You are on page 1of 8

Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini, 1(1):123-130

Agustus 2016

UPAYA GURU DALAM MENINGKATKAN KOGNITIF MELALUI APE


KARTU ANGKA BERGAMBAR DI TK BUNGONG SEULANGA
LAMTEUBA DRO KABUPATEN ACEH BESAR

Zaiyannal Isma, Dra. Fakhriah, M.Pd, Dra. Yuhasriati, M.Pd

Prodi Pendidikan Guru PAUD, Universitas Syiah Kuala


Email : zaiyannalisma@gmail.com

ABSTRACT
APE is an educational tool used games or for children, and there are some children who are
still not able to count the numbers, then this study raised the question of how to increase
cognitive development of children through the APE scorecards display? and the purpose of
this research is to improve numeracy through APE card numbers illustrated in kindergarten
Bungong Seulanga Lamteuba Dro Aceh Besar district. APE card is the card number display
that contains numbers and images that correspond to the numbers. This study used a
qualitative research approach with classroom action research. The subjects were children in
kindergarten institutions Bungong Seulanga Lamteuba Dro Seulimeum District of Aceh
Besar District totaling 10 children, consisting of 6 men and 4 women. Data collection
techniques including observation and performance. The data were analyzed using qualitative
descriptive technique. This research was conducted in two cycles. The results showed that
the use of scorecards display APE positive effect in improving numeracy skills of children at
kindergarten institutions Bungong Seulanga Lamteuba Dro Seulimeum District of Aceh
Besar district. At the moment not yet encountered prasiklus child numeracy skills are well
developed, in the first cycle has been found that is growing very well (BSB). But in the
second cycle numeracy skills of children begin to develop very good (BSB) to 8 children. It
was concluded that efforts to improve the numeracy skills of children using the card APE
figures illustrated with the teacher asking questions and showing pictures listed on the card
to cover the image, or vice versa, then the child put the figure or image printed on the card
APE pictorial figures. Advised educators to be able to use the card APE figures illustrated in
learning in kindergarten so that more children increased interest numeracy successful.

Abstrak: APE merupakan alat permaianan edukatif yang digunakan untuk anak, dan
terdapat beberapa anak yang masih belum mampu berhitung angka, maka Penelitian ini
mengangkat masalah bagaimana peningkatan perkembangan kognitif anak melalui APE
kartu angka bergambar? dan Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatkan kemampuan
berhitung melalui APE kartu angka bergambar di TK Bungong Seulanga Lamteuba Dro
Kabupaten Aceh Besar. APE kartu angka bergambar yaitu kartu yang memuat angka dan
gambar yang sesuai dengan angka. Penelitian ini menggunakan pendekatan penelitian
kualitatif dengan jenis penelitian tindakan kelas. Subjek penelitian ini adalah anak-anak di
lembaga TK Bungong Seulanga Lamteuba Dro Kecamatan Seulimeum Kabupaten Aceh
Besar yang berjumlah 10 anak, terdiri atas 6 laki-laki dan 4 perempuan. Teknik
pengumpulan data meliputi observasi dan unjuk kerja. Data yang terkumpul dianalisis
dengan menggunakan teknik deskriptif kualitatif. Penelitian ini dilakukan dalam 2 siklus.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penggunaan APE kartu angka bergambar berpengaruh
positif dalam meningkatkan kemampuan berhitung anak pada lembaga TK Bungong
Seulanga Lamteuba Dro Kecamatan Seulimeum Kabupaten Aceh Besar. Pada saat prasiklus
belum dijumpai anak yang kemampuan berhitung berkembang dengan baik, pada siklus I
sudah dijumpai yang berkembang sangat baik (BSB). Namun pada siklus II kemampuan
berhitung anak mulai berkembang sangat baik (BSB) menjadi 8 anak. Disimpulkan bahwa

123
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini, 1(1):123-130
Agustus 2016

upaya meningkatkan kemampuan berhitung anak dengan menggunakan APE kartu angka
bergambar dengan cara guru memberikan pertanyaan serta menunjukkan gambar yang
tertera pada kartu dengan menutupi gambar ataupun sebaliknya, kemudian anak
menyebutkan angka atau gambar yang tertera pada APE kartu angka bergambar. Disarankan
kepada pendidik untuk dapat menggunakan APE kartu angka bergambar dalam pembelajaran
di TK agar minat berhitung anak lebih meningkat berhasil dengan baik.

Kata kunci: APE kartu angka bergambar, kemampuan berhitung

Pendidikan Anak Usia Dini bertujuan Alat permainan edukatif (APE)


untuk membantu perkembangan yang adalah segala sesuatu yang dapat
diperoleh pada usia dini sangat dipergunakan sebagai sarana atau APE
mempengaruhi perkembangan anak bermain oleh anak yang mengandung
pada masa selanjutnya. Pendidikan nilai pendidikan (nilai edukatif) dan
Anak Usia Dini harus dapat dapat mengembangkan potensi anak,
memberikan pelayanan yang dan juga alat permainan edukatif
berkualitas sesuai kebutuhan merupakan bagian yang tidak
pertumbuhan dan perkembangan anak. terpisahkan dalam pembelajaran anak
Dengan program pembinaan yang di TK. Ketersediaan alat permainan
terencana dan sistematis diharapkan sangat menunjang terselenggaranya
anak mampu mengembangkan potensi pembelajaran anak secara efektif dan
yang dimilikinya secara optimal. Salah menyenangkan. Sehingga anak-anak
satu aspek yang penting untuk dapat mengembangkan berbagai
dikembangkan adalah aspek potensi yang dimilikinya secara
perkembangan kognitif sehingga optimal.
terbentuk perilaku dan kemampuan Tidak terlalu jauh berbeda
dasar sesuai dengan tahap dengan pengertian atau definisi alat
perkembangannya agar memiliki permainan edukatif diatas, APE juga
kesiapan untuk memasuki pendidikan alat permainan edukatif sebagai segala
selanjutnya. sesuatu yang dapat digunakan untuk
Usaha pemerintah dalam sarana atau peralatan bermain yang
rangka meningkatkan pendidikan salah mengandung nilai pendidikan dan
satunya diterapkanya pendidikan anak dapat mengembangkan seluruh
usia sejak dini, dengan suatu tujuan kemampuan anak. APE kartu angka
agar anak-anak indonesia ketika bergambar tidak terlepas dari
melanjutkan pendidikan kejenjang pengertian media pendidikan. APE
yang lebih tinggi sudah ada bekal sebagai segala bentuk dan saluran
persiapan. Namun demikian untuk yang digunakan orang untuk
menunjang kebutuhan para anak-anak menyalurkan pesan atau informasi.
mendapatkan materi yang lebih mudah APE adalah berbagai jenis komponen
dan cepat di dapat tentunya lembaga dalam lingkungan anak yang dapat
harus menyiapkan APE yang pas dan merangsang untuk belajar, segala alat
cocok untuk pembelajaran pada anak- fisik yang dapat menyajikan pesan
anak. Karena APE yang tepat akan serta merangsang anak untuk belajar,
sangat membantu lembaga tersebut misalnya, kartu gambar, dan angka.
dalam mencapai tujuan yang telah Kunto (2010: 10) menegaskan bahwa:
ditetapkan bersama.

124
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini, 1(1):123-130
Agustus 2016

APE kartu angka bergambar penggunaan APE diharapkan dapat


yaitu alat permainan yang digunakan menimbulkan proses pembelajaran
untuk mengembangkan kognitif anak yang lebih kondusif, sehingga
dan memuat gambar suatu bilangan terjadinya umpan balik terhadap
dengan yang terdiri dari 1-10 maupun proses pembelajaran tersebut, dan
yang belum tersusun (acak) digunakan mencapai hasil yang optimal seperti
dalam pembelajaran mengenal yang di harapkan.
lambang bilangan. Gambar adalah APE harus berfungsi sebagai media
media yang paling umum dipakai, dan pendidikan yang dapat mengatasi
merupakan bahasa yang umum yang sikap pasif anak. Oleh karena itu APE
dapat dimengerti. yang digunakan hendaknya dapat: (a)
Melalui bermain anak belajar menimbulkan gairah belajar pada
banyak hal, ia mendapat pengalaman- anak, (b) memberikan kemungkinan
pengalamannya yang dapat digunakan dan peluang pada anak untuk
untuk mengembangkan kemampuan berinteraksi secara langsung dengan
anak baik motorik, intelektual, lingkungan dan realitas, (c)
emosional, kognitif maupun sosial. memberikan kemungkinan dan
Mengingat pentingnya bermain bagi peluang untuk belajar mandiri menurut
anak, maka alat permainan edukatif minat dan kemampuannya (Sadiman,
(APE) adalah media pembelajaran dkk, 2006:16).
yang tepat bagi anak. APE adalah Penggunaan APE kartu angka
segala sesuatu yang dapat digunakan bergambar diharapkan dapat
sebagai sarana atau peralatan untuk mengembangkan aspek-aspek
bermain yang mengandung nilai perkembangan pada anak, sehingga
pendidikan (educatif) dan dapat pembelajaran dapat terjadi dalam diri
mengembangkan seluruh kemampuan anak proses perkembangan yang di
anak. harapkan. APE dapat digunakan untuk
APE kartu angka bergambar memberikan materi pembelajaran bagi
digunakan untuk meningkatkan anak, sehingga dapat merangsang
perkembangan kognitif anak, apabila pikiran, perasaan, dan perhatian anak
APE tidak digunakan oleh guru maka dan membuat anak menjadi aktif untuk
pembelajaran tidak sesuai apa yang menerima materi yang disampaikan
dikatakan oleh guru, APE harus oleh guru, sehingga dapat
digunakan saat pembelajaran terjadi, meningkatkan kognitif anak.
karena APE sangat perlu untuk Sadiman (2006:7) mendefinisi
dipergunakan. Pendidikan merupakan NDQ EDKZD ³SHPEHODMDUDQ adalah
proses perubahan yang terjadi secara proses belajar yang terencana dalam
terus menerus kearah kemajuan yang manipulasi sumber-sumber belajar
lebih baik. Keberhasilan pendidikan agar terjadi proses belajar dalam diri
tidak terlepas dari apa yang di DQDN¶¶ 'HQJDQ GHPLNLDQ $3( NDUWX
rencanakan, oleh sebab itu pendidikan angka bergambar adalah alat yang
pada dasarnya berorientasi pada anak, digunakan pada saat proses
dimana anak sebagai subjek dari pembelajaran berlangsung, yang
kegiatan pembelajaran di sekolah. berfungsi untuk merangsang anak agar
APE mempunyai peranan penting tercapainya tujuan pembelajaran.
dalam proses pembelajaran. Dengan (Khairuddin dkk, 2008:7) menyatakan

125
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini, 1(1):123-130
Agustus 2016

EDKZD ³$3( SHPEHODMDUDQ DGDODK tahapan: pengetahuan (knowledge), pe


media pendidikan yang digunakan mahaman (comprehention), penerapan
untuk mencapai tujuan pembelajaran (aplication), analisa (analysis),
tertentu yang sudah dirumuskan secara sintesa (sinthesis), evaluasi (evaluatio
NKXVXV´ n). Kognitif berarti persoalan yang
Bagi anak usia dini (usia TK) menyangkut kemampuan untuk
penggunaan APE untuk meningkatkan mengembangkan kemampuan rasional
kognitif di sesuaikan dengan umur, (akal). Teori kognitif lebih menekanka
karena kalau APE yang susah n bagaimana proses atau upaya untuk
digunakan maka jangan dipakai untuk mengoptimalkan kemampuan aspek
pembelajaran, karena mereka belum rasional yang dimiliki oleh orang lain.
sewajar untuk kita perkenalkan. Oleh sebab itu kognitif berbeda
Menurut Permen Dikbud no 137 dengan teori behavioristik, yang lebih
Tahun 2014 menyataNDQ ³WLQJNDW menekankan pada aspek kemampuan
pencapaian perkembangan kognitif perilaku yang diwujudkan dengan cara
anak usia 5-6 tahun seharusnya sudah kemampuan merespon terhadap
mampu mengenal perbedaan stimulus yang datang kepada dirinya.
berdasarkan ukuran, lebih dari, kurang Pengertian kognitif anak usia
dari dan paling/ter, mengenal lambang dini sering kali dikenal dengan istilah
bilangan untuk menghitung, intelek. Intelek berasal dari bahasa
mencocokkan bilangan dengan inggris ³LQWHOOHFW´ yang diartikan
lambang bilangan´. sHEDJDL EHULNXW ³3URVHV NRJQLWLI
Kognitif adalah kegiatan atau proses berpikir, daya menghubungkan
proses memperoleh pengetahuan terma kemampuan menilai dan kemampuan
suk kesadaran, perasaan, atau usaha m mempertimbangkan juga kemampuan
enggali sesuatu melalui pengalaman se mental atau intelegensi´ Dalam
ndiri. Proses pengenalan, dan penafsir kehidupan sehari-hari kita sering
an lingkungan oleh seseorang, hasil pe mendengar kata kognitif. Dari aspek
merolehan pengetahuan. Kemampuan tenaga pendidik misalnya, Seorang
anak untuk berpikir lebih kompleks guru diharuskan memiliki kompetensi
serta melakukan penalaran dan bidang kognitif. Artinya seorang guru
pemecahan masalah. Perkembangan harus memiliki kemampuan
kognitif ini sendiri mempermudah intelektual, seperti penguasaan materi
anak dalam menguasai pengetahuan pembelajaran, pengetahuan mengenai
umum yang lebih luas, sehingga anak cara mengajar, pengetahuan cara
dapat memahami sesuatu sesuai menilai anak dan sebagainya. Piaget
dengan kemampuan yang dimilikinya. meyakini bahwa manusia dalam
Perubahan perilaku akibat belajar hidupnya melalui empat tahap
merupakan hasil dari perkembangan perkembangan kognitif. Masing-
kognitif anak yaitu kemampuan anak masing tahap terkait dengan usia dan
untuk berpikir tentang lingkungan terdiri dari cara berfikir khas/berbeda.
disekitarnya. Empat tahap perkembangan kognitif
Kognitif adalah salah satu itu adalah: tahap sensori motor, tahap
ranah dalam taksonomi pendidikan. praoperasional, tahap operasional
Secara umum kognitif diartikan konkret, dan tahap operasional formal.
potensi intelektual yang terdiri dari Pada bagian ini tahapan

126
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini, 1(1):123-130
Agustus 2016

perkembangan kognitif yang pada anak yang kekurangan


dijelaskan khusus perkembangan konservasi (conservation), yaitu
kognitif untuk satu tahapan saja, yaitu kemampuan untuk memahami sifat-
tahap intuitif. sifat atau aspek-aspek tertentu dari
Tahap intuitif berlangsung suatu objek atau stimulus tetap tidak
pada seseorang anak di mulai pada berubah ketika aspek-aspek lain
usia 4-6 tahun, istilah intuitif mengalami perubahan. Dalam suatu
digunakan untuk menunjukan percobaan, piaget memperlihatkan
subtahap kedua dari pemikiran kepada anak dua gelas berisi cairan
praoperasional yang terjadi pada anak yang sama tingginya. Kepada anak
dalam periode dari 4 hingga 6 tahun. ditanyakan, apakan kedua gelas itu
Dalam tahapan ini, meskipun aktivitas berisi jumlah cairan yang sama? Anak
mental tertentu (seperti cara-cara PHQMDZDE ³VDPD´ .HPXGLDQ NHSDGD
mengelompokan, mengukur atau anak diminta untuk membuang sendiri
menghubungkan objek-objek) terjadi, salah satu isi dari kedua gelas itu ke
tetapi anak-anak belum begitu sadar gelas lain yang lebih pendek dan lebih
mengenai prinsip-prinsip yang besar. Mana yang lebih baik banyak isi
melandasi terbentuknya aktivitas gelasnya, gelas yang pertama atau
tersebut. walau anak dapat gelas yang kedua? Anak menjawab
memecahkan masalah yang bahwa cairan pada gelas semula lebih
berhubungan dengan aktivitas ini, tinggi di sisi terlihat bahwa
namun anak tidak bisa menjelaskan kemampuan anak kurang usia dari 6
alasan yang tepat untuk pemecah suatu tahun terpusat hanya pada satu
masalah menurut cara-cara tertentu. dimensi persepsi saja.
Jadi, walaupun simbol-simbol anak Perkembangan kognitif dari
meningkat kompleks, namun proses anak-anak praoperasional juga
penalaran dan pemikirannya masih ditunjukkan dengan serangkaian
mempunyai ciri-ciri keterbatasan pertanyaan yang diajukannya, yang
tertentu. Sebagian dari keterbatasan ini tidak jarang orang dewasa merasa
direfleksikan dalam ketidakmampuan kebingungan untuk menjawabnya.
anak praoperasional untuk Pertanyaan-pertanyaan tersebut
mengelompokkan berbagai hal memberi petunjuk akan perkembangan
berdasarkan dimensi tertentu, seperti mental anak usia dini. Tujuan
mengelompokan tongkat menurut pengembangan kognitif anak usia dini
urutan dari yang paling pendek ke adalah Masa peka yaitu suatu masa
yang paling panjang. Keterbatasan yang menuntut perkembangan anak
juga ditemukan dalam dikembangkan secara optimal. Peneliti
menghubungkan bagian dari menunjukkan bahwa 80 %
keseluruhan. perkembangan mental, kecerdasan
Karakteristik lain dari anak berlangsung pada usia ini.
pemikiran praoperasional adalah Kenyataan di lapangan bahwa anak
pemusatan perhatian pada satu yang tinggal kelas, drop out khususnya
dimensi dan mengesampingkan pada kelas rendah disebabkan anak
dimensi yang lain. Karakteristik ini yang bersangkutan tidak melalui
diistilahkan Piaget dangan centration pendidikan di TK. (Depdiknas, 2007) (
(pemusatan). Pemusatan terlihat jelas dikutip dari akses internet) sabtu 10:13

127
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini, 1(1):123-130
Agustus 2016

2http:/ptk.com/2013/10/2-ptk-paud- siklus II anak yang perkembangan


pengembangan.html. kognitif mulai berkembang menjadi 1
anak. Pada prasiklus anak yang
METODE PENELITIAN perkembangan kognitif berkembang
x Setting Penelitian sesuai harapan terdapat 2 anak,
Tempat dilakukan penelitian kemudian di siklus I terdapat 6 anak,
ini adalah di TK Bungong Seulanga dan siklus II juga masih 6 anak.
Lamteuba Dro Kecamatan Seulimeum Perkembangan kognitif sangat baik di
Kabupaten Aceh Besar, penelitian ini prasiklus dan siklus I belum
dilaksanakan di kelompok B semester berkembang tetapi disiklus II menjadi
genap. 3 anak. Hal ini menunjukkan bahwa
Waktu penelitian dilaksanakan hasil akhir proses pembelajaran upaya
pada semester II (genap), tahun ajaran guru dalam meningkatkan kognitif
2016. Yaitu dari bulan Januari 2016 anak telah berhasil pada siklus II.
s/d Maret 2016. Peningkatan respon anak
x Subjek Penelitian dengan menggunakan APE kartu
Yang menjadi subjek angka bergambar. Pada prasiklus
penelitian adalah anak TK Bungong terlihat anak perkembangannya
Seulanga Lamteuba Dro Kabupaten kognitif mulai berkembang terdapat 6
Aceh Besar, dengan jumlah anak 10 anak. Kemudian diberi tindakan pada
orang anak, 4 perempuan dan 6 laki- siklus I anak yang jumlahnya 6
laki. menjadi 3 anak. Kemudian setelah
diberi tindakan yaitu tindakan proses
HASIL PENELITIAN DAN pembelajaran terjadi maka pada siklus
PEMBAHASAN II anak yang perkembangan kognitif
Berdasarkan hasil penelitian, mulai berkembang menjadi 1 anak.
dapat diketahui bagaimana Upaya Pada prasiklus anak yang respon
Guru dalam Meningkatkan Kognitif sesuai harapan terdapat 2 anak,
melalui APE Kartu Angka Bergambar kemudian di siklus I terdapat 6 anak,
di TK Bungong Seulanga Lamteuba dan siklus II juga masih 6 anak.
Dro Kabupaten Aceh Besar. Respon sangat baik di prasiklus dan
Perkembangan kemampuan kognitif siklus I belum berkembang tetapi
tersebut sangat jelas terlihat dari disiklus II menjadi 3 anak. Hal ini
prasiklus, siklus I, hingga pada siklus menunjukkan bahwa hasil akhir proses
II. pembelajaran upaya guru dalam
Menggambarkan bahwa ada meningkatkan respon anak telah
yang terjadi peningkatan berhasil pada siklus II.
perkembangan kognitif anak dengan Peningkatan aktivitas anak
menggunakan APE kartu angka dengan menggunakan APE kartu
bergambar. Pada prasiklus terlihat angka bergambar. Pada prasiklus
anak perkembangan kognitif mulai terlihat anak perkembangannya
berkembang terdapat 6 anak. kognitif mulai berkembang terdapat 6
Kemudian diberi tindakan pada siklus anak. Kemudian diberi tindakan pada
I anak yang jumlahnya 6 menjadi 2 siklus I anak yang jumlahnya 6
anak. Kemudian setelah diberi menjadi 2 anak. Kemudian setelah
tindakan demi tindakan maka pada diberi tindakan yaitu pembelajaran

128
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini, 1(1):123-130
Agustus 2016

yang berlangsung, yaitu membuat x Anak dapat merespon dengan


kreasi dari bahan bekas, menebalkan baik, karena guru
angka, disini yang dimaksud bahan menggunakan APE kartu
bekas adalah, kertas putih atau macam angka bergambar dengan
warna lainnya, maka pada siklus II menarik, dan anak peduli
anak yang perkembangan kognitif dengan apa yang guru berikan
mulai berkembang menjadi 1 anak. kepada anak untuk bermain
Pada prasiklus anak yang aktivitas sambil belajar.
berkembang sesuai harapan terdapat 2 x Aktivitas anak telah berhasil
anak, kemudian di siklus I terdapat 6 dilakukan, karena gurunya
anak, dan siklus II sudah meningkat 7 telah memberikan APE kartu
anak. Aktivitas sangat baik di angka bergambar kepada anak
prasiklus dan siklus I belum dengan baik, dan bisa
berkembang tetapi disiklus II menjadi digunakan oleh anak, maka
1 anak. Hal ini menunjukkan bahwa oleh karena itu aktivitas anak
hasil akhir proses pembelajaran upaya telah meningkat.
guru dalam meningkatkan aktivitas
anak telah berhasil pada siklus II. Saran
Bahwa hasil akhir perkembangan x Kepada guru, hendaknya
koginitif, respon dan aktivitas anak mengembangkan aspek
telah berhasil karena berdasarkan perkembangan kognitif melalui
indikator keberhasilan yang penggunaan APE kartu angka
menyatakan bahwa kriteria hasil akhir bergambar, untuk melatih dan
di anggap berhasil jika anak mendapat meningkatkan kemampuan
bintang 3 dan bintang 4. perkembangan kognitif anak.
agar anak termotivasi, senang
PENUTUP dan merasa tidak terbebani
Simpulan dalam pembelajaran berhitung.
x Peningkatan perkembangan x Lembaga TK, supaya dapat
kognitif anak meningkat menyediakan fasilitas untuk
karena guru menggunakan kegiatan yang dilakukan oleh
APE kartu angka bergambar anak, dengan demikian
dengan baik, dan kemampuan pembelajaran dapat
berhitung anak dilakukan diberdayakan lebih maksimal
dengan menggunakan APE sehingga berhasil.
kartu angka bergambar, x Hasil penelitian ini diharapkan
kemudian guru memberikan kepada guru ataupun pihak lain
pertanyaan dengan mencari solusi agar anak
menunjukkan angka, yaitu lebih aktif dalam
angka yang di acak oleh pembelajaran, sehingga
guru. Kemudian anak kegiatan yang dilakukan anak
menyebutkan angka atau akan membuatnya menjadi
gambar yang tertera pada APE lebih baik.
kartu angka bergambar
tersebut.

129
Jurnal Ilmiah Mahasiswa Pendidikan Anak Usia Dini, 1(1):123-130
Agustus 2016

DAFTAR PUSTAKA Dini. Lampiran I : Menteri Pendid


http:/ptk.com/2013/10/2-ptk-paud- ikan Dan Kebudayaan Republik.
pengembangan.html. Raharjo, Kunto. (2010). Kamus
Khairuddin, dkk. 2008. Pembelajaran Matematika Bergambar. Jakarta:
Bahasa Indonesia. Jakarta: Direk Grasindo.
torat Jendral Pendidikan Tinggi D Sadiman, Arif dkk. 2006. Media
epatemen Pendidian Nasional. Pendidikan. Jakarta: PT raja
Nuh, mohammad. 137/214. Tentang Grafindo Persada.
Standar Nasional Anak Usia

130

You might also like