Professional Documents
Culture Documents
net/publication/324103764
CITATIONS READS
0 8,807
1 author:
Sudarman Sudarman
Universitas Mulawarman
17 PUBLICATIONS 49 CITATIONS
SEE PROFILE
Some of the authors of this publication are also working on these related projects:
All content following this page was uploaded by Sudarman Sudarman on 30 March 2018.
Sudarman
Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan Universitas Mulawarman
Korespondensi: Jl. Biawan No.42 Samarinda. Email: daremantep@gmail.com
Abstract: The purpose of this study was to test the effect of blended learning strategy
towards students acquisition of concept and procedures, test whether self-regulated learning
has significant influence on student’s learning concepts and statistical procedures acquisi-
tion and, investigating whether there is an interaction between learning strategies and
self-regulated learning on learning concept and procedures acquisition. The research meth-
od applied factorial version of non-equivalent control group design. The subjects of this
study were all students in the second semester students of Department of Development
Economics State University of Malang, the total number of participants were 104, divided
into two group of experimental group (blended learning) and control group (face to face)in
which each consisting of 52 subjects. The research hypotheses were tested by using Multi-
variate Analysis of Variance (MANOVA). The results of the study show as follows (1) The
use of blended learning strategies is significantly better than face-to-face learning strategies
in the case of learning statistical concepts and procedure, (2) Students who have higher SRL
in learning statistical concepts and procedure acquisition are better than the students whose
SRL are lower, (3) there is no effect of interaction between learning strategies and students’
SRL on the acquisition of learning concept and procedure of statistics. The absence of inter-
action implies that SRL did not change the relationship of learning strategies and the acqui-
sition of learning statistical concepts and procedure.
Abstrak: Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh strategi pembelajaran blended
learning terhadap perolehan belajar konsep dan prosedur statistik, pengaruh self-regulated
learning (SRL) terhadap perolehan belajar konsep dan prosedur statistik dan menguji
terjadinya interaksi antara strategi pembelajaran dan SRL terhadap perolehan belajar konsep
dan prosedur statistik. Penelitian ini menggunakan versi rancangan penelitian faktorial non-
equivalent control group design. Subjek penelitian adalah mahasiswa semester II Jurusan
Ekonomi Pembangunan Universitas Negeri Malang yang berjumlah 104 partisipan. Seluruh
partisipan tersebut dibagi menjadi dua kelompok yaitu kelompok eksperimen (blended
learning) dan kelompok kontrol (tatap muka). Hipotesis penelitian diuji menggunakan Mu-
tivariate Analysis of Variance (MANOVA). Berdasarkan analisis data, hasil penelitian dapat
disimpulkan sebagai berikut. (1) Penggunaan strategi pembelajaran blended learning secara
signifikan lebih baik daripada strategi pembelajaran tatap muka dalam memberikan
perolehan belajar konsep dan prosedur statistik (2) Perolehan belajar konsep dan prosedur
statistik mahasiswa yang memiliki SRL tinggi lebih baik dibandingkan dengan mahasiswa
yang memiliki SRL rendah (3) Tidak ada pengaruh interaksi antara strategi pembelajaran
(blended learning dan tatap muka) dan SRL mahasiswa (tinggi dan rendah) terhadap
perolehan belajar konsep dan prosedur statistik. SRL tidak mengubah hubungan strategi
pembelajaran terhadap perolehan belajar konsep dan prosedur statistik statistik.
Strategi pembelajaran blended learning menjadi Merespon hasil temuan penelitian di atas,
bagian dari upaya untuk menggunakan kemajuan banyak penelitian yang mengaji tentang
teknologi dalam peningkatan mutu pembelajaran. penerapan blended learning. Pada umumnya
Kemajuan teknologi yang pesat memberikan penelitian tersebut lebih banyak terfokus pada
pengaruh terhadap perubahan dunia pendidikan kinerja mahasiswa, sikap belajar mahasiswa, dan
dan pembelajaran, teknologi pembelajaran telah kepuasan dalam pembelajaran yang dilaksanakan
mengadopsi dan mengadaptasi temuan mutakhir secara tatap muka, sepenuhnya online, atau
ini dalam proses belajar. blended learning (Osguthorpe & Graham, 2003;
Secara historis, para pendidik telah me- Uzun & Senturk, 2010).
mikirkan pola pembelajaran yang di laksanakan Berbagai pendapat dari hasil penelitian
secara tatap muka dengan mediasi komputer, atau tersebut dapat diklasifikasi menjadi lima
pembelajaran yang terdiri dari sebuah kombinasi kecenderungan utama yakni keefektifan belajar,
tatap muka dan format pembelajaran yang dila- kepuasan mahasiswa, kepuasan penyelenggara
kukan dengan meng-gunakan perangkat kompu- (fakultas), efisiensi biaya serta akses
ter yang disebut dengan blended learning (Gra- pembelajaran (Lorenzo &Moore, 2002), dan
ham, 2006). Blended learning merupakan sebuah peningkatan kemampuan mahasiswa. Hasil
istilah yang relatif baru dalam dunia pendidikan penelitian Hiltz & Murray (2005) menunjukkan
khususnya pendidikan tinggi. Blended learning bahwa terdapat peningkatan kemampuan akade-
berarti gabungan antara sistem pembelajaran mik yang signifikan pada mahasiswa yang
tatap muka (face to face) dengan pembelajaran e- menggunakan pembelajaran tatap muka
learning yang dapat digunakan oleh siapa saja dikombinasikan dengan teknologi pembelajaran
(everyone), di mana saja (everywhere), kapan online dan offline dibandingkan dengan
saja (anytime). Istilah blended learning pembelajaran yang hanya menggunakan kelas
mengandung arti percampuran atau kombinasi konvensional (tatap-muka) saja.
pembelajaran atau perpaduan dari unsur-unsur Berkaitan dengan komposisi pelaksanaan
pembelajaran tatap muka langsung dan online pembelajaran, strategi pembelajaran blended
secara harmonis dan padu yang ideal (Heinze & learning menerapkan komposisi 50% tatap muka,
Procter, 2006). 25% offline (melalui pembelajaran mandiri
Berawal dari pandangan inilah, blended dengan media interaktif), dan 25% online
learning menjadi salah satu strategi pembelajaran (pembelajaran dengan menggunakan web), kom-
baru yang banyak memberikan keuntungan bagi posisi tersebut diterapkan dengan
mahasiswa, sekaligus sebagai bentuk dukungan mempertimbangkan karakteristik mahasiswa dan
teknologi informasi dan komunikasi ke arah juga dosen yang belum pernah menerapkan
modus pembelajaran baru (Graham, 2006). Pada strategi pembelajaran ini sebelumnya.
pembelajaran di pendidikan tinggi, blended Penelitian ini berusaha mengeksplorasi
learning biasanya terdiri dari pertemuan kelas strategi penataan isi, strategi penyampaian dan
tatap muka satu kali per minggu, dengan siswa strategi pengelolaan (Reigeluth, 1983; Degeng,
menggunakan pembelajaran online untuk me- 1989). Strategi penataan isi dirancang dengan
nyelesaikan proyek kelompok dan tugas kelas menyiapkan learning object sebagai pendukung
yang lain (Molenda & Boling, 2008). pembelajaran yang merupakan bagian dari materi
Hal tersebut dibuktikan dari hasil ajar yang disajikan dan didistribusikan secara
penelitian yang mengemukakan manfaat dari elektronik melalui jaringan internet, umumnya
strategi blended learning di antaranya terdiri atas satu atau lebih komponen file digital.
keberhasilan dalam (a) mencapai tujuan Learning object diformulasikan berupa teks atau
pembelajaran, (b) mengubah pola pembelajaran teks dilengkapi dengan gambar, klip video,
yang sebelumnya berpusat pada dosen menjadi maupun file animasi flash. Cakupan materi
berpusat pada mahasiswa, (c) menyeimbangkan learning object sama dengan bahan ajar teks yang
kemandirian mahasiswa dalam belajar serta digunakan untuk strategi pembelajaran tatap
memotivasi mahasiswa untuk mendisiplinkan diri muka.
dalam pembelajaran (Murphy, 2002; Penelitian ini bertujuan untuk menguji
Osguthorpe & Graham, 2003; Riffell & Sibley, pengaruh strategi pembelajaran blended learning
2003; Voos, 2003; Dziuban et al., 2004). terhadap perolehan belajar konsep dan prosedur
statistik. Pengujian ini dilakukan dengan cara
Sudarman, Pengaruh Strategi Pembelajaran Blended Learning ….. 109
banyak inisiatif yang muncul dalam pelaksa- memiliki kemampuan SRL akan menunjukkan
naannya, terdapat beberapa hal yang menjadi tan- karakteristik sebagai berikut: memiliki tujuan,
tangan yang harus diatasi sehingga dapat bersifat strategis, dan persisten dalam belajar
menemukan campuran (blend) yang baik. (Purdie et al., 1996).
Perancang pembelajaran perlu menemu- Kemampuan SRL menempatkan mahasiswa
kan unsur-unsur dan campuran yang tepat dalam untuk bertanggung jawab terhadap proses bela-
lingkungan blended learning, sehingga dapat jarnya sehingga menjadi lebih menyadari tentang
memanfaatkan keuntungan asynchronous dengan alasan konseptual dan hubungan atau penjelasan
tetap menjaga kualitas interaksi di kelas dengan pertanyaan yang terjadi selama proses belajar.
tatap muka (Kerres & DeWitt, 2003; Martyn, Mahasiswa mengkonstruksi sendiri konsep bela-
2003; Reay, 2001). Tidak ada pendekatan standar jar dan solusi terhadap permasalahan yang me-
baku untuk menerapkan blended learning karena reka hadapi sendiri. Oleh karena itu, mahasiswa
dosen mempunyai kewenangan penuh untuk tidak hanya bergantung pada dosen, melainkan
membuat rancangan perkuliahan, strategi men- secara mandiri mengatur motivasi dan strategi
gajar yang sesuai dengan gaya dan konten materi belajar sepanjang hidupnya.
(Garnham, & Kaleta, 2002). Namun, langkah
pertama untuk mengembangkan keberhasilan METODE PENELITIAN
blended learning memerlukan pemahaman ten- Penelitian ini dirancang menggunakan
tang kekuatan dan kelemahan berbagai strategi metode penelitian eksperimental semu (quasi
dan media, cara mahasiswa dalam memanfaatkan eksperimental) dengan rancangan faktorial 2 x 2
lingkungan pembelajaran, baik tatap muka mau- versi non equivalent control group design
pun online (Reay, 2001; Osguthorpe & Graham, (Tuckman, 1999). Metode ini dipilih karena pe-
2003). nentuan kelompok-kelompok penerima perlakuan
Pelaksanaan strategi blended learning baik kelompok eksperimen maupun kelompok
pada penelitian ini terkandung pembelajaran yang kontrol tidak dapat dilakukan atau dipilih secara
bersifat synchronous dan asynchronous yang di- acak, sehingga yang dimungkinkan hanya pe-
dasarkan pada kombinasi 4 langkah blended nentuan perlakuan secara acak (random assig-
learning dari Allesi dan Trollip (dalam Luik, ment to treatment).
2006), dan sembilan peristiwa pembelajaran Rancangan penelitian ini adalah rancan-
(Gagne,1983). gan faktorial 2 x 2 dengan melibatkan dua ke-
lompok. Kelompok pertama sebagai kelas ekspe-
rimen menggunakan strategi pembelajaran blend-
SELF-REGULATED LEARNING (SRL) ed learning dan kelompok kedua sebagai kelas
kontrol menggunakan strategi pembelajaran tatap
Self-regulation merupakan fundamen da-
muka. Faktor pemilahnya adalah variabel mod-
lam proses sosialisasi yang melibatkan per-
erator SRL mahasiswa. Pemilahan dibagi atas dua
kembangan fisik, kognitif dan emosi (Papalia,
tingkatan yaitu SRL tinggi (33% dari atas) dan
2001). Mahasiswa dengan self-regulation pada
kemampuan SRL rendah (33% dari bawah)
tingkat yang tinggi akan memiliki kontrol yang
setelah data diurutkan dari yang paling besar ke
baik dalam mencapai tujuan akademisnya. Self-
yang paling kecil (Naga, 1992).
regulation yang diterapkan dalam SRL, mengha-
Prosedur penelitian yang dilakukan terha-
ruskan mahasiswa untuk tetap terfokus pada
dap subjek penelitian meliputi pemberian pretest,
proses pengaturan diri guna memperoleh ke-
pemberian perlakuan dan kemudian dilakukan
mampuan akademisnya. Menurut Zimmerman
posttest setelah seluruh pertemuan dilaksanakan.
(1989), SRL terdiri atas pengaturan dari tiga as-
Prosedur eksperimen tersebut disusun bertolak
pek umum pembelajaran akademis, yaitu kognisi,
dari rancangan penelitian faktorial 2X2 yang dis-
motivasi, dan perilaku.
ajikan dalam gambar 1.
Berdasarkan kajian teori, SRL berkaitan
dengan cara mahasiswa menggerakkan, mengu-
bah, dan mempertahankan kegiatan belajar baik
secara dirinya maupun lingkungan sosialnya, da-
lam konteks pembelajaran informal dan formal
(Zimmerman & Schunk, 1989). Mahasiswa yang
Sudarman, Pengaruh Strategi Pembelajaran Blended Learning ….. 111
ruhan probabilitas atau Signifikansi untuk nilai- 16.312 dengan probabilitas (p) = 0,000. Oleh
nilai statistik tersebut sebesar Sig.0,000 yang ter- karena (p < 0,05), maka uji hipotesis memu-
nyata jauh lebih kecil daripada kriteria penetapan tuskan untuk menolak Ho. Sehingga hasil pengu-
keputusan tingkat signifikansi (α = 0,05). Hal ini jian disimpulkan terdapat perbedaan perolehan
mengindikasikan adanya pengaruh yang berarti belajar konsep statistik mahasiswa yang memiliki
pada model atau terdapat perbedaan yang nyata kemampuan SRL tinggi dan mahasiswa yang
nilai respons (perolehan belajar konsep statistik memiliki SRL rendah.
dan prosedur statistik). Hasil pengujian Ho-3 melalui perhitungan
Hasil uji tersebut mengandung arti bahwa analisis test of between-subjects effect
skor rata-rata variabel terikat perolehan belajar menghasilkan nilai F hitung = 0,100 dengan
konsep statistik dan perolehan belajar prosedur probabilitas (p) = 0,753. Oleh karena (p > 0,05),
statistik secara keseluruhan menunjukkan perbe- maka Ho diterima. Pembuktian lain dalam
daan yang signifikan menurut kelompok perla- pengujian hipotes nilai F hitung = 0,100 tenyata
kuan berdasar variabel bebas, tingkat SRL. Sim- lebih kecil dari nilai F tabel (a = 5%) = 2,70
pulan dari hasil pengujian tersebut menunjukkan pada taraf kepercayaan 0,05 dengan dk = 3/100
bahwa variabel bebas SRL berpengaruh terhadap atau Ho diterima. Sehingga dari hasil pengujian
kedua variabel terikat secara simultan. tersebut diartikan bahwa tidak terdapat interaksi
Sedangkan interaksi pengaruh strategi antara penggunaan strategi pembelajaran dan SRL
pembelajaran * SRL menghasilkan nilai-nilai Pil- terhadap perolehan belajar konsep statistik.
liai’s Trace, Wilks’ Lambda, Hotelling’s Trace Hasil pengujian Ho-4 dengan test of
dan Roy’s Largest Root masing-masing sebesar between-subjects effect menghasilkan nilai F
0,011; 0,989; 0,012; 0,012 dengan nilai F = 0,576 hitung = 31.720 dengan probabilitas (p) = 0,000.
serta nilai signifikansi (sig. = 0,564), nilai proba- Oleh karena (p < 0,05), maka Ho ditolak.
bilitas tersebut lebih besar dari batas kriteria pe- Pembuktian lain dalam pengujian hipotes nilai F
netapan keputusan 0,05. Sehingga dapat disim- hitung = 31.720 lebih besar dari nilai F tabel (a =
pulkan tidak ada pengaruh interaksi antara stra- 5%) = 2,70 pada taraf kepercayaan 0,05 dengan
tegi pembelajaran * SRL terhadap perolehan be- dk = 3/100 atau Ho ditolak.
lajar konsep statistik dan perolehan belajar pro- Berdasarkan hasil pengujian tersebut da-
sedur statistik. pat dinyatakan bahwa terdapat perbedaan perole-
Hasil uji multivariat ini menuntun kearah han belajar prosedur statistik antara mahasiswa
pengujian selanjutnya yakni pengujian hipotesis yang menggunakan strategi pembelajaran blend-
penelitian dengan uji univariat untuk melihat ed learning dan mahasiswa yang menggunakan
pengaruh strategi pembelajaran (variabel bebas) strategi pembelajaran tatap muka.
dan SRL (variabel moderator) terhadap perolehan Pengujian hipotesis Ho-5 menunjukkan
belajar konsep dan prosedur statistik (variabel nilai F hitung = 20.839 dengan probabilitas (p) =
terikat). 0,000. Oleh karena (p < 0,05), maka Ho ditolak.
Hasil analisis univariat tentang pengujian Pembuktian lain dalam pengujian hipotes nilai F
hipotesis pertama perbedaan perolehan belajar hitung = 20.839 lebih besar dari nilai F tabel (a =
konsep statistik yang mengikuti strategi pembe- 5%) = 2,70 pada taraf kepercayaan 0,05 dengan
lajaran blended learning dan mahasiswa yang dk = 3/100 atau Ho ditolak. Sehingga hasil pen-
menggunakan strategi pembelajaran tatap muka gujian disimpulkan terdapat perbedaan perolehan
menghasilkan nilai F hitung = 78,948 dengan belajar prosedur statistik mahasiswa yang
probabilitas (p) = 0,000. Oleh karena (p < 0,05), memiliki kemampuan SRL tinggi dan mahasiswa
maka Ho ditolak. Dengan demikian uji hipotesis yang memiliki SRL rendah.
memutuskan untuk menolak Ho, yang berarti ter- Perhitungan analisis test of between-
dapat perbedaan perolehan belajar konsep statis- subjects effect untuk menguji hipotesis Ho-6
tik antara mahasiswa yang menggunakan strategi menghasilkan nilai F hitung = 0,791 dengan
pembelajaran blended learning dan mahasiswa probabilitas (p) = 0,376. Oleh karena (p > 0,05),
yang menggunakan strategi pembelajaran tatap maka Ho diterima. Sehingga dari hasil pengujian
muka. tersebut diartikan bahwa tidak terdapat interaksi
Pengujian Ho-2 tentang pengaruh utama antara penggunaan strategi pembelajaran dan SRL
SRL terhadap variabel terikat perolehan belajar terhadap perolehan belajar prosedur statistik.
konsep statistik menunjukkan nilai F hitung =
Sudarman, Pengaruh Strategi Pembelajaran Blended Learning ….. 113
Berdasarkan hasil analisis data dan hasil memiliki kemampuan SRL tinggi memperoleh
uji hipotesis diketahui bahwa ada perbedaan pe- skor rata-rata konsep statistik dan prosedur sta-
rolehan belajar konsep statistik dan prosedur sta- tistik lebih tinggi jika dibandingkan dengan
tistik antara mahasiswa yang diajar dengan rata-rata perolehan belajar konsep dan prosedur
menggunakan strategi pembelajaran blended statistik mahasiswa yang memiliki SRL rendah.
learning dan mahasiswa yang diajar dengan Jadi, SRL mempengaruhi perolehan belajar kon-
menggunakan strategi pembelajaran tatap muka. sep dan prosedur statistik. Hasil penelitian ini
Dengan perhitungan uji deskriptif, mahasiswa sejalan dengan temuan Haris et al., (2005) me-
yang diajar dengan menggunakan strategi pem- nyatakan bahwa penerapan SRL dalam pembela-
belajaran blended learning memperoleh skor ra- jaran dapat meningkatkan hasil akademik, juga
ta-rata perolehan belajar konsep dan prosedur temuan lain yang menyatakan bahwa mahasiswa
statistik lebih tinggi jika dibandingkan dengan yang berprestasi tinggi pada umumnya mampu
rata-rata perolehan belajar konsep dan prosedur mengatur dirinya sendiri dalam aktivitas belajar-
statistik bagi mahasiswa yang diajar dengan nya (Paris & Paris, 2001).
menggunakan strategi pembelajaran tatap muka. Hasil penelitian ini juga selaras dengan
Hal ini berarti penerapan strategi pembelajaran temuan Chung (2002). Dalam hal ini dinyatakan
blended learning memberikan pengaruh yang bahwa belajar tidak hanya dikontrol oleh aspek
lebih baik terhadap perolehan belajar konsep dan eksternal saja, melainkan juga dikontrol oleh as-
prosedur statistik dibandingkan dengan strategi pek internal yang diatur sediri (self-regulated).
pembelajaran tatap muka.Temuan tersebut mem- Oleh karena itu, belajar harus dipahami sebagai
buktikan kelas dengan penggabungan unsur- proses aktif, konstruktif, dan self-regulated
unsur terbaik (blended learning) lebih efektif jika (Montalvo & Tores, 2004). Mahasiswa yang
dibandingkan kelas dengan pendekatan yang ber- mampu memberdayakan SRL (SRL tinggi) me-
diri sendiri baik tatap muka atau online saja (Col- miliki kemampuan untuk mengatur proses bela-
lis & Moonen, 2001; Graham, 2006; Osguthorpe jarnya untuk meraih hasil belajar yang diingin-
& Graham, 2003; Twigg, 2003; Young, 2002). kan. Kemampuan tersebut meliputi keterampilan
Hasil penelitian ini mendukung peneli- untuk mengelola dan mengatur kebutuhan belajar
tian lain tentang dampak blended learning pada sendiri.
keterlibatan siswa (Picciano & Dziuban, 2007; Sedangkan temuan penelitian berkenaan
Stein, 2004; Twigg, 2003; Vaughan, 2007). dengan pengaruh interaksi antara strategi pem-
Strategi blended learning dapat meningkatkan belajaran dan srl terhadap perolehan belajar kon-
interaktivitas dan mendorong kolaborasi sesama sep dan prosedur statistik menyatakan
mahasiswa yang memiliki modalitas belajar yang bahwa tidak ada interaksi antara penggunaan
berbeda sehingga mampu meningkatkan prestasi strategi pembelajaran dan SRL terhadap perole-
akademiknya. menyatakan bahwa dalam konteks han belajar konsep dan prosedur statistik. Tidak-
blended learning penyajian informasi, pena- adanya interaksi antardua variabel mengindikasi-
naman konsep dan pengajaran prosedural dil- kan bahwa kedua variabel (strategi pembelajaran
akukan melalui asimilasi secara bijaksana antara dan SRL) memberikan pengaruh yang berbeda,
tatap muka, offline dan online. Hasil penelitian seperti yang dikemukakan oleh Hair et al. (2010)
ini juga konsisten dengan temuan penelitian sebe- bahwa interaksi dapat terjadi apabila variabel-
lumnya yang dilakukan oleh Jade Xu et al., variabel bebas tidak membawa akibat-akibat se-
(2009) yang menyimpulkan bahwa perbandingan cara terpisah dan sendiri-sendiri. Sebaliknya inte-
antara mahasiswa pada kelas blended learning raksi dapat pula tidak terjadi jika lebih dari satu
dengan sistem bimbingan online, dan maha- variabel bebas membawa akibat-akibat terpisah
siswa dalam format pembelajaran tradisional (ta- yang signifikan, faktor tersebut diatas dimung-
tap muka) pada mata kuliah statistik, menunjuk- kinkan terjadinya kelemahan dalam pemberian
kan perolehan belajar yang berbeda. perlakuan, dimana proporsi tatap muka masih
Hasil temuan lainya yakni diketahui dominan yakni 50%, jika dibandingkan dengan
bahwa ada perbedaan perolehan belajar konsep offline (25% dan online (25%), sehingga kontri-
dan prosedur statistik mahasiswa yang memiliki busi strategi pembelajaran blended learning dan
kemampuan SRL tinggi dan mahasiswa yang SRL terhadap perolehan belajar konsep dan pro-
memiliki SRL rendah. Hasil perhitungan uji de- sedur statistik hanya 49% dan 35%.
skriptif memperlihatkan bahwa mahasiswa yang
114 JURNAL PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN, VOLUME, 21 NOMOR 1, APRIL 2014
Hasil penelitian ini ternyata tidak sejalan (tinggi dan rendah) terhadap perolehan belajar
dengan temuan Orhan (2007). Dalam penelitian- prosedur statistik. SRL tidak mengubah hubun-
nya, Orhan menemukan bahwa SRL berhubungan gan strategi pembelajaran terhadap perolehan
langsung dengan strategi pembelajaran blended belajar prosedur statistik statistik.
learning dalam meningkatkan prestasi akademik Berdasarkan simpulan-simpulan tersebut
mahasiswa. Begitu halnya dengan Shen & Liu di atas dapat ditarik satu simpulan umum bahwa
(2011)yang menyatakan bahwa salah satu faktor strategi pembelajaran blended learning lebih un-
penentu yang paling penting dalam keberhasilan ggul dalam memberikan pengaruh terhadap pe-
blended learning adalah SRL. Penyebab perbe- ningkatan perolehan belajar konsep dan prosedur
daan temuan tersebut lebih disebabkan perbedaan statistik, dan pengarunya tidak bergantung pada
karakteristik dan kondisi responden, serta materi tingkat SRL mahasiswa.
perkuliahan yang diujikan sehingga belum me- Berdasarkan hasil penelitian ini, disaran-
manfaatkan SRL secara optimal dalam strategi kan (1) pembelajaran di perguruan tinggi sebaik-
pembelajaran blended learning. nya menggunakan strategi pembelajaran blended
learning dengan menerapkan beberapa tahapan
SIMPULAN penting yang harus dilakukan oleh dosen selaku
Berdasarkan analisis data, hasil penelitian perencana maupun pelaksana pembelajaran, (2)
dapat disimpulkan sebagai berikut. (1) Ada per- dosen dituntut untuk dapat merancang dan men-
bedaan perolehan belajar konsep statistik antara gelola strategi pembelajaran blended learning
mahasiswa yang menggunakan strategi pembe- dengan mengkombinasikan secara tepat antara
lajaran blended learning dan strategi pembelaja- potensi tatap muka (face to face) dengan potensi
ran tatap muka. Penggunaan strategi pembelaja- e-learning, baik melalui media interaktif (offline)
ran blended learning secara signifikan lebih baik maupun web sebagai sarana pembelajaran online
daripada strategi pembelajaran tatap muka dalam sesuai dengan karakteristik mahasiswa dan kebi-
memberikan perolehan belajar konsep statistik. jakan lembaga, (3) strategi pembelajaran blended
(2) Ada perbedaan perolehan belajar konsep sta- learning dapat dijadikan sebagai salah satu alter-
tistik antara mahasiswa yang memiliki SRL natif untuk memecahkan persoalan sistem pem-
tinggi dan mahasiswa yang memiliki SRL. Pero- belajaran di perguruan tinggi yang menerapkan
lehan belajar konsep statistik mahasiswa yang sistem SKS, mengingat strategi pembelajaran
memiliki SRL tinggi lebih baik dibandingkan blended learning memberikan ruang untuk men-
dengan mahasiswa yang memiliki SRL rendah. gelola pembelajaran melalui pembelajaran tatap
(3) Tidak ada pengaruh interaksi antara strategi muka, kegiatan terstruktur dengan pembelajaran
pembelajaran (blended learning dan tatap muka) online secara asyncronous dan belajar mandiri
dan SRL mahasiswa (tinggi dan rendah) terhadap dapat dilakukan mahasiswa dengan tersedianya
perolehan belajar konsep statistik. SRL maha- fasilitas media interaktif (offline).
siswa tidak mengubah hubungan strategi pembe- Adapun saran yang ditujukan kepada pe-
lajaran terhadap perolehan belajar konsep statis- neliti lanjutan adalah sebagai berikut. (1) Kom-
tik. (4) Ada perbedaan perolehan belajar prosedur ponen strategi pembelajaran blended learning,
statistik antara mahasiswa yang menggunakan dalam penelitian ini, khususnya pembelajaran
strategi pembelajaran blended learning dan stra- online hanya menggunakan pembelajaran secara
tegi pembelajaran tatap muka. Penggunaan stra- asynchronous. Dalam penelitian ini belum digu-
tegi pembelajaran blended learning secara signi- nakan komponen virtual learning environment
fikan lebih baik daripada strategi pembelajaran untuk pembelajaran secara syncronous melalui
tatap muka dalam memberikan perolehan belajar video conference. Kendatipun hasil penelitian ini
prosedur statistik. (5) Ada perbedaan perolehan secara signifikan lebih unggul daripada hanya
belajar prosedur statistik antara mahasiswa yang pembelajaran secara tatap muka saja, namun pada
memiliki SRL tinggi dan mahasiswa yang penelitian lebih lanjut diharapkan dapat menga-
memiliki SRL rendah. Perolehan belajar prosedur tasi keterbatasan penelitian ini sehingga akan
statistik mahasiswa yang memiliki SRL tinggi mendapatkan hasil yang optimal. (2) Penelitian
lebih baik dibandingkan dengan mahasiswa yang ini perlu penelitian lanjutan di perguruan tinggi
memiliki SRL rendah. (6) Tidak ada pengaruh lain untuk menkonfirmasi hasil temuan ini. Pe-
interaksi antara strategi pembelajaran (blended nelitian ini dilakukan dengan menggunakan ma-
learning dan tatap muka) dan SRL mahasiswa hasiswa di satu perguruan tinggi saja. Oleh ka-
Sudarman, Pengaruh Strategi Pembelajaran Blended Learning ….. 115
rena itu, penelitian lanjutan dapat dilakukan pada educause.edu/ecar/), diakses 15 Novem-
beberapa perguruan tinggi lainnya, terutama bagi ber 2012.
yang mungkin memiliki metode yang berbeda
Graham C.R. 2006. Blended Learning Systems:
untuk mengembangkan dan menerapkan strategi
Definition, Current Trends, and Future
pembelajaran blended learning. (3) Pada peneli-
Directions. Dalam C. Bonk & C. Graham
tian ini mengintegrasikan pembelajaran secara
(Eds.), The Handbook of Blended Learn-
online dan offline dan secara tatap muka dengan
ing: Global Perspectives, Local Designs.
komposisi 50% tatap muka dan 25% secara on-
San Francisco: Pfeiffer, hlm. 3-21.
line, dan 25% untuk offline. Penelitian dilakukan
Graham, C.R., Allen, S., and Ure, D. 2003.
untuk menjelajahi bagaimana memvariasikan
Blended Learning Environments: A Re-
metode pengiriman dengan elemen atau kompo-
view of The Research Literature,
sisi yang berbeda dalam strategi pembelajaran
(Online), http://msed.byu.edu/ipt/gra-
blended learning. (4) Penelitian ini bertujuan un-
ham/vita/ble_litrev.pdf), diakses 2 Maret
tuk mengetahui keefektifan strategi pembelajaran
2011.
blended learning yang diukur melalui perolehan
Garnham, C. & Kaleta, R. 2002. Introduction to
belajar. Penelitian lanjutan disarankan untuk
Hybrid Courses. Teaching with Technol-
meneliti pada aspek lain yakni efisiensi dan daya
ogy Today, 8(6).(Online),
tarik, misalnya bagaimana pengaruhnya terhadap
(http://www.uwsa.edu/ttt/articles/garn-
motivasi atau kepuasan mahasiswa bahkan kepu-
ham.htm) di akses tanggal 20 Mei 2011
asan lembaga sebagai dampak dari penerapan
Gagne, R.M. 1983. The Conditions of Learning.
strategi pembelajaran blended learning. (5) Hasil
Japan: Holt-Saunders.
penelitian ini menyatakan tidak adanya interaksi
antara strategi pembelajaran blended learning Harris, K.R., Graham, S., Mason, L. H., &
dengan SRL. Untuk penelitian lanjutan, disaran- Sadler, B. 2002. Developing self-
kan untuk mengidentifikasi variabel-variabel lain regulated writers. Theory into Practice,
secara teoritis diduga adanya interaksi strategi 41, 110-115.
pembelajaran blended learning dengan variabel Heinze, A., Procter, C & Scott, B. 2007).Use of
tersebut misalnya self-efficacy, motivasi belajar, Conversation Theory to underpin Blend-
gaya kognitif, dan lain-lain. ed Learning. International Journal of
Teaching and Case Studies, 1(1), 108-
DAFTAR RUJUKAN 120.
Chung, M.K. 2000. The Development of Self- Hiltz, Roxanne, S., Turoff, & Murray. 2005.
Regulated Learning. The Institute of Asia Education Goes Digital: The Evolutionof
Pasific Education Development, 1, (1), Online Learning and the Revolution in
55-56. Higher Education. Communications of
Collis, B. & Moonen, J. 2001. Flexible Learning the ACM. Vol 48 No 10:59-64.
in A Digital World: Experiences and Ex- Jade Xu, Y., Meyer, K.A., & Morgan, D.D. 2009.
pectations. London: Kogan-Page. A Mixed-Methods Assessment of Using
Degeng, I.N.S. 1989. Ilmu pengajaran dan Tak- an Online Commercial Tutoring System
sonomi Pembelajaran. Jakarta: Depdik- to Teach Introductory Statistics. Journal
bud, Dirjen Pendidikan Tinggi Proyek of Statistics Education, (17) 2, (Online)
Pengembangan LPTK. (www.amstat.org/publications/jse/v17n2/
Driscoll, M. 2002. Blended Learning: Let’s Get xu.html), diakses 10 Juni 2012
Beyond the Hype. LTI Magazine, (On- Jones, N. 2006. E-College Wales, a Case Study
line), of Blended Learning. Dalam C. J.
(http://www.ltimagazine.com/ltimagazine Bonk & C.R. Graham (Eds.), Handbook
/article/articleDetail.jsp), diakses 16 Ma- of Blended Learning: Global Perspec-
ret 2012. tives, Local Designs (hlm. 182-194). San
Francisco, CA: Pfeiffer Publishing.
Dziuban, C.D., Hartman, J., & Moskal, P.D.
2004. Blended Learning. ECAR Research Kerres, M. & DeWitt, C. 2003. A Didactical
Bulletin, (Online), (http://www. Framework for The Design of Blended
116 JURNAL PENDIDIKAN DAN PEMBELAJARAN, VOLUME, 21 NOMOR 1, APRIL 2014
Learning. Educause Review, 38(5). Young, J.R. 2002. “Hybrid” Teaching Seeks to
28-38. End the Divide Between Traditional and
Online Instruction. The Chronicle of
Uzun, A. & Senturk, A. 2010. Blending Makes
Higher Education, 48(28), A33-A34.
the Difference: Comparison of Blended
Zimmerman, B.J. 1989. A Social Cognitive View
and Traditional Instruction on Student’s
of Self Regulated Academic Learning.
Performance and Attitudes in Computer
Journal of Educational Psychology, 3,
Literacy. Contemporary Educational
329-339.
Technology, 1(3), 196-207.
Zimmerman, B.J. & Schunk, D.H. (Eds.). 1989.
Vaughan, N. 2007. Perspectives on Blended
Self-Regulated Learning and Academic
Learning in Higher Education. Interna-
(Achievement: Theory, Research, and
tional Journal on E-Learning, 6 (1),
Practice). New York: Springer-Verlag
81-94.
Voos, R. 2003. Blended Learning: What is It and
Where Might It Take Us? Sloan-C View
2(1), 2–5.