You are on page 1of 9

MICRONUTRIENTS, ACADEMIC PERFORMANCE AND

CONCENTRATION OF STUDY: A LITERATURE REVIEW

Source : Aminuddin Syam, Sukri Palutturi, dkk. IJABER, Vol. 14, No. 5,
(2016) : 2831-2843
http://repository.unhas.ac.id/handle/123456789/20833

Anemia in school children known to be a public health problem globally reached


25.4% and over 50% had iron deficiency anemia (Iron Deficiency Anemia) (WHO, 2008). In
Southeast Asia, according to WHO, the level of IDA in young women from mild to severe
reached 15-40%. In other developing countries is also quite high, for example in Yemen
reached 34.2%, while in Mexico exceeded 41.6%. In Indonesia, according to the results of
Basic Health Research in 2007 (Riskesdas, 2007), the prevalence of anemia among school-
age children (5-14 years) reached 9.4% and 70.1% of them suffered from iron deficiency
anemia (IDA). In 2013 (Riskesdas, 2013), prevalence of anemia among school children
increased in the extreme to 26.4% and more than half experienced IDA. The impact of
anemia and IDA are very broad, such as influencing immunity, speed of growth, cognition of
children to brain development that affect neurological function and concentration (Ekiz et al.,
2005; Guo et al., 2015). DA negative effects on neurological function and intelligence, speed
of growth, learning and performance (Igbal et al., 2015).
In addition Fe and folate in relation to anemia and its impact on growth and learning
performance, other micro-nutrients of concern and is directly related to the growth and
intelligence, namely zinc. Although the data of zinc deficiency in Indonesia seems to be “not
yet” available. However, need to watch out the possibility of the prevalence of zinc
deficiency. In the northeastern province of Thailand, revealed 70% of school children have
low zinc levels, potentially affecting academic ability and their growth (Black 1998; Black
2003; Thurlow et al. 2006).
Zink related to somatic growth of children. In addition, zinc is also associated with the
endocrine system, which sustains normal growth, secondary sexual characteristics,
reproductive function, and thyroid function. Therefore, zinc deficiency causes not only
associated with the development, but also sexual maturation, hypogonadism, and thyroid
dysfunction (Laitinen 1990; Thurlow et al. 2006).
Analysis Parts Of Speech
Noun Pronoun Adjective Verb Adverb Counjunction Preposition
Children Them Known Growth Globally And In
Anemia Its Public Influencing Quite While To
Health Their Young Increased Also According Over
Problem Other Therefore Than From
Thyroid High Not However Mild
Immunity Basic Potentially For
Increased Of
Extreme Among
More
Related

A. Noun (kata benda)


Noun (Kata Benda) adalah segala sesuatu yang kita lihat atau dapat kita bicarakan
dan yang menunjukkan orang, benda, tempat, tumbuhan, hewan, gagasan dan
sebagainya.
Macam-macam kata benda :
1. Concrete noun
Concrete noun adalah kata benda atau objek fisik yang bisa dirasakan oleh panca
indra. Maksudnya adalah bisa dilihat, disentuh dan dicium aromanya.
2. Abstract nouns
Abstract nouns adalah sebuah konsep atau ide yang berada didalam pikiran dan tak
bisa dirasakan oleh panca indra.
3. Proper nouns
Proper nouns adalah kata benda yang menunjukkan nama orang, tempat, dan
sebagainya. Proper nouns selalu memakai huruf kapital di awal kata.
4. Collective nouns
Collective nouns adalah nama kelompok atau kumpulan yang dianggap satu unit
atau kumpulan sejumlah anggota.
5. Compound nouns
Compound nouns adalah gabungan dari dua kata atau lebih.
Contoh yang terdapat pada artikel :
- Kalimat 1 paragraf 1
Anemia in school children known to be a public health problem globally
Analisis : children merupakan collective nouns karena termasuk kata benda
yang dapat di hitung
- Kalimat 1 paragraf 1
Anemia in school children known to be a public health problem globally
Analisis : problem merupakan kata abstract nouns karena hanya terdapat di
dalam pikiran, tidak dapat di sentuh maupun di cium oleh panca indra.

B. Pronoun (kata ganti benda)


Pronoun adalah kata-kata yang digunakan untuk menggantikan orang atau benda.
Pronoun dibagi lagi menjadi beberapa kategori, berikut beberapa kategori tersebut
beserta contoh penggunaannya dalam kalimat bahasa Inggris:
1. Pronoun yang menggantikan noun yang menjadi subjek.
Misalnya : I, you, he, she, it, we, they.
2. Pronoun yang menggantikan noun yang menjadi objek.
Misalnya : Me, you, him, her, us, them.
3. Pronoun yang digunakan sebagai adjective (attributive adjectives).
Yaitu adjective yang dipakai sebelum noun. Misalnya : My, your, his, her, our,
their.
4. Pronoun yang dipakai untuk menunjukkan kepunyaan.
Misalnya : Mine, yours, his, hers, ours, theirs.
5. Pronoun yang digunakan sebagai adverb (kata keterangan) biasa disebut juga
dengan reflexin pronoun. Misalnya: myself, yourself, himself, herself, itself,
ourselves, yourselves, themselves.
6. Pronoun tidak pasti, yaitu pronoun yang dapat menggantikan noun tunggal
maupun jamak.
Misalnya : What, which, that, who dan whom.
Contoh yang terdapat pada artikel:
- Kalimat 3 paragraf 1
the prevalence of anemia among school-age children (5-14 years) reached
9.4% and 70.1% of them suffered from iron deficiency anemia (IDA).
Analisis : them merupakan Pronoun yang menggantikan noun yang menjadi
objek (children)
- Kalimat 1 paragraf 2
In addition Fe and folate in relation to anemia and its impact on growth and
learning performance
Analisis : its merupakan pronoun yang menggantikan noun yang menjadi
subjek (anemia)

C. Adjective (kata sifat)


Kata sifat atau adjective dalam Bahasa Inggris merupakan kata yang menerangkan
kata benda atau kata ganti (pronoun).
Macam-macam kata sifat:
1. Adjective yang menerangkan noun.
2. Adjective yang menerangkan pronoun.
Contoh yang terdapat pada artikel:
-Kalimat 1 paragraf 1
Anemia in school children known to be a public health problem globally
Analisis : public merupakan adjective yang menerangkan noun (anemia)
-Kalimat 2 paragraf 1
The level of IDA in young from mild to severe reached 15 40%.
Analisis : young merupakan adjective menerangkan noun IDA (Iron Devicienci
Anemia).

D. Verb (kata kerja)


Part of speech jenis ini merupakan suatu kata yang digunakan untuk menyatakan
suatu tindakan atau suatu aksi yang dilakukan oleh subjek. Namun, terkadang “verb”
ini juga dapat menggambarkan keadaan atau kondisi. Kata kerja atau verb dalam
Bahasa Inggris terbagi menjadi beberapa kategori, antara lain:
1. Finite Verbs (kata kerja yang tergantung pada subject dan tenses), contoh: read,
grow, sleep, dan lainnya.
2. Auxiliary Verbs (kata kerja bantu)Yaitu kata kerja yang bertugas untuk membantu
kata kerja utama dalam sebuah kalimat. Contoh: am, is, are, were, was, have, has,
could, can, might, dan lainnya.
3. Linking Verbs
Yaitu kata kerja yang berfungsi menghubungkan seubjek dengan complement
(pelengkap). Contoh: look, appear, feel, dan lainnya.
4. Transitive Verbs (kata kerja yang memerlukan object)
Yaitu kata kerja yang membtuhkan objek kalimat. Jika kalimat verbal
menggunakan transitive verb maka harus ada objek kalimat untuk bisa dikatakan
sebuah kalimat yang sempurna. Contoh: read, write, close, dan lainnya.
5. Intransitive Verbs (kata kerja yang tidak memerlukan object)
Yaitu kata kerja yang tidak membutuhkan objek kalimat. Contoh: freeze, boil, cry,
smile dan lainnya.
6. Regular Verbs (kata kerja beraturan)
Yaitu kata kerja yang berubah secara teratur karena tenses kalimatnya berubah.
Biasanya sebuah kata kerja yang teratur diberi tambahan –ed. Contoh: called,
arrived, stayed, finished, dan lainnya
7. Irregular Verbs (kata kerja yang tidak beraturan)
Yaitu kata kerja yang berubah karena tenses dalam bentuk yang tidak teratur,
sehingga tidak dapat diketahui bentuk II dan III nya kecuali melihat pada kamus.
Contoh: wrote, written, read, spoke, spoken, rang, dan lainnya.
- Kalimat 4 Paragraf 2
Potentially affecting academic ability and their growth.
Analisis : kata growth menunjukan Irregular verb karena bisa berubah bentuk
menjadi grew.
- Kalimat ke 5 paragraf 1
Prevalence of anemia among school children increased in the extreme.
Analisis : Kata increased menunjukan regular verb karna bentuknya tidak
berubah.

E. Adverb (kata keterangan)


Jika adjective merupakan kata yang menerangkan kata benda, adverb atau kata
keterangan adalah kata yang menerangkan kata kerja, kata depan, kata sambung, kata
sifat, dan keseluhan isi kalimat.
- Kalimat 3 paragraf 1
Inother developing countries is also quite high.
Analisis : kata Quite high menunjukan kata keterangan (Adverb) yang
menerangkan Adverb.
- Kalimat 1 paragraf 3
ink related to somatic growth of children.
Analisis : kata to somatic growth children menunjukan kata keterangan yang
menerangkan verb.

F. Conjunction (kata sambung atau kata penghubung)


Seperti namanya, kata sambung atau kata penghubung merupakan suatu kata
yang dugunakan untuk menghubungkan antar kata, frasa ataupun antar kalimat.
Contoh kata sambung :
 And : dan
 As well as : dan juga
 Both.. and : keduanya dari... dan
 But : tetapi
 Though : meskipun
 In spite of : meskipun
 Because : karena
 So : maka
 So that : sehingga
 In order to : supaya
 Besides : di samping itu
 Therefore : oleh karena itu
 Furthermore : lebih-lebih lagi
 Again : lagi, lagi pula
- Kalimat 3 paragraf 2
However, need to watch out the possibility of the prevalence of zinc deficiency.
Analisis : kata However menunjukan kata penghubung (Coujunction).
- Kalimat 2 paragraf 3
Therefore, zinc deficiency causes not only associated with the development, but
also sexual maturation, hypogonadism, and thyroid dysfunction.
Analisis : kata Therefore dan But also menunjukan kata penghubung
(Conjunction).
G. Preposition (kata depan)
Preposition merupakan kata depan, yang tidak dapat berubah. Biasanya diletakkan di
depan kata benda atau objek yang bertujuan untuk menunjukkan hubungan tertentu
antar kata dalam suatu kalimat.
Contoh kata depan :
 About : tentang below : di bawah
 Above : di atas beneath : di bawah
 Acroos : seberang beside : di samping
 After : sesudah between : di antara
 Againts : terhadap beyond : di luar
 Ahead of : ke depan by : dengan/oleh
 Among : di antara down : bawah
 Around : di sekeliling during : selama
 At : ada/di/pada for : selama/untuk
 Before : sebelum from : dari
 Behind : di belakang in : di dalam
 Inside : di dalam into : masuk ke
 Near : dekat of : dari
 Off : lepas on : di atas
 Onto : ke atas out of : keluar dari
 Over : di atas round : sekeliling
Ada beberapa jenis preposition, dan secara umum jenis-jenis tersebut antara lain:
1. Simple Prepositions : on, at, to, in, dan sebagainya.
2. Double Prepositions : into, onto, from, under, inside dan sebagainya.
3. Compound Prepositions : across, along, behind, about, dan sebagainya.
4. Participial Prepositions : pending, during, notwithstanding, considering, dan
sebagainya.
5. Prepositional Phrase : because of, by means of, in the name of, by the name of,
dan sebagainya.
6. Disguised Prepositions : o’clock, o’lantern, a-hunting, dan sebagainya.
Fungsi preposition :
Kegunaan preposition adalah untuk menerangkan letak atau posisi benda atau yang
lainnya. Dalam pemakaiannya, preposition tidak mempunyai ketentuan yang baku,
untuk itu kita harus menghafalkan pemakaian preposition sebanyak mungkin sehingga
menambah perbendaharaan kata kita.
- Kalimat 2 paragraf 1
In Southeast Asia, according to WHO, the level of IDA in young women from mild
to severe reached 15.40%.
Analisis : kata in menunjukan simple preposition dan kata from menunjukan
Double Prepositions.
References

Adriani,M., & Wirjatmadi, B.2012. Peranan Gizi Dalam Siklus Kehidupan. Jakarta:
Kencana Perdana media Group.

Ahrens, K., Yazdy, M. M., Mitchell, A. A., & Werler, M. M. 2011. Folic acid intake and
spina bifida in the era of dietary folic acid fortification. Epidemiology, 22 (5),
731737.

Atika, P., & Erna, K. 2011. Ilmu Gizi Untuk Keperawan Dan Gizi Kesehatan. Yogyakarta:
Nuha Medika, 64-67.

Bourre, J.M., 2006. Effects of nutriens (in food) on the structure and function of the nervous
system: update on dietary requirements for brain. Part 1: micronutriens. The journal of
nutrition, health & aging, 10(5), pp.377-385.

You might also like