You are on page 1of 7

Why Healthy Food Doesn't Have to Cost More

We often assume that more expensive grocery items are better for us. Here's how
to shift your thinking.
By Catherine Roberts
Last updated: March 23, 2017

When shopping for groceries and trying to decide between two items—say, brands
of granola bars—how do you determine which is healthier? A lot of us
automatically assume that the more expensive product is healthier, according to a
new study published in the Journal of Consumer Research.
The Ohio State University research, which was based on several experiments,
found that the study volunteers attached more health value to foods they were told
cost more money. They were also more likely to be skeptical of health claims they
saw on the packages of cheaper items than on those of the more costly products.
According to Rebecca Reczek, Ph.D., an associate professor of marketing at Ohio
State and one of the study’s authors, when we have little or no information about a
product's nutritional value, we tend to rely on price as an indicator of its
healthfulness. This may be in part because the notion that healthy foods are always
more expensive appears to be widespread.
“If you Google ‘healthy foods expensive,’ you find an incredible amount of advice
out there trying to tell you how to shop healthy on a budget—implying that it's
actually very difficult,” Reczek says. But, reports Reczek, price doesn't necessarily
correlate with nutritional value.
Doing a little fact-checking as you shop can help you choose what's good for both
your health and your wallet. Here’s how.
6 Ways to Shop Smarter
1. Keep "healthy" in perspective. It’s true that in some cases, foods we may
think of as healthier are costlier. For instance, organic foods are often more
expensive than their nonorganic counterparts. It's important to know, however, that
while organic food is guaranteed to be pesticide- and antibiotic-free, it isn’t
generally considered to be nutritionally superior. And some healthy foods are
notably inexpensive: whole grains, beans, and peanut butter, for instance,
especially if you choose store brands.
2. Resist the allure of such claims as “healthy” and “natural.”Technically, if
manufacturers want to use the term “healthy” on a product, it must meet certain
Food and Drug Administration nutrition standards. For example, products that
contain fats can have no more than 1 gram of saturated fats per serving. And foods
that bear the claim must contain less than 480 milligrams of sodium per serving.
But Consumer Reports' nutrition experts say that those requirements exclude some
important components of health; they make no mention of sugars, for instance.
And the term “natural” isn’t regulated, so there’s no guarantee it means anything
beneficial for your health.
3. Scan the nutrition panel on the back or side of the package. When you're
looking for healthy foods, be on the lookout for products low in saturated and trans
fats and sodium. You might also want to check for the daily values of nutrients
such as vitamins A,C, D, calcium, iron, and potassium: 20 percent or more per
serving means it’s a good source. Scan for fiber as well.
In addition, when you're looking for healthy foods, keep an eye out for those added
sugars. For example, ingredients ending in “ose”—sucrose, fructose, and
maltose—are just some of many names added sugars go by (see our full
rundown here). And note that by 2018, the FDA will require nutrition labels to
include the amount of added sugars.
And keep in mind that manufacturers sometimes use healthier-sounding terms for
ingredients that aren't really any better for you. The sweetener agave nectar, for
example, has all the same health drawbacks as regular sugar.
4. Shop for produce strategically. Stick to in-season fruits and veggies, which are
generally cheaper and more flavorful than items that travel a long way to reach
your store. If you’re craving blueberries in January or butternut squash in summer,
however, head to the freezer case. Frozen produce is usually just as nutritious as
fresh.
Skip precut or sliced items, which can carry a premium price but offer no
nutritional boost. And embrace ugly produce. Some supermarkets put slightly
bruised or oddly shaped fruits and veggies on discount.
5. Toss out less of what you buy. On average, a family of four wastes up to
$1,500 worth of food each year. Making better use of your freezer can help. Buy
fresh produce in season and freeze some for use later. Overripe fruit that’s frozen,
for example, can be added to smoothies, breads, jams, or sauces when the need
arises, and veggies can be tossed into soups and casseroles.
Freeze leftovers you don’t use within a couple of days so you don’t end up having
to throw them out. And try to plan meals for the week, so you’re less likely to buy
on impulse when food shopping.
6. Opt for fewer ingredients. It’s often healthier to lean toward whole foods—
fresh fruits and vegetables, whole grains, and lean proteins—rather than packaged,
more processed items. And when you’re buying boxed or canned foods, Consumer
Reports’ nutrition experts advise that you choose those with shorter ingredient
lists. That gives you more control over what you're eating.

https://www.consumerreports.org/healthy-eating/healthy-food-does-not-have-to-
cost-more/

Mengonsumsi superfood sebagai makanan sehat mungkin begitu menggoda.


Nama-nama seperti kale, quinoa, greek yogurt, dan biji chia sudah tak asing lagi
bagi mereka yang mulai tertarik pada makanan super yang sedang marak
diperbincangkan.
Sebuah studi di Microchemical Journal 2013, dikutip HuffingtonPost,
menunjukkan bahwa jus dari acai, manggis, delima dan goji beri memberi
kontribusi jumlah minimal mineral untuk diet.
Studi yang sama mencatat bahwa biji chia dan goji beri yang dikeringkan dengan
sinar matahari mengandung sejumlah besar mineral, seperti kalium, zat besi dan
zinc. Namun, perlu diketahui bahwa makan buah utuh selalu jadi pilihan yang
lebih baik daripada minum jus, bahkan ketika itu jus superfruit.
Tak ada yang salah untuk mencoba superfood, selama Anda mampu membelinya.
Hal yang harus diperhatikan adalah makanlah superfood dalam kondisi alami,
terutama buah dan sayur, bukan dalam bentuk pil atau suplemen bubuk. Makan
makanan yang bentuknya masih asli memungkinkan kita untuk menyerap jumlah
terbesar dari nutrisi mereka.
Sementara bila superfood dimasak jauh dari bentuk aslinya secara signifikan dapat
menurunkan kandungan antioksidan yang ada di dalamnya. Tak peduli seberapa
super makanan tersebut, bila Anda tak tahu bagaimana cara mengolahnya, akan
menjadi sia-sia.
Bila Anda sedang irit, atau memang tak berniat membeli bahan makanan mahal,
ada beberapa makanan yang tak kalah super sebagai alternatif.

Quinoa, misalnya, disebut-sebut sebagai makanan kaya protein dan serat, padahal
lebih rendah dari gandum. Untuk memasak dengan panas tinggi, Anda bisa
mengganti minyak kelapa denga minyak zaitun. Salmon dapat diganti dengan
sarden, kale diganti bayam, goji beri dengan bluberi.

Ada pun makanan murah namun sehat yang bisa mudah didapatkan serta
dikonsumsi setiap hari, seperti telur, kacang-kacangan, dada ayam, tahu, tuna
kaleng, salmon kaleng, yogurt, susu, berondong jagung, semangka, pisang, kiwi,
apel, pir, jeruk, bawang, tomat, wortel, bit, bayam, kentang, brokoli, edamame, teh,
kopi, dan tentu saja air putih.
Makanan murah bisa lebih terasa manfaatnya bila dikonsumsi dengan cara yang
benar. Mungkin Anda bisa mulai mencoba mengonsumsi raw food, yaitu makanan
yang tidak melewati banyak proses sampai siap santap.
Misalnya, saat ingin makan singkong, cukup dicuci, dikupas, lalu direbus, bukan
digoreng atau dibuat keripik. Kunci dari raw food adalah membuat bentuk
makanan yang disantap tidak jauh dari aslinya.
Idenya adalah bahwa pemanasan makanan dapat menghancurkan nutrisi dan enzim
alami. Padahal enzim tersebut dapat meningkatkan pencernaan dan melawan
penyakit kronis. Sederhananya, ketika Anda memasak, Anda membunuhnya.
https://beritagar.id/artikel/gaya-hidup/makan-sehat-tak-harus-mahal

Bahas olahraga lari, sudah. Sekarang saya mau sharing mengenai gaya makan
saya dalam (beberapa bulan terakhir ini). Makanan sehat itu sebenarnya tidak
perlu mahal lho, meskipun awalnya sih saya mengikuti menu-menu makanan
sehat yang lumayan menguras dompet. Pertamanya saya coba semua jenis
makanan sehat mulai dari yang kemasan buat dibawa-bawa sebagai bekal,
sampai makan di restoran yang menu makanannya dari bahan-bahan organik.
Jujur sih, saya melakukan menu sehat tersebut hanya 1 mingguan saja,
selebihnya back to normal. Hahaha.. Setelah saya berhenti membeli menu
makanan seperti itu (karena dompet saya teriak-teriak), saya mencoba mencari
tahu sendiri makanan apa saja yang sebenarnya baik untuk kesehatan kita, dan
yang nyaman untuk saya konsumsi sendiri juga. Karena hidup cuma sekali jadi
saya tidak ingin menyia-nyiakan kesempatan untuk makan enak juga. Jadi saya
mulai mencari-cari informasi dari internet mengenai makanan sehat murah,
lihat-lihat di majalah, membeli beberapa buku menu masakan, sampai
bereksperimen makanan sendiri. Saya pun berpikir, percuma saya banyak
membakar kalori dan lemak tapi kalau cara makannya saja tidak diatur dengan
benar - ya walaupun tidak 100% sehat dan organik. Tapi setidaknya kan, saya
tahu takaran yang harus saya konsumsi setiap harinya.
Mencoba Memasak Menu Sendiri
Saya mulai dengan mencoba masak sendiri menu makanan saya setiap harinya.
Mulai dari membeli roti gandum untuk sarapan, beras merah, minyak zaitun
sampai sayuran, dan dada ayam untuk saya olah sendiri. Untuk membeli bahan-
bahan tersebut memang tidak murah juga sebenarnya, tapi setidaknya bahan
tersebut dapat digunakan ngga cuma sekali, bisa untuk beberapa hari bahkan
seminggu lebih. Saya mendapat saran dari teman saya yang kebetulan suka
olahraga banget dan makanan pun sangat dia jaga juga. Awalnya nih, saya pikir
dia diet ketat untuk mendapatkan hasil badan yang bagus, tapi ternyata tidak
yang seperti saya bayangkan. Dia tetap makan apa yang dia suka juga, tetapi ya
memang harus tahu juga takaran yang sesuai dengan kebutuhan dan kesehatan
tubuh kita. Sebenarnya sangat simple sih untuk berdiet dengan tetap makan
makanan yang kamu suka. Kalau gitu mulai cobalah mengolah menu makanan
harian kamu sendiri, dengan membeli bahan-bahan yang sehat tidak harus
organik, dan juga coba mulai banyak konsumsi lauk pauk daripada nasi. Di
Indonesia orang kalau tidak makan nasi berarti belum makan namanya, memang
benar sih, tapi kan kamu sebenarnya bisa menggantinya dengan beras merah,
dan itu sama enaknya dan lebih cepat mengenyangkan perutmu lebih
lama. Beras merah tidak begitu mahal, meskipun tidak murah juga harganya.
Untuk yang 2 liter saja bisa mencapai 40rb. Tapi bisa dikonsumsi lebih dari 1
minggu, bahkan mungkin sebulan. Tergantung takaran makannya juga, sih. Lalu
untuk lauknya kamu bisa mulai mengonsumsi sayur-sayuran yang segar, tidak
harus selalu direbus juga. Saya biasanya cukup ditumis sedang dan diberi
bawang bombai, paprika dan kadang pakai kecap. Untuk dagingnya kamu bisa
memilih mengonsumsi ayam atau sapi. Bisa dipanggang atau direbus dengan
rempah-rempah ataupun digoreng biasa. Tapi ingat untuk memasak ini semua
kamu gunakan minyak zaitun agar lebih sehat.
Pola Hidupmu Jadi Bisa Diatur!
Setelah semua sudah dapat dilakukan, pola makan sehari-hari kamu jadi bisa
diatur. Untuk sarapan saya hanya makan roti gandum isi keju atau coklat lalu
ditambah susu protein. Ditambah dengan buah juga boleh kok. Lanjut makan
siang, dengan nasi merah dan juga lauk yang saya bawa dari rumah. kKalau
tidak bawa lauk biasanya saya makan gado-gado atau soto atau apapun itu yang
sayurannya banyak. Nah, pas malamnya jangan sampai makan
berlebihan. Ganti menu makan malam yang fancy dengan buah saja dan
susu. Semua sebenarnya tergantung dari diri kita sendiri, seberapa kita
memahami diri kita sendiri dengan segala keinginan dan kebutuhan makanan.
Jadi kita harus tahu persis porsi makan kita, dan ingat berhentilah makan
sebelum kenyang! Tuh kan, jadi makanan sehat itu tidak perlu mahal ataupun
mewah kan. Sekarang kamu dapat membuatnya sendiri dengan versi dan selera
kamu. Selamat mencoba untuk mengonsumsi makanan sehat murah!
https://www.guesehat.com/makanan-sehat-tidak-harus-mahal-dan-mewah

You might also like