You are on page 1of 12

RANCANG BANGUN SOLAR CHARGE CONTROLLER DENGAN METODE MPPT

BERBASIS MIKROKONTROLLER ARDUINO NANO


[DESIGN OF SOLAR CHARGE CONTROLLER WITH MPPT METHOD BASED-ON
MICROCONTROLLER ARDUINO NANO]
1 2 3
I Bagus Putu Eka Paksi Yuda , Abdul Natsir , dan I Made Ari Nrartha
1
Mahasiswa Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Mataram
2,3
Dosen Jurusan Teknik Elektro Fakultas Teknik Universitas Mataram
Jl. Majapahit No.62, Mataram 83125 – NTB
Email : paksi.Yuda19@gmail.com, natsir.amin@unram.ac.id, nrartha @te.ftunram.ac.id
ABSTRAK
Panel surya adalah salah satu teknologi energi terbarukan yang mampu mengkonversi
energi matahari menjadi energi listrik. Panel surya menjadi sumber energi terbarukan yang
mudah didapatkan dan gratis, namun pada pengaplikasiannya secara konvensional efisiensi
sistem panel surya sangat rendah. Peralatan MPPT Solar Charge Controller dirancang untuk
memaksimalkan daya output panel surya dan mengatur kondisi baterai agar tidak mengalami
overcharging . Pada penelitian ini dirancang MPPT dengan algoritma Perturb and Observe
(P&O) dan DC-DC konverter tipe Synchronous Buck Converter berbasis Arduino Nano yang
dihubungkan pada baterai valve regulated lead acid 12 V 7 Ah. Hasil penelitian menunjukan
peralatan MPPT mampu menghasilkan daya rata-rata sebesar 22,87 Watt dan metode PWM
menghasilkan daya rata-rata sebesar 14,4 Watt sehingga kenaikan daya didapatkan sebesar
44 %. Data nilai tegangan, arus dan daya pada sisi panel surya dan baterai ditampilkan pada
layar LCD.

Kata Kunci : Panel Surya, MPPT, Perturb & Observe, Arduino Nano, Synchronous Buck
Converter.
ABSTRACT
Solar panels are one of renewable energy technologies that can be converting solar
energy into electrical energy. Solar panels become a renewable energy source that is easily
available and free, but on conventional application solar panel system efficiency is very low.
MPPT Solar Charge Controller designed to maximize the solar panel output power and set the
condition of the battery so that it does not have overcharging. In this study MPPT designed
using Perturb and Observe (P&O) algorithm with Arduino Nano with DC-DC converter
synchronous Buck Converter type and connected to 12 V 7 Ah valve regulated lead acid
battery. The results showed that MPPT was able to produce average power of 22,87 Watt and
PWM method produced average power of 14,4 Watt so that the power gain was 44%. The data
values of voltage, current and power on the side of solar panels and batteries are displayed on
the LCD screen.

Keywords: Solar Panels, MPPT, Perturb & Observe, Arduino nano, Synchronous Buck
Converter.
maksimum. Oleh karena itu diperlukan
PENDAHULUAN
teknologi yang dapat memaksimalkan daya
Pemanfaatan energi surya sebagai keluaran dari panel surya.
energi terbarukan sudah semakin banyak Teknologi saat ini yang berkembang
digunakan, energi surya menghasilkan energi untuk meningkatkan efisiensi daya keluaran
ramah lingkungan dengan mengubah cahaya panel surya yaitu metode Maximum power
matahari menjadi energi listrik menggunakan point tracking (MPPT), metode Maximum
panel surya. Daya listrik yang dihasilkan power point tracking (MPPT) memiliki
panel surya bergantung pada besarnya efisiensi cukup tinggi dalam meningkatkan
intensitas cahaya matahari dan suhu kerja daya keluaran panel karena sistem Maximum
panel surya. Kondisi cuaca dan posisi dari power point tracking (MPPT) mencari titik
matahari selalu berubah-ubah membuat daya maksimum dari kurva karakteristik daya dan
keluaran dari panel surya bersifat fluktuatif tegangan input (P-V) serta kurva arus input
dan tidak selalu tetap pada kondisi daya dan tegangan input (I-V). Dengan teknologi
Maximum Power Point Tracking (MPPT) Besarnya energi yang terbentuk dapat
diharapkan daya output modul fotovoltaik ditunjukkan dengan persamaan berikut:
dapat mengisi baterai secara maksimal.
....(1)
Untuk saat ini sistem panel surya
dilengkapi dengan baterai sebagai
penyimpan energi cadangan yang diisi saat Skematik dan aliran electron dari sel surya
intesitas matahari tinggi dan digunakan untuk dapat dilihat pada Gambar 2 berikut ini:
menyuplai beban saat malam hari, untuk itu
dibutuhkan sebuah sistem kontrol pengisian
baterai yang dikombinasikan dengan MPPT
agar daya yang dihasilkan panel surya
secara maksimal dapat digunakan untuk
mengisi baterai. Dalam tugas akhir ini baterai
charger berfungsi untuk menyalurkan dan
memutus aliran energi dari panel surya ke
baterai saat tegangan baterai sudah Gambar 2 Bagan Sel surya
mencapai batas tegangan yang ditentukan Daya Maksimum. Yang dihasilkan modul
serta menghubungkan beban listrik dengan fotovoltaik bukan dibangkitkan oleh V oc dan
baterai saat dibutuhkan. Isc. Daya output didefinisikan sebagai berikut
(Tiwari, 2010):
Pada penelitian ini akan diangkat
....(2)
topik “rancang bangun solar charge controller
dengan metode maximum power point
Daya maksimum (Pmaks) dapat
tracking (MPPT) menggunakan
dicapai dengan peralatan penjejakan titik
mikrokontroller arduino Nano”. MPPT yang
makimum pada kurva karakteristiknya atau
digunakan dalam tugas akhir ini adalah
sering dikenal dengan Maksimum Power
metode pesturb & observe karena hanya
Point Tracking (MPPT) dimana dapat
membutuhkan parameter arus dan tegangan
dihasilkan I-V maksimum.
panel surya, MPPT juga dilengkapi dengan
....(3)
DC-DC Converter yang digunakan sebagai
penstabil tegangan. DC-DC Converter yang
Pengaruh Iradiasi terhadap Sel Surya.
digunakan adalah tipe Buck atau Step-down,
Kondisi standar umumnya yang digunakan
dimana keluaran dari converter ini akan
untuk pengujian modul fotovoltaik adalah
mempunyai nilai lebih rendah daripada 2
pada iradiasi 1000 W/m . Dalam
masukannya.
pengaplikasiannya, iradiasi pada modul
Panel surya. Terdiri dari bagian yang lebih fotovoltaik tanpa konsetrasi penyinaran
kecil yang dinamakan sel surya. Metal grid bernilai sangat rendah, sehingga efisiensi
membentuk satu dari terminal listrik rendah dari nilai ratingnya.
semikonduktor. Cahaya matahari akan
masuk melalui metal grid dan menyebabkan Pengaruh temperatur terhadap sel surya.
kontak dengan komponen semikonduktor dan Kondisi standar umumnya yang digunakan
kemudian energi listrik akan terbentuk. untuk pengujian modul fotovoltaik adalah
°
Antireflective layer berfungsi untuk pada nilai Tj (temperatur dalam) 25 C.
meningkatkan jumlah cahaya yang masuk ke Dibawah kondisi penyinaran, T j (temperatur
semikonduktor. Energi listrik terbentuk ketika dalam) sering bernilai sangat tinggi dan
adanya hole (h+) dan electron (e-) yang mengakibatkan efisiensi modul fotovoltaik
muncul akibat energi cahaya matahari yang sangat rendah.
masuk ke sel surya. Struktur sel surya
sederhana dapat dilihat pada Gambar 1 : Buck Converter. Converter yang
menghasilkan tegangan output yang lebih
kecil dari tegangan inputnya. Tegangan
output yang dihasilkan mempunyai polaritas
yang sama dengan tegangan inputnya.
Buck converter biasa disebut juga sebagai
step-down converter.

Gambar 1 Sel surya sederhana


Pulse Width Modulation (PWM). Proses digunakan sebagai sumber listrik (pada saat
switching pada converter untuk menghasilkan malam hari). Penggunaan baterai juga harus
output tegangan yang bervariasi diperhatikan, karena karakteristik dari
menggunakan teknik Pulse Width Modulation masing-masing baterai berbeda-beda.
(PWM). Secara umum PWM merupakan cara Berdasarkan kemampuan untuk diisi ulang,
memanipulasi lebar sinyal yang dinyatakan baterai dibagi menjad 2 jenis, yaitu,
dengan pulsa dalam satu periode, dimana disposable battery dan rechargeable battery.
bentuk gelombang sinyal PWM berupa Baterai yang digunakan untuk sistem
gelombang kotak yang mempunyai waktu photovoltaic adalah baterai yang
hidup (ton) dan waktu mati (toff) dalam satu rechargeable (dapat diisi ulang). Jenis baterai
periode. Dalam PWM juga dikenal dengan rechargeable yang digunakan adalah lead-
perbandingan waktu saat waktu hidup (ton) based.
dibagi jumlah dalam satu periode (T = ton +
toff), dikenal juga dengan istilah duty cycle
(D). Kalibrasi. Merupakan proses untuk
menyesuaikan keluaran atau indikasi dari
suatu perangkat pengukuran agar sesuai
dengan besaran dari standar yang digunakan
dalam akurasi tertentu.
Pada penelitian ini kalibrasi
dibutuhkan untuk menyesuaikan alat ukur
tegangan dan arus yang dibuat dengan
Gambar 3 Sinyal PWM
standar alat ukur yang sudah akurat, adapun
Maximum Power Point Tracking (MPPT). persamaan yang digunakan dalam kalibrasi
Adalah sistem elektronik yang mengontrol sensor tegangan dan sensor arus sebagai
sistem fotovoltaik sehingga fotovoltaik dapat berikut:
beroperasi pada daya maksimum. MPPT
bukanlah sistem pelacakan mekanis, ....(4)
namun kontrol elektronis yang
terkonsentrasi untuk mencari titik maksimum
METODE PENELITIAN
karakteristik tegangan (VMP) dan arus (IMP)
modul fotovoltaik seperti pada Gambar 2.14, Penelitian ini melakukan perancangan
sehingga diharapkan daya keluaran tentang pencarian titik daya maksimum pada
maksimum (PMAX) dapat dihasilkan pada panel surya dengan algoritma pesturb and
modul fotovoltaik dengan menggunakan observe berbasis arduino nano, daya
MPPT. maksimum yang didapatkan digunakan untuk
mengisi baterai pada sistem panel surya.
Arduino NANO. Merupakan sebuah platform Sistem ini bekerja dengan cara
komputasi fisik berbasis papan menghubungkan panel surya dengan DC-DC
mikrokontroler sederhana. Project arduino buck converter, kemudian output dari buck
memiliki cakupan pengembangan yang luas converter di hubungkan langsung dengan
karena bersifat open source dan mudah baterai. Output dari buck converter
digunakan. Arduino memiliki banyak tipe, dikendalikan menggunakan arduino nano,
salah satunya adalah Arduino Nano. metode pesturb and observe di programkan
didalam arduino nano berdaasarkan nilai
sensor arus dan tegangan pada keluaran
panel surya. Arduino akan menghasilkan nilai
duty cycle yang bervariasi yang digunakan
untuk mengontrol buck converter agar
menjaga keluaran dari panel surya tetap
pada daya maksimum dengan perubahan
Gambar 4 Arduino NANO intensitas radiasi matahari dan suhu panel
surya. Hasil dari tegangan dan arus pada
BATERAI. Di dalam sistem photovoltaic, panel surya dan buck converter akan di
baterai digunakan untuk menampung energi tampilkan pada sebuah LCD 20x4.
yang berasal dari panel surya (pada saat
terdapat sinar matahari/siang hari) dan
Blok diagram sistem rancang bangun Perancangan Sensor Arus. Sensor arus
Maximum Power Point Tracking (MPPT) yang digunakan adalah sensor arus jenis IC
secara umum dapat dilihat pada Gambar 5 : ACS-712. Sensor ini digunakan untuk
Panel DC-DC buck
membaca besarnya arus baik disisi input
Baterai maupun output pada rangkaian buck
Surya converter
konverter. Pada datasheet IC ACS-712 dapat

Sensor tegangan
dilihat bahwa hasil pembacaan dari sensor
Sensor arus

Sensor arus
Dury cycle
Tegangan

Led Indikator arus berupa tegangan DC dengan kondisi


Sensor

awal (arus input=0) 2,5V. Pada tugas akhir ini


digunakan sensor arus kapasitas arus
maksimum 5A. Rangkaian sensor arus ACS-
Arduino nano LCD dispaly
712 dapat dilihat pada Gambar 3.3.
Gambar 5 Blok diagram solar charge
SIM1
controller.

www.TheEngineeringProjects.com
13 12
D13 D12
REF 11
D11
A0 Arduino 10

Perancangan Sensor Tegangan.


A0 D10
A1 9
A1 Nano D9
A2 8
U1 A2 D8
4 1 A3 7
A3 D7

Digunakan untuk mendeteksi besarnya IP+ VCC


A4
A4 D6
6

ATMEGA328P
3
VIOUT A5 5

ATMEL
A5 D5
5 2 A6 4

tegangan pada suatu sistem. Pada tugas


IP- GND A6 D4
ACS755XCB-050 A7 3
A7 D3
2
5V D2

akhir ini tegangan yang akan disensor adalah


0
RST RX / D0
1
GND TX / D1

tegangan output panel surya dan tegangan ARDUINO NANO

output buck konverter, sensor yang akan


Gambar 7 Rangkaian sensor arus
digunakan adalah modul sensor tegangan
seperti Gambar 6.
Perancangan Buck Converter. Pada awal
perancangan asumsi nilai-nilai paramater
ditetapkan sebagai berikut:
Vin = Voc = 22 Volt
Vo = 12 Volt
Io = 5,42 Ampere
Frekuensi switching (f) = 40 KHz
Nilai Vin = Voc berdasarkan karakteristik panel
surya detailnya,

Gambar 6 Rangkaian sensor tegangan Perhitungan duty cycle:

Sensor tegangan ini berfungsi sebagai


feedback untuk kontrol PWM buck konverter
dan juga untuk mensetting pengaturan
pemutusan pengisian baterai dan pemutusan
beban, modul sensor tegangan mampu Perhitungan nilai beban:
bekerja pada range tegangan 0-25V dengan
error sangat kecil dibandingkan menggunkan
resistor pembagi tegangan, agar didapatkan
diasumsikan R
data yang lebih akurat.
lebih besar sekitar sekitar 4 ohm

Perhitungan nilai induktor:


( )

( )

Induktor yang dipakai dalam


rangkaian 170 uH

Perhitungan nilai kapasitor:


Dalam perhitungan kapasitor besar riak
tegangan maksimal dibatasi sebesar
0,5%.
Mulai
( )
Inisialisasi Parameter
( ) Vin =22 V,Vo=12V, Io= 5,42 A dan f=40
Khz

Dalam rangkaian dipilih kapasitor sebesar


470 uF dengan tegangan maksimal 50 Volt.
Hitung nilai R, L, C, Vout,
Rangkaian buck converter seperti Gambar 8. dan Imax

Merancang sistem MPPT


Tidak

Sistem MPPT
mampu menaikan
Daya PV

Gambar 8 Rangkaian buck converter Ya

Perancangan gate driver MOSFET. Dalam Analisa Hasil


perancangan konverter dibutuhkan sebuah
gate driver untuk mengontrol switching pada
MOSFET, dalam komponen elektronika daya Selesai
yang berfungsi sebagai power switch untuk
mempercepat waktu proses transisi MOSFET Gambar 10 Diagram alir penelitian
dari keadaan cut-off region ke keadan active
region untuk mendapatkan efisiensi yang Start
lebih tinggi, oleh sebab itu di butuhkan
Inisialisasi
rangkaian gate driver. Dalam penelitian ini variabel
akan menggunkan IC IR2104 yaitu IC gate
diver yang didalamnya berisi 2 buah pin
output yang memiliki keluaran berbeda dan
Baca nilai V(n) dan
memiliki pin shutdown yang berfungsi I(n) panel
memberikan input logika untuk mematikan
driver jika terjadi gangguan. Detail rangkaian
pada Gambar 3.5 Hitung nilai
P(n) panel

No P(n)>P(n-1) Yes

V(n)>V(n-1) V(n)>V(n-1)

No Yes No Yes

Naikan Turunkan turunkan Naikan


Duty cycle Duty cycle Duty cycle Duty cycle

Gambar 9 Rangkaian gate driver dengan IC


IR2104.

P(n)=P(n-1)

Selesai

Gambar 11 Diagram alir MPPT


HASIL DAN PEMBAHASAN Gambar 12. setiap sub rangkaian dilakukan
pengujian untuk mengetahui kemampuan
Perancangan Sistem MPPT. Perangkat
sistem yang telah dibuat.
MPPT yang telah dibuat dapat dilihat pada

Gambar 12 Perangkat Solar Charge Controller (SCC) dengan MPPT


Pengujian Sensor Tegangan. Dilakukan Jadi didapatkan nilai rata-rata dari
untuk mengukur akurasi dari tegangan yang beberapa sampel data sebesar 5,0392, nilai
akan diukur pada output panel surya dan tersebut digunakan sebagai faktor kalibrasi
output buck converter. Dalam pengujian ini yang akan di masukan kedalam arduino IDE
sensor tegangan menggunakan sensor untuk medapatkan nilai sebenarnya yang
pembagi tegangan menggunakan 2 buah terukur. Perbandingan nilai yang terukur
resistor yang bernilai 30 KΩ dan 7,5 KΩ, pada sensor dengan alat ukur dapat dilihat
sensor ini hanya mampu untuk mengukur pada Gambar 13.
tegangan DC maksimum 25 Volt.
Pengujian Sensor Arus. Pengujian sensor
5 arus dilakukan untuk mengukur akurasi dari
Tegangan Sensor (V)

arus yang di akan diukur pada output panel


y = 0,1975x + 0,8248 surya dan output buck converter. Dalam
pengujian ini sensor arus yang digunakan
adalah ACS712-05A, sensor ini mampu
mendeteksi arus maksimal hingga 5 A DC.
0
5 7 9 11 13 15 17 19 2,9
Tegangan Power supply (V) 2,8 y = 0,0521x + 2,2489
Output Sensor (V)

Tegangan Sensor (V)


2,7
Gambar 13 Grafik perbandingan tegangan 2,6
power supply dengan tegangan Sensor 2,5
2,4
Dari hasil pengujian didapatkan error
rata-rata 1,77% dapat dikatakan sensor ini 2,3 Arus (A)
cukup baik untuk digunakan dengan batas 2,2
pengukuran 20,35 volt DC, karena tegangan
0,602
0,811
1,011
1,199

1,619

2,001
0,2
0

0,4

1,8
1,41

modul panel surya yang digunakan hanya


memiliki tegangan open circuit 22 volt DC. Output sensor (V)

Dalam pengujian sensor tegangan faktor Linear (Output sensor (V))


kalibrasi yang digunakan didapatkan dari
persamaan, perhitungan untuk mencari faktor Gambar 14 Grafik Pengujian nilai arus
skala dapat dilihat pada perhitungan di terhadap tegangan output sensor ACS712-
bawah ini.: 5A

Dalam pengujian Sensor arus


peralatan yang digunakan adalah sebuah
power supply yang ada di Laboratorium tegangan yang terukur sekitar 2,301 Volt.
sistem tenaga dan beban resistor, tegangan Nilai sensitifitas rata-rata digunakan untuk
yang digunakan adalah 20 volt DC dan mengetahui nilai arus yang mengalir pada
beban resistor yang bervariasi agar sensor yang selanjutnya diolah di dalam
mendapatkan nilai arus yang bervariasi mikrokontroller. Nilai sensitifitas ini akan
dengan maksimum 2 Ampere. dimasukan di dalam arduino IDE untuk
mendapatkan nilai arus yang terukur.
Perhitungan error nya adalah Perbandingan Tegangan sensor dan
sebagai berikut: pengukuran Arus dapat dilihat pada Gambar
14.
( )
Pengujian Mosfet Driver. Berfungsi untuk
Didapatkan error rata-rata sekitar mengetahui apakah sistem mosfet driver
2,349 % dengan error paling besar pada arus mampu untuk mengontrol mosfet dengan
0,1 dan 0,4 sebesar 5 %, tapi sensor arus ini frekuensi switching 40 khz dengan duty
cukup baik dan mampu untuk mengukur arus cycle yang bervariasi, driver mosfet
pada sistem MPPT. menggunakan IC IR2104 yang akan
Untuk mengkalibrasi sensor arus digunakan untuk mengontrol high-side dan
ACS-712 digunakan nilai sensitifitas yang low-side dari buck converter yang dibuat
diukur beberapa kali, untuk perhitungannya dengan menggunakan catu daya DC 12 volt
menggunakan persamaan. sebagai supply driver.
Dalam pengujian driver mosfet
didapatkan hasil yang dapat dilihat pada
Gambar 15 Pengujian gelombang keluaran
Tegangan referensi adalah tegangan driver mosfet IR2104.
di saat sensor tidak di aliri arus sehingga
1. Duty cycle = 0% 2. Duty cycle = 25%

3. Duty cycle = 50% 4. Duty cycle = 75%


5. Duty Cycle = 98 % 6. Duty Cycle = 100 %

Keterangan : Gelombang high side


Gelombang low side

Gambar 15 Pengujian gelombang keluaran driver mosfet IR 2104.

Berdasarkan hasil pengujian pada 100,00

Effisiensi (%)
Gambar 15. Tegangan masukan driver 50,00
adalah 12 Volt dan pin digital yang digunakan
adalah pin 9 yaitu salah satu pin PWM 0,00
bernilai 8 bit, artinya nilai yang bisa diatur 10 20 30 40 50 60 70 80 90 98
berkisar dari 0 – 255. Dalam pengujian driver
mosfet digunakan nilai 0 %, 25%, 50%, 75%, Duty cycle (%)
98%, 100%,

Nilai unit terdiri dari nilai 0 – 255, Gambar 16 Grafik pengaruh duty cycle
untuk mendapatkan duty cycle nilai unitnya terhadap efisiensi
secara berurutan adalah 0, 64, 128, 192,
250, dan 255. Dari hasil gelombang yang Pengujian keseluruhan Sistem MPPT
didapatkan driver mosfet sudah mampu Solar Charge Controller (SCC). Meliputi
digunakan untuk mengontrol buck converter pengukuran dan perekaman nilai arus,
karena mosfet bekerja secara begantian. tegangan dan daya pada sisi panel surya dan
baterai. Pengujian dilakukan dengan
Pengujian Synchronous Buck Converter. menggunakan dua metode yaitu dengan
Dilakukan untuk mengetahui karakteristik dan algoritma Pulse Width Modulation (PWM) dan
efisiensi synchronous buck converter yang algoritma MPPT Perturb and Observe (P&O),
dibuat, pengujian dilakukan dengan power hal ini dilakukan untuk membandingkan
supply yang konstan dan merubah nilai duty apakah benar algoritma MPPT Perturb and
cycle PWM. Observe (P&O) yang dirancang oleh penulis
dapat menghasilkan daya yang lebih besar
Dari efisiensi rata-rata yang didapat dibandingkan dengan algoritma Pulse Width
didapatkan pada pengujian synchronous Modulation (PWM). Pengujian dilakukan
buck converter cukup baik sebesar 83,91%, selama 3 hari dimulai dari pukul 10.00
nilai ini yang nantinya akan mempengaruhi sampai pukul 16.00 dengan rentang waktu
pengambilan data selama 20 menit dan untuk
dari efisiensi sistem MPPT yang di rancang.
membandingkan metode PWM dan MPPT
Efisiensi yang didapatkan rendah apabila dilakukan hanya untuk 1 hari untuk melihat
duty cycle yang diberikan kecil dan semakin perbedaan daya yang dihasilkan oleh panel
meningkat dengan memperbesar duty cycle. surya. Panel surya diposisikan pada
Berikut adalah grafik pengaruh dari duty kemiringan 2 meng adap keara utara
cycle terhadap effisiensi yang dapat dilihat sesuai dengan titik koordinat tempat
pada Gambar 16. pengujian sistem, kemudian pengujian sistem
ini juga dilengkapi dengan resistor variabel
yang diset sebesar 10Ω sebagai beban agar
baterai tetap pada keadaan discharging
apabila sistem mendeteksi kondisi baterai besarnya intensitas radiasi matahari,
pada tegangan penuh sehingga proses effisiensi daya panel surya yang didapatkan
pengisian baterai dapat dilakukan sampai selain dari besarnya intensitas radiasi
rentang waktu yang telah ditentukan tersebut. matahari juga dipengaruhi oleh besarnya luas
2
penampang (m ) dan kualitas bahan
Analisa pengaruh Intensitas radiasi semikonduktor panel surya dalam penelitian
matahari terhadap daya keluaran panel ini effisiensi panel surya adalah 12,3% .
surya. Salah satu karakteristik panel surya
untuk dapat menghasilkan daya listrik adalah Pada saat pengukuran MPPT pada
dipengaruhi oleh intensitas radiasi matahari hari pertama didapatkan nilai daya terhadap
2
(W/m ), besar daya listrik yang dihasilkan Irradiasi.
panel surya berbanding lurus dengan

30,00
Daya Panel (V)

20,00
10,00
0,00
291,36

538,27
224,69

358,02
427,16
501,23

585,19
614,81
627,16
646,91
651,85
720,99
720,99
765,43
787,65
829,63
832,10
837,04
846,91
Irradiasi W/m2

Daya Panel

Gambar 17 Grafik Hubungan daya terhadap Irradiasi pada hari pertama

Pada saat pengukuran MPPT pada sirkuit (Isc) menggunakan persamaan 2.4
hari pertama didapatkan nilai daya terhadap sebagai contoh perhitungannya adalah.
Irradiasi. Berdasarkan pada Gambar 17
didapatkan nilai perubahan Irradiasi
mempengaruhi besar daya panel surya yang Besarnya nilai Isc-Gref dan Gref
dihasilkan, semakin besar intensitas radiasi didapatkan sesuai dengan datasheet panel
matahari maka semakin besar daya panel surya pada Tabel 3.1. jadi dapat disimpulkan
surya yang dihasilkan begitupun sebaliknya. bahwa semakin besar Isc maka Intensitas
didapatkan Tegangan panel rata-rata yang radiasi matahari akan semakin besar
dihasilkan sebesar 15,86 Volt dengan begitupun sebaliknya.
tegangan ouput sebesar 14,09 Volt, terbukti Pada saat pengukuran MPPT pada
rangkaian buck converter bisa menurunkan hari kedua didapatkan nilai daya terhadap
tegangan yang yang dibutuhkan untuk Irradiasi.

mengisi VRLA baterai. Perhitungan Irradiasi


menggunakan hasil pengukuran arus short-
30,00
Daya Panel (V)

20,00
10,00
0,00

Irradiasi W/m2

Daya Panel

Gambar 18 Grafik Hubungan daya terhadap Irradiasi pada hari kedua


Pada saat pengukuran MPPT pada persamaan 2.4 sebagai contoh
hari kedua didapatkan nilai daya terhadap perhitungannya adalah.
Irradiasi. Berdasarkan pada Gambar 18
didapatkan nilai perubahan Irradiasi
mempengaruhi besar daya panel surya yang Besarnya nilai Isc-Gref dan Gref
dihasilkan, semakin besar intensitas radiasi didapatkan sesuai dengan datasheet panel
matahari maka semakin besar daya panel surya pada Tabel 3.1. jadi dapat disimpulkan
surya yang dihasilkan begitupun sebaliknya. bahwa semakin besar Isc maka Intensitas
Pada Tabel 4.8 didapatkan Tegangan panel radiasi matahari akan semakin besar
rata-rata yang dihasilkan sebesar 15,78 Volt begitupun sebaliknya.
dengan tegangan ouput sebesar 13,99 Volt,
terbukti rangkaian buck converter bisa Pada saat pengukuran MPPT pada
menurunkan tegangan yang yang dibutuhkan hari ketiga didapatkan nilai daya terhadap
untuk mengisi VRLA baterai. Perhitungan Irradiasi.
Irradiasi menggunakan hasil pengukuran
arus short-sirkuit (Isc) menggunakan
25,00
Daya Panel (V)

20,00
15,00
10,00
5,00
0,00
612,35
212,35
219,75
224,69
276,54
353,09
375,31
496,30
550,62

627,16
696,30
708,64
770,37
827,16
839,51
859,26
864,20
869,14
874,07
Irradiasi W/m2

Daya Panel

Gambar 19 Grafik Hubungan daya terhadap Irradiasi pada hari ketiga

Pada saat pengukuran MPPT pada bahwa semakin besar Isc maka Intensitas
hari ketiga didapatkan nilai daya terhadap radiasi matahari akan semakin besar
Irradiasi. Berdasarkan pada Gambar 19 begitupun sebaliknya.
didapatkan nilai perubahan Irradiasi
mempengaruhi besar daya panel surya yang 4.3.2 Perbandingan hasil pengujian
dihasilkan, semakin besar intensitas radiasi metode MPPT dengan metode PWM
matahari maka semakin besar daya panel Pada penelitian ini hal utama yang
surya yang dihasilkan begitupun sebaliknya. ingin dicapai adalah bahwa dengan
Pada Tabel 4.7 didapatkan Tegangan panel menggunakan metode MPPT nilai daya yang
rata-rata yang dihasilkan sebesar 15,86 Volt dihasilkan panel surya akan lebih besar dari
dengan tegangan ouput sebesar 13,95 Volt, pada menggunakan metode PWM. Untuk
terbukti rangkaian buck converter bisa membuktikan hal tersebut pengujian
menurunkan tegangan yang yang dibutuhkan dilakukan dengan menerapkan algoritma
untuk mengisi VRLA baterai. Perhitungan PWM dan MPPT pada mikrokontroler
Irradiasi menggunakan hasil pengukuran Arduino secara bergantian.
arus short-sirkuit (Isc) menggunakan
persamaan 2.4 sebagai contoh Pengukuran dilakukan pada saat
perhitungannya adalah. waktu yang bersamaan dan nilai Intensitas
Radiasi Matahari yang sama. Metode PWM
dalam penelitian ini menggunakan nilai duty
Besarnya nilai Isc-Gref dan Gref cycle yang tetap sekitar 88%. Dari Tabel 4.8
didapatkan sesuai dengan datasheet panel secara keseluruhan bahwa metode MPPT
surya pada Tabel 3.1. jadi dapat disimpulkan dapat menghasilkan nilai daya yang lebih
besar dari pada metode PWM . Nilai daya
maksimum paling tinggi didapatkan pada 12,78 Watt. Pada sisi baterai nilai
intensitas radiasi matahari sebesar 704,4 daya yang didapatkan untuk metode MPPT
2
W/m dan daya yang dihasilkan sebesar sebesar 16,67 Watt dan metode PWM
22,87 Watt. Nilai rata-rata yang didapatkan didapatkan daya sebesar 12,24 Watt.
adalah pada saat pengujian metode MPPT Grafik perbandingan daya panel surya
panel surya menghasilkan daya sebesar menggunakan metode PWM dan metode
18,53 Watt dan saat pengujian metode PWM MPPT dapat dilihat pada Gambar 20
panel surya menghasilkan daya sebesar
25,00
20,00
Daya (W)

15,00
10,00
5,00
0,00

Irradiasi (W/m2)

Daya MPPT (W) Daya PWM

Gambar 20 Grafik perbandingan Daya menggunakan metode PWM dengan Metode


MPPT.

Pada Gambar 20 dapat dianalisa bahwa Tabel 1 Rasio perbandingan daya input panel
kenaikan intensitas radiasi matahari akan dengan daya output baterai
meningkatkan daya panel surya pada metode
MPPT dan PWM, namun pada MPPT daya Daya
panel surya yang dihasilkan lebih besar Daya ke
panel
dengan kenaikan daya rata-rata 5,74 Watt. Percobaan baterai Effisiensi
Dari grafik tersebut juga dapat dilihat metode surya
Hari rata-rata (%)
MPPT sangat efektif meningkatkan daya rata-rata
(W)
pada intensitas radiasi yang tinggi, pada saat (W)
Intensitas radiasi tertinggi sebesar 704,40
2
W/m didapatkan masing-masing daya panel Pertama 15,94 13,67 85,33
surya pada metode MPPT sebesar 22,87
Kedua 15,55 13,42 86,70
Watt dan pada metode PWM sebesar 14,4
Watt. Didapatkan selisih sebesar 8,47 Watt Ketiga 15,37 13,29 86,31
sedangkan pada radiasi terendah sebesar
2 Rata-rata 15,62 13,46 86,11
400,6 W/m hanya memiliki selisih sebesar
1,82 Watt.
Daya rata-rata panel surya dan daya
Analisa perbandingan daya input buck baterai didapatkan dari Tabel 4.5, Tabel 4.6,
converter dengan daya output. Pada dan Tabel 4.7. Untuk contoh perhitungan
effisiensi sebagai berikut :
penelitian ini DC-DC konverter yang
digunakan dalam perangkat SCC (solar ( )
charge controller) adalah buck converter
yang berfungsi untuk menurunkan tegangan Dari Tabel 1 nilai daya panel surya
dan daya ke baterai adalah daya rata-rata
panel surya menuju beban yaitu baterai. Data
selama 6 jam, didapatkan effisiensi 85,33%,
hasil penelitian dapat dilihat pada Tabel 1 86,70%, dan 86,31 % daya rata-rata yang
terbuang sekitar 2 W yang disebabkan oleh
drop tegangan dari dioda dan rugi daya pada
inductor, jadi dalam pembuatan buck
converter ini sudah bagus karena memilik
efisiensi yang cukup besar dengan rugi daya Darmawan, D., 2011, Perancangan
yang sangat kecil. Maximum Power Point
Tracker(MPPT) Untuk Panel
KESIMPULAN Surya Menggunakan Konverter
Pengaruh intensitas radiasi matahari Cuk Dengan Metode Hill
terhadap daya yang dihasilkan didapatkan Climbing. Surabaya: Institut
semakin besar nilai intensitas radiasi teknologi Sepuluh November
matahari yang diserap panel surya maka Surabaya.
daya yang dihasilkan semakin besar begitu Ferryawan, I.G., 2017, Maximum Power point
juga sebaliknya, nilai intensitas radiasi tracking (MPPT) Pada Sistem
matahari tertinggi didapatkan pada nilai Photovoltaik dengan Boost
874,07 W/m2 dengan nilai daya MPPT Converter Berbasis Logika Fuzzy.
sebesar 22,4 Watt. Nilai efisiensi perangkat Skripsi Teknik Elektro, Universitas
buck converter yang didapatkan bernilai rata- Mataram.
rata sebesar 86,11 % dengan nilai daya rata- Hart, D. W., 2011, Power Electronics,
rata panel surya sebesar 15,62 Watt dan McGraw-Hill, New York, USA.
daya menuju baterai sebesar 13,46 watt, Luque, A., and Hegedus,S., 2002, Handbook
sehingga dapat dilihat bahwa rugi daya pada Of Photovoltaic Science and
peralatan MPPT adalah sebesar 2,16 watt. Enginering, John Wiley & Sons
Alat Maximum Power Point Tracking Solar Ltd, The Atrium, Southern Gate,
Charge Controller dengan metode Perturb Chichester,West Sussex PO19
and Observe (P&O) mampu menghasilkan 8SQ, England
daya yang lebih besar dari pada metode Mohan, N., Undeland T, M., and Robbins W.
Pulse Widht Modulation (PWM) dengan rata- P., 2003, Power Electronics
rata nilai daya keluaran metode MPPT 22,87 Converters, Applications, and
Watt dan rata-rata nilai daya keluaran PWM Design Third Edition, John Wiley
14,4 Watt. & Sons, Inc., New Jersey, USA.
Rashid, M. H., 2011, Power Electronic
SARAN Handbook Device, Circuits, and
Applications Third Edition,
Alat MPPT Solar Charge Controller dapat Elsevier, Burlington, USA.
dikembangkan dengan algoritma yang lain Rekioua, D., and Matagne, E., 2012,
agar daya yang didaptkan lebih maksimal lagi Optimization of Photovoltaic
dan perancangan MPPT dapat Power Systems Modelization,
dikembangkan dengan menaikan level Simulation, and Control, Springer,
tegangan panel surya agar dapat mengurangi London, UK.
jumlah arus yang mengalir pada konduktor Setiono F.Y., dan Pratomo L.H, (2012),
dan juga dapat menaikan kapasitas panel Memaksimalkan Daya
surya yang lebih besar dengan rugi daya Photovoltaik Sebagai Charge
yang lebih kecil. Controller. Semarang: Universitas
Katolik Soegijapranata Semarang.
DAFTAR PUSTAKA Wibawa, M. T., 2015, Penjejakan Titik Daya
Adityawan, E., 2010, Studi Karakteristik Maksimum pada Sistem
Pencatuan Solar Cell Terhadap Photovoltaik menggunakan Boost
Kapasitas Penyimpanan Energi Konverter dengan Teknik Perturb
Baterai, Skripsi Teknik and Observe, Skripsi Teknik
Elektronika, Universitas Elektro, Universitas Mataram.
Indonesia. Widodo, R.T., 2010, Maximum Power point
tracker Sel Surya Menggunakan
Arduino, Arduino Nano, dari Algoritma Pesturb And Observe,
https://www.arduino.cc/en/Main/Ar Surabaya: Politeknik Elektronika
duinoBoardNano, diakses 21 Negeri Surabaya-ITS.
Oktober 2018

You might also like