dapat menghasilkan beberapa dampak pemerintah provinsi beralasan meniru negara
positif yaitu;19 lain yang melakukan reklamasi, hal itu dianggap
keliru. Bahkan dua negara yang telah
1. Daerah yang dilakukan menjadi mengerjakan reklamasi yakni Korea Selatan dan
terlindung dari erosi karena konstruksi Jepang justru menyesal. Negara lain ada dua
pengaman sudah disiapkan sekuat negara yang menyesal setelah melakukan
mungkin untuk dapat menahan reklamasi, Korea Selatan dan Jepang. Beberapa
gempuran ombak laut ahli berpendapat kalau dipertimbangkan lagi
2. Daerah yang ketinggiannya di bawah memang secara teknis proyek ini tidak layak.
permukaan air laut bisa terhindar dari Setelah Korea Selatan melakukan reklamasi tiga
banjir apabila dibuat tembok penahan air kali itu akhirnya melakukan moratorium atau
laut di sepanjang pantai. penundaan. Demikian juga Jepang mulai
3. Tata lingkungan yang bagus dengna merestorasi atau mengembalikan kondisi seperti
peletakan taman sesuai perencanaan semula setelah melakukan reklamasi masif.
dapat berfungsi sebagai area rekreasi Beberapa pakar di Jepang saat pertemuan di
yang sangat memikat pengunjung. Hal kongres kelautan Asia Timur di Vietnam
ini bisa membuka mata pencaharian baru yymenyesal melakukan reklamasi, jadi di
bagi warga sekitar. Indonesia sebaiknya juga dihentikan. Jika
4. Pesisir pantai yang sebelumnya rusak, proyek reklamasi ini tetap diteruskan, lanjutnya,
menjadi lebih baik dan bermanfaat. dapat berdampak pada kematian makhluk hidup
di dalam laut dan penurunan kecepatan arus
Terdapat bermacam dampak reklamasi
yang membuat sirkulasi air tidak berjalan lancar.
daerah pesisir pantai yang banyak dilakukan
pada negara atau kota maju dalam rangka Reklamasi Teluk Jakarta juga dinilai
memperluas daratan sehingga bisa digunakan tidak bermanfaat sama sekali bagi lingkungan.
untuk area bisnis, perumahan, wisata rekreasi Hal ini mempertegas informasi bahwa ada yang
dan keperluan lainya. Selalu ada dampak positif menyebut reklamasi bisa mengurangi banjir.
dan negatif dalam setiap kegiatan termasuk Malah bisa memperparah, tidak ada manfaat
dalam hal pengurugan tepi laut ini, bisa jadi yang bagi lingkungan sama sekalli. Dari sisi
melakukan kegiatan hanya mendapat lingkungan reklamasi tidak bisa mencegah ada
keuntunganya saja sementara kerugian harus banjir di pesisir, mengurangi sendimentasi di
ditanggung oleh pihak yang tidak mengerti apa- sungai dan kualitas air di sekitarnya. Hal ini juga
apa, tanpa disadari banyak daerah pesisir pantai diperkuat dengan laporan kesimpulan Danish
terpencil yang hilang karena aktifitas reklamasi Hydraulic Institute (DHI) pada 2011 yang
ini. Proyek reklamasi ini pernah digugat menjadi konsultan Kementerian Luar Negeri
Kementerian Lingkungan Hidup walaupun dalam mengkaji dampak lingkungan dari
kalah di tingkat kasasi. Meski demikian, terbentuknya 17 pulau reklamasi tersebut.
reklamasi tetap bisa diteruskan selama Dokumen ini dengan jelas, reklamasi membuat
memperhatikan sejumlah aspek seperti sosial, terjadi perlambatan kecepatan arus, material
ekonomi, dan lingkungan. Namun reklamasi lama tertinggal, sendimentasi logam berat,
seharusnya untuk kepentingan publik, jangan sehingga yang ada ini makin memperparah
memikirkan kepentingan pengembang saja.20 pencemaran dan sedimentasi. Selain itu juga
dapat dipastikan, akibat lanjutan dari reklamasi
19 20
http://digilib.mercubuana.ac.id/, diakses 22 Agustus https://beritasepuluh.com/2016/04/18/opini-pakar-
2017, pkl. 10.11 WIB tentang-reklamasi-teluk-jakarta/, diakses 21 Agustus
2017, pkl. 20.20 WIB
JOM FISIP Volume 4 No. 2 April 2018 Page 10
dapat membunuh biota di sekitar wilayah Manfaat terakhir yang bisa dihasilkan
tersebut. Hal ini tentu akan merugikan dari reklamasi adalah yang berkaitan dengan
masyarakat yang berprofesi sebagai nelayan, aspek sosial dan budaya. Dalam aspek ini,
yang juga menjadi korban dari segi sosial proyek reklamasi dapat mengurangi kepadatan yang
reklamasi. Masalah sosial lainnya adanya sekitar menumpuk di kota dan menciptakan wilayah
18 ribu nelayan plus anak buah kapal, tidak yang bebas dari penggusuran karena berada di
mudah merelokasi mereka. wilayah yang sudah disediakan oleh pemerintah
dan pengembang.
Dampak Ekonomi dan Sosial Budaya akibat
Reklamasi Teluk Jakarta Untuk menghindari penyebaran daerah
kumuh yang tidak tertata dari sebuah
Aspek Ekonomi kawasan, dan sesuai perencanaan awal
reklamasi, maka masterplan tata ruang dan
Salah satu manfaat reklamasi dari aspek
wilayah harus benar-benar dikerjakan dan
ekonomi, misalnya untuk kawasan pemukiman,
diawasi pelaksanaannya. Kemungkinan
perindustrian, bisnis, dan juga pertokoan.
terjadinya pelanggaan HAM dalam pembebasan
Reklamasi kini dijadikan pilihan dalam
tanah, perubahan kebudayaan, konflik dan
memperluas lahan guna memenuhi kebutuhan
isolasi masyarakat juga merupakan dampak
akan pemukiman. Hal ini disebabkan semakin
sosial budaya lainnya yang harus diperhatikan.
mahalnya daratan dan menipisnya daya dukung
lingkungan di darat, terlebih di area pelabuhan. Kawasan yang bisa menjadi acuan
proyek reklamasi yang mencakup aspek sosial
Dalam perkembangannya, pelabuhan
budaya adalah kawasan reklamasi di Kansai,
ekspor-impor saat ini menjadi area yang sangat
Kyoto, Jepang. Kawasan yang memiliki luas
luas karena berkembangnya sejumlah industri.
sekitar 10 kilometer persegi ini, sebenarnya
Pasalnya, pabrik, moda angkutan hingga
memiliki potensi kegempaan dan serangan
pergudangan yang memiliki pangsa ekspor-
badai. Namun, para ahli berusaha
impor lebih memilih tempat yang berada di
meminimalkan dampaknya dengan melakukan
lokasi pelabuhan karena sangat ekonomis dan
rekayasa teknologi.
mampu memotong biaya transportasi.
Kawasan reklamasi ini sebagian
Reklamasi itu sendiri tidak harus
dimanfaatkan sebagai perluasan pelabuhan laut
menghilangkan mata pencaharian masyarakat
dan bandara internasional Kansai. Kawasan
setempat, khususnya nelayan atau petambak.
Bandara Kansai dibangun karena respon
Dengan reklamasi, nantinya akan ada tambahan
keberatan dari warga atas kebisingan suara
daratan buatan hasil pengurugan pantai sehingga
pesawat udara. Bandara Kansai sendiri memiliki
dapat dimanfaatkan untuk berbagai macam
tingkat kesibukan yang sangat tinggi.
kebutuhan. Khususnya bagi peningkatan
manfaat sumber daya lahan yang pada akhirnya Reklamasi merupakan proyek besar
bermanfaat bagi perkembangan perekonomian pengembangan perkotaan. Kegiatan reklamasi
daerah, peningkatan kesejahteraan, pengentasan dapat dilaksanakan jika manfaat sosial dan
kemiskinan, pengangguran dan lainnya. ekonomi yang diperoleh lebih besar dari biaya
Perubahan itu berimplikasi pada perubahan sosial dan ekonominya. Tidak hanya itu,
ketersediaan lapangan kerja baru dan bentuk kegiatan reklamasi harus memperhatikan dan
keragaman atau diversifikasi usaha baru yang menjaga kehidupan masyarakat dan serta
ditawarkan. kelestarian lingkungan.
Aspek Sosial Budaya Dampak Reklamasi Pantura Jakarta
Bagi Lingkungan dan Sosial
JOM FISIP Volume 4 No. 2 April 2018 Page 11
Iklim dan Kelautan Dari sisi ekologi, ada beberapa masalah
Adanya Reklamasi Pantai Utara Jakarta yang berpotensi untuk terjadi. Pertama, ketika
diperkirakan akan meningkatkan perbedaan proses pengurugan di lokasi Reklamasi
tekanan udara antara daratan dan lautan. Daratan (membuat daratan) akan mengubah kekeruhan
Jakarta yang semakin luas akan meningkatkan (turbiditas) sehingga penetrasi cahaya matahari
kapasitas penyimpanan panas daratan menjadi untuk proses fotosintesis yang dilakukan
semakin tinggi. Kondisi tersebut akan fitoplankton menurun. Akibatnya distribusi
mengakibatkan semakin mempercepat plankton sebagai sumber makanan ikan akan
pergeseran awan hujan konvektif ke daratan terpengaruh. Materi tanah untuk pengurugan
danmenyebar ke seluruh Jakarta, terutama pada juga memiliki potensi untuk merusak ekosistem,
siang hari mengakibatkan meningkatnya curah apabila tanah tidak berasal dari sekitar Teluk
hujan di Jakarta. Jakarta. Ketiga, masuknya materi dari ekosistem
Secara keseluruhan pembangunan darat, sampah organik, non organik serta lumpur
Reklamasi tidak merubah pola arus perairan akan sangat mengganggu proses yang terjadi di
Teluk Jakarta kecuali di celah-celah diantara ekosistem Teluk Jakarta.
pulau Reklamasi. Di dekat pantai, di celah antar
pulau Reklamasi arus mengalami peningkatan
kecepatan sekitar 2-8 cm/detik, sedangkan di Geologi
laut lepas tidak terjadi perubahan kecepatan. Dasar laut Teluk Jakarta, secara umum
Massa air yang bergerak melewati celah antar dan belum rinci, terdiri dari sedimen-sedimen
pulau mengalami penyempitan sehingga massa (terutama lempung dan pasir) yang berumur
air akan bergerak lebih cepat. Hal ini sangat muda, sehingga mempunyai sifat fisik
menimbulkan potensi kenaikan muka air di yang sangat lunak. Kondisi ini mengakibatkan
sekitar muara, yang dapat membanjiri pantai sedimensedimen
Jakarta dan pulau-pulau Reklamasi. tersebut mudah terkompaksi, yang
Lebih jauh, kegiatan Reklamasi Pantai mengakibatkan amblesan (subsidence). Dengan
Utara Jakarta diperkirakan akan berdampak adanya Reklamasi maka beban vertikal terhadap
terhadap perubahan pada garis pantai sekitar sedimen-sedimen tersebut akan bertambah, yang
Pantai Utara Jakarta akibat proses abrasi dan dapat mempercepat kompaksi. Belum ada
sedimentasi. Perubahan pola arus menyusur penelitian yang memadai terhadap keberadaan
pantai (longshore current) dapat menyebabkan struktur geologi, terutama sesar (patahan) di
adanya percepatan arus dari samping pulau Teluk Jakarta namun hasil penelitian
Reklamasi yang mengarah ke pantai teluk menunjukkan ternyata terdapat beberapa sesar di
Jakarta. Hal tersebut menyebabkan adanya daratan DKI Jakarta. Bukan tidak mungkin
abrasi pantai yang terkena percepatan arus, serta sesar-sesar ini menerus ke Teluk Jakarta, yang
sedimentasi di daerah lainnya. Ancaman besar dapat merusak hasil Reklamasi. Pada peninjauan
muncul pada pelemahan arus di sekitar Tanjung lapangan terlihat bahwa material urugan yang
Priok untuk semua kondisi pasang surut di digunakan adalah pasir lepas. Material ini
musim barat dan timur yang dapat berpotensi untuk memungkinkan terjadinya
mengakibatkan pendangkalan di Tanjung Priok pembuburan (likuifaksi), yang dapat merusak
karena sedimentasi. bangunan di atas lahan Reklamasi hingga
Terakhir, terdapat ancaman penurunan amblesnya tanah Reklamasi (pulau buatan).
kualitas air selama masa konstruksi pulau
Reklamasi yang ditunjukkan dengan kekeruhan Dampak Sosial Reklamasi Teluk Jakarta
air akibat sirkulasi air yang terganggu dan Penggusuran Tempat Tinggal
sedimentasi. Dampak sosial yang paling terasa di
masyarakat akibat adanya proyek Reklamasi di
Ekologi
JOM FISIP Volume 4 No. 2 April 2018 Page 12
Teluk Jakarta adalah penggusuran.21 Di kota sudah pula ”menyatu dengan tanah dan
besar seperti Jakarta, penggusuran kampung lingkungan tempat tinggal mereka” itu.
miskin menyebabkan rusaknya jaringan sosial Banyaknya masyarakat yang tidak
pertetanggaan dan keluarga, merusak kestabilan memiliki sertifikat kepemilikan juga tidak lepas
kehidupan keseharian seperti bekerja dan dari riwayat tanah yang sudah berpindah tangan
bersekolah serta melenyapkan aset hunian. dari beberapa generasi. Banyak tanah yang
Masyarakat yang dulunya hidup dalam satu berstatus verponding, yakni status tanah yang
komunitas nelayan Teluk Jakarta kini tercerai ditetapkan menurut hukum DKI Jakarta atau
berai akibat wilayah pemukiman mereka digusur kemudian ada yang diubah statusnya menjadi
untuk dibangun berbagai sarana penunjang verponding Indonesia, namun tidak diurus
Reklamasi yang akan dilakukan. statusnya oleh pemilik sekarang. Akibat
Penggusuran adalah pengusiran paksa, kelengahan pihak pemilik verponding itulah
baik secara langsung maupun tak langsung, yang kemudian pihak pemerintah menganggapnya
dilakukan pemerintah setempat terhadap sebagai milik negara atau tanah tak bertuan.
penduduk yang menggunakan Kawasan permukiman yang sekumuh
sumber daya lahan untuk keperluan hunian apapun tampilan fisiknya, merupakan produk
maupun usaha. Penggusuran terjadi di wilayah dari sejarah perencanaan dan penataan
urban karena keterbatasan dan mahalnya lahan. kota/wilayah yang buruk. Jakarta atau umumnya
Di wilayah rural, penggusuran biasanya terjadi kota-kota tua dan besar di Indonesia ini
atas nama pembangunan proyek prasarana besar, berkembang secara alami dengan secara relatif
seperti pada proyek Reklamasi Teluk Jakarta. tidak direncanakan dengan baik. Para penghuni
Penggusuran yang dilakukan oleh aparat kawasan yang kini kumuh, saat awal dihuni dan
pemerintah yang tidak mengindahkan nilai-nilai dibangun, terus saja dibiarkan oleh pemerintah,
kemanusian serta hak-hak warga negara yang dianggap sudah menjadi milik dan bagian dari
telah dijamin oleh Undang-undang, tentu saja hidup mereka. Sehingga kalau sekarang
meninggalkan dampak yang cukup kompleks, dibongkar paksa, maka sama halnya
yaitu makin meningkatnya jumlah warga menunjukkan rendahnya kepedulian pengambil
miskin, rasa tidak percaya lagi pada pemerintah, kebijakan sebelumnya, dan sekaligus secara
dan rasa benci serta dendam terhadap perlakuan arogan mempertontonkan kehebatan sang
kasar oleh aparat di lapangan. penguasa sekarang.
Kewenangan pemerintah daerah untuk
melakukan penataan seharusnya tidak Kehilangan Mata Pencaharian
digunakan untuk menekan kelompok warga Kehilangan mata pencaharian22
kelas bawah penghuni kawasan/ lahan tertentu. merupakan dampak sosial sekaligus ekonomi
Ada 2 hal yang perlu diingat terkait proses yang dirasakan oleh warga. Proses
penggusuran ini. Pertama, kawasan hunian pembangunan di Teluk Jakarta telah merusak
warga umumnya bukanlah tempatan baru, ekosistem di sekitar pantai, serta adanya
bahkan memiliki nilai sejarah tersendiri yang pencemaran limbah yang menyebabkan
bisa dianggap sebagai bagian dari situs budaya. menurunnya sumberdaya perairan laut. Hal ini
Aksi gusur paksa seperti itu juga menunjukkan menyebabkan nelayan sulit mendapatkan ikan
bahwa Pemerintah DKI Jakarta telah dan berbagai sumber daya laut lainnya yang
mengabaikan pertimbangan psiko-sosiobudaya, selama ini menjadi penghidupan mereka.
di mana suatu kawasan yang sudah lama dan Kondisi ini tidak hanya menurunkan tingkat
memiliki sejarah, niscaya jiwa para penghuninya pendapatan nelayan, tetapi juga menjadikan
21 22
Muhammad Mulyadi. Majalah Info Singkat Ibid, hal. 11
Kesejahteraan Sosial. Dampak Sosial Reklamasi Teluk
Jakarta. hal. 10
JOM FISIP Volume 4 No. 2 April 2018 Page 13
nelayan jatuh ke jurang kemiskinan akibat mengubah bentang alam (geomorfologi) dan
hilangnya mata pencaharian. Kemiskinan adalah aliran air di kawasan jakarta Utara. Perubahan
akar dari sebagian besar terjadinya tindak itu anatara lain berupa tingkat kelandaian,
kriminalitas. Kita seringkali mendengar atau komposisi sedimen sungai, pasang surut, pola
membaca berita tentang pencurian, perampokan arus laut sepanjang pantai, dan merusak kawasan
atau pembunuhan yang bermotif kemiskinan tata air. Tak hanya persoalan lingkungan,
ekonomi dari pelakunya. Tidak sedikit pula reklamasi berdampak juga pada masalah sosial,
berita tentang kasus-kasus bunuh diri atau seperti pada kehidupan nelayan Jakarta Utara.
kelaparan yang disebabkan kemiskinan.
Kemiskinan juga merupakan suatu produk Reklamasi pantura diyakini
ketidakadilan bahkan kezaliman pemimpin, menyebabkan 125.000 nelayan tergusur dari
hukum, atau sistem, bahkan ketiganya. sumber kehidupannya dan menyebabkan
Pemimpin yang tidak adil akan menempatkan nelayan yang sudah msikin menjadi semakin
masyarakat miskin sebagai obyek yang tidak miskin. Tidak semua kelas masyarakat ekonomi
perlu diperhatikan dan menjadikan mereka Jakarta bisa menikmati reklamasi tersebut.
sebagai salah satu subsistem negara yang berada Reklamasi yang dibangun pengembang dengan
pada posisi ‘teraniaya’. Ini dapat dilihat dari dana triliunan rupiah tentu akan dijual dengan
tidak adanya ruang bagi masyarakat miskin harga mahal. Hanya golongan ekonomi atas
untuk dapat melakukan aktivitas sosial dan yang mungkin akan menikmati reklamasi
ekonomi secara baik. tersebut.
Kurniawan, Tony F. 2010. Analisi Reformasi Koran Kompas. Reklamasi Teluk Jakarta Harus
Kebijakan Pembangunan Dan Dihentikan.
Perikanan Di Indonesia.
Laporan Pandangan FGB ITB terhadap Reklamasi
DKI Jakarta
http://www.jakarta.go.id/web/encyclopedia/deta
il/1172/Jakarta-Teluk, diakses 22
Juli 2017, pkl. 09.38 WIB