You are on page 1of 6

‫~‪~Tinta Salatin‬‬

‫‪Home‬‬ ‫▼‬
‫‪Home‬‬ ‫▼‬
‫‪Thursday, 20 June 2019‬‬

‫‪Kisah Asif bin Barkhiya dan pemuda taat ibu‬‬


‫‪bapa beribadah 14000 tahun‬‬

‫‪Dikutip dari kitab Irsyaadul 'Ibaad, halaman 93 (karya Syeikh Al-imam Zainuddin‬‬
‫)‪Al-Maliybari‬‬

‫‪Matan kisah‬‬

‫ﻗﺎل اﻹﻣﺎم اﻟﻴﺎﻓﻌﻲ‪ُ :‬ﺣﻜﻲ أن ا ﺳﺒﺤﺎﻧﻪ وﺗﻌﺎﻟﻰ أوﺣﻰ إﻟﻰ ﺳﻠﻴﻤﺎن ﺑﻦ داود ﻋﻠﻴﻬﻤﺎ اﻟﺴﻼم‪ :‬أن اﺧﺮج إﻟﻰ‬
‫ً‬
‫ﻳﻤﻴﻨﺎ‬ ‫ﺳﺎﺣﻞ اﻟﺒﺤﺮ ﺗﺒﺼﺮ ﻋﺠﺒﺎ‪ ،‬ﻓﺨﺮج ﺳﻠﻴﻤﺎن وﻣﻦ ﻣﻌﻪ ﻣﻦ اﻟﺠﻦ واﻹﻧﺲ وﻟﻤﺎ وﺻﻞ إﻟﻰ اﻟﺴﺎﺣﻞ اﻟﺘﻔﺖ‬
‫وﺷﻤﺎﻻً ﻓﻠﻢ ﻳﺮى ﺷﻴﺌﺎ‪ ،‬ﻓﻘﺎل ﻟﻌﻔﺮﻳﺖ‪ُ :‬ﻏﺺ ﻓﻲ اﻟﺒﺤﺮ ﺛﻢ اﺋﺘﻨﻲ ﺑﻌﻠﻢ ﻣﺎ ﺗﺠﺪ ﻓﻴﻪ‪ ،‬ﻓﻐﺎص ﻓﻴﻪ ﺛﻢ رﺟﻊ ﺑﻌﺪ‬
‫ﺳﺎﻋﺔ‪ ،‬وﻗﺎل‪ :‬ﻳﺎ ﻧﺒﻲ ا إﻧﻲ ذﻫﺒﺖ ﻓﻲ ﻫﺬا اﻟﺒﺤﺮ ﻣﺴﻴﺮة ﻛﺬا وﻛﺬا ﻓﻠﻢ أﺻﻞ إﻟﻰ ﻗﻌﺮه وﻻ أﺑﺼﺮت ﻓﻴﻪ‬
‫ﺷﻴﺌﺎ‪ ،‬ﻓﻘﺎل ﻟﻌﻔﺮﻳﺖ آﺧﺮ‪ :‬ﻏﺺ ﻓﻲ ﻫﺬا اﻟﺒﺤﺮ واﺋﺘﻨﻲ ﺑﻌﻠﻢ ﻣﺎ ﺗﺠﺪه ﻓﻴﻪ‪ ،‬ﻓﻐﺎص ﺛﻢ رﺟﻊ ﺑﻌﺪ ﺳﺎﻋﺔ وﻗﺎل‬
‫ﻣﺜﻞ ﻗﻮل اﻷول إﻻ أﻧﻪ ﻏﺎص ﻣﺜﻞ اﻷول ﻣﺮﺗﻴﻦ‪ ،‬ﻓﻘﺎل ﻵﺻﻒ ﺑﻦ رﺧﻴﺎ وﻫﻮ وزﻳﺮه اﻟﺬي ذﻛﺮه ا ﺗﻌﺎﻟﻰ ﻓﻲ‬
‫اﻟﻘﺮآن ﺑﻘﻮﻟﻪ ﺣﻜﺎﻳﺔ ﻋﻨﻪ‪} :‬ﻗﺎل اﻟﺬي ﻋﻨﺪه ﻋﻠﻢ ﻣﻦ اﻟﻜﺘﺎب{ )اﻟﻨﻤﻞ‪ (40 :‬اﺋﺘﻨﻲ ﺑﻌﻠﻢ ﻣﺎ ﻓﻲ ﻫﺬا اﻟﺒﺤﺮ‪.‬‬
‫ﻓﺠﺎءه ﺑﻘﺒﺔ ﻣﻦ اﻟﻜﺎﻓﻮر اﻷﺑﻴﺾ ﻟﻬﺎ أرﺑﻌﺔ أﺑﻮاب‪ ،‬ﺑﺎب ﻣﻦ در‪ ،‬وﺑﺎب ﻣﻦ ﺟﻮﻫﺮ‪ ،‬وﺑﺎب ﻣﻦ زﺑﺮﺟﺪ أﺧﻀﺮ‪،‬‬
‫وﺑﺎب ﻣﻦ ﻳﺎﻗﻮت أﺣﻤﺮ‪ ،‬واﻷﺑﻮاب ﻛﻠﻬﺎ ُﻣ َﻔﺘﺤﺔ وﻻ ﻳﻘﻄﺮ ﻓﻴﻬﺎ ﻗﻄﺮة ﻣﻦ اﻟﻤﺎء وﻫﻲ ﻓﻲ داﺧﻞ اﻟﺒﺤﺮ ﻓﻲ ﻣﻜﺎن‬
‫ﻋﻤﻴﻖ ﻣﺜﻞ ﻣﺴﻴﺮة ﻣﺎ ﻏﺎص ﻓﻴﻪ اﻟﻌﻔﺮﻳﺖ اﻷول ﺛﻼث ﻣﺮات‪ ،‬ﻓﻮﺿﻌﻬﺎ ﺑﻴﻦ ﻳﺪي ﺳﻠﻴﻤﺎن ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺴﻼم‪ ،‬وإذا‬
‫ﻓﻲ وﺳﻄﻬﺎ ﺷﺎب ﺣﺴﻦ اﻟﻤﻨﻈﺮ ﻧﻘﻲ اﻟﺜﻴﺎب وﻫﻮ ﻗﺎﺋﻢ ﻳﺼﻠﻲ‪ ،‬ﻓﺪﺧﻞ ﺳﻠﻴﻤﺎن اﻟﻘﺒﺔ وﺳﻠﻢ ﻋﻠﻰ ذﻟﻚ اﻟﺸﺎب‬
‫ً‬
‫ﻣﻘﻌﺪا وﻛﺎﻧﺖ أﻣﻲ ﻋﻤﻴﺎء ﻓﺄﻗﻤﺖ‬ ‫وﻗﺎل ﻟﻪ‪ :‬ﻣﺎ أﻧﺰﻟﻚ ﻓﻲ ﻗﻌﺮ ﻫﺬا اﻟﺒﺤﺮ؟ ﻓﻘﺎل‪ :‬ﻳﺎ ﻧﺒﻲ ا إﻧﻪ ﻛﺎن أﺑﻲ رﺟ ً‬
‫ﻼ‬
‫ﻓﻲ ﺧﺪﻣﺘﻬﺎ ﺳﺒﻌﻴﻦ ﺳﻨﺔ ﻓﻠﻤﺎ ﺣﻀﺮت وﻓﺎة أﻣﻲ ﻗﺎﻟﺖ‪ :‬اﻟﻠﻬﻢ أﻃﻞ ﺣﻴﺎة اﺑﻨﻲ ﻓﻲ ﻃﺎﻋﺘﻚ‪ ،‬ﻓﻠﻤﺎ ﺣﻀﺮت وﻓﺎة‬
‫أﺑﻲ ﻗﺎل‪ :‬اﻟﻠﻬﻢ اﺳﺘﺨﺪم وﻟﺪي ﻓﻲ ﻣﻜﺎن ﻻ ﻳﻜﻮن ﻟﻠﺸﻴﻄﺎن ﻋﻠﻴﻪ ﺳﺒﻴﻞ‪ .‬ﻓﺨﺮﺟﺖ إﻟﻰ ﻫﺬا اﻟﺴﺎﺣﻞ ﺑﻌﺪﻣﺎ‬
‫دﻓﻨﺘﻬﻤﺎ ﻓﻨﻈﺮت ﻫﺬه اﻟﻘﺒﺔ ﻣﻮﺿﻮﻋﺔ‪ ،‬ﻓﺪﺧﻠﺘﻬﺎ ﻷﻧﻈﺮ ﺣﺴﻨﻬﺎ‪ ،‬ﻓﺠﺎء ﻣﻠﻚ ﻣﻦ اﻟﻤﻼﺋﻜﺔ‪ ،‬ﻓﺎﺣﺘﻤﻞ اﻟﻘﺒﺔ وأﻧﺎ‬
‫ﻓﻴﻬﺎ وأﻧﺰﻟﻨﻲ ﻓﻲ ﻗﻌﺮ ﻫﺬا اﻟﺒﺤﺮ‪ ،‬ﻗﺎل ﺳﻠﻴﻤﺎن‪ :‬ﻓﻔﻲ أي زﻣﺎن ﻛﻨﺖ أﺗﻴﺖ ﻫﺬا اﻟﺴﺎﺣﻞ؟ ﻗﺎل‪ :‬ﻓﻲ زﻣﻦ‬
‫إﺑﺮاﻫﻴﻢ اﻟﺨﻠﻴﻞ ﻋﻠﻴﻪ اﻟﺴﻼم‪ .‬ﻓﻨﻈﺮ ﺳﻠﻴﻤﺎن ﻓﻲ اﻟﺘﺎرﻳﺦ ﻓﺈذا ﻟﻪ أﻟﻔﺎ ﺳﻨﺔ وأرﺑﻌﻤﺎﺋﺔ ﺳﻨﺔ وﻫﻮ ﺷﺎب ﻻ ﺷﻴﺒﺔ‬
‫ﻓﻴﻪ‪ ،‬ﻗﺎل‪ :‬ﻓﻤﺎ ﻛﺎن ﻃﻌﺎﻣﻚ وﺷﺮاﺑﻚ ﻓﻲ داﺧﻞ ﻫﺬا اﻟﺒﺤﺮ؟ ﻗﺎل‪ :‬ﻳﺎ ﻧﺒﻲ ا ﻳﺄﺗﻨﻲ ﻛﻞ ﻳﻮم ﻃﻴﺮ أﺧﻀﺮ ﻓﻲ‬
‫ﻣﻨﻘﺎره ﺷﺊ أﺻﻔﺮ ﻣﺜﻞ رأس اﻹﻧﺴﺎن ﻓﺂﻛﻠﻪ ﻓﺄﺟﺪ ﻓﻴﻪ ﻃﻌﻢ ﻛﻞ ﻧﻌﻴﻢ ﻓﻲ دار اﻟﺪﻧﻴﺎ ﻓﻴﺬﻫﺐ ﻋﻨﻲ اﻟﺠﻮع‬
‫ أﺗﻘﻒ ﻫﻨﺎ أم ﻧﺮدك إﻟﻰ ﻣﻮﺿﻌﻚ؟‬:‫ ﻓﻘﺎل ﺳﻠﻴﻤﺎن‬.‫واﻟﻌﻄﺶ واﻟﺤﺮ واﻟﺒﺮد واﻟﻨﻮم واﻟﻨﻌﺎس واﻟﻔﺘﺮة واﻟﻮﺣﺸﺔ‬
‫ اﻧﻈﺮوا ﻛﻴﻒ اﺳﺘﺠﺎب ا دﻋﺎء‬:‫ ﺛﻢ اﻟﺘﻔﺖ ﻓﻘﺎل‬،‫ ﻓﺮده‬.‫ رده ﻳﺎ آﺻﻒ‬:‫ ﻓﻘﺎل‬، ‫ ردﻧﻲ ﻳﺎ ﻧﺒﻲ ا‬:‫ﻓﻘﺎل‬
‫اﻟﻮاﻟﺪﻳﻦ ﻓﺄﺣﺬرﻛﻢ ﻋﻘﻮق اﻟﻮاﻟﺪﻳﻦ‬

Terjemahan

Imam Al-Yafi' menceritakan:


Bahwa Allah SWT mewahyukan kepada nabi Sulaiman: "Keluarlah engkau dari
istanamu dan datangi pinggir sebuah laut, engkau akan menyaksikan hal yang
sangat mengagumkan". Keluarlah nabi sulaiman as dengan diiringi pasukannya
dari bangsa manusian dan jin, dan ketika nabi sulaiman tiba di pinggir laut, ia
menoleh dan memperhatikan sekeliling arah kanan dan kirinya dan ia tidak
menemukan hal yang mengagumkan. Berkata Nabi sulaiman pada jin ifrit:
"Menyelamlah ke dalam laut, dan ceritakan padaku apa yang engkau temukan di
dalamnya !".

Dan setelah ifrit menyelam dan mengamati isi lautan, ifrit kembali dan memberi
laporan pada nabi sulaiman as: " Ya nabiy Allah, aku menyelami laut ini sejauh
anu,namun aku tidak bisa mencapai dasar laut ini,dan aku tidak melihat hal yang
mengagumkan itu". Nabi sulaiman as pun memerintahkan ifrit yang lain untuk
menyelam: "Menyelamlah ke dalam laut, dan ceritakan padaku apa yang engkau
temukan di dalamnya !".

Dan setelah ifrit kedua menyelam dan mengamati isi lautan, ifrit kembali dan
menghadap nabi sulaiman as, ifrit kedua pun melaporkan hal sama dengan tidak
menemukan hal yang mengagumkan tersebut, padahal ifrit kedua ini menyelam
dengan dua kali balikan.
Kemudian nabi sulaiman as berkata kepada Ashif bin barkhoya, beliau adalah
wazir nabi sulaiman yang disebutkan hikayatnya dalam alqur'an surat an-naml:40
(‫) ﻗﺎل اﻟﺬي ﻋﻨﺪه ﻋﻠﻢ ﻣﻦ اﻟﻜﺘﺎب‬. "Wahai Ashif bin barkhoya, menyelamlah dan
sampaikan kepadaku pengetahuan yang berada dalam laut ini !".

Sesaat kemudian Ashif bin barkhoya muncul dari laut dengan membawa sebuah
qubbah/kubah dari kafur (kubah = -+ bangunan persegi sebesar kamar atau
ruangan, ada kubah atau cungkup sebagai penutup atasnya). Kubah ini memiliki
empat pintu, pintu pertama terbuat dari intan durr, kedua dari intan jauhar, ketiga
dari intan zabarjad hijau dan pintu keempat terbuat dari intan yaqut berwarna
merah. Anehnya pintu ini selalu terbuka namun tidak ada setetespun air laut yang
masuk kedalam kubah ini, padahal kubah ini di temukan di kedalaman laut
dengan jarak tiga kali lipat jauhnya dari jarak yang di tempuh oleh ifrit pertama.

Ashif pun meletakkan kubah ini di hadapan nabi sulaiman as, semuanya di
kagetkan dengan keberadaan seorang pemuda yang sangat tampan dengan
pakaian yang sangat indah, pemuda ini terlihat berada di tengah kubah sedang
berdiri melaksanakan sholat.
Kemudian nabi sulaiman masuk ke dalam kubah dengan mengucapkan salam
pada pemuda tersebut, lalu nabi sulaiman bertanya: "Gerangan apakah sebabnya
hingga engkau mampu tinggal di dasar laut yang sangat dalam ini ?".
Pemuda menjawab: " Ya nabiyallah, Sesungguhnya dulu aku mempunyai kedua
orangtua yang sangat sepuh dan uzur, bapakku sudah tidak bisa beraktifitas lagi
karena sepuhnya, beliau hanya duduk saja. Sedangkan ibuku buta kedua
matanya, aku melayani mereka berdua selama 70 tahun.

Dan ketika ibuku akan wafat, beliau berdo'a untukku :"Ya Allah,panjangkan umur
anakku dalam ketaatan padaMU". Dan ketika bapakku akan wafat,beliau pun
berdo'a untukku: "Ya Allah,berikanlah tempat untuk anakku dalam beribadah
kepadaMU,sebuah tempat yang tak pernah diketahui dan mampu di jangkau oleh
bangsa syetan".

Maka setelah aku selesai memakamkan jenazah keduanya, aku pergi ke pinggir
laut ini, dan aku melihat kubah ini, aku pun masuk untuk melihat keindahan di
dalamnya, kemudian datanglah malaikat yang membawa kubah ini sedangkan
aku berada di dalamnya, dan menempatkannya di dasar laut ini".

Nabi sulaiman bertanya lagi: "Di zaman siapakah,pertama kali engkau


mendatangi pinggir laut ini ?".
Menjawab si pemuda: "Di zaman nabiyallah ibrohim as kholilullah".

Sejenak nabi sulaiman menghitung tarikh/masa si pemuda sampai saat itu,


maka di ketahui sipemuda telah beribadah di kubah tersebut dalam dasar lautan
selama 2400 th (Dua Ribu Empat Ratus Tahun).
Nabi sulaiman bertanya lagi: "Lalu bagaimana engkau memenuhi kebutuhan
makan dan minummu ?".
Pemuda menjawab: "Ya nabiyallah, setiap harinya datang padaku seekor burung
berwarna hijau,yang dalam paruhnya membawa sesuatu (makanan) berwarna
kuning mirip kepala manusia, aku memakannya, dan makanan itu memiliki
semua rasa lezat yang ada di dunia ini, setelah memakannya maka hilanglah
semua rasa lapar,haus,panas,dingin,mengantuk dan rasa lainnya (sehingga
waktu ku aku habiskan dalam beribadah kepada Allah).

Berkata nabi Sulaiman as: "Baiklah, sekarang apakah engkau mengingankan


hidup bersama kami atau engkau kembali ketempat peribadahanmu di dasar
laut?".
Pemuda menjawab: "Kembalikanlah aku pada tempatku di dasar laut Ya
Nabiyalloh".
Kemudian Nabi sulaiman memerintahkan Ashif bin barkhoya untuk
mengembalikan si pemuda dan kubahnya ke tempat asalnya di dasar laut.

Setelah itu nabi sulaiman berkata pada pasukannya dari bangsa jin dan manusia:
"Lihat dan kalian telah menyaksikan,bagaimana Allah telah mengijabah do'a
kedua orang tua, maka takutlah kalian untuk berbuat durhaka pada keduanya".

Takhrij

Hikayat dari kitab Tafsir Ruh al-Bayan hal. 599-600. Tanpa sanad.

Hikayat dari kitab Irsyad al-'Ibad, 1/282. Tanpa sanad.

Hikayat dari kitab Hada'iqu al-Auliya' hal. 522-523. Tanpa sanad.

Abdullah bin Mubarak rahimahullah mengatakan:

‫ وﻟﻮﻻ اﻹﺳﻨﺎد ﻟﻘﺎل ﻣﻦ ﺷﺎء ﻣﺎ ﺷﺎء‬،‫اﻹﺳﻨﺎد ﻣﻦ اﻟﺪﻳﻦ‬

“Sanad adalah sebahagian dari agama. Jika tidak ada sanad, maka orang akan
berkata semaunya.” (Muqaddimah Sahih Muslim, 1/12).
Kesimpulan 
Kisah ini hanya hikayat yang tidak diketahui asal usulnya.

Rujukan

Yafi’I asy-Syafi’i (w. 1367 M) dalam Kitabnya berjudul Raudl ar-Riyahin (‫روض‬
‫ )اﻟﺮﻳﺎﺣﻴﻦ‬fi Hikayat ash-Shalihin hal. 233.

https://www.google.com/amp/s/fkpaikotasukabumi.wordpress.com/2017/01/1
9/irsyadul-ibaad/amp/

https://ia801305.us.archive.org/32/items/FP122992/01_122991.pdf     ms 522-
523

at June 20, 2019


Share

No comments:

Post a Comment

‹ Home ›
View web version
About Me

Tinta Salatin
Mengembalikan masyarakat ke disiplin keilmuan yang tepat dan benar
dengan berlandaskan dalil Al-quran dan Sunnah serta fakta ilmiah yang
diperakui.
View my complete profile
Powered by Blogger.

You might also like