Professional Documents
Culture Documents
Phytochemical and Anthelmintic Activity Against Chicken Tapeworm of Painted Nettle (Coleus Blumei. Benth) Varieties in Vitro
Phytochemical and Anthelmintic Activity Against Chicken Tapeworm of Painted Nettle (Coleus Blumei. Benth) Varieties in Vitro
ABSTRACT
Background: The miana (painted nettle) leaves has been known for its capacity to heal the disease caused by worm. There
were varieties of miana which marked by the different color. The study on the Phytochemical compound of (Coleus blumei.
benth) leave juice of four painted nettle varieties and their anthelmintic activity against chicken tapeworm then were
conducted.
Methods: Leave of four painted nettle varieties were collected and juiced. Phytochemical analysis was carried out to
determine the chemical compound of secondary metabolites. Anthelmintic activity was evaluated with an assay using
chicken tapeworm in a serial microplate dilution method containing serial concentration of painted nettle juice. The
observation was conducted on the time of the tape worm dead.
Result: The result of phytochemistry analysis showed that Coleus leaves consisted of flavonoid, steroid, tannin and saponin.
There were not differences of phytochemical compound among four leaves juices of four miana painted nettle varieties. The
leave juices of painted nettle showed have strong anthelmintic activity. Although painted nettle varieties which have dark
leave could kill in the shortest however there was not significant difference with other varieties.
Key word : Coleus blumei , varieties of miana, phytochemical, anthelmintic, chicken tapeworm
Fitokimia dan Aktivitas Anthelmintika terhadap Cacing Pita Ayam dari beberapa Varietas Miana (Coleus blumei .
benth) secara In Vitro
ABSTRAK
Latar Belakang: Di dunia pengobatan tradisional daun miana ini biasa digunakan untuk mengatasi cacingan. Namun jenis
varietas miana yang digunakan baik untuk pengobatan tradisional dan penelitian diatas tidak diketahui, padahal terdapat
banyak varietas tanaman miana. Telah dilakukan penelitian untuk mengetahui kandungan metabolit sekunder sari daun
beberapa varietas miana (Coleus blumei. benth) dan aktivitas anthelmintiknya terhadap cacing pita pada ayam.
Metode: Daun miana dikoleksi dari empat varietas miana, kemudian dibuat sari daun dengan menggunakan juicer. Setiap
sari daun miana diuji fitokimia untuk mengetahui kandungan golongan metabolit sekunder. Aktivitas anthelmintik ekstrak
daun miana diamati dengan melihat waktu kematian cacing dalam serial konsentrasi sari miana. Pengamatan terhadap
kematian cacing dilakukan mulai setengah jam pertama dilanjutkan setiap jam selama 24 jam.
Hasil: Hasil penapisan fitokimia dari sari daun miana menunjukan terdapat senyawa golongan flavonoid, steroid, tanin dan
saponin. Tidak ada perbedaan kandungan fitokimia antar varietas tanaman miana. Sari daun miana memiliki aktivitas
anthelmintik yang kuat. Walaupun varietas miana dengan warna daun lebih gelap (Varietas 1 dan 2) mampu membunuh
cacing lebih cepat, akan tetapi secara statistik tidak berbeda nyata.
Kata kunci : Coleus blumei, varietas miana, fitokimia, anthelmintika, cacing pita ayam
17
Ridwan dan Ayunina Jurnal Protein
18
Vol.14.No.1.Th.2007 Fitokimia dan Aktivitas Anthelmintika Varietas Miana (Coleus blumei)
lubang cawan mikrotitrasi diisi 5 ekor cacing pita. alkaloid, triterpenoid dan kuinon, tetapi kaya
Pengamatan terhadap kematian cacing dilakukan dengan senyawa metabolit sekunder berupa
mulai setengah jam pertama dilanjutkan setiap jam flavonoid, sterorid dan tannin. Semua sampel
selama 24 jam. Pengujian ini dilakukan dalam 3 kali daun dari keempat varietas miana mengandung
ulangan. golongan senyawa metabolit sekunder yang
sama. Perbedaan hanya terdapat pada
Analisis Data. kandungan saponin dimana varietas 1 memiliki
Semua data kuantitatif dianalisis secara statistik. kadar golongan saponin yang sangat tinggi
Untuk mengetahui perbedaan pengaruh perbedaan dibandingkan varietas lainnya.
perlakuan dilakukan sidik ragam dan dilanjutkan
dengan uji rataan berganda dengan metode Duncan Pembahasan
(steel dan Torrie, 1990). Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian
He et al 8 yang telah membuktikan bahwa sari daun
HASIL DAN PEMBAHASAN miana memiliki aktivitas anthelmintika terhadap
cacing pita pada mencit. Penelitian ini menunjukan
Hasil bahwa sari daun Miana memiliki aktivitas
1. Aktivitas anthelmintik sari daun miana anthelmintika selain terhadap cacing pita pada
invitro. mencit juga memiliki aktivitas terhadap cacing pita
Hasil pengujian aktivitas anthelmintik ayam. Daun Miana mengandung golongan senyawa
secara in vitro dapat dilihat pada Tabel 1. flavonoid yang memberi andil dalam penampakan
Sediaan sari Miana dari berbagai varietas warna daun dan juga kaya dengan steroid. Menurut
memiliki aktivitas anthelmintika yang kuat De Padua4, daun miana memiliki kandungan
terhadap cacing pita ayam. Aktivitas anthelmintik senyawa steroid yang tinggi berupa campuran sterol
dapat dilihat dari waktu kematian cacing yang terdiri dari 4 sterol dengan sitosterol dan
lebih cepat pada cacing yang direndam dalam sari stigmasterol sebagai komponen utama. Penapisan
miana dan antelmintika sinetis (sediaan fitokimia menunjukan daun miana dari keempat
albendazole) dibanding dengan kontrol NaCl varietas miana kaya dengan senyawa metabolit
fisiologis (P<0.05). Aktivitas antelmintika sekunder berupa flavonoid, sterorid dan tanin.
varietas miana lebih rendah dibandingkan dengan Diduga senyawa golongan falvonoid dan steroid
kontrol albendazole (P<0.05), kecuali untuk inilah yang memiliki aktivitas anthelmintika
konsentrasi sari daun miana 100 %. Varietas terhadap cacing pita.
miana yang diuji memiliki aktivitas antelmintika Flavonoid merupakan kelompok fenol yang
yang sama kuat, hal ini ditunjukan dengan waktu terbesar yang ditemukan dialam1. Fenol bersifat
kematian yang tidak berbeda nyata antar varietas germisidal karena dalam konsentrasi tinggi
(P>0.05), kecuali pada konsentrasi paling rendah menyebabkan koagulasi dan presipitasi protein
varietas 1 memiliki aktivitas yang lebih tinggi sedangkan dalam konsentrasi rendah menyebabkan
dibandingkan varietas lainnya (P<0.05). Kekuatan denaturasi protein tanpa koagulasi5. Fenol sangat
aktivitas anthelmintika dari sari daun Miana mudah diserap melalui jaringan bahkan melalui
mengalami penurunan seiring dengan penurunan kulit sekalipun, masuk aliran darah dan dikeluarkan
konsentrasi miana (P<0.05) melalui ginjal bersama urine. Bagian luar tubuh
cacing pita terdiri dari tegumen yang kaya dengan
2. Penapisan fitokimia sari daun miana. mikrovili dan berfungsi untuk penyerapan makanan.
Penapisan fitokimia terhadap sampel daun Akibatnya fenol yang berkontak dengan tubuh
miana digunakan untuk mengetahui jenis cacing pita, akan cepat diserap dan menyebabkan
golongan senyawa metabolit sekunder yang denaturasi protein dalam jaringan cacing
terkandung dalam setiap bahan yang diuji. Hasil menyebabkan kematian cacing. Secara sistemik ,
Penapisan fitokimia daun Miana pada Tabel 2. fenol merangsang susunan syaraf pusat (SSP) dan
Hasil penapisan fitokimia menunjukkan daun menyebabkan kelumpuhan karena kejang otot 5 .
miana tidak memiliki senyawa metabolit sekunder
19
Ridwan dan Ayunina Jurnal Protein
20