Professional Documents
Culture Documents
Abstract
Hated and loved are sunnatullah. Humans are hated due to several factors,
including; weak faith, narrow soul and short-sightedness of heart. These factors
make humans indulge their lust rather than the way they are until their behavior
is like an animal even more misguided. They do not establish good relations with
Him, never and regret and repent of their sins and mistakes. They are servants of
Satan (‘Abd al Shathan) Allah hates disobedience and perpetrators. Instead
humans are loved because they have a good relationship with Him. Always obey
and regret his mistakes and repent to Him. God loves all kinds of goodness and
the culprit. They are servants of Allah (‘Abdullah). A servant of Allah who wants
to reach the degree of being loved by Allah (al mah bub minallah) must go
through the stages, including through the degree of mahabbah and loving Allah
(al muhibb lillah) in the deeds of action in the perspective of the hadith. Acts or
behaviors that make Allah's servants loved by Allah have already been
established in the authentic al-Sunnah al shahihah of the Prophet Muhammad.
This paper wants to find out exactly how the views of Islam are derived from the
Qur'an and al Sunnah al shahihah regarding the quality of the hubbullah
tradition, keeping the people from praying and practicing that is not worthy of
being used as a backrest.
Abstraksi
Dibenci dan dicintai merupakan sunnatullah. Manusia dibenci akibat beberapa
factor, diantaranya ; lemahnya iman, jiwa yang sempit dan kepicikan hati. Faktor
tersebut menjadikan manusia memperturutkan syahwatnya daripada akanya
hingga perilakunya tak ubahnya seperti hewan bahkan lebih sesat. Mereka tidak
menjalin hubungan baik denganNya, tidak pernah dan menyesal dan bertaubat
atas dosa dan kesalahannya. Mereka adalah hamba syetan ( ‘Abd al syathan)
Allah benci terhadap kemaksiatan dan pelakunya. Sebaliknya manusia yang
dicintai disebabkan mereka menjalin hubungan baik denganNya. Senantiasa taat
dan menyesali kesalahan-kesalahannya serta bertaubat kepada-Nya. Allah sangat
mencintai segala bentuk kebaikan dan pelakunya. Mereka adalah hamba Allah
(‘Abdullah). Seorang hamba Allah yang ingin mencapai derajat dicintai Allah (
al mahbub minallah) harus melalui tahapan-tahapan, di antaranya melalui derajat
mahabbah dan mencintai Allah (al muhibb lillah) dalam amal perbuatan dalam
perspektif hadis. Perbuatan atau perilaku yang menjadikan hamba Allah dicintai
Allah ternyata sudah termaktub dalam al – Sunnah al shahihah yang autentik
dari Rasulullah SAW. Tulisan ini ingin mengetahui bagaimana sesungguhnya
pandangan Islam yang bersumber dari Al Quran dan al Sunnah al shahihah
mengenai kualitas hadis hubbullah, menjaga umat dari berhujjah dan
mengamalkan yang tidak layak dijadikan sebagai sebuah sandaran.
Pemberi rahmat, yaitu Allah SWT. nikmat kepada mereka. (M.Ali Usman,
Manusia tidak mungkin melepaskan hawa dkk, Hadis Qudsi pola pembinaan akhlak
nafsu secara total karena ia merupakan muslim, Bandung; Dipmogoro, 1993) hal.
bagian dari dirinya. Yang diperintah adalah 109)
mengalihkan hawa nafsu dari kenikmatan Para pakar Al Quran dan Sunnah
yang merusak ke tempat yang aman dan memahami cinta Allah kepada hamba-Nya
selamat. sebagai limpahan kebajikan dan anugerah-
Salah satu tempat aman dan Nya. Anugerah Allah tidak terbatas, karena
selamat adalah dengan meraih cinta kasih itu limpahan karuniaNya pun tidak
Allah (hubbullah). Allah SWT terbatas. Limpahan anugerah-Nya
menanamkan cinta-Nya di hati setiap disesuailkan dengan kadar cinta manusia
manusia saat penciptaan mereka. Allah kepada-Nya yang dimanifestasikan dalam
cinta kepada yang ingin mencintai-nya. bentuk kataatan kepada-Nya. Dengan
Untuk itulah Allah menciptakan makhluk, demikian ukuran cinta adalah ketaatan
menentukan syariat-Nya, serta kepada Allah, yakni ketaatan yang tidak
menurunkan kitab-kitab-Nya sebagai tali boleh ditunda, tidak juga dipikirkan apakah
yang mengikat. (Thaha Baqi Surur, perintah itu perlu dipenuhi atau tidak.
Syakhsiyah as –Sufiyah, diterjemahkan Bila ketaatan kepada Allah yang
Muhammad Nur Mufid, Syariat dan menjadi ukuran cinta, berarti perbuatan
pengembangan Rohani, Pustaka progresif, yang tercela tidaklah layak menurut Allah.
1996, hal. 89) Allah tidak akan menerima perbuatan
Kapan seseorang akan meraih cinta dan selain perbuatan yang ditujukan hanya
kasih sayang Allah. Menurut Quraisy kepada-Nya. (Ahmad Ibnu Taimiyyah,
Syihab bahwa Allah bersifat Rahim artinya Majma’ Fatawa, Editor Abd al Rahman
kasih sayang yang dicurahkan kepada yang Muhammad Qasim, Riyadh, Dar al amal al
memiliki hubungan baik dengan pencurah kutub, jilid X, hal 48-49). Orang yang
yang memiliki sifat itu. Allah sebagai bersih keimanannya hanya akan sampai
Rahim mencurahkan rahmat-Nya hanya pada strata al hub, setelah mendaki tangga-
‘ibad, yakni kepada hamba-hamba-Nya tangga sebelumnya. Dan untuk bisa
yang taat atau yang menyesali kesalahan- mendaki strata yang lebih tinggi lagi hanya
kesalahannya dan bertaubat kepada-Nya. bisa dilakukan setelah mencapai derajat
Rahmat dan kasih sayang Allah dicurahkan mahabbah. Bila ia mendaki mulai dari
kepada hamba-hamba-Nya yang menjalin derajat orang yang mencintai Allah (al
hubungan baik dengan-Nya. (Quraisy mubibb lillah) ke derajat orang yang
Syihab, Tafsir al Mishbah; pesan, kesan dicintai Allah (al mahbub minallah), jalan
dan keserasian, Ciputat, Lentera hati, kea rah sana adalah dengan amal itu
hal.62) sendiri. ( Abdul Aziz Mushtafa, Syarh
Cinta kasih Allah kepada hamba- Asbab al ‘Asyrah al mujabah li
Nya berarti Allah memberikan dan mahabbatillah kama adhaha al Imam Ibn
melimpahkan nikmat-Nya kepada mereka. al Qayyim al Jauziyyah, (Riyadh, Dar al
Allah SWT mengkaruniakan pahala dan thibah, 1994, cet. 1, hal.4)
nikmat kepada mereka, menaungi dan Tulisan ini mencoba untuk
melindungi mereka pada hari kiamat di memaparkan perbuatan atau amal yang
kala tidak ada naungan dan perlindungan menjadikan seseorang hamba dapat
selain naungan dan perlindungan-Nya. meraoh cinta dan kasih sayang Allah.
Memelihara mereka dari siksaan dan Perbuatan-perbuatan apa yang menjadikan
melimpahkan berbagai kesenangan dan seorang hamba dapat meraih hubbullah
mencari dan mengumpulkan berbagai cinta. Cinta dinamakan seperti ini karena
literature yang relevan atau berkaitan cinta itu bisa sampai ke buah hatinya.
dengan permasalahan. Dalam kitab al Risalah al Qusayriyyah
dituliskan beberapa makna asal al hubb, di
Analisis dan Kualitatif antaranya adalah :
Data yang sudah dikumpulkan
َُّ
د مو ْ
َاءال ََ
ف ِص
ٌلْم
إس ُب
ُِّ الح
َِّل.
kemudian dianalisa secara kritis dengan
menggunakan pendekatan kritik hadis, ُْ
ُّل ُو
َقبتََ
َر ْ ن
الع ِ ِ
ة
yaitu :
َان
ُِّ َ ِْ
ُّْاِلس
ن َاض ِفا
ءَبي ََلصِ
a. Pendekatan kritik sanad hadis yang
mengacu pada kaidah atau standar ُّهاَِ
َتَار نضََ
و
kesahihan hadis
“ Al hubb (cinta ) adalah sebuah nama
b. Pendekatan kritik matan hadis yang
untuk menggambarkan kesucian dan
mengacu pada kaidah kesahihan
kemurnian sebuah kasih sayang. Orang
matan. Ini dilakukan khususnya bila
Arab biasa mengatakannya sebagai
ditemukan pertentangan riwayat lambang kemurniaan dan bersihnya gigi.
dengan riwayat para periwayat yang Pendapat lain berarti al hubab, artinya : “
lebih tsiqah atau bertentangan dengan menyebabkan air pasang disaat terjadi
kaidah kesahihah matan hadis secara
hujan deras. Dengan demikian al
umum.
mahabbah adalah mendidihnya hati ketika
haus dan keinginan kuat ingin bertemu
Hasil dan Pembahasan dengan sang kekasih.
Kajian Hadis-Hadis Hubbullah Secara terminologi kata al hub
a. Definisi al - Hubb (cinta) (cinta) menurut Dr. Muhammad
Dalam al Mu’jam al Wasith makna asal al Muhammad Syarif (pakar hadis) adalah
hubb berarti : الوداد (al Widad) kecendrungan jiwa seseorang kepada
sesuautu yang diinginkan agar dapat
artinya “ cinta”. Dalam al Mukhtar al
memberikan kenikmatan dan kelezatan
Shahihah, makna asalnya adalah
kepadanya.
( ّةالقلب
)حب artinya “ buah
َُّ ِْع
ُّإل
ى ُّ ُُّّ
ب ُُّْ
َّلل ُّم
ي َ
ُّ
ِ
ُُّّ
ُّهِ َل
ذاذ
ُّ ُّْ
ُِّ
اسْت َ
ِو
ُّ ُّ ُّسَا
ن ِْ
ُّن
ُُِّّ
ل ِه
ُُّّ
ل ِ َُّ
ت َُّا
ُّف
ق ُّ َ
ُّوُُِّ ُّ
الم َْئ
ٍم َُّش
ى ُّ
kecendrungan jiwa seseorang kepada sesuautu yang diinginkan agar dapat memberikan
kenikmatan dan kelezatan kepadanya
Pendapat lain al hub adalah senantiasa Jiwa akan merasakan kenikmatan saat
ingat dan rindu kepada orang yang dicintai melihat keindahan sebuah gambasemacam.
dan dikasihi. Maka jiwa seseorang yang salim akan
Sebagian ulama berpendapat : “ Mahabbah memiki kecendrungan kepadanya dan
adalah mengikuti Rasulullah SAW. merasakan kelezatannya.
Ada tiga sebab jiwa manusia cenderung 2. Kenikmatan intelektual (‘aqliyyah) dan
mencintai sesuatu, yaitu : ruhaniyah (hati)
1. kenikmatan yang dirasakan (
ّةُّالحِس
ِية ُ)اللذ Misalnya, mencintai orang soleh dan para
ulama, mencintai penyeru kebajikan, dan
penguasa yang adil dan bijaksana.
ْل
ُُّّ
ِ ُِّ
ي َ ُّ
ُّالق
ل ُّ ُ
ُّثا
ر َ
ُُِّّْ
ك ُّْ
ت َُّا
س ُّ
و II. Hadis – Hadis Hubbullah tentang
َُّ
ُِّ
ك ب ْ
ُُّّ
ِي ب ُُّّْ
َُّ
ح ُِّ
ن ُّ
م Perbuatan
A. Keutamaan membaca Al Quran
“ Cinta adalah melepaskan apa yang Keutamaan membaca surat Al Ikhlash
dimiliki seseorang untuk sang kekasih
Ada dua riwayat, pertama : Riwayat seorang hamba yang senantiasa membaca
‘Aisyah r.a tentang kecintaan Allah kepada surat al Ikhlash :
ُّلا
ََُُُُّّّ
َُّ َ سَلَُّ ََ َة ََ ْع
ج ر ث ُُّّ
ع ُّمب ُّه
و ِْ
ُّ ُّل
ي ُّ ُّه
ع ُُّالل
ُّ َلى ُِّى
ص ُّّ
ُّ
ب ُّالن أنُّ ُّ ُِّ
ش َ
ُُّّا
ئ َُّ
ن ُّ
ع
ِ
ِه
ُُّّ َُّل
ت َُُُّّّ ُّى
ص ِ
ُّ ُّفِ
ِه َُّا
ب ُّْ
ح ُِّلا
ص ُُِّّ أ ُ
َُّ ْي
ُّق
ر ُّ َُّ ن
ُّ َُّا
ُّ َ
َكُُّّ ٍ
و ُُّّ
ة ِي َُّ
ر ُُّّ َ
س َُّل
ى ُّ
ع
َُُّّل
ك َ ْا
ُِّذ
ُّ ُّ ُ
َع
ُُّّ
و َُّ
ج ُُّّ ُّا
ر لم َف
ُّ َُّ د
ُّ ٌَ
ُّ َُّ
ح ُُُّّللا
أ ُُّّ َُّه
و ُُّ ُّ
ُّ ُل
ْ ُُّّ ِب
ق َم
ُ
ُُّّ ُّ ُّْ
ت َُّ
خ َ
ُُّّ
ي ف
َُُِّّّل
ي
ِ ُُُِّّّ هُْ
ُّ سَل
ُُّّ
و َُّا
ُُّّ ل
ُّ َ
َُّفق ُُّّم سَل َ
ُُّّ ِ
ُّ ُّو
ُّهْ
لي ََ
ُّ ُُُّّللا
ع ُُّّ َُّلى ُُّّ ّ
ص ُِّ
ى ُُّّ
ب للن ِ
ُّ
ُّةَُ
ُّ ُِّ
ف ُُّّ ها
ص ُّ ِلَن
َُّ ََا
ُُِّّ ل
ُّ ُّف
ق َُّ ه
ُّ ُْ
ُّ َُّ َ
ُّأل
و َُّ
س ُُّّ كَُّ؟
ف َُِّ
ُّل ذ َُّ
ُُّّ ُ
ع ُّْ
ن ُّي
ص ٍَُّئ
ُّ َُّش
ُّْ
ي ُّ
ُّلَقا
ُّ ََ
ُّ ُُّّ ها
ف َِ
ُّ ُ
َُّ
ُّأ
ب ُّْ
ر ُّأ
ق َ
ُُّّ ن ْا
ُّ َ
ُُّّ ُِّب ُ
ُُّّأ
ح ُّ نا َأ
ُّ َ
َُّ
ُُّّ ِ
و َُّ
ن ُّْ
م ُُّّ
ح الر
َُّللا
ُُّّ ُّ أن َ
ُُّّ ه ُْ
ُّ ُُّ
و ُّْ
ُِّ
ر ب َ
ُّ ْه ُّوسلم
ُُّّأ
خ َ ُّللا
ُّعل
ي ُّ َُُّّ ُّ َلى ُُّّ ُّ
ص ِى ُُّّ
ب الن
ُّ)هُّ(رواهُّالبخاريُّومسلم ُُّ
ُّحِبُّيُ
ُّ
“Dari Aisyah r.a bahwa Nabi SAW telah mengutus seseorang dalam sariyyah (peperangan
tanpa dipimpin oleh nabi saw). Dalam shalat berjamaah ia menjadi imam dan membaca
surat Al Ikhlash (Qul Huwallahu Ahad). Kembali dari perang, mereka tanyakan hal itu
kepada Nabi SAW. Lalu beliau menjawab : “ Tanyakan kepadanya apa yg ia telah
kerjakan?. Kembali mereka bertanya kepada lelaki tersebut. Surat al Ikhlas mengandung
sifat Tuhan yaitu Al Rahman, dan saya orang paling suka membacanya, jawab orang
tersebut.” Kemudian Nabi SAW bersabda : “ Kabarkan berita gembira kepadanya bahwa
Allah mencintainya.”(HR. Bukhari Muslim)
ُُّللا
ُُّّ َُّلى ُُِّّللا
ص ُُّّ ل ُُّ
ُّْ
سُو َ
ُُّّ
ل ُّر ََا
ُّ ُّ :ُّ ل
ُّق َقا
ُّ َُّ ة
ُّ ََ
ُّ َُّْ
ُّي
ر ُّىُّه
ر َُُُّّب
ِ ُُّّ ْ
أ َُّ
ن ُّ
ع
ُُّّا ليَُِّ
ُُّّْ
و ُّل
ى ُِّدى
ُّ ََا
ُّ ُُّّْ
ع ُّم
ن َُّ :ُّ ل
ُّ َقا
ُّ ََُّللا
ُّ ُُّّ ُُِّّإنُُّّم َل َُّ
س ُُِّّ
و ْ
ُُّّ
ه لي ََ
ُُّّ
ع
ُُُّّّْ
ي ِ ْ
َب
ُّد ُُّّ ُّ
ع إلى ُّ
ُِّ َُّ
ُّبَر َُّ ما
ُُّّت
ق ََ
ُّ ُّْ
ُُّّ ِب
و َُّ
ر ُّْ ُّ
ُّال
ح ِ
ه ُّب ُُّ
ُُّ
نت ْذ
ُّ ََ
ُّ ُُّّ د
أ َْ
ُّ َ
ُُّّ
ق ف
ُّما َُّ
َُّ
ُّو,ِ ْ
ُُّّ
ه لي ََ
ُّ ُُّّ ت
ع ُْ
ُّ َُّ
ض ُُّّ
ر َ ْ
ُّت
إف ُّ
ُِّ ُّا ِم ُُّّ ُّ
م إلى ُّ
ُِّ ُّ َب َُّ
ح ُّ َش
ُُّّ ٍىئ
أ ُِّ
ُّ
ب
ُُّّى َتُُّّ ُّ
ح ِل
ِ َُّا
ف ُّّ
و ُِّال
ن ُُّّ ُّ
ب لىَُُّّ
ُ ُّإ
ِ ُُّّ
ب قر ََ
ُّ ُّي
ت َُُّّ ْ ُّد
ى ِْ
ُّ َُّ
ب ُُّّ ل
ع َُا
ُّ ُّي
ز َ
ُّ
ُُُّّْ ُُ َ َا ُُّ
َُُُّّ
ع ُّْ
م ُّي
س َُّ ذى
ُّ ُِّ
ُّ ه ُّال َُ
ُّ ُّم
ع َْس
ُّ ُُّّ ُت ن ُُّّ ه
ك ُّ ُّْ
ت َُّ
ب ُّْ
ب ُُّّأ
ح ُّ ُّإ
ذ َِ
ُّ ُُّّ ه
ف ُُّ
ُّحِب ُّ
أ
ُُُِّّ
ش َّْ
ُُّّ
يب ُُّ ِى
ُّ ُُّّ
ت ه ُّال ُد
ُّ َي ََ ُِّو ِ
ُُّب
ُُّّ
ه ُِّ
ر ُّْ
ص ُُّ ذ
ُّىُّي
ب ُِّ
ُّ ه ُّال َُ
ُّ َُّ
ر ُّب
ص َُّ
َُّ
ُِّو ُِّ
ه ُّ
ب
ُِّى ألنََ ن ُّس ْإ َِها ُّو َىُّب ِِ مش ْي َُّ ِى ُّته ُّال ُل ُِْج َر ها ُّو َِ
ُُّّ
ب
ُّه ُّ(وراه ُذن َِْي َُ ِى
ُِّلع اذنَ َ َع ْت ِ ُّاس ِن ََلئ ه ُّو َُن ِيَّْ ُ
َِلع
ُّ)البخارى
Dari Abu Hurairah r.a, bahwa Rasulullah Saw telah bersabda : Sesungguhnya Allah
SWT berfirman : “ Barangsiapa yang memusuhi wali-Ku, maka sesungguhnya dia telah
mengumumkan suatu peperangan. Dan tiada bertaqarrub (mendekat) kepada-Ku seorang
hamba-Ku dengan sesuatu yang lebih aku sukai daripada menjalankan kewajibannya.
Dan tiada henti-hentinya hambaKu mendekatkan diri kepada-Ku dengan perbuatan
Sunnah nafilah hingga aku mencintainya, Aku menjadi pendengarnya yang ia mendengar
dengannya, dan aku menjadi penglihatannya yang ia melihat dengannya, dan Aku akan
menjadi tangannya yang ia pergunakan memuk ul, dan Aku menjadi kakinya yang ia
berjalan dengannya. Jika ia meminta kepada-Ku niscaya Aku beri. Dan ia meminta
perlindungan kepada-Ku, niscaya Aku akan melindungi (HR. Bukhari)
jika ia meminta perlindungan kepada-Nya. ibadah fardhu. Inilah yang dimaksud oleh
(Ibnu al Qayyim al Jauziyyah, Raudhat al Ibn al Qayyim – rahimahullah- dengan
muhibbin, hal. 368). Orang yang pernyataan beliau yang mengatakan :
menunaikan ibadah fardhu, kemudian “…..Sesungguhnya hal itu bisa
menambahnya dengan ibadah-ibadah mengantarkan pada derajat dicintai
nafilah, maka orang tersebut adalah orang setelah memperoleh derajat mencintai.”
yang dicintai oleh Allah SWT. ( Ibnu Hajar Seorang yang mencintai Allah pasti tekun
al ‘Asqalany, Fathu al Bari Syarh Shahih melakukan ibadah Sunnah, hingga
al Bukari), hal. 402 memperoleh cinta Allah SWT. Bila telah
Dengan demikian, orang yang memperolehnya, cinta ini akan
bertaqarrub dengan ibadah-ibadah Sunnah menumbuhkan cinta lain di atas cinta
tersebut mempunyai keistimewaan tersebut. Sehingga cinta ini membuat
tertentu, yang menjadikannya menduduki dirinya tidak sempat mengingat dan
derajat tertinggi, melebihi orang yang memperhatikan selain kekasihnya. (al
hanya menunaikan ibadah-ibadah fardhu Jawaabu al kafy, hal. 219)
saja. Perbedaan itu karena ibadat-ibadat
fardhu pada dasarnya memang Pesan moral hadis
diperintahkan kepada manusia, dimana Memuliakan wali Allah salah satu
manusia diberi tanggung jawab untuk usaha meraih hubbullah (cinta Allah),
melaksanakannya, dan berdosa bila karena mereka adalah orang-orang
meninggalkan atau mengabaikannya. bertakwa. Melaksanakan ibadah-ibadah
Jadi terdapat dua kelompok orang- fardhu merupakan perbuatan yang dicintai
orang meraih sukses dan keberuntungan ; Allah.
pertama adalah orang yang mencintai Tujuan memperbanyak ibadah
Allah (al muhibb lillah), yaitu orang yang Sunnah adalah dalam rangka meraih cinta
menunaikan ibadat-ibadat fardhu dan Allah, menjauhkan dirinya dari maksiat
konsisten dengan hokum-hukum Allah. serta meraih derajat cinta yang paling
Kedua adalah orang yang dicintai oleh tinggi disisi Allah
Allah (al Mahbub minallah), yaitu orang
yang bertaqarrub dengan ibadah-ibadah 1. Melakukan amalan di Permulaan 10
Sunnah setelah melaksanakan ibadah- hari bulan Dzulhijjah
ُُُّّللا
ُّ ُّى َلُُّّ ِللا
ص ُُّّ ل ُْ
ُّ ُُّ
و َُّ
س ُُّّ ل
ر ََا
ُّ ُّ :ُّ ل
ُّق ََا
ُّ ٍُُّّاس
ق ُّ َُّبُُّّ ِن
ع ُّبْنِ ُّا
ُّ َُُّّ
ع
ُ
ُُّّ
لح ُِّا
ُّ ُ ُّالص َ
ُُّّ
ل ُّمَ
العُّْ ُّ ُُِّّا
م أيَ
ُُّّ ُِّْ
ن ُُّّ ما
م َُّ :ُّ ُّم
ُّ سَل َ
ِ ُّو
ُُّّ ْ
ُُّّ
ه لي ََ
ُّ ُّ
ع
اِلَي
ُّ ُّ ِ ِه َُّ ْ ُِّ
ُُّّ ِللا َب َ
ُّمُّ
ُِّا ُّذ
ه ُّ ُّ ن م ُُّّ َ ُّإل
ى ُّ
ُِّ ُّ ُّأ
ح ُُّّ ُّ هن ِْ
ُّ ُِّ
ي ُّ
ف
ُِّى ُُّّ د
ف ُها
ُّ َِج
ُّ ُّْ َُّل
ُّال َُّ
ُُّّ ,ل ُّللا
و َْ
ُّ ُُّ
و َُّ
س ُّيا
ر َُّ ْا
ُّ ُُّ ق
ُّال
و َُّ
ُّ َ
ف,ِ ُّْش
ر َ
ُُّّ
الع
ُّدُها
ُّ َِج
ُّ ُّْ ُّ َل
ُّال َ
ُّو:ِللا
ُُّّ ُُّّ ل ُُّ
ُّ ْ
سُو
َُّ
ُُّّ ل
ر َقا
ُّ َُّ
ُّ َ
ِ ُّللا؟ف ْ
ُُّّ
ل ِي َُّس
ب ُّ
ُُّّْل
م َف
ُّ َُِّ
ُّ ُِّ م
ُّال
ه ََ
ُّ ُُّّ ِ
و ُِّ
ه س َُّ
ُّْ
ف ُِّ
ن َُّ
ُُّّ َ
ب ج ر ٌُُّّ
َُّ
خ ُُّ
ل َُّ
ج ُُّّ ُّ
ر للاُِّإ
ُّل
ِ ُُِّّ ُّْ
ل ُِّ
ي ُّىُّس
ب َُِّ ُّ
ف
ُّء ُّ(رواه ُّالبخاري ٍْ
ُّ َُّش
ي ُُّّ َك
ُِّ
ب ُّلِذ
ُّ َ
ُُّّ ْ ُِّ
ن ُُّّ ْ
م ُّْ
ُِّج
ع ُّي
ر َ
ُّ
ُّ)ُّإبنُّماجة,والترمذي
“ Dari Ibnu Abbas r.a berkata,” Nabi SAW bersabda,” Tiada hari yang lebih dicintai
Allah untuk beramal soleh dari beribadah dari permulaan 10 hari di bulan Dzulhijjah.
Lalu mereka bertanya,” Wahai Rasulullah, bukan jihad di jalan Allah? Bukan,” jawab
nabi saw, melainkan seseorang yang pergi berjihad di jalan Allah dengan jiwa dan harta
dan tidak mengharapkan apa pun dari pengorbannya (jihad). (HR.Bukhari, Tirmidzi, dan
Ibnu Mazah)
Takhrij al hadis :
Hadis diriwayatkan oleh al Bukhari dalam Terdapat silang pendapat di antara ulama
al ‘Iidain, al Tirmidzi dalam al Shaum, Ibn hadis dalam menafsirkan lafadz (ayyamu
Majah dalam Fi Shiyam al ‘Asyr, Ahmad al ‘Asyr) 10 hari. Menurut Bukhari
dalam Musnad, dan Al Darimi dalam al maksudnya adalah hari-hari tasyriq.
Shaum. Tirmidzi dan Ibn Majah berpendapat 10
Dzulhijjah. Sedangkan Ibn Hajar
Hukum hadis : Shahih mengkrompomikan kedua pendapat
Dalam hadis Jabir r.a yang tersebut, yaitu :
diriwayatkan oleh Abu ‘Awwanah dan Ibn 1. Kemulian 10 Dzulhijjah pelaksanaan
Hibban dalam kitab shahihnya, Rasulullah manasik haji, sedangkan hari tasyriq
Saw bersabda,” tiada hari yang lebih utama tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah
dan mulia disisi Allah dari beribadah pada 2. Idul Adha adalah penutup ayyam al
permulaan 10 hari bulan Dzulhijjah. At ‘asyr dan pembuka untuk hari tasyriq
Thyb (Hatim bin Manshur) berkata,” 3. Sesuatu akan mulia bila bersanding
Seakan-akan tidak ada perbuatan yang dengan yang mulia
paling dicintai Allah selain beribadah pada
hari itu. (Ibn Hajar, Fath al Bary syarh Pesan moral hadis
Shahih al Bukhari, hadis nmr.1178, jilid Hubbullah (cinta Allah) dan
111, hal.68). Menurut Ibn Malik; hari itu kemuliaan akan diperoleh bila
adalah waktu utama untuk berjiarah ke melaksanakan kebaikan pada permulaan 10
Baitullah (Ka’bah). (Muhammad Abd al hari bulan Dzulhijjah
Rahman bin Abd al Rahim al
Mubarakfury, Tuhfatu al Ahwadzi, Bairut, 2. Puasa Nabi Daud AS
Dar al kutub al Ilmiyyah 1420, hal. 486)
ُُّللا
ُُّّ َ ُِّ
ى َُّ
ض ُُّّ َاص
ر ُُّ ُّال
ع ُّب
ن ُّْ ُّو
ُّ ُ
ُّرْ
َمُُّّ ِن
ع ُّب ُّْ د ُّللا
ُّ َْ
َُُّّ
ب ُُّّ ُّ
ع َنُّ
أ
ِ
ْه
ُُّّ ََ
ُّل
ي ُّ ُُّّ ُللا
ع ُُّّ ُّ َلى ُُّّ ِللا
ص ُُّّ ل َُّ
ُّ ْ
سُوَُّ
ُُّّ ُّ
ر أن َ
ُُّّ ه َُ
ُّ َُّ
ر ُّْ
ب َ
ُُّّأ
خ ُّ ُّا َ
هم ُْ
ُّ َُّ
ن ُّ
ع
ُّدَُ
ُّ ُّدا
و َُّ ة
ُّ َُل
َُُّّ ُُِّّللا
ص َُُّّ ُّإل
ى ُِِّ
ُّ َُّل
ة ُُّّ
ُّ ُّالص َب َُّ
ح ُُّّ ه
ا ُل
ُّ َُُّّ ل
ََا
ُّ سَلم
ُُّّ ُّ
ق َُّ
ُّ
و
ُّنَكا
ُّ ََ
ُّ ُُّّ د
و َُ
ُّ ُّدا
و َُّ ُ
ُّ َُّا
م ُِّ
ي ُُّّ ِللا
ص ُُّّ َ ُّإل
ى ُّ َ
ِيّ َب َ
َُّ
ُِّ ِ ُُّّا
م ُُّّ ُّال
ص ُّأ
ح ُّ
و
ُّهَُس
ُّ ُُس
ُّد
ُّ َُّا
ُُّّ ُ
م َُّ
ُّي
ن ُّ َ
ه ُّو َُ
ُّ ُّل
ث َث
ُّ ُُُّّ ُّ
ُ
ْم ُي
ُّق
و ُّ ََ
ُّ ْ
ُُّّ ُّل
و ُّي َُّالل ُّْ
ف ِ
ُُّن
ُُّّ
ص َُّا
م ُّي
ن َ
ُّ
ُُّّما ْا
ُّ َُُُّّ
ُّي
و ُِّ
ر ْ
ُُّّ
َّ يفَُُّ
ُُّّما
و ُّا
ُّ ْ
يو َُُّ
ُّ ُّْ
م ُُّ
و ُّي
ص ََ
ُُّّ
و
“ ‘Abdullah bin ‘Amr bin al ‘ Ash r.a mengabarkan,” Bahwa nabi Saw pernah berkata
kepadanya,” ibadah shalat dan puasa yang paling dicintai Allah SWT adalah shalat dan
puasanya Nabi Daud AS. Tidurnya hanya setengah malam, sepertiganya untuk
beribadah, seperenam untuk tidur. Puasanya sehari puasa sehari berbuka. (HR.Bukhari)
Takhrij al hadis : Hadis ditakhrij oleh al Bukhari
dalam al Tahajjud, Abu Daud dalam al
Shaum, At Tirmidzi dalam Ash Shiyam, Puasa Daud AS adalah puasa yang terberat
Ibn Majah dalam Ash Shiyam, dan An menurut sebagian ulama.
Nasai Tiga keutamaan puasa Daud AS menurut
Hukum hadis : Shahih Ibn Qudamah, diantaranya adalah :
Dalam riwayat An-Nasai yang 1. Saat tidak puasa fisik seorang hamba
bersumber dari sahabat ‘Umar bin mendapatkan haknya untuk makan.
Khatthab r.a dikisahkan; bahwa Nabi Saw Sedangkan saat puasa jiwanya sedang
pernah ditanya tentang orang yang beribadah kepada Allah SAW
berpuasa sehari berbuka sehari? Puasa nabi 2. Saat tidak puasa melatih jiwanya agar
Daud AS,” Jawab Nabi Saw. Bila ada yang senantiasa bersyukur. Sedangkan saat
berpuasa sehari dan berbuka dua hari puasa melatih jiwanya agar senantiasa
?Nabi Saw menjawab,” semoga aku tabah dan sabar.
mampu melaksanakannya. (Muslim, 3. Memiliki jiwa mujahadah. (Ahmad
Shahih Muslim, hadis no.1162) bin Abd al Rahman bin Qudamah al
Maqdisi, Mukhtashar Minhaj al
َُّا
ُُّ
م
Menurut As Sindy ُّي
ن ُّ ََا
َُّن
ُّ َُّ
ك ُّ
و Qasidin, (Qahirah ; Dar al Hadits,
1421 H), cet, I, h.48.
ُّْ
)ِ
ل َ ُّالل
ُُّّ
ي ُّْ
ف ُِّ
ص ُّ) secara zahir
ن
maksudnya adalah bahwa Nabi Saw Daud Pesan Moral hadis
AS biasa tidur pada awal waktu sampai Puasa Daud adalah puasa terberat,
pertengahan malam. (Al Nasai, Sunan al bagi pelakunya maka Allah SWT cinta
Nasai, nomor hadis 1629, jilid II, hal. 351). kepada hambaNya berupa kenikmatan dan
kemuliaan.
3. Asmaul Husna dan Shalat Witir
ٌَ
ُّة
ُّ ُّْ
ع ُِّ
س ُُّّ ِلل
ت ُِّ ل
ُُّّ ََا
ُّ ُّ :ية
ُّق َُّا
ُّ َ
ِو ُُّّ ة
ر ََ
ُّ َُّْ
ُّي
ر ُُُّّه
ر َب
ِ
ُُّّى ُُّّ ْ
أ َُّ
ن ُّ
ع
ُّها َُ
َُُّّ
ظ ُّْ
ف ََُّل
ُّي
ح ُُّّ دا ِا
َُُّّا
ح ُُّّ ُّ
و ُّل
ة ُّإ
ِ اَُّ ِ
ُّائ ُُّّ َ
م َُّّْ
ي ُّن ُّأ
ع َْ
ُُُّّ
و ُّْ
ع ُِّ
س َُّ
ت ُّ
و
َ
ُُّّ
ترِْ
ُُُُّّّّال
و حِب ٌُُّ
ُّي
ُّ ُِّْ
ُّت
ر َ
ُُُّّّ
و هو ُُّ
َُّ
ةُّو َُّ
َُّن ُّْ َُّ
ُّال
ج َُّ
ل َُُّّ
ُّد
خ ُّ ُّل
دُّإ
ِ ٌَ
ُّ َُّ
ح ُّ
أ
“ Dari Abu Hurairah r.a dalam sebuah riwayat berkata,” Allah mempunyai Sembilan
puluh Sembilan nama Allah (Asmaul husna). Tidaklah seorang hmba dapat menghapalnya
(mengamalkannya) melainkan akan dimasukkan surge. Allah adalah ganjil dan suka
dengan yang ganjil\witir. (HR.Bukhari)
didukung oleh al Sindy. Allah Swt sangat menjaga dan mengerjakan shalat malam
mencintai hamba-Nya yang senantiasa sekalipun dia dalam perjalanan.
ُ
ْم
ُُّّ ُُّّ
و ن ُّالن ََا
ُّ ُُّّ َا
ك ُّإ
ذ ُّ
ُِّ ُّىَت ْ
ُُّّ ,ُّ
ح همَُ
ُّ َْ
ُّل
ت ُّ َُّ ُّا
ُُّّل
ي ْ
ُوُّسَا
ر ُُّّ ٌ َو
ْ
ُُّّ
م َُّ
ق ُّ
و
ُّْا و َُّ
ُُّ
ع َُّ
ض و َُّ ُّا
ُّف
ُّ ْ
لوَُُّ َ ,ِ
ُُّّن
ز ُّ ِ
ُُّّ
ه ل ُّبُُّ
ُّ ِ
ْد َُّ ُّا
ُُّّي
ع ِم ِْ
ُُّّ هم
م ُّ َُّإ
ُّل
ي ُّ َب
ُِّ ُّ َُّ
ح ُّ
أ
ُّ.ِْىيات َ
َُّْأ لو ُْ ََيت
ُّو,ْ ِىُنلق ّمََ َ َ
ُّيت َامفق َُُّّْ
همَُس
ُّ ُو
ْ
ُُّّ ُُّ
ؤ ُّ
ر
“ Dan sekelompok kaum yang melakukan perjalanan di waktu malam, mereka turun dan
mereka menundukkan kepala mereka untuk duduk bersimpuh kepada-nya. Mereka
mendirikan dengan penuh tadharru’, khusyu dan khudhu dan membaca ayat -Ku.
Shalat malam berat dan sulit kecuali bagi malam di mana seorang hamba bertaqarrub
orang yang telah menerima tahfik dari kepadaNya melalui shalat malam
Allah SWT dan melaksanakan syarat-syarat (tahajjud). Curahan kasih sayang Allah Swt
yang memudahkannya untuk bangun kepada hambaNya adalah dengan
malam, kekuatan iman yang tertancap mengabulkan setiap permohonan,
dalam hati, hudhur al qalb (menghadirkan mengampunkan dosa, dan memberikan
hati), dan musyahadatullah akan ketenangan dan kenikmatan hidup.
membarikan kesenangan tersendiri di
dalam melaksanakan shalat malam dalam Pesan moral hadis
waktu yang cukup panjang. Hendaklah Allah Swt cinta kepada hambaNya yang
membiasakan shalat malam, doa dan melaksanakan shalat malam karena banyak
istighfar di saat akhir malam, saat yang mengandung manfaat dan kemuliaannya.
palin tepat dan lebih berkesan untuk Faktor mencapai kekhusuyu’an dalam
melaksanakan ibadah. Keheningan malam shalat malam adalah kekuatan iman dalam
yang mencekam, akan lebih mengingatkan hati, hudhur al qalb (menghadirkan hati),
akan dosa-dosa hamba yang diperbuat di dan merasakan kehadiran Allah dalam
siang hari.(Abdul Hadi Hasan Wahbi, Fi dirinya (musyahadatullah)
Dzilal al Mahabbah, hal.24) Waktu utama dan baik diterimanya
Satu hal yang sangat permohonan
membanggakan bagi seorang mukmin
untuk mengukur dan menimbang imannya B. Dzikrullah
itu dengan perasaan cinta kepadaNya. Allah Riwayat dari Samrah bin Jundab r.a,
Swt akan menurunkan dan mencurahkan Nabi Saw bersabda
rahma dan kasih sayangNya pada setiap
:
َلى
ُُّّ ُُِّّللا
ص ُُّّل ُُّ
ُّ ْ
سُو
َُّ
ُُّّ ل
ر ََا
ُّ ُّ ُّل
ُّق: ُّ َ د
َبُّقا
ُّ َْ
ُُُّّ
ن ُُِّّ
ج ُُّّْة
ُّب
ن ََ
ُّ ُّم
ر َْس
ُّ ُُّّْ
َُّ
ن ُّ
ع
ٌُُّّب
ع َُّ
ُّْ
أرَ
ُُّّ ِللا
ُُّّ َ
ُّإل
ى ُّ َُّ
َُّالكل َب َلَُّ ِ
ْه ََ
ُِّ ِ م ُّ ُُُّّّأ:ُّ
ح َُّ ُّم س ُُّّ ُّ
و ُّل
ي ُّ ُُّّ للا
ع
ُُّللا
َُّ ُُّّ ,ُّللا
و إلُّ
ُِّ ه َل
َُُّّإَِل
َُُّّ ُُّّ ,د ُّلل
و ُُّ
ُّْ
َم ُّْ ُّ
ُّال
ح َ
ُّو,ن ُّللا ََا
ُّ ُّْ
ح ُُّس
ب ُّ
ُّ.ُّر َ َك
ْ
ُّب ُّ
أ
“Dari Samrah bin Jundab r.a berakta,” ucapan (dzikir) yang paling dicintai Allah SWT
ada empat, yaitu kalimat tasbih (subhanallah), hamdalah (Alhamdulillah), tahlil
(Laailahillallah), dan takbir ( Allahu akbar (.” (HR. Muslim, Ibnu Majah)
Adab. Keduanya dari Samrah bin Jundab dan kesalahannya. Dzikir mempunyai
r.a keutamaan yang lebih besar dari ibadah
yang lain, hal ini sebabkan bahwa dzikir
Hukum hadis : Shahih merupakan rahasia ketaatan, penghapus
Dalam Abu Hurairah r.a berkata, dosa dan kemaksiatan, mencegah
berkata bahwa Rasulullah SAW perbuatan keji dan munkar, serta makin
bersabda,” Sungguh mengucapkan kalimat dicintai Allah SWT. Ragam dzikir
tasbih, tahmid, tahlil, dan takbir lebih aku diantaranya adalah, membaca Al Quran,
cinta dari terbitnya matahari.” mengucapkan kalimat thayyibah (kalimat
(HR.Muslim) baik), dan bershalawat kepada Nabi Saw.
Shalawat Allah untuk Nabi-Nya, artinya
Dzikir kepada Allah SWT syiar adalah pujian dan rahmat-Nya kepadanya.
bagi orang yang mencintai Allah dan orang Shalawat malaikat adalah doa untuk Nabi
yang dicintaiNya. Dalam hadis qudsi Allah Saw agar mendapat berkah dan ampunan
SWT berfirman : “ Aku bersama hamba- (Ibnu Hajar al Asqalany, Fathu al Bary
Ku yang senantiasa mengingat-Ku, dan Syarhu Shahih al Bukhary, jilid VIII,
kedua bibirnya digerakan (untuk hal.392)
mengingat) kepada-Ku.” Dalam Al Quran banyak terdapat ayat yang
Orang yang dzikir tentu diingat memerintahkan kita untuk berdzikir
oleh Allah SWT dengan pujian, sanjungan, sekaligus keutamaan bagi pelakunya.
dan kasih sayang serta diampunkan dosa Firman Allah SWT QS. Al Imran :31
َُّا
ُِّ
ر ِْبك
َاإل ِي
ُِّو
ّ َش
ِالع
ُّْبّ
ِحَب
َسااُّو
ْر َث
ِي َبكَُّك ُر
ُّْر ْ َ
اذكو
“ Dan ingatlah sebanyak -banyaknya kepada Rabb-mu dan ucapkan tasbih sore dan
pagi.”
Tasbih berasal dari kata as Sabhu, Allah”. (HR. Al Faryabi dan Thabrani),
secara etimologi artinya adalah berlari hadis gharib namun tidak ditemukan ‘illat
kencang dalam beribadat kepada Allah. dengan sanadnya.
Tasbih dalam pendekatan ibadah berarti Doa bagian dari dzikir. Doa
mensucikan Allah SWT. Bahkan merupakan ungkapan seorang hamba untuk
memperbanyak dzikir dengan kalimat mengingat Tuhan nya dan memohon
tasbih dan tahmid merupakan perbuatan segala karuni-Nya. Kalimat tahmid dapat
yang lebih dicintai Allah dari diartikan “ al maujud” yaitu yang
menginfakkan harta di jalan Allah walau diadakan. Ini berarti kalimat tahmid
sebesar gunung yang terbuat dari emas. mengandung pengertian mengingat Rabb
Sebagaimana Rasulullah Saw bersabda : “ dan memohon untuk ditambahkan segala
Dari Abu Umamah r.a berkata: “ Bahwa nikmat dan karunia-Nya. Kalimat tahmid
Nabi SAW bersabda,” Barangsiapa yang dapat berarti pangkal kesyukuran. Artinya
merasa kesulitan untuk beribadah di orang yang mengucapkan alhamdulillah
malam hari, atau bakhil dengan hartanya seakan-akan ia memohon kepada Allah
untuk berinfak atau takut dari musuh agar ditambahkan nikmat dan karunia
ketika berperang, maka hendaklah setelah memujiNya.
memperbanyak mengucapkan kalimat
tasbih dan tahmid. Maka sesungguhnya Pesan moral hadis
amalan itu lebih Allah cintai dari berinfak Dzikir faktor seorang hamba
dengan emas sebesar gunung di jalan mendapat cinta Allah. Allah SWT
memberikan kemuliaan bagi orang yang dan pahala yang besar. Kalimat tahmid
senantiasa berdzikir berupa ketenangan adalah pangkal kesyukuran
C. Kasih Sayang
Dari Abu Hurairah r.a berkata, telah bersabda Rasulullah Saw :
َُّلى ُ ُّللاُّص
ْل
َسُوَ ُّرَال َال
ُّق:ُّ َ ََ
ة ُّقيرَْ َُب
ِىُّهر ْ ُّأ
َنع
َُّْم
يوَُّ ُ ْلُويق َُّ َِن ُّللا
ُّإ:ُّ َسَلم ْه
ِ ُّو ََ
لي للا ُّع
ُّ َ
ْم َ
ِىُّاليو َلَل
ِجن ُّب َْ
َابو َحُت ْ َ
ُّالم ين َ
ُِّْأمةََاِي
الق
ُّ .ِى ُُّّّظ
ِل ِل ِلُّإَُّلَظ
ْم َُِّى
يو ِّىُّظ
ِل ُّْف
هم ُّظ
ُِل أ
“ Dari Abu Hurairah r.a berkata, telah bersabda Rasulullah SAW : “ Sesungguhnya Allah
berfirman pada hari kiamat,” Dimanakah orang-orang yang saling mencintai (berkasih
sayang) karena keagunganKu. Pada hari itu mereka berada dalam naungan-Ku pada hari
dimana tidak ada naungan selain naungan-ku.
ُُّ
ُّْ
ل ُُّس
و َُّ
ر َُّا
ُُّّ َ
ل ُّ :ُّ َ
ُّق َُّا
ل ُّ ُّام
ُّق َوُُّّ بن
ع ُّْ ْر
ُّ ُِّ
ي ب ُُّّ ْ
َُّ
ج َُّ
ن ُّ
ع
َُّ َن
ُُّّ
ة ُّْ ُّ ُ
ُّال
ج ُُّ
ل ْي
ُّد
خ ُّ ََُّل
ُّ سَل
ُّ :ُّ ُّم َُّ ْه
ُُّّ ِ
و ُّ ََ
ُّل
ي ُُُُُّّّّللا
ع ُّ ُّى َلُُّّ للا
ص
ُّ)ٍُّ(رواهُّالبخاري َح
ُُِّّ
م ُُُّّ
ر َاط
ُِّ
ع ُّ ُّ
ق
“ Tidak akan masuk surge orang yang memutuskan tali persaudaraan. ”
Jadi, hakikat ukhuwwah islamiyyah adalah Hal ini yang dimaksud dengan firman
karunia dari Allah SWT dalam bingkai Allah SWT dalam Al Quran ;
iman dan taqwa, ditanamkan ke dalam hati
hamba-hamba-Nya yang
َْ
ُّن
ُُُّّ
و ْم
ُِّ
ن ُّ ُ
ُُّّ
ؤ ُّْ
ُّالم َُّ
ُّا
م ِنُّ
إ
ikhlas.Selanjutnya ukhuwwah mendorong
mukmin untuk melakukan hal-hal positif
ٌُّ ُّْ
َُّ
ة و ُِّ
خ ُّ
إ
seperti rasa cinta, mengutamakan “ Sesungguhnya orang-orang mukmin
persaudaraan, kasih sayang, tolong adalah bersaudara….”(QS. Al Hujurat ;
menolong, dan saling memikul tanggung 10)
Kenikmatan pergaulan sesama
jawab.
Cinta Allah kepada hamba-Nya manusia bersumber pada niat yang benar
adalah rahmat dan ridha-Nya, Allah ketika bergaul dengan mereka, sejauh
menginginkan kepadanya kebaikan dan mana rasa cintanya kepada mereka dan
hendaknya melakukan kebaikan untuk kecintaan mereka kepadanya, bagaimana
yang dicinta. Persaudaraan yang begitu tindakan yang seharusnya dilakukan dan
tulus dan semata-mata karena Allah tidak yang ditinggalkan, bagaimana harus diam
mungkin terwujud tanpa dibarengi dan dan bagaimana bergerak. Apabila semua
disertai dengan iman dan taqwa. Tak ada itu dikerjakan karena Allah, pasti
persaudaraan tanpa iman dan tak ketulusan kenikmatan pergaulan itu akan diperoleh.
tanpa taqwa. Cinta yang mendorong kepada kebaikan,
Islam membangun masyarakat tolong-menolong dalam mentaati
berdasarkan unsur persaudaraan dan kebenaran dan menetapi kesabaran, ajakan
persatuaan , tidak melihat kepada kepada berdzikir dan mencari ilmu.
perbedaan jenis, agama, golongan, ras,
atau kepada mazhab. Perbedaan yang Pesan Moral Hadis
terjadi semata-mata dengan kehendak Allah mencintai mukmin yang
Allah dan terkandung hikmah di dalamnya. bersaudara dalam iman dan taqwa.
Pada hari kiamat nanti Allah SWT akan Ukhuwwah Islamiyyah merupakan
menjelaskan perbedaan yang terjadi di karunia, nikmat Ilhaiyyah kepada hamba-
antara manusia. Manusia seluruhnya dalam NYA yang ikhlas dan taqwa.
bingkai ikatan persauadaraan dan Allah mencintai hamba-Nya yang saling
bersilaturrahim dan menjalin persaudaraan
persatuan, menyembah Allah yang satu
dan berasal dari nenek moyang yang satu, dengan memberikan kasih sayang dan
yakni Nabi Adam a.s.(Yusuf Qardhawi, al ridha-nya kepadanya
Islam Kama Numinu bih Dhawabith wa Ada enam kewajiban seorang muslim
Malamih, (Qahirah; 1999), cet. I, hal. 67. terhadap muslim lainnya, diantaranya ;
memberi salam bila bertemu, mengunjungi
orang sakit, hadir ketika diundang, saling
nasihat menasehati, menghantarkan
jenazah, dan lain sebagainya.
Hadis diriwaytkan oleh Ahmad dalam luar waktunya adalah haram. Lafadz “
Musnad dari Ummi Farwah r.a. Menurut ahabba” menuntut al Musyarakat fi al
Ahmad sanad hadis ini adalah tsiqah Istihbab, artinya menjaga pelaksanaan
(terpercaya). Adapun jalur sanadnya shalat di luar waktunya. (Ibnu Hajar, Fath
melalui Lays dari Abdullah bin Umar bin al Bary, hadis nomor, 527, juz 2, hal. 13).
Hafsh dari ‘Ashim dari Umar bin Khattab Sedangkan Imam Nawawi berpendapat
dari al Qasim bin Ghanim dari Ummi untuk menjaga dan membiasaakan shalat
Farwah r.a. tepat waktu (awal waktu) sebagai bentuk al
Di samping itu hadis ini Ikhtiyath terhadapnya.
mempunyai syawahid, yakni riwayat yang
memperkuat dan mendukung keshahihan Di dalam Al Quran diterangkan bahwa
hadis. seseorang yang lalai dari shalatnya adalah
Menurut Ibn Hajar dalam kitab termasuk pendusta agama. Dengan
Fath al Baty bahwa maksud kalimat ( demikian, bila seorang hamba
هاْت
َِ َق
َلىَُّو َُ )الصل,
ة ُّع melaksanakan shalat tepat waktu (awal
waktu), maka perbuatan tersebut akan
yakni menyegerakan shalat pada awal dicintai Allah SWT.
waktu adalah amalan yang paling utama
dan mustahab dari pada mengakhirkan Pesan moral Hadis
waktu shalat ( ُّالتراخي ) .Ibn
Shalat awal waktu merupakan
perbuatan yang paling dicintai Allah SWT
Daqiq al ‘Iyd berkomentar bahwa itu Larangan mengerjakan shalat dengan at
adalah al ikhtiraj, yaitu menjaga Tarakhy, yaitu mengakhirkan waktu shalat.
pelaksanaan shalat di luar waktu shalat
atau dengan di qadha. Bila dikerjakan di
Berbakti kepada Orang Tua
ُُّّ
ِي ُ ُّالن
ُُّّ
ب َُّْ
ُّل
ت َأُُّّ :ُّ ل
س َقا
ُّ َُّ د
ُّ ٍْ
ُّ ُُّ
و ُّْس
ع َُّ بن
ُّم
ُّ ُّْ ِللا
ُّ ِْ
ُُّّ د
ُّ َُّ
ب ُُّّ ْ
ع َُّ
ن ُّ
ع
َب
ُُّّ َ
ُّأ
ح ُُّّ ُّ َ
َم
ُّل
ِ ُُّّ ُّال
ع َ
ُّأي
ُّ :ُّ ل َُّقا
ُّ َ سَلم
ُّ َُّ
ُُّّ ِ
و ْ
ُُّّ
ه لي ََ
ُُُّّّ ُللا
ع ُُّّ َُّلى ُّ
ص
ُُّّملُّث ََا
ُّ ُّ
ُّق,ا َِ
ُّ
ه ُّْ
ت َ
ُُّّ
ق َُّوَُّل
ى ُُّّة
ع َُل
ُّ ُُّّ
ُّالص:ُّل ََا
ُّ ُّ ُِّللا
؟ُّق َُُّّ ُّإل
ى ُّ
ِ
َ
ُّل َ
ُّ؟ُّقا
ُّ ُّ ُّ َ
ُّ ّ
ُّأي ثم ُ َ
ُُّّ ل َ
ُُّّقا,
ُّ ِن ُّْد
ُّي َُِّ َ
ُّال ُُّّال
و ِر َ
ُُّّ ل
ب َ
ُّ؟ُّقا
ُّ ُّ ُّ َي ُّ
أ
ُّ.ِللا
ُُِّّ
ل ْ
ُُّّ
ِي َُّىُّس
ب ُّ ُّ ِ
دُّفُها
ُّ َِالج
ُّ ُّ
“ Dari Abdullah ibn Mas’ud r.a berkata,” aku pernah bertanya kepada Nabi SAW.
Amalan apakah yang paling Allah cintai ? Nabi Saw menjawab : shalat tepat pada
waktunya, kemudian apa lagi? Berbakti kepda orang tua, kemudian apa lagi? Berjihad di
jalan Allah.”
Takhrij al hadis 3. Jumhur ulama berpendapat haram
Hadis diriwayatkan oleh al Bukhari dalam berjihad di jalan Allah tanpa izin dari
kitab Mawaqitu al shalat, Muslim dalam orang tua dengan syarat keduanya
Iman, al Nasai dalam al Mawaqit, Ahmad adalah muslim. Karena hak berbakti
dalam Musnad. Kesemuanya bersumber adalah fardhu ‘ain sedangkan berjihad
dari jalur Abdullah bin Mas’ud r.aم adalah fardhu kifayah.
Hukum hadis : Shahih
Lafadz ( ُِّللا
ُّ َ إلى َُّ
ُِّ َب
ح أ ) artinya ,”
Abdullah bin ‘Umar ra.a pernah
meriwayatkan sebuah hadis :
yang paling dicintai Allah,” dapat berarti “ Bahwa ada seseorang yang datang
أكثر ُّتقربا ُّإليه
( ) kepada Nabi SAW untuk melakukan
artinya, ” perbuatan yang lebih bai’at atau janji setia, seraya berkata,”
mendekatkan diri seorang hamba kepada Aku sengaja datang kepadamu untuk
Allah SWT.” ikut berhijrah denganmu dan aku
Lafadz ( ِن ْد
ُّي َل
َِا
ِرالو
ب ) menurut
tinggalkan kedua orang tuaku dalam
keadaan sedih dan menangis.” Nabi
para ulama adalah berbuat baik yang SAW bersabda,” Pulanglah dan temuai
sebenarnya kepada kedua orang tua. Dalam orang tuamu, buatlah hati mereka
Al Quran Allah SWT telah berwasiat untuk tersenyum dan tertawa sebagaimana
berbuat baik kepada kedua orang tua dan kamu penyebab mereka menangis.”
taat kepada mereka, walaupun mereka
dalam kondisi kafir, kecuali mereka Beberapa sifat bakti Anak setelah
menyuruh berbuat syirik dan maksiat wafatnya orang tua, diantaranya adalah
kepada Allah SWT. Sebagiamana Allah sebagai berikut :
berfirman ;
“ Dan jika keduanya memaksakan untuk
mempersekutukan dengan Aku sesuatu 1. Doa untuk mereka
yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, 2. Memohonkan ampun untuk mereka
maka janganlah kamu mengikuti 3. Melaksanakan wasiat mereka
keduanya, dan pergauilah keduanya di 4. Menghormati teman-teman mereka
dunai dengan baik …(QS.Lukman ; 15) 5. Menyambung sanak kerabat yang tidak
Berbakti kepada kedua orang tua lebih ada hubungan denganmu kecuali
didahulukan dari berjihad di jalan Allah, dengan mereka.
didasarkan beberapa sebab, diantaranya 6. Berjiarah ke makam mereka
adalah :
1. Berbakti berarti berbuat baik kepada Pesan moral hadis
orang lain Allah SWT senantiasa cinta
2. Anak yang berbakti kepada keduanya kepada seseorang yang berbakti kepada
dianggap sebagai balasan terhadap kedua orang tua.
kebaikan-kebaikan yang dilakukan oleh Seyognya bagi seorang anak untuk
orang tua kepadanya. Termasuk bagian memantapkan dirinya selalu berbakti
dari berbakti kepada kedua orang tua kepada kedua orang tua dan berusaha keras
adalah mohon restu keduanya sebelum untuk menjadikannya sebuah tabiat dan
berangkat jihad di jalan Allah, kebiasaan.
ُّنُّرسولُّللاُّصلىُّللاُّعليه ُّّأ:ُّعنُّعائشةُّقالت
ّّ ُّالعمل ُّأح
ُّب ُّإلى ُّللا ُّ؟ ُّقال ُّأي:ُّ وسلم ُّسئل
ُّّ
ُُّّأدومهُّوإنُّق:
ل
“ Dari ‘Aisyah r.a bahwa Rasulullah SAW pernah ditanya tentang perbuatan apa yang
paling dicintai Allah SWT. Beliau menjawab : “ Perbuatan yang dilakukan secara kontinu
sekalipun sedikit.”
seseorang lebih taat, banyak berdzikir,
Takhrij al hadis lebih taqarrub kepadaNya, kuantitas dan
Hadis diriwayatkan oleh Bukhari dalam kualitas ibadah makin meningkat, dan
Ash Shaum. Muslim dalam Shalat al mendapatkan pahala yang berlipat ganda
musafirin, Abu Daud dalam Ash Shalat. (An Nawawi, Syarh Shahih Muslim, Juz 3,
Semuanya dari jalur ‘Aisyah r.a. hal, 59)
Aisyah r.a menceritakan bahwa ada
Hukum hadis : Shahih seorang wanita berkunjung ke rumahnya.
‘Aisyah r.a menceritakan bahwa Wanita itu bercerita tentang perbuatan
Nabi SAW mengerjakan shalat di malam yang dilakukan dengan sungguh-sungguh.
hari dalam waktu yang lama, akan tetapi di Hal ini disampaikan kepada Nabi SAW.
siang hari beliau menyederhanakannya. Disebabkan ucapan wanita tersebut Nabi
Tatkala beliau sedang duduk, datang SAW bersabda bahwa agama yang paling
beberapa mendekatinya. Kemudian Nabi disukai Allah adalah sesuatu yang kerjakan
SAW bersabda : secara kontinu sekalipun sedikit.
“ Hai manusia, lakukannlah perbuatanmu Dalam riwayat Muslim, nama wanita
sesuai dengan kemampuanmu sampai tersebut adalah Al Haula Binti Tuwait bin
kamu merasa bosan. Sesungguhnya Habib bin Asad bin Abd al ‘Uzza. Beliau
perbuatan yang paling dicintai Allah beribadah sepanjang malam sehingga tidak
adalah kontinu (terus dilakukan) walaupun ada waktu untuk tidur. Hal inilah yang
hanya sedikit.” HR.Muslim) membuat orang-orang bertanya kepada
Menurut Al Tulidy hadis ini menjelaskan Nabi SAW, mendengar itu Nabi SAW
bahwa perbuatan baik yang paling diridhai bersabda :
dan dicintai Allah SWT adalah yang “ Kerjakanlah pekerjaanmu sesuai
dikerjakan secara - terus menerus oleh kemampuanmu. Dan Allah tidak akan
seseorang sekalipun sedikit. (Al Tulidy, pernah merasa bosan sampai kamu sendiri
Jawahir al Bihar Fi al Ahadits al Shahihah yang bosan (berbuat baik).”
al Qushar. Hadis nomor 44, juz I, h. 40) Dalam riwayat Abu Daud diceritakan
Al Nawawi menambahkan bahwa dalam bahwa Aisyah r.a pernah ditanya tentang
hadis ini terkandung anjuran untuk amal Rasulullah SAW. Apakah beliau
senantiasa bermudaawamat dalam amal mengkhususkan pada hari-hari tertentu? “.
yang baik. Amal baik yang sedikit dan Aisyah r.a menjawab : “ Tidak
kontinue labih baik dari amal yang banyak sesungguhnya semua perbuatan Nabi SAW
namun terputus dalam jangka waktu yang adalah pembiasaan. Perbuatan apa saja
lama. Pesan moralnya adalah menjadikan
َُّ
ُّْ
ل ِ
ُُّّ
ي ُّق:ُّ ل ََا
ُّ ُّ ْه
ُّق ُِّي ُّللا
َُُّّع
ن َُّ ٍاس
ُُّّ
ض ر ُّ َُّب
ُُّّ ِ
ع ُّب
ن ْنِ ُّا
ُّ َُّ
ُّ
ع
ُّدَيا
ُِّ
ن َ
ُّْ ُّاِل َ
ُّ :ُّ َلم
ُّأي َُّ
س ُُّّ ِ
و ْ
ُُّّ
ه لي ََ
ُّ َلى
ُُّّ ُّ ُّللا
ع ُُِّّللا
ص ْل
ُُّّ ُّ
ِ ُُّ
و َُّ
س ِ
ُّل
ر ُّ
ُّ.َُّة ْ
ُُّّ
ح ُّم
ةُّالس ُُّ
ُِّي ْ
ِي
ُُّّ
ف َُّ
ن ُُّّال:ُّل
ح ُّ َ ُِّللا
َ؟ُّقا
ُّ َُُُُّّّّل
ى َب
ُُّّإ َ
ُّأ
ح ُّ
ِ
“ Dari Ibnu Abbas r.a berkata : “ Rasulullah pernah ditanya : “ Agama yang paling
dicintai Allah? Nabi SAW menjawab : “ Agama yang lurus (terhadap kebenaran dan
mudah (tidak memberatkan).”
Takhrij al hadis
Hadis diriwayatkan oleh Muslim dalam ai
ُّيخرج ُّمن ُّالنار ُّمن
Iman, Abu Daud dalam al –libas, al ُّكان ُّفى ُّقلبه ُّمثقال
Tirmidzi dalam al Birr wa al Shilah, Ibn
Majah dalam al Zuhd. Kesemuanya dari ُّّةُّمنُّإيمانذر
dari jalur ‘Abdullah bin Mas’ud r.a. “ Akan keluar dari neraka orang yang di
Sedangkan Ahmad dalam Musnad dari dalam hatinya terdapat benih keimanan
Abu Rayhanah. walau sekecil apapun.” (HR. At Timridzi,
menurutnya derajat hadis ini adalah hasan
Hukum hadis : Shahih shahih)
sampai ahli surge pun yang memperoleh “ Keidnahan dalam bentuk pakaian dan
kenikmatan yang kekal, kelezatan, penampilan itu tiga unsur ; ada yang
kegembiraan, dan kesenangan yang tiada dipuji, ada yang dicela, dan tidak dipuji
bandingnya, bila mereka melihat Allah dan atau dicela.”
bersenang-senang dengan keindahan-Nya,
lupalah mereka akan segala kenikmatan Yang dipuji adalah karena Allah,
yang telah diperoleh itu, mereka asyik melaksanakan perintah-Nya dan mengikuti
menikmati keindahan-Nya dan mengambil contoh Rasulullah SAW seperti beliau
dari keindahan dan cahya-Nya kepada lakukan terhadap para utusan yang dating
keindahan mereka. Begitu juga Allah itu kepadanya dengan memperindah pakaian
indah dalam nama-nama-Nya (asma). untuk menyambut mereka. (Mubarakfuri,
Semua nama-nama Allah adalah yang Tuhfatul ahwazi, hal. 86)
tercantik dan terindah. Firman Allah SWT Yang dicela adalah jika melakukannya
; karena tujuan dunia, jabatan, kesombongan
ُّولل ُّأسماء ُّالحسنى dan keangkuhan. Kesombongan akan
menghancurkan kebenaran dan
ُّفادعوهُّبها meremehkan manusia. Kesombongan pula
“ Allah mempunyai asmaul husna, maka yang menyebabkan seorang hamba tidak
bermohonlah kepada-Nya dengan akan masuk surge walaupun sekecil
menyebut asmaul husna )QS. Al Araf : apapun benih kesombongan itu. Adapun
180) yang tidak dipuji dan tidak dicela ialah
yang dilakukan bukan karena apa-apa dan
Allah itu indah dalam sifat-sifat-Nya. Sifat tidak mempunyai tujuan tertentu. Nafsu
yang memiliki kesempurnaan, kegaungan, menyombongan diri dan membangga-
dan kebesaran khususnya sifat kasih banggakan diri termasuk diperbolehkan,
sayang, kebaikan, dermawan, dan dan bahkan dianjurkan, seperti tatkala
kemuliaan. Af’al-Nya juga indah, seindah memerangi musuh Allah. Nabi SAW
kebaikan yang dipuji dan kecantikan yang pernah melihat Abu Dujjanah simak bin
disanjung dan disukuri. Ia adil dalam Kharasah al Anshary yang bersikap secara
nertindak, bijaksana dalam berbuat. Taka pongah diantara dua pasukan. Lalu beliau
da perbuatan-Nya yang sia-sia, hina atau bersabda,” Itu adalah cara berjalan yang
mengandung aniaya. Af’al-Nya dibenci Allah kecuali di tempat seperti
mengandung rahmat dan hidayah, petunjuk ini.”
dan keadilan. Ibn al Qayyim berkata ; Dalam riwayat Ahmad yang lain dari Jabir
bin Atik r.a, Nabi Saw bersabda ;
ُِّللا
ُُّّ ل ُْ
ُّ ُُّ
و َُّ
س ُُّّ ل
ر َُّا
ُّ َ
ُّق:ُّ لَُّا
ُّ َ
ه ُّق
ُّ ْ
ُُّ
َن ُُّّ ِى ُّللا
ع َ
ِر ُّر
ُُّّ
ض َُّا
ب ُُّّ ْ
ج َُّ
ن ُّ
ع
ُّما َُّ ء
ُّ َِل
ُّ ُُّخ
َُّ
ي ُّْ ُّ َ
ُّال ُِّ
ن ُُّّ ُّ
م إن ُّ
ُِّ :ُّ لم َّ
َُُّّ
س ُُّّ ِ
و ُّْ
ه ُّل
ي ََ
ُُُّّّ َلى ُّللا
ع ُّ
ص
ُِّى ُُّّ
ت فال َُّ ,ها ُّللا
ُّ َُ
ُُِّّ
ض ْ
ُُّّ
غ يب ُُّ ما َُّ ها
ُّ َْ
ُّ ُِّ
ن َُّ
م ُُّّ ُُّللا
و ُّ ها َُّ
ُّحِب ُ
ُّي
ُّ
ُّدَْ
ُّ ُِّ
ن َُّ
ع ُُّّ ِب
و ْ
َر
ُُّّ ُّْ
ُُّّال
ح ِىُُّّ ِ
ف ُُّ
ل ُُّّ
ج ل ُّالر ُُّا
ُّ َ
ِي ُّْ
ت ُُّّ
خ ها ُّإ
ِ ُُّ
ُّحِب ُ
ُّي
ُّ
ُِّث
ُّيُّْ
ُّ ِ
َد ُّْ ُُّ
ُّال
ح ُّك
ر ُّْ
ُّ ِ َ
ُّذ
ُُّّوَة
ِ َُّ
ُّد
ق ُّالص
“ Sesungguhnya di antara kesombongan itu ada yang dicintai Allah dan dibenci Allah.
Kesombongan yang dicintai-Nya diantaranya adalah kesombongan seseorang di medan
perang, saat bersedekah, dan menyebutkan hadis.”
ُّل
ُّ َ :ُّ ل
َُّقا
ُّ ََا
ُّ ُُّّ ه
ق َُّْ
ُُّ
ن ُُّّ ِى ُّللا
ع َُّ
ض ُُّّ َة
ر َُّْ
ُّي
ر ُُّ ُّى
ُّه
ر ُّ َب
ِ ُُّّ ْ
أ َُّ
ن ُّ
ع
ُُّ
ِن ْم
ُؤ ُّالم:ُّ َلى ُّللا ُّعليه ُّوسلم للاِ ُّص
ُُّّ ل ُُّ
ُّْ
سُو
َُّ
ُّ
ر
ِن
ُِّ ُم
ْؤ َ ُّالمِن
َ ُّللاِ ُّمإلى ُِّ َب َحَأٌ ُّو ْرَيِي ُّخ َ
القو
ُُِّّْ
ف ِيّعالض
“ Dari Abu Hurairah r.a berkata, bahwa Rasulullah SAW bersabda,” Orang mukmin yang
kuat lebih baik dan lebih dicintai daripada orang mukmin yang lemah.”
Takhrij al hadis
Hadis diriwayatkan oleh Muslim dalam al Qadar, Ibn Majah dalam al Zuhud, dan Ahmad
dalam Musnad. Kesemuanya dari Abu Hurairah ra.a
ُّْ
ُِّ
ن َُّ
ع ُّْاس
ت ُّ َُُّّ َ
و ك ُ
ُُّّ ْف
َ
ُّع َُّ ما
ُّي
ن ُّ َُّ َ
ُّ َُّل
ى ُُّّ ْ
ع ُِّ
ص ُّْ
ر ُّإ
ح ُّ
ُِّ ٍ َي
ْ
ُُّّ
ر ُُّّ ّ
خ ُّ
ل
ُُِّكُِّى َُّ
ف ُّ
و
ْ َُّ :ْ ُت ََُّل َُّ شَيء َُُّّك ََا َ ْإ ُُّّ ,ْ ُّلُتََُّ
ُُّّ
ُّلو ُّق
ل ُّ ُّ ُّف
ُّ ُّب
ُّ ُّأ
ص ُُّّ نُّ َِ
ُّ و ُّْ
ُِّج
ز ع ُُِّّالل
و ُّ ِ ُّ
ب
ُّما َُّ
ُّ َ
ُّو.ُللا َ
ُُّّ ُّ
ُّرَدُّ :ُّ ْ
ُّق ُِّ
ن ُّل
ك ََُّ
ُُّّ ذا
و َك
ُّ َُّ ذا
ُّ َُّ
ُّ َ
ُّ ُّكُ
لتُّْ
َُّ
ُّع َ
ِى ُّف َّ
ُّ
ن ُّ
أ
َان ُّْ
َّ َُّالش
ُُّّ
ي ُّم
ل ََ
ُّ ُُُّّ
ع َُّ
ح ْت
ُّف
ت ُّ َُّْ
ُّ ُّل
و َُُُّّّ
إنُّ
ِف َُّ.َ
ُّ ل َُّ
َُّ
ع ُُّّء
ف َشَا
ُّ ُّ
“ Dalam semua kebaikan, lakukan perbuatan yang memberikan manfaat bagimu, mintalah
pertolongan kepada Allah dan jangan cepat lemah (berputus asa). Bila ada sesuatu yang
menimpamu maka jangan ucapkan : kalaulah aku telah berbuat ini dan itu akan tetapi
ucapkan ;” Allah yang telah mentakdirkannya, apa yang Dia kehendaki maka terjadilah.
Maka kata ‘andai’ membuka godaan syetan.
seorang mukmin yang kuat dan kesatria lemah sesungguhnya dinisbahkan kepada
lebih bersemangat dan energik dalam kesungguhan jiwa (mujahatadatu al nafs)
fastabiqul khairat dan beramal ma’ruf nahi dan menjaga ketaatan, berbuat untuk
munkar, lebih sabar dalam menerima kemaslahatan manusia dan menolak dari
musibah atau cobaan dalam segala hal, perbuatan jahat.
lebih tekun dalam melaksanakan Kewajiban manusia untuk
kewajiban-kewajibannya selaku seorang senantiasa berbuat sesuatu yang
mukmin, seperti puasa, haji, zakat, dan bermanfaat dalam urusan agama dan dunia
dzikir. Oleh karenanya, Allah sangat sehingga dapat menjaga eksistensi dan
mencintai seorang mukmin yang kuat keselamatan agama, keluarga dan
jasmani dan rohaninya, mukmin yang akhlaknya
kehidupannya banyak memberikan Orang yang senantiasa minta pertolongan
manfaat bagi dirinya dan masyarakat kepada Allah niscaya Allah lah sebagai
sekitarnya. Adapun bagi yang lemah penolong
jasmani dan rohaninya (iman) hidupnya Menjadi obat ketika terjadi
akan menjadi benalu di tengah-tengah musibah. Seyogyanya seorang hamba
masyarakat (sampah masyarakat). menerima qadha dan qadar-Nya, dan
Pesan Moral Hadis menjauhkan dari sifat kufur sebagai
Allah sangat mencintai hamba- penyebab kerugian dunia dan akhirat.
Nya yang kuat iman dan fisiknya. Kuat dan
C. Syukur Nikmat
َْ
ُّن ِب ُّأ
يحُُّ َ
هوَُ
ِل ُّو َا
ة ُّإ ْم
ِع ٍْ
د ُّن َب
َُّعَلى َ ُّللاُُّع
َم َْ
نع َ
ما ُّأ
ِ
ْه
ُُّّ ََ
ليهاُّع ََ َ
َىُّأَثر َ
ير
“ Tidak ada sebuah nikmat yang Allah berikan kepada seorang hamba melainkan Dia
suka memperlihatkan keagungan nikmat kepada hamba-Nya.”
Dengan demikian, menurut Apakah ia memperlihatkan pakaian indah
peneliti kualitas sanad di atas menjadi yang dipakainya, atau rumah yang tempati.
hasan li gayrihi disebabkan syawaahid Dan karena kecintaan Allah –lah kepada
(hadis penguat dari jalur berbeda). hamba Dia menurunkan pakaian dan
Allah sangat senang dan cinta jika perhiasan untuk memperindah penampilan
nikmat-Nya itu diperlihatkan dalam para hamba-hamba-Nya. Allah berfirman
keseharian hidup seorang hamba-Nya. dalam Al Quran ;
ُّْ َُّا
ُِّ
ى ر ُُّ اساا
ُُّّي
و ُّ َ
ب ُِّ ْ
ُّل
ُّ ُُّ
م ُّْ
ك ُّل
ي ََ
ُُُّّّ َا
ع ُّل
ن َُُّّْن
ز ْأ
ُّ َُّ د
ُّ ْق
ُّ َُّ َ
ُّ ُّد
م ُّ َ ِى
َُّأ
ُّ َُّ
ن ُّي
ب
ُّ.ٌر َُّ
ُّْ
ي ُُّّ َك
خ ُّل
َُّ
ُِّذ
ُّ َى ُّق
و ُّْ
ُّ اسُ ُّالت ُّ َُّل
ب َِ
ُّ ُُّّ ,شاا
و ُّيِْ
َُُّّ
ر ُُّّ ْ
و ُُّ
م ُِّ
ك ُّْء
ت َُّس
و ُّ
ُّ.ن َْ
ُُُّّ
و َذ
ُّك
ر ُّ ّيَُّْ
ُّ ُّْ
ُّه
م ُّ َل َُُِّّللا
ُّل
ع ُُِّّات
ُّ يَأ
ُّ َ
ُُّّْن َُُّّ
ُِّ
م َِ
ُّل
ك ُّ ُّ
ذ
“ Hai anak Adam, sesungguhnya kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk
menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itu adalah
sebagian dari tanda-tanda kekuasaan Alllah, mudah-mudahan mereka selalu ingat.” (QS.
Al A’raf : 26)
Nikmat-nikmat Allah selalu silih berganti Pesan Moral Hadis
kepada hamba-Nya. Kemudian sebagai Allah sangat senang dan cinta jika
‘pengikat nikmat’ tersebut adalah dengan nikmat-Nya itu diperlihatkan dalam
mengungkapkan rasa syukur yang keseharian hidup seorang hamba-Nya.
didirikan atas tiga asas. Yaitu, dengan Memperluas di dalam melakukan
mengakui nikmat yang telah diberikan perbuatan baik dengan mempererat tali
dalam batin, menceritakannya dalam zahir, persaudaraan dan membantu orang-orang
dan menggunakannya sesuai dengan yang membutuhkan.
kehendak yang memberi nikmat. Syukur
seorang hamba kepada kekasihnya,
hendaknya muncul dari pengetahuannya
terhadap nikmat-nikmat yang Kesimpulan
dianugerahkan-Nya kepada kekasih-Nya Allah SWT Maha Rauf
dan orang-orang yang beramal untuk-Nya. mencurahkan rahmat-Nya hanya kepada
Yaitu, orang-orang yang bersyukur ‘Ibad, yakni kepada hamba-hamba-Nya
kepada-Nya atas nikmat-nikmat yang yang taat atau yang menyesali kesalahan-
diterimanya, lalu menunaikan kewajiban kesalahannya dan bertaubat kepada-Nya.
dengan ucapan dan perbuatan. Rahmat dan kasih sayang Allah dicurahkan
kepada hamba-hambaNya yang menjalin
Al Bagdady, Ibn Rajab al –Hambali, Jami’ Dewan Redaksi, Ensiklopedi Islam, Jakarta
al ‘ulum Wa al Hikam Fi Syarh : Ikhtiar Baru Van Hoeven, 1994
Khamsina Hadtisan Min Jawami’
al Kalam, Al Qahirah : Dar al Fayyadh, Mahmud Ali, Manhaj al
Hadits, 2000 M/1418 H. Muhadditsin Fi Dhabth al Sunnah.
Al Qahirah, Maktab al Kuliyyat al
Al Bayhaqi, Ahmad bin Husein bin ‘Ali Al Azhar al ‘Ilmiyyah, 1337/1957.
bin Musa Abu Bakar, Sunan aL – Edisi Indonesia Metodologi
Bayhaqi al Kubra,ttp: Maktabah al Penetapan Kesahihan Hadis”.
Baz, 1414 M/1994 M. Bandung, Pustaka Setia, 1998.