Professional Documents
Culture Documents
Johan Arifin
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Universitas Islam Negeri Walisongo
Semarang
Email : johanarifin71@gmail.com
Abstract
One of the problems that arise in the Islamic financial management is the
governance model (management) used are the same as a conventional financial
institution management in general, Therefore we need innovation in management.
Management Implementation of Sharia in the Islamic financial institutions are
expected to improve the performance and quality of these institutions. Implementation of
sharia management really comes down to the issue of Total Quality Management
(TQM) on financial institutions syar'iah focused on the process of continuous
improvement to uphold the values of Shariah.
Management of sharia is considered important in the company since its
implementation in the areas of services and operating in personal competence,
maintaining the availability of knowledge and innovation as well as product
development. Through sharia management is expected to increase the skills and
motivation to work on giliranyya will improve the reinforcement of the operational side.
The perpetrator of Islamic financial institutions in terms of technical skills are adequate
but the problem is the knowledge of the management of sharia. Knowledge management
in Islamic financial institutions will be judged by the public that the management is not
different from the conventional financial institutions.
Keywords: Management of sharia, LKS, TQM
Abstrak
Salah satu masalah yang timbul dalam pengelolaan keuangan Islam
adalah model tata kelola (manajemen) yang digunakan adalah sama sebagai
manajemen lembaga keuangan konvensional pada umumnya, karena itu
kita perlu inovasi dalam manajemen. Implementasi manajemen Syariah di
lembaga keuangan syariah diharapkan untuk meningkatkan kinerja dan
kualitas Ulasan institutions. Implementation ini manajemen syariah benar-
benar turun ke isu Total Quality Management (TQM) pada lembaga
A. Latar Belakang
Berdasarkan data statistik perbankan syariah jumlah Bank Syariah
per Januari 2016 telah mencapai 34 unit yang terdiri atas 12 Bank Umum
Syariah (BUS) dan 22 Unit Usaha Syariah (UUS). Selain itu, jumlah Bank
Pembiayaan Rakyat Syariah (BPRS) telah mencapai 148 unit pada periode
yang sama. Pada bulan Januari 2016 jumlah telah terdapat sebesar 693
Kantor Pusat Operasional/Kantor Cabang (138 Kantor Cabang BUS dan
103 Kantor Cabang UUS), 1.449 Kantor Cabang Pembantu/Unit
Pelayanan Syariah, dan 427 Kantor Kas. Di provinsi Jawa Tengah sendiri,
pada bulan Januari 2016 telah terdapat 40 Kantor Pusat
Operasional/Kantor Cabang BUS, 108 Kantor Cabang Pembantu/Unit
Pelayanan Syariah BUS, dan 21 Kantor Kas BUS. Sementara untuk kantor
cabang UUS sebanyak 17 kantor, kantor cabang pembantu UUS sebanyak
7, dan kantor kas UUS sebesar 6 kantor. Sementara itu, jumlah BPRS di
Jawa Tengah sebesar 26 bank (Otoritas Jasa Keuangan, 2016).
Industri perbankan syariah semakin menghadapi banyak tantangan
akibat bergabungnya sejumlah institusi, kolaborasi inter-organisasi,
pengembangan berbagai produk dan jasa, serta perbaikan mutu. Untuk
merespon dengan efektif berbagai tantangan ini, penciptaan sistem yang
memenuhi level “quality” yang sesuai dengan konsep syariah menjadi isu
vital nyata yang menantang (Musari, 2010). Selain itu, untuk memperoleh
keunggulan daya saing dalam skala global, suatu perusahaan dituntut harus
mampu menyajikan setiap proses yang lebih baik dalam rangka
1 Didin hafifuddin dan Hendri Tanjung, 2003, Manajemen Syariah Dalam Praktek, Gema
Insani, Jakarta, Hal. 5
2 Kuat Susanto, 2009, Manajemen Syariah: Implementasi TQM dalam Lembaga Keuangan
3 Yusanto dan Karebet, 2007, Menggagas Bisnis Islam, Gema Isnsani Jakarta, Hal. 31
lihat juga Mathis, R.L. & J.H. Jackson. 2006. Human Resource Management: Manajemen
Sumber Daya Manusia. Terjemahan Dian Angelia. Jakarta: Salemba Empat.
4 Henry Simamora, Manajemen Sumber daya Manusia, Yogyakarta: STIE YKPN, 1995, h: 1
5 Ibid.
6 Ardiani, “Information Resources Guide on Total Quality Management” dalam
http://edu-articles.com/?pilih=lihat&id=55
7 Oliver, Paul (Ed.)1996,,The Management of Educational Change; a Case-Study Approach,
8 Gaspersz, Vincent, 2001, Total Quality Management, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,
hal 20
9 Benny, “Keuntungan Menerapkan Total Quality Management (TQM) DI UKM/IKM”
dalam http://www.bsn.or.id/NEWS/detail_news.cfm?News_id=15
10 Poerwowidagdo, Sapto. J., “Upaya Implementasi Total Quality Leadership di TNI-
Artinya: “Sesungguhnya Allah tidak merobah Keadaan sesuatu kaum sehingga mereka
merobah keadaan yang ada pada diri mereka sendiri.”
Ajaran ini didukung pula dalam Al-Qur’an surat al-Insyiroh ayat 7
yang artinya “Maka apabila kamu telah selesai (dari sesuatu urusan), kerjakanlah
keterangan:
χ2 : Chi Square
f0 : Frekuensi yang diperoleh dari sampel (hasil observasi)
fh : Frekuensi yang diharapkan atau disebut juga frekuensi teoritis.
Chi Square (Uji χ2) merupakan teknik statistik yang memungkinkan
peneliti menilai probabilitas memperoleh perbedaan frekuensi yang nyata
dengan frekuensi yang diharapkan dalam kategori-kategori tertentu. Uji
Chi-Square adalah uji independensi, dimana suatu variabel tidak
dipengaruhi atau tidak ada hubungan dengan variabel lain.
Untuk mendapatkan nilai Chi-Square, ditempuh beberapa langkah
yakni (1) data frekuensi ditabulasi, (2) dihitung frekuensi yang diharapkan
(frekuensi teoritis), dan (3) menghitung nilai Uji Chi-Square berdasarkan
rumus (1). Untuk menghitung nilai dari frekuensi yang diharapkan
(frekuensi teoritis), digunakan rumus pada persamaan (2).
keterangan:
fe = Frekuensi yang diharapkan (frekuensi teoritis)
Σf kolom = Jumlah frekuensi kolom
Σf baris = Jumlah frekuensi baris
Total = Jumlah baris dan kolom (keduanya harus sama).
3.2.4. Uji Signifikansi
Uji siginifkansi digunakan untuk menunjukkan bahwa apakah
teradapat hubungan yang signifikan ataukah tidak antara satu variabel
dengan variabel lainnya. Dalam penelitian ini, uji signifikansi digunakan
untuk mengetahui apakah ada hubungan yang signifikan antara Penguatan
manajemen syariah melalui penerapan TQM dengan kinerja manajerial
melalui fungsi-fungsi dari penerapan TQM. Hipotesis yang digunakan
keterangan:
C = Koefisien kontingensi
χ 2 = Nilai chi- square
n = Besar sampel
Nilai koefisien kontingensi (C) berkisar antara nol hingga satu. Jika
C = 0 maka tidak terdapat keterkaitan antara penguatan manajemen
DAFTAR PUSTAKA