You are on page 1of 9

EFEKTIVITAS YOGA TERHADAP

KUALITAS TIDUR IBU HAMIL

Sri Delima Harahap1, Sri Utami2, Nurul Huda3


Program StudiIlmuKeperawatan
Universitas Riau
Email: Sridelimaharahap@gmail.com

Abstract
During pregnancy, the mother will experience both physical and psychological changes, one of the psychic changes
experienced by pregnant women in the form of sleep disorders. Fulfilling the needs of sleep in pregnant women is an
important thing to be able to maintain the condition of pregnant women in the optimal state during pregnancy. One way
that can be done to overcome sleep disorders in pregnant women is to do yoga. This study aims to determine the
effectiveness of yoga on sleep quality of pregnant women. This research uses Quasy experiment design with non-
equivalent control group design divided into experiment and control group. This research was conducted in Kualu
Village Working area of Puskesmas Tambang with total sample 34 respondents taken by purposive sampling technique.
The measuring tool used in the two groups is the PSQI (Pittsburgh Sleep Quality Index) questionnaire. The data
analysis used dependent T test and independent T test. The results of this study indicate effective yoga on maternal sleep
quality with p value (0.000) <alpha (0,05). The results of this study can be used as a reference to use yoga as an
alternative in overcoming complaints of sleep quality disorders in pregnant women.

Keyword: Pregnantwomen, sleep quality, yoga.

PENDAHULUAN berupa depresi, stress, ansietas


Kehamilan adalah proses alami (kecemasan)dangangguan tidur seperti
manusia untuk berketurunan melalui insomnia atau kesulitan dalam memulai
terciptanya kehidupan baru didalam tubuh tidur(Kemenkes RI, 2014).
seorang wanita (Sindhu, 2014). Kehamilan Menurut National Sleep Foundation
dapat terjadi pada saat pertemuan antara sel (2017),sekitar 70 juta orang di Amerika
telur (ovum) dan sperma yang sering dikenal mengalami masalah tidur, dimana
dengan tahap konsepsi (Saninem, 2008). wanitamengalami kurang tidur lebih sering
Kehamilan normal berlangsung selama 40 daripada pria dan frekuensinyameningkat
minggu atau 9 bulan terhitung dari sejak fase seiring bertambahnya usia. Sebanyak 78%
menstruasi terakhir hingga proses persalinan wanita di Amerikamelaporkan adanya
(Sindhu, 2014). gangguan tidur selama kehamilan
Kehamilan merupakan periode krisis dibandingkan saat tidak hamil. Banyak
dalam proses kehidupan seorang wanita. wanitajuga melaporkan merasa sangat lelah
Periode dimana terjadi perubahan-perubahan selama kehamilan,terutama pada trimester
di seluruh sistem tubuh, yang meliputi ketiga.
kardiovaskular, pernapasan,hormonal, Tidur memberi pengaruh fisiologis
gastrointestinal, maupun sistem pada sistem saraf dan struktur tubuh lain.
muskuloskletal (Kemenkes RI, 2010). Tidur sedemikian rupa memulihkan tingkat
Perubahan-perubahan ini dapat menyebabkan aktivitas normal dan keseimbangan normal di
ketidaknyamanan pada tubuh wanita hamil, antara bagian sistem saraf. Tidur juga penting
baik ketidaknyamanan akibat perubahan untuk sintesis protein, yang memungkinkan
fisiologis, maupun perubahan psikologis, terjadinya proses perbaikan (Kozier, 2010).
sesuai dengan tahapan kehamilan yang Proses tidur dipengaruhi oleh kadar hormon
dilaluinya (Hani, 2010). Adapun melatonin dalam tubuh, yang mana pada saat
ketidaknyamanan fisik yang sering dialami itu terjadi proses detoksifikasi (pembuangan
wanita berupa kram kaki, mules, susah racun) alamiah pada tubuh (Bramastyo, 2009).
bernapas, nyeri punggung, sering berkemih Gangguan tidur dapat mempengaruhi
dan respon psikis yang dialami ibu hamil kualitus tidur pada wanita hamil, yang
79
berdampak terhadap kondisi kesehatan selama kehamilan, dibandingkan dengan 10,9% pada
kehamilan. Penurunan kualitas tidur pada mereka yang tidak (Rezkisari, 2017).
wanita hamil, mengakibatkan tidak terjadinya Tidur merupakan faktor penting dalam
proses detoksifikasi organ-organ tubuh, kesehatan secara keseluruhan. Peningkatan
terutama pada malam hari. Hal ini kualitas tidur dapat dilakukan dengan banyak
menyebabkan kondisi kesehatan ibu hamil cara, yang diantaranya yaitu dengan teknik
menurun, emosional gampang meledak, tidak farmakologi dan nonfarmakologi. Metode
semangat melakukan aktifitas, menghambat secara farmakologi merupakan terapi yang
fungsi hormonal, depresi dan stress yang dapat umum diberikan pada penderita gangguan
berdampak buruk pada janin. Selain itu, stress tidur yang berfungsi untuk mengurangi tingkat
yang juga dialami oleh ibu hamil akan kecemasan, stress dan memberikan
mempengaruhi perkembangan otak bayi. ketenangan. Namun tidak pada ibu hamil,
Seorang anak yang terlahir dari rahim ibu yang karena hal tersebut berpotensi meningkatkan
mengalami stress berlebihan pada saat hamil resiko untuk janin dan dampaknya terhadap
dapat sangat memungkinkan timbulnya pertumbuhan dan perkembangan janin. Oleh
perilaku menyimpang dalam masa yang akan karena itu, pilihan menggunakan metode
datang (Hani, dkk, 2010). nonfarmakologi lebih tepat diberikan, karena
Jeniwanty dan Pieter (2013) penggunaannya lebih tidak memiliki efek
menjelaskan dampak buruk dari tidur bagi samping dibandingkan dengan metode
kesehatan dapat mengakibatkan depresi, farmakologi (Golmakani, dkk, 2015)
kurang konsentrasi dalam beraktivitas, Salah satu teknik nonfarmakologi yang
gangguan pembelajaran verbal, gangguan dapat diberikan untuk mengatasi kesulitan
memori, menggangu artikulasi bicara, tidur pada ibu hamil antara lain dengan teknik
gangguan penginderaan, kondisi emosi yang relaksasi seperti yoga, relaksasi otot progresif,
gampang meledak, stress, gangguan motorik, pijat, terapi musik, meditasi, berenang, teknik
peningkatan denyut jantung dan hipertensi. nafas dalam dan jalan kaki (Yuliarti,
Stress, depresi dan hipertensi terjadi pada 2010).Alternatif lain yang dapat dilakukan
wanita hamil dapat berakibat buruk bagi ibu dengan cara meletakkan bantal pada bagian
hamil dan janinnya. Karena bisa perut, kaki dan punggung, posisi tidur miring
mengakibatkan premature dan Bayi Berat kekiri, mengkonsumsi segelas susu hangat
Badan Lahir Rendah (BBLR), preeklamsi pada untuk membantu membawa tidur, teknik
ibu hamil bahkan bisa mengakibatkan relaksasi seperti peregangan, mandi air hangat
terjadinya abortus pada bayi. atau mandi sebelum tidur (Mandriwati, dkk.
Penelitian Center for Perinatal Studies 2016).
di Swedia Medical Center, Seattle, Amerika Yoga merupakan kombinasi dari
Serikat menerangkan, ibu hamil yang tidur aktivitas yang kompleks mengandung unsur-
kurang dari 6 jam pada malam hari memiliki unsur peregangan, gerakan, meditasi,
tekanan darah sistolik 4 mm/Hg (tekanan pernapasan, ketahanan, keseimbangan dan
darah batas atas) lebih tinggi dibanding ibu penghayatan. Hal terpenting dalam berlatih
hamil yang tidur lebih dari 7 jam. Akibatnya, yoga, yaitu harus disertai dengan teknik
risiko terkena preeklampsia pun meningkat pernapasan, sehingga menyelaraskan napas
menjadi 9 kali lebih tinggi (Parenting, dapat memberikan oksigen pada seluruh tubuh
2015).Penelitian lain di University of yang memberikan efek pada ketenangan
California San Francisco juga menerangkan, pikiran dan cadangan oksigen di seluruh
gangguan tidur pada wanita hamil seperti apne tubuh, sehingga berada dipuncak maksimal.
dan insomnia meningkatkan risiko melahirkan Saat melakukan yoga di pagi hari tubuh akan
sebelum waktunya (prematur). Dimana memperoleh energi yang maksimal, sehingga
beradasarkan studi terhadap 2.256 wanita dalam melakukan aktivitas fisik seharian tidak
hamil dengan gangguan tidur, ditemukan disertai dengan rasa lelah dan kantuk.
adanya kemungkinan kelahiran prematur (<37 Olahraga lain cenderung lebih menekankan
minggu) adalah 14,6% pada wanita yang pada aktivitas fisik semata, tanpa diselaraskan
didiagnosis dengan gangguan tidur selama dengan napas dan penghayatan, akibatnya

80
setelah melakukan olahraga justru merasakan ibu hamil terbanyak hingga September 2017
kelelahan yang luar biasa dan tidak berenergi terdapat di Desa Kualu, yaitu sebanyak 182
(Widya, 2015).Gerakan yoga, salah orang. Desa Kualu sendiri terbagi pula
satunyadapat membantu penderita insomnia menjadi lima Dusun, yang masing-masingnya
untuk lebih cepat memulai tidur dan memiliki satu Posyandu sebagai tempat
meningkatkan durasi tidur. Efek stimulasi pelaksanaan layanan terpadu. Posyandu Nenas
yoga terhadap sistem saraf, terutama otak merupakan salah satu posyandu dengan
mampu meningkatkan sirkulasi darah ke cakupan yang paling luas dibanding empat
hipotalamus sebagai pengatur tidur sehingga posyandu lainnya, dimana terdata ada
berefek dalam menormalkan siklus tidur sebanyak 80 orang ibu hamil diposyandu
(Subandi, 2008). tersebut hingga Oktober 2017.
Menurut Sindhu (2014), yoga dapat Berdasarkan hasil survei pendahuluan
merendahkan tingkat hormon stress, yang dilakukan peneliti dengan mewawancarai
temperatur tubuh, detak jantung dan tekanan 7 orang ibu hamil di Posyandu Nenas wilayah
darah.Efek relaksasi pada yoga juga mampu kerja Puskesmas Tambang pada tanggal 17
menstimulasi pelepasan endorphine, yang Oktober 2017, didapatkan hasil bahwa 4 orang
dapat meningkatkan respon saraf parasimpatis, ibu hamil mengalami gangguan tidur akibat
mengakibatkan vasodilatasi pada pembuluh sering terbangun pada malam hari, 2 orang
darah di seluruh tubuh dan uterus serta mengatakan sulit untuk memulai tidur dan 1
meningkatkan aliran darah uterus yang orang lainnya mengatakan tidak mengalami
berefekmengurangi intensitas nyeri.Seperti gangguan saat tidur. Adapun rata-rata jumlah
halnya penelitian Manurung (2015), yang waktu jam tidur ibu hamil pada malam hari
menerangkan bahwa penggunaan yoga efektif adalah sekitar 5-6 jam, sedangkan pada siang
dalam menurunkan nyeri disminore pada hari ibu hamil tidak atau jarang tidur. Akibat
remaja putri di SMK N 7 Pekanbaru dari jam tidur yang kurang, ibu hamil
Penelitian lain yang dilakukan Rusmita mengeluhkan perasaan tidak segar, sering
(2015) di RSIA Limijati Bandung, menguap dan mudah lelah pada saat
menerangkan bahwa terdapat pengaruh yoga melakukan aktifitas di siang hari. Rata-rata
terhadap kesiapan ibu hamil menghadapi ibu hamil mengeluh penyebab masalah tidur
persalinan, dimana ibu hamil yang melakukan karena posisi tidur yang tidak nyaman, nyeri
senam yoga 3,04 kali lebih siap menghadapi punggung, susah bernapas, gelisah dan sering
persalinan bila dibandingkan dengan ibu hamil BAK di malam hari. Berdasarkan hasil
yang tidak melakukan yoga (OR=3,04). wawancara peneliti terhadap kelompok ibu
Sehingga yoga dapat direkomendasikan dalam hamil di Posyandu Nenas diketahui bahwa 6
asuhan keperawatan pada ibu hamil. dari 7 orang ibu hamil belum mengetahui
Berdasarkan data yang diperoleh dari mengenai yoga ataupun manfaatnya terhadap
Dinas Kesehatan Kabupaten Kampar, tidur, sedangkan 1 orang lainnya pernah
diketahui jumlah ibu hamil terbanyak di mendengar atau mengetahui tentang yoga,
Kabupaten Kampar tahun 2016 terdapat di namun tidak pernah melakukannya. Sehingga
Kecamatan Tambang, yaitu sebanyak 1.812 dapat disimpulkan bahwa mayoritas ibu hamil
orang, disusul Kecamatan Kampar sebanyak di desa Kualu mengalami penurunan durasi
1.120 orang dan Kecamatan Siak Hulu tidur dan belum mengetahui cara
sebanyak 993 orang (Dinas Kesehatan penanganannya. Oleh karena itu peneliti
Kampar, 2017). Kecamatan Tambang merasa tertarik untuk melakukan penelitian
merupakan salah satu bagian dari Kabupaten tentang “ efektifitas yoga terhadap kualitas
Kampar yang memiliki cakupan wilayah kerja tidur pada ibu hamil ”.
yang cukup luas, dimana terdapat Tujuan penelitian ini adalah
17 desa binaan di Kecamatan tersebut dengan untukmengetahui efektifitas yoga terhadap
satu pusat kesehatan masyarakat (Puskesmas) kualitas tidur ibu hamil
sebagai penanggung jawab utama terhadap Hasil penelitian ini diharapkan dapat
pelayanan kesehatan masyarakat di Kecamatan memperluas pengetahuan tentang manfaat
tersebut. Adapun Desa dengan cakupan jumlah yoga dibidang kesehatan terutama pada ibu

81
hamil yang mengalami gangguan tidur adalah 20-35 tahun dengan jumlah 19
sehingga dapat diaplikasikan dalam pemberian responden (55,9%). Mayoritas distribusi
intervensi keperawatan responden berdasarkan usia kehamilan baik
kelompok eksperimen dan kontrol yaitu
METODOLOGI PENELITIAN trimester II sebanyak 21 responden (61,8%)
Penelitian ini dilakukan di Desa Kualu dan mayoritas distribusi berdasarkan paritas
wilayah kerja Puskesmas Tambang Kabupaten yaitu multipara sebanyak 21 responden
Kampar yang dilakukanpadabulanJanuari (61,8%).
2018. Penelitian ini merupakan penelitian
kuantitatifdengandesainpenelitian quasi Tabel 7
experimendengan rancangan penelitian non Distribusi skor kualitas tidur pre test pada
equaivalent control group. Populasi dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol
penelitian ini adalahibu hamil trimester II dan Variabel Mean SD Min Max
III di Desa Kualu yang berjumlah80 orang. Eksperimen 8,00 2,26 5,00 13,0
Pengambilan sampel pada penelitian ini Kontrol 8,41 2,52 5,00 14,0
menggunakan teknik nonprobality sampling
dengan jenis purposive sampling. Besar Berdasarkan tabel 7 diatas, didapatkan
sampel yang digunakan pada penelitian ini mean pre test kualitas tidur pada kelompok
sebanyak 34 responden. Analisa data: analisa eksperiment adalah 8,00 dengan skor minimal
statistik melalui dua tahap yaitu dengan 5,00 dan skor maksimal 13,00 serta standar
menggunakan analisa univariat dan bivariat deviasi 2,26. mean pre test kualitas tidur pada
Instrumen penelitian yang digunakan kelompok kontrol adalah 8,41 dengan skor
untuk melakukan pengumpulan data tentang minimal 5,00 dan skor maksimal 14,00 serta
kualitas tidur pada penelitian ini dengan standar deviasi 2,52.
menggunakan lembar kuesioner PSQI
(Pittsburgh Sleep Quality Index)(Buysee, Table 8
1989) Distribusi rata-rata skor kualitas tidur post
test pada kelompok eksperimen dan tanpa
HASIL PENELITIAN pemberian yoga pada kelompok kontrol
Berdasarkan penelitian didapatkan Variabel Mean SD Min Max
hasil sebagai berikut: Eksperimen 4,47 1,41 2,00 7,00
1. Analisa Univariat Kontrol 7,82 2,48 5,00 14,00
Tabel 6
Distribusi Frekuensi Responden berdasarkan Tabel 8 menunjukkan nilai mean post
karakteristik responden: usia, usia kehamilan, test kualitas tidur pada kelompok eksperimen
paritas adalah 4,47 dengan skor minimal 2,00 dan
No Krateristik Frekuensi Persentase skor maksimal 7,00 serta standar deviasi 1,41.
Responden (%) Mean post test kualitas tidur pada kelompok
1. Usia kontrol adalah 7,82 dengan skor minimal 5,00
< 20 8 23,5
dan skor maksimal 14,00 serta standar deviasi
20-35 19 55,9
>35 7 20,6 2,48.

2. Usiakehamilan 2. Analisa Bivariat


Trimester II Table 9
Trimester III 21 61,8 Uji normalitas data dengan uji Shapiro-Wilk
13 38,2
Kelompok N p value
3. Paritas responden
Primipara 12 35,3 Eksperimen Pretest 17 0, 068
Multipara 21 61,8 Posttest 0,222
Grandemulti 1 2,9
Kontrol Pretest 17 0,124
Hasil analisa pada tabel 6 Posttest 0,058
menunjukkan bahwa dari 34 responden, Tabel 9 diatas, dari uji normalitas data
mayoritas distribusi usia responden terbesar dengan uji Shapiro-Wilk didapatkan hasil pada
82
kelompok eksperimen pretest dan posttest Berdasarkan tabel 12 diatas, hasil uji
adalah data berdistribusi normal dengan p independent didapatkan meanpost test kualitas
value (0,058-0,222) >alpha (0,05). tidur pada kelompok eksperimen adalah 4,47
dengan standar deviasi 1,419. Mean post test
Tabel 10
kualitas tidur kelompok kontrol adalah 7,82
Perbandingan kualitas tidur pada kelompok
dengan standar deviasi 2,480. Adapun hasil uji
eksperimen sebelum dan sesudah pemberian
statistik menggunakan Independent T Test
yoga
Variabel Mean Perubahan SD P
didapatkan p value 0,000 < alpha 0,05. Maka
Mean dapat disimpulkan H0 ditolak, yang artinya
Pre test 8,00 3,53 2,26 0,00 yoga efektif terhadap kualitas tidur ibu hamil.
Post test 4,47 1,412
PEMBAHASAN
Dari tabel 10 didapatkan mean kualitas
1. Karakteristik Responden
tidur pre test pemberian yoga adalah 8,00
a. Usia
dengan standar devisiasi 2,26 dan mean
Berdasarkan hasil penelitian yang telah
kualitas tidur sesudah pemberian yoga adalah
dilakukan didesa Kualu wilayah kerja
4,47 dengan standar deviasi 1,42. Perubahan
Puskesmas Tambang terhadap 34 responden,
mean antara sebelum dan post test pemberian
didapatkan bahwa usia terbanyak berada pada
yoga adalah 3,53. Didapatkan p value = 0,00
rentang 20-35 tahun 19 responden (55,9%).
dengan alpha 0,05. Dengan demikian dapat
Menurut Prawirohardjo (2012) umur ideal
disimpulkan bahwa terdapat perbedaan
seorang wanita untuk hamil berada pada
signifikan antara kualitas tidur pre test dan
rentang 20-35 tahun. Rentang umur tersebut
post test pemberian yoga.
merupakan umur yang disarankan untuk
Table 11 melahirkan dan berada pada masa puncak
Perbandingan kualitas tidur pada kelompok kesuburan seorang wanita. Wanita yang hamil
kontrol pre test dan post test tanpa pemberian pada usia dibawah 20 tahun akan
yoga mengakibatkan rasa takut terhadap kehamilan
Variabel Mean Perubahan SD P dan persalinan, hal ini dikarenakan belum siap
Mean untuk mempunyai anak dan alat-alat
Pre test 8,41 0,59 2,53 0,06 reproduksi ibu yang belum matang untuk
Post test 7,82 2,48
hamil. Begitu juga kehamilan diatas 35 tahun
Dari tabel 11 didapatkan mean kualitas akan menimbulkan kecemasan terhadap
tidur sebelum pemberian yoga adalah 8,41 kehamilan dan persalinan serta memiliki
dengan standar devisiasi 2,53 dan mean resiko tinggi mengalami komplikasi kehamilan
kualitas tidur tanpa pemberian yoga adalah danmempengaruhi pertumbuhan dan
7,82 dengan standar deviasi 2,48. Perubahan perkembangan janin.
mean antara sebelum dan tanpa pemberian Sesuai dengan penelitian Widyawati
yoga adalah 0,59. Didapatkan p value = 0,06 dan Syahrul (2013) yang menyatakan
dengan alpha 0,05. Dengan demikian dapat mayoritas usia 20-35 tahun merupakan umur
disimpulkan bahwa tidak terdapat perbedaan yang optimal untuk kehamilan. Rentang usia
signifikan antara kualitas tidur pre test dan ini merupakan masa reproduksi yang sehat
post test tanpa pemberian yoga. untuk hamil dan melahirkan. Hal ini
disebabkan pada saat hamil banyak terjadi
Tabel 12 perubahan baik secara fisik maupun psikologi,
Perbandingan kualitas tidur post test untuk itu perlu persiapan dalam menghadapi
pemberian yoga (kelompok eksperimen) masa kehamilan. Maka dapat disimpulkan
dengan tanpa pemberian yoga (kelompok bahwa usia 20-35 tahun adalah usia
kontrol) reproduktif wanita untuk hamil dan
Variabel N Mean SD P
Eksperimen 17 4,47 1,419 0,000
melahirkan
Kontrol 17 7,82 2,480

83
b. Usia kehamilan Perubahan fisik yang timbul lebih
Berdasarkan penelitian yang telah cepat menyebabkan kehamilan kedua sering
dilakukan terhadap 34 responden, didapatkan disertai dengan timbulnya resiko varises yang
hasil bahwamayoritas usia kehamilan berada lebih tinggi, kenaikan berat badan yang lebih
pada trimester II yaitu 21 reponden (61,8%). besar dari kehamilan pertama sehingga
Menurut Sindhu (2014) yoga baik dilakukan menyebabkan nyeri pinggang yang lebih
ketika janin didalam kandungan berusia 4 sering, selain itu ibu akan merasakan rasa lelah
bulan (trimester II) karena kondisi kandungan yang muncul karena kesibukan ibu merawat
sudah stabil dan kuat. Hartono (2014) anak pertama (Suri, 2017). Kehamilan
mengatakan, trimester kedua sering dianggap dipengaruhi oleh beberapa faktor, baik
sebagai masa bulan madu bagi wanita hamil, pengalaman dikehamilan sebelumnya,
karena saat ini ibusudah tidak lagi kesehatan ibu dan janin, maka pada masing-
mengalami morning sickness seperti ketika masing kehamilan akan memiliki riwayat yang
saat trimester pertama. Meski begitu, berbeda. Begitu juga pada kehamilan pertama
sayangnya ibu tetap tidak akan bisa tidur dan kehamilan kedua yang seringkali terjadi
sepanjang atau senyenyak saat belum hamil perbedaan
karena tetap saja akan ada beberapa gangguan
tidur di trimester kedua yang hilang dan d. Efektifitas Yoga Terhadap Kualitas
timbul. Etika (2017) menerangkan bahwa Tidur Ibu Hamil
masalah dan gangguan tidur yang terjadi saat Berdasarkan hasil penelitian yang
trimester kedua adalah sindrom kaki gelisah dilakukan di Desa Kualu wilayah kerja
(restless leg syndrome), mendengkur, tubuh Puskesmas Tambang didapatkan hasil uji
terasa panas, kaki kram. statistik didapatkan ada pengaruh pre test dan
post test pemberian intervensi yoga terhadap
c. Paritas
kualitas tidur pada kelompok eksperimen
Sebagian besar responden berada pada
dengan p value
kehamilan multipara berjumlah 21 responden
0,000 <alpha 0,05. Hasil uji pada kelompok
(61,8%). Hal ini didukung oleh pendapat
kontrol didapatkan tidak terdapat pengaruh pre
Saifudin (2010) yang menyatakan bahwa
test dan post test tanpa pemberian intervensi
beberapa ibu hamil mengeluh kondisi
yoga terhadap kualitas tidur ibu hamil dengan
kehamilan pertama berbeda dengan kehamilan
nilai p value 0,06 >alpha 0,05.
kedua yang dirasakan lebih tenang.
Penelitian ini sesuai dengan penelitian
Kebanyakan ibu hamil merasakan perasaan
Mediarti, dkk (2014) yang menyatakan ada
yang lebih nyaman dikehamilan kedua
perbedaan yang signifikan antara keluhan ibu
dikarenakan pengalaman menyenangkan
hamil sebelum dilakukan yoga antenatal dan
sebelumnya, sehingga penting bagi ibu hamil
setelah dilakukan yoga antenatal. Perubahan
agar dapat menjaga fisik dan psikis untuk
yang dirasakan selama kehamilan dapat
mengurangi masalah kesehatan dan
menimbulkan gejala spesifik sesuai dengan
menjadikan pengalaman yang menyenangkan
tahap kehamilan yang terdiri dari tiga
untuk kehamilan selanjutya. Akan tetapi masih
trimester. Pada trimester II dan trimester III
ada ibu hamil yang masih merasakan
adalah periode yang membutuhkan perhatian
kekhawatiran dikehamilan kedua. Hal ini
khusus, karena pada masa ini merupakan masa
dikarenakan beberapa perubahan baik secara
pertumbuhan dan perkembangan janin yang
fisik berhubungan erat dengan berat badan
semakin meningkat. Berat badan yang
yang semakin bertambah pada usia kehamilan
meningkat drastis menyebabkan ibu hamil
di kehamilan selanjutnya, usia semakin
merasa cepat lelah, sukar tidur, nafas pendek,
bertambah, beberapa kondisi kesehatan yang
kaki dan tangan oedema.
mulai terganggu dan juga perubahan hormon
Penelitian oleh Rahma (2014)
yang jauh berbeda dibandingkan dengan
menyatakan terdapat hubungan senam yoga
kehamilan pertama. Bertambahnya usia ibu
terhadap peningkatan kualitas tidur ibu hamil.
semakin berkurang daya tahan tubuh, sehingga
Hal ini disebabkan karena gerakan yoga yang
sering kali ibu hamil dikehamilan kedua
mampu mengendalikan pernapasan dan
mengeluh kondisi fisik yang terganggu.
84
pikiran, latihan yoga dapat menguatkan sistem keluhan-keluhan yang dirasakan seperti nyeri
pernapasan, menenangkan sistem saraf, punggung, sesak serta ketidaknyamanan posisi
membantu mengurangi dan menghilangkan saat tidur mulai berkurang. Hal ini karena
kekacauan dan menguatkan sistem kekebalan gerakan yoga yang dilakukan pada kelompok
tubuh. Manfaat nyata yang dapat dirasakan eksperimen memang bermanfaat mengurangi
dari latihan yoga adalah berkurangnya keluhan yang dirasakan oleh ibu hamil.
kelelahan, pikiran dan emosi menjadi tenang Responden juga merasakan kesegaran saat
(Worby, 2007). bangun tidur. Dengan demikian pada
Pada penelitian ini yoga dilakukan 3 penelitian ini dapat disimpulkan yoga efektif
kali dalam seminggu, dari gerakan yoga terhadap kualitas tidur ibu hamil.
tersebut yang dilakukan terdiri dari gerakan
pemanasan, gerakan penyatuan dan gerakan SIMPULAN
meditasi. Gerakan pemanasan berfungsi untuk Setelah dilakukan penelitian tentang
menghangatkan tubuh, meningkatkan efektifitas yoga terhadap kalitas tidur ibu
kelenturan otot dan sendi serta untuk hamil di Desa Kualu Kecamatan Tambang
menghindari cedera pada otot dan ligament. Kabupaten Kampar Wilayah Kerja Puskesmas
Gerakan penyatuan berfungsi membuat tubuh Tambang dengan melibatkan 34 responden
rileks, menguatkan otot panggul dan kaki dan yang terdiri dari 17 responden eksperimen dan
gerakan meditasi berfungsi sebagai sebagai 17 responden kontrol didapatkan bahwa
relaksai otot-otot yang bekerja dan menjaga mayoritas responden berada pada usia 20-35
keharmonisan tubuh (Shindu, 2014). Latihan tahun, mayoritas usia kehamilan respon berada
yoga dilakukan secara rutin (2-3 kali) setiap pada trimester II dan mayoritas paritas
minggu selama kehamilan, dapat menjaga responden adalah multipara. Berdasarkan hasil
elastisitas dan kekuatan ligament panggul, uji statistik pada kelompok eksperimen
pinggul dan otot kaki sehingga mengurangi didapatkan ada perbedaan skor kualitas tidur
rasa nyeri yang timbul saat persalinan serta sebelum dan sesudah diberikan yoga
memberikan ruang untuk jalan lahir, sedangkan pada kelompok kontrol didapatkan
meningkatkan kenyamanan ibu pada dua jam tidak ada perbedaan skor kualitas tidur
pasca salin dan mengurangi resiko persalinan sebelum dan tanpa diberikan yoga. Pada
lama (Husin, 2013). penelitian ini dapat disimpulkan bahwa yoga
Menurut Lebang (2013) latihan yoga efektif terhadap kualitas tidur ibu hamil
diberikan kepada ibu hamil sesuai dengan dengan p value 0,000 (p<0,05).
kondisi fisik ibu hamil. Latihan yoga dengan
gerakan yang perlahan dapat dikombinasikan Saran
dengan latihan pernafasan terkontrol dan 1. Bagi Institusi Kesehatan
rangkaian kontraksi peregangan serta relaksasi Yoga selama kehamilan adalah salah
kelompok otot. Latihan yoga dapat satu intervensi yang dapat diberikan untuk
menstimulasi respon relaksasi baik fisik mengurangi ketidaknyamanan dan
maupun psikologis, dimana respon tersebut meningkatkan kesejahteraan fisik maupun
menstimulasi aktifitas sistem saraf otonom psikologi pada ibu hamil. Penelitian ini
parasimpatis nuklei rafe yang terletak diharapkan dapat diberikan kepada masyarakat
diseparuh bawah pons dan di medulla, yang selama kehamilan di setiap institusi pelayanan
mengakibatkan penurunan metabolisme tubuh, kesehatan seperti tersedianya tempat latihan
denyut jantung, nadi, tekanan darah dan dan pelatih yang memadai dapat dilakukan
frekuensi pernafasan serta peningkatan oleh tenaga profesional dengan biaya yang
serotonin sehingga tubuh menjadi rileks dan terjangkau
dapat meningkatkan kualitas tidur. 2. Bagi Institusi Pendidikan
Berdasarkan respon responden pada Hasil penelitian ini diharapkan dapat
kelompok eksperimen setelah dilakukan dijadikan bahan dalam pembelajaran
intervensi yoga selama 3 kali dalam seminggu khususnya dalam bidang keperawatan dalam
didapatkan bahwa responden merasakan lebih upaya pemenuhan istirahat dan tidur pada ibu
mudah untuk memulai tidur. Hal ini karena hamil

85
3. Bagi Ibu Hamil Guided Imagery on Sleep Quality in
Ibu hamil diharapkan untuk Primigravida Women Referring to
memperhatikan kondisi fisik dan psikis selama Mashhad Health Care Centers-1393.
menjalani proses kehamilan dengan menjaga Journal of midwifery & reproductive
kesehatan dan kebugaran selama masa health. Diperoleh 04 September 2017
kehamilan, salah satunya dengan melakukan melalui http:// applications.
yoga kehamilan emro.who.int/imemrf/J_Midwifery_Repr
4. Bagi Penelitian Selanjutnya ood_Health/J_Midwifery_Reprod_Healt
Penelitian ini diharapkan dapat h 2015 32 335 342.pdf
menjadi acuan bagi peneliti selanjutnya untuk Hani, U., dkk. (2011). Asuhan kebidanan pada
melakukan penelitian lebih lanjut terkait kehamilan fisiologis. Jakarta: Salemba
dengan efektifitas yoga terhadap masalah Medika
kesehatan lain, seperti efektifitas yoga Hani, U., dkk. (2011). Asuhan kebidanan pada
terhadap penurunan tekanan darah pada ibu kehamilan fisiologis. Jakarta: Salemba
hamil dengan riwayat hipertensi. Medika
Hartono, S. (2014). Gangguan tidur di
UCAPAN TERIMAKASIH
Terima kasih peneliti ucapkan atas semester kedua. Diperoleh pada tanggal
bantuan dan bimbingan dari berbagai pihak 30/01/2018 melalui
dalam penyelesaian penelitian ini. http://nakita.grid.id/read/025418/ganggu
1 an-tidur-di-trimester-kedua2?pag e=all
Sri Delima Harahap: Mahasiswa Program
Studi Ilmu Keperawatan Universitas Riau, Husin, F. (2013). Asuhan Kehamilan
Indonesia Berbasis Bukti. Jakarta: Sagung Seto
2
Ns. Sri Utami, S.Kep., M.Biomed: Dosen Janiwarty & Pieter. (2013). Pendidikan
Departemen Keperawatan Maternitas Program Psikologi untuk bidan suatu teori dan
Studi Ilmu Keperawatan Universitas Riau, terapannya. Yogyakarta: Repha
Indonesia Publishing
3
Ns.Nurul Huda, M.Kep.,Sp.KMB: Dosen Kemenkes RI. (2010). Panduan teknis latihan
Departemen Keperawatan MedikalBedah fisik selama kehamilan dan nifas.
Program Studi iIlmu Keperawatan Universitas Jakarta: Kementerian Kesehatan
Riau, Indonesia Republik Indonesia
Kemenkes RI. (2014). Pegangan fasilitator
DAFTAR PUSTAKA kelas ibu hamil. Jakarta : Kementerian
Bramastyo, W. (2009). Depresi, No Way. Republik Indonesia
Yogyakarta: CV Andi Kozier. B., dkk. (2010). Buku ajar
Buysse, D. J., Reynolds, C. F., Monk, T. H., fundamental keperawatan: konsep,
Berman, S. R., & Kupfer, D. J. (1989). proses dan praktik. Jakarta:EGC
The Pittsburgh Sleep Quality Index Lebang, Erikar. (2013). Yoga sehari-hari.
(PSQI): a new instrument for Psychiatric Jakarta : Pustaka Bunda
research and Practice. Psychiatric Mandriawati, G., dkk. (2016). Asuhan
Research kebidanan kehamilan berbasis
Dinas Kesehatan Kota Kampar. (2017). Profil kompetensi, Ed. 3. Jakarta: EGC
kesehatan Kabupaten Kampar tahun Manurung, M. F., (2015). Efektifitas yoga
2016. terhadap nyeri desminore pada remaja
Etika, M., N. (2017). Perubahan pola tidur putri. Di peroleh pada tangal 12
yang akan ibu alami saat hamil. september 2017 melalui
Diperoleh pada tanggal 27/01/2018 jom.unri.ac.id/index.php/JOMPSIK/artic
melaluihttps://hellosehat.com/kehamilan/ le/view/8291
kandungan/perubahan-tidur-saat-hamil/. Mediarti, D., Sulaiman., & Jawiah, R. (2014).
Golmakani, dkk. (2015).Comparing the Effects Pengaruh yoga antenatal terhadap
of Progressive Muscle Relaxation and pengurangan keluhan ibu hamil
86
trimester III. Politeknik Kesehatan 02/02/2018 melalui http://health
Kemenkes RI Palembang Jurusan .liputan6 .com/ read/2838612/7
Keperawatan. Diperoleh tanggal perbedaan -kehamilan- kedua-dengan-
27/01/2018 melalui pertama
http://media.neliti.com/media/publicatio Widya. S, (2015). Panduan dasar yoga.
ns/181691-ID-pengaruh yoga-terhadap- Jakarta: Pt Kawan Pustaka
pengura.pdf Widyawati & Syahrul F (2013). Pengaruh
Parenting. (2015). Bahaya kurang tidur saat senam hamil terhadap proses persalinan
hamil. Diperoleh tanggal 10 Desember dan status kesehatan neonates.
2017 melalui https://www.msn.com/id- Surabaya: Departemen Epidemologi
id/kesehatan/pregnancyparenting/ganggu Falkultas Kesehatan Masyarakat
an-tidur-selama-hamil-picu-kelahiran- Universitas Airlangga. Diperoleh
prematur/ar-AAq2PFn?li=AAfudgK melalui
Prawirohardjo, Sarwono. 2009. Ilmu http://journal.unair.ac.id/downloadfull/J
Kebidanan. Jakarta : PT. Bina Pustaka BE6797-653102bc3efullabstract.pdf. 29
Sarwono Prawirohardjo Januari 2018
Pusekmas Tambang. (2017). Jumlah Worby, C. (2007). The Everything @Yoga
kunjungan ibu hamil pada Januari- Book. Adam Media Corporation
September 2017. Yuliarti, W. (2010). Panduan lengkap
Rahma, F. (2014).Hubungan senam yoga olahraga bagi wanita hamil dan
terhadap kualitas peningkatan tidur ibu menyusui. Yogyakarta: ANDI
hamil trimester III. Surakarta.
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Diperoleh
27/01/2017melaluihttp://eprints.ums.ac.i
d/30487/10/NASKAH_PUBLIKASI.PDF
Rezkisari, A. (2015). Gangguan tidur selama
hamil picu kelahiran premature.
Diperoleh tanggal 10 Desember 2017
melalui https://www.msn.com/id-
id/kesehatan/pregnancyparenting/ganggu
an-tidur-selama-hamil-picu-kelahiran-
prematur/ar-AAq2PFn?li=AAfudgK
Riani, L. (2014). Efektifitas yoga terhadap
nyeri punggung ibu hamil. Diperoleh
pada tanggal 02/02/2018 melalui
https://jom.unri.ac.id/index.php/JOMPSI
K/article/view/3537
Saminem, (2008). Seri asuhan kebidanan
kehamilan normal. Jakarta: EGC
Saifudin, A. B. (2010). Ilmu Kebidanan.
Jakarta: Bina Pustaka Sarwono
Prawirohardjo
Sindhu , P. (2014). Yoga untuk kehamilan edisi
yang diperkaya sehat, Bahagia, dan
penuh makna. Bandung: Qanit
Subandi, (2008). Yoga insomnia 29 gerakan
yoga insomnia untuk menyembuhkan
susah tidur secara alami. Jakarta: Pt
Gramedia
Suri, N. (2017). 7 perbedaan kehamilan kedua
dengan pertama. Diperoleh pada tanggal

87

You might also like