You are on page 1of 9

Jurnal Husada Mahakam Volume IV No.

3, Nov 2016, hal 162-170

PENELITIAN
KURANG ENERGI KRONIS (KEK) IBU HAMIL DENGAN BAYI
BERAT LAHIR RENDAH (BBLR)
Sumiaty1), Sri Restu2)
1) 2)Poltekkes
Kemenkes Palu/Dosen/Kebidanan
Email: sumiatyakbid@yahoo.com

ABSTRACT

Pregnant women with poor nutritional status or chronic energy deficiency


(CED) tend to give birth to babies with low birth weight (LBW). The number of
pregnant women who CED in Puskesmas Kamonji in 2015 of 290 pregnant women
and the birth of a baby of low birth weight by 58. This study aims to determine the
relationship between CED in Pregnancy with LBW.
This research is a descriptive analytical research by design: Retrospective
cohort. The study population was all women who gave birth in Puskesmas Kamonji
2015. Sampling using purposive sampling technique with a total sample of 290
mothers.
The results showed that the percentage of pregnant women who have CED
69 mothers (23.8%) and low birth weight were 58 infants (20%). There is a
significant relationship between CED in pregnant women with LBW with a value of p
= 0.000. CED is Risk Factors against LBW with the value RR = 4.215 (RR> 1).
The conclusion that there is a relationship between CED in pregnant women
with LBW. Pregnant women with CED had 4 times the risk of having a baby with low
birth weight. it is recommended to improve the detection of pregnant women with
MUAC measurement Routine pregnant women and conduct immediate and optimal
treatment in pregnant women with CED.

Kata Kunci : LBW, CED, Pregnant.

ABSTRAK

Ibu hamil dengan status gizi buruk atau mengalami kurang energi kronis
(KEK) cenderung melahirkan bayi berat lahir rendah (BBLR). Jumlah ibu hamil yang
mengalami KEK di wilayah kerja Puskesmas Kamonji pada tahun 2015 sejumlah
290 ibu hamil dan kelahiran BBLR sebanyak 58 bayi. Penelitian ini bertujuan untuk
mengetahui hubungan antara KEK pada Ibu Hamil dengan BBLR.
Jenis penelitian ini adalah penelitian Analitik deskriptif dengan rancangan
Kohort Retrospectif. Populasi penelitian adalah semua ibu yang melahirkan di
wilayah kerja Puskesmas Kamonji tahun 2015. Pengambilan sampel menggunakan
Tehnik Purposive Sampling dengan jumlah sampel sebanyak 290 ibu.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa Persentase ibu hamil yang mengalami
KEK 69 ibu (23,8%) dan BBLR sebanyak 58 bayi (20%). Terdapat hubungan yang
bermakna antara KEK pada ibu hamil dengan BBLR dengan nilai p=0,000. KEK
merupakan Faktor Risiko terhadap kejadian BBLR dengan nilai RR= 4,215 (RR > 1).
Kesimpulan bahwa ada hubungan antara KEK pada ibu hamil dengan BBLR.
Ibu hamil dengan KEK memiliki risiko 4 kali untuk melahirkan bayi dengan BBLR.
maka disarankan agar meningkatkan deteksi terhadap ibu hamil dengan melakukan
pengukuran LILA secara Rutin pada ibu hamil serta melakukan penanganan segera

162
Jurnal Husada Mahakam Volume IV No.3, Nov 2016, hal 162-170

dan optimal pada ibu hamil dengan KEK.

Kata Kunci : BBLR, KEK, Ibu Hamil.

Pendahuluan persalinan dengan kehamilan


Masalah gizi di Indonesia terlalu pendek), keadaan ibu
masih merupakan masalah (riwayat BBLR sebelumnya),
kesehatan masyarakat yang utama bekerja terlalu berat, sosial
dan merupakan penyebab ekonomi, status gizi (KEK),
kematian ibu dan anak secara perokok, pengguna obat terlarang,
tidak langsung. Angka kematian alkohol dan ibu dengan masalah
ibu (AKI) dan angka kematian bayi kesehatan (anemia berat, pre
(AKB) serta Bayi Berat Lahir eklamsia, infeksi selama
Rendah (BBLR) yang tinggi kehamilan) sedangkan dari faktor
ditentukan oleh status gizi ibu bayi (cacat bawaan dan infeksi
hamil. Ibu hamil dengan status gizi selama dalam kandungan). Usia,
buruk atau mengalami Kurang paritas, jarak kehamilan,
Energi Kronis (KEK) cenderung pendidikan, penambahan berat
melahirkan bayi dengan berat lahir badan, anemia dan pre eklamsia
rendah (BBLR). BBLR memiliki memiliki pengaruh yang signifikan
risiko kematian lebih besar terhadap BBLR (Sulistyorini,
dibanding dengan bayi lahir dkk,2015:1).
dengan berat badan normal Ada beberapa cara yang
(Permatasari, 2010:2) dapat digunakan untuk mengetahui
World Health Organization status gizi ibu hamil antara lain
(WHO) memperkirakan bahwa memantau pertambahan berat
setiap tahun >20 juta bayi lahir badan selama hamil, mengukur
dengan BBLR atau diperkirakan Lingkar Lengan Atas (LILA) dan
15% dari seluruh kelahiran di mengukur kadar haemoglobin
dunia. Di Indonesia angka kejadian darah. Pengukuran LILA
BBLR berkisar 9-20% bervariasi dimaksudkan untuk mengetahui
antara satu daerah dengan daerah apakah seorang mempunyai
lain (Maryunani, 2013:11). risiko KEK, apabila ukuran LILA <
Secara garis besar, BBLR 23,5 cm atau dibagian merah pita
dipengaruhi oleh dua faktor yaitu LILA artinya wanita tersebut
faktor maternal dan faktor janin. mempunyai risiko KEK, dan
Faktor maternal yang diperkirakan akan melahirkan bayi
mempengaruhi kejadian BBLR berat lahir rendah (Arisman,
adalah usia ibu saat hamil (<20 2010:8)
tahun atau >35 tahun dan jarak

163
Jurnal Husada Mahakam Volume IV No.3, Nov 2016, hal 162-170

KEK selama hamil akan bahwa kurang energi kronis pada


menimbulkan masalah, baik pada ibu hamil sebagai faktor risiko
ibu maupun janin. KEK pada ibu bayi berat lahir rendah dimana
hamil dapat menyebabkan risiko ibu hamil yang disertai KEK
dan komplikasi pada ibu antara mempunyai risiko 3,95 kali lebih
lain: anemia, pendarahan, berat besar melahirkan BBLR
badan ibu tidak bertambah secara dibandingkan dengan ibu hamil
normal dan terkena penyakit yang tidak menderita KEK.
infeksi. Pengaruh KEK terhadap Demikian halnya dengan
proses persalinan dapat penelitian yang dilakukan
mengakibatkan persalinan sulit Vitraningsih dkk, tahun 2012 di
dan lama, persalinan sebelum RSUD Wonosari yang menemukan
waktunya (prematur), pendarahan bahwa KEK pada ibu hamil
setelah persalinan, serta merupakan faktor utama yang
persalinan dengan operasi. KEK berhubungan dengan BBLR,
ibu hamil dapat mempengaruhi dimana ibu hamil dengan risiko
proses pertumbuhan janin dan KEK mempunyai peluang 6 kali
dapat menimbulkan keguguran, untuk melahirkan BBLR
abortus, bayi lahir mati, kematian dibandingan dengan ibu yang
neonatal, cacat bawaan, anemia tidak KEK.
pada bayi, asfiksia intra partum, Berdasarkan laporan dari
lahir dengan berat lahir rendah Puskesmas di Kota Palu angka
(BBLR) (Proverawati, kematian bayi mulai dari tahun
dkk.2010:50) 2010 sampai tahun 2013 terus
Berdasarkan hasil mengalami peningkatan dari
Riskesdas tahun 2013 4,9/1000 kelahiran hidup hingga
menyatakan bahwa presentasi pada tahun 2013 sebesar 11/1000
balita (0-59 bulan) dengan BBLR kelahiran hidup. Pada tahun 2014
sebesar 10.2% dengan presentasi dari 44 kematian bayi (infant
BBLR tertinggi terdapat di Propinsi mortality rate) sebanyak 35 %
Sulawesi Tengah (16,8 %) dan disebabkan oleh BBLR yang
terendah di Propinsi Sumatera merupakan penyebab kematian
Utara (7,2%) dan juga terjadi yang utama pada bayi di Kota
peningkatan proporsi ibu hamil Palu. tahun 2015 terdapat 190 bayi
berusia 15-19 tahun dengan KEK yang lahir dengan BBLR dan 4
dari 31,3% pada tahun 2010 diantarannya meninggal. Selain
meningkat menjadi 38,5% pada tingkat pelayanan antenatal,
tahun 2013. tingkat keberhasilan program
Penelitian yang dilakukan KIA/KB, kondisi lingkungan dan
oleh Syarifudin, dkk, tahun 2010 di sosial ekonomi status gizi ibu hamil
Kabupaten Bantul didapatkan hasil merupakan salah satu hal yang

164
Jurnal Husada Mahakam Volume IV No.3, Nov 2016, hal 162-170

mempengaruhi kematian bayi Berdasarkan hal tersebut


(Dinkes Kota Palu, 2014) maka tujuan penelitian ini adalah
Data dari Dinas Kesehatan untuk mengetahui hubungan KEK
Kota Palu didapatkan gambaran pada ibu hamil dengan kejadian
angka prevalensi ibu hamil KEK BBLR.
yang terus meningkat pada tahun
2014 dari 7.927 ibu hamil terdapat Metode Penelitian
875 ibu hamil dengan KEK ( Desain Penelitian ini adalah
11,04%) dan pada tahun 2015 penelitian observasional analitik
angka ini mengalami peningkatan dengan jenis penelitian kohort
dari 7.398 ibu hamil terdapat 1.094 retrospektif. Populasi penelitian ini
(14,79%) ibu hamil dengan KEK. adalah semua ibu hamil di wilayah
Puskesmas Kamonji merupakan kerja Puskesmas Kamonji tahun
salah satu Puskesmas dengan 2015 yang berjumlah 1.051 ibu.
angka kejadian ibu hamil KEK Pengambilan sampel dilakukan
yang mengalami peningkatan dengan tehnik purposive sampling
signifikan dari 2 tahun sebelumnya dengan pertimbangan tertentu
dibandingkan dengan puskesmas yang dibuat oleh Peneliti. Besar
lain (Dinkes Kota Palu, 2015) Sampel dihitung menggunakan
Berdasarkan pengambilan Rumus Slovin dengan jumlah
data awal di Puskesmas Kamonji sampel yang diperoleh sebanyak
periode januari 2016 menunjukkan 290 ibu. Penentuan sampel
jumlah ibu hamil yang melahirkan masing- masing kelurahan di
di wilayah kerja Puskesmas wilayah kerja Puskesmas
kamonji Kota Palu pada tahun Kamonji, menggunakan
2015 berjumlah 1.051 dan angka Proporsional random sampling dan
kejadian ibu hamil yang mengalami penentuan sampel individu dengan
KEK setiap tahunnya meningkat teknik simple random sampling
yaitu tahun 2014 sebanyak 40 sehingga semua ibu bersalin di
orang dan pada tahun 2015 tujuh kelurahan di wilayah kerja
meningkat menjadi 98 orang, Puskesmas Kamonji dapat
sedangkan angka kejadian Bayi terwakili.
Berat Lahir Rendah (BBLR) tahun Variabel dalam penelitian
2014 sejumlah 45 orang dengan adalah KEK (variabel bebas) dan
kasus kematian akibat BBLR BBLR (varabel terikat). Tehnik
sejumlah 4 orang. Tahun 2015 pengumpulan data terbagi atas
terdapat 58 bayi baru lahir dengan data primer dan data sekunder.
BBLR dari 1.051 kelahiran dan 2 Data diolah dengan beberapa
kematian bayi akibat Berat lahir tahapan mulai dari proses
rendah (Puskesmas Kamonji, penyuntingan data, pembersihan
2015) data, pengelompokkan data,

165
Jurnal Husada Mahakam Volume IV No.3, Nov 2016, hal 162-170

penyusunan data hingga analisis Hasil analisis bivariat dan


data. Data dianalisis dengan multivariate pada penelitian ini
analisis univariat menggunakan menunjukkan bahwa ada
distribusi frekuensi, analisis hubungan yang bermakna antara
bivariat menggunakan uji Chi kurang energi kronis (KEK) pada
Square dengan Yates’correction ibu hamil dengan Bayi Berat Lahir
for continuity dan analisis Rendah (BBLR) yang dapat
multivariat meggunakan risiko dijabarkan pada tabel 2 berikut ini:
relatif (Relative Risk).
Tabel 2. Analisis Hubungan KEK
Hasil Penelitian dan BBLR Di Wilayah Kerja
Hasil penelitian pada Puskesmas Kamonji Tahun 2015
analisis univariat menunjukan Vari BBL NOR P_
Total R
bahwa dari 290 responden abe R MAL Val
R
terdapat 69 orang (23,8%) ibu l f % f % f % ue
dengan KEK dan 221 orang KE 5 7 1 2 6 1
(76,2%) ibu yang tidak menderita K 3 7 6 3 9 0
0 4,
KEK pada saat awal kehamilan. 0,0
TID 5 2 2 9 2 1 2
Dan diperoleh data bahwa dari 290 00
AK , 1 7, 2 0 2
responden tersebut terdapat 58 KE 3 6 7 1 0
bayi (20%) BBLR (berat badan < K
2500 gr) dan 232 bayi (80%) BBL Sumber: data terolah tahun 2016
normal (berat badan ≥ 2500 gr).
Hal ini terlihat pada tabel 1 berikut Berdasarkan uji statistik
ini: untuk mengetahui besarnya risiko
relative (RR) didapatkan nilai RR
Tabel 1. Distribusi Frekuensi KEK sebesar 4,215 ( CI 95%=2,742-
dan BBLR 6,479) yang menunjukkan bahwa
Variabel F % nilai RR>1 hal ini bermakna bahwa
KEK 69 23,8
ibu hamil dengan KEK memiliki
(LILA <23,5 cm)
risiko 4 kali melahirkan bayi
TIDAK KEK 221 76,2
dengan BBLR
(LILA ≥23,5 cm)

BBLR (< 2500 58 20 Pembahasan


gr) Berdasarkan hasil penelitian
Normal (≥ 2500 232 80 diperoleh bahwa ada hubungan
gr) antara KEK dan BBLR
Total 290 100 (pvalue=0,000). Ibu hamil yang
Sumber : data Terolah mengalami KEK memiliki risiko 4
tahun 2016 kali untuk melahirkan bayi dengan
BBLR (RR=4,215).

166
Jurnal Husada Mahakam Volume IV No.3, Nov 2016, hal 162-170

Status gizi ibu hamil menderita sakit, dan tidak ada


sangat mempengaruhi gangguan gizi pada masa pra
pertumbuhan janin dalam hamil maupun saat hamil, ibu akan
kandungan. Apabila status gizi melahirkan bayi lebih besar dan
buruk, baik sebelum kehamilan lebih sehat daripada ibu dengan
maupun selama kehamilan akan kondisi kehamilan yang
menyebabkan terganggunya sebaliknya. Ibu dengan kondisi
pertumbuhan pada janin, kurang gizi kronis pada masa
menyebabkan terhambatnya hamil sering melahirkan bayi
pertumbuhan otak janin, anemia BBLR, vitalitas yang rendah dan
pada bayi baru lahir, bayi baru kematian yang tinggi, terlebih lagi
lahir mudah infeksi, abortus dan bila ibu menderita anemia.
sebagainya sehingga memiliki Terkait pentingnya status
risiko melahirkan bayi dengan gizi ibu hamil terhadap
BBLR (Supariasa, dkk. 2013:29) . pertumbuhan janin maka status
Jika ibu hamil menderita gizi gizi ibu hamil harus benar-benar
buruk atau KEK , kondisi ini akan mendapat perhatian. Status gizi
sangat berpengaruh pada janin menentukan berat badan bayi
pertumbuhan janin yang baru lahir dan status gizi janin
dikandungnya. Pengaruh ini akan ditentukan oleh status gizi ibu
menentukan berat badan lahir selama hamil sampai melahirkan.
bayinya yang akan kurang dari Pendapat ini didukung oleh
seharusnya. Berat badan bayi Sulistyawati (2009) dalam
yang rendah ini akan sangat (Maryunani, 2013:12) menyatakan
berpengaruh terhadap kematian status gizi ibu yang diukur
bayi yang lebih besar. Sebuah berdasarkan LILA memperoleh
hasil studi di Guatemala hasil < 23,5 cm maka di
(Amerika Serikat) memperlihatkan kategorikan mengalami KEK.
bahwa semakin rendah berat Kondisi ketidakseimbangan nutrisi
badan bayi baru lahir semakin atau malnutrisi ini, menyebabkan
besar angka kematian (Banudi, ibu mengalami penurunan darah.
2012:42) . Volume darah penting untuk
Penelitian dari Susilani A, membawa nutrisi atau O2 ke janin
(2014) mengatakan bahwa gizi melalui plasenta. Terjadinya
yang baik diperlukan seorang ibu penurunan volume darah maka
hamil agar pertumbuhan janin tidak curah jantung tidak adekuat,
mengalami hambatan, dan darah menuju plasenta yang
selanjutnya akan melahirkan bayi membawa nutrisi untuk janin
dengan berat normal. Dengan tersebut mengalami penurunan,
kondisi kesehatan yang baik, menyebabkan ukuran plasenta
sistem reproduksi normal, tidak lebih kecil. Selain itu, karena

167
Jurnal Husada Mahakam Volume IV No.3, Nov 2016, hal 162-170

adanya gangguan sirkulasi O2 makanan yang beragam (Dinas


dan nutrisi maka akan Kesehatan Kota Palu, 2014).
mengakibatkan pertumbuhan janin Menurut Hidayati, F (2011)
terhambat atau BBLR. ketika jumlah makanan yang
Dalam menanggulangi KEK dikonsumsi tidak cukup atau tidak
pada ibu hamil dan memperkecil adekuat. Hal ini menyebabkan
resiko BBLR maka diperlukan penurunan Volume darah,
upaya mempertahankan kondisi sehingga aliran darah ke plasenta
gizi yang baik pada ibu hamil menurun, maka ukuran plasenta
antara lain melalui pencegahan berkurang dan transport zat gizi
dan pengobatan yaitu juga berkurang yang
mengusahakan agar ibu hamil mengakibatkan pertumbuhan janin
memeriksakan kehamilannya terhambat dan akan melahirkan
secara rutin dan lebih awal, perlu BBLR.
adanya penjaringan dan deteksi Sehingga hal yang penting
Wanita Usia Subur (WUS) yang dilakukan adalah Peningkatan
mempunyai resiko KEK dan program surveilans gizi untuk
Anemia sehingga faktor resiko meningkatkan cakupan deteksi
tersebut dapat diketahui dan KEK, sehingga sebelum kehamilan
dilakukan penangananan sedini Wanita Usia Subur (WUS) dengan
mungkin (Pra Konsepsi), KEK sudah mendapatkan
memberikan penyuluhan tentang penanganan, meningkatkan
makanan bergizi dan pengaturan kesadaran masyarakat untuk lebih
konsumsi makanan pada WUS proaktif untuk mendapatkan
dan ibu hamil, Pemberian pelayanan kesehatan terutama
Makanan Tambahan (PMT) pada pelayanan KIA dan rutin
ibu hamil KEK, pemberdayaan melakukakan pemeriksaan
ekonomi masyarakat sehingga kehamilan, meningkatkan
mereka mampu memenuhi penyuluhan dan pendidikan
kebutuhan dasar mereka, terutama tentang pentingnya gizi dalam
dalam mencukupi kebutuhan akan siklus kehidupan terutama pada
makanan bergizi. Peningkatan saat sebelum kehamilan karena
variasi dan jumlah makanan, oleh dapat mempengaruhi hasil akhir
karena kandungan zat gizi pada dari kehamilan sehingga kejadian
setiap jenis makanan berbeda- KEK yang merupakan penyakit
beda, dan tidak ada satupun jenis menahun dapat dicegah dan
makanan yang mengandung zat diminimalisir terutama pada ibu
gizi lengkap, maka untuk hamil maupun WUS.
memenuhi kebutuhan sebagian
besar zat gizi diperlukan konsumsi Kesimpulan

168
Jurnal Husada Mahakam Volume IV No.3, Nov 2016, hal 162-170

Kesimpulan pada penelitian Kehidupan),


ini adalah ada hubungan yang EGC, Jakarta
bermakna antara kekurangan
energi kronik (KEK) pada ibu hamil Banudi, 2013.Buku Kesehatan
dengan kejadian bayi berat lahir Reproduksi : Buku Saku
rendah (BBLR). Bidan, EGC, Jakarta.

Saran Dinas Kesehatan Kota Palu,


Saran dari penelitian ini 2014.Profil Dinas Kesehatan
yaitu perlu adanya peningkatan Kota Palu Tahun 2014
penanganan kasus KEK melalui Dinas Kesehatan Kota Palu.
Pemberian Makanan Tambahan
(PMT) lebih awal pada saat .........................................., 2015.
kehamilan dan melakukan Profil Dinas Kesehatan Kota
Koordinasi dengan pihak terkait Palu Tahun 2015. Dinas
terutama Dinas Kesehatan Kesehatan Kota Palu.
setempat untuk memprioritaskan
pendanaan PMT untuk Ibu Hamil Hidayati, F, 2011. Hubungan
KEK serta melengkapi pencatatan Antara Pola Konsumsi,
dan pelaporan, para bidan Penyakit Infeksi, dan
diharapkan dapat lebih Pantang Makanan terhadap
meningkatkan pemberian Resiko Kurang Energi Kronis
penyuluhan tentang pentingnya (KEK) Pada ibu Hamil di
asupan nutrisi yang baik dan Puskesmas Ciputat Kota
cukup selama kehamilan dan Tanggerang Selatan. Skripsi
meningkatkan scrining status gizi. (Online)
Serta perlu adanya peningkatan .(http://repository.uinjkt.ac.id)
peran lintas sektor karena masalah diakses 9 juli 2016
gizi merupakan masalah yang
penangulangannya sangat Maryunani, A, 2013. Asuhan Bayi
memerlukan kerjasama sektor dengan Berat Badan Lahir
terkait,agar masyarakat lebih Rendah (BBLR),
proaktif dalam memecahkan TIM,Jakarta.
masalah kesehatan yang ada
diwilayahnya terutama masalah Permatasari, 2010.Hubungan
gizi melalui forum-forum yang ada Status Gizi ibu hamil dengan
di masyarakat. Berat Badan Lahir Bayi,
Jurnal
Daftar Pustaka (online),(http://eprints.ums.ac
Arisman, MB, 2010. Buku Ajar Ilmu .id) di akses 6 februari 2016
Gizi (Gizi Dalam Daur

169
Jurnal Husada Mahakam Volume IV No.3, Nov 2016, hal 162-170

Proverawati,Atikah & Asfuah,Sitti. Volume 6, Nomor 1,2015


2010.Buku Ajar Gizi untuk (http:Permata
Kebidanan, EGC, Jakarta Indonesia.ac.id) di akses 17
Januari 2016.
Supariasa,I Nyoman &
Bakri,Bachyar & Fajar,Ibnu Vitraningsih, Kusharisupeni, Sabri,
2013. Penilaian Status Gizi, 2012. Faktor-faktor yang
EGC, Jakarta. berhubungan dengan berat
lahir bayi di RSUD Wonosari
Susilani, Amalina, 2014. Hubungan gunung kidul, Yogyakarta,
Ukuran Lingkar Lengan Atas Jurnal
Ibu dengan Berat Badan (online)(http://jurnal.respati.a
Lahir,Jurnal c.id) di akses 3 Februari
(Online),Permata Indonesia, 2016

170

You might also like