You are on page 1of 126

Belajar Islam dengan Fun & Respect

Games Mentoring
Islam
Kumpulan Aplikasi Games
dalam Kegiatan Mentoring
Islam

oleh Aiman Ghalib

© 2011 Garuda Publishing


Games Mentoring Islam
Kumpulan Aplikasi Games dalam Kegiatan Mentoring Islam

oleh Aiman Ghalib

Buku ini ditulis seorang penyusun buku yang best seller.


Lulusan dari universitas terkenal di Indonesia. Pengalaman
sebagai praktisi mentoring. Tentu saja menjadikan isi buku
ini sangat berbobot. Buku ini unik dan praktis. Sangat cocok
bagi mentor atau praktisi pendidikan.
Mari kita doakan, semoga penulis tetap berkarya,
dimudahkan segala urusannya, dihindarkannya dari neraka
dan dimasukkannya ke surga-Nya. Amien!!!
Games Mentoring Islam

© 2011 Garuda Publishing

All rights reserved. No parts of this work may be reproduced in any form or by any means - graphic, electronic, or
mechanical, including photocopying, recording, taping, or information storage and retrieval systems - without the
written permission of the publisher. We always give permission for Allah ways & dawah. Don't worry!

Products that are referred to in this document may be either trademarks and/or registered trademarks of the
respective owners. The publisher and the author make no claim to these trademarks.

While every precaution has been taken in the preparation of this document, the publisher and the author assume no
responsibility for errors or omissions, or for damages resulting from the use of information contained in this document
or from the use of programs and source code that may accompany it. In no event shall the publisher and the author be
liable for any loss of profit or any other commercial damage caused or alleged to have been caused directly or
indirectly by this document.

Printed: February 2011 in (Karawang -INDONESIA)

Special thanks to:


Publisher
Asad Allah SWT, Rasulullah SAW, all the people who contributed to this
document, my lovely wife, to mum and dad, to my sisters and
brothers, to the graphic artist who created this great product logo
Managing Editor on the cover page (you did a great work), to Indonesian people and
Gavin all moslems in the world.

Technical Editors
Basil
Na'amah

Cover Designer
Zufar

Team Coordinator
Haidar

Production
Garuda Publishing
I Games Mentoring Islam

Daftar Isi
Foreword 1

Bab I Pendahuluan 3

Bab II Penggunaan Games dalam Mentoring Islam 5


1 Bagaimana menggunakan
...................................................................................................................................
games dalam Mentoring Islam? 6
Langkah 1. Tentukan
..........................................................................................................................................................
Game yang Tepat. 6
Langkah 2. Persiapan
..........................................................................................................................................................
Matang 7
Langkah 3. Perkenalan
..........................................................................................................................................................
yang Antusias 8
Langkah 4. Membagi
..........................................................................................................................................................
Kelompok 8
Langkah 5. Anda ..........................................................................................................................................................
Sebagai Fasilitator: Perhatikan Jalannya Games 9
Langkah 6. Pengambilan
..........................................................................................................................................................
Hikmah 10
Langkah 7. Merayakannya
.......................................................................................................................................................... 11
Langkah 8. Evaluasi
..........................................................................................................................................................
Perbaikan 11
Daftar Ceklist..........................................................................................................................................................
Yang Dapat Membantu Anda Mempersiapkan Game 12

Bab III Dari Mana Datangnya Lintah? 14

Bab IV Kenalan Yuk! 18

Bab V Teman Baru 21

Bab VI Sisi Muliamu 24

Bab VII Khusus Untukmu 27

Bab VIII Menyatu Dengan Teman 30

Bab IX Curah Pikiran Kelompok 33

Bab X Kerja 36

Bab XI Doa 39

Bab XII Ikhlas Berdoa 41

Bab XIII Ayo Berhitung 45

Bab XIV Keutamaan Ilmu 49

Bab XV Cara Belajar 52

Bab XVI Ulangannya Batal 55


1 Worksheet ................................................................................................................................... 56

© 2011 Garuda Publishing


II

Bab XVII KIASTREVITA 59

Bab XVIII Bergembira Dengan Kreativitas 61

Bab XIX Apa yang Kamu Lihat? 64

Bab XX Belah Kreatif 67

Bab XXI Kue Tart 71

Bab XXII Who Am I ? 75


1 Lembar 1 ................................................................................................................................... 76
2 Lembar 2 ................................................................................................................................... 77
3 Lembar 3 ................................................................................................................................... 78

Bab XXIII Bagaimana Orang Lain Melihat Saya 80

Bab XXIV Menentukan Tujuan 83

Bab XXV Kenali Diri dalam Berkomunikasi 86


1 Worksheet ................................................................................................................................... 88

Bab XXVI Komunikata 90

Bab XXVII Berbicara Tanpa Melihat 93

Bab XXVIII Pesan Gambar 96

Bab XXIX Bertengkar dengan Teman 99

Bab XXX Ceritakan Pengalamanmu 101

Bab XXXI Memikirkan Keputusan 104


1 Worksheet ................................................................................................................................... 106

Bab XXXII Memiliki Keputusan 108

Bab XXXIII Suit Game 111

Bab XXXIV Guru Favorit 114

Bab XXXV Daftar Pustaka 116

© 2011 Garuda Publishing


III Games Mentoring Islam

Index 117

© 2011 Garuda Publishing


Foreword 1

...... Allah menjanjikan kepada orang-orang yang beriman


dan mengerjakan amal yang saleh di antara mereka
ampunan dan pahala yang besar.
(QS. Al Fath 48:29)

© 2011 Garuda Publishing


Games Mentoring Islam

Bab

I
Pendahuluan
Pendahuluan 3

Bab 1. Pendahuluan
Alhamdulillah. Tiada daya upaya kecuali dari Allah saja. Salam dan shalawat kepada Nabi
junjungan kita, teladan dalam kehidupan kita, Nabi Muhammad SAW, keluarganya, para
sehabat dan generasi penerusnya sampai akhir zaman. Saya ucapkan salam bahagia kepada
anda pembaca dan penggemar aplikasi game dalam pembelajaran. Selamat bergabung dalam
barisan mentor dengan metode accellerated learning. Suatu metode yang menekankan pada
slogan "Learning by doing and Learn how to learn". Learning by doing berarti setiap mentee
terlibat dalam kegiatan dan mengambil pelajaran dari setiap game. Learn how to learn berarti
setiap orang (mentor dan mentee) berniat meningkatkan kualitas dirinya dalam setiap game.
Jadi terbayang ya … setiap mentor dan mentee itu berorientasi belajar dan bermotivasi
prestasi demi ridho Ilahi.
Buku ini tidak sekedar saya susun begitu saja, tetapi ada semacam pemikiran untuk tampil
lebih fokus dan mudah dimengerti. Sehingga ada penambahan suplemen materi pada beberapa
game untuk membantu mentor lebih memahami tujuan game yang akan dilakukan. Game-
game dalam buku ini mencakup beberapa kelompok tema, yaitu Aqidah, Konsep Diri, Sikap,
Komunikasi, Doa, Pemain Tim, Berpikir, Pengambilan Keputusan, Belajar dan Mengajar.
Selanjutnya, untuk mempermudah anda menggunakan game dalam buku ini saya berikan cara
jitu bagaimana menggunakan games.
Akhirulkalam, untuk segala kekurangan dan kelebihannya, saya mohon maaf.

Karawang, Februari 2011

Aiman Ghalib

© 2011 Garuda Publishing


Games Mentoring Islam

Bab

II
Penggunaan Games dalam Mentoring Islam
Penggunaan Games dalam Mentoring Islam 5

Bab 2. Penggunaan Games dalam Mentoring Islam


Sebelumnya bagi anda yang masih awam terhadap mentoring, mungkin ada pertanyaan apa itu
mentoring? Kami akan beri penjelasan sedikit mengenai hal ini.

Mentoring menurut Smith (2003) adalah suatu proses interaksi antara mentor (individu yang
lebih berpengalaman) dengan mentee untuk membantu mengembangkan beberapa hal yang di
antaranya adalah pengembangan diri, pengetahuan dan memperbesar jaringan, serta
pencapaian prestasi dan karir. Mentoring merupakan:
· Hubungan dua arah, interaktif, berbagi ide, dan hubungan sukarela yang berbasis
saling menghormati dan kepercayaan (sebuah sistem dukungan proaktif).
· Bersifat unik, personal dan hubungan yang cukup pribadi; berbeda dengan konsep
hubungan orang tua – anak.
· Suatu jalan membantu siswa/i dalam menemukan jalan hidupnya; berbeda dengan
memberitahu mereka apa yang harus dilakukan (telling them what to do).

Mentoring Agama Islam (dalam Wikipedia.org) adalah kegiatan pendidikan dan pembinaan
agama Islam dalam bentuk pengajian kelompok kecil yang diselenggarakan rutin tiap pekan
dan berkelanjutan. Tiap kelompok pengajian terdiri atas 3-10 orang, dengan dibimbing oleh
seorang pembina. Kegiatan ini sering disebut juga dengan Dakwah Sistem Langsung (DSL).
Kegiatan ini bisa juga dijelaskan sebagai pembinaan agama melalui pendekatan kelompok
sebaya.
Ruswandi dan Adeyasa (2007) menyatakan bahwa mentoring agama Islam merupakan salah
satu sarana tarbiyah islamiyah (pembinaan Islami), yang didalamnya dilakukan pembelajaran
Islam. Orientasi mentoring adalah pada pembentukan karakter dan kepribadian Islami peserta
(syakhsiyah Islamiyah). Tujuan mentoring Islam adalah siswa muslim memperoleh
pemahaman tentang Islam dan bersemangat untuk beribadah kepada Allah dengan benar.
Sedangkan, sasaran mentoring Islam adalah kepada remaja muslim dan dibimbing oleh para
mentor yang terlatih dan terkontrol perkembangannya.

Metode yang digunakan dalam pelaksanaan mentoring agama Islam yang diterapkan oleh
Yayasan Iqro Club (dalam Yuwono et al. 2006) adalah sebagai berikut:
1. Pelaksanaan mentoring harus menarik (fun)
2. Pelaksanaan mentoring harus selalu segar (fresh)
3. Peserta mencurahkan perhatian sepenuhnya pada proses mentoring (focus)
4. Hubungan mentor dan peserta mentoring selayaknya teman sebaya (friendly)

Mengapa games diperlukan dalam kegiatan mentoring Islam?


1. Ice breaker, memecah kebekuan mentoring. Dalam pemberian materi yang bersifat
monoton dapat meningkatkan kejenuhan peserta, nah disinilah kita memerlukan game
untuk memecah suasana beku menjadi lebih akrab.
2. Melibatkan mentee dalam mentoring. Kalau mentee hanya duduk-diam saja sepanjang
mentoring, sepertinya monoton dan kurang interaksi. Mentoring membutuhkan
interaksi antara mentor dan mentee, dalam game interaksi itu akan diasah dan
membangun hubungan lebih lanjut.
3. Penguatan pemahaman dalam materi yang diberikan. Dengan mendengar, mungkin

© 2011 Garuda Publishing


6 Games Mentoring Islam

kita hanya menyerap pelajaran 10% saja, ditambah dengan melihat bertambah pula
tingkat penyerapannya, apalagi dengan mengalami (pengalaman). Game melibatkan
banyak indera kita untuk menyerap suatu pelajaran, tentu lebih banyak pelajaran yang
didapatkan.

Ciri-ciri game (dalam buku Games for Islamic Mentoring) adalah sebagai berikut:
1. Singkat. Tidak membutuhkan waktu yang panjang sehingga memakan waktu satu jam
lebih.
2. Membutuhkan sedikit biaya.
3. Partisipatif. Melibatkan mentee dalam kegiatannya.
4. Menggunakan alat bantu yang sederhana seperti spidol, alat-alat tulis, kertas koran
atau korek api.
5. Resiko gagal rendah karena permainan sangat bertumpu pada mentor sebagai wasit.
Sehingga kepandaian mentor dalam menyajikan game sangat penting.
6. Adaptasi yang mudah akan modifikasi dan penyesuaian pada tujuan.
7. Tujuan game itu bersifat mikro atau lebih spesifik (single focus) dari materi umum
yang disajikan.

2.1 Bagaimana menggunakan games dalam Mentoring Islam?


Berikut ini ada beberapa langkah yang perlu dilalui untuk menyajikan game dengan baik.
Langkah-langkah ini untuk memandu anda dalam penyajiannnya.
2.1.1 Langkah 1. Tentukan Game yang Tepat.
Menentukan game yang tepat adalah langkah pertama yang harus anda pikirkan. Apakah
sudah sesuai dengan tujuan mentoring kali ini? Atau tidak? Manakah yang harus saya pilih.
Termasuk juga ketersediaan waktu anda untuk memahami isi game dan melaksanakannya.
Kita harus mengutamakan suasana kondusif untuk belajar bagi mentee sehingga game menjadi
akselerator untuk lebih meningkatkan pemahaman mentee.
Dalam accelerated learning yang difokuskan adalah hasil bukan pada aktifitas itu sendiri.
Hanya memang, untuk memperoleh hasil yang baik diperlukan proses yang baik. Oleh karena
itu menentukan game yang tepat adalah langkah awal yang penting bagi proses pembelajaran
mentoring selanjutnya.
Berikut ini beberapa pertanyaan yang harus anda jawab untuk membantu anda menentukan
game yang tepat.
1. Apa tujuan dari game ini? Apakah berhubungan dengan materi yang akan anda berikan
sekarang?
2. Apakah gamenya menyenangkan?
Menyenangkan bukan berarti harus tertawa, tetapi lebih pada membangun keterbukaan
antara mentor dan mentee. Ada ilustrasi begini. Bila temanmu mencubit anda.
Bagaimana rasanya? Sakit bukan? Bila temanmu hendak mengulangi lagi
perbuatannya padamu yaitu mencubit dirimu. Saya tebak, anda pasti akan berusaha
menghindar dari usaha mencubit anda kedua kalinya. Begitulah biasanya orang
bertindak, bila ia mendapat pengalaman menyakitkan, maka kecendrungan dirinya
dalam menghadapi kejadian yang sama di masa depan adalah menghindarinya sebisa
mungkin. Seperti orang memakan makanan jenis baru, tapi akhirnya perutnya mulas

© 2011 Garuda Publishing


Penggunaan Games dalam Mentoring Islam 7

dan mencret-mencret, maka kecendrungan selanjutnya tentu ia kapok memakan


makanan itu dan berusaha menghindari memakan makanan itu di masa yang akan
datang.
Tetapi bagaimana bila anda ditawari makanan baso yang paling enak di Indonesia.
Mendengar saja sudah menggiurkan. Apalagi bila anda sudah mencicipinya dan
memang betul sedap, tentu anda akan memakannya dengan sepuas-puasnya. Dan saya
yakin minggu depannya atau bulan depan atau tahun depan, bila anda ditawari
makanan baso itu lagi, anda akan mengatakan "ya". Atau malah tidak perlu menunggu
lagi kapan anda akan ditawari, tapi anda akan berinisiatif mendatangi warung baso itu
lain waktu. Begitulah manusia bila ia merasakan nikmatnya, ia punya kecendrungan
untuk mengulanginya. Pun sebaliknya, bila ia mendapat rasa sakit, maka ia punya
kecendrungan untuk menghindarinya.
3. Apakah game ini mudah dilakukan pada grup mentoring kali ini? Beda mentee, beda
pula tingkat intelektualnya. Biasanya model game teka-teki lebih mudah ditangkap
oleh mentee dengan tingkat intelektual yang di atas rata-rata.
4. Apakah waktunya cukup untuk menjelaskan gamenya, dan menjalankan kegiatannya
serta pengambilan hikmahnya sampai selesai? Perhatikan waktunya!
5. Apakah game ini dapat menimbulkan rasa antipati setiap orang?
Antipati adalah lawan dari simpati. Isi dari game yang menyinggung perasaan mentee
dapat menimbulkan rasa antipati. Selain itu, antipati dapat disebabkan karena anda
bersikap sok berkuasa atas mentee dan mentee belum menganggap anda layak
memberikan perintah seperti layaknya komandan terhadap prajurit. Contoh komentar
antipati: "Baru kenal aja udah keluar nasihat nglarang gini dan gitu, gimana nanti
kelanjutannya", ujar mentee dalam hati.
6. Apakah kamu paham gamenya dan antusias menyampaikannya pada mentee?

Bila jawabanmu adalah (1) game ini cocok dengan materi yang akan anda sampaikan, (2)
gamenya cukup menyenangkan dan (3) mudah dilakukan, (4) waktunya cukup, (5) tidak
antipati, (6) anda paham gamenya dan antusias melakukannya, maka anda telah menemukan
game yang tepat.

2.1.2 Langkah 2. Persiapan Matang


Selamat!!! Anda telah menemukan game yang tepat. Sekarang yang perlu kita lakukan adalah
persiapan yang matang. Yup, persiapan matang didahului dengan latihan. Ada pepatah
"latihan akan menjadikan itu sempurna", tapi bagi saya "latihan yang terevaluasi akan
menjadikan itu lebih baik". Karena bila latihan saja, hasilnya adalah kebiasaan. Dan kebiasaan
belum menjamin keberhasilan, tapi perbaikan yang terus menerus yang akan menjadikan itu
lebih baik. So, persiapan matang adalah berupa latihan yang terus-menerus memperbaiki
kekurangannya.
Untuk melakukan persiapan matang terutama bagi anda yang baru mengenal game, ada
baiknya anda menjawab pertanyaan berikut:
1. Apakah anda sudah membaca beberapa kali game yang akan anda lakukan dan paham
setiap langkahnya?
2. Apakah anda sudah menyiapkan alat dan bahannya?
3. Apakah anda sudah melakukan latihan untuk game tersebut sehingga anda dapat

© 2011 Garuda Publishing


8 Games Mentoring Islam

memperkirakan berapa lama waktunya menurut versi anda? Versi waktu dalam buku
belum tentu sesuai dengan versi dari waktu anda, karena pengaruh faktor kecepatan
fasilitator dalam membawakan game dan kemampuan mentee dalam memahami setiap
langkah game.
4. Apakah anda dapat memperkirakan masalah yang mungkin terjadi ketika game akan
dilangsungkan? Apa rencana tindakan anda dalam menghadapi kemungkinan masalah
itu?
5. Apakah anda sudah mempersiapkan pertanyaan hikmah dan komentarnya?
6. Apakah anda sudah merencanakan untuk membagi mentee menjadi beberapa
kelompok? Bila kehadiran mentee hanya setengah, apa rencana anda? Apa metode
pengelompokkan anda? Ingat dalam game, kita mengharapkan mentee menjadi bagian
dari kelompok mentoring.
7. Apakah anda akan memberikan hadiah? Bila Ya. Apa dan berapa banyak hadiahnya?
Memberikan hadiah kepada mentee dari keberhasilan game akan memberikan rasa
menyenangkan dan mendorong untuk memperkuat hubungan antara anda dan mentee.
8. Pertanyaan terakhir, apakah anda senantiasa menanamkan dalam diri anda niat ikhlas
beribadah kepada Allah dalam aktivitas ini? Keikhlasan adalah salah satu dasar
amalan penting kita.

Bila anda sudah mempersiapkan dari semua pertanyaan di atas, anda berarti siap untuk
langkah selanjutnya.

2.1.3 Langkah 3. Perkenalan yang Antusias


Anda telah menemukan game yang tepat dan sudah berlatih menggunakannya. Sekarang tugas
anda adalah melaksanakannya. Langkah pertama tentu adalah perkenalan. Perlu anda ketahui,
bila pada pertemuan sebelumnya mentee antusias mengikuti game, maka pertemuan
selanjutnya biasanya mentee antusias pula mengikutinya. Anda tidak perlu mengeluarkan
energi yang besar untuk melakukannya. Tapi bila pada game sebelumnya mentee tampak tidak
antusias, maka pada pertemuan selanjutnya anda harus mengeluarkan energi ekstra untuk
antusias. Karena mungkin mentee merasa game sebelumnya hanyalah kegiatan membosankan
dan bodoh untuk dilakukan, termasuk untuk game yang sekarang.
Lain lagi halnya bila ini adalah pertama kalinya mentee mencicipi game dalam mentoring,
biasanya mentee akan kurang nyaman. Ciri-ciri mukanya bingung, bengong, atau malah
nyengir kuda. Tapi jangan khawatir, tetap dengan rencana anda. Sekali mereka mengerti dan
paham permainannya, insya Allah mereka akan menyambut anda.
Kapanpun anda akan menggunakan game dalam mentoring, rasa antusias anda adalah
penting. Antusias berarti bersemangat dan mengeluarkan energi tubuh yang memancar ke
sekeliling anda. Sehingga setiap mentee dapat merasakan antusias anda dan turut serta dalam
game.

2.1.4 Langkah 4. Membagi Kelompok


Beberapa game dalam buku ini ada yang perlu membentuk kelompok. Apa fungsi
pengelompokkan? Pengelompokkan dapat membantu mentee belajar lebih cepat karena
interaksinya dengan mentee lain. Selain itu, kita jadi lebih mudah mengelola permainan yang

© 2011 Garuda Publishing


Penggunaan Games dalam Mentoring Islam 9

akan dilangsungkan. Kami sarankan, untuk game yang waktunya singkat, pembagian
kelompok cukup 2 s.d. 4 orang per kelompok. Untuk game yang waktunya lebih lama dan
kompleks dapat dibagi 5 s.d 7 orang per kelompok. Bila mentee berjumlah sekitar 12 orang,
kita dapat bagi menjadi 3 s.d. 4 kelompok dengan anggota 3 s.d. 4 orang per kelompok.
Karena bila 12 mentee itu kita bagi dua kelompok dengan 6 orang per kelompok saja, maka
akan timbul masalah persepsi "Kelompok Menang dan Kalah" dalam game. Tentu saja
persepsi ini kurang kondusif bagi pembelajaran.
Pembagian kelompok yang hanya berdasarkan kedekatan tempat duduk, kami rasa itu hanya
mempererat sesuatu yang sudah terjalin erat. Karena mentee biasanya duduk berdekatan
dengan mentee yang lebih dikenalnya. Kita perlu mencoba mentee untuk bekerja dengan
mentee lain yang dirasa kurang dikenalnya, karena bisa jadi perilakunya akan berbeda bila
dibandingkan ia berkelompok dengan yang sudah dikenalnya. Dan ini baik bagi pembelajaran
sosial mentee. Nah, bagaimana pembagian kelompok yang kreatif, ada cara-cara yang dapat
anda lakukan diantaranya:
1. Permen aneka rasa. Pembagian kelompok ini berdasarkan persamaan permen yang
didapat mentee. Permen sudah diatur kelompoknya dengan jumlah mentee. Bila 4
kelompok, berarti 4 jenis permen berbeda. Setiap mentee mengambil permen dalam
kantong dengan mata tertutup. Yang akhirnya, kita mendapatkan 4 kelompok mentee.
2. Tanggal lahir. Setiap mentee menyebutkan tanggal lahirnya dan mentor mencatatnya
berdasarkan deret waktu. Bila anda perlu 4 orang per kelompok, maka 4 orang pertama
dari list itu menjadi kelompok pertama. 4 orang selanjutnya menjadi kelompok kedua,
dan seterusnya.
3. Angka berulang. Pembagian kelompok berdasarkan angka yang sama disebutkan
mentee. Misalnya kita mau membagi mentee menjadi 3 kelompok, maka kita meminta
mentee untuk berhitung mulai dari 1 s.d. 3. Mentee pertama menyahut satu, mentee
kedua menyahut dua, mentee ketiga menyahut tiga, mentee keempat menyahut satu,
mentee kelima menyahut dua, dan seterusnya. Nah mentee yang menyahut satu
menjadi kelompok satu, mentee yang menyahut dua menjadi kelompok dua, dan
seterusnya.

2.1.5 Langkah 5. Anda Sebagai Fasilitator: Perhatikan Jalannya Games


Ketika games dimulai bukan berarti anda dapat duduk santai dan melakukan pekerjaan lain.
Itu salah, justru anda harus memperhatikan dengan seksama jalannya games. Khawatir, kalau-
kalau ada pertanyaan spontan, kesalahan melakukan permainan, kebingungan mentee dan lain-
lain yang harus anda tanggapi segera. Selain itu anda juga harus mengingatkan waktu
permainan, sudah sampai berapa lama nih.
Di bawah ini beberapa poin penting yang harus diperhatikan mentor di langkah ini:
1. Tugas penting anda sebagai fasilitator adalah membuat mentee merasa nyaman dalam
permainan dan mendapatkan pengalaman belajar yang baik.
2. Jalankan permainan dengan mulus.
3. Memperhatikan dan mengingat perilaku mentee dalam menjalankan permainan. Ini
bermanfaat untuk sesi pengambilan hikmah, dimana perilaku mereka dapat dijadikan
bahan pelajaran.
4. Selanjutnya, menjaga permainan tetap sesuai rencana dan mentee fokus pada tujuan
belajar. Kita mungkin senang menjalankan beberapa jenis games, tapi lupa terhadap

© 2011 Garuda Publishing


10 Games Mentoring Islam

tujuan awalnya.
5. Tugas penting lainnya, adalah memastikan alat dan bahan yang diperlukan dalam
permainan tersedia dengan baik. Antusias mentee dalam game dapat menurun gara-
gara kekurangan alat permainan.
6. Terakhir, tugas anda adalah menjaga waktu yang berjalan dalam game. Bila rencana
waktunya 15 menit, maka siapkan 15 menit.

2.1.6 Langkah 6. Pengambilan Hikmah


Permainan berakhir dan …. berhasil sukses. Mentee senang dan telah belajar sebagaimana
seharusnya, tapi …. tugas anda belum selesai. Masih ada lagi yang penting yang harus anda
selesaikan, yaitu pengambilan hikmah. Dan inilah biasanya yang terlewatkan.
Pengambilan hikmah merupakan bagian pembelajaran di mana mentor menghubungkan
permainan dengan dunia nyata. Dan inilah yang sangat penting. Bagian ini mentee
merefleksikan dirinya dari pengalaman permainan. Mentor mengajukan beberapa pertanyaan
pada mentee. Pertanyaanya dapat berupa (pertanyaan hikmah dapat dilihat dalam setiap
game):
1. Dalam permainan tadi yang kita lakukan, bagian apa yang paling sulit dilakukan?
Yang mudah? Mengapa?
2. Menurut kalian, apa yang terpikirkan dari permainan tadi? Mengapa?
3. Apa yang sudah kalian pelajari dari permainan itu?
4. Dan lain-lain

Dalam mengajukan pertanyaan, anda harus betul-betul mengemas pertanyaan hikmah menjadi
sesuatu yang mudah dipahami agar mentee tahu dan mudah untuk menjawabnya.
Contoh:
Pertanyaan Hikmah versi Buku: Bagian mana yang paling menyenangkan dalam kegiatan
ini?
Pertanyaan Hikmah versi Mentor: Menurut kalian, pada bagian mana yang paling
mengasyikkan dari permainan tadi?
Terasa perbedaannya? Nah selanjutnya berilah kesempatan sedikit waktu untuk berpikir dan
segera menanggapi mentee yang bersemangat menjawabnya.
Selanjutnya, dengarkanlah setiap jawaban mentee itu. Setidaknya ada 2 jawaban mentee, baru
kemudian mentor dapat mencoba mensintesis dan menggabungkan jawaban-jawaban itu
dalam suatu bentuk pelajaran hikmah. Sekali lagi, jawaban beberapa mentee dihubungkan
oleh mentor dan digabungkan dalam suatu hikmah. Disinilah diperlukan kepandaian mentor
dalam menangkap setiap jawaban mentee untuk diformulasikan dalam bentuk hikmah.
Kuncinya adalah MENDENGARKAN.
Mentor harus memimpin sesi pengambilan hikmah, dan memandu mentee untuk mendapatkan
pelajaran yang ia tidak dapatkan di dalam permainan ini saja. Setiap jawaban mentee, jangan
kita salahkan. Sesi ini bukan menilai jawaban mentee salah atau benar, tapi untuk
merefleksikan pengalaman yang baru saja dia dapatkan untuk kita hubungkan dengan tujuan
game dalam bentuk hikmah. Dalam sesi ini, anda dapat juga mengambil contoh perilaku
mentee yang baru saja dilakukan untuk didapatkan suatu hikmah. Bila perilaku buruk yang
diambil contoh, maka lindungi si mentee dengan tidak menyebut namanya atau menunjuk
orangnya. "Ada di antara kalian yang melakukan begini-begitu dll". Bila perilaku baik yang

© 2011 Garuda Publishing


Penggunaan Games dalam Mentoring Islam 11

diambil contoh, maka beri penghargaan dalam bentuk tepuk tangan dll, dan tunjuklah
orangnya atau kelompoknya.
Selanjutnya, mentee harus dapat kita ajak menuju kata "AHA" … adalah suatu bentuk
pelajaran baru yang terhubung begitu saja dalam benak mentee. OYA … bener juga kata
kakak mentor ini. Biasanya mentee menganggukkan kepalanya berkali-kali. Tanda dia
mendapatkan pelajaran.

2.1.7 Langkah 7. Merayakannya


Sesi pengambilan hikmah telah usai, sekarang saatnya kita meranyakan kesuksesan permainan
ini. Bila hasil permainan ada yang menang, maka saatnya perayaan pemenang. Bila kita punya
anggaran untuk pemenang, maka berikanlah dengan meriah. Yeee.
Tapi bila anda tidak ada anggaran cukup besar atau modal cekak, jangan khawatir. Sebuah
permen pun tak masalah. Pakailah daya kreatif anda untuk dapat tetap memberikan
penghargaan tanpa mengurangi esensi games tersebut. Saran dan ide yang dapat membantu di
antaranya:
1. Selembar kertas sertifikat yang dapat anda buat di komputer dan di cetak printer dalam
waktu singkat (persiapkan sebelum games)
2. Kupon gratis belanja atau makan di kafe.
3. Stiker lucu, gaul dan islami.
4. Kaset Nasyid, MP3, VCD, dan DVD Islami

2.1.8 Langkah 8. Evaluasi Perbaikan


Sukses dahsyat! Anda telah berhasil menjalankan games dengan baik dan sukses sesuai
dengan harapan anda. Games sebagai suplemen dari acara mentoring, tentu saja setelah
games, aktivitas harus kembali pada tujuan mentoringnya. Kembali ke laptop! Begitulah kira-
kira kita membawa suasana pada sesi mentoring ini. Setelah anda menyelesaikan kegiatan
mentoring pada hari itu, cobalah untuk mengevaluasi games yang telah anda lakukan tadi.
Sekarang ambil posisi relaks dan tanyakan pada diri anda sediri.
1. Apakah gamenya sudah berjalan sesuai dengan rencana?
2. Apakah anda memerlukan beberapa modifikasi dari game itu?
3. Apakah mentee menyukainya?
4. Apakah mentee tidak suka permainannya?
Selagi anda masih teringat dengan jelas dari permainan tadi, maka sebaiknya anda segera
mengevaluasi permainan dan hasilnya. Bila anda menyebarkan kertas evaluasi untuk mentee
isi dan dikembalikan pada anda, maka anda dapat segera melihat hasil isian evaluasinya.
Selain itu cobalah ingat-ingat bagaimana setiap mentee merespon permainan itu. Apakah
mereka senang? Apakah mereka bingung? Apakah mereka kesulitan mengikuti proses
langkah-langkah gamenya?
Bila mentee pernah mengalami kebingungan atau game yang dilakukan lebih lama dari yang
diperkirakan, anda mungkin perlu melakukan perbaikan. Bila permainannya bagus, tapi gagal
di saat pengambilan hikmah, maka anda perlu memperbaiki pertanyaan hikmahnya. Selain itu
tinjau kembali game itu, apakah hanya sekedar game yang buang-buang waktu saja yang tidak
mendukung proses belajar mentee.
Selain itu, anda juga perlu meninjau ulang peralatan game anda. Pastikan pada pertemuan

© 2011 Garuda Publishing


12 Games Mentoring Islam

selanjutnya, peralatan tersedia dengan lengkap dan siap digunakan. Anda juga harus secara
kontinu memperbaiki dan meningkatkan kualitas setiap favorit game anda. Suatu game yang
efektif akan kehilangan keindahannya bila anda tidak melakukan perubahan dari waktu ke
waktu.
Akhirnya, sekarang tarik nafas anda dalam-dalam. Tegakkan punggung anda! Mempersiapkan
dan melaksanakan aktivitas game itu memerlukan energi tubuh yang tidak sedikit, namun
hasilnya WOW sungguh bernilai. Ingat sekali lagi, ini hanyalah sebuah permainan kecil,
sedangkan permainan sesungguhnya adalah kehidupan ini. Jadi, bersungguh-sungguhlah.
Allahu Akbar!

2.1.9 Daftar Ceklist Yang Dapat Membantu Anda Mempersiapkan Game


Beri tanda chek (v) di nomor pertanyaan bila sudah dikerjakan!
1. Apa tujuan dari game ini? Apakah berhubungan dengan materi yang akan anda berikan
sekarang?
2. Apakah gamenya menyenangkan?
3. Apakah game ini mudah dilakukan pada grup mentoring kali ini?
4. Apakah waktunya cukup untuk dilakukan, sejak penjelasan permainan sampai pengambilan
hikmah?
5. Apakah game ini dapat menimbulkan rasa antipati setiap orang?
6. Apakah kamu paham gamenya dan antusias menyampaikannya pada mentee?
7. Apakah anda sudah membaca beberapa kali game yang akan anda lakukan dan paham setiap
langkahnya?
8. Apakah anda sudah menyiapkan alat dan bahannya?
9. Apakah anda sudah melakukan latihan untuk game tersebut sehingga anda dapat memperkirakan
berapa lama waktunya menurut versi anda?
10. Apakah anda dapat memperkirakan masalah yang mungkin terjadi ketika game akan
dilangsungkan? Apa rencana tindakan anda dalam menghadapi kemungkinan masalah itu?
11. Apakah anda sudah mempersiapkan pertanyaan hikmah dan komentarnya?
12. Apakah anda sudah merencanakan untuk membagi mentee menjadi beberapa kelompok? Bila
kehadiran mentee hanya setengah, apa rencana anda? Apa metode pengelompokkannya?
13. Apakah anda akan memberikan hadiah? Bila Ya. Apa dan berapa banyak hadiahnya?
14. Apakah anda sudah menentukan kapan dan bagaimana anda memulai game?
15. Apakah anda paham seberapa jauh keterlibatan anda dalam game?
16. Apakah anda sudah menyiapkan alat waktunya (jam atau stop watch)?

© 2011 Garuda Publishing


Games Mentoring Islam

Bab

III
Dari Mana Datangnya Lintah?
14 Games Mentoring Islam

Bab 3. Dari Mana Datangnya Lintah?


Tujuan
Mentee memahami keberadaan dirinya di muka bumi ini dengan mempelajari ayat-ayat Allah
SWT.

Langkah-langkah :
Tahap I :
· Apakah manusia itu hewan yang dapat berfikir? Mari kita buktikan (Kelompokkan
mentee dalam 3 kelompok)
· Masing-masing kelompok diminta memilih satu jenis binatang
· Masing-masing kelompok diminta memberikan penjelasan tentang :
1. Dari mana asal kejadian binatang itu?
2. Untuk apa binatang itu hadir di alam?
3. Apa yang dikerjakannya selama hidup?
4. Apa yang ditinggalkannya, bila mati?

Tahap II :
· Masing-masing kelompok diminta menjelaskan tentang manusia:
1. Dari mana asal kejadiannya?
2. Untuk apa hadir di dunia?
3. Apa yang akan dikerjakannya?
4. Apa yang ditinggalkannya, bila ia meninggal?

Pertanyaan Hikmah
1. Dapatkah kalian bedakan antara binatang dengan manusia? Jelaskan!
2. Apakah kita ada di dunia ini adalah karena kebetulan? Jelaskan!
3. Perumpamaan saja, manakah yang diciptakan terlebih dahulu, telur ayam atau induk
ayam? Jelaskan! Induk ayam karena induk ayam yang menelurkan dan merawat
telurnya sehingga menetas. Telur ayam tidak bisa merawat dirinya, tentu akan mati.
4. Apa arti kehidupan kita di dunia ini? Ditekankan memahami arti kehidupan karena
penciptaan dirinya ke dunia ini bukan sekedar main-main saja tapi memiliki
keunggulan yang akan dipertanggung-jawabkan. (QS. Al-Mu'minun (23) : 115 – 118 ;
Adz-dzariyat (51) : 21).
5. Bagaimana kita tahu untuk apa keberadaan kita di dunia ini? Mempelajari ayat-ayat
Allah SWT.

Alat dan Bahan: Kertas dan alat tulis secukupnya.

Waktu: 20 menit

Suplemen Materi
Jika suatu saat manusia mau merenung dan mengamati alam semesta ini maka akan terlintas
banyak sekali pertanyaan dalam pikiran. Siapakah yang menegakkan langit, mengucurkan
hujan, dan melukis pelangi? Siapakah pula yang mengatur pergantian matahari dan bulan
sehingga tidak saling berlomba, menyusun tata surya sehingga tidak saling bertabrakan? Lalu

© 2011 Garuda Publishing


Dari Mana Datangnya Lintah? 15

siapa pula yang mengajarkan burung terbang dan ikan berenang?


Dan jika saat itu manusia mau jujur terhadap hati nuraninya, maka ia akan mengakui bahwa
ada sesuatu zat yang maha segalanya yang merupakan jawaban terhadap pertanyaan-
pertanyaan tadi. "Dialah Allah, Khalik (Yang menciptakan), Yang mengadakan, Yang
membentuk rupa, Yang memiliki Asma'ul Husna (nama-nama yang baik) bertasbih kepada-
Nya apa yang ada di langit dan Dialah yang Maha Perkasa lagi Maha Bijaksana".(Al-Hasyr
:24)

Allah menggunakan dua jalur dalam mengajarkan ilmu-Nya kepada manusia:


1. Jalur formal/resmi; Dalam bentuk wahyu. Sistem penyampaiannya berstruktur, melalui
malaikat,rasul,sahabat, tabi'iin, tabi'it tabi'in hingga ulama akhir zaman. Tidak
langsung disampaikan ke seluruh manusia. Manusia tidak akan sanggup berhadapan
langsung dengan Allah hatta itu seorang Nabi Musa as. (QS.7:143; 42:51) Hadits
Rasul, "Ulama itu pewaris para nabi". (HR.Abu Daud- At-Tirmizi)
2. Jalur informal; Dalam bentuk ilham/ inspirasi. Sistem penyampaiannya mandiri,
diperuntukkan bagi siapa saja, baik beriman maupun kafir yang mau mengadakan
mubasyarah (pengamatan) terhadap alam semesta. Barangsiapa yang berusaha, maka
dia akan mendapatkan. (QS.29:69)

Bukti Ilmu Allah:


1. Ayatul Kauniyah, yaitu ayat-ayat Allah yang terhampar di alam, merupakan bukti yang
mendukung kebenaran ayatul qouliyah (3:109). Ayat-ayat Kauniyah ini merupakan
sarana bagi kehidupan manusia. Manusia harus melakukan eksperimen/percobaan
dalam mengembangkan dan memanfaatkannya untuk kemashlahatan hidupnya.
Kebenaran yang diperoleh dari eksperimen tersebut, sifatnya relatif dan empiris.
2. Ayatul Qouliyah, yaitu ayat-ayat Allah yang terkandung di dalam Al-Qur'an,
merupakan petunjuk untuk menemukan fakta empiris ayatul kauniyah. Ayat kauliyah
ini harus dijadikan pedoman hidup bagi manusia, sebab kebenarannya adalah mutlak.
(2:2, 185)

Mempelajari ayat-ayat Allah tidak hanya ayatul qouliyah saja, tetapi diikuti dengan
mempelajari ayatul kauniyah. Dengan mempelajari ayatul qouliyah, pengenalan terhadap
Allah menjadi tepat dan akurat. Dengan mempelajari ayatul kauniyah, pengenalan terhadap
Allah menjadi meluas dan mendalam.
Hubungan ayat qouliyah dan ayat kauniyah adalah ayat qouliyah memberikan isyarat bagi
manusia agar ayat kauniyah (ayat) dimanfaatkan. Ayat kauniyah memberikan bukti atas
kebenaran informasi dari ayat qouliyah.
Ayat qouliyah yang diberikan Allah sebenarnya merupakan petunjuk hidup bagi manusia (QS.
2:2, 185) karena Dialah Sang Pencipta yang paling tahu akan akan ciptaannya, dan Allah
sendiri yang akan membuktikan bahwa Al-Qur'an itu benar (QS.Fushilat: 53). Al-Qur'an ini
merupakan operation manual bagi manusia di dunia. Suatu barang yang tidak berfungsi
dengan baik tidak dapat dikatakan bahwa letak kesalahannya pada operation manualnya, tetapi
mungkin pada orang yang mengoperasikannya yang belum sesuai dengan petunjuk yang telah
diberikan. Hal ini juga berlaku terhadap Al-Qur'an. Manusialah yang seharusnya
menyesuaikan diri dengan Al-Qur'an semaju atau semodern apapun zaman itu. Sangat picik
jika ada sementara orang yang mengatakan bahwa Al-Qur'an perlu direaktualisasikan atau

© 2011 Garuda Publishing


16 Games Mentoring Islam

diperbarui apalagi diubah bahkan diganti. Mereka hanya ingin menguntungkan


kepentingannya saja. Allah menyindir mereka dalam firman-Nya, "Apakah dalam hati mereka
ada penyakit, atau mereka takut kalau Allah dan Rasul-Nya memperlakukan mereka secara
tidak adil? Sebenarnya, mereka itulah orang-orang yang tidak adil (dzolim)". (QS.24:50)
Lain halnya dengan ayat kauniyah yang merupakan sarana hidup bagi manusia. Ini memang
disediakan Allah untuk dimanfaatkan sebesar-besarnya untuk manusia. Maka ia perlu
pembaruan dan perbaikan agar usaha-usaha manusia lebih efektif dan efisien sebagaimana
fungsi manusia sebagai khalifatullah fil ardhi.
Jika saja manusia berpegang teguh kepada petunjuk hidup yang telah disediakan dan mau
memikirkan ayat-ayat kauniyah yang terbentang di alam semesta, niscaya kita akan meraih
kejayaan Islam di muka bumi dan akan menunjukkan bahwa Islam rahmatan lil'alamin.

© 2011 Garuda Publishing


Games Mentoring Islam

Bab

IV
Kenalan Yuk!
18 Games Mentoring Islam

Bab 4. Kenalan Yuk!


Tujuan
Mentee saling mengenal dengan mentee lain dan belajar bersosialisasi dengan
memperkenalkan diri.

Langkah-langkah
· Mintalah mentee untuk berpasangan.
· Mintalah mentee dengan masing-masing pasangannya untuk saling berkenalan
meliputi hal-hal berikut ini: Nama lengkap, alamat rumah, asal sekolah, asal daerah,
hobi, dan cita-cita.
· Mintalah mentee dan masing-masing pasangannya untuk secara bersilang
mengenalkan diri mereka.
· Selain itu, selama kegiatan berlangsung mentor mengusahakan untuk menghafal nama
masing-masing mentee.

Pertanyaan Hikmah
1. Bagaimana rasanya pertama kali berkenalan?
2. Adakah rasa ingin tahu kalian terhadap keadaan orang lain?
3. Apa manfaat kita berkenalan dengan orang lain? Lebih banyak positifnya atau
negatifnya? Pentingnya ta'aruf dalam pergaulan. Tak kenal maka taaruf,
kenalan donk!

Alat dan Bahan: -

Waktu: 10 menit

Suplemen Materi

Sebagai makhluk sosial, manusia saling berhubungan dan bergaul. Hal ini merupakan
keperluan dan tuntutan hidup yang saling mempengaruhi dan saling berinteraksi. Hubungan
sesama manusia dapat terlaksana melalui pribadi dan berkelompok. Dapat dilaksanakan
dimana saja.
Persaudaraan Islam menjadikan hubungan di antara manusia ini sebagai media untuk bertaaruf
(saling mengenal). Peluang bertaaruf secara pribadi biasanya lebih berkesan dibandingkan
dengan cara berjamai.

"Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara karena itu damaikanlah antara kedua
saudaramu dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat." QS.49:10

"Mereka menanyakan kepadamu tentang (pembagian) harta rampasan perang. Katakanlah:


"Harta rampasan perang itu kepunyaan Allah dan Rasul, sebab itu bertakwalah kepada Allah
dan perbaikilah hubungan di antara sesamamu, dan taatlah kepada Allah dan RasulNya jika
kamu adalah orang-orang yang beriman"." QS. 8:1

Dari Anas bin Malik RA bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Tolonglah saudaramu yang zalim

© 2011 Garuda Publishing


Kenalan Yuk! 19

dan yang terzalimi." Dikatakan, "Ya Rasulullah, menolong orang yang dizalimi itu dapat kami
pahami, namun bagaimana bisa kami menolong orang yang zalim?" Beliau bersabda, "Cegah
dan laranglah dia dari berbuat zalim; begitulah menolongnya" (HR Ahmad).

Rasulullah SAW bersabda, "Orang muslim itu saudara bagi orang muslim lainnya. Dia tidak
menzaliminya dan tidak pula membiarkannya dizalimi". Rasulullah SAW bersabda, "Dan
Allah akan selalu siap menolong seorang hamba selama hamba itu selalu siap menolong
saudaranya".

Dari Nu'man Ibnu Basyir berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Perumpamaan orang-
orang mukmin di dalam cinta mencintai, kasih mengasihi, dan berlemah lembut ibarat satu
tubuh bila sebagian anggota menderita sakit niscaya dirasakan oleh seluruh anggota tubuh
dengan tidak bisa tidur dan demam" (HR Bukhari Muslim).

© 2011 Garuda Publishing


Games Mentoring Islam

Bab

V
Teman Baru
Teman Baru 21

Bab 5. Teman Baru


Tujuan
Mentee belajar bergaul dengan mencari teman baru.

Langkah-langkah
· Mentor meminta mentee untuk menuliskan di kertas selembar, tiga buah cara yang
digunakannya untuk berkenalan.
· Jelaskan juga bagaimana cara pendekatannya kepada orang tersebut sebelum
berkenalan.
· Tuliskan pula tingkah laku orang baru itu.

Pertanyaan Hikmah
1. Hal-hal apa yang biasanya terdapat dalam setiap perkenalan?
2. Apa yang kamu lakukan untuk membuat suasana menjadi lebih baik?
3. Bagaimana perasaanmu tentang persahabatanmu setelah proses perkenalan itu?

Alat dan Bahan: Beberapa lembar kertas dan alat tulis secukupnya

Waktu: ±10 menit

Suplemen Materi

Pada awalnya, Allah Ta'ala menciptakan seorang manusia di muka bumi ini, yaitu Adam AS.
Setelah Iblis diusir Allah Ta'ala dari surga karena kesombongannya, tinggallah Nabi Adam AS
sendirian di surga.
Dia berjalan-jalan sendirian di surga dalam kesepian. Saat dia tertidur, kemudian bangun,
terlihat seorang wanita tengah duduk di dekat kepalanya. Adam kemudian menyapa,
"Siapakah anda?" Jawab wanita tersebut, "Wanita". Adam bertanya kembali, "Untuk apa anda
diciptakan?" Jawab wanita tersebut, "Supaya anda jinak kepadaku". Lalu, para Malaikat
mendatangi Nabi Adam AS untuk mengetahui sejauh mana ilmunya. Mereka bertanya,
"Siapakah namanya, Adam?" Jawab Adam, "Hawwa!" Malaikat bertanya, "Mengapa namanya
Hawwa?" Jawab Adam, "Karena dia dijadikan dari benda hidup" (Tafsir Ibnu Katsir).
Itulah interaksi sosial pertama yang terjadi antara dua manusia. Interaksi sosial merupakan
fithrah basyariyah (naluri manusia) yang menjadikan hidup menjadi indah dan lebih
bermakna.
Keadaan Nabi Adam AS sebelum kedatangan Hawwa digambarkan dalam Tafsir Ibnu Katsir
"berjalan-jalan sendirian dan kesepian". Setelah itu, lahirlah keturunan dari Adam dan
Hawwa, baik keturunan laki-laki atau perempuan.
Dengan semakin berkembangbiaknya laki-laki dan perempuan dalam jumlah yang banyak,
menjadi bersuku-suku dan berbangsa-bangsa; maka mau tidak mau, suka tidak suka, manusia
akan berinteraksi dengan manusia lainnya. Baik dalam lingkungan yang padat, atau dalam
lingkungan yang jarang penduduknya. Keharusan berinteraksi inilah yang menjadikan
manusia sebagai makhluk sosial seperti moyangnya terdahulu, Nabi Adam dengan Ibu
Hawwa. Allah Ta'ala berfirman:"… Dan bertaqwalah kepada Allah yang dengan
mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah)hubungan

© 2011 Garuda Publishing


22 Games Mentoring Islam

silaturahmi. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu"(An Nisaa' 4: 1).
Dalam firman-Nya yang lain:"… menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku
supaya kamu saling mengenal …" (Al Hujuraat 49: 13).
Demikianlah, Allah Ta'ala telah menjelaskan kepada kita rahasia penciptaan manusia yang
beragam kulit, bahasa, tradisi dan alamnya. Semuanya tidak dalam rangka manusia saling
bermusuhan dan menumpahkan darah. Tetapi untuk saling mengenal, saling membutuhkan
dan saling mengunjungi. Rasulullah SAW sendiri tidak pernah berupaya merubah nama suku
sahabatnya; seperti suku Auz dengan Kazraj, meskipun kedua suku tersebut pernah terlibat
peperangan yang lama. Rasulullah SAW tidak merubah kedua nama suku itu, yang
dihilangkan bukan namanya, tetapi sikap permusuhan di antara keduanya dan diganti dengan
sikap persaudaraan. Demikian pula antara shahabat Muhajirin dan Anshar serta shahabat
lainnya. Dan dengan begitu, kehidupan menjadi indah dan menggairahkan.
(by Anonim)

© 2011 Garuda Publishing


Games Mentoring Islam

Bab

VI
Sisi Muliamu
24 Games Mentoring Islam

Bab 6. Sisi Muliamu


Tujuan
Meningkatkan percaya diri mentee dengan belajar melihat sisi baik orang lain.

Langkah-langkah
§ Mentor menyampaikan pendahuluan bahwa salah satu cara membangun percaya diri
adalah dengan melihat sisi baik orang lain dan mengemukakannya langsung kepada
orang yang bersangkutan.
§ Mentor membentuk kelompok-kelompok kecil. Satu kelompok 3 orang.
§ Bagikan potongan-potongan kertas pada setiap mentee. Setiap anggota kelompok
harus menuliskan seluruh nama anggota kelompoknya kecuali nama dirinya. Ia harus
menerangkan akhlak mulia atau sifat-sifat baik tentang teman-teman dalam
kelompoknya, kecuali tentang dirinya sendiri.
§ Setelah itu kumpulkan seluruh potongan kertas, aduk dan bagikan secara acak dalam
kelompok itu juga. Berikan waktu beberapa menit agar mereka membaca potongan
kertas yang berisi tentang akhlak mereka.

Pertanyaan Hikmah
1. Bagian mana yang paling menyenangkan dalam kegiatan ini?
2. Bagaimana perasaanmu ketika membaca tentang akhlak dirimu yang ditulis
oleh temanmu?
3. Bagaimana perasaanmu ketika menulis akhlak mulia temanmu?
4. Apa yang paling sulit dalam tugas ini?

Alat dan Bahan: Potongan-potongan kertas (ukuran ¼ kertas utuh) dan alat tulis secukupnya.

Waktu: 15 menit

Suplemen Materi:

Abi Hurairah ra. berkata, bahwa Rasulullah saw telah bersabda: "Jauhilah olehmu
berprasangka. Sebab berprasangka adalah sejelek-jelek pembicaraan. Janganlah kamu saling
mencari kejelekan orang lain, janganlah saling bermegah-megahan, dan janganlah saling
dengki mendengki. Janganlah saling mengumbar emosi, dan janganlah saling menjauhi.
Jadilah kamu hamba-hamba Allah yang bersatu dan bersaudara sebagaimana yang telah
diperintahkan Allah kepadamu. Seorang muslim dengan muslim lainnya adalah bersaudara,
yang di antara mereka dilarang saling menganiaya, saling menghina, dan saling naeremehkan.
Taqwa adalah di sini (sambil Rasulullah memberi isyarah ke arah dada). Cukuplah seorang
muslim dikatakan melakukan kejelekan apabila dia menghina sesama muslim. Seorang
muslim dengan muslim lainnya harus saling menjaga darah, kehormatan, dan harta
kekayaannya." (HR. Bukhari dan Muslim).

Sahabat Anas ra berkata, bahwa ada seorang lelaki mengajukan pertanyaan kepada Rasulullah:
"Ya Rasulullah, kapan hari kiamat datang?" Jawab Rasulullah: "Apakah yang engkau
persiapkan untuk menghadapi hari kiamat?" Jawab lelaki itu: "Tidak ada sesuatu pun yang

© 2011 Garuda Publishing


Sisi Muliamu 25

dapat aku jadikan bekal kecuali kecintaanku kepada Allah dan Rasul-Nya." Lalu Rasulullah
bersabda: "Engkau bersama orang yang engkau cintai." Selanjutnya sahabat Anas berkata:
"Kami belum pernah merasakan arti kebahagiaan yang luar biasa kecuali ketika mendengar
sabda Rasulullah: "Engkau bersama orang yang engkau cintai." Lalu sahabat Anas berkata
pula: "Aku sangat mencintai Rasulullah, Abu Bakar, dan Umar bin Khathab, dengan harapan
diriku bisa bersama mereka (di dalam surga)." (HR. Bukhari dan Muslim).

© 2011 Garuda Publishing


Games Mentoring Islam

Bab

VII
Khusus Untukmu
Khusus Untukmu 27

Bab 7. Khusus Untukmu


Tujuan
Mentee belajar bergaul terhadap orang lain dengan membangun hubungan khusus.

Langkah-langkah
Mentor meminta mentee untuk menuliskan pada selembar kertas, lima orang temanmu yang
kamu anggap memiliki hubungan khusus denganmu. Disamping menyebutkan namanya,
tuliskan pula hal-hal yang membuat hubunganmu menjadi penuh arti. Lalu identifikasilah,
persamaan karakteristik yang ada dalam hubungan itu.

Pertanyaan Hikmah
1. Apa karakteristik umum yang ada dalam hubungan itu?
2. Mengapa hal itu menjadi hal yang penting bagi kalian?
3. Apa yang dapat kamu lakukan agar hubungan dengan orang lain juga menjadi khusus?

Alat dan Bahan: Alat-alat tulis dan selembar kertas setiap mentee

Waktu: ±10 menit

Suplemen Materi
Membangun hubungan khusus dengan orang lain setidaknya ada beberapa hal yang harus
diperhatikan, yaitu:
1. Mencintai orang-orang yang sholeh dan berusaha bergaul bersama mereka. Sahabat Anas
ra berkata, bahwa Rasulullah saw telah bersabda: "Perumpamaan duduk bersanding orang
saleh dengan duduk bersanding orang yang rendah moral ibarat duduk bersanding penjual
minyak wangi dengan duduk bersanding tukang besi. Duduk bersanding penjual minyak
wangi boleh jadi dia memberimu sebagai promosi, atau minimal kamu dapat mencium
bau wanginya. Sedang duduk bersanding tukang besi boleh jadi kamu terkena kotoran
hitam, atau paling tidak kamu terkena asapnya." (HR. Abu Dawud).
2. Menghargai dan menghormati temannya dengan sebaik-baik penghormatan. Sahabat
Abdillah bin Umair ra berkata: Ada serombongan sahabat Nabi datang bertamu kepada
sahabat Jabir, dan kepada mereka dihidangkan roti beserta cokak. Lalu sahabat Jabir
berkata: Makanlah hidangan ini, karena aku pernah mendengar Rasulullah saw bersabda:
"Sebaik-baik lauk adalah cokak. Kehinaan yang sangat besar bagi seseorang yang
kedatangan teman-temannya yang bertamu, sedangkan dia tidak menghidangkan sesuatu
yang terbaik yang tersedia di rumahnya. Dan kehinaan yang sangat besar bagi sekelompok
orarig yang bertamu yang tidak mau menikmati hidangan yang telah disajikan oleh tuan
rumah." (HR. Ahmad dan Thabrani dengan teks: "Seseorang cukup dikatakan berbuat
jelek sekiranya dia tidak mau menjamu tamu dengan sesuatu yang layak." Dan sanad
hadis ini adalah hasan. Sedang tentang teks: "Sebaik-baik lauk adalah cokak," adalah
shahih).
3. Menjauhkan diri dan membersihkan hati dari sifat-sifat munafik. Sahabat Abdillah bin
Amrin bin Ash ra berkata, bahwa Nabi saw telah bersabda: "Ada empat perkara yang
apabila dimiliki oleh seseorang berarti dia seorang munafik murni. Dan barangsiapa
memiliki salah satu sifat dari empat sifat itu, maka berarti dia memiliki sebagian dari sifat

© 2011 Garuda Publishing


28 Games Mentoring Islam

munafik hingga dia mau meninggalkan sifat tersebut. Empat perkara tersebut adalah: Bila
dipercaya khianat, bila berbicara bohong, bila berjanji mengingkari, serta bila berdebat
licik." (HR. Bukhari dan Muslim).

© 2011 Garuda Publishing


Games Mentoring Islam

Bab

VIII
Menyatu Dengan Teman
30 Games Mentoring Islam

Bab 8. Menyatu Dengan Teman


Tujuan
Mentee belajar bergaul dengan menyatukan diri dengan teman.

Langkah-langkah
1. Mentor meminta mentee untuk menuliskan di kertas selembar, tiga buah gambaran
saat-saat kamu berada dalam suasana yang menyenangkan bersama teman-temanmu.
Sebutkan pula hal-hal yang membuatmu gembira saat itu.
2. Beri waktu untuk mengisinya, lalu minta mereka untuk membandingkan hasil
tulisannya dengan tulisan temannya.

Pertanyaan Hikmah
1. Secara umum apa saja yang ada dalam pengalaman yang menyenangkan? (Buat
daftarnya di papan tulis)
2. Sekarang, bagaimana pendapatmu tentang situasi yang menyenangkan itu?
3. Apa yang dapat kamu lakukan pada situasi yang sama agar segala sesuatu dapat lebih
menyenangkan?

Alat dan Bahan: -

Waktu: ±10 menit

Suplemen Materi

Sahabat Abi Musa ra berkata, bahwa Rasulullah saw telah bersabda: "Perumpamaan duduk
bersanding orang saleh dengan duduk bersanding orang zhalim ibarat duduk bersanding
penjual minyak wangi dengan duduk. bersanding tukang besi (tukang pande). Bila kamu
mendekati penjual minyak wangi boleh jadi dia memberikan minyaknya kepadamu sebagai
promosi, atau bahkan kamu ingin membelinya, atau minimal kamu dapat mencium bau wangi
yang semerbak. Sebaliknya bila kamu mendekati tukang besi boleh jadi bajumu akan terbakar
karena jilatan api, atau kamu akan mendapatkan bau bacin yang membosankan." (HR. Bukhari
dan Muslim).

Dari Abu Dzarr r.a. berkata, "Rasullulah SAW berkata kepadaku, "Janganlah sekali-kali
engkau meremehkan suatu perbuatan baik walaupun hanya menyambut saudaramu dengan
muka yang manis" (HR. Muslim)

Ketika itu Rasul yang mulia mempersaudarakan antara Abdurrahman bin 'Auf dengan Sa'ad
bin Rabi'.... Dan marilah kita dengarkan shahabat yang mulia Anas bin Malik r.a.
meriwayatkan kepada kita apa yang terjadi:
" ... dan berkatalah Sa'ad kepada Abdurrahman: "Saudaraku, aku adalah penduduk Madinah
yang kaya raya, silakan pilih separoh hartaku dan ambillah! Dan aku mempunyai dua orang
isteri, coba perhatikan yang lebih menarik perhatian anda, akan kuceraikan ia hingga anda
dapat memperisterinya......!
Jawab Abdurrahman bin 'Auf: "Moga-moga Allah memberkati anda, isteri dan harta anda !

© 2011 Garuda Publishing


Menyatu Dengan Teman 31

Tunjukkanlah letaknya pasar agar aku dapat berniaga....!


Abdurrahman pergi ke pasar, dan berjual belilah di sana.......ia pun beroleh keuntungan ...!

© 2011 Garuda Publishing


Games Mentoring Islam

Bab

IX
Curah Pikiran Kelompok
Curah Pikiran Kelompok 33

Bab 9. Curah Pikiran Kelompok


Tujuan
Mentee belajar menghargai pendapat orang lain dengan memahami tata cara curah pikiran
kelompok untuk membuat suatu proyek bersama.

Langkah-langkah
· Sampaikan pada mentee bahwa saat ini mereka akan merancang sebuah proyek.
Misalnya, bagaimana membuat teman-teman lainnya tertarik mengikuti kegiatan-
kegiatan DKM/Keputrian (mentor dapat memilih proyek lainnya yang memungkinkan
mentee untuk mengaplikasikannya).
· Untuk menentukan kegiatan apa yang menunjang keberhasilan proyek tersebut setiap
mentee (termasuk juru tulis) diminta memberikan ide-idenya.
· Kondisikan mentee untuk rileks kemudian doronglah mentee untuk berani
mengungkapkan ide-idenya, betapa pun sepele dan anehnya ide itu.
· INGAT : Mentor hanya berfungsi sebagai fasilitator agar mentee dapat mencurahkan
ide sebanyak mungkin dan mengembangkan dinamika kelompok yang sehat.
· Ingatkan mentee untuk memperhatikan etika brainstorming : tidak memberikan
penilain negatif dalam bentuk apapun (senyum sinis atau ejekan, menampakkan wajah
pesimis, atau komentar yang meremehkan). Juru tulis menuliskan semua ide yang
disebutkan di karton/papan tulis
· Setelah tidak ada lagi ide yang disebutkan, mentee dengan menggunakan spidol
diminta memilih tiga ide terbaik (menurut mereka masing-masing) yang tertera di
lembaran karton atau papan tulis itu..

Pertanyaan Hikmah
1. Bagaimana rasanya mengungkapkan ide kepada teman-teman dalam forum?
Jelaskan!
2. Bagaimana rasanya mendengarkan ide temanmu yang dinilai kurang tepat
menurutmu?
3. Apakah banyak kepala lebih baik dari pada satu kepala (dominan) dalam
pengambilan keputusan kelompok? Jelaskan!
4. Bagaimana rasanya bila pendapatmu tidak diterima dalam sesi curah pendapat
kelompok? Jelaskan!

Alat dan Bahan: Papan tulis atau lembaran karton dan spidol.

Waktu: 30 menit

Suplemen Materi

?Curah pikiran kelompok (brainstorming) berguna untuk mendapatkan ide terbaik dari dan
bagi kelompok tersebut. Brainstorming juga mengajarkan kepada kita untuk menghargai
pendapat orang lain. Berikut ini beberapa petunjuk untuk berhasil dalam acara curah pikiran
kelompok :

© 2011 Garuda Publishing


34 Games Mentoring Islam

1. Dilakukan dalam keadaan santai


2. Membiarkan ide mengalir dengan menghindari penilaian atau kritik negatif.
3. Menuliskan semua ide yang muncul
4. Memilih ide khusus atau mempersempit fokus perhatian kelompok pada ide-ide
terbaik

Agar tidak kehilangan energi kreativitas, hentikan beberapa hal berikut ini :
1. Merasa sudah tahu segalanya. Hal ini menutup kemungkinan untuk alternatif lain.
Penampilan serba tahu dapat menyingkirkan kita dari proses belajar.
2. Menjadi cemas dan takut salah. Perhatian terfokus pada hal yang dicemaskan atau
ditakuti sehingga energi kita bergerak di tempat yang tidak tepat
3. Mengandalkan inisiatif teman. Ketergantungan pada orang lain menghilangkan
semangat dan gairah ketegangan dalam mengambil resiko dari amanah yang kita
emban. Biasanya terjadi dalam kepanitian, organisasi atau kerja kelompok.
4. Memiliki ide tunggal/favorit
5. Menjadikan setiap tugas sebagai beban. Ketika kesenangan dan gairah hilang, tugas
menjadi berat. Nikmati setiap tugas sebagai suatu kesempatan atau bahkan kebutuhan
untuk mengembangkan diri.
6. Mudah menyerah

© 2011 Garuda Publishing


Games Mentoring Islam

Bab

X
Kerja
36 Games Mentoring Islam

Bab 10.Kerja
Tujuan
Mentee memahami tujuan hidupnya dalam bekerja di dunia ini dan bekerja dengan etos
Islami.

Langkah-langkah
· Sampaikan secara ringkas mengenai urgensi bekerja dalam Islam.
· Tunjukkan tabel dibawah ini pada setiap mentee di papan tulis. Minta agar mereka
membuatnya di kertas masing-masing dan mengisinya.

Upah/Hadiah Pemberi Kerja

.......... PENCIPTA ..........

.......... ORANG TUA ..........

.......... INSTITUSI ..........

.......... SAHABAT ..........

· Upah / hadiah adalah segala hal yang diberikan oleh pemberi. Kerja adalah kewajiban
kita dalam membalas segala upah / hadiah yang telah diberikan oleh pemberi.
· Berilah waktu bagi mentee untuk mengisinya. Lalu bahaslah hasil pengisian itu.

Pertanyaan Hikmah
1. Apa saja upah atau hadiah dari Pencipta kita? Lalu apa kerja kita?
2. Apa saja upah atau hadiah dari orang tua kita? Apa kerja kita?
3. Apa saja upah atau hadiah dari institute atau sekolah kita? Apa kerja kita?
4. Apa saja upah atau hadiah dari sahabat kita? Apa kerja kita?
5. Diantara kerja yang perlu kita lakukan diatas, manakah yang harus mendapatkan
prioritas utama? Lalu prioritas kedua? Prioritas ketiga? Prioritas keempat?
6. Jadi sudah terbayangkah kalian apa saja kerja kita di dunia ini? Dan untuk apa kita
bekerja? QS At Taubah 9: 105 & Saba' 34: 13

Alat dan bahan: Materi "Etos Kerja dalam Islam"

Waktu: 15 menit

Suplemen Materi
Etos Kerja Dalam Islam

"Tidaklah seorang di antara kamu makan suatu makanan lebih baik daripada memakan dari
hasil keringatnya sendiri". [HR. Baihaqi]
Seseorang dikatakan profesional jika ia memiliki keahlian dan sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan pekerjaannya. Semakin baik dan sempurna hasil pekerjaan yang dilakukannya,

© 2011 Garuda Publishing


Kerja 37

kita akan sepakat mengatakan itulah profesional sejati. Disamping itu, ciri dari seorang
profesional adalah adanya etos kerja yang tinggi dan selalu bersemangat dalam bekerja. Etos
kerja inilah yang membuat seseorang mampu bekerja dengan baik dan optimal.
Dalam Islam, etos kerja (himmatul 'amal) merupakan bagian yang amat penting dan mendasar.
Dimana Islam mendorong setiap manusia untuk selalu bekerja keras serta bersungguh-
sungguh mencurahkan tenaga dan kemampuannya dalam bekerja. Coba perhatikan hadits
berikut ini:
"Sesungguhnya Allah Ta'ala senang melihat hamba-Nya bersusah payah (kelelahan) dalam
mencari rezeki yang halal." [HR. Ad-Dailami]
Begitu besarnya penghargaan Islam terhadap kesungguhan bekerja ini, hingga Islam (Allah
swt) menempatkannya dalam kategori ibadah. Artinya, aktivitas kerja dalam pandangan Allah
(Islam) merupakan bagian dari ibadah yang akan mendapatkan bukan saja keuntungan
material, tetapi juga pahala dari sisi Allah swt. Bahkan dalam beberapa hadits dikatakan,
bahwa bekerja dengan sungguh-sungguh dapat menghapuskan dosa yang tidak bisa dihapus
oleh aktivitas ibadah ritual sekalipun.
"Barangsiapa pada malam hari merasakan kelelahan dari upaya keterampilan kedua
tangannya pada siang harinya, maka pada malam itu ia diampuni." [HR. Ahmad]
"Sesungguhnya, di antara perbuatan dosa ada dosa yang tidak bisa terhapus (ditebus) oleh
pahala shalat, sedekah (zakat), ataupun haji, namun hanya dapat ditebus dengan kesusahan
dalam mencari nafkah penghidupan." [HR. Tabrani]
Tentu sebagai muslim kita tidak akan berpikir ini hanyalah basa-basi Allah kepada hamba-
Nya agar semangat bekerja. Tetapi inilah kemurahan dan bentuk penghargaan serta perhatian
Nya atas kesungguhan manusia dalam menjalani kehidupan di dunia, yang dalam paham
meterialis dan sekuler tidak akan pernah di temui. Itulah hal mendasar yang membedakan
konsep etos kerja dalam Islam dengan etos kerja dalam paham sekuler.

© 2011 Garuda Publishing


Games Mentoring Islam

Bab

XI
Doa
Doa 39

Bab 11.Doa
Tujuan
Mentee memahami pentingnya doa dan syarat-syarat dikabulkannya doa.

Langkah-langkah
1. Mentor meminta mentee untuk membuat daftar segala keinginannya. Daftar ini dibuat
di kertas selembar.
2. Beri waktu mentee untuk mengerjakannya.
3. Mentee menentukan satu keinginannya yang paling penting dari daftar itu.

Pertanyaan Hikmah
1. Menurut pendapatmu, apakah keinginanmu itu akan terwujud? Mengapa?
2. Selain bekerja keras, siapa yang dapat mewujudkan keinginanmu itu? Mengapa?
3. Apa syarat doa dikabulkan? Bagaimana cara berdoa yang dikabulkan?

Alat dan Bahan: Selembar kertas setiap mentee.

Waktu: 10 menit

Suplemen Materi
Meminta kepada Allah adalah keperluan setiap kita. Begitupun, perhatian Allah
kepada pentingnya meminta, jauh lebih besar ketimbang perhatian manusia sendiri
akan perlunya meminta kepada-Nya. Padahal yang perlu itu kita manusia; sedangkan
Allah tidak memerlukan sesuatu pun dari kita. Padahal yang punya banyak kekurangan
itu kita manusia, sedangkan Allah Maha Sempurna. Padahal, yang miskin itu kita
manusia, sedang Allah Maha Kaya Raya.
Maha Suci Allah. Sungguh, Allah Maha Memberi. Kita disuruh-Nya meminta, Dia
yang berjanji akan memberi. Lalu mengancam mereka yang tidak meminta dengan
neraka jahannam. Maha Suci Allah. Di dalam Al Quran dijelaskan, "Dan Rabbmu
berfirman: Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu.
Sesungguhnya orang-orang yang menyobongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk
neraka Jahannam dalam keadaan hina dina." (QS. Al Mukmin:60). Menurut pada
ulama, termasuk menyombongkan diri adalah tidak mau berdoa meminta kepada
Allah.
Di dalam hadist shahih Rasulullah menjelaskan, "Tidaklah seorang hamba meminta
kepada Allah permintaan yang di dalamnya tidak ada dosa, tidak juga pemutusan
silaturahmi, kecuali Allah pasti akan memberinya salah satu dari tiga hal. Akan
dikabulkan permintaan itu di dunia. Atau akan disimpankan untuknya di akhirat, atau
dia dijauhkan dari kejahatan senilai dengan apa yang ia minta." Para sahabat berkata,
"Kalau begitu kita banyak-banyak meminta wahai Rasulullah." Rasulullah menjawab,
"Allah (memiliki) lebih banyak". (Sumber: Tarbawi Edisi 157 Th. 8/Jumadil Akhir
1428 H/ Hal. 9-10)

© 2011 Garuda Publishing


Games Mentoring Islam

Bab

XII
Ikhlas Berdoa
Ikhlas Berdoa 41

Bab 12.Ikhlas Berdoa


Tujuan
Mentee memahami pentingnya niat ikhlas dalam berdoa.

Langkah-langkah
Mentor memberikan lembar diskusi pada mentee. Isi lembar diskusi sebagai berikut:

Tukang Sepatu yang Doanya Langsung Dikabulkan

Madinah mengalami kekeringan. Setahun sudah berlalu. Kaum muslimin sudah shalat dan meminta
hujan tetapi belum kunjung turun. Malam harinya, di dini hari yang larut, ada lelaki kulit hitam masuk ke
masjid Nabawi. Lelaki itu lantas shalat sunnah dua rokaat. Setelah melakukan shalat, ia kemudian
mengankat tangan, berdoa dengan doa yang luar biasa, "Ya Allah, penduduk tanah suci Nabi-Mu telah
keluar untuk memohon hujan tetapi hujan tidak juga turun. Aku bersumpah untuk-Mu, turunkanlah
hujan untuk mereka sekarang juga."
Muhammad Al Mankadir yang meriwayatkan kisah itu, dan yang menyaksikan apa yang dilakukan
lelaki hitam itu dari dekat, sangat heran dengan bunyi doa yang diucapkan lelaki itu. Kebetulan Al
Mankadir telah lebih dulu ada di dalam masjid. Ia duduk tidak jauh dari tempat lelaki hitam itu berdoa.
Tetapi ia sendiri tidak kenal siapa lelaki itu.
"Ini benar-benar doa yang berani." gumamnya.
Tapi kenyataan memang membenarkan doa itu. Sebelum lelaki hitam itu meletakkan tangannya, suara
petir tiba-tiba terdengar menyambar. Seketika hujan pun turun dengan derasnya.
Setelah hujan turun, lelaki hitam itu menyambung doanya, "Siapakah aku, apalah aku sehingga doaku
begitu dikabulkan. Ya Allah, kemuliaan kembali kepada-Mu, atas segala kemurahan pemberian-Mu."
Lelaki itu kemudian terus melakukan shalat hingga shubuh tiba. Usai shubuh lelaki itu keluar dari
masjid bersama berbondong-bondong orang yang tadi berjamaah shubuh. Al Mankadir mencoba
mengikuti dari jauh kemana lelaki hitam itu pergi. Ia ingin tahu siapa dia. Ternyata ia tinggal di sebuah
rumah di pinggir Madinah. Al Mankadir tidak langsung menemuinya. Ia kembali lagi ke masjid.
Setelah matahari mulai meninggi, Al Mankadir kembali pergi ke rumah lelaki itu. Ternyata ia seorang
tukang sepatu. Lelaki berkulit hitam itu tengah menjahit kulit. Ia pun mempersilakan Al Mankadir
duduk. Tukang sepatu itu gembira sekali. Karena ia berharap Al Mankadir datang untuk memesan
sepatu.
Setelah duduk, Al Mankadir yang memang tidak berniat memesan sepatu, bertanya perihal doa yang
luar biasa yang ia lihat semalam.
"Bukankah engkau yang tadi malam shalat dan berdoa di masjid?"
Tukang sepatu itu marah dengan pertanyaan itu. "Apa urusanmu dengan itu semua?"
Lelaki hitam, tukang sepatu yang doanya langsung dikabulkan itu nampaknya tidak ingin diketahui
siapa dirinya. Pasti itu bukan karena dirinya malu sebagai seorang tukang sepatu. Mungkin ia hanya
ingin ketulusan doanya adalah rahasia antara dirinya dengan Allah. Ini pilihan untuk menjaga
ketulusan dari debu-debu riya atau sejenisnya.
Karena merasa tidak enak, Al Mankadir berpamitan pulang. Tiga malam kemudian Al Mankadir tidak
mendapati lelaki itu shalat isya di Masjid. Ia coba mencari ke berbagai sudut masjid tapi tidak bertemu
dengan orang yang dicarinya. Karena penasaran, pagi harinya ia ke rumah tukang sepatu itu. Ternyata
di rumahnya tidak ada. Keluarganya memberitahu, "Setelah kedatangan engkau, besoknya ia
mengemasi perkakas kerjanya, membungkusnya dengan kain lalu pergi, tanpa kami tahu kemana ia
pergi."
Al Mankadir tertegun. Ia menelusuri rumah-rumah di Madinah. Berharap bisa bertemu dengan lelaki
itu. Tapi tukang sepatu yanig doanya dikabulkan itu tidak ada. (Sumber: Tarbawi Edisi 157 Th.
8/Jumadil Akhir 1428 H/Hal. 6-7)

Ceritakan kisah di atas. Lalu diskusikan bersama mentee.

Pertanyaan Hikmah

© 2011 Garuda Publishing


42 Games Mentoring Islam

1. Dari kisah di atas, apa unsur-unsur dikabulkannya doa? (cara, waktu, niat, dll)
2. Seberapa penting nilai keikhlasan dalam berdoa? Mengapa?

Alat dan Bahan: Lembar Diskusi secukupnya.

Waktu: 15 menit

Suplemen Materi
Secara bahasa ikhlas berasal dari kata khalasha yang berarti bersih/murni. Sedangkan
niat berarti al-qoshdu artinya, maksud atau tujuan. Ikhlassunniyah berarti
membersihkan maksud dan motivasi kepada Allah dari maksud dan niat lain. Hanya
mengkhususkan Allah azza wajalla sebagai tujuan dalam berbuat. Allah telah
memerintahkan kita untuk ikhlas dalam beramal dan beribadah kepadanya seperti yang
tercantum dalam QS.98:5; 7:29; 18:110.

Pentingnya Ikhlassunniyah
1. Merupakan ruhnya amal karena seperti badan yang tidak ada ruhnya, maka tanpa
ikhlas amal; sebagus apapun tidak ada artinya.
2. Salah satu syarat diterimanya amal. "Allah azza wajalla tidak menerima amal kecuali
apabila dilaksanakan dengan ikhlas dalam mencari keridhoannya semata" (HR. Abu
Daud dan Nasai)
3. Syarat diterimanya amal atau perbuatan: (1) Bersungguh-sungguh dalam
melaksanakannya. (2) Ikhlas dalam berniat. (3) Sesuai dengan syariat Islam (Al-Qur'an
dan Sunnah).
4. Penentu nilai/kualitas suatu amal (QS.4:125), "Sesungguhnya segala amal perbuatan
tergantung pada niat, dan bahwasanya bagi tiap-tiap orang apa yang ia niatkan.
Maka barangsiapa hijrah menuju ridho Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya itu
kepada Allah dan Rasul-Nya. Barangsiapa berhijrah kepada dunia (harta atau
kemegahan dunia) atau karena seorang wanita yang akan dinikahinya, maka
hijrahnya itu ke arah yang ditujunya."(HR.Bukhari- Muslim)
5. Mendatangkan berkah dan pahala dari Allah (QS.2:262; 4:145-146).

Cara-cara untuk menumbuhkan niat yang ikhlas


1. Mengetahui arti keikhlasan dan urgensinya dalam beramal
2. Menambah pengetahuan tentang Allah swt dan hari kiamat. Dengan mengetahui ilmu
tentang-Nya, maka seseoang mengenal Allah swt dengan sebenar-benarnya tentulah
tidak akan berani berbuat syirik (menyekutukan Allah dengan selain-Nya di dalam
niatnya). Ia juga akan mempertimbangkan amal-amalnya dan balasannya nanti di
akhirat.
3. Memperbanyak membaca/berinteraksi dengan Al-Qur'an, karena Al-Quran adalah
penyembuh dari segala penyakit dalam dada (QS.10:57) termasuk penyakit riya, ujub,
dan sum'ah.
4. Memperbanyak amal-amal rahasia, sehingga kita terbiasa untuk beramal karena Allah
semata tanpa diketahui orang lain.
5. Menghindari atau mengurangi saling memuji berlebihan atau sanjungan, karena
dengan sanjungan terkadang orang jadi lalai hatinya dan menjadi sombong.

© 2011 Garuda Publishing


Ikhlas Berdoa 43

6. Berdoa, dengan tujuan agar selalu diberi keikhlasan dan dijauhi dari syirik. Doa yang
dicontohkan oleh Rasulullah saw: "Allahumma innii a'udzubika annusyrikabika syaian
a'lamuhu wa astaghfiruka lima laa a'lamuhu." (Ya Allah aku berlindung kepada-Mu
dari syirik kepada-Mu dalam perbuatan yang aku lakukan dan aku memohon ampun
kepada-Mu terhadap apa yang tidak aku ketahui.)

© 2011 Garuda Publishing


Games Mentoring Islam

Bab

XIII
Ayo Berhitung
Ayo Berhitung 45

Bab 13.Ayo Berhitung


Tujuan
Mentee memahami pentingnya ilmu dalam memudahkan menyelesaikan masalah dan peluang
berbuat kebaikan lebih banyak.

Langkah-langkah
Tahap I :
· Mintalah masing-masing mentee untuk menghitung jumlah angka 1 sampai 50 dengan
cepat. Soal: 1 + 2 + 3 + 4 + 5 + ... + 49 + 50 = ... (Berapa jumlahnya?)
· Beri waktu berpikir maksimal 3 menit.
· Mintalah pendapat mereka yang berhasil menghitung dengan cepat, bagaimana caranya
memperoleh hasil tersebut.

Tahap II :
· Ada cara yang cepat. Ajarkan cara menghitung yang lebih cepat dengan cara
menjumlah 1 dan 50, 2 dan 49, 3 dan 48, dst sampai 50 dan 1.
· (1 + 50) + (2 + 49) + (3 + 48) + (4 + 47) + ... + (24 + 27) + (25 + 26) = 51 x 25
· Sehingga diperoleh angka : 51 x 25 = 1275

Pertanyaan Hikmah
1. Dapatkah kalian rasakan perbedaannya antara mengetahui cara cepat dengan tidak
mengetahuinya? Apa saja perbedaannya? Efisiensi waktu.
2. Apakah cara cepat yang baru saja kita lakukan memudahkan kita dalam menyelesaikan
masalah?
3. Untuk menyelesaikan masalah, kita harus punya ilmu, benar atau salah? Apa
alasannya?
4. Pentingnya ilmu dalam memudahkan penyelesaian masalah.
5. Apakah dengan ilmu kita dapat meningkatkan peluang kita untuk berbuat kebaikan
lebih banyak? Apa alasannya? Dengan ilmu orang berpeluang berbuat kebaikan lebih
banyak.

Alat dan Bahan: Papan tulis / whiteboard & Spidol/kapur tulis

Waktu: 10 menit

Suplemen Materi:
Ada sisi yang menarik dari kisah penciptaan Nabi Adam a.s., yaitu "kekurangsregan"
para malaikat terhadap rencana Allah SWT menciptakan "makhluk baru" ini, konsideran yang
melatarbelakangi penciptaan Nabi Adam, keistimewaan Nabi Adam hingga beliau layak
menyandang gelar Khalifah Allah, dan kepasrahan para malaikat terhadap rencana Allah
tersebut yang berakhir dengan sujud penghormatan para Malaikat terhadap Nabi Adam as.
Tidak lama setelah menciptakan Nabi Adam, Allah memberikan kepadanya sesuatu
yang sangat istimewa yang sebelumnya tidak diberikan kepada makhluk-makhluk-Nya yang
lain. Sesuatu yang tidak pernah diduga oleh para malaikat. Sesuatu yang membuyarkan

© 2011 Garuda Publishing


46 Games Mentoring Islam

kekhawatiran yang diajukan para malaikat. Itulah ilmu tentang segala sesuatu yang dengan
ilmu itulah beliau menandingi para malaikat.

Selanjutnya …
Rasulullah Saw, dalam gerak dakwahnya, sangat memperhatikan kualitas keimanan
para sahabat. Karena itu beliau mendidik generasi garda pertamanya dengan terarah dan penuh
disiplin. Hasilnya, mereka menjadi pribadi-pribadi unik, berkualitas dan tangguh. Mereka
mampu memikul beban perjuangan yang penuh resiko dan kendala, hingga mampu
menggerakkan gerakan pada sasarannya. Mereka adalah orang-orang yang kuat keyakinannya,
teguh pendiriannya, jelas persepsinya, memiliki izzah terhadap keimanannya, sabar, tawakkal,
istiqomah dan jujur.
Karena sifat-sifat unggul itulah, Islam berkembang dan terus berkembang, memiliki
suatu peradaban paling tangguh sepanjang sejarah, pemikiran yang dihormati dan diikuti, dan
khilafah islamiyah yang mampu melahirkan tokoh-tokoh pembaharu.
Ya, kuncinya adalah iman dan ilmu, yang terus dipupuk melalui suatu pembinaan yang
terus menerus. Karena 'Amal Islami membutuhkan pendukung-pendukung yang ikhlas, cerdas,
berkepribadian, kharismatik dan berwibawa.

Sisi-sisi keutamaan ilmu dan para pencari ilmu

Sisi-sisi keutamaan Ilmu antara lain :


· Hikmah adalah ilmu (2:269)
· Ilmu adalah nikmat Allah yang paling mulia (4:113)
· Ilmu adalah karunia Allah (lihat kisah penciptaan Nabi Adam as mulai 2:31)
· Ayat pertama yang diperintahkan
· Ilmu termasuk tanda-tanda iman (Dua sifat yang tidak pernah bertemu pada orang
munafiq; diam dengan baik dan memahami agama. -HR At-Tirmidzi)
· Ilmu adalah cahaya dan kehidupan (6:122)
· Ilmu adalah penguasa atas segala sesuatu (4:69-70)
· Ilmu adalah pemimpin amal perbuatan (18:110)
· Ilmu adalah jalan terdekat kepada Zat Teragung.
· Ilmu adalah jalan keselamatan.
· Dan masih banyak sekali yang lainnya …

Sedangkan keutamaan2 para pencari ilmu diantaranya :


· Allah SWT memberikan kesaksian-Nya kepada orang berilmu (3:18)
· Terlihatnya kebenaran oleh orang-orang berilmu (34:6)
· Ahl-zikr adalah orang-orang berilmu (16:43)
· Keimanan orang-orang berilmu (17:106-108)
· Orang-orang berilmu adalah yang paling takut kepada Allah (41:28)
· Keridhaan para Malaikat kepada para pencari ilmu (HR Abu Dawud dan Tirmidzi)
· Perlindungan Allah kepada para pencari ilmu (HR Ibnu Hibban)
· Sibuk dengan ilmu termasuk beribadah
· Dll

© 2011 Garuda Publishing


Ayo Berhitung 47

Urgensi menuntut ilmu agama (tarbiyyah Islamiyyah)


· Sebagai dasar pembentuk kepribadian umat menuju penerapan sistem Islam
· Menjamin konsistensi muslim kepada al-Islam membentuk generasi islami,
masyarakat muslim ideal dan peradaban kemanusiaan yang tinggi
· Menumbuhkan kemakmuran ekonomi yang penuh berkah
· Mewujudkan ketentraman dan kestabilan masyarakat
· Kebutuhan kemanusiaan
· Faridhah diniyyah (kewajiban agama)

By Anonim

© 2011 Garuda Publishing


Games Mentoring Islam

Bab

XIV
Keutamaan Ilmu
Keutamaan Ilmu 49

Bab 14.Keutamaan Ilmu


Tujuan
Mentee memahami keutamaan ilmu dan orang-orang yang berilmu.

Langkah-langkah
1. Mentee diminta untuk berpasangan dan duduk berhadapan.
2. Pasangan mentee dibagi menjadi dua kelompok
3. Kelompok pertama, setiap pasangan tidak ditutup matanya.
4. Kelompok kedua, salah seorang dari pasangan mentee ditutup matanya dan
mendapatkan satu taburan bedak tabur ditangannya (begitupula dengan salah seorang
dari setiap pasangan di kelompok pertama)
5. Ketika aba-aba diberikan mentee tersebut mengoleskan bedak ke muka pasangannya
sampai bedak tabur yang ada ditangannya habis. Pasangannya yang diolesi bedak
cukup diam saja, tidak boleh memandu agar segera terolesi bedak.
6. Perhatikan jalannya permainan dan waktu yang cepat menghabiskan bedak.
7. Diskusikan proses yang berlangsung dan hikmahnya dikaitkan dengan perbedaan
orang yang tidak berilmu (buta) dengan orang yang berilmu (melihat)

Pertanyaan Hikmah
1. Bagaimana rasanya mengolesi bedak di muka temanmu?
2. Kita perhatikan hasilnya, apakah ada perbedaan hasil dari kelompok pertama dengan
kedua? Mengapa?
3. Kita perhatikan waktunya, lebih cepat kelompok manakah yang menghabiskan
bedaknya? Mengapa?
4. Kita perhatikan prosesnya, apa perbedaan yang cukup mencolok dari kerja kelompok
pertama dengan kedua? Mengapa?
5. Sekarang kita dapat membandingkan antara orang yang buta dengan orang yang
melihat, apakah hasil kerjanya berbeda? Apakah sama? Itulah perbedaan orang yang
tidak berilmu (buta) dengan orang yang berilmu (melihat).

Alat dan Bahan: Bedak muka secukupnya.

Waktu: 20 menit

Suplemen Materi
Dalam perspektif Islam, ilmu bukanlah sekadar pengetahuan yang akan memuaskan
rasa ingin tahu dan menuntut ilmu tidak sekedar untuk mencari tahu. Dalam Al-Quran,
ternyata ilmu mengandung penalaran tertentu yang mengantarkan pencari ilmu yang ikhlas
mendapatkan kebenaran. Menuntut ilmu merupakan bagian dari ibadah seorang muslim.

Keutamaan Ilmu Dan Orang-Orang Berilmu:


· Peniadaan persamaan antara orang-orang yang mengetahui dan orang-orang yang tidak
mengetahui (QS. 39 : 9)
· Kebodohan sejajar dengan buta, ilmu sejajar dengan melihat. Kebodohan adalah
kematian dan ilmu adalah kehidupan (QS. 35 : 19-22)

© 2011 Garuda Publishing


50 Games Mentoring Islam

· Ulama (orang yang mengetahui tentang kebesaran dan kekuasaan Allah) kian berilmu
kian takut kepada Allah (QS. 35 : 28)
· Ilmu memberi petunjuk kepada iman (QS. 30:36, 58:11, 22:54, 34:6)
· Ilmu adalah penuntun amal (QS. 47 : 19)
· Amal tanpa ilmu akan tertolak (QS 5 :27) dan seperti orang yang melakukan
perjalanan tanpa penunjuk jalan.

© 2011 Garuda Publishing


Games Mentoring Islam

Bab

XV
Cara Belajar
52 Games Mentoring Islam

Bab 15.Cara Belajar


Tujuan
Mentee memahami bahwa cara belajar setiap orang berbeda-beda, dan mentee menerapkan
cara belajarnya yang efektif.

Langkah-langkah
Mentor membacakan pada mentee pilihan-pilihan berikut ini. Minta mereka untuk mengingat
pilihan-pilihannya itu. Tinjaulah beberapa kondisi belajar berikut ini, lalu pilihlah yang paling
baik untukmu.

Saya sangat mudah menangkap pelajaran baru pada waktu:


a. Pagi hari.
b. Tengah hari
c. Malam hari.

Bagi diriku cara yang terbaik untuk belajar adalah:


a. Membacanya
b. Mendengarnya
c. Melihatnya dalam bentuk gambar dan mencobanya.
d. Mencobanya.
e. Menuliskannya dengan bahasa saya sendiri.
f. Menjelaskannya kepada orang lain.
g. Menggambarkan sebuah diagram atau gambarnya.

Jenis situasi belajar yang tidak disukai adalah:


a. Kelompok besar
b. Kelompok kecil
c. Menggunakan permainan-permainan belajar
d. Bekerjasama dengan orang yang mengajakku.
e. Bekerjasama dengan orang yang tidak dikenal.
f. Bekerja sendiri.
g. Bekerja dalam tim proyek.
h. Bekerja di tempat yang sangat ramai.
i. Disela ketika sedang belajar.
j. Harus berhenti ketika belum selesai.
k. Berpangku tangan sambil menunggu orang lain untuk menyelesaikannya.

Pertanyaan Hikmah
1. Situasi mana yang paling baik?
2. Kalau kamu ingin membenahi cara belajarmu, bagaimanakah bentuk yang diinginkan?
3. Bagaimana caramu memperbaiki metode belajar saat ini?

Alat dan Bahan: -

Waktu: 15 menit

© 2011 Garuda Publishing


Cara Belajar 53

Suplemen Materi

Belajar Tentang Belajar


Belajar sangat berbeda jauh dengan tahu/mengetahui karena belajar adalah proses perubahan
sikap sedangkan pada tahu/mengetahui belum ada perubahan sikap. Belajar adalah proses
menemukan pengetahuan baru dan bersifat permanen (Andreas Harefa). Belajar merupakan
suatu bentuk perubahan yang bersifat permanen. Perubahan dari satu titik ke titik yang lebih
baik. Yang tadinya belum bisa, dengan belajar akhirnya anda bisa melakukannya. Yang
tadinya belum bisa mengendari sepeda, akhirnya dengan belajar anda bisa mengendarainya.

Jenis-jenis Belajar:
1. Belajar tentang; menyangkut pengetahuan. Contoh: Belajar tentang Fisika.
2. Belajar dengan; berhubungan dengan keterampilan. Contoh: Belajar dengan
Komputer.
3. Belajar menjadi; berhubungan dengan kebiasaan. Contoh: Belajar menjadi Pilot.

Tahapan pembelajar:
1. Data : bahan untuk di pelajari
2. Informasi : hubungan antar data atau informasi
3. Pengetahuan : menghubungkan yang dipelajari dengan kejadian lain
4. Pencerahan : revolusi
5. Internalisasi : menjadi diri apa yang diyakini
6. Kebijaksanaan : menjadikan segala sesuatu sebagai belajar

Kewajiban Menjadi Kebutuhan


Kewajiban adalah sesuatu yang harus dipenuhi. Kebutuhan adalah keperluan mendasar,
kadang tidak penting tapi tanpa sesuatu itu hal-hal lain tidak dapat dipenuhi. Jadikanlah
belajar sebagai kebutuhan.

© 2011 Garuda Publishing


Games Mentoring Islam

Bab

XVI
Ulangannya Batal
Ulangannya Batal 55

Bab 16.Ulangannya Batal


Tujuan
Mentee dapat meningkatkan pemahaman berkonsentrasi dengan menganalisa kasus Anisa.

Langkah-langkah
· Mentor membagikan worksheet konsentrasi kepada setiap mentee.
· Masing-masing mentee diminta menganalisa Kasus Anisa (lihat worksheet
konsentrasi) selama 5 menit.
· Mentee dibagi menjadi beberapa kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 3
orang.
· Masing-masing kelompok diminta mendiskusikan Kasus Anisa selama 5 menit.
· Setiap kelompok diminta mempresentasikan hasil diskusinya.

Pertanyaan Hikmah
1. Apa makna konsentrasi? Fokus
2. Dalam belajar, mengapa kita perlu konsentrasi?
3. Hal-hal apa saja yang dapat membantu kita berkonsentrasi? Faktor apa yang sangat
penting dalam konsentrasi?
4. Hal-hal apa saja yang dapat membuyarkan konsentrasi kita? Mengapa?
5. Jadi, bagaimana cara kalian berkonsentrasi?

Alat dan Bahan: Worksheet Konsentrasi setiap mentee secukupnya.

Waktu: 30 menit

Suplemen Materi

Urgensi Konsentrasi Dalam Belajar


1. Meningkatkan efektivitas belajar
2. Meningkatkan prestasi belajar

Faktor-Faktor Penyebab Tidak Konsentrasi


1. Faktor internal, yaitu faktor-faktor yang timbul dari diri sendiri
· Belum memiliki tujuan yang jelas dalam belajar.
· Kekurangan minat terhadap pelajaran yang dipelajari.
· Tidak menguasai teknik belajar.
· Urusan-urusan kecil atau fikiran-fikiran yang melintas dalam otak sehingga sering
memecah perhatian yang sedang dipusatkan.
· Gangguan kesehatan atau keletihan.
2. Faktor eksternal, faktor-faktor dari luar
· Gangguan dari lingkungan seperti bunyi-bunyian yang terlalu keras, udara yang sangat
panas atau pengap, meja atau kursi yang tidak enak dipakai.
· Teman yang mengajak bermain atau mengobrol

© 2011 Garuda Publishing


56 Games Mentoring Islam

16.1 Worksheet
ULANGANNYA BATAL...!

Ketika minggu tenang tiba, Anisa murid kelas satu SMA negeri, sudah berniat akan
menggunakan waktu seminggu itu dengan sebaik-baiknya. Hari Senin menghafal Biologi, hari
Selasa menghafal B. Inggris, Rabu latihan Matematika dan seterusnya. Anisa sudah membuat
jadwal belajar dan menempelnya di meja belajar. Hari ini, Anisa berniat akan belajar dengan
sungguh-sungguh. pagi-pagi sehabis sholat Subuh, ia ikut Bapak lari-lari kecil keliling
komplek. Selesai sarapan, ia bantu-bantu Ibu merapikan rumah. Jam setengah tujuh pagi
Anisa mandi. Pagi ini ia berniat belajar agak pagi, karena ia pernah dengar belajar pagi-pagi
sangat baik. Udara, badan dan otak masih segar, jadi pelajaran akan mudah masuk. Teori itu
akan ia buktikan hari ini !
Sebelum mulai belajar, ia rapikan dulu meja belajarnya yang mirip kapal pecah itu.
Bukankah salah satu cara agar bisa berkonsentrasi ketika belajar adalah suasana nyaman,
bersih dan rapi di meja belajar? Hari ini teori itu juga akan dibuktikannya! Setelah selesai,
Anisa duduk dan mulai membaca buku Biologinya di meja belajar yang telah ia atur
sedemikian rupa. Pokoknya nyaman. Tiba-tiba ia membayangkan betapa nikmatnya belajar
sambil ditemani musik. Segera diambilnya radio dan mulai memilih lagu yang pas untuk
menemaninya belajar. Setelah itu Anisa duduk dan membuka bukunya lagi. Dua menit
berlalu, tiba-tiba ia ingat masih punya biskuit simpanan. "Pasti enak nih, menghafal Biologi
sambil ngemil..." Anisa bangkit lagi dari duduknya, mengambil biskuit lapis vanila
kesukannya. Lalu duduk lagi,dan mulai membuka lagi bukunya. Anisa kembali mengikuti
irama lagu mulut bersenandung ikut menyanyi. tangan kanan memegang biskuit. Tiba-tiba
lagi, "Haus...ambil minum dulu ah..." Anisa bangkit lagi, ke dapur mengambil sebotol air
dingin dan gelasnya. "Biar enggak mondar-mandir...," begitu batinnya. Dan Anisa mulai
membuka buku lagi untuk kesekian kali, menekuni buku dihadapannya sambil diiringi musik,
air dingin dan sambil ngemil. Dua menit kemudian, ia ingat belum mencuci kaos kaki barunya
yang kotor. "Daripada ditunda-tunda besok, mumpung ingat..." untuk kesekian kalinya Anisa
bangkit lagi dari kubur...eh bangkunya. Sepuluh menit dihabiskan untuk mencuci dan
menjemur kaos kakinya. Setelah itu untuk kesekian kalinya lagi, Anisa duduk dan menekuni
buku Biologi-nya yang sudah penuh remah biskuit. Kelihatannya kali ini Anisa sudah bisa
berkonsentrasi pada bukunya, duduknya pun tampak mulai tenang. Semenit...dua menit
berlalu, sepuluh menit pun lewat. Sudah dua halaman yang ia baca. "Sambil tiduran
ah...duduk terus capek" Anisa membawa bukunya ke tempat tidur. Sebenarnya sudah sejak
tadi bau bantal menggoda hidungnya.Konsentrasinya pun mulai goyah karena tak sengaja ia
melihat banta-bantal empuk di tempat tidurnya melambai-lambai minta dihampiri. Diambilnya
bantal untuk ganjal tangan, Anisa belajar sambil tengkurap. Duh santainya...?! Dua
menit...lima menit... capek juga tangannya mengganjal badan, sekarang ganti kepalanya yang
diganjal dengan bantal, dan kembali membentangkan buku Biologi yang sejak tad halaman 7
melulu. Sepuluh menit, lima belas menit, tujuh belas menit kemudian... "Anisa! Katanya mau
ulangan, bukannya belajar eeeh...malah tidur! seru Ibu melihat anak gadisnya sedang lelap
ketiduran sambil memeluk buku Biologinya. Anisa tetap lelap. Tampaknya ia tidak
mendengar teriakan Ibu membangunkannya. Ia sedang mimpi, ulangan umum enggak jadi.
Horee...!
Dikutip dari : Sakinah 07/Th. II, 12 Februari 1999.

© 2011 Garuda Publishing


Ulangannya Batal 57

Penyebab konsentrasi Anisa buyar adalah :


1. _____________________________________________
2. _____________________________________________
3. _____________________________________________
4. _____________________________________________
5. _____________________________________________
6. _____________________________________________
7. _____________________________________________

Menurutku Anisa dapat berkonsentrasi dengan cara :


1. _____________________________________________
2. _____________________________________________
3. _____________________________________________
4. _____________________________________________
5. _____________________________________________
6. _____________________________________________
7. _____________________________________________

Penyebab konsentrasiku buyar adalah :


1. _____________________________________________
2. _____________________________________________
3. _____________________________________________
4. _____________________________________________
5. _____________________________________________
6. _____________________________________________
7. _____________________________________________

Aku dapat berkonsentrasi karena :


1. _____________________________________________
2. _____________________________________________
3. _____________________________________________
4. _____________________________________________
5. _____________________________________________
6. _____________________________________________
7. _____________________________________________

© 2011 Garuda Publishing


Games Mentoring Islam

Bab

XVII
KIASTREVITA
KIASTREVITA 59

Bab 17.KIASTREVITA
Tujuan
Mentee memahami makna kreativitas.

Langkah-langkah
· Tuliskan KIASTREVITA di selembar kertas dan tunjukkan kepada mentee.
· Mentee diminta menemukan kata apa yang dimaksud dari huruf yang acak tersebut.
· Setelah mereka menemukan menjawabnya. Mentee diminta menyebutkan apa yang
pertama kali terlintas di pikirannya ketika mendengar kata "KREATIVITAS" dan
jelaskan makna kreativitas secara singkat

Pertanyaan Hikmah
1. Apa yang pertama kali terlintas di pikiran kalian ketika mendengar kata
"KREATIVITAS"?
2. Apakah yang dimaksud dengan kreativitas?

Alat dan Bahan: Selembat kertas atau papan tulis, spidol dan alat tulis.

Waktu: 5 menit

Suplemen Materi
Setiap orang dimungkinkan untuk menjadi kreatif karena kreativitas dapat dilatih dan
dikembangkan. Konsep kreatif setiap orang bisa saja berbeda tergantung dari sudut mana
suatu permasalahan dipandang dan bagaimana kualitas cara pandangnya.
Orang kreatif memiliki kecenderungan untuk memanfaatkan tanda-tanda atau hal-hal yang
terlihat disekitarnya dan menghubungkan dengan masalahnya. Kreativitas membantu kita
untuk bersikap antusias menghadapi kehidupan.
Produktivitas dalam menghasilkan ide-ide baru berbanding lurus dengan pemanfaatan waktu
dan pengembangan potensi diri. "Sebagian dari baiknya ke-Islaman seseorang ialah
meninggalkan sesuatu yang tidak berguna baginya" (HR. Tirmidzi - Hasan)

Makna Kreativitas
MORGAN (Psikolog): Respon yang tidak umum/tidak biasa tetapi sesuai untuk setiap
keadaan dan memiliki relevansi dengan pemecahan masalah. Contoh :
Tanya: Mengapa sapi memakai bel kecil di lehernya???
Jawab: Karena klaksonnya rusak!! Ha..ha..ha..
Bel berfungsi memberi tanda, begitupula dengan klakson. Klakson merupakan jawaban yang
relevan untuk permasalahan tersebut

TOM WUJEC (Praktisi)


Kemampuan melihat suatu masalah dengan cara lain. Contoh: Ketika anda sedang terburu-
buru menuju kantor dengan kendaraan angkot. Pas di lampu merah, angkot anda berhenti.
Bagaimana perasaan anda? Mungkin akan kesal, karena anda harus segera di kantor. Namun
tidakkah anda menemukan ada yang senang dengan lampu merah itu? Ya, dialah pengamen
jalanan.

© 2011 Garuda Publishing


Games Mentoring Islam

Bab

XVIII
Bergembira Dengan Kreativitas
Bergembira Dengan Kreativitas 61

Bab 18.Bergembira Dengan Kreativitas


Tujuan
Mentee meningkatkan kemampuan kreativitasnya dengan berimajinasi.

Langkah-langkah
1. Mentor membacakan deskripsi setiap babak dengan jelas berikut ini. Mentee diminta
untuk menyimak dan menuliskan ide-ide yang perlu dia lakukan untuk menghadapi
situasi setiap babak (siapkan kertas dan alat tulisnya).
2. Babak 1. Andaikan kamu sedang dalam perjalanan pariwisata ke suatu tempat.
Perjalanan ini cukup membosankan. Untuk menghilangkan kebosanan, kamu
berbincang-bincang dengan penumpang sebelahmu. Dalam mobil itu kamu melihat
ada sebagian penumpang yang berdiam diri atau tidur. Agar tidak membosankan,
kamu lebih baik melakukan suatu permainan. Ciptakanlah permainan yang
menyenangkan dan dapat melibatkan seluruh penumpang dalam mobil itu!
3. Babak 2. Seandainya kamu sedang di pantai. Ciptakanlah sebuah permainan pantai
yang menggunakan pasir, air, tongkat dan kerang.
4. Babak 3. Seandainya kamu sedang berdiri di sebelah anak yang sedang terserang cacar
air. Ia harus berada di tempat tidur dan tidak boleh membuka mata. Untuk menghibur
dia, lakukanlah permainan selama satu jam bersamanya!

Pertanyaan Hikmah
1. Berapa banyak ide yang kamu miliki setiap babak?
2. Periksa kembali ide-idemu pada setiap babak, berapa ide yang kira-kira tidak dapat
kamu gunakan?
3. Untuk mengisi jam membosankan, apa biasanya yang kamu lakukan? Mengapa?
4. Bagaimana cara kita menciptakan ide-ide itu? Apa kata kuncinya? Imajinasi
5. Menciptakan ide-ide untuk suatu keperluan merupakan salah satu proses yang kita
sebut? Kreativitas
6. Jadi, kreativitas dapat kita gunakan untuk keperluan apa saja?

Alat dan Bahan: -

Waktu: ±30 menit

Suplemen Materi

12 Kunci Untuk Menjadi Lebih Kreatif

1. Belajarlah untuk menjadi seorang inovator terbaik.


2. Ubahlah kebiasaan dan citra diri anda.
3. Lakukanlah tindakan: Kendalikan stress.
4. Terimalah perubahan dan tantangan suatu masalah dengan tangan terbuka.
5. Terapkan ide-ide pada setiap sudut kehidupan anda.
6. Pelajarilah tentang inovasi, perubahan, dan kreativitas sebagaimana anda berusaha
untuk memenangkan diterimanya ide anda.

© 2011 Garuda Publishing


62 Games Mentoring Islam

7. Milikilah selalu rasa ingin tahu dan jadilah seorang pengamat.


8. Bertanyalah 5W + 1H (What, Where, When, Who, Why, & How)
9. Kembangkan daya berfikir reflektif dan kemampuan berfikir anda.
10. Bangunlah dasar pengetahuan dan intuisi anda melalui kegiatan membaca, dll.
11. Dengan fikiran yang terbebani, gunakan pemicu-pemicu untuk menstimulasi ide-ide.
12. Bebanilah fikiran anda dengan data, prinsip-prinsip dasar, teori-teori, dan konsep-
konsep dari masalah anda.
Sumber: LMT TRUSTCO

© 2011 Garuda Publishing


Games Mentoring Islam

Bab

XIX
Apa yang Kamu Lihat?
64 Games Mentoring Islam

Bab 19.Apa yang Kamu Lihat?


Tujuan
Mentee belajar berkreativitas dengan membangun alam imajinasinya.

Langkah-langkah
§ Mentor menggambar suatu bentuk (terserah mentor). Macam-macam bentuk gambar
dibuat mentor di white board atau kertas besar untuk diperlihatkan pada mentee.
§ Mentee diminta untuk memperhatikan gambar itu dengan seksama. Lihatlah setiap
ruang yang ada disitu, mungkin kamu akan dapat melihat kehidupan sehari-hari,
seperti binatang, pepohonan, orang atau benda lainnya. Jelaskan gambar itu pada
teman sebelahmu atau di depan forum.

Pertanyaan Hikmah
1. Bentuk apa yang paling sulit diidentifikasikan?
2. Dapatkah kalian melihat garis-garis menjadi suatu bentuk benda?
3. Dapatkah bentuk itu dilupakan bila ada bentuk lain yang lebih baik? Mengapa?

Alat dan Bahan: Spidol dan Whiteboard atau kertas besar.

Waktu: ±10 menit

Suplemen Materi
Kreativitas merupakan kerja dominan otak kanan. Sedangkan otak kanan beroperasi dengan
imajinasi. Atau dengan kata lain "berpikir dengan gambaran". Berbeda dengan makna berpikir
seperti logika, itu adalah kerja dominan otak kiri. Jadi melatih kreativitas, salah satunya ialah
dengan melatih imajinasi.
Apa manfaat kreativitas bagi kita? Manfaatnya adalah sebagai berikut:
1. Membantu memecahkan masalah dengan menemukan alternatif solusi yang kreatif.
Contoh: Usulan Sahabat Salman Al Farisi agar dibuat parit dalam Perang Khandak.
2. Menciptakan penemuan baru. Contoh: Al Khwarizmi yang menemukan teori
matematika al jabar.

Teori Kreativitas
1. Teori Struktur Intelek dari Guilford. Dalam model struktur inteleknya, dibedakan
antara pemikiran divergen dan pemikiran konvergen. Pemikiran divergen ialah dimana
terhadap suatu persoalan diberikan bermacam-macam jawaban, macam-macam
kemungkinan penyelesaian, memberikan banyak ide. Sedangkan pemikiran konvergen
ialah menuju satu jawaban yang benar. Kemampuan kreatif banyak berhubungan
dengan pemikiran divergen ini. Pemikiran divergen meliputi kelancaran, fleksibelitas
dan originalitas dalam berfikir.
2. Teori Abraham Maslow. Kreativitas merupakan manifestasi dari jiwa yang sehat dan
integrasi kepribadian dimana tidak ada hambatan antara alam kesadaran dan alam non-
kesadaran. Kreativitas bukan bergantung hanya pada kemampuan intelegensia, namun
yang lebih berperan ialah kecerdasan emosionalnya.

© 2011 Garuda Publishing


Apa yang Kamu Lihat? 65

Kepribadian yang Kreatif


Menurut Rogers (1973) ciri-ciri yang menandakan kepribadian yang kreatif ialah:
Keterbukaan terhadap pengalaman,evaluasi dari dalam diri sendiri (muhasabah), dan
kemampuan untuk 'bermain dengan konsep-konsep. Torrance (1955) menambahkan ciri- ciri
berupa berani dalam pendapat dan keyakinan, bersifat ingin tahu, terarah dalam berfikir,
bersibuk terus-menerus dengan tugasnya dan tidak bersedia menerima pendapat dari otoritas
begitu saja (taqlid buta).

© 2011 Garuda Publishing


Games Mentoring Islam

Bab

XX
Belah Kreatif
Belah Kreatif 67

Bab 20.Belah Kreatif


Tujuan
Mentee belajar bagaimana berpikir kreatif untuk mendapatkan solusi.

Langkah-langkah
Mentor memberikan teka-teki pada mentee. Mentor membuat sebuah kotak sama sisi di papan
tulis atau whiteboard

Berilah pertanyaan, "Bagilah kotak ini menjadi delapan bagian yang sama!"
Persilahkan mentee untuk menjawabnya.
Jawabannya biasanya sebagai berikut:

Lalu mentor membuat kotak lagi yang sama.

Berilah pertanyaan, "Bagilah kotak ini menjadi tujuh bagian yang sama!"
Biasanya mentee bingung untuk mencari jawabannya. Beri waktu (± 5 menit) bagi mereka
untuk memikirkan solusinya.
Kalau mereka menyerah, tunjukkan alternatif jawabannya sebagai berikut:

atau

Pertanyaan Hikmah
1. Apakah ada kesulitan dalam menjawab pertanyaan pertama?

© 2011 Garuda Publishing


68 Games Mentoring Islam

2. Apakah ada kesulitan dalam menemukan jawaban pertanyaan kedua? Mengapa? Telah
ada pengkondisian awal dari bagaimana menemukan jawabannya (pertanyaan dan
jawaban pertama). Artinya "katak dalam tempurung" atau "belalang dalam kotak".
Kemampuannya terbentur oleh "batas" yang ia buat sendiri, yang salah satu faktor
pencetusnya adalah dari pengkondisian lingkungan.
3. Apa itu kreatif? (dengarkan jawaban mentee terlebih dahulu). Kreatif adalah melihat
hal yang sama dengan cara yang berbeda. Kita tidak terkungkung dalam kotak saja,
kita perlu "out of the box" dalam melihat alternatif solusi yang ada. Contoh tokoh
kreatif: Nabi Ibrahim AS dengan menghancurkan patung-patung kecuali patung
terbesar (QS 21: 51-70), Pemuda Kahfi dengan usaha penyelamatan aqidahnya (QS
18:13-22), Nabi Sulaiman AS dengan Ratu Bilqis (QS 27: 15-44), dan Nabi
Muhammad SAW dalam keseluruhan kisah hidupnya.

Alat dan Bahan: Papan tulis atau whiteboard, dan kapur tulis atau spidol.

Waktu: 10 menit

Suplemen Materi

Kreatifitas: Proses menghasilkan sesuatu yang 'baru', bisa berbentuk gagasan atau
obyek dalam suatu bentuk/susunan.

Pola Berpikir
Kreatif Analitis
· Kerja otak kanan · Kerja
· Imajinatif otak
· Banyak ide dan kemungkinan kiri
· Divergen · Logis
· Lateral atau horisontal · Jawaba
· Tak dapat diramalkan n unik
dan dan
sedikit
· Konver
gen
· Vertika
l
· Dapat
diramal
kan

Dua aspek fundamental dalam berpikir Kreatif


1. Mengembangkan alternatif
2. Menantang asumsi

Ganjalan mental Penghambat Berpikir Kreatif

© 2011 Garuda Publishing


Belah Kreatif 69

1. Ganjalan yang ditimbulkan sendiri


2. Terpola atau terpaku pada suatu jawaban yang unik
3. Kesesuaian
4. Tidak mau menantang kenyataan
5. Menilai terlalu cepat
6. Takut terlihat bodoh

© 2011 Garuda Publishing


Games Mentoring Islam

Bab

XXI
Kue Tart
Kue Tart 71

Bab 21.Kue Tart


Tujuan
Mentee memahami pentingnya berpikir untuk menemukan solusi dengan mengenal beberapa
kecerdasan

Langkah-langkah
· Mentor mengajukan teka-teki pada mentee sebagai berikut:
· Disebuah toko roti ada seorang ibu dan seorang anak laki-lakinya sedang berbelanja
kue. Sementara si ibu sibuk mengobrol dengan tukang roti, si anak tertegun menatap
kue tart wortel besar dengan kerak matang serta lapisan tipis vanila lembut diatasnya.
Si ibu memesan roti namun mata si anak tidak pernah lepas dari kue tart itu. Rupanya
sang tukang roti mengetahui kejadian itu. Lantas ia mengajukkan tawaran yang
menggiurkan. " Saya akan memberikan kue tart itu untukmu kalau engkau bisa
memecahkan teka-teki kecil ini", kata si tukang roti. Si anak itu mengangguk tanda
setuju. " Bagaimanakah caranya supaya saya dapat memotong tart bundar ini menjadi
16 potongan yang tepat hanya dengan 4 irisan lurus ?". Akhirnya si anak itu pulang
dengan bahagia karena ia mendapatkan tart wortel yang diinginkannya.
· Apakah jawaban dari anak laki-laki tersebut ?

Jawaban si anak:
Tart tersebut dipotong dengan 2 irisan tegak lurus sehingga dari irisan tersebut didapat 4
potongan tart kemudian bariskan keempat potongan tart tersebut sekali lagi secara lurus
ditengah barisan maka akan didapatkan 8 potong kue. Kemudian bariskan lagi ke delapan
potongan kue tart tersebut dan irisan lurus yang keempat akan menghasilkan 16 potongan
yang sama.

Pertanyaan Hikmah
1. Bagaimana kalian dapat menemukan jawabannya? bila mentee yang menemukan
jawabannya. Jelaskan!
2. Apa manfaat kita mampu menemukan solusi atas sebuah masalah atau tantangan?
3. Apakah seseorang menjadi cerdas karena keturunan atau latihan untuk cerdas?
4. Apa saja bentuk kecerdasan itu?
5. Bagaimana kita mengasah kecerdasan pribadi kita? Asahlah dengan latihan yang
teratur dari setiap kecerdasan-kecerdasan itu.

Alat dan Bahan: -

Waktu: 20 menit

Suplemen Materi
Definisi Kecerdasan
Ketika Robert Sternberg mewawancarai 500 orang responden yang masih awam dan 24 orang
ahli, ia menemukan bahwa respon mereka sama secara mengejutkan. Kedua kelompok
tersebut berpendapat bahwa "kecerdasan" adalah suatu rancangan (bangunan) yang kompleks,
yang terdiri dari kemampuan verbal, kemampuan memecahkan masalah secara praktis dan

© 2011 Garuda Publishing


72 Games Mentoring Islam

kemampuan sosial (bersosialisasi). Penemuan ini mengindikasikan bahwa kebanyakan orang


tidak beranggapan bahwa kecerdasan merupakan satu kemampuan. Jadi, definisi mereka
tentang kecerdasan meliputi bermacam-macam sifat.

Multiple Intelligences - Kecerdasan Majemuk


Oleh: Howard Gardner
Sekarang saya ingin menyebutkan secara singkat ketujuh kecerdasan yang telah kami kenal
dan mengutik satu atau dua contoh dari setiap kecerdasan. Kecerdasan linguistik adalah jenis
kemampuan yang ditunjukkan dalam bentuk paling lengkap, mungkin, oleh puisi. Kecerdasan
logika-matematika, seperti yang tersirat dalam nama, adalah kemampuan logika dan
matematika, di samping kemampuan ilmu pengetahuan. Jean Piaget, ahli psikologi
pengembangan yang hebat, menduga dia mempelajari semua kecerdasan, tetapi saya yakin dia
mempelajari pengembangan kecerdasan logika dan matematika. Walaupun saya menyebutkan
kecerdasan linguistik dan logika-matematika lebih dahulu, ini tidak berarti saya berpendapat
keduanya paling penting – sebenarnya, saya yakin bahwa ketujuh kecerdasan ini mempunyai
hak yang sama untuk menyatakan menjadi prioritas. Akan tetapi dalam masyarat kita
menempatkan kecerdasan linguistik dan logika-matematika, secara kiasan, di atas penopang.
Sebagian besar pengujian kita didasarkan pada pengargaan yang tinggi pada ketrampilan
verbal dan matematika. Bila Anda pandai berbahasa dan logika, tes IQ dan SAT Anda pasti
bagus, dan Anda mungkin berhasil dengan baik masuk perguruan tinggi yang bergengsi, tetapi
apakah Anda akan berhasil setelah lulus mungkin akan tergantung pada sejauh mana Anda
memiliki dan menggunakan kecerdasan yang lain, dan tepat. Itulah yang ingin saya beri
perhatian yang sama besar.
Kecerdasan ruang adalah kemampuan membentuk model mental dari dunia ruang dan mampu
melakukan berbagai tindakan dan operasi menggunakan model itu. Pelaut, insiyur, dokter
adalah sekadar contoh jabatan, semuanya telah mengembangkan kecerdasan ruang yang lebih
tinggi.
Kecerdasan musik adalah kemampuan kategori keempat yang kami kenali: Leonardo Berstein
mempunyai kecerdasan itu: Mozart menurut dugaan, mempunyai lebih banyak lagi.
Kecerdasan gerakan-badan adalah kemampuan menyelesaikan masalah atau produk mode
menggunakan seluruh badan seseorang atau sebagian badan. Penari, atlet, dokter bedah, dan
perajin semuanya menunjukkan kecerdasan gerakan badan.
Akhirnya saya mengusulkan dua bentuk kecerdasan pribadi. Kecerdasan antar pribadi adalah
kemampuan untuk memahami orang lain: apa yang memotivasi mereka, bagaimana mereka
bekerja, bagaimana bekerja sama dengan mereka. Wiraniaga yang sukses, politisi, guru,
petugas klinik, dan pemimpin agama semuanya kemungkinan adalah orang dengan kecerdasan
antar pribadi yang tinggi. Kecerdasan intra pribadi, jenis kecerdasan ketujuh, adalah
kemampuan yang berkaitan yang mengarah ke dalam. Itu adalah kemampuan membentuk
model diri yang akurat, dapat percaya pada diri sendiri dan mampu menggunakan model itu
untuk beroperasi secara efektif dalam hidup.
Semuanya ini adalah ketujuh kecerdasan yang kami temukan dan uraikan dalam riset kami. Ini
adalah daftar pendahuluan, seperti yang pernah saya katakan; jelas, setiap bentuk kecerdasan
dapat dibagi-bagi lagi, atau daftar itu dapat dibah susunanya. Pokok pemikiran di sini adalah
membuat kasus untuk kemajemukan dari kecerdasan. Di samping itu, kami yakin bahwa
individual mungkin berbeda dalam profil kecerdasan tertentu yang kita miliki saat kita lahir,
dan bahwa mereka pasti berbeda dalam profil yang akhirnya mereka miliki. Saya kira

© 2011 Garuda Publishing


Kue Tart 73

kecerdasan sebagai bahan baku, potenisal biologis, yang dapat dipandang dalam bentuk murni
hanya dalam individu yang dalam arti teknis, aneh. Dalam hampir setiap orang lain
kecerdasan bekerja bersama untuk mengatasi masalah, untuk menghasilkan berbagai jenis
bentuk akhir budaya profesi, kegemaran dan hal-hal yang serupa. Ini adalah teori saya
mengenai kecerdasan majemuk dalam bentuk singkat.

© 2011 Garuda Publishing


Games Mentoring Islam

Bab

XXII
Who Am I ?
Who Am I ? 75

Bab 22.Who Am I ?
Tujuan
Mentee memahami dirinya dengan baik dengan memperhatikan pendapat orang lain dan diri
sendiri.

Langkah-langkah
· Tahap ke-1: Mentee diminta menuliskan gambaran tentang dirinya di lembar It's My
Self selama 5-10 menit. Setelah selesai sisihkan lembar tersebut.
· Tahap ke-2: Bagikan plastik/amplop kepada setiap mentee, kemudian mentee diminta
mengeluarkan potongan kertas dari dalam plastik/amplop dan menuliskan namanya
sendiri di pojok kiri atas amplop. Mentee diminta memberikan plastik/amplop kepada
rekan disebelah kanannya. Rekan yang mendapatkan amplop tersebut diminta untuk
memikirkan dan menuliskan hal-hal yang diminta pada lembar My Friend berkaitan
dengan nama yang tercantum pada plastik/amplop tersebut. Masukkan lembar tersebut
ke dalam plastik/amplop, lalu berikan kepada rekan di sebelah kanan. Begitu
seterusnya sampai setiap mentee menerima amplop yang bertuliskan namanya sendiri.
Mentee boleh membuka amplop tadi setelah mendapat aba-aba dari mentor.
Catatan: Mentee dilarang keras melihat isi amplop yang bukan miliknya. Jika
menggunakan plastik lembar My Friend dilipat 2. Efektivitas permainan ini ditunjang
oleh pengenalan yang baik antar mentee.

· Mentee diminta membandingkan lembar My Friend dengan lembar It's My Self.


· Berikan kesempatan kepada mentee untuk mendiskusikan tulisan dalam lembar My
Friend.
· Mentee diminta merumuskan kembali siapa dirinya dalam bentuk kalimat, kemudian
dituliskan di lembar That's Me..!.

Pertanyaan Hikmah
1. Setelah membandingkan pendapatmu dan pendapat kawanmu mengenai
dirimu, bagaimana perasaan kalian?
2. Apakah setelah membandingkan hal itu, mempengaruhi kalian dalam mengisi
That's Me? Jelaskan!
3. Mengapa kita harus menanyakan keadaan pribadi kita pada orang lain,
sedangkan kita lebih tahu keadaan pribadi sendiri? Konsep diri yang kuat
harus memiliki korelasi yang kuat dengan pendapat orang lain terhadap kita.
4. Apa urgensi mengenal diri?

Alat dan Bahan :


· Plastik/amplop untuk setiap mentee
· Lembar My Friend sebanyak jumlah mentee untuk setiap mentee
· Worksheet Know Your Self

Waktu: 30 menit

© 2011 Garuda Publishing


76 Games Mentoring Islam

Suplemen Materi

Urgensi Pengenalan Diri


Mengenali dan memahami diri sendiri sangat bermanfaat untuk memberikan ketenangan
memberikan rasa penerimaan, menyangkut penerimaan dalam kehidupan sosial.
Mengembangkan segi-segi positif dan mengurangi segi-segi negatif pribadi, baik yang
potensial maupun yang sudah aktual. Menyadari kebaikan dan keunggulan pribadi yang
dimiliki selama ini, tetapi sering luput dari perhatian. Pengenalan diri dapat dilakukan dengan
metode solo training (tahap ke-1) dan group training (tahap ke-2).
Pengenalan diri melalui metode group training memerlukan suasana diskusi kelompok yang
memungkinkan mentee merasa aman dan nyaman untuk mengungkapkan diri dan
memberikan umpan balik sehingga dia mendapatkan gambaran yang lebih luas dan lebih
mendalam tentang dirinya. Dalam kegiatan ini sering muncul kesadaran terhadap aspek-aspek
pribadi yang sebelumnya kurang disadari atau tidak disadari sama sekali. Melalui metode ini
pula mentee dapat mengembangkan relasi yang lebih akrab dengan orang lain.

Berislam Dalam "Keterbatasan" Yang Kita Miliki


"Bertakwalah kepada Allah menurut ukuran kemampuanmu." (At-Taghabun : 16). Allah
memahami betul bahwa setiap diri kita memiliki keterbatasan dan dalam keterbatasan itulah
kita berislam sehingga "Allah tidak membebani seseorang sesuai kesanggupannya…." (Al
Baqaraah : 286). Hanya saja untuk konteks ibadah mahdhah yang sifatnya fardhu 'ain dan
sudah ditetapkan waktu serta kapasitasnya, manusia memang sanggup melakukannya karena
Allah tentu sudah mengukur kemampuan manusia Pengenalan diri memungkinkan kita untuk
memposisikan diri secara tepat dalam berbagai situasi kehidupan dan menentukan fokus-fokus
nilai Islam yang akan diperkuat. Perintah dalam Islam itu begitu banyak, tidak semua perintah
itu bisa kita lakukan dengan sempurna. Karena itulah di surga disediakan banyak pintu.
Rasulullah saw pernah mengatakan, ketika berbincang dengan Abu Bakar, "Sesungguhnya di
surga itu disediakan banyak pintu, dan setiap orang ada yang memasuku pintu shalat,
shaum,…..lalu Abu Bakar bertanya, "Adakah orang yang masuk melalui seluruh pintu ?"
Rasulullah saw menjawab, "Ada, dan aku berharap engkaulah salah satunya.".

22.1 Lembar 1
IT'S MY SELF !!

Emosi
____________________________________
____________________________________
____________________________________
____________________________________
____________________________________

Pikiran
____________________________________
____________________________________
____________________________________

© 2011 Garuda Publishing


Who Am I ? 77

____________________________________
____________________________________

Karakter
____________________________________
____________________________________
____________________________________
____________________________________
____________________________________

Fisik
____________________________________
____________________________________
____________________________________
____________________________________
____________________________________
------------------------------------------------------

22.2 Lembar 2
THAT'S ME....!

____________________________________
____________________________________
____________________________________
____________________________________
____________________________________
____________________________________
____________________________________
____________________________________
____________________________________
____________________________________
____________________________________
____________________________________
____________________________________

© 2011 Garuda Publishing


78 Games Mentoring Islam

____________________________________
____________________________________
____________________________________
____________________________________

------------------------------------------------------

22.3 Lembar 3
MY FRIEND

Menurutmu, bagaimana keadaan emosi saya sehari-hari,?


_____________________________________
_____________________________________
_____________________________________
_____________________________________
_____________________________________

Menurutmu, apa yang selalu saya pikirkan,?


_____________________________________
_____________________________________
_____________________________________
_____________________________________
_____________________________________

Menurutmu, apa yang menjadi sifat karakter saya?


_____________________________________
_____________________________________
_____________________________________
_____________________________________
_____________________________________

Menurutmu, bagaimana keadaan fisik saya?


_____________________________________
_____________________________________
_____________________________________
_____________________________________
_____________________________________

© 2011 Garuda Publishing


Games Mentoring Islam

Bab

XXIII
Bagaimana Orang Lain Melihat Saya
80 Games Mentoring Islam

Bab 23.Bagaimana Orang Lain Melihat Saya


Tujuan
Mentee memahami konsep diri positif dan negatif dan membangun konsep diri positif

Langkah-langkah
1. Minta mentee menyiapkan satu lembar kertas, beri nama di bagian atas.
2. Setiap mentee menyerahkan kertasnya kepada teman di sebelah kanannya.
3. Pada kertas yang dipegangnya sekarang, setiap mentee menuliskan apa yang dinilainya
terhadap orang yang memiliki kertas tersebut.
4. Setiap mentee menyerahkan kertas yang dipegangnya kepada teman di sebelah
kanannya. Demikian terus hingga setiap mentee memegang kembali kertas miliknya.
5. Minta mentee untuk membaca dan merenungi apa yang telah ditulis teman-temannya
mengenai dirinya.

Pertanyaan Hikmah

1. Bagaimana rasanya menuliskan penilaian kamu terhadap temanmu?


2. Bagaimana rasanya membaca penilaian temanmu? Jelaskan!
3. Apakah semua penilaian dari temanmu itu baik atau buruk? Jelaskan! Berikan
pemahaman bahwa sifat-sifat yang ada dalam diri manusia yang buruk maupun yang
baik merupakan modal awal kita untuk melaksanakan tugas-tugas yang diberikan oleh
Allah sebagai pemimpin di muka bumi.
4. Dari sifat-sifat itu (baik dan buruk), manakah yang harus kita maksimalkan dengan
yang kita minimalkan? Berikan pemahaman kepada peserta bahwa sifat-sifat yang
negatif harus diminimalkan, sedangkan sifat-sifat positif harus dimaksimalkan.
Diskusikan dengan peserta masalah-masalah yang sering dihadapi dan bagaimana
pemecahannya.

Alat dan Bahan: Selembar kertas dan alat tulis untuk setiap mentee

Waktu: 20 menit

Suplemen Materi

Konsep diri negatif dan konsep diri positif

Meskipun seseorang lahir tanpa konsep diri, sebenarnya konsep diri mulai berkembang sejak
lahir. Informasi yang membentuk konsep diri terutama berasal dari interaksi dengan orang lain
selanjutnya akan menjadi petunjuk dan mempengaruhi tingkah laku. Jadi konsep diri
diperoleh dari hasil belajar dan interaksi seseorang dengan orang lain. Belajar tersebut
berlangsung terus menerus tanpa disadari.
Pembentukan konsep diri tersebut akan melahirkan kesadaran internal atas diri sendiri, diri
lingkungan dan yang terpenting ialah kesadaran internal atas misi hidup.
Dalam perjalanannya konsep diri yang terbentuk bisa negatif atau positif. Konsep diri negatif
adalah pengetahuan yang tidak tepat tentang diri sendiri, pengharapan yang tidak realistis dan

© 2011 Garuda Publishing


Bagaimana Orang Lain Melihat Saya 81

harga diri yang rendah. Sedangkan ciri konsep diri yang positif adalah pengetahuan yang luas
dan bermacam-macam tentang diri, pengharapan yang realistis dan harga diri yang tinggi.

Konsep Diri dan Tujuan Hidup


Konsep diri manusia muslim adalah kesadaran yang mempertemukan antara kehendak-
kehendak Allah dengan kehendak-kehendaknya sebagai manusia; antara model manusia
muslim yang ideal dan universal dengan kapasitas dirinya yang nyata dan unik; antara nilai-
nilai Islam yang komprehensif dan integral dengan keunikan-keunikan pribadinya sebagai
individu; antara ruang aksi dan kreasi yang disediakan Islam dengan kemampuan pribadinya
untuk beraksi dan berkreasi; dan antara idealisme Islam dengan realitas kemampuan
pribadinya.
Sebagai manusia beragama, sebenarnya visi, misi, dan jalan hidup serta prinsip-prinsip dan
nilai-nilai yang membentuknya merupakan sesuatu yang telah ditetapkan Allah SWT, dan
karenanya bersifat Given. Tujuan hidup kita adalah beribadah kepada Allah SWT, dalam
artinya yang seluas-luasnya adalah: mendapatkan ridho dan surga-Nya.
Ketika seorang muslim telah memahami tujuan hidupnya, maka ia akan melakukan
internalisasi dalam pembentukan konsep dirinya dengan menyesuaikannya dengan tujuan
hidupnya.

© 2011 Garuda Publishing


Games Mentoring Islam

Bab

XXIV
Menentukan Tujuan
Menentukan Tujuan 83

Bab 24.Menentukan Tujuan


Tujuan
Mentee meningkatkan kemampuan goal setting dengan melakukan pelacakan tujuan.

Langkah-langkah
§ Mentor meminta mentee untuk memperhatikan majalah dan koran yang dibagikan.
Perhatikanlah isi majalah itu dan guntinglah tiga buah gambar atau kata-kata yang
menggambarkan tiga hal yang ingin diperoleh atau dikerjakan oleh mentee.
§ Rekatkan gambar atau kata-kata itu pada selembar kertas dan tuliskan tujuan-tujuan
pribadi mentee di bawah gambar-gambar itu.
§ Jelaskan isi kata-kata yang kamu tulis itu kepada mentor. Periksalah kembali agar
maksud tujuan yang kamu tulis cukup jelas tergambar di dalam benak.

Pertanyaan Hikmah
1. Kesulitan apa yang dihadapi ketika kamu menyatakan keinginan atau tujuanmu
itu?
2. Untuk mewujudkan tujuan itu apakah kamu memerlukan waktu yang panjang?
3. Sebelum meraih tujuan jangka panjang, tujuan singkat apa yang ingin dicapai?
4. Dalam kehidupanmu, hal-hal apa lagi yang bisa dikategorikan tujuan?

Alat dan Bahan: Majalah Islami & umum, gunting, lem dan kertas secukupnya.

Waktu: 20 menit

Suplemen Materi

Penetapan tujuan merupakan salah satu imajinasi pribadi dan sebaiknya tidak merupakan
suatu imajinasi yang bersifat angan-angan atau khayalan kosong belaka tetapi harus
merupakan imajinasi yang lebih bersifat realistis dan akan dicoba untuk diwujudkan secara
nyata.

Penetapan tujuan merupakan imajinasi yang menggambarkan bahwa seseorang mempunyai


keingingan dan kebutuhan akan sesuatu yang sangat berarti bagi diri pribadi. Keinginan dan
kebutuhan yang begitu besar akan mendorong seseorang untuk berbuat, bertindak dan secara
aktif dalam rangka usaha pencapaian dan pemilikan. Bilamana seseorang telah merumuskan
tujuan itu secara realistis maka didalam imajinasi itu tergambar pula harapan-harapan positif
bahwa dia akan berhasil untuk mencapai tujuan yang sangat berarti bagi diri pribadi.

Disamping itu tujuan yang telah ditetapkan cukup memberikan tantangan bagi diri pribadi
sehingga dia menyadari bahwa resiko yang dihadapi bukanlah kecil, bahwa ada kemungkinan
gagal dalam usaha pencapaian tujuan. Apabila seseorang telah mengetahui dengan baik
tentang diri pribadi sendiri dan mengenal pula keadaan sekitar didalam lingkungan dia berada
maka dalam merumukan tujuan akan memperhitungkan secara cermat segala kelemahan dan
kekuatan pribadi yang melekat pada dirinya dan telah menjadi miliknya. Disamping itu
diperhitungkan pula kemungkinan adanya hambatan-hambatan lingkungan yang akan dihadapi

© 2011 Garuda Publishing


84 Games Mentoring Islam

dalam rangka pencapaian tujuan, baik itu hambatan yang datangnya dari lingkungan keluarga,
masyarakat maupun pemerintah. Setelah betul-betul diperhitungkan segala hambatan dan
rintangan yang akan dihadapi, seseorang yang menetapkan tujuan dengan baik akan berusaha
untuk mencari bantuan, ataupun pertolongan dari siapapun juga dalam rangka pencapaian
tujuannya. Dan bilamana tujuan yang telah ditetapkan oleh seseorang adalah sangat berarti
bagi diri pribadi maka kalau seandainya tujuan itu dapat dicapai, dapat dimiliki, timbul
perasaan positif seperti gembira, puas, bangga,besar hati sebagai luapan pribadi atas hasil
yang dicapainya. Sebaliknya bilamana gagal dalam pencapaian tujuan, tidak berhasil
memiliki, maka timbul perasaan negatif seperti kecewa, frustasi, patah hati, patah semangat
sebagai curahan perasaan pribadi.

Persyaratan utama dalam penetapan tujuan


· Tujuan yang ditetapkan mempunyai pengertian yang jelas dan spesifik/khas
· Tujuan harus sangat berarti bagi diri pribadi dan benar-benar diinginkan
· Tujuan yang ditetapkan dengan memperhitungkan resiko yang wajar (normal)
· Tujuan yang ditetapkan harus dapat diukur
· Tujuan yang ditetapkan ada ikatannya dengan waktu
· Tujuan harus realistis
(By Anonim)

© 2011 Garuda Publishing


Games Mentoring Islam

Bab

XXV
Kenali Diri dalam Berkomunikasi
86 Games Mentoring Islam

Bab 25.Kenali Diri dalam Berkomunikasi


Tujuan
Mentee memahami kemampuan diri dalam berkomunikasi dan berkomunikasi secara efektif.

Langkah-langkah
· Setiap mentee diminta untuk mengisi lembar isian "Kenali Diri dalam
Berkomunikasi".
· Seluruh mentee dibagi beberapa kelompok, kemudian membandingkan jawaban
diantara teman sekelompok dan mendiskusikannya, lalu setiap mentee menentukan
sendiri-sendiri, mana yang menurutnya paling baik, dan setiap mentee boleh mengubah
jawabannya, tapi harus ditandai, mana yang berubah mana yang tidak.
· Hasil isian mentee merupakan konsep dirinya dalam berkomunikasi (sebelum
didiskusikan), setelah diskusi, bila ada yang berubah bisa jadi itu merupakan
komunikasi atau ungkapan perasaan ideal menurut mentee saat itu. Materi di atas
memang berhubungan dengan konsep diri.

Pertanyaan Hikmah
1. Cara manakah yang paling sering kalian lakukan? Buat tabel frekuensi di papan tulis.
Mengapa?
2. Efektifkah cara yang kalian pilih tersebut? Mengapa?
3. Manakah diantara ketiga cara mengekspresikan diri di atas yang menurut kalian paling
efektif? Mengapa?
4. Cara mengekspresikan diri juga berhubungan dengan konsep diri seseorang.
Bagaimana konsep diri kalian? Ikuti penjelasan konsep diri.

Alat dan Bahan: OHP/ Papan tulis, spidol, lembar isian "Kenali Diri dalam Berkomunikasi"
(terlampir).

Waktu: 20 menit

Suplemen Materi
Dr. Eli Ginzberg beserta timnya melakukan penelitian yang melibatkan 342 subyek
penelitian, yaitu mahasiswa yang berhasil mendapatkan bea siswa dari Colombia
University dalam berbagai disiplin ilmu. Dr. Ginzberg dan timnya meneliti seberapa
sukses 342 mahasiswa itu dalam hidup mereka, lima belas tahun setelah mereka
menyelesaikan studi mereka di Colombia University.
Penelitian itu menemukan satu hasil yang mencengangkan. Mereka yang lulus dengan
mendapat penghargaan atas prestasi akademiknya (cum laude atau summa cum laude)
dan berhasil masuk dalam Phi Beta Kappa, ternyata lebih cenderung berprestasi biasa-
biasa dalam kehidupan mereka. Sebaliknya ada banyak orang yang prestasi
akademiknya biasa-biasa saja, namun prestasi hidupnya sukses luar biasa.
Hasil penelitian tersebut membuktikan bahwa tidak ada hubungan langsung antara prestasi
akademik dan kesuksesan hidup. Jadi, sebenarnya prestasi akademik bukan merupakan
jaminan kesuksesan hidup. Lalu faktor apa yang menjadi kunci kesuksesan hidup manusia?

© 2011 Garuda Publishing


Kenali Diri dalam Berkomunikasi 87

Para pakar menyatakan bahwa kunci kesuksesan hidup adalah konsep diri positif. Konsep diri
memainkan peran sangat besar dalam membentuk kesuksesan hidup seseorang.
Berdasarkan pendapat dari para ahli dapat disimpulkan bahwa konsep diri adalah persepsi
seseorang tentang dirinya, pengakuan akan kemampuan, keyakinan, peran dan statusnya
dalam kehidupan, serta penilaian atas dirinya. Konsep diri akan mempengaruhi prilaku
seseorang. Jika seseorang memiliki konsep diri positif, maka ia akan memiliki persepsi yang
positif tentang dirinya dan kemudian akan menghasilkan tindakan yang positif.
Seberapapun besarnya potensi yang dimiliki seseorang, jika ia tidak menyadari dan meyakini
potensi yang dimilikinya, maka potensi tersebut tidak akan meledak menjadi sebuah karya
besar.
Manusia belum mampu menyingkap semua tabir pertanyaan tentang kebesaran Allah
yang ada pada diri manusia. Tetapi yang diperlukan ialah bagaimana ia mampu menggali dan
memunculkan potensi dirinya yang positif yang seringkali tertutup oleh konsep dirinya yang ia
sendiri tidak ketahui dan sadari.
Untuk mendapatkan potensi diri, seseorang harus menjabarkan konsep diri secara luas.
Konsep diri dibagi dalam 3 katagori, yaitu : (1) aku diri, (2) aku sosial dan (3) aku
ideal.

1. AKU DIRI: Aku seperti yang aku pahami


Merupakan pemahaman subjektif kita tentang kondisi obyektif diri kita. Ada
pemahaman yang terbentuk secara tidak sadar, tetapi setiap kita mengetahui bahwa kita itu
seperti yang kita pahami.

2. AKU SOSIAL: Aku seperti yang dipahami oleh orang lain yang ada disekitar aku.
Anda dapat lihat bahwa anak-anak yang tumbuh dalam dunia yang sering
menyanjungnya memiliki konsep diri yang berbeda dengan anak-anak yang tumbuh dalam
lingkungan yang selalu mengkritiknya.

3. AKU IDEAL: Aku yang aku inginkan / kondisi akhir yang diinginkan bagi diri.
Pertemuan antara ketiga unsur tersebut akan membangun suatu susunan kesadaran
internal yang kuat tentang diri, lingkungan, dan misi hidup kita. Ketiga unsur ini harus
dipandang secara proporsional dan objektif. Sebab, jika salah satu unsur tersebut
mendominasi unsur yang lain, maka akan terbangun sebuah konsep diri yang split, atau tidak
utuh.
Misalnya, jika "Aku Diri" seseorang mendominasi "aku" lainnya, maka ia akan
memiliki rasa percaya diri yang tinggi yang cenderung kepada keangkuhan, sikap realistis
yang cenderung pragmatis, sikap tertutup terhadap orang lain, narsisme, dan mungkin sangat
mandiri, tetapi tidak mampu bekerja sama. Jika yang dominan adalah "Aku Sosial", maka
seseorang akan kehilangan jati dirinya yang asli, sangat tergantung kepada dukungan
lingkungan, tidak bisa mandiri, biasanya minder, dikendalikan secara eksternal oleh
lingkungannya, dan bisa bekerja sama, tetapi tidak bisa berpengaruh. Adapun jika yang
dominan adalah "Aku Ideal", maka seseorang akan cenderung menjadi Pemimpi, tidak
realistis, biasanya bersemangat, tetapi juga tidak berdaya, retoris, tetapi tidak punya rencana
aksi yang riil. Optimis, tetapi tidak produktif, dan bisa bekerja sama, tetapi tidak punya bidang
kontribusi yang jelas. Oleh karena itulah, ketiga unsur tersebut harus berkembang secara
seimbang.

© 2011 Garuda Publishing


88 Games Mentoring Islam

25.1 Worksheet

Lembar isian "Kenali Diri dalam Berkomunikasi"

Bagaimana Biasanya Dengan Lisan Dengan Tulisan Dengan Sikap


Dirimu Berekspresi?
Jika kamu merasa bosan
mengikuti suatu kegiatan

Jika kamu kesal pada


sahabatmu, padahal kamu
ingin membangun hubungan
yang akrab dengannya

Jika ada perkataan /


perbuatan temanmu yang
menyakiti / melukai hatimu

Jika sahabatmu akan pergi


dalam jangka waktu lama,
dan kamu merasa sepi dan
sendiri

Jika kamu merasa ada


sesuatu yang berubah dari
teman dekatmu dan itu
membuat kekakuan di antara
kalian

1. Cara manakah yang paling sering kamu lakukan? Mengapa?

2. Efektifkah cara yang kamu pilih tersebut?

3. Manakah diantara ketiga cara mengekspresikan diri di atas yang menurutmu paling
efektif? Mengapa?

© 2011 Garuda Publishing


Games Mentoring Islam

Bab

XXVI
Komunikata
90 Games Mentoring Islam

Bab 26.Komunikata
Tujuan:
Mentee dapat mengembangkan keterampilannya untuk tukar-menukar informasi secara
efektif.

Langkah-langkah:
· Mentee dibagi menjadi beberapa kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari
(minimal) 4 orang.
· Setiap kelompok memilih pemimpinnya, dialah yang akan menjadi orang pertama
yang menerima informasi dari mentor.
· Permainan dimulai dari kelompok pertama sampai terakhir. Selagi permainan
dilakukan kelompok lain menonton dan memberi penilaian.
· Mentor memberikan satu kata kepada pemimpin kelompok (PK).
· PK diminta mendeskripsikan kata tersebut kepada orang kedua.
· Orang kedua diminta menebak kata yang dimaksud, kemudian orang kedua
mendeskripsikan kata itu kepada orang ketiga, begitu seterusnya sampai orang yang
terakhir dengan syarat tidak boleh menggunakan kata-kata yang sudah digunakan oleh
orang sebelumnya. Jika hal itu dilakukan maka kelompok tersebut kalah.

Pertanyaan Hikmah
1. Kelompok manakah yang gagal? Mengapa gagal?
2. Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan kegagalan permainan? Penjelasan faktor-
faktor yang mempengaruhi ketidakefektifan komunikasi dan simulasi
3. Kelompok manakah yang berhasil? Bagaimana caranya agar berhasil?
4. Faktor-faktor apa saja agar permainan itu berhasil? Kriteria komunikasi yang efektif

Alat dan Bahan: -

Waktu: 20 menit

Suplemen Materi

Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Ketidakefektifan Komunikasi:


1. Faktor intrapersonal, yaitu faktor-faktor yang ada dalam diri komunikator dan komunikan
· Persepsi
· Prasangka
2. Faktor interpersonal, yaitu faktor yang ada dalam hubungan antar pribadi
· Iklim hubungan
· Kepercayaan
· Kredibilitas
3. Faktor teknis, ialah hal-hal yang berkaitan dengan unsur penunjang komunikasi.
· Bahasa dan makna, karena efek yang ditimbulkannya dalam penerimaan pesan,
pilihlah kata-kata dengan hati-hati. Kata-kata dapat memicu sikap defensif, ofensif
atau dapat menjadi pengaruh yang positif.

© 2011 Garuda Publishing


Komunikata 91

· Rangsangan-rangsangan non-verbal (isyarat badan, ekspresi muka, gerakan badan)


yang berlebihan.

Komunikasi Yang Efektif:


1. Gunakan kata-kata yang mudah dipahami
2. Sesuai dengan data dan fakta. Dalam hal ini kita perlu membedakan dengan
tepat antara pendapat kita dengan fakta yang ada. Jangan samarkan pendapat
sebagai fakta. Ajukan pertanyaan yang tepat untuk mengenali perbedaan
diantara keduanya.
3. KISS : Keep It Short and Simple. Singkat, padat dan tidak bertele-tele
4. Kondisional. Memperhatikan keadaan emosi, lingkungan dan waktu ketika
menyampaikan pesan

© 2011 Garuda Publishing


Games Mentoring Islam

Bab

XXVII
Berbicara Tanpa Melihat
Berbicara Tanpa Melihat 93

Bab 27.Berbicara Tanpa Melihat


Tujuan
Mentee meningkatkan kemampuan berkomunikasi dengan berlatih komunikasi secara non-
verbal.

Langkah-langkah
· Mentor meminta mentee untuk menentukan pasangan bicaranya. Setelah itu aturlah
posisi duduknya saling membelakangi. Lalu minta mereka untuk saling bercakap-
cakap tentang peristiwa masa lampau yang menjadi pengalaman baik dan menarik.
· Setelah tiga menit, hentikan percakapan. Lalu mereka diposisikan menjauh dengan
jarak tujuh meter, tapi mereka saling berhadapan. Bercakap-cakaplah kembali selama
tiga menit.

Pertanyaan Hikmah
1. Ketika kamu berbicara, apakah kamu memperhatikan lawan bicaramu? Mengapa?
2. Apakah kamu mengabaikan ekspresi wajah, gerakan tangan, atau badan yang bersifat
non-verbal? Mengapa?
3. Mudahkah berkonsentrasi pada pokok pembicaraanmu dalam posisi saling
membelakangi? Mengapa? Apakah lawan bicaramu mengalami kesulitan juga?
4. Bagaimana rasanya berbicara dengan jarak yang cukup jauh? Dapatkah kamu
mendengar dengan jelas? Apa yang lebih kamu perhatikan dari komunikasi jarak jauh?

Alat dan Bahan: -

Waktu: ±15 menit

Suplemen Materi

Komunikasi adalah penyampaian informasi dan pengertian dari seseorang kepada orang lain.
Komunikasi berhasil baik, jika timbul saling pengertian, yakni jika kedua belah pihak
(pengirim dan penerima) dapat memahaminya. Selain itu, komunikasi adalah proses
pemindahan informasi dan pengertian antara dua orang atau lebih dimana masing-masing
berusaha untuk memberikan arti/makna pada pesan-pesan simbolik yang dikirim melalui suatu
media.

Faktor-faktor penting:
1. Melibatkan dua orang atau lebih
2. Usaha saling mengerti
3. Menggunakan simbol-simbol
4. Kesamaan makna

Pesan-pesan Simbolik:
1. Bahasa, istilah, kata-kata
2. Gerak-gerik tubuh/anggota badan
3. Ekspresi wajah/mimik muka

© 2011 Garuda Publishing


94 Games Mentoring Islam

4. Tanda-tanda/isyarat/kode

Masalah komunikasi:
1. Terputusnya jaringan komunikasi:
· Hanya ingin mendengar apa yang ingin didengar.
· Mengabaikan informasi-informasi yang bertentangan dengan apa yang kita ketahui.
· Pengamatan yang berbeda.

2. Distorsi pesan dari sumber


· Pengamatan yang berbeda
· Tanda-tanda nonverbal yang tidak sesuai
· Pengaruh perasaan yang dominan

3. Pendistorsian pesan oleh penerima


· Suatu kata dapat mengandung arti yang berbeda

4. Faktor eksternal
· Noise, hambatan, gangguan pada manusia
· Berbeda pengalaman
· Pendidikan
· Budaya
· Agama
· Kondisi (fisik/psikis)
· Intelegensi-daya tangkap
· Kedudukan/status

Pemecahan hambatan-hambatan komunikasi antar pribadi :


1. Pekalah terhadap dunia penerima
2. Sadarilah makna-makna simbolis
3. Gunakanlah komunikasi tatap muka (usahakan)
4. Gunakanlah bahasa yang sederhana dan terarah
5. Gunakanlah pengulangan dalam jumlah yang tepat
6. Gunakanlah umpan balik

© 2011 Garuda Publishing


Games Mentoring Islam

Bab

XXVIII
Pesan Gambar
96 Games Mentoring Islam

Bab 28.Pesan Gambar


Tujuan
Mentee meningkatkan kemampuan komunikasi non-verbal dengan memperhatikan bahasa
yang ditampilkan gambar-gambar.

Langkah-langkah
§ Mentor membagikan majalah dan koran umum kepada mentee. Minta mentee untuk
menggunting gambar manusia yang kira-kira mereka mengerti maksud yang
terkandung di dalamnya.
§ Tempel hasil guntingan mereka di buku siswa masing-masing.
§ Tuliskan komentar pribadi terhadap gambar tersebut.
§ Setiap mentee memberikan presentasi singkat mengenai gambar yang ia ambil.

Pertanyaan Hikmah
1. Apa perbedaan makna yang dapat ditemukan dalam satu macam gambar?
2. Posisi tubuh atau ekspresi wajah yang bagaimana dapat menunjukkan sebuah ide atau
sebuah perasaan yang benar?
3. Dapatkah kita memanfaatkan ucapan dan posisi tubuh seseorang untuk memahami
dengan benar maksud ucapannya? Bila ya, bagaimana?

Alat dan Bahan: Majalah – koran, lem kertas dan gunting secukupnya.

Waktu: 15 menit

Suplemen Materi
Sahabat Ibnu Mas'ud ra berkata, bahwa Rasulullah saw telah bersabda: "Hendaklah kamu
selalu berbuat jujur. Sebab kejujuran membimbing ke arah kebajikan, dan kebajikan
membimbing ke arah surga. Tiada henti-hentinya seseorang berbuat jujur dan bersungguh-
sungguh dalam melakukan kejujuran sehingga dia ditulis disisi Allah sebagai orang yang
jujur. Dan hindarilah perbuatan bohong. Sebab kebohongan membimbing ke arah kejelekan,
dan kejelekan membimbing ke arah neraka. Tiada henti-hentinya seseorang berbuat bohong
dan bersungguh-sungguh dalam melakukan kebohongan sehingga dia ditulis di sisi Allah
sebagai pembohong." (HR. Bukhari dan Muslim).
Akhlak dan lisan kita merupakan wujud dari pikiran kita. Dalam menangkap makna yang
disampaikan orang lain pada kita tidak selalu harus berbentuk lisan saja. Tapi juga dalam
bentuk non-lisan / non-verbal, seperti gerak tubuh dan mimik. Kemampuan kita dalam
menangkap pesan non-vebal membantu kita memberikan informasi yang lebih utuh atas apa
yang hendak orang lain sampaikan pada kita. Contohnya, saat terjadi kebakaran, seseorang
yang meminta tolong tentu akan berkata "Tolong ada kebakaran!" dengan mimik dan gerak
yang menunjukkan sedang terjadi kegawatan dan kekhawatiran yang sangat genting. Berbeda
bila hal tersebut disampaikan dengan mimik sedang tertawa dan gerak yang lemah lembut
gemulai. Apakah anda akan percaya dengan orang itu?
Secara umum, kejujuran adalah selarasnya lisan dengan perilaku (mimik dan gerak).
Sedangkan lawannya kejujuran adalah berbedanya lisan dengan perilaku (mimik dan gerak).
Saya tidak bilang itu pasti bohong (lawannya kejujuran), karena ada beberapa orang yang

© 2011 Garuda Publishing


Pesan Gambar 97

memiliki kesulitan dalam mengekspresikan diri dalam berkomunikasi. Oleh karena itu bila
ada pemberi informasi yang memiliki perbedaan lisan dengan perilaku, maka kesimpulan yang
dapat diambil adalah informasi yang diberikannya bersifat ragu-ragu.
Seseorang yang suka berbohong sehingga ia dikenal sebagai si pembohong, maka informasi
yang diberikannya harus dicek lagi. Seorang yang jujur sehingga dikenal sebagai orang yang
jujur, maka informasi yang diberikannya kemungkinan besar adalah benar.

© 2011 Garuda Publishing


Games Mentoring Islam

Bab

XXIX
Bertengkar dengan Teman
Bertengkar dengan Teman 99

Bab 29.Bertengkar dengan Teman


Tujuan
Mentee belajar bergaul terhadap orang lain dengan memahami sumber pertengkaran.

Langkah-langkah
Mentor meminta mentee untuk menuliskan tiga buah gambaran ketika kamu bertengkar atau
ketika kamu marah dengan seorang teman. Tulis pula penyebab asal mula pertengkaran itu!
Lalu apa hasilnya? Dan tuliskan pula perasaanmu saat ini bila dihubungkan dengan ketika
kamu bertengkar atau marah saat itu?

Pertanyaan Hikmah
1. Hal umum apa yang terdapat pada setiap pertengkaran?
2. Apa yang dapat kamu lakukan untuk mencegah terjadinya peristiwa itu? Sekarang apa
yang kamu rasakan?
3. Untuk mencegah terulangnya peristiwa itu, apa yang dapat kamu lakukan?
4. Bagaimana Islam berbicara mengenai pertengkaran? QS Al Hujurat 49:10

Alat dan Bahan: Alat tulis dan selembar kertas setiap mentee.

Waktu: ±15 menit

Suplemen materi:
1. Sahabat Abi Darda' ra berkata, bahwa Rasulullah saw telah bersabda: "Adakah kamu
bersedia menerima sekiranya aku mengabarkan kepadamu perihal derajat tertinggi dari
puasa, shalat dan sedekah?" Jawab para sahabat: "Ya, kami bersedia menerimanya."
Kemudian Rasulullah bersabda: 'Mendamaikan orang yang berselisih termasuk
keutamaan. Sebab perselisihan dua orang yang berselisih ini bisa merusak agama."
(HR. Abu Dawud dan Tirmidzi yang menurutnya termasuk hadis hasan shahih). Di
dalam riwayat lain Rasulullah saw telah bersabda: "Perselisihan dua orang yang
berselisih ibarat mencukur, pengertiannya, bukan mencukur rambut, tetapi mencukur
(merusak) agama."
2. Sahabat Jabir ra telah berkata: Ada dua remaja bertengkar, yang satu dari golongan
Muhajirin dan yang satunya lagi dari golongan Anshar. Remaja yang dari golongan
Muhajirin memanggil teman-temannya seraya berseru: "Wahai orang-orang
Muhajirin!" Demikian pula yang dari golongan Anshar berteriak: "Wahai orang-orang
Anshar!" Mendengar kericuhan itu Rasulullah saw lalu keluar mendatangi mereka
seraya bersabda: "Apa-apaan kamu memanggil teman-temanmu dengan cara-cara
jahiliyah?" Jawab mereka: "Ya Rasulullah, kami tidak bermaksud demikian. Tetapi
karena ada dua orang remaja yang berkelahi, maka kami datang untuk melerainya."
Lalu Rasulullah bersabda: "Yang demikian tidak apa-apa. Bila terjadi pertengkaran,
maka hendaklah salah seorang di antara kamu ada yang sudi menolong kepada yang
berbuat zhalim maupun yang dizhalimi. Bila dia berbuat zhalim, maka cegahlah Yang
demikian berarti kamu telah menolongnya. Dan bila dia dizhalimi, maka berilah
pertolongan." (HR. Muslim).

© 2011 Garuda Publishing


Games Mentoring Islam

Bab

XXX
Ceritakan Pengalamanmu
Ceritakan Pengalamanmu 101

Bab 30.Ceritakan Pengalamanmu


Tujuan
Mentee belajar bergaul terhadap orang lain dengan memberikan perhatian (mendengarkan)
dan bercerita.

Langkah-langkah
· Mentor meminta mentee untuk saling berpasangan. Sampaikan, kita akan melakukan
permainan saling cerita. Mentee satu bercerita, mentee kedua memperhatikan dengan
mendengarkan. Bercerita tentang peristiwa diri yang menyenangkan hati.
· Permainan dimulai. Beri waktu tiga menit untuk mentee satu bercerita. Lalu tiga menit
kemudian untuk mentee kedua bercerita.
· Setelah saling cerita. Pasangannya menceritakan kembali apa yang telah dia dengar.
Beri waktu dua menit, mentee kedua menceritakan kembali apa yang pernah ia dengar
dari mentee satu. Lalu dua menit kemudian untuk giliran mentee satu.

Pertanyaan Hikmah
1. Bila suatu saat kamu disuruh untuk bercerita, apa yang akan kamu ceritakan?
2. Apakah menceritakan itu mudah untuk dilakukan? Mengapa?
3. Bagaimana reaksimu ketika mendengarkan pasanganmu bercerita?
4. Apakah kamu mampu menceritakan kembali, apa yang telah kamu dengar dari
pasanganmu? Mengapa?

Alat dan Bahan: -

Waktu: ±15 menit

Suplemen Materi

Sebagian besar orang mungkin menyangka bahwa seorang komunikator yang ulung adalah
seseorang yang berbicara lancar, piawai dalam berpidato atau orang yang berani berbicara.
Ternyata seorang komunikator yang ulung adalah orang yang mampu mendengarkan lebih
banyak.
Mendengarkan, entah itu dengan telinga, mata atau dengan hati adalah langkah pertama untuk
memahami orang lain. Hubungan yang dibangun atas dasar saling memahami adalah
hubungan yang akan bertahan lama, karena pada dasarnya "dipahami" adalah kebutuhan
paling mendalam dari hati seorang manusia .

Ada 5 Gaya mendengarkan yang harus kita hindari:


1. Mengawang-awang, ini adalah gaya mendengarkan yang benar-benar harus kita hindari
sesering mungkin dalam berkomunikasi. Garing…….! Ketika orang lain berbicara, kita
sedang asik dengan pikiran kita sendiri. Mungkin ini sesekali kita lakukan karena ada hal lain
yang penting yang harus kita fikirkan, tapi hindari sesering mungkin karena siapapun tidak
akan kembali lagi untuk bercerita kepada kita jika kita sering mengawang-awang.
2. Pura-pura mendengarkan, gaya ini hampir sama dengan sebelumnya, tapi yang satu ini kita
kadang-kadang mengeluarkan kata-kata seolah-olah kita mendengarkan……"Oh…..", "Masa

© 2011 Garuda Publishing


102 Games Mentoring Islam

sih..?!", "Gitu ya?!", "kedengarannya boleh juga….". Biasanya lawan bicara kita akan
menyadari dan kemudian meninggalkan kita karena merasa tidak cukup penting untuk
didengarkan.
3. Mendengarkan secara selektif. Gaya ini adalah ketika kita tidak benar-benar memperhatikan
isi dari apa yang ingin disampaikan orang lain, kita hanya memilih dan kemudian berkomentar
tentang hal yang kita pilih itu. Misalnya ketika teman kita ingin bercerita tentang cita-citanya
menjadi dokter yang terhambat karena biaya, dengan gaya selektif kita mungkin akan
berkomentar "Oh…jadi dokter itu memang pekerjaan yang mulia, kakak saya juga seorang
dokter dan sekarang ia sedang melakukan PTT di Ujung Pandang….……". Kira-kira apa
yang terjadi?…………. Kita mungkin bukan hanya kehilangan inti dari pembicaraan tapi
mungkin kita tidak akan pernah memiliki hubungan yang dekat dengan siapapun jika kita
pertahankan gaya ini.
4. Mendengarkan yang terpusat pada diri sendiri, Bukannya kita mencoba menyelami
perasaan orang lain dan memandang dengan cara mereka memandang, gaya ini biasanya
memandang sesuatu dengan "kacamata" kita. Biasanya gaya ini dimulai dengan "Saya dulu
pernah mengalami hal itu, dan yang saya lakukan adalah ini….ini…..dan ini……..", atau "Hal
itu belum seberapa, Saya pernah mengalami yang lebih buruk dari itu…………". Gaya ini
biasanya diawali dengan kesibukan pikiran kita tentang diri kita ketika orang lain berbicara,
kita sibuk menyiapkan 'feedback - kalau saya' sehingga kita melewatkan waktu mendengar
lebih banyak.
5. Menasihati, Gaya ini menjadikan kita seperti seorang yang memberikan nasihat
berdasarkan pengalamannya sendiri, tanpa mendengar lebih banyak.

Ahmad dan Ath-Thabrany mentakhrij dalam sebuah hadits yang panjang, dari Sammak, dia
berkata, "Aku pernah bertanya kepada Jabis bin Samurah, "Apakah engkau pernah kumpul-
kumpul bersama Rasulullah?"
"Ya, dan beliau lebih banyak diam tak bicara," jawabnya.

Sahabat Abu Hurairah ra berkata, bahwa Rasulullah saw telah bersabda: "Barangsiapa
beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah berkata yang baik atau berdiam diri.
Barangsiapa beriman kepada Allah dan akhir, hendaklah memuliakan tetangga. Dan barang
siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah memuliakan tamu." (HR. Bukhari dan
Muslim).

Dalam riwayat Ahmad, dari Aisyah, dia berkata, "Perkataan Nabi SAW terinci, yang bisa
dipahami siapa pun, dan tidak berantai secara terus-menerus". Abu Daud juga
meriwayatkannya.

© 2011 Garuda Publishing


Games Mentoring Islam

Bab

XXXI
Memikirkan Keputusan
104 Games Mentoring Islam

Bab 31.Memikirkan Keputusan


Tujuan
Mentee meningkatkan pemahamannya mengenai pembuatan keputusan dengan memikirkan
keputusan yang telah dibuat sendiri.

Langkah-langkah
Mentor meminta mentee untuk mencatat semua keputusan yang telah dilakukan dari sejak
bangun tidur hingga pertemuan mentoring hari ini. Catatlah di bukunya atau lembar kerja
(lihat lampiran: Keputusan-Keputusan Pribadiku). Pikirkan pula tingkat kepentingannya.
Berikan mentee waktu yang cukup untuk mengerjakannya.

Pertanyaan Hikmah
1. Sejauh mana pentingnya keputusan ini untuk masa depanmu?
2. Coba kamu sebutkan tiga buah keputusan penting yang menurutmu berguna untuk
kehidupan kita!
3. Aspek apa yang menjadikan keputusan itu penting?
4. Kapan waktu yang tepat untuk membuat keputusan?
5. Sejauh mana keputusan yang kamu buat sehari-hari berhubungan dengan keputusan
besar?

Alat dan Bahan: Buku atau kertas beberapa lembar dan alat tulis secukupnya

Waktu: ±10 menit

Suplemen Materi
"Kita sekarang adalah hasil dari keputusan kita kemarin. Kita masa depan adalah dari
keputusan kita sekarang" Anonim.
Keputusan-keputusan yang diambil bisa dikategorikan sebagai administratif atau strategis.
Keputusan-keputusan yang bersifat administrasi berkaitan dengan tujuan jangka pendek dan
hanya menyentuh persoalan aktivitas sehari-hari. Keputusan ini pada dasarnya merupakan
persoalan yang berulang-ulang. Keputusan strategis lebih komplek dan berkaitan dengan
tujuan jangka panjang. Konsekuensinya, kita seringkali dihadapkan dengan tugas menilai
faktor-faktor yang tak terduga yang berkaitan dengan keputusan strategis itu. Pada waktu yang
bersamaan kita harus mempertimbangkan sebagai contoh, faktor-faktor yang mempengaruhi
kualitas kehidupan, kondisi perekonomian dan lain sebagainya.

Sebelum mengambil keputusan, kita harus bertanya: "Apakah keputusan itu betul-betul
penting?"

Urgen : berhubungan dengan hal-hal yang mendesak. Harus sekarang!


Penting : berhubungan dengan hasil, yang lebih baik, untuk jangka panjang.

© 2011 Garuda Publishing


Memikirkan Keputusan 105

URGEN TIDAK URGEN


Kuadran I Kuadran II
PENTING
- Krisis - Preventif
- Masalah yg mendesak - Pengembangan hubungan
- Dead-line - Melihat peluang

Kuadran III Kuadran IV


TIDAK PENTING
- Interupsi - Hal sepele, sibuk!
- Pertemuan - Telpon tidak penting
- Urusan mendesak -Aktivitas meyenangkan

Syarat Pengambilan Keputusan

· Mendefinisikan masalah yang dihadapi, bukan memberikan jawaban.


· Mengeluarkan dan mendiskusikan pandangan-pandangan yang berbeda.
· Mencari sejumlah alternatif sebelum menemukan jawaban yang benar.

Sumber Informasi:
Data sejarah; meliputi informasi yang berkaitan dengan kegiatan, hasil, masalah dan
penyelesaiannya pada masa lalu.
Data perencanaan; membandingkan hasil dengan tujuan yang seharusnya dicapai.
Data kritik; termasuk anggota tim dan pihak lain.
Data perbandingan; bandingkan dengan pihak lain yang menghadapi masalah yang sama.

Proses Pengambilan Keputusan:


Langkah dalam pengambilan keputusan:
- Susun daftar alternatif.
- Kumpulkan informasi yang relevan.
- Nilailah kegunaan dari setiap alternatif yang timbul.
- Buat keputusan dengan memilih satu alternatif.
Analisa keputusan
- Dipengaruhi faktor masa depan.
- Mempertimbangkan dampak.
- Analisa kuantitatif.
Pendekatan sistem
- Temukan masalah sebelum menyelesaikannya.
- Menentukan alasan dalam membuat pilihan dan rintangan yang mungkin dihadapi.
Proses yang kreatif (know-how)
- Kejenuhan karena terlalu terbiasa.
- Menganalisa dan mempertentangkan ide dari berbagai sudut.
- Inkubasi (gunakan insting dan feeling).
- Sesuaikan ide dengan kebutuhan.

© 2011 Garuda Publishing


106 Games Mentoring Islam

31.1 Worksheet
Keputusan-keputusan Pribadiku
No Keputusan-Keputusanku Hari Ini Penting/Kurang Apakah ada
Penting dampaknya
dengan masa
depanku?
Ada/Tidak Ada

© 2011 Garuda Publishing


Games Mentoring Islam

Bab

XXXII
Memiliki Keputusan
108 Games Mentoring Islam

Bab 32.Memiliki Keputusan


Tujuan
Mentee meningkatkan kemampuan pengambilan keputusan dengan mengevaluasi keputusan-
keputusannya.

Langkah-langkah
§ Mentor membuka permainan ini dengan pernyataan bahwa setiap orang harus
mempertanggunjawabkan keputusan yang dibuatnya (QS 75:36). Misalnya, kamu telah
memutuskan untuk berjalan kaki ke sekolah dan akhirnya kamu datang terlambat.
Keterlambatan itu harus kamu pertanggungjawabkan karena itu hasil dari
keputusanmu.
§ Mentor menyampaikan pada mentee, "Sekarang pikirkanlah keputusan yang telah
kamu buat untuk hari ini. Pada buku atau kertas selembar, sebutkan dua atau tiga buah
keputusan yang kamu anggap baik dan tidak baik. Tuliskan pula alasannya!" Beri
waktu lima menit pada mereka untuk menyelesaikan tugas.

Pertanyaan Hikmah
1. Apakah keputusan buruk dapat mempengaruhimu?
2. Dalam kaitannya dengan orang lain, apa hasil yang akan diperolehnya dari
keputusanmu itu?
3. Untuk membuat keputusan yang baik, dapatkah kamu menetapkan tujuan atau target
pribadimu?

Alat dan Bahan: Buku atau selembar kertas dan alat tulis secukupnya

Waktu: 15 menit

Suplemen Materi

Memutuskan dan melaksanakan adalah sesuatu yang saling melengkapi. Kita diingatkan agar
kita tidak mengatakan apa yang tidak kita lakukan (QS 61:2). Pada saat yang sama, kita juga
harus teguh mengerjakan apa yang telah kita putuskan untuk segera dilaksanakan (QS 2: 159).

"Wahai orang-orang yang beriman, kenapakah kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu
kerjakan?" (QS Ash Shaff 61: 2)
" .......... Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada
Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya." QS. Ali
Imran 3: 159).

Membuat keputusan berarti bahwa kita telah memperhitungkan situasi tertentu secara
terperinci, matang dan menyeluruh. Berbagai alternatif telah dijajaki, resiko dan untung
ruginya telah dipertimbangkan. Begitu juga mengenai siapa yang akan melakukan apa telah
dipahami. Pada titik ini, bentuk tindakan apa yang harus diambil sangatlah jelas.
Sebuah keputusan yang efektif adalah suatu komitmen pada tindakan dan akibat atau hasil
yang diperolehnya. Syarat pertama dari keputusan yang efektif adalah: pastikan bahwa kita

© 2011 Garuda Publishing


Memiliki Keputusan 109

akan melakukan sesuatu hal yang membuat keputusan yang efektif dan bertanggungjawab,
lalu siapa atau apa yang dapat menjadi penghalang dalam proses pengambilan keputusan itu.
Sangat penting untuk membangun dari awal suatu komitmen atau tanggungjawab untuk
bertindak dalam keputusan tersebut. Dalam rangka pelaksanaan, tidak ada keputusan yang
diambil, kecuali telah ada orang yang bertanggungjawab untuk melaksanakannya dalam
langkah-langkah tertentu.

© 2011 Garuda Publishing


Games Mentoring Islam

Bab

XXXIII
Suit Game
Suit Game 111

Bab 33.Suit Game


Tujuan
Mentee berlatih mengambil keputusan secara kelompok.

Langkah-langkah
Mentee membentuk 2 (dua) kelompok besar.
Mentor menerangkan tata cara permainan sebagai berikut:
· Dasar permainan adalah suit (kertas, batu dan gunting). Kertas = tangan terbuka, batu
= tangan terkepal, gunting = 2 jari berbentuk gunting atau V. Kertas mengalahkan
batu. Gunting mengalahkan kertas. Batu mengalahkan gunting.
· Setiap kelompok menentukan secara rahasia, jenis suit yang akan diadu dengan
kelompok lain untuk 3 kali suit.
· Pemenang adalah yang mendapat skor tertinggi dari 3 kali suit.

· Setiap kali suit bersama, pemenang berhak digendong oleh yang kalah menuju garis
batas yang menang. Tapi yang kalah, mengendong yang menang bila pemain yang
kalah itu tertangkap oleh pemain yang menang. Pemain yang kalah, lolos dari
tangkapan bila telah berada di luar garis batas.

Permainan dilakukan. Setiap kelompok saling berhadapan. Setiap mentee menentukan


lawannya (satu lawan satu). Mentor berlaku sebagai wasit. Lakukan sebanyak 3 sesi, namun
bila terjadi draw/seri, maka dapat ditambah menjadi 5 sesi. Bila suit kelompok tidak kompak
(ada yang gunting sendiri, sedangkan kelompoknya batu), maka kelompok tersebut diberi
peringatan dan permainan diulang. Tentukan kelompok yang menang dengan melihat skor
terakhir.

Pertanyaan Hikmah
1. Apakah setiap kalian puas dengan keputusan kelompok kalian? Mengapa?
2. Adakah yang harus disalahkan akibat dari kelompok kalian yang kalah? Mengapa?

© 2011 Garuda Publishing


112 Games Mentoring Islam

Alat dan Bahan


Kapur atau tali sebagai garis tengah permainan dan garis batas.

Waktu: 30 menit

Tempat: Outdoor atau di luar ruangan

Suplemen Materi
Ingat, ketika kita menunjuk seseorang, sebenarnya ada tiga jari kita yang menunjuk diri
sendiri.
Bila ada keputusan kelompok yang salah, maka kesalahan itu terbagi rata pada setiap
anggotanya. Jadi jangan perlu ada kambing hitam. Pun sebaliknya, kelompok yang menang.
Kemenangan kelompok bukan andil segelintir anggota yang patut berbangga diri. Tapi
kemenangan ini terbagi rata atas setiap anggotanya. Jadi tidak perlu ada yang sombong,
namun kerendahan hatilah yang ditonjolkan.
Ketika kelompok sudah memutuskan suatu keputusan, maka setiap anggota wajib
mematuhinya. Bayangkan bagaimana bila ada yang tidak mematuhinya, pasti ketika suit
dalam satu kelompok ada yang berbeda. Bila sudah begitu maka permainan dapat terganggu.
Betul tidak?
Hikmah dalam keputusan kelompok sangat banyak, diantaranya adalah:
· Meminimalisir kesombongan. Allah tidak senang pada orang yang sombong.
· Meningkatkan rasa rendah hati, bukan rendah diri. Rasulullah saw adalah orang yang
rendah hati.
· Meningkatkan rasa kepercayaan diri. Keputusan yang diambil jelas adalah hasil dari
pemikiran beberapa orang, bukan pikiran sendiri.
· Meningkatkan hasil dengan bersinergi.

© 2011 Garuda Publishing


Games Mentoring Islam

Bab

XXXIV
Guru Favorit
114 Games Mentoring Islam

Bab 34.Guru Favorit


Tujuan
Mentee meningkatkan kemampuan mengajar dengan memikirkan guru favoritnya sekaligus
meneladani Rasulullah saw sebagai guru pendidik ummat.

Langkah-langkah
§ Mentor meminta mentee untuk menuliskan tiga nama guru-guru favoritnya. Disamping
itu, ditulislkan pula bagaimana cara mengajarnya dan hal-hal khusus yang membuat
dia menjadi guru yang baik.
§ Diskusikan persamaan-persamaan dan alasan-alasan yang membuat faktor-faktor itu
penting untuk seorang guru yang baik.

Pertanyaan Hikmah
1. Faktor apa yang dimiliki oleh guru-guru yang baik? Apa yang paling penting?
2. Apakah kamu berharap guru-guru itu dapat mengembangkan keahliannya? Mengapa?
3. Ketika kamu sedang mengajar seseorang, apakah kamu menggunakan teknik khusus yang
digunakan oleh guru favoritmu?
4. Adakah yang tahu siapa guru pendidik umat kita yang terbaik? Apa yang beliau contohkan?

Alat dan Bahan: -

Waktu: ±10 menit

Suplemen Materi:
Keberhasilan Rasulullah saw dalam mendidik ummat terletak pada kemampuan beliau
memberi teladan secara konkrit dari setiap seruannya. Keteladanan inilah yang membuat
setiap ucapan beliau begitu dalam dan mengena kepada setiap objek da'wahnya. Keteladanan
beliau mengejawantahkan A1-Qur'an secara utuh dalam kehidupan, membuat para sahabat,
generasi yang dibinanya langsung, menjadi Jiilun Qur'ani al-Fariid, generasi Qur'ani yang
unik (Sayyid Quthb, Ma'alim Fiith Thariq).
Empat puluh tahun lamanya Rasulullah saw hidup bersama masyarakat Mekah sebelum
menerima risalah. Begitu jujurnya beliau sehingga masyarakat menjulukinya dengan ash-
Shiddiqul Amiin. Rasulullah saw pun turut menyelesaikan masalah-masalah hidup masyarakat
dan mereka pun sering datang kepada beliau untuk meminta penyelesaian dan pertolongan.
Contoh yang nyata adalah peristiwa peletakan Hajar Aswad. Begitupun ketika sesudah
menerima risalah kenabian, beliau tidak menunjukan akhlak yang berbeda dengan
sebelumnya. Pelajaran ini bisa diambil sebagai qiyadah hakimah (kepemimpinan yang penuh
kebijaksanaan) dan qiyadah rasyidah (kepemimpinan yang benar) yang semua ini berlangsung
atas bimbingan dari Allah SWT. Dari sini pula seorang penyeru da'wah dan pendidik
masyarakat bisa menyadari bahwa mendahulukan keteladanan dan perilaku yang baik lebih
utama sebelum mengajak mereka dengan lisannya. (by: anonim)

© 2011 Garuda Publishing


Games Mentoring Islam

Bab

XXXV
Daftar Pustaka
116 Games Mentoring Islam

Bab 35.Daftar Pustaka

_______. 1986. Leadership Skill You Never Outgrow, Leadership Project Book II:
Individual Skill for Older Members. Illinois: Urbana-Champaign.

_______. 2004. Suplemen Games Mentoring Islam. Bogor: Tim Mentoring SMAN 6 Bogor.

[Anonim]. Mentoring Agama Islam. http://id.wikipedia.org/wiki/Mentoring_Agama_ Islam.


[20 Oktober 2008]

Altalib, Hisham. 1996. Panduan Latihan Bagi Juru Dakwah. Jakarta: Media Dakwah.

Diklat HRD TPPN. 2008. Materi Keterampilan TEKAD Training Kader Terpadu. Jakarta:
DPP PK Sejahtera.

Hardian, Novi; dan Tim ILNA Learning Center. 2003. Super Mentoring: Panduan Keislaman
untuk Remaja. Bandung: PT Syaamil Cipta Media.

Ruswandi, Muhammad; dan Tim ILNA Learning Center. 2005. Games For Islamic
Mentoring. Bandung: PT Syaamil Cipta Media.

Ruswandi, Muhammad; dan Adeyasa, Rama. 2007. Manajemen Mentoring. Bandung: PT


Syaamil Cipta Media.

Sarbana, Baban; dan Diana, Dina. 2002. AMPUH: Menjadi Cerdas Tanpa Batas. Jakarta:
Elexmediakomputindo

Smith, Arlette Miller. 2003. Mentoring Handbook 2003-2004. USA: St John Fisher College.

Tapp, Linda. 2006. Seven Keys To Using Games in Safety Training. NJ USA: Ennismore
Publishing.

Tim Modul Pelatihan LP2I Bandung. 2001. Panduan Pembinaan Generasi Muda. Bandung:
Lembaga Pengembangan Potensi Insani (LP2I).

Tim Penyusun Panduan Kegiatan Mentoring MAISMANDA. 2005. Risalah Pembinaan


Da'wah Sekolah. Medan: MAISMANDA.

Yuwono, Taufik; Fakhrudin; dan Putra, Andra Prima. 2006. Pembinaan Agama Melalui
Kelompok Sebaya (Mentoring) Untuk Menurunkan Angka Tawuran Pelajar
SMA/SMK (Studi Kasus: Pelaksanaan Mentoring Agama Islam di DKI Jakarta).
Surabaya: PKMI ITS.

© 2011 Garuda Publishing


Index 117

Index -G-
Gambar 64
-A- Goal Setting 83

Antusias 8, 59
Aqidah 14 -H-
Hubungan Khusus 27
-B-
Bekerja 36
-I-
Belajar 45, 49, 52, 55 Ideal 86
Belajar Efektif 52 Ilmu Allah 14
Bercerita dan Mendengarkan 101 Imajinasi 83
Berdoa dengan Ikhlassunniyah 41
Bergaul dengan Teman Baru 21
Berhitung 45 -K-
Berilmu 49
Berpikir 59, 61, 64, 67, 71 Kejujuran 96
Berteman 30 Keputusan Kelompok 111
Bertengkar 99 Keputusan Sendiri 104
Brainstorming 33 Keutamaan Ilmu 49
Komunikasi 90, 93, 96, 99, 101
Komunikasi - Sumber Pertengkaran 99
-C- Komunikasi - Verbal dan Nonverbal 93
Komunikasi dan Ekspresi Diri 86
Cara Pendekatan 21 Komunikasi Efektif 90
Komunikasi Non Verbal 96
-D- Konsep Diri 75, 80, 83, 86
Konsep Diri Positif 80
Daftar Pertanyaan 12 Kreatif - Berimajinasi 64
Doa 39, 41 Kreativitas - Berimajinasi 61
Kreativitas - Menyelesaikan Masalah 67
Kreativitas - Pengertian 59
-E-
Eksistensi Diri 14
Etos Kerja 36
-M-
Evaluasi 11, 108 Melihat Sisi Baik Orang Lain 24
Meminta pada Allah 39
Memperhatikan 93
-F- Mendidik 114
Menebak 90
Faktor-Faktor Konsentrasi 55
Menentukan Game 6
Fasilitator 9
Mengajar 114
Fokus 55
Mengenal Kecerdasan 71
Menghargai Orang Lain 33

© 2011 Garuda Publishing


118 Games Mentoring Islam

Mentoring 5
Metode Belajar 52

-N-
Niat Ikhlas 41

-P-
Pelajaran 10
Pembagian Kelompok 8
Pendapat 75
Pengambilan Keputusan 104, 108, 111
Pengertian Mentoring 5
Pengertian Pengambilan Keputusan 104
Penggunaan Game 6
Pentingnya Berilmu 45
Percaya Diri 24
Persiapan 7
Problem Solving 67, 71

-S-
Saling Mengenal 18
Selebrating 11
Sikap 18, 21, 24, 27, 30, 33, 36
Sikap Sosial - Bergaul 27, 30
Sikap Sosial - Taaruf 18
Sinergi 111
Skill Mengajar 114
Syarat - syarat Doa 39

-T-
Tanggung Jawab 108
Tingkah Laku 80

-U-
Urgensi Mengenal Diri 75

© 2011 Garuda Publishing


119

..... Makanlah dari rezki yang telah diberikan Allah


kepadamu, dan janganlah kamu mengikuti
langkah-langkah syaitan. Sesungguhnya syaitan itu
musuh yang nyata bagimu.
(QS. Al An'aam 6:142)

© 2011 Garuda Publishing


Games Mentoring Islam

© 2011 Garuda Publishing

You might also like