You are on page 1of 13

ISSN : 1693-9883

Majalah Ilmu Kefarmasian, Vol. VII, No. 3, Desember 2010, 58-70

PENGARUH KOMBINASI
HIDROKSIPROPIL METILSELULOSA-
XANTHAN GUM SEBAGAI MATRIKS PADA
PROFIL PELEPASAN TABLET TEOFILIN LEPAS
TERKENDALI
Iskandarsyah, Sutrio, Dian Hayati
Universitas Indonesia FMIPA Departemen Farmasi

ABSTRACT
Theophylline is a bronchodilator used for the treatment of bronchial asthma and other
respiratory diseases. Theophylline has a narrow therapeutic index (10-20 µg/ml) and
relatively short elimination half-life (6,19 ± 0,031 hours). Causes rapid elimination
rate of theophylline should be given periodically to maintain drug levels in blood for
the desired therapeutic effect can be achieved. The preparation of theophylline con-
trolled release is expected to produce blood concentrations of theophylline in a more
stable.
The physical properties of tablets and drug release from matrix systems are influenced
by the nature of the composition of the matrix. This research, theophylline controlled
release tablets were made by combination of xanthan gum and HPMC as matrix
composition. Combination of HPMC and xanthan gum was supposed to produce
tablets with the required pysical properties and ability to extend the releasing period of
theophylline from matrix system. HPMC-xanthan gum compositions used in formu-
lation were 1:4, 1:1, and 4:1.
Based on the evaluation of the physical properties carried out on the tablet, it was
found out that the three formulas fit the requirements for ideal tablet. The increasing
of xanthan gum concentration in the formula was proportional with the improve-
ment of mass flowability and tablet hardness. Evaluation of the releasing profile of
theophylline from matrix system had been conducted in vitro by dissolution test.
Based on the test, it was found out that all combinations have variation in releasing
profile. The increasing of HPMC concentration in formula will extend the releasing
time of theophylline. The difference in releasing profile of Retaphyl SR® with formula
1, 2, and 3 because of differences in raw materials that form the matrix.
Key words: hydroxypropyl methylcellulose, controlled released tablet, theophylline,
dissolution testing, and xanthan gum.

Corresponding author : E-mail : aya_2803@yahoo.com

58 MAJALAH ILMU KEFARMASIAN


ABSTRAK
Teofilin merupakan bronkodilator yang digunakan untuk mengatasi gangguan asma
dan gangguan pernafasan lainnya. Teofilin memiliki indeks terapi sempit (10-20 µg/
ml) dan waktu paruh eliminasi relatif singkat (6,19 ± 0,031 jam).
Laju eliminasi yang cepat menyebabkan teofilin perlu diberikan secara berkala untuk
mempertahankan kadar obat dalam darah agar efek terapi yang diinginkan dapat
tercapai. Sediaan teofilin lepas terkendali diharapkan dapat menghasilkan konsentrasi
teofilin dalam darah yang lebih terjaga.
Sifat fisik tablet dan pelepasan obat dari sistem matriks dipengaruhi oleh komponen
penyusun matriks. Pada penelitian ini tablet teofilin lepas terkendali dibuat dengan
kombinasi HPMC dan xanthan gum sebagai komponen penyusun matriks. Kombinasi
HPMC dan xanthan gum diharapkan dapat menghasilkan tablet dengan sifat fisik
yang memenuhi persyaratan serta memiliki kemampuan untuk memperlambat
kecepatan pelepasan teofilin dari matriks tablet. Perbandingan HPMC-Xanthan gum
yang digunakan dalam formulasi ini yaitu 1:4, 1:1, dan 4:1.
Berdasarkan evaluasi sifat fisik yang dilakukan terhadap sediaan tablet, diketahui
bahwa ketiga formula memenuhi persyaratan sifat fisik tablet yang ideal. Peningkatan
konsentrasi xanthan gum dalam komposisi formula berbanding lurus dengan
peningkatan sifat alir massa dan kekerasan tablet teofilin. Evaluasi profil pelepasan
obat dari sistem matriks dilakukan secara in vitro melalui uji disolusi. Berdasarkan
hasil uji disolusi diketahui bahwa seluruh kombinasi memiliki profil pelepasan obat
yang berbeda-beda. Peningkatan konsentrasi HPMC memperpanjang waktu pelepasan
teofilin. Perbedaan jumlah pelepasan obat pada sediaan Retaphyl SR® dengan tablet
formula 1, 2, dan 3 dikarenakan perbedaan bahan baku penyusun matriks.
Kata kunci: hidroksipropil metilselulosa, tablet lepas terkendali, teofilin, uji disolusi,
dan xanthan gum.

LATAR BELAKANG hasilkan konsentrasi obat dalam


darah yang lebih stabil dan kadar
Pada umumnya produk obat puncak yang tidak fluktuatif, serta
yang beredar dipasaran merupakan memperkecil efek samping yang
obat konvensional yang dapat di- tidak diinginkan akibat fluktuasi obat
absorpsi dengan cepat dan sempurna. dalam darah. Pada umumnya, obat-
Namun saat ini berbagai modifikasi obat yang dibuat sediaan lepas
produk dikembangkan agar laju terkendali antara lain obat asma,
pelepasan obat dapat dikendalikan obat gagal jantung, dan vitamin.
dengan tujuan untuk mencapai efek Teofilin merupakan bronkodila-
terapi yang diperpanjang, meng- tor yang digunakan untuk mengatasi

Vol. VII, No.3, Desember 2010 59


gangguan asma dan gangguan per- dalam darah konstan untuk jangka
nafasan lainnya. Teofilin memiliki waktu yang lama (4). Untuk mem-
indeks terapi sempit, yaitu 10-20 µg/ perlambat kecepatan pelepasan
ml. Pada pemberian oral, teofilin obat dapat dilakukan dengan
diabsorpsi dengan cepat dan sem- menggunakan suatu metode yang
purna sepanjang saluran cerna dapat mengendalikan pelepasan
dengan waktu paruh absorpsi 0,27 ± obat, seperti matriks dan penyalutan.
0,07 jam dan waktu paruh eliminasi Pada umumnya metode matriks
6,19 ± 0,031 jam. Namun, laju lebih banyak digunakan karena
eliminasi menjadi lebih pendek pada lebih mudah dan sederhana dalam
anak-anak (3,7 jam) dan pada orang proses pembuatan dibandingkan
dewasa perokok. dengan penyalutan, yaitu dengan
Berdasarkan laju eliminasi yang mencampur bahan obat dan bahan
cepat, maka pemberian teofilin perlu matriks secara homogen. Faktor
dikonsumsi secara berulang atau penting yang menentukan meka-
berkala untuk mempertahankan nisme pelepasan obat dalam matriks
kadar obat dalam darah agar efek adalah pemilihan polimer matriks.
terapi yang diinginkan dapat ter- Polimer yang dipilih harus mampu
capai (1). Penggunaan obat secara membentuk gel dengan cepat untuk
berulang dapat mengurangi kenya- mencegah disintegrasi, pelepasan
manan dan kepatuhan pasien dalam obat lebih awal, dan dapat me-
mengkonsumsi obat sehingga pengo- ngontrol erosi matriks secara kon-
batan menjadi kurang efektif. Oleh sisten sepanjang saluran pencer-
karena itu, penggunaan teofilin lepas naan.
terkendali dapat dijadikan pilihan Hidroksipropil metilselulosa
yang tepat. Sediaan teofilin lepas (HPMC) merupakan polimer hidro-
terkendali diindikasikan untuk filik nonionik yang dapat berinteraksi
penderita asma kronik karena gejala dengan air membentuk lapisan gel.
asma ini dapat muncul setiap hari atau Pembentukan gel tersebut dapat
hampir setiap hari. Saluran perna- menghalangi pelepasan obat dari
fasan pada penderita asma kronik sediaan. HPMC memiliki kelebihan
sangat hiperaktif sehingga memer- dalam hal mengendalikan pelepasan
lukan stabilisasi sepanjang waktu. obat, yaitu HPMC dapat membentuk
Dengan pemberian sediaan teofilin lapisan gel bila kontak dengan cairan
lepas terkendali diharapkan kadar sehingga matriks sulit mengalami
teofilin dalam darah tetap terjaga erosi dan obat berdifusi keluar dari
sepanjang waktu. matriks dengan sangat lambat (12,
Sediaan lepas terkendali meru- Anroop, 2010). Namun HPMC memi-
pakan sediaan dengan pelepasan obat liki kekurangan, yaitu sifat alirnya
relatif lambat dan terkontrol se- buruk karena sukar membentuk
hingga dapat menjaga kadar obat aglomerat.

60 MAJALAH ILMU KEFARMASIAN


Dalam penelitian ini, HPMC tester (Electrolab TDT-08L Merck,
dikombinasikan dengan xanthan gum Jerman), spektrofotometer UV-
untuk memperbaiki sifat alir dari visibel 1800 (Shimadzu, Jepang),
HPMC. Xanthan gum merupakan oven, termometer, dan alat-alat gelas
matriks hidrofilik yang mudah yang umum digunakan dalam labo-
terhidrasi karena bersifat mudah ratorium.
larut dalam air, sehingga setelah
kontak dengan medium akan me- Bahan
ngembang dan mengalami erosi (10). Bahan-bahan yang digunakan
Kombinasi HPMC dan xanthan gum dalam penelitian ini, teofilin (Cina),
ini diharapkan dapat memberikan HPMC (Dow Chemical Pacific Ltd.,
sifat-sifat sediaan tablet lepas lambat Jerman), xanthan gum (CP Kelco,
teofilin yang ideal, yaitu memenuhi USA), laktosa monohidrat, magne-
persyaratan fisik tablet dan mampu sium stearat, larutan HCl 37% pro
mempertahankan pelepasan obat analisis (Mallinckrodt, USA), kalium
yang stabil selama waktu tertentu. klorida (Merck, Jerman), kalium
Sebagai pembanding, tablet teofilin hidroksida (Merck, Jerman), kalium
dengan kombinasi HPMC dan dihidrogen fosfat pro analisis
xanthan gum sebagai matriks akan (Merck, Jerman), dan aquadest bebas
dibandingkan dengan sediaan CO2.
teofilin lepas terkendali yang telah
beredar dipasaran. Tablet teofilin Cara Kerja
yang beredar dipasaran saat ini
adalah Rethaphyl SR® (Kimia Farma) Pembuatan Massa Tablet
dan Quibron SR ® (Bristol – Myers Tablet teofilin dengan kombinasi
Squibb). HPMC dan xanthan gum sebagai
matriks dibuat dengan berbagai
METODA PENELITIAN perbandingan konsentrasi. Formulasi
tablet teofilin tersebut dapat dilihat
Alat pada tabel di bawah ini.
Pada penelitian ini menggunakan Massa tablet dibuat dengan cara
alat-alat, timbangan analitik (Shi- mencampurkan teofilin dan bahan
madzu EB–330, Jepang), bulk-tapped matriks (HPMC dan xanthan gum),
density tester (pharmeq 245-2E, In- serta laktosa hingga homogen. Di-
donesia), flowmeter (Erweka GDT), tambahkan aquades ke dalam cam-
mesin pencetak tablet (Erweka puran bahan sambil terus diaduk
AR400, Jerman), pH meter (Eutech sehingga diperoleh massa granul
Instrument pH 510), hardness tester yang homogen. Massa granul basah
(Erweka TBH 28, Jerman), friability diayak dengan ayakan 8 mesh dan
tester (Erweka TAR), jangka sorong dikeringkan dalam oven pada suhu
(Vernier Caliper, China), dissolution 60 oC selama 5 jam. Massa granul

Vol. VII, No.3, Desember 2010 61


Tabel 1. Formulasi tablet teofilin dengan kombinasi HPMC-Xanthan Gum

Jumlah (mg)
Komposisi Formula 1 Formula 2 Formula 3
HPMC:Xanthan Gum HPMC:Xanthan Gum HPMC:Xanthan Gum
(1:4) (1:1) (4:1)
Teofilin 200 200 200
HPMC 30 75 120
Xanthan gum 120 75 30
Laktosa 46 46 46
Mg stearat 4 4 4
Total 400 400 400

kering diayak kembali dengan bentuk, ukuran, warna, aroma bau,


ayakan 16 mesh. Kemudian tam- rasa, bentuk permukaan, konsistensi,
bahkan magnesium stearat dan aduk dan cacat fisik.
hingga homogen. Massa granul
dievaluasi sebelum dicetak menjadi Keseragaman Bobot (2)
tablet dengan ukuran 400 mg, Keseragaman bobot tablet dila-
kemudian dilakukan evaluasi tablet. kukan terhadap dua puluh tablet.
Dua puluh tablet tersebut ditimbang
Evaluasi Massa Tablet (11) lalu dihitung bobot rata-ratanya.
Massa granul dievaluasi untuk Bobot tablet satu persatu juga di-
memastikan bahwa granul massa timbang untuk menghitung penyim-
tablet yang dibuat dengan matriks pangan bobotnya. Penyimpangan
kombinasi hidroksipropil metil- bobot dari masing-masing tablet
selulosa memenuhi syarat massa dapat dihitung dengan rumus
tablet siap cetak. Evaluasi massa penyimpangan.
tablet meliputi uji laju alir granul
yang dinyatakan dalam gram/detik, Keseragaman Ukuran (2)
evaluasi sudut reposa, rasio Hausner Keseragaman ukuran tablet
dan indeks kompresibilitas, serta dilakukan dengan mengukur dia-
pengukuran kelembaban massa meter masing-masing tablet meng-
tablet gunakan jangka sorong. Kesera-
gaman ukuran tablet dipengaruhi
Evaluasi Tablet sifat alir, keseragaman densitas, dan
stabilitas punch pada alat cetak
Penampilan Fisik (5) tablet. Menurut Farmakope Indo-
Evaluasi penampilan fisik dila- nesia III, kecuali dinyatakan lain,
kukan secara visual untuk mengamati diameter tablet tidak lebih dari tiga

62 MAJALAH ILMU KEFARMASIAN


kali dan tidak kurang dari 1 1/3 kali 45, 60, 90, 120, 150, 180, 240, 360, dan
tebal tablet. 480. Sampel diukur serapannya
dengan menggunakan alat spektro-
Kekerasan Tablet (5) fotometer pada panjang gelombang
Alat penguji kekerasan tablet maksimum teofilin. Kemudian
yang digunakan adalah Hardness persentase obat yang terlepas dihi-
tester Erweka. Caranya adalah satu tung dan dibuat profil pelepasannya.
buah tablet diletakkan tegak lurus Profil pelepasan diperoleh dengan
pada alat, kemudian dilihat pada memplot presentase obat yang
tekanan berapa tablet tersebut pecah. dilepaskan terhadap waktu.

Keregasan Tablet (2)


Keregasan tablet merupakan HASIL DAN PEMBAHASAN
parameter kekuatan mekanis tablet.
Keregasan tablet ditentukan dengan Evaluasi granul massa tablet
menggunakan alat friability tester tipe Sudut reposa dipengaruhi oleh
Roche. Sebelumnya dua puluh tablet bentuk dan ukuran partikel. Semakin
dibersihkan dari debu dan ditimbang besar ukuran partikel suatu massa,
lalu masukkan dua puluh tablet maka massa tersebut akan mudah
tersebut ke dalam alat. Lalu alat mengalir dan membentuk sudut
dijalankan dengan kecepatan 25 rpm dengan kemiringan yang rendah.
selama 4 menit (100 kali putaran), Semakin datar sudut yang dihasilkan
tablet dibersihkan dari debu kemu- menandakan bahwa sudut yang
dian ditimbang kembali. Selisih berat dihasilkan semakin kecil. Suatu massa
sebelum dan sesudah perlakuan memiliki sifat alir yang baik jika sudut
dihitung. Tablet tersebut dinyatakan istirahat yang dihasilkan 31°-35° dan
memenuhi persyaratan jika kehi- sifat alir yang tergolong istimewa jika
langan berat tidak lebih dari 1%. sudut istirahat yang dihasilkan 25o-
30oC (11). Seluruh massa granul, baik
Uji Pelepasan Obat pada formula 1, 2, dan 3, memiliki
Uji dilakukan menggunakan alat sudut reposa yang bersifat istimewa,
uji disolusi aparatus 1 (tipe keranjang) yaitu masing-masing sebesar 28,0°;
pada suhu 37o ± 0,5oC dengan kece- 30,96°; dan 28,81°.
patan 100 rpm selama 8 jam. Uji Indeks kompresibilitas granul
disolusi dilakukan pada media 900 ml dilakukan dengan tujuan menentukan
larutan dapar klorida pH 1,2 selama sifat massa granul yang stabil dan
2 jam pertama dan kemudian dilan- kompak bila diberi tekanan. Nilai
jutkan pada medium 900 ml larutan indeks kompresibilitas massa granul
dapar fosfat pH 7,2 selama 6 jam dari tiap formula menunjukkan hasil
berikutnya. Cairan sampel diambil yang baik. Indeks kompresibilitas
sebanyak 10 ml pada menit ke-15, 30, formula 1, 2, dan 3 berkisar antara

Vol. VII, No.3, Desember 2010 63


Tabel 2. Evaluasi massa tablet

Parameter Formula 1 Formula 2 Formula 3


o
Sudut Reposa ( ) 28,0 30,96 28,81
Rasio Hausner 0,90 0,92 0,95
Indeks Kompresibilitas (%) 10,0 8,33 5,0
Laju Alir (gram/detik) 4,20 3,51 3,21
Kadar Air (%) 3,50 4,66 4,99

5,0-10,0 % yang termasuk ke dalam Evaluasi Tablet


kategori istimewa dan laju alirnya Tablet yang diperoleh berbentuk
berkisar antara 3,21-4,20 gram/detik. bulat pipih dengan kedua permukaan
Hal ini dapat dilihat pada Tabel 2. yang rata dan tekstur pemukaannya
Karakteristik granul sangat mempe- halus. Warna tablet pada tiap for-
ngaruhi karakteristik tablet yang mula sama, yaitu berwarna putih. Uji
dihasilkan. Granul dengan sifat alir keseragaman bobot memperlihatkan
yang baik akan mudah mengalir saat bahwa tablet dari semua formula
proses pencetakan berlangsung memenuhi persyaratan Farmakope
sehingga diperoleh bobot dan ukuran Indonesia, yaitu tidak ada dua tab-
tablet yang seragam. Pada Tabel 2 let yang bobotnya menyimpang lebih
menunjukkan bahwa semakin ba- dari 5% dari bobot rata-rata tablet
nyak jumlah xanthan gum menyebab- dan tidak ada satu tablet pun yang
kan laju alir granul semakin baik. Hal bobotnya menyimpang lebih dari
tersebut terlihat pada formula 1, 10%.
dimana jumlah xanthan gum lebih Keseragaman ukuran tablet me-
banyak dibandingkan formula lain, nunjukkan hasil yang baik untuk
memiliki standar deviasi terkecil pada seluruh formula. Tablet dari seluruh
keseragaman bobot dan ukuran formula memiliki diameter yang
dibandingkan dengan formula 2 dan sama, yaitu 1,082 cm dengan kete-
formula 3. Besarnya nilai standar balan berkisar antara 0,390-0,398 cm.
deviasi keseragaman bobot dan ke- Tablet pada semua formula meme-
seragaman ukuran tiap formula dapat nuhi keseragaman ukuran yang telah
dilihat pada Lampiran 1 dan 2. disyaratkan dalam Farmakope Indo-
Berdasarkan hasil yang ditun- nesia, yaitu diameter tablet tidak
jukkan pada Gambar 4.4, terlihat kurang dari 1 1/3 dan tidak lebih dari
bahwa semua granul yang dihasilkan 3 kali tebal tablet.
memenuhi persyaratan kadar air siap Nilai keregasan tablet semua for-
cetak, yaitu 3-5 %. Kadar air tertinggi mula memenuhi persyaratan, dimana
pada granul terdapat pada formula kehilangan bobot dua puluh tablet
3 yaitu 4,99% dan terendah pada for- yang diujikan tidak lebih dari 1%.
mula 1 yaitu 3,5%. Formula yang memiliki nilai keke-

64 MAJALAH ILMU KEFARMASIAN


Tabel 3. Hasil evaluasi fisik tablet

Hasil
No. Parameter uji
Formula 1 Formula 2 Formula 3
1 Penampilan :
Bentuk bulat datar bulat datar bulat datar
Warna putih putih putih
Permukaan licin licin licin
2 Keseragaman bobot: 399,40 ± 1,23 399,10 ± 1,48 396,80 ± 1,61
3 Keseragaman ukuran:
Diameter (cm) 1,082 1,082 1,082
Tebal (cm) 0,396 ± 0,001 0,394 ± 0,002 0,395 ± 0.002
4 Kekerasan (kP) 12,17 ± 0,95 11,94 ± 0,75 10,65 ± 1,01
5 Keregasan (%) 0,28 0,33 0,37

rasan paling rendah dan paling regas dium, yaitu dapar klorida pH 1,2
adalah formula 3. Sebaliknya, for- selama 2 jam yang dimaksudkan
mula yang memiliki nilai kekerasan untuk mewakili cairan lambung dan
paling tinggi dan paling rendah nilai medium kedua adalah dapar fosfat
keregasannya adalah formula 1 yang pH 7,2 selama 6 jam untuk mewakili
mengandung xanthan gum lebih cairan usus.
bayak dibandingkan HPMC. Hal ini Hasil uji pelepasan obat yang
dikarenakan xanthan gum memiliki dilakukan pada tiap formula dengan
daya rekat yang sangat tinggi se- menggunakan 3 tablet sebagai sampel
hingga tablet yang dihasilkan sema- triplo. Pelepasan obat tercepat terjadi
kin keras. pada sediaan Retaphyl ® , yaitu
sebesar 94,72% teofilin telah dilepas-
Uji Pelepasan Obat kan selama 6 jam. Namun pelepasan
Uji pelepasan obat tidak hanya obat terlama sebesar 36,93% teofilin
dilakukan pada formula tablet dalam waktu 6 jam dimiliki oleh for-
teofilin dengan kombinasi HPMC dan mula 3, yaitu tablet dengan matriks
xanthan gum sebagai matriks, tetapi HPMC dan xanthan gum (4:1).
juga pada sediaan teofilin yang Hasil profil pelepasan teofilin
sedang beredar dipasaran, yaitu dapat dilihat pada gambar 1. Ber-
Retaphyl SR®. Hal ini dilakukan untuk dasarkan data yang ditunjukkan pada
membandingkan profil pelepasan gambar 1 dan gambar 2, formula 1
obat dari sediaan Retaphyl SR® dan memiliki profil pelepasan obat ter-
tablet teofilin dengan kombinasi besar dibandingkan dengan formula
HPMC dan xanthan gum. Uji pele- 2 dan formula 3, yaitu 56,21% dalam
pasan obat menggunakan dua me- waktu 6 jam. Formula 1 merupakan

Vol. VII, No.3, Desember 2010 65


Gambar 1. Profil Pelepasan Tablet Teofilin

Gambar 2. Jumlah Teofilin Terdisolusi

66 MAJALAH ILMU KEFARMASIAN


formula dengan kandungan HPMC luar dari matriks berjalan sangat
lebih sedikit daripada xanthan gum lambat.
(1:4). Xanthan gum merupakan Berdasarkan hasil uji pelepasan
matriks hidrofilik yang mudah obat, dapat diketahui mekanisme
terhidrasi karena bersifat larut dalam pelepasan obat dari sediaan. Data pe-
air sehingga setelah kontak dengan lepasan obat yang diperoleh dima-
medium akan mengembang dan sukkan ke dalam persamaan orde
mengalami erosi hebat. Mekanisme nol, persamaan orde satu, persamaan
pelepasan teofilin dari matriks yang Higuchi, dan persamaan Korsmeyer-
bersifat hidrofilik ditentukan oleh Peppas.
erosi lapisan gel. Sedangkan formula Pelepasan obat yang mengikuti
3 dengan kandungan HPMC lebih kinetika orde nol memiliki kecepatan
banyak daripada xanthan gum (4:1) pelepasan obat yang tidak tergan-
memiliki pelepasan obat lebih sedikit tung pada konsentrasi obat dalam
dibandingkan dengan formula 1, sediaan. Sedangkan pelepasan obat
yaitu sebesar 36,93%. Hal ini dise- yang mengikuti kinetika orde satu
babkan HPMC merupakan bahan menunjukkan kecepatan pelepasan
matriks yang memiliki viskositas obat bergantung pada konsentrasi
tinggi sehingga lapisan gel yang obat dalam sediaan. Model Higuchi
terbentuk relatif sulit terkikis oleh menggambarkan pelepasan obat dari
pelarut (matriks sulit mengalami matriks bergantung pada akar waktu
erosi), sehingga difusi teofilin ke- didasarkan difusi fickian (6, 8).

Tabel 4. Kinetika pelepasan Teofilin

Kinetika pelepasan obat


Formula Parameter
Orde Nol Orde Satu Higuchi Korsmeyer-Peppas
r 0,9533 0,8761 0,9918 0,9930
Difusi
1 k 0,0005 0,0031 0,0127 0,0300
(n < 0,45)
n - 0,3810
r 0,9719 0,9027 0,9879 0,9960
Difusi dan Erosi
2 k 0,0006 0,0057 0,0129 0,0040
(0,45 < n < 0,89)
n 0,6900
r 0,9945 0,9361 0,9733 0,9930
Difusi dan Erosi
3 k 0,0005 0,0058 0,0102 0,0030
(0,45 < n < 0,89)
n 0,6730
r 0,9815 0,9184 0,9917 0,9940
Difusi dan Erosi
Retaphyl® k 0,0009 0,0058 0,0197 0,0060
(0,45 < n < 0,89)
n 0,6840
Keterangan:
r = regresi linear k = konstanta pelepasan obat n = nilai eksponen

Vol. VII, No.3, Desember 2010 67


Berdasarkan nilai koefisien yang mengindikasikan kinetika
korelasi tertinggi pada tabel 4, ter- pelepasan berjalan melalui orde nol
lihat bahwa tablet pada formula 1, 2, dan mekanismenya dinamakan
dan sediaan Retaphyl SR® mengikuti sebagai Case-II transport. Kinetika
kinetika persamaan Higuchi. Sedang- orde nol menggambarkan pelepasan
kan pada formula 3 mengikuti kine- obat akibat erosi polimer matriks
tika persamaan orde nol, dimana (7,9). Berdasarkan hasil yang ditam-
pelepasan obat dari sediaan tidak pilkan pada Tabel 4, diketahui meka-
bergantung pada konsentrasi obat nisme pelepasan obat pada formula
dan selalu konstan dari waktu ke 1 memiliki nilai n < 0,45 yang me-
waktu. nunjukkan bahwa pelepasan obat
Untuk mengetahui mekanisme mengikuti mekanisme difusi Fickian.
pelepasan obat, data hasil pelepasan Sedangkan pada formula 2 dan 3
obat dimasukkan ke dalam persa- dengan nilai n berada pada rentang
maan Korsmeyer-Peppas. Hal yang 0,45 < n < 0,89 yang berarti pelepasan
perlu diperhatikan dalam persamaan obatnya mengikuti mekanisme difusi
ini adalah nilai n (eksponen pele- non-Fickian yang menggambarkan
pasan) yang menggambarkan meka- pelepasan obat dikendalikan ga-
nisme pelepasan obat. Untuk tablet bungan mekanisme difusi dan erosi.
dengan matriks silindris, jika nilai n Berdasarkan jumlah obat yang
< 0,45 maka pelepasan zat aktif terjadi dilepaskan selama 6 jam, dapat
berdasarkan mekanisme difusi diperkirakan interval pemberian
Fickian, dan jika nilai 0,45 < n < 0,89 obat. Interval pemberian obat tiap
berarti mekanisme pelepasan zat formula dapat dilihat pada Tabel 5.
aktif terjadi berdasarkan difusi non- Formula 2 dan 3 mampu melepaskan
Fickian. Mekanisme non-Fickian teofilin lebih lama (24 jam) diban-
menggambarkan pelepasan obat yang dingkan dengan formula 1 dan
dikendalikan melalui gabungan Retaphyl SR®. Namun, pada formula
mekanisme difusi dan erosi. Nilai n 3 memiliki nilai standar deviasi yang
> 0,89 menunjukkan kecepatan pele- cukup besar. Oleh karena itu, for-
pasan obat tidak tergantung waktu mula 3 belum dapat dikatakan se-

Tabel 5. Jumlah obat yang terdisolusi selama 6 jam dan interval pemberian
perdosis pemberian obat

Formula Jumlah obat terdisolusi Nilai Q Interval


selama 6 jam (%) Pemberian Obat
1 56,21 ± 8,64 Q0,5 12 jam
2 40,68 ± 1,24 Q0,25 24 jam
3 36,93 ± 14,03 Q0,25 24 jam
Retaphyl® 94,72 ± 1,76 Q1,0 6 jam

68 MAJALAH ILMU KEFARMASIAN


bagai formula terbaik meskipun massa tablet teofilin dan mening-
pelepasannya mengikuti persamaan katkan kekerasan tablet teofilin.
orde nol. Kombinasi HPMC dan xanthan
Pada tabel 5 memperlihatkan gum dapat memperlambat kecepatan
adanya perbedaan jumlah pelepasan pelepasan teofilin dari matriks
obat selama 6 jam antara sediaan sehingga dapat digunakan dalam
Retaphyl SR® dengan tablet formula formulasi sediaan lepas terkendali.
1, 2, dan 3 yang cukup signifikan. Peningkatan konsentrasi HPMC
Perbedaan jumlah pelepasan obat ini yang digunakan mengakibatkan
dikarenakan perbedaan bahan baku teofilin yang dilepaskan semakin
penyusun matriks. Ditinjau dari segi lama.
harga bahan baku, HPMC dan Perbedaan jumlah pelepasan obat
xanthan gum relatif mahal. Harga pada sediaan Retaphyl SR® dengan
bahan baku dapat mempengaruhi tablet formula 1, 2, dan 3 dikarena-
kualitas matriks menahan pelepasan kan perbedaan bahan baku penyusun
obat dari sediaan. matriks.
Dengan memperhatikan evaluasi
terhadap ketiga formula tablet, dapat DAFTAR PUSTAKA
disimpulkan bahwa xanthan gum
merupakan faktor yang berpengaruh 1) Das S.K., In vitro dissolution pro-
sangat dominan dalam meningkatkan file of theophylline loaded ethyl
kekerasan tablet teofilin. Berdasar- cellulose microspheres prepared
kan hasil uji pelepasan tablet teofilin, by emulsification solvent evapo-
kombinasi HPMC dan xanthan gum ration, Drug Development and In-
dapat memperlambat kecepatan dustrial Pharmacy, volume 17 No.
pelepasan teofilin dari matriks 8, 2521-2528.
sehingga dapat digunakan dalam 2) Departemen Kesehatan Repubik
formulasi sediaan lepas terkendali. Indonesia, 1979, Farmakope Indo-
Peningkatan konsentrasi HPMC yang nesia edisi III, Jakarta: Depar-
digunakan mengakibatkan teofilin temen Kesehatan Republik Indo-
yang dilepaskan semakin lama. nesia.
Perbedaan jumlah pelepasan obat 3) Departemen Kesehatan Repubik
pada sediaan Retaphyl SR® dengan Indonesia, 1995, Farmakope Indo-
tablet formula 1, 2, dan 3 dikarena- nesia edisi IV, Jakarta: Depar-
kan perbedaan bahan baku penyusun temen Kesehatan Republik Indo-
matriks. nesia, 1022-1029.
4) Krowczynski, L.,1987, Extended
KESIMPULAN Release Dosage Forms. Boca Raton:
CRC Press, 39.
Peningkatan konsentrasi xanthan 5) Lachman L, Lieberman HA,
gum dapat meningkatkan sifat alir Kanig JL., 1986, The Theory and

Vol. VII, No.3, Desember 2010 69


Practice of Industrial Pharmacy, 3rd 9) Siepmann, J. and Peppas, N.A.,
edition. Philadelphia: Lea and 2001, Modelling of drug release
Febiger. from delivery systems based
6) Mathew, S.T. and Devi, S.G., hydroxypropil methylcellulose -
2007, Formulation and evalua- HPMC, Advanced Drug Delivery
tion of ketorolac Tromethamine- Reviews, 48, 146.
loaded albumin microspheres for 10) Siswanto, Agus, dan Sri Sulih-
potential intramuscular adminis- tyowati, 2006, Optimasi formula
tration, AAPS PharmSciTech. 8(1): sediaan tablet lepas lambat
Artikel 14. teofilin dengan bahan matriks
7) Merchant, H. A., Haris M. S., HPMC, Na CMC, dan xanthan
Jaweia T., and Rabia I. Y., 2006, gum, Majalah Farmasi Indonesia,
Once-daily tablet formulation 143-148.
and in vitro release evaluation of 11) The USP Convention Inc., 2007,
cefpodoxime using hydroxy- The National Formulary Volume
propil methylcellulose: A Tech- 30. The United States Pharmaco-
nical Note. AAPS PharmSciTech; poeia XXX. Rockville.
7(3) Artikel 78. 3-5. 12) Tiwari, Sandip B., Rajabi-
8) Prabakaran, D., Singh, P., Kana- Siahboomi, Ali R., 2009, Applica-
ujia, P. and Vyas, S.P., 2003, Ef- tions of complementary poly-
fect of hydrophilic polymer on mers in HPMC hydrophilic ex-
the release of diltiazem hydro- tended release matrices, Drug
chloride from elementary os- Delivery Technology, July/August,
motic pumps, International Jour- Volume 9 No 7, 20-27.
nal of Pharmaceutics, 173-179.

70 MAJALAH ILMU KEFARMASIAN

You might also like