You are on page 1of 11

JURNAL RISET MANAJEMEN DWI NOVITASARI & FIDIASTUTI

Vol. 5, No. 1, Januari 2018, 32 - 42

KESIAPAN DINAS KOMUNIKASI, INFORMATIKA DAN


PERSANDIAN KOTA YOGYAKARTA DALAM MENDUKUNG
IMPLEMENTASI SMART CITY DI PEMERINTAH KOTA
YOGYAKARTA

Suciati Sah
Alumni Program Magister Manajemen STIE Widya Wiwaha Yogyakarta
Suhartono
Prodi Magister Manajemen STIE Widya Wiwaha Yogyakarta
Email: avicenasuhartono@yahoo.co.id

Abstract
Dinas Komunikasi, Informasi, dan Persandian Yogyakarta is a combination of 3
assignments used to be handled by 4 different divisions : (1) Telematics and
Information Technology, (2) Promotion, Publication, and Public Relation, (3) Coding,
and (4) Sectorial Statistics. The merging of those 4 divisions weren’t followed by
addition of resources. All human resources, equipment, and technical rules used are
those already available at the time. Based on Yogyakarta’s Mayor’s Rules number
79 year 2016 about Organization Structure, Position, Duties, Function, and Working
Procedures of Dinas Komunikasi, Informasi, dan Persandian Yogyakarta, the duty
of Dinas Komunikasi, Informasi, dan Persandian is to carry out regional government
matters based on the principle of regional autonomy in communication, information,
coding, and statistics area. Dinas Komunikasi, Informasi, dan Persandian Yogyakarta
must have some strategies in order to carry out its duties and functions, especially
to support the acceleration of implementation of smart city for Yogyakarta City
Government. Some matters that need to be prepared in order to support the program
are (1) Human Resources who are competent in information technology (e-skills)
and implementation of electronic based services concepts, (2) Infrastructures of
communication and information technology which include infrastructures for network
& data centre, information system, and data integration & integrated application
development.

Keywords: Smart City, E-Readinnes, Dinas Komunikasi, Informasi, dan Persandian


Yogyakarta

PENDAHULUAN
Dinas Komunikasi Informatika dan Susunan Perangkat Daerah Kota
Persandian Kota Yogyakarta merupakan Yogyakarta. Dinas Komunikasi Informatika
Organisasi Perangkat Daerah yang baru di dan Persandian Kota Yogyakarta adalah
bentuk pada bulan Januari 2017 gabungan dari 3 ketugasan yang dulunya
berdasarkan Peraturan Daerah nomor 5 dilaksanakan oleh 4 Bagian, yaitu : (1)
tahun 2016 tentang Pembentukan dan Urusan dibidang Teknologi Informasi dan

32 JURNAL RISET MANAJEMEN, Vol. 5 No. 1 (Januari 2018)


SUCIATI SAH & SUHARTONO

Telematika. (2) Urusan dibidang Promosi, menjadi kekuatan (strengths) dan ancaman
Publikasi dan Kehumasan. (3) Urusan (threats) menjadi peluang (opportunities)
dibidang Persandian. (4) Urusan statistik sehingga idaman menjadi smart city bisa
sektoral . Penggabungan keempat urusan tercapai.
tersebut tidak diikuti dengan penambahan
sumber daya, baik sumber daya manusia, RERANGKA TEORITIS YANG DIPAKAI
peralatan kerja dan aturan-aturan teknis, DAN HIPOTESIS
semua masih menggunakan sumber daya Beberapa hasil penelitian terdahulu yang
yang dimiliki pada saat itu. Sesuai dengan bisa disampaikan adalah sebagai berikut
Peraturan Walikota Yogyakarta nomor 79 1. Penelitian Billie E Bitjoli, Yaulie D.Y.
tahun 2016 tentang Susunan Organisasi, Rindengan, Stanley D.S. Karouw (2017),
Kedudukan, Tugas, Fungsi dan Tata Kerja dengan judul Analisa Kesiapan Kota
Dinas Komunikasi Informatika dan Cerdas (Studi Kasus: Pemerintah Kota
persandian Kota Yogyakarta, tugas Dinas Manado),
Komunikasi Informatika dan Persandian
2. Penelitian Wiwin Purnomowati dan
Kota Yogyakarta adalah melaksanakan
Ismini (2014) dengan judul Konsep
urusan pemerintahan daerah berdasarkan
Smart City dan Pengembangan
asas otonomi Daerah di bidang
Pariwisata Di Kota Malang
komunikasi, informatika, persandian dan
statistik Sebagai organisasi pengampu 3. Penelitian Dalies Muqhita, Sri
pengembangan teknologi informasi, maka Handayaningsih (2013), dengan judul E-
Dinas Komunikasi Informatika dan Readiness Pembuatan Model Sistem
Persandian Kota Yogyakarta harus memiliki M-Government (Studi Kasus
strategi dalam melaksanakan tugas, pokok Pemerintah Kota Yogyakarta
dan fungsinya, terutama dalam mendukung 4. Penelitian Paminto Agung Christianto,
percepatan implementasi smart city (kota Siti Nuhayati, Mujiyono, dkk (2016) yang
cerdas) pada Pemerintah Kota Yogyakarta. berjudul “Kesiapan Kota Pekalongan
Beberapa hal yang perlu dipersiapkan Menuju Smart City”.
adalah (1). tingkat kesiapan sumber daya
Dari beberapa penelitian terdahulu
manusia pada Dinas Komunikasi,
dengan pembahasan yang hampir sama
Informatika dan Persandian Kota Yogyakarta
dapat disimpulkan bahwa kesiapan
dalam mendukung implementasi smart city
pemerintah daerah maupun masyarakat
di Pemerintah Kota Yogyakarta. (2) Tingkat
dalam implementasi smart city meliputi :
kesiapan Infrastruktur Teknologi Informasi
dan Komunikasi (TIK) di Pemerintah Kota 1. Kesiapan kebijakan yang dituangkan
Yogyakarta, meliputi :Jaringan internet dan dalam rodmap dan Rencana
intranet Pemerintah Kota Yogyakarta. Pebangunan Jangka Menengah Daerah
Pangkalan data ( Data center ) , Infrastuktur (RJMD) sehingga pengembangan dan
Sistem Informasi di Pemerintah Kota implementasi smart city menjadi
Yogyakarta dan Aplikasi Layanan terarah.
masyarakat. Tujuan dari penelitian ini 2. Untuk mewujudkan kota cerdas tidak
adalah menawarkan langkah-langkah akan bisa dicapai dalam waktu yang
pemecahan persoalan dalam implementasi singkat atau hanya dibebankan pada
smart city di Pemerintah Kota Yogyakarta satu/dua SKPD saja, namun menjadi
khususnya dibidang Teknologi Informasi (TI) tanggungjawab bersama semua
yaitu mengubah kelemahan (weaknesses) SKPD.

JURNAL RISET MANAJEMEN, Vol. 5 No. 1 (Januari 2018) 33


KESIAPAN DINAS KOMUNIKASI, INFORMATIKA DAN PERSANDIAN KOTA YOGYAKARTA
DALAM MENDUKUNG IMPLEMENTASI SMART CITY DI PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA

3. Kesiapan sumber daya manusia pada logika yang dapat memaksimalkan


aparatur pemerintah baik secara kekuatan (Strengths) dan peluang (Oppor-
kuantitas , kualitas dan kreatifitas dalam tunities), namun secara bersamaan dapat
bidang Teknologi Informasi. meminimalkan kelemahan (Weaknesses)
4. Kesiapan sumber daya masyarakat dan ancaman (Threats).
dalam mendukung keberhasilan Terdapat 2 (dua) faktor pokok yang akan
implementasi smart city. mempengaruhi keempat komponen dasar
5. Kesiapan infrastruktur teknologi pada analisis SWOT yaitu:
informasi yang kuat baik infrastruktur 1. Faktor Internal (Strength dan Weak-
jaringan informasi maupun insfrastruktur ness)
system informasi.
Untuk faktor internal atau faktor yang
6. Smart City dapat terwujud apabila ada berasal dari dalam terdiri dari dua poin, yaitu
koordinasi dari beberapa pihak yang kekuatan dan kelemahan. Keduanya akan
meliputi A-B-C-G, yaitu: Academician berdampak lebih baik dalam sebuah
(akademisi), Business (bisnis), Com- penelitian ketika kekuatan lebih besar
mercial (komersil), dan Government dibandingkan kelemahan. Dengan demikian
(pemerintah). kekuatan internal yang maksimum jelas
akan memberikan hasil penelitian yang jauh
METODE PENELITIAN lebih baik. Adapun bagian bagian dari faktor
Berdasarkan pertanyaan penelitian, internal itu sendiri ialah:
maka metode penelitian yang digunakan a. Sumber daya yang dimiliki
adalah menggunakan analisis SWOT. b. Keuangan atau financial
Analisis SWOT merupakan suatu teknik
c. Kelebihan atau kelemahan internal
perencanaan strategi yang bermanfaat
organisasi
untuk mengevaluasi kekuatan (strength)
dan kelemahan (weakness), peluang d. Pengalaman-pengalaman organisasi
(opportunities), dan ancaman (threats) sebelumnya (baik yang berhasil
dalam suatu proyek, baik yang sedang maupun yang gagal)
berlangsung maupun dalam perencanaan
2. Faktor Eksternal (Opportunities dan
baru. Analisis SW OT pertama kali
Threats)
diperkenalkan oleh Albert S Humphrey pada
tahun 1960-an dalam memimpin proyek Ini merupakan faktor dari luar entitas, di
riset di Stanford Research Institute yang mana faktor ini tidak secara langsung
menggunakan data dari perusahaan- terlibat pada apa yang sedang diteliti dan
perusahaan Fortune 500. Analisis terdiri dari 2 poin yaitu ancaman dan
SWOT bertujuan untuk mengidentifikasi peluang. Adanya peluang serta ancaman
berbagai faktor secara sistematis untuk ini tentu saja akan memberikan data yang
merumuskan suatu strategi pembangunan harus dimasukkan dalam jurnal penelitian
daerah. Sebagai sebuah konsep dalam sehingga menghasilkan strategi untuk
manajemen strategik, teknik ini menghadapinya. Beberapa poin yang
menekankan mengenai perlunya penilaian termasuk pada faktor eksternal ialah:
lingkungan eksternal dan internal, serta a. Tren
kecenderungan perkembangan/perubahan b. Budaya, sosial politik, ideologi,
di masa depan sebelum menetapkan perekonomian
sebuah strategi. Analisis ini didasarkan

34 JURNAL RISET MANAJEMEN, Vol. 5 No. 1 (Januari 2018)


SUCIATI SAH & SUHARTONO

c. Sumber-sumber permodalan ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN


d. Peraturan pemerintah Berdasarkan hasil penelitian dapat
e. Perkembangan teknologi disajikan data sebagai berikut:
f. Peristiwa-peristiwa yang terjadi 1. Data pegawai pada Dinas Komunikasi,
g. Lingkungan Informatika dan Persandian Kota
Yogyakarta adalah sebagai berikut:
Langkah-langkah dalam analisis SWOT a. Berdasarkan analisa jabatan
adalah sebagai berikut: kebutuhan personil sebanyak 103
a. Pertama, strategi SO (Strengths-Op- orang, namun baru terealisasi
portunities) adalah strategi yang sebanyak 42 orang.
digunakan dengan memanfaatkan atau b. Dari 42 orang pegawai tersebut yang
mengoptimalkan kekuatan yang dimiliki bertugas di Bidang Teknologi dan
untuk memanfaatkan berbagai peluang. Informatika adalah sebanyak 12
b. Kedua, strategi WO (Weaknesses- orang.
Opportunities) adalah strategi yang 2. Infrastruktur Teknologi Informasi dan
digunakan dengan seoptimal mungkin Komunikasi (TIK) di Pemerintah Kota
meminimalisir kelemahan yang ada Yogyakarta, meliputi:
untuk memanfaatkan berbagai peluang. a. Jaringan internet dan intranet
c. Ketiga ST (Strengths-Threats) adalah Pemerintah Kota Yogyakarta.
strategi yang digunakan perusahaan Seluruh Organisasi Perangkat
dengan memanfaatkan atau Daerah/Unit Kerja didalam komplek
mengoptimalkan kekuatan untuk Balaikota dan 126 lokasi diluar
mengurangi berbagai ancaman. komplek balaikota sudah terkoneksi
d. Keempat, strategi WT (Weaknesses- dengan jaringan internet/intranet,
Threats) adalah strategi yang digunakan terdiri dari :
untuk mengurangi kelemahan dalam 1) Kelurahan : 45
rangka meminimalisir atau menghindari
2) Kecamatan : 14
ancaman.
3) Puskesmas : 18
Dalam penelitian ini menggunakan 4) Puskesmas Pembantu : 10
analisis SWOT karena untuk memetakan
5) OPD/Unit kerja diluar komplek
faktor internal yang merupakan kelemahan
balaikota : 39
dan kekuatan Dinas Komunikasi,
Informatika dan Persandian Kota b. Ruang Pangkalan Data (data center)
Yogyakarta serta faktor eksternal yang Merupakan ruang pusat
berupa ancaman dan peluang yang penyimpanan data seluruh OPD/
mempengaruhi implementasi smart city di Unit kerja dilingkungan Pemerintah
Pemerintah, sehingga dari hasil analisis Kota Yogyakarta yang melak-
yang dilakukan dapat dipetakan tingkat sanakan tugasnya dengan meng-
kesiapan Dinas Komunikasi, Informatika gunakan Sistem Inf ormasi
dan Persandian Kota Yogyakarta dalam Manajemen (SIM). Ruang pangkalan
mendukung implementasi smart city di data milik pemerintah Kota
Pemerintah Kota Yogyakarta serta dapat Yogyakarta berukuran 9 x 12 m,
memberikan alternatif usulan strategi dalam dengan kapasitas 14 rak ukuran 40U
mendukung implementasi smart city. dan sudah terisi server sebanyak 65
unit.

JURNAL RISET MANAJEMEN, Vol. 5 No. 1 (Januari 2018) 35


KESIAPAN DINAS KOMUNIKASI, INFORMATIKA DAN PERSANDIAN KOTA YOGYAKARTA
DALAM MENDUKUNG IMPLEMENTASI SMART CITY DI PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA

c. Infrastuktur Sistem Informasi di a. Jumlah Sumber Daya Manusia


Pemerintah Kota Yogyakarta. masih sangat kurang
Data Aplikasi/Sistem Informasi b. Masih ada SDM bidang TI yang
Manajemen (SIM) pendukung kerja kualifikasi pendidikan tidak sesuai.
internal di Pemerintah Kota c. Sebagian besar Kemampuan
Yogyakarta dan Website sebagai kompetensi teknis SDM masih perlu
media informasi. ditingkatkan
Berdasarkan kriteria kesiapan dapat d. Masih ada SDM Bidang TI yang
dilihat pada Tabel 2-1 (lampiran) yang belum bisa melaksanakan
disajikan dalam tabel tingkat kesiapan Dinas kompetensi teknis.
Komunikasi, Informatika dan Persandian e. Sebagian besar SIM/Aplikasi tidak
Kota Yogyakarta dalam mendukung saling terintegrasi.
implementasi smart city di Pemerintah Kota
f. Masih ada SKPD/Unit Kerja yang
Yogyakarta. Dari uraian tersebut dapat
diwajibkan untuk menggunakan
diidentifikasi faktor kekuatan, kelemahan,
aplikasi/SIM dari pusat.
peluang dan ancaman yang dimiliki oleh
Dinas Komunikasi, Informatika dan g. Aplikasi layanan masyarakat
Persandian Kota Yogyakarta sebagai sebagian besar hanya sebatas
berikut: memberikan informasi kepada
masyarakat.
1. Faktor kekuatan yang dimiliki oleh Dinas
Komunikasi, Informatika dan 3. Faktor peluang yang dimiliki Dinas
Persandian Kota Yogyakarta, yaitu: Komunikasi, Informatika dan
Persandian Kota Yogyakarta, yaitu :
a. SDM di bidang TIK sebagian sudah
memenuhi kompetensi teknis sesuai a. Komitmen Pimpinan Daerah untuk
SKKNI. mempercepat implementasi smart
city.
b. Memiliki anggaran untuk menambah
SDM di Bidang TI. b. Semua SKPD/Unit Kerja sudah
berkomitmen untuk pemanfaatan
c. Memiliki anggaran untuk
TIK dalam mendukung kerja.
meningkatkan kompetensi SDM
bidang TI. c. Di wilayah DIY banyak lembaga
pendidikan tempat kursus.
d. Semua SKPD/Unit Kerja sudah
terkoneksi dengan infrastruktur d. Banyak Perguruan Tinggi di wilayah
jaringan internet/intranet. DIY yang memiliki jurusan bidang TI.
e. Memiliki infrastruktur jaringan e. Propinsi DIY sudah membangun
intranet mandiri. infrastruktur jaringan intranet
mandiri.
f. Memiliki Pangkalan Data (Data Cen-
ter ) terpusat dan sesuai standar. f. Adanya kerjasama berbagi pakai
infrastruktur TIK dengan Propinsi
g. Sebagian besar aplikasi/SIM
DIY.
pendukung kerja SKPD/Unit Kerja
dapat dioperasionalkan. g. Adanya kerjasama dengan
perguruan tinggi yang memiliki
2. Faktor kelemahan yang dimiliki Dinas
jurusan bidang TI.
Komunikasi, Informatika dan
Persandian Kota Yogyakarta, yaitu: h. Banyak penyedia barang/jasa
dibidang TI diwilayah DIY.

36 JURNAL RISET MANAJEMEN, Vol. 5 No. 1 (Januari 2018)


SUCIATI SAH & SUHARTONO

i. Sebagian besar masyarakat Kota kompetensi teknisnya sebagai berikut:


Yogyakarta sudah memiliki 1) Mampu dan perlu meningkatkan
kemampuan dibidang TI. kompetensi teknis sebanyak: 11 or-
4. Faktor ancaman yang dimiliki Dinas ang
Komunikasi, Informatika dan 2) Tidak mampu melaksanakan
Persandian Kota Yogyakarta, yaitu : kompetensi teknis sebanyak: 2 or-
a. Adanya kebijakan dari Pemerintah ang
Pusat terkait pembatasan Dari hasil analisis SWOT diatas dapat
penerimaan CPNS. dilihat bahwa unsur Sumber Daya Manusia
b. Beberapa kementrian mewajibkan pada Dinas Komunikasi, Informatika dan
daerah untuk menggunakan Persandian Kota Yogyakarta sebagian
aplikasi/SIM yang dibuat oleh masih belum memiliki kompetensi teknis,
pemerintah pusat. hal ini sejalan dengan yang disampaikan
c. Beberapa penyedia Barang/Jasa oleh Mulyasa (2003:38), mengadopsi
dibidang TIK tidak bekerja dengan pendapat McAhsan mengemukakan bahwa
baik. kompetensi diartikan sebagai pengetahuan,
keterampilan, dan kemampuan yang
Dari identifikasi faktor kekuatan,
dikuasai oleh seseorang yang telah menjadi
kelemahan, peluang dan ancaman dapat
disajikan dalam tabel analisis SWOT bagian dari dirinya, sehingga ia dapat
melakukan perilaku-perilaku kognitif, afektif,
sebagaimana disajikan pada tabel 1.
dan psikomotorik dengan sebaik-baiknya.
Dari hasil penelitian yang telah dilakukan Lebih luas dari pendapat diatas, Sofo
dapat diidentifikasi kesiapan Dinas (1999:123) mengemukakan bahwa
Komunikasi, Informatika dan Persandian kompetensi tidak hanya mengandung
Kota Yogyakarta dalam mendukung pengetahuan, keterampilan dan sikap,
implementasi smart city di Pemerintah Kota namun yang penting adalah penerapan dari
Yogyakarta sebagai berikut : pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang
1. Kesiapan sumber daya manusia diperlukan tersebut dalam pekerjaan.
Terkait dengan Sumber Daya Manusia
Sumberdaya manusia khususnya dapat diusulkan rumusan strategi sebagai
sumber daya di bidang Teknologi dan berikut:
Informatika yang mendukung implementasi
a. Melakukan penambahan tenaga teknis
smart city di Pemerintah Kota Yogyakarta
di luar PNS.
sangat kurang, hal-hal yang tidak siap
adalah sebagai berikut: b. Mengirimkan SDM untuk mengikuti
kurus kompetensi teknis.
a. Dari hasil analisa jabatan kebutuhan
personil di Bidang Teknologi dan c. Bekerjasama dengan Perguruan Tinggi
Informatika Jumlah yang dibutuhkan untuk program magang berkelanjutan
sebanyak 32 orang baru terpenuhi mahasiswa TI.
sebanyak 12 orang atau sekitar 37,5%. d. Bekerjasama dengan Perguruan Tinggi
b. Dari 12 orang yang ada, yang tidak atau Penyedia Barang/Jasa untuk
sesuai dengan kualifikasi pendidikannya mengadakan pelatihan teknis bagi SDM
sebanyak 3 orang. yang ada.
c. Kompetensi teknis dari 12 orang yang e. Membagi beban tugas/pekerjaan teknis
ada dapat diuraikan kemampuan sesuai dengan kemampuan SDM.

JURNAL RISET MANAJEMEN, Vol. 5 No. 1 (Januari 2018) 37


KESIAPAN DINAS KOMUNIKASI, INFORMATIKA DAN PERSANDIAN KOTA YOGYAKARTA
DALAM MENDUKUNG IMPLEMENTASI SMART CITY DI PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA

Tabel 1
Analisis SWOT

Peluang (opportunities) Ancaman (threats)


a. Komitmen Pimpinan Daerah a. Adanya kebijakan dari
untuk mempercepat Pemerintah Pusat terkait
implementasi smart city. pembatasan penerimaan CPNS.
b. Semua SKPD/Unit Kerja sudah b. Beberapa kementrian
berkomitmen untuk mewajibkan daerah untuk
Eksternal pemanfaatan TIK dalam menggunakan aplikasi/SIM yang
mendukung kerja. dibuat oleh pemerintah pusat.
c. Di wilayah DIY banyak lembaga c. Beberapa penyedia Barang/Jasa
pendidikan tempat kursus. dibidang TIK tidak bekerja
d. Banyak Perguruan Tinggi di dengan baik.
wilayah DIY yang memiliki
jurusan bidang TI.
e. Propinsi DIY sudah membangun
infrastruktur jaringan intranet
mandiri.
f. Adanya kerjasama berbagi pakai
infrastruktur TIK dengan
Propinsi DIY.
Internal
g. Adanya kerjasama dengan
perguruan tinggi yang memiliki
jurusan bidang TI.
h. Banyak penyedia barang/jasa
dibidang TI diwilayah DIY.
i. Sebagian besar masyarakat
Kota Yogyakarta sudah memiliki
kemampuan dibidang TI.

Kekuatan (strengths) Strategi SO (memanfaatkan Strategi ST


Kekuatan untuk meraih Peluang) (memanfaat Kekuatan untuk
menghadapi Ancaman )

a. Melakukan pengembangan a. Melakukan penambahan


a. SDM di bidang TIK sebagian Aplikasi/SIM secara mandiri. tenaga teknis di luar PNS.
sudah memenuhi kompetensi b. Mengirimkan SDM untuk b. Mengembangan aplikasi/SIM
teknis sesuai SKKNI. mengikuti kurus kompetensi yang dapat terintegrasi dengan
b. Memiliki anggaran untuk teknis. aplikasi/SIM yang dibangun
menambah SDM di Bidang TI. c. Melakukan kerjasama dengan Pemerintah Pusat.
c. Memiliki anggaran untuk Propinsi DIY untuk berbagi c. Berkomunikasi dengan
meningkatkan kompetensi SDM pakai infrastruktur jaringan Pemerintah Pusat agar
bidang TI. intranet. aplikasi/SIM dari Pusat dapat
d. Semua SKPD/Unit Kerja sudah d. Bekerjasama dengan diduplikasi dan datanya
terkoneksi dengan infrastruktur perguruan tinggi untuk tersimpan pada pangkalan
jaringan internet/intranet. pembangunan dan data Pemerintah Kota
e. Memiliki infrastruktur jaringan pengembangan aplikasi/SIM. Yogyakarta.
intranet mandiri. d. Membangun dan
f. Memiliki Pangkalan Data (Data mengembangan Aplikasi/SIM
Center ) terpusat dan sesuai secara mandiri oleh SDM
standar. Dinas Kominfo.
g. Sebagian besar aplikasi/SIM
pendukung kerja SKPD/Unit
Kerja dapat dioperasionalkan.

38 JURNAL RISET MANAJEMEN, Vol. 5 No. 1 (Januari 2018)


SUCIATI SAH & SUHARTONO

Kelemahan (weaknesses) Strategi WO Strategi WT (meminimalkan


(mengatasi Kelemahan untuk Kelemahan untuk bertahan dari
meraih Peluang) Ancaman)

a. Jumlah Sumber Daya Manusia a. Bekerjasama dengan Perguruan a. Membagi beban


masih sangat kurang Tinggi untuk program magang tugas/pekerjaan teknis sesuai
b. Masih ada SDM bidang TI yang berkelanjutan mahasiswa TI. dengan kemampuan SDM.
kualifikasi pendidikan tidak b. Bekerjasama dengan Perguruan b. SDM yang sudah kompeten
sesuai. Tinggi atau Penyedia secara teknis memberikan
c. Sebagian besar Kemampuan Barang/Jasa untuk mengadakan pelatihan dan bimbingan
kompetensi teknis SDM masih pelatihan teknis bagi SDM yang kepada SDM yang belum
perlu ditingkatkan ada. mampu.
d. Masih ada SDM Bidang TI yang c. Bekerjasama dengan Perguruan c. SDM yang belum mampu
belum bisa melaksanakan Tinggi atau Penyedia jasa untuk secara teknis agar belajar
kompetensi teknis. menintegrasikan aplikasi/SIM mandiri dengan memanfaatkan
e. Sebagian besar SIM/Aplikasi yang sudah ada. fasiltas yang sudah tersedia.
tidak saling terintegrasi. d. Membangunan aplikasi/SIM d. Beberapa SKPD/Unit Kerja
f. Masih ada SKPD/Unit Kerja online yang bisa diakses yang menggunakan
yang diwajibkan untuk masyarakat. aplikasi/SIM dari Pusat, tetap
menggunakan aplikasi/SIM dari bekerja juga dengan
pusat. aplikasi/SIM yang dibangun
g. Aplikasi layanan masyarakat daerah.
sebagian besar hanya sebatas
memberikan informasi kepada
masyarakat.

f. SDM yang sudah kompeten secara d. Pengembangan Aplikasi Layanan


teknis memberikan pelatihan dan Masyarakat.
bimbingan kepada SDM yang belum
mampu. Namun berdasarkan hasil penelitian
Infrastruktur Teknologi Informasi dan
g. SDM yang belum mampu secara teknis
Komunikasi (TIK) yang belum siap adalah:
agar belajar mandiri dengan
memanfaatkan fasiltas yang sudah a. Pangkalan data (Data center).
tersedia. Dari 13 kriteria kesiapan sebuah
Pangkalan Data, maka Pangkalan Data
2. Kesiapan Infrastruktur Teknologi milik Pemerintah Kota Yogyakarta
Informasi dan Komunikasi (TIK). sudah memenuhi 11 kriteria kesiapan.
Berdasarkan Peraturan Walikota Masih terdapat 2 kriteria yang belum
Yogyakarta nomor 15 Tahun 2015 tentang dipenuhi oleh Pemerintah Kota
E-Government maka infrastruktur TIK yang Yogyakarta, yaitu:
akan dikembangkan di Pemerintah Kota 1) Adanya bangunan Data Center
Yogyakarta meliputi: alternative
a. Penguatan infrastruktur Jaringan 2) Sistem Back-up terpadu
internet dan intranet. b. Infrastruktur Sistem Informasi yang
b. Penguatan Data Center. dimiliki oleh Pemerintah Kota
c. Pengembangan Sistem Informasi Yogyakarta.
Manajemen (SIM). Pemerintah Kota Yogyakarta
membangun Sistem Informasi

JURNAL RISET MANAJEMEN, Vol. 5 No. 1 (Januari 2018) 39


KESIAPAN DINAS KOMUNIKASI, INFORMATIKA DAN PERSANDIAN KOTA YOGYAKARTA
DALAM MENDUKUNG IMPLEMENTASI SMART CITY DI PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA

Manajemen dan web sejak tahun 2000, Berdasarkan hasil analisis SWOT
sampai dengan tahun 2018 jumlah dapat diusulan strategi sebagai berikut :
Sistem Informasi Manajemen (SIM) a. Melakukan kerjasama dengan Propinsi
yang sudah dibangun sebanyak : 53 DIY untuk berbagi pakai infrastruktur
Aplikasi/SIM, dari jumlah tersebut dapat jaringan intranet.
diuraikan sebagai berikut :
b. Berkomunikasi dengan Pemerintah
1) Yang berjalan dengan baik dan Pusat agar aplikasi/SIM dari Pusat dapat
dipergunakan untuk mendukung diduplikasi dan datanya tersimpan pada
kerja SKP/Unit Kerja sebanyak 32 pangkalan data Pemerintah Kota
aplikasi/SIM. Yogyakarta.
2) Yang digunakan oleh SKPD/Unit c. Melakukan pengembangan Aplikasi/SIM
kerja tetapi masih dengan secara mandiri.
kekurangan sebanyak 5 aplikasi/
d. Bekerjasama dengan perguruan tinggi
SIM.
untuk pembangunan dan
3) Yang tidak digunakan oleh SKPD/ pengembangan aplikasi/SIM.
Unit kerja karena sudah diganti
e. Bekerjasama dengan Perguruan Tinggi
dengan aplikasi/SIM lain sebanyak 8
atau Penyedia jasa untuk
aplikasi.
menintegrasikan aplikasi/SIM yang
4) Tidak digunakan oleh SKPD/unit sudah ada.
kerja tanpa ada alas an yang jelas
f. Membangunan aplikasi/SIM online yang
sebanyak 6 aplikasi.
bisa diakses masyarakat.
5) Taraf uji coba sebanyak 2 aplikasi.
g. Mengembangan aplikasi/SIM yang
6) Dijumpai beberapa instansi dapat terintegrasi dengan aplikasi/SIM
mempergunakan lebih dari 1 SIM yang dibangun Pemerintah Pusat.
(aplikasi)
h. Membangun dan mengembangan
7) Sebagian besar SIM (aplikasi) tidak Aplikasi/SIM secara mandiri oleh SDM
saling terintegrasi, sehingga Dinas Kominfo.
merepotkan karena harus meng-
i. Beberapa SKPD/Unit Kerja yang
entry data yang sama untuk
menggunakan aplikasi/SIM dari Pusat,
beberapa SIM (aplikasi).
tetap bekerja juga dengan aplikasi/SIM
8) Adanya SIM (aplikasi) yang tidak yang dibangun daerah.
sempurna dan kurang sesuai
dengan kondisi yang ada pada saat SIMPULAN, IMPLIKASI, SARAN DAN
ini. KETERBATASAN
c. Identifikasi Aplikasi Layanan Masyarakat Dari hasil analisis diatas dapat
1) Sebagian besar layanan online disimpulkan bahwa Sumber Daya Manusia
hanya sebatas menerima/merespon Bidang Teknologi dan Informatika pada
keluhan/masukan dari masyarakat. Dinas Komunikasi, Informatika dan
2) Beberapa aplikasi layanan online Persandian Kota Yogyakarta belum siap
(sesuai tugas pokok) sedang untuk mendukung implementasi smart city
disempurnakan untuk semakin di Pemerintah Kota Yogyakarta, baik dari
memudahkan dan melengkapkan segi jumlah maupun kompetensi teknis,
pelayanan yang ada. untuk Infrastruktur Teknologi Informasi dan
Komunikasi (TIK) dari segi koneksi internet

40 JURNAL RISET MANAJEMEN, Vol. 5 No. 1 (Januari 2018)


SUCIATI SAH & SUHARTONO

dan intranet serta Pangkalan Data (Data g. SDM yang belum mampu secara teknis
Center) sudah siap mendukung agar belajar mandiri dengan
implementasi smart city, sedangkan memanfaatkan fasiltas yang sudah
infrastruktur Sistem Informasi dan Aplikasi tersedia.
Layanan masyarakat belum siap untuk Usulan strategi kesiapan infrastruktur
mendukung implementasi smart city. Sistem Informasi dan Aplikasi Layanan
Saran yang dapat disampaikan bahwa masyarakat sebagai berkut:
untuk menjadikan Sumber Daya Manusia a. Melakukan kerjasama dengan Propinsi
(SDM), infrastruktur Sistem Informasi dan DIY untuk berbagi pakai infrastruktur
Aplikasi Layanan masyarakat menjadi siap jaringan intranet.
dalam mendukung implementasi smart city b. Berkomunikasi dengan Pemerintah
maka usulan strategi sebagaimana yang Pusat agar aplikasi/SIM dari Pusat dapat
diuraikan dibawah ini agar dilaksanakan diduplikasi dan datanya tersimpan pada
secara bertahap sesuai prioritas yang pangkalan data Pemerintah Kota
memungkinkan dijalankan dalam waktu Yogyakarta.
dekat. c. Melakukan pengembangan Aplikasi/SIM
Usulan strategi kesiapan Sumber Daya secara mandiri.
Manusia sebagai berikut : d. Bekerjasama dengan perguruan tinggi
a. Melakukan penambahan tenaga teknis untuk pembangunan dan
di luar PNS. pengembangan aplikasi/SIM.
b. Mengirimkan SDM untuk mengikuti e. Bekerjasama dengan Perguruan Tinggi
kurus kompetensi teknis. atau Penyedia jasa untuk
menintegrasikan aplikasi/SIM yang
c. Bekerjasama dengan Perguruan Tinggi sudah ada.
untuk program magang berkelanjutan
f. Membangunan aplikasi/SIM online yang
mahasiswa TI.
bisa diakses masyarakat.
d. Bekerjasama dengan Perguruan Tinggi
g. Mengembangan aplikasi/SIM yang
atau Penyedia Barang/Jasa untuk dapat terintegrasi dengan aplikasi/SIM
mengadakan pelatihan teknis bagi SDM yang dibangun Pemerintah Pusat.
yang ada.
h. Membangun dan mengembangan
e. Membagi beban tugas/pekerjaan teknis Aplikasi/SIM secara mandiri oleh SDM
sesuai dengan kemampuan SDM. Dinas Kominfo dan Persandian Kota
f. SDM yang sudah kompeten secara Yogyakarta.
teknis memberikan pelatihan dan i. Beberapa SKPD/Unit Kerja yang
bimbingan kepada SDM yang belum menggunakan aplikasi/SIM dari Pusat,
mampu. tetap bekerja juga dengan aplikasi/SIM
yang dibangun daerah.

DAFTAR PUSTAKA
Dalies Muqhita, Sri Handayaningsih (2013), Wiwin Purnomowati dan Ismini (2014),
“E-Readiness Pembuatan Model “Konsep Smart City Dan
Sistem M-Government (Studi Kasus Pengembangan Pariwisata Di Kota
Pemerintah Kota Yogyakarta),” Jurnal Malang,” Jurnal JIBEKA Volume 8.
Sarjana Teknik Informatika, Volume
1 Nomor 2.

JURNAL RISET MANAJEMEN, Vol. 5 No. 1 (Januari 2018) 41


KESIAPAN DINAS KOMUNIKASI, INFORMATIKA DAN PERSANDIAN KOTA YOGYAKARTA
DALAM MENDUKUNG IMPLEMENTASI SMART CITY DI PEMERINTAH KOTA YOGYAKARTA

Paminto Agung Christianto, Siti Nuhayati, Adi Suhendra (2017), “Kesiapan


Mujiyono, dkk ( 2016), “Kesiapan Kota Pemerintah Daerah dalam
Pekalongan Menuju Smart City,” Jurnal Mewujudkan Kota Cerdas di Bandung
Litbang Kota Pekalongan Vol. 11 dan Surabaya,” Matra Pembaruan 1,
Tim PSPPR UGM (2016), “Road Maop Koya e-ISSN: 2549-5283 p-ISSN: 2549-
Yogyakarta Menuju Smart City,” Work- 5151 (1) (2017): 1-9.
ing Paper PSPPR Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan
Billie E Bitjoli, Yaulie D.Y. Rindengan, Stanley Transmigrasi Republik Indonesia
D.S. Karouw, “Analisa Kesiapan Kota Nomor 5 Tahun 2012 Tentang Sistem
Cerdas (Studi Kasus: Pemerintah Kota Standarisasi Kompetensi Kerja
Manado),” e-Journal Teknik Nasional.
Informatika Vol 12, No 1. Peraturan Presiden Republik Indonesia
Inayatul Ulya, Avinanta Tarigan (2017), Nomor 8 Tahun 2012 Tentang
“Mengukur Kesiapan Kota Dalam Kerangka Kualifikasi Nasional Indone-
Menerapkan Konsep Smart City sia.
Inisiatif (Studi Kasus: Kota Peraturan Menteri Tenaga Kerja Dan
Banjarmasin),” Journal Speed – Transmigrasi Republik Indonesia
Sentra Penelitian Engineering dan Nomor 8 Tahun 2014 Tentang
Edukasi – Volume 9 No. 2. Pedoman Penyelenggaraan Pelatihan
Firto Nento, Lukito Edi Nugroho (2017), Berbasis Kompetensi.
“Model E-Readiness Untuk Peraturan Menteri Komunikasi Dan
Pengukuran Kesiapan Pemerintah Informatika Republik Indonesia Nomor
Provinsi Gorontalo,” Seminar Nasional 24 Tahun 2015 Tentang Pemberlakuan
Inovasi Dan Aplikasi Teknologi Di Standar Kompetensi Kerja Nasional
Industri 2017 ITN Malang, 4 Februari Indonesia Bidang Komunikasi Dan
2017. Informatika.

42 JURNAL RISET MANAJEMEN, Vol. 5 No. 1 (Januari 2018)

You might also like