Professional Documents
Culture Documents
Keyword: The Internet has changed the way people communicate including how internet have
new media, computer-mediated used as the tools for producing and distributing the message. In Indonesia, the
communication, environmental number of internet user has been increasing, particularly internet user who
interaction, youth, internet categorized as the youth. Some research states that the high internet user in this
group has the correlation with the low quality of family interaction, the decrease of
the social relationship as well as the feeling of lonely. This article tries to support
those arguments. By applying the theory of Uses and Gratification and Computer-
Mediated Communication (CMC) this article tries to understand the correlation
between the intensity of new media access and the quality of interaction of the
internet user to the surrounding environmental interaction. The population is a
student of Untag Surabaya who representing urban youth. This research involved 388
samples that are taken by using systematic random sampling. The results of the study
show that there is a relationship between the intensity of accessing new media to the
quality of the surrounding environmental interaction. The test results show that there
is positive, strong, and significant correlation r (388) = 0,759; and 0.759, p <0.05.
The higher the intensity of new media access, the higher the interaction of the
environment around the students. This study is expected to provide new insights and
findings related to the quality of students' social interactions relating to the use of
new media.
Corresponding Author:
Universitas 17 Agustus 1945 Surabaya
Jl. Semolowaru 45 Surabaya 60118.
Email: fitrinorhabiba@untag-sby.ac.id
Interaksi: Jurnal Ilmu Komunikasi Vol. 7, No. 1, Juni 2018, pp. 1-8 9
1,7% mengakses hanya dari computer (http:// kehidupan sehari hari karena informasi yang tersedia di
read/2016/10/24/15064727/2016.pengguna.internet.di.i
Temuan baru menunjukkan bahwa pemakaian
ndonesia.capai.132.juta akses 30 Maret 2017 pukul
internet yang lebih tinggi berkaitan dengan
14.12 WIB). Sementara itu, survey net index
berkurangnya hubungan dengan anggota keluarga,
menyebutkan, Kota Surabaya menduduki peringkat ke
menurunnya hubungan sosial di luar keluarga dan
empat yang memiliki koneksi internet cepat di
meningkatnya depresi dan rasa kesepian. Internet dapat
Indonesia setelah Tangerang, Jakarta, dan Bekasi
menyingkirkan hubungan sosial dengan bertatap muka
(http://www.cnnindonesia.com/
langsung (Kraut dalam Zhao, 2006:845). Media baru
teknologi/20161024161722-185-167570/pengguna-
memiliki karakteristik khusus yaitu kemampuan untuk
internet-di-indonesia-didominasi-anak-muda/ akses 30
menciptakan ilusi seperti pada komunikasi tatap muka
Maret 2017 pukul 14.30 WIB).
yang tampak nyata. Inilah yang disebut sebagai
Saat ini dunia memasuki era teknologi interaksi parasosial (McMillan dalam Lievrouw &
komunikasi yang merupakan kelanjutan dari era Livingstone, 2006:170). Terdapat peluang yang timbul
industri. Menurut Webster (1995: 6-21) masyarakat dari komunikasi melalui media baru, orang-orang tidak
informasi sebagai dampak dari teknologi komunikasi lagi harus berinteraksi secara spesifik (jarak fisik)
memiliki beberapa kriteria, yakni technological, dengan tujuan berpartisipasi dalam komunikasi dengan
Ketiga, secara occupational, perubahan yang media tradisional, media baru seperti internet
perubahan yang terjadi dalam ketersediaan dan memungkinkan seseorang menyesuaikan pesan pada
kebutuhan tenaga kerja dalam bidang informasi. Secara kebutuhannya. Pada social media yang dimiliki siswa,
spatial, masyarakat informasi mempunyai jaringan mereka banyak menggunakan karena teman teman
informasi yang terhubung dengan lokasi dan yang lain juga menggunakan. Disamping itu pengguna
mempunyai efek pada pengorganisasian waktu dan juga tetap dapat beraktivitas sehingga kehadiran
ruang. Secara cultural, masyarakat informasi internet ini menyebabkan individu menjadi
Media baru memiliki karakteristik khusus yaitu perkotaan. Teknik analisis data dengan Pearson’s
kemampuan untuk menciptakan ilusi seperti pada Correlation untuk mengetahui koefisien korelasi atau
komunikasi tatap muka yang tampak nyata. Inilah yang derajat kekuatan hubungan dan membuktikan hipotesis
mahasiswa Untag Surabaya sejumah 13849. Sampel Asinkronity berarti pesan mungkin dapat
yang diambil adalah 388 mahasiswa, sesuai dengan diterima serempak dalam waktu tersebut. Pengirim dan
perhitungan rumus slovin, pengambilan sampel dengan penerima pesan elektronik dapat membca pesan pada
systematic random sampling. Tipe penelitian adalah waktu yang berbeda dan tetap dapat saling berinteraksi
deskriptif kuantitatif dimana data yang diambil untuk dalam waktu yang baik. Kemampuan individu untuk
menggambarkan serta menggeneralisasi potret remaja mengirim, menerima, menyimpan pesan dan dapat
Interaksi: Jurnal Ilmu Komunikasi Vol. 7, No. 1, Juni 2018, pp. 1-8 11
ditunda untuk dilihat kapanpun. Internet sebagai karakter yang terbuka, dan sifatnya yang ada
New Media merupakan media yang Pemuda merupakan pemilik dan pengakses social
menggunakan internet, media online berbasis teknologi, media terbesar, memiliki efek yang sangat besar, dan
berkarakter fleksibel, berpotensi interaktif dan dapat merespon cepat (Yunarto dalam Tasrief, 2013).
Salah satu bagian dari new media adalah memiliki fungsi sebagai alat produksi dan distribusi
“Network Society”.“Network society” adalah formasi pesan sebagaimana media tradisional lainnya, namun
sosial yang berinfrastuktur dari kelompok, organisasi juga sebagai media penyimpanan pesan (McQuail,
dan komunitas massa yang menegaskan bentuk awal 2010:135). Tren pembaca media di internet semakin
dari organisasi dari segala segi (individu, grup, naik, apalagi untuk kalangan muda.
Perbedaan yang nampak antara media baru dan mampu menukarkan pesan, suara, gambar, video
lama yang jelas mencuat adalah dari segi segi melalui website interaktif, email, dan forum. Seperti
penggunaannya secara individual yang diungkapkan yang dinyatakan oleh Mark Poster bahwa internet
oleh McQuail(2000:127) melalui tingkat interaktif adalah media yang menyediakan alternative untuk
penggunaan media yang diindikasikan oleh rasio model serempak, yang di dalamnya termasuk produser,
respon pengguna terhadap pengirim pesan, tingkat distributor, dan konsumennya. Budaya digital
sosialiasi pengguna dimana media baru lebih bersifat merupakan formasi sosial yang memproduksi secara
individual dan bukan bersifat interaksi sosial secara eksklusif melalui ikatan antara informasi dan teknologi
langsung, tingkat kebebasan dalam penggunaan media, komunikasi (Bury dalam Littlejohn&Foss, 2009:309).
tingkat kesenangan dan menariknya media yang Istilah lain dari hal ini adalah budaya cyber, komunitas
digunakan sesuai keinginan serta tingkat privasi yang virtual, komunitas online, atau komunitas internet.
Menurut McQuail dalam bukunya Teori seperti yang diungkapkan oleh Joseph Walther (1996),
Komunikasi Massa (2011:43) ciri utama media baru yakni: impersonal, interpersonal, hyperpersonal.
adalah adanya saling keterhubungan, aksesnya terhadap Perspektif impersonal memandang bahwa komunikasi
khalayak individu sebagai penerima maupun pengirim online kurang mendukung aspek personal karena
pesan, interaktivitasnya, kegunaan yang beagam saluran internet tidak mengakomodasi sinyal nonverbal
Interaksi: Jurnal Ilmu Komunikasi Vol. 7, No. 1, Juni 2018, pp. 1-8 12
yang dibutuhkan dalam menjalin interaksi sekitar lebih dari 2 jam per hari. Waktu berinteraksi
interpersonal. Ketika kita melakukan komunikasi dengan keluarga juga lebih dari 2 jam per hari,
secara tatap muka, kita cenderung lebih banyak sebanyak 28,5% menyatakan hal tersebut, sementara
menggunakan bahasa nonverbal untuk berkomunikasi, yang lain bervariasi antara 30 menit hingga 1 jam
seperti nada suara, raut wajah, intonasi, jarak, dsb. 15,1%, 60 hingga 90 menit 24,5%. Mahasiswa juga
Namun dalam komunikasi online, kita kesulitan untuk menyatakan bahwa internet kadang membantu
demikian.
Teori yang mendukung perspektif interpersonal
adalah Social Presence Theory (teori kehadiran sosial) Semua responden menyatakan suka
seperti yang diungkapkan oleh Short, Willias, & menggunakan internet. Sebesar 70,2% menyatakan
Christie (1976). Social presence (kehadiran sosial) banyak emoticon social media yang menggambarkan
adalah derajat dimana seseorang menerima orang lain apa yang ingin disampaikan. Kehadiran fisik menjadi
pada kenyataan sesungguhnya yaitu sebagai individu kurang penting dalam interaksi dengan teman maupun
dan seluruh interaksi yang terdapat didalamnya terdapat keluarga sebanyak 50,4% menyatakan netral. Faktor
nilai-nilai ikatan hubungan saling timbal balik. Teori jarak teratasi dengan hadirnya internet sebesar 56,1%
Berbeda dari dua perspektif sebelumnya yang Hadirnya internet menjadikan mereka mengetahui
mempermasalahkan bahasa nonverbal, perspektif ini informasi terkini, sebanyak 72,8% mahasiswa merasa
justru menganggap bahwa tidak adanya nonverbal setiap individu menjadi lebih terbuka di media sosial.
justru membantu dalam berinteraksi. Komunikasi Dengan hadirnya internet, mereka mampu mencari
hiperpersonal terjadi ketika sesorang merasa nyaman banyak informasi umum bahkan informasi individu
mahasiswa 64,8% menyatakan lebih puas ketika disimpulkan bahwa semakin tinggi akses media baru,
berinteraksi langsung dibanding melalui media sosial, semakin tinggi pula intensitas berinteraksi dengan
sementara 50,4% sebaliknya. Mahasiswa juga setuju lingkungan sekitar. Kehadiran internet justru dirasakan
bahwa batasan antara ruang publik dan privat menjadi memudahkan aktivitas sehari hari tanpa mengurangi
menjadikan mereka lebih produktif, sebesar 77% Hasil penelitian menunjukkan bahwa kehadiran internet
setuju. Terbukti bahwa 81,2% responden setuju yang dirasakan justru akan mengurangi kualitas
langsung membalas pesan yang masuk ke media sosial interaksi lingkungan sekitar, pada penelitian ini tidak
14.12 WIB
Bury, Rhiannon. (2009). Digital Divide dalam Stephen
teknologi/20161024161722-185-167570/pengguna-
Eriyanto. Teknik Sampling A nalisis Opini Publik.
internet-di-indonesia-didominasi-anak-muda/ akses 30
Yogyakarta: Lkis
maret 2017 pukul 14.30 WIB
Griffin, Em. (2012). A First Look at Communication.
Ronald E Rice. (2002). Primary Issues in Internet Use:
New York: Mc Graw Hill
Acces, Civic, and Community Involvement, and Social
Kriyantono, Rahmat. (2006). Teknik Praktis Riset
Interaction and Expression dalam Leah A Lievrouw &
Komunikasi. Jakarta: PT Kencana Prenada Media
Sonia Livingstone (eds). Handbook of New Media.
Kusumadewi, Niken O. (2010). Pengalaman (105-130). London: Sage Publications.
Komunikasi Orangtua dan Remaja Dalam Memahami
Sally J McMillan. (2002). Exploring Model of
Dampak Penggunaan Situs Jejaring Social Facebook.
Interactivity from Multiple Research Traditions: Users,
Skripsi. Universitas Diponegoro
Documents, and Systems dalam Leah A Lievrouw &
McQuail, Denis. 2010. Mcquail's Mass Communication Sonia Livingstone (eds). Handbook of New Media.
Theory. 5th ed. Sage Publications: London (163-182). London: Sage Publications.
Mondry. (2008). Pemahaman Teori dan Praktik Severin, Werner J., Tankard, James W. Jr. 2001. Teori
Jurnalistik. Bogor: Ghalia Indonesia komunikasi : Sejarah, Metode & Terapan di dalam
Niranti, D Fatima. (2013). Pola Perilaku Pengguna Media Massa, (5th ed.).Prenada: Jakarta
Facebook (Studi Deskriptif Kualitatif Tentang Motivasi Shanzang Yao. (2006). Do Internet Users Have More
Pengguna di Kalangan Pelajar SMA dalam Komunitas Social Ties?. Journal of Computer Mediated
Facebook Tawangmangu Adem. Jurnal FKIP UNS vol Communication, vol 11, halaman 844-862.
3 no 1 2013
Singarimbun, Masri. (1982). Metode Penelitian Survai.
Norhabiba, Fitri. (2015). A kses Media Baru Oleh Jakarta: LP3ES.
Remaja SMA Kota Semarang dan Hubungannya
Stafford, T. F., Stafford, M. R. and Schkade, L. L.
Dengan Interaksi Dengan Lingkungan Sekitar Pada
(2004). Determining Uses and Gratifications for the
Siswa Kelas X SMA 5 Kota Semarang. Jurnal Interaksi
Internet. Decision Sciences, vol 35 2000, halaman 259
vol 4 no 2 Juli 2015, halaman 30-40.
–288.
Pengguna Internet di Indonesia Capai 132 Juta. http://
Sugiyono. (2002). Statistika Untuk Penelitian.
tekno.kompas.com/
Bandung: Alfabeta.
read/2016/10/24/15064727/2016.pengguna.internet.di.i
Interaksi: Jurnal Ilmu Komunikasi Vol. 7, No. 1, Juni 2018, pp. 1-8 15
Antaranews.com, http://www.antaranews.com/
berita/353456/pengamat-nilai-pemuda-pengaruhi-
16.32 WIB