Professional Documents
Culture Documents
75
76 Jurnal Terpadu Ilmu Kesehatan, Volume 7, No 1,Mei 2018, hlm 01-100
penelitian ini untuk mengetahui bagaimana para battra melakukan deteksi gangguan
penyakit pasien, untuk mengetahui metode pengobatan yang dilakukan battra dalam
mengobati pasien, mengetahui komposisi ramuan yang dipakai untuk pengobatan serta
mengetahui tanaman obat apa yang digunakan untuk mengobati pasien.jenis penelitian
kualitatif dengan disain pendekatan exploratif dengan metode pengambilan data indepth
interviews dan observasi terhadap 18 informan, menggunakan trianggulasi metode,
sumber dan teori sebagai uji keabsahan data. Hasil penelitian bahwa para battra
menggunakan berbagai cara untuk mendeteksi penyakit pasien yaitu bengan bertanya
keluhan, riwayat penyakit serta memanfatkan diognosa dokter yang diketahui dari
pasien serta memeriksa memakai alat bantu seperti alat refleksi, tensimeter, kamera
digital dan laptop untuk memeriksa iridologi. ada 2 metode yang digunakan battra
mengobati pasien yaitu menggunakan ramuan jamu/ herbal serta ketrampilan fisik,
antara lain bekam pijat refleksi,rukyah dan terapi energi.didapatkan 23 jenis ramuan
yang dipakai untuk mengobati pasien, serta 81 tanaman obat yang digunakan untuk
ramuan pengobatan pasien.
Kata Kunci : Metode Pengobatan Tradisional, Cara Pengobatan, Jenis Ramuan Obat
Tradisional, Jenis Tanaman
mana, seperti rumah bekam, rumah sehat kategori., Penyajian data dengan uraian
refleksi, rumah akupungtur dan lainya dan singkat, bagan, hubungan antar kategori.,
setiap klinik ramai dikunjungi klien untuk Verifikasi dan analisis serta penarikan
mendapatkan terapi. Seperti yang tampak kesimpulan
pada pengobat tradisional Bp Al rata- rata
mereka dikunjungi 5-10 klien perhari, di HASIL PENELITIAN
Kab Karanganyar rumah pengobatan Iklas Informan dalam penelitian ini
dan Alya tama dan di Kab Klaten rumah adalah para pengobat tradisional yang
pengobatan tradisional bpk SH dan dan berada diwilayah karesidenan Surakarta
rumah pengobatan bpk TM rata rata yang meliputi 7 Kabupaten dengan
dikunjungi 10 - 20 klien perhari, hal ini jumlah 18 orang. dan telah memiliki
menandakan masyarakat masih percaya pengalaman pengobatan diatas 10 thn dan
dengan para pengobat tradisional yang sampai saat ini masih memberikan
menggunakan ramuan dan terapi fisik, pengobatan tradisional, pasien yang
oleh karena itu perlu diungkap tentang datang berobat setiap harinya antara 2
fenomena apa yang dilakukan para sampi 15 pasien adapun karakteristik
pengobat tradisional untuk melakukan informal dapat dilihat pada tabel 1
deteksi gangguan kesehatan pada klien, dibawah ini :
metode apa yang digunakan untuk
melakukan pengobatan tradisional, jenis Tabel 1
ramuan obat apa yang digunakan oleh Karakteristik Informan Pengobat
pengobat tradisional, serta tumbuhan obat Tradisional Di Wilayah Karesidenan
yang digunakan dalam memberikan Surakarta
pelayanan kesehatan tradisional Usia Pendidikan Lama Jenis
Informan Umum pengalaman Kelamin
Informan Mengobati Informan
METODE PENELITIAN Informan
Jenis penelitian adalah kualitatif 25- 51- Pend Pend 6-10 11- laki peremp
50 75 dasar tinggi th 25 th - uan
dengan desain pendekatan ekplorasi untuk thn thn laki
mengungkap bagaimana cara para
pengobat tradisional melaksanakan 2 or 16 12 6 or 0 18 16 2
or
deteksi gangguan kesehatan klien, metode
apa yang digunakan dalam pengobatan, 1. Cara pengobat tradisional
jenis ramuan dan tumbuhan obat yang mendekteksi gangguan kesehatan
digunakan serta cara mereka membuat pasien
ramuan dalam pelayanan kesehatan Sebelum para pengobat tradisional
tradisional. Untuk mendapatkan derajat memberikan terapi/ pengobatan pada para
kepercayaan data digunakan Triangulasi pasien, para pengobat tradisional
teknik, dan trianggulasi sumber sedangkan melakukan pendeteksian gangguan
langkah analisa data menggunakan model penyakit yang terjadi pada diri pasien
Miles and Huberman dengan empat melalui berbagai cara antara lain dengan :
langkah yang meliputi: Pengumpulan bertanya (anamnesa) pada pasien dan
data, dengan wawancara mendalam dan keluarga yang mengantarnya, dan
observasi., Reduksi data pemberian kode- bertanya tentang identintas, keluhan yang
kode dan dikelompokkan dalam satu dirasakan pasien atau penyakit pasien,
78 Jurnal Terpadu Ilmu Kesehatan, Volume 7, No 1,Mei 2018, hlm 01-100
Tabel 8 Tabel 10
Daun Dari Tanaman Jenis Herba Dan Jenis Daun Dari Tanaman Rambat
Manfaat Yang Di Pakai Para Battra Dan Manfat
Daun dari tanaman jenis herba dan manfaat Jenis Daun Dari Tanaman Rambat Dan Manfat
Daun Manfaat Daun Manfaat Daun Manfaat Maun Manfaat
serbuk, rebusan/ rajangan dan bentuk blimbing wuluh dan bawang putih. Herbal
kapsul atau tablet. Berbagai bentuk untuk dislipidemia meliputi: bawang
sediaan jamu yang dibuat para battra putih, rosela, mengkudu, belimbing
membuat penampilan jamu semakin wuluh, kunyit dan temu lawak., herbal
menarik dan variatif walaupun cara untuk hiperurisemia (asam urat) adalah
pembuatanya masih sangat sederhana dan sidaguri, anting anting, kepel, dan daun
bersifat rumahan dan perlu pembinaan/ salam., herbal untuk diabitus militus :
pengembangan untuk tarap kemanfaatan, Pare, daun salam, jamblang, kelabet, kayu
kebersihan serta keamananya, agar manis, brotowali, mengkudu, sambiloto,
masyarakat dapat terlindungi. Didapatkan kunyit., herbal untuk paliatif penyakit
23 ramuan yang dipakai oleh para kangker : sirsak, pegagan, kunyit putih,
pengobat tradisional untuk mengobati sambiloto, ceplukan manggis keladi tikus.,
penyakit yang sering terjadi dimasyarakat, dan lainya Ramuan yang dimiliki para
antara lain: ramuan untuk penyakit asam battra ini juga memiliki kesamaan atau
urat, hipertensi, penurun kolesterol, masuk dalam daftar tanaman untuk
penyakit gula atau diabitus militus, mengatasi gangguan kesehatan dari
ambeyen, sakit kuning, peningkatan Pedoman Rasionalisasi Obat Tradisional
kesuburan, peningkatan stamina pria dan vol 1 (2014) contoh tumbuhan obat untuk
ramuan lainya, akan tetapi setiap jenis Hipertensi meliputi : daun alpukat,
ramuan terdapat beberapa variasi isi bawang, kumis kucing, mahkotodewo,
komposisi ramuan setiap battra walaupun mengkudu, pegagan, rosela blimbing
ada jenis ramuan yang bahan dasarnya wuluh, ketimun, meniran dan lainya.
sama, akan tetapi variasi dan jumlah Tanaman utuk kencing manis:meliputi :
ramuanya berbeda setiap battra, hal ini daun alpukat, brotowli, daun sendok,
dimungkinkan karena masing masing jamblang, kayu manis, klabet. murbei,
battra memiliki pengetahuan dan pare, sambiloto, salam dan lainya.
pengalaman yang berbeda dan tidak Tanaman untuk kebugaran dan vitalitas
memiliki pendidikan kesehatan tradisional meliputi : alang –alang, cabe jawa,
yang sama, sehingga cara membuat secang, kencur, kunyit, jinten hitam,
ramuanpun berbeda, juga cara gingseng, purwoceng, pronojiwo, jahe,
penyajianpun berbeda. Maka diperlukan ketumbar, krangean dan lainya. Hasil
pembinaan dari pemerintah untuk para penelitian ini juga didapatkan bahwa
battra agar memiliki ketrampilan dan untuk mengobati satu penyakit yang sama
pedoman peracikan jamu yang standar akan tetapi setiap battra memiliki ramuan
agar aman untuk masyarakat. Ramuan yang berbeda komposisi racikanya, tetapi
yang dipakai untuk pengobatan tersebut didapatkan ada beberapa persamaan bahan
memiliki manfaat yang baik dan bahan racikan jamunya (simplisianya) hal ini
rajikan ramuan dari para battra tersebut terjadi karena memang diantara para
memiliki komposisinya tidak berbeda battra tidak pernah saling bertukar
jauh/ mendekati indikasi obat herbal informasi dan tidak pernah menyamakan
indonesia dalam Formularium Obat ramuan pengobatannya dengan yang lain,
Herbal Asli indonesia (FOHAI) (2011) dan itu merupakan rahasia masing masing
seperti herbal untuk hipertensi meliputi battra dan ciri empiris mereka. Didapatkan
seledri, rosela mengkudu, pegagan, 81 jenis tanaman yang dipakai para battra,
84 Jurnal Terpadu Ilmu Kesehatan, Volume 7, No 1,Mei 2018, hlm 01-100
terdiri dari 48 tanaman yang dimanfaatkan berkasiat obat yang terdaptar di FOHAI
daunya, 10 tanaman yang dimanfaatkan (2011) dan PRKOT (2014) vol 1. Tidak
adalah rimpangnya, 7 jenis akar-akaran, 6 semua tanaman obat yang dipakai untuk
jenis tanaman batang dan kulit, 6 jenis mengobati adalah daunya, selain tanaman
bunga dan buahnya, serta 4 jenis tanaman yang diambil daunya banyak tanaman
biji. Hal tersebut sesui dengan pendapat yang dimanfaatkan adalah rimpangnya,
Hariana A.(2007) yang mengatakan Jenis akar-akaran, umbi dan biji – bijian
bahwa tumbuhan obat merupakan potensi juga banyak digunakan untuk membuat
kekayaan yang perlu dilindungi karena ramuan obat oleh para pengobat tradisionl
dapat dimanfaatkan sebagai bagian antara lain akar alang alang, rumput teki,
pengobatan yang aman. hal tersebut ubi dan lainya.
selaras dengan pendapat Arisandi Y dan
Andriyani Y (2008) yang mengatakan di KESIMPULAN DAN SARAN
indonesia penggunaan obat tradisional Penelitian tentang ekplorasi
yang di kenal sebagai jamu telah meluas metode pengobatan tradisional oleh para
sejak zaman nenek moyang hingga kini pengobat tradisional di wilayah
dan terus dilestarikan sebagai warisan karesidenan Surakarta dapat disimpulkan
budaya. Selanyutnya dikatakan indonesia sebagai berikut :Untuk mendeteksi
memiliki 30.000 species tanaman dan 940 gangguan kesehatan pada pasien para
species yang diketahui berkasiat sebagai battra menggunakan berbagai metode
obat atau digunakan sebagai bahan obat. antara lain : bertanya keluhan sakit dan
Sedangkan 24 jenis tanaman herba yang riwayat penyakitnya, memeriksa bagian
dipakai daunya tersebut memang memiliki tubuh yang sakit , melihat : (wajah dan
kasiat sebagai obat tradisional yang nyata mata, warna kulit dan gejala ditelapak
karena tanaman tersebut terdaftar dalam tangan), menotok jalan darah di leher,
jenis tanaman obat FOHAI (2011) sebagai menggunakan energi serta melihat secara
obat herbal asli indonsia yang berkhasiat spiritual.dan ada juga battra yang
seperti daun kumis kucing dan sambiloto memeriksa pasien dengan menggunakan
untuk pengobatan DM, seledri dan bantuan alat seperti tensi meter,
pegagan untuk pengobatan hipertensi, termometer, kamera digital dan laptop
sidaguri, anting-anting, kepel dan salam serta alat refleksi dari kayu. didapatkan 2
untuk pengobatan asam urat dan lainya. metode pengobatan yang di pakai para
Juga berbagai jenis daun dari jenis battra untuk mengobati pasien jaitu : a).
tanaman pohon seperti daun salam daun menggunakan ramuan jamu/ herbal dan
mimbo untuk mengobati penyakit DM, b).menggunakan ketrampilan fisik
daun ungu untuk pengobatan ambeyen, seperti : bekam, refleksi totok darah/
daun jati belanda daun kemuning daunjati wajah, boreh terapi, rukyah serta
cina untuk hipertensi dan pengurus badan menggunakan energi illahi. Didapatkan 23
,daun senggugu untuk batuk dan gurah jenis ramuan jamu yang dipakai para
dan lainya. Sedangkan daun dari tanaman battra antara lain : ramuan untuk asam
rambat seperti daun brotowali untuk urat, penurun kolesterol, anti hipertensi,
penyaki DM, daun sirih sebagai pereda diabitus militus, ramuan kesuburan,
nyeri dan anti septik, daun binahong peningkatan stamina, ambeyen, amandel,
penambah nafsu makan, dan lainya juga batu ginjal, sakit kuning ramuan untuk
Indarto, Exprorasi Metode Pengobatan Tradisional 85
kangker dan lainya, sebagian ramuan ada ASPETRI. Sedangkan untuk para battra
kesamaan bahan, sebagian yang lain yang menggunakan pengobatan dengan
bervariasi bahan ramunya.adapun bentuk memakai ketrampilan fisik hendaknya
sediaan ramuan berupa seduan, godokan, dilakukan dengan cara yang hati – hati
sirup, jamu fermentasi, teh , instan, boreh jangan bersifat invasif dan selalu meminta
dan kapsul. Didapatkan 81 Jenis tanaman persetujuan dari pasien atau keluarga
obat yang digunakan para pengobat setiap akan melakukan upaya ketrampilan
tradisional berupa daun dari tanaman fisik. Masing – masing battra yang
jenis herba ada 24 jenis, daun dari menggunakan ramuan jamu/ herbal
tanaman pohon 18 jenis serta daun dari hendaknya memperhatikan tentang
dari tanaman rambat 6 jenis. Selain para komposisi ramuanya agar saling sinergis
battra juga menggunakan tanaman jenis dan mengguatkan, memperhatikan kasiat
rimpang ada 10 jenis, batang tanaman dan dan keamananya, sebaiknya ramuan yang
kulit 6 jenis, bunga dan buah dari tanaman dimiliki bila tidak berasal dari warisan
6 jenis, akar dan ubi 7 jenis serta biji- turun temurun hendaknya disesuikan
bijian. Saran Hendaknya para battra dapat dengan komposisi ramuan yang sudah di
berupaya terus menerus meningkatkan saitifikasi agar kasiat dan keamananya
kemampuan dalam melakukan berbagai terjamin bagi masyarakat. Para battra yang
cara mendetksi gangguan/ penyakit pasien memanfaatkan tanaman yang ada disekitar
karena sebagian battra kurang mendalam lingkunganya, atau ditanam sendiri
dalam mengenal penyakit pasien agar hendaknya diperhatikan kondisi tamanan
tidak terjadi kesalahan memprediksi kesehatan dan kesuburan tanaman,
gangguan/ penyakit pasien, peran dibebaskan dari penggunaan peptisida
pemerintah daerah melakukan pembinaan apapun, tidak menanam atau mengambil
sangat diperlukan karena selama ini belum tanaman yang ada di pinggir jalan, serta
pernah ada pembinaan pengetahuan/ tidak merusak nya. Bila bisa menanam
ketrampilan para battra dari pemerintah sendiri akan lebih baik bila benar- benar
daerah, yang tampak pemerintah melalui memperhatikan perawatan tanaman dan
dinas kesehatan hanya memfasilitasi pengolahan paska panenya serta
perijinan praktek battra. Peran organisasi penyimpanan bahan panen. Membeli
ASPETRI juga diperlukan untuk simplisia lebih baik dengan para penjual
pembinaan pengetahuan dan ketrampilan atau petani yang telah terpercaya bahwa
para battra. Bagi para battra yang benar- benar tidak memakai peptisida.
menngunakan metode pengobatan dengan
jamu hendaknya benar-benar DAFTAR RUJUKAN
memperhatikan kebersihan dan keamanan Arisandi dan Adriyani Y.(2008).Kasiat
sejak dari penyiapan tanaman, pengolahan berbagai tanaman Obat untuk
simplisia, peracikan, pembuatan jamu pengobatan, erka medika, jakarta
sampai penyimpanan, pemakaian serta Republik Indonesia. 2014. Undang
penyajian/ distribusi ke pasien jamu harus Undang Republik Indonesia No. 36
memenuhi kaedah bersih, aman,bermutu Tahun 2014 Tentang tenaga
dan berkasiat. Untuk mencapai hal Kesehatan. Jakarta: Sekertariatan
tersebut juga diperlukan pembinaan dari Negara.
pemerintah daerah dan organisasi profesi
86 Jurnal Terpadu Ilmu Kesehatan, Volume 7, No 1,Mei 2018, hlm 01-100