You are on page 1of 8

BAB 4

HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Tabel Pengamatan

4.1.1 Sistem NaOH-HCL

No mL NaOH mL HCL Suhu NaOH Suhu HCL Suhu Campuran


1. 2.5 12.5 300C 28,50C 320C
2. 5 10 300C 28,50C 33,50C
3. 7.5 7.5 300C 28,50C 340C
4. 10 5 300C 28,50C 320C
5. 12.5 2.5 300C 28,50C 30,250C

4.1.2 Sistem NaOH-H2SO4

No mL NaOH mL H2SO4 Suhu NaOH Suhu H2SO4 Suhu


Campuran
1. 2.5 12.5 300C 29,50C 300C
2. 5 10 300C 29,50C 30,20C
3. 7.5 7.5 300C 29,50C 350C
4. 10 5 300C 29,50C 350C
5. 12.5 2.5 300C 29,50C 340C

4.2 Reaksi

4.2.1 SIstem NaOH – HCL

NaOH + HCL NaCl + H2O

4.2.2 SIstem NaOH – H2SO4

2 NaOH + H2SO4 Na2S04 + 2H2O

4.3 Perhitungan

4.3.1 Tabel Hasil Perhitungan

4.3.1.1 Sistem NaOH – HCL


No Sistem Zat Mol Pereaksi Jenis
M B S Pembatas Reaksi
1. NaoH- HCL NaOH 2,5 ml 2,5 2,5 0 NaOH Non
HCL 12,5 ml 12,5 2,5 10 Stoikiometri
2. NaoH- HCL NaOH 5 ml 5 5 0 NaOH Non
HCL 10 ml 10 5 5 Stoikiometri
3. NaOH - HCL NaOH 7,5 ml 7,5 7,5 0 - Stoikiometri
HCL 7,5 ml 7,5 7,5 0
4. NaOH – HCL NaOH 10 ml 10 5 5 HCL Non
HCL 5 ml 5 5 0 Stoikiometri
5. NaOH- HCL NaOH 12,5 ml 12,5 2,5 10 HCL Non
HCL 2,5 ml 2,5 2,5 0 Stoikiometri

4.3.1.2 Sistem NaOH – H2SO4

No Sistem Zat Mol Pereaksi Jenis


M B S Pembatas Reaksi
1. NaoH- H2SO4 NaOH 2,5 ml 2,5 2,5 0 NaOH Non
H2SO4 12,5 ml 12,5 1,25 11,25 Stoikiometri
2. NaoH- H2SO4 NaOH 5 ml 5 5 0 NaOH Non
H2SO4 10 ml 10 2,5 7,5 Stoikiometri
3. NaOH - H2SO4 NaOH 7,5 ml 7,5 7,5 0 NaOH Non
H2SO4 7,5 ml 7,5 3,75 3,75 Stoikiometri
4. NaOH - H2SO4 NaOH 10 ml 10 10 0 - Stoikiometri
H2SO4 5 ml 5 5 0
5. NaOH- H2SO4 NaOH 12,5 ml 12,5 5 7,5 H2SO4 Non
H2SO4 2,5 ml 2,5 2,5 0 Stoikiometri

4.3.2 Perhitungan

4.3.2.1 Sistem NaOH – HCL

1. NaOH 2,5 ml 1 M dan HCL 12,5 ml 1 M

Reaksi : NaOH + HCL NaCL + H2O

Mula-Mula : 2,5 mmol 12,5 mmol - -

Bereaksi : 2,5 mmol 2,5 mmol 2,5 mmol 2,5mmol _


Setimbang : 0 10 mmol 2,5 mmol 2,5mmol

2. NaOH 5 ml 1 M dan HCL 10 ml 1 M

Reaksi : NaOH + HCL NaCL + H2O

Mula-Mula : 5 mmol 10 mmol - -

Bereaksi : 5 mmol 5 mmol 5 mmol 5mmol _

Setimbang : 0 5 mmol 5 mmol 5mmol

3. NaOH 7,5 ml 1 M dan HCL 7,5 ml 1 M

Reaksi : NaOH + HCL NaCL + H2O

Mula-Mula : 7,5 mmol 7,5 mmol - -

Bereaksi : 7,5 mmol 7,5 mmol 7, 5 mmol 7, 5mmol _

Setimbang : 0 0 mmol 7, 5 mmol 7, 5mmol

4. NaOH 10 ml 1 M dan HCL 5 ml 1 M

Reaksi : NaOH + HCL NaCL + H2O

Mula-Mula : 10 mmol 5 mmol - -

Bereaksi : 5 mmol 5 mmol 5 mmol 5mmol _

Setimbang : 5 mmol 0 5 mmol 5mmol

5. NaOH 12,5 ml 1 M dan HCL 2,5 ml 1 M

Reaksi : NaOH + HCL NaCL + H2O

Mula-Mula : 12,5 mmol 2,5 mmol - -

Bereaksi : 2,5 mmol 2,5 mmol 2,5 mmol 2,5mmol _

Setimbang : 10 mmol 0 2,5 mmol 2,5 5mmol

4.3.2.1 Sistem NaOH – H2SO4

1. NaOH 2,5 ml 1 M dan H2SO4 12,5 ml 1 M

Reaksi : 2NaOH + H2SO4 Na2S04 + 2H2O

Mula-Mula : 2,5 mmol 12,5 mmol - -

Bereaksi : 2,5 mmol 1,25 mmol 1,25 mmol 2,5mmol


_

Setimbang : 0 mmol 11,25 mmol 1,25 mmol 2,5mmol

2. NaOH 5 ml 1 M dan H2SO4 10 ml 1 M

Reaksi : 2NaOH + H2SO4 Na2S04 + 2H2O

Mula-Mula : 5 mmol 10 mmol - -

Bereaksi : 5 mmol 2,5 mmol 2,5 mmol 5 mmol _

Setimbang : 0 mmol 7,5 mmol 2,5 mmol 5 mmol

3. NaOH 7,5 ml 1 M dan H2SO4 7,5 ml 1 M

Reaksi : 2NaOH + H2SO4 Na2S04 + 2H2O

Mula-Mula : 7,5 mmol 7,5 mmol - -

Bereaksi : 7,5 mmol 3,75 mmol 3,75 mmol 7,5 mmol _

Setimbang : 0 mmol 3,75 mmol 3,75 mmol 7,5 mmol

4. NaOH 10 ml 1 M dan H2SO4 5 ml 1 M

Reaksi : 2NaOH + H2SO4 Na2S04 + 2H2O

Mula-Mula : 10 mmol 5 mmol - -

Bereaksi : 10 mmol 5 mmol 5 mmol 10 mmol _

Setimbang : 0 mmol 0 mmol 5 mmol 10 mmol

5. NaOH 12,5 ml 1 M dan H2SO4 2,5 ml 1 M

Reaksi : 2NaOH + H2SO4 Na2S04 + 2H2O

Mula-Mula : 12,5 mmol 2,5 mmol - -

Bereaksi : 5 mmol 2,5 mmol 2,5 mmol 5mmol _

Setimbang : 7,5 mmol 0 mmol 2,5 mmol 5mmol


Grafik

4.4.1 Sistem NaOH – HCL

T (0C)

35 –

34 –

33 –

32 –

31 –

30 –

2,5 5 7,5 10 12,5 (NaOH)

12,5 10 7,5 5 2,5 (HCL)

Perbandingan volume (ml)

4.4.2 Sistem NaOH – H2SO4

T (0C)

35 –

34 –

33 –

32 –

31 –

30 –

2,5 5 7,5 10 12,5 (NaOH)

12,5 10 7,5 5 2,5 (H2SO4)

Perbandingan volume (ml)


4.5 Pembahasan

Stoikiometri merupakan perhitungan kimia yang menyangkut hubungan kuantitatif zat yang
terlibat dalam reaksi. Dalam reaksi, dikenal yang namanya reaksi endoterm dan reaksi eksoterm. Reaksi
Endoterm adalah kalor yang berpindah dari lingkungan kesistem, sehingga menyebabkan suhu pada
sistem menjadi dingin. Sedangkan reksi eksoterm adalah kalor yang berpindah dari sistem ke lingkungan
sehingga menyebabkan suhu pada sistem menjadi dingin.

Pada perlakuan pertama, yang diuji adalah sistem NaOH-HCL dengan perlakuan yang berbeda.
Pertama, NaOH sebanyak 2,5 ml 1 M mempunyai suhu 300C dan HCL sebanyak 12,5 ml 1 M mempunyai
suhu 28,50C memiliki suhu campuran sebesar 320C. Percobaan kedua, NaOH sebanyak 5 ml 1 M dan HCL
10 ml 1 M memiliki suhu yang masing-masing secara berurutan 30 dan 28,50C memiliki suhu campuran
33,50C. Percobaan ketiga NaOH dan HCL sebanyak 7,5 ml 1 M memiliki suhu campuran yang sama dan
campurannya berubah drastic menjadi 340C. Percobaan keempat, NaOH sebanyak 10 ml 1 M memiliki
suhu 300C dan HCL sebanyak 5 ml 1 M memiliki suhu 28,50C memiliki suhu campuran 320C. Percobaan
kelima, NaOH sebanyak 12,5 ml 1 M HCL sebanyak 2,5 ml memiliki suhu tetap mempunyai suhu
campuran 30,250C. Sehinnga pada sistem NaOH – HCL memiliki suhu maksimum di 340C dan suhu
minimum di 30,250C.

Pada perlakuan kedua, yang diuji adalah sistem NaOH-H2SO4 dengan perlakuan yang berbeda.
Pertama NaOH sebanyak 2,5 ml 1 M mempunyai suhu 300C dan H2SO4 sebanyak 12,5 ml 1 M mempunyai
suhu 29,50C memiliki suhu campuran sebesar 300C. Percobaan kedua, NaOH sebanyak 5 ml 1 M dan
H2SO4 10 ml 1 M memiliki suhu yang masing-masing secara berurutan 300C dan 29,50C memiliki suhu
campuran 30,20C. Percobaan ketiga NaOH dan H2SO4 sebanyak 7,5 ml 1 M memiliki suhu campuran yang
sama dan campurannya berubah drastic menjadi 350C. Percobaan keempat, NaOH sebanyak 10 ml 1 M
memiliki suhu 300C dan H2SO4 sebanyak 5 ml 1 M memiliki suhu 29,50C memiliki suhu campuran 350C.
Percobaan kelima, NaOH sebanyak 12,5 ml 1 M sebanyak 2,5 ml memiliki suhu tetap mempunyai suhu
campuran 340C. Sehinnga pada sistem NaOH – H2SO4 memiliki suhu maksimum di 350C dan suhu
minimum di 300C.

Pada percobaan yang dilakukan pada sistem NaOH – HCL mempunyai persamaan reaksi NaCL +
H2O. Sedangkan pada sistem NaOH-H2SO4 persamaan reaksinya menjadi Na2SO4 + 2H20.

Pada sistem NaOH – HCL hasil mol yang diketahui beragam sesuai dengan perlakuan yang
berbeda. Pada NaOH 2,5 ml + HCL 12,5 ml, mol NaOH mula-mula adalah 2,5 mmol, bereaksi sebesar 2,5
mmol dan sisanya 0 mmol. Mol HCL mula-mula adalah 12,5 mmol, bereaksi sebesar 2,5 mmol dan
sisanya adalah 10 mmol. Pereaksi pembatasnya adalah NaOH. Pada NaOH 5 ml + HCL 10 mmol, mol
NaOH mula-mula adalah 5 mmol, bereaksi sebesaar 5 mmol dan sisanya 0 mmol. Pada HCL mula-mula 10
mmol, bereaksi sebesar 5 mmol dan sisanya adalah 5 mmol. Pereaksi pembatasnya adalah NaOH. Pada
NaOH dan HCL sebesar 7,5 ml, mol mula-mula NaOH adalah 7,5 mmol, bereaksi 7,5 mmol dan sisanya
adalah 0 mmol. Pada HCL mol mula-mulanya adalah 7,5 mmol, bereaksi 7,5 mmol dan sisanya adalah 0
mmol. Sehingga tidak memiliki bereaksi pembatas. Pada NaOH 10 ml + HCL 5 ml, mol NaOH mula-mula
10 mmol, bereaksi 5 mmol dan sisanya adalah 5 mmol. Sedangkan pada HCL, mol mula-mula adalah 5
mmol, bereaksi 5 mmol dan sisanya adalah 0 mmol. Sehingga pereaksi pembatasnya adalah HCL. Pada
Naoh 12,5 ml + HCL 2,5 ml, mol NaOH mula-mula adalah 12,5 ml, bereaksi 2,5 mmol dan sisanya adalah
10 mmol. Pada HCL mol mula-mula adalah 2,5 mmol, bereaksi sebesar 2,5 mmol dan sisanya adalah 0
mmol. Sehingga pereaksi pembatasnya adalah HCL.

Pada sistem NaOH – H2SO4 hasil mol yang diketahui beragam sesuai dengan perlakuan yang
berbeda. Pada NaOH 2,5 ml + H2SO4 12,5 ml, mol NaOH mula-mula adalah 2,5 mmol, bereaksi sebesar
2,5 mmol dan sisanya 0 mmol. Mol H2SO4 mula-mula adalah 12,5 mmol, bereaksi sebesar 1,25 mmol dan
sisanya adalah 11,25 mmol. Pereaksi pembatasnya adalah NaOH. Pada NaOH 5 ml + H2SO4 10 mmol, mol
NaOH mula-mula adalah 5 mmol, bereaksi sebesar 5 mmol dan sisanya 0 mmol. Pada H2SO4 mula-mula
10 mmol, bereaksi sebesar 2,5 mmol dan sisanya adalah 7,5 mmol. Pereaksi pembatasnya adalah NaOH.
Pada NaOH dan H2SO4 sebesar 7,5 ml, mol mula-mula NaOH adalah 7,5 mmol, bereaksi 7,5 mmol dan
sisanya adalah 0 mmol. Pada H2SO4 mol mula-mulanya adalah 7,5 mmol, bereaksi 3,75 mmol dan sisanya
adalah 3,75 mmol. Sehingga pereaksi pembatasnya adalah NaOH. Pada NaOH 10 ml + H2SO4 5 ml, mol
NaOH mula-mula 10 mmol, bereaksi 10 mmol dan sisanya adalah 0 mmol. Sedangkan pada H2SO4, mol
mula-mula adalah 5 mmol, bereaksi 5 mmol dan sisanya adalah 0 mmol. Sehingga tidak memiliki
pereaksi pembatas. Pada NaOH 12,5 ml + H2SO4 2,5 ml, mol NaOH mula-mula adalah 12,5 ml, bereaksi 5
mmol dan sisanya adalah 7,5 mmol. Pada H2SO4 mol mula-mula adalah 2,5 mmol, bereaksi sebesar 2,5
mmol dan sisanya adalah 0 mmol. Sehingga pereaksi pembatasnya adalah H2SO4.

Reaksi stoikiometri adalah reaksi yang pereaksinya habis bereaksi sehingga membentuk produk.
Sedangkan reaksi non stoikiometri adalah reaksi yang pereaksinya tidak habis bereaksi membentuk hasil
reaksi atau produk. Pada sistem NaOH-HCL reaksi stoikiometri hanya terjadi pada percobaan ketiga yaitu
pada saat masing-masing NaOhH serta HCL diberikan 7,5 mL 1 M. Keduanya memiliki mol mula-mula
bereaksi dan sisa berturut-turut 7,5 mmol, 7,5 mmol dan 0 mmol. Pereaksinya habis dan hanya
membentuk produk. Pada perconaam pertama, kedua, keempat dan kelima merupakan reaksi non
stoikiometri sehingga memiliki pereaksi pembatas. Pada percobaan pertama masing-masing NaOH serta
HCL diberikan 2,5 mL dan 12,5 mL dalam 1 M. Memiliki sisa pada HCL sebanyak 10 mmol dan 0 mmol
pada NaOH. Percobaan kedua masing-masing NaOH serta HCL diberikan 5 mL dan 10 mL dalam 1 M.
Memiliki sisa pda NaOH sebanyak 0 mmol. Pada percobaan kelima, masing-masing NaOH dan HCL
diberikan 12,5 ml dan 2,5 ml. Memiliki sisa pada NaOH dan HCL sebanyak 10 mmol dan 0 mmol.

Sedangkan pada sistem NaOH-H2SO4, reaksi stoikiometri terjadi pada percobaan ketiga. Yaitu
pada saat masing-masing NaOH dan H2SO4 diberikan 7,5 ml 1 M. Keduanya tidak memiliki hasil sisa.
Reaksi non stoikiometri terjadi pada percobaan pertama, kedua, keempat dan kelima. Pada percobaan
oertama, NaoH serta H2SO4 diberi 2,5 ml dan 12,5 ml dan yang menghasilkan sisa adalah H2SO4 sebanuak
10 mmol. Pada percobaan kedua NaOH serta H2SO4diberi 5 ml dan 10 ml dan yang menghasilkan sisa
adalah H2SO4 sebanyak 5 mmol. Pada percobaan keempat, NaoH serta H2SO4 diberi 10 ml dan 5 ml yang
menghasilkan sisa adalah NaOH sebanyak 10 mmol. Pada percobaan kelima, NaOH serta H2SO4diberi
12,5 ml dan 2,5 ml yang menghasilkan sisa adalah NaOH sebanyak 2,5 mmol.

Reaksi eksoterm adalah kalor yang berpindah dari sistem ke lingkungan sehingga suhu disekitar
larutan menjadi panas sedangkan reaksi endoterm adalah apabila kalor berpindah dari lingkunga
kesistem sehingga suhu sistem menjadi lebih dingin. Pada sistem NaOH-HCL, reaksi eksoterm terjadi
pada saat suhu mencapai titik maksimumnya di 340C pada percobaan ketinga yang masing-masing diberi
7,5 ml dan 1 M. Adanya kenaikan suhu inilah yang mengakibatkan sistem melepaskan kalor
kelingkungan. Sehingga, suhu disekitar larutan menjadi panas. Sedangkan pada percobaan sistem NaOH-
H2SO4 reaksi eksoterm terjadi pada suhu campuranmaksimum yaitu di 350C. Suhu yang mencapai titik
maksimum sesuai dengan prinsip eksoterm yaitu reaksi yang disertai dengan prinsip reaksi eksoterm.
Gejala reaksi eksoterm umumnya ditandai dengan naikknya suhu sistem.

Reaksi endoterm terjadi pada saat suhu menjadi lebih dingin atau suhu maksimum. Pada sistem
NaOH-HCL, suhu minumnya adalah 30,250C pada percobaan kelima. Sedangkan pada sistem NaOH-
H2SO4 suhu minumnya adalah 30,20C pada percobaan kedua. Suhu yang mencapai titik minimum sesuai
dengan prinsip reaksi endoterm. Gejala reaksi endoterm umumnya ditandai degnan turunnya suhu
sistem.

Jika suatu larutan berbeda dicampurkan, biasanya terjadi perubahan sifat fisik, seperti
perubahan wana, suhu, bentuk dan lainnya. Dalam percobaan ini, yang dilihat adalah suhunya. Dalam
percobaan reagennya dimasukkan kedalam gelas kimia. Lalu ukur volumenya sesuai percobaan yang
ingin dilakukan. Lalu ukur suhu awalnya menggunakan thermometer. Lalu reagennya dicampurkan
sedikit dan diberi guncangan agar tercampur. Lalu ukur suhu campurannya mengguangna thermometer
agar dapat diketahui titik minimum serta maksimumnya

Pada percobaan ini, terdapat faktor kesalahan yang membuat hasil percobaan yang kurang
akurat, yaitu ketika pengukuran suhu menggunakan thermometer. Jika campuran yang zat-zat awalnya
dibiarkan terlalu lama, suhu akan cepat berubah dan membuat suhunya menjadi lebih dingin.

You might also like