You are on page 1of 13

ABSTRAK

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM


MENGIKUTI PELAKSANAAN BELAJAR TUNTAS

(Minarti, Berchah Pitoewas, Hermi Yanzi)

Fokus penelitian ini adalah untuk menganalisis dan menjelaskan faktor-faktor penyebab
kesulitan belajar siswa dalam mengikuti pelaksanaan belajar tuntas. Penelitian ini menggunakan
metode deskriptif kualitatif dengan jumlah populasi 155 responden, sehingga sampel yang
diambil sebanyak 20% yaitu 31 responden.

Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa: (1) Indikator motivasi sebanyak 45,16%
responden masuk kategori motivasi sedang. (2) Indikator guru sebanyak 48,39% responden
masuk kategori sangat berpengaruh. (3) Indikator sarana dan prasarana sebanyak 70,97%
responden masuk kategori kurang berpengaruh. (4) Indikator kecepatan belajar sebanyak 58,06%
responden masuk kategori kecepatan belajar sedang. (5) Indikator waktu sebanyak 48,39%
reponden masuk kategori sangat berpengaruh. Jadi dapat disimpulkan bahwa penerapan belajar
tuntas masih perlu dimaksimalkan agar kesulitan belajar siswa dapat teratasi.

Kata kunci : belajar tuntas, kesulitan belajar, siswa.


ABSTRACT

THE FACTORS THAT CAUSE THE STUDENT LEARNING DIFFICULTY IN


FOLLOWING THE IMPLEMENTATION OF MASTERY LEARNING

(Minarti, Berchah Pitoewas, Hermi Yanzi)

The focus of this research is to analyze and explained the factors causing student learning
difficulties in following the implementation of Mastery Learning. This research using methods
descriptive qualitative with a population of 155 respondents so samples taken as many as 20% of
respondents namely 31.

Based on the results show that the research: (1) indicators motivation as many as 45,16% of
respondents is categorized as a motivation was. (2) indicators teachers as many as 48,39% of
respondents is categorized as a very influential. (3) indicators of facilities and infrastructure as
many as 70,97% of respondents is categorized as a little influence. (4) indicators speed learn as
much as 58,06% of respondents is categorized as a learning was speed. (5) indicators as much
time as 48,39% of respondent is categorized as a very influential. So it can be concluded that the
implementation of work completed in still learning to be optimized to a learning disability
students be handled.

Keywords: learning disability, mastery learning, the students.


ABSTRAK

FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB KESULITAN BELAJAR SISWA DALAM


MENGIKUTI PELAKSANAAN BELAJAR TUNTAS

(Minarti, Berchah Pitoewas, Hermi Yanzi)

The focus of this research is to analyze and explained the factors causing student learning
difficulties in following the implementation of Mastery Learning. This research using methods
descriptive qualitative with a population of 155 respondents so samples taken as many as 20% of
respondents namely 31. Based on the results show that the research: (1) Indicators motivation as
many as 45,16% of respondents is categorized as a motivation was. (2) Indicators teachers as
many as 48,39% of respondents is categorized as a very influential. (3) Indicators of facilities
and infrastructure as many as 70,97% of respondents is categorized as a little influence. (4)
Indicators speed learn as much as 58,06% of respondents is categorized as a learning was speed.
(5) Indicators as much time as 48,39% of respondent is categorized as a very influential. So it
can be concluded that the implementation of work completed in still learning to be optimized to a
learning disability students be handled.

Fokus penelitian ini adalah untuk mengalisis dan menjelaskan faktor-faktor penyebab kesulitan
belajar siswa dalam mengikuti pelaksanaan belajar tuntas. Penelitian ini menggunakan metode
deskriptif kualitatip dengan jumlah populasi 155 responden, sehingga sampel yang diambil
sebanyak 20% yaitu 31 responden. Berdasarkan hasil penelitian menunjukan bahwa: (1)
indikator motivasi sebanyak 45,16% responden masuk kategori motivasi sedang. (2) Indikator
guru sebanyak 48,39% responden masuk kategori sangat berpengaruh. (3) Indikator sarana dan
prasarana sebanyak 70,97% responden masuk kategori kurang berpengaruh. (4) Indikator
kecepatan belajar sebanyak 58,06% responden masuk kategori kecepatan belajar sedang. (5)
Indikator waktu sebanyak 48,39% reponden masuk kategori sangat berpengaruh. Jadi dapat
disimpulkan bahwa penerapan belajar tuntas masih perlu dimaksimalkan agar kesulitan belajar
siswa dapat teratasi.

Kata kunci : belajar tuntas, kesulitan belajar, siswa.


PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah meningkatakan prestasi belajar dan siswa


Pembelajaran tuntas (mastery learning) dapat memahami konsep pembelajaran yang
merupakan suatu pendekatan pembelajaran sebelumnya sulit untuk dipahami.
yang bertujuan agar bahan ajaran dapat
dikuasai secara tuntas oleh siswa, artinya Program pengayaan adalah program
siswa harus mampu menguasai materi secara pembelajaran yang diberikan kepada peserta
penuh, tuntas dan menyeluruh. Melalui didik yang telah mencapai ketuntasan dalam
sistem belajar tuntas diharapkan proses belajar. Tujuan dari program pengayaan
pembelajaran dapat dilaksanakan dengan adalah menambah wawasan siswa dalam
baik agar tujuan yang ingin dicapai dapat perluasan konsep-konsep yang tersaji dalam
diperoleh secara optimal sehingga proses materi pembelajaran yang sesuai dengan
pembelajaran akan lebih efektif dan efisien. standar kompetensi atau kompetensi dasar.
Program akselerasi (percepatan) adalah
Strategi pembelajaran tuntas menganut program layanan yang diberikan kepada
pendekatan individual meskipun dalam siswa yang luar biasa pintar dan mampu
pelaksanaannya dilakukan secara kelompok menyelesaikan kompetensi-kompetensi
namun tetap memberikan layanan kepada dalam pembelajaran dengan cemerlang, jauh
setiap individu dalam kelompok sesuai lebih cepat dengan nilai yang amat baik.
dengan perbedaan-perbedaan setiap individu
dalam kelompok tersebut, sehingga dengan Penerapan pembelajaran tuntas sangatlah
penerapan pembelajaran tuntas tepat untuk membantu siswa untuk
memungkinkan berkembangnya potensi mencapai ketuntasan belajar khususnya
masing-masing siswa secara optimal. siswa yang mengalami kesulitan dalam
belajar. Program layanan yang diberikan
Tujuan pembelajaran tuntas adalah akan sangat membantu siswa dalam
menciptakan siswa agar memiliki mengatasi kesulitan belajarnya. Namun,
kemampuan, menumbuhkan minat belajar implementasi pembelajaran tuntas tidaklah
siswa dan mengembangkan potensi yang selalu sesuai seperti yang diharapkan, tentu
dimilikinya serta mengecilkan perbedaan saja akan ada hambatan-hambatan yang
antara siswa pintar dengan siswa yang tidak akan ditemui dalam penerapannya. Sehingga
pintar. Melalui pembelajaran tuntas siswa menjadi penyebab siswa sulit mencapai
akan diarahkan agar dapat mencapai ketuntasan dalam belajar. Hal tersebut
ketuntasan belajar secara menyeluruh sesuai diduga karena adanya faktor-faktor sebagai
dengan standar kompetensi dan kompetensi berikut:
dasar yang telah ditetapkan.
Pertama, faktor guru diantaranya yaitu guru-
Program pelayanan yang diberikan oleh guru masih kesulitan dalam membuat
guru dalam pembelajaran tuntas meliputi perencanaan belajar tuntas karena dibuat
program remidial adalah program perbaikan dalam satu semester. Selanjutnya, Guru-guru
yang diberikan kepada siswa yang tidak yang sudah terlanjur menggunakan teknik
mencapai ketuntasan belajar. Melalui lama biasanya sulit beradaptasi, dan
program remidial siswa akan dibantu untuk pelaksanaan program pembelajaran tuntas
menemukan kekurangan-kekurangan yang juga menuntut para guru untuk lebih
dialami siswa dalam belajar agar dapat menguasai materi secara luas, menyeluruh,
dan lebih lengkap dari standar yang penunjang menjadi kunci keberhasilan suatu
ditetapkan. proses pembelajaran. Tanpa adanya sarana
dan prasarana sekolah maka kegiatan
Kedua, faktor siswa yaitu terletak pada pembelajaran akan terhambat dan tujuan
pemberian program layanan dalam pembelajaran sulit untuk tercapai.
pembelajaran tuntas khususnya program
layanan remidial dan pengayaan yang Hambatan-hambatan tersebut diduga
diberikan diluar jam pelajaran berpengaruh menjadi faktor-faktor penyebab kesulitan
terhadap motivasi belajar siswa karena siswa dalam mencapai ketuntas belajarnya.
menurunnya semangat belajar. Oleh karena itu, berdasarkan uraian diatas
penulis tertarik untuk lebih mengetahui
Ketiga, faktor sarana dan prasarana sekolah tentang “Faktor-Faktor Penyebab
yang mendukung program pembelajaran Kesulitan Belajar Siswa dalam Megikuti
tuntas. Sarana dan prasarana merupakan alat Pelaksanaan Belajar Tuntas di Kelas XI
atau berbagai fasilitas yang mednukung SMA N 1 Tulang Bawang Tengah
kelancaran proses belajar mengajar dikelas. Kabupaten Tulang Bawang Barat Tahun
Kelengkapan sarana dan prasarana Pelajaran 2014/2015”.

TINJAUAN PUSTAKA

Pengertian Siswa komponen manusiawi yang menempati


Siswa merupakan salah satu komponen posisi sentral dalam belajar mengajar”.
pendidikan yang menjadi subjek dalam Berdasarkan pendapat para ahli diatas dapat
pembelajaran. Menurut Dewi Salma disimpulkan bahwa siswa merupakan suatu
Prawiradilaga (2008: 12) “Siswa atau komponen manusiawi yang menempati
peserta didik adalah siapa saja yang belajar posisi penting dalam dunia pendidikan yang
mulai dari murid TK, SD sampai dengan kemudian diproses dalam suatu kegiatan
SMA, mahasiswa, peserta pelatihan pembelajaran dengan tujuan agar menjadi
dilembaga pendidikan pemerintah atau manusia yang berkualitas sehingga nantinya
swasta”. Sardiman (2012: 111) pun mampu memanfaatkan pengetahuan yang
menambahkan tentang pengertian siswa diperoleh dengan sebaik-baiknya.
bahwa “Siswa atau anak didik adalah suatu

Pengertian Kesulitan Belajar kegagal atau setidak-tidaknya kurang


Menurut Syaiful Bahri Djamarah (2011: berhasil dalam mencapai tujuan belajar.
235) kesulitan belajar adalah suatu kondisi
dimana anak didik tidak dapat belajar secara Berdasarkan pendapat diatas dapat
wajar, disebabkan adanya ancaman, disimpulkan kesulitan belajar adalah
hamabatan atau gangguan dalam belajar. hambatan yang ditemui seseorang dalam
Menurut Thursan Hakim (2005: 14) belajar yang dapat muncul karena faktor dari
kesulitan belajar adalah suatu kondisi yang dalam diri siswa (faktor intern) dan dari luar
menimbulkan hambatan dalam proses diri siswa (faktor esktern) tersebut sehingga
belajar seseorang. Hambatan itu siswa dapat mengalami kegagalan dalam
menyebabkan orang tersebut mengalami mencapai tujuan belajar .
Pengertian Belajar Tuntas bahwa “Belajar tuntas adalah sistem belajar
Menurut Martinis Yamin (2009: 130) bahwa yang menginginkan sebagian peserta didik
Belajar tuntas merupakan proses dapat menguasai tujuan pembelajaran secara
pembelajaran yang dilakukan tuntas”.
dengan sistematis dan terstruktur, bertujuan
untuk mengadaptasikan pembelajaran pada Berdasarkan pendapat para ahli diatas dapat
sisiwa kelompok besar (pengajaran disimpulkan bahwa belajar tuntas adalah
klasikal), membantu mengatasi perbedaan- sutu kegiatan belajar yang mengarahkan
perbedaan yang terdapat pada siswa dan siswa agar mencapai ketuntasan belajar
berguna untuk menciptakan kecepatan secara menyeluruh dalam pembelajaran
belajar. Belajar tuntas diharapkan mampu yang dilaksanakan karena belajar tuntas
mengatasi kelemahan-kelemahan yang membantu siswa dalam mengatasi
melekat pada pembelajaran klasikal. kelemahan dan kesulitan belajar yang
Sedangkan menurut Kunandar (2011:333) dialami siswa.

Faktor-Faktor Penyebab Kesulitan dan eksternal pada siswa-siswa yang sedang


Belajar Siswa Dalam Pelaksanaan belajar untuk mengadakan perubahan
Belajar Tuntas. tingkah laku, pada umumnya dengan
beberapa indikator atau unsur yang
a. Faktor Intern Indikator Motivasi mendukung”.
Selanjutnya Thursan Hakim (2005: 26)
mendefinisikan “Motivasi sebagai suatu Berdasarkan pendapat diatas dapat
dorongan kehendak yang menyebabkan disimpulkan bahwa motivasi belajar adalah
sesorang melakukan suatu perbuatan untuk suatu keadaan dimana seseorang akan
mencapai tujuan tertentu”. Sedangkan terdorong untuk belajar meningkatkan
menurut Hamzah B. Uno (2012: 23) prestasi belajar sehingga mampu mencapai
“Motivasi belajar adalah dorongan internal tujuan pembelajaran.

b. Faktor ektern profesional adalah guru yang mengenal


1. guru tentang dirinya yaitu dirinya adalah pribadi
Menurut undang-undang No 14/2005 yang dipanggil untuk mendampingi peserta
tentang guru dan dosen dalam Bedjo didik untuk dalam belajar”.
Sujanto (2007: 29) bahwa “Guru adalah
pendidik profesional dengan tugas utama Jadi berdasarkan pendapat diatas guru
mendidik, mengajar, membimbing, adalah sesorang yang ahli, berilmu, bermutu
mengaarahkan, melatih, menilai, dan dan bertanggung jawab atas segala tugas
mengevaluasi peserta didik pada jalur yang diembannya serta mampu menunjukan
pendidikan formal, pendidikan dasar, dan pribadi yang baik karena guru adalah
pendidikan menengah”. Selanjutnya tauladan bagi anak didiknya.
menurut Kunandar (2011: 48) bahwa “Guru

2. Sarana dan Prasarana bangunan sekolah, lapangan olah raga, uang


Menurut Daryanto (2011: 11) secara dan sebagainya. Sedangkan sarana seperti
etimologis (arti kata) prasarana berarti alat alat langsung untuk mencapai tujuan
tidak langsung untuk mencapai tujuan dalam pendidikan. Misalnya ruang, buku,
pendidikan misalnya lokasi atau tempat, perpustakaan, laboratorium dan sebagainya.
Selanjutnya menurut Soetjipto Dan Raflis Berdasarkan pendapat diatas dapat
Kosasi (2007: 170) bahwa sarana dan disimpulkan bahwa sarana dan prasaran
prasarana adalah semua benda bergerak sekolah adalah segala bentuk benda atau alat
maupun yang tidak bergerak, yang yang mendukung program pembelajarn
diperlukan untuk menunjang disekolah seperti ruang belajar, tempat
penyelenggaraan proses belajar mengajar, berolah raga, perpustakaan, laboratorium,
baik secara langsung maupun tidak bengkel kerja, tempat bermain, dan sumber
langsung. belajar lain termasuk penggunaan tekhnologi
informasi dan komunikasi.

Tujuan Penelitian mengikuti pelaksanaan belajar tuntas di


Tujuan dari penelitian ini adalah untuk kelas XI SMA Negeri 1 tulang bawang
menjelaskan dan menganalisis faktor-faktor tengah kabupaten tulang bawang barat tahun
penyebab kesulitan belajar siswa dalam pelajaran 2014/2015.

METODE PENELITIAN

Metode yang digunakan dalam penelitian ini kualititatif ini sudah tepat karena penelitian
adalah menggunakan metode deskriftip ini bertujuan untuk menjelaskan faktor-
kualitatip karena dalam penelitian ini faktor penyebab kesulitan belajar siswa
mendeskripsikan keadaan yang terjadi pada dalam mengikuti pelaksanaan belajar tuntas
saat sekarang secara sistematis dan faktual di kelas XI SMA N 1 Tulang Bawang
yang menuntut untuk segera dicari jalan Tengah Kabupaten Tulang Bawang Barat
keluarnya. Penggunaan metode deskriftif Tahun pelajaran 2014/2015.

HASILPENELITIAN DAN PEMBAHASAN


Hasil Penelitian
1.1 Penyajian Data Variabel (X): Faktor-Faktor Penyebab Kesulitan Belajar Siswa
a. Faktor Intern Indikator MotivasiTabel
4.5 Distribusi Frekuensi Mengenai Motivasi

No. Interval Frekuensi Presentase Kategori


1 7-9 5 16, 13% Motivasi Rendah
2 10-12 14 45,16% Motivasi Sedang
3 13-15 12 38, 71% Motivasi Tinggi
Jumlah 31 100%
Sumber: Data Analisis Hasil Sebaran Angket
Berdasarkan tabel diatas, pada indikator bimbingan dari guru agar mencapai
motivasi dapat dilihat bahwa sebanyak ketuntasan belajar.
16,13% responden masuk dalam kategori
motivasi rendah. Reseponden yang masuk Sedangkan sebanyak 45,16% responden
dalam kategori ini memiliki motivasi yang pada indikator motivasi masuk dalam
rendah, hal ini menunjukan bahwa siswa kategori sedang. Hal ini dikarenakan
pada kategori ini mengalami kesulitan dalam responden dalam kategori ini masih
belajar dan membutuhkan banyak memiliki kemauan untuk belajar walau
kemauan belajar tidak terlalu tinggi namun indikator motivasi tinggi. Hal ini
juga tidak terlalu rendah. menunjukan bahwa responden dalam
kategori ini memiliki keinginan kuat dari
Selanjutnya sebanyak 38,71% responden dalam diri untuk belajar dan menambah
pada indikator motivasi masuk dalam pengetahuan.

a. Faktor Ekstern
1. Indikator Faktor Guru
Tabel 4.7 Distribusi Frekuensi Mengenai Faktor Guru

No. Interval Frekuensi Presentase Kategori


1 7-9 4 12,90% Tidak Berpengaruh
2 10-12 12 38,71% Kurang Berpengaruh
3 13-15 15 48,39% Sangat Berpengaruh
Jumlah 31 100%
Sumber: Data Analisis Hasil Sebaran Angket.
Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat menganggap faktor ekstern yang
bahwa responden pada indikator faktor guru dipengaruhi oleh faktor guru kurang
yang termasuk dalam kategori tidak berpengaruh dalam mengatasi kesulitan
berpengaruh adalah sebanyak 12,90%. Hal belajar siswa. Dan untuk kategori sangat
ini dapat diartikan bahwa faktor guru tidak berpangaruh terdapat 48,39% responden.
memberikan pengaruh yang kuat dalam Hal ini dapatdiartikan bahwa responden
membantu kesulitan belajar siswa. menganggap faktor ekstern pada indikator
Selanjutnya pada kategori kurang guru sangat berpengaruh dalam mengatasi
berpengaruh terdapat 38,71% responden. kesulitan belajar siswa.
Hal ini dapat diartikan bahwa responden

2. Indikator Sarana dan Prasarana


Tabel 4.9 Distribusi Frekuensi Mengenai Indikator Sarana Dan Prasarana

No. Interval Frekuensi Presentase Kategori


1 4-5 5 16,13% Tidak Berpengaruh
2 6-7 22 70,97% Kurang Berpengaruh
3 8-9 4 12,90% Sangat Berpengaruh
Jumlah 31 100 %
Sumber: Data Analisis Hasil Sebaran Angket.

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat tetap mengalami kesulitan belajar.


bahwa sebanyak 16,13% responden masuk Selanjutnya pada kategori kurang
dalam kategori tidak berpengaruh. berpengaruh terdapat 70,97% responden, hal
Responden yang masuk dalam kategori ini ini dapat diartikan bahwa responden pada
beranggapan bahwa adanya sarana dan kategori beranggapan faktor ektern pada
prasarana sekolah tidak berpengaruh dalam indikator sarana dan prasaran kurang
menunjang pembelajaran sehingga siswa berpengaruh dalam menunjang
pembelajaran siswa namun tetap dapat prasarana sangat mempengaruhi proses
mengatasi kesulitan belajar siswa meskipun pembelajaran agar siswa tidak mengalami
kurang maksimal. Sedangkan untuk kategori kesulitan dalam belajar karena adanya
sangat berpengaruh terdapat 12,90% sarana dan prasana yang memadai dapat
reponden , hal ini dapat diartikan bahwa menunjang proses pembelajaran agar lebih
faktor ekstern pada indikator sarana dan efektif dan efisien.

1.2 Penyajian Data Variabel (Y) : Pelaksanaan Belajar Tuntas


1. Indikator Kecepatan Belajar
Tabel 4.11 Distribusi Frekuensi Mengenai Kecepatan Belajar

No. Interval Frekuensi Presentase Kategori


1 6-7 3 9,68% Tidak Mampu
2 8-9 18 58,06% Kurang Mampu
3 10-12 10 32,26% Mampu
Jumlah 31 100 %
Sumber: Data Analisis Hasil Sebaran Angket
Berdasarkan tabel 4.11 dapat dilihat bahwa kurang mampu dalam menguasai dan
sebanyak 9,68% responden masuk dalam memahami materi secara cepat karena
kategori tidak mampu. Hal ini dapat responden pada kategori ini membutuhkan
diartikan bahwa responden pada kategori ini waktu yang lama dalam memahami materi
tidak mampu dalam menguasai materi agar dapat dikuasai secara penuh, utuh dan
secara penuh, tuntas dan menyeluruh, hal ini kontekstual.
disebabkan karena daya tangkap yang
kurang sehingga memiliki kecepatan belajar Sedangkan untuk kategori mampu terdapat
yang rendah dan akan sulit dalam mencapai 32,26% responden, hal ini dapat diartikan
ketuntasan belajar. bahwa responden pada kategori mampu
dalam menguasai materi secara menyeluruh
Selanjutnya pada kategori kurang mampu tanpa butuh waktu yang lama dalam
terdapat 58,06% responden, hal ini dapat memahami materi yang diberikan oleh guru.
diartikan bahwa responden pada kategori ini

2. Indikator Waktu
Tabel 4.13 Distribusi Frekuensi Mengenai Indikator Waktu

No. Interval Frekuensi Presentase Kategori


1 5 10 32,26% Tidak Efektif
2 6 6 19,35% Kurang Efektif
3 7-8 15 48,39% Sangat Efektif
Jumlah 31 100 %
Sumber: Data Analisis Hasil Sebaran Angket.

Berdasarkan tabel diatas, dapat dilihat dalam kategori tidak efektif. Responden
bahwa sebanyak 32,26% responden masuk yang masuk dalam kategori ini beranggapan
bahwa pemberian waktu program layanan sangat berpengaruh terdapat 48,38%
belajar tuntas yang diberikan secara responden, hal ini dapat diartikan bahwa
bersamaan tidak efektif karena menggangu indikator waktu sangat mempengaruhi
konsentrasi siswa. pelaksaan belajar tuntas.
Selanjutnya pada kategori kurang efektif Sedangkan untuk kategori sangat efektif
terdapat 19,35% responden, hal ini dapat terdapat 48,39% responden, hal ini dapat
diartikan bahwa responden pada kategori diartikan bahwa responden pada kategori
beranggapan waktu program layanan belajar beranggapan bahwa meskipun pembiaran
tuntas yang diberikan secara bersamaan program layanan belajar tuntas diberikan
kurang efektif dalam pelaksanaan proses dalam waktu yang bersamaan namun
pembelajaran. Sedangkan untuk kategori konsentrasi siswa masih tetap terjaga penuh.

Pembahasan terdapat 61,29% masuk dalam kategori yang


1. Variabel (X) Faktor-Faktor belum sesuai dengan harapan. Hal ini
Penyebab Kesulitan Belajar Siswa. disebabkan karena kurangnya motivasi
1.1 Faktor Intern Pada Indikator dalam diri siswa sehingga hasil belajar siswa
Motivasi menjadi kurang maksimal. Adanya motivasi
dalam diri merupakan kunci utama
Berdasarkan analisis data hasil penelitian seseorang dalam menghadapi kesulitan dan
terhadap indikator motivasi Berdasarkan mencapai keberhasilan namun juga tidak
pernyataan diatas maka hasil penelitian terlepas dari pemberian bimbingan dan
faktor intern dari penyebab kesulitan belajar arahan dari guru melalui pendekatan
siswa pada indikator motivasi baru individual serta perhatian dan dukungan
mencapai 38,71% yang masuk dalam penuh dari orang tua untuk mendorong
kategori motivasi tinggi. Dengan demikian motivasi.

1.2 Faktor Ekstern mengajar, dan mengelola kelas kurang


a. Indikator Faktor Guru. maksimal dalam mengarahkan siswa agar
mencapai ketuntasan belajarnya. Agar peran
Berdasarkan pernyataan diatas maka hasil guru dalam mengatasi kesulitan belajar
penelitian faktor ekstern dari penyebab siswa berpengaruh dan tepat sasaran maka
kesulitan belajar siswa pada indikator guru guru wajib meningkatkan kemampuan dan
baru mencapai 48,39% responden yang wawasannya secara luas dan harus mampu
masuk dalam kategori sangat berpengaruh. membimbing siswa dengan strategi, motode
Dengan demikian terdapat 51,61% masuk dan pendekatan yang tepat serta menarik
dalam kategori yang belum sesuai dengan sehingga siswa menjadi semangat dan
harapan. Hal ini disebabkan karena paham dari maksud dan tujuan
kemampuan guru dalam membimbing, pembelajaran.

b. Indikator sarana dan prasarana sangat berpengaruh. Dengan demikian


Berdasarkan pernyataan diatas maka hasil terdapat 87,10% masuk dalam kategori yang
penelitian faktor ekstern dari penyebab belum sesuai dengan harapan. Karena
kesulitan belajar siswa pada indikator sarana responden banyak beranggapan bahwa
dan prasarana baru mencapai 12,90% adanya sarana dan prasarana sekolah kurang
responden yang masuk dalam kategori menunjang pembelajaran. Hal ini
disebabkan karena kemampuan guru dalam sarana dan prasarana sekolah menjadi salah
menggunakan sarana dan prasarana satu sumber belajar dalam proses
khususnya tekhnologi tidak semuanya bisa pembelajaran agar siswa dapat lebih aktif,
dikuasai, sehingga sumber belajar siswa kreatif dan inovatif.
hanya dari buku. Sedangkan pada dasarnya

2. Pembahasan Variabel Y: kategori mampu dalam menguasai materi


Pelaksanaan Belajar Tuntas. pembelajaran secara cepat dan tuntas.
Dengan demikian terdapat 67,74% masuk
a. Indikator Kecepatan Belajar. dalam kategori yang belum sesuai dengan
Berdasarkan pernyataan diatas maka hasil harapan. Hal ini disebabkan karena siswa
penelitian pelaksanaan belajar tuntas pada yang masuk dalam kategori ini memiliki
indikator kecepatan belajar baru mencapai daya tangkap dalam mempelajari materi
32,26% responden yang masuk dalam pembelajaran masih kurang maksimal.

b. Indikator Waktu kurang efektif dan sangat mempengaruhi


Berdasarkan pernyataan diatas maka hasil konsentasi siswa. Pada dasarnya waktu
penelitian pelaksanaan belajar tuntas pada pelaksanaan belajar tuntas yang efektif,
indikator waktu baru mencapai 48,39% dilaksanakan pada waktu yang berbeda dan
responden yang masuk dalam kategori waktu pelaksanaanya perlu ditetapkan secara
sangat efektif. Dengan demikian terdapat khusus tanpa menggangu jam pembelajaran
51,61% masuk dalam kategori yang belum sekolah sehingga pelaksanaannya dapat
sesuai dengan harapan. Hal ini disebabkan berjalan lebih efektif dan efisien dan siswa
karena waktu pelaksnaan belajar tuntas yang akan mencapai ketuntasan belajar secara
diberikan pada waktu yang bersamaan maksimal.

KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan penelitian disimpulkan bahwa rata-rata


Berdasarkan analisis dan pengujian data reponden yang diteliti memiliki motivasi
yang dilakukan oleh peneliti serta hasil belajar yang sedang, artinya siswa
pembahasan maka dapat disimpulkan bahwa memiliki kemauan untuk belajar namun
faktor-faktor penyebab kesulitan belajar tetap membutuhkan bimbingan dan
siswa dalam mengikuti pelaksanaan belajar arahan dari guru dan orang tua agar tetap
tuntas di kelas XI SMA N 1 Tulang Bawang termotivasi untuk belajar karena
Tengah Kabupaten Tulang Bawang Barat keberhasilan seseorang dalam mencapai
Tahun Pelajaran 2014/2015 terdapat dua ketuntasan belajar terlihat dari seberapa
faktor yang menjadi penyebab kesulitan besar semangat dan motivasinya dalam
belajar siswa dalam mengikuti pelaksanaan mempelajari materi dengan
belajar tuntas yaitu: memanfaatkan segala sumber belajar
1. Faktor intern yang dipengaruhi oleh yang ada.
motivasi dalam diri siswa merupakan 2. Faktor ekstern merupakan faktor dari luar
dorongan semangat dari dalam diri untuk yang menjadi penyebab siswa mengalami
belajar demi mencapai tujuan yaitu kesulitan belajar. Dalam hal ini faktor
memperoleh hasil yang lebih baik dalam ekstern dipengaruhi oleh dua indikator
proses pembelajaran. Berdasarkan hasil yaitu:
a. Dalam pelaksanaan program dalam mengatasi siswa yang mengalami
pembelajaran tuntas tugas guru adalah kesulitan belajar.
memberikan bantuan atau pertolongan b. Sarana dan prasarana merupakan segala
kepada siswa yang masih mengalami bentuk benda atau alat yang mendukung
kesulitan belajar pada saat yang tepat program pembelajaran disekolah seperti
dengan cara yang efektif untuk siswa ruang belajar, tempat berolahraga,
yang bersangkutan melalui program perpustakaan, laboratorium, tempat
layanan yang telah ditentukan dalam bermain dan segala sumber belajar lain
program pembelajaran tuntas. termasuk penggunaan teknologi
Berdasarkan hasil penelitian disimpulkan informasi dan komunikasi. Dalam
bahwa guru masuk dalam kategori sangat penelitian disimpulkan adanya sarana dan
berpengaruh dalam mengatasi kesulitan prasarana kurang berpengaruh dalam
belajar siswa. Ini artinya guru telah membantu siswa mengatasi kesulitan
memberikan bimbingan dan arahan yang belajarnya, hal ini disebabkan karena
baik dalam proses belajar mengajar kurang lengkapnya sarana prasarana
karena pada dasarnya kemampuan guru penunjang dan kurangnya kemampuan
dalam mendidik, membimbing, dan guru dalam memanfaatkan sarana
mengarahkan sangatlah berpengaruh prasraana tersebut.

Saran mampu membina siswa dalam


Berdasarkan hasil penelitian, pembahasan, meningkatkan hasil belajarnya demi
dan kesimpulan yang telah dikemukakan tercapainya ketuntasan belajar dan
diatas, maka peneliti memberi saran kepada: terbentuknya generasi penerus yang mampu
berfikir kreatif, inovatif dan produktif.
1. Orang Tua
Diharapkan orang tua membantu 3. Siswa
memberikan motivasi kepada anak dan Kepada siswa diharapkan dapat terus
memperhatikan perkembangan belajar anak meningkatkan motivasi belajar dengan
dengan cara selalu memantau anak ketika memanfaatkan segala sumber belajar yang ada
belajar di rumah. Pada dasarnya pemberian agar kesulitan belajar dapat teratasi sehingga
perhatian dan motivasi dari orang tua dapat mendapatkan hasil yang baik dalam proses
mempengaruhi anak untuk lebih semangat pembelajaran dan mencapai ketuntasan belajar
dalam belajar sehingga mampu mencapai sesuai yang diharapkan.
ketuntasan belajarnya dengan hasil yang 4. Sekolah
lebih memuaskan. Dukungan dari pihak sekolah dalam
memfasilitasi kegiatan belajar mengajar
2. Guru sangatlah penting seperti penyediaan sarana
Guru merupakan ujung tombak dalam dan prasarana penunjang sekolah untuk
proses pembelajaran. Peran guru sangat meningkatkan proses dan kualitas
berpengaruh dalam ketuntasan belajar siswa, pendidikan sehingga diharapkan nantinya
oleh karena itu diharapkan guru dapat mampu mencetak sumber daya manusia
meningkatkan kemampuan dengan cara yang aktif, produktif dan inovatif.
memperluas wawasan pengetahuan agar
DAFTAR PUSTAKA

Daryanto. 2011. Administrasi Pendidikan. Sardiman. 2012. Interaksi Dan Motivasi


Jakarta: Rineka Cipta. Belajar Mengajar.Jakarta: Raja Grafindo.

Djamarah, Syaiful Bahri. 2011. Psikologi Soetjipto Dan Raflis Kosasi. 2007. Profesi
Belajar. Jakarta:Rineka Cipta. Keguruan. Jakarta: Rineka Cipta.

Hakim, Thursan. 2005. Belajar Secara Sujanto, Bedjo. 2007. Guru Indonesia dan
Efektif. Jakarta: Puspa Swara. Perubahan Kurikulum. Jakarta: Sagung
Seto.
Kunandar. 2011. Guru Profesional
Implemtasi Kurikulum Tingkat Satuan Uno, Hamzah B. 2012. Teori Moivasi Dan
Pendidikan (KTSP) Dan Sukses Dalam Pengukurannya: Analisis Di Bidang
Sertifikasi Guru. Jakarta: Raja Wali Press. Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara.

Prawiradilaga, Dewi Salma. 2008. Prinsip Yamin, Martinis. 2009. Desain


Desain Pembelajaran. Jakarta: Kencana Pembelajaran Berbasis Tingkat Satuan
Prenada. Pendidikan. Jakarta: Gaung Persada.

You might also like