You are on page 1of 12

154 JURNAL PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN, VOLUME 23, NOMOR 2, OKTOBER 2016

Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing


Berbantuan Mind Mapping terhadap Keterampilan Proses
Sains dan Prestasi Belajar IPA Siswa SMP Kelas VII Pada
Pengetahuan Awal Berbeda

Hairani
Pendidikan Dasar IPA-Pascasarjana Universitas Negeri Malang
SMPN 5 Sekayam, Desa Sotok, Kabupaten Sanggau, Kalimantan Barat
hairanilifara@yahoo.com
I Wayan Dasna
Supriyono Koeshandayanto
Universitas Negeri Malang

Abstract: This study aimed to find out the effect of guided inquiry learning model with mind mapping
on science process skill and achievement of students with different prior knowledge. This research
used quasi experimental design with 2 x 3 factorial design. The data of the students’ prior knowledge
were obtained from a prior knowledge test, the data of science process skills were obtained from a
science process skills test and performance test, and the data of science achievement were obtained
from a science achievement test. The result showed that: 1) there was a difference in science process
skills among students taught using guided inquiry learning model, students taught with guided
inquiry learning model with mind mapping, and students taught using direct instruction model, 2)
there was a difference in science process skills of students with different prior knowledge, 3) there
was an interaction between learning model and prior knowledge on science process skills, 4) there
was a difference in science achievement among students taught using guided inquiry learning model,
students taught using guided inquiry learning model with mind mapping, and students taught using
direct instruction model, 5) there was a difference in science achievement of student with different
prior knowledge, and 6) there was an interaction between learning model and prior knowledge on
science achievement.

Keywords: guided inquiry, mind mapping, science process skills, science achievement, prior
knowledge.

Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran inkuiri terbimbing
berbantuan mind mapping terhadap keterampilan proses sains dan prestasi belajar IPA pada
pengetahuan awal berbeda. Penelitian kuasi eksperimen ini menggunakan rancangan faktorial
2 x 3. Data pengetahuan awal siswa diperoleh melalui tes pengetahuan awal, data keterampilan
proses sains diperoleh menggunakan tes keterampilan proses sains dan tes performance, dan data
prestasi belajar IPA diperoleh menggunakan tes prestasi belajar IPA. Hasil penelitian menunjukkan
bahwa: (1) ada perbedaan keterampilan proses sains antara siswa yang dibelajarkan dengan model
pembelajaran inkuiri terbimbing, model pembelajaran inkuiri terbimbing berbantuan mind mapping
dan model pembelajaran langsung, (2) ada perbedaan keterampilan proses sains antara siswa
dengan pengetahuan awal berbeda, (3) ada interaksi antara model pembelajaran dan pengetahuan
awal terhadap keterampilan proses sains, (4) ada perbedaan prestasi belajar IPA antara siswa yang
dibelajarkan dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing, model pembelajaran inkuiri terbimbing
berbantuan mind mapping dan model pembelajaran langsung, (5) ada perbedaan prestasi belajar IPA
antara siswa dengan pengetahuan awal berbeda, dan (6) ada interaksi antara model pembelajaran dan
pengetahuan awal terhadap prestasi belajar IPA.

Kata Kunci: inkuiri terbimbing, mind mapping, keterampilan proses sains, prestasi belajar IPA,
pengetahuan awal

154
Hairani, Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Berbantuan Mind Mapping terhadap Keterampilan Proses ... 155

berdampak terhadap hasil belajar siswa. Menurut


beberapa guru IPA, kurang dari 50 % hasil belajar
Pembelajaran Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) sedapat siswa tidak tuntas baik ulangan harian maupun
mungkin dilakukan sesuai dengan karakteristik IPA. ulangan semester.
IPA merupakan proses dinamis mencari pengetahuan Keterampilan proses sains juga belum
melalui mencari, menyelidiki, dan memverifikasi ditanamkan dalam pembelajaran IPA karena
perilaku alam yang terjadi di lingkungan sekitar proses pembelajaran IPA masih berpusat kepada
(Nworga & Otum, 2013). Dengan demikian, proses guru. Beberapa guru menyatakan bahwa dalam
pembelajaran IPA juga harus melibatkan kegiatan melaksanakan kegiatan eksperimen biasanya hanya
mencari, menyelidiki, dan memverifikasi gejala didemontrasikan guru dan siswa tidak melakukan
alam. Pembelajaran IPA semacam ini tentu akan dengan sendiri. Dalam penilaiannya, guru juga
mampu melatih keterampilan proses sains siswa. lebih dominan pada aspek kognitif sementara aspek
Dengan keterampilan ini, siswa berpeluang untuk psikomotorik atau keterampilan proses sains siswa
memecahkan masalah, berpikir kritis, membuat masih kurang. Guru-guru merasa ada beberapa
keputusan, mencari jawaban, membantu siswa kendala dalam menerapkan pembelajaran yang
berpikir logis, mengajukan pertanyaan yang wajar sesuai dengan Kurikulum 2013 yaitu keterbatasan
dan memecahkan masalah yang mereka hadapi waktu, sarana dan lingkungan belajar yang tidak
dalam kehidupan sehari-hari (Ergul dkk, 2011). mendukung serta guru belum terbiasa dengan
Oleh karena itu, pembelajaran IPA yang dilakukan pembelajaran yang berpusat pada siswa.
sesuai dengan karakteristiknya mendorong siswa Salah satu pendekatan belajar yang dapat
berperilaku sebagai ilmuwan kecil untuk membangun digunakan sebagai alternatif mengatasi masalah
pengetahuannya sendiri dari konsep-konsep yang tersebut dan merupakan pendekatan yang disarankan
dipelajari. dalam Kurikulum 2013 pada setiap pembelajaran
Proses pembelajaran IPA harus mampu adalah pendekatan ilmiah (scientific). Salah satu
mengaktifkan siswa. Kurikulum 2013 bahkan model pembelajaran yang menggunakan pendekatan
menghendaki bahwa proses pembelajaran pada ilmiah (scientific) adalah inkuiri. Inkuiri adalah
satuan pendidikan diselenggarakan secara interaktif, salah satu model yang paling populer dalam
inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi kegiatan pembelajaran sains karena meningkatkan
siswa untuk berpartisipasi aktif. pemahaman konseptual serta keterampilan proses
Selain itu memberikan ruang yang cukup sains siswa (Lati dkk, 2012). Dengan demikian,
bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai materi IPA sebaiknya relevan dibelajarkan dengan
dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta inkuiri.
psikologis siswa. Proses pembelajaran semacam ini Llewellyn (2013) menyatakan bahwa inkuiri
mampu meningkatkan kompetensi siswa (Simsek & terdiri dari empat tingkat (level) yaitu: (1) inkuiri
Kabapmar, 2010). demonstrasi; (2) inkuiri terstruktur; (3) inkuiri
Pada kenyataan di lapangan, proses pembelajaran terbimbing; dan (4) inkuiri terbuka. Untuk siswa
IPA masih belum mampu mengaktifkan siswa. Hasil SMP, tingkatan inkuiri yang cocok untuk diterapkan
studi pendahuluan di beberapa sekolah di kabupaten yaitu inkuiri terbimbing. Model inkuiri terbimbing
Sanggau menunjukkan bahwa dalam pembelajaran relevan diterapkan untuk siswa SMP karena
IPA guru belum maksimal dalam menerapkan karakteristik siswa SMP belum mandiri sepenuhnya
Kurikulum 2013. Dari hasil wawancara dengan dan merupakan masa peralihan antara usia anak-anak
beberapa guru IPA, mereka baru mendapatkan ke usia remaja, sehingga dalam proses pembelajaran
sosialisasi Kurikulum 2013 serta belum mendapatkan membutuhkan bimbingan dari guru. Pada inkuiri
buku guru dan buku siswa. Selain itu, guru masih terbimbing tahap pengajuan masalah dilakukan oleh
menggunakan pendekatan pembelajaran yang guru, sehingga guru dapat membatasi masalah yang
berpusat pada guru, pembelajaran di kelas hanya akan dibahas dan memfokuskan siswa. Selain itu,
berorientasi pada hasil belajar dan metode yang siswa yang diajar dengan inkuiri terbimbing mampu
monoton yaitu dengan ceramah dan tanya jawab secara maksimal melakukan proses asimilasi dan
yang menyebabkan siswa kurang aktif dalam akomodasi secara setimbang dibandingkan siswa
proses pembelajaran. Kegiatan eksperimen hanya yang diajarkan dengan inkuiri terbuka (Sulistina
sesekali dilakukan pada materi tertentu dan jika alat dkk, 2010). Beberapa penelitian terdahulu yang
dan bahannya tersedia. Situasi tersebut tentunya menemukan bahwa pembelajaran inkuiri terbimbing
156 JURNAL PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN, VOLUME 23, NOMOR 2, OKTOBER 2016

memberikan pengaruh positif terhadap keterampilan Hilman bahwa peneliti lain perlu mendesain pola
proses dan hasil belajar siswa (Abdi, 2014; Nworga perpaduan antara inkuiri terbimbing dengan mind
dan Otum, 2013; Aljaafreh, 2013; Ngertini dkk., map yang berbeda dengan penelitiannya. Pada
2013). penelitian Hilman, siswa membuat mind map ketika
Selain memiliki keunggulan, inkuiri terbimbing membuat rumusan masalah, hipotesis, rangkuman
juga memiliki kelemahan. Pada tahapan inkuiri dan kesimpulan. Sementara pada penelitian ini, siswa
terbimbing tidak ada tahapan yang dapat memberikan membuat mind map pada tahap mengeksplorasi
pengalaman berpikir siswa di awal pembelajaran, fenomena dan mengkomunikasikan pengetahuan
sehingga kesiapan siswa dalam belajar menjadi tidak baru. Siswa membuat mind map pada tahap
optimal (Abimanyu, 2013). Dengan demikian, perlu mengeksplorasi fenomena dengan tujuan untuk
ada alat bantu pembelajaran inkuiri yang mampu memberikan pengalaman berpikir siswa di awal
mengatasi kelemahan tersebut. Salah satu alat bantu pembelajaran, sehingga kesiapan siswa dalam belajar
yang dapat digunakan untuk mengatasi kelemahan menjadi optimal serta untuk menggali pengetahuan
pembelajaran inkuiri ini yaitu dengan mind mapping. awal siswa.
Mind mapping digunakan agar memudahkan Dari penjelasan sebelumnya juga dijelaskan
ingatan, memungkinkan untuk menyusun fakta serta pentingnya pengetahuan awal dalam pembelajaran
mengatasi kesulitan siswa dalam menghubungkan IPA, maka pada penelitian ini berbeda dengan
beberapa konsep (D’ Antoni, 2009 & Evrekli, 2011). penelitian Hilman dengan adanya variabel moderator
Selain model pembelajaran, salah satu aspek yaitu pengetahuan awal. Penelitian ini bertujuan
yang juga berpengaruh terhadap hasil belajar yaitu untuk mengetahui pengaruh model pembelajaran
pengetahuan awal. Hal ini sejalan dengan pernyataan inkuiri terbimbing berbantuan mind mapping
Achor (2012) bahwa salah satu faktor yang terhadap keterampilan proses sains dan prestasi
mempengaruhi keberhasilan siswa dalam belajar belajar IPA pada pengetahuan awal berbeda.
adalah tingkat pengetahuan awal siswa terhadap
materi ajar. Hasil penelitian Sulistyaningrum (2012) METODE
menunjukkan bahwa siswa yang pengetahuan Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen
awalnya tinggi hasil belajarnya lebih tinggi daripada semu dengan rancangan faktorial 2x3 (Gall dkk.,
siswa yang pengetahuan awalnya rendah. Berdasarkan 2003). Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh
pendapat tersebut dapat disimpulkan bahwa dalam siswa kelas VII SMP Negeri 2 Mukok yang terdiri
pembelajaran materi IPA memerlukan pengetahuan dari 3 kelas dan tiap kelasnya terdiri dari 33-37
awal yang cukup untuk memudahkan siswa dalam siswa. Ketiga kelas tersebut juga secara otomatis
belajar serta untuk meningkatkan hasil belajar. menjadi sampel penelitian karena pada penelitian ini
Penelitian tentang model inkuiri berbantuan digunakan tiga kelas dalam perlakuan pembelajaran.
mind mapping sudah pernah dilakukan oleh beberapa Penentuan kelas eksperimen dan kelas kontrol
peneliti. Pada penelitian Abimanyu (2013) diperoleh dilakukan secara acak dengan pengundian.
hasil penguasaan konsep fisika siswa yang belajar Berdasarkan pengundian diperoleh kelas
dengan pembelajaran inkuiri berbantuan mind VII A sebagai kelas kontrol (dibelajarkan dengan
mapping lebih tinggi dibandingkan siswa pada pembelajaran langsung), kelas VII B sebagai
kelas konvensional. Hasil penelitian Hilman (2014) kelas eksperimen 2 (dibelajarkan dengan inkuiri
membuktikan bahwa ada pengaruh positif yang terbimbing berbantuan mind mapping) dan kelas VII
signifikan pembelajaran inkuiri terbimbing dengan C sebagai kelas eksperimen 1 (dibelajarkan dengan
mind map terhadap keterampilan proses sains dan inkuiri terbimbing). Instrumen yang digunakan
hasil belajar kognitif. dalam penelitian ini terdiri atas instrumen perlakuan
Pada penelitian Hilman dilakukan pada materi dan instrumen pengukuran.
struktur tubuh tumbuhan (materi biologi) serta untuk Instrumen perlakuan dalam penelitian ini adalah
variabel keterampilan proses sains digunakan tes Lembar Kerja Siswa (LKS) yang mengacu pada
unjuk kerja melalui soal pilihan ganda. Sementara model pembelajaran sesuai perlakuan, dan dilengkapi
pada penelitian ini dilakukan pada materi suhu dan dengan silabus dan RPP. Instrumen pengukuran
kalor (materi fisika) dan untuk variabel keterampilan pada penelitian ini terdiri atas: lembar observasi
proses digunakan tes tertulis (soal uraian) serta tes keterlaksanaan pembelajaran, tes pengetahuan awal
performance. (koefisien reliabilitas 0,72), tes keterampilan proses
Selain itu, berdasarkan saran dari penelitian sains (koefisien reliabilitas 0,60), dan prestasi belajar
Hairani, Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Berbantuan Mind Mapping terhadap Keterampilan Proses ... 157

IPA (koefisien reliabilitas 0,61). Data dianalisis maupun siswa dapat dilihat pada Tabel 3.
dengan teknik MANOVA pada taraf signifikansi α = Berdasarkan data pada Tabel 3 rata-rata aktivitas
0,05. Untuk melihat kefektifan perlakuan, dilakukan guru dan siswa dalam mengikuti proses pembelajaran
uji lanjut dengan uji Scheffe. Sebelum dilakukan untuk kelas dengan pembelajaran langsung,
analisis data secara menyeluruh, uji persyaratan inkuiri terbimbing berbantuan mind mapping dan
analisis dilakukan terlebih dahulu, yang meliputi uji inkuiri terbimbing menunjukkan angka di atas 80.
normalitas sebaran data, uji homogenitas data dan uji Ini menunjukkan bahwa pada ketiga kelas dapat
korelasi antara dua variabel terikat. mengikuti proses pembelajaran dengan kategori baik.
Deskripsi data keterampilan proses sains dapat
HASIL dilihat pada Gambar 1.
Deskripsi pengetahuan awal dapat dilihat pada Berdasarkan Gambar 1, diketahui bahwa rata-
Tabel 1. rata keterampilan proses terendah terdapat pada
Pada data pengetahuan awal juga dilakukan uji kelompok dengan model pembelajaran langsung.
normalitas, homogenitas dan uji kesamaan tiga rata- Kemudian disusul dengan rata-rata kelompok dengan
rata yang dapat dilihat pada Tabel 2. model pembelajaran inkuiri terbimbing dan yang
Berdasarkan Tabel 2 diketahui bahwa ketiga tertinggi terdapat pada kelompok dengan model
kelas ini mempunyai distribusi data pengetahuan awal pembelajaran inkuiri terbimbing berbantuan mind
yang berdistribusi normal. Dari hasil uji homogenitas mapping.
ragam, diperoleh nilai signifikansi 0,057 yang lebih Deskripsi prestasi belajar IPA dapat dilihat pada
besar dari 0,05 sehingga disimpulkan bahwa ketiga Gambar 2. Berdasarkan Gambar 2, diketahui bahwa
kelas ini mempunyai ragam yang homogen. Dari rata-rata prestasi belajar terendah terdapat pada
analisis uji Oneway ANOVA didapatkan hasil bahwa kelompok dengan model pembelajaran langsung,
tidak terdapat perbedaan rata-rata pengetahuan awal kemudian disusul dengan rata-rata kelompok dengan
siswa diantara kelas A, B dan C. model pembelajaran inkuiri terbimbing dan yang
Rata-rata keterlaksanaan proses pembelajaran tertinggi terdapat pada kelompok dengan model
pada masing-masing kelas baik untuk aktivitas guru pembelajaran inkuiri terbimbing berbantuan mind

Tabel 1. Deskripsi Data Pengetahuan Awal

Kelas N Nilai rata-rata Standart deviasi


A 33 42,5 17,96
B 37 51,6 19,64
C 37 44,4 15,74

Tabel 2. Data Analisis Pengetahuan Awal

Uji Kesamaan Tiga Rata-rata (Oneway


Kelas Uji Normalitas Uji Homogenitas
ANOVA)
A 0,172
B 0,129 0,057 0,078
C 0,598

Tabel 3. Keterlaksanaan Pembelajaran Kelas Pembelajaran Langsung, Inkuiri Terbimbing


Berbantuan Mind Mapping dan Inkuiri Terbimbing terhadap Aktivitas Guru dan Siswa

Persentase Keterlaksanaan
Aktivitas Pembelajaran Langsung Inkuiri Terbimbing berbantuan Inkuiri Terbimbing
Mind Mapping
Guru 90 89 89
Siswa 84 84 83
158 JURNAL PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN, VOLUME 23, NOMOR 2, OKTOBER 2016

Gambar 1. Perbandingan Keterampilan Proses Sains Siswa Kelas Pembelajaran Langsung,


Inkuiri Terbimbing berbantuan Mind Mapping dan Inkuiri Terbimbing

Gambar 2. Perbandingan Prestasi Belajar IPA Siswa Kelas Pembelajaran Langsung, Inkuiri Terbimbing
berbantuan Mind Mapping dan Inkuiri Terbimbing

mapping. korelasi Pearson Product Moment didapatkan


Uji prasyarat analisis dilakukan sebelum uji nilai Pearson correlation sebesar 0,425 dengan
hipotesis penelitian. Uji prasyarat analisis yang signifikansi sebesar 0,000 atau lebih kecil dari 0,05
dilakukan meliputi uji normalitas, uji homogenitas sehingga menunjukkan keterampilan proses sains
dan uji korelasi. Uji normalitas menggunakan metode dan prestasi belajar IPA berhubungan nyata dan
Kolmogorov-Smirnov didapatkan nilai signifikansi signifikan.
(p-value) uji Kolmogorov-Smirnov pada masing- Hipotesis pada penelitian ini diuji dengan
masing variabel penelitian yang lebih besar dari menggunakan MANOVA. MANOVA digunakan
0,05 sehingga setiap variabel berdistribusi normal. untuk menguji ada tidaknya perbedaan antar
Uji homogenitas menggunakan metode Levene kelompok pada beberapa variabel secara simultan.
didapatkan nilai signifikansi (p-value) variabel Berikut ringkasan hasil analisis pengaruh model
keterampilan proses dan prestasi belajar pada pembelajaran inkuiri terbimbing berbantuan mind
kelompok model pembelajaran langsung, inkuiri mapping terhadap keterampilan proses sains dan
terbimbing dan inkuiri terbimbing berbantuan mind prestasi belajar IPA pada pengetahuan awal berbeda
mapping lebih besar dari 0,05 sehingga ragam antar disajikan pada Tabel 4.
masing masing kelompok adalah sama atau homogen Berdasarkan Tabel 4 diketahui hasil secara
atau dapat dikatakan bahwa asumsi homogenitas parsial dan secara simultan pengujian MANOVA
ragam terpenuhi. Uji korelasi menggunakan uji berdasarkan faktor model pembelajaran. Secara
Hairani, Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Berbantuan Mind Mapping terhadap Keterampilan Proses ... 159

Tabel 4. Ringkasan Hasil Uji MANOVA

Parsial simultan
Variabel Terikat
F p-value Keterangan F p-value Keterangan
Prestasi belajar 9,253 ,000 Signifikan
MP Keterampilan 10,724 0,000 Signifikan
18,00 ,000 Signifikan
proses
Prestasi belajar 11,683 ,001 Signifikan
PA Keterampilan 14,353 0,000 Signifikan
21,558 ,000 Signifikan
proses
Prestasi belajar 4,603 ,012 Signifikan
MP *
Keterampilan 3,783 0,005 Signifikan
PA 3,414 ,037 Signifikan
proses

Tabel 5. Ringkasan Hasil Perhitungan Uji Scheffe

Model Pembela- (J) Model Pembe- Mean Differ-


Std. Error Sig Keterangan
jaran lajaran ence (I-J)
Inkuiri terbimbing+
-10,2506* 2,233 ,000 Signifikan
Langsung mind mapping
Inkuiri terbimbing -6,2506 *
2,233 ,000 Signifikan
Keterampilan Inkuiri terbimbing+ Langsung 10,2506* 2,233 ,000 Signifikan
Proses Sains mind mapping Inkuiri terbimbing 4,0000 2,169 ,226 Tidak Signifikan
Langsung 6,2506* 2,233 ,000 Signifikan
Inkuiri terbimbing Inkuiri terbimbing+
-4,0000 2,169 ,226 Tidak Signifikan
mind mapping
Inkuiri terbimbing+
-14,6282* 2,017 ,000 Signifikan
Langsung mind mapping
Inkuiri terbimbing -11,2228* 2,017 ,023 Signifikan
Prestasi Inkuiri terbimbing+ Langsung 14,6282* 2,017 ,000 Signifikan
Belajar IPA mind mapping Inkuiri terbimbing 3,4054 1,959 ,188 Tidak Signifikan
Langsung 11,2228* 2,017 ,023 Signifikan
Inkuiri terbimbing Inkuiri terbimbing+
-3,4054 1,959 ,188 Tidak Signifikan
mind mapping

parsial dan simultan baik pada keterampilan proses dan prestasi belajar IPA (sig < 0,05). Dengan
proses sains maupun prestasi belajar IPA terdapat demikian pada kelas-kelas tersebut keterampilan
perbedaan yang signifikan antara kelompok dengan proses sains dan prestasi belajar IPA berbeda secara
model pembelajaran langsung, inkuiri terbimbing signifikan.
dan inkuiri terbimbing berbantuan mind mapping. Sementara untuk keterampilan proses sains pada
Untuk melihat perbedaan rata-rata keterampilan kelas dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing
proses sains dan prestasi belajar IPA antar sel, perlu dengan kelas dengan model Inkuiri terbimbing
dilakukan pengujian lebih lanjut menggunakan uji berbantuan mind mapping tidak berbeda secara
Scheffe. Ringkasan hasil uji Scheffe disajikan pada signifikansi (sig > 0,05). Prestasi belajar IPA pada
Tabel 5. kelas dengan model pembelajaran inkuiri terbimbing
Berdasarkan Tabel 5 dapat diketahui bahwa dengan kelas dengan model inkuiri terbimbing
untuk keterampilan proses sains dan prestasi belajar berbantuan mind mapping juga tidak berbeda secara
IPA pada kelas dengan model pembelajaran langsung signifikan (sig > 0,05). Dengan demikian pada kelas-
dengan kelas dengan model Inkuiri terbimbing kelas tersebut baik keterampilan proses sains maupun
berbantuan mind mapping berbeda secara signifikan prestasi belajar IPA tidak berbeda secara signifikan.
(sig < 0,05). Hal ini juga berlaku pada kelas dengan Berdasarkan Tabel 4 juga diketahui hasil secara
model pembelajaran langsung dan kelas dengan parsial dan secara simultan pengujian MANOVA
model inkuiri terbimbing untuk keterampilan berdasarkan faktor pengetahuan awal. Secara parsial
160 JURNAL PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN, VOLUME 23, NOMOR 2, OKTOBER 2016

dan simultan baik pada keterampilan proses sains berpikir. Zipp dan Maher (2013) menyatakan
maupun prestasi belajar IPA menunjukkan bahwa bahwa mind mapping dengan percabangan yang
terdapat perbedaan yang signifikan antara kelompok saling terkait yang menghubungkan informasi dan
pengetahuan awal tinggi dengan pengetahuan awal disarankan untuk mendukung berpikir tingkat tinggi.
rendah. Berdasarkan Tabel 4 diketahui juga bahwa Swadarma (2013) juga menyatakan bahwa mind
terdapat interaksi antara model pembelajaran mapping merupakan teknik pemanfaatan keseluruhan
dan pengetahuan awal. Model pembelajaran otak dengan menggunakan citra visual dan prasarana
dan pengetahuan awal secara bersama-sama grafis lainnya untuk membentuk kesan.
mempengaruhi keterampilan proses sains dan Pembelajaran inkuiri terbimbing berbantuan
prestasi belajar IPA. mind mapping terbukti memiliki pengaruh terhadap
keterampilan proses sains. Keles (2012) menyatakan
PEMBAHASAN bahwa mind mapping merupakan teknik yang
Keterampilan proses sains dan prestasi belajar praktis, bermanfaat dan menyenangkan dalam
IPA pada pembelajaran inkuiri terbimbing berbantuan membantu siswa dalam mengklasifikasikan data hasil
mind mapping menunjukkan perbedaan yang pengamatan dan membantu memvisualisasikan data.
signifikan dibandingkan pembelajaran langsung. Seyihoglu & Kartal (2010) juga menjelaskan bahwa
Walaupun tidak signifikan, rata-rata keterampilan dengan mind mapping dapat membantu siswa dalam
proses sains dan prestasi belajar IPA pada menginterpretasikan data.
pembelajaran inkuiri terbimbing berbantuan mind Pembelajaran inkuiri terbimbing berbantuan
mapping lebih tinggi dibandingkan pembelajaran mind mapping juga terbukti memiliki pengaruh
inkuiri terbimbing. Hal ini didukung oleh fakta bahwa terhadap prestasi belajar IPA. Keles (2012)
kegiatan pembuatan mind mapping yang dilakukan menjelaskan bahwa mind map adalah perangkat
siswa pada beberapa sintaks inkuiri terbimbing efektif untuk meningkatkan kreativitas dalam
membantu pola pikir siswa. Mind mapping yang menciptakan suatu proses pembelajaran yang
dibuat siswa di awal pembelajaran membantu siswa permanen (yang dapat tinggal lebih lama dalam
siap untuk belajar. Evrekli dkk. (2009) menjelaskan memori peserta didik). Keles (2012) dan Seyihoglu &
bahwa mind map efektif digunakan untuk membantu Kartal (2010) juga dalam penelitiannya menjelaskan
siswa, meski dengan beragam latar belakang, mind map memancing intelegensi visual dan
mengkontruksi pemahaman mereka terhadap sains memberikan kesempatan mengekspresikan diri
dan teknologi. Mind map di awal pembelajaran juga sendiri secara bebas. Lebih lanjut menurut Seyihoglu
dapat untuk mengetahui pengetahuan awal siswa. Hal & Kartal (2010) mind map baik untuk pembelajaran
ini sejalan dengan pernyataan Hilger dkk (2012) yang IPA karena dapat menjelaskan konsep yang abstrak
menyatakan bahwa pengetahuan awal siswa lebih menjadi konkret dan dengan mind map membantu
baik diverifikasi menggunakan mind map. guru menemukan kesalahan konsep yang dialami
Pembuatan mind map diakhir pembelajaran siswa.
dapat membantu siswa menguasai, mengorganisasi Hasil penelitian sebelumnya yang relevan
pengetahuan dan untuk memperbaiki konsep siswa dengan penelitian ini yaitu penelitian yang dilakukan
yang keliru di awal pembelajaran. Hal ini karena mind oleh Hilman (2014). Hasil penelitian Hilman
mapping memberi pandangan menyeluruh pokok (2014) menyatakan bahwa pembelajaran inkuiri
masalah, mengumpulkan sejumlah besar data, serta terbimbing dengan mind map memberikan pengaruh
mendorong pemecahan masalah (Buzan, 2013:5). positif yang lebih signifikan terhadap peningkatan
Menurut Seyihoglu & Kartal (2010) mind mapping keterampilan proses sains dan hasil belajar IPA
di akhir pembelajaran dapat membantu siswa melihat daripada pembelajaran inkuiri terbimbing dan
apa yang telah mereka pelajari. Lebih lanjut Sutarni pembelajaran konvensional. Selain itu, hasil
(2011) menyatakan bahwa mind map membantu penelitian Imadudding & Utomo (2012) dan Pratidina
siswa berfokus pada pokok bahasan, membantu dkk (2012) menemukan bahwa mind mapping
menunjukkan hubungan antara bagian-bagian, berpengaruh terhadap peningkatan prestasi belajar
informasi yang saling terpisah, memberi gambaran siswa dibandingkan dengan metode konvensional.
yang jelas, memungkinkan siswa mengelompokkan Penelitian Pratidina dkk (2012) juga menyatakan
konsep, serta membantu membandingkannya. bahwa penerapan mind map mampu meningkatkan
Dengan mind mapping memungkinkan seseorang hasil belajar peserta didik.
untuk mengaktifkan dan mengeksplorasi kemampuan Hasil penelitian yang menunjukkan perbedaan
Hairani, Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Berbantuan Mind Mapping terhadap Keterampilan Proses ... 161

yang signifikan antara model inkuiri terbimbing pengaruh nyata terhadap prestasi belajar IPA.
berbantuan mind mapping dan model pembelajaran Azizmalayeri dkk (2012) dan Opara & Oguzor
langsung disebabkan oleh karakteristik model (2011) menyatakan bahwa dalam pembelajaran
pembelajaran inkuiri terbimbing. Pada pembelajaran inkuiri terbimbing ini, siswa bekerjasama dalam
inkuiri terbimbing kegiatan pembelajaran berpusat membangun pengetahuan, penemuan pengetahuan
kepada siswa, sementara pada pembelajaran secara individu dan kelompok, menggunakan
langsung kegiatan pembelajaran lebih berpusat pemecahan masalah dan diskusi kelompok, evaluasi
pada guru. Winkel (1996: 52) menyatakan proses proses dan lebih menekankan pada evaluasi diri dan
belajar hanya bisa terjadi jika individu terlibat aktif, teman kelompok. Hal ini sejalan dengan pernyataan
baik secara sadar maupun tidak, dengan segala Bilgin (2012) bahwa dengan inkuiri terbimbing
pemikiran, kemampuan dan perasaannya. Kegiatan- membantu siswa untuk mengembangkan masing-
kegiatan pada pembelajaran inkuiri terbimbing masing tanggung jawab, metode kognitif, pembuatan
dapat memfasilitasi siswa dalam memperoleh laporan, pemecahan masalah dan pemahaman
pengalaman baik secara fisik maupun pikiran, keterampilan.
sehingga keterampilan proses sains dan prestasi Hasil penelitian ini sejalan dengan hasil
belajar IPA di kelas inkuiri terbimbing lebih tinggi penelitian sebelumnya. Hasil penelitian Ambasari
daripada di kelas pembelajaran langsung. Kegiatan- dkk (2011) menunjukkan bahwa pembelajaran
kegiatan inkuiri terbimbing tersebut di antaranya inkuiri dapat meningkatkan keterampilan proses
merumuskan masalah dan hipotesis, merencanakan dan hasil belajar kognitif siswa dibandingkan
dan melaksanakan investigasi, menganalisis data dan pembelajaran konvensional. Hasil penelitian Khan &
bukti serta membangun pengetahuan baru. Iqbal (2011) menyatakan bahwa inkuiri terbimbing
Hasil penelitian ini sejalan dengan teori di laboratorium sangat efektif mengembangkan
konstruktivisme. Teori yang dikembangkan Piaget keterampilan proses sains. Penelitian yang dilakukan
dan Vygotsky yang menyatakan bahwa pengetahuan Brickman dkk (2009) juga menyatakan pembelajaran
seseorang dibangun sendiri melalui berbagai cara berbasis inkuiri meningkatkan kemampuan
misalnya membaca, mengamati, bertanya atau keterampilan proses sains siswa. Siswa di kelas
bereksperimen (Hitipeuw, 2009:111). Pembelajaran eksperimen memiliki keterampilan yang lebih
inkuiri terbimbing sesuai dengan teori ini di mana baik dibandingkan pembelajaran yang berbasis
dalam pembelajaran inkuiri terbimbing siswa praktikum tradisional karena siswa di kelas inkuiri
dilatih untuk merumuskan masalah dan hipotesis, menghabiskan banyak waktu mencermati laporan
merencanakan dan melaksanakan investigasi, ilmiah populer, merancang eksperimen sendiri lalu
menganalisis data dan bukti serta membangun mengevaluasinya secara mandiri. Sejalan dengan
pengetahuan baru secara mandiri. penelitian sebelumnya, penelitian Sulistina dkk
Menurut Simsek dan Kabapinar (2010) (2009) menunjukkan bahwa pembelajaran inkuiri
pembelajaran dengan inkuiri dalam pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
sains memberikan pengaruh nyata terhadap Pengetahuan awal penting dalam proses
kemampuan keterampilan proses sains siswa. pembelajaran sehingga siswa dapat dengan mudah
Model inkuiri lebih efektif dalam membantu siswa memahami materi yang dipelajari. Roschelle (1995)
untuk memperoleh keterampilan proses ilmiah menyatakan bahwa untuk membantu siswa menerima
karena mereka terlibat secara langsung, mengajukan pengalaman baru dalam pembelajaran, guru harus
pertanyaan dalam suasana informal, menguji memahami bagaimana pengaruh pengetahuan awal
hipotesis, dan membangun penjelasan. Kegiatan- dalam pembelajaran. Tidak mungkin seorang bisa
kegiatan yang berlangsung selama pembelajaran belajar tanpa pengetahuan awal. Demikian pula
inkuiri, tidak hanya memberikan kontribusi terhadap Ates (2005) menyatakan bahwa setiap siswa sudah
keterampilan penyelidikan ilmiah tetapi juga membawa pengetahuan awal sendiri-sendiri sebelum
pemahaman mereka tentang konsep sains. Hal ini memasuki materi berikutnya, sehingga terjadi
sejalan dengan penelitian Wu & Tsai (2005) yang kontradiksi antara materi baru dan pengetahuan awal
menyatakan bahwa siswa yang belajar dengan siswa. Lebih lanjut Thompson (2003) menyatakan
membangun pengetahuannya sendiri memiliki hasil bahwa jika siswa sudah mengenal suatu konsep
belajar yang lebih baik. tertentu, maka siswa akan memiliki kecakapan
Pembelajaran dengan inkuiri terbimbing dalam mengikuti pelajaran sehingga mudah dalam
dalam pembelajaran sains juga memberikan mengkonstruksi pemahaman yang baru.
162 JURNAL PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN, VOLUME 23, NOMOR 2, OKTOBER 2016

Pengetahuan yang dibawa siswa di awal pengetahuan awal tinggi dan rendah.
pelajaran mampu memprediksi prestasi belajar Keberhasilan penerapan model pembelajaran
siswa secara positif dan signifikan (Thomson, untuk meningkatkan keterampilan proses dan prestasi
2003). Pernyataan ini didukung oleh Chou (2011) belajar IPA juga dipengaruhi oleh variabel lain yaitu
yang menyatakan bahwa siswa yang memiliki pengetahuan awal. Hasil penelitian ini didukung oleh
pengetahuan awal tinggi lebih dapat membuat penelitian Usmiatin (2014) yang menyatakan bahwa
kesimpulan dengan benar dibanding siswa yang ada pengaruh interaksi antara model pembelajaran
berpengetahuan awal rendah. Selain itu, Achor dan pengetahuan awal terhadap prestasi belajar IPA.
(2012) juga menyatakan siswa yang memiliki Penelitian Mustachfidoh (2013) juga menemukan
pengetahuan awal tentang tujuan pembelajaran bahwa ada pengaruh interaksi antara motode
memiliki prestasi belajar lebih tinggi dari siswa pembelajaran dan intelegensi terhadap prestasi
yang tidak mengetahuinya. Hal ini mendukung hasil belajar. Selain itu, hasil penelitian Yusfi (2012) juga
penelitian bahwa siswa yang memiliki pengetahuan menyatakan ada interaksi model pembelajaran dan
awal tinggi mendapatkan skor rata-rata keterampilan pengetahuan awal terhadap penguasaan konsep.
proses dan prestasi belajar IPA yang tinggi. Hasil ini sejalan dengan perspektif kontruktivis
Pada inkuiri terbimbing berbantuan mind yang dinyatakan oleh Arend (2012:17) bahwa belajar
mapping memberi ruang untuk siswa mengakses merupakan kegiatan sosial kultural tempat pelajar
pengetahuan awal dengan membuat mind mapping. mengkontruktruksi makna yang dipengaruhi oleh
Pada kegiatan ini siswa beraktivitas secara mental interaksi antara pengetahuan awal (prior knowledge)
dan fisik, siswa dapat mengingat pengetahuan yang dan peristiwa baru (yang dapat dikaitkan dengan
lalu sebagai pengetahuan awalnya serta konsep- model pembelajaran). Hal ini sejalan dengan Bloom
konsep dasar yang terkait dengan materi yang akan (1982:11) yang menyimpulkan bahwa hasil belajar
dipelajari. Kondisi ini menyebabkan siswa yang berhubungan dengan dua faktor, yaitu karakteristik
belajar dengan inkuiri terbimbing berbantuan mind peserta didik dan kualitas pembelajaran. Apabila
mapping memiliki keterampilan proses sains dan karakteristik siswa dan kualitas pembelajaran saling
prestasi belajar IPA yang lebih tinggi dari model mendukung maka akan diperoleh hasil belajar yang
inkuiri terbimbing dan pembelajaran langsung. Hasil positif.
ini selaras dengan pernyataan Hilger dkk (2012) yang Hasil penelitian ini juga memberikan informasi
menyatakan bahwa pengetahuan awal siswa lebih kepada kita bahwa pemilihan model pembelajaran
baik diverifikasi menggunakan mind map. memberikan dampak yang positif jika pemilihan
Dari hasil observasi menunjukkan bahwa tersebut dilakukan dengan mempertimbangkan
siswa yang berpengetahuan awal rendah cenderung faktor-faktor lain di antaranya pengetahuan awal.
bergantung pada siswa yang berpengetahuan awal Interaksi antara model pembelajaran dan pengetahuan
tinggi. Temuan ini mendukung hasil analisis bahwa awal ini dapat dijelaskan dengan teori Dochy.
siswa yang berpengetahuan awal tinggi memiliki Dochy dkk (1999) menyatakan pengetahuan awal
keterampilan proses sains dan prestasi belajar IPA berpengaruh tidak langsung terhadap prestasi belajar
yang lebih tinggi dari siswa yang pengetahuan awal dengan mengoptimalkan penggunaan waktu belajar
rendah. Hasil penelitian ini sejalan dengan beberapa dan pembelajaran. Model pembelajaran inkuiri
penelitian sebelumnya yang menyatakan bahwa terbimbing membangun kerja sama antar anggota
ada perbedaan prestasi belajar IPA antara siswa kelompok. Siswa dengan pengetahuan awal rendah
yang memiliki pengetahuan awal tinggi dan rendah memiliki perasaan terbantu lebih tinggi daripada
(Usmiatin, 2014; Rufaida,2013; Handayanto, 2012; siswa dengan pengetahuan awal tinggi dengan model
Yusfi, 2012). Usmiatin (2014) dan Rufaida (2013) pembelajaran tersebut. Model pembelajaran inkuiri
menyatakan pengetahuan awal mempengaruhi terbimbing memiliki struktur yang tinggi sehingga
prestasi belajar siswa. Hasil penelitian Koes H memenuhi prinsip ATI (Aptitude-Treatment-
(2012) juga menyatakan bahwa mahasiswa dengan Interaction) dan menghasilkan interaksi dengan
pengetahuan awal tinggi menunjukkan prestasi pengetahuan awal. Cronbach & Snow dalam
belajar fisika yang lebih tinggi dibandingkan Handayanto (2012) menjelaskan salah satu prinsip
mahasiswa dengan pengetahuan awal rendah. ATI adalah lingkungan pembelajaran yang sangat
Sejalan dengan penelitian sebelumnya, penelitian terstruktur cenderung lebih berhasil dengan siswa-
Yusfi (2012) juga menyatakan ada perbedaan siswa yang berkemampuan rendah; sebaliknya,
penguasaan konsep fisika antara siswa yang memiliki lingkungan pembelajaran dengan struktur rendah
Hairani, Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Berbantuan Mind Mapping terhadap Keterampilan Proses ... 163

cenderung menghasilkan belajar yang lebih baik bagi pembelajaran yang digunakan pada penelitian pada
siswa-siswa dengan kemampuan tinggi. Lebih lanjut materi lain sebelum perlakuan agar siswa terbiasa
Achor (2012) menjelaskan faktor yang menentukan dengan model pembelajaran yang akan dilakukan.
keberhasilan pebelajar dalam kondisi terkontrol
adalah pengetahuan awal mereka terhadap materi DAFTAR RUJUKAN
ajar. Abdi, A. 2014. The Effect of Inquiry-based Learning
Method on Students’ Academic Achievement in
SIMPULAN DAN SARAN Science Course. Universal Journal of Educational
Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan Research, (Online), 2(1): 37-41 (http://www.
bahwa ada perbedaan keterampilan proses sains dan hrpub.org ), diakses 16 Desember 2014.
prestasi belajar IPA antara kelompok siswa yang Abimanyu, K. P. 2013. Pengaruh Pembelajaran Inkuiri
dibelajarkan melalui model pembelajaran inkuiri berbantuan Mind Mapping Trhadap Penguasaan
terbimbing, model pembelajaran inkuiri terbimbing Konsep Fisika Ditinjau dari Kemampuan Bernalar
berbantuan mind mapping dan model pembelajaran Siswa Kelas X SMA Negeri 2 Genteng. Tesis tidak
langsung. Selain itu, ada perbedaan keterampilan diterbitkan. Malang: Universitas Negeri Malang.
proses sains dan prestasi belajar IPA antara kelompok Achor, E.E& Ogbeba, J.A. 2012. Differential Effect of
siswa yang memiliki pengetahuan awal tinggi dengan Prior Knowledge of Intructional Objectives on
siswa yang memiliki pengetahuan awal rendah Some Urban and Rural Benue Senior Secondary
yang dibelajarkan dengan inkuiri terbimbing dan Students’ Achievement in Biology. International
inkuiri terbimbing berbantuan mind mapping dan Journal of Academic Research in Progressive
pembelajaran langsung serta ada interaksi antara Education and Development, (Online), 1(1):159-
model pembelajaran dan pengetahuan awal terhadap 165, (http://www.hrmars.com), diakses 11 Mei
keterampilan proses sains siswa dan prestasi belajar 2015.
IPA. Aljaafreh, I, J, A, R. 2013. The Effect of Using the Directed
Saran bagi guru yaitu hasil penelitian ini dapat inquiry Strategy on the Development of Critical
dijadikan referensi dalam mengimplementasikan Thinking Skills and Achievement in Physics of the
pembelajaran IPA di sekolah. Beberapa hal yang Tenth Grade Students in Southern Mazar. Journal
perlu diperhatikan guru ketika mengimplementasikan of Education and Practice, (Online), 4(27): 191-
dalam pembelajaran IPA di antaranya; (a) pemilihan 198, (http://www.iiste.org), diakses 21 April 2014.
Ambarsari, W., Santosa, S. & Maridi. 2013. Penerapan
bantuan dalam penerapan model pembelajaran
Pembelajaran Inkuiri Terbimbing terhadap
perlu dipertimbangkan karena bisa jadi bantuan
Keterampilan Proses Sains Dasar pada Pelajaran
yang diberikan tidak memberi pengaruh yang
Biologi Siswa Kelas VIII SMP Negeri 7 Surakarta.
signifikan serta memakan waktu yang lama dalam
Jurnal Pendidikan Biologi, (Online), 5(1): 81-95,
proses pembelajaran; (b) guru yang menggunakan
(http://jurnal.fkip.uns.ac.id/index.php/bio/article/
model pembelajaran inkuiri terbimbing berbantuan
view/1441), diakses 24 Maret 2014.
mind mapping harus dapat mengefektifkan waktu
Arends, R.I. 2012. Learning to Teach. New York:
serta mampu memanajemen kelas dengan baik
McGraw-Hill Companies Inc.
agar sintaks-sintaks pembelajaran dapat terlaksana
Ates, S. 2005. The Effects Of Learning Cycle on College
seluruhnya dan tepat waktu dan (c) guru perlu
Students Understandings of Different Aspects in
memperhatikan aspek pengetahuan awal yang
Resistive DC Circuits. Journal of Physics Teacher
berpengaruh dalam pembelajaran misalnya dengan
Education. (Online), 5(1): 11-19, (http:/www.
memasangkan siswa yang berpengetahuan awal
phyilstu.edu/jpteo), diakses 7 Mei 2015.
rendah dan tinggi. Saran bagi peneliti lainnya; Azizmalayeri, K., Jafari, E.M., Sharif, M., Asgari, M. &
beberapa hal yang perlu diperhatikan di antaranya, (a) Omidi, M. 2012.The impact of Guided Inquiry
perlu melakukan evaluasi setiap selesai pembelajaran Methods if Teaching in the Critical Thinking of
agar kekurangan dan kelebihan pembelajaran dapat High School Students. Journal of Education and
menjadi bahan pertimbangan dalam pembelajaran Practice,(online), 3(10): 42-48,(http:// www.iiste.
selanjutnya; (b) penerapan model pembelajaran harus org/Journals/article), diakses 21 April 2014.
sesuai dengan karakteristik materi dan (c) peneliti Bilgin, I. 2009. The Effects of Guided Inquiry Instruction
perlu melakukan proses pembelajaran dengan model Incorporating a Cooperative Learning Approach
on University Students’ Achievement of Acid
164 JURNAL PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN, VOLUME 23, NOMOR 2, OKTOBER 2016

and Bases Concepts and Attitude toward Guided Mechanics at High School Level. Proc. of the
Inquiry Instruction. Scientific Research and Essay. Fifth Int. Conference on Concept Mapping,
4(10): 1038-1046, (), diakses 24 Maret 2014. (Online),(cmc.ihmc.us), diakses 11 Mei 2015.
Bloom, B.S. 1982. Human Characteristics and School Hilman. 2014. Pengaruh Pembelajaran Inkuiri Terbimbing
Learning. New York: McGraw-Hill Book dengan Mind Map terhadap Keterampilan Proses
Companies. Sains dan Hasil Belajar IPA Siswa Kelas VII SMP
Brickman, P., Gormally, C., Armstrong, N., Hallar, Negeri 1 Papalang Kabupaten Mamuju Sulbar.
B. 2009. Effects of Inquiry-Based Learning. Tesis tidak diterbitkan. Malang: Universitas Negeri
International Journal for the Scholarship of Malang.
Teaching and Learning, (Online), 3(2): 16,(http:// Hitipeuw, I. 2009. Belajar dan Pembelajaran. Malang:
digitalcommons,georgiashouthern.edu/cgi/ Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri
viewcontent.cgi?article=1182&ij-sotl), diakses 6 Malang.
Mei 2015. Imanudding, M.C & Utomo,U.H.N.2012. Efektifitas
Buzan, T. 2013. Buku Pintar Mind Map. Jakarta: PT. Metode Mind Mapping untuk meningkatkan
Gramedia Pustaka Umum. Prestasi Belajar Fisika kelas VIII. Humanitas(Jurnal
Chou, P.T. 2011. The Effects of Vocabulary Knowledge Psikologi Indonesia), (Online)(9)1, (http://
and Background Knowledge on Reading Journal.uad.ac.id/index.php/humanitas/article/
Comprehension of Taiwanese EFL Students. download/245/93), diakses 7 Mei 2015.
Electronic Journal of Foreign Language Teaching, Keles, O. 2012. Elementary Teachers’ Views on Mind
(Online), 8(1): 108-115, (http://e-flt.nus.edu.chou. Mapping. International Journal of Education, 4(1).
pdf), diakses 11 Mei 2015 (online), (http://macrothink.org/-journal/index.
Dochy F., Segers M & Buehl M.1999. The Relation php/ije/article/download/1427/1211), diakses 6
Between Assessment Practices and Outcomes of Mei 2015.
Studies: The case of Research on Prior Knowledge. Khan, M., & Iqbal, M.Z. 2011. Effect of Inquiry Lab
Review of Educational Research, 69(2): 147-188 Teaching Method on the Development of Scientifc
D’ Antoni, A.V. 2009. Relationship between the Mind Skills through the Teaching of Biologi in Pakistan.
Map Learning Strategy and Critical Thinking in Languange in India, 1(2):191-203, (Online),( http://
Medical students, (online), (http://gradworks.umi. www.languageinindia.cominquirymethodpakistan.
com/33/86/3386281.html), diakses 12 November pdf), diakses diakses 11 Mei 2015.
2014. Lati, W., Supasorn, S. & Promarak, V. 2012. Enhancement
Ergul, R., Simsekli, Y., Calis, S., Ozdilek, Z., Gocmencelebi, of Learning Achievement and Integrated Science
S. & Sanli, M. 2011. The Effects of Inquiry-Based Process Skills Using Science Inquiry Learning
Science Teaching on Elementary School Students’ Activities of Chemical Reaction Rates. Procedia
Science Process Skills and Science Attitudes. - Social and Behavioral Sciences, (Online), 46
Bulgarian Journal of Science and Education Policy (2012): 4471-4475, (www.sciencedirect.com),
(BJSEP), 5(1): 48-68. (http://bjsep.org/getfile. diakses 26 Maret 2014.
php?id=88), diakses 29 Juni 2014. Llewellyn, D. 2013. Teaching High School Science
Evrekli, E., Inel, D., & Balim, A. G. 2011. A Research on through Inquiry and Argumentation. New York:
the Effects of Using Concept Cartoon and Mind Corwin.
Maps in Science Education. Necatibey Faculty Mustachfidoh,S.J. & Widiyanti,M.2013. Pengaruh Model
of education electronic journal of science and Pembelajaran Inkuiri terhadap Prestasi Belajar
mathematics Education, (Online), 5(2): 58-85, (), Biologi Ditinjau dari Intelegensi Siswa SMA
diakses 12 November 2014. Negeri 1 Srono. e-Journal Program Pascasarjana
Gall, M, D., Gall, J, P & Borg, W,R. 2003. Educational Universitas Pendidikan Ganesha, (Online), 3(12):
Research An Introduction Seventh Edition. Boston, 1-11, (http://pasca.undiksha.ac.id), diakses 11 Mei
MA: Allyn and Bacon. 2015.
Handayanto, S. K. 2012. Pengaruh Strategi Scaffolding- Ngertini, N., Sadia, W. & Yudana, M. Pengaruh
Kooperatif dan Pengetahuan Awal terhadap Implementasi Model Pembelajaran Inkuiri
Prestasi Belajar dan Sikap pada Matakuliah Terbimbing terhadap Kemampuan Pemahaman
Fisika Dasar. Disertasi tidak diterbitkan. Malang: Konsep dan Literasi Sains Siswa Kelas X
Universitas Negeri Malang. SMA PGRI 1 Amlapura. e-Journal Program
Hilger, T.R, Moreira, M.A, & Griebeler, A. 2012. The Pascasarjana Universitas Pendidikan Ganesha
Use of Mind Map and Concept Maps in Quantum Program Studi Administrasi Pendidikan,(Online),4:
Hairani, Pengaruh Model Pembelajaran Inkuiri Terbimbing Berbantuan Mind Mapping terhadap Keterampilan Proses ... 165

1-11, (http://pasca.undiksha.ac.id.), diakses 24 Malang. Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran,


April 2014. 17(1): 82-87.
Nworgu, L.N. & Victoria V. O. Effect of Guided Inquiry Sulistyaningrum, H. 2012. Pengaruh 2 Tipe Pembelajaran
with Analogy Instructional Strategy on Students Kooperatif (NHT Vs TPS) dan Pengetahuan Awal
Acquisition of Science Process Skills. Journal of terhadap Hasil Belajar, Pemahaman dan Aplikasi
Education and Practice, (Online), 4(27): 35-40, Konsep Fisika bagi Mahasiswa Pendidikan
(http:// www.iiste.org.Journals.index.php), diakses Matematika. Disertasi tidak diterbitkan. Malang:
21 April 2014. Universitas Negeri Malang.
Opara, J.,A. & Oguzor, N.,S. 2011. Inquiry Instructional Sutarni, M.2011. Penerapan Metode Mind Mapping
Method and the School Science Currículum. dalam Meningkatkan Kemampuan Mengerjakan
Current Research Journal of Social Sciences, Soal Cerita Bilangan Pecahan. Jurnal Pendidikan
(Online), 3(3): 188-198, (http://2Fmaxwellsci. Penabur, (Online), 16(10), (http://www.
com.), diakses 16 Desember 2014. bpkpenabur.or.idPenerapnMetodeMindMapping.
Pratidina,I.,Supriyono, & Hendikawati, P.2012. pdf), diakses 6 Mei 2015.
Keefektifan Model Pembelajaran Mind Mapping Sutarto, Damris, & Khairinal. 2011. Pengaruh Metode
dengan Pendekatan PMRI terhadap Hasil Belajar. Inkuiri dan Motivasi Belajar terhadap Hasil Belajar
Unnes journal of Mathematics Education, (online), Listrik Statis dalam Pembelajaran IPA. Tekno-
1(1), (http://journal.unnes.ac.id/-sju/index.php/ Pedagogi, (Online),1(1):33-39,(http://online-
ujme), diakses 7 Mei 2015. journal.unja.ac.id/index.php/pedagogi/article/
Roschelle,J.1995. Learning in Interactive Environments: view/676/603), diakses 23 Januari 2014
Prior Knowledge and New Experience. Institutions Swadarma. D. 2013. Penerapan Mind Mapping dalam
for Personal Learning: Establishing a Research Kurikulum Pembelajaran. Jakarta: Gramedia.
Agenda, American Association of Museums. Thompson,R.A & Zamboanga,BL, 2003. Prior Knowledge
(Online), 37-51, (http://ctl.sri.com/publication/ and its Relevance to Student Achievement
downloads/Roschelle PriorKnowledge.pdf), in Introduction to Phychology. Journal of
diakses 7 Mei 2015. Phychology, (Online), 30(2): 96-101.(http://
Rufaida, S. & Sujiono, E.H. 2013. Pengaruh Model Phychology.ucdavis.edu/labs/Thompson/pubs/
Pembelajaran dan Pengetahuan Awal terhadap ThompsonZamboanga2003.pdf), diakses 7 Mei
Kemampuan Memecahkan Masalah Fisika Peserta 2015.
Didik Kelas XI IPA MAN 2 Model Makassar. Usmiatin, E. 2014. Pengaruh model Pembelajaran Inkuiri
Jurnal Pendidikan IPA Indonesia, (Online), 2(2): Terbimbing dan Learning Cycle 5E terhadap
161-168, (http://journal.unnes,ac.id), diakses 11 Pprestasi Belajar IPA ditinjau dari Pengetahuan
Mei 2015. Awal. Tesis tidak diterbitkan. Malang: Universitas
Seyihoglu, A. & Kartal, A. 2010. The Views of the Negeri Malang.
Teachers About the Mind Mapping Technique in Winkel, W.S. 2008. Psikologi Pengajaran. Yogyakarta:
the Elementary Life Science and Social Studies Media Abadi.
Lessons Based on the Constructivist Method. Wu ,Y & Tsai,C.2005. Effect of Contructivist Oriented
Educational Sciences: Theory & Practice, (online). Instruction on Elementary School Students
10(3): 637-1656, (http://eric.ed.gov), diakses 12 Cognitive Structures, Journal of Biological
Oktober 2014. Education, (Online), 39(3), (http://front.cc.nctu.
Simsek, P. & Kapabinar, F. 2010. The Effects of edu. Richfiles.pdf), diakses 11 Mei 2015.
Inquiry-Based Learning on Elementary Students’ Yusfi, M. 2012. Pengaruh pembelajaran Inkuiri Terbimbing
Conceptual Understanding of Matter, Scientific dengan Tugas Terstruktur terhadap Penguasaan
Process Skills and Science Attitudes. Procedia Konsep Fisika ditinjau dari Pengetahuan Awal
Social and Behavioral Sciences, (Online), 2 (2010) siswa kelas X SMA N 1 TALUN. Tesis tidak
1190–1194, (www.sciencedirect.com), diakses 19 diterbitkan. Malang: Universitas Negeri Malang.
Maret 2014. Zipp, G. & Maher, C. 2013. Prevalence of Mind Mapping
Sulistina, O., Dasna, I. W. & Iskandar, S.M. 2010. as a Teaching and Learning Strategy in Physical
Penggunaan Metode Pembelajaran Inkuiri Terbuka Therapy Curricula. Journal of the Scholarship of
dan Inkuiri Terbimbing dalam Meningkatkan Hasil Teaching and Learning, (Online), 13(5): 21-32,
Belajar Kimia Siswa Kelas X SMA Laboratorium (http://eric.ed.gov), diakses 12 Oktober 2014.

You might also like