You are on page 1of 5

1.

Operasi diff prot

(1) Steady state percentage differential protection element (described in section 3.3.3.1) will not
send tripping signal after CT saturation, CT circuit failure (optional), inrush current and
overexcitation. It can ensure sensitivity of protection and avoid unwanted operation when CT is
saturated during external fault. Its operation area is tint shadow area.
(2) High setting percentage differential protection element (described in section 3.3.3.2) will not
send tripping signal only due to CT circuit failure (optional) and inrush current. It eliminates
influence of transient and steady saturation of CT during external fault and ensures reliable
operation even if CT is in saturation condition during internal fault by means of its percentage
restraint characteristic. Its operation area is deep shadow area.
(3) Unrestrained instantaneous differential protection element (described in section 3.3.3.3) will
send tripping signal without any blocking if differential current of any phase reaches its setting. Its
operation area is over the above two areas with no shadow.

2. High performance blocking technique during CT saturation

In order to prevent unwanted operation of steady state percentage differential protection


due to CT transient or steady state saturation during external fault, discrimination of waveform of
differential current principle is adopted as criterion of CT saturation. When fault occurs, the
equipment decides firstly whether it is internal or external fault. If it is external fault, criterion of
CT saturation is enabled. If any phase differential current of differential protection meets the
criterion, it is decided that this differential current comes from CT saturation and the percentage
differential protection will be blocked.

3. High setting percentage differential protection(HSDP)

A percentage differential protection with high percentage coefficient and high pick-up
setting is equipped with the equipment to prevent operation of percentage differential protection
delayed by CT saturation and other factors during serious internal fault. It can prevent influence
of steady state and transient CT saturation during external fault due to its percentage restraint
characteristic and can operate correctly and quickly during internal fault and CT being saturated.

4. DPFC(deviation power frequency component) Current Differential Element

If slight fault occurs in generator or transformer, steady state differential protection may
not response sensitively due to influence of load current. DPFC percentage differential protection
of generator and transformer is equipped with the equipment for that and it can significantly
improve sensitivity of the protection during small current internal fault of generator and
transformer.

5. Unrestrained differential protection(UIDP)

This protection will operate and trip immediately if differential current of any phase is
higher than its setting.

6. Percentage differential protection(SPDP)


BAB V
Analisis dan Pembahasan

5.1.
5.2. Perhitungan Setting Relay Differensial Generator
Pada laporan kerja praktik ini akan dilakukan perhitungan setting relay differensial
secara manual dengan mengacu pada standar dari IEEE dan buku petunjuk dari Relay RCS-
985. Proteksi differensial generator pada PLTU Pacitan berada pada Channel A Relay RCS-
985. Berikut adalah tabel yang menunjukkan parameter-parameter setting pada relay
differensial generator:

Tabel 5.1. Daftar Setting Relay Differensial Generator

Selain parameter setting, tabel di atas juga menunjukkan informasi terkait


jangkauan, step, serta nilai baku dari tiap parameter setting. Tiap-tiap parameter akan
dijelaskan dan dibahas lebih rinci pada poin selanjutnya.

5.2.1 Perhitungan Setting I_Pkp_PcntDiff_Gen


Parameter I_Pkp_PcntDiff_Gen digunakan untuk menentukan nilai dari
Pickup Percentage Current Differential, yang mana merupakan pengaturan untuk
menentukan nilai pickup dimana relay dapat mendeteksi adanya gangguan (fault).
Perhitungan I_Pkp_PcntDiff_Gen adalah sebagai berikut:

Icdqd = Krel x 2 x 0.03If2n (5.1)


Dimana,
Icdqd = Nilai setting dari I_Pkp_PcntDiff_Gen
Krel = Koefisien reliabilitas (digunakan Krel = 2)
If2n = Rating arus generator pada sisi sekunder CT

5.2.2 Perhitungan Setting I_InstDiff_Gen


I_InstDiff_Gen digunakan untuk mengatur nilai rating arus batas
unrestrained operation area. Unrestrained operation area adalah daerah dimana
arus yang mengalir jauh melebihi kapasitas atau kemampuan dari generator
sehingga harus segera diputus oleh breaker sebelum berada pada daerah ini. Batas
tersebut dapat diatur sebesar tiga atau empat kali dari rating arus (Ie). Namun pada
unit yang besar, lebih dari 200 MW, empat kali dari rating arus (Ie) sangat
direkomendasikan. (Nanjing Nari-Relay Electric, 2013)
5.2.3 Perhitungan Setting Slope1_PcntDiff_Gen
Parameter ini digunakan untuk mengatur nilai slope pertama pada kurva
karakteristik proteksi differensial. Nilai tersebut berdasar pada persamaan berikut:

Kb/1 = Krel x Kcc x Ker (5.2)


Dimana,
Kb/1 = Nilai slope 1 atau setting dari Slope1_PcntDiff_Gen
Krel = Koefisien reliabilitas (digunakan Krel = 2)
Kcc = Faktor jenis dari CT yang digunakan (digunakan Kcc = 0.5)
Ker = Faktor error dari CT yang digunakan (digunakan Ker = 0.1)

5.2.4 Perhitungan Setting Slope2_PcntDiff_Gen


Parameter ini digunakan untuk mengatur nilai slope maksimum pada kurva
karakteristik proteksi differensial. Untuk menghitung nilai slope maksimum, perlu
diketahui nilai arus unbalance maksimum terlebih dahulu. Nilai arus unbalance
maksimum dapat dihitung dengan persamaan:

Iunb.max = Kap x Ker x Ik.max (5.3)


Dimana,
Iunb.max = Nilai arus unbalance maksimum
Kap = Faktor komponen non-periodik (digunakan Kap = 2)
Ker = Faktor error dari CT yang digunakan (digunakan Ker = 0.1)
Ik.max = Arus hubung singkat tiga fase oleh komponen periodik

Kemudian dapat dihitung nilai slope maksimum pada kurva karakteristik


proteksi differensial dengan persamaan berikut:
𝐼𝑢𝑛𝑏.𝑚𝑎𝑥 −𝐼𝑐𝑑𝑞𝑑 −2𝐾𝑏/1
𝐾𝑏/2 = (5.4)
𝐼𝑘.𝑚𝑎𝑥 −2

Dimana,
Ik.max = Arus hubung singkat oleh komponen periodik
Iunb.max = Nilai arus unbalance maksimum
Icdqd = Nilai setting dari I_Pkp_PcntDiff_Gen
Kb/1 = Nilai slope 1 atau setting dari Slope1_PcntDiff_Gen
Kb/2 = Nilai slope 1 atau setting dari Slope2_PcntDiff_Gen

5.2.5 Setting TrpLog_Diff_Gen


Parameter TrpLog_Diff_Gen digunakan untuk menentukan mode trip yang
dieksekusi oleh relay dan/atau breaker apabila sistem proteksi differensial
mendeteksi adanya gangguan (fault). Setting pada parameter ini berupa kode
hexadesimal dalam range 0000-FFFF.

5.2.6 Setting En_InstDiff_Gen


Apabila nilai setting pada parameter ini adalah ‘1’ maka berarti proteksi
I_InstDiff_Gen diaktifkan. Dan berlaku sebaliknya.

5.2.7 Setting En_PcntDiff_Gen


Apabila nilai setting pada parameter ini adalah ‘1’ maka berarti proteksi
I_PcntDiff_Gen diaktifkan. Dan berlaku sebaliknya.
5.2.8 Setting En_DPFC_Diff_Gen
Apabila nilai setting pada parameter ini adalah ‘1’ maka berarti proteksi
DPFC pada relay diaktifkan. Dan berlaku sebaliknya.

5.2.9 Setting Opt_CTS_Blk_PcntDiff_Gen


Apabila nilai setting pada parameter ini adalah ‘1’ maka berarti proteksi
I_PcntDiff_Gen akan diblok fungsinya ketika terjadi fault internal pada CT. Dan
berlaku sebaliknya.

5.2. Analisis Setting Relay Differensial Generator


Berdasarkan data setting eksisting dan data setting hasil perhitungan setting relay
differensial generator, maka dibuat tabel perbandingan setting relay differensial generator
antara eksisting dan hasil perhitungan yang disajikan dalam Tabel 5.2. berikut:

Tabel 5.2. Perbandingan Setting antara Nilai Eksisting dan Hasil Perhitungan

No. Parameter Nilai Existing Nilai Hasil Perhitungan


1 I_Pkp_PcntDiff_Gen 0.3 Ie 0.1 Ie
2 I_InstDiff_Gen 4 Ie 4 Ie
3 Slope1_PcntDiff_Gen 0.1 0.1
4 Slope2_PcntDiff_Gen 0.7 0.54
Logic setting “1” - enable, “0” – disable
5 TrpLog_Diff_Gen 183F 183F
6 En_InstDiff_Gen 1 1
7 En_PcntDiff_Gen 1 1
8 En_DPFC_Diff_Gen 0 1
9 Opt_CTS_Blk_PcntDiff_Gen 0 1

Pada Tabel 5.2. di atas dapat dilihat bahwa setelah dievaluasi, setting
I_InstDiff_Gen, Slope1_PcntDiff_Gen, TrpLog_Diff_Gen, En_InstDiff_Gen, dan
En_PcntDiff_Gen tidak mengalami perubahan setting, akan tetapi untuk setting
I_Pkp_PcntDiff_Gen, Slope2_PcntDiff_Gen, En_DPFC_Diff_Gen dan
Opt_CTS_Blk_PcntDiff_Gen terjadi perubahan setting.

You might also like