You are on page 1of 5

PELATIHAN PEMBUATAN ALAT PERMAINAN EDUKATIF

(APE) PLAYDOUGH SEBAGAI SUMBER BELAJAR

Sumarni Sahjat
Farida Samad
FKIP Universitas Khairun, Jalan Bandara Babullah Akehuda Ternate Maluku Utara
email: faridasamad81@gmail.com

Received February 2018, Accepted March 2018, Published April 2018

Abstract: Playdough Playgroup Game Making Training (APE) As A Learning Source.


The lack of ability, creativity and experience of early childhood teachers in utilizing the tools
and materials that are available, although simply in classroom learning is one of the reasons
held by the Community Service Program (PPM) Program on Educational Game Equipment
(APE), namely playdough in PAUD Kota Ternate, cluster of PAUD Middle Ternate. The
purpose of this PPM activity is to provide knowledge on APE playdough to PAUD teachers
in the Ternate Tengah cluster to improve fine motor skills, provide skills to early childhood
teachers about playdough APE as a source of learning in school environments. APE is an
integral part in children's learning in kindergarten because the game equipment will support
children's learning activities effectively and fun and develop various potentials of children in
an optimal. In the implementation of this service, PAUD teachers of Middle Ternate cluster
are given training on APE playdough in form of question and answer, demonstration,
discussion and activity evaluation. The achievement is to increase the knowledge, ability,
experience and creativity of PAUD teachers in the cluster of Ternate City in using simple
playdough to be an educational game tool (APE), cooperation of related PAUD teachers and
university institutions in the effort to improve the quality of learning for children early age,
journal publications and mass media publications.

Keywords: Playdough, APE, Learning Resources

Abstrak: Pelatihan Pembuatan Alat Permainan Edukatif (APE) Playdough Sebagai


Sumber Belajar. Minimnya kemampuan, kreativitas dan pengalaman guru PAUD dalam
memanfaatkan alat dan bahan yang tersedia walaupun secara sederhana dalam pembelajaran
di kelas merupakan salah satu alasan diadakan kegiatan Program Pengabdian Masyarakat
(PPM) tentang Alat Permainan Edukatif (APE) yakni playdough di gugus PAUD Kota
Ternate khususnya di gugus PAUD Ternate Tengah. Adapun tujuan kegiatan PPM ini adalah
untuk memberikan pengetahuan/pemahaman tentang APE playdough kepada guru-guru
PAUD di gugus Ternate Tengah untuk meningkatkan kemampuan motorik halus,
memberikan keterampilan kepada guru PAUD tentang APE playdough sebagai salah sumber
belajar di lingkungan sekolah. APE merupakan bagian yang tidak terpisahkan dalam
pembelajaran anak di TK karena alat permainan tersebut akan menunjang kegiatan
pembelajaran anak secara efektif dan menyenangkan serta mengembangkan berbagai potensi
yang dimiliki anak secara optimal. Dalam pelaksanaan kegiatan pengabdian ini guru PAUD
gugus Ternate Tengah diberikan pelatihan pembuatan APE playdough berupa tanya jawab,
demonstrasi ,diskusi dan evaluasi kegiatan. Luaran yang dicapai yaitu meningkatkan
pengetahuan, kemampuan, pengalaman dan kreatifitas guru-guru PAUD se-gugus Kota
Ternate dalam memanfaatkan playdough sederhana menjadi alat permainan edukatif (APE),
terjalinnya kerjasama guru-guru PAUD terkait dan institusi Universitas dalam upaya
peningkatan kualitas pembelajaran bagi anak usia dini, publikasi jurnal dan publikasi media
massa.

Kata Kunci: Playdough, APE, Sumber Belajar

25
26 Jurnal PG-PAUD Trunojoyo : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Anak Usia Dini, Volume 5,
Nomor 1, April 2018, hal 25 - 29

Kota Ternate terdiri dari beberapa PAUD antara lain: kurangnya pengetahuan, kemampuan,
yang tersebar di gugus Ternate Utara, gugus pengalaman dan kreatifitas para guru PAUD
Ternate Tengah dan gugus Ternate Selatan segugus Kota Ternate ini dalam memanfaatkan
dengan jumlah PAUD yang tersebar mencapai alat dan bahan sederhana menjadi alat
120an PAUD pada beberapa tahun terakhir. permainan edukatif (APE) yang sederhana untuk
PAUD diyakini menjadi dasar bagi penyiapan anak usia dini. Untuk mengatasi permasalahan
sumber daya manusia yang berkualitas di masa tersebut perlunya para guru-guru PAUD
mendatang. Oleh karena itu, layanan PAUD diberikan pelatihan berupa Tanya jawab,
harus dirancang dengan seksama dengan demonstrasi dan diskusi tentang playdough
memperlihatkan perkembangan anak, perubahan sebagai sumber belajar agar meningkatkan
ilmu pengetahuan dan teknologi serta budaya pengetahuannya dalam membentuk playdough
yang berkembang. Produk utama dalam menjadi sumber belajar sederhana yang memiliki
Pelaksanaan Program Pengabdian Masyarakat nilai edukatif. Setelah permasalahan ini terjawab
(PPM) ini adalah tentang Alat Permainan maka diharapkan dengan pengalaman tersebut
Edukatif (APE). APE merupakan bagian yang bisa mengembangkan beberapa alat permainan
tidak terpisahkan dalam pembelajaran anak di edukatif lainnya yang bisa bernilai edukatif
TK. Ketersediaan alat permainan tersebut sangat tinggi.
menunjang terselenggaranya pembelajaran anak
secara efektif dan menyenangkan sehingga anak- METODE
anak dapat mengembangkan berbagai potensi Penelitian ini menggunakan pendekatan
yang dimilikinya secara optimal. Pelaksanaan kualitatif. Dalam pelaksanaannya dikemas dalam
program pengabdian ini selanjutnya akan bentuk pelatihan. Metode pelaksanaan pelatihan
diberikan pelatihan yakni pelatihan pembuatan Alat Permainan Edukatif (APE) playdough
alat permainan edukatif playdough sebagai sebagai sumber belajar di guru-guru PAUD
sumber belajar. Adapun pelatihan yang nantinya segugus Ternate Utara, gugus Ternate Tengah
akan diajarkan adalah bagaimana tepung terigu, dan gugus Ternate Selatan seperti dibawah ini:
minyak, pewarna serta bagaimana mengolah dan
membentuk berbagai playdough ini untuk siap
dan digunakan sebagai sumber belajar bagi anak-
anak PAUD segugus Kota Ternate. Adapun
yang menjadi latar belakang permasalahan
diadakannnya pengabdian pada masyarakat

PERMASALAHAN MITRA SOLUSI YANG DITAWARKAN

P Guru lebih sering mengembangkan


A
kemampuan motorik halus anak dengan
U
D kegiatan menulis, menggambar dan
PELATIHAN
mewarnai saja dalam pembelajaran
G
Pelatihan dan bimbingan teknis tentang APE
U playdough sebagai sumber belajar
G Aktivitas anak dalam keterampilan
U menggerakkan motorik halus dalam
S
kegiatan bermain playdough masih belum
T terampil
E LUARAN YANG DIHARAPKAN
R 1. Meningkatkan pengetahuan, kemampuan,
Kurang kreativitas guru dalam memberikan
N pengalaman dan kreatifitas guru-guru PAUD se-
A pembelajaran sehingga cenderung gugus Kota Ternate dalam memanfaatkan
T menggunakan pembelajaran yang monoton playdough sederhana menjadi alat permainan
E dan itu-itu saja sehingga menyebabkan edukatif (APE).
anak lebih cepat bosan. 2. Terjalinnya kerjasama guru-guru PAUD terkait
dan institusi Universitas dalam upaya peningkatan
kualitas pembelajaran bagi anak usia dini.
3. Publikasi jurnal.
4. Publikasi media massa.

Gambar 1. Metode Pelaksanaan


Jurnal PG-PAUD Trunojoyo : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Anak Usia Dini, Volume 5, Nomor 1,
April 2018, hal 25 - 29 27

HASIL DAN PEMBAHASAN pembuatan produk APE playdough pada gambar


1 berikut.
Hasil pelaksanaan kegiatan pengabdian
kepada masyarakat (PPM) dilaksanakan melalui
pemberian materi dan pelatihan kepada para
guru PAUD se-kota Ternate yang berada di 3
gugus yakni gugus Ternate Utara, gugus Ternate
Tengah dan gugus Ternate Selatan tentang
bagaimana proses membuat sebuah alat
permainan edukatif (APE) berbahan playdough
sebagai sumber belajar di kelas. Kegiatan ini
dilaksanakan secara baik dan lancar dengan
metode pelaksanaan pelatihan dilaksanakan
melalui metode tatap muka dengan metode
ceramah dan demonstrasi, dilanjutkan dengan Gambar 1. Berbagai Macam Bentuk Bunga
pelatihan/praktek langsung untuk membuat alat Selain dari kardus alami, produk APE juga bisa
permainan edukatif ( APE) tersebut . dibuat dengan mengkombinasikan kertas warna
ataupun menggunakan cat, produk yang
Kegiatan ini dilaksanakan selama dua hari dihasilkan juga lebih unik dan berkesan hidup,
yaitu 17 Juli 2017 dan 18 Juli 2017 pada pukul seperti pada gambar 2 berikut.
10.00-13.00 WIT. Pelaksanaan kegiatan
dilaksanakan di Laboratorium PAUD FKIP
Kampus I Akehuda di Jalan Bandara Babullah
Kota Ternate. Pelaksanaan kegiatan pelatihan
pembuatan alat permainan edukatif (APE)
playdough ini diikuti oleh guru PAUD yang
berjumlah 25 orang dengan pokok bahasan dan
pelatihan meliputi :
1. Pentingnya APE sebagai sumber belajar
PAUD
2. Pelatihan teknis membuat Alat Permainan
Edukatif play dough
Beberapa kegiatan diatas dilaksanakan selama
dua hari, dengan pembagian menjadi dua Gambar 2. Kegiatan Pelatihan Bersama Guru
kelompok kegiatan, yaitu di hari pertama PAUD Se-Gugus Kota Ternate
dilakukan praktek langsung membuat produk
APE playdough. Selain kombinasi warna, juga bisa
Para guru PAUD se-gugus Kota Ternate dilakukan kombinasi dengan bahan lainnya
Tengah sangat bersemangat mengikuti kegiatan sehingga dapat menghasilkan bentuk yang lebih
ini. Disamping beberapa bentuk dan pola APE unik karena tingkat kreatifitas yang tinggi dan
yang diajarkan sangat mudah juga dihasilkan mampu menciptakan bentuk-bentuk yang lebih
sangat unik, tentu saja kegiatan ini mengundang banyak.
rasa tertarik para guru PAUD tentang bagaimana
membentuk pola atau gambar playdough agar
bisa digunakan sebagai sumber belajar di kelas.
Kegiatan pelatihan di hari pertama ini
difokuskan agar para guru PAUD bisa membuat
bentuk playdough ini hingga siap untuk gunakan
di kegiatan pembelajaran. Mulai dari
pencampuran bahan sampai pada pengolahan
bahan hingga menghasilkan bentuk APE yang
unik seperti model flower (bunga), pelangi,
angka dan lain-lain. dibawah ini illustrasi hasil Gambar 3. Proses pembuatan playdough di
lab PAUD
28 Jurnal PG-PAUD Trunojoyo : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Anak Usia Dini, Volume 5,
Nomor 1, April 2018, hal 25 - 29

Ternate selama mengikuti pelatihan dan dalam


Setelah praktek pembuatan APE melaksanakan proses pencampuran hingga
playdough selesai, tepatnya pada tanggal 18 Juli pengolahan bahan playdough. Kegiatan evaluasi
2017 berlangsung, maka selanjutnya dilakukan ini sangat bermanfaat untuk mengukur
evaluasi hasil kegiatan. kemampuan masing-masing peserta pelatihan
dalam menyerap sehingga mempermudah proses
Evaluasi Kegiatan pendampingan pada tahap berikutnya.
Kegiatan evaluasi dilaksanakan sebagai Hasil penilaian menunjukkan ilmu yang
monitoring atas hasil yang dicapai atas beberapa telah diserap oleh masing-masing guru PAUD
kegiatan sebelumnya apakah terdapat kendala se-Kota Ternate secara rinci dapat dilihat pada
yang dihadapi para guru-guru PAUD se-Kota gambar grafik 1 berikut.

6
Membuat
APE
5 Original
4 kerapihan

3
2
1
0
IW

DR

MH
DJ
DO
FA

SF
FQ

KS
PSH
FU
SM

FH
K

LM
NA

RA
YMH

RS
ATP
NS

RBJ
EC

YK
WT

Gambar 1. Profil Evaluasi Tingkat Kemampuan Guru PAUD se-Gugus Kota Ternate
Hasil diatas sebagai gambaran seberapa jauh para 4) Publikasi media massa
guru-guru PAUD se-Kota Ternate yang telah Saran
diberikan pelatihan bisa menyerap ilmu yang Saran yang bisa diberikan atas pelaksanaan
diberikan dan apakah mampu untuk diterapkan. Program Pengabdian bagi Masyarakat (PPM)
Kedepannya diharapkan melalui program kepada guru PAUD yaitu :
pengabdian yang dilaksanakan ini banyak 1. Walaupun APE yang dihasilkan sudah cukup
memberikan manfaat bagi guru-guru PAUD variatif, namun perlu pembimbbingan dan
lainnya di Kota/Kabupaten lainnya. pendampingan lebih lanjut. Perlu
dikembangkan APE lebih inovatif dan kreatif,
KESIMPULAN DAN SARAN misalnya pembuatan APE dengan
Kesimpulan memanfaatkan teknologi informasi (IT).
Program Pengabdian bagi Masyarakat (PPM) 2. Tahap–tahap pembuatan Alat Pendidikan
mempunya manfaat khususnya bagi guru-guru Edukatif, Kreatif dan Inovatif untuk anak usia
PAUD di se-gugus Kota Ternate dalam upaya dini yakni menyiapkan bahan, menyiapkan
peningkatan pengetahuan, kemampuan, alat, membuat desain dan melaksanakan
kreativitas dan luaran yang dicapai dari kegiatan pembuatan.
pengabdian ini adalah : 3. Para guru PAUD juga bisa merancang dan
1) Meningkatnya pengetahuan dan membuat Alat Pendidikan Edukatif, Kreatif
kemampuan guru PAUD tentang APE dan Inovatif dengan menggunakan kreasi dan
playdough inovasi sendiri.
2) Terjalinnya kerjasama guru-guru PAUD 4. Para peyelenggara pendidikan PAUD dan
terkait dan institusi Universitas dalam juga para guru diharapkan dapat
upaya peningkatan kualitas pembelajaran mengetahui jenis-jenis dan memahami
bagi anak usia dini. pentingnya Alat Pendidikan Edukatif,
3) Publikasi jurnal Kreatif dan Inovatif.
Jurnal PG-PAUD Trunojoyo : Jurnal Pendidikan dan Pembelajaran Anak Usia Dini, Volume 5, Nomor 1,
April 2018, hal 25 - 29 29

5. Terdapat berbagai alat permainan yang Sujiono, B., dkk. (2007). Metode
merupakan alat pendidikan yang edukatif Pengembangan Fisik. Jakarta: Penerbit
bagi anak usia dini namun para guru Universitas Terbuka.
hendaknya bisa berkreasi dan berinovasi
untuk merancang dan membuat alat-alat Sumanto. (2005). Pengembangan Kreativitas
permainan sendiri untuk mengembangkan Seni Rupa Anak TK. Jakarta:
aspek-aspek perkembangan anak-anak Departemen Pendidikan Nasional
PAUD. Direktorat Jenderal Pendidikan Tinggi
Direktorat Pembinaan Pendidikan
Tenaga Kependidikan Dan Ketenagaan
DAFTAR PUSTAKA Perguruan Tinggi.

Depdiknas. (2007). Pedoman Pembelajaran Sumantri. (2005). Model Pengembangan


Bidang Pengembangan Fisik Motorik di Keterampilan Motorik Anak Usia
Taman Kanak-Kanak. Jakarta: Direktorat Dini.Jakarta: Departemen Pendidikan
Pembinaan Taman Kanak-Kanak dan Nasional Direktorat Jenderal Pendidikan
Sekolah Dasar Tinggi Direktorat Pembinaan
Pendidikan Tenaga Kependidikan Dan
Hartati, S. (2009). Media Pembelajaran AUD. Ketenagaan Perguruan Tinggi.
Penilaian, Pembuatan dan Penggunaan
Sarana (Alat Peraga) di Taman Kanak- Suyanto, S. (2005). Dasar – Dasar Pendidikan
kanak. Padang: UNP PRES Anak Usia Dini. Yogyakarta:

Hussein, M., dkk. (2007). Bidang Motorik Seefeldt, C. dan Wasik, B. A. (2006).
Halus.Jakarta: Departemen Pendidikan Pendidikan Anak Usia Dini
Nasional.Direktorat jenderal Pendidikan (Terjemahan). Jakarta: PT Indeks
Luar Sekolah dan Pemuda.Direktorat Indonesia
Pendidikan Anak Dini Usia (PADU) Yamin, M. dan Sabri, S. (2010). Panduan
Noorlaila, I. (2010). Panduan Lengkap Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: GP
Mengajar PAUD. Kreatif Mendidik dan Press.
Bermain Bersama Anak.Yogyakarta:
Pinus Book.

Nur, J. Y. (2012). Ragam Aktivitas Harian


untuk Taman Kanak-Kanak. Yogyakarta:
Diva Press

Rahayu, L. (2010). 20 Fun Activities For


Todller. Surakarta: Indiparent.

Sujiono, B. (2007). Metode Pengembangan


Fisik. Jakarta: Universitas Terbuka

Saputra, M. Y. dan Rudyanto. (2005).


Pembelajaran Kooperatif untuk
Meningkatkan Keterampilan Anak TK.
Jakarta: Direktorat Pembinaan
Pendidikan Tenaga Kependidikan Dan
Ketenagaan Perguruan Tinggi
Departemen Pendidikan Nasional.

Sujiono, Y. N. (2009). Konsep Dasar


Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: PT
Indeks.

You might also like