Professional Documents
Culture Documents
Pemanfaatan Ekstrak Rempah Serai Terhadap Kandungan Antioksidan Dan Sifat Sensori Produk Dark
Pemanfaatan Ekstrak Rempah Serai Terhadap Kandungan Antioksidan Dan Sifat Sensori Produk Dark
ABSTRACT
ABSTRAK
Penggunaan ekstrak rempah serai pada produk dark chocolate merupakan
penganekaragaman produk olahan cokelat meningkatkan kandungan antioksidan dan sifat
sensori. Penelitian ini bertujuan mempelajari pengaruh perbandingan cokelat dan ekstrak
rempah, interaksi perbandingan cokelat dan ekstrak rempah serai terhadap karakteristik
senyawa antioksidan dan organoleptik, serta mengetahui sifat kimia produk terpilih. Penelitian
ini terdiri dari 2 tahap yaitu tahap preparasi untuk mempersiapkan ekstrak serai dengan
metode destilasi uap, tahap kedua yaitu pembuatan produk yang meliputi pelelehan cokelat,
pencampuran dan pencetakan, melakukan uji antioksidan dan uji organoleptik untuk
menentukan produk terpilih menggunakan metode uji mutu sensori dan uji hedonik
(kesukaan), produk cokelat terpilih dilakukan uji kimia (kadar air, kadar abu, kadar lemak,
Jurnal Pertanian ISSN 2087-4936 e-ISSN 2550-0244 81
Volume 10 Nomor 2, Oktober 2019
kadar protein, kadar karbohidrat, dan kalori). Hasil dari penelitian berdasarkan pengujian
antioksidan perbedaan penggunaan cokelat pada komponen antioksidan menunjukan cokelat
jenis couverture memiliki %inhibisi yang lebih tinggi dibandingkan dengan cokelat jenis
compound, semakin tinggi penambahan ekstrak serai maka semakin tinggi aktifitas
antioksidannya, pada pengujian organoleptik metode uji mutu sensori menunjukan berbeda
nyata terhadap parameter aroma, rasa dan after taste, namun tidak berbeda nyata pada
parameter kelelehan, interaksi antara perbedaan penggunaan jenis cokelat serta rasio cokelat
dan ekstrak serai berpengaruh nyata terhadap aktifitas antioksidan, namun tidak berpengaruh
nyata terhadap hasil pengujian organoleptik, produk jenis cokelat couverture dengan
penambahan ekstrak rempah 0,3% dinyatakan sebagai produk terpilih dengan aktifitas
antioksidan sebesar 83,594%, mengandung kadar air 1,41%, kadar abu 1,04%, kadar lemak
20,96%, kadar protein 3,40%, karbohidrat by different 73,19% dan total kalori 495 kkal per
100 gram.
Kata Kunci : Antioksidan, cokelat, serai, profil sensori.
Pratiwy, A. P., Kusumaningrum, I., & Aminullah. (2019). Pemanfaatan Ekstrak Rempah Serai
Cymbopogon citratus terhadap Kandungan Antioksidan dan Sifat sensorik Produk Drak
Chocolate . Jurnal Pertanian, 10(2); 80-92.
Gambar 1. Diangram Alir Pembuatan Ekstrak Serai (Cybopogon citratus) (Balai Penelitian
Tanaman Rempah dan Obat-obat, 2014).
pada produk semakin tinggi, khususnya sitral ekstrak rempah efektif dapat meningkatkan
(Villalobos, 2015). Dalam beberapa tahun aktifitas antioksidan serta meningkatkan
terakhir, banyak penelitian yang telah umur simpan pada produk. Menurut (Ojo, et
mengevaluasi penggunaan ekstrak rempah al., 2006) ekstrak rempah serai dapat
sebagai antioksidan alami karena kandungan menghambat peroksidasi lipid dengan
komponen fenoliknya (Decker, 1998). mencegah serangan radikal bebas pada bio
Alrefaie, (2017) dalam penelitiannya membran.
mengemukakan bahwa senyawa fenolik pada
Tabel 2. Hasil Pengujian Aktifitas Antioksidan Produk Cokelat Ekstrak Serai.
Rasio Cokelat dan Ekstrak Serai
Jenis Cokelat Kontrol Rataan
99,7:0,3 99,5:0,5 99,3:0,7
Couverture 78,069 83,594 d 86,440 b 90,179 a 86,737 x
Coumpound 75,725 81,920 f 82,757 e 83,873 c 82,850 y
Rataan 76,897 82,757 p 84,599 q 87,026 r
Berdasarkan hasil uji deskriptif panelis Keterangan: notasi huruf berbeda pada tabel
terhadap parameter aroma rempah pada menunjukkan berbeda nyata pada taraf
produk cokelat ekstrak rempah serai kepercayaan α = 0,05.
diperoleh nilai rata-rata yang tercantum pada
Rasa
Tabel 3 dimana tingkat aroma rempah
cokelat mengarah pada respon terasa aroma Rasa Pahit
khas serai sampai aroma serai agak kuat. Berdasarkan hasil uji deskriptif panelis
Diketahui bahwa semakin banyak terhadap parameter rasa pahit pada produk
penambahan ekstrak rempah serai maka cokelat ekstrak rempah serai diperoleh nilai
aroma rempah semakin kuat. Senyawa volatil rata-rata yang tercantum pada Tabel 8
pada rempah-rempahan sangat dimana tingkat rasa pahit cokelat mengarah
mempengaruhi mutu produk pangan pada respon terasa pahit sampai agak terasa
sehingga kadang dapat menutupi aroma yang pahit. Rasa pahit adalah cita rasa khas alami
tidak dikehendaki, namun komponen ini yang terasa dari dalam cokelat. Rasa pahit
dapat hilang seiring dengan lamanya proses pada cokelat seringkali rancu dengan sensasi
pengolahan sehingga dapat mengurangi nilai rasa sepat karena orang tidak sepenuhnya
aroma itu sediri (Semadi dan Wartini, 2015). mengerti sifat dan perbedaan antara kedua
Selain sebagai antioksidan, antibakteri, rasa tersebut, terlebih lagi tanin dan polifenol
86 Pratiwy et, al. Pemanfaatan Ekstrak Rempah Serai
dalam cokelat sebegai komponen yang paling Tabel 5. Hasil Rata-Rata Uji Deskripsi Produk
bertanggung jawabterhadap rasa sepat dan Cokelat Ekstrak Serai Terhadap
juga rasa pahit. Komponen-komponen Parameter Rasa Sensasi Pedas.
lainnya yang dapat menimbulkan rasa pahit Rasio Cokelat dan
dalam cokelat yaitu alkaloid seperti Jenis Ekstrak Serai Rataa
theobromine, kafein, komponen fenolik, Cokelat 99,7:0, 99,5:0, 99,3:0, n
pyrazinebeberapa peptida dan asam amino 3 5 7
bebas (Rahmawati, 2016). Menurut (Ariyani Couvertur
2,98 a 3,46 ab 4,08 bcd 3,50 x
e
F et al., 2008) ekstrak rempah serai juga
memiliki karakteristik rasa pahit, sehingga Coumpound 3,82 abc 4,54 cd 4,95 d 4,44 y
rasa pahit pada produk dapat diakibat karena Rataan 3,40 p 4,00 pq 4,51 q
adanya penambahan ekstrak rempah serai Keterangan: notasi huruf berbeda pada tabel
itu sendiri. menunjukkan berbeda nyata pada taraf
kepercayaan α = 0,05.
Tabel 4. Hasil Rata-Rata Uji Deskripsi Produk
Cokelat Ekstrak Serai Terhadap Mouthfeel
Parameter Rasa Pahit. Berdasarkan hasil uji deskriptif panelis
Rasio Cokelat dan terhadap parameter mouthfeel pada produk
Jenis Ekstrak Serai cokelat ekstrak rempah serai diperoleh nilai
Rataan rata-rata yang tercantum pada Tabel 10
Cokelat 99,7:0,
99,5:0,5 99,3:0,7 dimana tingkat aroma rempah cokelat
3
Couverture 4.54 ab 4.25 a 4.26 a 4.35 x mengarah pada respon cenderung mudah
Coumpound 5.59 b 5.15 ab 4.57 ab 5.10 y meleleh. Respon panelis terhadap parameter
mouthfeel produk pada seluruh formulasi
Rataan 5.07 p 4.70 p 4.42 p
tidak memberikan perbedaan yang
Keterangan: notasi huruf berbeda pada tabel signifikan, hal ini disebabkan karena pada
menunjukkan berbeda nyata pada taraf perlakuan penambahan ekstrak serai tidak
kepercayaan α = 0,05. memberikan pengaruh pada kelelehan
Sensasi Pedas cokelat ketika dimakan. Kelelehan cokelat
dipengaruhi oleh jenis dan jumlah
Berdasarkan hasil uji deskriptif panelis
penambahan lemak pada saat pengolahan
terhadap parameter sensasi pedas pada
cokelat. Minyak dan lemak adalah istilah
produk cokelat ekstrak rempah serai
umum untuk semua cairan organik yang
diperoleh nilai rata-rata yang tercantum pada
tidak larut/bercampur dalam air (hidrofobik)
Tabel 9 dimana tingkat rasa sensasi pedas
tetapi larut dalam pelarut organik. Minyak
cokelat mengarah pada respon terasa pedas.
atsiri merupakan jenis minyak yang
Diketahui bahwa semakin banyak
dihasilkan dari tanaman. Ekstrak rempah
penambahan ekstrak rempah serai maka
serai (minyak atsiri) lebih mudah menguap
sensasi rasa pedas semakin meningkat hal ini
karena kaya akan ikatan ganda dan asam
disebabkan karena senyawa volatil pada
lemak tidakjenuh yang menyusunnya
ekstrak rempah serai (minyak atsiri)
dibandingkan dengan lemak yang kaya
memiliki karakteristik rasa yang getir
akanikatan asam lemak jenuh (Fessenden
sehingga memberi kesan terasa pahit dan
dan Fessenden, 1997).
pedas (Guenther, 2006 dan Ariyani, F. et al,
2008).
Jurnal Pertanian ISSN 2087-4936 e-ISSN 2550-0244 87
Volume 10 Nomor 2, Oktober 2019
Tabel 6. Hasil Rata-Rata Uji Deskripsi Produk menggunakan skala kategorik skala 7 point,
Cokelat Ekstrak Serai Terhadap dimana nilai 7 sangat suka dan nilai 1 sangat
Parameter Mouthfeel. tidak suka. Atribut sensori yang diuji yaitu
Rasio Cokelat dan
meliputi aroma, rasa, kelelehan dan overall.
Jenis Ekstrak Serai Rataan Aroma
Cokelat
99,7:0,3 99,7:0,3 99,7:0,3
Berdasarkan hasil uji rating hedonik panelis
Couverture 5,98 c 5,69 bc 5,93 c 5,87 x terhadap parameter aroma pada produk
Coumpound 4,95 ab 4,72 a 5,55 abc 5,07 y cokelat ekstrak rempah serai diperoleh nilai
Rataan 5,46 p 5,21p 5,74p rata-rata yang tercantum pada Tabel 12,
Keterangan: notasi huruf berbeda pada tabel dimana respon terhadap tingkat aroma
menunjukkan berbeda nyata pada taraf rempah cokelat mengarah pada respon
kepercayaan α = 0,05. cenderung agak tidak suka sampai netral.
After Taste
Semakin tinggi penambahan konsentrasi
ekstrak rempah serai maka semakin tercium
Berdasarkan hasil uji deskriptif panelis aroma khas rempah serai pada produk
terhadap parameter after taste pada produk tersebut. Hal ini terjadi karena ekstrak
cokelat ekstrak rempah serai diperoleh nilai rempah serai yang ditambahkan memiliki
rata-rata yang tercantum pada Tabel 11 senyawa aromatik yang mudah menguap dan
dimana tingkat aroma rempah cokelat memiliki aroma yang khas yaitu senyawa
mengarah pada respon cenderung terasa sitral (Hernani dan Cristina, 2010).
agak pahit sampai dengan pahit setelah
dimakan. Rasa after taste pada cokelat Tabel 8. Hasil Rata-Rata Uji Hedonik Produk
ekstrak rempah serai setelah dimakan yaitu Cokelat Ekstrak Serai Terhadap
aroma khas rempah serai terasa pada produk Parameter Aroma
cokelat dengan penambahan ekstrak rempah Rasio Cokelat dan
serai sebanyak 0,7% dimana kandungan Jenis Ekstrak Serai Rataan
atsiri lebih menonjol ketimbang komponen Cokelat
99,7:0,3 99,7:0,3 99,7:0,3
lainnya sehingga aroma yang dihasilkan dari Couverture 3,96 a 4,06 ab 3,82 a 3,95 x
serai lebih terasa dibanding rasa khas pada Coumpound 4,73 c 4,48 bc 4,03 ab 4,42 y
cokelat (Nur’aeni, 2016).
Rataan 4,35q 4,28pq 3,93p
Tabel 7. Hasil Rata-Rata Uji Deskripsi Produk Keterangan: notasi huruf berbeda pada tabel
Cokelat Ekstrak Rempah Serai menunjukkan berbeda nyata pada taraf
Terhadap Parameter After Taste kepercayaan α = 0,05.
Rasio Cokelat dan Rasa
Jenis Ekstrak Serai Rataan
Cokelat Berdasarkan hasil uji rating hedonik panelis
99,7:0,3 99,7:0,3 99,7:0,3
terhadap parameter rasa pada produk
Couverture 3,70 ab 3,88 ab 3,22 a 3,60 x
cokelat ekstrak rempah serai diperoleh nilai
Coumpound 4,35 b 3,99 ab 3,73 ab 4,02 x rata-rata yang tercantum pada Tabel 13,
Rataan 4,03 p 3,93p 3,47p dimana respon terhadap tingkat rasa cokelat
Keterangan: notasi huruf berbeda pada tabel ekstrak rempah serai mengarah pada respon
menunjukkan berbeda nyata pada taraf cenderung agak tidak suka sampai netral.
kepercayaan α = 0,05. Rasa pahit adalah cita rasa khas alami yang
terasa dari dalam cokelat. Komponen-
Uji Rating Hedonik komponen yang dapat menimbulkan rasa
pahit dalam cokelat yaitu tanin dan poli fenol
Uji rating dilakukan untuk menentukan
serta alkaloid seperti theobromine, kafein,
konsentrasi ekstrak rempah serai yang paling
komponen fenolik, pyrazinebeberapa peptida
disukai. Pada uji rating hedonik dilakukan
dan asam amino bebas (Rahmawati, 2016).
oleh 30 orang panelis semi terlatih, dengan
88 Pratiwy et, al. Pemanfaatan Ekstrak Rempah Serai
Ekstrak rempah serai juga memiliki Keterangan: notasi huruf berbeda pada tabel
karakteristik rasa pahit, sehingga rasa pahit menunjukkan berbeda nyata pada taraf
pada produk dapat diakibatkan pula karena kepercayaan α = 0,05.
adanya penambahan ekstrak rempah serai After Taste
itu sendiri (Ariyani F et al., 2008).
Berdasarkan hasil uji rating hedonik panelis
Tabel 9. Hasil Rata-Rata Uji Hedonik Produk terhadap parameteraftertaste pada produk
Cokelat Ekstrak Serai Terhadap cokelat ekstrak rempah serai diperoleh nilai
Parameter Rasa rata-rata yang tercantum pada Tabel 15,
Rasio Cokelat dan
dimana respon terhadap tingkat aftertaste
Jenis Ekstrak Serai rataan
cokelat ekstrak rempah serai mengarah pada
Cokelat respon cenderung agak tidak suka. Rasa after
99,7:0,3 99,7:0,3 99,7:0,3
Couverture 3,52 a 3,58 a 3,35 a 3,48 x
taste pada produk setelah dimakan yaitu
aroma khas rempah seraiterasa pada produk
Coumpound 4,48 b 4,20 b 3,43 a 4,04 y
cokelat dengan penambahan ekstrak rempah
Rataan 4,00q 3,89 q 3,39p
serai sebanyak 0,7% dimana kandungan
Keterangan: notasi huruf berbeda pada tabel astrisi lebih menonjol ketimbang komponen
menunjukkan berbeda nyata pada taraf lainnya sehingga aroma yang dihasilkan dari
kepercayaan α = 0,05. serai lebih terasa dibanding rasa khas pada
Mouth Feel/Kelelehan cokelat (Nur’aeni, 2016).
Berdasarkan hasil uji rating hedonik panelis Tabel 1. Hasil Rata-Rata Uji Hedonik Produk
terhadap parameter kelelehan pada produk Cokelat Ekstrak Rempah Serai
cokelat ekstrak rempah serai diperoleh nilai Terhadap Parameter AfterTaste
rata-rata yang tercantum pada Tabel 14,
Rasio Cokelat dan
dimana respon terhadap tingkat kelelehan Jenis Ekstrak Serai rataan
cokelat ekstrak rempah serai mengarah pada Cokelat
99,7:0,3 99,7:0,3 99,7:0,3
respon netral. Berdasarkan nilai rata-rata
Couverture 3,47 a 3,70 ab 3,50 a 3,56 x
cokelat jenis couverture lebih disukai
kelelehannya dibanding cokelat jenis Coumpound 4,35 c 4,10 bc 3,42 a 3,96 y
compound karena mudah meleleh ketika Rataan 3,91q 3,90 q 3,46p
dimakan dibandingkan dengan cokelat jenis Keterangan: notasi huruf berbeda pada tabel
compound, hal tersebut disebabkan karena menunjukkan berbeda nyata pada taraf
lemak yang digunakan pada cokelat jenis kepercayaan α = 0,05.
couverture yaitu cocoa butter (32-39%) yang Uji Kimia
dapat menimbulkan mouthfeel lebih kuat
dibandingkan dengan cokelat jenis compound Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan
yang menggunakan lemak nabati (20-25%). produk terpilih ditentukan berdasarkan hasil
Cokelat jenis couverture memiliki titik leleh pengujian aktifitas antioksidan dan uji
yang lebih rendah (20oc-22oc) dibandingkan organoleptik maka diputuskan produk
dengan cokelat jenis compound (28oc-32oc) cokelat jenis couverture dengan konsentrasi
(Verna, 2013). ekstrak rempah serai 0,3% sebagai produk
terpilih. Selanjutnya produk terpilih tersebut
Tabel 10. Hasil Rata-Rata Uji Hedonik Produk dilakukan uji kimia meliputi kadar air, kadar
Cokelat Ekstrak Serai Terhadap abu, kadar lemak, kadar protein, kadar
Parameter Kelelehan. karbohidrat by different dan total kalori.
Rasio Cokelat dan
Jenis Ekstrak Serai Rataan
Cokelat 99,7:0,3 99,7:0,3 99,7:0,3
Couverture 4,78 a 4,95 a 4,80 a 4,84 x
Coumpound 4,65 a 4,77 a 4,72 a 4,71x
Rataan 4,72 p 4,86p 4,76p
Jurnal Pertanian ISSN 2087-4936 e-ISSN 2550-0244 89
Volume 10 Nomor 2, Oktober 2019
Tabel 2. Hasil uji kimia produk terpilih yang aman dikonsumsi karena terdiri dari
33% asam oleat, 25% asam palmitat, dan
Couverture
33% asam stearat.
ekstrak
Pengujian Kadar protein pada produk cokelat jenis
rempah serai
couverture dengan konsentrasi ekstrak
0,3%
rempah serai 0,3% didapat 3,40%. Pada
Kadar Air (%) 1,41
dasarnya biji kakao kaya akan protein antara
Kadar Abu (%) 1,04 10-15% namun pada saat fermentasi dan
Kadar Lemak (%) 20,96 pemeraman buah protein (Afoakwa et al.,
Kadar Protein (%) 3,40 2011).Kadar protein di dalam suatu produk
Karbohidrat by 73,19 pangan menentukan mutu produk itu
different (%) sendiri.Protein dapat mengalami kerusakan
Total Kalori (kkal) 495 oleh pengaruh panas, reaksi kimia dan asam
atau basa, goncangan dan sebab lainnya
Hasil analisis proksimat cokelat jenis (Winarno, 1980).
couverture dengan konsentrasi ekstrak Kadar karbohidrat pada produk cokelat
rempah serai 0,3% merupakan hasil rata-rata jenis couverture dengan konsentrasi ekstrak
dari dua kali pengulangan. rempah serai 0,3% ditentukan dengan
Hasil Pengujian kadar air pada produk metode by difference yaitu dengan
cokelat jenis couverture dengan konsentrasi perhitungan melibatkan kadar air, kadar abu,
ekstrak rempah serai 0,3% yaitu 1,41%. kadar protein dan kadar lemak.Hasil yang
Menurut Borchers (2000) proses conching didapat pada produk cokelat jenis couverture
pada saat pengolahan cokelat dari biji kakao dengan konsentrasi ekstrak rempah serai
akan mempengaruhi % kadar air produk. 0,3% yaitu sebesar 73,19%. Nilai total kalori
Kadar air maksimal pada produk cokelat yang didapat pada produk cokelat jenis
yaitu 5% (Widayati, 2013). Kadar air couverture dengan konsentrasi ekstrak
merupakan syarat utama mutu produk rempah serai 0,3% adalah sebesar 495
karena kandungan air dalam bahan pangan kkal/100 gram cokelat. Nilai
akan mempengaruhi data tahan pangan tersebutditentukan dengan cara perhitungan
tersebut terhadap serangan mikroba berdasarkan kadar karbohidrat, protein dan
(Winarno, 2004). lemak. Setiap gram karbohidrat dan protein
Kadar abu pada produk cokelat jenis menyumbangkan energi sebesar 4 kkal,
couverture dengan konsentrasi ekstrak sedangkan setiap gram lemak
rempah serai 0,3% didapat 1,04%. Menurut menyumbangkan energi sebesar 9 kkal.
Ieggli et al., (2011) pengujian kadar abu
dilakukan untuk mengetahui ada komposisi
mineral pada suatu pangan. Afoakwa et al., KESIMPULAN
(2007) mengemukakan bahwa cokelat
merupakan sumber mineral yang baik Kesimpulan
terutama kalium, magnesium, dan zat besi. Produk jenis cokelat couverture berdasarkan
Pada pengujian kadar lemak produk pengujian antioksidan menunjukan %inhibisi
didapat hasil 20,96%. Nilai tersebut belum yang tinggi dibandingkan produk dengan
memenuhi standar syarat mutu cokelat dan jenis cokelat compound. Pada faktor
produk-produk cokelat (>35%) (SNI perbedaan penambahan konsentrasi ekstrak
7934:2014). Penambahan lemak dapat rempah serai berdasarkan pengujian aktifitas
meningkatkan cita rasa dan mutu pada antioksidan berdasarkan %inhibisinya
produk, selain itu lemak memiliki peran menunjukan bahwa semakin tinggi
penting untuk menambah kalori (Winarno, penambahan ekstrak rempah maka semakin
1991). Menurut Latif (2013) lemak yang meningkat pula aktifitas antioksidan pada
digunakan pada produk merupakan lemak produk baik pada cokelat jenis couverture
90 Pratiwy et, al. Pemanfaatan Ekstrak Rempah Serai
maupun compound. Interaksi antara Andayani, R., Maimunah, & Lisawati, Y., 2008.
perbedaan penggunaan jenis cokelat dan Penentuan aktivitas antioksidan, kadar
perbedaan penambahan konsentrasi ekstrak fenolat dan likopen pada buah tomat
rempah serai berpengaruh nyata terhadap (Solanum lycopersicum L.). Jurnal Sains
aktifitas antioksidan, namun tidak dan Teknologi Farmasi. 13, 31-37.
berpengaruh nyata terhadap hasil pengujian Ariyani, F. Laurentia, E.F., and Felycia, E.S.
organoleptik. 2008. Ekstraksi minyak atsiri dari
Berdasarkan hasil penelitian dengan tanaman sereh dengan menggunakan
pengujian aktifitas antioksidan dan uji pelarut metanol, aseton, dan n-heksana.
organoleptik dihasilkan produk jenis cokelat Jurnal Widya Teknik. 7(2): 124-133.
couverture dengan penambahan ekstrak Borchers, A.T., Keen, C.L., Hannum, S.M., and
rempah 0,3% yang mengandung kadar air Gershwin, M.E. 2000. Cocoa and
sebanyak 1,41%, kadar abu 1,04%, kadar chocolate: composition, bioavailability,
lemak 20,96%, kadar protein 3,40%, and health implications. Journal of
karbohidrat by different 73,19% dan total Medicinal Foods. 3:77-103.
kalori 495 kkal per 100 gram. Carlson, L.H.C., Machado, C.B.S., Pereira, L.K.
and Bolzan, A. 2001. Extraction of
Saran lemongrass essential oil with dense
Perlu dilakukan perlakuan pendahuluan pada carbon dioxide. Journal of Supercritical
tahap ekstraksi rempah sehingga dapat Fluids. 21: 33–39.
meminimalisir aroma, rasa dan after taste Decker, E. 1998. Strategies for manipulating
pada produk tanpa mengurangi kandungan the prooxidative/antioxidative balance
senyawa antioksidan. of foods to maximize oxidative stability.
Trends Food Science and Technology.
9:241-248.
DAFTAR PUSTAKA Fessenden, R.J. and Fessenden, J.S. 1999.
Kimia Organik, Jilid 1, Edisi ketiga.
Afoakwa, E.O., Paterson, A. and Fowler, M. Penerbit Erlangga, Jakarta.
2007. Factors influencing rheological Guenther, E. 2006. Minyak Atsiri I. Universitas
and textural qualities in chocolate – a Indonesia Press. Jakarta.
review. Trends in Food Science & Halliwell, B. 2003. Plasma antioxidants
Technology. 18; 290-298. (communication arising): Health
Agustiana, S. 2016. Penganekaragaman benefits of eating chocolate?. J. Nature.
produk cokelat dengan pemanfaatan 426, 787-787.
rempah jahe (Zingiber officiale), kayu Hernani dan Christina, W. 2010. Kandungan
manis (Cinnamomum burmani) dan bahan aktif jahe dan pemanfaatannya
cabai merah (Capsicum annum L) dalam bidang kesehatan. Balai Besar
[Skripsi]. Fakultas Ilmu Pangan Halal, Pascapanen. Bogor.
Universitas Djuanda, Bogor. Bogor. Ibrić, A. and Ćavar, S. 2014. Phenolic
Albak, F. And Tekin, A.R. 2014. Development compounds and antioxidant activity of
of functional chocolate with spices and cocoa and chocolate products. Bulletin
lemon peel powder by using response of the Chemists and Technologists of
surface methode. Academic Food Bosnia and Herzegovina. University of
Journal. 12 (2): 19-25. Sarajevo. Faculty of Science,
Alspach, G. 2007. The truth is often Department of Chemistry.42,37-40.
bittersweet : Chocolste does a heart Ieggli, C., Bohrer, D., Nascimento, P. and
good. Critical Care Nurse. 27 (1): 11 – Carvalho, L. 2011. Determination of
15. sodium, potassium, calcium,
American Dietetic Association. 2000. magnesium, zinc and iron in emulsified
Chocolate: facts and fiction. Nutrition chocolate samples by flame atomic
fact sheet. Chicago, Ill: American
Dietetic Association Foundation.
Jurnal Pertanian ISSN 2087-4936 e-ISSN 2550-0244 91
Volume 10 Nomor 2, Oktober 2019