Professional Documents
Culture Documents
Jurnal PDF
Jurnal PDF
Kata Kunci : Panel Surya, MPPT, Perturb & Observe, Arduino Nano, Synchronous Buck
Converter.
ABSTRACT
Solar panels are one of renewable energy technologies that can be converting solar
energy into electrical energy. Solar panels become a renewable energy source that is easily
available and free, but on conventional application solar panel system efficiency is very low.
MPPT Solar Charge Controller designed to maximize the solar panel output power and set the
condition of the battery so that it does not have overcharging. In this study MPPT designed
using Perturb and Observe (P&O) algorithm with Arduino Nano with DC-DC converter
synchronous Buck Converter type and connected to 12 V 7 Ah valve regulated lead acid
battery. The results showed that MPPT was able to produce average power of 22,87 Watt and
PWM method produced average power of 14,4 Watt so that the power gain was 44%. The data
values of voltage, current and power on the side of solar panels and batteries are displayed on
the LCD screen.
Keywords: Solar Panels, MPPT, Perturb & Observe, Arduino nano, Synchronous Buck
Converter.
maksimum. Oleh karena itu diperlukan
PENDAHULUAN
teknologi yang dapat memaksimalkan daya
Pemanfaatan energi surya sebagai keluaran dari panel surya.
energi terbarukan sudah semakin banyak Teknologi saat ini yang berkembang
digunakan, energi surya menghasilkan energi untuk meningkatkan efisiensi daya keluaran
ramah lingkungan dengan mengubah cahaya panel surya yaitu metode Maximum power
matahari menjadi energi listrik menggunakan point tracking (MPPT), metode Maximum
panel surya. Daya listrik yang dihasilkan power point tracking (MPPT) memiliki
panel surya bergantung pada besarnya efisiensi cukup tinggi dalam meningkatkan
intensitas cahaya matahari dan suhu kerja daya keluaran panel karena sistem Maximum
panel surya. Kondisi cuaca dan posisi dari power point tracking (MPPT) mencari titik
matahari selalu berubah-ubah membuat daya maksimum dari kurva karakteristik daya dan
keluaran dari panel surya bersifat fluktuatif tegangan input (P-V) serta kurva arus input
dan tidak selalu tetap pada kondisi daya dan tegangan input (I-V). Dengan teknologi
Maximum Power Point Tracking (MPPT) Besarnya energi yang terbentuk dapat
diharapkan daya output modul fotovoltaik ditunjukkan dengan persamaan berikut:
dapat mengisi baterai secara maksimal.
....(1)
Untuk saat ini sistem panel surya
dilengkapi dengan baterai sebagai
penyimpan energi cadangan yang diisi saat Skematik dan aliran electron dari sel surya
intesitas matahari tinggi dan digunakan untuk dapat dilihat pada Gambar 2 berikut ini:
menyuplai beban saat malam hari, untuk itu
dibutuhkan sebuah sistem kontrol pengisian
baterai yang dikombinasikan dengan MPPT
agar daya yang dihasilkan panel surya
secara maksimal dapat digunakan untuk
mengisi baterai. Dalam tugas akhir ini baterai
charger berfungsi untuk menyalurkan dan
memutus aliran energi dari panel surya ke
baterai saat tegangan baterai sudah Gambar 2 Bagan Sel surya
mencapai batas tegangan yang ditentukan Daya Maksimum. Yang dihasilkan modul
serta menghubungkan beban listrik dengan fotovoltaik bukan dibangkitkan oleh V oc dan
baterai saat dibutuhkan. Isc. Daya output didefinisikan sebagai berikut
(Tiwari, 2010):
Pada penelitian ini akan diangkat
....(2)
topik “rancang bangun solar charge controller
dengan metode maximum power point
Daya maksimum (Pmaks) dapat
tracking (MPPT) menggunakan
dicapai dengan peralatan penjejakan titik
mikrokontroller arduino Nano”. MPPT yang
makimum pada kurva karakteristiknya atau
digunakan dalam tugas akhir ini adalah
sering dikenal dengan Maksimum Power
metode pesturb & observe karena hanya
Point Tracking (MPPT) dimana dapat
membutuhkan parameter arus dan tegangan
dihasilkan I-V maksimum.
panel surya, MPPT juga dilengkapi dengan
....(3)
DC-DC Converter yang digunakan sebagai
penstabil tegangan. DC-DC Converter yang
Pengaruh Iradiasi terhadap Sel Surya.
digunakan adalah tipe Buck atau Step-down,
Kondisi standar umumnya yang digunakan
dimana keluaran dari converter ini akan
untuk pengujian modul fotovoltaik adalah
mempunyai nilai lebih rendah daripada 2
pada iradiasi 1000 W/m . Dalam
masukannya.
pengaplikasiannya, iradiasi pada modul
Panel surya. Terdiri dari bagian yang lebih fotovoltaik tanpa konsetrasi penyinaran
kecil yang dinamakan sel surya. Metal grid bernilai sangat rendah, sehingga efisiensi
membentuk satu dari terminal listrik rendah dari nilai ratingnya.
semikonduktor. Cahaya matahari akan
masuk melalui metal grid dan menyebabkan Pengaruh temperatur terhadap sel surya.
kontak dengan komponen semikonduktor dan Kondisi standar umumnya yang digunakan
kemudian energi listrik akan terbentuk. untuk pengujian modul fotovoltaik adalah
°
Antireflective layer berfungsi untuk pada nilai Tj (temperatur dalam) 25 C.
meningkatkan jumlah cahaya yang masuk ke Dibawah kondisi penyinaran, T j (temperatur
semikonduktor. Energi listrik terbentuk ketika dalam) sering bernilai sangat tinggi dan
adanya hole (h+) dan electron (e-) yang mengakibatkan efisiensi modul fotovoltaik
muncul akibat energi cahaya matahari yang sangat rendah.
masuk ke sel surya. Struktur sel surya
sederhana dapat dilihat pada Gambar 1 : Buck Converter. Converter yang
menghasilkan tegangan output yang lebih
kecil dari tegangan inputnya. Tegangan
output yang dihasilkan mempunyai polaritas
yang sama dengan tegangan inputnya.
Buck converter biasa disebut juga sebagai
step-down converter.
Sensor tegangan
dilihat bahwa hasil pembacaan dari sensor
Sensor arus
Sensor arus
Dury cycle
Tegangan
www.TheEngineeringProjects.com
13 12
D13 D12
REF 11
D11
A0 Arduino 10
ATMEGA328P
3
VIOUT A5 5
ATMEL
A5 D5
5 2 A6 4
( )
Sistem MPPT
mampu menaikan
Daya PV
No P(n)>P(n-1) Yes
V(n)>V(n-1) V(n)>V(n-1)
No Yes No Yes
P(n)=P(n-1)
Selesai
1,619
2,001
0,2
0
0,4
1,8
1,41
Effisiensi (%)
Gambar 15. Tegangan masukan driver 50,00
adalah 12 Volt dan pin digital yang digunakan
adalah pin 9 yaitu salah satu pin PWM 0,00
bernilai 8 bit, artinya nilai yang bisa diatur 10 20 30 40 50 60 70 80 90 98
berkisar dari 0 – 255. Dalam pengujian driver
mosfet digunakan nilai 0 %, 25%, 50%, 75%, Duty cycle (%)
98%, 100%,
Nilai unit terdiri dari nilai 0 – 255, Gambar 16 Grafik pengaruh duty cycle
untuk mendapatkan duty cycle nilai unitnya terhadap efisiensi
secara berurutan adalah 0, 64, 128, 192,
250, dan 255. Dari hasil gelombang yang Pengujian keseluruhan Sistem MPPT
didapatkan driver mosfet sudah mampu Solar Charge Controller (SCC). Meliputi
digunakan untuk mengontrol buck converter pengukuran dan perekaman nilai arus,
karena mosfet bekerja secara begantian. tegangan dan daya pada sisi panel surya dan
baterai. Pengujian dilakukan dengan
Pengujian Synchronous Buck Converter. menggunakan dua metode yaitu dengan
Dilakukan untuk mengetahui karakteristik dan algoritma Pulse Width Modulation (PWM) dan
efisiensi synchronous buck converter yang algoritma MPPT Perturb and Observe (P&O),
dibuat, pengujian dilakukan dengan power hal ini dilakukan untuk membandingkan
supply yang konstan dan merubah nilai duty apakah benar algoritma MPPT Perturb and
cycle PWM. Observe (P&O) yang dirancang oleh penulis
dapat menghasilkan daya yang lebih besar
Dari efisiensi rata-rata yang didapat dibandingkan dengan algoritma Pulse Width
didapatkan pada pengujian synchronous Modulation (PWM). Pengujian dilakukan
buck converter cukup baik sebesar 83,91%, selama 3 hari dimulai dari pukul 10.00
nilai ini yang nantinya akan mempengaruhi sampai pukul 16.00 dengan rentang waktu
pengambilan data selama 20 menit dan untuk
dari efisiensi sistem MPPT yang di rancang.
membandingkan metode PWM dan MPPT
Efisiensi yang didapatkan rendah apabila dilakukan hanya untuk 1 hari untuk melihat
duty cycle yang diberikan kecil dan semakin perbedaan daya yang dihasilkan oleh panel
meningkat dengan memperbesar duty cycle. surya. Panel surya diposisikan pada
Berikut adalah grafik pengaruh dari duty kemiringan 2 meng adap keara utara
cycle terhadap effisiensi yang dapat dilihat sesuai dengan titik koordinat tempat
pada Gambar 16. pengujian sistem, kemudian pengujian sistem
ini juga dilengkapi dengan resistor variabel
yang diset sebesar 10Ω sebagai beban agar
baterai tetap pada keadaan discharging
apabila sistem mendeteksi kondisi baterai besarnya intensitas radiasi matahari,
pada tegangan penuh sehingga proses effisiensi daya panel surya yang didapatkan
pengisian baterai dapat dilakukan sampai selain dari besarnya intensitas radiasi
rentang waktu yang telah ditentukan tersebut. matahari juga dipengaruhi oleh besarnya luas
2
penampang (m ) dan kualitas bahan
Analisa pengaruh Intensitas radiasi semikonduktor panel surya dalam penelitian
matahari terhadap daya keluaran panel ini effisiensi panel surya adalah 12,3% .
surya. Salah satu karakteristik panel surya
untuk dapat menghasilkan daya listrik adalah Pada saat pengukuran MPPT pada
dipengaruhi oleh intensitas radiasi matahari hari pertama didapatkan nilai daya terhadap
2
(W/m ), besar daya listrik yang dihasilkan Irradiasi.
panel surya berbanding lurus dengan
30,00
Daya Panel (V)
20,00
10,00
0,00
291,36
538,27
224,69
358,02
427,16
501,23
585,19
614,81
627,16
646,91
651,85
720,99
720,99
765,43
787,65
829,63
832,10
837,04
846,91
Irradiasi W/m2
Daya Panel
Pada saat pengukuran MPPT pada sirkuit (Isc) menggunakan persamaan 2.4
hari pertama didapatkan nilai daya terhadap sebagai contoh perhitungannya adalah.
Irradiasi. Berdasarkan pada Gambar 17
didapatkan nilai perubahan Irradiasi
mempengaruhi besar daya panel surya yang Besarnya nilai Isc-Gref dan Gref
dihasilkan, semakin besar intensitas radiasi didapatkan sesuai dengan datasheet panel
matahari maka semakin besar daya panel surya pada Tabel 3.1. jadi dapat disimpulkan
surya yang dihasilkan begitupun sebaliknya. bahwa semakin besar Isc maka Intensitas
didapatkan Tegangan panel rata-rata yang radiasi matahari akan semakin besar
dihasilkan sebesar 15,86 Volt dengan begitupun sebaliknya.
tegangan ouput sebesar 14,09 Volt, terbukti Pada saat pengukuran MPPT pada
rangkaian buck converter bisa menurunkan hari kedua didapatkan nilai daya terhadap
tegangan yang yang dibutuhkan untuk Irradiasi.
20,00
10,00
0,00
Irradiasi W/m2
Daya Panel
20,00
15,00
10,00
5,00
0,00
612,35
212,35
219,75
224,69
276,54
353,09
375,31
496,30
550,62
627,16
696,30
708,64
770,37
827,16
839,51
859,26
864,20
869,14
874,07
Irradiasi W/m2
Daya Panel
Pada saat pengukuran MPPT pada bahwa semakin besar Isc maka Intensitas
hari ketiga didapatkan nilai daya terhadap radiasi matahari akan semakin besar
Irradiasi. Berdasarkan pada Gambar 19 begitupun sebaliknya.
didapatkan nilai perubahan Irradiasi
mempengaruhi besar daya panel surya yang 4.3.2 Perbandingan hasil pengujian
dihasilkan, semakin besar intensitas radiasi metode MPPT dengan metode PWM
matahari maka semakin besar daya panel Pada penelitian ini hal utama yang
surya yang dihasilkan begitupun sebaliknya. ingin dicapai adalah bahwa dengan
Pada Tabel 4.7 didapatkan Tegangan panel menggunakan metode MPPT nilai daya yang
rata-rata yang dihasilkan sebesar 15,86 Volt dihasilkan panel surya akan lebih besar dari
dengan tegangan ouput sebesar 13,95 Volt, pada menggunakan metode PWM. Untuk
terbukti rangkaian buck converter bisa membuktikan hal tersebut pengujian
menurunkan tegangan yang yang dibutuhkan dilakukan dengan menerapkan algoritma
untuk mengisi VRLA baterai. Perhitungan PWM dan MPPT pada mikrokontroler
Irradiasi menggunakan hasil pengukuran Arduino secara bergantian.
arus short-sirkuit (Isc) menggunakan
persamaan 2.4 sebagai contoh Pengukuran dilakukan pada saat
perhitungannya adalah. waktu yang bersamaan dan nilai Intensitas
Radiasi Matahari yang sama. Metode PWM
dalam penelitian ini menggunakan nilai duty
Besarnya nilai Isc-Gref dan Gref cycle yang tetap sekitar 88%. Dari Tabel 4.8
didapatkan sesuai dengan datasheet panel secara keseluruhan bahwa metode MPPT
surya pada Tabel 3.1. jadi dapat disimpulkan dapat menghasilkan nilai daya yang lebih
besar dari pada metode PWM . Nilai daya
maksimum paling tinggi didapatkan pada 12,78 Watt. Pada sisi baterai nilai
intensitas radiasi matahari sebesar 704,4 daya yang didapatkan untuk metode MPPT
2
W/m dan daya yang dihasilkan sebesar sebesar 16,67 Watt dan metode PWM
22,87 Watt. Nilai rata-rata yang didapatkan didapatkan daya sebesar 12,24 Watt.
adalah pada saat pengujian metode MPPT Grafik perbandingan daya panel surya
panel surya menghasilkan daya sebesar menggunakan metode PWM dan metode
18,53 Watt dan saat pengujian metode PWM MPPT dapat dilihat pada Gambar 20
panel surya menghasilkan daya sebesar
25,00
20,00
Daya (W)
15,00
10,00
5,00
0,00
Irradiasi (W/m2)
Pada Gambar 20 dapat dianalisa bahwa Tabel 1 Rasio perbandingan daya input panel
kenaikan intensitas radiasi matahari akan dengan daya output baterai
meningkatkan daya panel surya pada metode
MPPT dan PWM, namun pada MPPT daya Daya
panel surya yang dihasilkan lebih besar Daya ke
panel
dengan kenaikan daya rata-rata 5,74 Watt. Percobaan baterai Effisiensi
Dari grafik tersebut juga dapat dilihat metode surya
Hari rata-rata (%)
MPPT sangat efektif meningkatkan daya rata-rata
(W)
pada intensitas radiasi yang tinggi, pada saat (W)
Intensitas radiasi tertinggi sebesar 704,40
2
W/m didapatkan masing-masing daya panel Pertama 15,94 13,67 85,33
surya pada metode MPPT sebesar 22,87
Kedua 15,55 13,42 86,70
Watt dan pada metode PWM sebesar 14,4
Watt. Didapatkan selisih sebesar 8,47 Watt Ketiga 15,37 13,29 86,31
sedangkan pada radiasi terendah sebesar
2 Rata-rata 15,62 13,46 86,11
400,6 W/m hanya memiliki selisih sebesar
1,82 Watt.
Daya rata-rata panel surya dan daya
Analisa perbandingan daya input buck baterai didapatkan dari Tabel 4.5, Tabel 4.6,
converter dengan daya output. Pada dan Tabel 4.7. Untuk contoh perhitungan
effisiensi sebagai berikut :
penelitian ini DC-DC konverter yang
digunakan dalam perangkat SCC (solar ( )
charge controller) adalah buck converter
yang berfungsi untuk menurunkan tegangan Dari Tabel 1 nilai daya panel surya
dan daya ke baterai adalah daya rata-rata
panel surya menuju beban yaitu baterai. Data
selama 6 jam, didapatkan effisiensi 85,33%,
hasil penelitian dapat dilihat pada Tabel 1 86,70%, dan 86,31 % daya rata-rata yang
terbuang sekitar 2 W yang disebabkan oleh
drop tegangan dari dioda dan rugi daya pada
inductor, jadi dalam pembuatan buck
converter ini sudah bagus karena memilik
efisiensi yang cukup besar dengan rugi daya Darmawan, D., 2011, Perancangan
yang sangat kecil. Maximum Power Point
Tracker(MPPT) Untuk Panel
KESIMPULAN Surya Menggunakan Konverter
Pengaruh intensitas radiasi matahari Cuk Dengan Metode Hill
terhadap daya yang dihasilkan didapatkan Climbing. Surabaya: Institut
semakin besar nilai intensitas radiasi teknologi Sepuluh November
matahari yang diserap panel surya maka Surabaya.
daya yang dihasilkan semakin besar begitu Ferryawan, I.G., 2017, Maximum Power point
juga sebaliknya, nilai intensitas radiasi tracking (MPPT) Pada Sistem
matahari tertinggi didapatkan pada nilai Photovoltaik dengan Boost
874,07 W/m2 dengan nilai daya MPPT Converter Berbasis Logika Fuzzy.
sebesar 22,4 Watt. Nilai efisiensi perangkat Skripsi Teknik Elektro, Universitas
buck converter yang didapatkan bernilai rata- Mataram.
rata sebesar 86,11 % dengan nilai daya rata- Hart, D. W., 2011, Power Electronics,
rata panel surya sebesar 15,62 Watt dan McGraw-Hill, New York, USA.
daya menuju baterai sebesar 13,46 watt, Luque, A., and Hegedus,S., 2002, Handbook
sehingga dapat dilihat bahwa rugi daya pada Of Photovoltaic Science and
peralatan MPPT adalah sebesar 2,16 watt. Enginering, John Wiley & Sons
Alat Maximum Power Point Tracking Solar Ltd, The Atrium, Southern Gate,
Charge Controller dengan metode Perturb Chichester,West Sussex PO19
and Observe (P&O) mampu menghasilkan 8SQ, England
daya yang lebih besar dari pada metode Mohan, N., Undeland T, M., and Robbins W.
Pulse Widht Modulation (PWM) dengan rata- P., 2003, Power Electronics
rata nilai daya keluaran metode MPPT 22,87 Converters, Applications, and
Watt dan rata-rata nilai daya keluaran PWM Design Third Edition, John Wiley
14,4 Watt. & Sons, Inc., New Jersey, USA.
Rashid, M. H., 2011, Power Electronic
SARAN Handbook Device, Circuits, and
Applications Third Edition,
Alat MPPT Solar Charge Controller dapat Elsevier, Burlington, USA.
dikembangkan dengan algoritma yang lain Rekioua, D., and Matagne, E., 2012,
agar daya yang didaptkan lebih maksimal lagi Optimization of Photovoltaic
dan perancangan MPPT dapat Power Systems Modelization,
dikembangkan dengan menaikan level Simulation, and Control, Springer,
tegangan panel surya agar dapat mengurangi London, UK.
jumlah arus yang mengalir pada konduktor Setiono F.Y., dan Pratomo L.H, (2012),
dan juga dapat menaikan kapasitas panel Memaksimalkan Daya
surya yang lebih besar dengan rugi daya Photovoltaik Sebagai Charge
yang lebih kecil. Controller. Semarang: Universitas
Katolik Soegijapranata Semarang.
DAFTAR PUSTAKA Wibawa, M. T., 2015, Penjejakan Titik Daya
Adityawan, E., 2010, Studi Karakteristik Maksimum pada Sistem
Pencatuan Solar Cell Terhadap Photovoltaik menggunakan Boost
Kapasitas Penyimpanan Energi Konverter dengan Teknik Perturb
Baterai, Skripsi Teknik and Observe, Skripsi Teknik
Elektronika, Universitas Elektro, Universitas Mataram.
Indonesia. Widodo, R.T., 2010, Maximum Power point
tracker Sel Surya Menggunakan
Arduino, Arduino Nano, dari Algoritma Pesturb And Observe,
https://www.arduino.cc/en/Main/Ar Surabaya: Politeknik Elektronika
duinoBoardNano, diakses 21 Negeri Surabaya-ITS.
Oktober 2018