Professional Documents
Culture Documents
4.2 Reaksi
4.2.1 Reaksi Sistem NaOH – HCl
NaOH + HCl → NaCl + H2O
4.4 Pembahasan
Stoikiometri adalah ilmu yang mempelajari cara perhitungan secara kuantitas dan
tidak terbatas pada unsur saja , tetapi juga perhitungan senyawa maupun campuran.
Stoikiometri juga mempelajari tentang perbandingan massa unsur dalam senyawa dan
perhitungan variabel yang langsung berhubungan dengan suasana dan reaksi. Dimana
pada percobaan ini dilakukan dua sistem percobaan yaitu sistem NaOH dengan HCl
dan sistem NaOH dengan H2SO4 . Pada saat melakukan percobaan sistem NaOH
dengan HCl kita akan mengetahui suatu campurannya tetapi sebelumnya kita
mengukur awal dari larutanNaOH dengan larutan HCL. Dimana larutan NaOH
dengan volume 2.5 mL, 5mL , 7.5 mL, 10 mL, dan 12.5 mL memiliki suhu awal
sekitar 26 C - 26.5 C. Kemudian suhu awal dari larutan HCl dengan volume 12.5 mL,
10mL, 7.5 mL, 5mL, 2.5 mLmemilikisuhu awal yakni 29 C, 28 C , 27 C dan 28 C .
kemudian larutan HCl dari NaOH dicampurkan sehingga masing-masing sampel
memiliki volume campuran 15 mL kemudian diukur suhunya dan didapat suhunya
sekitar 27 C - 29 C.
Pada perlakuan kedua yang diuji adalah sistem NaOH - H2SO4 dengan perlakuan yang
berebda . Pertama NaOH sebanyak 2.5 ml 0.1M mempunyai suhu 26 C dan H 2SO4
sebanyak 12.5 mL mempunyai suhu 26 C , Kemudian memiliki suhu campuran yaitu 26.5 C .
kemudian percobaan kedua , NaOH sebanyak 5 ml memiliki suhu sekitar 26 C dan H2SO4
sebanyak 10 ml memiliki suhu sekitar 26 C , kemudian dicampur sehingga memiliki
suhu campuran sekitar 26 C. Pada percobaan kedua antara NaOH 7.5 mL dengan
H2SO4 7.5 mL memiliki suhu campuran sekitar 27 C . pada percobaan keempat
larutan NaOH 0.1 M dengan volume 10 mL memiliki suhu awal sekitar 26 C
kemudian direaksikan dengan H2SO4 5mL sehingga memiliki suhu campurannya
sekitar 27.5 C . Kemudian pada percobaan terakhir larutan NaOH 12.5 mL memiliki
suhuawal sekitar 26.5 C kemudian direaksikan dengan larutan H2SO4 2.5mL yang
memiliki suhu awal 26 C sehingga suhu campurannya sekitar 27 C.
Pada perhitungan sistem NaOH - HCL dengan volume NaOH sekitar 2.5 mL
kemudian volume HCL sekitar 12.5 mL dimana kita dapat menentukan pereaksi
pembatasnya atau pereaksi sisa. Dimana pereaksi pembatas adalah pereaksi atau
pereakatan yang habis duluan bereaksi . Dimana pada percobaan pertama NaOH
sebagai pereaksi pembatasnya karena habis bereaksi , kemudian pada percobaan
volume NaOH 5 mL dengan larutan H2SO4 dimana pereaksi pembatasnya adalah
NaOH juga karena NaOH habis bereaksi dimana pada percobaan ini jenis reaksiknya
adalah non stoikiometri yaitu salah satu reaktannya masih bersisa atau tidak habis
bereaksi . kemudian pada percobaan ketiga antara 7.5 mL NaOH dengan 7.5 mL HCL
dimana kedua larutan menjadi pereaksi pembatas dan merupakan reaksi stoikiometri
karena reaksi yang mol reaktannya tidak bersisa atau habis bereaksi . Pada percobaan
keempat NaOH dengan volume 10 mL dan 5 mL HCL dimana yang menjadi reaksi
pembatasnya adalah HCL karensa HCL yang habis bereaksi duluan dari pada NaOH
dan merupakan reaksi non stoikiometri dan pada percobaan yang terakhi di sistem
NaOH - HCL dimana NaOH sebanyak 12.5 mL direaksikan dengan HCL 2.5 mL
membuktukan larutan HCL menjadi pereaksi pembatas dan merupakan reaksi non
stoikiometri.
Pada perhitungan yang diperoleh kita dapat mengetahui mana yang merupakan reaksi
stoikiometri maupun reaksi non stoikiometri , dimana itu semua menggunakan
persamaan reaksi dan konsep mol . dimnana sebelum melakukan perhitungan,
alangkah baiknya menyetarakan persamaan reaksi terlebih dahulu kemudian
menggunakan konsep mol sehingga kita dapat mengetahui jumlah mol mula-mula
bereaksi maupun setimbang.
Dalam suatu ilmu kimia pasti terkadang berhubungan mengenai suhu. Dimana suhu
ini biasanya terpaut dalam ilmu termokimia lebih tepatnya mengenai reaksi eksoterm
dan endoterm . reaksi eksotrerm adalah kalor yang berpindah dari sitem ke
lingkungan sehingga akan terjadinya kenaikan suhu , sedangkan reaksi endoterm
adalah apabila kalor berpindah dari lingkungan ke sistem sehingga akan terjadinya
penurunan suhu , dimana reaksi eksoterm yang terjadi pada saat suhu mencapai
maksimum di 29 C . pada percobaan pertama dan kedua oleh ;larutan HCL. Karena
adanya kenaikan suhu inilah yang mengakibatkan sistem melepas kalor ke
lingkungan . sedangkan pada sistem NaOH - H 2SO4 reaksi eksoterm terjadi pada
percobaan keempat dimana suhu campuran gabungan 10 mL naOH dengan 5 mL:
H2SO4 adalah 27.5 C . Dimana suhu yang mencapai titik maksimum sesuai dengan
prinsip eksoterm . kemudian reaksi endoterm terjadi pada saat suhu menjadi dingin
atau suhu menurun . pada sistem NaOH - HCL suhu minimumnya adalah 26 C
dimana hampir semua larutan naOH suhunya 26 C , tetapi suhu minimumnya untuk
suhu campuran yaitu dipercobaan keempat antara 10 mL NaOH dengan 5 mL HCL
adalah 27 C untuk sistem NaOH dan H2SO4 suhu minimumnya adalah 26 C pada
percobaan kedua dengan volume masing -masing larutan adalah 5 mL dan 10 mL .
Fungsi perlakuan pada percobaan stoikiometri ini yang pertama adalah diukur suhu
masing-masing sampel dengan berbagai volume . Contohnya saja pada sistem naOH
HCl, perlakuannya antara lain menuangkan naOH sebanyak 2.5 mL kemudian
ditambahkan HCl 12.5 mL , kemudian 5 mL NaOH dengan 10 ml HCl begitu
seterusnya sampai 12.5 mL NaOH dengan 2,5 mL HCl. Begitu juga pada sistem
NaOH - H2SO4 diperlakukukan sama . dimana semuanya itu bertujuan untuk
mengetahui nilai suhu awal dengan berbagai volume dan untuk mengetahui suhu
campurannya . dimana pengukuran suhu digunakan termometer dan usahakan ketika
mencelupkan termometer ke dalam larutan jangansampai menyentuh dinding gelas
kimia , ketika sudah mendaoatkan nilai maksimumnya dan nilai minimumnya
kemudian didapatkan stoikiometri sesuai dengan tujuan percobaan . Perlakuan yang
paling pentingadalah mencuci alat-alat laboratorium menggunakan akuades agar tetap
steril kebersihannya ketika ingin digunakan lagi.
Faktor Kesalahan dalam percobaan ini adalah ketika mengukur suhu awal dan suhu
campuran larutan . dimana ketika mengukur suhu menggunakan termometer
terkadang termometer tidak bisa digunakakn secara baik dan banyak termometer yang
rusak sehingga saat melakukan pengukuran tidak mendapatkan hasil yang teliti
kemudian faktor kesalahan lainnya adalah ketika kita mengukur suhu larutan
menggunakan termometer usahakan termometer tidak menyentuh dasar gelas kimia
dan diusahakan jangan menyentuh termometer menggunakan tangan karena suhu
ditangan bisa berpindah ke termometer dan kesalahan yang terakhir adalah kurang
pemahaman mengenai cara membaca termometer.