You are on page 1of 13

80 Pratiwy et, al Pemanfaatan Ekstrak Rempah Serai

PEMANFAATAN EKSTRAK REMPAH SERAI Cymbopogon citratus TERHADAP


KANDUNGAN ANTIOKSIDAN DAN SIFAT SENSORI PRODUK DARK
CHOCOLATE
UTILIZATION OF LEMONGRASS EXTRACT Cymbopogon citratus AGAINST THE
ANTIOXIDANT CONTENT AND SENSORY PROPERTIES OF DARK
CHOCOLATE PRODUCTS

A E Pratiwy 1a, I Kusumaningrum 1, Aminullah 1


1 Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi, Fakultas Ilmu pangan Halal Universitas Djuanda Bogor,
Jl. Tol Ciawi No. 1 Kotak pos 35 Ciawi, Bogor 16720
a Korespondensi: Amelya Eka Pratiwy, E-mail: pamelyaeka24@gmail.com

(Diterima: 20-09-2019; Ditelaah: 21-09-2019; Disetujui: 29-09-2019)

ABSTRACT

The use of lemongrass extract on dark chocolate products is a diversification of processed


chocolate products to increase the antioxidant content and sensory pofile. This research aims
to study the effect of comparison chocolate and spice extracts, interaction chocolate and spice
extracts comparison of lemongrass to antioxidant compounds and organoleptic characteristics,
and to know the chemical properties of selected products. This study consisted of two phases:
the first stage is to prepare lemongrass extract with the steam distillation method, the second
stage is to make products that include chocolate melting, mixing and molding, then antioxidant
tests and organoleptic to determine the selected products with quality sensory tasts and
hedonic tests/preferences, chocolate product selected test chemical (moisture, ash, fat, protein,
carbohydrate, and calories). The results of the study by testing the antioxidant different uses of
chocolate on antioxidant components showed couverture chocolate types have a higher
%inhibition compared to the chocolate kind of compound, the higher the addition of
lemongrass extract, the higher antioxidant activity, in the organoleptic tests showed
significantly different the parameters of aroma, taste and after taste, but not significantly
different from the parameters of melt, interactions between different types of chocolate use, as
well as the ratio of chocolate and lemongrass extract significantly influence antioxidant
activity, but do not significantly affect organoleptic test results, couverture chocolate products
with the addition of 0.3% spice extract are declared as selected products with antioxidant
activity of 83.594%, 1.41% moisture, 1.04% ash, 20.96% fat, 3.40% protein content, 73.19%
carbohydrates and total calories 495 kcal/100 grams.
Keywords: Antioxidants, chocolate, lemongrass, sensory pofile.

ABSTRAK
Penggunaan ekstrak rempah serai pada produk dark chocolate merupakan
penganekaragaman produk olahan cokelat meningkatkan kandungan antioksidan dan sifat
sensori. Penelitian ini bertujuan mempelajari pengaruh perbandingan cokelat dan ekstrak
rempah, interaksi perbandingan cokelat dan ekstrak rempah serai terhadap karakteristik
senyawa antioksidan dan organoleptik, serta mengetahui sifat kimia produk terpilih. Penelitian
ini terdiri dari 2 tahap yaitu tahap preparasi untuk mempersiapkan ekstrak serai dengan
metode destilasi uap, tahap kedua yaitu pembuatan produk yang meliputi pelelehan cokelat,
pencampuran dan pencetakan, melakukan uji antioksidan dan uji organoleptik untuk
menentukan produk terpilih menggunakan metode uji mutu sensori dan uji hedonik
(kesukaan), produk cokelat terpilih dilakukan uji kimia (kadar air, kadar abu, kadar lemak,
Jurnal Pertanian ISSN 2087-4936 e-ISSN 2550-0244 81
Volume 10 Nomor 2, Oktober 2019

kadar protein, kadar karbohidrat, dan kalori). Hasil dari penelitian berdasarkan pengujian
antioksidan perbedaan penggunaan cokelat pada komponen antioksidan menunjukan cokelat
jenis couverture memiliki %inhibisi yang lebih tinggi dibandingkan dengan cokelat jenis
compound, semakin tinggi penambahan ekstrak serai maka semakin tinggi aktifitas
antioksidannya, pada pengujian organoleptik metode uji mutu sensori menunjukan berbeda
nyata terhadap parameter aroma, rasa dan after taste, namun tidak berbeda nyata pada
parameter kelelehan, interaksi antara perbedaan penggunaan jenis cokelat serta rasio cokelat
dan ekstrak serai berpengaruh nyata terhadap aktifitas antioksidan, namun tidak berpengaruh
nyata terhadap hasil pengujian organoleptik, produk jenis cokelat couverture dengan
penambahan ekstrak rempah 0,3% dinyatakan sebagai produk terpilih dengan aktifitas
antioksidan sebesar 83,594%, mengandung kadar air 1,41%, kadar abu 1,04%, kadar lemak
20,96%, kadar protein 3,40%, karbohidrat by different 73,19% dan total kalori 495 kkal per
100 gram.
Kata Kunci : Antioksidan, cokelat, serai, profil sensori.

Pratiwy, A. P., Kusumaningrum, I., & Aminullah. (2019). Pemanfaatan Ekstrak Rempah Serai
Cymbopogon citratus terhadap Kandungan Antioksidan dan Sifat sensorik Produk Drak
Chocolate . Jurnal Pertanian, 10(2); 80-92.

berbagai jenis makanan atau minuman


PENDAHULUAN (Rismunandar, 1992). Rempah memiliki
Cokelat merupakan salah satu produk hasil banyak kandungan senyawa-senyawa
perkebunan berbahan baku biji kakao bioaktif yang salah satu fungsinya sebagai
kemudian diolah menjadi cokelat pasta yang antioksidan, sebagian besar rempah-
ditambah lemak dan pemanis. Karakter rasa rempahan kaya dengan sumber protein,
coklat adalah gurih, dengan aroma yang khas vitamin (khususnya vitamin A, C dan B) dan
sehingga disukai banyak orang khususnya mineral seperti kalsium, fosfor, natrium,
anak-anak dan remaja (Nuraeni, 1995). Jenis kalium danbesi (Navarro et al., 2006). Untuk
pangan berbahan dasar cokelat batang kaya itu, rempah-rempahan banyak
sekali akan antioksidan (katekin, epikatekin, dikembangkan untuk obat herbal karena
prosianidin, dan polifenol) serupa dengan dipercaya tidak mempunyai efek samping
yang ditemukan didalam sayuran dan teh yang berbahaya. Penelitian-penelitian
(Kelishadi, 2005). Antioksidan alami ini mengenai peran rempah-rempah untuk
diyakini dapat mengurangi radikal bebas meningkatkan mutu sensoris makanan dan
dalam tubuh. Kandungan antioksidan katekin minuman sudah banyak dilakukan,
dalam cokelat hitam adalah empat kali lipat khususnya yang berkaitan dengan citarasa,
dari teh (Arts et al, 1999). Akan tetapi aroma dan warna produk. Namun demikian,
tahapan proses pengolahan yang membantu menurut (Srinivasan, 2005) beberapa
mengurangi rasa sepat (pungent) dan pahit dasawarsa belakangan, hasil-hasil penelitian
(bitter) pada saat pembuatan cokelat, juga menunjukkan adanya pengaruh yang
mengakibatkan menurunnya jumlah menguntungkan dari rempah-rempah
kandungan senyawa flavonoid dalam produk terhadap reaksi-reaksi fisiologis tubuh salah
yang dihasilkan. Menurut (Sudibyo, 2012) satunya adalah pengaruh hipolipidemia dan
semakin banyak tahap proses pengolahan antioksidan dari rempah-rempahan yang
produk pangan yang dilalui, maka semakin sudah memberikan implikasi kesehatan yang
banyak kandungan flavanoid yang hilang. baik.
Rempah adalah segala bahan yang berasal Penelitian yang telah dilakukan (Agustina,
dari tumbuh-tumbuhan, yang pada dasarnya 2016) untuk meningkatkan kandungan
dimanfaatkan untuk memberi cita rasa antioksidan dalam produk cokelat dengan
82 Pratiwy et, al. Pemanfaatan Ekstrak Rempah Serai

menambahkan beberapa jenis serbuk larutan indikator (campuran dari metil


rempah rempah. Namun penggunaan serbuk merah dan bromtimol biru).
rempah menimbulkan rasa berpasir ketika Alat yang digunakan dalam penelitian ini
cokelat dimakan sehingga perlu dilakukan adalah kompor, refrigrator, pelelehan
perlakuan pendahuluan pada rempah. Untuk cokelat, cetakan cokelat batang, neraca
mengatasi hal tersebut dilakukan proses analitik, sudip, spektrofotometri, sentrifugasi,
ekstraksi pada rempah sehingga produk yang cawan aluminium, cawan porselen, oven,
dihasilkan tidak lagi berpasir. Dalam desikator yang berisi bahan pengering (silika
penelitian kali ini rempah yang akan gel), penjepit cawan, tanur pengabuan,
digunakan yaitu rempah sereh dapur. Selain pembakar burner, pemanas Kjeldahl lengkap
karena sereh dapur sangat mudah yang dihubungkan dengan penghisap uap
ditemukan, serai memiliki beberapa aplikasi melalui aspirator, labu Kjeldahl berukuran 30
penting dalam kehidupan manusia, salah dan 50 mL, alat distilasi lengkap dengan
satunya adalah sebagai antioksidan. Dalam erlenmeyer berpenampung berukuran 125
penelitiannya (Mirghani et al.,2012) mL, buret 50 mL, butir batu didih,
menyatakan bahwa aktifitas antioksidan erlenmeyer, seperangkat alat Soxhlet lengkap
dalam essential oil pada batang serai sangat dengan kondensor dan labu lemak, hot plate
tinggi dengan daya hambat yang efektif atau penangat uap, kertas saring, kapas, pipet
sebesar 89% dan 89,63%. Sedangkan pada tetes, beaker glass, dan gelas ukur.
daun serai sedikit lebih rendah dengan
aktifitas antioksidan dan antidiabetes Tempat dan waktu penelitian
berkisar 78,89% dan 79,26%. Tujuan umum Penelitian ini dilaksanakan di Laboratorium
dari penelitian ini. PanganUniversitas Djuanda Bogor,
Penelitian ini bertujuan untuk mempelajari Laboratorium Science Universitas Djuanda
pengaruh perbandingan cokelat dan ekstrak Bogor dan Balai Penelitian Tanaman Rempah
rempah terhadap karakteristik senyawa dan Obat-obatan (BALITTRO). Penelitian ini
antioksidan dan organoleptik, mempelajari dilakukan pada bulan Januari – Maret 2019.
interaksi perbandingan cokelat dan ekstrak
rempah serai dan jenis cokelat terhadap Metode Penelitian
senyawa antioksidan dan organoleptik serta
Tahap pertama yaitu tahap preparasi,
mengetahui sifat kimia produk cokelat
dilakukan untuk mempersiapakan minyak
terpilih. Tujuan umum dari penelitian ini
atsiri yang akan digunakan pada pembuatan
adalah penganekaragaman produk cokelat
cokelat serai dengan metode destilasi uap.
dengan pemanfaatan ekstrak rempah serai.
Diagram alir pembuatan minyak atsiri dapat
dilihat pada Gambar 1.
MATERI DAN METODE

Alat dan Bahan


Bahan yang digunakan dalam penelitian ini
adalah cokelat couverture dengan merek
“Tulip Dark Aura 61%”, cokelat compound
dengan merk “Tulip Dark Chocolate
Compound”, dan ekstrak serai (BALITTRO).
Bahan kimia yang digunakan adalah n-
heksana, DPPH (1, 1-Diphenyl-2-
Picrylhidrazyl), metanol, etanol, katalis,
aquades, asam sulfat (H2SO4), larutan asam
borat (H3BO3), larutan natrium hidroksida
(NaOH), larutan asam klorida (HCl) 0.01 N,
Jurnal Pertanian ISSN 2087-4936 e-ISSN 2550-0244 83
Volume 10 Nomor 2, Oktober 2019

Gambar 1. Diangram Alir Pembuatan Ekstrak Serai (Cybopogon citratus) (Balai Penelitian
Tanaman Rempah dan Obat-obat, 2014).

Tahap kedua yaitu tahap pembuatan produk


meliputi pelelehan cokelat, pencampuran dan
pencetakan. Kemudian dilakukan uji antioksidan Tabel 1. Formulasi Rasio Cokelat dan Ekstrak
dan uji organoleptik untuk menentukan produk Serai.
terpilih menggunakan metode uji deskriptif dan
uji rating hedonik (kesukaan). Pada produk Couverture (A) Compound (B)
cokelat terpilih dilakukan uji kimia (kadar air, Bahan
A1B1 A2B1 A3B1 A1B2 A2B2 A3B2
kadar abu, kadar lemak, kadar protein, kadar
karbohidrat, dan kalori). Diagram alir proses Cokelat 99,7 99,5 99,3 99,7 99,5 99,3
pembuatan cokelat rempah dapat dilihat pada
Rempah 0,3 0,5 0,7 0,3 0,5 0,7
Gambar 2 dan formulasi cokelat rempah dapat
dilihat pada Tabel 1. Total 100 100 100 100 100 100
84 Pratiwy et, al. Pemanfaatan Ekstrak Rempah Serai

antioksidan. Hasil pengujian aktifitas


antioksidan dapat dilihat pada Tabel 2.
Gambar 2. Diagram Alir Pembuatan produk Berdasarkan Tabel 2 dapat simpulkan bahwa
coklat rempah (modifikasi aktifitas antioksidan pada jenis cokelat
widyanto, 2014). couverture memiliki nilai %inhibisi yang
lebih besar dibandingkan dengan jenis
cokelat compound, serta semakin tinggi
konsentrasi ekstrak rempah serai yang
ditambahkan ke dalam cokelat aktifitas
antioksidannya semakin meningkat, hal ini
ditunjukan dengan persen penghambatan
radikal bebas (%inhibisi) yang meningkat
seiring dengan meningkatnya penambahan
konsentrasi ekstrak rempah pada cokelat.
Penggunaan jenis cokelat dalam
pengolahan penganekaragaman produk
cokelat memiliki peran penting terhadap
aktifitas antioksidan. Menurut Ibric dan
Cavar, (2014) kandungan senyawa fenolik
total dan antioksidan pada cokelat
tergantung dari komposisi jenis produk
cokelat itu sendiri. Penggunaan kakao mass
dengan jumlah banyak (65%) membuat
cokelat jenis couverture memiliki kandungan
senyawa fenolik yang tinggi sehingga
aktifitas antioksidan pada cokelat jenis
couverture tinggi (Medeiros, et al., 2015).
Muselik et al., (2007) dan Lucena et al.,
(2010) mengemukakan bahwa aktifitas
antioksidan pada suatu pangan memiliki
korelasi terhadap kandungan senyawa
fenolik, sehingga semakin tinggi senyawa
fenolik pada suatu pangan maka tinggi pula
PEMBAHASAN aktifitas antioksidan pangan tersebut.
Senyawa fenolik yang rendah ada pada
Uji Antioksidan cokelat jenis compound, hal ini disebabkan
karena cokelat jenis compound terbuat dari
Data kuantitatif pengujian aktifitas cacao powder (20-25%) dan terdapat
antioksidan cokelat ekstrak rempah serai komponen susu didalamnya (Medeiros, et al.,
dilakukan pengujian dengan pengukuran 2015). Serafini et al., (2003) dan Halliwell,
penghambatannya (%inhibisi). Persen (2003) mengemukakan bahwa susu dapat
inhibisi yaitu kemampuan suatu bahan untuk mengganggu penyerapan antioksidan dari
menghambat aktifitas radikal bebas yang cokelat ketika dilakukan analisa sehingga
berhubungan dengan konsentrasi suatu berpotensi dapat meniadakan manfaat
bahan uji. Persen inhibisi ini didapatkan dari kesehatan yang bisa didapat dari makanan
perbedaan serapan antara absorbansi DPPH tersebut.
dengan absorbansi sampel yang diukur Peningkatan aktifitas antioksidan pada
dengan spektrofotometer Uv-Vis (Andayani, produk disebabkan karena semakin tingginya
dkk. 2008). Data persentase penghambatan penambahan konsentrasi ekstrak rempah
(%inhibisi) digunakan untuk mencari nilai serai. Semakin besar konsentrasi ekstrak
aktivitas antioksidan dan apabila inhibisi di rempah serai maka senyawa fenolik total
atas 50% maka sampel memiliki aktivitas
Jurnal Pertanian ISSN 2087-4936 e-ISSN 2550-0244 85
Volume 10 Nomor 2, Oktober 2019

pada produk semakin tinggi, khususnya sitral ekstrak rempah efektif dapat meningkatkan
(Villalobos, 2015). Dalam beberapa tahun aktifitas antioksidan serta meningkatkan
terakhir, banyak penelitian yang telah umur simpan pada produk. Menurut (Ojo, et
mengevaluasi penggunaan ekstrak rempah al., 2006) ekstrak rempah serai dapat
sebagai antioksidan alami karena kandungan menghambat peroksidasi lipid dengan
komponen fenoliknya (Decker, 1998). mencegah serangan radikal bebas pada bio
Alrefaie, (2017) dalam penelitiannya membran.
mengemukakan bahwa senyawa fenolik pada
Tabel 2. Hasil Pengujian Aktifitas Antioksidan Produk Cokelat Ekstrak Serai.
Rasio Cokelat dan Ekstrak Serai
Jenis Cokelat Kontrol Rataan
99,7:0,3 99,5:0,5 99,3:0,7
Couverture 78,069 83,594 d 86,440 b 90,179 a 86,737 x
Coumpound 75,725 81,920 f 82,757 e 83,873 c 82,850 y
Rataan 76,897 82,757 p 84,599 q 87,026 r

antijamur dan antikanker komponen


Uji Organoleptik senyawa ekstrak serai seperti sitronellal,
geraniol, dan sitronellol merupakan senyawa
Uji Deskripsi
spesifik yang membuat aroma serai pada
Uji deskripsi dilakukan untuk produk terasa kuat (Bota W et al., 2015).
mengidentifikasi karakteristik sensori pada
suatu produk. Uji deskripsi rating dilakukan Tabel 3. Hasil Rata-Rata Uji Deskripsi Produk
dengan melibatkan 30 panelis semi terlatih. Cokelat Ekstrak Serai Terhadap
Panelis memberikan penilaian terhadap Parameter Aroma Rempah
profil sensori dari sampel menggunakan Rasio Cokelat dan
skala garis tidak terstruktur dengan panjang Jenis Ekstrak Serai Rataan
Cokelat
10 cm. Atribut sensori yang diuji adalah 99,7:0,3 99,5:0,5 99,3:0,7
aroma rempah, rasa pahit, sensasi rasa 5.52 b 6.08 bc 6.95 c 6.18 x
Couverture
pedas, mouthfeel dan aftertaste.
Coumpound 4.50 a 5.12 ab 5.80 b 5.14 y
Aroma Rempah Rataan 5.01 p 5.60 p 6.38 q

Berdasarkan hasil uji deskriptif panelis Keterangan: notasi huruf berbeda pada tabel
terhadap parameter aroma rempah pada menunjukkan berbeda nyata pada taraf
produk cokelat ekstrak rempah serai kepercayaan α = 0,05.
diperoleh nilai rata-rata yang tercantum pada
Rasa
Tabel 3 dimana tingkat aroma rempah
cokelat mengarah pada respon terasa aroma Rasa Pahit
khas serai sampai aroma serai agak kuat. Berdasarkan hasil uji deskriptif panelis
Diketahui bahwa semakin banyak terhadap parameter rasa pahit pada produk
penambahan ekstrak rempah serai maka cokelat ekstrak rempah serai diperoleh nilai
aroma rempah semakin kuat. Senyawa volatil rata-rata yang tercantum pada Tabel 8
pada rempah-rempahan sangat dimana tingkat rasa pahit cokelat mengarah
mempengaruhi mutu produk pangan pada respon terasa pahit sampai agak terasa
sehingga kadang dapat menutupi aroma yang pahit. Rasa pahit adalah cita rasa khas alami
tidak dikehendaki, namun komponen ini yang terasa dari dalam cokelat. Rasa pahit
dapat hilang seiring dengan lamanya proses pada cokelat seringkali rancu dengan sensasi
pengolahan sehingga dapat mengurangi nilai rasa sepat karena orang tidak sepenuhnya
aroma itu sediri (Semadi dan Wartini, 2015). mengerti sifat dan perbedaan antara kedua
Selain sebagai antioksidan, antibakteri, rasa tersebut, terlebih lagi tanin dan polifenol
86 Pratiwy et, al. Pemanfaatan Ekstrak Rempah Serai

dalam cokelat sebegai komponen yang paling Tabel 5. Hasil Rata-Rata Uji Deskripsi Produk
bertanggung jawabterhadap rasa sepat dan Cokelat Ekstrak Serai Terhadap
juga rasa pahit. Komponen-komponen Parameter Rasa Sensasi Pedas.
lainnya yang dapat menimbulkan rasa pahit Rasio Cokelat dan
dalam cokelat yaitu alkaloid seperti Jenis Ekstrak Serai Rataa
theobromine, kafein, komponen fenolik, Cokelat 99,7:0, 99,5:0, 99,3:0, n
pyrazinebeberapa peptida dan asam amino 3 5 7
bebas (Rahmawati, 2016). Menurut (Ariyani Couvertur
2,98 a 3,46 ab 4,08 bcd 3,50 x
e
F et al., 2008) ekstrak rempah serai juga
memiliki karakteristik rasa pahit, sehingga Coumpound 3,82 abc 4,54 cd 4,95 d 4,44 y
rasa pahit pada produk dapat diakibat karena Rataan 3,40 p 4,00 pq 4,51 q
adanya penambahan ekstrak rempah serai Keterangan: notasi huruf berbeda pada tabel
itu sendiri. menunjukkan berbeda nyata pada taraf
kepercayaan α = 0,05.
Tabel 4. Hasil Rata-Rata Uji Deskripsi Produk
Cokelat Ekstrak Serai Terhadap Mouthfeel
Parameter Rasa Pahit. Berdasarkan hasil uji deskriptif panelis
Rasio Cokelat dan terhadap parameter mouthfeel pada produk
Jenis Ekstrak Serai cokelat ekstrak rempah serai diperoleh nilai
Rataan rata-rata yang tercantum pada Tabel 10
Cokelat 99,7:0,
99,5:0,5 99,3:0,7 dimana tingkat aroma rempah cokelat
3
Couverture 4.54 ab 4.25 a 4.26 a 4.35 x mengarah pada respon cenderung mudah
Coumpound 5.59 b 5.15 ab 4.57 ab 5.10 y meleleh. Respon panelis terhadap parameter
mouthfeel produk pada seluruh formulasi
Rataan 5.07 p 4.70 p 4.42 p
tidak memberikan perbedaan yang
Keterangan: notasi huruf berbeda pada tabel signifikan, hal ini disebabkan karena pada
menunjukkan berbeda nyata pada taraf perlakuan penambahan ekstrak serai tidak
kepercayaan α = 0,05. memberikan pengaruh pada kelelehan
Sensasi Pedas cokelat ketika dimakan. Kelelehan cokelat
dipengaruhi oleh jenis dan jumlah
Berdasarkan hasil uji deskriptif panelis
penambahan lemak pada saat pengolahan
terhadap parameter sensasi pedas pada
cokelat. Minyak dan lemak adalah istilah
produk cokelat ekstrak rempah serai
umum untuk semua cairan organik yang
diperoleh nilai rata-rata yang tercantum pada
tidak larut/bercampur dalam air (hidrofobik)
Tabel 9 dimana tingkat rasa sensasi pedas
tetapi larut dalam pelarut organik. Minyak
cokelat mengarah pada respon terasa pedas.
atsiri merupakan jenis minyak yang
Diketahui bahwa semakin banyak
dihasilkan dari tanaman. Ekstrak rempah
penambahan ekstrak rempah serai maka
serai (minyak atsiri) lebih mudah menguap
sensasi rasa pedas semakin meningkat hal ini
karena kaya akan ikatan ganda dan asam
disebabkan karena senyawa volatil pada
lemak tidakjenuh yang menyusunnya
ekstrak rempah serai (minyak atsiri)
dibandingkan dengan lemak yang kaya
memiliki karakteristik rasa yang getir
akanikatan asam lemak jenuh (Fessenden
sehingga memberi kesan terasa pahit dan
dan Fessenden, 1997).
pedas (Guenther, 2006 dan Ariyani, F. et al,
2008).
Jurnal Pertanian ISSN 2087-4936 e-ISSN 2550-0244 87
Volume 10 Nomor 2, Oktober 2019

Tabel 6. Hasil Rata-Rata Uji Deskripsi Produk menggunakan skala kategorik skala 7 point,
Cokelat Ekstrak Serai Terhadap dimana nilai 7 sangat suka dan nilai 1 sangat
Parameter Mouthfeel. tidak suka. Atribut sensori yang diuji yaitu
Rasio Cokelat dan
meliputi aroma, rasa, kelelehan dan overall.
Jenis Ekstrak Serai Rataan Aroma
Cokelat
99,7:0,3 99,7:0,3 99,7:0,3
Berdasarkan hasil uji rating hedonik panelis
Couverture 5,98 c 5,69 bc 5,93 c 5,87 x terhadap parameter aroma pada produk
Coumpound 4,95 ab 4,72 a 5,55 abc 5,07 y cokelat ekstrak rempah serai diperoleh nilai
Rataan 5,46 p 5,21p 5,74p rata-rata yang tercantum pada Tabel 12,
Keterangan: notasi huruf berbeda pada tabel dimana respon terhadap tingkat aroma
menunjukkan berbeda nyata pada taraf rempah cokelat mengarah pada respon
kepercayaan α = 0,05. cenderung agak tidak suka sampai netral.
After Taste
Semakin tinggi penambahan konsentrasi
ekstrak rempah serai maka semakin tercium
Berdasarkan hasil uji deskriptif panelis aroma khas rempah serai pada produk
terhadap parameter after taste pada produk tersebut. Hal ini terjadi karena ekstrak
cokelat ekstrak rempah serai diperoleh nilai rempah serai yang ditambahkan memiliki
rata-rata yang tercantum pada Tabel 11 senyawa aromatik yang mudah menguap dan
dimana tingkat aroma rempah cokelat memiliki aroma yang khas yaitu senyawa
mengarah pada respon cenderung terasa sitral (Hernani dan Cristina, 2010).
agak pahit sampai dengan pahit setelah
dimakan. Rasa after taste pada cokelat Tabel 8. Hasil Rata-Rata Uji Hedonik Produk
ekstrak rempah serai setelah dimakan yaitu Cokelat Ekstrak Serai Terhadap
aroma khas rempah serai terasa pada produk Parameter Aroma
cokelat dengan penambahan ekstrak rempah Rasio Cokelat dan
serai sebanyak 0,7% dimana kandungan Jenis Ekstrak Serai Rataan
atsiri lebih menonjol ketimbang komponen Cokelat
99,7:0,3 99,7:0,3 99,7:0,3
lainnya sehingga aroma yang dihasilkan dari Couverture 3,96 a 4,06 ab 3,82 a 3,95 x
serai lebih terasa dibanding rasa khas pada Coumpound 4,73 c 4,48 bc 4,03 ab 4,42 y
cokelat (Nur’aeni, 2016).
Rataan 4,35q 4,28pq 3,93p
Tabel 7. Hasil Rata-Rata Uji Deskripsi Produk Keterangan: notasi huruf berbeda pada tabel
Cokelat Ekstrak Rempah Serai menunjukkan berbeda nyata pada taraf
Terhadap Parameter After Taste kepercayaan α = 0,05.
Rasio Cokelat dan Rasa
Jenis Ekstrak Serai Rataan
Cokelat Berdasarkan hasil uji rating hedonik panelis
99,7:0,3 99,7:0,3 99,7:0,3
terhadap parameter rasa pada produk
Couverture 3,70 ab 3,88 ab 3,22 a 3,60 x
cokelat ekstrak rempah serai diperoleh nilai
Coumpound 4,35 b 3,99 ab 3,73 ab 4,02 x rata-rata yang tercantum pada Tabel 13,
Rataan 4,03 p 3,93p 3,47p dimana respon terhadap tingkat rasa cokelat
Keterangan: notasi huruf berbeda pada tabel ekstrak rempah serai mengarah pada respon
menunjukkan berbeda nyata pada taraf cenderung agak tidak suka sampai netral.
kepercayaan α = 0,05. Rasa pahit adalah cita rasa khas alami yang
terasa dari dalam cokelat. Komponen-
Uji Rating Hedonik komponen yang dapat menimbulkan rasa
pahit dalam cokelat yaitu tanin dan poli fenol
Uji rating dilakukan untuk menentukan
serta alkaloid seperti theobromine, kafein,
konsentrasi ekstrak rempah serai yang paling
komponen fenolik, pyrazinebeberapa peptida
disukai. Pada uji rating hedonik dilakukan
dan asam amino bebas (Rahmawati, 2016).
oleh 30 orang panelis semi terlatih, dengan
88 Pratiwy et, al. Pemanfaatan Ekstrak Rempah Serai

Ekstrak rempah serai juga memiliki Keterangan: notasi huruf berbeda pada tabel
karakteristik rasa pahit, sehingga rasa pahit menunjukkan berbeda nyata pada taraf
pada produk dapat diakibatkan pula karena kepercayaan α = 0,05.
adanya penambahan ekstrak rempah serai After Taste
itu sendiri (Ariyani F et al., 2008).
Berdasarkan hasil uji rating hedonik panelis
Tabel 9. Hasil Rata-Rata Uji Hedonik Produk terhadap parameteraftertaste pada produk
Cokelat Ekstrak Serai Terhadap cokelat ekstrak rempah serai diperoleh nilai
Parameter Rasa rata-rata yang tercantum pada Tabel 15,
Rasio Cokelat dan
dimana respon terhadap tingkat aftertaste
Jenis Ekstrak Serai rataan
cokelat ekstrak rempah serai mengarah pada
Cokelat respon cenderung agak tidak suka. Rasa after
99,7:0,3 99,7:0,3 99,7:0,3
Couverture 3,52 a 3,58 a 3,35 a 3,48 x
taste pada produk setelah dimakan yaitu
aroma khas rempah seraiterasa pada produk
Coumpound 4,48 b 4,20 b 3,43 a 4,04 y
cokelat dengan penambahan ekstrak rempah
Rataan 4,00q 3,89 q 3,39p
serai sebanyak 0,7% dimana kandungan
Keterangan: notasi huruf berbeda pada tabel astrisi lebih menonjol ketimbang komponen
menunjukkan berbeda nyata pada taraf lainnya sehingga aroma yang dihasilkan dari
kepercayaan α = 0,05. serai lebih terasa dibanding rasa khas pada
Mouth Feel/Kelelehan cokelat (Nur’aeni, 2016).
Berdasarkan hasil uji rating hedonik panelis Tabel 1. Hasil Rata-Rata Uji Hedonik Produk
terhadap parameter kelelehan pada produk Cokelat Ekstrak Rempah Serai
cokelat ekstrak rempah serai diperoleh nilai Terhadap Parameter AfterTaste
rata-rata yang tercantum pada Tabel 14,
Rasio Cokelat dan
dimana respon terhadap tingkat kelelehan Jenis Ekstrak Serai rataan
cokelat ekstrak rempah serai mengarah pada Cokelat
99,7:0,3 99,7:0,3 99,7:0,3
respon netral. Berdasarkan nilai rata-rata
Couverture 3,47 a 3,70 ab 3,50 a 3,56 x
cokelat jenis couverture lebih disukai
kelelehannya dibanding cokelat jenis Coumpound 4,35 c 4,10 bc 3,42 a 3,96 y
compound karena mudah meleleh ketika Rataan 3,91q 3,90 q 3,46p
dimakan dibandingkan dengan cokelat jenis Keterangan: notasi huruf berbeda pada tabel
compound, hal tersebut disebabkan karena menunjukkan berbeda nyata pada taraf
lemak yang digunakan pada cokelat jenis kepercayaan α = 0,05.
couverture yaitu cocoa butter (32-39%) yang Uji Kimia
dapat menimbulkan mouthfeel lebih kuat
dibandingkan dengan cokelat jenis compound Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan
yang menggunakan lemak nabati (20-25%). produk terpilih ditentukan berdasarkan hasil
Cokelat jenis couverture memiliki titik leleh pengujian aktifitas antioksidan dan uji
yang lebih rendah (20oc-22oc) dibandingkan organoleptik maka diputuskan produk
dengan cokelat jenis compound (28oc-32oc) cokelat jenis couverture dengan konsentrasi
(Verna, 2013). ekstrak rempah serai 0,3% sebagai produk
terpilih. Selanjutnya produk terpilih tersebut
Tabel 10. Hasil Rata-Rata Uji Hedonik Produk dilakukan uji kimia meliputi kadar air, kadar
Cokelat Ekstrak Serai Terhadap abu, kadar lemak, kadar protein, kadar
Parameter Kelelehan. karbohidrat by different dan total kalori.
Rasio Cokelat dan
Jenis Ekstrak Serai Rataan
Cokelat 99,7:0,3 99,7:0,3 99,7:0,3
Couverture 4,78 a 4,95 a 4,80 a 4,84 x
Coumpound 4,65 a 4,77 a 4,72 a 4,71x
Rataan 4,72 p 4,86p 4,76p
Jurnal Pertanian ISSN 2087-4936 e-ISSN 2550-0244 89
Volume 10 Nomor 2, Oktober 2019

Tabel 2. Hasil uji kimia produk terpilih yang aman dikonsumsi karena terdiri dari
33% asam oleat, 25% asam palmitat, dan
Couverture
33% asam stearat.
ekstrak
Pengujian Kadar protein pada produk cokelat jenis
rempah serai
couverture dengan konsentrasi ekstrak
0,3%
rempah serai 0,3% didapat 3,40%. Pada
Kadar Air (%) 1,41
dasarnya biji kakao kaya akan protein antara
Kadar Abu (%) 1,04 10-15% namun pada saat fermentasi dan
Kadar Lemak (%) 20,96 pemeraman buah protein (Afoakwa et al.,
Kadar Protein (%) 3,40 2011).Kadar protein di dalam suatu produk
Karbohidrat by 73,19 pangan menentukan mutu produk itu
different (%) sendiri.Protein dapat mengalami kerusakan
Total Kalori (kkal) 495 oleh pengaruh panas, reaksi kimia dan asam
atau basa, goncangan dan sebab lainnya
Hasil analisis proksimat cokelat jenis (Winarno, 1980).
couverture dengan konsentrasi ekstrak Kadar karbohidrat pada produk cokelat
rempah serai 0,3% merupakan hasil rata-rata jenis couverture dengan konsentrasi ekstrak
dari dua kali pengulangan. rempah serai 0,3% ditentukan dengan
Hasil Pengujian kadar air pada produk metode by difference yaitu dengan
cokelat jenis couverture dengan konsentrasi perhitungan melibatkan kadar air, kadar abu,
ekstrak rempah serai 0,3% yaitu 1,41%. kadar protein dan kadar lemak.Hasil yang
Menurut Borchers (2000) proses conching didapat pada produk cokelat jenis couverture
pada saat pengolahan cokelat dari biji kakao dengan konsentrasi ekstrak rempah serai
akan mempengaruhi % kadar air produk. 0,3% yaitu sebesar 73,19%. Nilai total kalori
Kadar air maksimal pada produk cokelat yang didapat pada produk cokelat jenis
yaitu 5% (Widayati, 2013). Kadar air couverture dengan konsentrasi ekstrak
merupakan syarat utama mutu produk rempah serai 0,3% adalah sebesar 495
karena kandungan air dalam bahan pangan kkal/100 gram cokelat. Nilai
akan mempengaruhi data tahan pangan tersebutditentukan dengan cara perhitungan
tersebut terhadap serangan mikroba berdasarkan kadar karbohidrat, protein dan
(Winarno, 2004). lemak. Setiap gram karbohidrat dan protein
Kadar abu pada produk cokelat jenis menyumbangkan energi sebesar 4 kkal,
couverture dengan konsentrasi ekstrak sedangkan setiap gram lemak
rempah serai 0,3% didapat 1,04%. Menurut menyumbangkan energi sebesar 9 kkal.
Ieggli et al., (2011) pengujian kadar abu
dilakukan untuk mengetahui ada komposisi
mineral pada suatu pangan. Afoakwa et al., KESIMPULAN
(2007) mengemukakan bahwa cokelat
merupakan sumber mineral yang baik Kesimpulan
terutama kalium, magnesium, dan zat besi. Produk jenis cokelat couverture berdasarkan
Pada pengujian kadar lemak produk pengujian antioksidan menunjukan %inhibisi
didapat hasil 20,96%. Nilai tersebut belum yang tinggi dibandingkan produk dengan
memenuhi standar syarat mutu cokelat dan jenis cokelat compound. Pada faktor
produk-produk cokelat (>35%) (SNI perbedaan penambahan konsentrasi ekstrak
7934:2014). Penambahan lemak dapat rempah serai berdasarkan pengujian aktifitas
meningkatkan cita rasa dan mutu pada antioksidan berdasarkan %inhibisinya
produk, selain itu lemak memiliki peran menunjukan bahwa semakin tinggi
penting untuk menambah kalori (Winarno, penambahan ekstrak rempah maka semakin
1991). Menurut Latif (2013) lemak yang meningkat pula aktifitas antioksidan pada
digunakan pada produk merupakan lemak produk baik pada cokelat jenis couverture
90 Pratiwy et, al. Pemanfaatan Ekstrak Rempah Serai

maupun compound. Interaksi antara Andayani, R., Maimunah, & Lisawati, Y., 2008.
perbedaan penggunaan jenis cokelat dan Penentuan aktivitas antioksidan, kadar
perbedaan penambahan konsentrasi ekstrak fenolat dan likopen pada buah tomat
rempah serai berpengaruh nyata terhadap (Solanum lycopersicum L.). Jurnal Sains
aktifitas antioksidan, namun tidak dan Teknologi Farmasi. 13, 31-37.
berpengaruh nyata terhadap hasil pengujian Ariyani, F. Laurentia, E.F., and Felycia, E.S.
organoleptik. 2008. Ekstraksi minyak atsiri dari
Berdasarkan hasil penelitian dengan tanaman sereh dengan menggunakan
pengujian aktifitas antioksidan dan uji pelarut metanol, aseton, dan n-heksana.
organoleptik dihasilkan produk jenis cokelat Jurnal Widya Teknik. 7(2): 124-133.
couverture dengan penambahan ekstrak Borchers, A.T., Keen, C.L., Hannum, S.M., and
rempah 0,3% yang mengandung kadar air Gershwin, M.E. 2000. Cocoa and
sebanyak 1,41%, kadar abu 1,04%, kadar chocolate: composition, bioavailability,
lemak 20,96%, kadar protein 3,40%, and health implications. Journal of
karbohidrat by different 73,19% dan total Medicinal Foods. 3:77-103.
kalori 495 kkal per 100 gram. Carlson, L.H.C., Machado, C.B.S., Pereira, L.K.
and Bolzan, A. 2001. Extraction of
Saran lemongrass essential oil with dense
Perlu dilakukan perlakuan pendahuluan pada carbon dioxide. Journal of Supercritical
tahap ekstraksi rempah sehingga dapat Fluids. 21: 33–39.
meminimalisir aroma, rasa dan after taste Decker, E. 1998. Strategies for manipulating
pada produk tanpa mengurangi kandungan the prooxidative/antioxidative balance
senyawa antioksidan. of foods to maximize oxidative stability.
Trends Food Science and Technology.
9:241-248.
DAFTAR PUSTAKA Fessenden, R.J. and Fessenden, J.S. 1999.
Kimia Organik, Jilid 1, Edisi ketiga.
Afoakwa, E.O., Paterson, A. and Fowler, M. Penerbit Erlangga, Jakarta.
2007. Factors influencing rheological Guenther, E. 2006. Minyak Atsiri I. Universitas
and textural qualities in chocolate – a Indonesia Press. Jakarta.
review. Trends in Food Science & Halliwell, B. 2003. Plasma antioxidants
Technology. 18; 290-298. (communication arising): Health
Agustiana, S. 2016. Penganekaragaman benefits of eating chocolate?. J. Nature.
produk cokelat dengan pemanfaatan 426, 787-787.
rempah jahe (Zingiber officiale), kayu Hernani dan Christina, W. 2010. Kandungan
manis (Cinnamomum burmani) dan bahan aktif jahe dan pemanfaatannya
cabai merah (Capsicum annum L) dalam bidang kesehatan. Balai Besar
[Skripsi]. Fakultas Ilmu Pangan Halal, Pascapanen. Bogor.
Universitas Djuanda, Bogor. Bogor. Ibrić, A. and Ćavar, S. 2014. Phenolic
Albak, F. And Tekin, A.R. 2014. Development compounds and antioxidant activity of
of functional chocolate with spices and cocoa and chocolate products. Bulletin
lemon peel powder by using response of the Chemists and Technologists of
surface methode. Academic Food Bosnia and Herzegovina. University of
Journal. 12 (2): 19-25. Sarajevo. Faculty of Science,
Alspach, G. 2007. The truth is often Department of Chemistry.42,37-40.
bittersweet : Chocolste does a heart Ieggli, C., Bohrer, D., Nascimento, P. and
good. Critical Care Nurse. 27 (1): 11 – Carvalho, L. 2011. Determination of
15. sodium, potassium, calcium,
American Dietetic Association. 2000. magnesium, zinc and iron in emulsified
Chocolate: facts and fiction. Nutrition chocolate samples by flame atomic
fact sheet. Chicago, Ill: American
Dietetic Association Foundation.
Jurnal Pertanian ISSN 2087-4936 e-ISSN 2550-0244 91
Volume 10 Nomor 2, Oktober 2019

absorption spectrometry. J Food pepper fruits at different ripening


Chemistry. 124:1189-1193. stages, as affected bysalinity. J Food
Kelishadi, R.M.D. 2005. Cacao to Cocoa to Chem. 96: 66-73.
Chocolate: Healthy Food. Arya Journal. Nuraeni, M.D.R. 2016. Kajian organoleptik
1(1) : 28 – 34. 78 – 481. dan fisiko kimia olahan coklat rasa jahe
Latif, R. 2013. Chocolate/cocoa and human dengan tempering dan tanpa
health: a review. A review journal in tempering. [Tugas Akhir]. Program
Netherland The Journal of Medicine. Studi Teknologi Pangan. Fakultas
71(2). Teknik. Universitas Pasundan. Bandung.
Lucena, A.P.S., Nascimento, R.J.B., Maciel, Nuraeni. 1995. Coklat pembudidayaan,
J.A.C. and Tavares, J.X. 2010. pengolahan, dan pemasaran.
Antioxidant activityand phenolic Penebar Swadaya. Jakarta.
content of selected Brazilian wines. Ojo, O.O., Kabutu, F.R., Bello, M., and Babayo,
Journal of Food Composition and U. 2006. Inhibition of paracetamol
Analysis. 23, 30-36. induced oxidative stress in rats by
Latif, R. 2013. Chocolate/cocoa and human extracts of lemongrass (Cymbopogon
health: a review. A review journal in citratus) and green tea (Camellia
Netherland The Journal of Medicine. sinensis) in rats. African Journal of
71(2). Biotechnology. 5:1227-1232
Lucena, A.P.S., Nascimento, R.J.B., Maciel, Rahmawati, F. 2016. Fortifikasi tepung daun
J.A.C. and Tavares, J.X. 2010. kelor (moringa oleifera) dengansusu
Antioxidant activityand phenolic bubuk dan konsentrasi kayu manis
content of selected Brazilian wines. (Cinnamomum Burmani) terhadap
Journal of Food Composition and karakteristik dark chocolate. Jurnal
Analysis. 23, 30-36. Teknologi Pangan. Universitas
Medeiros, N.S., Marder, R.K., Wohlenberg, Pasundan. Bandung.
M.F., Funchal, C. and Dani, C. 2015. Total Semadi, N.A. dan Wartini, M. 2015. Senyawa
phenolic content and antioxidant aroma dan cita rasa. Tropical Plant
activity of different types of chocolate, Curriculum Project. Udayana University.
milk, semisweet, dark, and soy, in Bali.
cerebral cortex, hippocampus, and Serafini M., Bugianesi R., Maiani G., Valtuena
cerebellum of wistar rats. Biochemistry S., De Santis S., Crozier A. 2003. Plasma
Research International. Department of antioxidants from chocolate. J Nature.
Biochemistry, Research Center, Brazil. 424, 1013- 1013.
26 October 2015. 9 pages. Srinivasan, K. 2005. Role if spices beyond
Mirghani, M.E.S., Liyana, Y. and Parveen, J. foot citarasaing: nutraceuticals with
2012. Bioactivity analysis of lemongrass multiple health effects. Fiid Rev. 21:
(Cymbopogan citratus) essential oil. 167-188.
International Food Research Journal. Sudibyo, A. 2012. Peran Cokelat Sebagai
19(2): 569-575. Produk Pangan Derivat Kakao Yang
Muselik, J.,Alonso G.M., Martin-Lopez M.P., Menyehatkan. Balai Besar Industri
Ţemlicka M. and Rivas-Gonzalo J.C. Agro. Jurnal Riset Industri. Vol VI. No
2007. Measurement of antioxidant 1:23-40.
activity of wine catechins, procyanidins, Verna, R. 2013. Special Articel: The History
anthocyanins and pyranoanthocyanins. and Science of Chocolate. Sapienza
International Journal of Molecular University of Roma, Italy. Desember
Sciences. 8, 797-809. 2013. 35(2). 111-121.
Navarro, J.M., Flores, P., Garrido, C. and Villalobos, M.C. 2015. Antioxidant activity
Martinez, V. 2006. Changes in the and citral content of different tea
contents of antioxidant compounds in preparations of the above-ground parts
92 Pratiwy et, al. Pemanfaatan Ekstrak Rempah Serai

of lemongrass (Cymbopogon citratus (Colocasiaasculenta [L] Schott).


Stapf.). Journal of Agricultural and Food Universitas Djuanda Bogor. Jurnal
Chemistry. 46 (3):1111-1115. Agroindustri Halal. 1 (1).
Widayati, B.P. 2013. Perbaikan mutu bubuk Winarno, F.G. 2004. Kimia Pangan dan Gizi.
kakao melalui proses ektraksi lemak Jakarta : Gramedia Pustaka Utama.
dan alkalisasi. Jurnal Teknologi dan Winarno, F.G. 1980. Enzim Pangan.
Industri Pertanian Indonesia. 5(2). Pusbangtepa, Bogor.
Widyanto, H. 2014. Formuasi pembuatan
cokelat isi talas bogor

You might also like