Professional Documents
Culture Documents
Sumainah Fauziah
Bambang Swasto Sunuharyo
Hamidah Nayati Utami
Fakultas Ilmu Administrasi
Universitas Brawijaya
Malang
Email: Fauziah.ub@gmail.com
ABSTRACT
This research also analyze and explain on significant influence of direct compensation on employee working
motivation, indirect compensation on employee working motivation, direct compensation on employee
performance, indirect compensation on employee performance and employee working motivation on employee
performance.This research used explanatory research. Sample used in this research is 49 employee of AJB
Bumiputera 1912 Celaket Malang branch. Researcher used saturated sampling technique to all permanent
employees of AJB Bumiputera 1912 cabang Celaket Malang branch. Data analysis used was descriptive
analysis and inferential data analysis which used path analysis.The research result shows direct compensation
have a significant influence on employee working motivation with significant score 0,000, indirect
compensation have a significant influence on employee working motivation with significant score 0,001, direct
compensation have a significant influence on employee performance with significant score 0,018, indirect
compensation have an insignificant on employee performance with significant score 0,165, employee working
motivation have a significant influence on employee performance with significant score 0,000.
Recommendation for further research in to develop the research with replacing or adding other variables that
could effect the employee working motivation and employee performance.
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dan menjelaskan pengaruh signifikan kompensasi langsung
terhadap motivasi kerja karyawan, kompensasi tidak langsung terhadap motivasi kerja karyawan, kompensasi
langsung terhadap kinerja karyawan, kompensasi tidak langsung terhadap kinerja karyawan dan motivasi kerja
karyawan terhadap kinerja karyawan.Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian yang bersifat
penjelasan (explanatory research). Jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini sebanyak 49 karyawan
AJB Bumiputera 1912 cabang Celaket Malang. Peneliti menggunakan teknik sampling jenuh yaitu semua
karyawan tetap pada AJB Bumiputera 1912 cabang Celaket Malang. Analisis data yang digunakan
menggunakan analisis deskriptif dan analisis statistik inferensial yang menggunakan analisis Jalur (path
analysis).Hasil penelitian menunjukkan bahwa kompensasi langsung memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap motivasi kerja karyawan dengan nilai signifikansi 0,000, kompensasi tidak langsung berpengaruh
signifikan terhadap motivasi kerja karyawan dengan nilai signifikansi 0,001, kompensasi langsung
berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan dengan nilai signifikansi 0,018, kompensasi tidak langsung
berpengaruh tidak signifikan terhadap kinerja karyawan dengan nilai signifikansi 0,165, motivasi kerja
karyawan berpengaruh signifikan terhadap kinerja karyawan dengan nilai signifikansi 0,000. Rekomendasi
untuk penelitian selanjutnya ialah untuk mengembangkan penelitian ini dengan mengganti atau
menambahkan variabel lain yang dapat mempengaruhi motivasi kerja karyawan dan kinerja karyawan.
Kata Kunci : Kompensasi Langsung, Kompensasi Tidak Langsung, Motivasi Kerja Karyawan, Kinerja
Karyawan.
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 37 No. 1 Agustus 2016| 178
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
PENDAHULUAN adalah hasil kerja secara kualitas dan kuantitas
Persaingan bisnis yang semakin meningkat yang dicapai oleh seorang karyawan dalam
dan berlangsung ketat tidak terkecuali bisnis dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung
sektor jasa. Persaingan ini menuntut setiap jawab yang diberikan kepadanya
perusahaan untuk mampu bertahan dan beradaptasi (Mangkunegara,2009:67).Berdasarkan pernyataan
dengan perubahan lingkungan yang ada. Berbagai tersebut dapat di ketahui bahwa pemberian
setrategi yang dikembangkan oleh perusahaan kompensasi kepada karyawan dapat berpengaruh
sangat beragam tergantung pada lingkungan yang terhadap motivasi kerja karyawan sehingga kinerja
dihadapi. Strategi yang dilakukan oleh suatu karyawan akan meningkat. Suatu perusahaan harus
perusahaan membutuhkan dukungan sumber daya mampu memenuhi kebutuhan karyawannya dan
yang berkualitas khususnya sumber daya manusia. memberikan penghargaan atas apa yang telah di
Menurut Hasibuan (2014:10) Manajemen sumber diberikan kepada perusahaan untuk mencapai
daya manusia adalah ilmu dan seni mengatur tujuan perusahaan. Perusahaan harus mampu
hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan memotivasi para karyawannya agar dapat
efisien membantu terwujudnya tujuan perusahaan, melaksanakan tugas atau pekerjaan dengan baik
karyawan, dan masyarakat. dengan memberikan kompensasi maka karyawan
Menurut Hasibuan (2014:118) “Kompensasi akan merasa kinerja yang telah di berikan kepada
adalah semua pendapatan yang berbentuk uang, perusahaan dihargai dengan baik dengan begitu
barang langsung, atau tidak langsung yang diterima kinerja karyawan akan meningkat dan
karyawan sebagai imbalan atas jasa yang diberikan produktivitas perusahaan juga akan meningkat.
kepada perusahaan”. Kompensasi terbagi menjadi AJB Bumiputera 1912 adalah perusahaan
dua bentuk yaitu kompensasi langsung dan Asuransi jiwa yang pertama berdiri di Indonesia.
kompensasi tidak langsung. Kompensasi langsung Didirikan seabad yang lalu untuk memenuhi
menurut Dessler (1998:89) “Kompensasi dengan kebutuhan spesifik masyarakat Indonesia, AJB
pembayaran keuangan langsung dalam bentuk gaji, Bumiputera 1912 telah berkembang untuk
upah, insentif, komisi dan bonus.Menurut Dessler mengikuti perubahan kebutuhan masyarakat. AJB
(1998:85) kompensasi tidak langsung adalah Bumiputera 1912 adalah perusahaan asuransi
semua pembayaran keuangan tak langsung yang mutual, dimiliki oleh pemegang polis Indonesia,
diterima oleh seorang karyawan untuk melanjutkan dioperasikan untuk kepentingan pemegang polis
pekerjaan dengan perusahaan. Untuk memenuhi Indonesia, dan dibangun berdasarkan tiga pilar
kebutuhan karyawan, maka di perlukan adanya 'mutualisme', 'idealisme' dan 'profesionalisme'.
pemberian kompensasi baik secara langsung Sebagai perusahaan Asuransi yang tergolong
maupun tidak langsung sebagai bentuk dalam perusahaan penyedia jasa. AJB Bumiputera
penghargaan yang di berikan kepada karyawan. 1912 dituntut mampu memberikan pelayanan yang
Menurut Moeheriono (2009:319) tujuan utama berkualitas dan mampu memenuhi kebutuhan para
setiap organisasi merancang sistem Kompensasi karyawannya. Pelayanan yang berkualitas dapat di
adalah untuk memotivasi karyawan dalam rangka wujudkan dengan adanya SDM yang memiliki
meningkatkan kinerjanya dan mempertahankan kemampuan dan motivasi yang tinggi. AJB
karyawan yang kompeten bertahan diperusahan. Bumiputera 1912 berusaha untuk menciptakan
Gibson (2000:179) dalam Wibowo (2007:149) SDM yang memiliki kemampuan dan motivasi
menyatakan tujuan utama program penghargaan yang tinggi dengan membuat terobosan yaitu
adalah untuk menarik orang yang cakap untuk pemberian Penghargaan atau kompensasi kepada
bergabung dalam organisasi, menjaga pegawai karyawan.
agar datang untuk bekerja, dan memotivasi Dengan adanya ketentuan pemberian
pegawai untuk mencapai kinerja. penghargaan kepada karyawan maka kepala
Menurut George (2013:130) Motivasi dapat cabang perlu meningkatkan kemampuan
diartikan sebagai pengusahakan supaya seseorang manajerial dan leadership yang lebih cerdas dan
dapat menyelesaikan pekerjaan dengan semangat, kreatif dalam mengelola organisasi. Pengelolahan
karena ia ingin melaksanakannya. Adanya organisasi yang baik tersebut dapat dilihat melalui
pemberian kompensasi yang sesuai dengan kinerja keberhasilan pemberian penghargaan kepada
karyawan di harapkan bahwa karyawan memiliki karyawan yang didasarkan pada
komitmen sehingga karyawan tersebut termotivasi keadilan/kebijakan perusahaan.
untuk meningkatkan kinerjanya demi keberhasilan Berdasarkan uraian latar belakang yang telah
dan kemajuan perusahaan dalam mencapai dikemukakan, maka perumusan masalah dalam
tujuannya. Kinerja karyawan (prestasi kerja) penelitian ini adalah sebagai berikut:
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 37 No. 1 Agustus 2016| 179
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
1. Bagaimana Gambaran Kompensasi Langsung, Upah merupakan imbalan finansial langsung
Kompensasi Tidak Langsung, Motivasi Kerja yang dibayarkan kepada karyawan
Karyawan dan Kinerja Karyawan AJB berdasarkan jam kerja, jumlah barang yang
Bumiputera 1912 cabang Celaket Malang ? dihasilkan atau banyaknya pelayanan yang
2. Apakah Kompensasi Langsung berpengaruh diberikan. Jadi tidak seperti gaji yang
signifikan terhadap Motivasi Kerja Karyawan jumlahnya relatif tetap, besarnya upah dapat
AJB Bumiputera 1912 cabang Celaket Malang berubah-ubah tergantung pada keluaran yang
? dihasilkan .
3. Apakah Kompensasi Tidak Langsung 3. Insentif/Bonus
berpengaruh signifikan terhadap Motivasi Kerja Insentif merupakan imbalan langsung yang
Karyawan AJB Bumiputera 1912 cabang dibayarkan kepada karyawan karena kinerja
Celaket Malang ? melebihi standar yang ditentukan. Insentif
4. Apakah Kompensasi Langsung berpengaruh merupakan bentuk lain dari upah langsung
signifikan terhadap Kinerja Karyawan AJB diluar upah dan gaji yang merupakan
Bumiputera 1912 cabang Celaket Malang ? kompensasi tetap, yang bisa disebut
5. Apakah Kompensasi Tidak Langsung kompensasi berdasarkan kinerja (pay for
berpengaruh signifikan terhadap Kinerja performance plan).
Karyawan AJB Bumiputera 1912 cabang 2. Kompensasi tidak Langsung
Celaket Malang ? Menurut Dessler (1998:85) kompensasi tidak
6. Apakah Motivasi Kerja Karyawan berpengaruh langsung adalah semua pembayaran keuangan tak
signifikan terhadap Kinerja Karyawan AJB langsung yang diterima oleh seorang karyawan
Bumiputera 1912 cabang Celaket Malang ? untuk melanjutkan pekerjaan dengan perusahaan.
Salah satu bentuk Kompensasi tidak langsung
KAJIAN PUSTAKA yaitu tunjangan. Menurut Simamora tunjangan
1.Kompensasi adalah pembayaran (payment) dan jasa yang
Menurut Handoko (2014:155) Kompensasi melengkapi gaji pokok dan perusahaan
adalah segala sesuatu yang diterima para karyawan membayar semua atau sebagian dari tunjangan
sebagai balas jasa untuk kerja mereka. Menurut ini. Menurut Simamora (2006:541) tunjangan
Hasibuan (2014:118) Kompensasi adalah semua karyawan dibagi 3 yaitu :
pendapatan yang berbentuk uang, barang langsung, 1. Tunjangan yang menghasilkan penghasilan
atau tidak langsung yang diterima karyawan (income) seperti tunjangan keamanan sosial
sebagai imbalan atas jasa yang diberikan kepada dan pensiun menggantikan penghasilan pada
perusahaan. waktu pensiun, kontinuitas gaji dan program
a.Bentuk Kompensasi bagi yang tidak mampu atau cacat yang jangka
1. Kompensasi Langsung pendek dan jangka panjang menggantikan
Simamora (1997:541) mengungkapkan penghasilan yang hilang karena sakit atau
bahwa kompensasi langsung (direct cacat.
compensation) terdiri dari bayaran (pay) yang 2. Program tunjangan yang dapat dipandang
diperoleh seorang dalam bentuk gaji, upah, sebagai kesempatan bagi karyawan. Hal ini
bonus, dan komisi. Menurut Dessler (1998:89) dapat meliputi mulai dari pembayaran biaya
“Kompensasi dengan pembayaran keuangan kuliah sampai liburan dan hari besar.
langsung dalam bentuk gaji, upah, insentif, Tunjangan ini berkaitan dengan kualitas
komisi dan bonus. Menurut Rivai (2004:360) ada kehidupan karyawan yang terpisah.
tiga bentuk kompensasi langsung sebagai berikut 3. Fasilitas adalah tunjangan yang diterima oleh
: eksekutif yang dikaitkan dengan posisi dan
1. Gaji status mereka di perusahaan.
Gaji adalah balas jasa dalam bentuk uang 2. Motivasi
yang diterima karyawan sebagai konsekuensi Motivasi, berasal dari kata motif (motive),
dari kedudukannya sebagai seorang yang berarti dorongan. Dengan demikian motivasi
karyawan yang memberikan sumbangan berarti suatu kondisi yang mendorong atau
tenaga dan pikiran dalam mencapai tujuan
perusahaan. Dapat juga dikatakan sebagai menjadi sebab seseorang melakukan suatu
bayaran tetap yang diterima seseorang dari perbuatan /keinginan, yang berlangsung secara
keanggotaannya dalam sebuah perusahaan. sadar (Bangun,2012:312). Motivasi kerja menurut
2. Upah Hasibuan (2014:143) motivasi adalah pemberian
Jurnal Administrasi Bisnis (JAB)|Vol. 37 No. 1 Agustus 2016| 180
administrasibisnis.studentjournal.ub.ac.id
daya penggerak yang menciptakan kegairahan 3. Kebutuhan untuk berkembang (growth), yaitu
kerja seseorang agar mereka mau bekerja sama, kebutuhan yang berhubungan dengan
bekerja efektif, dan terintegrasi dengan segala daya keinginan intrinsik seseorang untuk
upayanya untuk mencapai kepuasan. mengembangkan diri. Kebutuhan ini sama
dengan kebutuhan penghargaan dan
a.Tori Hirarki Maslow (Maslow’s Need aktualisasi diri dari Maslow, dan Kebutuhan
Hierarchy ) motivasi.
Teori yang dikemukakan oleh Maslow dalam
Hasibuan (2014:153) pada tahun 1943 ini 3.Kinerja Karyawan
mencoba menjelaskan kekuatan dari pada Menurut Mangkunegara (2009:67) kinerja
kebutuhan-kebutuhan. Maslow berpendapat (prestasi kerja ) adalah “Hasil kerja secara kualitas
bahwa tingkah laku atau tindakan masing-masing dan kuantitas yang dicapai oleh seorang pegawai
individu pada suatu saat tertentu biasanya dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan
ditentukan oleh kebutuhan yang paling tanggung jawab yang diberikan kepadanya’’.
mendesak. Menurut Amstrong dalam Wibowo (2007:7) “
Dasar teori Maslow menurut Hasibuan kinerja merupakan hasil pekerjaan yang
(2014:153) adalah : mempunyai hubungan kuat dengan tujuan strategis
1. Manusia adalah makhluk sosial yang organisasi, kepuasan konsumen, dan memberi
berkeinginan. Ia selalu menginginkan lebih kontribusi pada ekonomi”.
banyak. Keinginan ini terus menerus dan a. Pengukuran Kinerja Karyawan
hanya akan berhenti bila akhir hayatnya tiba. Indikator atau alat ukur sangat dibutuhkan oleh
2. Suatu kebutuhan yang telah dipuaskan tidak perusahaan guna mengukur tingkat kinerja dan
menjadi alat motivasi bagi pelakunya, hanya prestasi karyawan untuk mencapai kinerja yang
kebutuhan yang belum terpenuhi yang akan maksimal. Menurut Dharma (2003:4) ada tiga
menjadi alat motivator. cara pengukuran yang dapat digunakan antara
3. Kebutuhan manusia tersusun dalam suatu lain :
jenjang /hierarki,yakni: 1. Kuantitas, yang berkitan dengan jumlah yang
1. Phyysiological Needs harus diselesaiakan. Merupakan kuantitatif
Kebutuhan untuk mempertahankan yang melibatkan perhitungan dari proses atau
kelangsungan hidup. Yang termasuk pelaksanaan kegiatan. Hal ini berkaitan
kedalam kebutuhan ini adalah kebutuhan dengan soal jumlah keluaran yang dihasilakan,
makan, minum, perumahan, udara, dan sehingga untuk mengetahui tinggi rendahnya
sebagainya. Keinginan untuk memenuhi prestasi kerja karyawan tersebut dibandingkan
kebutuhan ini merangsang seseorang dengan standar kuantitas yang ditetapkan oleh
berprilaku atau bekerja giat. perusahaan.
2. Safety and Security Needs 2. Kualitas, yang berkaitan dengan mutu yang
Kebutuhan akan kebebasan dari ancaman dihasilkan (baik buruknya) ukuran kuantitatif
yakni merasa aman dari ancaman yang mencerminkan “tingkat kepuasan” yaitu
kecelakaan dan keselamatan dalam seberapa baik penyelesaian dari suatu
melakukan pekerjaan. Kebutuhan ini perusahaan walaupun standar kualitatif sulit
mengarah pada dua bentuk, diukur atau ditentukan, tetapi hal ini penting
b.Teori ERG oleh Alderfer sebagai acuan pencapaian sasaran
Teori ini diungkapkan oleh Alderfer (1972) penyelesaian suatu pekerjaan.
dalam Winardi (2004:78) menyatakan bahwa ada 3. Ketepatan Waktu, yaitu berkaitan dengan
tiga kelompok kebutuhan inti manusia sesuai tindakan dengan waktu yang telah
(karyawan) yaitu : direncanakan. Merupakan suatu jenis khusus,
1. Kebutuhan akan keberadaan (existence), yaitu dari ukuran kuantitatif yang merupakan
kebutuhan untuk tetap bisa hidup. Kebutuhan ketepatan waktu biasa ditentukan berdasarkan
ini sama dengan kebutuhan fisiologis dan pengalaman sebelumnya atau berdasarkan
faktor higienis. studi gerak waktu.
2. Kebutuhan berhubungan (relatedness), yaitu
kebutuhan untuk menjalin hubungan dengan
sesamanya atau melakukan hubungan sosial
dan bekerja sama dengan orang lain.
pada penelitian ini dengan menggunakan Sumber : Data primer yang diolah tahun 2016
kuesioner. Teknis analisis yang digunakan dalam
penelitian ini adalah analisis deskriptif dan analisis
jalur (analisis path). Penelitian ini dilakukan pada Keterangan :
seluruh karyawan AJB Bumiputera 1912 cabang X2.1 : Ketepatan waktu pemberian tunjangan.
X2.2 : Kesesuaian tunjangan dengan masa kerja.
Celaket Malang dengan jumlah sampel 42 X2.3 : Kesesuaian tunjangan dengan harapan.
responden yang berlokasi di Jl. Jaksa Agung X2.4 : Kemudahan pelayanan kesehatan.
Suprapto No.83 Malang. X2.5:Pelayanan kesehatan memenuhi kebutuhan
kesehatan.
George,R.Terry.2013.Prinsip-prinsip Manajemen.
Jakarta : Bumi Aksara.
Handoko,T.Hani.1998.Manajemen Sumber
Personalia. Edisi Kedua. Cetakan Keempat
belas. Yogyakarta: BPFE