Professional Documents
Culture Documents
Peningkat2an Unsur 12N PDF
Peningkat2an Unsur 12N PDF
REVIEW :
UPAYA EFISIENSI DAN PENINGKATAN KETERSEDIAAN
NITROGEN DALAM TANAH SERTA SERAPAN NITROGEN
PADA TANAMAN PADI SAWAH (Oryza sativa L.)
Edi Tando
Abstract
Nutrients or nutrients are important factors for plant growth which can be
likened to food substances for plants. One of the factors that support plants to grow
and produce optimally is the availability of nutrients in sufficient quantities in the soil.
The elements N, P and K, have a very important role in plant growth and production.
The purpose of the preparation of the paper is to provide information about efforts to
improve efficiency and availability of nitrogen in the soil and nitrogen uptake in lowland
rice plants (Oryza sativa L.)
Nitrogen has a role as a constituent of enzymes which plays a large role in plant
metabolism but is relatively not available to plants. The efficiency of the use of Nitrogen
(N) fertilizer in lowland rice can be maximized by way of 1) timely fertilization, 2)
planting superior varieties that are responsive to the administration of Nitrogen (N), 3)
improving cultivation techniques, 4) regulating the timing of Nitrogen fertilizer (N ) the
right during the growing season with Leaf Color Chart (LCC) or Leaf Color Chart
(BWD) and 5) NPK fertilization simultaneously.
Efforts to increase the availability of nitrogen in the soil and uptake in wetland
rice can be done by adding high-quality organic matter, the use of Azotobacter isolates
as biological fertilizers to reduce the decrease in soil health due to the input of synthetic
chemicals.
menyerap unsur Nitrogen (N) dalam saat pemberian pupuk dan mengalami
jumlah yang terbatas, sehingga Nitrogen penurunan hingga sampai hari ke empat
(N) yang yang tidak diserap oleh tanaman (Das et al., 2009 dalam Triyono et al.,
padi akan mengalami proses volatilisasi, 2013). Puncak jumlah konsentrasi NO3-
pencucian air irigasi, dan leaching. pada aliran subsurface setelah tiga hari
Akumulasi nitrat dalam lapisan tanah pemberian pupuk Nitrogen (N). Aplikasi
yang relatif tinggi yang mempunyai pupuk Nitrogen (N) pada lahan
potensi terjadinya leaching menyebabkan pertanian dengan irigasi akan mengalami
konsentrasi nitrat bergerak ke lapisan kehilangan Nitrogen (N) yang akan larut
tanah yang lebih dalam dan mencapai dalam air irigasi atau air permukaan.
permukaan air tanah. Aplikasi irigasi Aplikasi irigasi dan curah hujan
dengan penggenangan petak sawah akan merupakan faktor yang mempercepat
mempercepat proses leaching dengan terjadinya kehilangan NO3-, Nitrogen (N)
melarutkan nitrat yang terdapat pada pada zona perakaran dalam tanah melalui
lapisan tanah dan melarutkan nitrat yang proses leaching yang bergerak melalui
terdapat pada permukaan tanah yang zona tidak jenuh air. Pemberian pupuk
menyebabkan peningkatan konsentrasi pada awal musim hujan akan
nitrat pada air permukaan. Penggunaan menyebabkan konsentrasi nitrat yang
pupuk anorganik menyebabkan mengalami leaching relatif tinggi, sehingga
kandungan unsur-unsur hara dalam tanah konsentrasi emisi gas N2O yang
meningkat dan hal tersebut dapat dihasilkan relatif kecil (Zhou et al., 2012
membantu pertumbuhan tanaman padi dalam Triyono et al., 2013). Hal tersebut
dengan cepat serta meningkatkan hasil disebabkan karena kurang tersedianya
produksi pertanian. Produktivitas lahan nitrat pada zona reduktif yang
pertanian yang meningkat tersebut hanya merupakan bahan utama pembentukan
akan berlangsung dalam waktu yang tidak gas N2O dalam proses denitrifikasi.
lama, karena penggunaan pupuk Tingkat nitrifikasi yang paling tinggi
anorganik terus-menerus akan terjadi pada lapisan tanah bagian atas dan
menyebabkan perubahan struktur tanah, akan semakin berkurang dengan
pemadatan, kandungan unsur hara dalam bertambahnya kedalaman lapisan zona
tanah menurun, dan pencemaran tidak jenuh air (unsaturated zone) (Zhang et
lingkungan. Salah satu pengaruh al., 2009 dalam Triyono et al., 2013).
penggunaan pupuk anorganik pada usaha Penggunaan pupuk kimia yang
pertanian adalah akumulasi residu unsur - berlebihan dapat menyebabkan terjadinya
unsur kimia seperti N, P, dan K dalam degradasi lahan seperti penurunan C
tanah akibat dari pemakaian pupuk organik tanah yang akan berdampak pada
anorganik yang berlebihan dan terus- kurang efisiennya pemupukan yang telah
menerus. Sekitar 50% nitrogen,40% - dilakukan, termasuk pemupukan N.
75% potassium, dan 5% - 25% fosfat Pemupukan Nitrogen (N) untuk tanaman
mengendap di lahan pertanian, pada padi dengan pupuk urea kurang efisien,
tubuh perairan dan air tanah (Triyono, et apalagi pada kondisi tanah tergenang,
al., 2013). Konsentrasi NH4+ pada tanah selain itu, pemupukan dengan pupuk
dan air permukaan yang maksimal terjadi anorganik yang berlebihan dapat
pada tiga hari setelah pemberian pupuk menyebabkan adanya residu yang
dan konsentrasi NH4+ mengalami membahayakan keseimbangan ekosistem
penurunan setelah tiga hari tersebut serta (Himawan, 2011).
konsentrasi nitrat yang paling tinggi pada
176
Penggunaan pupuk organik saat ini input bahan kimia sintetik. Azotabacter
diperuntukkan untuk mengurangi dikenal sebagai agen pemfiksasi
degradasi lahan disamping memperbaiki dinitrogen (N2), yang dapat
kondisi lahan sawah dengan jalan mengkonversi dinitrogen menjadi
penyediaan unsur hara bagi tanaman ammonium melalui reduksi elektron dan
padi. Salah satu cara untuk protonasi gas nitrogen. Azotobacter
mengembalikan kondisi kesuburan tanah merupakan bakteri penambat Nitrogen
seperti semula adalah dengan (N) non simbiotik, hidup bebas di daerah
menambahkan bahan organik ke tanah perakaran tanaman, tidak bersimbiosis
pertanian dan mengurangi penggunaan dengan tanaman tertentu seperti halnya
pupuk kimia. Bahan organik dapat pada Rhizobium dengan tanaman legum.
diperoleh dari pupuk organik yang dibuat Pemanfaatan Azotobacter sebagai salah
dari berbagai jenis bahan, antara lain; sisa satu species rizobakteri tidak hanya
panen (jerami, brangkasan tanaman sebagai sumber hara nitrogen, tetapi juga
legume (kacang tanah dan kedelai), menghasilkan fitohormon (auksin,
tongkol jagung, bagas tebu, dan sabut sitokinin dan giberelin) yang dapat
kelapa, serbuk gergaji, kotoran hewan, dimanfaatkan oleh tanaman. Beberapa
limbah media jamur, limbah pasar, keuntungan dengan memanfaatkan
rumah tangga, dan pabrik, serta pupuk Azotobacter ini adalah; a) tidak
hijau (Yang, 2001 dalam Syam’un et al., berbahaya bagi lingkungan, b)
2012). Selanjutnya Alwi dan Nazemi, penggunaannya tidak menimbulkan
2000 dalam Syam’un et al., 2012, pencemaran, c) harga relatif murah, dan
menyatakan bahwa limbah tanaman d) teknologinya sederhana (Syam’un et al.,
seperti jagung, padi, kacang tanah, dan 2012).
sabut kelapa sangat berpotensi sebagai Tindakan alternatif lain dalam
sumber hara. Potensi limbah pertanian peningkatan ketersediaan unsur Nitrogen
dari sisa tanaman (pangkasan (N) dalam tanah, antara lain dengan
tanaman/brangksan legum), sisa hasil penambahan bahan organik seperti
panen, dan kotoran ternak (ternak besar seresah tanaman berkualitas tinggi.
dan ternak unggas), dapat dijadikan Menurut Himawan, 2011 bahwa
sebagai sumber bahan organik. Bahan pemberian pupuk anorganik, pupuk
baku organik tersebut, terlebih dahulu kandang sapi dan seresah sengon
dilakukan penanganan, salah satunya (Paraserianthes falcataria L.) dapat
adalah pembuatan kompos. Menurut meningkatkan Nitrogen (N) total tanah,
Dachlan, Zakaria, Pairunan dan Syam’un, Nitrogen (N) total tertinggi (0,07%)
2012 dalam Syam’un et al., 2012 bahwa dicapai oleh pemberian 45% pupuk
aplikasi kompos jerami padi dan kandang sapi + 100% dosis rekomendasi
inokulasi Azotobacter sp. 5.0 L ha-1 + Seresah sengon 5% bobot pupuk
meningkatkan hasil gabah kering panen kandang sapi, pemberian pupuk
per hektar sebesar 34,65% dan hasil anorganik, pupuk kandang sapi dan
gabah kering giling per hektar sebesar seresah sengon (Paraserianthes falcataria
37,99%. Selain itu, dalam upaya efisiensi L.) dapat meningkatkan serapan
penggunaan pupuk khususnya nitrogen Nitrogen (N) tanaman padi (Oryza sativa
pada pertanaman padi adalah L.). Serapan N tertinggi (0,549%) dicapai
pemanfaatan isolat bakteri Azotobacter oleh pemberian 42,5 gr/tanaman pupuk
sebagai pupuk hayati guna mengurangi kandang sapi + 100% dosis rekomendasi
penurunan kesehatan tanah akibat adanya + Seresah sengon 7,5% bobot pupuk
178
Patti, P.S. Kaya, E dan Silahooy, C.H. Triyono A, Purwanto dan Budiyono.
2013. Analisis Status Nitrogen 2013. Efisiensi Penggunaan Pupuk
Tanah Dalam Kaitannya Dengan N Untuk Pengurangan Kehilangan
Serapan N Oleh Tanaman Padi Nitrat Pada Lahan Pertanian.
Sawah Di Desa Waimital, Prosiding Seminar Nasional
Kecamatan Kairatu, Kabupaten Pengelolaan Sumber Daya Alam
Seram Bagian Barat. Jurnal dan Lingkungan 2013.
Agrologia, Vol. 2, No. 1, 2013,
Hal. 51-58.