You are on page 1of 12

Seluk Beluk Corporate Ethics Pada...

Ratih Frayunita Sari

Seluk- Beluk Corporate Ethics Pada PT Alpen Food Industry: Eksploitasi


Pekerja Dibalik Popularitas Es Krim Aice
Ins and Outs of Corporate Ethics at PT Alpen Food Industry: Worker Exploitation
Behind Aice's Ice Cream Popularity
Ratih Frayunita Sari
Direktorat Advokasi, Badan Narkotika Nasional
Jl. M.T. Haryono No. 11 Cawang, Jakarta Timur, DKI Jakarta, Indonesia 021-80871567 ext : 138,
Email: ratihfray@yahoo.com

diterima tanggal 03 Oktober 2019 | direvisi tanggal 2 Maret 2019 | disetujui tanggal 14 Juli 2019

ABSTRACT
In conducting its business, the corporation stands in corporate ethics and involves many things are
about human rights, labor standards or workers, and relationships with the corporate environment.
Ideally corporate ethics also puts workers as one form of social responsibility to represent a healthy
or not as a company. PT Alpen Food Industry (AFI), a subsidiary of Aice Group Holdings Pte.Ltd
Singapore produces Aice ice cream. The company ran into many aspects of ethical and legal (the
laws) violations. This paper will discuss ethical violations in the business practices of PT Alpen
Food Industry and elaborate on the importance of corporate ethics as a business fence.
Furthermore, this paper will be classified in several sub-discussions. First, the ethical dimension
approach (ethical behavior) in the corporation. Second, the dynamics in corporate ethics and public
relations PT Alpen Food Industry. Third, the unethical business practices of PT Alpen Food
Industry. Fourth, provide recommendations on the importance of government regulatory sharpening
involved in the business practices of PT Alpen Food Industry to encourage corporate ethics in
accordance with the laws and ethical standards of corporate ethics.

Keywords: corporate ethics, the laws, labor, industry, regulation

ABSTRAK
Dalam menjalankan bisnisnya, perusahaan terikat dalam etika perusahaan dan melibatkan hal
mengenai hak asasi manusia, standar tenaga kerja, dan hubungan dengan lingkungan perusahaan.
Idealnya etika perusahaan juga menempatkan pekerja sebagai salah satu bentuk tanggung jawab
sosial perusahaan. PT Alpen Food Industry (AFI), anak perusahaan Aice Group Holdings Pte.Ltd
Singapura memproduksi es krim Aice mengalami beberapa aspek pelanggaran etika dan hukum
(hukum) terutama dalam hal tenaga kerja. Makalah ini akan membahas pelanggaran etika dalam
praktik bisnis PT Alpen Food Industry dan menguraikan pentingnya etika perusahaan sebagai pagar
bisnis. Selanjutnya, makalah ini akan diklasifikasikan dalam beberapa sub-diskusi. Pertama,
pendekatan dimensi etis (perilaku etis) dalam perusahaan. Kedua, dinamika etika perusahaan dan
hubungan masyarakat PT Alpen Food Industry. Ketiga, praktik bisnis yang tidak etis dari PT Alpen
Food Industry. Keempat, memberikan rekomendasi tentang pentingnya penajaman peraturan
pemerintah yang terlibat dalam praktik bisnis PT Alpen Food Industry untuk mendorong etika
perusahaan sesuai dengan hukum dan standar etika etika perusahaan.

Kata kunci: etika perusahaan, hukum, ketenagakerjaan, industri, regulasi

67
Jurnal Penelitian Pers dan Komunikasi Pembangunan
Vol. 23 No.2 Oktober 2019: 67-78

I. PENDAHULUAN Aice. Jika dilihat dari peta bisnis hingga saat ini,

Korporasi merupakan entitas usaha yang hadir kiprah bisnis PT Alpen Food Industry yang juga

dalam kehidupan masyarakat memberikan menjadi sponsor Asian Games 2018 tumbuh secara

sumbangan signifikan dalam pembangunan pesat di Indonesia. Es krim ini juga merambah ke

ekonomi, termasuk penyerapan tenaga kerja. desa-desa seluruh Indonesia mulai dari Aceh hingga

Korporasi bersaing secara ketat dalam Flores. Tidak hanya memasarkan pada kios atau

meningkatkan daya saing untuk menjaga dan toko kelontong, Aice mulai memasarkan produknya

meningkatkan kualitas kehidupan perusahaan. ke Transmart Carrefour, dan juga menggandeng

Dalam menjalankan bisnisnya, korporasi berdiri di selebritas sebagai buzzer es krim Aice via akun

atas ethics code yang biasa dikenal dengan Instagram.


corporate ethics (etika perusahan). Corporate ethics Langkah bisnis ini berlipat-lipat maju
ini menyangkut banyak hal, yakni tentang hak asasi berbanding terbalik dengan pemenuhan hak-hak
manusia, standar perburuhan atau pekerja, dan dasar buruhnya. PT AFI ternyata melakukan
hubungan dengan lingkungan perusahaan tindakan eksploitasi terhadap pekerja dan juga
(Kapstein, 2001, hal. 105). Peranan pekerja dalam memberikan upah yang tidak sesuai dengan beban
perusahaan sangat di butuhkan mengingat pekerja pekerjaan yang diberikan kepada para
dan perusahaan merupakan dua aset yang tidak bisa karyawannya. Fakta mencengangkan selanjutnya
dipisahkan. Idelanya corporate ethics juga muncul setelah beberapa buruh yang bekerja di
menempatkan pekerja sebagai salah satu bentuk bagian produksi mengalami kecelakaan kerja,
tanggung jawab sosial untuk merepresentasikan beberapa pingsan karena menghirup gas amonia,
sehat atau tidaknya sebuah perusahaan dari kemudian jarinya terpotong karena mesin pemotong
gambaran kesejahteraan pekerjanya. Namun yang bermasalah. Sementara PT AFI tidak

perdebatan global sejauh ini tentang etika memberikan pertolongan termasuk memberikan
perusahaan membutuhkan beberapa aturan izin pulang bahkan BPJS Kesehatan. PT AFI
keterlibatan yang lebih tajam lagi. Titik awal yang bahkan tak menyediakan kotak Pertolongan
jelas adalah bahwa perusahaan harus mematuhi Pertama Pada Kecelakaan (P3K). Para buruh
hukum negara tempat mereka berbisnis. Namun biasanya patungan Rp5 ribu per orang tiap bulan
seringkali undang-undang sering terlalu lemah untuk menyediakan isi kotak P3K (Nathaniel,
untuk melindungi pekerja dan lingkungan, dan 2017).
kelemahan ini membuka pintu untuk sengketa yang Sylvana Zhong Xin Yun, Humas Aice Group
sah atas interpretasi dan penegakan hukum Holdings Pte. Ltd sekaligus PT AFI saat itu justru

(Kapstein, 2001, hal. 106). menyalahkan pekerja yang tidak bekerja sesuai SOP
Hal Inilah yang kemudian pernah terjadi pada dan membantah semua tuduhan yang menyudutkan
praktik bisnis PT Alpen Food Industry (AFI), anak perusahaannya. Sylvana mengatakan bahwa PT AFI
perusahaan Aice Group Holdings Pte.Ltd Singapura selalu mengutamakan standar keselamatan
yang terkenal memproduksi es krim murah merek sebagaimana diatur dalam undang-undang
ketenagakerjaan di Indonesia (Widhana, 2017).
68
Seluk Beluk Corporate Ethics Pada...
Ratih Frayunita Sari

Namun pernyataan ini semakin berbanding terbalik mendorong corporate ethics yang sesuai dengan
dengan fakta-fakta baru yang terungkap bagaimana hukum dan standar moral etika perusahaan.
kondisi karyawan di dalam PT AFI. Hal ini juga
ditandai dengan terjadinya aksi mogok pada II. METODE PENELITIAN
November 2017 karena kondisi lingkungan pabrik
Penelitian ini menggunakan metode kualitatif
yang semakin buruk dan cendrung mengabaikan
dengan pendekatan literatur review melalui
hak-hak buruh sebagai pekerja (Nathaniel, 2017).
paradigma kritis. Pendekatan ini bertujuan untuk
Berangkat dari fakta empiris mengenai
memahami teori dan konsep corporate ethics dalam
popularitas PT Alpen Food Industry sebagai anak
konteks komunikasi organisasi yang berbasis pada
perusahaan asing yang ada di Indonesia, ini menjadi
pendekatan kritis mengenai korelasi komunikasi
sangat menarik karena dengan kondisi yang
organisasi dalam hubungan industrial antara
cendrung mengeksploitasi karyawan perusahaan ini
perusahaan, pemerintah, dan swasta.
justru difasilitasi oleh pemerintah padahal jika
diamati dari pendekatan corporate ethics,
III. HASIL DAN PEMBAHASAN
perusahaan ini menabrak banyak aspek pelanggaran
etika dan hukum. Salah satunya UU A. Pendekatan Dimensi Perilaku Etis
Ketenagakerjaan selama empat tahun sejak 2013 dalam Korporasi
hingga 2017 yang memuat regulasi kewajiban Etika dalam bentuknya yang paling mendasar
perusahaan, hak pekerja, tanggung jawab adalah penerapan nilai-nilai, standar dan tradisi
kesejahteraan dan keselamatan kerja pekerja. moral untuk membuat suatu penilaian benar atau
Kondisi ini jelas menunjukkan bagaimana potret salah, baik atau buruk, diinginkan tidak diinginkan,
dimensi pelanggaran etika perusahaan PT Alpen keadilan tidak keadilan (Tzafestas S. , 2016, hal.
Food Industry menjadi penting bagi peneliti untuk 13). Perilaku etis mencerminkan keyakinan
dibahas perseorangan dan norma-norma sosial yang
Berdasarkan permasalahan di atas tulisan ini diterima secara umum, berhubungan dengan
akan mendiskusikan pelanggaran etika dalam tindakan-tindakan yang benar dan baik. Dunia
praktik bisnis PT Alpen Food Industry dan bisnis dalam korporasi pun tidak luput dari etika
mengelaborasi pentingnya corporate ethics sebagai yang biasanya berkaitan dengan perilaku etis atau
pagar bisnis perusahaan. Selanjutnya tulisan ini tidak etis yang dilakukan oleh pekerja hingga
akan diklasifikasikan dalam beberapa sub bahasan. management level (Sims, 1992, hal. 506).
Pertama, pendekatan dimensi etika (perilaku etis) Etika korporasi menjadi perhatian khusus
dalam korporasi. Kedua, dinamika dalam corporate karena korporasi yang benar selalu
ethics dan humas PT Alpen Food Industry. Ketiga, menjalankannya, bukan hanya demi nama baik
bentuk praktik bisnis tidak etis PT Alpen Food sebuah korporasi melainkan meningkatkan kinerja
Industry. Keempat, memberikan rekomendasi karyawan dan hubungan harmonis dengan semua
pentingnya penajaman regulasi pemerintah terlibat publik. Pentingnya corporate ethics untuk
dalam praktik bisnis PT Alpen Food Industry untuk menghindari perilaku yang tidak etis, mencari
69
Jurnal Penelitian Pers dan Komunikasi Pembangunan
Vol. 23 No.2 Oktober 2019: 67-78

nasihat ketika dihadapkan dengan dilema etis, Dalam praktik etis di korporat, ada tekanan
memiliki komitmen yang lebih besar untuk baik dari dalam dan luar korporat yang datang dari
organisasi. Selain itu proses bisnis akan sejalan stakeholders dan mempengaruhi pengembangan
dengan budaya korporasi yang lebih baik (Weber & dan pemeliharaan program etika dan kepatuhan
Wasieleski, 2012, hal. 610). pada korporat. Peringkat pertama tekanan eksternal

B. Korelasi Etika dalam Komunikasi lainnya dari pasar, pesaing, dan masyarakat. Kedua,
tekanan internal yang mencerminkan nilai-nilai
Organisasi
pemimpin perusahaan yang ingin mencapai visi
Etika menyangkut etika bisnis, etika profesi,
perusahaan. Etika ditunjukkan dengan membayar
dan etika lingkungan (Kagan, 1997, hal. 2).
pegawai layak secara ekonomi. Kepatuhan hukum
Sementara kode etik pada korporat ditetapkan
utama adalah salah satu tekanan kuat yang diberikan
sebagai tindakan pencegahan tergadap penipuan.
pada perusahaan (Weber & Wasieleski, 2012, hal.
Pada dasarnya korporat memiliki kode etik yang
615-619).
mengikat bisnis di dalamnya. Dalam korporat ada
Dari gambaran ruang lingkup di atas dapat
lebih dari satu kode etik yang mencakup aktivitas
dilihat bahwa komponen corporate ethics jelas
korporat tersebut khususnya bagi karyawan dan
merupakan bagian dari komunikasi organisasi hal
management level (Weber & Wasieleski, 2012, hal.
ini karena menyangkut hubungan yang komunikasi
615).
antara perusahaan dengan pekerja. PT AFI tidak
transparan menyampaikan kebijakan yang diambil

Profes
sional
Perso Politic
nal al

Enviro Cultur
nment al

Financ Religious
and
ial Racial

Trade
and
Legal Busines
s
Social

Sumber: Hickson, 2004, hal. 346

Gambar 1. Ruang Lingkup Etika dalam Korporasi


Figure 1. Scope of Ethics in Corporation
70
Seluk Beluk Corporate Ethics Pada...
Ratih Frayunita Sari

perusahaan terutama menyangkut hak-hak pekerja. kontroversial; 4) untuk mendorong perubahan


Selain itu ketika akan memutuskan suatu tindakan organisasi yang membutuhkan buy-in dari
yang etis dan bermoral maka unsur subjektif harus pemangku kepentingan; 5) digunakan untuk
dihilangkan namun lebih melihat kepada apa penyangga bagian organisasi dari pengawasan yang
landasan perusahaan melakukan tindakan tersebut, lebih ketat; 6) digunakan untuk mencari deniability
apakah hal tersebut memang untuk kepentingan berakar pada komunikasi ambigu sebelumnya; 7)
organisasi atau hanya untuk kepentingan pribadi digunakan untuk mengatasi meningkatnya tuntutan
semata. Karena kecendrungan PT AFI mengabaikan atas tindakan di tengah-tengah krisis organisasi.
hak pekerja dan mendapatkan keuntungan serta Jika dilihat dari potret ambiguitas di atas, PT AFI
popularita dengan mengeyampingkan kepentingan telah melakukan langkah-langkah yang dinilai
pekerja maka tindakan yang diambil berorientasi strategis mencapai tujuan perusahaan dengan
pada kepentingan pribadi maka orang tersebut mengandalkan pekerja sebagai aktor utama
belum dapat mengambil tindakan yang etis (Bowen perusahaan. Dari aspek membeli waktu juga
S. A., 2005, hal. 195) . menunjukkan bahwa selama PT AFI berdiri hingga
Etika dan kewajiban moral manajemen dipercaya sebagai sponsor ASEAN Games
merupakan komponen integral dalam strategi telah membuktikan eksistensi dan popularitas
perusahaan. Namun, pengaruh ambiguitas strategis perusahaan sebagai perusahaan yang menjual es
pada pembuatan strategi organisasi dan komunikasi krim dengan harga murah. Ketidaktahuan
dapat menyebabkan perilaku dan tindakan eksekutif masyarakat sebagai publik terhadap bagaimana
yang tidak etis. Melalui penggunaan ambiguitas kondisi pekerja yang ada di dalam perusahaan dan
strategis, biasanya organisasi menekankan bertabrakannya pelanggaran hak pekerja sebagai
interpretasi yang dipandang paling menguntungkan bagian dari etika korporasi luput dari perhatian
bagi organisasi. Ambiguitas bisa dimanfaatkan pemerintah sebagai regulator.
secara tidak etis karena adanya perilaku yang tidak Dalam praktik perilaku etis di korporat
sesuai dengan etika yang dianut oleh individu ditunjukkan dengan membayar pegawai layak
komunikator dalam hal ini PT AFI yang merupakan secara ekonomi, begitu pula dengan kepatuhan.
hasil tekanan dari target capaian strategis Perilaku atau tindakan etis dalam perusahaan
perusahaan yang jelas-jelas bertentangan dengan melibatkan tiga pendekatan. Pertama adalah etika
salah etika perusahaan (Sim & Mario, 2010). pribadi yang merupakan refleksi moralitas dalam
Ambiguitas menurut Wexler (2009) dalam kehidupan pribadi individu. Kedua adalah etika
(Sim & Mario, 2010, hal. 3-4) pada pendekatan profesional yang merefleksikan moralitas
komunikasi organisasi dan strategis dasarnya perusahaan.Ketiga adalah etika publik sebagai
memiliki tujuh kegunaan, yakni 1) digunakan ketika refleksi moralitas yang berkembang dalam debat
menyebarkan teks atau informasi yang tentatif atau publik di media publik (Es & Meijlink, 2000, hal.
memerlukan interpretasi; 2) membeli waktu ketika 76).
ditekan untuk keputusan atau informasi tertentu; 3)
digunakan dalam menangai isu-isu yang
71
Jurnal Penelitian Pers dan Komunikasi Pembangunan
Vol. 23 No.2 Oktober 2019: 67-78

banyak hal khususnya regulasi. PT AFI melakukan


praktik unethical acts, dimana jelas tindakan yang
dilakukan melanggar kode etik setiap perusahaan
yang seharusnya memperhatikan aspek pekerja
bukan sebaliknya. Hak buruh dalam surat
pernyataan tahun 2017 itu pun digerus. Buruh tak
diberikan hak-haknya seperti BPJS
Sumber: Es & Meijlink, 2000, hal. 78 Ketenagakerjaan ataupun BPJS Kesehatan.
Gambar 2. Tanggung Jawab Moral Etika Organisasi Kendatipun perusahaan ini merupakan perusahaan
Figure 2. Moral Responsibility of Organizational milik asing yang ada di Indonesia, sistem kerja yang
Ethics
diterapkan justru merugikan pekerja Indonesia.
Persoalan perilaku tidak etis perusahaan yang
C. Dinamika Corporate Ethics dan Etika
ada di dalam tubuh PT AFI ini berangkat dari dua
Humas PT AFI
hal. Pertama, corporate scandals dan earnings
Istilah unethical acts vs. ethical mistakes management dan kedua, corporate ethical values
muncul sebagai perbandingan dalam dilema (Elias, 2004, hal. 86-88). Sebagaimana yang
korporat. Sebagai ahli etika Marianne Jennings diketahui bahwa PT AFI merupakan anak
menunjukkan, ''etis runtuh terjadi ketika organisasi perusahaan dari Aice Group Holdings Pte.Ltd
tidak dapat melihat garis terang antara benar dan Singapura yang merupakan perusahaan besar dan
salah”. Unethical acts ini biasanya melanggar kode berambisi untuk merebut pasar es krim di Indonesia
etik perusahaan yang jelas serta hukum dan dengan memberikan harga yang sangat murah. Hal
peraturan. Sementara itu, ethical mistakes adalah ini kemudian menjadikan PT AFI mengupayakan
keputusan atau tindakan yang secara tidak sengaja segala cara untuk meningkatkan laba perusahaan
tidak etis kemudian menyesali dan berharap mereka termasuk tidak mempehatikan aspek pekerja yang
dapat membatalkannya (Rossy, 2011, hal. 35). Tiga dinilai sebagai buruh. Corporate ethical values and
faktor kunci yang membedakan tindakan tidak etis culture. Perilaku yang tidak etis dapat ditunjukkan
dari kesalahan etika antara lain, pertama, melalui adanya perilaku management terhadap
intentionality, apakah niat termasuk baik atau pekerja, standardisasi perusahaan yang hanya
buruk. Kedua, remorse, penyesalan benar-benar ada berorientasi pada profit. Dari permasalahan ini yang
ataukah hanya menyesal ditangkap dan diekspos. dapat dilihat adalah bahwa ternayat nlai-nilai
Ketiga, accountability, kesediaan mengakui perusahaan PT AFI mengakar pada mekanisme
kesalahan dan bertanggung jawab atas tindakan keuntungan semata.
yang tidak etis (Rossy, 2011, hal. 35-36). Patrick E. Murphy (dalam Yosephus, 2010,
Dari faktor yang membedakan unethical acts hal. 4) menyebut kode etik perusahaan sebagai
dan ethical mistakes tersebut dapat dianalisis bahwa etchis statement. Ia membedakan ethics statements
PT AFI pada dasarnya tidak pernah menyadari ke dalam tiga jenis. Pertama, values Statement atau
bahwa tindakan yang dilakukan telah menyalahi pernyataan nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh
72
Seluk Beluk Corporate Ethics Pada...
Ratih Frayunita Sari

petinggi perusahaan. Kedua, corporate credo (Newsom, Turk, & Kruckeberg, 2013, hal. 145).
perusahaan yang berisikan penegasan-penegasan Kasus yang ada di PT AFI sedikit banyak mengubah
yang berhubungan dengan tanggung jawab persepsi publik khususnya konsumen dalam
korporasi terhadap stakeholders, termasuk pekerja. melakukan pembelian produk es krim, banyak
Ketiga, code of conduct atau sering disebut juga kemudian yang memboikot es krim Aice karena
code of ethical conduct yang memuat kebijakan dianggap melakukan eksploitasi terhadap pekerja.
moral-etis perusahaan. Manajemen isu strategis di perusahaan seperti PT
Sayangnya dari penjelasan humas dan Alpen Food Industry memang menempatkan etika
website PT Alpen Food Industry dan humas di persimpangan fungsi yang sering
https://www.aice.co.id/, tidak menyediakan disebut manajemen masalah. Pendapat publik yang
informasi yang memuat tentang corporate ethics terus bermunculan di media massa maupun media
termasuk code of conduct ataupun corporate credo. baru menuntut humas pemerintah untuk terlibat
Berbeda dengan industri es krim pesaing lainnya dalam manajemen masalah yang rumit (Fitzpatrick
seperti Es krim Walls yang diproduksi PT Unilever & Bronstein, 2006, hal. 42)
Tbk yang mencantumkan kode etik perusahaan dan
etika bisnis pada laman website mereka. Howard D. Bentuk Praktik Unethics dalam Tubuh
Stephenson (dalam Ruslan, 2001, hal. 71) PT AFI
menjelaskan profesi humas adalah “The practice of
Pada dasarnya perusahaan akan selalu berada
skilled art or service based on training, a body of
dalam lingkaran ketergantungan dengan dunia
knowledge, adherence to agree on standard of
sekitarnya sehingga suatu perusahaan atau
ethics.” (Bowen S. , 2005, hal. 193). Ini menunjuk-
organisasi tidak bisa mengabaikan sisi etika begitu
kan bahwa seharunsy humas PT AFI memainkan
saja baik sebelum, ketika atau sesudah krisis terjadi
peran untuk memberikan informasi yang sesuai
(Frandsen & Johansen, 2010, hal. 352). Hal ini
dengan fakta dan memperhatikan standar etika.
menjadi penting karena ketika menjalankan
Berangkat dari permasalahan yang ada di PT AFI,
perusahaan atau organisasi yang terlibat di
peranan humas dalam memberikan statement juga
dalamnya tidak hanya sumber daya alam atau
menunjukkan sikap perusahaan, banyak fakta yang
teknologi saja namun juga sumber daya manusia di
terungkap namun tetap dibantah oleh humas PT
mana secara tata kehidupan mereka telah diatur oleh
AFI, dan justru menyalahgkan pihak pekerja terma-
norma dan etika yang berlaku. Keseluruhan
suk aksi mogok kerja dan kecelakaan kerja yang
komponen ini juga menjadi bagian dari bentuk
diakibatkan kelalaian sendiri, respon perusahaan
komunikasi yang diimplementasikan dalam
terlihat dari sikap humasnya.
organisasi terutama aspek keterbukaan informasi
Kode etik humas ini juga terkait dengan
antara perusahaan dan pekerja.
responsibility dan value. Persepsi publik terhadap
Sejak kondisi praktik pelanggaran etika
korporat menjadi penting karena akan muncul
korporasi PT AFI ramai diperbincangkan di media
pertanyaan apakah sudah layak dan dapat
massa dan media sosial, humas PT AFI
mengantisipasi jika korporasi dipandang tidak layak
73
Jurnal Penelitian Pers dan Komunikasi Pembangunan
Vol. 23 No.2 Oktober 2019: 67-78

menunjukkan sikap tertutup dan lebih enggan untuk jalan dan santunan sementara karena tak mampu
berhadapan dengan media. Berbagai bukti dari hasil bekerja dan santunan cacat permanen.
investigasi pihak media terhadap sejumlah pekerja Keempat, PT AFI juga menyalahi sistem
menguak fakta yang berbanding terbalik dengan kontrak dan diperpanjang pada kontrak ketiga tanpa
pencapaian kesuksesan perusahaan es krim ini. 30 hari jeda. Masih berdasarkan regulasi
Pelanggaran etika PT AFI tercermin juga dari ketenagakerjaan di Indonesia, kontrak terhadap para
bagaimana PT AFI melakukan praktik yang buruh Aice ini hanya bisa disepakati paling lama 2
menyalahi regulasi pemerintah atas korporasi tahun dan diperpanjang 1 kali dengan waktu
(Naren, 2017). perpanjangan paling lama setahun. Kelima, sikap
Pertama, pelanggaran Keputusan Menteri perusahaan yang menjelaskan tidak ada pembedaan
Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI Nomor: antara yang hamil dan tidak. Padahal sesuai dengan
Kep.100/MEN/VI/2004 tentang Ketentuan ketentuan pada pasal 81 Undang-Undang No. 13
Pelaksanaan Perjanjian Kerja Waktu Tertentu Tahun 2003 pasal ayat 1 adalah “Pekerja/buruh
bahwa sesuai dengan Pasal 10, buruh seharusnya perempuan yang dalam masa haid merasakan sakit
diangkat menjadi karyawan tetap sebagai dan memberitahukan kepada pengusaha, tidak
konsekuensi mempekerjakan buruh harian selama wajib bekerja pada hari pertama dan kedua pada
21 hari atau lebih dalam 3 bulan berturut-turut. waktu haid”. PT Alpen Food Industry tidak
Namun yang terjadi, pekerja masih berstatus memberikan cuti hamil, bahkan meminta buruh
kontrak dengan gaji yang tidak sesuai dengan untuk mengundurkan diri. Sementara sesuai dengan
penawaran kontrak. Selain itu, PT AFI juga pasal 82 Undang-Undang No. 13 Tahun 2003 pasal
menyalahi Pasal 59 ayat 6 UU Ketenagakerjaan dan ayat 1 yaitu “Pekerja/buruh perempuan berhak
pasal 3 dikarenakan telah mempekerjakan buruh memperoleh istirahat selama 1,5 (satu setengah)
dengan kontrak berkepanjangan (Naren, 2017). bulan sebelum saatnya melahirkan anak dan 1,5
Kedua, pelanggaran UU No 40 Tahun 2004 (satu setengah) bulan sesudah melahirkan menurut
tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional, bahwa perhitungan dokter kandungan atau bidan”.
pasal 31 ayat 1 menegaskan buruh yang menjadi Keenam, selain dibayar dengan upah murah,
korban kecelakaan kerja berhak mendapat layanan para buruh diminta bekerja tambahan sebagai kuli
kesehatan sesuai dengan kebutuhan medisnya. bangunan, dari angkat batu, mengaduk semen,
Selain itu korban juga berhak mendapat uang tunai hingga menjebol tembok. Mereka dibayar Rp50
apabila mengalami kerugian berupa cacat ribu per hari. Ketujuh, persoalan jam kerja, tak ada
permanen. Ketiga, pasal 9 UU Jamsostek dan Pasal hari libur atau bahkan hitungan lembur di hari Sabtu
12 Ayat (1) dan Ayat (2) Peraturan Pemerintah dan Minggu. Dalam sebulan, para buruh es krim
Nomor 14 tahun 1993 tentang Penyelenggaraan Aice dipaksa masuk berturut-turut selama 25 hari.
Program Jaminan Sosial Tenaga Kerja, bahwa Sisanya baru mendapatkan jatah lembur (Widhana,
korban berhak mendapat biaya transportasi dan 2017).
biaya ketika dirawat di rumah sakit termasuk rawat Adanya upaya PT AFI di akhir kasus mengakui
kesalahan dan kemudian memnuhi tuntutan pekerja
74
Seluk Beluk Corporate Ethics Pada...
Ratih Frayunita Sari

justru datang ketika hal ini telah diekspose media, hanya menyangkut persoalan etis dan tidak secara
jika tidak ada media yang mengangkat, menyorot moral namun lebih pada aspek integrating the law.
aksi mogok pekerja, bahkan menginvestigasi kasus Jika mengaxcu pada pengukuran keberhasilan
ini, tentu hingga sekarang belum ada perbaikan kepatuhan perusahaan dalam praktik bisnis, ada
manajemen dari pihak AFI. Proses tuntutan yang beberapa aspek yang harus ditinjau ulang oleh
dilakukan pihak Serikat Gerakan Buruh Bumi pemerintah yakni core value statement, mission
Indonesia (SGBBI) melalui tagar #salam15hari statement, code of ethics, compliance manuals, and
terhadap pihak PT AFI juga berlangsung cukup ethics standards and indexes. (Belak & Rozman,
rumit karena pihak perusahaan menyalahi aturan 2012, hal. 1616-1617).
dengan merekrut pekerja borongan disaat aksi Kesemua aspek tersebut merupakan
mogok dilakukan oleh pekerja dan saat itu proses instrumen untuk menerapkan etika bisnis dalam
perundingan berlangsung. perusahaan, serta di lingkungan perusahaan dan
yang paling dikenal untuk meningkatkan dan

E. Pentingnya Penajaman Regulasi mencapai perilaku etis perusahaan, agar ke


depannya penyimpangan ini tidak terulang lagi.
Pemerintah terhadap Ethics Corporate
Melalui 3 atribut yaitu power, legitimacy dan
Perusahaan yang memiliki produk bermutu,
power, beberapa upaya yang selanjutnya dapat
berguna untuk masyarakat, dikelola dengan
dilakukan mengantisipasi permasalahan PT Alpen
manajemen yang tepat, tetapi tidak mempunyai
Food Industry kembali terulang adalah Pemerintah
etika, maka kekurangan ini akan menjadi batu
mempunyai kekuatan baik berupa kekuatan fisik
sandungan bagi perusahaan tersebut (Bertens, 2013,
yang dapat mempengaruhi dan berhak untuk
hal. 404). Selain itu George (dalam Meilina, 2016,
menegur perusahaan PT Alpen Food Industry.
hal. 121) menjelaskan“ethics without a good
Selain mereka juga mempunyai power dalam
product and without a good management will not
pemberian izin pengoprasian perusahaan. Ini perlu
make a company succeed. But without ethics a good
dibenahi ke depan untuk meningkatkan sinergitas
product and smart management cannot guarantee a
hubungan industrial antara pemerintah, perusahaan,
company’s success.” Hubungan kausalitas antara
dan pekerja.
Etika dengan bisnis antara lain ethics pay, good
business is ethical business, corporate ethics: a
prime business, integrity pays, you don’t haveto IV. KESIMPULAN DAN SARAN
cheat to win, dan high ethics high profit, dalam hal A. Kesimpulan
ini pemerintah memainkan peran untuk menekan
Korporasi pada dasarnya merupakan entitas
perusahaan memiliki bisnis sehat dan sesuai dengan
usaha atau praktik bisnis yang berorientasi pada
standar regulasi Indonesia.
keuntungan. Dalam menjalankan bisnisnya,
Berangkat dari kondisi yang ada di PT
idealnya korporasi berdiri dengan corporate ethics.
Alpen Food industry tentu hal ini perlu menjadi
Corporate ethics ini menyangkut banyak hal,yakni
perhatian khusus. Pelanggaran yang dilakukan tidak
tentang hak asasi manusia, standar perburuhan atau
75
Jurnal Penelitian Pers dan Komunikasi Pembangunan
Vol. 23 No.2 Oktober 2019: 67-78

pekerja, dan hubungan dengan lingkungan PT AFI melakukan bentuk unethical acts,
perusahaan. Pekerja sebagai salah satu bentuk dimana tindakan yang dilakukan secara sengaja
tanggung jawab sosial perusahaan dan mampu melanggar hukum khususnya aspek pekerja. Setelah
merepresentasikan sehat atau tidaknya sebuah ditelusuri, PT AFI Juga tidak memuat corporate
perusahaan. ethics di dalam website nya, tidak seperi industri
Seperti yang telah dijelaskan Patrick E. pesaing yang memuat hal tersebut sebagai informasi
Murphy (dalam Yosephus 2010:4) bahwa kode etik pada publik. Keberadaan kode etik pada korporat
sebagai etchis statement yang memuat aspek values ditetapkan sebagai tindakan pencegahan tergadap
statement sebagai nilai-nilai yang dijunjung tinggi penipuan dan mengikat bisnis di dalamnya.
oleh pendiri organisasi atau dalam dunia bisnis Persoalan perilaku tidak etis perusahaan yang ada di
adalah pemilik perusahaan. Nilai-nilai yang dalam tubuh PT AFI ini berangkat dari dua hal.
dimaksudkan biasanya menyangkut fairness, Pertama, corporate scandals dan earnings
integritas kepribadian, kerjasama tim, kredibilitas, management dan kedua, corporate ethical values.
dan keterbukaan. Kedua menyangkut corporate Aspek yang menjadi rekomendasi bagi pemerintah
credo atau kredo perusahaan yang berisikan untuk diperhatikan oleh perusahaan meliputi core
penegasan-penegasan yang berhubungan dengan value statement, mission statement, code of ethics,
tanggung jawab korporasi terhadap stakeholders, compliance manuals, and ethics standards and
seperti konsumen, pekerja, pelanggan, pemasok, indexes.Dalam pendekatan komunikasi organisasi
pemilik saham, dan masyarakat umum. Terakhir, dan strategis perusahaan aspek etika adalah
code of conduct yang memuat kebijakan moral-etis komponen yang tidak terpisahkan sebagai bagian
perusahaan atau korporasi yang berhubungan penting dari keseluruhan proses bisnis perusahaan
dengan antisipasi akan terulangnya hal-hal buruk oleh karena itu dimensi etika ini menjadi relevan
yang pernah terjadi di masa silam. Namun ketiga dengan hubungan komunikasi organisasi terutama
aspek ini luput dari perhatian PT AFI sehingga untuk mencapai keterpercayaan publik internal dan
praktik tindakan tidak etis perusahaan berlanjut eksternal perusahaan.
berkesinambungan. B. Saran
PT Alpen Food Industry (AFI), anak
Melihat bagaimana potret kasus PT AFI tentu
perusahaan Aice Group Holdings Pte.Ltd Singapura
ini menjadi perhatian utama pemerintah sebagai
kini melebarkan sayap bisnis es krim merek Aice di
regulator yang memfasilitasi izin perusahaan
Indonesia. Namun ternyata terdapat potret yang
beroperasi di Indonesia. Peranan pemerintah secara
berbanding terbalik dengan kelayakan hak yang
tegas dibutuhkan untuk memperbaiki kinerja
diterima oleh pekerja yang ada di pabrik tersebut.
perusahaan. Bisnis yang dilakukan perusahaan
Ini menjadi salah satu permasalahan dimensi etis
harus sejalan dengan regulasi peraturan pemerintah
yang hidup dalam tubuh PT AFI. Ditilik dari
untuk menciptakan hubungan industrial yang baik
pendekatan corporate ethics, perusahaan ini
antara pekerja, perusahaan, dan pemerinah.
menabrak banyak aspek pelanggaran etika dan
Meskipun permasalahan ethics yang melanda PT
hukum.
76
Seluk Beluk Corporate Ethics Pada...
Ratih Frayunita Sari

AFI telah menemukan titik temu, namun kondisi ini DAFTAR PUSTAKA
dapat saja terjadi kembali pada sektor bisnis yang Abdalla, F. (2018, Januari 17). Buwas: Ada
berbeda. Oleh karena itu pemerintah perlu Pengkhianat Negara yang Dapat
melakukan peningkatan kebijakan regulasi terhadap Perlindungan. Dipetik Maret 24, 2018,
dari Mediaindonesia.com:
perusahaan terutama perusahaan asing yang http://mediaindonesia.com/read/detail/14
bergerak di bidang consumer goods. 1156-buwas-ada-pengkhianat-negara-
yang-dapat-perlindungan
Selama ini yang terjadi adalah adanya
Belak, J., & Rozman, M. P. (2012). Business
kecendrungan perusahaan multinasional ethics from Aristotle, Kant and Mill's
mendapatkan perlakuan khusus sehingga hal yang perspective. Kybernetes, 1607-1624.
Bertens, K. (2013). Pengantar Etika Bisnis.
menyangkut kode etik perusahaan tentang hak asasi Yogyakarta: Kanisius.
manusia, standar perburuhan, dan kinerja BNN. (2017). Rencana Strategis Badan
lingkungan juga perlu dipertajam lagi Narkotika Nasional 2015-2019 (Midterm
Reviu). Jakarta: Badan Narkotika
pengawasannya karena sebagian besar pekerja Nasional.
adalah masyarakat Indonesia. Kode-kode juga Bowen, S. (2005). A Practical Model for
Ethical Decision Making in Issues
perlu mencerminkan sedikit tekanan sehingga
Management and Public Relations.
perusahaan lebih "bertanggung jawab sosial”. Journal of Public Relations Research,
Ketika perbedaan yang mendalam muncul 17(3), 191–216.
Bowen, S. A. (2005). A Practical Model for
seperti kasus PT AFI maka pemerintah juga perlu Ethical Decision Making in Issues
mengambil alih untuk terlibat atas tanggung jawab Management and Public Relations.
sosial perusahaan di bidang-bidang seperti itu, JOURNAL OF PUBLIC RELATIONS
RESEARCH, 17(3), 191-216.
pihak-pihak yang terlibat menetapkan keputusan Castelli, J. W. (2007). Government Public
mengenai keuntungan dan kerugian terkait dengan Relations: A Quantitative Assessment of
Government Public Relations Practitioner
standar diberikan perusahaan terhadap pekerja, hal
Roles and Public Relations Model.
inilah yang disebut dengan pengawasan terhadap Graduate Theses and Dissertations, 1-
kecendrungan adanya etika dengan intimidasi. 120.
Elias, R. Z. (2004). The impact of corporate
ethical values on perceptions of earnings
UCAPAN TERIMA KASIH management. Managerial Auditing
Journal, Vol. 19 Issue: 1,, 84-98.
Berisi ucapan terima kasih kepada Civitas Es, R. v., & Meijlink, T. L. (2000). The
Akademika Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Dialogical urn of Public Relation Ethics.
Journal of Business Ethics, 27, 69-77.
Departemen Ilmu Komunikasi, Universitas Gadjah Fahmi, I. (2013). Etika Bisnis : Teori, Kasus,
Mada yang telah banyak membantu dan dan Solusi. Bandung: Alfabeta.
memberikan dorongan dalam melakukan penelitian
Fitzpatrick, K., & Bronstein, C. (2006). Ethuc
in Public Relations : Responsible
ini Advocacy. USA: Sage Publication.
Hickson, K. (2004). Ethical Issues in Practising
Public Relations in Asia. Journal of
Communication Management, Volume
8(4), 345-353.

77
Jurnal Penelitian Pers dan Komunikasi Pembangunan
Vol. 23 No.2 Oktober 2019: 67-78

Indonesia, R. (2009). Undang-Undang Nomor Newsom, D., Turk, J. V., & Kruckeberg, D.
35 Tahun 2009 Tentang Narkotika. (2013). This is PR The Realities of Public
Jakarta: Sekretariat Negara. Relations International Edition. USA:
Informatika, K. K. (2007). Peraturan Wadsworth, Cengange Learning.
Menkominfo No Rossy, G. L. (2011). Five questions for
371/KEP/M.KOMINFO/8/2007 tentang addressing ethical Dilemmas. Strategy
Kode Etik Humas Pemerintah. Jakarta: and Leadership, VOL. 39 NO. 6, 35-42.
Sekretariat Negara. Ruslan, R. (2001). Etika Kehumasan : Konsepsi
Kagan, S. (1997). Normative Ethics. Boulder, & Aplikasi. Jakarta: PT Raja Grafindo
CO, United States: Taylor & Francis Inc. Persada.
Kapstein, E. B. (2001). The Corporate Ethics Sim, A. B., & Mario, F. (2010). Strategic
Crusade. Foreign Affairs, Vol. 80, No. 5, Ambiguity and Ethical Actions. Oxford
105-119. Business & Economics Conference (pp.
Latimore, D., Baskin, O., Herman, S. T., & 1-23). UK: Oxford Business &
Toth, E. L. (2013). Public Relations The Economics Conference.
Profession adn The Practice Sims, R. R. (1992). The Challenge of Ethical
International edition. Singapore: Mc Behavior in Organizations. Journal of
Graw Hill. Business Ethics, Vol. 11, No. 7, 505-513.
Lee, M., Neeley, G., & Stewart, K. (2012). The Tzafestas. (2016). Ethics: Fundamental
Practice of Government Public Relations. Elements. Springer, 13-24.
Broken Sound Parkway NW, Suite: Tzafestas, S. (2016). Ethics: Fundamental
Taylor and Francis Group. Elements. Roboethics, Intelligent
Meilina, R. (2016). Faktor yang Mempengaruhi Systems, Control and Automation:, 13-
Pelanggaran Etika Bisnis. Akademika, 24.
Vol. 14, 119-126. Weber, J., & Wasieleski, D. M. (2012).
Moore, F. (2004). Humas : Membangun Citra Corporate Ethics and Compliance
dengan Komunikasi. Bandung: Remaja Programs: A Report, Analysis and
Rosdakarya. Critique. Journal of Business Ethics, Vol.
Movanita, A. N. (2018, Januari 19). BNN: 112, No. 4, 609-626.
Berkali-kali Kita Sampaikan, Widhana, D. H. (2017, Desember 4). Kondisi
Kemenkumham Selalu Membantah. Kerja Buruh Aice Tak Semanis Iklan
Dipetik Maret 24, 2018, dari 'Have an Aice Day'. Diambil kembali dari
Kompas.com: Tirto.id: https://tirto.id/kondisi-kerja-
https://nasional.kompas.com/read/2018/0 buruh-aice-tak-semanis-iklan-039have-
1/19/10445941/bnn-berkali-kali-kita- an-aice-day039-cA7f
sampaikan-kemenkumham-selalu- Wiwoho, B. (2017, Juli 13). BNN: 50 Persen
membantah Peredaran Narkoba Dikendalikan dari
Naren, D. (2017, November 6). Dugaan Penjara. Dipetik Maret 24, 2018, dari
Pelanggaran PT. Alpen Food Industry CNN Indonesia:
Terhadap Buruh Es Krim AICE, . Diambil https://www.cnnindonesia.com/nasional/
kembali dari tribunnews.com: 20170713145408-12-227647/bnn-50-
http://wow.tribunnews.com/2017/11/06/ persen-peredaran-narkoba-dikendalikan-
dugaan-pelanggaran-pt-alpen-food- dari-penjara
industry-terhadap-buruh-es-krim-aice Yosephus, S. L. (2010). Etika Bisnis :
Nathaniel, F. (2017, Desember 4). Eksploitasi Pendekatan Filsafat Moral terhadap
Kerja di Pabrik Es Krim Aice, Sponsor Perilaku Pebisnis Kontemporer. Jakarta:
Asian Games 2018. Diambil kembali dari Yayasan Pustaka Obor Indonesia.
Tirto.id: https://tirto.id/eksploitasi-kerja-
di-pabrik-es-krim-aice-sponsor-asian-
games-2018-cA7h
78

You might also like