You are on page 1of 8

PENINGKATAN PATENSI PEMASANGAN IV LINE PADA

NEONATUS DENGAN PENGGUNAAN ELASTIC BANDAGE


Fitri Widayati, Yuni Sufyanti Arief, Retnayu Pradanie*

Program Studi Pendidikan Ners Fakultas Keperawatan Universitas Airlangga


Kampus C Mulyorejo Surabaya 60115 Telp. (031) 5913752, 5913754,
Fax. (031) 5913257, Email : Mumarafitri@yahoo.co.id

ABSTRACT
Introduction: Patency installation of IV line is band resilience installation of
good IV line of place location of insersion husk and also around installation
location. Based on CDC ( Centers for Disease Control ) recommendation IV line
replacement time is 72 hours ( 3 days ). In neonates, the replacement of the IV
line often happened before the third day. In our hospital, RSPS, we try to keep the
IV line by using the fication method with elastic bandage ( elastomoule haff ).
Therefore, we need to analyze the usage of elastic bandage on IV line neonates.
Method: In this research, we try configure about the usage of elastomoule with
the frequency of IV line charging, change of the limb colour and the phlebitis
case. We use analytic descritive method for this research. The population is all
the babies in NICU who used IV line with elastic bandage. Used sample and fulfill
criteria of inclusion counted 12 sampel. Technics of intake of sample the used is
sampling purposive. Perception conducted by using observation sheet instrument
later, then tabulation obtained data and analysed to use test of analyze frequency
descriptive. Result: Of research data analysis, got by percentage of replacement
of IV site less than 3 day equal to 16,7%, natural of change of husk (redness)
equal to 16,7% and occurence of phlebitis degree of 1 equal to 16,7% .
Discussion: Thereby can be concluded that usage of elastic bandage have an
effect on to patency installation of IV line at neonatus. Result of this research can
be made by consideration in giving health service to attached by a baby with IV
line installation therapy.

Keyword : Patency, elastic bandage, IV line, neonates

PENDAHULUAN melakukan insersi jarum ke vena dan


juga ketahanan dari pemasangan
Saat ini jumlah pasien yang yang tidak dapat dipertahankan
mendapat terapi intravena dalam waktu yang lama.
mengalami peningkatan yang cukup Rekomendasi dari Centers for
banyak, dimana diperkirakan lebih Disease Control (CDC) bahwa waktu
dari 25 juta pasien melampaui penggantian IV kateter adalah 3 hari
dekade sebelumnya, (Maki DG & atau 72 jam (Lundgren. A & Wahren.
Ringer. M, 1991). Angka kesakitan LK, 1996). Bila melebihi waktu
dan biaya yang tinggi akan tersebut kemungkinan besar akan
membebani pasien dan keluarga. Hal ditemukan plebitis intravena. Tanda-
ini terjadi karena kegagalan dalam tandanya antara lain kemerahan,
2

nyeri, eritema, edema, peningkatan meningkatnya biaya perawatan dan


suhu, teraba tonjolan, dan adanya stres bagi keluarga serta perawat
cairan purulen, (Lundgren. A & yang melakukan perawatan.
Wahren. LK, 1996). Hal ini dapat Menurut Darmawan (2008),
ditemukan pada pasien dewasa, mengatakan bahwa infus atau IV line
anak-anak bahkan pada bayi yang merupakan salah satu cara atau
baru lahir. Penting bagi tenaga medis bagian dari pengobatan untuk
dan instansi kesehatan lebih memasukkan obat atau vitamin ke
memperhatikan masalah tersebut dalam tubuh pasien. Begitu juga
dalam usaha peningkatan mutu pada neonatus atau bayi yang baru
pelayanan. dilahirkan. Dalam usaha mengobati
Di Rumah Sakit Premier atau memulihkan kesehatannya, pada
Surabaya, data seluruh pasien bayi juga akan dilakukan
plebitis menunjukkan prosentase pemasangan IV line baik infus
yang sangat baik dimana kejadian ataupun instoppen. Kondisi bayi
plebitis pada bulan Juli tahun 2012 yang masih demikian rentan, bila
sampai Juni tahun 2013 dilakukan pemasangan infus atau IV
menunjukkan prosentase 0,00% - line yang merupakan tindakan invasif
0,03%. Rekomendasi dari CDC yang tentunya selain dapat membantu
menjadi acuan peraturan rumah sakit kesembuhan juga menimbulkan efek
adalah 0,05% untuk plebitis. samping. Efek yang sering timbul
Sedangkan data plebitis di ruang antara lain meningkatnya resiko
Neonatal Intensive Care Unit infeksi akibat kondisi pertahanan
(NICU) pada bulan tersebut tubuh yang belum optimal, terjadinya
menunjukkan angka 0,00%. Artinya plebitis akibat pemberian jenis cairan
dalam tahun 2013 tidak ada kejadian yang diberikan, timbulnya iritasi
plebitis di ruang tersebut. Hal lain pada kulit akibat sensitivitas kulit
yang menjadi perhatian dari perawat bayi yang tinggi, bengkak
di ruang NICU adalah seringnya (hematoma) akibat keluarnya cairan
dilakukan penggantian lokasi IV line. infus dari pembuluh darah,
Berdasarkan rekapitulasi harian ektravasasi ataupun resiko sering
surveilance infeksi nosokomial di tercabut karena ketidakmampuan
Rumah Sakit Premier Surabaya, data dalam mengontrol pergerakan baik
pada bulan Juli 2013 ruang NICU oleh bayi atau saat dilakukan
menunjukkan jumlah hari rawat mobilisasi oleh perawat. Waktu
pasien 178, jumlah pemasangan IV pengantian infus atau IV line yang
perifer 88, dan jumlah pemasangan ideal direkomendasikan adalah 72
IV sentral 32. Dari 13 pasien yang jam atau 3 hari setelah pemasangan.
terpasang IV line, didapatkan data Pertimbangannya antara lain, resiko
bahwa hampir semua pernah terjadinya reaksi inflamasi akibat
mengalami penggantian IV kateter kolonisasi flora normal di kulit,
kurang dari 3 hari. Bila masalah ini adanya iritasi kulit akibat pemakaian
tidak ditanggapi serius, dapat plester atau transparant dressing,
menimbulkan dampak baik bagi dan meningkatnya resiko terjadinya
pasien, keluarga, dan perawat. plebitis akibat lamanya pemberian
Seringnya dilakukan pemasangan IV cairan infus.
kateter tentu berdampak terhadap Elastic bandage merupakan
peningkatan angka kesakitan pasien, salah satu stabilisasi pasif yang

2
3

digunakan sebagai support dalam BAHAN DAN METODE


memfiksir otot-otot dengan merata
dan berperan dalam modulasi nyeri Jenis penelitian ini adalah
pada level sentral yang melibatkan penelitian deskriptif analitik.
sistem limbic sebagai pusat Populasi dalam penelitian ini adalah
emosional. Sedang jenis yang bayi yang terpasang IV line dan
dipakai adalah elastomoul haff. dirawat inap di Rumah Sakit Premier
Elastic bandage sering dipergunakan Surabaya (RSPS) baik yang lahir di
dalam dunia orthopedi sebagai bebat RSPS maupun rujukan dari luar
untuk mengurangi mobilisasi sendi RSPS. Sampel pada penelitian ini
karena kemampuannya yang elastis adalah sampel yang sesuai kriteria
dalam memfiksir otot-otot dan inklusi yaitu Bayi yang berusia 0-28
sebagai pelindung kulit saat hari. Bayi yang mendapat terapi
dilakukan pemasangan gips karena intravena lebih dari 3 hari.
kemampuannya dalam melindungi Pemasangan IV line harus dilakukan
kulit dan mencegah irita ketahanan di RS Premier Surabaya. Variabel
atau patensi pemasangan IV line pada independen dalam penelitian ini
neonatus dengan paremeter waktu adalah fiksasi dengan menggunakan
penggantian IV line, perubahan kulit elastic bandage (elastomoule haff).
ekstremitas dan kejadian plebitis. Variabel dependent adalah
si. Sedang pada pemasangan ketahanan atau patensi pemasangan
infus, elastic bandage akan IV line pada neonatus dengan
digunakan sebagai pembidai paremeter waktu penggantian IV
sehingga ketika dilakukan mobilisasi line, perubahan kulit ekstremitas dan
baik oleh bayi atau orang lain posisi kejadian plebitis.
insersi tidak bergeser ataupun Instrumen penelitian ini
tercabut. Selain itu elastic bandage adalah lembar observasi yang
juga diduga dapat menurunkan resiko bertujuan untuk mengetahui berapa
iritasi kulit yang terpasang IV line lama elastic bandage mampu
karena elastic bandage difungsikan mempertahankan patensi
sebagai bantalan antara kulit dan pemasangan IV line, adakah
infus set, sehingga selang infus tidak perubahan pada kulit ekstremitas dan
menekan langsung pada kulit yang derajat kejadian plebitis.
pada neonatus tentunya memiliki Data yang diperoleh dianalisis
kerentanan terhadap benda asing. dengan Analisis yang digunakan
Dengan alasan tersebut di atas, adalah Descriptive Statistics
elastic bandage diduga memiliki frequencies
kemampuan membantu dalam
mempertahankan ketahanan/patensi HASIL
pemasangan IV line. Dengan adanya Gambaran karakteristik responden
latar belakang di atas, maka perlu yang diteliti, yaitu bayi yang dirawat
dilakukan suatu penelitian untuk di Ruang NICU Rumah Sakit
mengetahui adakah pengaruh Premier Surabaya meliputi data
pemakaian elastic bandage demografi berdasar gestasi <37
(Elastomoul Haff) terhadap patensi minggu 6 responden,37-42 minggu 6
pemasangan IV line pada neonatus. responden, berdasar berat badan
1000-1500 gr ada 3, >1500-2500 gr

3
4

ada 5, >2500 gr ada 4, berdasar umur PEMBAHASAN


0-7 hari ada 8, umur 8-28 hari ada 4.
pemakaian elastic bandage Waktu Penggantian IV line pada
ditemukan waktu penggantian IV line neonatus di NICU RS Premier
pada hari ke 2 sebanyak 16,7 % dan Surabaya
83,3 % pada hari ke 3, terjadi Menurut Lundgren. &
perubahan kulit ekstremitas (merah) Wahren. LK (1996) dan rekomendasi
sebanyak 16,7 % dan kejadian dari Centres for Disease control
plebitis derajat 1 sebanyak 16,7 %. (CDC) waktu untuk penggantian IV
Data tersebut di atas menunjukkan line adalah 3 hari. Hasil observasi
adanya pengaruh pemakaian elastic terhadap 12 sampel pasien yang
bandage terhadap patensi terpasang IV line dengan
pemasangan IV line pada neonatus. menggunakan elastic bandage
Dari data yang terkumpul dilakukan ditemukan waktu penggantian pada
uji statistik Descriptive Statistics hari ke 3 sebanyak 10 sampel
frequencies (83,3%), tetapi masih ada 2
Descriptive Statistics responden yang mengalami
penggantian pada hari ke 2. Dari
Min Ma responden tersebut secara
imu xim Me karakteristik keduanya memiliki usia
N m um an Std. Deviation kehamilan, berat badan dan umur
Penggantian IV yang berbeda. Sehingga dari
12 0 0 .00 .000
line hari 1 penampilan fisik tentu juga akan
Penggantian IV
12 0 1 .17
menampakkan struktur yang berbeda
.389
line hari 2 juga termasuk pembuluh darah.
Penggantian IV Secara teori Tehnik fiksasi yang
12 0 1 .83 .389
line hari 3
dilakukan dengan baik mencegah
Perubahan kulit
ekstremitas 12 0 1 .17 gerakan keluar masuknya kateter dan
.389
(merah) goresan ujung kateter pada lumen
Perubahan kulit pembuluh darah (Rocca, J.C.L &
ekstremitas 12 0 0 .00 .000
(bengkak)
Otto, S.E (1998). Meskipun
Perubahan kulit
dilakukan oleh perawat yang
ekstremitas 12 0 0 .00 berbeda, pemasangan IV line selalu
.000
(panas) memperhatikan tehnik pemasangan
Perubahan kulit dan tindakan aseptik pada setiap
ekstremitas 12 0 0 .00 .000
(nyeri)
tindakan. Hal ini merupakan hal
Plebitis derajat 0 12 0 1 .83 penting dalam mempertahankan
.389
Plebitis derajat 1 12 0 1 .17 patensi jalur pemasangan IV line
.389
Plebitis derajat 2 12 0 0 .00 pada neonatus. Pemilihan lokasi
.000
Plebitis derajat3 12 0 0 .00 pemasangan dan besarnya jarum IV
.000
Plebitis derajat 4 12 0 0 .00 kateter
.000 juga mempengaruhi
Plebitis derajat 5 12 0 0 .00 ketahanan IV line. Hal lain yang
.000
Valid N (listwise) 12 menyebabkan masih adanya
penggantian lokasi pemasangan pada
hari kedua adalah pemakaian jenis
cairan. Bila cairan yang diberikan
mempunyai osmolaritas yang tinggi
dapat menyebabkan pembuluh darah

4
5

mudah pecah, sehingga jalur normal maka akan sangat beresiko


pemasangan tidak dapat terhadap terjadinya perubahan kulit
dipertahankan dan harus dilakukan ekstremitas yang terpasang IV line,
penggantian dengan segera. baik merah, bengkak, panas maupun
nyeri.
Perubahan Kulit Ekstremitas IV Tingginya persentase
Line di NICU RS Premier responden yang tidak mengalami
Surabaya perubahan kulit ekstremitas dapat
Hasil observasi terhadap 12 dipengaruhi oleh beberapa faktor
sampel pasien yang terpasang IV line antara lain, pemilihan lokasi vena
dengan menggunakan elastic yang baik, jenis cairan dengan
bandage ditemukan perubahan kulit osmolaritas dan pH yang sesuai, jenis
ekstremitas (merah) sebanyak 2 tehnik fiksasi dan pemasangan yang
sampel (16,7%) sedang 10 sampel sesuai dengan prosedur operasional
tidak mengalami perubahan serta memperhatikan tehnik aseptik.
ekstremitas. Faktor yang dapat
mempengaruhi terjadinya perubahan Kejadian Plebitis Pada Neonatus
ekstremitas antara lain: (1) sampel yang terpasang IV Line di NICU
penelitian adalah bayi baru lahir RS Premier Surabaya
yang memiliki kerentanan terhadap Plebitis merupakan
segala bentuk manipulasi dan (2) peradangan vena yang disebabkan
mendapat terapi intravena dengan oleh iritasi kimia, mekanik dan
jenis cairan serta obat yang beragam. bakteri (Smeltzer, S.C & Bare, B.G,
Tidak dapat dipungkiri bahwa terapi 2002). Plebitis terjadi karena
intravena mempunyai peran yang beberapa faktor, tergantung apakah
besar dalam mengembalikan karena kimia, mekanik atau bakterial.
kesehatan dan upaya penggobatan Derajat plebitis dapat ditentukan
baik untuk orang dewasa maupun dengan menggunakan Visual
bayi baru lahir. Infusion Phlebitis score (VIP score).
Untuk mencegah dan Derajat plebitis mulai derajat ringan
mengurangi resiko pada kulit bayi sampai berat terbagi sebagai berikut:
yang terpasang IV line, maka derajat 0, derajat 1, derajat 2, derajat
dilakukan perlu dilakukan pemilihan 3, derajat 4 dan derajat 5. Pada
tehnik dan bahan fiksasi yang tepat. derajat 0 kondisi IV line tampak
Bahan yang dipakai pada saat sehat, pada derajat 1 terdapat tanda-
penelitian dilakukan adalah elastic tanda sedikit nyeri dan merah dekat
bandage. Bentuknya yang tipis dan IV line , derajat 2 ditemukan dua
elastis dapat difungsikan sebagai tanda dari adanya nyeri, kemerahan
pelindung dari gesekan kanul dan pembengkakan, pada derajat 3
sekaligus fiksasi pada bayi yang ditemukan semua tanda nyeri,
terpasang IV line. Sedang untuk bengkak, merah, derajat 4 ditandai
cairan atau obat yang diberikan dengan nyeri, kemerahan, bengkak
beragam, antara lain cairan D10%, dan vena teraba keras dan pada
D10% 0, 18 NS, Nacl 0,9%, derajat 5 ditemukan tanda nyeri,
albumin, injeksi antibiotika dan lain- kemerahan, bengkak, vena teraba
lain. Pemberian cairan atau obat keras dan pireksia.
apabila mempunyai pH dan Pada penelitian ini dari 12
osmolaritas yang melebihi angka sampel yang dilakukan observasi

5
6

didapatkan kejadian plebitis derajat 1 bila penggantian IV line hari ke 2,


sebanyak 2 orang (16,7%) dan 10 terjadi perubahan kulit ekstremitas
orang mengalami derajat 0. Menurut dan terjadi plebitis derajat 2-4. Skor
Sugiarto (2006), observasi ketat baik bila penggantian IV line pada
terhadap tempat penusukkan, daerah hari ke 3, tidak terjadi perubahan
sekitar pemasangan IV line dan kulit ekstremitas dan derajat plebitis
tetesan serta jenis cairan yang 0-1.
diberikan dapat mengurangi angka Parameter pertama adalah
kejadian plebitis. Observasi pada waktu penggantian IV line. Waktu
penelitian ini dilakukan oleh semua yang direkomendasikan oleh Centers
tim perawat NICU rumah sakit for Desease Control untuk
Premier Surabaya. Observasi yang penggantian lokasi penusukan dan IV
dilakukan meliputi kondisi lokasi set adalah 3 hari. Pada penelitian ini,
pemasangan, kondisi fiksasi, cairan observasi dari 12 responden
dan jumlah tetesan. didapatkan data bahwa penggantian
IV line pada hari ke 3 adalah sebesar
Analisa Pemakaian Elastic 83,3% atau 10 sampel sedang pada
bandage terhadap patensi IV line hari ke 2 sebesar 16,7% atau
di ruang NICU RS Premier sebanyak 2 sampel.
Surabaya Parameter kedua adalah
Menurut Rocca, J.C.L & perubahan kulit ekstremitas.
Otto, S.E, 1998, tehnik fiksasi Komplikasi pemasangan IV line
merupakan hal penting dalam yang terjadi pada kulit antara lain
mempertahankan jalur pemasangan kemerahan, bengkak, panas dan
IV kanul. Diperlukan tehnik dan nyeri. Pada penelitian ini, observasi
bahan yang baik untuk mencegah dari 12 responden didapatkan data
terjadinya komplikasi dari bahwa perubahan kulit menjadi
pemasangan IV line. Di RS Premier merah adalah sebesar 16,7% atau
Surabaya digunakan fiksasi dengan sebanyak 2 sampel sedang yang tidak
menggunakan elastic bandage. Hal ada peubahan sebesar 83,3% atau 10
yang diharapkan dari penggunaan sampel.
bahan tersebut adalah untuk Parameter ketiga adalah
membantu mempertahankan patensi derajat kejadian plebitis. Plebitis
dan menurunkan resiko komplikasi merupakan peradangan vena yang
pemasangan IV line. disebabkan oleh iritasi kimia,
Patensi adalah ketahanan mekanik dan bakteri (Smeltzer, S.C
jalur pemasangan IV line. Dalam & Bare, B.G, 2002). Sedangkan
penelitian ini parameter yang menurut Rocca, J.C.L & Otto, S.E
digunakan dalam menentukan paten (1998) apabila ditemukan dua atau
atau tidaknya jalur IV line adalah lebih tanda-tanda kemerahan,
waktu penggantian IV line, bengkak, indurasi, mengeras dan
perubahan kulit ekstremitas, dan nyeri dapat dikategorikan sebagai
derajat plebitis. Skor yang ditetapkan plebitis. Untuk menentukan derajat
oleh peneliti adalah buruk, sedang plebitis dapat digunakan Visual
dan baik. Skor buruk dinilai bila Infusion Phlebitis score (VIP score).
adalah penggantian IV line pada hari Pada penelitian ini, observasi pada
ke 1, terjadi perubahan ekstremitas, 12 responden didapatkan data bahwa
dan derajat plebitis 4-5. Skor sedang kejadian plebitis derajat 1 adalah

6
7

sebesar 16,7% atau sebanyak 2 3. Pemakaian elastic bandage dapat


sampel sedang yang tidak mengalami menurunkan angka kejadian
plebitis sebesar 83,3% atau 10 plebitis, karena observasi yang
sampel. dilakukan tidak ditemukan tanda-
Dari uraian di atas tanda plebitis derajat yang tinggi.
menggambarkan bahwa patensi Tehnik dan bahan fiksasi
pemasangan IV line pada neonatus di berpengaruh terhadap penurunan
ruang NICU RS Premier Surabaya derajat plebitis mekanik.
menunjukkan skor baik. Hal ini 4. Pemakaian elastic bandage
ditunjukkan dengan parameter (elastomoule haff) dapat
kejadian penggantian IV line pada mempertahankan patensi
hari ke 3, tidak ada perubahan pada pemasangan IV line pada neonatus
kulit ekstremitas dan plebitis derajat di ruang NICU rumah sakit
0 frekuensinya lebih tinggi Premier Surabaya.
dibanding parameter yang lain. Hal
ini menunjukkan adanya pengaruh
pemakaian elastic bandage terhadap Saran
patensi pemasangan IV line pada 1. Perawat
neonatus di ruang NICU RS Premier Pemakaian elastic bandage
Surabaya. sebagai tehnik fiksasi dapat
direkomendasikan di rumah sakit
Kesimpulan dan Saran sebagai salah satu bentuk kualitas
mutu pelayanan keperawatan
Kesimpulan dalam memberikan asuhan
keperawatan yang komprehensif
Berdasarkan hasil penelitian terhadap pasien neonatus.
yang telah didapatkan, maka dapat 2. Rumah sakit
diambil suatu kesimpulan sebagai Tehnik fiksasi IV line dengan
berikut: elastic bandage dapat
1. Pemakaian elastic bandage pada dipertimbangkan sebagai acuan
pemasangan IV line dapat dalam menyusun kebijakan dan
mempertahankan patensi standar prosedur operasional
pemasangan IV line pada neonatus dalam pelayanan keperawatan
sampai dengan hari ke 3, karena pada neonatus.
elastic bandage mempunyai 3. Penelitian
kemampuan fiksasi dalam Tehnik fiksasi sebagai acuan
mempertahankan jalur dalam penelitian lebih lanjut
pemasangan IV line. dengan jumlah sampel dan
2. Pemakaian elastic bandage dapat variabel yang berbeda.
mengurangi perubahan kulit
ekstremitas yang terpasang IV
line, karena selain berfungsi KEPUSTAKAAN
sebagai fiksasi, elastic bandage
Darmadi (2008): Infeksi Nosokomial,
juga dapat melindungi kulit di
Problematika dan
sekitar lokasi pemasangan serta
Pengendaliannya. Jakarta:
mengurangi penekanan selang
Salemba Medika.
infus langsung pada kulit.

7
8

Hamilton, P.M (1995): Dasar-dasar Nursalam (2013): Metodologi


keperawatan maternitas, Penelitian Ilmu
ed.6, ECG, Jakarta, Hal. Keperawatan: Pendekatan
217-223. Praktis. Edisi 3. Jakarta:
Salemba Medika.
Kosim, M.S (2008): Buku Ajar
Neonatologi. Jakarta : Badan Putri Martina (2011) Bebat n Bidai,
Penerbit Ikatan Dokter Anak http://www.slideshare.net/P
Indonesia. utriMartina/bebat-n-bidai.
Diakses tanggal 31
Kosim, M.S. (2010): Buku Ajar Desember 2012, pukul
Neonatologi. Jakarta : Badan 10.00
Penerbit Ikatan Dokter Anak
Indonesia Rocca, J.C.L & Otto, S.E (1998):
Terapi Intravena, ECG,
Kosim, M.S (2005): Buku Panduan Jakarta, Hal. 1-38
Menejemen Masalah Bayi
Bayi Baru Lahir. Jakarta: Santoso, Gempur (2005):
IDAI (UKK Perinatologi) Fundamental Metodologi
MNH-JHPIEGO. Depkes. RI. Penelitian Kuantitatif dan
Kualitatif, Jakarta: Prestasi
Ladewig, Patricia (2006): Buku Saku Pustaka
Asuhan Ibu dan Bayi Baru
Lahir, ECG, Jakarta Smeltzer, S.C & Bare, B.G (2002):
Buku Ajar keperawatan
Lundgren A, Wahren LK, Ek AC, Medikal Bedah, ed. 8, vol.
Peripheral venouslines: time 1, ECG, Jakarta, Hal. 283-
in situ related to 291, 423-462
complications. J Intraven
Nurs 1996;19:229-38. Wasis, 2008. Pedoman Riset Praktis
untuk Profesi Perawat,
Maki DG, Ringer M, Risk factors for ECG, Jakarta
infusion-related phlebitis with
small peripheral venous Wong Donna L. 2009. Pedoman
catheters. A randomizwd Klinis keperawatan
controlled trial. Ann Intern pediatrik. Jakarta: EGC.
Med 1991:114:845-54.

Nursalam (2003): Konsep dan


Penerapan Metodologi
Penelitian Ilmu
Keperawatan: Pedoman
skripsi, Tesis, dan
Instrumen Penelitian
Keperawatan, Jakarta,
Salemba Medika, Hal. 128

You might also like