You are on page 1of 30

Hubbullah (Cinta Allah ) dalam Perspektif Hadis

HUBBULLAH (CINTA ALLAH ) DALAM PERSPEKTIF HADIS


Rohmat Romdoni Soleh
Fakultas Keguruan Dan Ilmu Pendidikan, Universitas Esa Unggul
Jalan Arjuna Utara No 9 Kebon Jeruk Jakarta 11510
solehromdoni@gmail.com

Abstract
Hated and loved are sunnatullah. Humans are hated due to several factors,
including; weak faith, narrow soul and short-sightedness of heart. These factors
make humans indulge their lust rather than the way they are until their behavior
is like an animal even more misguided. They do not establish good relations with
Him, never and regret and repent of their sins and mistakes. They are servants of
Satan (‘Abd al Shathan) Allah hates disobedience and perpetrators. Instead
humans are loved because they have a good relationship with Him. Always obey
and regret his mistakes and repent to Him. God loves all kinds of goodness and
the culprit. They are servants of Allah (‘Abdullah). A servant of Allah who wants
to reach the degree of being loved by Allah (al mah bub minallah) must go
through the stages, including through the degree of mahabbah and loving Allah
(al muhibb lillah) in the deeds of action in the perspective of the hadith. Acts or
behaviors that make Allah's servants loved by Allah have already been
established in the authentic al-Sunnah al shahihah of the Prophet Muhammad.
This paper wants to find out exactly how the views of Islam are derived from the
Qur'an and al Sunnah al shahihah regarding the quality of the hubbullah
tradition, keeping the people from praying and practicing that is not worthy of
being used as a backrest.

Keywords : sunnah, hadits, hubbullah

Abstraksi
Dibenci dan dicintai merupakan sunnatullah. Manusia dibenci akibat beberapa
factor, diantaranya ; lemahnya iman, jiwa yang sempit dan kepicikan hati. Faktor
tersebut menjadikan manusia memperturutkan syahwatnya daripada akanya
hingga perilakunya tak ubahnya seperti hewan bahkan lebih sesat. Mereka tidak
menjalin hubungan baik denganNya, tidak pernah dan menyesal dan bertaubat
atas dosa dan kesalahannya. Mereka adalah hamba syetan ( ‘Abd al syathan)
Allah benci terhadap kemaksiatan dan pelakunya. Sebaliknya manusia yang
dicintai disebabkan mereka menjalin hubungan baik denganNya. Senantiasa taat
dan menyesali kesalahan-kesalahannya serta bertaubat kepada-Nya. Allah sangat
mencintai segala bentuk kebaikan dan pelakunya. Mereka adalah hamba Allah
(‘Abdullah). Seorang hamba Allah yang ingin mencapai derajat dicintai Allah (
al mahbub minallah) harus melalui tahapan-tahapan, di antaranya melalui derajat
mahabbah dan mencintai Allah (al muhibb lillah) dalam amal perbuatan dalam
perspektif hadis. Perbuatan atau perilaku yang menjadikan hamba Allah dicintai
Allah ternyata sudah termaktub dalam al – Sunnah al shahihah yang autentik
dari Rasulullah SAW. Tulisan ini ingin mengetahui bagaimana sesungguhnya
pandangan Islam yang bersumber dari Al Quran dan al Sunnah al shahihah
mengenai kualitas hadis hubbullah, menjaga umat dari berhujjah dan
mengamalkan yang tidak layak dijadikan sebagai sebuah sandaran.

Kata kunci : sunnah, hadits, hubbullah

Forum Ilmiah Volume 15 Nomor 3, September 2018 535


Hubbullah (Cinta Allah ) dalam Perspektif Hadis

Pendahuluan keburukan, demikian yang dikatakan oleh


Menurut Muhammad al Baqir, Ibnu al Qayyim rahimahullah.
umat Islam sekarang sangat memerlukan Faktor-faktor di atas dapat
teladan yang baik dalam menghadapi menjadikan seseorang menjadi hamba
tantangan zaman yang bertentangan syetan (‘abd al syaythan). Terlalu cinta
dengan akidah agamanya (Muhammad al dengan harta benda dengan kecintaan yang
Baqir, ulama, sufi dan pemimpin umat, berlebihan, menjadikan dunia tujuan utama
Bandung ; Mizan, 1993) padahal dia bersifat metaforal (semu)
Dalam Al Quran dikatakan bahwa (QS.Al An’am\6 : 32) mengejar
yang paling takut di antara hamba- kemegahan dunia dan bermewah-mewah,
hambaNya adalah para ulama (QS.al Fathir terperangkap pada gaya hidup hedonisme,
35 : 28). Posisi ulama yang mendapatkan lebih memperturutkan syahwat daripada
pujian Allah semacam ini karena mereka akalnya, perilaku dan perbuatannya tak
adalah penyampai risalah dan pengawal ubahnya seperti hewan bahkan lebih sesat,
syariat, mereka merupakan pewaris para hidupnya hanya makan, minum dan
nabi dalam menyampaikan ajaran-ajaran bersetubuh. Yang diutamakan adalah
Al Quran dan Sunnah Rasulullah SAW. zhahirnya saja, akan tetapi batinnya
Mereka teladan dalam segala tingkah laku, kosong dari ilmu agama. (Muhammad ‘Ali
ucapan, pendapat, maupun pemikirannya al Humaydi, Adab al Insan Fi al Islam,
terlebih pada zaman materialistis. Surabaya; maktabah Muhammad bin
Di zaman materialistis, fenomena Muhammad Nabhan wa Awladuh, hal.
al hubb (cinta) sangat berarti. Mungkin 153-154).
disebabkan seseorang tidak mengerti Pola hidup bermewah-mewahan
makna al hubb secara hakiki, terpedaya telah menjadi ancaman kerusakan akhlak
dengan materislistis dunia dan dan akidah manusia sebagaimana Allah
kemaksiatan. Cinta terhadap dunia materi firmankan dalam QS. Al Isra : 16 ;
telah menjadikannya lalai dan semakin “ Dan jika hendak membinasakan suatu
jauh dari TuhanNya. Di sampimg itu negeri, maka kami perintahkan kepada
banyak yang akalnya diselimuti oleh nafsu orang yang hidup bermewah-mewahan di
keserakahan, angan-angannya terfokus negeri itu ( supaya mentaati Allah); akan
kepada kesenangan temporal, perilakunya tetapi mereka melakukan kedurhakaan di
buruk. “ Din” nya bercampur maksiat dan negeri itu. Maka sudah sepantasnyalah
dosa, serta akidahnya ghayr salimah, berlaku ketetapan Kami; kemudian Kami
menentang hidayah kenabian. Dalam hancurkan negeri itu sehancur-
menjalani kehidupan, manusia dihadapi hancurnya.”
berbagai macam problematika hidup dan Kehidupan bermewah-mewah
persaingan kerja di mana setan berperan di secara otomatis menimbulkan kemelut di
dalamnya. Sehingga akhirnya terperosok masyarakat, misalnya ; merajalelanya
ke dalam jurang yang menyesatkan dan korupsi, penyalahgunaan jabatan, dan
membahayakan, akibat lemahnya iman, berbagaia bentuk keserakahan lainnya.
jiwa yang sempit dan kepicikan hati (Faqir Mereka termasuk golongan yang dimurkai
Zulfikar Ahmad Naqsabandi, Love for dan dibenci Allah (‘Abd al Syaythan).
Allah A Translation of ishq ilahi, Chicago, Mereka tidak akan mendapatkan rahmat
faqir publication, 2001, hal.27). Di dan kasih sayang Allah selama mereka
samping itu ada tiga hal yang menjadi tidak bertobat dan berusaha memperbaiki
musuh seorang hamba, yaitu ; hawa nafsu, diri dengan amal soleh. Mereka tidak
syetan, dan jiwa yang menyuruh kepada menjalin hubungan baik dengan Sang

Forum Ilmiah Volume 15 Nomor 3, September 2018 536


Hubbullah (Cinta Allah ) dalam Perspektif Hadis

Pemberi rahmat, yaitu Allah SWT. nikmat kepada mereka. (M.Ali Usman,
Manusia tidak mungkin melepaskan hawa dkk, Hadis Qudsi pola pembinaan akhlak
nafsu secara total karena ia merupakan muslim, Bandung; Dipmogoro, 1993) hal.
bagian dari dirinya. Yang diperintah adalah 109)
mengalihkan hawa nafsu dari kenikmatan Para pakar Al Quran dan Sunnah
yang merusak ke tempat yang aman dan memahami cinta Allah kepada hamba-Nya
selamat. sebagai limpahan kebajikan dan anugerah-
Salah satu tempat aman dan Nya. Anugerah Allah tidak terbatas, karena
selamat adalah dengan meraih cinta kasih itu limpahan karuniaNya pun tidak
Allah (hubbullah). Allah SWT terbatas. Limpahan anugerah-Nya
menanamkan cinta-Nya di hati setiap disesuailkan dengan kadar cinta manusia
manusia saat penciptaan mereka. Allah kepada-Nya yang dimanifestasikan dalam
cinta kepada yang ingin mencintai-nya. bentuk kataatan kepada-Nya. Dengan
Untuk itulah Allah menciptakan makhluk, demikian ukuran cinta adalah ketaatan
menentukan syariat-Nya, serta kepada Allah, yakni ketaatan yang tidak
menurunkan kitab-kitab-Nya sebagai tali boleh ditunda, tidak juga dipikirkan apakah
yang mengikat. (Thaha Baqi Surur, perintah itu perlu dipenuhi atau tidak.
Syakhsiyah as –Sufiyah, diterjemahkan Bila ketaatan kepada Allah yang
Muhammad Nur Mufid, Syariat dan menjadi ukuran cinta, berarti perbuatan
pengembangan Rohani, Pustaka progresif, yang tercela tidaklah layak menurut Allah.
1996, hal. 89) Allah tidak akan menerima perbuatan
Kapan seseorang akan meraih cinta dan selain perbuatan yang ditujukan hanya
kasih sayang Allah. Menurut Quraisy kepada-Nya. (Ahmad Ibnu Taimiyyah,
Syihab bahwa Allah bersifat Rahim artinya Majma’ Fatawa, Editor Abd al Rahman
kasih sayang yang dicurahkan kepada yang Muhammad Qasim, Riyadh, Dar al amal al
memiliki hubungan baik dengan pencurah kutub, jilid X, hal 48-49). Orang yang
yang memiliki sifat itu. Allah sebagai bersih keimanannya hanya akan sampai
Rahim mencurahkan rahmat-Nya hanya pada strata al hub, setelah mendaki tangga-
‘ibad, yakni kepada hamba-hamba-Nya tangga sebelumnya. Dan untuk bisa
yang taat atau yang menyesali kesalahan- mendaki strata yang lebih tinggi lagi hanya
kesalahannya dan bertaubat kepada-Nya. bisa dilakukan setelah mencapai derajat
Rahmat dan kasih sayang Allah dicurahkan mahabbah. Bila ia mendaki mulai dari
kepada hamba-hamba-Nya yang menjalin derajat orang yang mencintai Allah (al
hubungan baik dengan-Nya. (Quraisy mubibb lillah) ke derajat orang yang
Syihab, Tafsir al Mishbah; pesan, kesan dicintai Allah (al mahbub minallah), jalan
dan keserasian, Ciputat, Lentera hati, kea rah sana adalah dengan amal itu
hal.62) sendiri. ( Abdul Aziz Mushtafa, Syarh
Cinta kasih Allah kepada hamba- Asbab al ‘Asyrah al mujabah li
Nya berarti Allah memberikan dan mahabbatillah kama adhaha al Imam Ibn
melimpahkan nikmat-Nya kepada mereka. al Qayyim al Jauziyyah, (Riyadh, Dar al
Allah SWT mengkaruniakan pahala dan thibah, 1994, cet. 1, hal.4)
nikmat kepada mereka, menaungi dan Tulisan ini mencoba untuk
melindungi mereka pada hari kiamat di memaparkan perbuatan atau amal yang
kala tidak ada naungan dan perlindungan menjadikan seseorang hamba dapat
selain naungan dan perlindungan-Nya. meraoh cinta dan kasih sayang Allah.
Memelihara mereka dari siksaan dan Perbuatan-perbuatan apa yang menjadikan
melimpahkan berbagai kesenangan dan seorang hamba dapat meraih hubbullah

Forum Ilmiah Volume 15 Nomor 3, September 2018 537


Hubbullah (Cinta Allah ) dalam Perspektif Hadis

(cinta Allah) dalam tinjauan hadis Nabi diketahui bagaimana sesungguhnya


Shallallahu ‘alaihi wasallam, bagaimana pandangan Islam yang bersumber dari
dampak positif baginya. Di samping al Sunnah al Shahihah mengenai
menghindari dari penyampaian hadis yang hubbullah.
periwayatnya tidak sesuai dengan kaidah 3. Menjaga umat dari berhujjah dan
kesahihah hadis baik dari segi sanad dan mengamalkan hadis-hadis tentang
matan hadis, maka penulis berusaha hubbullah yang tidak layak dijadikan
mentakhrij hadis, mencari kualitas dan hujjah.
derajat hadis serta mengklasifikasikan
hadis tentang hubbullah sesuai dengan Berdasarkan tujuan di atas, maka
kandungan tema yang terdapat dalam diharapkan tulisan ini memiliki kegunaan
kitab-kitab hadis mu’tabar, setelah itu sebagai berikut :
istinbath al hadis (pesan moral hadis). 1. Mendapatkan gambaran bahwa Islam
adalah agama yang sesuai dengan fitrah
Permasalahan kemanusiaan, moderat dan sebagai
Term al hub dalam kajian Rahmatan Li al – Alamiin
kemungkinan banyak mencakup 2. Menjadi sarana untuk bertaqarrub
permasalahan penting, diantarannya ; kepada Allah SWT, yaitu untuk meraih
definisi al hubb baik secara etimologi dan ridha-Nya
terminologi menurut ulama, jenis cinta 3. Memberikan sumbangsih pemikiran
yang diridhai Allah dan Rasul-Nya, dan pengetahuan positif kepada
kualifikasi hadis tentang al hubb dalam masyarakat, khususnya insan akedemis
kitab-kitab hadis mu’tabar, fiqh al hadis yang senantiasa ingin memperdalam
dengan dukungan ayat-ayat Al Quran dan ilmu-ilmu pengetahuan, khususnya ilmu
buku penunjang, serta pendapat dan hadis.
pandangan para ulama sekitar hadis-hadis
cinta. Tinjauan Pustaka
Untuk penyelesaian permasalahan
Tujuan diatas maka penulis akan mencoba
Secara umum, tujuan tulisan ini adalah ; menelusuri berbagai hadis tentang
1. Untuk mengungkap kandungan tema- hubbullah dari kitab-kitab hadis-kitab
tema hadis yang terdapat dalam kitab- hadis induk Sembilan (Kutub al Tis’ah)
kitab induk hadis yang Sembilan (kutub antara lain ; kitab Shahih al Bukhari,
al tis’ah) tentang hubbullah – sehingga Shahih Muslim, Sunan Abu Dauda, Sunan
dapat diketahui bagaimana Al Tirmidzi, Sunan al Nasai, Sunan Ibn
sesungguhnya Islam memberikan Majah, Sunan al Darimi, Musnad Ahmad
bimbingan dan petunjuk kepada ibn Hambal dan kitab Muwatha al Imam
umatnya dalam rangka memperoleh Malik.
kebahagiaan dan kesuksesan hidup di
dunia dan akhirat dalam naungan cinta Metode Penelitian
Allah SWT. Di samping memperbaiki Untuk membahas permasalahan di
hubungan hamba dengan Rabb-Nya atas secara sistimatis, maka penulis akan
agar tidak lalai akibat kecintaan menempuh tiga tahapan, yaitu :
terhadap dunia materi.
2. Mengungkap kualitas riwayat atau Pengumpulan data
hadis tentang hubbullah dari segi sanad Menggunakan metode penelitian
maupun matan hadis – sehingga bisa kepustakaan (Library Research), yaitu

Forum Ilmiah Volume 15 Nomor 3, September 2018 538


Hubbullah (Cinta Allah ) dalam Perspektif Hadis

mencari dan mengumpulkan berbagai cinta. Cinta dinamakan seperti ini karena
literature yang relevan atau berkaitan cinta itu bisa sampai ke buah hatinya.
dengan permasalahan. Dalam kitab al Risalah al Qusayriyyah
dituliskan beberapa makna asal al hubb, di
Analisis dan Kualitatif antaranya adalah :
Data yang sudah dikumpulkan
َُّ
‫د‬ ‫مو‬ ْ
َ‫اءال‬ ََ
‫ف‬ ‫ِص‬
‫ٌل‬‫ْم‬
‫إس‬ ‫ُب‬
ُِّ ‫الح‬
َّ‫ِل‬.
kemudian dianalisa secara kritis dengan
menggunakan pendekatan kritik hadis, ُْ
ُّ‫ل‬ ‫ُو‬
‫َق‬‫بت‬ََ
‫َر‬ ْ ‫ن‬
‫الع‬ ِ ِ
‫ة‬
yaitu :
‫َان‬
ُِّ َ ِْ
ُّْ‫اِلس‬
‫ن‬ ‫َاض‬ ِ‫فا‬
‫ءَبي‬ ََ‫لص‬ِ
a. Pendekatan kritik sanad hadis yang
mengacu pada kaidah atau standar ُّ‫ها‬َِ
‫َت‬‫َار‬ ‫نض‬ََ
‫و‬
kesahihan hadis
“ Al hubb (cinta ) adalah sebuah nama
b. Pendekatan kritik matan hadis yang
untuk menggambarkan kesucian dan
mengacu pada kaidah kesahihan
kemurnian sebuah kasih sayang. Orang
matan. Ini dilakukan khususnya bila
Arab biasa mengatakannya sebagai
ditemukan pertentangan riwayat lambang kemurniaan dan bersihnya gigi.
dengan riwayat para periwayat yang Pendapat lain berarti al hubab, artinya : “
lebih tsiqah atau bertentangan dengan menyebabkan air pasang disaat terjadi
kaidah kesahihah matan hadis secara
hujan deras. Dengan demikian al
umum.
mahabbah adalah mendidihnya hati ketika
haus dan keinginan kuat ingin bertemu
Hasil dan Pembahasan dengan sang kekasih.
Kajian Hadis-Hadis Hubbullah Secara terminologi kata al hub
a. Definisi al - Hubb (cinta) (cinta) menurut Dr. Muhammad
Dalam al Mu’jam al Wasith makna asal al Muhammad Syarif (pakar hadis) adalah
hubb berarti : ‫الوداد‬ (al Widad) kecendrungan jiwa seseorang kepada
sesuautu yang diinginkan agar dapat
artinya “ cinta”. Dalam al Mukhtar al
memberikan kenikmatan dan kelezatan
Shahihah, makna asalnya adalah
kepadanya.
( ‫ّةالقلب‬
‫)حب‬ artinya “ buah
َُّ ِ‫ْع‬
ُّ‫إل‬
‫ى‬ ُّ ُُّّ
‫ب‬ ُُّْ
َّ‫لل‬ ُّ‫م‬
‫ي‬ َ
ُّ
ِ
ُُّّ
‫ُّه‬ِ َ‫ل‬
‫ذاذ‬
ُّ ُّْ
ُِّ
‫اسْت‬ َ
‫ِو‬
ُّ ُّ ُّ‫سَا‬
‫ن‬ ِْ
ُّ‫ن‬
ُُِّّ
‫ل‬ ‫ِه‬
ُُّّ
‫ل‬ ِ َُّ
‫ت‬ َ‫ُّا‬
ُّ‫ف‬
‫ق‬ ُّ َ
‫ُّو‬ُُِّ ُّ
‫الم‬ َ‫ْئ‬
‫ٍم‬ َُّ‫ش‬
‫ى‬ ُّ
kecendrungan jiwa seseorang kepada sesuautu yang diinginkan agar dapat memberikan
kenikmatan dan kelezatan kepadanya
Pendapat lain al hub adalah senantiasa Jiwa akan merasakan kenikmatan saat
ingat dan rindu kepada orang yang dicintai melihat keindahan sebuah gambasemacam.
dan dikasihi. Maka jiwa seseorang yang salim akan
Sebagian ulama berpendapat : “ Mahabbah memiki kecendrungan kepadanya dan
adalah mengikuti Rasulullah SAW. merasakan kelezatannya.
Ada tiga sebab jiwa manusia cenderung 2. Kenikmatan intelektual (‘aqliyyah) dan
mencintai sesuatu, yaitu : ruhaniyah (hati)
1. kenikmatan yang dirasakan (
ّ‫ةُّالحِس‬
‫ِية‬ ُ‫)اللذ‬ Misalnya, mencintai orang soleh dan para
ulama, mencintai penyeru kebajikan, dan
penguasa yang adil dan bijaksana.

Forum Ilmiah Volume 15 Nomor 3, September 2018 539


Hubbullah (Cinta Allah ) dalam Perspektif Hadis

meskipun it besar; dan mengagnggap


3. Perbuatan baik orang lain besar apa yang diperoleh dari sang
Sebuah ungkapan mengatakan : “ kekasih meskipun terlihat sedikit.”
Berbuat baiklah kepada siapa saja,
niscaya anda akan menjadi raja baginya.” Pendapat lain mengatakan bahwa
al hub adalah perasaan jiwa dan gejolak
Sedangkan menurut ulama tashawwuf hati yang mendorong seseorang untuk
bahwa makna al hub adalah sebagai mencintai kekasihnya dengan penuh
berikut : gairah, lembut, dan kasih sayang.
(Abdullah Nasih Ulwan, Islam wa al hubb,
Abu al Qusyayri (w. 465 H\1074 M) – Kairo, Dar al Salam, 1983 M) cet.
rahimahullah – mengatakan : V, thn, 1996. Ada yang berpendapat bahwa
ُ‫َب‬
ُّ‫ة‬ َ‫ال‬
‫مح‬ al hub (cinta) adalah kecendrungan terus-
menerus, dengan disertai hati yang
ُِّ
ُِّ
‫ه‬ ‫َات‬‫ِف‬ ِّ‫مح‬
‫بُّص‬
ِ ُ‫ال‬ْ ُ‫ْو‬‫مح‬ُ meluap-luap. Pendapat lain mengatakan itu
ُِّ‫ْب‬
‫ُو‬‫ْب‬
‫َح‬ ْ ‫ات‬
‫الم‬ ُ َ ‫إْثب‬
َِ
‫و‬ artinya hati yang buta untuk melihat selain
orang yang dicintai, tuli untuk mendengar
ِ
‫ِه‬
ُُّّ ‫ذات‬َِ
‫ب‬ selainnya, seperti yang dikatakn dalam
sebuah hadis :
“ Cinta adalah terhapusnya sifat-sifat
pecinta, menetapkan wujud esensial (dzat)
kekasih.”(Abu al Qaim Abu Al Karim bin ُّ‫ِى‬
‫ْم‬ ُ
‫ُّيع‬ ُِّ
ِ‫للشئ‬ َ‫ُبك‬
‫ح‬
Hawazin al Qusyayri, ar Risalah al
Qusyayriyah fi Ilmi al Tashawwuf, ّ
‫ُم‬
ُُّّ ََ
‫يص‬‫و‬
hal.482-483) Artinya : “ Kecintaanmu kepada sesuatu
Al Samnun (w. 298 H) – rahimahullah- bisa membuat buta dan tuli. (HR. Abu
mengatakan : Daud, no, 5130. Sanad hadis ini dha’if
dikarenakan terdapat perawi yang bernama
“ Para pecinta Allah telah menjadikan Abu Bakar bin Maryam).
kemulian dunia dan akhirat karena Nabi Menurut penulis bahwa al Hubb
Saw, mengatakan : “ Seseorang akan (cinta) adalah kecendrungan jiwa
bersama dengan orang yang dicintainya.” seseorang secara total kepada yang dicintai
(Samnun Ibn Hamzah al Muhibb al dan dikasihi (Allah dan Rasul), rela
Baghdadi. Beliau bergelar Abu al Hasan) mengorbankan diri dengan nyawa dan
harta demi dirinya, kemudian
Sedangkan Abu Yazid al Busthamy ( w. mengikutinya secara sembunyi dan terang-
261 H\875 M) – rahimahullah- terangan.
mengatakan :
b. Klasifikasi hadis-hadis Hubbullah
َُ‫ل‬
ُّ‫ل‬
ُّ ُّْ ِ
‫سْت‬
ُُّّ
‫ق‬ ُّ‫إ‬
ُّ
ُِّ ُُّ
ُّ
‫ة‬ ‫َب‬ َ‫ال‬
ُّ‫م‬
‫ح‬ ُّ Hadis-hadis yang membahas
tentang hubbullah banyak kita dapatkan
َُّ
ُِّ
‫ك‬ ُّْ
‫س‬ َُُّّ ْ
ُّ‫ن‬
‫ف‬ ُِّ
‫ن‬ ُُّّ ‫ْر‬
‫م‬ ‫ي‬ َُّ
ُِّ
‫ث‬ ُّ‫ال‬
‫ك‬ dalam kitab-kitab hadis mu’tabar :

‫ْل‬
ُُّّ
ِ ُِّ
‫ي‬ َ ُّ
ُّ‫الق‬
‫ل‬ ُّ ُ
ُّ‫ثا‬
‫ر‬ َ
ُُِّّْ
‫ك‬ ُّْ
‫ت‬ ُّ‫َا‬
‫س‬ ُّ
‫و‬ II. Hadis – Hadis Hubbullah tentang
َُّ
ُِّ
‫ك‬ ‫ب‬ ْ
ُُّّ
‫ِي‬ ‫ب‬ ُُّّْ
َُّ
‫ح‬ ُِّ
‫ن‬ ُّ
‫م‬ Perbuatan
A. Keutamaan membaca Al Quran
“ Cinta adalah melepaskan apa yang Keutamaan membaca surat Al Ikhlash
dimiliki seseorang untuk sang kekasih

Forum Ilmiah Volume 15 Nomor 3, September 2018 540


Hubbullah (Cinta Allah ) dalam Perspektif Hadis

Ada dua riwayat, pertama : Riwayat seorang hamba yang senantiasa membaca
‘Aisyah r.a tentang kecintaan Allah kepada surat al Ikhlash :

ُّ‫لا‬
ََُُُُّّّ
َُّ َ ‫سَل‬َُّ ََ َ‫ة‬ ََ ‫ْع‬
‫ج‬ ‫ر‬ ‫ث‬ ُُّّ
‫ع‬ ‫ُّمب‬ ُّ‫ه‬
‫و‬ ِْ
ُّ ُّ‫ل‬
‫ي‬ ُّ ُّ‫ه‬
‫ع‬ ُ‫ُّالل‬
ُّ ‫َلى‬ ُّ‫ِى‬
‫ص‬ ُّّ
ُّ
‫ب‬ ‫ُّالن‬ ‫أن‬ُّ ُّ ُِّ
‫ش‬ َ
ُّ‫ُّا‬
‫ئ‬ َُّ
‫ن‬ ُّ
‫ع‬
ِ
‫ِه‬
ُُّّ َُّ‫ل‬
‫ت‬ َُُُّّّ ‫ُّى‬
‫ص‬ ِ
‫ُّ ُّف‬ِ
‫ِه‬ ُّ‫َا‬
‫ب‬ ُّْ
‫ح‬ ُّ‫ِلا‬
‫ص‬ ُُِّّ ‫أ‬ ُ
َُّ ْ‫ي‬
ُّ‫ق‬
‫ر‬ ُّ َُّ ‫ن‬
ُّ َ‫ُّا‬
ُّ َ
‫َك‬ُُّّ ٍ
‫و‬ ُُّّ
‫ة‬ ‫ِي‬ َُّ
‫ر‬ ُُّّ َ
‫س‬ ُّ‫َل‬
‫ى‬ ُّ
‫ع‬
َُُّّ‫ل‬
‫ك‬ َ ‫ْا‬
ِ‫ُّذ‬
ُّ ُّ ُ
‫َع‬
ُُّّ
‫و‬ َُّ
‫ج‬ ُُّّ ‫ُّا‬
‫ر‬ ‫لم‬ َ‫ف‬
ُّ َُّ ‫د‬
ُّ ٌَ
ُّ َُّ
‫ح‬ ُُُّّ‫للا‬
‫أ‬ ُُّّ َُّ‫ه‬
‫و‬ ُُّ ُّ
ُّ ‫ُل‬
ْ ُُّّ ِ‫ب‬
‫ق‬ ‫َم‬
ُ
ُُّّ ُّ ُّْ
‫ت‬ َُّ
‫خ‬ َ
ُُّّ
‫ي‬ ‫ف‬
َُُّّّ‫ِل‬
‫ي‬
ِ ُُُِّّّ ‫ه‬ُْ
ُّ ‫سَل‬
ُُّّ
‫و‬ َ‫ُّا‬
ُُّّ ‫ل‬
ُّ َ
‫َُّفق‬ ُّ‫ُّم‬ ‫سَل‬ َ
ُُّّ ِ
‫ُّ ُّو‬
‫ُّه‬ْ
‫لي‬ ََ
ُّ ُُُّّ‫للا‬
‫ع‬ ُُّّ ُّ‫َلى‬ ُُّّ ّ
‫ص‬ ُِّ
‫ى‬ ُُّّ
‫ب‬ ‫للن‬ ِ
ُّ
ُّ‫ة‬َُ
ُّ ُِّ
‫ف‬ ُُّّ ‫ها‬
‫ص‬ ُّ ‫ِلَن‬
َُّ َ‫َا‬
ُُِّّ ‫ل‬
ُّ ُّ‫ف‬
‫ق‬ َُّ ‫ه‬
ُّ ُْ
ُّ َُّ َ
ُّ‫أل‬
‫و‬ َُّ
‫س‬ ُُّّ ‫كَُّ؟‬
‫ف‬ َُِّ
ُّ‫ل‬ ‫ذ‬ َُّ
ُُّّ ُ
‫ع‬ ُّْ
‫ن‬ ُّ‫ي‬
‫ص‬ ٍَُّ‫ئ‬
ُّ َُّ‫ش‬
ُّْ
‫ي‬ ُّ
ُّ‫ل‬َ‫قا‬
ُّ ََ
ُّ ُُّّ ‫ها‬
‫ف‬ َِ
ُّ ُ
َُّ
ُّ‫أ‬
‫ب‬ ُّْ
‫ر‬ ُّ‫أ‬
‫ق‬ َ
ُُّّ ‫ن‬ ْ‫ا‬
ُّ َ
ُُّّ ُّ‫ِب‬ ُ
ُّ‫ُّأ‬
‫ح‬ ُّ ‫نا‬ َ‫أ‬
ُّ َ
َُّ
ُُّّ ِ
‫و‬ َُّ
‫ن‬ ُّْ
‫م‬ ُُّّ
‫ح‬ ‫الر‬
َُّ‫للا‬
ُُّّ ُّ ‫أن‬ َ
ُُّّ ‫ه‬ ُْ
ُّ ُُّ
‫و‬ ُّْ
ُِّ
‫ر‬ ‫ب‬ َ
ُّ ‫ْه ُّوسلم‬
ُّ‫ُّأ‬
‫خ‬ َ ُّ‫للا‬
ُّ‫عل‬
‫ي‬ ُّ َُُّّ ُّ ‫َلى‬ ُُّّ ُّ
‫ص‬ ‫ِى‬ ُُّّ
‫ب‬ ‫الن‬
ُّ)‫هُّ(رواهُّالبخاريُّومسلم‬ ُُّ
ُّ‫حِب‬ُّ‫ي‬ُ
ُّ
“Dari Aisyah r.a bahwa Nabi SAW telah mengutus seseorang dalam sariyyah (peperangan
tanpa dipimpin oleh nabi saw). Dalam shalat berjamaah ia menjadi imam dan membaca
surat Al Ikhlash (Qul Huwallahu Ahad). Kembali dari perang, mereka tanyakan hal itu
kepada Nabi SAW. Lalu beliau menjawab : “ Tanyakan kepadanya apa yg ia telah
kerjakan?. Kembali mereka bertanya kepada lelaki tersebut. Surat al Ikhlas mengandung
sifat Tuhan yaitu Al Rahman, dan saya orang paling suka membacanya, jawab orang
tersebut.” Kemudian Nabi SAW bersabda : “ Kabarkan berita gembira kepadanya bahwa
Allah mencintainya.”(HR. Bukhari Muslim)

Takhrij al hadis Hukum hadis : Shahih


Hadis diriwayatkan oleh Al Bukhari dalam 1. Keutamaan surat Al Falaq
tauhid, al Nasai dalam al Iftitah. Riwayat kedua dari Anas ibn Malik r.a ;
‫ْل‬
ُُّّ
ِ ُُّ
‫و‬ َُّ
‫س‬ َُُّّ
‫ر‬ ُّ‫ُّل‬
‫ى‬ ‫ٌُّإ‬
ِ ُُّ
‫ل‬ َُّ
‫ج‬ َ‫َا‬
ُُّّ‫ء‬
‫ر‬ ُّ ُُّّ:ُّ‫ل‬
‫ج‬ َ‫قا‬
ُّ ٍَُّ
ُّ ُّ‫ل‬
‫ك‬ ِ‫ما‬
ُّ َُِّ‫ن‬
ُّ ُّْ ‫ن‬
ُّ‫سُّب‬ ََُّ
ُُّّْ
‫أ‬ َُّ
‫ن‬ ُّ
‫ع‬
ِ
ُُّّ
‫ُّه‬ِ
‫هذ‬َُّ ُّ
ُّ ‫حِب‬ ُ
ُّ ‫ِى‬
ُّ‫ُّأ‬ ّ‫إ‬
ُّ
‫ن‬ ُّ َ‫َا‬ َُّ ُّ
َ ‫سَل‬ َ
‫ِ ُّو‬ ْ ََ ‫َلى‬
ُِّ ‫ل‬ُّ ُّ‫ف‬
‫ق‬ ُّ ‫ُّم‬ ُُّّ ُُّّ
‫ه‬ ‫لي‬ ُُُّّّ ‫ُّ ُّللا‬
‫ع‬ ُُّّ ‫للا‬
‫ص‬
ُّ‫ُّىُّللا‬‫َل‬ ُُّ
ُُّّ‫ل ُّللا‬
‫ص‬ ُّْ
‫سُو‬ َ
ُُّّ َ‫َا‬
‫ل ُّر‬
ُّ َُّ ‫د‬
ُّ‫ف‬
‫ق‬ ُّ ٌَ
ُّ َ
ُُُّّ‫للا‬
ُّ‫أ‬
‫ح‬ ُُّّ َُّ‫ه‬
‫و‬ ُُّ ْ
ُّ ُُّ ‫ة‬
ُّ‫ق‬
‫ل‬ ُّ ََ
ُّ ُّْ
‫ر‬ ُُّّ
‫و‬ ‫الس‬
َُّ ُّْ َُّ ََ َ
ْ‫اُّأ‬
ُّ‫ة‬ُّ ‫َن‬
ُّ‫ال‬
‫ج‬ ُّ‫ل‬
‫ك‬ ُّ ُّ‫د‬
‫خ‬ ُُّّ ‫ه‬ َ‫ُّا‬
ُّ ‫إي‬ َُِّ
ُّ ‫ُب‬
ُُّّ
‫ك‬ ُُّّ‫عليهُّوسلم‬
‫ح‬
“ Dari Anas ibn Malik r.a berkata : “ jiwaku dalam kekuasaan-Nya,
Datang seorang lelaki kepada Nabi SAW, membacanya satu kali (al Ikhlash) seperti
lalu bertanya : “ Sungguh saya sangat ia telah membaca sepertiga Al Quran.”
cinta membaca surat al Ik hlash (Qul (HR. Bukhari).
Huwallahu Ahad). Sabda Nabi SAW,” Cinta dan kasih sayang Allah
cintamu kepadanya sebab kamu masuk kepada hamba-Nya adalah dengan
surge.” (HR. Bukhari, At Tirmidzi) memberikan anugerah dan kenikmatan
Pesan moral kepadanya. Disebabkan cintanya kepada
Salah satu keutamaan membaca surat al Ikhlash. Ini sebagai bukti bahwa
surat al Ikhlash adalah pahala yang besar hamba tersebut mempunyai akidah yang
dari-Nya, yaitu bagi yang membaca satu salimah, sebagaimana dikatakan oleh Ibn
kali disamakan dengan orang yang Daqiq al ‘Iyd. (An Nawawi, Syarh Shahih
membaca sepertiga Al Quran. “ Dan demi Muslim, jilid 5, hal. 79-80) Ibn Shalah –

Forum Ilmiah Volume 15 Nomor 3, September 2018 541


Hubbullah (Cinta Allah ) dalam Perspektif Hadis

rahimahullah- berkata,” Membaca Al Kesempurnaan itu akan sempurna,


Quran merupakan kemuliaan bagi bila membaca surat al Ikhlash didasari
manusia. Bahkan malaikat pun tidak dengan keikhlasan. Ikhlas syarat utama
diberikan kemuliaan seperti manusia. bagi seorang pembaca Al Quran, ia
Mereka berusaha mendengarkan Al Quran hadirkan hatinya hanya untuk Allah
dari manusia.( Jalaludin Abdul Rahman as SWT.Lalu ia sadar bahwa ia sedang
Suyuthi, al Itqan fi Ulumu al Quran, bermunajat kepada-Nya. (An Nawawi, Al
Qahirah ,Dar al Turats, jilid I, hal. 29) Tibyan fi Adabi Hamalati al Quran, hal.
58)
b, Keutamaan membaca surat Al Falaq
ِْ
ُّ‫ل‬ ‫ُو‬ ‫َس‬ ‫ِ ُّر‬‫دم‬ ََ‫ِق‬‫ُ ُّب‬ ‫قت‬ْ‫َل‬ ‫تع‬ َُّ ‫ل‬ُْ ‫ُو‬ َ ٍ
‫ُّيق‬ ‫ِر‬‫َام‬ ‫بنُِّع‬ ُّْ ‫ة‬ََ ‫ْب‬‫ُق‬ ‫ْ ُّع‬‫َن‬‫ع‬
ُّ‫ل ُّللا‬َُّ
ُّْ
‫سُو‬ َ
ُُّّ
‫يا ُّر‬ َُُّّ ‫ه‬ُ‫ل‬
ُّ َُُّّ ُّ
ُ
‫لت‬ْ‫ق‬
ُّ ُُّ
ُّ َ
‫َسَلم ُّف‬ ‫ِ ُّو‬‫ْه‬ ‫لي‬ ََ‫َلى ُّللا ُّع‬ ‫للاُِّص‬
ُّْ
ُّ‫ل‬
‫ى‬ ُِّ ‫ل‬
ُّ َ‫َا‬
ُّ َُّ ‫ُف‬
ُّ‫ف‬
‫ق‬ ُّ ُّْ
‫س‬ ُّ‫ي‬
‫و‬ ُُّ ‫ة‬
ُّ ََ
ُّ ُّْ
‫ر‬ ُُّ
‫و‬ َُّ
‫س‬ ُُّّ ‫ْد‬
‫و‬ ُُّ ‫ة‬
ُّ‫ه‬
‫و‬ ُّ ََ
ُُّّْ
‫ر‬ ُّ‫ِى‬
ُّ‫ُُّس‬
‫و‬ ِْ
ُّ‫ئ‬
‫ن‬ ُُّّْ
‫ر‬ َُّ
‫ق‬ ُّ
‫أ‬
ُّْ
ُّ‫ل‬
‫ن‬ ََُُُُّّّّ
‫ك‬ ‫َةُّإ‬
‫ُّن‬
ِ ُّ‫ق‬
‫ب‬ ُْ
ُّ َُّ ُّ
ُُّّ‫مُّيا‬
‫ع‬ ‫َل‬ َُّ
‫س‬ ُُِّّ
‫و‬ ُّْ
‫ه‬ ُّ‫ل‬
‫ي‬ ََ
ُُُُّّّ‫ىُّللا‬
‫ع‬ ُّ ُّ ‫َل‬ ُُّّ‫لُّللا‬
‫ص‬ ُْ
ُُُّّ‫س‬
‫و‬ َُّ
ُّ
‫ر‬
ُّْ
ُِّ
‫ن‬ ُُّّ ‫ه‬
‫م‬ ُ‫د‬
ُّ َْ
ُّ ‫ن‬ ُُّّ َ
ُِّ
‫ع‬ ُّ‫ل‬
‫غ‬ َ‫ب‬
ُّ ْ‫أ‬
ُّ َ
َُُّّ‫ل‬ َُّ
ُُِّّ‫للا‬
‫و‬ ُُّّ َُّ‫إل‬
‫ى‬ ُّ ‫َب‬ َ ‫ُّا‬
َ
‫ْر‬ ُُّ‫س‬ ْ ‫ْر‬
َ َ
ُِّ ُّ ُّ‫أ‬
‫ح‬ ُُّّ ‫ة‬
ُّ ‫و‬ ُُّّ ‫أ‬
ُُّّ ُّ‫ت‬
‫ق‬ ُّ
ُّ)‫ِى‬ ‫ِم‬‫هُّالدار‬ ُ‫َا‬ ‫َو‬‫ُِّ(ر‬ َ‫ف‬
ُّ‫ل‬
‫ق‬ ُّ َ‫ُِّّال‬
ُّ َ
‫ِر‬
ُُّّ
‫ب‬ ُُُّّ
‫ب‬ ْ
‫ُو‬
ُُّّ
‫ذ‬ َُّ
‫ع‬ ُُّّْ
‫أ‬ ُُّ
‫ل‬ ُّ
‫ق‬
“ Dari ‘Uqbah bin ‘Amir berkata,” Aku dekatkan diriku dengan langkah Nabi SAW. Lalu
aku bertanya kepadanya : “ Wahai Rasulullah, bacakan untukku surat Hud dan surat
Yusuf.” Nabi Saw menjawab,” Wahai ‘Uqbah, sesungguhnya kamu tidak akan pernah
membaca satu surat pun dalam Al Quran yang lebih Allah cintai dan lebih agung disisi-
Nya dari pada surat Al Falaq (Qul A’udzu birabbi al –falaq). (HR. Darimi)

Takhrij al Hadis : dan kasih sayang Allah (hubbullah),


Hadis diriwayatkan oleh Al Darimi disebabkan Al Quran diturunkan untuk
dalam Fadhai al Quran dari ‘Uqbah bin dibaca, ditadabburi, dihayati dan nilai-
‘Amir. nilainya diaplikasikan dalam kehidupan.
Oleh karenanya seyogyanya menjadikan
Hukum hadis : Shahih Al Quran sebagai sebuah kebutuhan.
Hadis di atas menerangkan
keutamaan dan keagungan al Pesan Moral Hadis
Mu’awwidzatain (Qul A’udzu birabbi al Memperoleh cinta dan kasih
Falaq dan Qul A’udzu birabbi al Nas), dan sayang Allah salah satunya adalah dengan
menjelaskan kedudukan dan keutamaan memperbanyak surat al Mu’awwidzatain,
kedua surat tersebut dalam Al Quran. (An yaitu surat Al Falaq (Qul A’udzu birabbi al
Nawawi, Syarh Shahih Muslim, hal.80. falaq). Allah memberikan kenikmatan
lihat juga Abdullah bin Abd al Qadir al berupa perlindungan dan keselamatan dari-
Tulidy, Jawahir al Bihar Fi al Ahadits as – Nya dari godaan Syetan dan sifat hasud
Shahihah al Qushar, Beyrut, Dar al basyair makhluk-Nya.
al Islamiyyah, 1998 M\1419 H), cet. I, Memohon perlindungan dan
hal.514. penyerahan diri secara total hanya untuk
Membaca al Mu’awwidzatain baik Allah SWT.
dalam shalat atau ketika sedang melakukan
aktivitas lainnya dapat memperoleh rahmat

Forum Ilmiah Volume 15 Nomor 3, September 2018 542


Hubbullah (Cinta Allah ) dalam Perspektif Hadis

Taqarrub kepada Allah


Dengan amalam fardhu dan Sunnah

ُُّ‫للا‬
ُُّّ ُّ‫َلى‬ ُُِّّ‫للا‬
‫ص‬ ُُّّ ‫ل‬ ُُّ
ُّْ
‫سُو‬ َ
ُُّّ
‫ل ُّر‬ َ‫َا‬
ُّ ُّ :ُّ ‫ل‬
‫ُّق‬ َ‫قا‬
ُّ َُّ ‫ة‬
ُّ ََ
ُّ َُّْ
ُّ‫ي‬
‫ر‬ ُّ‫ىُّه‬
‫ر‬ ُُُّّ‫َب‬
ِ ُُّّ ْ
‫أ‬ َُّ
‫ن‬ ُّ
‫ع‬
ُّ‫ُّا‬ ‫لي‬َُِّ
ُُّّْ
‫و‬ ُّ‫ل‬
‫ى‬ ُِّ‫دى‬
ُّ َ‫َا‬
ُّ ُُّّْ
‫ع‬ ُّ‫م‬
‫ن‬ َُّ :ُّ ‫ل‬
ُّ َ‫قا‬
ُّ ََُّ‫للا‬
ُّ ُُّّ ُّ‫ُِّإن‬ُّ‫ُّم‬ ‫َل‬ َُّ
‫س‬ ُُِّّ
‫و‬ ْ
ُُّّ
‫ه‬ ‫لي‬ ََ
ُُّّ
‫ع‬
ُُُّّّْ
‫ي‬ ِ ْ
‫َب‬
‫ُّد‬ ُُّّ ُّ
‫ع‬ ‫إلى‬ ُّ
ُِّ َُّ
‫ُّب‬‫َر‬ َُّ ‫ما‬
ُّ‫ُّت‬
‫ق‬ ََ
ُّ ُّْ
ُُّّ ِ‫ب‬
‫و‬ َُّ
‫ر‬ ُّْ ُّ
ُّ‫ال‬
‫ح‬ ِ
‫ه ُّب‬ ُُّ
ُُّ
‫نت‬ ْ‫ذ‬
ُّ ََ
ُّ ُُّّ ‫د‬
‫أ‬ َْ
ُّ َ
ُُّّ
‫ق‬ ‫ف‬
ُّ‫ما‬ َُّ
َُّ
‫ ُّو‬,ِ ْ
ُُّّ
‫ه‬ ‫لي‬ ََ
ُّ ُُّّ ‫ت‬
‫ع‬ ُْ
ُّ َُّ
‫ض‬ ُُّّ
‫ر‬ َ ْ
‫ُّت‬
‫إف‬ ُّ
ُِّ ‫ُّا‬ ‫ِم‬ ُُّّ ُّ
‫م‬ ‫إلى‬ ُّ
ُِّ ُّ ‫َب‬ َُّ
‫ح‬ ُّ َ‫ش‬
ُُّّ ٍ‫ىئ‬
‫أ‬ ُِّ
ُّ
‫ب‬
ُّ‫ُّى‬ ‫َت‬ُُّّ ُّ
‫ح‬ ‫ِل‬
ِ ُّ‫َا‬
‫ف‬ ُّّ
‫و‬ ُّ‫ِال‬
‫ن‬ ُُّّ ُّ
‫ب‬ ‫لى‬َُُّّ
‫ُ ُّإ‬
ِ ُُّّ
‫ب‬ ‫قر‬ ََ
ُّ ُّ‫ي‬
‫ت‬ َُُّّ ْ ُّ‫د‬
‫ى‬ ِْ
ُّ َُّ
‫ب‬ ُُّّ ‫ل‬
‫ع‬ ُ‫َا‬
ُّ ُّ‫ي‬
‫ز‬ َ
ُّ
ُُُّّْ ُُ َ ‫َا‬ ُُّ
َُُُّّ
‫ع‬ ُّْ
‫م‬ ُّ‫ي‬
‫س‬ َُّ ‫ذى‬
ُّ ُِّ
ُّ ‫ه ُّال‬ َُ
ُّ ُّ‫م‬
‫ع‬ َْ‫س‬
ُّ ُُّّ ُ‫ت‬ ‫ن‬ ُُّّ ‫ه‬
‫ك‬ ُّ ُّْ
‫ت‬ َُّ
‫ب‬ ُّْ
‫ب‬ ُّ‫ُّأ‬
‫ح‬ ُّ ُّ‫إ‬
‫ذ‬ َِ
ُّ ُُّّ ‫ه‬
‫ف‬ ُُّ
ُّ‫حِب‬ ُّ
‫أ‬
ُُُِّّ
‫ش‬ َّْ
ُُّّ
‫يب‬ ُُّ ‫ِى‬
ُّ ُُّّ
‫ت‬ ‫ه ُّال‬ ُ‫د‬
ُّ َ‫ي‬ ََ ‫ُِّو‬ ِ
‫ُُّب‬
ُُّّ
‫ه‬ ُِّ
‫ر‬ ُّْ
‫ص‬ ُُّ ‫ذ‬
ُّ‫ىُّي‬
‫ب‬ ُِّ
ُّ ‫ه ُّال‬ َُ
ُّ َُّ
‫ر‬ ُّ‫ب‬
‫ص‬ َُّ
َُّ
‫ُِّو‬ ُِّ
‫ه‬ ُّ
‫ب‬
ُّ‫ِى‬ ‫ألن‬ََ ‫ن ُّس‬ ْ‫إ‬ َِ‫ها ُّو‬ َ‫ىُّب‬ ِِ ‫مش‬ ْ‫ي‬ َُّ ‫ِى‬ ‫ُّت‬‫ه ُّال‬ ُ‫ل‬ ُْ‫ِج‬ ‫َر‬ ‫ها ُّو‬ َِ
ُُّّ
‫ب‬
ُّ‫ه ُّ(وراه‬ ُ‫ذن‬ َْ‫ِي‬ َُ ‫ِى‬
‫ُِّلع‬ ‫اذن‬َ َ ‫َع‬ ‫ْت‬ ‫ِ ُّاس‬ ‫ِن‬ ‫ََلئ‬ ‫ه ُّو‬ ُ‫َن‬ ‫ِي‬َّْ ُ
‫َِلع‬
ُّ)‫البخارى‬
Dari Abu Hurairah r.a, bahwa Rasulullah Saw telah bersabda : Sesungguhnya Allah
SWT berfirman : “ Barangsiapa yang memusuhi wali-Ku, maka sesungguhnya dia telah
mengumumkan suatu peperangan. Dan tiada bertaqarrub (mendekat) kepada-Ku seorang
hamba-Ku dengan sesuatu yang lebih aku sukai daripada menjalankan kewajibannya.
Dan tiada henti-hentinya hambaKu mendekatkan diri kepada-Ku dengan perbuatan
Sunnah nafilah hingga aku mencintainya, Aku menjadi pendengarnya yang ia mendengar
dengannya, dan aku menjadi penglihatannya yang ia melihat dengannya, dan Aku akan
menjadi tangannya yang ia pergunakan memuk ul, dan Aku menjadi kakinya yang ia
berjalan dengannya. Jika ia meminta kepada-Ku niscaya Aku beri. Dan ia meminta
perlindungan kepada-Ku, niscaya Aku akan melindungi (HR. Bukhari)

Takhrij al hadis : amalan-amalan yang fardhu merupakan


Diriwayatkan oleh Al Bukhari perbuatan yang sangat dicintai Allah SWT.
dalam al Raqqaiq bab al Tawadhu dari Di sini Allah menegaskan, bahwa seorang
Abu Hurairah r.a. hamba tidak mungkin dapat bertaqarrub
kepada-Nya dengan sesuatu yang lebih
Hukum hadis : Shahih dicintai oleh-Nya melebihi apa yang
Kalimat (ُّ ‫ِلى‬‫َ ُّإ‬‫َرب‬
‫تق‬َُّ ََ
‫ما‬ ‫و‬ difardhukan kepada hamba tersebut. Tidak
َ َ ‫َب‬
ada satupun bentuk taqarrub yang melebihi
ُّ‫إلى‬ ُِّ ‫َب‬‫ِشىئٍ ُّأح‬ ‫ْ ُّب‬
‫ِي‬‫ْد‬ ‫ع‬ pahalanya disbanding perkara yang fardhu.
‫َي‬
ُّْ
ِ
‫ه‬ ‫َل‬
‫ُُّع‬
‫ْت‬ ‫َر‬
‫َض‬ ‫ْت‬
‫ِف‬‫ِماُّإ‬‫)م‬ ( Ibnu Hajar al ‘Asqalany, Fathu al Bari
Syarh Shahih al Bukari), hal. 403
“Dan tiada bertaqarrub (mendekat) Dalam hadis terkandung
kepada-Ku seorang hamba-Ku dengan kesesuaian dalam masalah kehendak,
sesuatu yang lebih aku sukai daripada bagaimana kesesuaian Allah terjadi,
menjalankan kewajibannya.” dengan memenuhi segala kebutuhan
Lafadz “ Ahabba” mengandung hamba-Nya yang mukmin, memenuhi
pengertian bahwa melaksanakan segala tuntutan-tuntutannya dan melindunginya

Forum Ilmiah Volume 15 Nomor 3, September 2018 543


Hubbullah (Cinta Allah ) dalam Perspektif Hadis

jika ia meminta perlindungan kepada-Nya. ibadah fardhu. Inilah yang dimaksud oleh
(Ibnu al Qayyim al Jauziyyah, Raudhat al Ibn al Qayyim – rahimahullah- dengan
muhibbin, hal. 368). Orang yang pernyataan beliau yang mengatakan :
menunaikan ibadah fardhu, kemudian “…..Sesungguhnya hal itu bisa
menambahnya dengan ibadah-ibadah mengantarkan pada derajat dicintai
nafilah, maka orang tersebut adalah orang setelah memperoleh derajat mencintai.”
yang dicintai oleh Allah SWT. ( Ibnu Hajar Seorang yang mencintai Allah pasti tekun
al ‘Asqalany, Fathu al Bari Syarh Shahih melakukan ibadah Sunnah, hingga
al Bukari), hal. 402 memperoleh cinta Allah SWT. Bila telah
Dengan demikian, orang yang memperolehnya, cinta ini akan
bertaqarrub dengan ibadah-ibadah Sunnah menumbuhkan cinta lain di atas cinta
tersebut mempunyai keistimewaan tersebut. Sehingga cinta ini membuat
tertentu, yang menjadikannya menduduki dirinya tidak sempat mengingat dan
derajat tertinggi, melebihi orang yang memperhatikan selain kekasihnya. (al
hanya menunaikan ibadah-ibadah fardhu Jawaabu al kafy, hal. 219)
saja. Perbedaan itu karena ibadat-ibadat
fardhu pada dasarnya memang Pesan moral hadis
diperintahkan kepada manusia, dimana Memuliakan wali Allah salah satu
manusia diberi tanggung jawab untuk usaha meraih hubbullah (cinta Allah),
melaksanakannya, dan berdosa bila karena mereka adalah orang-orang
meninggalkan atau mengabaikannya. bertakwa. Melaksanakan ibadah-ibadah
Jadi terdapat dua kelompok orang- fardhu merupakan perbuatan yang dicintai
orang meraih sukses dan keberuntungan ; Allah.
pertama adalah orang yang mencintai Tujuan memperbanyak ibadah
Allah (al muhibb lillah), yaitu orang yang Sunnah adalah dalam rangka meraih cinta
menunaikan ibadat-ibadat fardhu dan Allah, menjauhkan dirinya dari maksiat
konsisten dengan hokum-hukum Allah. serta meraih derajat cinta yang paling
Kedua adalah orang yang dicintai oleh tinggi disisi Allah
Allah (al Mahbub minallah), yaitu orang
yang bertaqarrub dengan ibadah-ibadah 1. Melakukan amalan di Permulaan 10
Sunnah setelah melaksanakan ibadah- hari bulan Dzulhijjah

ُُّ‫ُّللا‬
ُّ ‫ُّى‬ ‫َل‬ُُّّ ِ‫للا‬
‫ص‬ ُُّّ ‫ل‬ ُْ
ُّ ُُّ
‫و‬ َُّ
‫س‬ ُُّّ ‫ل‬
‫ر‬ َ‫َا‬
ُّ ُّ :ُّ ‫ل‬
‫ُّق‬ َ‫َا‬
ُّ ٍُُّّ‫اس‬
‫ق‬ ُّ ُّ‫َب‬ُُّّ ِ‫ن‬
‫ع‬ ُّ‫ب‬ْ‫نِ ُّا‬
ُّ َُُّّ
‫ع‬
ُ
ُُّّ
‫لح‬ ِ‫ُّا‬
ُّ ‫ُ ُّالص‬ َ
ُُّّ
‫ل‬ ‫ُّم‬َ
‫الع‬ُّْ ُّ ُِّ‫ُّا‬
‫م‬ ‫أي‬َ
ُُّّ ُِّْ
‫ن‬ ُُّّ ‫ما‬
‫م‬ َُّ :ُّ ‫ُّم‬
ُّ ‫سَل‬ َ
‫ِ ُّو‬
ُُّّ ْ
ُُّّ
‫ه‬ ‫لي‬ ََ
ُّ ُّ
‫ع‬
‫اِلَي‬
ُّ ُّ ِ ِ‫ه‬ َُّ ْ ُِّ
ُُّّ ِ‫للا‬ ‫َب‬ َ
ُّ‫م‬ُّ
ِ‫ُّا‬ ُّ‫ذ‬
‫ه‬ ُّ ُّ ‫ن‬ ‫م‬ ُُّّ َ ُّ‫إل‬
‫ى‬ ُّ
ُِّ ُّ ُّ‫أ‬
‫ح‬ ُُّّ ُّ ‫هن‬ ِْ
ُّ ُِّ
‫ي‬ ُّ
‫ف‬
ُّ‫ِى‬ ُُّّ ‫د‬
‫ف‬ ُ‫ها‬
ُّ َِ‫ج‬
ُّ ُّْ َُّ‫ل‬
ُّ‫ال‬ َُّ
ُُّّ ,‫ل ُّللا‬
‫و‬ َْ
ُّ ُُّ
‫و‬ َُّ
‫س‬ ُّ‫يا‬
‫ر‬ َُّ ‫ْا‬
ُّ ُُّ ‫ق‬
ُّ‫ال‬
‫و‬ َُّ
ُّ َ
‫ف‬,ِ ُّْ‫ش‬
‫ر‬ َ
ُُّّ
‫الع‬
ُّ‫د‬ُ‫ها‬
ُّ َِ‫ج‬
ُّ ُّْ ُّ َ‫ل‬
ُّ‫ال‬ َ
‫ ُّو‬:ِ‫للا‬
ُُّّ ُُّّ ‫ل‬ ُُّ
ُّ ْ
‫سُو‬
َُّ
ُُّّ ‫ل‬
‫ر‬ َ‫قا‬
ُّ َُّ
ُّ َ
‫ِ ُّللا؟ف‬ ْ
ُُّّ
‫ل‬ ‫ِي‬ َُّ‫س‬
‫ب‬ ُّ
ُُّّْ‫ل‬
‫م‬ َ‫ف‬
ُّ َُِّ
ُّ ُِّ ‫م‬
ُّ‫ال‬
‫ه‬ ََ
ُّ ُُّّ ِ
‫و‬ ُِّ
‫ه‬ ‫س‬ َُّ
ُّْ
‫ف‬ ُِّ
‫ن‬ َُّ
ُُّّ َ
‫ب‬ ‫ج‬ ‫ر‬ ٌُُّّ
َُّ
‫خ‬ ُُّ
‫ل‬ َُّ
‫ج‬ ُُّّ ُّ
‫ر‬ ‫للاُِّإ‬
‫ُّل‬
ِ ُُِّّ ُّْ
‫ل‬ ُِّ
‫ي‬ ُّ‫ىُّس‬
‫ب‬ َُِّ ُّ
‫ف‬
ُّ‫ء ُّ(رواه ُّالبخاري‬ ٍْ
ُّ َُّ‫ش‬
‫ي‬ ُُّّ َ‫ك‬
ُِّ
‫ب‬ ُّ‫ل‬ِ‫ذ‬
ُّ َ
ُُّّ ْ ُِّ
‫ن‬ ُُّّ ْ
‫م‬ ُّْ
ُِّ‫ج‬
‫ع‬ ُّ‫ي‬
‫ر‬ َ
ُّ
ُّ)‫ُّإبنُّماجة‬,‫والترمذي‬
“ Dari Ibnu Abbas r.a berkata,” Nabi SAW bersabda,” Tiada hari yang lebih dicintai
Allah untuk beramal soleh dari beribadah dari permulaan 10 hari di bulan Dzulhijjah.

Forum Ilmiah Volume 15 Nomor 3, September 2018 544


Hubbullah (Cinta Allah ) dalam Perspektif Hadis

Lalu mereka bertanya,” Wahai Rasulullah, bukan jihad di jalan Allah? Bukan,” jawab
nabi saw, melainkan seseorang yang pergi berjihad di jalan Allah dengan jiwa dan harta
dan tidak mengharapkan apa pun dari pengorbannya (jihad). (HR.Bukhari, Tirmidzi, dan
Ibnu Mazah)

Takhrij al hadis :
Hadis diriwayatkan oleh al Bukhari dalam Terdapat silang pendapat di antara ulama
al ‘Iidain, al Tirmidzi dalam al Shaum, Ibn hadis dalam menafsirkan lafadz (ayyamu
Majah dalam Fi Shiyam al ‘Asyr, Ahmad al ‘Asyr) 10 hari. Menurut Bukhari
dalam Musnad, dan Al Darimi dalam al maksudnya adalah hari-hari tasyriq.
Shaum. Tirmidzi dan Ibn Majah berpendapat 10
Dzulhijjah. Sedangkan Ibn Hajar
Hukum hadis : Shahih mengkrompomikan kedua pendapat
Dalam hadis Jabir r.a yang tersebut, yaitu :
diriwayatkan oleh Abu ‘Awwanah dan Ibn 1. Kemulian 10 Dzulhijjah pelaksanaan
Hibban dalam kitab shahihnya, Rasulullah manasik haji, sedangkan hari tasyriq
Saw bersabda,” tiada hari yang lebih utama tanggal 11, 12, dan 13 Dzulhijjah
dan mulia disisi Allah dari beribadah pada 2. Idul Adha adalah penutup ayyam al
permulaan 10 hari bulan Dzulhijjah. At ‘asyr dan pembuka untuk hari tasyriq
Thyb (Hatim bin Manshur) berkata,” 3. Sesuatu akan mulia bila bersanding
Seakan-akan tidak ada perbuatan yang dengan yang mulia
paling dicintai Allah selain beribadah pada
hari itu. (Ibn Hajar, Fath al Bary syarh Pesan moral hadis
Shahih al Bukhari, hadis nmr.1178, jilid Hubbullah (cinta Allah) dan
111, hal.68). Menurut Ibn Malik; hari itu kemuliaan akan diperoleh bila
adalah waktu utama untuk berjiarah ke melaksanakan kebaikan pada permulaan 10
Baitullah (Ka’bah). (Muhammad Abd al hari bulan Dzulhijjah
Rahman bin Abd al Rahim al
Mubarakfury, Tuhfatu al Ahwadzi, Bairut, 2. Puasa Nabi Daud AS
Dar al kutub al Ilmiyyah 1420, hal. 486)

ُُّ‫للا‬
ُُّّ َ ُِّ
‫ى‬ َُّ
‫ض‬ ُُّّ ‫َاص‬
‫ر‬ ُّ‫ُ ُّال‬
‫ع‬ ُّ‫ب‬
‫ن‬ ُّْ ‫ُّو‬
ُّ ُ
‫ُّر‬ْ
‫َم‬ُُّّ ِ‫ن‬
‫ع‬ ُّ‫ب‬ ُّْ ‫د ُّللا‬
ُّ َْ
َُُّّ
‫ب‬ ُُّّ ُّ
‫ع‬ ‫َن‬ُّ
‫أ‬
ِ
‫ْه‬
ُُّّ ََ
ُّ‫ل‬
‫ي‬ ُّ ُُّّ ُ‫للا‬
‫ع‬ ُُّّ ُّ ‫َلى‬ ُُّّ ِ‫للا‬
‫ص‬ ُُّّ ‫ل‬ َُّ
ُّ ْ
‫سُو‬َُّ
ُُّّ ُّ
‫ر‬ ‫أن‬ َ
ُُّّ ‫ه‬ َُ
ُّ َُّ
‫ر‬ ُّْ
‫ب‬ َ
ُّ‫ُّأ‬
‫خ‬ ُّ ‫ُّا‬ َ
‫هم‬ ُْ
ُّ َُّ
‫ن‬ ُّ
‫ع‬
ُّ‫د‬َُ
ُّ ُّ‫دا‬
‫و‬ َُّ ‫ة‬
ُّ َُ‫ل‬
َُُّّ ُُِّّ‫للا‬
‫ص‬ َُُّّ ُّ‫إل‬
‫ى‬ ُِِّ
ُّ َُّ‫ل‬
‫ة‬ ُُّّ
‫ُّ ُّالص‬ ‫َب‬ َُّ
‫ح‬ ُُّّ ‫ه‬
‫ا‬ ُ‫ل‬
ُّ َُُّّ ‫ل‬
َ‫َا‬
ُّ ‫سَلم‬
ُُّّ ُّ
‫ق‬ َُّ
ُّ
‫و‬
ُّ‫ن‬َ‫كا‬
ُّ ََ
ُّ ُُّّ ‫د‬
‫و‬ َُ
ُّ ُّ‫دا‬
‫و‬ َُّ ُ
ُّ ُّ‫َا‬
‫م‬ ُِّ
‫ي‬ ُُّّ ِ‫للا‬
‫ص‬ ُُّّ َ ُّ‫إل‬
‫ى‬ ُّ َ
‫ِي‬ّ ‫َب‬ َ
َُّ
ُِّ ِ ُّ‫ُّا‬
‫م‬ ُّ‫ُّ ُّال‬
‫ص‬ ُّ‫أ‬
‫ح‬ ُّ
‫و‬
ُّ‫ه‬َُ‫س‬
ُّ ُُ‫س‬
ُّ‫د‬
ُّ ُّ‫َا‬
ُُّّ ُ
‫م‬ َُّ
ُّ‫ي‬
‫ن‬ ُّ َ
‫ه ُّو‬ َُ
ُّ ُّ‫ل‬
‫ث‬ َ‫ث‬
ُّ ُُُّّ ُّ
ُ
‫ْم‬ ُ‫ي‬
ُّ‫ق‬
‫و‬ ُّ ََ
ُّ ْ
ُُّّ ‫ُّل‬
‫و‬ ‫ُّي‬ ‫َُّالل‬ ُّْ
‫ف‬ ِ
‫ُُّن‬
ُُّّ
‫ص‬ ُّ‫َا‬
‫م‬ ُّ‫ي‬
‫ن‬ َ
ُّ
ُُّّ‫ما‬ ‫ْا‬
ُّ َُُُّّ
ُّ‫ي‬
‫و‬ ُِّ
‫ر‬ ْ
ُُّّ
َّ ‫يف‬َُُّ
ُُّّ‫ما‬
‫و‬ ‫ُّا‬
ُّ ْ
‫يو‬ َُُّ
ُّ ُّْ
‫م‬ ُُّ
‫و‬ ُّ‫ي‬
‫ص‬ ََ
ُُّّ
‫و‬
“ ‘Abdullah bin ‘Amr bin al ‘ Ash r.a mengabarkan,” Bahwa nabi Saw pernah berkata
kepadanya,” ibadah shalat dan puasa yang paling dicintai Allah SWT adalah shalat dan
puasanya Nabi Daud AS. Tidurnya hanya setengah malam, sepertiganya untuk
beribadah, seperenam untuk tidur. Puasanya sehari puasa sehari berbuka. (HR.Bukhari)
Takhrij al hadis : Hadis ditakhrij oleh al Bukhari
dalam al Tahajjud, Abu Daud dalam al

Forum Ilmiah Volume 15 Nomor 3, September 2018 545


Hubbullah (Cinta Allah ) dalam Perspektif Hadis

Shaum, At Tirmidzi dalam Ash Shiyam, Puasa Daud AS adalah puasa yang terberat
Ibn Majah dalam Ash Shiyam, dan An menurut sebagian ulama.
Nasai Tiga keutamaan puasa Daud AS menurut
Hukum hadis : Shahih Ibn Qudamah, diantaranya adalah :
Dalam riwayat An-Nasai yang 1. Saat tidak puasa fisik seorang hamba
bersumber dari sahabat ‘Umar bin mendapatkan haknya untuk makan.
Khatthab r.a dikisahkan; bahwa Nabi Saw Sedangkan saat puasa jiwanya sedang
pernah ditanya tentang orang yang beribadah kepada Allah SAW
berpuasa sehari berbuka sehari? Puasa nabi 2. Saat tidak puasa melatih jiwanya agar
Daud AS,” Jawab Nabi Saw. Bila ada yang senantiasa bersyukur. Sedangkan saat
berpuasa sehari dan berbuka dua hari puasa melatih jiwanya agar senantiasa
?Nabi Saw menjawab,” semoga aku tabah dan sabar.
mampu melaksanakannya. (Muslim, 3. Memiliki jiwa mujahadah. (Ahmad
Shahih Muslim, hadis no.1162) bin Abd al Rahman bin Qudamah al
Maqdisi, Mukhtashar Minhaj al
ُّ‫َا‬
ُُّ
‫م‬
Menurut As Sindy ُّ‫ي‬
‫ن‬ ُّ َ‫َا‬
َُّ‫ن‬
ُّ َُّ
‫ك‬ ُّ
‫و‬ Qasidin, (Qahirah ; Dar al Hadits,
1421 H), cet, I, h.48.
ُّْ

‫ل‬ ‫َ ُّالل‬
ُُّّ
‫ي‬ ُّْ
‫ف‬ ُِّ
‫ص‬ ُّ) secara zahir
‫ن‬
maksudnya adalah bahwa Nabi Saw Daud Pesan Moral hadis
AS biasa tidur pada awal waktu sampai Puasa Daud adalah puasa terberat,
pertengahan malam. (Al Nasai, Sunan al bagi pelakunya maka Allah SWT cinta
Nasai, nomor hadis 1629, jilid II, hal. 351). kepada hambaNya berupa kenikmatan dan
kemuliaan.
3. Asmaul Husna dan Shalat Witir
ٌَ
ُّ‫ة‬
ُّ ُّْ
‫ع‬ ُِّ
‫س‬ ُُّّ ِ‫لل‬
‫ت‬ ُِّ ‫ل‬
ُُّّ َ‫َا‬
ُّ ُّ :‫ية‬
‫ُّق‬ َ‫ُّا‬
ُّ َ
‫ِو‬ ُُّّ ‫ة‬
‫ر‬ ََ
ُّ َُّْ
ُّ‫ي‬
‫ر‬ ُّ‫ُُّه‬
‫ر‬ ‫َب‬
ِ
ُّ‫ُّى‬ ُُّّ ْ
‫أ‬ َُّ
‫ن‬ ُّ
‫ع‬
ُّ‫ها‬ َُ
َُُّّ
‫ظ‬ ُّْ
‫ف‬ ََ‫ُّل‬
ُّ‫ي‬
‫ح‬ ُُّّ ‫دا‬ ‫ِا‬
ُُّّ‫َا‬
‫ح‬ ُُّّ ُّ
‫و‬ ‫ُّل‬
‫ة ُّإ‬
ِ ‫ا‬َُّ ِ
ُّ‫ائ‬ ُُّّ َ
‫م‬ َُّّْ
‫ي‬ ُّ‫ن ُّأ‬
‫ع‬ َْ
ُُُّّ
‫و‬ ُّْ
‫ع‬ ُِّ
‫س‬ َُّ
‫ت‬ ُّ
‫و‬
َ
ُُّّ
‫تر‬ِْ
ُُّّ‫ُُّّال‬
‫و‬ ‫حِب‬ ٌُُّ
ُّ‫ي‬
ُّ ُِّْ
ُّ‫ت‬
‫ر‬ َ
ُُُّّّ
‫و‬ ‫هو‬ ُُّ
َُّ
‫ةُّو‬ َُّ
ُّ‫َن‬ ُّْ َُّ
ُّ‫ال‬
‫ج‬ َُّ
‫ل‬ َُُّّ
ُّ‫د‬
‫خ‬ ُّ ‫ُّل‬
‫دُّإ‬
ِ ٌَ
ُّ َُّ
‫ح‬ ُّ
‫أ‬
“ Dari Abu Hurairah r.a dalam sebuah riwayat berkata,” Allah mempunyai Sembilan
puluh Sembilan nama Allah (Asmaul husna). Tidaklah seorang hmba dapat menghapalnya
(mengamalkannya) melainkan akan dimasukkan surge. Allah adalah ganjil dan suka
dengan yang ganjil\witir. (HR.Bukhari)

Takhrij al hadis yang menambahkan redaksi “ Innallah


Hadis diriwayatkan al Bukhari, Muslim witrun yuhibbul witra,” dengan kata
dalam Dzikru wa al du’a, Abu Daud dalam asmaul husna (nama-nama Allah). Hingga
As Shalat, At Tirmidzi dalam Ash-Shalah, derajat hadis menjadi “ gharib (asing).”
An Nasai dalam Qiyamu al lail, Ibnu (Quraisy Sihab, Menyingkap tabir ilahi,
Majah dalam Ash shalat wa al Sunnah. (Jakarta, Lentera hati, 1420), cet.2, hal. 39.
Semuanya dari jalur abu Hurairah r.a

Hukum Hadis : Shahih


Kata” witr ( ٌ ِْ
ُّ‫ت‬
‫ر‬ ‫)و‬ berarti esa atau
tunggal. Allah Maha Esa dalam dzat, sifat,
Menurut Quraisy Sihab bahwa Ibn perkataan dan perbuatan-Nya. Tak satupun
Katsir telah mengutip hadis ini dari yang dapat menandingi-Nya dan serupa
berbagai sumber. Menurutnya, At Timridzi denganNya. Ada beberapa contoh aplikasi
ritual ibadah hamba yang berjumlah ganjil,

Forum Ilmiah Volume 15 Nomor 3, September 2018 546


Hubbullah (Cinta Allah ) dalam Perspektif Hadis

misalnya; thawaf dan Sa’i berjumlah 7 mengerjakannya dan tidak pernah


kali, melempar jumrah masing-masing 3 menginggalkan shalat tersebut.
kali, bacaan tasbih, takbir, dan tahmid 33
kali dan shalat witir. Di samping itu dapat
dilihat dari ciptaan Allah di dunia ini.
َُّ
‫ِر‬‫َخ‬
‫ْاأ‬‫لو‬َُ
ُّ‫ْع‬‫إج‬
ِ
Semuanya itu satu isyarat bahwa Allah ‫ِْتر‬
ُّ‫اا‬ ‫ْل‬
‫ُِّو‬ ‫ِاللي‬ ‫ُُّب‬
ْ‫ِك‬
‫م‬ ‫َلَت‬
‫ص‬
SWT cinta kepada bilangan yang “ Kerjakanlah penutup shalat anda di
jumlahnya ganjil. (At Tulidy, Jawahir al malam hari dengan witir.”
Bihar fi al Ahadits al Qushar
Ibnu al Qayyim mengatakan,”
melaksanakan shalat Sunnah fajar dan
Dalam riwayat Tirmidzi, Nasai, Abu Daud,
witir, lebih berat beliau tinggalkan dari
dan Ibn Majah terdapat lafadz
َُّ
pada semua shalat Sunnah.” (Ibnu al
“‫ْا‬
ُُّ
‫و‬ ُِّ
‫ر‬ ُّْ
‫ت‬ ‫و‬ ُّ”
‫أ‬ artinya : kerjakanlah Qayyim, Zadu al Ma’ad fi a; hadyi al
shalat witir. Secara tekstual mengandung khayri al ibad, (Beyrut, muassah al risalah)
perintah untuk melaksanakan shalat witir jilid 1, hal.315. Nabi Saw senantiasa
karena keutamaan dan kemuliaan bagi melaksanakan shalat witir, baik ketika
pelakunya. Nabi SAW senantiasa dalam perjalanan ataupun tidak.

4. Qiyamu al Layl (bangun malam) untuk Tahajjud


َُّ‫ِلى‬ ‫ه ُّإ‬ َُ
‫فع‬ََ ‫ٍ ُّر‬ّ َ ‫ِى‬
‫ُّذر‬ َ َ
‫ُّأب‬ ‫ِلى‬ ‫َان ُّإ‬ ‫َب‬
‫ْي‬ ْ ِ
‫ُّبنِ ُّظ‬ ‫يد‬َْ‫ْ ُّز‬ ‫َن‬‫ع‬
ُّ‫ة‬ٌ‫ث‬ ََ‫ُّثل‬
َ :ُّ ‫ل‬ َ ‫َلم‬
َ‫ُّقا‬ ‫َس‬‫ِ ُّو‬ ‫ْه‬ ََ
‫لي‬ ‫َلى ُّللاُ ُّع‬ ‫ّ ُّص‬ ‫ِي‬‫النب‬
ُِّ‫للا‬ ‫َاب‬
َ
ُُّّ ُّ ُِّ
‫ت‬ ُُّّ ‫لو‬
‫ك‬ ُْ
ُُّّ‫ي‬
‫ت‬ َُّ ُّ
ُّ ‫ْل‬
ِ ّ ُّ َ
ُّ‫الل‬
‫ي‬ ُّ ُِّ
‫ن‬ ُُّّ َ
‫م‬ ُّ‫قا‬
‫م‬ ٌَُّ
ُّ ُُّ
‫ل‬ َ
‫ّهم ُّللا ُّر‬
ُُّّ
‫ج‬ ‫يحِب‬ ُ
ٌُُُّّ
‫ل‬ َُّ
‫ج‬ ‫ر‬ َ
ُُّّ
‫له ُّو‬ ِ‫ا‬
ُّ ُِّ
ُّ َ
‫ِم‬ُُّّ ْ
‫ش‬ ُِّ
‫ن‬ ُُّّ ‫ل‬
‫م‬ َ‫َا‬
ُّ ُُّّ ُّ
‫ق‬ ِ
‫ِه‬ُّْ
‫ن‬ ُِّ
‫ي‬ َُّ
‫م‬ ‫َ ُّب‬
ِ
ُُّّ
‫ي‬ ‫َد‬
ُُّّ
‫ق‬ َُّ ٌ
ُّ‫ت‬
‫ص‬ ُّ ُُّ
‫ل‬ َُّ
‫ج‬ َُّ
‫ر‬ ُّ
‫و‬
ََُُّّ
‫ل‬ ُّْ
‫ب‬ َُّ
‫ق‬ ‫ت‬ ُّ‫َا‬
ُّْ‫س‬ ‫ه ُّف‬ ُ‫ب‬
ُّ ُ‫َا‬
ُّ ُّْ
‫ح‬ ُّ‫أ‬
‫ص‬ َ
ُُّّ ُّ‫َم‬
َ ُّ‫ه‬
‫ز‬ ُُّّْ ‫ف‬
َ‫ان‬ َُّ ‫ُّة‬
ُّ ‫ِي‬ َُّ
‫ر‬ ُُّّ ‫ِى‬
‫س‬ ُُّّ ‫ن‬
‫ف‬ َ‫َا‬
ُّ ُّ
‫ك‬
ُُّّ
‫دو‬ُُّ
َُّ
‫الع‬
“ Dari Zayd bin Dzabyan ra kepada Abu Dzar secara marfu’ dari Nabi Saw berdabda,”
Ada tiga golongan yang Allah cintai, yaitu pertama ; orang yang bangun di waktu malam
lalu membaca Al Quran, kedua ; orang yang bersedekah dengan ta ngan kanannya dari
kirinya, ketiga; orang yang berada dalam medan pertempuran di saat teman (pasukannya
lain) dalam kondisi kritis, ia tampil ke depan untuk menghadapi musuh.”

Takhrij al hadis dalam sebuah hadis yang diriwayatkan


Hadis diriwayatkan oleh Al oleh al Nasai dalam Sunan-Nya
Tirmidzi dalam Shifat al Jannah, al Nasai “ Shalat Sunnah yang paling utama setelah
dalam kitab Qiyamu al Lail, Ahmad dalam shalat fardhu adalah shalat malam
Musnad. Semuanya dari Abu Dzar r.a \tahajjud, dan puasa yang paling utama
setelah Ramadhan adalah puasa bulan
Hukum hadis : Shahih Muharram.

Shalat ,malam merupakan shalat Menurut Abu Ishak al Marwazy


yang paling utama dikerjakan setelah bahwa shalat malam adalah shalat yang
shalat fardhu. Sebagaimana dijelaskan paling utama dibandingkan dengan shalat
Sunnah rawatib. Pendapat ini senada dan

Forum Ilmiah Volume 15 Nomor 3, September 2018 547


Hubbullah (Cinta Allah ) dalam Perspektif Hadis

didukung oleh al Sindy. Allah Swt sangat menjaga dan mengerjakan shalat malam
mencintai hamba-Nya yang senantiasa sekalipun dia dalam perjalanan.
ُ
‫ْم‬
ُُّّ ُُّّ
‫و‬ ‫ن ُّالن‬ َ‫َا‬
ُّ ُُّّ ‫َا‬
‫ك‬ ُّ‫إ‬
‫ذ‬ ُّ
ُِّ ‫ُّى‬‫َت‬ ْ
ُُّّ ,ُّ
‫ح‬ ‫هم‬َُ
ُّ َْ
ُّ‫ل‬
‫ت‬ ُّ َُّ ‫ُّا‬
ُّ‫ُّل‬
‫ي‬ ْ
‫ُو‬ُّ‫سَا‬
‫ر‬ ُُّّ ٌ ‫َو‬
ْ
ُُّّ
‫م‬ َُّ
‫ق‬ ُّ
‫و‬
ُّ‫ْا‬ ‫و‬ َُّ
ُُّ
‫ع‬ َُّ
‫ض‬ ‫و‬ َُّ ‫ُّا‬
ُّ‫ف‬
ُّ ْ
‫لو‬َُُّ َ ,ِ
ُّ‫ُّن‬
‫ز‬ ُّ ِ
ُُّّ
‫ه‬ ‫ل ُّب‬ُُّ
ُّ ِ
‫ْد‬ َُّ ‫ُّا‬
ُّ‫ُّي‬
‫ع‬ ‫ِم‬ ِْ
ُُّّ ‫هم‬
‫م‬ ُّ َُّ‫إ‬
ُّ‫ل‬
‫ي‬ ُّ ‫َب‬
ُِّ ُّ َُّ
‫ح‬ ُّ
‫أ‬
ُّ.ْ‫ِى‬‫يات‬ َ
َ‫ُّْأ‬ ‫لو‬ ُْ ‫ََيت‬
‫ُّو‬,ْ ‫ِى‬‫ُن‬‫لق‬ ّ‫م‬ََ َ َ
‫ُّيت‬ ‫َام‬‫فق‬ َُُّّْ
‫هم‬َُ‫س‬
ُّ ‫ُو‬
ْ
ُُّّ ُُّ
‫ؤ‬ ُّ
‫ر‬
“ Dan sekelompok kaum yang melakukan perjalanan di waktu malam, mereka turun dan
mereka menundukkan kepala mereka untuk duduk bersimpuh kepada-nya. Mereka
mendirikan dengan penuh tadharru’, khusyu dan khudhu dan membaca ayat -Ku.
Shalat malam berat dan sulit kecuali bagi malam di mana seorang hamba bertaqarrub
orang yang telah menerima tahfik dari kepadaNya melalui shalat malam
Allah SWT dan melaksanakan syarat-syarat (tahajjud). Curahan kasih sayang Allah Swt
yang memudahkannya untuk bangun kepada hambaNya adalah dengan
malam, kekuatan iman yang tertancap mengabulkan setiap permohonan,
dalam hati, hudhur al qalb (menghadirkan mengampunkan dosa, dan memberikan
hati), dan musyahadatullah akan ketenangan dan kenikmatan hidup.
membarikan kesenangan tersendiri di
dalam melaksanakan shalat malam dalam Pesan moral hadis
waktu yang cukup panjang. Hendaklah Allah Swt cinta kepada hambaNya yang
membiasakan shalat malam, doa dan melaksanakan shalat malam karena banyak
istighfar di saat akhir malam, saat yang mengandung manfaat dan kemuliaannya.
palin tepat dan lebih berkesan untuk Faktor mencapai kekhusuyu’an dalam
melaksanakan ibadah. Keheningan malam shalat malam adalah kekuatan iman dalam
yang mencekam, akan lebih mengingatkan hati, hudhur al qalb (menghadirkan hati),
akan dosa-dosa hamba yang diperbuat di dan merasakan kehadiran Allah dalam
siang hari.(Abdul Hadi Hasan Wahbi, Fi dirinya (musyahadatullah)
Dzilal al Mahabbah, hal.24) Waktu utama dan baik diterimanya
Satu hal yang sangat permohonan
membanggakan bagi seorang mukmin
untuk mengukur dan menimbang imannya B. Dzikrullah
itu dengan perasaan cinta kepadaNya. Allah Riwayat dari Samrah bin Jundab r.a,
Swt akan menurunkan dan mencurahkan Nabi Saw bersabda
rahma dan kasih sayangNya pada setiap
:
‫َلى‬
ُُّّ ُُِّّ‫للا‬
‫ص‬ ُُّّ‫ل‬ ُُّ
ُّ ْ
‫سُو‬
َُّ
ُُّّ ‫ل‬
‫ر‬ َ‫َا‬
ُّ ُّ ُّ‫ل‬
‫ُّق‬: ُّ َ ‫د‬
َ‫بُّقا‬
ُّ َْ
ُُُّّ
‫ن‬ ُُِّّ
‫ج‬ ُُّّْ‫ة‬
ُّ‫ب‬
‫ن‬ ََ
ُّ ُّ‫م‬
‫ر‬ َْ‫س‬
ُّ ُُّّْ
َُّ
‫ن‬ ُّ
‫ع‬
ٌُُّّ‫ب‬
‫ع‬ َُّ
ُّْ
‫أر‬َ
ُُّّ ِ‫للا‬
ُُّّ َ
ُّ‫إل‬
‫ى‬ ُّ َُّ
َُّ‫الكل‬ ‫َب‬ ‫َل‬َُّ ِ
‫ْه‬ ََ
ُِّ ِ ‫م‬ ُّ ُُّّ‫ُّأ‬:ُّ
‫ح‬ َُّ ‫ُّم‬ ‫س‬ ُُّّ ُّ
‫و‬ ُّ‫ل‬
‫ي‬ ُّ ُُّّ ‫للا‬
‫ع‬
ُُّ‫للا‬
َُّ ُُّّ ,‫ُّللا‬
‫و‬ ‫إل‬ُّ
ُِّ ‫ه‬ َ‫ل‬
َُُّّ‫إ‬َِ‫ل‬
َُُّّ ُُّّ ,‫د ُّلل‬
‫و‬ ُُّ
ُّْ
‫َم‬ ُّْ ُّ
ُّ‫ال‬
‫ح‬ َ
‫ ُّو‬,‫ن ُّللا‬ َ‫َا‬
ُّ ُّْ
‫ح‬ ُُّ‫س‬
‫ب‬ ُّ
ُّ.‫ُّر‬ َ ‫َك‬
ْ
‫ُّب‬ ُّ
‫أ‬
“Dari Samrah bin Jundab r.a berakta,” ucapan (dzikir) yang paling dicintai Allah SWT
ada empat, yaitu kalimat tasbih (subhanallah), hamdalah (Alhamdulillah), tahlil
(Laailahillallah), dan takbir ( Allahu akbar (.” (HR. Muslim, Ibnu Majah)

Takhrij al hadis Hadis diriwayatkan oleh Muslim dalam al


Dzikr wa al Du’a, Ibn Majah dalam al

Forum Ilmiah Volume 15 Nomor 3, September 2018 548


Hubbullah (Cinta Allah ) dalam Perspektif Hadis

Adab. Keduanya dari Samrah bin Jundab dan kesalahannya. Dzikir mempunyai
r.a keutamaan yang lebih besar dari ibadah
yang lain, hal ini sebabkan bahwa dzikir
Hukum hadis : Shahih merupakan rahasia ketaatan, penghapus
Dalam Abu Hurairah r.a berkata, dosa dan kemaksiatan, mencegah
berkata bahwa Rasulullah SAW perbuatan keji dan munkar, serta makin
bersabda,” Sungguh mengucapkan kalimat dicintai Allah SWT. Ragam dzikir
tasbih, tahmid, tahlil, dan takbir lebih aku diantaranya adalah, membaca Al Quran,
cinta dari terbitnya matahari.” mengucapkan kalimat thayyibah (kalimat
(HR.Muslim) baik), dan bershalawat kepada Nabi Saw.
Shalawat Allah untuk Nabi-Nya, artinya
Dzikir kepada Allah SWT syiar adalah pujian dan rahmat-Nya kepadanya.
bagi orang yang mencintai Allah dan orang Shalawat malaikat adalah doa untuk Nabi
yang dicintaiNya. Dalam hadis qudsi Allah Saw agar mendapat berkah dan ampunan
SWT berfirman : “ Aku bersama hamba- (Ibnu Hajar al Asqalany, Fathu al Bary
Ku yang senantiasa mengingat-Ku, dan Syarhu Shahih al Bukhary, jilid VIII,
kedua bibirnya digerakan (untuk hal.392)
mengingat) kepada-Ku.” Dalam Al Quran banyak terdapat ayat yang
Orang yang dzikir tentu diingat memerintahkan kita untuk berdzikir
oleh Allah SWT dengan pujian, sanjungan, sekaligus keutamaan bagi pelakunya.
dan kasih sayang serta diampunkan dosa Firman Allah SWT QS. Al Imran :31
ُّ‫َا‬
ُِّ
‫ر‬ ‫ِْبك‬
‫َاإل‬ ‫ِي‬
‫ُِّو‬
ّ ‫َش‬
‫ِالع‬
‫ُّْب‬ّ
‫ِح‬‫َب‬
‫َس‬‫ااُّو‬
‫ْر‬ ‫َث‬
‫ِي‬ ‫َبكَُّك‬ ‫ُر‬
‫ُّْر‬ ْ َ
‫اذك‬‫و‬
“ Dan ingatlah sebanyak -banyaknya kepada Rabb-mu dan ucapkan tasbih sore dan
pagi.”

Tasbih berasal dari kata as Sabhu, Allah”. (HR. Al Faryabi dan Thabrani),
secara etimologi artinya adalah berlari hadis gharib namun tidak ditemukan ‘illat
kencang dalam beribadat kepada Allah. dengan sanadnya.
Tasbih dalam pendekatan ibadah berarti Doa bagian dari dzikir. Doa
mensucikan Allah SWT. Bahkan merupakan ungkapan seorang hamba untuk
memperbanyak dzikir dengan kalimat mengingat Tuhan nya dan memohon
tasbih dan tahmid merupakan perbuatan segala karuni-Nya. Kalimat tahmid dapat
yang lebih dicintai Allah dari diartikan “ al maujud” yaitu yang
menginfakkan harta di jalan Allah walau diadakan. Ini berarti kalimat tahmid
sebesar gunung yang terbuat dari emas. mengandung pengertian mengingat Rabb
Sebagaimana Rasulullah Saw bersabda : “ dan memohon untuk ditambahkan segala
Dari Abu Umamah r.a berkata: “ Bahwa nikmat dan karunia-Nya. Kalimat tahmid
Nabi SAW bersabda,” Barangsiapa yang dapat berarti pangkal kesyukuran. Artinya
merasa kesulitan untuk beribadah di orang yang mengucapkan alhamdulillah
malam hari, atau bakhil dengan hartanya seakan-akan ia memohon kepada Allah
untuk berinfak atau takut dari musuh agar ditambahkan nikmat dan karunia
ketika berperang, maka hendaklah setelah memujiNya.
memperbanyak mengucapkan kalimat
tasbih dan tahmid. Maka sesungguhnya Pesan moral hadis
amalan itu lebih Allah cintai dari berinfak Dzikir faktor seorang hamba
dengan emas sebesar gunung di jalan mendapat cinta Allah. Allah SWT

Forum Ilmiah Volume 15 Nomor 3, September 2018 549


Hubbullah (Cinta Allah ) dalam Perspektif Hadis

memberikan kemuliaan bagi orang yang dan pahala yang besar. Kalimat tahmid
senantiasa berdzikir berupa ketenangan adalah pangkal kesyukuran

C. Kasih Sayang
Dari Abu Hurairah r.a berkata, telah bersabda Rasulullah Saw :
ُّ‫َلى‬ ‫ُ ُّللاُّص‬
‫ْل‬
‫َسُو‬‫َ ُّر‬‫َال‬ ‫َال‬
‫ُّق‬:ُّ َ ََ
‫ة ُّق‬‫ير‬َْ ُ‫َب‬
‫ِىُّهر‬ ‫ْ ُّأ‬
‫َن‬‫ع‬
َُّ‫ْم‬
‫يو‬َُّ ُ ‫ْل‬‫ُو‬‫يق‬ َُّ َ‫ِن ُّللا‬
‫ ُّإ‬:ُّ ‫َسَلم‬ ‫ْه‬
‫ِ ُّو‬ ََ
‫لي‬ ‫للا ُّع‬
ُّ َ
‫ْم‬ َ
‫ِىُّاليو‬ ‫َلَل‬
‫ِج‬‫ن ُّب‬ َْ
‫َابو‬ ‫َح‬‫ُت‬ ْ َ
‫ُّالم‬ ‫ين‬ َ
ْ‫ُِّأ‬‫مة‬َ‫َا‬‫ِي‬
‫الق‬
ُّ .‫ِى‬ ّ‫ُُّّظ‬
‫ِل‬ ‫ِل‬ ‫ِلُّإ‬‫َُّلَظ‬
‫ْم‬ َُّ‫ِى‬
‫يو‬ ّ‫ِىُّظ‬
‫ِل‬ ‫ُّْف‬
‫هم‬ ّ‫ُظ‬
ُ‫ِل‬ ‫أ‬
“ Dari Abu Hurairah r.a berkata, telah bersabda Rasulullah SAW : “ Sesungguhnya Allah
berfirman pada hari kiamat,” Dimanakah orang-orang yang saling mencintai (berkasih
sayang) karena keagunganKu. Pada hari itu mereka berada dalam naungan-Ku pada hari
dimana tidak ada naungan selain naungan-ku.

Takhrij al hadis akhlak. Orang yang dipilih sebagai teman,


Hadis diriwayatkan oleh Muslim diangkat menjadi kekasih seyogyanya
dalam Al Dzikr wa al Du’a bab Fadhl orang-orang yang bila bergaul dgn mereka,
Subhanallah wa bihamdih dari Abu Dzar adalah yang dapat merealisasikan tujuan-
r.a. tujuan yang bermanfaat baginya, baik
untuk kepentingan agama, dunia maupun
Hukum hadis : Shahih akhirat.
Ibnu Hajar al–‘Asqalani –
Lafadz ( ‫َلَل‬
‫ِى‬ ‫ِج‬‫)ب‬ artinya “
rahimahullah - mengatakan,” tidak
seharusnya seseorang mengabaikan
karena keagunganKu dan taat karena-Ku, memilih teman yang layak dijadikan
bukan karena kepentingan semata . sahabat. Sebab, pengaruh persahabatan itu
jelas tampak pada diri seseorang.
Mencintai orang yang mencintai Rasulullah SAW bersabda :
Allah SWT dengan sepenuh hati, bergaul “ Dari Abu Hurairah r.a berkata, bahwa
dgn mereka karena-nya merupakan bagian nabi Saw bersabda,” Agama seseorang itu
dari instrument yang dibutuhkan dalam mengikuti agama temannya. Maka, salah
rangka meraih hubbullah (cinta Allah). seorang diantara kalian harus selalu
Sebagaimana dijelaskan dalam sebuah memperhatikan dengan siapa dia sedang
hadis Qudsi, bahwa Allah SWT berfirman:
berteman.”
“ Allah Azza wa Jalla telah berfirman,” Allah SWT cinta kepada dua orang
Cinta-Ku wajib (Aku berikan) kepada dua hamba yang saling-menyayangi
orang yang saling mencintai-Ku. Cinta-Ku karenaNya, Dalam konsep Islam, interaksi
kucurahkan kepada dua orang yang saling seorang muslim dengan muslim lainnya
berteman karena-ku. Cinta-Ku kucurahkan harus selalu ditingkatkan. Muslim yang
untuk dua orang yang saling berkunjung mengaku bersaudara harus mementingkan
karena-Ku.” saudaranya lebih dari diri sendiri, baik
Kecintaan seorang muslim kepada dalam masalah keperluan dan perasaan
saudaranya karena Allah itu merupakan dalam menerima cobaan.(Abdul Hadi
buah kemurnian iman dan kesempurnaan

Forum Ilmiah Volume 15 Nomor 3, September 2018 550


Hubbullah (Cinta Allah ) dalam Perspektif Hadis

Hasan Wahbi, Fi Dzhilal al mahabbah, medapatkannya. (Mushtafa Muhammad


hal. 107). Khan dan Muhammad Bughat Khan,
Jika seseorang mencintai seorang Nuzhat al Muttaqin, hal. 295)
muslim yang soleh dan mukmin yang tang
taat, maka ia telah menjalani persahabatan Pesan moral hadis
yang hakiki dan percintaan yang abadi, dan Allah SWT mencintai hamba-Nya
akan membawa kebahagiaan sampai yang saling menyayangi karena-Nya.
akhirat nanti. Dua orang muslim yang Para Nabi adalah makhluk yang paling
saling berinteraksi semata-mata karena mulia, akan tetapi mereka masih
keagungan dan mengharap cinta dan ridha mengharapkan kemuliaan dan derajat yang
Allah SWT niscaya akan diberikan dimiliki oleh dua orang muslim yang
kemuliaan berupa mimbar-mimbar yang saling bersaudara.
terbuat dari cahaya. Inilah yang membuat
para Nabi dan para Syuhada ingin
D. Menjaga Persaudaraan

ُُّ
ُّْ
‫ل‬ ُُّ‫س‬
‫و‬ َُّ
‫ر‬ ُّ‫َا‬
ُُّّ َ
‫ل‬ ُّ :ُّ َ
‫ُّق‬ ُّ‫َا‬
‫ل‬ ُّ ‫ُّام‬
‫ُّق‬ ‫َو‬ُُّّ ‫بن‬
‫ع‬ ُّْ ‫ْر‬
ُّ ُِّ
‫ي‬ ‫ب‬ ُُّّ ْ
َُّ
‫ج‬ َُّ
‫ن‬ ُّ
‫ع‬
َُّ ‫َن‬
ُُّّ
‫ة‬ ُّْ ُّ ُ
ُّ‫ال‬
‫ج‬ ُُّ
‫ل‬ ْ‫ي‬
ُّ‫د‬
‫خ‬ ُّ ََ‫ُّل‬
ُّ ‫سَل‬
ُّ :ُّ ‫ُّم‬ َُّ ‫ْه‬
ُُّّ ِ
‫و‬ ُّ ََ
ُّ‫ل‬
‫ي‬ ُُُُّّّ‫ُّللا‬
‫ع‬ ُّ ‫ُّى‬ ‫َل‬ُُّّ ‫للا‬
‫ص‬
ُّ)‫ٍُّ(رواهُّالبخاري‬ ‫َح‬
ُُِّّ
‫م‬ ُُُّّ
‫ر‬ ‫َاط‬
ُِّ
‫ع‬ ُّ ُّ
‫ق‬
“ Tidak akan masuk surge orang yang memutuskan tali persaudaraan. ”

Takhrij al hadis saling tolong menolong, mengutamakan


Hadis diriwayatkan oleh Al Bukhari, orang lain, rasa sayang, pemaaf, pemurah,
Ahmad dalam Musnad, al Haytsam dalam mengunjunginya ketika sakit, memberi
Majma’ al Jawaid. salam bila bertemu, saling menasihati dan
menghindari sikap marah. Jelaslah bahwa
Hukum hadis : Shahih ukhuwwah Islamiyyah adalah sifat yang
Hadis ini mengisyaratkan menyatu dengan iman dan takwa. Kedua
seseorang wajib menjaga persaudaraan komponen ini tak dapat dipisahkan satu
(ukhuwwah) yang telah terjalin dengan dengan yang lain. Itulah sebabnya Allah
erat, sebab seseorang yang memutuskan SWT memberikan kedudukan utama dan
tali ukhuwah atau tali persaudaraan akan mulia serta pahala besar bagi orang-orang
berdosa (haram). yang ingin mewujudkannya. Para pemuda
Ukhuwwah adalah karunia Islam diharapkan bersatu, berjalan bersama
ilahiyyah, rahasia suci, sifat tak dalam landasan persaudaraan, sehingga
terpisahkan dari iman dan taqwa, sangat jadilah mereka mukmin dan muttaqin yang
berpengaruh positif pada ikatan sejati. (Abdullah Nasih Ulwan, al Hubb wa
kemasyarakatan. Dia adalah kekuatan iman Al Ukhuwwah, cet I,hal.75)
dan spiritual yang melahirkan perasaan Ulama salaf menganggap
berupa kasih sayang, kecintaan persaudaraan (ukhuwwah) karena Allah
(mahabbah), kemuliaan, dan rasa saling SWT sebagai nikmat, oleh karenanya harus
percaya kepada saudara seaqidah. Dengan disyukuri dengan cara menjaga tali
berukhuwwah, maka akan timbul sikap ukuhuwwah.

Forum Ilmiah Volume 15 Nomor 3, September 2018 551


Hubbullah (Cinta Allah ) dalam Perspektif Hadis

‫داا‬ َْ َُّ ْ ُُّ


ُّْ ُُّ ْ ُُّ ََ ُُّّ َ ُُّ ْ َ
ُّ‫ء‬
ُّ ُّ ُّ‫أ‬
‫ع‬ ُّ ‫م‬ ‫ت‬ ُّ‫ك‬
‫ن‬ ُِّ ْ
ُّ‫إ‬
‫ذ‬ ُّ ‫م‬ ُّْ
‫ك‬ ُّ‫ل‬
‫ي‬ ُّ ُُّّ ِ‫للا‬
‫ع‬ ُّ‫م‬
‫ت‬ َْ
ُّ ُِّ
‫ع‬ ُْ
ُُّّ ‫ُّا‬
‫ن‬ ‫و‬ ‫ر‬ ُّ‫اذ‬
‫ك‬ ُّ ُّ
‫و‬
‫َ ا‬
ُّ‫انا‬
ُّ ُّْ
‫و‬ ُّ‫إ‬
‫خ‬ ُّ ِ
‫ِه‬ َُِّْ ِ ‫ُم‬
ْ ُّْ َ
‫ْب‬ َ
َُُُّّّ‫ُم‬ ِ
‫ْب‬ ُ‫ق‬ َُُُّّْ ََُُّّ َ
َُّ
ُُِّّ ُّ‫م‬
‫ت‬ ُّ ‫ع‬ ُُّّ
‫ن‬ ‫ُُّّب‬ ‫ت‬ ُُّّ
‫ح‬ ُّ‫أ‬
‫ص‬ ‫ف‬ ُُّّ
‫ك‬ ُّ‫ل‬
‫و‬ ُّ ُّ ‫ن‬ ُّ‫ب‬
‫ي‬ ُُّّ
‫ف‬ ‫أل‬ ُّ
‫ف‬
“ …. Dan ingatlah akan nikmat Allah kepada kalian, ketika kalian dahulu (masa
jahiliyyah) bermusuh-musuhan, maka Dia menyatuk an diantara hati kalian, sehingga
karena nikmat-Nya, maka kalian menjadi saudara…(Ali Imran : 103)

Jadi, hakikat ukhuwwah islamiyyah adalah Hal ini yang dimaksud dengan firman
karunia dari Allah SWT dalam bingkai Allah SWT dalam Al Quran ;
iman dan taqwa, ditanamkan ke dalam hati
hamba-hamba-Nya yang
َْ
ُّ‫ن‬
ُُُّّ
‫و‬ ‫ْم‬
ُِّ
‫ن‬ ُّ ُ
ُُّّ
‫ؤ‬ ُّْ
‫ُّالم‬ َُّ
‫ُّا‬
‫م‬ ‫ِن‬ُّ
‫إ‬
ikhlas.Selanjutnya ukhuwwah mendorong
mukmin untuk melakukan hal-hal positif
ٌُّ ُّْ
َُّ
‫ة‬ ‫و‬ ُِّ
‫خ‬ ُّ
‫إ‬
seperti rasa cinta, mengutamakan “ Sesungguhnya orang-orang mukmin
persaudaraan, kasih sayang, tolong adalah bersaudara….”(QS. Al Hujurat ;
menolong, dan saling memikul tanggung 10)
Kenikmatan pergaulan sesama
jawab.
Cinta Allah kepada hamba-Nya manusia bersumber pada niat yang benar
adalah rahmat dan ridha-Nya, Allah ketika bergaul dengan mereka, sejauh
menginginkan kepadanya kebaikan dan mana rasa cintanya kepada mereka dan
hendaknya melakukan kebaikan untuk kecintaan mereka kepadanya, bagaimana
yang dicinta. Persaudaraan yang begitu tindakan yang seharusnya dilakukan dan
tulus dan semata-mata karena Allah tidak yang ditinggalkan, bagaimana harus diam
mungkin terwujud tanpa dibarengi dan dan bagaimana bergerak. Apabila semua
disertai dengan iman dan taqwa. Tak ada itu dikerjakan karena Allah, pasti
persaudaraan tanpa iman dan tak ketulusan kenikmatan pergaulan itu akan diperoleh.
tanpa taqwa. Cinta yang mendorong kepada kebaikan,
Islam membangun masyarakat tolong-menolong dalam mentaati
berdasarkan unsur persaudaraan dan kebenaran dan menetapi kesabaran, ajakan
persatuaan , tidak melihat kepada kepada berdzikir dan mencari ilmu.
perbedaan jenis, agama, golongan, ras,
atau kepada mazhab. Perbedaan yang Pesan Moral Hadis
terjadi semata-mata dengan kehendak Allah mencintai mukmin yang
Allah dan terkandung hikmah di dalamnya. bersaudara dalam iman dan taqwa.
Pada hari kiamat nanti Allah SWT akan Ukhuwwah Islamiyyah merupakan
menjelaskan perbedaan yang terjadi di karunia, nikmat Ilhaiyyah kepada hamba-
antara manusia. Manusia seluruhnya dalam NYA yang ikhlas dan taqwa.
bingkai ikatan persauadaraan dan Allah mencintai hamba-Nya yang saling
bersilaturrahim dan menjalin persaudaraan
persatuan, menyembah Allah yang satu
dan berasal dari nenek moyang yang satu, dengan memberikan kasih sayang dan
yakni Nabi Adam a.s.(Yusuf Qardhawi, al ridha-nya kepadanya
Islam Kama Numinu bih Dhawabith wa Ada enam kewajiban seorang muslim
Malamih, (Qahirah; 1999), cet. I, hal. 67. terhadap muslim lainnya, diantaranya ;
memberi salam bila bertemu, mengunjungi
orang sakit, hadir ketika diundang, saling
nasihat menasehati, menghantarkan
jenazah, dan lain sebagainya.

Forum Ilmiah Volume 15 Nomor 3, September 2018 552


Hubbullah (Cinta Allah ) dalam Perspektif Hadis

Shalat di awal waktu


ُّ‫ُّى‬‫َل‬
ُُّّ ِ‫للا‬
‫ص‬ ُ
‫ْل‬
ُُّّ ُّ ُُّ‫س‬
‫و‬ ُُّّ ْ
َُّ
‫ر‬ ‫َت‬‫ِع‬‫هاُّسم‬َ ‫َن‬ ‫ة ُّأ‬ ََ‫ْو‬‫َر‬‫ّ ُّف‬ِ‫ُم‬‫ْ ُّأ‬‫َن‬ ‫ع‬
َُّ
ُّ ‫ِل‬
‫ى‬ ُُّّ ِ
‫إ‬ ‫ل‬ َ
‫َم‬
ُُّّ ُّ‫ُّ ُّال‬
‫ع‬ ‫َب‬َُّ
‫ح‬ ُّ ُّ َ
‫ُّأ‬: ُّ‫َا‬
‫ل‬ َُّ
‫ق‬ َُُّّ
‫ف‬ ‫سَل‬
ُُّّ
‫م‬ َُّ ‫ْه‬
ُُّّ ِ
‫و‬ ُّ ََ
ُّ‫ل‬
‫ي‬ ُُُّّّ‫للا‬
‫ع‬
ُّ .‫ها‬َِ
ُُّّْ
‫ت‬ َُّ
‫ق‬ ُُِّّ
‫و‬ ‫ِلَو‬
ُُّّ
‫ل‬ ُِّ َُّ‫ل‬
ُُِّّ
‫ة‬ ‫ُُّالص‬
ُُّّ ُّْ
‫ل‬ ُّْ
ُِّ‫ج‬
‫ي‬ ُّ‫ت‬
‫ع‬ َُُّّ
ُّ ‫َل‬َُّ
‫ج‬ ‫َز‬
ُُُّّّ
‫و‬ ُُِّّ‫للا‬
‫ع‬ ُّ
“ Dari Ummi Farwah r.a pernah mendengar Rasulullah SAW menyebutkan amal yang
yang paling utama dan bersabda : “Ama; yang palong dicintai Allah SWT adalah
menyegarakan shalat di awal waktunya.”

Hadis diriwaytkan oleh Ahmad dalam luar waktunya adalah haram. Lafadz “
Musnad dari Ummi Farwah r.a. Menurut ahabba” menuntut al Musyarakat fi al
Ahmad sanad hadis ini adalah tsiqah Istihbab, artinya menjaga pelaksanaan
(terpercaya). Adapun jalur sanadnya shalat di luar waktunya. (Ibnu Hajar, Fath
melalui Lays dari Abdullah bin Umar bin al Bary, hadis nomor, 527, juz 2, hal. 13).
Hafsh dari ‘Ashim dari Umar bin Khattab Sedangkan Imam Nawawi berpendapat
dari al Qasim bin Ghanim dari Ummi untuk menjaga dan membiasaakan shalat
Farwah r.a. tepat waktu (awal waktu) sebagai bentuk al
Di samping itu hadis ini Ikhtiyath terhadapnya.
mempunyai syawahid, yakni riwayat yang
memperkuat dan mendukung keshahihan Di dalam Al Quran diterangkan bahwa
hadis. seseorang yang lalai dari shalatnya adalah
Menurut Ibn Hajar dalam kitab termasuk pendusta agama. Dengan
Fath al Baty bahwa maksud kalimat ( demikian, bila seorang hamba
‫ها‬‫ْت‬
َِ ‫َق‬
‫َلىَُّو‬ َُ‫ )الصل‬,
‫ة ُّع‬ melaksanakan shalat tepat waktu (awal
waktu), maka perbuatan tersebut akan
yakni menyegerakan shalat pada awal dicintai Allah SWT.
waktu adalah amalan yang paling utama
dan mustahab dari pada mengakhirkan Pesan moral Hadis
waktu shalat ( ‫ُّالتراخي‬ ) .Ibn
Shalat awal waktu merupakan
perbuatan yang paling dicintai Allah SWT
Daqiq al ‘Iyd berkomentar bahwa itu Larangan mengerjakan shalat dengan at
adalah al ikhtiraj, yaitu menjaga Tarakhy, yaitu mengakhirkan waktu shalat.
pelaksanaan shalat di luar waktu shalat
atau dengan di qadha. Bila dikerjakan di
Berbakti kepada Orang Tua

ُُّّ
‫ِي‬ ‫ُ ُّالن‬
ُُّّ
‫ب‬ َُّْ
ُّ‫ل‬
‫ت‬ ‫َأ‬ُُّّ :ُّ ‫ل‬
‫س‬ َ‫قا‬
ُّ َُّ ‫د‬
ُّ ٍْ
ُّ ُُّ
‫و‬ ُّْ‫س‬
‫ع‬ َُّ ‫بن‬
ُّ‫م‬
ُّ ُّْ ِ‫للا‬
ُّ ِْ
ُُّّ ‫د‬
ُّ َُّ
‫ب‬ ُُّّ ْ
‫ع‬ َُّ
‫ن‬ ُّ
‫ع‬
‫َب‬
ُُّّ َ
ُّ‫أ‬
‫ح‬ ُُّّ ُّ َ
‫َم‬
‫ُّل‬
ِ ُّ‫ُّ ُّال‬
‫ع‬ َ
‫ُّأي‬
ُّ :ُّ ‫ل‬ َ‫ُّقا‬
ُّ َ ‫سَلم‬
ُّ َُّ
ُُّّ ِ
‫و‬ ْ
ُُّّ
‫ه‬ ‫لي‬ ََ
ُُُّّّ ُ‫للا‬
‫ع‬ ُُّّ ُّ‫َلى‬ ُّ
‫ص‬
ُّ‫ُّم‬‫لُّث‬ َ‫َا‬
ُّ ُّ
‫ُّق‬,‫ا‬ َِ
ُّ
‫ه‬ ُّْ
‫ت‬ َ
ُُّّ
‫ق‬ ‫َُّو‬ُّ‫َل‬
‫ى‬ ُُّّ‫ة‬
‫ع‬ َُ‫ل‬
ُّ ُُّّ
‫ُّالص‬:ُّ‫ل‬ َ‫َا‬
ُّ ُّ ُِّ‫للا‬
‫؟ُّق‬ َُُّّ ُّ‫إل‬
‫ى‬ ُّ
ِ
َ
ُّ‫ل‬ َ
ُّ‫؟ُّقا‬
ُّ ُّ ُّ َ
ُّ ّ
‫ُّأي‬ ‫ثم‬ ُ َ
ُُّّ ‫ل‬ َ
ُّ‫ُّقا‬,
ُّ ِ‫ن‬ ُّْ‫د‬
ُّ‫ي‬ َُِّ َ
ُّ‫ال‬ ُّ‫ُّال‬
‫و‬ ‫ِر‬ َ
ُُّّ ‫ل‬
‫ب‬ َ
ُّ‫؟ُّقا‬
ُّ ُّ ُّ ‫َي‬ ُّ
‫أ‬
ُّ.ِ‫للا‬
ُُِّّ
‫ل‬ ْ
ُُّّ
‫ِي‬ َُّ‫ىُّس‬
‫ب‬ ُّ ُّ ِ
‫دُّف‬ُ‫ها‬
ُّ َِ‫الج‬
ُّ ُّ
“ Dari Abdullah ibn Mas’ud r.a berkata,” aku pernah bertanya kepada Nabi SAW.
Amalan apakah yang paling Allah cintai ? Nabi Saw menjawab : shalat tepat pada

Forum Ilmiah Volume 15 Nomor 3, September 2018 553


Hubbullah (Cinta Allah ) dalam Perspektif Hadis

waktunya, kemudian apa lagi? Berbakti kepda orang tua, kemudian apa lagi? Berjihad di
jalan Allah.”
Takhrij al hadis 3. Jumhur ulama berpendapat haram
Hadis diriwayatkan oleh al Bukhari dalam berjihad di jalan Allah tanpa izin dari
kitab Mawaqitu al shalat, Muslim dalam orang tua dengan syarat keduanya
Iman, al Nasai dalam al Mawaqit, Ahmad adalah muslim. Karena hak berbakti
dalam Musnad. Kesemuanya bersumber adalah fardhu ‘ain sedangkan berjihad
dari jalur Abdullah bin Mas’ud r.a‫م‬ adalah fardhu kifayah.
Hukum hadis : Shahih
Lafadz ( ِ‫ُّللا‬
ُّ َ ‫إلى‬ َُّ
ُِّ ‫َب‬
‫ح‬ ‫أ‬ ) artinya ,”
Abdullah bin ‘Umar ra.a pernah
meriwayatkan sebuah hadis :
yang paling dicintai Allah,” dapat berarti “ Bahwa ada seseorang yang datang
‫أكثر ُّتقربا ُّإليه‬
( ) kepada Nabi SAW untuk melakukan
artinya, ” perbuatan yang lebih bai’at atau janji setia, seraya berkata,”
mendekatkan diri seorang hamba kepada Aku sengaja datang kepadamu untuk
Allah SWT.” ikut berhijrah denganmu dan aku
Lafadz ( ِ‫ن‬ ْ‫د‬
ُّ‫ي‬ َ‫ل‬
ِ‫َا‬
‫ِرالو‬
‫ب‬ ) menurut
tinggalkan kedua orang tuaku dalam
keadaan sedih dan menangis.” Nabi
para ulama adalah berbuat baik yang SAW bersabda,” Pulanglah dan temuai
sebenarnya kepada kedua orang tua. Dalam orang tuamu, buatlah hati mereka
Al Quran Allah SWT telah berwasiat untuk tersenyum dan tertawa sebagaimana
berbuat baik kepada kedua orang tua dan kamu penyebab mereka menangis.”
taat kepada mereka, walaupun mereka
dalam kondisi kafir, kecuali mereka Beberapa sifat bakti Anak setelah
menyuruh berbuat syirik dan maksiat wafatnya orang tua, diantaranya adalah
kepada Allah SWT. Sebagiamana Allah sebagai berikut :
berfirman ;
“ Dan jika keduanya memaksakan untuk
mempersekutukan dengan Aku sesuatu 1. Doa untuk mereka
yang tidak ada pengetahuanmu tentang itu, 2. Memohonkan ampun untuk mereka
maka janganlah kamu mengikuti 3. Melaksanakan wasiat mereka
keduanya, dan pergauilah keduanya di 4. Menghormati teman-teman mereka
dunai dengan baik …(QS.Lukman ; 15) 5. Menyambung sanak kerabat yang tidak
Berbakti kepada kedua orang tua lebih ada hubungan denganmu kecuali
didahulukan dari berjihad di jalan Allah, dengan mereka.
didasarkan beberapa sebab, diantaranya 6. Berjiarah ke makam mereka
adalah :
1. Berbakti berarti berbuat baik kepada Pesan moral hadis
orang lain Allah SWT senantiasa cinta
2. Anak yang berbakti kepada keduanya kepada seseorang yang berbakti kepada
dianggap sebagai balasan terhadap kedua orang tua.
kebaikan-kebaikan yang dilakukan oleh Seyognya bagi seorang anak untuk
orang tua kepadanya. Termasuk bagian memantapkan dirinya selalu berbakti
dari berbakti kepada kedua orang tua kepada kedua orang tua dan berusaha keras
adalah mohon restu keduanya sebelum untuk menjadikannya sebuah tabiat dan
berangkat jihad di jalan Allah, kebiasaan.

Forum Ilmiah Volume 15 Nomor 3, September 2018 554


Hubbullah (Cinta Allah ) dalam Perspektif Hadis

Berbakti kepada mereka perbuatan sangat Allah.


terpuji yang melebihi dari berjihad di jalan
Sedikit dan Mudaawamatul ‘Amal (Kontinu)

ُّ‫نُّرسولُّللاُّصلىُّللاُّعليه‬ ّ‫ُّأ‬:ُّ‫عنُّعائشةُّقالت‬
ّ‫ّ ُّالعمل ُّأح‬
ُّ‫ب ُّإلى ُّللا ُّ؟ ُّقال‬ ‫ ُّأي‬:ُّ ‫وسلم ُّسئل‬
ُّّ
ُّ‫ُّأدومهُّوإنُّق‬:
‫ل‬
“ Dari ‘Aisyah r.a bahwa Rasulullah SAW pernah ditanya tentang perbuatan apa yang
paling dicintai Allah SWT. Beliau menjawab : “ Perbuatan yang dilakukan secara kontinu
sekalipun sedikit.”
seseorang lebih taat, banyak berdzikir,
Takhrij al hadis lebih taqarrub kepadaNya, kuantitas dan
Hadis diriwayatkan oleh Bukhari dalam kualitas ibadah makin meningkat, dan
Ash Shaum. Muslim dalam Shalat al mendapatkan pahala yang berlipat ganda
musafirin, Abu Daud dalam Ash Shalat. (An Nawawi, Syarh Shahih Muslim, Juz 3,
Semuanya dari jalur ‘Aisyah r.a. hal, 59)
Aisyah r.a menceritakan bahwa ada
Hukum hadis : Shahih seorang wanita berkunjung ke rumahnya.
‘Aisyah r.a menceritakan bahwa Wanita itu bercerita tentang perbuatan
Nabi SAW mengerjakan shalat di malam yang dilakukan dengan sungguh-sungguh.
hari dalam waktu yang lama, akan tetapi di Hal ini disampaikan kepada Nabi SAW.
siang hari beliau menyederhanakannya. Disebabkan ucapan wanita tersebut Nabi
Tatkala beliau sedang duduk, datang SAW bersabda bahwa agama yang paling
beberapa mendekatinya. Kemudian Nabi disukai Allah adalah sesuatu yang kerjakan
SAW bersabda : secara kontinu sekalipun sedikit.
“ Hai manusia, lakukannlah perbuatanmu Dalam riwayat Muslim, nama wanita
sesuai dengan kemampuanmu sampai tersebut adalah Al Haula Binti Tuwait bin
kamu merasa bosan. Sesungguhnya Habib bin Asad bin Abd al ‘Uzza. Beliau
perbuatan yang paling dicintai Allah beribadah sepanjang malam sehingga tidak
adalah kontinu (terus dilakukan) walaupun ada waktu untuk tidur. Hal inilah yang
hanya sedikit.” HR.Muslim) membuat orang-orang bertanya kepada
Menurut Al Tulidy hadis ini menjelaskan Nabi SAW, mendengar itu Nabi SAW
bahwa perbuatan baik yang paling diridhai bersabda :
dan dicintai Allah SWT adalah yang “ Kerjakanlah pekerjaanmu sesuai
dikerjakan secara - terus menerus oleh kemampuanmu. Dan Allah tidak akan
seseorang sekalipun sedikit. (Al Tulidy, pernah merasa bosan sampai kamu sendiri
Jawahir al Bihar Fi al Ahadits al Shahihah yang bosan (berbuat baik).”
al Qushar. Hadis nomor 44, juz I, h. 40) Dalam riwayat Abu Daud diceritakan
Al Nawawi menambahkan bahwa dalam bahwa Aisyah r.a pernah ditanya tentang
hadis ini terkandung anjuran untuk amal Rasulullah SAW. Apakah beliau
senantiasa bermudaawamat dalam amal mengkhususkan pada hari-hari tertentu? “.
yang baik. Amal baik yang sedikit dan Aisyah r.a menjawab : “ Tidak
kontinue labih baik dari amal yang banyak sesungguhnya semua perbuatan Nabi SAW
namun terputus dalam jangka waktu yang adalah pembiasaan. Perbuatan apa saja
lama. Pesan moralnya adalah menjadikan

Forum Ilmiah Volume 15 Nomor 3, September 2018 555


Hubbullah (Cinta Allah ) dalam Perspektif Hadis

yang kamu lakukan maka beliau pun juga Mudawaamatu al ‘amal


mampu melakukannya. (kontinuitas) meskipun sedikit merupakan
Pesan Moral Hadis perbuatan yang sangat dicintai Allah
Anjuran melakukan perbuatan baik secara
kontinui dan berkualitas walaupun sediki
Agama yang Paling Dicintai Allah SWT

َُّ
ُّْ
‫ل‬ ِ
ُُّّ
‫ي‬ ‫ ُّق‬:ُّ ‫ل‬ َ‫َا‬
ُّ ُّ ‫ْه‬
‫ُّق‬ ُّ‫ِي ُّللا‬
ُّ‫َُّع‬
‫ن‬ َُّ ٍ‫اس‬
ُُّّ
‫ض‬ ‫ر‬ ُّ ُّ‫َب‬
ُُّّ ِ
‫ع‬ ُّ‫ب‬
‫ن‬ ْ‫نِ ُّا‬
ُّ َُّ
ُّ
‫ع‬
ُّ‫دَيا‬
ُِّ
‫ن‬ َ
ْ‫ُّ ُّاِل‬ َ
ُّ :ُّ ‫َلم‬
‫ُّأي‬ َُّ
‫س‬ ُُّّ ِ
‫و‬ ْ
ُُّّ
‫ه‬ ‫لي‬ ََ
ُّ ‫َلى‬
ُُّّ ‫ُّ ُّللا‬
‫ع‬ ُُِّّ‫للا‬
‫ص‬ ‫ْل‬
ُُّّ ُّ
ِ ُُّ
‫و‬ َُّ
‫س‬ ِ
ُّ‫ل‬
‫ر‬ ُّ
ُّ.ُّ‫َة‬ ْ
ُُّّ
‫ح‬ ‫ُّم‬
‫ةُّالس‬ ُُّ
ُّ‫ِي‬ ْ
‫ِي‬
ُُّّ
‫ف‬ َُّ
‫ن‬ ُّ‫ُّال‬:ُّ‫ل‬
‫ح‬ ُّ َ ُِّ‫للا‬
َ‫؟ُّقا‬
ُّ َُُُّّّ‫ُّل‬
‫ى‬ ‫َب‬
‫ُُّّإ‬ َ
ُّ‫أ‬
‫ح‬ ُّ
ِ
“ Dari Ibnu Abbas r.a berkata : “ Rasulullah pernah ditanya : “ Agama yang paling
dicintai Allah? Nabi SAW menjawab : “ Agama yang lurus (terhadap kebenaran dan
mudah (tidak memberatkan).”

Takhrij al hadis apabila kata itu berdiri sendiri. Akan tetapi


Hadis diriwayatkan oleh al Bukhari dalam bila dirangkaikan dengan Allah atau
al adab al Mufrad, Ahmad dalam Musnad dengan al Haq, maka menjadi “ dienullah
dari Ibn ‘Abbas r.a. atau dienul haq”, berarti agama yang
Dalam rangkaian sanadnya dating dari Allah atau agama yang haq.
terdapat seorang perawi dha’if, yakni Ibn Firman Allah SWT QS. Ali Imron :19
Ishaq. Ibn Ishaq nama aslinya adalah “ Sesungguhnya dien (agama) yang paling
Muhammad ibn Ishaq bin Yasar al baik disisi Allah ialah Islam.”
Mathlaby al Madiny. Seorang ulama hadis
terkemuka, seorang shudduq, qawyu al Di samping kata dien, dalam Al Quran
hadis terutama dalam al sayr (perjalanan) terdapat kata “ millah” yang punya arti
sama. Firman Allah SWT QS. Al An’am :
Hukum hadis : Hasan 61 :
Menurut At Tulidy bahwa maksud “ Dien (agama) yang benar ialah millah (
dari lafadz ( )‫ّ ُّاِلديان‬
‫أحب‬ agama) Ibrahim yang lurus.”
adalah al milal wa al Syar’i, yakni agama-
agama dan syariat. Secara dzahir makna Islam adalah agama yang sesuai dengan
hadis ini adalah agama atau syariat yang fitrah manusia, tidak membebani
pemeluknya kecuali dengan
paling dicintai Allah SWT adalah al
kemampuannya. Agama yang hanif dan
hanifiyyah al samhah, yakni senantiasa
istiqamah dalam menegakkan kebenaran istiqamah dalam menegakkan kebenaran
dan memerangi kebatilan dan mudah bagi dan keadilan. Oleh karenanya, Allah SWT
pemeluknya menjalankan syariat-Nya sangat mencintai Islam sebagai agama
sesuai dengan kemampuannya dengan yang lurus dan mudah (al hanifiyyah al
harapan memperoleh ridha Allah SWT. Samhah).
(Ibnu Hajar al ‘Asqalany, Ta’rif Ahl al-
Taqdis bi maratib al mawshufiin bi al Pesan moral hadis
Allah SWT mencintai agama yang
tadlis, Beyrut; Dar al kutub al Ilmiyyah,
1405, h.132). lurus dan istiqamah dalam menegakkan
kebenaran dan keadilan.
Dalam istilah Bahasa Arab dan Quran,
makna agama sinonim dengan addin

Forum Ilmiah Volume 15 Nomor 3, September 2018 556


Hubbullah (Cinta Allah ) dalam Perspektif Hadis

Allah SWT mencintai agama yang membebankan kecuali sesuai dengan


memberikan kemudahan, tidak kesanggupannya.
Hadis-Hadis Hubbullah Tentang Sifat Dan Karakter Manusia

A. TIdak Bersikap Sombong


َّ
‫َبى‬‫ََالن‬ ‫َن‬‫َ َع‬
‫َه‬
‫َن‬‫َ َع‬
‫َ َللا‬
‫َى‬‫َض‬
‫َ َر‬
‫َد‬‫َو‬
‫َع‬‫َس‬‫َ َم‬
‫َن‬
‫ََب‬ ‫ََللا‬
‫َد‬‫َب‬
‫ََع‬‫َن‬
‫ع‬
ََ
‫من‬ََ َ
‫َة‬
‫جن‬ََ
‫َ َال‬‫َل‬‫َخ‬
‫َد‬‫َي‬
‫ َل‬:َ َ ‫َال‬‫لمَق‬ ّ‫ّى َللاَعليه َوس‬ ‫َل‬
‫ص‬
ََ
‫َال‬‫ َق‬,‫َر‬ ‫َب‬
‫َ َك‬‫َن‬‫َ َم‬‫َة‬‫َر‬‫َ َذ‬‫َال‬ ‫َق‬
‫َث‬
‫َ َم‬‫َه‬‫َب‬‫َل‬
‫َى َق‬ ‫َ َف‬‫َان‬
‫ك‬
َ‫َا‬‫سن‬
َ‫ح‬ََ َ
‫به‬
ََ‫َو‬
‫َ َث‬‫َن‬
‫َو‬‫َك‬
‫َ َي‬ ‫َن‬
‫َ َأ‬‫َب‬
‫َح‬‫َ َي‬
‫َل‬‫َج‬
‫َ َالر‬ ‫َن‬ ‫َإ‬:َ َ‫َل‬
‫َج‬
‫ر‬
َ‫َ َيحب َالجمال‬ ‫َل‬
‫َي‬‫َم‬‫َ َللا َج‬
‫َن‬‫َ َإ‬
‫َال‬‫َ َق‬‫َة‬
‫َن‬‫َس‬ ‫َ َح‬
‫َه‬
‫َنعل‬‫و‬
َ‫َّوغمطَالناس‬ ‫الكبرَبطرَالحق‬
“ Dari Abdullah bin Mas’ud r.a bahwa Nabi SAW bersabda,” Tidak akan masuk surge
orang yang di dalam hatinya ada kesombongan sekalipun sebesar biji zarrah (sangat
kecilnya). Lalu seorang lelaki bertanya,” Bagaimana jika seseorang memakai pakaian dan
sandal yang bagus ?”. Rasulullah SAW bersabda,” Sesungguhnya Allah indah dan suka
akan keindahan.

Takhrij al hadis
Hadis diriwayatkan oleh Muslim dalam ai
ُّ‫يخرج ُّمن ُّالنار ُّمن‬
Iman, Abu Daud dalam al –libas, al ُّ‫كان ُّفى ُّقلبه ُّمثقال‬
Tirmidzi dalam al Birr wa al Shilah, Ibn
Majah dalam al Zuhd. Kesemuanya dari ُّ‫ّةُّمنُّإيمان‬‫ذر‬
dari jalur ‘Abdullah bin Mas’ud r.a. “ Akan keluar dari neraka orang yang di
Sedangkan Ahmad dalam Musnad dari dalam hatinya terdapat benih keimanan
Abu Rayhanah. walau sekecil apapun.” (HR. At Timridzi,
menurutnya derajat hadis ini adalah hasan
Hukum hadis : Shahih shahih)

Dalam riwayat al Tirmidzi terdapa lafadz Lafadz ( ٌ


ُّْ
‫ل‬ ُِّ
‫ي‬ َُّ
‫م‬ َُُّّ‫للا‬
‫ج‬ ُُّّ ُّ
‫إن‬ُّ
ِ ) artinya ‘
tambahan, yaitu ( ُّ ‫ل ُّيدخل‬ Sesungguhnya Allah itu indah.” Indah
yang dimaksud disini adalah perbuatan-
‫)النار‬ “ tidak akan masuk surga.” Nya dan kesempurnaan asma dan sifat-
Maksudnya : Orang yang didalamnya Nya. Menurut Al Munawi maksud lafadz ‘
masih terdapat iman walaupun sekecil Innallaha jamiilun’ adalah Allah memiliki
apapun masih berpotensi masuk. (At keindahan secara mutlak, yaitu keindahan
Tirmidzi, Sunan Al Tirmidzi, h. 131). dzat-Nya, sifat dan perbuatan-Nya.
Menurut sebagian ulama orang tersebut (Mubarakfury, Tuhfat al Ahwadzi, h. 82-
tidak kekal di neraka. Hal ini berdasarkan 84)
sebuah hadis Abu Sa’id al Khudry r.a : Keindahan Allah ada empat ; keindahan
Zat-Nya, sifat-Nya, af’al-Nya, dan asma-
Nya. Dan tidak mungkin bagi makhluk
siapapun untuk bisa mendeskripsikan
keindahan Allah dalam zat-Nya, sampai-

Forum Ilmiah Volume 15 Nomor 3, September 2018 557


Hubbullah (Cinta Allah ) dalam Perspektif Hadis

sampai ahli surge pun yang memperoleh “ Keidnahan dalam bentuk pakaian dan
kenikmatan yang kekal, kelezatan, penampilan itu tiga unsur ; ada yang
kegembiraan, dan kesenangan yang tiada dipuji, ada yang dicela, dan tidak dipuji
bandingnya, bila mereka melihat Allah dan atau dicela.”
bersenang-senang dengan keindahan-Nya,
lupalah mereka akan segala kenikmatan Yang dipuji adalah karena Allah,
yang telah diperoleh itu, mereka asyik melaksanakan perintah-Nya dan mengikuti
menikmati keindahan-Nya dan mengambil contoh Rasulullah SAW seperti beliau
dari keindahan dan cahya-Nya kepada lakukan terhadap para utusan yang dating
keindahan mereka. Begitu juga Allah itu kepadanya dengan memperindah pakaian
indah dalam nama-nama-Nya (asma). untuk menyambut mereka. (Mubarakfuri,
Semua nama-nama Allah adalah yang Tuhfatul ahwazi, hal. 86)
tercantik dan terindah. Firman Allah SWT Yang dicela adalah jika melakukannya
; karena tujuan dunia, jabatan, kesombongan
ُّ‫ولل ُّأسماء ُّالحسنى‬ dan keangkuhan. Kesombongan akan
menghancurkan kebenaran dan
ُّ‫فادعوهُّبها‬ meremehkan manusia. Kesombongan pula
“ Allah mempunyai asmaul husna, maka yang menyebabkan seorang hamba tidak
bermohonlah kepada-Nya dengan akan masuk surge walaupun sekecil
menyebut asmaul husna )QS. Al Araf : apapun benih kesombongan itu. Adapun
180) yang tidak dipuji dan tidak dicela ialah
yang dilakukan bukan karena apa-apa dan
Allah itu indah dalam sifat-sifat-Nya. Sifat tidak mempunyai tujuan tertentu. Nafsu
yang memiliki kesempurnaan, kegaungan, menyombongan diri dan membangga-
dan kebesaran khususnya sifat kasih banggakan diri termasuk diperbolehkan,
sayang, kebaikan, dermawan, dan dan bahkan dianjurkan, seperti tatkala
kemuliaan. Af’al-Nya juga indah, seindah memerangi musuh Allah. Nabi SAW
kebaikan yang dipuji dan kecantikan yang pernah melihat Abu Dujjanah simak bin
disanjung dan disukuri. Ia adil dalam Kharasah al Anshary yang bersikap secara
nertindak, bijaksana dalam berbuat. Taka pongah diantara dua pasukan. Lalu beliau
da perbuatan-Nya yang sia-sia, hina atau bersabda,” Itu adalah cara berjalan yang
mengandung aniaya. Af’al-Nya dibenci Allah kecuali di tempat seperti
mengandung rahmat dan hidayah, petunjuk ini.”
dan keadilan. Ibn al Qayyim berkata ; Dalam riwayat Ahmad yang lain dari Jabir
bin Atik r.a, Nabi Saw bersabda ;
ُِّ‫للا‬
ُُّّ ‫ل‬ ُْ
ُّ ُُّ
‫و‬ َُّ
‫س‬ ُُّّ ‫ل‬
‫ر‬ َ‫ُّا‬
ُّ َ
‫ ُّق‬:ُّ ‫ل‬َ‫ُّا‬
ُّ َ
‫ه ُّق‬
ُّ ْ
ُُّ
‫َن‬ ُُّّ ‫ِى ُّللا‬
‫ع‬ َ
‫ِر ُّر‬
ُُّّ
‫ض‬ ُّ‫َا‬
‫ب‬ ُُّّ ْ
‫ج‬ َُّ
‫ن‬ ُّ
‫ع‬
ُّ‫ما‬ َُّ ‫ء‬
ُّ َِ‫ل‬
ُّ ُُّ‫خ‬
َُّ
‫ي‬ ُّْ ُّ َ
ُّ‫ال‬ ُِّ
‫ن‬ ُُّّ ُّ
‫م‬ ‫إن‬ ُّ
ُِّ :ُّ ‫لم‬ َّ
َُُّّ
‫س‬ ُُّّ ِ
‫و‬ ُّْ
‫ه‬ ُّ‫ل‬
‫ي‬ ََ
ُُُّّّ ‫َلى ُّللا‬
‫ع‬ ُّ
‫ص‬
ُّ‫ِى‬ ُُّّ
‫ت‬ ‫فال‬ َُّ ,‫ها ُّللا‬
ُّ َُ
ُُِّّ
‫ض‬ ْ
ُُّّ
‫غ‬ ‫يب‬ ُُّ ‫ما‬ َُّ ‫ها‬
ُّ َْ
ُّ ُِّ
‫ن‬ َُّ
‫م‬ ُُّّ ُ‫ُّللا‬
‫و‬ ُّ ‫ها‬ َُّ
ُّ‫حِب‬ ُ
ُّ‫ي‬
ُّ
ُّ‫د‬َْ
ُّ ُِّ
‫ن‬ َُّ
‫ع‬ ُُّّ ِ‫ب‬
‫و‬ ْ
‫َر‬
ُُّّ ُّْ
ُّ‫ُّال‬
‫ح‬ ‫ِى‬ُُّّ ِ
‫ف‬ ُُّ
‫ل‬ ُُّّ
‫ج‬ ‫ل ُّالر‬ ُ‫ُّا‬
ُّ َ
‫ِي‬ ُّْ
‫ت‬ ُُّّ
‫خ‬ ‫ها ُّإ‬
ِ ُُّ
ُّ‫حِب‬ ُ
ُّ‫ي‬
ُّ
ُِّ‫ث‬
ُّ‫ي‬ُّْ
ُّ ِ
‫َد‬ ُّْ ُُّ
ُّ‫ال‬
‫ح‬ ُّ‫ك‬
‫ر‬ ُّْ
ُّ ِ َ
‫ُّذ‬
‫ُُّّو‬‫َة‬
ِ َُّ
ُّ‫د‬
‫ق‬ ُّ‫الص‬
“ Sesungguhnya di antara kesombongan itu ada yang dicintai Allah dan dibenci Allah.
Kesombongan yang dicintai-Nya diantaranya adalah kesombongan seseorang di medan
perang, saat bersedekah, dan menyebutkan hadis.”

Forum Ilmiah Volume 15 Nomor 3, September 2018 558


Hubbullah (Cinta Allah ) dalam Perspektif Hadis

Pesan Moral hadis 3. Orang yang mempunyai benih


keimanan walau sekecil apapun
1. Allah cinta keindahan. Keindahan Allah
mempunyai potensi masuk surga
terdiri dari empat, yaitu keindahan Zar- Allah cinta keindahan. Keindahan Allah
Nya, asma-Nya, sifat-Nya, dan af’al- terdiri dari empat, yaitu keindahan Zat-
Nya. nya, asma-Nya, sifat-Nya, dan af’al-
2. Allah benci kesombongan
Nya
.
B. Mu’min Yang Ideal

ُّ‫ل‬
ُّ َ :ُّ ‫ل‬
َ‫ُّقا‬
ُّ َ‫َا‬
ُّ ُُّّ ‫ه‬
‫ق‬ َُّْ
ُُّ
‫ن‬ ُُّّ ‫ِى ُّللا‬
‫ع‬ َُّ
‫ض‬ ُُّّ ‫َة‬
‫ر‬ َُّْ
ُّ‫ي‬
‫ر‬ ُُّ ‫ُّى‬
ُّ‫ه‬
‫ر‬ ُّ ‫َب‬
ِ ُُّّ ْ
‫أ‬ َُّ
‫ن‬ ُّ
‫ع‬
ُُّ
‫ِن‬ ‫ْم‬
‫ُؤ‬ ‫ ُّالم‬:ُّ ‫َلى ُّللا ُّعليه ُّوسلم‬ ‫للاِ ُّص‬
ُُّّ ‫ل‬ ُُّ
ُّْ
‫سُو‬
َُّ
ُّ
‫ر‬
‫ِن‬
ُِّ ‫ُم‬
‫ْؤ‬ ‫َ ُّالم‬‫ِن‬
‫َ ُّللاِ ُّم‬‫إلى‬ ُِّ ‫َب‬ ‫َح‬‫َأ‬‫ٌ ُّو‬ ‫ْر‬‫َي‬‫ِي ُّخ‬ َ
‫القو‬
ُُِّّْ
‫ف‬ ‫ِي‬‫ّع‬‫الض‬
“ Dari Abu Hurairah r.a berkata, bahwa Rasulullah SAW bersabda,” Orang mukmin yang
kuat lebih baik dan lebih dicintai daripada orang mukmin yang lemah.”

Takhrij al hadis
Hadis diriwayatkan oleh Muslim dalam al Qadar, Ibn Majah dalam al Zuhud, dan Ahmad
dalam Musnad. Kesemuanya dari Abu Hurairah ra.a

Hukum hadis : Shahih

ُّْ
ُِّ
‫ن‬ َُّ
‫ع‬ ُّْ‫اس‬
‫ت‬ ُّ َُُّّ َ
‫و‬ ‫ك‬ ُ
ُُّّ ‫ْف‬
َ
‫ُّع‬ َُّ ‫ما‬
ُّ‫ي‬
‫ن‬ ُّ َُّ َ
ُّ ُّ‫َل‬
‫ى‬ ُُّّ ْ
‫ع‬ ُِّ
‫ص‬ ُّْ
‫ر‬ ُّ‫إ‬
‫ح‬ ُّ
ُِّ ٍ ‫َي‬
ْ
ُُّّ
‫ر‬ ُُّّ ّ
‫خ‬ ُّ
‫ل‬
ِ‫ُُّك‬ُّ‫ِى‬ َُّ
‫ف‬ ُّ
‫و‬
ْ َُّ :ْ ُ‫ت‬ ََُّ‫ل‬ َُّ ‫شَيء‬ َُُّّ‫ك‬ َ‫َا‬ َ ْ‫إ‬ ُُّّ ,ْ ُّ‫لُت‬ََُّ
ُُّّ
‫ُّلو‬ ُّ‫ق‬
‫ل‬ ُّ ُّ ُّ‫ف‬
ُّ ُّ‫ب‬
ُّ ُّ‫أ‬
‫ص‬ ُُّّ ‫ن‬ُّ َِ
ُّ ‫و‬ ُّْ
ُِّ‫ج‬
‫ز‬ ‫ع‬ ُُِّّ‫الل‬
‫و‬ ُّ ِ ُّ
‫ب‬
ُّ‫ما‬ َُّ
ُّ َ
‫ ُّو‬.ُ‫للا‬ َ
ُُّّ ُّ
‫ُّر‬‫َد‬ُّ :ُّ ْ
‫ُّق‬ ُِّ
‫ن‬ ُّ‫ل‬
‫ك‬ ََُّ
ُُّّ ‫ذا‬
‫و‬ َ‫ك‬
ُّ َُّ ‫ذا‬
ُّ َُّ
ُّ َ
‫ُّ ُّك‬ُ
‫لت‬ُّْ
َُّ
‫ُّع‬ َ
‫ِى ُّف‬ َّ
ُّ
‫ن‬ ُّ
‫أ‬
‫َان‬ ُّْ
َّ ‫َُّالش‬
ُُّّ
‫ي‬ ُّ‫م‬
‫ل‬ ََ
ُّ ُُُّّ
‫ع‬ َُّ
‫ح‬ ْ‫ت‬
ُّ‫ف‬
‫ت‬ ُّ َُّْ
ُّ ُّ‫ل‬
‫و‬ َُُُّّّ
‫إن‬ُّ
ِ‫ف‬ َُّ.َ
ُّ ‫ل‬ َُّ
َُّ
‫ع‬ ُُّّ‫ء‬
‫ف‬ َ‫شَا‬
ُّ ُّ
“ Dalam semua kebaikan, lakukan perbuatan yang memberikan manfaat bagimu, mintalah
pertolongan kepada Allah dan jangan cepat lemah (berputus asa). Bila ada sesuatu yang
menimpamu maka jangan ucapkan : kalaulah aku telah berbuat ini dan itu akan tetapi
ucapkan ;” Allah yang telah mentakdirkannya, apa yang Dia kehendaki maka terjadilah.
Maka kata ‘andai’ membuka godaan syetan.

Maksud lafadz al Quwwah adalah Muttaqin Syarh Riyadhu as Sholihin min


keinginan jiwa dan pembuka urusan Kalami Sayyidi al Mursalin, jilid I, h. 108
akhirat.(Al Nawawi, Syar Shahih Muslim, hadis nomor 100)
h.184). Menurut al Qurtuby ‘al Quwwah’ Orang mukmin yang kuat jasmani
maksudnya kuat jasmani dan rohani, dan rohaninya dinilai lebih berani dalam
Artinya orang mukmin yang kuat, sehat menghadapi musuhnya di medan jihad dan
jasmani dan rohani (kuat iman) lebih baik perjuangan, lebih tanggap (cekatan) dan
dan lebih dicintai Allah dari mukmin yang cepat dalam mengambil keputusan dalam
dha’if (lemah). (Al Nawawi, Nuzhat al medan pertempuran. Di samping itu,

Forum Ilmiah Volume 15 Nomor 3, September 2018 559


Hubbullah (Cinta Allah ) dalam Perspektif Hadis

seorang mukmin yang kuat dan kesatria lemah sesungguhnya dinisbahkan kepada
lebih bersemangat dan energik dalam kesungguhan jiwa (mujahatadatu al nafs)
fastabiqul khairat dan beramal ma’ruf nahi dan menjaga ketaatan, berbuat untuk
munkar, lebih sabar dalam menerima kemaslahatan manusia dan menolak dari
musibah atau cobaan dalam segala hal, perbuatan jahat.
lebih tekun dalam melaksanakan Kewajiban manusia untuk
kewajiban-kewajibannya selaku seorang senantiasa berbuat sesuatu yang
mukmin, seperti puasa, haji, zakat, dan bermanfaat dalam urusan agama dan dunia
dzikir. Oleh karenanya, Allah sangat sehingga dapat menjaga eksistensi dan
mencintai seorang mukmin yang kuat keselamatan agama, keluarga dan
jasmani dan rohaninya, mukmin yang akhlaknya
kehidupannya banyak memberikan Orang yang senantiasa minta pertolongan
manfaat bagi dirinya dan masyarakat kepada Allah niscaya Allah lah sebagai
sekitarnya. Adapun bagi yang lemah penolong
jasmani dan rohaninya (iman) hidupnya Menjadi obat ketika terjadi
akan menjadi benalu di tengah-tengah musibah. Seyogyanya seorang hamba
masyarakat (sampah masyarakat). menerima qadha dan qadar-Nya, dan
Pesan Moral Hadis menjauhkan dari sifat kufur sebagai
Allah sangat mencintai hamba- penyebab kerugian dunia dan akhirat.
Nya yang kuat iman dan fisiknya. Kuat dan

C. Syukur Nikmat

ُّ‫َل‬ ‫ُِّقا‬‫ده‬ ‫ُّْج‬


َّ
ِ ‫َن‬ ‫ه ُّع‬ُْ‫َن‬‫َُّللاُّع‬‫ِى‬ ‫َض‬‫ْبُّر‬ ‫ُِّشُع‬
‫َي‬ ْ
‫روُّبن‬ َْ
‫م‬ ‫ُّْع‬ ‫َن‬‫ع‬
َُّ‫للا‬
ُُّّ ُّ
‫ُّن‬ ‫َل‬
‫ ُّإ‬:‫ُّم‬
ِ َُّ
‫س‬ ِ
‫ْه‬
ُُّّ ُّ
‫و‬ ََ
‫لي‬
ُّ ‫َلى‬
ُُّّ ‫َُّللا‬
‫ع‬ ُّّ ُْ
‫ل ُّللاِ ُّص‬ ‫َسُو‬‫ل ُّر‬ َ :
َ‫ُّقا‬
ِ
ُُّّ
‫ده‬ ِْ
ُّ َُّ
‫ب‬ ُّ‫َل‬
َُُّّ
‫ع‬ ‫ى‬ ِ
‫ِه‬
ُُُّّّ
‫ع‬ ُّ‫م‬
‫ت‬ َْ
ُّ ُِّ
‫ع‬ َُُّّ
‫ن‬ ََُّ
ُّ‫ث‬
‫ر‬ ُّ َ
‫ىُّأ‬ ُّ‫ي‬
‫ر‬ َْ
َُُّّ‫ن‬
ُّ ‫حِب‬
ُُُّّّ
‫أ‬ ُ
ُّ‫ي‬
ُّ
" Dari ‘Amr bin Syua’ib r.a dari kakeknya berkata ; Bahwa Rasulullah Saw bersabda,”
Sesungguhnya Allah suka memperlihatkan (menunjukkan) keagungan nikmat-Nya kepada
hamba-Nya.

Takhrij al hadis syai. Sedangkan Ibn Hibban dalam kitab al


Hadis diriwayatkan At Tirmidzi Dhu’afa wa al Majruhiin berkata ; Beliau
dalam al Adab. Dalam riwayat lain Al pernah meriwayatkan sebuah hadis yang
Tirmidzi meriwayatkan dari Abdullah bin tidak mempuntai sanad. (Ibn Hibban, al
Mas’ud r.a. Ahmad dalam Musnad dari Dhu’afa wa al Majruhin, h. 398 – 499).
Abu Hurairah r.a. Demikian pula Ibn Hajar dalam kitabnya al
Hukum hadis : Hasan Li ghayrihi Tahdzib menukil pendapat al Hakim yang
Menurut Ahmad isnad hadis pernah menuduh Ibn Wahab meriwayatkan
adalah dha’if, karena di dalam perawinya sebuah hadis palsu (mawdhuu’). (Ibn
terdapat ibn Wahab. Nama lengkapnya Hajar, Tahdzib al Tahdzib, h.175)
Yahya bin ‘Ubaidillah bin Mawhib al – Sekalipun dalam rangkaian sanad hadis di
Tiymiy. Beliau mengatakan bahwa Ibn atas terdapat Ibn Wahab tergolong perawi
Wahab adalah munkar al hadis laysa bi dha’if, namun beberapa ulama hadis
tsiqah. Ibn Ma’in berpendapat; Laysa bi terkemuka lainnya memberikan pandangan

Forum Ilmiah Volume 15 Nomor 3, September 2018 560


Hubbullah (Cinta Allah ) dalam Perspektif Hadis

positif terhadapnya. Di antaranya adalah takhrij. Al Tirmidzi meriwayatkannya


Al Hakim dalam al- Mustadrak dengan dengan redaksi yang sama dan
redaksi yang panjang melalui jalur ‘Abd al memberikan penilaian hasan terhadap
Shamad bin ‘Abd al Warits dari Hammam. sanadnya. Demikian pula al Haystam
Menurutnya hadis ini shahih al isnaad dalam Majma’ al Zawaid meriwayatkan
sekalipun beliau belum melalui proses sebuah hadis dengan redaksi berbeda.

َْ
ُّ‫ن‬ ‫ِب ُّأ‬
‫يح‬ُُّ َ
‫هو‬َُ
‫ِل ُّو‬ ‫َا‬
‫ة ُّإ‬ ‫ْم‬
‫ِع‬ ٍْ
‫د ُّن‬ ‫َب‬
‫َُّع‬‫َلى‬ ‫َ ُّللاُُّع‬
‫َم‬ َْ
‫نع‬ َ
‫ما ُّأ‬
ِ
‫ْه‬
ُُّّ ََ
‫لي‬‫هاُّع‬ ََ َ
‫َىُّأَثر‬ َ
‫ير‬
“ Tidak ada sebuah nikmat yang Allah berikan kepada seorang hamba melainkan Dia
suka memperlihatkan keagungan nikmat kepada hamba-Nya.”
Dengan demikian, menurut Apakah ia memperlihatkan pakaian indah
peneliti kualitas sanad di atas menjadi yang dipakainya, atau rumah yang tempati.
hasan li gayrihi disebabkan syawaahid Dan karena kecintaan Allah –lah kepada
(hadis penguat dari jalur berbeda). hamba Dia menurunkan pakaian dan
Allah sangat senang dan cinta jika perhiasan untuk memperindah penampilan
nikmat-Nya itu diperlihatkan dalam para hamba-hamba-Nya. Allah berfirman
keseharian hidup seorang hamba-Nya. dalam Al Quran ;
ُّْ ُّ‫َا‬
ُِّ
‫ى‬ ‫ر‬ ُُّ ‫اساا‬
ُّ‫ُّي‬
‫و‬ ُّ َ
‫ب‬ ُِّ ْ
ُّ‫ل‬
ُّ ُُّ
‫م‬ ُّْ
‫ك‬ ُّ‫ل‬
‫ي‬ ََ
ُُُّّّ ‫َا‬
‫ع‬ ُّ‫ل‬
‫ن‬ َُُّّْ‫ن‬
‫ز‬ ْ‫أ‬
ُّ َُّ ‫د‬
ُّ ْ‫ق‬
ُّ َُّ َ
ُّ ُّ‫د‬
‫م‬ ُّ َ ‫ِى‬
َ‫ُّأ‬
ُّ َُّ
‫ن‬ ُّ‫ي‬
‫ب‬
ُّ.ٌ‫ر‬ َُّ
ُّْ
‫ي‬ ُُّّ َ‫ك‬
‫خ‬ ُّ‫ل‬
َُّ
ِ‫ُّذ‬
ُّ ‫َى‬ ُّ‫ق‬
‫و‬ ُّْ
ُّ ‫اسُ ُّالت‬ ُّ َُّ‫ل‬
‫ب‬ َِ
ُّ ُُّّ ,‫شاا‬
‫و‬ ُّ‫ي‬ِْ
َُُّّ
‫ر‬ ُُّّ ْ
‫و‬ ُُّ
‫م‬ ُِّ
‫ك‬ ُّ‫ْء‬
‫ت‬ َُّ‫س‬
‫و‬ ُّ
ُّ.‫ن‬ َْ
ُُُّّ
‫و‬ َ‫ذ‬
ُّ‫ك‬
‫ر‬ ُّ ّ‫ي‬َُّْ
ُّ ُّْ
ُّ‫ه‬
‫م‬ ُّ ‫َل‬ َُُِّّ‫للا‬
ُّ‫ل‬
‫ع‬ ُُِّّ‫ات‬
ُّ ‫ي‬َ‫أ‬
ُّ َ
ُُّّْ‫ن‬ َُُّّ
ُِّ
‫م‬ َِ
ُّ‫ل‬
‫ك‬ ُّ ُّ
‫ذ‬
“ Hai anak Adam, sesungguhnya kami telah menurunkan kepadamu pakaian untuk
menutup auratmu dan pakaian indah untuk perhiasan. Dan pakaian takwa itu adalah
sebagian dari tanda-tanda kekuasaan Alllah, mudah-mudahan mereka selalu ingat.” (QS.
Al A’raf : 26)
Nikmat-nikmat Allah selalu silih berganti Pesan Moral Hadis
kepada hamba-Nya. Kemudian sebagai Allah sangat senang dan cinta jika
‘pengikat nikmat’ tersebut adalah dengan nikmat-Nya itu diperlihatkan dalam
mengungkapkan rasa syukur yang keseharian hidup seorang hamba-Nya.
didirikan atas tiga asas. Yaitu, dengan Memperluas di dalam melakukan
mengakui nikmat yang telah diberikan perbuatan baik dengan mempererat tali
dalam batin, menceritakannya dalam zahir, persaudaraan dan membantu orang-orang
dan menggunakannya sesuai dengan yang membutuhkan.
kehendak yang memberi nikmat. Syukur
seorang hamba kepada kekasihnya,
hendaknya muncul dari pengetahuannya
terhadap nikmat-nikmat yang Kesimpulan
dianugerahkan-Nya kepada kekasih-Nya Allah SWT Maha Rauf
dan orang-orang yang beramal untuk-Nya. mencurahkan rahmat-Nya hanya kepada
Yaitu, orang-orang yang bersyukur ‘Ibad, yakni kepada hamba-hamba-Nya
kepada-Nya atas nikmat-nikmat yang yang taat atau yang menyesali kesalahan-
diterimanya, lalu menunaikan kewajiban kesalahannya dan bertaubat kepada-Nya.
dengan ucapan dan perbuatan. Rahmat dan kasih sayang Allah dicurahkan
kepada hamba-hambaNya yang menjalin

Forum Ilmiah Volume 15 Nomor 3, September 2018 561


Hubbullah (Cinta Allah ) dalam Perspektif Hadis

hubungan baik dengan-Nya. Cinta Allah ________, Muhammad Fuad, Al – Lu’lu


SWT kepada hamba-Nya berarti Allah wa al Marjan fi maa Ittafaqa al
memberikan dan melimpahkan nikmat- shahihayni, Al Qahirah : Maktabah
Nya kepada mereka. Allah SWT al khanzi, tth.
mengkaruniakan pahala dan nikmat kepada
mereka, menaungi dan melindungi mereka ________, Abd al Muthallib Rif’at Fauzy,
pada hari kiamat tatkala tidak ada naungan Tausiq al Sunnah Fi al Qorn ats-
kecuali naungan-Nya. Memelihar mereka Tsani al Hikr usushu wa
dari siksaan dan melimpahkan berbagai ittijihatuhu, Al Qahirah : Maktaba
kesenangan dan nikmat kepada mereka. al Khanzi, ttp
Dalam penelitian hadis-hadis hubbullah Abu Ishaq, Ibrahim bin Ishaq al Jawazjani,
dapat disimpulkan bahwa sebagian besar
Kitab al Igthibath bi ma’rifat Man
adalah berkualitas shahih, hasan dan hasan
Rumiya bi al Ikhtilath, Tahqiq :
li ghayrihi. Ini berarti hadis-hadis tersebut
Fawwaz Ahmad Za,aril, Bayrut :
dapat dipergunakan sebagai hujjah
Dar al Kutub al – ‘Arabi,
(maqbuul), sekalipun terdapat hadis
1998/1408.
mardud karena berkualitas dha’if atau
lemah, namun dapa berpotensi menjadi Abu Nu’aym, Ahmad bin ‘Abdillah al –
hasan li ghayrihi karena dikuatkan dengan
Ashbahani, Hilyat al Awliya,
jalur yang lain dan secara matan hadis
Bayrut : Dar al Kitab al ‘Arabi,
shahih sehingga adapat diaplikasikan
1405
dalam kehidupan sehari-hari. Islam
sesungguhnya menenkankan beberapa
Abu Syubah, Fi Rihab al Sunnah al Sittah,
prinsip yakni niat dan caranya. Jika niat Al Qahirah : Majma’ Buhuts al
dalam beribadah semata-mata karena Allah Islamiyyah, 1981
akan memperoleh keridhan-Nya, selama
cara/metode yang dikerjakan tidak
Abu ‘Ubaidah, Manshur bin Hasan ‘Ali
menyimpang atau melanggar aturan Allah
Salman. Al Imam Muslim Ibn
Rasul-Nya. Adapun yang dimaksud
Hajjaj wa Manhajuhu Fi Shahih
dengan cara/metode yang dicintai Allah
wa Atsaruhu fi ‘Ilmi al hadits,
SWT di antaranya adalah ; dengan
Riyadh : Dar al Samai’, 1996
perbuatan ; mencintai firman-Nya,
dzikrullah, kasih sayang, bersilaturrahim, Abu Zaid, Muhammad Fawzy, Thariq Ash
mudaawamat al ‘amal, kedua ; memiliki
– Shiddiqin Ila Rabb al – ‘alamin.
sifat dan karakter seperti ; bersikap lemah
Al Qahirah : Dar el Iman Wa al
lembut, syukur nikmat, takut kepada Allah,
Hayat, 1415 H/1995 M.
dan larangan bersikap sombong
_________, Abwab al –Qurb Wa Manajil
al – Yaqrib. Al Qahirah : Dar el
Daftar Pustaka Iman Waa Hayat, tth
Al Quran al Karim
Abu al –Qasim, Muhammad, The
‘Abd al Baqi, Muhammad Fuad, al
Recitation Of The Quran ; al
Mu’jam al Mufahras li al – fazh al
Qhazali’s Theory, dialih bahasakan
Quran al Karim, ttp : Dar al fikr, oleh Faizu al –Din Herliansyah.
1406/1986, cet. I Surabaya ; Risalah Gusti, 2001
M/2001

Forum Ilmiah Volume 15 Nomor 3, September 2018 562


Hubbullah (Cinta Allah ) dalam Perspektif Hadis

Al Bukhari, Muhammad bin Ismail Abu


Al – Adzhim Abadi, Muhammad bin ‘Abdillah al Jufi, Shahih al
‘Amir bin ‘Ali bin Haidar ash – Bukhary, tahqiq : Mushtafa Dhya
Shidiq Asyaraf,’ Aunu al Ma’bud al Bugha, Bayrut : Dar al Ibn
Syarh Sunan Abi Daud, tahqiq Katsir – al Yamamah, 1987/1407
‘Abd al Rahman Muhammad
Utsman, Bayrut, Dar el Fikr, tth Al Darimi, ‘Abdullah bin ‘Abd al Rahman,
Anas bin Malik, Al Muwattha,’ ditahqiq Sunan Al Darimi, ditahqiq oleh
oleh Muhammad Fuad ‘Abd al Fuad Ahmad Jamzali dan Khalid al
Baqi. Al Qahirah : Dar al hadits, Sabi’ al ‘Ilmi., Kairo ; Dar al
1999 M/ 1420 H. Hadits, cet. 1

‘Athiyyah, Roja, Min Hady al Nubuwwah Al Dimsyaqi, Ibn Hamzah al Husyein al


Wa Fi Madrasat al Rasul, Al Hanafi, alih Bahasa Suwarto
Qahirah : Al Hay’ah al Mishriyyah Wijaya, dkk. “ Latar Belakang
AL ‘Ammah Li al kitab. timbulnya Hadis-hadis Rasul”.
Jakarta: Kalam Mulia, 2002, cet.
‘Azami, Muhammad Mushtafa, Manhaj al IV.
–Naqd ‘Inda al Muhadditsin.
Riyadh; Syirkah al Thiba’ah al – Al Dzahabi, Ma’rifat al Ruwwat Al
‘Arabiyyah al – Su’udiyyah. Al Mutakallim Fihim Bima La
Qahiarah: Dar el Hadits, 1999 Yujabu al –Radd, ditahqiq oleh
M/1420 H. Abu ‘Abdillah Ibrahim Su’aidi
Al – Azdi, Abu Daud Sulaiman Ibn Al Idris, ttp : Dar al Ma’rifah.
Asy’ats al Sajastani, Sunan Abi
Daud, tahqiq ‘Abd al Qadir ‘ Abd Compast Disc (CD), Al Maktabah al
al Khair & Sayyid Muhammad. Alfiyah Li al Sunnah al
Al– Qahirah: Dar al Hadits, 1999 Nabaqiyyah. Versi 1,5 , Yordan :
M/1420 H. Al Turats, 1419 H/1999 M.

Al Bagdady, Ibn Rajab al –Hambali, Jami’ Dewan Redaksi, Ensiklopedi Islam, Jakarta
al ‘ulum Wa al Hikam Fi Syarh : Ikhtiar Baru Van Hoeven, 1994
Khamsina Hadtisan Min Jawami’
al Kalam, Al Qahirah : Dar al Fayyadh, Mahmud Ali, Manhaj al
Hadits, 2000 M/1418 H. Muhadditsin Fi Dhabth al Sunnah.
Al Qahirah, Maktab al Kuliyyat al
Al Bayhaqi, Ahmad bin Husein bin ‘Ali Al Azhar al ‘Ilmiyyah, 1337/1957.
bin Musa Abu Bakar, Sunan aL – Edisi Indonesia Metodologi
Bayhaqi al Kubra,ttp: Maktabah al Penetapan Kesahihan Hadis”.
Baz, 1414 M/1994 M. Bandung, Pustaka Setia, 1998.

Al Baqir, Muhammad, Ulama sufi dan Fadhulullah, Ahmad Lutfi.DR. Hadis-


Pemimpin Umat ; Hidup dan hadis lemah dan palsu dalam
pikiran Ali Zainal Abidin, cucu Kitab Durrat al- Nasihin.
Rasulullah Saw, 1994, cet, IV. Desertasi Program Doktoral pada
Universits Kebangsaan Malaysia.

Forum Ilmiah Volume 15 Nomor 3, September 2018 563


Hubbullah (Cinta Allah ) dalam Perspektif Hadis

Al Ghazali, Abu Hamid Muhammad bin


Muhammad al Ghazali al Thusy.
Minhaj al ‘Abidin. Indonesia: Dar
Ihya al Kutub al –‘Arabiyyah, tth.

Al Ghazali, Zainab, Renungan Suci 40


hadis tematik (Doktrin Nabawi),
Surabaya, Risalah Gusti, 2001.

Haji Khalifah, Kasyf al Dzunun ‘an Asma


al Kutub al Mutun, Ttp: Dar el
‘Ulum al Hadistsah.
Hasan, Muhammad Syamsi, Asmaul
Husna, kesitimewaan, khasiat dan
mengamalkannya. Surabaya:
Amelia, 2003
Al Hamd, Muhammad bin Ibrahim, ‘Uquq
al Walidain, asbabuhu,
Mazhahiruhu, subul al ‘Ilaj, Dar
Ibn Khuzaimah, 1415 H, 1994 m,
Cet.I

Al Hakim, Ahmad bin Muhammad al –


Shiddiq, al Mustadrak ‘ala al –
Shahihayn. Tahqiq : Muhammad
bin ‘Abd al – Qadir. Bayrut : Dar
el Kutub al – ‘Ilmiyyah,
1411/1990.

Al Humaydi, Muhammad Ali, Adab al


Insan Fi al Islam, Surabaya,
Maktabah Muhammad bin Ahmad
wa Awladuh, tth.

Ibn Hambal, Ahmad bin Muhammad


Hambal, al Musnad, ditahqiq oleh
Hamzah Ahmad Al Zein, Al
Qahirah, Dar el Hadits, 1995
M/1416 H, Cet. I

Ibn Hajar, Abu al – Fadhl Ahmad bin ‘Ali


bin Hajar al – ‘Asqallani. Tahdzib
al Tahdzib, tahqiq oleh Mushtafa
Abd al-Qadir ‘Atha, Bayrut, Dar al
Kutub al – ‘Ilmiyyah, ttp.

Forum Ilmiah Volume 15 Nomor 3, September 2018 564

You might also like