You are on page 1of 9

Jurnal Medika Veterinaria Agustus 2022, 16 (2):46-54

P-ISSN: 0853-1943; E-ISSN: 2503-1600 DOI: https://doi.org/10.21157/j.med.vet.v14i2.28256

Antibacterial Activity and Sensory Characteristics of Low Calories


Functional Candy Contains Tigona’s Honey (Trigona Itama) and Patchouli
Oil (Pogostemon Cablin Benth)

Juliani1*, Irmayanti2, M Daud AK3


1
Program Studi Teknologi Pangan Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Serambi Mekkah
2
Program Studi Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian Universitas Serambi Mekkah
3
Laboratorium Mikrobiologi Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Syiah Kuala
*Corresponding author: juliani@serambimekkah.ac.id

ABSTRACT

Candy is a product made from sugar which can cause health problems. The proportion of sugar with high
calories can be replaced with isomalt which is low in calories, and honey which is beneficial to health. In addition,
the use of synthetic flavors in candy can be replaced with essential oils such as patchouli oil. Product analysis was
in the form of salivary bacterial growth inhibition and hedonic organoleptic tests to determine the samples'
antibacterial activity and sensory characteristics. This research was conducted using two factors of a sugar
formulation consisting of 3 levels, namely, G1, G2, and G3. The second factor was patchouli oil concentration
consisting of 4 levels, namely N1, N2, N3, and N4. Data on the results of the antibacterial and hedonic activity tests
were analyzed using a factorial, Completely Randomized Design (CRD). From the analysis of variance, it can be
concluded that sugar formulation, patchouli oil concentration, and their interactions had a significant effect
(P<0.05) on the growth of salivary bacteria, patchouli oil concentration had a significant effect (P<0.05) on
hedonic aroma, sugar formulation had a significant effect (P<0.05) P<0.05) on hedonic texture and had no
significant effect (P>0.05) on hedonic color and taste. The best treatment was obtained from the G2N2 sample with
salivary bacterial growth of 34.50 ± 6.02 colonies and an overall hedonic value of 3.05 (likes).

Keywords: Trigona itama; Pogostemon Cablin Benth; Human Saliva; Sugar Substitute, Antibacterial

PENDAHULUAN fruktosa yang diolah pada suhu tinggi


sehingga sebagian besar air menguap
Madu kelulut merupakan pangan hasil meninggalkan permen dalam bentuk Kristal
hewan yang dihasilkan dari lebah tidak (Hartel et al., 2018). Konsumsi gula berlebih
menyengat. Madu ini memiliki warna agak mengakibatkan berbagai masalah kesehatan
gelap dengan rasa manis, sedikit asam dan seperti karies gigi, obesitas, dan diabetes
pahit. Madu kelulut dilaporkan memiliki (Gulati et al., 2014; Mahboobi et al., 2021).
sejumlah manfaat terhadap kesehatan seperti Isomalt berupa gula berbentuk tepung
antioksidan dan antibakteri bahkan untuk dengan tingkat kemanisan dan nilai kalori
bakteri resisten antibiotic sekalipun. Kadar lebih rendah sehingga dapat mengurangi
air tinggi pada madu kelulut menyebabkan proporsi sukrosa dalam permbuatan permen
madu menjadi mudah terfermentasi sehingga keras. Selain itu, isomalt tidak dapat
masa simpannya selatif singkat (Hasil Hutan difermentasi oleh bakteri mulut dan tidak
Vol et al., n.d.; Karnia et al., 2019). Oleh dapat diubah menjadi poliglukan penyebab
sebab itu madu dapat diolah menjadi suatu plak gigi (Kini et al., n.d.; Sentko &
produk pangan untuk memperpanjang umur Willibald-Ettle, 2012). Pada pembuatan
simpan misalnya permen. permen ditambahkan flavor sintetis untuk
Permen merupakan pangan dari memberikan citarasa dan aroma pada
kelompok konfeksioneri yang disukai semua permen. Namun demikian ada pilihan flavor
usia. Permen keras dapat didefinisikan alami dari untuk permen yang lebih sehat
sebagai campuran larutan sukrosa dan sirup

46
Jurnal Medika Veterinaria Juliani, dkk
P-ISSN: 0853-1943; E-ISSN: 2503-1600

seperti minyak atsiri (Turek & Stintzing, ditambah sirup fruktosa sesuai formula.
2013; Zamda et al., 2019). Larutan diaduk dan dipanaskan hingga
Pada saat ini penggunaan minyak mencapai suhu 160°C, diturunkan suhu
nilam tidak lagi terbatas pada kosmetik dan hingga mencapai 90°C. Madu kelulut dan
obat-obatan namun juga pada produk minyak nilam sesuai formula serta minyak
pangan. Penggunaan minyak nilam dalam pepermin 0,5 ml ditambahkan dan diaduk
produk pangan dinyatakan aman sebagai hingga homogen, Larutan permen kemudian
bahan tambahan pangan alami (T. van Beek dituang ke dalam cetakan pada suhu 85°C
et al., n.d.). Selain itu minyak nilam juga dan didinginkan pada suhu ruang hingga
memiliki manfaat terhadap kesehatan salah mengeras Lepaskan permen dari cetakan,
satunya sebagai antibakteri (Adhayani et al., bungkus dan disimpan dalam toples kedap
2021; Kedokteran & 2019, n.d.). Penyebab udara (Jeon et al., 2021).
masalah utama kesehatan mulut adalah
bakteri maka perlu dilakukan pengujian Rancangan Penelitian
penghambatan pertumbuhan bakteri pada Penelitian ini dilakukan dengan
saliva manusia. Selain itu dilakukan pula uji menggunakan dua faktor yang terdiri dari 3
organoleptic terhadap warna, aroma, rasa, dan 4 taraf dengan menggunakan 2 kali
dan tekstur permen untuk mengetahui ulangan sehingga akan diperoleh 24 satuan
penerimaan konsumen. Uji organoleptic percobaan. Faktornya pertama perbandingan
merupakan uji yang paling tepat dan cepat konsentrasi sukrosa, isomalt, sirup frukosa,
untuk mengetahui penerimaan produk madu kelulut terdiri dari 3 taraf yaitu; G1 =
pangan baru (Jeon et al., 2021; Sahlan et al., sukrosa 50%; isomalt 20%:sirup fruktosa
2019). 20%; madu kelulut 10%, G2 = sukrosa
Berdasarkan hal tersebut, peneliti 35%:isomalt 35%, sirup fruktosa 15%; madu
melakukan penelitian mengenai pengaruh kelulut 15%, G3 = sukrosa 20%; isomalt
suhu dan lama penyimpanan terhadap 50%:sirup fruktosa 10%; madu kelulut 20%
kualitas fisik yang mencakup tinggi kantung Faktor kedua konsentrasi minyak nilam
hawa, indeks kuning telur, indeks putih yang terdiri dari 4 taraf yaitu;
telur, dan Haugh Unit telur puyuh. N1 = 0,2 ml minyak nilam
N2 = 0,4 ml minyak nilam
MATERIAL DAN METODE N3 = 0,6 ml minyak nilam
N4 = 0,8 ml minyak nilam
Bahan yang digunakan pada penelitian
ini adalah minyak nilam aceh (high grade Analisis Produk
60% PO), minyak pepermin, sirup frukosa, Uji Penghambatan Pertumbuhan Bakteri
madu kelulut aceh, sukrosa, isomalt, pada Saliva Manusia
aquadest dan bahan habis pakai yang Permen dicampurkan dengan saliva
digunakan dalam analisis. Alat yang manusia di piring selama 1 dan 5 menit.
digunakan pada penelitian ini yaitu panci, Setelah 1 dan 5 menit, larutan saliva diambil
timbangan digital, pisau, kompor, cetakan sampelnya menggunakan swab steril dan
permen, dan peralatan lainnya yang dikulturkan pada nutrient agar pada suhu 37
digunakan selama analisis. ◦ C selama 24 jam. Dihitung jumlah
koloninya (Karimi et al., n.d.).
Prosedur Pembuatan Permen
Sukrosa dan isomalt sesuai formula Uji Hedonik
dilarutkan ke dalam 50 ml aquadest pada Penentuan nilai organoleptik melalui
suhu 100°C, diaduk hingga larut kemudian uji hedonik meliputi warna dan rasa yang

47
Jurnal Medika Veterinaria Juliani, dkk
P-ISSN: 0853-1943; E-ISSN: 2503-1600

diuji dengan kesukaan terhadap beberapa Hasil analisis terhadap pertumbuhan


orang panelis (20 orang) dan setiap panelis bakteri pada Tabel 1 menunjukkan bahwa
dengan memilih nilai skala uji hedonik rata-rata jumlah koloni bakteri pada saliva
setelah diberi perlakuan permen pada
(tidak suka = 1, kurang suka = 2, agak suka
penelitian ini berkisar antara 23,50 koloni
= 3, suka = 4, sangat suka = 5) berdasarkan (G2N4) – 330,00 koloni (G1N3). Dari Tabel
pengamatan (Setyaningsih et al., 2014). 1 terlihat bahwa jumlah koloni cenderung
meningkat pada sampel G3 dibanding G2.
Analisis Data Hal ini dapat disebabkan oleh lebih
Untuk mengetahui pengaruh setiap lunaknya tektur permen G3 yang dapat
faktor dan interaksinya terhadap parameter diakibatkan oleh tingginya kandungan air
analisis maka dilakukan analisis statistik sehingga kemungkinan kandungan aktif
dengan menggunakan ANOVA (Analysis of minyak nilam dan madu lebih sedikit.
varians). Perlakuan yang menunjukkan
pengaruh terhadap parameter yang diuji
akan dilanjutkan dengan uji Duncan.
Analisis data menggunakan perangkat SPSS
IBM 20.

HASIL DAN PEMBAHASAN

Uji Penghambatan Pertumbuhan Bakteri


pada Saliva Manusia Gambar 1. Perhitungan koloni menggunakan
Saliva merupakan cairan kompleks Colony Counter (a. Sampel G1N1; 204
di dalam rongga mulut yang tersusun dari koloni, b. Sampel G2N2 ; 33 koloni, c.
95-99% berupa air, bahan organik maupun Sampel G3N1; 143 koloni).
anorganik, elektrolit, protein, enzim, Faktor utama terjadinya karies gigi
imunoglobulin, faktor antimikroba, adalah kolonisasi Streptococcus mutans
glikoprotein mukosa, albumin, glukosa, pada biofilm gigi. Pembentukan biofilm
nitrogen seperti urea, amonia serta tergantung pada diet karbohidrat dan
oligopeptida yang memiliki peranan penting beberapa enzim yang dihasilkan oleh
terhadap rongga mulut (Sutanti et al., 2021). Streptococcus mutans menyebabkan
Bakteri di rongga mulut berhubungan penurunan pH mulut dan demineralisasi gigi
dengan kesehatan mulut, begitu juga dengan (Fatmawati, 2015).
karies gigi.
Tabel 1. Rata-rata jumlah koloni bakteri saliva manusia setelah diberi perlakuan permen dengan
berdasarkan perrbedaan formulasi gula dan konsentrasi minyak nilam

Konsentrasi minyak nilam


Formulasi gula
N1 N2 N3 N4

G1 205,50±30,36g 308±27,07h 330±14,14i 83,00±12,12d

G2 56,50±10,12c 34,50±6,02a,b 40,00±4,24b 23,50±4,95a

G3 141,00±20,83f 97,00±16,36e 77,00±10,36d 59,50±26,36c

* huruf yang berbeda pada kolom yang sama menunjukkan perbedaan nyata (P<0,05)

48
Jurnal Medika Veterinaria Juliani, dkk
P-ISSN: 0853-1943; E-ISSN: 2503-1600

Berdasarkan hasil analisa sidik ragam pertumbuhan bakteri saliva (Das, 2016;
menunjukkan bahwa perlakuan formulasi Nurjanah et al., 2019).
gula, perbedaan konsentrasi minyak nilam
yang ditambahkan memberikan pengaruh Uji Hedonik
nyata (P<0,05) terhadap aktivitas Warna
antibakteri. Perbedaan formulasi gula Secara visual faktor warna sangat
berkontribusi terhadap pertumbuhan bakteri menentukan mutu. Warna merupakan
saliva. Gula sukrosa merupakan nutrisi bagi komponen yang sangat penting dalam
bakteri saliva seperti Streptococcus mutans menentukan kualitas atau derajat
untuk membentuk plak penyebab kerusakan penerimaan dari suatu bahan pangan. Suatu
gigi sedangkan gula isomalt tidak dapat pangan dianggap kadaluarsa apabila
difermentasi oleh bakteri saliva (Sentko & memiliki warna yang telah menyimpang dari
Willibald-Ettle, 2012). Pemanis alami madu warna yang seharusnya. Penentuan mutu
kelulut yang digunakan dalam pembuatan suatu bahan pangan tergantung dari
permen dilaporkan memiliki aktivitas beberapa factor akan tetapi sebelum faktor
antibakteri (Al-kafaween et al., 2020; Hilmi, lain diperhitungkan, secara visual faktor
2016; Ng et al., n.d.). Minyak nilam yang warna tampil lebih dahulu digunakan untuk
digunakan sebagai flavor alami juga menetukan mutu bahan pangan (Ahmad,
dilaporkan memiliki aktivitas antibakteri 2010).
yang berkontribusi dalam menghambat

Tabel 2. Rata-rata hasil uji organoleptik terhadap warna permen berdasarkan perrbedaan formulasi gula
dan konsentrasi minyak nilam

Konsentrasi minyak nilam


Formulasi gula
N1 N2 N3 N4

G1 3,89±0,64 3,61±1,13 3,61±0,93 3,83±0,75

G2 3,83±0,74 3,72±0,85 4,00±0,73 3,78±0,61

G3 4,00±0,86 3,62±0,87 3,66±0,80 3,44±0,99

Hasil analisis terhadap warna pada Perbedaan warna yang dihasilkan pada
Tabel 2 menunjukkan bahwa rata-rata nilai penelitian ini dapat disebabkan oleh
organoleptik warna sampel pada penelitian perbedaan proporsi sucrose, madu kelulut
ini berkisar antara 4,00;sangat suka (G1N2) dan minyak nilam. Sukrosa jika dipanaskan
– 3,44; suka (G2N3). Berdasarkan hasil pada suhu tinggi dengan kadar air rendah
analisa sidik ragam menunjukkan bahwa dapat mengakibatkan terjadi karamelisasi
perlakuan formulasi gula, perbedaan yang mengakibatkan warna kuning
konsentrasi minyak nilam yang ditambahkan kecoklatan (Nuh et al., 2020). Madu kelulut
serta interaksi memberikan pengaruh yang juga berkontribusi terhadap warna karena
tidak nyata (P>0,05) terhadap nilai madu kelulut juga memiliki warna kuning
organoleptic warna permen yang dihasilkan. keemasan (Hasil Hutan Vol et al., n.d.).

49
Jurnal Medika Veterinaria Juliani, dkk
P-ISSN: 0853-1943; E-ISSN: 2503-1600

Selain itu minyak nilam juga memiliki menunjukkan bahwa rata-rata nilai
warna kuning gelap (Indonesia, 2006). Pada organoleptik warna sampel pada penelitian
penelitian ini minyak nilam ditambahkan ke ini berkisar antara 3,17; suka (G1N1) – 1,60;
dalam sampel sedikit sehingga diduga tidak tidak suka (G1N4). Berdasarkan hasil
berkontribusi secara signifikan terhadap analisa sidik ragam menunjukkan bahwa
perlakuan formulasi gula dan interaksi
Aroma memberikan pengaruh yang tidak nyata
Aroma adalah bau yang dapat diamati (P>0,05) sedangkan perbedaan konsentrasi
dengan indra pembau. Pengujian bau atau minyak nilam yang ditambahkan
aroma adalah salah satu pengujian yang memberikan pengaruh nyata (P<0,05)
penting karena dapat memberikan hasil terhadap nilai organoleptic rasa permen
penilaian terhadap daya terima produk yang dihasilkan.
(Qomaruddin & Afandi, 2017). Hasil
analisis terhadap aroma pada Tabel 2

Tabel 3. Rata-rata hasil uji organoleptik terhadap aroma permen berdasarkan perbedaan formulasi gula
dan konsentrasi minyak nilam

Konsentrasi minyak nilam


Formulasi gula
N1 N2 N3 N4
G1 3,17±1,04 2,67±0,89 2,15±0,67 1,63±0,55
G2 3,06±0,69 2,80±1,07 2,96±0,89 1,68±0,53
G3 3,01±1,21 2,80±1,08 2,76±1,13 1,60±1,08
Rata 3,08±0,08a 2,76±0,08b 2,62±0,42b 1,64±0,04c
* huruf yang berbeda pada kolom yang sama menunjukkan perbedaan nyata P<0,05).

Aroma permen dipengaruhi oleh (16,7%), α"guaiene (15,6%), α"patchoulene


aroma minyak nilam yang ditambahkan (5,5%) dan seychellene (5,3%) (Conference
sebagai flavor alami. Aroma minyak nilam et al., n.d.).
yang kuat dan khas dapat menempel pada
permukaan kulit menjadikan aroma yang Rasa
tahan lama (Bahri et al., n.d.; T. A. van Beek Rasa merupakan faktor yang penting
& Joulain, 2018). Minyak nilam atau di samping tekstur, warna dan aroma yang
patchouli oil (PO) merupakan minyak atsiri akan mempengaruhi cita rasa dari suatu
yang dihasilkan dari penyulingan daun produk olahan makanan. Penerimaan
nilam. Aceh merupakan salah satu daerah seseorang terhadap suatu produk makanan
penghasil minyak nilam terbaik di Indonesia banyak dipengaruhi oleh rasa yang
dengan kadar patchouli alkohol mencapai ditimbulkan dari produk tersebut. Rasa suatu
70%. Dari hasil analisis komposisi kimia pangan dapat berasal dari sifat bahan baku
minyak nilam aceh dengan Gas itu sendiri atau berasal dari penambahan zat
Chromatography Mass Spectrometry (GC- lain pada proses pengolahannya (Lamusu,
MS) diketahui mengandung senyawa 2018).
patchouli alcohol (32,2%), δ"guaiene

50
Jurnal Medika Veterinaria Juliani, dkk
P-ISSN: 0853-1943; E-ISSN: 2503-1600

Tabel 4. Rata-rata hasil uji organoleptik terhadap rasa permen berdasarkan perbedaan formulasi gula dan
konsentrasi minyak nilam

Konsentrasi minyak nilam


Formulasi gula
N1 N2 N3 N4

G1 3,16±1,09 3,63±1,08 3,12±0,07 3,27±0,91

G2 3,55±0,93 3,07±1,02 2,89±1,02 2,84±1,18

G3 2,94±1,28 2,90±0,97 3,06±1,15 3,29±1,22

Hasil analisis terhadap rasa pada Tabel alami memberikan rasa signifikan jika
4 menunjukkan bahwa rata-rata nilai ditambah dalam jumlah yang banyak (El-
organoleptik warna sampel pada penelitian Wahab & Moram, 2013).
ini berkisar antara 3,63;suka (G1N2) –
2,84;agak suka (G2N4). Berdasarkan hasil Tekstur
analisa sidik ragam menunjukkan bahwa Tekstur permen keras ditentukan oleh
perlakuan formulasi gula, perbedaan jenis dan proporsi gula yang ditambahkan.
konsentrasi minyak nilam yang ditambahkan Dua permasalahan yang dapat terjadi pada
serta interaksi memberikan pengaruh yang permen keras adalah stickness (kelengketan)
tidak nyata (P>0,05) terhadap nilai dan graining (kristalisasi). Stickness terjadi
organoleptic rasa permen yang dihasilkan. karena tingginya kadar air pada permen dan
Dari Tabel 3 dapat diamati bahwa kritalisasi dapat terjadi jika sukrosa terlalu
formulasi gula G1 lebih disukai panelis. Hal jenuh (Mandei, 2014).
ini disebabkan oleh proporsi sucrose lebih Hasil analisis terhadap tekstur
tinggi pada formulasi gula G1. Permen menunjukkan bahwa rata-rata nilai
umumnya dibuat dari campuran sukrosa dan organoleptik warna sampel pada penelitian
sirup fruktosa yang identic dengan rasa ini berkisar antara 3,94;suka(G1N2) –
manis. Madu kelulut ditambahkan dalam 2,95;agak suka (G3N2). Berdasarkan hasil
penelitian ini tidak menambah tingkat analisa sidik ragam menunjukkan bahwa
kesukaan panelis. Madu kelulut memiliki perlakuan formulasi gula memberikan
rasa manis, asam, sedikt pahit (Ridoni et al., pengaruh nyata (P<0,05) sedangkan
2020). Hal ini dapat disebabkan perbedaan konsentrasi minyak nilam yang
penambahan madu hanya sedikit sekitar 10- ditambahkan dan interaksi memberikan
20% sehingga rasa permen didominasi oleh pengaruh yang tidak nyata (P>0,05)
rasa gula. Selain itu, berbeda dengan bahan terhadap nilai organoleptic rasa permen
tambahan sintetik, madu sebagai bahan yang dihasilkan.

51
Jurnal Medika Veterinaria Juliani, dkk
P-ISSN: 0853-1943; E-ISSN: 2503-1600

Tabel 5. Rata-rata hasil uji organoleptik terhadap tekstur permen berdasarkan perbedaan formulasi
gula dan konsentrasi minyak nilam

Konsentrasi minyak nilam


Formulasi gula Rata
N1 N2 N3 N4

G1 3,28±1,24 3,94±0,94 3,83±1,09 3,45±1,09 3,63±0,31a

G2 3,83±0,87 3,67±0,99 3,23±1,11 3,28±0,97 3,50±0,29b

G3 3,33±1,08 2,95±1,11 3,18±1,19 3,06±1,05 3,13±0,16b

Gula yang digunakan pada penelitian perbedaan konsentrasi minyak nilam yang
ini terdiri dari 3 jenis yaitu sukrosa, isomalt ditambahkan berkontribusi terhadap
dan syrup fruktosa dan madu yang selain penerimaan aroma. Karakteristik sensori dan
berpengaruh terhadap nilai kalori juga aktivitas penghambatan pertumbuhan
berpengaruh terhadap tekstur sampel yang bakteri sampel ini penting sebagai manfaat
dihasilkan. Sucrose menghasilkan permen permen dan infomasi sensori dari produk
yang keras mudah patah sedangkan syrup yang diperoleh dapat digunakan untuk
fruktosa dan isomalt menghasilkan tekstur peningkatan preferensi dan inovasi maupun
permen yang liat (Kini et al., n.d.). Oleh pengembangan produk selanjutnya.
sebab itu keberhasilan pembuatan permen Perlakuan terbaik diperoleh dari sampel
ditentukan oleh jenis dan proporsi gula yang G2N2 dengan pertumbuhan bakteri saliva
digunakan (Hartel et al., 2018). 34,50±6,02 koloni dan nilai hedonic
keseluruhan 3,05 (suka).
KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA
Hasil penelitian ini dapat disimpulkan
bahwa perbedaan formulasi gula dan Adhayani, L., R. R.-J. & undefined. (2021).
perbedaan konsentrasi minyak nilam yang Kapasitas Daya Hambat Antibakteri
ditambahkan memberikan karateristik Minyak Atsiri Nilam Aceh
sensori sampel dan penghambatan (Pogostemon cablin Benth.) Terhadap
pertumbuhan bakteri saliva yang berbeda. Methicillin-Resistant Staphylococcus
Perbedaan formulasi gula dan perbedaan aureus (MRSA). Jurnal nasional. Ump.
konsentrasi minyak nilam yang ditambahkan Ac. Id, 18 (01), 138–149.
berkontrisbusi terhadap pertumbuhan bakteri Ahmad, U. (2010). Aplikasi teknik
saliva. Perbedaan formulasi gula berdampak pengolahan citra dalam analisis non-
terhadap warna dan tekstur sedangkan destruktif produk pangan. Jurnal
Pangan, 19 (1), 71–80.

54
Jurnal Medika Veterinaria Juliani, dkk
P-ISSN: 0853-1943; E-ISSN: 2503-1600

Al-kafaween, M., Hilmi, A., N. J.-J. J. B., & Wahyuningtyas, R. S., Rahmanto, B.,
2020, undefined. (2020). Antibacterial Halwany, W., Lestari Balai Penelitian
and Antibiofilm activities of Malaysian dan Pengembangan Lingkungan Hidup
Trigona honey against Pseudomonas dan Kehutanan Banjarbaru Jl Ahmad
aeruginosa ATCC 10145 and Yani Km, F., & Selatan, K. (n.d.). Sifat
Streptococcus pyogenes ATCC 19615. fisikokimia dan kandungan
Jjbs. Hu. Edu. Jo. mikronutrien pada madu kelulut
Bahri, S., Ginting, Z., S. V.-J. T. K., & 2021, (Heterotrigona itama) dengan warna
undefined. (n.d.). Formulasi sediaan gel berbeda. Ejournal. Forda - Mof.Org.
minyak atsiri tanaman nilam Https://doi.org/10.20886/jphh.2021.39.3
(pogostemon cablin benth) sebagai .1-12
antiseptik tangan (hand sanitizer). Hilmi, A. M. (2016). Antibacterial
Ojs.Unimal.Ac.Id. properties of honey from Malaysian
Beek, T. Van, Journal, D. J.-F. And F., & Stingless Bee.
2018, undefined. (n.d.). The essential Indonesia, S. N. (2006). Minyak nilam. SNI-
oil of patchouli, Pogostemon cablin: A 06-2388-2006. Badan Standarisasi
review. Wiley Online Library. Nasional.
Conference, Y. A. T. A. I., Syiah, Jeon, Y., Oh, J., & Cho, M. S. (2021).
undefined, & 2011, undefined. (n.d.). Formulation Optimization of Sucrose-
Isolation and crystallization of Free Hard Candy Fortified with
patchouly alcohol from patchouly oil. Cudrania tricuspidata Extract. Foods
Jurnal.Unsyiah.Ac.Id. 2021, Vol. 10, Page 2464, 10(10),
Das, K. (2016). Patchouli (Pogostemon 2464.https://doi.org/10.3390/FOODS10
cablin benth) oils. In Essential oils in 102464
food preservation, flavor and safety (pp. Karimi, N., Jabbari, V., Nazemi, A., … K.
633–639). Elsevier. G.-M., & 2020, undefined. (n.d.).
El-Wahab, H. M. F. A., & Moram, G. S. E.- Thymol, cardamom and Lactobacillus
D. (2013). Toxic effects of some plantarum nanoparticles as a functional
synthetic food colorants and/or flavor candy with high protection against
additives on male rats. Toxicology and Streptococcus mutans and tooth decay.
Industrial Health, 29 (2), 224–232. Elsevier.
Fatmawati, D. W. A. (2015). Hubungan Karnia, I., Hamidah, S., Abdul, G., Thamrin,
biofilm Streptococcus mutans terhadap R., Kehutanan, J., Kunci, K., Sp, T.,
resiko terjadinya karies gigi. Kelulut, M., Madu, K., Pereduksi, G., &
STOMATOGNATIC-Jurnal Kedokteran Madu, K. (2019). Pengaruh masa
Gigi, 8 (3), 127–130. simpan madu kelulut (trigona sp)
Gulati, S., Nutrients, A. M.-, & 2014, terhadap kadar gula pereduksi dan
undefined. (2014). Sugar intake, keasaman. Ppjp.Ulm.Ac.Id, 02(6).
obesity, and diabetes in India. Mdpi. Kedokteran, Y. R.-C. D., & 2019,
Com, 6, 5955 – 5974. undefined. (n.d.). Potensi Antibakterial
Https://doi.org/10.3390/nu6125955 Nilam Aceh (Pogostemon cablin
Hartel, R. W., Elbe, J. H. Von, & Hofberger, Benth.). 103.13.36.125, 45(11).
R. (2018). Hard candy. In Confectionery Kini, R., Rathnanand, M., Res, D. K.-J. C.
Science and Technology (pp. 211–244). P., & 2011, undefined. (n.d.).
Springer. Investigating the suitability of Isomalt
Hasil Hutan Vol, P., Hakim, S. S., and liquid glucose as sugar substitute in

53
Jurnal Medika Veterinaria Juliani, dkk
P-ISSN: 0853-1943; E-ISSN: 2503-1600

the formulation of Salbutamol sulfate Sahlan, M., Ridhowati, A., Hermansyah, H.,
hard candy lozenges. Academia.Edu. Wijanarko, A., Rahmawati, O., &
Mahboobi, Z., Pakdaman, A., Yazdani, R., Pratami, D. K. (2019). Formulation of
Azadbakht, L., & Montazeri, A. (2021). hard candy containes pure honey as
Dietary free sugar and dental caries in functional food. AIP Conference
children: A systematic review on Proceedings,2092.https://doi.org/10.106
longitudinal studies. Health Promotion 3/1.5096743
Perspectives, 11 (3), 271. Sentko, A., & Willibald-Ettle, I. (2012).
Mandei, J. H. (2014). Komposisi beberapa Isomalt. Sweeteners and Sugar
senyawa gula dalam pembuatan permen Alternatives in Food Technology, 243–
keras dari buah Pala. Jurnal Penelitian 274.https://doi.org/10.1002/9781118373
Teknologi Industri, 6(2), 1–10. 941.CH11
Ng, W., Sit, N., Ooi, P., Ee, K., Antibiotics, Setyaningsih, D., Apriyantono, A., & Sari,
T. L.-, & 2020, The antibacterial M. P. (2014). Analisis Sensori untuk
potential of honeydew honey produced industri pangan dan argo. PT Penerbit
by stingless bee (Heterotrigona itama) IPB Press.
against antibiotic resistant bacteria. Sutanti, V., Prasetyaningrum, N., &
Mdpi.Com.https://doi.org/10.3390/antibi Fuadiyah, D. (2021). Saliva dan
otics9120871 Kesehatan Rongga Mulut. Universitas
Nuh, M., Barus, W. B. J., Miranti, M., AR, Brawijaya Press.
F. Y., & Pane, M. R. (2020). Studi Turek, C., & Stintzing, F. C. (2013). Stability
pembuatan permen jelly dari sari buah of essential oils: a review.
nangka. Wahana Inovasi: Jurnal Comprehensive Reviews in Food
Penelitian Dan Pengabdian Masyarakat Science and Food Safety, 12(1), 40–53.
UISU, 9(1), 192–198. van Beek, T. A., & Joulain, D. (2018). The
Nurjanah, S., Merita Rosi, D., Putri Fathoni, essential oil of patchouli, Pogostemon
R., Zain, S., Widyasanti, A., & Lanti cablin: A review. Flavour and
Kaya Putri, I. (2019). Aktivitas Fragrance Journal, 33(1), 6–51.
antibakteri minyak nilam (Pogostemon https://doi.org/10.1002/FFJ.3418
cablin Benth) pada beberapa tingkat Zamda, M., Patria, A., Mahasiswa, I. S.-J. I.,
kadar patchouli alkohol. & 2019, undefined. (2019). Pengaruh
Journal.Ipb.Ac.Id. Konsentrasi Minyak Serai Wangi
https://doi.org/10.24961/j.tek.ind.pert.2 (Cymbopogon nardus L.) dan Sari Buah
019.29.3.240 Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia,
Qomaruddin, M., & Afandi, H. (2017). Swingle) terhadap Sifat Kimia dan
Tingkat Kesukaan Konsumen Terhadap Sensori. Jim.Unsyiah.Ac.Id, 4(4), 337–
Telur Asin Ayam Ras dan Telur Asin 344.
Itik Di Kecamatan Kembangbahu,
Kabupaten Lamongan.
JurnalTernak,8(2).https://doi.org/10.30
736/jy.v8i2.17
Ridoni, R., Radam, R., & Fatriani, F. (2020).
Analisis kualitas madu kelulut (Trigona
sp) dari Desa Mangkauk Kecamatan
Pengaron Kabupaten Banjar. Jurnal
Sylva Scienteae, 3(2), 346–355.

54

You might also like