Professional Documents
Culture Documents
176 Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia, Vol. 05, No. 4 Desember 2016
Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia
dibutuhkan untuk menghasilkan produk yang ber- dokter dan tenaga kesehatan lainnya adalah penilai-
kualitas dan berkuantitas, lingkungan kerja (suhu an kinerja 360º, karena dari hasil penelitian, penilaian
dan kebisingan)1,2. Dari hasil penelitian, variabel kinerja tersebut merupakan alat yang reliabel dan
yang paling besar pengaruhnya terhadap kinerja valid dalam meningkatkan kinerja dokter dan tenaga
dokter adalah suasana kerja atau pekerjaan itu sen- kesehatan lainnya. Mereka akan mendapatkan um-
diri, penyelia (pengawasan), dan kebutuhan peng- pan balik yang lebih akurat mengenai kinerja mereka
hargaan. Kurangnya pengawasan akan mempenga- sebagai dokter atau tenaga kesehatan lainnya, seba-
ruhi kepuasan kerja dan kemudian akan berdampak gai rekan kerja dan kolega. Dengan umpan balik,
dengan penurunan kinerja3. kecenderungan berbuat salah itu dapat ditekan
Hal ini sudah terjadi di bagian Medis klinik hingga pada tingkat yang tidak membahayakan, dan
Rasyida Medan. Pengawasan, seperti penilaian jika dilakukan terus-menerus akan menghasilkan
kinerja, hanya dari atasan. Ini membuat kekhawatiran kinerja yang di atas rata-rata11-18.
ketidak-objektifan penilaian, karena hampir seba- Idealnya, karyawan akan mempersepsi metode
hagian besar karyawan yang ada di Rasyida Medan, penilaian 360º sebagai metode yang lebih adil dan
khususnya bagian Medis, merupakan anggota ke- akurat. Mereka akan merasa lebih nyaman dinilai
luarga dari pemilik Klinik. Walaupun begitu, kekha- dari berbagai sudut oleh berbagai pihak, dan bukan
watiran ini mereka pendam karena tidak mau ada hanya oleh atasan langsung maupun tidak langsung
terjadi keributan di antara keluarga. Hal ini sesuai yang dianggap memiliki pengetahuan terbatas
dengan pendapat Carlock dan Ward, dimana banyak mengenai apa yang telah mereka lakukan. Di sisi
bawahan yang merupakan anggota keluarga meng- lain, para atasan juga akan melihat metode ini seba-
hindari untuk berkomunikasi dengan jujur tentang gai metode yang lebih objektif dan akurat. Mereka
keadaan sebenarnya ke atasan demi keutuhan atau bisa mendapatkan umpan balik yang tidak bias dari
harmoni dalam keluarga4. Akan tetapi, berdasarkan sumber-sumber anonim yang mengetahui kinerja
hasil penelitian di Rasyida, dengan memendam pe- anak buah mereka, dan dengan demikian mereka
rasaan, para karyawan mengalami konflik yang ber- juga bisa terbebas dari tuduhan melakukan favoritis-
sifat disfungsional yang akhirnya menimbulkan stres me10.
kerja dan mempengaruhi pelayanan kepada pasien5. Berdasarkan analisa dokumen penilaian kinerja,
Jika keluhan-keluhan ini tidak ditangani, akan sebahagian besar lembar penilaian kinerja disusun
menurunkan mutu pelayanan dari klinik tersebut, berdasarkan Trait-focused dan Task-focused Dimen-
karena salah satu indikator mutu yang berkaitan sion. Padahal penilaian kinerja yang disusun berda-
dengan tingkat kepuasan pasien dapat diukur dengan sarkan Trait-focused dan Task-focused Dimension
jumlah keluhan dari pasien dan keluarganya6. Ber- tidak dapat mengembangkan karyawan, karena tidak
dasarkan pendapat beberapa ahli, dampak yang bisa diberikan umpan balik atas hasil penilaian kiner-
akan terjadi adalah 86% pasien dan keluarga pasien janya. Penilaian kinerja yang baik itu disusun berda-
tidak berminat untuk datang kembali berobat ke klinik sarkan Competency - focused performance dimen-
tersebut, bahkan menurut beberapa hasil survey, sion, karena dapat mengevaluasi hasil kinerja ber-
lebih dari 40% pasien dan keluarga pasien yang tidak dasarkan dimensi kompetensi dan dapat memberi-
puas akan menyebarkan informasi buruknya pela- kan umpan balik atas kompetensi yang kurang baik9.
yanan kesehatan di klinik tersebut kepada 16 orang Kompetensi adalah karakteristik dasar dari
lain7. Jika ini terjadi maka jumlah pasien dan keluarga seseorang yang biasanya terkait dengan kinerja
pasien klinik tersebut, semakin lama akan semakin efektif menurut kriteria tertentu dan/atau kinerja su-
menurun dari tahun ke tahun dan membuat lingkaran perior dalam sebuah pekerjaan atau situasi19. Kom-
penurunan kinerja pelayanan kesehatan di klinik petensi yang dipilih sebagai acuan pembuatan kom-
tersebut8. petensi adalah kompetensi dari Spencer dan Spen-
Evaluasi terhadap anggota keluarga yang beker- cer. Hal ini dikarenakan, dalam kompetensi Spen-
ja di perusahaan hanya boleh didasarkan pada profe- cer, menggunakan karyawan yang berprestasi tinggi
sionalisme dan mencakup opini dari bawahannya, sebagai partisipan penelitian, sehingga diharapkan
rekan kerja, dan supervisor, bukan hanya dari pen- hasil dari kompetensi yang dibuat adalah standar
diri4. Menurut beberapa ahli, penilaian kinerja yang kompetensi terbaik yang harus dimiliki oleh bagian
mencakup opini dari bawahan, rekan kerja, dan su- Medis di klinik Rasyida Medan, sehingga dapat
pervisor merupakan penilaian kinerja dengan cara meningkatkan kinerja bagian Medis. Kompetensi
umpan balik 360º 9,10. Spencer ini menjadi acuan bagi para konsultan dan
Berdasarkan pendapat beberapa para ahli, peni- praktisi sumber daya manusia dalam mengembang-
laian kinerja yang disarankan untuk menilai kinerja kan sistem kompetensi di dunia. Oleh karena itu
Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia, Vol. 05, No. 4 Desember 2016 177
Arfah Mardiana Lubis, dkk.: Perancangan Sistem Penilaian Kinerja 360º
perlu dirancang Sistem Penilaian Kinerja 360º bagian Kesadaran berorganisasi, Membangun hubungan
Medis Berdasarkan Metode Kompetensi Spencer20. kerja, Keahlian teknikal dan Komitmen terhadap
Spencer telah membuat generic model organisasi19.
kompetensi untuk pekerjaan Medis, yaitu Berdasarkan latar belakang di atas, yang menja-
kompetensi untuk pekerjaan yang bersifat pelayanan di perumusan masalah dalam penelitian ini adalah
(Helping and Human Service Workers) yang terdiri karena munculnya perasaan ketidak-objektifan peni-
atas 14 sub kompetensi, yaitu Dampak dan laian kinerja bagian Medis dan ketidakjelasan pa-
pengaruh, Mengembangkan orang lain, Empati, rameter penilaian kinerja, maka untuk itu perlu diran-
Percaya diri, Pengendalian diri, Komitmen terhadap cang sistem penilaian baru yang dapat mengatasi
organisasi, Keahlian teknikal, Berorientasi kepada masalah tersebut, yaitu dengan Penilaian Kinerja
pelanggan, Kerja sama kelompok, Berfikir analitis, 360º Berdasarkan Metode Kompetensi Spencer pada
Berfikir konseptual, Inisiatif, Fleksibilitas, dan bagian Medis.
Kemampuan mengarahkan/ memberikan perintah19. Tujuan penelitian adalah mengidentifikasi dan
Spencer menempatkan Kepala dan Wakil Kepa- menilai level kompetensi bagian Medis di Klinik
la Ruang HD sebagai First-Line Supervisors dengan Rasyida Medan serta menyajikan informasi kompe-
kompetensi Dampak dan pengaruh, Kerja sama ke- tensi secara hirarkis. Manfaat peneilitian adalah Kli-
lompok, Berfikir analitis, Memimpin kelompok Inisia- nik Rasyida Medan memiliki pemetaan akurat me-
tif, Mengembangkan orang lain, Semangat untuk ngenai kompetensi bagian Medis, sehingga dapat
berprestasi, Percaya diri, Kemampuan mengarah- meningkatkan keefektifan dan keefisienan rekrut-
kan/memberikan perintah, Komitmen terhadap men, pendidikan, pelatihan dan promosi bagian
organisasi, Berfikir konseptual, Empati, Berorientasi Medis.
kepada pelanggan, Mencari informasi, Membangun
hubungan kerja, Kesadaran berorganisasi, dan BAHAN DAN CARA PENELITIAN
Keahlian teknikal. Sedangkan untuk Manager Medis Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif
ditempatkan sebagai Middle Managers dengan dengan studi kasus intrinsik, di Klinik Rasyida
kompetensi Dampak dan pengaruh, Semangat untuk Medan, JL DI. Panjaitan No.144, Medan, bulan Maret-
berprestasi, Kerja sama kelompok, Berfikir analitis, September 2013. Jumlah Partisipan 21 orang (Tabel
Inisiatif, Mengembangkan orang lain, Percaya diri, 1.), yang dipilih berdasarkan teori, yaitu karyawan
Kemampuan mengarahkan/ memberikan perintah, superior performance dan average performance
Mencari informasi, Berfikir konseptual, Empati, Me- dengan perbandingan 2 : 1,5, dan atasan dari masing-
mimpin kelompok, Berorientasi kepada pelanggan, masing karyawan.
178 Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia, Vol. 05, No. 4 Desember 2016
Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia
Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia, Vol. 05, No. 4 Desember 2016 179
Arfah Mardiana Lubis, dkk.: Perancangan Sistem Penilaian Kinerja 360º
Berikut merupakan penjelasan dari Tabel 2 di atas : kepada pelanggan, Membangun hubungan kerja,
Kompetensi inti Staf Bagian Medis adalah Dam- Kesadaran berorganisasi, dan Keahlian teknikal.
pak dan pengaruh, Empati, Percaya diri, Pengen- Pada jabatan Kepala Ruang HD, Wakil Kepala
dalian diri, Komitmen terhadap organisasi, Keahlian Ruang HD dan Manager Medis ditambahkan kom-
teknikal, Berorientasi kepada pelanggan, Kerja sama petensi Empati, Berorientasi pada pelanggan dan
kelompok, Berfikir analitis, Berfikir konseptual, Ini- Komitmen terhadap organisasi, karena menurut
siatif, Fleksibilitas, dan Kemampuan mengarahkan/ Spencer kompetensi ini diperlukan pada jabatan ter-
memberikan perintah. sebut. Akan tetapi, kompetensi empati pada jabatan
Kompetensi mengembangkan orang lain tidak ini bukan pada pelanggan, tetapi rasa empati untuk
dimiliki karyawan di jabatan Rontgen dan USG, ka- bawahan19.
rena karyawan yang bertugas pada jabatan tersebut Masing-masing kompetensi memiliki bobot
hanya 1 orang. Menurut Spencer, jika kompetensi berbeda sesuai tingkat kepentingan dalam jabatan.
itu dianggap sangat tidak penting untuk pekerjaan Contoh Behavioral Codebook dan Rancangan
tersebut, maka Spencer menyarankan untuk meng- lembar penilaian kinerja 360º Berdasarkan Metode
adaptasi Generic Scale yang sesuai dengan karak- Kompetensi Spencer pada Bagian Medis dapat
teristik pekerjaan, sehingga kompetensi ini tidak di- dilihat di bawah ini.
masukkan sebagai kompetensi Staf Rontgen dan BEHAVIORAL CODEBOOK : KOMPETENSI
USG19. DOKTER DI KLINIK RASYIDA MEDAN
Kompetensi inti dari Kepala Ruang HD, Wakil 1. Dampak Dan Pengaruh = Tindakan, membujuk,
Kepala Ruang HD dan Manager Medis adalah Dam- meyakinkan mempengaruhi orang lain sehingga mau
pak dan pengaruh, Semangat untuk berprestasi, mendukung rencana kita
Kerja sama kelompok, Berfikir analitis, Inisiatif, Me- A.Jumlah dan kesulitan tindakan
ngembangkan orang lain, Percaya diri, Kemampuan (A.6.)
mengarahkan/ memberikan perintah, Mencari infor- Melakukan 2 tahap dalam mempengaruhi orang
masi, Memimpin kelompok, Komitmen terhadap lain, dimana setiap langkah disesuaikan dengan or-
organisasi, Berfikir konseptual, Empati, Berorientasi ang yang berbeda.
180 Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia, Vol. 05, No. 4 Desember 2016
Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia
Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia, Vol. 05, No. 4 Desember 2016 181
Arfah Mardiana Lubis, dkk.: Perancangan Sistem Penilaian Kinerja 360º
182 Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia, Vol. 05, No. 4 Desember 2016
Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia
Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia, Vol. 05, No. 4 Desember 2016 183