Professional Documents
Culture Documents
Games Mentoring Islam PDF
Games Mentoring Islam PDF
Games Mentoring
Islam
Kumpulan Aplikasi Games
dalam Kegiatan Mentoring
Islam
All rights reserved. No parts of this work may be reproduced in any form or by any means - graphic, electronic, or
mechanical, including photocopying, recording, taping, or information storage and retrieval systems - without the
written permission of the publisher. We always give permission for Allah ways & dawah. Don't worry!
Products that are referred to in this document may be either trademarks and/or registered trademarks of the
respective owners. The publisher and the author make no claim to these trademarks.
While every precaution has been taken in the preparation of this document, the publisher and the author assume no
responsibility for errors or omissions, or for damages resulting from the use of information contained in this document
or from the use of programs and source code that may accompany it. In no event shall the publisher and the author be
liable for any loss of profit or any other commercial damage caused or alleged to have been caused directly or
indirectly by this document.
Technical Editors
Basil
Na'amah
Cover Designer
Zufar
Team Coordinator
Haidar
Production
Garuda Publishing
I Games Mentoring Islam
Daftar Isi
Foreword 1
Bab I Pendahuluan 3
Bab X Kerja 36
Bab XI Doa 39
Index 117
Bab
I
Pendahuluan
Pendahuluan 3
Bab 1. Pendahuluan
Alhamdulillah. Tiada daya upaya kecuali dari Allah saja. Salam dan shalawat kepada Nabi
junjungan kita, teladan dalam kehidupan kita, Nabi Muhammad SAW, keluarganya, para
sehabat dan generasi penerusnya sampai akhir zaman. Saya ucapkan salam bahagia kepada
anda pembaca dan penggemar aplikasi game dalam pembelajaran. Selamat bergabung dalam
barisan mentor dengan metode accellerated learning. Suatu metode yang menekankan pada
slogan "Learning by doing and Learn how to learn". Learning by doing berarti setiap mentee
terlibat dalam kegiatan dan mengambil pelajaran dari setiap game. Learn how to learn berarti
setiap orang (mentor dan mentee) berniat meningkatkan kualitas dirinya dalam setiap game.
Jadi terbayang ya … setiap mentor dan mentee itu berorientasi belajar dan bermotivasi
prestasi demi ridho Ilahi.
Buku ini tidak sekedar saya susun begitu saja, tetapi ada semacam pemikiran untuk tampil
lebih fokus dan mudah dimengerti. Sehingga ada penambahan suplemen materi pada beberapa
game untuk membantu mentor lebih memahami tujuan game yang akan dilakukan. Game-
game dalam buku ini mencakup beberapa kelompok tema, yaitu Aqidah, Konsep Diri, Sikap,
Komunikasi, Doa, Pemain Tim, Berpikir, Pengambilan Keputusan, Belajar dan Mengajar.
Selanjutnya, untuk mempermudah anda menggunakan game dalam buku ini saya berikan cara
jitu bagaimana menggunakan games.
Akhirulkalam, untuk segala kekurangan dan kelebihannya, saya mohon maaf.
Aiman Ghalib
Bab
II
Penggunaan Games dalam Mentoring Islam
Penggunaan Games dalam Mentoring Islam 5
Mentoring menurut Smith (2003) adalah suatu proses interaksi antara mentor (individu yang
lebih berpengalaman) dengan mentee untuk membantu mengembangkan beberapa hal yang di
antaranya adalah pengembangan diri, pengetahuan dan memperbesar jaringan, serta
pencapaian prestasi dan karir. Mentoring merupakan:
· Hubungan dua arah, interaktif, berbagi ide, dan hubungan sukarela yang berbasis
saling menghormati dan kepercayaan (sebuah sistem dukungan proaktif).
· Bersifat unik, personal dan hubungan yang cukup pribadi; berbeda dengan konsep
hubungan orang tua – anak.
· Suatu jalan membantu siswa/i dalam menemukan jalan hidupnya; berbeda dengan
memberitahu mereka apa yang harus dilakukan (telling them what to do).
Mentoring Agama Islam (dalam Wikipedia.org) adalah kegiatan pendidikan dan pembinaan
agama Islam dalam bentuk pengajian kelompok kecil yang diselenggarakan rutin tiap pekan
dan berkelanjutan. Tiap kelompok pengajian terdiri atas 3-10 orang, dengan dibimbing oleh
seorang pembina. Kegiatan ini sering disebut juga dengan Dakwah Sistem Langsung (DSL).
Kegiatan ini bisa juga dijelaskan sebagai pembinaan agama melalui pendekatan kelompok
sebaya.
Ruswandi dan Adeyasa (2007) menyatakan bahwa mentoring agama Islam merupakan salah
satu sarana tarbiyah islamiyah (pembinaan Islami), yang didalamnya dilakukan pembelajaran
Islam. Orientasi mentoring adalah pada pembentukan karakter dan kepribadian Islami peserta
(syakhsiyah Islamiyah). Tujuan mentoring Islam adalah siswa muslim memperoleh
pemahaman tentang Islam dan bersemangat untuk beribadah kepada Allah dengan benar.
Sedangkan, sasaran mentoring Islam adalah kepada remaja muslim dan dibimbing oleh para
mentor yang terlatih dan terkontrol perkembangannya.
Metode yang digunakan dalam pelaksanaan mentoring agama Islam yang diterapkan oleh
Yayasan Iqro Club (dalam Yuwono et al. 2006) adalah sebagai berikut:
1. Pelaksanaan mentoring harus menarik (fun)
2. Pelaksanaan mentoring harus selalu segar (fresh)
3. Peserta mencurahkan perhatian sepenuhnya pada proses mentoring (focus)
4. Hubungan mentor dan peserta mentoring selayaknya teman sebaya (friendly)
kita hanya menyerap pelajaran 10% saja, ditambah dengan melihat bertambah pula
tingkat penyerapannya, apalagi dengan mengalami (pengalaman). Game melibatkan
banyak indera kita untuk menyerap suatu pelajaran, tentu lebih banyak pelajaran yang
didapatkan.
Ciri-ciri game (dalam buku Games for Islamic Mentoring) adalah sebagai berikut:
1. Singkat. Tidak membutuhkan waktu yang panjang sehingga memakan waktu satu jam
lebih.
2. Membutuhkan sedikit biaya.
3. Partisipatif. Melibatkan mentee dalam kegiatannya.
4. Menggunakan alat bantu yang sederhana seperti spidol, alat-alat tulis, kertas koran
atau korek api.
5. Resiko gagal rendah karena permainan sangat bertumpu pada mentor sebagai wasit.
Sehingga kepandaian mentor dalam menyajikan game sangat penting.
6. Adaptasi yang mudah akan modifikasi dan penyesuaian pada tujuan.
7. Tujuan game itu bersifat mikro atau lebih spesifik (single focus) dari materi umum
yang disajikan.
Bila jawabanmu adalah (1) game ini cocok dengan materi yang akan anda sampaikan, (2)
gamenya cukup menyenangkan dan (3) mudah dilakukan, (4) waktunya cukup, (5) tidak
antipati, (6) anda paham gamenya dan antusias melakukannya, maka anda telah menemukan
game yang tepat.
memperkirakan berapa lama waktunya menurut versi anda? Versi waktu dalam buku
belum tentu sesuai dengan versi dari waktu anda, karena pengaruh faktor kecepatan
fasilitator dalam membawakan game dan kemampuan mentee dalam memahami setiap
langkah game.
4. Apakah anda dapat memperkirakan masalah yang mungkin terjadi ketika game akan
dilangsungkan? Apa rencana tindakan anda dalam menghadapi kemungkinan masalah
itu?
5. Apakah anda sudah mempersiapkan pertanyaan hikmah dan komentarnya?
6. Apakah anda sudah merencanakan untuk membagi mentee menjadi beberapa
kelompok? Bila kehadiran mentee hanya setengah, apa rencana anda? Apa metode
pengelompokkan anda? Ingat dalam game, kita mengharapkan mentee menjadi bagian
dari kelompok mentoring.
7. Apakah anda akan memberikan hadiah? Bila Ya. Apa dan berapa banyak hadiahnya?
Memberikan hadiah kepada mentee dari keberhasilan game akan memberikan rasa
menyenangkan dan mendorong untuk memperkuat hubungan antara anda dan mentee.
8. Pertanyaan terakhir, apakah anda senantiasa menanamkan dalam diri anda niat ikhlas
beribadah kepada Allah dalam aktivitas ini? Keikhlasan adalah salah satu dasar
amalan penting kita.
Bila anda sudah mempersiapkan dari semua pertanyaan di atas, anda berarti siap untuk
langkah selanjutnya.
akan dilangsungkan. Kami sarankan, untuk game yang waktunya singkat, pembagian
kelompok cukup 2 s.d. 4 orang per kelompok. Untuk game yang waktunya lebih lama dan
kompleks dapat dibagi 5 s.d 7 orang per kelompok. Bila mentee berjumlah sekitar 12 orang,
kita dapat bagi menjadi 3 s.d. 4 kelompok dengan anggota 3 s.d. 4 orang per kelompok.
Karena bila 12 mentee itu kita bagi dua kelompok dengan 6 orang per kelompok saja, maka
akan timbul masalah persepsi "Kelompok Menang dan Kalah" dalam game. Tentu saja
persepsi ini kurang kondusif bagi pembelajaran.
Pembagian kelompok yang hanya berdasarkan kedekatan tempat duduk, kami rasa itu hanya
mempererat sesuatu yang sudah terjalin erat. Karena mentee biasanya duduk berdekatan
dengan mentee yang lebih dikenalnya. Kita perlu mencoba mentee untuk bekerja dengan
mentee lain yang dirasa kurang dikenalnya, karena bisa jadi perilakunya akan berbeda bila
dibandingkan ia berkelompok dengan yang sudah dikenalnya. Dan ini baik bagi pembelajaran
sosial mentee. Nah, bagaimana pembagian kelompok yang kreatif, ada cara-cara yang dapat
anda lakukan diantaranya:
1. Permen aneka rasa. Pembagian kelompok ini berdasarkan persamaan permen yang
didapat mentee. Permen sudah diatur kelompoknya dengan jumlah mentee. Bila 4
kelompok, berarti 4 jenis permen berbeda. Setiap mentee mengambil permen dalam
kantong dengan mata tertutup. Yang akhirnya, kita mendapatkan 4 kelompok mentee.
2. Tanggal lahir. Setiap mentee menyebutkan tanggal lahirnya dan mentor mencatatnya
berdasarkan deret waktu. Bila anda perlu 4 orang per kelompok, maka 4 orang pertama
dari list itu menjadi kelompok pertama. 4 orang selanjutnya menjadi kelompok kedua,
dan seterusnya.
3. Angka berulang. Pembagian kelompok berdasarkan angka yang sama disebutkan
mentee. Misalnya kita mau membagi mentee menjadi 3 kelompok, maka kita meminta
mentee untuk berhitung mulai dari 1 s.d. 3. Mentee pertama menyahut satu, mentee
kedua menyahut dua, mentee ketiga menyahut tiga, mentee keempat menyahut satu,
mentee kelima menyahut dua, dan seterusnya. Nah mentee yang menyahut satu
menjadi kelompok satu, mentee yang menyahut dua menjadi kelompok dua, dan
seterusnya.
tujuan awalnya.
5. Tugas penting lainnya, adalah memastikan alat dan bahan yang diperlukan dalam
permainan tersedia dengan baik. Antusias mentee dalam game dapat menurun gara-
gara kekurangan alat permainan.
6. Terakhir, tugas anda adalah menjaga waktu yang berjalan dalam game. Bila rencana
waktunya 15 menit, maka siapkan 15 menit.
Dalam mengajukan pertanyaan, anda harus betul-betul mengemas pertanyaan hikmah menjadi
sesuatu yang mudah dipahami agar mentee tahu dan mudah untuk menjawabnya.
Contoh:
Pertanyaan Hikmah versi Buku: Bagian mana yang paling menyenangkan dalam kegiatan
ini?
Pertanyaan Hikmah versi Mentor: Menurut kalian, pada bagian mana yang paling
mengasyikkan dari permainan tadi?
Terasa perbedaannya? Nah selanjutnya berilah kesempatan sedikit waktu untuk berpikir dan
segera menanggapi mentee yang bersemangat menjawabnya.
Selanjutnya, dengarkanlah setiap jawaban mentee itu. Setidaknya ada 2 jawaban mentee, baru
kemudian mentor dapat mencoba mensintesis dan menggabungkan jawaban-jawaban itu
dalam suatu bentuk pelajaran hikmah. Sekali lagi, jawaban beberapa mentee dihubungkan
oleh mentor dan digabungkan dalam suatu hikmah. Disinilah diperlukan kepandaian mentor
dalam menangkap setiap jawaban mentee untuk diformulasikan dalam bentuk hikmah.
Kuncinya adalah MENDENGARKAN.
Mentor harus memimpin sesi pengambilan hikmah, dan memandu mentee untuk mendapatkan
pelajaran yang ia tidak dapatkan di dalam permainan ini saja. Setiap jawaban mentee, jangan
kita salahkan. Sesi ini bukan menilai jawaban mentee salah atau benar, tapi untuk
merefleksikan pengalaman yang baru saja dia dapatkan untuk kita hubungkan dengan tujuan
game dalam bentuk hikmah. Dalam sesi ini, anda dapat juga mengambil contoh perilaku
mentee yang baru saja dilakukan untuk didapatkan suatu hikmah. Bila perilaku buruk yang
diambil contoh, maka lindungi si mentee dengan tidak menyebut namanya atau menunjuk
orangnya. "Ada di antara kalian yang melakukan begini-begitu dll". Bila perilaku baik yang
diambil contoh, maka beri penghargaan dalam bentuk tepuk tangan dll, dan tunjuklah
orangnya atau kelompoknya.
Selanjutnya, mentee harus dapat kita ajak menuju kata "AHA" … adalah suatu bentuk
pelajaran baru yang terhubung begitu saja dalam benak mentee. OYA … bener juga kata
kakak mentor ini. Biasanya mentee menganggukkan kepalanya berkali-kali. Tanda dia
mendapatkan pelajaran.
selanjutnya, peralatan tersedia dengan lengkap dan siap digunakan. Anda juga harus secara
kontinu memperbaiki dan meningkatkan kualitas setiap favorit game anda. Suatu game yang
efektif akan kehilangan keindahannya bila anda tidak melakukan perubahan dari waktu ke
waktu.
Akhirnya, sekarang tarik nafas anda dalam-dalam. Tegakkan punggung anda! Mempersiapkan
dan melaksanakan aktivitas game itu memerlukan energi tubuh yang tidak sedikit, namun
hasilnya WOW sungguh bernilai. Ingat sekali lagi, ini hanyalah sebuah permainan kecil,
sedangkan permainan sesungguhnya adalah kehidupan ini. Jadi, bersungguh-sungguhlah.
Allahu Akbar!
Bab
III
Dari Mana Datangnya Lintah?
14 Games Mentoring Islam
Langkah-langkah :
Tahap I :
· Apakah manusia itu hewan yang dapat berfikir? Mari kita buktikan (Kelompokkan
mentee dalam 3 kelompok)
· Masing-masing kelompok diminta memilih satu jenis binatang
· Masing-masing kelompok diminta memberikan penjelasan tentang :
1. Dari mana asal kejadian binatang itu?
2. Untuk apa binatang itu hadir di alam?
3. Apa yang dikerjakannya selama hidup?
4. Apa yang ditinggalkannya, bila mati?
Tahap II :
· Masing-masing kelompok diminta menjelaskan tentang manusia:
1. Dari mana asal kejadiannya?
2. Untuk apa hadir di dunia?
3. Apa yang akan dikerjakannya?
4. Apa yang ditinggalkannya, bila ia meninggal?
Pertanyaan Hikmah
1. Dapatkah kalian bedakan antara binatang dengan manusia? Jelaskan!
2. Apakah kita ada di dunia ini adalah karena kebetulan? Jelaskan!
3. Perumpamaan saja, manakah yang diciptakan terlebih dahulu, telur ayam atau induk
ayam? Jelaskan! Induk ayam karena induk ayam yang menelurkan dan merawat
telurnya sehingga menetas. Telur ayam tidak bisa merawat dirinya, tentu akan mati.
4. Apa arti kehidupan kita di dunia ini? Ditekankan memahami arti kehidupan karena
penciptaan dirinya ke dunia ini bukan sekedar main-main saja tapi memiliki
keunggulan yang akan dipertanggung-jawabkan. (QS. Al-Mu'minun (23) : 115 – 118 ;
Adz-dzariyat (51) : 21).
5. Bagaimana kita tahu untuk apa keberadaan kita di dunia ini? Mempelajari ayat-ayat
Allah SWT.
Waktu: 20 menit
Suplemen Materi
Jika suatu saat manusia mau merenung dan mengamati alam semesta ini maka akan terlintas
banyak sekali pertanyaan dalam pikiran. Siapakah yang menegakkan langit, mengucurkan
hujan, dan melukis pelangi? Siapakah pula yang mengatur pergantian matahari dan bulan
sehingga tidak saling berlomba, menyusun tata surya sehingga tidak saling bertabrakan? Lalu
Mempelajari ayat-ayat Allah tidak hanya ayatul qouliyah saja, tetapi diikuti dengan
mempelajari ayatul kauniyah. Dengan mempelajari ayatul qouliyah, pengenalan terhadap
Allah menjadi tepat dan akurat. Dengan mempelajari ayatul kauniyah, pengenalan terhadap
Allah menjadi meluas dan mendalam.
Hubungan ayat qouliyah dan ayat kauniyah adalah ayat qouliyah memberikan isyarat bagi
manusia agar ayat kauniyah (ayat) dimanfaatkan. Ayat kauniyah memberikan bukti atas
kebenaran informasi dari ayat qouliyah.
Ayat qouliyah yang diberikan Allah sebenarnya merupakan petunjuk hidup bagi manusia (QS.
2:2, 185) karena Dialah Sang Pencipta yang paling tahu akan akan ciptaannya, dan Allah
sendiri yang akan membuktikan bahwa Al-Qur'an itu benar (QS.Fushilat: 53). Al-Qur'an ini
merupakan operation manual bagi manusia di dunia. Suatu barang yang tidak berfungsi
dengan baik tidak dapat dikatakan bahwa letak kesalahannya pada operation manualnya, tetapi
mungkin pada orang yang mengoperasikannya yang belum sesuai dengan petunjuk yang telah
diberikan. Hal ini juga berlaku terhadap Al-Qur'an. Manusialah yang seharusnya
menyesuaikan diri dengan Al-Qur'an semaju atau semodern apapun zaman itu. Sangat picik
jika ada sementara orang yang mengatakan bahwa Al-Qur'an perlu direaktualisasikan atau
Bab
IV
Kenalan Yuk!
18 Games Mentoring Islam
Langkah-langkah
· Mintalah mentee untuk berpasangan.
· Mintalah mentee dengan masing-masing pasangannya untuk saling berkenalan
meliputi hal-hal berikut ini: Nama lengkap, alamat rumah, asal sekolah, asal daerah,
hobi, dan cita-cita.
· Mintalah mentee dan masing-masing pasangannya untuk secara bersilang
mengenalkan diri mereka.
· Selain itu, selama kegiatan berlangsung mentor mengusahakan untuk menghafal nama
masing-masing mentee.
Pertanyaan Hikmah
1. Bagaimana rasanya pertama kali berkenalan?
2. Adakah rasa ingin tahu kalian terhadap keadaan orang lain?
3. Apa manfaat kita berkenalan dengan orang lain? Lebih banyak positifnya atau
negatifnya? Pentingnya ta'aruf dalam pergaulan. Tak kenal maka taaruf,
kenalan donk!
Waktu: 10 menit
Suplemen Materi
Sebagai makhluk sosial, manusia saling berhubungan dan bergaul. Hal ini merupakan
keperluan dan tuntutan hidup yang saling mempengaruhi dan saling berinteraksi. Hubungan
sesama manusia dapat terlaksana melalui pribadi dan berkelompok. Dapat dilaksanakan
dimana saja.
Persaudaraan Islam menjadikan hubungan di antara manusia ini sebagai media untuk bertaaruf
(saling mengenal). Peluang bertaaruf secara pribadi biasanya lebih berkesan dibandingkan
dengan cara berjamai.
"Sesungguhnya orang-orang mukmin adalah bersaudara karena itu damaikanlah antara kedua
saudaramu dan bertakwalah kepada Allah supaya kamu mendapat rahmat." QS.49:10
Dari Anas bin Malik RA bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Tolonglah saudaramu yang zalim
dan yang terzalimi." Dikatakan, "Ya Rasulullah, menolong orang yang dizalimi itu dapat kami
pahami, namun bagaimana bisa kami menolong orang yang zalim?" Beliau bersabda, "Cegah
dan laranglah dia dari berbuat zalim; begitulah menolongnya" (HR Ahmad).
Rasulullah SAW bersabda, "Orang muslim itu saudara bagi orang muslim lainnya. Dia tidak
menzaliminya dan tidak pula membiarkannya dizalimi". Rasulullah SAW bersabda, "Dan
Allah akan selalu siap menolong seorang hamba selama hamba itu selalu siap menolong
saudaranya".
Dari Nu'man Ibnu Basyir berkata bahwa Rasulullah SAW bersabda, "Perumpamaan orang-
orang mukmin di dalam cinta mencintai, kasih mengasihi, dan berlemah lembut ibarat satu
tubuh bila sebagian anggota menderita sakit niscaya dirasakan oleh seluruh anggota tubuh
dengan tidak bisa tidur dan demam" (HR Bukhari Muslim).
Bab
V
Teman Baru
Teman Baru 21
Langkah-langkah
· Mentor meminta mentee untuk menuliskan di kertas selembar, tiga buah cara yang
digunakannya untuk berkenalan.
· Jelaskan juga bagaimana cara pendekatannya kepada orang tersebut sebelum
berkenalan.
· Tuliskan pula tingkah laku orang baru itu.
Pertanyaan Hikmah
1. Hal-hal apa yang biasanya terdapat dalam setiap perkenalan?
2. Apa yang kamu lakukan untuk membuat suasana menjadi lebih baik?
3. Bagaimana perasaanmu tentang persahabatanmu setelah proses perkenalan itu?
Alat dan Bahan: Beberapa lembar kertas dan alat tulis secukupnya
Suplemen Materi
Pada awalnya, Allah Ta'ala menciptakan seorang manusia di muka bumi ini, yaitu Adam AS.
Setelah Iblis diusir Allah Ta'ala dari surga karena kesombongannya, tinggallah Nabi Adam AS
sendirian di surga.
Dia berjalan-jalan sendirian di surga dalam kesepian. Saat dia tertidur, kemudian bangun,
terlihat seorang wanita tengah duduk di dekat kepalanya. Adam kemudian menyapa,
"Siapakah anda?" Jawab wanita tersebut, "Wanita". Adam bertanya kembali, "Untuk apa anda
diciptakan?" Jawab wanita tersebut, "Supaya anda jinak kepadaku". Lalu, para Malaikat
mendatangi Nabi Adam AS untuk mengetahui sejauh mana ilmunya. Mereka bertanya,
"Siapakah namanya, Adam?" Jawab Adam, "Hawwa!" Malaikat bertanya, "Mengapa namanya
Hawwa?" Jawab Adam, "Karena dia dijadikan dari benda hidup" (Tafsir Ibnu Katsir).
Itulah interaksi sosial pertama yang terjadi antara dua manusia. Interaksi sosial merupakan
fithrah basyariyah (naluri manusia) yang menjadikan hidup menjadi indah dan lebih
bermakna.
Keadaan Nabi Adam AS sebelum kedatangan Hawwa digambarkan dalam Tafsir Ibnu Katsir
"berjalan-jalan sendirian dan kesepian". Setelah itu, lahirlah keturunan dari Adam dan
Hawwa, baik keturunan laki-laki atau perempuan.
Dengan semakin berkembangbiaknya laki-laki dan perempuan dalam jumlah yang banyak,
menjadi bersuku-suku dan berbangsa-bangsa; maka mau tidak mau, suka tidak suka, manusia
akan berinteraksi dengan manusia lainnya. Baik dalam lingkungan yang padat, atau dalam
lingkungan yang jarang penduduknya. Keharusan berinteraksi inilah yang menjadikan
manusia sebagai makhluk sosial seperti moyangnya terdahulu, Nabi Adam dengan Ibu
Hawwa. Allah Ta'ala berfirman:"… Dan bertaqwalah kepada Allah yang dengan
mempergunakan) nama-Nya kamu saling meminta satu sama lain, dan (peliharalah)hubungan
silaturahmi. Sesungguhnya Allah selalu menjaga dan mengawasi kamu"(An Nisaa' 4: 1).
Dalam firman-Nya yang lain:"… menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku
supaya kamu saling mengenal …" (Al Hujuraat 49: 13).
Demikianlah, Allah Ta'ala telah menjelaskan kepada kita rahasia penciptaan manusia yang
beragam kulit, bahasa, tradisi dan alamnya. Semuanya tidak dalam rangka manusia saling
bermusuhan dan menumpahkan darah. Tetapi untuk saling mengenal, saling membutuhkan
dan saling mengunjungi. Rasulullah SAW sendiri tidak pernah berupaya merubah nama suku
sahabatnya; seperti suku Auz dengan Kazraj, meskipun kedua suku tersebut pernah terlibat
peperangan yang lama. Rasulullah SAW tidak merubah kedua nama suku itu, yang
dihilangkan bukan namanya, tetapi sikap permusuhan di antara keduanya dan diganti dengan
sikap persaudaraan. Demikian pula antara shahabat Muhajirin dan Anshar serta shahabat
lainnya. Dan dengan begitu, kehidupan menjadi indah dan menggairahkan.
(by Anonim)
Bab
VI
Sisi Muliamu
24 Games Mentoring Islam
Langkah-langkah
§ Mentor menyampaikan pendahuluan bahwa salah satu cara membangun percaya diri
adalah dengan melihat sisi baik orang lain dan mengemukakannya langsung kepada
orang yang bersangkutan.
§ Mentor membentuk kelompok-kelompok kecil. Satu kelompok 3 orang.
§ Bagikan potongan-potongan kertas pada setiap mentee. Setiap anggota kelompok
harus menuliskan seluruh nama anggota kelompoknya kecuali nama dirinya. Ia harus
menerangkan akhlak mulia atau sifat-sifat baik tentang teman-teman dalam
kelompoknya, kecuali tentang dirinya sendiri.
§ Setelah itu kumpulkan seluruh potongan kertas, aduk dan bagikan secara acak dalam
kelompok itu juga. Berikan waktu beberapa menit agar mereka membaca potongan
kertas yang berisi tentang akhlak mereka.
Pertanyaan Hikmah
1. Bagian mana yang paling menyenangkan dalam kegiatan ini?
2. Bagaimana perasaanmu ketika membaca tentang akhlak dirimu yang ditulis
oleh temanmu?
3. Bagaimana perasaanmu ketika menulis akhlak mulia temanmu?
4. Apa yang paling sulit dalam tugas ini?
Alat dan Bahan: Potongan-potongan kertas (ukuran ¼ kertas utuh) dan alat tulis secukupnya.
Waktu: 15 menit
Suplemen Materi:
Abi Hurairah ra. berkata, bahwa Rasulullah saw telah bersabda: "Jauhilah olehmu
berprasangka. Sebab berprasangka adalah sejelek-jelek pembicaraan. Janganlah kamu saling
mencari kejelekan orang lain, janganlah saling bermegah-megahan, dan janganlah saling
dengki mendengki. Janganlah saling mengumbar emosi, dan janganlah saling menjauhi.
Jadilah kamu hamba-hamba Allah yang bersatu dan bersaudara sebagaimana yang telah
diperintahkan Allah kepadamu. Seorang muslim dengan muslim lainnya adalah bersaudara,
yang di antara mereka dilarang saling menganiaya, saling menghina, dan saling naeremehkan.
Taqwa adalah di sini (sambil Rasulullah memberi isyarah ke arah dada). Cukuplah seorang
muslim dikatakan melakukan kejelekan apabila dia menghina sesama muslim. Seorang
muslim dengan muslim lainnya harus saling menjaga darah, kehormatan, dan harta
kekayaannya." (HR. Bukhari dan Muslim).
Sahabat Anas ra berkata, bahwa ada seorang lelaki mengajukan pertanyaan kepada Rasulullah:
"Ya Rasulullah, kapan hari kiamat datang?" Jawab Rasulullah: "Apakah yang engkau
persiapkan untuk menghadapi hari kiamat?" Jawab lelaki itu: "Tidak ada sesuatu pun yang
dapat aku jadikan bekal kecuali kecintaanku kepada Allah dan Rasul-Nya." Lalu Rasulullah
bersabda: "Engkau bersama orang yang engkau cintai." Selanjutnya sahabat Anas berkata:
"Kami belum pernah merasakan arti kebahagiaan yang luar biasa kecuali ketika mendengar
sabda Rasulullah: "Engkau bersama orang yang engkau cintai." Lalu sahabat Anas berkata
pula: "Aku sangat mencintai Rasulullah, Abu Bakar, dan Umar bin Khathab, dengan harapan
diriku bisa bersama mereka (di dalam surga)." (HR. Bukhari dan Muslim).
Bab
VII
Khusus Untukmu
Khusus Untukmu 27
Langkah-langkah
Mentor meminta mentee untuk menuliskan pada selembar kertas, lima orang temanmu yang
kamu anggap memiliki hubungan khusus denganmu. Disamping menyebutkan namanya,
tuliskan pula hal-hal yang membuat hubunganmu menjadi penuh arti. Lalu identifikasilah,
persamaan karakteristik yang ada dalam hubungan itu.
Pertanyaan Hikmah
1. Apa karakteristik umum yang ada dalam hubungan itu?
2. Mengapa hal itu menjadi hal yang penting bagi kalian?
3. Apa yang dapat kamu lakukan agar hubungan dengan orang lain juga menjadi khusus?
Alat dan Bahan: Alat-alat tulis dan selembar kertas setiap mentee
Suplemen Materi
Membangun hubungan khusus dengan orang lain setidaknya ada beberapa hal yang harus
diperhatikan, yaitu:
1. Mencintai orang-orang yang sholeh dan berusaha bergaul bersama mereka. Sahabat Anas
ra berkata, bahwa Rasulullah saw telah bersabda: "Perumpamaan duduk bersanding orang
saleh dengan duduk bersanding orang yang rendah moral ibarat duduk bersanding penjual
minyak wangi dengan duduk bersanding tukang besi. Duduk bersanding penjual minyak
wangi boleh jadi dia memberimu sebagai promosi, atau minimal kamu dapat mencium
bau wanginya. Sedang duduk bersanding tukang besi boleh jadi kamu terkena kotoran
hitam, atau paling tidak kamu terkena asapnya." (HR. Abu Dawud).
2. Menghargai dan menghormati temannya dengan sebaik-baik penghormatan. Sahabat
Abdillah bin Umair ra berkata: Ada serombongan sahabat Nabi datang bertamu kepada
sahabat Jabir, dan kepada mereka dihidangkan roti beserta cokak. Lalu sahabat Jabir
berkata: Makanlah hidangan ini, karena aku pernah mendengar Rasulullah saw bersabda:
"Sebaik-baik lauk adalah cokak. Kehinaan yang sangat besar bagi seseorang yang
kedatangan teman-temannya yang bertamu, sedangkan dia tidak menghidangkan sesuatu
yang terbaik yang tersedia di rumahnya. Dan kehinaan yang sangat besar bagi sekelompok
orarig yang bertamu yang tidak mau menikmati hidangan yang telah disajikan oleh tuan
rumah." (HR. Ahmad dan Thabrani dengan teks: "Seseorang cukup dikatakan berbuat
jelek sekiranya dia tidak mau menjamu tamu dengan sesuatu yang layak." Dan sanad
hadis ini adalah hasan. Sedang tentang teks: "Sebaik-baik lauk adalah cokak," adalah
shahih).
3. Menjauhkan diri dan membersihkan hati dari sifat-sifat munafik. Sahabat Abdillah bin
Amrin bin Ash ra berkata, bahwa Nabi saw telah bersabda: "Ada empat perkara yang
apabila dimiliki oleh seseorang berarti dia seorang munafik murni. Dan barangsiapa
memiliki salah satu sifat dari empat sifat itu, maka berarti dia memiliki sebagian dari sifat
munafik hingga dia mau meninggalkan sifat tersebut. Empat perkara tersebut adalah: Bila
dipercaya khianat, bila berbicara bohong, bila berjanji mengingkari, serta bila berdebat
licik." (HR. Bukhari dan Muslim).
Bab
VIII
Menyatu Dengan Teman
30 Games Mentoring Islam
Langkah-langkah
1. Mentor meminta mentee untuk menuliskan di kertas selembar, tiga buah gambaran
saat-saat kamu berada dalam suasana yang menyenangkan bersama teman-temanmu.
Sebutkan pula hal-hal yang membuatmu gembira saat itu.
2. Beri waktu untuk mengisinya, lalu minta mereka untuk membandingkan hasil
tulisannya dengan tulisan temannya.
Pertanyaan Hikmah
1. Secara umum apa saja yang ada dalam pengalaman yang menyenangkan? (Buat
daftarnya di papan tulis)
2. Sekarang, bagaimana pendapatmu tentang situasi yang menyenangkan itu?
3. Apa yang dapat kamu lakukan pada situasi yang sama agar segala sesuatu dapat lebih
menyenangkan?
Suplemen Materi
Sahabat Abi Musa ra berkata, bahwa Rasulullah saw telah bersabda: "Perumpamaan duduk
bersanding orang saleh dengan duduk bersanding orang zhalim ibarat duduk bersanding
penjual minyak wangi dengan duduk. bersanding tukang besi (tukang pande). Bila kamu
mendekati penjual minyak wangi boleh jadi dia memberikan minyaknya kepadamu sebagai
promosi, atau bahkan kamu ingin membelinya, atau minimal kamu dapat mencium bau wangi
yang semerbak. Sebaliknya bila kamu mendekati tukang besi boleh jadi bajumu akan terbakar
karena jilatan api, atau kamu akan mendapatkan bau bacin yang membosankan." (HR. Bukhari
dan Muslim).
Dari Abu Dzarr r.a. berkata, "Rasullulah SAW berkata kepadaku, "Janganlah sekali-kali
engkau meremehkan suatu perbuatan baik walaupun hanya menyambut saudaramu dengan
muka yang manis" (HR. Muslim)
Ketika itu Rasul yang mulia mempersaudarakan antara Abdurrahman bin 'Auf dengan Sa'ad
bin Rabi'.... Dan marilah kita dengarkan shahabat yang mulia Anas bin Malik r.a.
meriwayatkan kepada kita apa yang terjadi:
" ... dan berkatalah Sa'ad kepada Abdurrahman: "Saudaraku, aku adalah penduduk Madinah
yang kaya raya, silakan pilih separoh hartaku dan ambillah! Dan aku mempunyai dua orang
isteri, coba perhatikan yang lebih menarik perhatian anda, akan kuceraikan ia hingga anda
dapat memperisterinya......!
Jawab Abdurrahman bin 'Auf: "Moga-moga Allah memberkati anda, isteri dan harta anda !
Bab
IX
Curah Pikiran Kelompok
Curah Pikiran Kelompok 33
Langkah-langkah
· Sampaikan pada mentee bahwa saat ini mereka akan merancang sebuah proyek.
Misalnya, bagaimana membuat teman-teman lainnya tertarik mengikuti kegiatan-
kegiatan DKM/Keputrian (mentor dapat memilih proyek lainnya yang memungkinkan
mentee untuk mengaplikasikannya).
· Untuk menentukan kegiatan apa yang menunjang keberhasilan proyek tersebut setiap
mentee (termasuk juru tulis) diminta memberikan ide-idenya.
· Kondisikan mentee untuk rileks kemudian doronglah mentee untuk berani
mengungkapkan ide-idenya, betapa pun sepele dan anehnya ide itu.
· INGAT : Mentor hanya berfungsi sebagai fasilitator agar mentee dapat mencurahkan
ide sebanyak mungkin dan mengembangkan dinamika kelompok yang sehat.
· Ingatkan mentee untuk memperhatikan etika brainstorming : tidak memberikan
penilain negatif dalam bentuk apapun (senyum sinis atau ejekan, menampakkan wajah
pesimis, atau komentar yang meremehkan). Juru tulis menuliskan semua ide yang
disebutkan di karton/papan tulis
· Setelah tidak ada lagi ide yang disebutkan, mentee dengan menggunakan spidol
diminta memilih tiga ide terbaik (menurut mereka masing-masing) yang tertera di
lembaran karton atau papan tulis itu..
Pertanyaan Hikmah
1. Bagaimana rasanya mengungkapkan ide kepada teman-teman dalam forum?
Jelaskan!
2. Bagaimana rasanya mendengarkan ide temanmu yang dinilai kurang tepat
menurutmu?
3. Apakah banyak kepala lebih baik dari pada satu kepala (dominan) dalam
pengambilan keputusan kelompok? Jelaskan!
4. Bagaimana rasanya bila pendapatmu tidak diterima dalam sesi curah pendapat
kelompok? Jelaskan!
Alat dan Bahan: Papan tulis atau lembaran karton dan spidol.
Waktu: 30 menit
Suplemen Materi
?Curah pikiran kelompok (brainstorming) berguna untuk mendapatkan ide terbaik dari dan
bagi kelompok tersebut. Brainstorming juga mengajarkan kepada kita untuk menghargai
pendapat orang lain. Berikut ini beberapa petunjuk untuk berhasil dalam acara curah pikiran
kelompok :
Agar tidak kehilangan energi kreativitas, hentikan beberapa hal berikut ini :
1. Merasa sudah tahu segalanya. Hal ini menutup kemungkinan untuk alternatif lain.
Penampilan serba tahu dapat menyingkirkan kita dari proses belajar.
2. Menjadi cemas dan takut salah. Perhatian terfokus pada hal yang dicemaskan atau
ditakuti sehingga energi kita bergerak di tempat yang tidak tepat
3. Mengandalkan inisiatif teman. Ketergantungan pada orang lain menghilangkan
semangat dan gairah ketegangan dalam mengambil resiko dari amanah yang kita
emban. Biasanya terjadi dalam kepanitian, organisasi atau kerja kelompok.
4. Memiliki ide tunggal/favorit
5. Menjadikan setiap tugas sebagai beban. Ketika kesenangan dan gairah hilang, tugas
menjadi berat. Nikmati setiap tugas sebagai suatu kesempatan atau bahkan kebutuhan
untuk mengembangkan diri.
6. Mudah menyerah
Bab
X
Kerja
36 Games Mentoring Islam
Bab 10.Kerja
Tujuan
Mentee memahami tujuan hidupnya dalam bekerja di dunia ini dan bekerja dengan etos
Islami.
Langkah-langkah
· Sampaikan secara ringkas mengenai urgensi bekerja dalam Islam.
· Tunjukkan tabel dibawah ini pada setiap mentee di papan tulis. Minta agar mereka
membuatnya di kertas masing-masing dan mengisinya.
· Upah / hadiah adalah segala hal yang diberikan oleh pemberi. Kerja adalah kewajiban
kita dalam membalas segala upah / hadiah yang telah diberikan oleh pemberi.
· Berilah waktu bagi mentee untuk mengisinya. Lalu bahaslah hasil pengisian itu.
Pertanyaan Hikmah
1. Apa saja upah atau hadiah dari Pencipta kita? Lalu apa kerja kita?
2. Apa saja upah atau hadiah dari orang tua kita? Apa kerja kita?
3. Apa saja upah atau hadiah dari institute atau sekolah kita? Apa kerja kita?
4. Apa saja upah atau hadiah dari sahabat kita? Apa kerja kita?
5. Diantara kerja yang perlu kita lakukan diatas, manakah yang harus mendapatkan
prioritas utama? Lalu prioritas kedua? Prioritas ketiga? Prioritas keempat?
6. Jadi sudah terbayangkah kalian apa saja kerja kita di dunia ini? Dan untuk apa kita
bekerja? QS At Taubah 9: 105 & Saba' 34: 13
Waktu: 15 menit
Suplemen Materi
Etos Kerja Dalam Islam
"Tidaklah seorang di antara kamu makan suatu makanan lebih baik daripada memakan dari
hasil keringatnya sendiri". [HR. Baihaqi]
Seseorang dikatakan profesional jika ia memiliki keahlian dan sungguh-sungguh dalam
menyelesaikan pekerjaannya. Semakin baik dan sempurna hasil pekerjaan yang dilakukannya,
kita akan sepakat mengatakan itulah profesional sejati. Disamping itu, ciri dari seorang
profesional adalah adanya etos kerja yang tinggi dan selalu bersemangat dalam bekerja. Etos
kerja inilah yang membuat seseorang mampu bekerja dengan baik dan optimal.
Dalam Islam, etos kerja (himmatul 'amal) merupakan bagian yang amat penting dan mendasar.
Dimana Islam mendorong setiap manusia untuk selalu bekerja keras serta bersungguh-
sungguh mencurahkan tenaga dan kemampuannya dalam bekerja. Coba perhatikan hadits
berikut ini:
"Sesungguhnya Allah Ta'ala senang melihat hamba-Nya bersusah payah (kelelahan) dalam
mencari rezeki yang halal." [HR. Ad-Dailami]
Begitu besarnya penghargaan Islam terhadap kesungguhan bekerja ini, hingga Islam (Allah
swt) menempatkannya dalam kategori ibadah. Artinya, aktivitas kerja dalam pandangan Allah
(Islam) merupakan bagian dari ibadah yang akan mendapatkan bukan saja keuntungan
material, tetapi juga pahala dari sisi Allah swt. Bahkan dalam beberapa hadits dikatakan,
bahwa bekerja dengan sungguh-sungguh dapat menghapuskan dosa yang tidak bisa dihapus
oleh aktivitas ibadah ritual sekalipun.
"Barangsiapa pada malam hari merasakan kelelahan dari upaya keterampilan kedua
tangannya pada siang harinya, maka pada malam itu ia diampuni." [HR. Ahmad]
"Sesungguhnya, di antara perbuatan dosa ada dosa yang tidak bisa terhapus (ditebus) oleh
pahala shalat, sedekah (zakat), ataupun haji, namun hanya dapat ditebus dengan kesusahan
dalam mencari nafkah penghidupan." [HR. Tabrani]
Tentu sebagai muslim kita tidak akan berpikir ini hanyalah basa-basi Allah kepada hamba-
Nya agar semangat bekerja. Tetapi inilah kemurahan dan bentuk penghargaan serta perhatian
Nya atas kesungguhan manusia dalam menjalani kehidupan di dunia, yang dalam paham
meterialis dan sekuler tidak akan pernah di temui. Itulah hal mendasar yang membedakan
konsep etos kerja dalam Islam dengan etos kerja dalam paham sekuler.
Bab
XI
Doa
Doa 39
Bab 11.Doa
Tujuan
Mentee memahami pentingnya doa dan syarat-syarat dikabulkannya doa.
Langkah-langkah
1. Mentor meminta mentee untuk membuat daftar segala keinginannya. Daftar ini dibuat
di kertas selembar.
2. Beri waktu mentee untuk mengerjakannya.
3. Mentee menentukan satu keinginannya yang paling penting dari daftar itu.
Pertanyaan Hikmah
1. Menurut pendapatmu, apakah keinginanmu itu akan terwujud? Mengapa?
2. Selain bekerja keras, siapa yang dapat mewujudkan keinginanmu itu? Mengapa?
3. Apa syarat doa dikabulkan? Bagaimana cara berdoa yang dikabulkan?
Waktu: 10 menit
Suplemen Materi
Meminta kepada Allah adalah keperluan setiap kita. Begitupun, perhatian Allah
kepada pentingnya meminta, jauh lebih besar ketimbang perhatian manusia sendiri
akan perlunya meminta kepada-Nya. Padahal yang perlu itu kita manusia; sedangkan
Allah tidak memerlukan sesuatu pun dari kita. Padahal yang punya banyak kekurangan
itu kita manusia, sedangkan Allah Maha Sempurna. Padahal, yang miskin itu kita
manusia, sedang Allah Maha Kaya Raya.
Maha Suci Allah. Sungguh, Allah Maha Memberi. Kita disuruh-Nya meminta, Dia
yang berjanji akan memberi. Lalu mengancam mereka yang tidak meminta dengan
neraka jahannam. Maha Suci Allah. Di dalam Al Quran dijelaskan, "Dan Rabbmu
berfirman: Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu.
Sesungguhnya orang-orang yang menyobongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk
neraka Jahannam dalam keadaan hina dina." (QS. Al Mukmin:60). Menurut pada
ulama, termasuk menyombongkan diri adalah tidak mau berdoa meminta kepada
Allah.
Di dalam hadist shahih Rasulullah menjelaskan, "Tidaklah seorang hamba meminta
kepada Allah permintaan yang di dalamnya tidak ada dosa, tidak juga pemutusan
silaturahmi, kecuali Allah pasti akan memberinya salah satu dari tiga hal. Akan
dikabulkan permintaan itu di dunia. Atau akan disimpankan untuknya di akhirat, atau
dia dijauhkan dari kejahatan senilai dengan apa yang ia minta." Para sahabat berkata,
"Kalau begitu kita banyak-banyak meminta wahai Rasulullah." Rasulullah menjawab,
"Allah (memiliki) lebih banyak". (Sumber: Tarbawi Edisi 157 Th. 8/Jumadil Akhir
1428 H/ Hal. 9-10)
Bab
XII
Ikhlas Berdoa
Ikhlas Berdoa 41
Langkah-langkah
Mentor memberikan lembar diskusi pada mentee. Isi lembar diskusi sebagai berikut:
Madinah mengalami kekeringan. Setahun sudah berlalu. Kaum muslimin sudah shalat dan meminta
hujan tetapi belum kunjung turun. Malam harinya, di dini hari yang larut, ada lelaki kulit hitam masuk ke
masjid Nabawi. Lelaki itu lantas shalat sunnah dua rokaat. Setelah melakukan shalat, ia kemudian
mengankat tangan, berdoa dengan doa yang luar biasa, "Ya Allah, penduduk tanah suci Nabi-Mu telah
keluar untuk memohon hujan tetapi hujan tidak juga turun. Aku bersumpah untuk-Mu, turunkanlah
hujan untuk mereka sekarang juga."
Muhammad Al Mankadir yang meriwayatkan kisah itu, dan yang menyaksikan apa yang dilakukan
lelaki hitam itu dari dekat, sangat heran dengan bunyi doa yang diucapkan lelaki itu. Kebetulan Al
Mankadir telah lebih dulu ada di dalam masjid. Ia duduk tidak jauh dari tempat lelaki hitam itu berdoa.
Tetapi ia sendiri tidak kenal siapa lelaki itu.
"Ini benar-benar doa yang berani." gumamnya.
Tapi kenyataan memang membenarkan doa itu. Sebelum lelaki hitam itu meletakkan tangannya, suara
petir tiba-tiba terdengar menyambar. Seketika hujan pun turun dengan derasnya.
Setelah hujan turun, lelaki hitam itu menyambung doanya, "Siapakah aku, apalah aku sehingga doaku
begitu dikabulkan. Ya Allah, kemuliaan kembali kepada-Mu, atas segala kemurahan pemberian-Mu."
Lelaki itu kemudian terus melakukan shalat hingga shubuh tiba. Usai shubuh lelaki itu keluar dari
masjid bersama berbondong-bondong orang yang tadi berjamaah shubuh. Al Mankadir mencoba
mengikuti dari jauh kemana lelaki hitam itu pergi. Ia ingin tahu siapa dia. Ternyata ia tinggal di sebuah
rumah di pinggir Madinah. Al Mankadir tidak langsung menemuinya. Ia kembali lagi ke masjid.
Setelah matahari mulai meninggi, Al Mankadir kembali pergi ke rumah lelaki itu. Ternyata ia seorang
tukang sepatu. Lelaki berkulit hitam itu tengah menjahit kulit. Ia pun mempersilakan Al Mankadir
duduk. Tukang sepatu itu gembira sekali. Karena ia berharap Al Mankadir datang untuk memesan
sepatu.
Setelah duduk, Al Mankadir yang memang tidak berniat memesan sepatu, bertanya perihal doa yang
luar biasa yang ia lihat semalam.
"Bukankah engkau yang tadi malam shalat dan berdoa di masjid?"
Tukang sepatu itu marah dengan pertanyaan itu. "Apa urusanmu dengan itu semua?"
Lelaki hitam, tukang sepatu yang doanya langsung dikabulkan itu nampaknya tidak ingin diketahui
siapa dirinya. Pasti itu bukan karena dirinya malu sebagai seorang tukang sepatu. Mungkin ia hanya
ingin ketulusan doanya adalah rahasia antara dirinya dengan Allah. Ini pilihan untuk menjaga
ketulusan dari debu-debu riya atau sejenisnya.
Karena merasa tidak enak, Al Mankadir berpamitan pulang. Tiga malam kemudian Al Mankadir tidak
mendapati lelaki itu shalat isya di Masjid. Ia coba mencari ke berbagai sudut masjid tapi tidak bertemu
dengan orang yang dicarinya. Karena penasaran, pagi harinya ia ke rumah tukang sepatu itu. Ternyata
di rumahnya tidak ada. Keluarganya memberitahu, "Setelah kedatangan engkau, besoknya ia
mengemasi perkakas kerjanya, membungkusnya dengan kain lalu pergi, tanpa kami tahu kemana ia
pergi."
Al Mankadir tertegun. Ia menelusuri rumah-rumah di Madinah. Berharap bisa bertemu dengan lelaki
itu. Tapi tukang sepatu yanig doanya dikabulkan itu tidak ada. (Sumber: Tarbawi Edisi 157 Th.
8/Jumadil Akhir 1428 H/Hal. 6-7)
Pertanyaan Hikmah
1. Dari kisah di atas, apa unsur-unsur dikabulkannya doa? (cara, waktu, niat, dll)
2. Seberapa penting nilai keikhlasan dalam berdoa? Mengapa?
Waktu: 15 menit
Suplemen Materi
Secara bahasa ikhlas berasal dari kata khalasha yang berarti bersih/murni. Sedangkan
niat berarti al-qoshdu artinya, maksud atau tujuan. Ikhlassunniyah berarti
membersihkan maksud dan motivasi kepada Allah dari maksud dan niat lain. Hanya
mengkhususkan Allah azza wajalla sebagai tujuan dalam berbuat. Allah telah
memerintahkan kita untuk ikhlas dalam beramal dan beribadah kepadanya seperti yang
tercantum dalam QS.98:5; 7:29; 18:110.
Pentingnya Ikhlassunniyah
1. Merupakan ruhnya amal karena seperti badan yang tidak ada ruhnya, maka tanpa
ikhlas amal; sebagus apapun tidak ada artinya.
2. Salah satu syarat diterimanya amal. "Allah azza wajalla tidak menerima amal kecuali
apabila dilaksanakan dengan ikhlas dalam mencari keridhoannya semata" (HR. Abu
Daud dan Nasai)
3. Syarat diterimanya amal atau perbuatan: (1) Bersungguh-sungguh dalam
melaksanakannya. (2) Ikhlas dalam berniat. (3) Sesuai dengan syariat Islam (Al-Qur'an
dan Sunnah).
4. Penentu nilai/kualitas suatu amal (QS.4:125), "Sesungguhnya segala amal perbuatan
tergantung pada niat, dan bahwasanya bagi tiap-tiap orang apa yang ia niatkan.
Maka barangsiapa hijrah menuju ridho Allah dan Rasul-Nya, maka hijrahnya itu
kepada Allah dan Rasul-Nya. Barangsiapa berhijrah kepada dunia (harta atau
kemegahan dunia) atau karena seorang wanita yang akan dinikahinya, maka
hijrahnya itu ke arah yang ditujunya."(HR.Bukhari- Muslim)
5. Mendatangkan berkah dan pahala dari Allah (QS.2:262; 4:145-146).
6. Berdoa, dengan tujuan agar selalu diberi keikhlasan dan dijauhi dari syirik. Doa yang
dicontohkan oleh Rasulullah saw: "Allahumma innii a'udzubika annusyrikabika syaian
a'lamuhu wa astaghfiruka lima laa a'lamuhu." (Ya Allah aku berlindung kepada-Mu
dari syirik kepada-Mu dalam perbuatan yang aku lakukan dan aku memohon ampun
kepada-Mu terhadap apa yang tidak aku ketahui.)
Bab
XIII
Ayo Berhitung
Ayo Berhitung 45
Langkah-langkah
Tahap I :
· Mintalah masing-masing mentee untuk menghitung jumlah angka 1 sampai 50 dengan
cepat. Soal: 1 + 2 + 3 + 4 + 5 + ... + 49 + 50 = ... (Berapa jumlahnya?)
· Beri waktu berpikir maksimal 3 menit.
· Mintalah pendapat mereka yang berhasil menghitung dengan cepat, bagaimana caranya
memperoleh hasil tersebut.
Tahap II :
· Ada cara yang cepat. Ajarkan cara menghitung yang lebih cepat dengan cara
menjumlah 1 dan 50, 2 dan 49, 3 dan 48, dst sampai 50 dan 1.
· (1 + 50) + (2 + 49) + (3 + 48) + (4 + 47) + ... + (24 + 27) + (25 + 26) = 51 x 25
· Sehingga diperoleh angka : 51 x 25 = 1275
Pertanyaan Hikmah
1. Dapatkah kalian rasakan perbedaannya antara mengetahui cara cepat dengan tidak
mengetahuinya? Apa saja perbedaannya? Efisiensi waktu.
2. Apakah cara cepat yang baru saja kita lakukan memudahkan kita dalam menyelesaikan
masalah?
3. Untuk menyelesaikan masalah, kita harus punya ilmu, benar atau salah? Apa
alasannya?
4. Pentingnya ilmu dalam memudahkan penyelesaian masalah.
5. Apakah dengan ilmu kita dapat meningkatkan peluang kita untuk berbuat kebaikan
lebih banyak? Apa alasannya? Dengan ilmu orang berpeluang berbuat kebaikan lebih
banyak.
Waktu: 10 menit
Suplemen Materi:
Ada sisi yang menarik dari kisah penciptaan Nabi Adam a.s., yaitu "kekurangsregan"
para malaikat terhadap rencana Allah SWT menciptakan "makhluk baru" ini, konsideran yang
melatarbelakangi penciptaan Nabi Adam, keistimewaan Nabi Adam hingga beliau layak
menyandang gelar Khalifah Allah, dan kepasrahan para malaikat terhadap rencana Allah
tersebut yang berakhir dengan sujud penghormatan para Malaikat terhadap Nabi Adam as.
Tidak lama setelah menciptakan Nabi Adam, Allah memberikan kepadanya sesuatu
yang sangat istimewa yang sebelumnya tidak diberikan kepada makhluk-makhluk-Nya yang
lain. Sesuatu yang tidak pernah diduga oleh para malaikat. Sesuatu yang membuyarkan
kekhawatiran yang diajukan para malaikat. Itulah ilmu tentang segala sesuatu yang dengan
ilmu itulah beliau menandingi para malaikat.
Selanjutnya …
Rasulullah Saw, dalam gerak dakwahnya, sangat memperhatikan kualitas keimanan
para sahabat. Karena itu beliau mendidik generasi garda pertamanya dengan terarah dan penuh
disiplin. Hasilnya, mereka menjadi pribadi-pribadi unik, berkualitas dan tangguh. Mereka
mampu memikul beban perjuangan yang penuh resiko dan kendala, hingga mampu
menggerakkan gerakan pada sasarannya. Mereka adalah orang-orang yang kuat keyakinannya,
teguh pendiriannya, jelas persepsinya, memiliki izzah terhadap keimanannya, sabar, tawakkal,
istiqomah dan jujur.
Karena sifat-sifat unggul itulah, Islam berkembang dan terus berkembang, memiliki
suatu peradaban paling tangguh sepanjang sejarah, pemikiran yang dihormati dan diikuti, dan
khilafah islamiyah yang mampu melahirkan tokoh-tokoh pembaharu.
Ya, kuncinya adalah iman dan ilmu, yang terus dipupuk melalui suatu pembinaan yang
terus menerus. Karena 'Amal Islami membutuhkan pendukung-pendukung yang ikhlas, cerdas,
berkepribadian, kharismatik dan berwibawa.
By Anonim
Bab
XIV
Keutamaan Ilmu
Keutamaan Ilmu 49
Langkah-langkah
1. Mentee diminta untuk berpasangan dan duduk berhadapan.
2. Pasangan mentee dibagi menjadi dua kelompok
3. Kelompok pertama, setiap pasangan tidak ditutup matanya.
4. Kelompok kedua, salah seorang dari pasangan mentee ditutup matanya dan
mendapatkan satu taburan bedak tabur ditangannya (begitupula dengan salah seorang
dari setiap pasangan di kelompok pertama)
5. Ketika aba-aba diberikan mentee tersebut mengoleskan bedak ke muka pasangannya
sampai bedak tabur yang ada ditangannya habis. Pasangannya yang diolesi bedak
cukup diam saja, tidak boleh memandu agar segera terolesi bedak.
6. Perhatikan jalannya permainan dan waktu yang cepat menghabiskan bedak.
7. Diskusikan proses yang berlangsung dan hikmahnya dikaitkan dengan perbedaan
orang yang tidak berilmu (buta) dengan orang yang berilmu (melihat)
Pertanyaan Hikmah
1. Bagaimana rasanya mengolesi bedak di muka temanmu?
2. Kita perhatikan hasilnya, apakah ada perbedaan hasil dari kelompok pertama dengan
kedua? Mengapa?
3. Kita perhatikan waktunya, lebih cepat kelompok manakah yang menghabiskan
bedaknya? Mengapa?
4. Kita perhatikan prosesnya, apa perbedaan yang cukup mencolok dari kerja kelompok
pertama dengan kedua? Mengapa?
5. Sekarang kita dapat membandingkan antara orang yang buta dengan orang yang
melihat, apakah hasil kerjanya berbeda? Apakah sama? Itulah perbedaan orang yang
tidak berilmu (buta) dengan orang yang berilmu (melihat).
Waktu: 20 menit
Suplemen Materi
Dalam perspektif Islam, ilmu bukanlah sekadar pengetahuan yang akan memuaskan
rasa ingin tahu dan menuntut ilmu tidak sekedar untuk mencari tahu. Dalam Al-Quran,
ternyata ilmu mengandung penalaran tertentu yang mengantarkan pencari ilmu yang ikhlas
mendapatkan kebenaran. Menuntut ilmu merupakan bagian dari ibadah seorang muslim.
· Ulama (orang yang mengetahui tentang kebesaran dan kekuasaan Allah) kian berilmu
kian takut kepada Allah (QS. 35 : 28)
· Ilmu memberi petunjuk kepada iman (QS. 30:36, 58:11, 22:54, 34:6)
· Ilmu adalah penuntun amal (QS. 47 : 19)
· Amal tanpa ilmu akan tertolak (QS 5 :27) dan seperti orang yang melakukan
perjalanan tanpa penunjuk jalan.
Bab
XV
Cara Belajar
52 Games Mentoring Islam
Langkah-langkah
Mentor membacakan pada mentee pilihan-pilihan berikut ini. Minta mereka untuk mengingat
pilihan-pilihannya itu. Tinjaulah beberapa kondisi belajar berikut ini, lalu pilihlah yang paling
baik untukmu.
Pertanyaan Hikmah
1. Situasi mana yang paling baik?
2. Kalau kamu ingin membenahi cara belajarmu, bagaimanakah bentuk yang diinginkan?
3. Bagaimana caramu memperbaiki metode belajar saat ini?
Waktu: 15 menit
Suplemen Materi
Jenis-jenis Belajar:
1. Belajar tentang; menyangkut pengetahuan. Contoh: Belajar tentang Fisika.
2. Belajar dengan; berhubungan dengan keterampilan. Contoh: Belajar dengan
Komputer.
3. Belajar menjadi; berhubungan dengan kebiasaan. Contoh: Belajar menjadi Pilot.
Tahapan pembelajar:
1. Data : bahan untuk di pelajari
2. Informasi : hubungan antar data atau informasi
3. Pengetahuan : menghubungkan yang dipelajari dengan kejadian lain
4. Pencerahan : revolusi
5. Internalisasi : menjadi diri apa yang diyakini
6. Kebijaksanaan : menjadikan segala sesuatu sebagai belajar
Bab
XVI
Ulangannya Batal
Ulangannya Batal 55
Langkah-langkah
· Mentor membagikan worksheet konsentrasi kepada setiap mentee.
· Masing-masing mentee diminta menganalisa Kasus Anisa (lihat worksheet
konsentrasi) selama 5 menit.
· Mentee dibagi menjadi beberapa kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari 3
orang.
· Masing-masing kelompok diminta mendiskusikan Kasus Anisa selama 5 menit.
· Setiap kelompok diminta mempresentasikan hasil diskusinya.
Pertanyaan Hikmah
1. Apa makna konsentrasi? Fokus
2. Dalam belajar, mengapa kita perlu konsentrasi?
3. Hal-hal apa saja yang dapat membantu kita berkonsentrasi? Faktor apa yang sangat
penting dalam konsentrasi?
4. Hal-hal apa saja yang dapat membuyarkan konsentrasi kita? Mengapa?
5. Jadi, bagaimana cara kalian berkonsentrasi?
Waktu: 30 menit
Suplemen Materi
16.1 Worksheet
ULANGANNYA BATAL...!
Ketika minggu tenang tiba, Anisa murid kelas satu SMA negeri, sudah berniat akan
menggunakan waktu seminggu itu dengan sebaik-baiknya. Hari Senin menghafal Biologi, hari
Selasa menghafal B. Inggris, Rabu latihan Matematika dan seterusnya. Anisa sudah membuat
jadwal belajar dan menempelnya di meja belajar. Hari ini, Anisa berniat akan belajar dengan
sungguh-sungguh. pagi-pagi sehabis sholat Subuh, ia ikut Bapak lari-lari kecil keliling
komplek. Selesai sarapan, ia bantu-bantu Ibu merapikan rumah. Jam setengah tujuh pagi
Anisa mandi. Pagi ini ia berniat belajar agak pagi, karena ia pernah dengar belajar pagi-pagi
sangat baik. Udara, badan dan otak masih segar, jadi pelajaran akan mudah masuk. Teori itu
akan ia buktikan hari ini !
Sebelum mulai belajar, ia rapikan dulu meja belajarnya yang mirip kapal pecah itu.
Bukankah salah satu cara agar bisa berkonsentrasi ketika belajar adalah suasana nyaman,
bersih dan rapi di meja belajar? Hari ini teori itu juga akan dibuktikannya! Setelah selesai,
Anisa duduk dan mulai membaca buku Biologinya di meja belajar yang telah ia atur
sedemikian rupa. Pokoknya nyaman. Tiba-tiba ia membayangkan betapa nikmatnya belajar
sambil ditemani musik. Segera diambilnya radio dan mulai memilih lagu yang pas untuk
menemaninya belajar. Setelah itu Anisa duduk dan membuka bukunya lagi. Dua menit
berlalu, tiba-tiba ia ingat masih punya biskuit simpanan. "Pasti enak nih, menghafal Biologi
sambil ngemil..." Anisa bangkit lagi dari duduknya, mengambil biskuit lapis vanila
kesukannya. Lalu duduk lagi,dan mulai membuka lagi bukunya. Anisa kembali mengikuti
irama lagu mulut bersenandung ikut menyanyi. tangan kanan memegang biskuit. Tiba-tiba
lagi, "Haus...ambil minum dulu ah..." Anisa bangkit lagi, ke dapur mengambil sebotol air
dingin dan gelasnya. "Biar enggak mondar-mandir...," begitu batinnya. Dan Anisa mulai
membuka buku lagi untuk kesekian kali, menekuni buku dihadapannya sambil diiringi musik,
air dingin dan sambil ngemil. Dua menit kemudian, ia ingat belum mencuci kaos kaki barunya
yang kotor. "Daripada ditunda-tunda besok, mumpung ingat..." untuk kesekian kalinya Anisa
bangkit lagi dari kubur...eh bangkunya. Sepuluh menit dihabiskan untuk mencuci dan
menjemur kaos kakinya. Setelah itu untuk kesekian kalinya lagi, Anisa duduk dan menekuni
buku Biologi-nya yang sudah penuh remah biskuit. Kelihatannya kali ini Anisa sudah bisa
berkonsentrasi pada bukunya, duduknya pun tampak mulai tenang. Semenit...dua menit
berlalu, sepuluh menit pun lewat. Sudah dua halaman yang ia baca. "Sambil tiduran
ah...duduk terus capek" Anisa membawa bukunya ke tempat tidur. Sebenarnya sudah sejak
tadi bau bantal menggoda hidungnya.Konsentrasinya pun mulai goyah karena tak sengaja ia
melihat banta-bantal empuk di tempat tidurnya melambai-lambai minta dihampiri. Diambilnya
bantal untuk ganjal tangan, Anisa belajar sambil tengkurap. Duh santainya...?! Dua
menit...lima menit... capek juga tangannya mengganjal badan, sekarang ganti kepalanya yang
diganjal dengan bantal, dan kembali membentangkan buku Biologi yang sejak tad halaman 7
melulu. Sepuluh menit, lima belas menit, tujuh belas menit kemudian... "Anisa! Katanya mau
ulangan, bukannya belajar eeeh...malah tidur! seru Ibu melihat anak gadisnya sedang lelap
ketiduran sambil memeluk buku Biologinya. Anisa tetap lelap. Tampaknya ia tidak
mendengar teriakan Ibu membangunkannya. Ia sedang mimpi, ulangan umum enggak jadi.
Horee...!
Dikutip dari : Sakinah 07/Th. II, 12 Februari 1999.
Bab
XVII
KIASTREVITA
KIASTREVITA 59
Bab 17.KIASTREVITA
Tujuan
Mentee memahami makna kreativitas.
Langkah-langkah
· Tuliskan KIASTREVITA di selembar kertas dan tunjukkan kepada mentee.
· Mentee diminta menemukan kata apa yang dimaksud dari huruf yang acak tersebut.
· Setelah mereka menemukan menjawabnya. Mentee diminta menyebutkan apa yang
pertama kali terlintas di pikirannya ketika mendengar kata "KREATIVITAS" dan
jelaskan makna kreativitas secara singkat
Pertanyaan Hikmah
1. Apa yang pertama kali terlintas di pikiran kalian ketika mendengar kata
"KREATIVITAS"?
2. Apakah yang dimaksud dengan kreativitas?
Alat dan Bahan: Selembat kertas atau papan tulis, spidol dan alat tulis.
Waktu: 5 menit
Suplemen Materi
Setiap orang dimungkinkan untuk menjadi kreatif karena kreativitas dapat dilatih dan
dikembangkan. Konsep kreatif setiap orang bisa saja berbeda tergantung dari sudut mana
suatu permasalahan dipandang dan bagaimana kualitas cara pandangnya.
Orang kreatif memiliki kecenderungan untuk memanfaatkan tanda-tanda atau hal-hal yang
terlihat disekitarnya dan menghubungkan dengan masalahnya. Kreativitas membantu kita
untuk bersikap antusias menghadapi kehidupan.
Produktivitas dalam menghasilkan ide-ide baru berbanding lurus dengan pemanfaatan waktu
dan pengembangan potensi diri. "Sebagian dari baiknya ke-Islaman seseorang ialah
meninggalkan sesuatu yang tidak berguna baginya" (HR. Tirmidzi - Hasan)
Makna Kreativitas
MORGAN (Psikolog): Respon yang tidak umum/tidak biasa tetapi sesuai untuk setiap
keadaan dan memiliki relevansi dengan pemecahan masalah. Contoh :
Tanya: Mengapa sapi memakai bel kecil di lehernya???
Jawab: Karena klaksonnya rusak!! Ha..ha..ha..
Bel berfungsi memberi tanda, begitupula dengan klakson. Klakson merupakan jawaban yang
relevan untuk permasalahan tersebut
Bab
XVIII
Bergembira Dengan Kreativitas
Bergembira Dengan Kreativitas 61
Langkah-langkah
1. Mentor membacakan deskripsi setiap babak dengan jelas berikut ini. Mentee diminta
untuk menyimak dan menuliskan ide-ide yang perlu dia lakukan untuk menghadapi
situasi setiap babak (siapkan kertas dan alat tulisnya).
2. Babak 1. Andaikan kamu sedang dalam perjalanan pariwisata ke suatu tempat.
Perjalanan ini cukup membosankan. Untuk menghilangkan kebosanan, kamu
berbincang-bincang dengan penumpang sebelahmu. Dalam mobil itu kamu melihat
ada sebagian penumpang yang berdiam diri atau tidur. Agar tidak membosankan,
kamu lebih baik melakukan suatu permainan. Ciptakanlah permainan yang
menyenangkan dan dapat melibatkan seluruh penumpang dalam mobil itu!
3. Babak 2. Seandainya kamu sedang di pantai. Ciptakanlah sebuah permainan pantai
yang menggunakan pasir, air, tongkat dan kerang.
4. Babak 3. Seandainya kamu sedang berdiri di sebelah anak yang sedang terserang cacar
air. Ia harus berada di tempat tidur dan tidak boleh membuka mata. Untuk menghibur
dia, lakukanlah permainan selama satu jam bersamanya!
Pertanyaan Hikmah
1. Berapa banyak ide yang kamu miliki setiap babak?
2. Periksa kembali ide-idemu pada setiap babak, berapa ide yang kira-kira tidak dapat
kamu gunakan?
3. Untuk mengisi jam membosankan, apa biasanya yang kamu lakukan? Mengapa?
4. Bagaimana cara kita menciptakan ide-ide itu? Apa kata kuncinya? Imajinasi
5. Menciptakan ide-ide untuk suatu keperluan merupakan salah satu proses yang kita
sebut? Kreativitas
6. Jadi, kreativitas dapat kita gunakan untuk keperluan apa saja?
Suplemen Materi
Bab
XIX
Apa yang Kamu Lihat?
64 Games Mentoring Islam
Langkah-langkah
§ Mentor menggambar suatu bentuk (terserah mentor). Macam-macam bentuk gambar
dibuat mentor di white board atau kertas besar untuk diperlihatkan pada mentee.
§ Mentee diminta untuk memperhatikan gambar itu dengan seksama. Lihatlah setiap
ruang yang ada disitu, mungkin kamu akan dapat melihat kehidupan sehari-hari,
seperti binatang, pepohonan, orang atau benda lainnya. Jelaskan gambar itu pada
teman sebelahmu atau di depan forum.
Pertanyaan Hikmah
1. Bentuk apa yang paling sulit diidentifikasikan?
2. Dapatkah kalian melihat garis-garis menjadi suatu bentuk benda?
3. Dapatkah bentuk itu dilupakan bila ada bentuk lain yang lebih baik? Mengapa?
Suplemen Materi
Kreativitas merupakan kerja dominan otak kanan. Sedangkan otak kanan beroperasi dengan
imajinasi. Atau dengan kata lain "berpikir dengan gambaran". Berbeda dengan makna berpikir
seperti logika, itu adalah kerja dominan otak kiri. Jadi melatih kreativitas, salah satunya ialah
dengan melatih imajinasi.
Apa manfaat kreativitas bagi kita? Manfaatnya adalah sebagai berikut:
1. Membantu memecahkan masalah dengan menemukan alternatif solusi yang kreatif.
Contoh: Usulan Sahabat Salman Al Farisi agar dibuat parit dalam Perang Khandak.
2. Menciptakan penemuan baru. Contoh: Al Khwarizmi yang menemukan teori
matematika al jabar.
Teori Kreativitas
1. Teori Struktur Intelek dari Guilford. Dalam model struktur inteleknya, dibedakan
antara pemikiran divergen dan pemikiran konvergen. Pemikiran divergen ialah dimana
terhadap suatu persoalan diberikan bermacam-macam jawaban, macam-macam
kemungkinan penyelesaian, memberikan banyak ide. Sedangkan pemikiran konvergen
ialah menuju satu jawaban yang benar. Kemampuan kreatif banyak berhubungan
dengan pemikiran divergen ini. Pemikiran divergen meliputi kelancaran, fleksibelitas
dan originalitas dalam berfikir.
2. Teori Abraham Maslow. Kreativitas merupakan manifestasi dari jiwa yang sehat dan
integrasi kepribadian dimana tidak ada hambatan antara alam kesadaran dan alam non-
kesadaran. Kreativitas bukan bergantung hanya pada kemampuan intelegensia, namun
yang lebih berperan ialah kecerdasan emosionalnya.
Bab
XX
Belah Kreatif
Belah Kreatif 67
Langkah-langkah
Mentor memberikan teka-teki pada mentee. Mentor membuat sebuah kotak sama sisi di papan
tulis atau whiteboard
Berilah pertanyaan, "Bagilah kotak ini menjadi delapan bagian yang sama!"
Persilahkan mentee untuk menjawabnya.
Jawabannya biasanya sebagai berikut:
Berilah pertanyaan, "Bagilah kotak ini menjadi tujuh bagian yang sama!"
Biasanya mentee bingung untuk mencari jawabannya. Beri waktu (± 5 menit) bagi mereka
untuk memikirkan solusinya.
Kalau mereka menyerah, tunjukkan alternatif jawabannya sebagai berikut:
atau
Pertanyaan Hikmah
1. Apakah ada kesulitan dalam menjawab pertanyaan pertama?
2. Apakah ada kesulitan dalam menemukan jawaban pertanyaan kedua? Mengapa? Telah
ada pengkondisian awal dari bagaimana menemukan jawabannya (pertanyaan dan
jawaban pertama). Artinya "katak dalam tempurung" atau "belalang dalam kotak".
Kemampuannya terbentur oleh "batas" yang ia buat sendiri, yang salah satu faktor
pencetusnya adalah dari pengkondisian lingkungan.
3. Apa itu kreatif? (dengarkan jawaban mentee terlebih dahulu). Kreatif adalah melihat
hal yang sama dengan cara yang berbeda. Kita tidak terkungkung dalam kotak saja,
kita perlu "out of the box" dalam melihat alternatif solusi yang ada. Contoh tokoh
kreatif: Nabi Ibrahim AS dengan menghancurkan patung-patung kecuali patung
terbesar (QS 21: 51-70), Pemuda Kahfi dengan usaha penyelamatan aqidahnya (QS
18:13-22), Nabi Sulaiman AS dengan Ratu Bilqis (QS 27: 15-44), dan Nabi
Muhammad SAW dalam keseluruhan kisah hidupnya.
Alat dan Bahan: Papan tulis atau whiteboard, dan kapur tulis atau spidol.
Waktu: 10 menit
Suplemen Materi
Kreatifitas: Proses menghasilkan sesuatu yang 'baru', bisa berbentuk gagasan atau
obyek dalam suatu bentuk/susunan.
Pola Berpikir
Kreatif Analitis
· Kerja otak kanan · Kerja
· Imajinatif otak
· Banyak ide dan kemungkinan kiri
· Divergen · Logis
· Lateral atau horisontal · Jawaba
· Tak dapat diramalkan n unik
dan dan
sedikit
· Konver
gen
· Vertika
l
· Dapat
diramal
kan
Bab
XXI
Kue Tart
Kue Tart 71
Langkah-langkah
· Mentor mengajukan teka-teki pada mentee sebagai berikut:
· Disebuah toko roti ada seorang ibu dan seorang anak laki-lakinya sedang berbelanja
kue. Sementara si ibu sibuk mengobrol dengan tukang roti, si anak tertegun menatap
kue tart wortel besar dengan kerak matang serta lapisan tipis vanila lembut diatasnya.
Si ibu memesan roti namun mata si anak tidak pernah lepas dari kue tart itu. Rupanya
sang tukang roti mengetahui kejadian itu. Lantas ia mengajukkan tawaran yang
menggiurkan. " Saya akan memberikan kue tart itu untukmu kalau engkau bisa
memecahkan teka-teki kecil ini", kata si tukang roti. Si anak itu mengangguk tanda
setuju. " Bagaimanakah caranya supaya saya dapat memotong tart bundar ini menjadi
16 potongan yang tepat hanya dengan 4 irisan lurus ?". Akhirnya si anak itu pulang
dengan bahagia karena ia mendapatkan tart wortel yang diinginkannya.
· Apakah jawaban dari anak laki-laki tersebut ?
Jawaban si anak:
Tart tersebut dipotong dengan 2 irisan tegak lurus sehingga dari irisan tersebut didapat 4
potongan tart kemudian bariskan keempat potongan tart tersebut sekali lagi secara lurus
ditengah barisan maka akan didapatkan 8 potong kue. Kemudian bariskan lagi ke delapan
potongan kue tart tersebut dan irisan lurus yang keempat akan menghasilkan 16 potongan
yang sama.
Pertanyaan Hikmah
1. Bagaimana kalian dapat menemukan jawabannya? bila mentee yang menemukan
jawabannya. Jelaskan!
2. Apa manfaat kita mampu menemukan solusi atas sebuah masalah atau tantangan?
3. Apakah seseorang menjadi cerdas karena keturunan atau latihan untuk cerdas?
4. Apa saja bentuk kecerdasan itu?
5. Bagaimana kita mengasah kecerdasan pribadi kita? Asahlah dengan latihan yang
teratur dari setiap kecerdasan-kecerdasan itu.
Waktu: 20 menit
Suplemen Materi
Definisi Kecerdasan
Ketika Robert Sternberg mewawancarai 500 orang responden yang masih awam dan 24 orang
ahli, ia menemukan bahwa respon mereka sama secara mengejutkan. Kedua kelompok
tersebut berpendapat bahwa "kecerdasan" adalah suatu rancangan (bangunan) yang kompleks,
yang terdiri dari kemampuan verbal, kemampuan memecahkan masalah secara praktis dan
kecerdasan sebagai bahan baku, potenisal biologis, yang dapat dipandang dalam bentuk murni
hanya dalam individu yang dalam arti teknis, aneh. Dalam hampir setiap orang lain
kecerdasan bekerja bersama untuk mengatasi masalah, untuk menghasilkan berbagai jenis
bentuk akhir budaya profesi, kegemaran dan hal-hal yang serupa. Ini adalah teori saya
mengenai kecerdasan majemuk dalam bentuk singkat.
Bab
XXII
Who Am I ?
Who Am I ? 75
Bab 22.Who Am I ?
Tujuan
Mentee memahami dirinya dengan baik dengan memperhatikan pendapat orang lain dan diri
sendiri.
Langkah-langkah
· Tahap ke-1: Mentee diminta menuliskan gambaran tentang dirinya di lembar It's My
Self selama 5-10 menit. Setelah selesai sisihkan lembar tersebut.
· Tahap ke-2: Bagikan plastik/amplop kepada setiap mentee, kemudian mentee diminta
mengeluarkan potongan kertas dari dalam plastik/amplop dan menuliskan namanya
sendiri di pojok kiri atas amplop. Mentee diminta memberikan plastik/amplop kepada
rekan disebelah kanannya. Rekan yang mendapatkan amplop tersebut diminta untuk
memikirkan dan menuliskan hal-hal yang diminta pada lembar My Friend berkaitan
dengan nama yang tercantum pada plastik/amplop tersebut. Masukkan lembar tersebut
ke dalam plastik/amplop, lalu berikan kepada rekan di sebelah kanan. Begitu
seterusnya sampai setiap mentee menerima amplop yang bertuliskan namanya sendiri.
Mentee boleh membuka amplop tadi setelah mendapat aba-aba dari mentor.
Catatan: Mentee dilarang keras melihat isi amplop yang bukan miliknya. Jika
menggunakan plastik lembar My Friend dilipat 2. Efektivitas permainan ini ditunjang
oleh pengenalan yang baik antar mentee.
Pertanyaan Hikmah
1. Setelah membandingkan pendapatmu dan pendapat kawanmu mengenai
dirimu, bagaimana perasaan kalian?
2. Apakah setelah membandingkan hal itu, mempengaruhi kalian dalam mengisi
That's Me? Jelaskan!
3. Mengapa kita harus menanyakan keadaan pribadi kita pada orang lain,
sedangkan kita lebih tahu keadaan pribadi sendiri? Konsep diri yang kuat
harus memiliki korelasi yang kuat dengan pendapat orang lain terhadap kita.
4. Apa urgensi mengenal diri?
Waktu: 30 menit
Suplemen Materi
22.1 Lembar 1
IT'S MY SELF !!
Emosi
____________________________________
____________________________________
____________________________________
____________________________________
____________________________________
Pikiran
____________________________________
____________________________________
____________________________________
____________________________________
____________________________________
Karakter
____________________________________
____________________________________
____________________________________
____________________________________
____________________________________
Fisik
____________________________________
____________________________________
____________________________________
____________________________________
____________________________________
------------------------------------------------------
22.2 Lembar 2
THAT'S ME....!
____________________________________
____________________________________
____________________________________
____________________________________
____________________________________
____________________________________
____________________________________
____________________________________
____________________________________
____________________________________
____________________________________
____________________________________
____________________________________
____________________________________
____________________________________
____________________________________
____________________________________
------------------------------------------------------
22.3 Lembar 3
MY FRIEND
Bab
XXIII
Bagaimana Orang Lain Melihat Saya
80 Games Mentoring Islam
Langkah-langkah
1. Minta mentee menyiapkan satu lembar kertas, beri nama di bagian atas.
2. Setiap mentee menyerahkan kertasnya kepada teman di sebelah kanannya.
3. Pada kertas yang dipegangnya sekarang, setiap mentee menuliskan apa yang dinilainya
terhadap orang yang memiliki kertas tersebut.
4. Setiap mentee menyerahkan kertas yang dipegangnya kepada teman di sebelah
kanannya. Demikian terus hingga setiap mentee memegang kembali kertas miliknya.
5. Minta mentee untuk membaca dan merenungi apa yang telah ditulis teman-temannya
mengenai dirinya.
Pertanyaan Hikmah
Alat dan Bahan: Selembar kertas dan alat tulis untuk setiap mentee
Waktu: 20 menit
Suplemen Materi
Meskipun seseorang lahir tanpa konsep diri, sebenarnya konsep diri mulai berkembang sejak
lahir. Informasi yang membentuk konsep diri terutama berasal dari interaksi dengan orang lain
selanjutnya akan menjadi petunjuk dan mempengaruhi tingkah laku. Jadi konsep diri
diperoleh dari hasil belajar dan interaksi seseorang dengan orang lain. Belajar tersebut
berlangsung terus menerus tanpa disadari.
Pembentukan konsep diri tersebut akan melahirkan kesadaran internal atas diri sendiri, diri
lingkungan dan yang terpenting ialah kesadaran internal atas misi hidup.
Dalam perjalanannya konsep diri yang terbentuk bisa negatif atau positif. Konsep diri negatif
adalah pengetahuan yang tidak tepat tentang diri sendiri, pengharapan yang tidak realistis dan
harga diri yang rendah. Sedangkan ciri konsep diri yang positif adalah pengetahuan yang luas
dan bermacam-macam tentang diri, pengharapan yang realistis dan harga diri yang tinggi.
Bab
XXIV
Menentukan Tujuan
Menentukan Tujuan 83
Langkah-langkah
§ Mentor meminta mentee untuk memperhatikan majalah dan koran yang dibagikan.
Perhatikanlah isi majalah itu dan guntinglah tiga buah gambar atau kata-kata yang
menggambarkan tiga hal yang ingin diperoleh atau dikerjakan oleh mentee.
§ Rekatkan gambar atau kata-kata itu pada selembar kertas dan tuliskan tujuan-tujuan
pribadi mentee di bawah gambar-gambar itu.
§ Jelaskan isi kata-kata yang kamu tulis itu kepada mentor. Periksalah kembali agar
maksud tujuan yang kamu tulis cukup jelas tergambar di dalam benak.
Pertanyaan Hikmah
1. Kesulitan apa yang dihadapi ketika kamu menyatakan keinginan atau tujuanmu
itu?
2. Untuk mewujudkan tujuan itu apakah kamu memerlukan waktu yang panjang?
3. Sebelum meraih tujuan jangka panjang, tujuan singkat apa yang ingin dicapai?
4. Dalam kehidupanmu, hal-hal apa lagi yang bisa dikategorikan tujuan?
Alat dan Bahan: Majalah Islami & umum, gunting, lem dan kertas secukupnya.
Waktu: 20 menit
Suplemen Materi
Penetapan tujuan merupakan salah satu imajinasi pribadi dan sebaiknya tidak merupakan
suatu imajinasi yang bersifat angan-angan atau khayalan kosong belaka tetapi harus
merupakan imajinasi yang lebih bersifat realistis dan akan dicoba untuk diwujudkan secara
nyata.
Disamping itu tujuan yang telah ditetapkan cukup memberikan tantangan bagi diri pribadi
sehingga dia menyadari bahwa resiko yang dihadapi bukanlah kecil, bahwa ada kemungkinan
gagal dalam usaha pencapaian tujuan. Apabila seseorang telah mengetahui dengan baik
tentang diri pribadi sendiri dan mengenal pula keadaan sekitar didalam lingkungan dia berada
maka dalam merumukan tujuan akan memperhitungkan secara cermat segala kelemahan dan
kekuatan pribadi yang melekat pada dirinya dan telah menjadi miliknya. Disamping itu
diperhitungkan pula kemungkinan adanya hambatan-hambatan lingkungan yang akan dihadapi
dalam rangka pencapaian tujuan, baik itu hambatan yang datangnya dari lingkungan keluarga,
masyarakat maupun pemerintah. Setelah betul-betul diperhitungkan segala hambatan dan
rintangan yang akan dihadapi, seseorang yang menetapkan tujuan dengan baik akan berusaha
untuk mencari bantuan, ataupun pertolongan dari siapapun juga dalam rangka pencapaian
tujuannya. Dan bilamana tujuan yang telah ditetapkan oleh seseorang adalah sangat berarti
bagi diri pribadi maka kalau seandainya tujuan itu dapat dicapai, dapat dimiliki, timbul
perasaan positif seperti gembira, puas, bangga,besar hati sebagai luapan pribadi atas hasil
yang dicapainya. Sebaliknya bilamana gagal dalam pencapaian tujuan, tidak berhasil
memiliki, maka timbul perasaan negatif seperti kecewa, frustasi, patah hati, patah semangat
sebagai curahan perasaan pribadi.
Bab
XXV
Kenali Diri dalam Berkomunikasi
86 Games Mentoring Islam
Langkah-langkah
· Setiap mentee diminta untuk mengisi lembar isian "Kenali Diri dalam
Berkomunikasi".
· Seluruh mentee dibagi beberapa kelompok, kemudian membandingkan jawaban
diantara teman sekelompok dan mendiskusikannya, lalu setiap mentee menentukan
sendiri-sendiri, mana yang menurutnya paling baik, dan setiap mentee boleh mengubah
jawabannya, tapi harus ditandai, mana yang berubah mana yang tidak.
· Hasil isian mentee merupakan konsep dirinya dalam berkomunikasi (sebelum
didiskusikan), setelah diskusi, bila ada yang berubah bisa jadi itu merupakan
komunikasi atau ungkapan perasaan ideal menurut mentee saat itu. Materi di atas
memang berhubungan dengan konsep diri.
Pertanyaan Hikmah
1. Cara manakah yang paling sering kalian lakukan? Buat tabel frekuensi di papan tulis.
Mengapa?
2. Efektifkah cara yang kalian pilih tersebut? Mengapa?
3. Manakah diantara ketiga cara mengekspresikan diri di atas yang menurut kalian paling
efektif? Mengapa?
4. Cara mengekspresikan diri juga berhubungan dengan konsep diri seseorang.
Bagaimana konsep diri kalian? Ikuti penjelasan konsep diri.
Alat dan Bahan: OHP/ Papan tulis, spidol, lembar isian "Kenali Diri dalam Berkomunikasi"
(terlampir).
Waktu: 20 menit
Suplemen Materi
Dr. Eli Ginzberg beserta timnya melakukan penelitian yang melibatkan 342 subyek
penelitian, yaitu mahasiswa yang berhasil mendapatkan bea siswa dari Colombia
University dalam berbagai disiplin ilmu. Dr. Ginzberg dan timnya meneliti seberapa
sukses 342 mahasiswa itu dalam hidup mereka, lima belas tahun setelah mereka
menyelesaikan studi mereka di Colombia University.
Penelitian itu menemukan satu hasil yang mencengangkan. Mereka yang lulus dengan
mendapat penghargaan atas prestasi akademiknya (cum laude atau summa cum laude)
dan berhasil masuk dalam Phi Beta Kappa, ternyata lebih cenderung berprestasi biasa-
biasa dalam kehidupan mereka. Sebaliknya ada banyak orang yang prestasi
akademiknya biasa-biasa saja, namun prestasi hidupnya sukses luar biasa.
Hasil penelitian tersebut membuktikan bahwa tidak ada hubungan langsung antara prestasi
akademik dan kesuksesan hidup. Jadi, sebenarnya prestasi akademik bukan merupakan
jaminan kesuksesan hidup. Lalu faktor apa yang menjadi kunci kesuksesan hidup manusia?
Para pakar menyatakan bahwa kunci kesuksesan hidup adalah konsep diri positif. Konsep diri
memainkan peran sangat besar dalam membentuk kesuksesan hidup seseorang.
Berdasarkan pendapat dari para ahli dapat disimpulkan bahwa konsep diri adalah persepsi
seseorang tentang dirinya, pengakuan akan kemampuan, keyakinan, peran dan statusnya
dalam kehidupan, serta penilaian atas dirinya. Konsep diri akan mempengaruhi prilaku
seseorang. Jika seseorang memiliki konsep diri positif, maka ia akan memiliki persepsi yang
positif tentang dirinya dan kemudian akan menghasilkan tindakan yang positif.
Seberapapun besarnya potensi yang dimiliki seseorang, jika ia tidak menyadari dan meyakini
potensi yang dimilikinya, maka potensi tersebut tidak akan meledak menjadi sebuah karya
besar.
Manusia belum mampu menyingkap semua tabir pertanyaan tentang kebesaran Allah
yang ada pada diri manusia. Tetapi yang diperlukan ialah bagaimana ia mampu menggali dan
memunculkan potensi dirinya yang positif yang seringkali tertutup oleh konsep dirinya yang ia
sendiri tidak ketahui dan sadari.
Untuk mendapatkan potensi diri, seseorang harus menjabarkan konsep diri secara luas.
Konsep diri dibagi dalam 3 katagori, yaitu : (1) aku diri, (2) aku sosial dan (3) aku
ideal.
2. AKU SOSIAL: Aku seperti yang dipahami oleh orang lain yang ada disekitar aku.
Anda dapat lihat bahwa anak-anak yang tumbuh dalam dunia yang sering
menyanjungnya memiliki konsep diri yang berbeda dengan anak-anak yang tumbuh dalam
lingkungan yang selalu mengkritiknya.
3. AKU IDEAL: Aku yang aku inginkan / kondisi akhir yang diinginkan bagi diri.
Pertemuan antara ketiga unsur tersebut akan membangun suatu susunan kesadaran
internal yang kuat tentang diri, lingkungan, dan misi hidup kita. Ketiga unsur ini harus
dipandang secara proporsional dan objektif. Sebab, jika salah satu unsur tersebut
mendominasi unsur yang lain, maka akan terbangun sebuah konsep diri yang split, atau tidak
utuh.
Misalnya, jika "Aku Diri" seseorang mendominasi "aku" lainnya, maka ia akan
memiliki rasa percaya diri yang tinggi yang cenderung kepada keangkuhan, sikap realistis
yang cenderung pragmatis, sikap tertutup terhadap orang lain, narsisme, dan mungkin sangat
mandiri, tetapi tidak mampu bekerja sama. Jika yang dominan adalah "Aku Sosial", maka
seseorang akan kehilangan jati dirinya yang asli, sangat tergantung kepada dukungan
lingkungan, tidak bisa mandiri, biasanya minder, dikendalikan secara eksternal oleh
lingkungannya, dan bisa bekerja sama, tetapi tidak bisa berpengaruh. Adapun jika yang
dominan adalah "Aku Ideal", maka seseorang akan cenderung menjadi Pemimpi, tidak
realistis, biasanya bersemangat, tetapi juga tidak berdaya, retoris, tetapi tidak punya rencana
aksi yang riil. Optimis, tetapi tidak produktif, dan bisa bekerja sama, tetapi tidak punya bidang
kontribusi yang jelas. Oleh karena itulah, ketiga unsur tersebut harus berkembang secara
seimbang.
25.1 Worksheet
3. Manakah diantara ketiga cara mengekspresikan diri di atas yang menurutmu paling
efektif? Mengapa?
Bab
XXVI
Komunikata
90 Games Mentoring Islam
Bab 26.Komunikata
Tujuan:
Mentee dapat mengembangkan keterampilannya untuk tukar-menukar informasi secara
efektif.
Langkah-langkah:
· Mentee dibagi menjadi beberapa kelompok, masing-masing kelompok terdiri dari
(minimal) 4 orang.
· Setiap kelompok memilih pemimpinnya, dialah yang akan menjadi orang pertama
yang menerima informasi dari mentor.
· Permainan dimulai dari kelompok pertama sampai terakhir. Selagi permainan
dilakukan kelompok lain menonton dan memberi penilaian.
· Mentor memberikan satu kata kepada pemimpin kelompok (PK).
· PK diminta mendeskripsikan kata tersebut kepada orang kedua.
· Orang kedua diminta menebak kata yang dimaksud, kemudian orang kedua
mendeskripsikan kata itu kepada orang ketiga, begitu seterusnya sampai orang yang
terakhir dengan syarat tidak boleh menggunakan kata-kata yang sudah digunakan oleh
orang sebelumnya. Jika hal itu dilakukan maka kelompok tersebut kalah.
Pertanyaan Hikmah
1. Kelompok manakah yang gagal? Mengapa gagal?
2. Faktor-faktor apa saja yang menyebabkan kegagalan permainan? Penjelasan faktor-
faktor yang mempengaruhi ketidakefektifan komunikasi dan simulasi
3. Kelompok manakah yang berhasil? Bagaimana caranya agar berhasil?
4. Faktor-faktor apa saja agar permainan itu berhasil? Kriteria komunikasi yang efektif
Waktu: 20 menit
Suplemen Materi
Bab
XXVII
Berbicara Tanpa Melihat
Berbicara Tanpa Melihat 93
Langkah-langkah
· Mentor meminta mentee untuk menentukan pasangan bicaranya. Setelah itu aturlah
posisi duduknya saling membelakangi. Lalu minta mereka untuk saling bercakap-
cakap tentang peristiwa masa lampau yang menjadi pengalaman baik dan menarik.
· Setelah tiga menit, hentikan percakapan. Lalu mereka diposisikan menjauh dengan
jarak tujuh meter, tapi mereka saling berhadapan. Bercakap-cakaplah kembali selama
tiga menit.
Pertanyaan Hikmah
1. Ketika kamu berbicara, apakah kamu memperhatikan lawan bicaramu? Mengapa?
2. Apakah kamu mengabaikan ekspresi wajah, gerakan tangan, atau badan yang bersifat
non-verbal? Mengapa?
3. Mudahkah berkonsentrasi pada pokok pembicaraanmu dalam posisi saling
membelakangi? Mengapa? Apakah lawan bicaramu mengalami kesulitan juga?
4. Bagaimana rasanya berbicara dengan jarak yang cukup jauh? Dapatkah kamu
mendengar dengan jelas? Apa yang lebih kamu perhatikan dari komunikasi jarak jauh?
Suplemen Materi
Komunikasi adalah penyampaian informasi dan pengertian dari seseorang kepada orang lain.
Komunikasi berhasil baik, jika timbul saling pengertian, yakni jika kedua belah pihak
(pengirim dan penerima) dapat memahaminya. Selain itu, komunikasi adalah proses
pemindahan informasi dan pengertian antara dua orang atau lebih dimana masing-masing
berusaha untuk memberikan arti/makna pada pesan-pesan simbolik yang dikirim melalui suatu
media.
Faktor-faktor penting:
1. Melibatkan dua orang atau lebih
2. Usaha saling mengerti
3. Menggunakan simbol-simbol
4. Kesamaan makna
Pesan-pesan Simbolik:
1. Bahasa, istilah, kata-kata
2. Gerak-gerik tubuh/anggota badan
3. Ekspresi wajah/mimik muka
4. Tanda-tanda/isyarat/kode
Masalah komunikasi:
1. Terputusnya jaringan komunikasi:
· Hanya ingin mendengar apa yang ingin didengar.
· Mengabaikan informasi-informasi yang bertentangan dengan apa yang kita ketahui.
· Pengamatan yang berbeda.
4. Faktor eksternal
· Noise, hambatan, gangguan pada manusia
· Berbeda pengalaman
· Pendidikan
· Budaya
· Agama
· Kondisi (fisik/psikis)
· Intelegensi-daya tangkap
· Kedudukan/status
Bab
XXVIII
Pesan Gambar
96 Games Mentoring Islam
Langkah-langkah
§ Mentor membagikan majalah dan koran umum kepada mentee. Minta mentee untuk
menggunting gambar manusia yang kira-kira mereka mengerti maksud yang
terkandung di dalamnya.
§ Tempel hasil guntingan mereka di buku siswa masing-masing.
§ Tuliskan komentar pribadi terhadap gambar tersebut.
§ Setiap mentee memberikan presentasi singkat mengenai gambar yang ia ambil.
Pertanyaan Hikmah
1. Apa perbedaan makna yang dapat ditemukan dalam satu macam gambar?
2. Posisi tubuh atau ekspresi wajah yang bagaimana dapat menunjukkan sebuah ide atau
sebuah perasaan yang benar?
3. Dapatkah kita memanfaatkan ucapan dan posisi tubuh seseorang untuk memahami
dengan benar maksud ucapannya? Bila ya, bagaimana?
Alat dan Bahan: Majalah – koran, lem kertas dan gunting secukupnya.
Waktu: 15 menit
Suplemen Materi
Sahabat Ibnu Mas'ud ra berkata, bahwa Rasulullah saw telah bersabda: "Hendaklah kamu
selalu berbuat jujur. Sebab kejujuran membimbing ke arah kebajikan, dan kebajikan
membimbing ke arah surga. Tiada henti-hentinya seseorang berbuat jujur dan bersungguh-
sungguh dalam melakukan kejujuran sehingga dia ditulis disisi Allah sebagai orang yang
jujur. Dan hindarilah perbuatan bohong. Sebab kebohongan membimbing ke arah kejelekan,
dan kejelekan membimbing ke arah neraka. Tiada henti-hentinya seseorang berbuat bohong
dan bersungguh-sungguh dalam melakukan kebohongan sehingga dia ditulis di sisi Allah
sebagai pembohong." (HR. Bukhari dan Muslim).
Akhlak dan lisan kita merupakan wujud dari pikiran kita. Dalam menangkap makna yang
disampaikan orang lain pada kita tidak selalu harus berbentuk lisan saja. Tapi juga dalam
bentuk non-lisan / non-verbal, seperti gerak tubuh dan mimik. Kemampuan kita dalam
menangkap pesan non-vebal membantu kita memberikan informasi yang lebih utuh atas apa
yang hendak orang lain sampaikan pada kita. Contohnya, saat terjadi kebakaran, seseorang
yang meminta tolong tentu akan berkata "Tolong ada kebakaran!" dengan mimik dan gerak
yang menunjukkan sedang terjadi kegawatan dan kekhawatiran yang sangat genting. Berbeda
bila hal tersebut disampaikan dengan mimik sedang tertawa dan gerak yang lemah lembut
gemulai. Apakah anda akan percaya dengan orang itu?
Secara umum, kejujuran adalah selarasnya lisan dengan perilaku (mimik dan gerak).
Sedangkan lawannya kejujuran adalah berbedanya lisan dengan perilaku (mimik dan gerak).
Saya tidak bilang itu pasti bohong (lawannya kejujuran), karena ada beberapa orang yang
memiliki kesulitan dalam mengekspresikan diri dalam berkomunikasi. Oleh karena itu bila
ada pemberi informasi yang memiliki perbedaan lisan dengan perilaku, maka kesimpulan yang
dapat diambil adalah informasi yang diberikannya bersifat ragu-ragu.
Seseorang yang suka berbohong sehingga ia dikenal sebagai si pembohong, maka informasi
yang diberikannya harus dicek lagi. Seorang yang jujur sehingga dikenal sebagai orang yang
jujur, maka informasi yang diberikannya kemungkinan besar adalah benar.
Bab
XXIX
Bertengkar dengan Teman
Bertengkar dengan Teman 99
Langkah-langkah
Mentor meminta mentee untuk menuliskan tiga buah gambaran ketika kamu bertengkar atau
ketika kamu marah dengan seorang teman. Tulis pula penyebab asal mula pertengkaran itu!
Lalu apa hasilnya? Dan tuliskan pula perasaanmu saat ini bila dihubungkan dengan ketika
kamu bertengkar atau marah saat itu?
Pertanyaan Hikmah
1. Hal umum apa yang terdapat pada setiap pertengkaran?
2. Apa yang dapat kamu lakukan untuk mencegah terjadinya peristiwa itu? Sekarang apa
yang kamu rasakan?
3. Untuk mencegah terulangnya peristiwa itu, apa yang dapat kamu lakukan?
4. Bagaimana Islam berbicara mengenai pertengkaran? QS Al Hujurat 49:10
Alat dan Bahan: Alat tulis dan selembar kertas setiap mentee.
Suplemen materi:
1. Sahabat Abi Darda' ra berkata, bahwa Rasulullah saw telah bersabda: "Adakah kamu
bersedia menerima sekiranya aku mengabarkan kepadamu perihal derajat tertinggi dari
puasa, shalat dan sedekah?" Jawab para sahabat: "Ya, kami bersedia menerimanya."
Kemudian Rasulullah bersabda: 'Mendamaikan orang yang berselisih termasuk
keutamaan. Sebab perselisihan dua orang yang berselisih ini bisa merusak agama."
(HR. Abu Dawud dan Tirmidzi yang menurutnya termasuk hadis hasan shahih). Di
dalam riwayat lain Rasulullah saw telah bersabda: "Perselisihan dua orang yang
berselisih ibarat mencukur, pengertiannya, bukan mencukur rambut, tetapi mencukur
(merusak) agama."
2. Sahabat Jabir ra telah berkata: Ada dua remaja bertengkar, yang satu dari golongan
Muhajirin dan yang satunya lagi dari golongan Anshar. Remaja yang dari golongan
Muhajirin memanggil teman-temannya seraya berseru: "Wahai orang-orang
Muhajirin!" Demikian pula yang dari golongan Anshar berteriak: "Wahai orang-orang
Anshar!" Mendengar kericuhan itu Rasulullah saw lalu keluar mendatangi mereka
seraya bersabda: "Apa-apaan kamu memanggil teman-temanmu dengan cara-cara
jahiliyah?" Jawab mereka: "Ya Rasulullah, kami tidak bermaksud demikian. Tetapi
karena ada dua orang remaja yang berkelahi, maka kami datang untuk melerainya."
Lalu Rasulullah bersabda: "Yang demikian tidak apa-apa. Bila terjadi pertengkaran,
maka hendaklah salah seorang di antara kamu ada yang sudi menolong kepada yang
berbuat zhalim maupun yang dizhalimi. Bila dia berbuat zhalim, maka cegahlah Yang
demikian berarti kamu telah menolongnya. Dan bila dia dizhalimi, maka berilah
pertolongan." (HR. Muslim).
Bab
XXX
Ceritakan Pengalamanmu
Ceritakan Pengalamanmu 101
Langkah-langkah
· Mentor meminta mentee untuk saling berpasangan. Sampaikan, kita akan melakukan
permainan saling cerita. Mentee satu bercerita, mentee kedua memperhatikan dengan
mendengarkan. Bercerita tentang peristiwa diri yang menyenangkan hati.
· Permainan dimulai. Beri waktu tiga menit untuk mentee satu bercerita. Lalu tiga menit
kemudian untuk mentee kedua bercerita.
· Setelah saling cerita. Pasangannya menceritakan kembali apa yang telah dia dengar.
Beri waktu dua menit, mentee kedua menceritakan kembali apa yang pernah ia dengar
dari mentee satu. Lalu dua menit kemudian untuk giliran mentee satu.
Pertanyaan Hikmah
1. Bila suatu saat kamu disuruh untuk bercerita, apa yang akan kamu ceritakan?
2. Apakah menceritakan itu mudah untuk dilakukan? Mengapa?
3. Bagaimana reaksimu ketika mendengarkan pasanganmu bercerita?
4. Apakah kamu mampu menceritakan kembali, apa yang telah kamu dengar dari
pasanganmu? Mengapa?
Suplemen Materi
Sebagian besar orang mungkin menyangka bahwa seorang komunikator yang ulung adalah
seseorang yang berbicara lancar, piawai dalam berpidato atau orang yang berani berbicara.
Ternyata seorang komunikator yang ulung adalah orang yang mampu mendengarkan lebih
banyak.
Mendengarkan, entah itu dengan telinga, mata atau dengan hati adalah langkah pertama untuk
memahami orang lain. Hubungan yang dibangun atas dasar saling memahami adalah
hubungan yang akan bertahan lama, karena pada dasarnya "dipahami" adalah kebutuhan
paling mendalam dari hati seorang manusia .
sih..?!", "Gitu ya?!", "kedengarannya boleh juga….". Biasanya lawan bicara kita akan
menyadari dan kemudian meninggalkan kita karena merasa tidak cukup penting untuk
didengarkan.
3. Mendengarkan secara selektif. Gaya ini adalah ketika kita tidak benar-benar memperhatikan
isi dari apa yang ingin disampaikan orang lain, kita hanya memilih dan kemudian berkomentar
tentang hal yang kita pilih itu. Misalnya ketika teman kita ingin bercerita tentang cita-citanya
menjadi dokter yang terhambat karena biaya, dengan gaya selektif kita mungkin akan
berkomentar "Oh…jadi dokter itu memang pekerjaan yang mulia, kakak saya juga seorang
dokter dan sekarang ia sedang melakukan PTT di Ujung Pandang….……". Kira-kira apa
yang terjadi?…………. Kita mungkin bukan hanya kehilangan inti dari pembicaraan tapi
mungkin kita tidak akan pernah memiliki hubungan yang dekat dengan siapapun jika kita
pertahankan gaya ini.
4. Mendengarkan yang terpusat pada diri sendiri, Bukannya kita mencoba menyelami
perasaan orang lain dan memandang dengan cara mereka memandang, gaya ini biasanya
memandang sesuatu dengan "kacamata" kita. Biasanya gaya ini dimulai dengan "Saya dulu
pernah mengalami hal itu, dan yang saya lakukan adalah ini….ini…..dan ini……..", atau "Hal
itu belum seberapa, Saya pernah mengalami yang lebih buruk dari itu…………". Gaya ini
biasanya diawali dengan kesibukan pikiran kita tentang diri kita ketika orang lain berbicara,
kita sibuk menyiapkan 'feedback - kalau saya' sehingga kita melewatkan waktu mendengar
lebih banyak.
5. Menasihati, Gaya ini menjadikan kita seperti seorang yang memberikan nasihat
berdasarkan pengalamannya sendiri, tanpa mendengar lebih banyak.
Ahmad dan Ath-Thabrany mentakhrij dalam sebuah hadits yang panjang, dari Sammak, dia
berkata, "Aku pernah bertanya kepada Jabis bin Samurah, "Apakah engkau pernah kumpul-
kumpul bersama Rasulullah?"
"Ya, dan beliau lebih banyak diam tak bicara," jawabnya.
Sahabat Abu Hurairah ra berkata, bahwa Rasulullah saw telah bersabda: "Barangsiapa
beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah berkata yang baik atau berdiam diri.
Barangsiapa beriman kepada Allah dan akhir, hendaklah memuliakan tetangga. Dan barang
siapa beriman kepada Allah dan hari akhir, hendaklah memuliakan tamu." (HR. Bukhari dan
Muslim).
Dalam riwayat Ahmad, dari Aisyah, dia berkata, "Perkataan Nabi SAW terinci, yang bisa
dipahami siapa pun, dan tidak berantai secara terus-menerus". Abu Daud juga
meriwayatkannya.
Bab
XXXI
Memikirkan Keputusan
104 Games Mentoring Islam
Langkah-langkah
Mentor meminta mentee untuk mencatat semua keputusan yang telah dilakukan dari sejak
bangun tidur hingga pertemuan mentoring hari ini. Catatlah di bukunya atau lembar kerja
(lihat lampiran: Keputusan-Keputusan Pribadiku). Pikirkan pula tingkat kepentingannya.
Berikan mentee waktu yang cukup untuk mengerjakannya.
Pertanyaan Hikmah
1. Sejauh mana pentingnya keputusan ini untuk masa depanmu?
2. Coba kamu sebutkan tiga buah keputusan penting yang menurutmu berguna untuk
kehidupan kita!
3. Aspek apa yang menjadikan keputusan itu penting?
4. Kapan waktu yang tepat untuk membuat keputusan?
5. Sejauh mana keputusan yang kamu buat sehari-hari berhubungan dengan keputusan
besar?
Alat dan Bahan: Buku atau kertas beberapa lembar dan alat tulis secukupnya
Suplemen Materi
"Kita sekarang adalah hasil dari keputusan kita kemarin. Kita masa depan adalah dari
keputusan kita sekarang" Anonim.
Keputusan-keputusan yang diambil bisa dikategorikan sebagai administratif atau strategis.
Keputusan-keputusan yang bersifat administrasi berkaitan dengan tujuan jangka pendek dan
hanya menyentuh persoalan aktivitas sehari-hari. Keputusan ini pada dasarnya merupakan
persoalan yang berulang-ulang. Keputusan strategis lebih komplek dan berkaitan dengan
tujuan jangka panjang. Konsekuensinya, kita seringkali dihadapkan dengan tugas menilai
faktor-faktor yang tak terduga yang berkaitan dengan keputusan strategis itu. Pada waktu yang
bersamaan kita harus mempertimbangkan sebagai contoh, faktor-faktor yang mempengaruhi
kualitas kehidupan, kondisi perekonomian dan lain sebagainya.
Sebelum mengambil keputusan, kita harus bertanya: "Apakah keputusan itu betul-betul
penting?"
Sumber Informasi:
Data sejarah; meliputi informasi yang berkaitan dengan kegiatan, hasil, masalah dan
penyelesaiannya pada masa lalu.
Data perencanaan; membandingkan hasil dengan tujuan yang seharusnya dicapai.
Data kritik; termasuk anggota tim dan pihak lain.
Data perbandingan; bandingkan dengan pihak lain yang menghadapi masalah yang sama.
31.1 Worksheet
Keputusan-keputusan Pribadiku
No Keputusan-Keputusanku Hari Ini Penting/Kurang Apakah ada
Penting dampaknya
dengan masa
depanku?
Ada/Tidak Ada
Bab
XXXII
Memiliki Keputusan
108 Games Mentoring Islam
Langkah-langkah
§ Mentor membuka permainan ini dengan pernyataan bahwa setiap orang harus
mempertanggunjawabkan keputusan yang dibuatnya (QS 75:36). Misalnya, kamu telah
memutuskan untuk berjalan kaki ke sekolah dan akhirnya kamu datang terlambat.
Keterlambatan itu harus kamu pertanggungjawabkan karena itu hasil dari
keputusanmu.
§ Mentor menyampaikan pada mentee, "Sekarang pikirkanlah keputusan yang telah
kamu buat untuk hari ini. Pada buku atau kertas selembar, sebutkan dua atau tiga buah
keputusan yang kamu anggap baik dan tidak baik. Tuliskan pula alasannya!" Beri
waktu lima menit pada mereka untuk menyelesaikan tugas.
Pertanyaan Hikmah
1. Apakah keputusan buruk dapat mempengaruhimu?
2. Dalam kaitannya dengan orang lain, apa hasil yang akan diperolehnya dari
keputusanmu itu?
3. Untuk membuat keputusan yang baik, dapatkah kamu menetapkan tujuan atau target
pribadimu?
Alat dan Bahan: Buku atau selembar kertas dan alat tulis secukupnya
Waktu: 15 menit
Suplemen Materi
Memutuskan dan melaksanakan adalah sesuatu yang saling melengkapi. Kita diingatkan agar
kita tidak mengatakan apa yang tidak kita lakukan (QS 61:2). Pada saat yang sama, kita juga
harus teguh mengerjakan apa yang telah kita putuskan untuk segera dilaksanakan (QS 2: 159).
"Wahai orang-orang yang beriman, kenapakah kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu
kerjakan?" (QS Ash Shaff 61: 2)
" .......... Kemudian apabila kamu telah membulatkan tekad, maka bertawakkallah kepada
Allah. Sesungguhnya Allah menyukai orang-orang yang bertawakkal kepada-Nya." QS. Ali
Imran 3: 159).
Membuat keputusan berarti bahwa kita telah memperhitungkan situasi tertentu secara
terperinci, matang dan menyeluruh. Berbagai alternatif telah dijajaki, resiko dan untung
ruginya telah dipertimbangkan. Begitu juga mengenai siapa yang akan melakukan apa telah
dipahami. Pada titik ini, bentuk tindakan apa yang harus diambil sangatlah jelas.
Sebuah keputusan yang efektif adalah suatu komitmen pada tindakan dan akibat atau hasil
yang diperolehnya. Syarat pertama dari keputusan yang efektif adalah: pastikan bahwa kita
akan melakukan sesuatu hal yang membuat keputusan yang efektif dan bertanggungjawab,
lalu siapa atau apa yang dapat menjadi penghalang dalam proses pengambilan keputusan itu.
Sangat penting untuk membangun dari awal suatu komitmen atau tanggungjawab untuk
bertindak dalam keputusan tersebut. Dalam rangka pelaksanaan, tidak ada keputusan yang
diambil, kecuali telah ada orang yang bertanggungjawab untuk melaksanakannya dalam
langkah-langkah tertentu.
Bab
XXXIII
Suit Game
Suit Game 111
Langkah-langkah
Mentee membentuk 2 (dua) kelompok besar.
Mentor menerangkan tata cara permainan sebagai berikut:
· Dasar permainan adalah suit (kertas, batu dan gunting). Kertas = tangan terbuka, batu
= tangan terkepal, gunting = 2 jari berbentuk gunting atau V. Kertas mengalahkan
batu. Gunting mengalahkan kertas. Batu mengalahkan gunting.
· Setiap kelompok menentukan secara rahasia, jenis suit yang akan diadu dengan
kelompok lain untuk 3 kali suit.
· Pemenang adalah yang mendapat skor tertinggi dari 3 kali suit.
· Setiap kali suit bersama, pemenang berhak digendong oleh yang kalah menuju garis
batas yang menang. Tapi yang kalah, mengendong yang menang bila pemain yang
kalah itu tertangkap oleh pemain yang menang. Pemain yang kalah, lolos dari
tangkapan bila telah berada di luar garis batas.
Pertanyaan Hikmah
1. Apakah setiap kalian puas dengan keputusan kelompok kalian? Mengapa?
2. Adakah yang harus disalahkan akibat dari kelompok kalian yang kalah? Mengapa?
Waktu: 30 menit
Suplemen Materi
Ingat, ketika kita menunjuk seseorang, sebenarnya ada tiga jari kita yang menunjuk diri
sendiri.
Bila ada keputusan kelompok yang salah, maka kesalahan itu terbagi rata pada setiap
anggotanya. Jadi jangan perlu ada kambing hitam. Pun sebaliknya, kelompok yang menang.
Kemenangan kelompok bukan andil segelintir anggota yang patut berbangga diri. Tapi
kemenangan ini terbagi rata atas setiap anggotanya. Jadi tidak perlu ada yang sombong,
namun kerendahan hatilah yang ditonjolkan.
Ketika kelompok sudah memutuskan suatu keputusan, maka setiap anggota wajib
mematuhinya. Bayangkan bagaimana bila ada yang tidak mematuhinya, pasti ketika suit
dalam satu kelompok ada yang berbeda. Bila sudah begitu maka permainan dapat terganggu.
Betul tidak?
Hikmah dalam keputusan kelompok sangat banyak, diantaranya adalah:
· Meminimalisir kesombongan. Allah tidak senang pada orang yang sombong.
· Meningkatkan rasa rendah hati, bukan rendah diri. Rasulullah saw adalah orang yang
rendah hati.
· Meningkatkan rasa kepercayaan diri. Keputusan yang diambil jelas adalah hasil dari
pemikiran beberapa orang, bukan pikiran sendiri.
· Meningkatkan hasil dengan bersinergi.
Bab
XXXIV
Guru Favorit
114 Games Mentoring Islam
Langkah-langkah
§ Mentor meminta mentee untuk menuliskan tiga nama guru-guru favoritnya. Disamping
itu, ditulislkan pula bagaimana cara mengajarnya dan hal-hal khusus yang membuat
dia menjadi guru yang baik.
§ Diskusikan persamaan-persamaan dan alasan-alasan yang membuat faktor-faktor itu
penting untuk seorang guru yang baik.
Pertanyaan Hikmah
1. Faktor apa yang dimiliki oleh guru-guru yang baik? Apa yang paling penting?
2. Apakah kamu berharap guru-guru itu dapat mengembangkan keahliannya? Mengapa?
3. Ketika kamu sedang mengajar seseorang, apakah kamu menggunakan teknik khusus yang
digunakan oleh guru favoritmu?
4. Adakah yang tahu siapa guru pendidik umat kita yang terbaik? Apa yang beliau contohkan?
Suplemen Materi:
Keberhasilan Rasulullah saw dalam mendidik ummat terletak pada kemampuan beliau
memberi teladan secara konkrit dari setiap seruannya. Keteladanan inilah yang membuat
setiap ucapan beliau begitu dalam dan mengena kepada setiap objek da'wahnya. Keteladanan
beliau mengejawantahkan A1-Qur'an secara utuh dalam kehidupan, membuat para sahabat,
generasi yang dibinanya langsung, menjadi Jiilun Qur'ani al-Fariid, generasi Qur'ani yang
unik (Sayyid Quthb, Ma'alim Fiith Thariq).
Empat puluh tahun lamanya Rasulullah saw hidup bersama masyarakat Mekah sebelum
menerima risalah. Begitu jujurnya beliau sehingga masyarakat menjulukinya dengan ash-
Shiddiqul Amiin. Rasulullah saw pun turut menyelesaikan masalah-masalah hidup masyarakat
dan mereka pun sering datang kepada beliau untuk meminta penyelesaian dan pertolongan.
Contoh yang nyata adalah peristiwa peletakan Hajar Aswad. Begitupun ketika sesudah
menerima risalah kenabian, beliau tidak menunjukan akhlak yang berbeda dengan
sebelumnya. Pelajaran ini bisa diambil sebagai qiyadah hakimah (kepemimpinan yang penuh
kebijaksanaan) dan qiyadah rasyidah (kepemimpinan yang benar) yang semua ini berlangsung
atas bimbingan dari Allah SWT. Dari sini pula seorang penyeru da'wah dan pendidik
masyarakat bisa menyadari bahwa mendahulukan keteladanan dan perilaku yang baik lebih
utama sebelum mengajak mereka dengan lisannya. (by: anonim)
Bab
XXXV
Daftar Pustaka
116 Games Mentoring Islam
_______. 1986. Leadership Skill You Never Outgrow, Leadership Project Book II:
Individual Skill for Older Members. Illinois: Urbana-Champaign.
_______. 2004. Suplemen Games Mentoring Islam. Bogor: Tim Mentoring SMAN 6 Bogor.
Altalib, Hisham. 1996. Panduan Latihan Bagi Juru Dakwah. Jakarta: Media Dakwah.
Diklat HRD TPPN. 2008. Materi Keterampilan TEKAD Training Kader Terpadu. Jakarta:
DPP PK Sejahtera.
Hardian, Novi; dan Tim ILNA Learning Center. 2003. Super Mentoring: Panduan Keislaman
untuk Remaja. Bandung: PT Syaamil Cipta Media.
Ruswandi, Muhammad; dan Tim ILNA Learning Center. 2005. Games For Islamic
Mentoring. Bandung: PT Syaamil Cipta Media.
Sarbana, Baban; dan Diana, Dina. 2002. AMPUH: Menjadi Cerdas Tanpa Batas. Jakarta:
Elexmediakomputindo
Smith, Arlette Miller. 2003. Mentoring Handbook 2003-2004. USA: St John Fisher College.
Tapp, Linda. 2006. Seven Keys To Using Games in Safety Training. NJ USA: Ennismore
Publishing.
Tim Modul Pelatihan LP2I Bandung. 2001. Panduan Pembinaan Generasi Muda. Bandung:
Lembaga Pengembangan Potensi Insani (LP2I).
Yuwono, Taufik; Fakhrudin; dan Putra, Andra Prima. 2006. Pembinaan Agama Melalui
Kelompok Sebaya (Mentoring) Untuk Menurunkan Angka Tawuran Pelajar
SMA/SMK (Studi Kasus: Pelaksanaan Mentoring Agama Islam di DKI Jakarta).
Surabaya: PKMI ITS.
Index -G-
Gambar 64
-A- Goal Setting 83
Antusias 8, 59
Aqidah 14 -H-
Hubungan Khusus 27
-B-
Bekerja 36
-I-
Belajar 45, 49, 52, 55 Ideal 86
Belajar Efektif 52 Ilmu Allah 14
Bercerita dan Mendengarkan 101 Imajinasi 83
Berdoa dengan Ikhlassunniyah 41
Bergaul dengan Teman Baru 21
Berhitung 45 -K-
Berilmu 49
Berpikir 59, 61, 64, 67, 71 Kejujuran 96
Berteman 30 Keputusan Kelompok 111
Bertengkar 99 Keputusan Sendiri 104
Brainstorming 33 Keutamaan Ilmu 49
Komunikasi 90, 93, 96, 99, 101
Komunikasi - Sumber Pertengkaran 99
-C- Komunikasi - Verbal dan Nonverbal 93
Komunikasi dan Ekspresi Diri 86
Cara Pendekatan 21 Komunikasi Efektif 90
Komunikasi Non Verbal 96
-D- Konsep Diri 75, 80, 83, 86
Konsep Diri Positif 80
Daftar Pertanyaan 12 Kreatif - Berimajinasi 64
Doa 39, 41 Kreativitas - Berimajinasi 61
Kreativitas - Menyelesaikan Masalah 67
Kreativitas - Pengertian 59
-E-
Eksistensi Diri 14
Etos Kerja 36
-M-
Evaluasi 11, 108 Melihat Sisi Baik Orang Lain 24
Meminta pada Allah 39
Memperhatikan 93
-F- Mendidik 114
Menebak 90
Faktor-Faktor Konsentrasi 55
Menentukan Game 6
Fasilitator 9
Mengajar 114
Fokus 55
Mengenal Kecerdasan 71
Menghargai Orang Lain 33
Mentoring 5
Metode Belajar 52
-N-
Niat Ikhlas 41
-P-
Pelajaran 10
Pembagian Kelompok 8
Pendapat 75
Pengambilan Keputusan 104, 108, 111
Pengertian Mentoring 5
Pengertian Pengambilan Keputusan 104
Penggunaan Game 6
Pentingnya Berilmu 45
Percaya Diri 24
Persiapan 7
Problem Solving 67, 71
-S-
Saling Mengenal 18
Selebrating 11
Sikap 18, 21, 24, 27, 30, 33, 36
Sikap Sosial - Bergaul 27, 30
Sikap Sosial - Taaruf 18
Sinergi 111
Skill Mengajar 114
Syarat - syarat Doa 39
-T-
Tanggung Jawab 108
Tingkah Laku 80
-U-
Urgensi Mengenal Diri 75