You are on page 1of 8

JURNAL KEBIJAKAN KESEHATAN INDONESIA

VOLUME 05 No. 04 Desember  2016 Halaman 176 - 183


Arfah Mardiana Lubis, dkk.: Perancangan Sistem Penilaian Kinerja 360º
Artikel Penelitian

PERANCANGAN SISTEM PENILAIAN KINERJA 360º BERDASARKAN METODE


KOMPETENSI SPENCER BAGIAN MEDIS DI RASYIDA MEDAN

SPENCER COMPETENCY-BASED 360º PERFORMANCE APPRAISAL SYSTEM DESIGN ON


MEDICAL DEPARTMENT RASYIDA MEDAN

Arfah Mardiana Lubis1, Umi Salmah2, Isyatun Mardhiyah Syahri3


1, 2, 3
Departemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja Fakultas Kesehatan Masyarakat, Universitas
Sumatera Utara

ABSTRACT dasarkan Metode Kompetensi Spencer.


Background: The main produc t of Ras yida Medan is Tujuan: Mengidentifikasi kompetensi bagian Medis, sehingga
haemodialysis treatment that is being responsible of Medical memiliki pemetaan akurat kompetensi bagian Medis, peningkatan
Department, which are Medical Manager, HD room head, HD keefektifan dan keefisienan rekrutmen, pendidikan, pelatihan
vice room head, Doctor, Nurse, CAPD, CIMINO, Rontgen and dan promosi.
USG, so it must be carried out supervision and performance Metode: Penelitian kualitatif dengan studi kasus intrinsik ini
appraisal well. But there are concern over non-objective dilakukan pada bulan Maret - September 2013. Partisipan 21
supervisor assessments and the performance appraisal orang dipilih berdasarkan teori, karyawan superior dan average
document is not based competency. W hile the competencies performance (2 : 1,5) dan atasannya. Pengumpulan data
necessary to describe the knowledge, abilities, skills and other wawancara berkelompok dengan analisis tematik.
characteristics needed to do the job. Therefore, we need Hasil : Masing-masing bagian medis memiliki tingkat kompetensi
Spencer competency-based 360º Performance Appraisal dan bobot yang berbeda-beda sesuai tingkat kepentingan
System design on Medical Department Rasyida Medan. dalam jabatan. Kompetensi yang dihasilkan dituangkan ke dalam
Objective: To identify competencies of Medical department, Behavioral Codebook dan Lembar Penilaian Kinerja 360º
so that it has accurate competency mapping, increasing the Berdasarkan Metode Kompetensi Spencer.
effectiveness and efficiency of recruitment, education, training Kesimpulan: Kompetensi inti Bagian Medis adalah Dampak
and promotion. dan pengaruh, Empati, Percaya diri, Pengendalian diri, Komitmen
M ethods: This qualitative research is done on March - terhadap organisasi, Keahlian teknikal, Berorientasi kepada
September 2013. The 21 person participants are chosen based pelanggan, Kerja sama kelompok, Berfikir analitis, Berfikir
on theory, employee that have Superior and Average konseptual, Inisiatif, Fleksibilitas, dan Kemampuan mengarahkan/
performance (2:1.5) and their supervisor. The data collecting memberikan perintah.
by group interview with thematic analysis.
Results: Each of Medical Department parts has a level of Kata Kunci: Penilaian Kinerja 360º, dokter, perawat,
medical competence and weights vary according to the level hemodialisa, kompetensi Spencer
of interest in the job. The resulting competence poured into
Behavioral codebook and the competency-based 360º PENGANTAR
Performance Appraisal Sheets.
Conclusion: Core competencies are the impact and influence,
Produk utama dari klinik Rasyida Medan adalah
interpersonal understanding, self-confidence, self-control, pelayanan Hemodialisa. Pelayanan ini terdapat di
organizational commitment, expertise, customer service bagian Medis. Pada bagian Medis, ada 9 jabatan,
orientation, teamwork, analytical thinking, conceptual thinking, yaitu Manager Medis, Kepala Ruangan, Wakil Kepa-
initiative, flexibility, and directive.
la Ruangan, Dokter, Perawat, CAPD, CIMINO, Ront-
Keywords: 360º Performance appraisal, doctor, nurse, gen dan USG. Jika karyawan pada salah satu jabat-
haemodialysis, Spencer competency an itu tidak bekerja dengan baik, maka pelayanan
hemodialisa pada pelangganpun akan terganggu.
ABSTRAK Oleh karena itu manajemen harus memperhatikan
Latar Belakang: Produk utama klinik Rasyida Medan adalah
pelayanan Hemodialisa yang ditanggung jawabi bagian Medis,
faktor yang dapat mempengaruhi kinerja bagian
yaitu Manager Medis, Kepala Ruang HD, Wakil Kepala Ruang Medis, seperti ability (inteligensi, interpersonal skill,
HD, Dokter, Perawat, CAPD, CIMINO, Rontgen dan USG, se- pengetahuan akan pekerjaannya, kemampuan dan
hingga harus dilakukan pengawasan dan penilaian kinerja keahlian dalam melakukan pekerjaan), motivasi (re-
dengan baik. Tetapi muncul kekhawatiran ketidak-objektifan
penilaian atasan dan dokumen penilaian tidak berdasarkan kom-
ward dan punishment), situasi kerja atau sistem per-
petensi. Sedangkan kompetensi perlu untuk menggambarkan usahaan (kuantitas dan kualitas peralatan, kualitas
pengetahuan, kemampuan, keahlian dan karakteristik lain yang pengawasan, koordinasi kerja dan kerjasama antar
diperlukan untuk mengerjakan pekerjaan. Oleh karena itu perlu karyawan, informasi atau instruksi yang dibutuhkan
dirancang Sistem Penilaian Kinerja 360º Bagian Medis Ber-
untuk melakukan pekerjaan, pelatihan, waktu yang

176  Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia, Vol. 05, No. 4 Desember 2016
Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia

dibutuhkan untuk menghasilkan produk yang ber- dokter dan tenaga kesehatan lainnya adalah penilai-
kualitas dan berkuantitas, lingkungan kerja (suhu an kinerja 360º, karena dari hasil penelitian, penilaian
dan kebisingan)1,2. Dari hasil penelitian, variabel kinerja tersebut merupakan alat yang reliabel dan
yang paling besar pengaruhnya terhadap kinerja valid dalam meningkatkan kinerja dokter dan tenaga
dokter adalah suasana kerja atau pekerjaan itu sen- kesehatan lainnya. Mereka akan mendapatkan um-
diri, penyelia (pengawasan), dan kebutuhan peng- pan balik yang lebih akurat mengenai kinerja mereka
hargaan. Kurangnya pengawasan akan mempenga- sebagai dokter atau tenaga kesehatan lainnya, seba-
ruhi kepuasan kerja dan kemudian akan berdampak gai rekan kerja dan kolega. Dengan umpan balik,
dengan penurunan kinerja3. kecenderungan berbuat salah itu dapat ditekan
Hal ini sudah terjadi di bagian Medis klinik hingga pada tingkat yang tidak membahayakan, dan
Rasyida Medan. Pengawasan, seperti penilaian jika dilakukan terus-menerus akan menghasilkan
kinerja, hanya dari atasan. Ini membuat kekhawatiran kinerja yang di atas rata-rata11-18.
ketidak-objektifan penilaian, karena hampir seba- Idealnya, karyawan akan mempersepsi metode
hagian besar karyawan yang ada di Rasyida Medan, penilaian 360º sebagai metode yang lebih adil dan
khususnya bagian Medis, merupakan anggota ke- akurat. Mereka akan merasa lebih nyaman dinilai
luarga dari pemilik Klinik. Walaupun begitu, kekha- dari berbagai sudut oleh berbagai pihak, dan bukan
watiran ini mereka pendam karena tidak mau ada hanya oleh atasan langsung maupun tidak langsung
terjadi keributan di antara keluarga. Hal ini sesuai yang dianggap memiliki pengetahuan terbatas
dengan pendapat Carlock dan Ward, dimana banyak mengenai apa yang telah mereka lakukan. Di sisi
bawahan yang merupakan anggota keluarga meng- lain, para atasan juga akan melihat metode ini seba-
hindari untuk berkomunikasi dengan jujur tentang gai metode yang lebih objektif dan akurat. Mereka
keadaan sebenarnya ke atasan demi keutuhan atau bisa mendapatkan umpan balik yang tidak bias dari
harmoni dalam keluarga4. Akan tetapi, berdasarkan sumber-sumber anonim yang mengetahui kinerja
hasil penelitian di Rasyida, dengan memendam pe- anak buah mereka, dan dengan demikian mereka
rasaan, para karyawan mengalami konflik yang ber- juga bisa terbebas dari tuduhan melakukan favoritis-
sifat disfungsional yang akhirnya menimbulkan stres me10.
kerja dan mempengaruhi pelayanan kepada pasien5. Berdasarkan analisa dokumen penilaian kinerja,
Jika keluhan-keluhan ini tidak ditangani, akan sebahagian besar lembar penilaian kinerja disusun
menurunkan mutu pelayanan dari klinik tersebut, berdasarkan Trait-focused dan Task-focused Dimen-
karena salah satu indikator mutu yang berkaitan sion. Padahal penilaian kinerja yang disusun berda-
dengan tingkat kepuasan pasien dapat diukur dengan sarkan Trait-focused dan Task-focused Dimension
jumlah keluhan dari pasien dan keluarganya6. Ber- tidak dapat mengembangkan karyawan, karena tidak
dasarkan pendapat beberapa ahli, dampak yang bisa diberikan umpan balik atas hasil penilaian kiner-
akan terjadi adalah 86% pasien dan keluarga pasien janya. Penilaian kinerja yang baik itu disusun berda-
tidak berminat untuk datang kembali berobat ke klinik sarkan Competency - focused performance dimen-
tersebut, bahkan menurut beberapa hasil survey, sion, karena dapat mengevaluasi hasil kinerja ber-
lebih dari 40% pasien dan keluarga pasien yang tidak dasarkan dimensi kompetensi dan dapat memberi-
puas akan menyebarkan informasi buruknya pela- kan umpan balik atas kompetensi yang kurang baik9.
yanan kesehatan di klinik tersebut kepada 16 orang Kompetensi adalah karakteristik dasar dari
lain7. Jika ini terjadi maka jumlah pasien dan keluarga seseorang yang biasanya terkait dengan kinerja
pasien klinik tersebut, semakin lama akan semakin efektif menurut kriteria tertentu dan/atau kinerja su-
menurun dari tahun ke tahun dan membuat lingkaran perior dalam sebuah pekerjaan atau situasi19. Kom-
penurunan kinerja pelayanan kesehatan di klinik petensi yang dipilih sebagai acuan pembuatan kom-
tersebut8. petensi adalah kompetensi dari Spencer dan Spen-
Evaluasi terhadap anggota keluarga yang beker- cer. Hal ini dikarenakan, dalam kompetensi Spen-
ja di perusahaan hanya boleh didasarkan pada profe- cer, menggunakan karyawan yang berprestasi tinggi
sionalisme dan mencakup opini dari bawahannya, sebagai partisipan penelitian, sehingga diharapkan
rekan kerja, dan supervisor, bukan hanya dari pen- hasil dari kompetensi yang dibuat adalah standar
diri4. Menurut beberapa ahli, penilaian kinerja yang kompetensi terbaik yang harus dimiliki oleh bagian
mencakup opini dari bawahan, rekan kerja, dan su- Medis di klinik Rasyida Medan, sehingga dapat
pervisor merupakan penilaian kinerja dengan cara meningkatkan kinerja bagian Medis. Kompetensi
umpan balik 360º 9,10. Spencer ini menjadi acuan bagi para konsultan dan
Berdasarkan pendapat beberapa para ahli, peni- praktisi sumber daya manusia dalam mengembang-
laian kinerja yang disarankan untuk menilai kinerja kan sistem kompetensi di dunia. Oleh karena itu

Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia, Vol. 05, No. 4 Desember 2016  177
Arfah Mardiana Lubis, dkk.: Perancangan Sistem Penilaian Kinerja 360º

perlu dirancang Sistem Penilaian Kinerja 360º bagian Kesadaran berorganisasi, Membangun hubungan
Medis Berdasarkan Metode Kompetensi Spencer20. kerja, Keahlian teknikal dan Komitmen terhadap
Spencer telah membuat generic model organisasi19.
kompetensi untuk pekerjaan Medis, yaitu Berdasarkan latar belakang di atas, yang menja-
kompetensi untuk pekerjaan yang bersifat pelayanan di perumusan masalah dalam penelitian ini adalah
(Helping and Human Service Workers) yang terdiri karena munculnya perasaan ketidak-objektifan peni-
atas 14 sub kompetensi, yaitu Dampak dan laian kinerja bagian Medis dan ketidakjelasan pa-
pengaruh, Mengembangkan orang lain, Empati, rameter penilaian kinerja, maka untuk itu perlu diran-
Percaya diri, Pengendalian diri, Komitmen terhadap cang sistem penilaian baru yang dapat mengatasi
organisasi, Keahlian teknikal, Berorientasi kepada masalah tersebut, yaitu dengan Penilaian Kinerja
pelanggan, Kerja sama kelompok, Berfikir analitis, 360º Berdasarkan Metode Kompetensi Spencer pada
Berfikir konseptual, Inisiatif, Fleksibilitas, dan bagian Medis.
Kemampuan mengarahkan/ memberikan perintah19. Tujuan penelitian adalah mengidentifikasi dan
Spencer menempatkan Kepala dan Wakil Kepa- menilai level kompetensi bagian Medis di Klinik
la Ruang HD sebagai First-Line Supervisors dengan Rasyida Medan serta menyajikan informasi kompe-
kompetensi Dampak dan pengaruh, Kerja sama ke- tensi secara hirarkis. Manfaat peneilitian adalah Kli-
lompok, Berfikir analitis, Memimpin kelompok Inisia- nik Rasyida Medan memiliki pemetaan akurat me-
tif, Mengembangkan orang lain, Semangat untuk ngenai kompetensi bagian Medis, sehingga dapat
berprestasi, Percaya diri, Kemampuan mengarah- meningkatkan keefektifan dan keefisienan rekrut-
kan/memberikan perintah, Komitmen terhadap men, pendidikan, pelatihan dan promosi bagian
organisasi, Berfikir konseptual, Empati, Berorientasi Medis.
kepada pelanggan, Mencari informasi, Membangun
hubungan kerja, Kesadaran berorganisasi, dan BAHAN DAN CARA PENELITIAN
Keahlian teknikal. Sedangkan untuk Manager Medis Penelitian ini menggunakan penelitian kualitatif
ditempatkan sebagai Middle Managers dengan dengan studi kasus intrinsik, di Klinik Rasyida
kompetensi Dampak dan pengaruh, Semangat untuk Medan, JL DI. Panjaitan No.144, Medan, bulan Maret-
berprestasi, Kerja sama kelompok, Berfikir analitis, September 2013. Jumlah Partisipan 21 orang (Tabel
Inisiatif, Mengembangkan orang lain, Percaya diri, 1.), yang dipilih berdasarkan teori, yaitu karyawan
Kemampuan mengarahkan/ memberikan perintah, superior performance dan average performance
Mencari informasi, Berfikir konseptual, Empati, Me- dengan perbandingan 2 : 1,5, dan atasan dari masing-
mimpin kelompok, Berorientasi kepada pelanggan, masing karyawan.

Tabel 1. Partisipan Penelitian


Jabatan Jumlah (orang) Atasan Jumlah (orang)
Manager Medis 1 General Manager 1
Kepala Ruang HD 1 Manager Medis 1
Wakil Kepala Ruang HD 1 Manager Medis 1
Dokter 2 Manager Medis 1
 2 Superior
Perawat HD Manager Medis 1
 1 Average
CIMINO 1 Manager Medis 1
CAPD 1 Manager Medis 1
Rontgen 1 Manager Medis 1
USG 1 Manager Medis 1
Jumlah 12 Jumlah 9

178  Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia, Vol. 05, No. 4 Desember 2016
Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia

Pengumpulan data dengan wawancara berkelompok HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


/Focus Group Discussion (FGD), dan dianalisa Hasil analisa data wawancara FGD Bagian
dengan analisis tematik. Medis bisa dilihat pada Tabel 2. di bawah ini.

Tabel 2. Hasil Analisa Data Wawancara Bagian Medis

Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia, Vol. 05, No. 4 Desember 2016  179
Arfah Mardiana Lubis, dkk.: Perancangan Sistem Penilaian Kinerja 360º

Berikut merupakan penjelasan dari Tabel 2 di atas : kepada pelanggan, Membangun hubungan kerja,
Kompetensi inti Staf Bagian Medis adalah Dam- Kesadaran berorganisasi, dan Keahlian teknikal.
pak dan pengaruh, Empati, Percaya diri, Pengen- Pada jabatan Kepala Ruang HD, Wakil Kepala
dalian diri, Komitmen terhadap organisasi, Keahlian Ruang HD dan Manager Medis ditambahkan kom-
teknikal, Berorientasi kepada pelanggan, Kerja sama petensi Empati, Berorientasi pada pelanggan dan
kelompok, Berfikir analitis, Berfikir konseptual, Ini- Komitmen terhadap organisasi, karena menurut
siatif, Fleksibilitas, dan Kemampuan mengarahkan/ Spencer kompetensi ini diperlukan pada jabatan ter-
memberikan perintah. sebut. Akan tetapi, kompetensi empati pada jabatan
Kompetensi mengembangkan orang lain tidak ini bukan pada pelanggan, tetapi rasa empati untuk
dimiliki karyawan di jabatan Rontgen dan USG, ka- bawahan19.
rena karyawan yang bertugas pada jabatan tersebut Masing-masing kompetensi memiliki bobot
hanya 1 orang. Menurut Spencer, jika kompetensi berbeda sesuai tingkat kepentingan dalam jabatan.
itu dianggap sangat tidak penting untuk pekerjaan Contoh Behavioral Codebook dan Rancangan
tersebut, maka Spencer menyarankan untuk meng- lembar penilaian kinerja 360º Berdasarkan Metode
adaptasi Generic Scale yang sesuai dengan karak- Kompetensi Spencer pada Bagian Medis dapat
teristik pekerjaan, sehingga kompetensi ini tidak di- dilihat di bawah ini.
masukkan sebagai kompetensi Staf Rontgen dan BEHAVIORAL CODEBOOK : KOMPETENSI
USG19. DOKTER DI KLINIK RASYIDA MEDAN
Kompetensi inti dari Kepala Ruang HD, Wakil 1. Dampak Dan Pengaruh = Tindakan, membujuk,
Kepala Ruang HD dan Manager Medis adalah Dam- meyakinkan mempengaruhi orang lain sehingga mau
pak dan pengaruh, Semangat untuk berprestasi, mendukung rencana kita
Kerja sama kelompok, Berfikir analitis, Inisiatif, Me- A.Jumlah dan kesulitan tindakan
ngembangkan orang lain, Percaya diri, Kemampuan (A.6.)
mengarahkan/ memberikan perintah, Mencari infor-  Melakukan 2 tahap dalam mempengaruhi orang
masi, Memimpin kelompok, Komitmen terhadap lain, dimana setiap langkah disesuaikan dengan or-
organisasi, Berfikir konseptual, Empati, Berorientasi ang yang berbeda.

180  Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia, Vol. 05, No. 4 Desember 2016
Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia

LEMBAR PENILAIAN KINERJA DOKTER DI KLINIK RASYIDA MEDAN

Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia, Vol. 05, No. 4 Desember 2016  181
Arfah Mardiana Lubis, dkk.: Perancangan Sistem Penilaian Kinerja 360º

KESIMPULAN DAN SARAN 8. Trisnantoro L. (2005), Aspek Strategis


Hasil penelitian berupa Behavioral Codebook Manajemen Rumah Sakit: antara Misi dan
dan Lembar Penilaian Kinerja 360º Berdasarkan Tekanan Pasar, Yogyakarta: Penerbit ANDI.
Metode Kompetensi Spencer pada Bagian Medis. 9. Aamodt MG. (2007), Industrial/Organizational
Kompetensi inti Bagian Medis adalah Dampak dan Psychology An Applied Approuch, 5th ed. USA:
pengaruh, Empati, Percaya diri, Pengendalian diri, Wadsworth, Inc.
Komitmen terhadap organisasi, Keahlian teknikal, 10. Adryanto M. (2012), Tips And Tricks for Driving
Berorientasi kepada pelanggan, Kerja sama Productivity: Strategi Dan Teknik Mengelola
kelompok, Berfikir analitis, Berfikir konseptual, Kinerja Untuk Meningkatkan Produktivitas
Inisiatif , Fleksibilitas, dan Kemampuan Jakarta: Penerbit Gramedia Pustaka Utama.
mengarahkan/ memberikan perintah. 11. Hafferty FW dan McKinlay JB. (1993), The
Diharapkan hasil penelitian diterapkan sehingga changing medical profession an international
Klinik Rasyida Medan memiliki pemetaan akurat perspective. New York: Oxford University Press
mengenai kompetensi bagian Medis, peningkatan 12. Hall W, Violato C, Lewkonia R, Lockyer J, Fidler
keefektifan dan keefisienan rekrutmen, pendidikan, H, Toews J, Jennett P, Donoff M, dan Moores
pelatihan dan promosi. D. (1999), Assessment of physician
perf ormance in Alberta: the Physician
REFERENSI Achievement. Canadian Medical Association
1. Rivai V, Basri AFM, Sagala EJ, dan Murni S. Journal 161(1): 52-57. <http://www.cmaj.ca/
(2008), Performance Appraisal: Sistem yang content/161/1/52.full.pdf>, (Diakses 16 Januari
tepat untuk menilai kinerja karyawan dan 2015)
meningkatkan daya saing perusahaan. Edisi 13. Howley LD. (2004). Performance Assessment
kedua. Jakarta: PT. RajaGrafindo Persada. in Medical Education: Where We’ve Been and
2. Mejia LRG, Balkin DB, dan Cardy RL. (2010), Where We’re Going. Evaluation & The Health
Managing Human Resources, 6th ed, London: Professions, Vol. 27 No. 3, September 2004.
Pretince Hall International, Inc. <http://medicina.udd.cl/ode/files/2010/07/
3. Cahyani AS, Pasinringi SA, dan Zulkifli A. howley_EHP_2484.pdf>, (Diakses 27 Januari
(2014), Pengaruh Kepuasan Kerja Terhadap 2015)
Kinerja Dokter Di Ruang Rawat Inap Rumah 14. Romadhon YA. (2006), Doctors, Market
Sakit Umum Daerah Jayapura Tahun 2013. E- Yourselves atau Praktik Anda Tidak Laku?.
jurnal Program Pascasarjana UNHAS pada Cetakan pertama. Solo: PT. Tiga Serangkai
tanggal 2014-03-13, <http://pasca.unhas.ac.id/ Pustaka Mandiri.
jurnal/f iles/f fd5ddc2f 283333a71e99d28f 15. Dubinsky I, Jennings K, Greengarten M, dan
16b6800.pdf>, (Diakses 18 Nopember 2014) Brans A. (2010), 360-Degree Physician
4. Susanto, AB, Wijanarko, H, Susanto, P, dan Performance Assessment. Healthcare Quarterly
Mertosono, S. 2008. The Jakarta Consulting Vol. 13 No.2 2010. pp 71-75. <https://
Group on Family Business edisi kedua. Jakarta: www.haygroup.com/downloads/ca/misc/
The Jakarta Consulting Group 360degree_physi cian_perf ormance
5. Kalsum, Sinaga, M dan Lubis, AM. (2013), _assessment_april _2010.pdf>, (Diakses 16
Rancangan Program Pendampingan Karyawan Januari 2015)
Dalam Upaya Pencegahan Stres Kerja Pada 16. Doherty EG, dan Brodsky D. (2011), The 360-
Karyawan Klinik KSGH RASYIDA Medan. degree Assessment: A New Paradigm in Trainee
Medan: LP3M USU Evaluation. NeoReviews Vol.12 No.4 April 2011.
6. Herlambang S dan Muwarni A. (2012), Cara <https://neoreviews.aap publications.org/
Mudah Memahami Manajemen Kesehatan dan content/12/4/e191.full.pdf>, (Diakses 2 Pebruari
Rumah Sakit. Cetakan Pertama. Yogyakarta: 2015)
Gosyen Publishing. 17. WNKA van Mook, Bion J, CPM van der Vleuten,
7. Scout H. (2012), E-Book “75 Customer Service: dan Schuwirth LW T. (2011), Integrating
Facts,Quotes & Statistics: How Your Business Education, Training and Assessment:
Can Deliver With the Best of the Best”, <http:// Competency-Based Intensive Care Medicine
downloads. helpscout.net/Help-Scout_75- Training. Netherlands Journal of Critical Care,
CustServ-Stats-eBook.pdf>, (Diakses 04 Volume 15, No 4, August 2011, <http://njcc.nl/
Oktober 2014) sites/default/files/pdf/NJCC%

182  Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia, Vol. 05, No. 4 Desember 2016
Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia

2004%20review_vMook_0.pdf>, (Diakses 27 Volume_2/issue_6 June2013/V2N6-125.pdf>,


Januari 2015) (Diakses 2 Pebruari 2015)
18. Kaur S. (2013), 360 Degrees Performance 19. Spencer LM dan Spencer SM. (1993), Compe-
Appraisal - Benef its & Shortcoming. tence at Work: Models for Superior Perfor-
International Journal of Emerging Research in mance. USA : John Wiley & Sons, Inc.
Management & Technology, Volume 2, Issue 6, 20. Moeheriono (2012), Pengukuran Kinerja Berba-
June 2013, <http://www.ermt.net/docs/papers/ sis Kompetensi. Edisi revisi Cetakan Pertama.
Jakarta: Raja Grafindo Persada.

Jurnal Kebijakan Kesehatan Indonesia, Vol. 05, No. 4 Desember 2016  183

You might also like