You are on page 1of 9

LAPORAN KASUS

Kandidiasis Akut Eritematous Pada Penderita


Diabetes Mellitus
(Acute Erythematous Candidiasis In Patient With Diabetes
Mellitus)
Panky Hermawan*, Nafi’ah**, Dwi Setianingtyas**, Desiana Raditya***
*
PPDGS Ilmu Penyakit Mulut Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga
**
Dokter Gigi RS. Angkatan Laut Dr. Ramelan Surabaya
*** Ilmu Penyakit Mulut Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Airlangga

ABSTRACT

Background: Oral candidiasis is an infection caused by Candida albicans. Candida infection


can occur in patients with Diabetes Mellitus (DM) due to the high sugar content in the whole
saliva and immunosuppresive condition of the patient. Purpose: to discuss case and treatment
of acute erythematous candidiasis in patients with diabetes mellitus. Case: A 68 year old male
came to RSAL dr. Ramelan Surabaya complaining of tendernes, burning and painful when
eating and drinking in the left side of the tongue and. The tendernes was felt since about 8
months ago after the patient had a stroke. He had uncontrolled diabetic and hypertension.
Three months later the patient felt the pain was getting worse with heartburn and pain. It was
treated by given medication Nystatin drop and cefadroxil regularly until the drug ran out.
During the first 2 months of treatment the tongue looked better but the pain and burning
persisted. Shortly after,the tongue becomes dirty again. Case Management: Screening for
diagnosis in this case include pathology anatomy examination by scrabbing the lesion,
complete blood count(CBC) and blood sugar test. The result was positive hypae, normal
CBC, and blood sugar level 324mg/dl. Patient was diagnosed acute erythematous candidiasis
and treated with anti fungal systemic, mouthwash and topical antiseptic for oral case and
reffered to interne specialist for diabetic condition. Patient was cured in 36 days.
Conclusion: Controlling or eliminate predisposing factor in this case (DM) is very important
in the management of acute therapy erythematous candidiasis. Comprehensive treatment for
oral candidiasis in diabetic patient must include controlling predisposition factor and the
right choose of anti fungal agent.

Keywords: Acute erythematous candidiasis, oral candidiasis, diabetes mellitus.

Correspondence: Panky Hermawan, Resident Department Oral Medicine, Faculty of


Dentistry, Airlangga University, Mayjend. Prof. Dr. Moestopo 47 Surabaya , Email:
pankyhermawan.drg@gmail.com

1
ABSTRAK

Latar Belakang: Oral Candidiasis adalah infeksi yang disebabkan oleh jamur Candida
albican. Infeksi candida dapat terjadi pada penderita Diabetes Mellitus (DM) karena kadar
gula yang tinggi pada cairan rongga mulut dan penurunan imunitas penderita. Tujuan:
Membahas kasus dan penatalaksanaan acute erythematous candidiasis pada penderita
diabetes mellitus. Kasus: Pasien laki-laki usia 68 tahun datang ke poli gigi dan mulut RSAL
dr. Ramelan Surabaya dengan keluhan lidah bagian dorsal lateral kiri terasa perih, panas
dan sakit ketika makan dan minum. Rasa perih dirasakan sejak sekitar 8 bulan yang lalu
setelah pasien mengalami stroke. Pasien mempunyai riwayat diabetes militus dan hipertensi
tidak terkontrol. Tiga bulan kemudian pasien merasakan sakit pada lidahnya semakin parah
disertai rasa panas dan nyeri. Pasien memeriksakan sakitnya dan diberi obat Nystatin drop
dan sefadroxil. Selama 2 bulan pertama pemakaian nystatin lidah menjadi bersih tetapi
masih ada rasa perih dan panas pada lidah, dan tidak lama kemudian lidah kembali
kotor.Terapi kasus: Pemeriksaan penunjang pada kasus meliputi pemeriksaan patologi
anatomi dengan oral srab pada lesi, pemeriksaan darah lengkap, dan pemeriksaan gula
darah.Hasil pemeriksaan yaitu positif hifa, pemeriksaan darah lengkap normal dan gula
darah 324mg/dl. Pasien didiagnosa kandidiasis akut eritematous dan diterapi dengan
antijamur sistemik, obat kumur dan antiseptic topical untuk kasus rongga mulut dan dirujuk
ke spesialis penyakit dalam untuk control gula darah. Pasien dinyatakan sembuh setelah 36
hari perawatan. Simpulan: Mengetahui faktor predisposisi pada kasus ini (DM)sangat
penting dalam penatalaksanaan terapi Kandidiasis akut eritematous. Penderita diabetes
mellitus harus rutin mengontrol kadar glukosa darah, menjaga kebersihan rongga mulut dan
tidak memperparah dengan menambah faktor predisposisi lain.

Kata kunci: Kandidiasis akut eritematous, Kandidiasis Oral, diabetes mellitus.

Korespondensi: Panky Hermawan, PPDGS Bagian Ilu Penyakit Mulut, Fakultas Kedokteran
Gigi, Universitas Airlangga, Mayjend. Prof. Dr. Moestopo 47 Surabaya, Email:
pankyhermawan.drg@gmail.com

PENDAHULUAN merupakan contoh dari faktor


sistemik.2
Oral Candidiasis adalah infeksi Manifestasi dari oral candidiasis
yang disebabkan oleh jamur Candida dapat berbeda sesuai dengan faktor
albicans yang sering terjadi pada predisposisinya dan secara klinis
rongga mulut. Candida albicans terdapat empat bentuk yang berbeda :
merupakan organisme komensal dalam (a) acute pseudomembranous
rongga mulut yang bersifat candidosis; (b) chronic erythematous
apportunistic pathogens.Candida dapat candidosis; (c) acute erythematous
menjadi pathogen apabila ada faktor candidosis; dan (d) chronic
predisposisi yang mengubah suasana hyperplastic candidosis.2 Klasifikasi
dalam rongga mulut.1 Faktor Oral candidiasis (OC) secara umum
predisposisi dapat berasal dari lokal, dibagi menjadi dua. Yang pertama
contohnya merokok, penggunaan gigi adalah Primary OC dimana lesi hanya
tiruan, penggunaan topikal steroid dan terdapat dioral dan perioral, terdiri dari
kualitas saliva, sedangkan penderita acute: pseudomembranous and
dengan immunocompromised, erythematous;chronic: erythematous
chemotherapy, endocrine disorder and hyperplastic; and Candida-

2
associated lesion (denture-induced khusus, neutrofil dan makrofag
stomatitis, angular cheilitis)dan berperan dalam mekanisme
median rhomboid glossitis. Yang perlawanan terhadap candida. Fagosit
kedua Secondary OC merupakan menerima signal adanya Candida
manifestasi oral dari systemic melalui pattern recognition
mucocutaneous candidal infection.3 receptors(PRRS), yang berinteraksi
Diantara beberapa jenis dengan molekul spesifik (pathogen-
candidiasis, tipe erythematous associated molecular patterns;
merupakan candidiasis yang PAMPs) yang terdapat pada
menimbulkan rasa sakit. Karakteristik permukaan Candida. Setelah terjadi
dari Erythematous Candidiasis yaitu pengenalan, sel-sel ini melepaskan
kemerahan lokal pada mukosa rongga sitokin dan kemokin untuk lebih
mulut, umumnya pada lidah dan memodulasi respon imun. Sel
palatum.1,4 Dua bentuk dari dendritik (DC) adalah antigen
erythematous candidiasis dapat presenting sel profesional yang
dibedakan berdasarkan kondisi berperan pada jaringan mukosa.
simptomatik dan asimptomatik. Interaksi DC dengan Candida
Simptomatik dihubungkan dengan menyebabkan aktivasi DC dan
adanya rasa terbakar/ burning fagositosis.1
sensation pada mulut atau lidah dan Setelah terjadi fagositosis, DC
kemerahan. Sedangkan asimptomatik bermigrasi ke kelenjar getah bening di
dihubungkan dengan kemerahan mana antigen Candida diproses dan
kronis lokal dan biasanya terjadi pada disajikan pada permukaan DC untuk
denture stomatitis.5 naif CD4 T-sel. Interaksi antara DC
Infeksi candida dapat terjadi dan T-sel menyebabkan sel-T
pada penderita Diabetes Mellitus (DM) berdiferensiasi menjadi sel-T mature.
karena kadar gula yang tinggi pada Jenis T-sel yang dihasilkan antara lain
cairan rongga mulut dan penurunan T-helper 1 (Th1), T-helper 2 (Th2), T-
imunitaspenderita. Penurunan sistem helper 17 (Th17), dan T-regulator
imun yang dimaksud yaitu terjadi (Treg). Dimana diketahui sel T
gangguan opsonisasi dan penurunan tersebut berperan terhadap pertahanan
aktivitas kemotaksis neutrofil dan mukosa terhadap candida.1
monosit. Pada penderita diabetes tidak Prioritas dalam pengobatan oral
terkontrol terjadi penurunan flow candidiasispada kasus ini
saliva, pH dan peningkatan glukosa adalahidentifikasi faktor predisposisi
pada saliva dimana keadaan tersebut dan mendapatkan riwayat kesehatan
memfasilitasi pertumbuhan menyeluruh. Oleh karena itu, makalah
6
candida. Pada penderita diabetes ini membahas kasus dan
mellitus tipe 2 ditemukan peningkatan penatalaksanaan acute erythematous
jumlah candida albicans dibandingkan candidiasis pada penderita diabetes
terhadap bukan penderita diabetes.7 mellitus.
Individu imunokompeten jarang
menderita oral candidiasis bahkan
ketika Candida hadir dalam rongga KASUS
mulut. Pencegahan infeksi mukosa
oleh Candida dimediasi terutama oleh Pasien laki-laki usia 68 tahun
fungsi respon imun bawaan. Secara datang ke poli gigi dan mulut RSAL

3
dr. Ramelan Surabaya pada tanggal 17 terdapat plak berwarna putih. Pada
maret 2015 dengan keluhan lidah mukosa rongga mulut yang lain tidak
bagian dorsal lateral kiri terasa perih, ada abnormalitas. (gambar 1).
panas dan sakit ketika makan dan Diagnosis sementara suspek
minum. Rasa perih dirasakan sejak acute erithematous candidiasis dengan
sekitar 8 bulan yang lalu setelah pasien diagnosis banding chemical burn. Pada
mengalami stroke (post stroke). Tiga kunjungan ini pasien diresepkan
bulan kemudian pasien sakit pada Tantum Verde gargle No. I/ coll or.
lidahnya semakin parah disertai rasa 3ddI, Aloclair Gel tube No.I/ litt.or
panas dan nyeri. Kemudian pasien 3ddI, Teragrand-M No.X/1ddI serta
memeriksakan sakitnya dan diberi obat dirujuk untuk pemeriksaan penunjang
Nystatin drop dan sefadroxil. Pasien yang meliputi laboratorium patologi
mengkonsumsi obat Nystatin secara anatomi untuk pemeriksaan scrabbing
teratur dan bila obat habis pasien pada dorsum lidah dan pemeriksaan
berinisiatif membeli sendiri dan laboratorium patologi klinik dilakukan
dipakai selama ±3 bulan. Selama 2 bln pemeriksaan darah lengkap, glukosa
pertama pemakaian nystatin, lidah darah puasa dan glukosa darah 2 jam
menjadi bersih tetapi masih ada rasa pp. KIE juga diberikan dengan
perih dan panas pada lidah, dan tidak memberi pengertian dan pendidikan
lama kemudian lidah kembali kotor. kepada pasien penggunaan obat secara
Kemudian pasien dirujuk ke RS. teratur serta cara penggunaan obatnya,
Syaiful Anwar Malang dan diberi kemungkinan penyakit yang diderita
resep obat hemiseal tetapi belum sehingga diperlukan adanya
sempat dibeli dan pasien disarankan pemeriksaan penunjang dan
untuk datang ke RSAL karena ada pentingnya menjaga oral hygiene
dokter spesialis penyakit mulut. Pasien dengan baik dan benar. Memberikan
selama 2 bulan terakhir ini mencoba edukasi pasien bagaimana cara
propolis atas saran dari teman dan membersihkan lidahnya.
saudara tetapi belum ada perubahan.
Pasien juga mempunyai riwayat .
penyakit sistemik diabetes militus dan
hipertensi. Diabetes militus pasien
tidak terkontrol dengan hasil
pemeriksaan glukosa darah puasa
terakhir 324mg/dl dan untuk
hipertensinya pasien selalu minum
obat anti hipertensi Diovan sejak 2
mgg yang lalu. Gambar 1. dorsal lidah bagian lateral kiri
Pemeriksaan klinis pasien, ekstra terdapat makula kemerahan berbatas jelas
disertai depapilasi dengan ukuran ±50-30
oral tidak ada abnormalitas, mm, perih dan panas, daerah sekitar terdapat
pemeriksaan kelenjar limfe kanan dan plak berwarna putih.
kiri tidak teraba dan tidak sakit.
Pemeriksaan intra oral, dorsal lidah Kunjungan II hari ke-7 (24 maret
bagian lateral kiri terdapat makula 2015)
kemerahan berbatas jelas disertai
depapilasi dengan ukuran ±50-30 mm, Pada kunjungan kedua 24 maret
perih dan panas, daerah sekitar 2015 pasien masih merasakan ada rasa

4
perih dan panas pada lidah, pasien juga Kunjungan III hari ke-22 (8 april
masih mengeluhkan sakit pada waktu 2015)
makan. Lidah sudah tampak agak
bersih dan warna kemerahan pada Pada kunjungan ketiga 8 april
lateral lidah kiri sudah berkurang. Obat 2015 pasien mengatakan rasa perih,
kumur dan obat oles digunakan sesuai sakit dan panas dilidah sudah jauh
anjuran. Pada pemeriksaan klinis pada berkurang. Pasien sudah bisa makan
lidah didapatkan makula agak dengan lebih nyaman dan enak. Obat
kemerahan, sakit, batas diffuse, ukuran minum, kumur dan oles digunakan
tetap dan daerah sekitar normal teratur sesuai anjuran dan sudah habis.
(gambar 2). Pasien datang dengan Pasien juga mengatakan lidah selalu
membawa hasil pemeriksaan dibersihkan teratur menggunakan kasa
laboratorium. Pada hasil pemeriksaan dan air hangat. Pasien belum berobat
patologi klinik didapatkan Glukosa ke poli penyakit dalam dengan alasan
darah puasa: 134 mg/dl, Glukosa darah dokternya tidak ada ditempat pada
2 jam pp: 324 mg/dl. RBC, HCT, waktu datang dan rencananya besok
MCV, MCH, PLT yang berbeda akan mencoba datang berobat kembali
dengan nilai rujukan normal tetapi ke poli penyakit dalam. Pada
tidak signifikan. Pada hasil pemeriksaan klinis lidah didapatkan
pemeriksaan patologi anatomi dengan makula, agak kemerahan, ukuran
metode scrabbing pada dorsal lidah 30mmx20mm berkurang, batas
sebelah lateral kiri didapatkan adanya diffuse, sedikit sakit, daerah sekitar
hifa, spora dan infeksi coccus, tidak normal (gambar 3).
ada tanda-tanda keganasan. Diagnosis proses penyembuhan
Diagnosis acute erithematous acute erithematous candidiasis. Pada
candidiasis. Pada kunjungan kedua ini kunjungan ketiga ini pasien diberikan
pasien diberikan resep flukonazole 150 resep obat flukonazol 150 mg
mg No.XV/1ddI, obat kumur dan obat No.X/1ddI, dan aloclair oral rinse
oles diteruskan. KIE: pasien No.I/coll.or. KIE : cara membersihkan
disarankan untuk rajin membersihkan lidah dan disarankan membeli sikat
lidah dan kontrol sesuai anjuran. lidah.
Untuk diabetes dan hipertensinya
pasien dirujuk ke poli penyakit dalam

Gambar 3. lidah didapatkan makula, agak


kemerahan, ukuran 30mmx20mm
Gambar 2. Pada lateral lidah didapatkan berkurang, batas diffuse, sedikit sakit,
makula agak kemerahan, sakit, batas diffuse, daerah sekitar normal.
ukuran tetap dan daerah sekitar normal.

5
Kunjungan IV hari ke-36 (22 april disarankan untuk segera kontrol
2015) kembali bila keluhan pada lidahnya
kembali timbul.

PEMBAHASAN

Oral Candidiasis (OC)


merupakan infeksi oportunistik yang
paling sering mempengaruhi mukosa
mulut dan disebabkan oleh ragi
Candida albicans. Proses
patogenesistidak sepenuhnya
Gambar 4. lidah bagian lateral kiri sudah dipahami, tetapi sejumlah faktor
mengalami proses penyembuhan,warna predisposisi memiliki kemampuan
sama dengan daerah sekitar. Lidah tampak untuk membuat sifat Candida dari
bersih. Pasien dinyatakan sembuh flora komensal normal (saprofit)
menjadi patogen(parasit). C. albicans
Pada kunjungan keempat 22 biasanya merupakan patogen yang
april 2015 pasien mengatakan rasa lemah, tetapi candidiasis lebih mudah
perih dan panas pada lidah sudah mempengaruhi individu yang sangat
hilang, pasien sudah bisa makan muda, usia lanjut/ tua, dan dalam
dengan nyaman, tidak makan bubur kondisi yang sakit.9
lagi. Lidah rajin dibersihkan dengan Penyebab candidiasis oral
sikat lidah. Obat minum, obat kumur umumnya adalah jamur Candida
dan obat oles digunakan sesuai anjuran albicans. Dalam rongga mulut,
dan sudah habis. lidah sudah tampak Candida albicans dapat melekat pada
bersih. Pada pemeriksaan klinis lidah mukosa labial, mukosa bukal, dorsum
bagian lateral kiri sudah mengalami lidah, dan daerah palatum. Candida
proses penyembuhan,warna sama menjadi patogenik pada pasien dengan
dengan daerah sekitar. Lidah tampak faktor predisposisi sehingga
bersih (gambar 4). mempermudah terjadinya infeksi
Hasil dari dokter spesialis oportunistik. Kondisi yang
penyakit dalam pasien diberi obat mempermudah terjadinya candidiasis
untuk hipertensi dan DMnya. Glukosa oral adalah: usia tua, higiene oral yang
darah puasa 102 mg/dl dan glukosa buruk, merokok dan gangguan
darah 2 jam pp 232 mg/dl. Pasien endokrin (diabetes melitus).1 Pada
masih dalam perawatan dokter stadium inaktif, bentuk yeast
spesialis penyakit dalam. Pada mendominasi, tetapi saat terjadi
kunjungan keempat ini pasien aktivitas patologis lebih banyak
dinyatakan acute erithematous ditemukan bentuk hypae. Untuk
candidiasis sembuh, dan tetap menginvasi lapisan mukosa, candida
diberikan instruksi menjaga kebersihan harus melekat pada permukaan epitel.
rongga mulutnya dengan Penetrasi yeast ke sel epitel difasilitasi
membersihkan lidahnya secara rutin, oleh produksi lipase.2
rajin kontrol ke spesialis penyakit Untuk melekat dan penetrasi
dalam agar gula darah dan tensi tetap pada epitel mukosa, Candida albicans
terkontrol dengan baik. Pasien juga

6
akan mensekresikan enzim hidrolitik. glycyrhettinic acid. PVP memiliki efek
Enzim hidrolitik yang dihasilkan sebagai antiseptik, PVP dan sodium
Candida albicans ada 3 macam, yaitu hyaluronate dapat membentuk selaput
Secreted Aspartyl Proteinase (SAP), lapisan sebagai barier pelindung
fosfolipase B, dan lipase.Penetrasi mekanis, aloe vera extract sebagai
Candida albicans berlangsung dengan antiinflamasi dan regenerasi jaringan,
cara hifa akan masuk ke dalam lapisan glycyrhettinic acid memiliki efek
epitel melalui rongga interselular antivirus, antijamur, antiprotozoa serta
secara thigmotropism, seperti pada antibakteri. Teragrand-M adalah
tanaman fungi dan pada Candida multivitamin mengandung beberapa
albicans yang dilihat secara in vitro vitamin antara lain :
yaitu hifa akan bergerak berdasarkan A,D,B1,B2,B6,B12 dan beberapa
adanya sentuhan hifa dengan sel epitel. mineral : Fe,Iod,Mn,Zn,Mg. Berfungsi
Berkurangnya aktivitas enzim memenuhi kebutuhan vitamin dan
anticandida yang terkandung dalam mineral untuk meningkatkan daya
saliva menyebabkan hifa Candida tahan tubuh. Pada pasien juga
albicans yang telah melekat kuat pada dilakukan pemeriksaan penunjang
lapisan superfisial epitel dapat berupa pemeriksaan patologi anatomi
melakukan penetrasi dengan mudah yaitu scrabbing pada lesi dilidah dan
melalui lapisan epitel. Adanya lesi patologi klinik untuk pemeriksaan
pada lapisan superfisial epitel darah lengkap dan kadar glukosa
menyebabkan rasa seperti terbakar, darahnya karena dari riwayat pasien
rasa tidak enak, dan sakit sehingga mempunyai penyakit sistemik.11
pasien kesulitan untuk makan dan Pada kunjungan kedua hasil
minum.10 patologi anatomi yaitu hasil scrabbing
Pasien datang pertama kali pada lesi dilidah didapatkan adanya
dengan keluhan lidah sebelah kiri infeksi candida berupa ditemukan
terasa perih, panas, dan sakit untuk spora dan hifa candida. Pada
makan dan minum. Keluhan mulai pemeriksaan patologi klinik
timbul sejak sembuh dari stroke yang didapatkan gambaran RBC, HCT,
dideritanya. Pasien mempunyai MCV, MCH, PLT yang berbeda
riwayat diabetes melitus yang tidak dengan nilai rujukan normal tetapi
terkontrol dan hipertensi. Hal ini tidak terlalu signifikan, Glukosa darah
sangat menunjang sebagai faktor puasa: 134 mg/dl, Glukosa darah 2 jam
predisposisi munculnya oral pp: 324 mg/dl. Menandakan bahwa
candidiasis. Pada kunjungan pertama saat ini pasien kadar glukosa darahnya
ini pengobatan ditujukan untuk masih tinggi dan merupakan faktor
meringankan keluhan simptomatisnya. predisposisi yang baik untuk
Pemberian obat kumur Tantum Verde pertumbuhan oral candidiasis di
yg mengandung Benzidamin Hcl lidahnya. Pasien juga disarankan rujuk
sebagai NSAID dimaksudkan untuk ke Poli Penyakit Dalam untuk
efek anestesi dan analgesiknya pengobatan diabetesnya. Karena sudah
sehingga rasa sakit yang dikeluhkan diketahui menurut hasil laboratorium
pasien dapat berkurang. Pemberian bahwa ada infeksi candida maka pada
Aloclair gel yang kandungannya antara kunjungan kali ini pasien diberi resep
lain : polyvinylpyrrolidone (PVP), aloe per oral obat flukonazole karena obat
vera extract, sodium hyaluronate, ini cukup efektif terhadap candida

7
terutama dengan predisposisi faktor diminum dan obat kumur aloclair juga
sistemik. Mekanisme obat golongan sudah habis digunakan sesuai anjuran.
azole adalah dengan menginhibisi Pasien telah dinyatakan sembuh.
enzim lanosterol demethylase, suatu Disarankan tetap kontrol rutin ke
enzim P450, yang terlibat dalam penyakit dalam untuk mengontrol
sintesis ergosterol. Gangguan glukosa darahnya agar tetap baik serta
ergosterol dapat menghambat selalu menjaga kebersihan rongga
pertumbuhan candida dan menurunkan mulutnya.
permeabilitas membran.1 Pasien juga
disarankan untuk rajin membersihkan
lidahnya agar kotoran yang menempel SIMPULAN
pada lidah hilang dan membantu
mempercepat penyembuhan lesi Acute erythematous candidiasis
dilidahnya. pada penderita DM dapat didiagnosa
Pemberian fluconazole dapat secara pasti dilihat berdasarkan
meningkatkan sekresi saliva, seperti anamnesis, pemeriksaan klinis yaitu
diketahui bahwa pada penderita lesi kemerahan pada lidah dengan
diabetes sekresi saliva berkurang keluhan perih dan panas, pemeriksaan
sehingga pemberian flukonazole penunjang yaitu berupa pemeriksaan
1
dianjurkan. Seperti telah diketahui darah lengkap dan pemeriksaan kadar
bahwa pada penderita diabetes sekresi glukosa darah, serta swab candida
saliva akan berkurang, hal ini dimana ditemukan positif candida.
menyebabkan berkurangnya aktivitas Pada pengobatan sebelumnya
enzim anticandida yang terkandung penderita juga telah diberikan nistatin
dalam saliva menyebabkan hifa tetes, namun kurang adekuat
Candida albicans makin melekat kuat disebabkan oleh karena faktor
pada lapisan superfisial predisposisi belum ditemukan serta
epitel.(Anaissieet.al., 2009) Pasien pemberian antibiotik untuk terapi.
juga diberi obat kumur aloclair untuk Mengetahui faktor predisposisi pada
menjaga oral hygiene dan membantu kasus ini (DM) sangat penting dalam
proses penyembuhan. Pasien dingatkan penatalaksanaan terapi Acute
untuk menjaga oral hygiene dan selalu erythematous candidiasis.
kontrol rutin ke bagian penyakit dalam Penatalaksanaan dari kasus ini yaitu
untuk memantau kadar glukosa dengan mengeliminasi faktor
darahnya, karena dengan kadar predisposisi dalam hal ini kadar
glukosa darah yang semakin membaik glukosa darahnya harus baik,
akan menunjang dalam kesembuhan kebersihan rongga mulut tercapai dan
lesi dilidahnya. pemberian obat-obatan anticandida.
Pada kunjungan keempat pasien
datang sudah tidak mengeluhkan
SARAN
sakitnya, dan secara klinis keadaan lesi
di lidahnya sudah baik dan ada
Pasien yang menderita diabetes
kesembuhan. Pasien juga membawa
melitus harus benar-benar rutin kontrol
hasil cek glukosa darah terbaru yaitu
untuk menjaga kadar glukosa darahnya
Glukosa darah puasa 102 mg/dl dan
baik, serta wajib menjaga kebersihan
glukosa darah 2 jam pp 232 mg/dl.
rongga mulut. Tidak memperparah
Obat minum flukonazole sudah habis
dengan faktor predisposisi lain, misal :

8
tidak merokok, tidak menggunakan antifungal agents in dentistry. Australian
Dental Journal Medications Supplement,
antibiotik jangka panjang dan 50: 4.
berlebihan tanpa pengawasan dokter. 6. Tarçın BG. 2011. Oral Candidosis:
Aetiology, Clinical Manifestations,
Diagnosis and Management. Journal of
DAFTAR PUSTAKA Marmara University Institute of Health
Sciences, 1(2).
7. Jafari A., Khanpayah E., Ahadian H.
1. Williams D, Lewis M. 2011.
2013. Comparison the Oral Candida
Pathogenesis and treatment of oral
Carriage in Type 2 Diabetic and Non
candidosis. Journal of Oral Microbiology,
Diabetics. Jundishapur Journal of
3: 5771.
Microbiology, 6(7).
2. Greenberg MS, Glick M, Ship JA. 2008.
8. Susilo J, Setiawati A,Darmansjah I,
Burket’s oral medicine 11ed.
Indarti J, Kusuma F. Low-dose
Hamilton,BC Decker Inc. P. 92-77.
ketoconazole-fl uconazole combination
3. Nurdiana, Jusri M. 2009.
versus fl uconazole in single doses for the
Pseudomembranous candidiasis in patient
treatment of vaginal candidiasis. Medical
wearing full denture Dental journal
journal Indonesia, 20(3).
Majalah Kedokteran Gigi, 42(2): 64-60.
9. Ellepola AN, Samaranayake LP. 2001.
4. Gracia MPT, Fernández CMH, Cebrian
Inhalational and topical steroids, and oral
BM, García BS. 2014. Chronic
candidosis: a mini review. Oral Dis, 7:
Hyperplastic Candidiasis of the Oral
216-211.
Mucosa: Case Report. Journa; Clin Stud
10. Anaissie EJ, McGinnis MR, Pfealler MA.
Med Case Rep, 1: 001.
2009. Clinical Mycology. Ed 2. London :
5. McCullough MJ, SavageNW. 2005. Oral
Elsevier. P. 200-197.
candidosis and the therapeutic use of

You might also like