You are on page 1of 12

PERAN KOPERASI SYARIAH SEBAGAI PUSAT KEGIATAN

MUAMALAH JAMAAH MASJID


(Studi Kasus Koperasi Syariah Baitul Mu’min Komplek Pasir Jati,
Desa Jati Endah Kecamatan Cilengkrang Kabupaten Bandung)

Intan Nurrachmi
Universitas Islam Bandung
Jl. Tamansari No. 20, Bandung 40116
Email: intannurrachmi@gmail.com

Setiawan
Politeknik Negeri Bandung
Jl. Gegerkalong Hilir, Desa Ciwaruga, Bandung 40012
E-mail: setiawan@polban.ac.id

Abstract: Besides building and developing the socio-economic potential of members and society, Islamic cooperatives are
also the center of muamalah activities in an effort to realize and develop a national economy based on the principles of
family and economic democracy. The widespread practice of usury especially in the case of borrowing and investing, and
an economy dominated by large companies, makes difficulty for small traders to develop and compete. This resulted in
lower economic levels of society. Islamic cooperatives have great potential both in terms of human resources and other
supporters. This study examines the role of the Baitul Mu’min Syariah cooperative in reducing the practice of usury and
developing the welfare of the Ummah. This is a qualitative research that combines library research and filed research with
an empirical approach. The results showed that the Baitul Mu’min Sharia cooperative was established to improve ukhuwah
Islamiyah, the spirit of mutual cooperation and help, and to improve the welfare and prosperity of the congregation. It
has contributed greatly to the service of the needs of its members and has improved the economy of its members, who are
mostly worshipers of the Baitul Mu’min mosque.
Keywords: Islamic Cooperatives, Muamalah, Ukhuwah Islamiyah, Mutual Cooperation

Abstrak: Peran koperasi syariah di antaranya adalah membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan anggota
pada khususnya, dan masyarakat pada umumnya, guna meningkatkan kesejahteraan sosial ekonominya. Selain itu, koperasi
syariah bisa berperan sebagai pusat kegiatan muamalah dalam usaha mewujudkan dan mengembangkan perekonomian
nasional yang berdasarkan azas kekeluargaan dan demokrasi ekonomi. Maraknya praktek riba dalam bermuamalah terutama
dalam hal pinjam-meminjam maupun dalam investasi, dan perekonomian didominasi oleh perusahaan-perusahaan besar,
menyebabkan para pedagang kecil sulit berkembang dan bersaing. Hal tersebut mengakibatkan taraf ekonomi masyarakat
semakin rendah. Koperasi syariah mempunyai potensi yang besar baik dari segi sumber daya manusia maupun pendukung
lainnya, namun masih banyak koperasi Syariah yang belum maksimal dalam pengelolaannya. Hasil dari penelitian ini
menunjukkan bahwa koperasi Syariah Baitul Mu’min didirikan bertujuan untuk meningkatkan ukhuwah Islamiyah, semangat
gotong royong dan tolong menolong, serta meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran jamaah. Selama ini, koperasi
syariah tersebut telah banyak berkontribusi dalam pelayanan kebutuhan anggotanya serta meningkatkan perekonomian para
anggotanya yang sebagian besar merupakan jamaah masjid Baitul Mu’min.
Kata kunci: Koperasi Syariah, Muamalah, Ukhuwah Islamiyah, Gotong Royong

Pendahuluan segala kegiatan ummat. Namun, peran masjid di


Masjid adalah tempat yang multi fungsi bagi masa sekarang tampaknya lebih terkonsentrasi
umat Islam di seluruh dunia. Bahkan pada zaman pada kegiatan yang bersifat ritualistik dan
Rasulullah saw, masjid merupakan pusat dari pendidikan. Padahal selain memiliki fungsi inti

MIZANI: Wacana Hukum, Ekonomi dan Keagamaan 55 |


Volume 7, No. 1, 2020
Intan Nurrachmi & Setiawan

sebagai tempat berjamaah, pusat pengajaran mengandung unsur gharar ataupun perbuatan
Islam dan membaca Alquran, masjid juga dapat keji.
melakukan fungsi-fungsi lain seperti pusat Kegiatan untuk mempermudah dalam
administrasi, pusat komunitas, pusat belajar me­lakukan muamalah diperlukan adanya
dan pusat ekonomi.1 Bila dicermati, perihal komunitas atau badan usaha yang bisa me­
muamalah menghabiskan lebih banyak waktu menuhi segala macam kebutuhan baik itu ke­
dibanding dengan urusan ibadah, sehingga butuhan sandang, papan maupun pangan.
waktu tersebut harus lebih banyak dimanfaatkan Meskipun begitu banyak badan usaha yang
dengan baik. bisa memenuhi kebutuhan itu namun biasanya
Muamalah di dalam ajaran Islam menurut menghadapi beberapa kendala di antaranya
Suhendi merupakan peraturan-peraturan Allah jarak yang jauh, harga yang mahal ataupun
yang mengatur hubungan antara manusia kualitas barang yang belum diketahui baik
dengan manusia lainnya dalam hal cara men­ buruknya. Untuk mengatasi masalah tersebut
dapatkan dan mengembangkan harta benda.2 maka dibutuhkan adanya badan usaha yang
Ruang lingkup muamalah ada yang bersifat dekat jaraknya, terjangkau harganya, terbukti
adabiyah dan madiyah, yang ber­sifat adabiyah baik kualitasnya dan kalau bisa memberikan
adalah ijab dan kabul, saling meridhai, tidak keuntungan bagi para pembelinya.
terdapat keterpaksaan antara semua pihak, hak Koperasi merupakan salah satu bentuk kerja
dan kewajiban, kejujuran pedagang, penipuan, sama dalam bidang usaha yang diharapkan bisa
pemalsuan, penimbunan, dan segala hal yang menjadi salah satu jalan keluar bagi permasalahan-
dihasilkan indera manusia yang berkaitan permasalahan yang dihadapi dalam ber­mu’amalah
dengan peredaran harta benda dalam hidup sebagaimana disampaikan se­belumnya. Tentunya
bermasyarakat. Sedangkan yang bersifat madiyah bukan hal yang mudah men­ jadikan koperasi
adalah masalah jual-beli, gadai, jaminan dan sebagai salah satu jalan keluar untuk menyelesaikan
tanggungan, pemindahan hutang, perseroan permasalahan tersebut karena koperasi akan
atau perkongsian, sewa-menyewa, upah dan lain bersaing dengan Mall, super market bahkan mini
sebagainya. market yang sudah tersebar luas sampai ke pelosok.
Berikut beberapa pihak yang terlibat dalam Dibutuhkan komitmen yang kuat agar koperasi
muamalah sebagai contoh dalam jual beli bisa bersaing dengan badan usaha yang lebih besar
ada yang berperan sebagai penjual dan ada dan didukung modal yang besar. Untuk itu para
yang menjadi pembeli. Di dalam ajaran Islam tokoh yang terlibat dalam badan usaha koperasi
kedua pihak yang melakukan mu’amalah ini tersebut harus mempunyai kemampuan dan
harus memenuhi syarat sesuai yang digariskan kemauan untuk mengembangkan dan memajukan
dalam Alquran dan hadis serta ijma para ulama. koperasi tersebut. Ketika koperasi menjadi tujuan
Begitupun dalam prakteknya di atur agar prioritas dalam melakukan mu’amalah maka
terhindar dari praktek-praktek yang diharamkan koperasi tersebut telah menjadi pusat kegiatan
seperti terjadinya Riba. Tentunya karena riba mu’amalah bagi para anggotanya maupun
akan merugikan sebelah pihak ataupun kedua masyarakat sekitarnya. Asas usaha Koperasi
belah pihak, karena di dalam ajaran Islam Syariah berdasarkan konsep gotong royong dan
tidak diperbolehkan praktek muamalah yang tidak dimonopoli oleh salah satu pemilik modal.
Begitu pula dalam hal keuntungan yangdiperoleh
1
Fidlizan, M., Mohd Yahya, M.H., Azila, A.R., & maupun kerugian yang diderita harus dibagi
Fatimah Salwa, A.H., “Persepsi Masyarakat Islam Terhadap Ide secara sama dan proporsional.3
Pendanaan Dana Masjid: Kajian di Perak”, Sains Humanika,
Vol. 2, No. 1, 2014, h. 101.
2
Hendi Suhendi, Fiqih Muamalah, (Jakarta: RajaGrafindo 3
Nur S. Buchori, Koperasi Syariah, (Tangerang: Penerbit
Persada, 2002), h. 2. Pustaka Aufa Media (PAM Press), 2012), h. 8.

| 56 MIZANI: Wacana Hukum, Ekonomi dan Keagamaan


Volume 7, No. 1, 2020
Peran Koperasi Syariah Sebagai Pusat Kegiatan Muamalah Jamaah Masjid

Keberadaan koperasi Syariah harus menjadi c. Menurut Nur S. Buchori, pengertian koperasi
solusi bagi berbagai permasalahan yang mucul syariah adalah jenis koperasi yang men­
di dalam bidang mu’amalah, baik itu masalah sejahterakan ekonomi para anggotanya sesuai
riba, ataupun masalah kesejahteraan masyarakat. norma dan moral Islam dan berguna untuk
Inilah yang akan diemban oleh koperasi Syariah menciptakan persaudaraan dan keadilan
Baitul Mu’min tugas untuk berperan dalam yang sesuai dengan prinsip-prinsip Islam.
mengurangi praktik riba serta berperan dalam d. Menurut Kementrian Koperasi UKM RI
pengembangan kesejahteraan ummat, sehingga tahun 2009 pasal 1, koperasi syariah adalah
keberadaannya dapat menjadi solusi bagi segala suatu bentuk koperasi yang segala kegiatan
permasalahan dalam mu’amalah. Berdasarkan usahanya bergerak di bidang pembiayaan,
hasil obsevasi bahwa koperasi Syariah Baitul simpanan, sesuai dengan pola bagi hasil
Mu’min mempunyai peran yang signifikan, hal (Syariah), dan investasi.
ini ditunjukkan dengan potensi jumlah jamaah
Dari beberapa pengertian tersebut di­
yang menjadi anggota tetap terus meningkat
rangkum bahwa koperasi syariah merupakan
setiap tahunnya, di samping itu peluang untuk
koperasi yang usaha-usahanya menerapkan
memanfaatkan sarana dan prasarana terbuka
prinsip-prinsip syariah. Maka apabila koperasi
lebar karena didukung oleh Sumber Daya
Syariah memiliki unit usaha produktif seperti
Manusia yang proporsional. Namun semua
simpan pinjam, maka koperasi syariah tidak
peluang itu belum tergarap dengan baik hal
dibenarkan berusaha dalam bidang-bidang yang
ini salah satunya diakibatkan konsentrasi pe­
mengandung unsur-unsur riba, maysir, dan
ngurus yang belum maksimal karena harus
gharar. Disamping itu, koperasi syariah boleh
membagi waktu antara mengurus rumah tangga
melakukan transaksi-transaksi yang merupakan
juga dalam waktu yang sama harus mengurus
keturunan-keturunan (derivative) dari unsur-
koperasi. Menarik untuk diteliti bagaimana
unsur tersebut sebagaimana juga berlaku bagi
upaya Koperasi Syariah Baitul Mu’min dalam
lembaga keuangan syariah lainnya.
mengatasi permasalahan tersebut.
Menurut Adil tujuan koperasi syariah
Koperasi Syariah adalah agar terjadi peningkatan kesejahteraan
anggotanya dan kesejahteraan masyarakat dan
Para ahli telah menjelaskan tentang pe­ turut serta membangun tingkat perekonomian
ngertian koperasi Syariah, antara lain:4 Bangsa Indonsia berlandaskan syariah Islam.5
a. Menurut Ahmad Ifham, pengertian koperasi Sedangkan menurut Fachruddin sebagaimana
syariah adalah usaha koperasi yang meliputi dikutip Suhendi, tujuan koperasi dilihat dari
semua kegiatan usaha yang halal, baik, ber­ segi fungsinya dapat dibagi menjadi tiga yaitu:
manfaat, serta menguntungkan dengan Pertama. koperasi produksi, merupakan suatu
sistem bagi hasil, dan tidak mengandung koperasi yang memproduksi barang-barang
riba. yang bahan-bahannya berasal dari anggota
b. Menurut Soemitra, arti koperasi syariah koperasi; Kedua, koperasi konsumsi, merupakan
adalah suatu lembaga keuangan mikro yang suatu koperasi yang melakukan pembelian
dioperasikan dengan sistem bagi hasil, guna barang-barang untuk memenuhi kebutuhan
menumbuh-kembangkan usaha mikro dan para anggotanya; dan Ketiga. koperasi kredit,
kecil anggotanya sehingga mampu meng­ merupakan suatu koperasi yang memberikan
angkat derajat dan martabat serta membela pertolongan berupa dana usaha kepada anggota-
kepentingan kaum fakir miskin. anggotanya yang membutuhkan bantuan modal
4
Gumelar Ardiansyah, Pengertian Koperasi Syariah, https:// 5
Adil, Bisnis Syariah di Indonesia, (Jakarta: Mitra Wacana
guruakuntansi.co.id/koperasi-syariah/23/2/2020 Media, 2017), h. 90.

MIZANI: Wacana Hukum, Ekonomi dan Keagamaan 57 |


Volume 7, No. 1, 2020
Intan Nurrachmi & Setiawan

dan untuk pelunasannya dengan cara dicicil.6 dengan sistem bagi hasil dan tanpa riba, judi
Sedangkan Menurut Dusuki dan Abdullah, atau pun ketidakjelasan (gharrar).
tujuan koperasi syariah harus sesuai dengan b. Untuk menjalankan fungsi perannya, koperasi
Maqashid Syariah yang fungsinya adalah untuk syariah menjalankan usaha sebagai­mana ter­
melakukan dua hal penting, yaitu memberikan sebut dalam sertifikasi usaha koperasi.
manfaat (manfaah) dan mencegah kerusakan
c. Usaha-usaha yang diselenggarakan koperasi
atau cedera (madarrah).7
syariah harus sesuai dengan fatwa dan
Menurut Nur S. Buchori tujuan koperasi ketentuan Dewan Syariah Nasional Majelis
syariah, yaitu: Pertama, mensejahterakan kondisi Ulama Indonesia.
ekonomi anggotanya sesuai ajaran Islam; Kedua,
d. Usaha-usaha yang diselenggarakan koperasi
menjalin persaudaraan dan menciptakan keadilan
syariah harus tidak bertentangan dengan
kepada anggotanya; Ketiga, pembagian hasil
peraturan perundang-undangan yang ber­
pendapatan dan kekayaan yang merata kepada
laku.
semua anggotanya disesuaikan dengan tingkat
kontribusinya; Keempat, kebebasan pribadi dalam
kemaslahatan sosial; Kelima, meningkatkan Fungsi dan Peran Koperasi Syariah
kesejahteraan khususnya para anggotanya dan Menurut Adil fungsi dan peran koperasi
kesejahteraan masyarakat pada umum­ nya dan syariah adalah sebagai berikut:9
turut serta membangun tingkat perekonomian a. Membangun dan mengembangkan potensi
Bangsa berlandaskan syariah Islam.8 dan kemampuan anggota pada khusus­nya,
Di Indonesia mulai terbentuknya koperasi dan masyarakat pada umumnya, guna me­
Syariah dilandasi oleh Keputusan Menteri ningkat­kan kesejahteraan sosial ekonominya.
(Kepmen) Nomor 91/Kep/MKUKM/IX/2004 b. Memperkuat kualitas sumber daya insani
tanggal 10 September 2004 tentang Petunjuk anggota, agar menjadi lebih amanah,
Pelaksanaan Kegiatan Usaha Koperasi Jasa professional (fathanah), konsisten, dan
Keuangan Syariah. Berlandaskan Alquran dan konsekuen (istiqamah) di dalam menerapkan
hadis, Pancasila dan Undang-Undang Dasar prinsip-prinsip ekonomi Islam dan prinsip-
Tahun 1945. prinsip Syariah Islam.
c. Berusaha untuk mewujudkan dan mengem­
Usaha-usaha Koperasi Syariah
bangkan perekonomian nasional yang me­
Usaha koperasi syariah pada dasarnya me­ rupakan usaha bersama berdasarkan azas
ngikuti ketentuan dalam hukum Islam, sehingga kekeluargaan dan demokrasi ekonomi.
dibatasi oleh aturan agama dan juga aturan
d. Sebagai mediator antara menyandang dana
pemerintah yang berlaku di Indonesia. Berikut
dengan penggunan dana, sehingga tercapai
syarat untuk menjalankan usaha koperasi
optimalisasi pemanfaatan harta.
syariah:
e. Menguatkan kelompok-kelompok anggota,
a. Usaha koperasi syariah meliputi semua
sehingga mampu bekerjasama melakukan
kegiatan usaha yang halal, baik dan ber­
kontrol terhadap koperasi secara efektif.
manfaat (thayyib) serta menguntungkan
f. Mengembangkan dan memperluas kesempatan
6
Hendi Suhendi Fiqih Muamalah, h. 293. kerja
7
Dusuki, A.W. and N.I. Abdullah, “Maqasid Al-Shariah,
Maslahah, And Corporate Social Responsibility”, American g. Menumbuhkan-kembangkan usaha-usaha
Journal of Islamic Social Sciences, Vol. 24, No. 1, 2007, h. 25. produktif anggota
8
Buchori, N.S., “Koperasi dalam Perspektif Ekonomi
Syari’ah”, Maslahah (Jurnal Hukum Islam dan Perbankan
Syariah), Vol. 1, No.1, 2010, h. 93-115. 9
Adil, Bisnis Syariah…, h. 90.

| 58 MIZANI: Wacana Hukum, Ekonomi dan Keagamaan


Volume 7, No. 1, 2020
Peran Koperasi Syariah Sebagai Pusat Kegiatan Muamalah Jamaah Masjid

Modal Awal Koperasi Syariah dimaksud muamalah adalah interaksi dan


Dalam membentuk koperasi Syariah diper­ komunikasi antar orang atau antar pihak
lukan adanya keberanian dan kesamaan visi dalam rangka beraktualisasi atau dalam rangka
dan misi di antara para pendiri. Selain itu, untuk memenuhi kebutuhan hidup sehari-
dalam mendirikan koperasi Syariah diperlukan hari. Muamalah merupakan kegiatan manusia
perencanaan yang matang agar berjalan dengan dengan manusia lainnya yang berkaitan dengan
baik. Koperasi Syariah juga hendaknya disahkan harta dan aktivitas ekonomi atau bisnis dengan
oleh notaris agar diakui keabsahannya. (Biaya cara menggunakan akad, baik langsung maupun
pengesahan relative tidak begitu mahal, berkisar tidak langsung.12
Rp. 300.000, tergantung wilayah hukumnya).10 Menurut Fahmi, dkk. pengertian muamalah
Kita perlu memiliki modal awal ketika merupakan pergaulan hidup dimana setiap orang
men­dirikan koperasi Syariah. Modal ini dapat melakukan perbuatan dengan orang lain yang
bersumber dari dana usaha yang dikumpulkan menimbulkan hubungan hak dan kewajiban
oleh koperasi. Dana ini dapat berasal dari dana masing-masing. Kegiatan muamalah berkaitan
sendiri yaitu berupa simpanan pokok, simpanan dengan hubungan antara manusia dengan
wajib, dana cadangan, dana hibah atau donasi. manusia lainnya. Pengertian secara sempit
Dana usaha dapat pula berasal dari dana bantuan muamalah dapat diartikan aktivitas ekonomi
yang berasal dari lembaga lain seperti koperasi yang berkaiatan dengan manajemen bisnis.
lain atau pun bank, serta dapat pula dananya Di antara faktor yang menentukan suksesnya
berasal dari dana amanah seperti simpanan manajemen dan bisnis adalah bagaimana pelaku
sukarela anggota dan lain sebagainya. bisnis dapat mengelola sumber daya manusia
yang merupakan asset perusahaan.13
Sejalan dengan hal tersebut menurut Kasmir
sumber dana merupakan hal yang sangat Dalam agama Islam harus terdapat kese­
diperlukan bagi kelangsungan koperasi simpan imbangan antara mengurus urusan dunia dan
pinjam dalam memenuhi segala kebutuhan para urusan akhirat. Keseimbangan aspek dunia dan
anggotanya yang membutuhkan bantuan dana akhirat adalah karakteristik unik dalam sistem
atau modal usaha dan apabila memungkinkan ekonomi Islam. Adanya perpaduan antara unsur
koperasi juga dapat memberikanpinjaman dana materil dan spiritual ini tidak dapat di­jumpai
kepada masyarakat luas selain anggotanya yang dalam sistem perekonomian lain, baik sosialis
memerlukan bantuan dana.11 maupun kapitalis. Peran sistem sosialis sangat
berharga dalam upaya pemerataan ekonomi.
Begitupun peran sistem kapitalis tidak dapat
Kegiatan Muamalah
diragukan lagi dalam mengefisienkan hasil
Menurut Mustofa muamalah adalah suatu produksi. Namun, sistem sosialis dan kapitalis
aktivitas yang menyangkut hubungan antara tersebut telah mengabaikan pemenuhan
manusia dengan manusia yang lain. Hal ini kebutuhan manusia yang sangat penting yaitu
berbeda dengan hubungan antara manusia dalam bidang spiritual.14 bermuamalah dalam
dengan Allah yang merupakan hubungan ajaran islam bukan hanya menyangkut urusan
vertikal. Muamalah lebih kepada aktivitas sosial duniawinya saja akan tetapi harus diperhatikan
(horizontal) sehingga lebih longgar untuk di­ tata cara dan etikanya agar muamalah sesuai
bentuk dan dikembangkan dengan adanya
inovasi dalam transaksi dan produk. Sejalan 12
Imam Mustofa,Fiqh Muamalah Kontemporer. (Jakarta: PT.
dengan hal ini al-Ayatibi mengemukakanyang Raja GrafindoPersada), 2016. h. 6.
13
Fahmi, dkk., HRD Syariah Teori dan Implementasi,
10
Adil, Bisnis Syariah…, h. 91. (Jakarta: Gramedia Pustaka Utama, 2014), h. 19-20.
11
Kasmir, Bank dan Lembaga Keuangan Lainnya, (Jakarta: 14
Muhammad Syafi’i Antinio, Bank Syariah dari Teori Ke
RajaGrapindo Persada, 2002), h. 271. Praktik, (Jakarta: Gema Insani, 2002), h. 13.

MIZANI: Wacana Hukum, Ekonomi dan Keagamaan 59 |


Volume 7, No. 1, 2020
Intan Nurrachmi & Setiawan

dengan tuntunan Allah dan Rasul-Nya, sehingga pembagian harta rampasan perang, pengurusan
bermuamalah menjadi bernilai ibadah. wakaf, zakat, pengajian Alquran, mahkamah,
Menurut Nurhadi, hikmah muamalah secara pusat ekonomi, penetapan strategi peperangan
umum terealisasi dalam lima bentuk, yaitu:15 dan sebagainya.16 Pada masa sekarang ini banyak
umat islam yang menginginkan kembalinya
a. Mewujudkan ketundukan pada syariat Allah
masjid menjadi pusat kegiatan umat bukan
Swt dibuktikan dengan nilai-nilai ibadah
hanya sebagai tempat ritual semata, melainkan
dalam kegiatan muamalah iqtishadiyah
menjadi pusat kekuatan ekonomi umat.
sesuai syariah, dengan melakukan syirkah
koperasi secara syariah. Kajian tentang ekonomi Islam banyak
dilakukan oleh para ulama Islam sepanjang
b. Melestarikan dan menghidupkan sunah Rasul
sejarah perkembangan Islam, terutama sampai
saw dengan cara mengikuti sunnah Rasul
abad ke-10 Hijriyah. Pada zaman tersebut
saw dalam bermuamalah Iqtishadiyah sesuai
kitab-kitab tentang ekonomi Islam (mu’amalah)
tuntunan-Nya, dengan cara berinteraksi
sangat banyak. Dalam kitab-kitab fikih tidak
ekonomi secara syirkah sebagai bentuk tolong-
pernah terlewatkan kajian tentang ekonomi
menolong antar sesame.
Islam ataupun dalam pengajian-pengajian
c. Menjaga diri dari yang diharamkan Allah dan tentang ajaran Islam. Berbeda dengan keadaan
Rasul-Nya dan mengambil serta menikmati di zaman sekarang dimana jarang sekali kajian-
yang dihalalkan-Nya, dengan cara bersyirkah kajian tentang ekonomi Islam dilakukan di
sesuai tuntunan al-Qur’an dan sunah. masjid-masjid, sementara dimasa kejayaan Islam
d. Menumbuh kembangkan moral (ahklaq eksistensi keilmuan ekonomi sudah menjadi
mulia dan budi pekerti luhur yaitu sifat tradisi yang diterapkan dalam kehidupan.
amanah, bijaksana, jujur, kesucian hati/ Maka kajian-kajian ekonomi Islam ini harus
perasaan, dermawan dan sifat zuhud) dan dihidupkan kembali di masjid-masjid supaya
materil (ketenangan dan keuntungan rezki fungsi masjid sebagaimana zaman Rasulullah
halal berkah serta terjaga stabilitas ekonomi dapat diwujudkan kembali.17 Upaya yang
umat manusia). dilakukan dapat berupa halaqah ataupun kajian
ekonomi melalui metode dakwah, ataupun
e. Mewujudkan persaudaraan (ukhwah Islamiyah/
melalui pendirian lembaga yang bergerak
tolong menolong) dan persatuan (menjauhkan
dalam ekonomi Islam seperti koperasi Syariah
dari iri dengki, saling men­zalimi, permusuhan,
berbasis masjid, dengan harapan menambah
perselisihan serta per­tengkaran).
pengetahuan dan pemahaman para jamaah
tentang ekonomi Islam sekaligus dalam rangka
Masjid dan Aktivitas Ekonomi meningkatkan kesejahteraan ummat.
Masjid merupakan Lembaga dan pusat
tumpuan umat Islam dalam konteks ibadah. Metode Penelitian
Umat Islam juga dituntut untuk memakmurkan
Objek pada penelitian ini adalah Koperasi
masjid dengan sebaiknya. Hubungan antara
Syariah Baitul Mu’min atau disingkat KSBM.
masjid dan pembangunan sosio-ekonomi umat
KSBM beralamat di Jalan Sekehaji RW 15,
Islam juga sangat erat. Sejarah awal Islam me­
Komplek Pasir Jati, Desa Jati Endah Kecamatan
nunjukkan masjid berperan penting sebagai
tempat mendirikan shalat Jum’at, shalat ber­ 16
Ahmad Raflis Che Omar, dkk., “Social Business Through
jemaah, pusat kajian ilmu, pengumpulan dan Mosque Economic Activities”, Journal of Global Business and
Social Entrepreneurship (GBSE), Vol. 1, No.1, 2017, h. 39-46.
17
Dalmeri, “Revitalisasi Fungsi Masjid Sebagai Pusat
15
Nurhadi, “Maqashid Koperasi Syariah”, I-Economic, Vol. Ekonomi Dan Dakwah Multikultural”, Jurnal Walisongo, Vol.
4. No 2. Desember 2018, h. 174. 22, Nomor 2, November 2014, h. 328.

| 60 MIZANI: Wacana Hukum, Ekonomi dan Keagamaan


Volume 7, No. 1, 2020
Peran Koperasi Syariah Sebagai Pusat Kegiatan Muamalah Jamaah Masjid

Cilengkrang Kabupaten Bandung Provinsi Jawa Mu’min untuk membentuk sebuah koperasi
Barat. Syariah yang dinamakan Koperasi Syariah
Pendekatan yang digunakan dalam penelitian Baitul Mu’min (KSBM). KSBM beralamat di
ini adalah pendekatan empiris yaitu berusaha Jalan Sekehaji RW 15, Komp. Pasir Jati, Desa
memecahkan permasalahan yang muncul dalam Jati Endah Kecamatan Cilengkrang Kabupaten
pengelolaan koperasi Syariah dengan cara me­ Bandung Provinsi Jawa Barat 40616. Telp./HP
lakukan observasi atau melihat langsung ke 085295091348.
lapangan. Adapun jenis penelitiannya adalah Koperasi Syariah Baitul Mu’min yang berada
penelitian deskriptif, yang berusaha me­ di bawah manajemen Masjid Baitul Mu’min
mecah­kan masalah dengan diteliti dan meng­ Komplek Pasir Jati Desa Jati Endah Kecamatan
gambarkan atau menjabarkan keadaan nyata Cilengkrang Kabupaten Bandung didirikan
suatu objek penelitian yang terjadi pada saat ini bertujuan untuk meningkatkan persaudaraan
di lapangan. dan mempererat tali silaturrahim di antara
Data dalam penelitian ini bersumber dari jama’ah masjid Baitul Mu’min pada khususnya
data yang dikumpulkan dan diperoleh langsung dan masyarakat sekitar pada umumnya (AD
di lokasi penelitian dan hasil wawancara yang & ART KSBM, 2015). Sehingga koperasi ini
merupakan data primer, selain itu juga bersumber bukan sekedar badan usaha namun lebih dari itu
dari data sekunder yang berupa bahan-bahan sebagai wasilah terjalinnya ukhuwah islamiah
hukum yang terdiri dari bahan hukum primer dan ukhuwah insaniah bagi masyarakat sekitar.
dan bahan hukum sekunder. Untuk melengkapi Dengan kata lain koperasi syariah Baitul Mu’min
data dalam penelitian ini menggunakan metode sesuai dengan misinya mempunyai peran dalam
studi kepustakaan dengan analisa data dilakukan meningkatkan ukhuwah Islamiyah, semangat
secara kualitatif. Sedangkan metode analisis gotong royong dan tolong menolong, serta me­
data dilakukan dengan menggunakan logika ningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran
deduktif, yaitu menarik kesimpulan dari hal jamaah.
yang bersifat umum menjadi kasus yang bersifat Untuk melihat perkembangan KSBM,
khusus. dapat dilihat dari perkembangan jumlah
anggota sehingga dapat dijadikan satu tolak
Profil Koperasi Syariah Baitul Mu’min (KSBM) ukur penilaian sehat tidaknya sebuah koperasi.
Oleh sebab itu, pengurus KSBM mengapresiasi
KSBM didirikan pada tanggal 24 Desember
masyarakat yang berminat menjadi anggota dan
2015 dan berada dibawah naungan Dewan
berperan aktif dalam mengembangkan KSBM.
Kemakmuran Masjid (DKM) Masjid Baitul
Berikut ini adalah jumlah anggota yang tercatat
Mu’min Bandung. KSBM didirikan untuk
sampai 2019.
mewujudkan misi DKM Baitul Mu’min yakni
sebagai wadah bermuamalah jama’ah, yang
terangkum dalam motto DKM Baitul Mu’min, Tabel 1. Perkembangan Jumlah Anggota KSBM
yakni Makmur Masjidnya, Sejahtera Jama’ahnya. Jumlah Anggota
Berdirinya KSBM ini dilatarbelakangi akan Tahun Jumlah
Laki-laki Perempuan
kebutuhan jama’ah. Banyaknya rentenir yang
beroperasi di lingkungan sekitar masjid tidak 2016 35 133 168
bisa diabaikan. Sementara banyak jama’ah 2017 56 213 270
yang terdesak dana untuk kepentingan sekolah 2018 89 317 406
anaknya, biaya kesehatannya dan lain-lain yang
2019 89 325 414
sering datang ke rentenir. Kenyataan inilah yang
mendorong segenap pengurus DKM Baitul Sumber: KSBM

MIZANI: Wacana Hukum, Ekonomi dan Keagamaan 61 |


Volume 7, No. 1, 2020
Intan Nurrachmi & Setiawan

Berdasarkan tabel jumlah anggota di atas, ter­ berbagai transaksi dengan jamaah Masjid Baitul
lihat perkembangan yang sangat pesat dari tahun Mu’min serta masyarakat sekitar Komplek Pasir
2016 ke tahun 2017 meningkat sebesar 60,7%, Jati Desa Jati Endah Kecamatan Cilengkrang
sedangkan dari tahun 2017 sampai 2018 mengalami Kabupaten Bandung. Transaksi yang terjadi
peningkatan sebesar 50,3%. Hal ini menunjukkan meliputi penerimaan simpanan, jual beli,
minat yang tinggi dari masyarakat untuk menjadi kerjasama mitra, dan jasa. Selain itu, KSBM
anggota KSBM sekaligus menunjukkan peran dapat melayani kerjasama ataupun transaksi
penting KSBM dalam mengajak jamaah untuk secara khusus. Hal tersebut semata-mata untuk
bermuamalah sesuai syariat Islam. melayani dan membantu masayarakat sekitar
Selain dari jumlah anggota, kita bisa me­lihat masjid berada. Sehingga sasaran utama program-
juga perkembangan KSBM berdasar­kan jumlah program KSBM adalah jamaah serta masyarakt
modal/kas berjalan dan SHU yang dihasilkan. sekitar masjid. Untuk lebih rincinya, berikut
Berikut adalah perkembangan KSBM dalam produk-produk yang disediakan oleh KSBM.
rentang waktu 3 Tahun dilihat dari jumlah a. Simpanan anggota yang berupa simpanan
modal/kas berjalan dan SHU yang dihasilkan. pokok, simpanan wajib dan simpanan
sukarela. Simpanan pokok dibayarkan
Tabel 2. Perkembangan Jumlah Modal KSBM hanya 1 (satu) kali oleh anggota yaitu pada
saat pendaftaran menjadi anggota dengan
Jumlah Jumlah Sisa Hasil
Tahun nominal yang telah ditetapkan dan meng­
Anggota Modal/Kas Usaha
gunakan akad musahamah. Simpanan
2016 168 123.764.884 27.797.284
wajib dibayarkan setiap bulan oleh anggota
2017 270 326.114.232 43.627.220
dengan nominal tertentu dan bersifat rutin.
2018 406 575.337.062 87.291.006
Seperti halnya simpanan pokok, simpanan
Sumber: KSBM wajib menggunakan akad musahamah.
Sedangkan simpanan sukarela sifatnya tidak
Berdasarkan tabel di atas kita dapat melihat wajib, boleh atau tidak melakukan simpanan
perkembangan modal yang sangat signifikan, sesuai kemampuan dan nominalnya tidak
dari Tahun 2016 sampai Tahun 2017 mengalami ditentukan. Berbeda dengan simpanan pokok
peningkatan modal berjalan sebesar 163,5 % dan simpanan wajib, simpanan sukarela
sedangkan dari tahun 2017 sampai tahun 2018 menggunakan akad mudharah mutlaqah.
meningkat sebesar 76,4 %. Hal ini menunjukkan b. Perniagaan sembako, melayani segenap ke­
kepercayaan anggota terhadap KSBM terus butuhan pokok serta kebutuhan sehari-hari.
meningkat sehingga mereka semakin mantap Barang-barang disediakan di outlet KSBM,
untuk berinvestasi di KSBM. Kita juga dapat namun pembeli dapat pula memesan produk
melihat dari sisa hasil usaha dari Tahun 2016 yang tidak tersedia di outlet. Pembayaran
sampai 2017 peningkatan SHU mencapai 56,9 untuk transaksi ini bersifat cash namun bila
% dan dari Tahun 2017 sampai 2018 mengalami menginginkan pembayaran tangguh dapat
peningkatan yang pantastis mencapai 100,08 %. mengikuti mekanisme pembiayaan barang.
Hal ini menunjukkan KSBM sangat berperan Dalam perniagaan sembako atau barang
penting dalam mensejahterakan para anggotanya. kebutuhan ini, banyak diantara anggota yang
membeli paket kebutuhan untuk setiap 1 (satu)
Kegiatan Koperasi Syariah Baitul Mu’min bulan. Sehingga mereka mengedepankan
(KSBM) KSBM daripada membeli dari swalayan atau
tempat lainnya.
Kegiatan usaha yang dilakukan KSBM seperti
koperasi syariah pada umumnya, yaitu melayani c. Pembiayaan barang, melayani kepada anggota

| 62 MIZANI: Wacana Hukum, Ekonomi dan Keagamaan


Volume 7, No. 1, 2020
Peran Koperasi Syariah Sebagai Pusat Kegiatan Muamalah Jamaah Masjid

yang memerlukan barang dengan cara di­ masing dengan pembagian menu tertentu
angsung sesuai kemampuan dan ke­se­pakatan sesuai pesanan.
anggota. Setiap anggota berhak untuk men­ g. Penyertaan modal, memberikan peluang ke­
dapatkan barang-barang ke­butuhan rumah pada anggota yang memiliki usaha, namun
tangga melalui pem­ biayaan dari KSBM. ada keterbatasan modal. Selain itu, dapat
Caranya adalah dengan meng­ajukan ke KSBM pula anggota yang ingin merintis usahanya
jenis barang yang di­ butuhkan. Pengurus untuk memperoleh penyertaan modal serta
KSBM akan meng­analisa kebutuhan anggota pendampingan dari anggota yang lebih mapan
tersebut dan me­ nentukan harga penjualan atau lebih dahulu memiliki usaha. Biasanya
KSBM. Setelah disepakati harganya, anggota sesama anggota bisa sharing pengalaman dan
bisa mengangsur sesuai kemampuan dan membantu pemasaran, bahkan bisa terlibat
kesepakatan dengan pengurus. kerja sama lebih jauh.
d. Selain pembiayaan berupa barang, KSBM h. Unit pelayanan jasa, melayani pelayanan
memberikan pembiayaan berupa pinjaman jasa seperti perbaikan pompa air, mesin
yang khusus diberikan kepada anggota cuci, pengurusan pajak kendaraan bermotor,
aktif. Pinjaman tersebut ada 2 (dua), yaitu: rental mobil, pengiriman paket, dan jasa
Pinjaman non-profit. Pinjaman ini diberikan khusus lainnya. Selain menggunakan sumber
kepada anggota untuk keperluan yang bersifat daya atau pegawai KSBM, pengadaan jasa
non-produktif, seperti biaya sekolah, biaya ini dapat melibatkan anggota yang memiliki
berobat dan keperluan lainnya. Pinjaman ini kemampuan tertentu untuk melayani jasa
dibebaskan dari jasa. Anggota yang melakukan dari konsumen.
pinjaman non profit ini cukup mengembalikan
i. Kemitraan KSBM, yaitu bisa dengan me­
sejumlah dana yang dipinjamnya. Pinjaman
nitipkan pemasarannya kepada KSBM dan
profit atau Penyertaan Modal. Pinjaman ini
pembagian keuntungannya dengan sistem bagi
diberikan kepada anggota yang memiliki
hasil. KSBM memiliki jaringan pe­ masaran
usaha, namun terbentur modal usaha. System
yang cukup efektif untuk memasarkan segala
yang diterapkan dalam penyertaan modal jenis produk dari mitra. Dalam pengadaan
adalah sistem bagi hasil. Untuk mendapatkan barang ataupun produk, KSBM dapat bermitra
pinjaman profit maupun non profit, anggota dengan produsen ataupun distributor, yaitu
bisa langsung menghubungi pengurus KSBM. bisa dari anggota ataupun non-anggota. Selain
Kemudian pengurus KSBM akan menganalisis dilakukan dengan sistem jual beli, ada pula
sesuai kemampuan kas yang ada. yang dilakukan melalui perjanjian konsinyasi
e. Unit layanan pulsa, pembayaran listrik, dengan tetap mengedepankan prinsip bagi
telpon, Pajak Bumi dan Bangunan (PBB), hasil yang saling menguntungkan.
Perusahaan Daerah Air Minum (PDAM),
Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS), Analisis Peran Koperasi Syariah Baitul Mu’min
Online Shop, transfer antar bank, dan (KSBM) Sebagai Pusat Kegiatan Muamalah
pembayaran serta tagihan lainnya; Jamaah Masjid Baitul Mu’min.
f. Unit layanan ‘Dapoer KSBM’, melayani Berdasarkan hasil observasi pada KSBM ter­
aqiqah, syukuran, khitanan, pernikahan, dapat beberapa poin mengenai operasional KSBM
dan bentuk acara lainnya. Unit layanan ini yang melibatkan jamaah Masjid Baitul Mu’min
menyediakan jasa katering untuk berbagai dalam kaitannya dengan kegiatan muamalah.
acara yang dikelola oleh jamaah yang
a. KSBM berdiri dan beroperasi di bawah
memiliki keahlian memasak. Pengerjaan
naungan Masjid Baitul Mu’min serta di­
terkadang dilakukan di rumah masing-
gerakkan oleh dan untuk jamaah Masjid

MIZANI: Wacana Hukum, Ekonomi dan Keagamaan 63 |


Volume 7, No. 1, 2020
Intan Nurrachmi & Setiawan

Baitul Mu’min. Aktif bergerak dengan me­ Islamiyah ditunjukkan oleh anggota koperasi
ngusung semangat dan nilai-nilai yang dengan saling menghormati dan menghargai
tumbuh dari masjid, yaitu nilai-nilai yang serta menjaga silaturrahim antar anggota,
bercorakkan syariah dan dorongan ibadah. jamaah, ataupun dengan masyarakt sekitar,
Sehingga KSBM dapat menjadi salah satu bila ada yang sedang sakit atau tertimpa
solusi muamalah sesuai syariat Islam terutama musibah, para anggota kooperasi banyak
bagi jamaah masjid. KSBM mendapatkan yang menjenguk. Semangat gotong royong
kepercayaan yang luar biasa dari jamaah dan tolong menolong nampak pada anggota
untuk menjalankan muamalah sesuai syariat kekompakkan mereka ketika akan melakukan
Islam sehingga terhindar dari praktek gharar kegiatan gotong royong baik dalam ruang
dan riba karena keberadaannya di bawah lingkup kehidupan bermasyarakat ataupun
pengawasan masjid juga jamaah. dalam hal menjalankan bisnis dan operasional
b. KSBM memberikan berbagai pelayanan KSBM. Selain itu para anggota seringkali
dengan menyediakan berbagai produk ikut membantu ataupun mendonasikan
unggulan dalam memenuhi kebutuhan sebagian harta, tenaga, maupun doanya bagi
anggota dan masyarakat sekitar Komplek kerabat, sesama anggota ataupun masyarakat
Pasir Jati Desa Jati Endah Kecamatan sekitar yang tertimpa musibah. Sedangkan
Cilengkrang Kabupaten Bandung. Prioritas dalam hal meningkatkan kesejahteraan dan
produk memang ditujukan kepada anggota kemakmuran anggotanya, keberadaan KSBM
karena merujuk pada tujuan koperasi telah mampu meningkatkan pendapatan
yang termaktub dalam Undang-undang anggotanya. Anggota KSBM banyak yang
Koperasi Nomor 25 tahun 1992 yaitu men­ bisa secara mandiri membuka usaha atau
sejahterakan para anggota­ nya. Sehingga mengembankan usahanya melalui program
anggota dapat mengakses seluruh produk kemitraan atau melalui pembiayaan yang
KSBM tidak terkecuali. Produk-produk diperoleh. Selain ada bantuan dari sisi modal
KSBM mayoritas lahir berdasar fungsi kerja dan investasi, banyak dari anggota yang
ekonomi untuk menghasilkan laba yang terbantu berkat sharing pengalaman yang
pada akhirnya kembali pada anggotanya. dilakukan antar sesama anggota. Bahkan
Produk-produk tersebut berupa: simpanan tidak sedikit yang terbantu dengan bantuan
dan pembiayaan yang hanya bisa diakses oleh secara langsung anggota yang mencarikan
anggota koperasi, sedangkan seperti jual beli, pasar. Ada pula yang menjual produknya di
jasa, dan kemitraan dapat diakses tidak hanya KSBM dan dapat dibeli anggota lainnya.
oleh anggota tapi juga oleh non-angggota Berdasar analisis peran KSMB di atas, kiranya
c. KSBM telah berkontribusi signifikan dalam dapat dibuat sebuah model pengembangan
meningkatkan ukhuwah Islamiyah, semangat koperasi syariah dalam kaitannya dengan
gotong royong dan tolong menolong, kegiatan muamalah jamaah masjid. Berikut
serta meningkatkan kesejahteraan dan ke­ model yang dikembangakan dalam penelitian
makmuran anggotanya. Nilai ukhuwah ini:

| 64 MIZANI: Wacana Hukum, Ekonomi dan Keagamaan


Volume 7, No. 1, 2020
Peran Koperasi Syariah Sebagai Pusat Kegiatan Muamalah Jamaah Masjid

Gambar 1. Model Koperasi Syariah dalam Kegiatan Muamalah

Model tersebut dapat diterapkan bagi masjid- dalam rangka mensejahterakan umat Islam.
masjid lainnya dengan mendirikan koperasi Salah satu aktivitas ekonomi masjid adalah
syariah yang dikelola langsung dan diberdayakan dengan didirikannya koperasi Syariah. Potensi
oleh jamaah masjid. Sehingga keberadaan koperasi koperasi syariah sangat besar untuk berkembang
dapat memberikan kemandirian ekonomi bagi dan memberikan manfaat bagi para anggotanya
jamaah masjid. Dengan demikian koperasi Syariah sehingga menciptakan kemudahan bagi para
Baitul Mu’min dapat diterapkan juga di masjid- anggota untuk mendapatkan kebutuhannya juga
masjid yang lainnya, dengan cara dan metode yang sebagai sarana untuk mensejahterakan anggotanya.
sama ataupun berbeda dengan yang dilaksanakan Koperasi Syariah Baitul Mu’min telah banyak
oleh pengurus masjid Baitul Mu’min, yang berkontribusi dan mempunyai peranan penting
tujuannya adalah untuk memberdayakan masjid dalam praktek muamalah yang sesuai Syariah Islam
sebagai pusat ritual ibadah dan sekaligus pusat sehingga dapat terhindar dari praktik riba dan
kegiatan ekonomi umat. juga berperan penting terhadap perkembangan
perekonomian jamaah masjid Baitul Mu’min.
Penutup
Masjid memiliki peranan yang sangat penting Pustaka Acuan
bagi umat Islam. Selain tempat untuk melaksanakan Adil, U. Bisnis Syariah di Indonesia, Hukum dan
ritual ibadah masjid juga mempunyai potensi Aplikasinya, Jakarta: Mitra Wacana Media,
sebagai tempat melakukan aktivitas ekonomi 2017.

MIZANI: Wacana Hukum, Ekonomi dan Keagamaan 65 |


Volume 7, No. 1, 2020
Intan Nurrachmi & Setiawan

Ahmad, Raflis Che Omar. “Social Business Through Fahmi, Abu, dkk. HRD Syariah Teori dan
Mosque Economic Activities.” Journal of Implementasi, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka,
Global Business and Social Entrepreneurship 2014.
(GBSE), Vol. 1, No.1, 2017. Fidlizan, M., Mohd Yahya, M.H., Azila, A.R., &
Alma, Buchari,Manajemen Bisnis Syariah, Fatimah Salwa, A.H.,“Persepsi Masyarakat
Bandung: Alpabeta, 2016. Islam terhadap Ide Pendanaan Dana Masjid:
Antonio, Muhammad Syafi’i. Bank Syariah Kajian di Perak.” Sains Humanika, Vol. 2,
dari Teori ke Praktek, Jakarta: Gema Insani, No. 1, 2014.
2002. Kasmir. Bank dan Lembaga Keuangan lainnya,
Bahtiar, Edi.,“Mengembalikan Fungsi Masjid Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2002
Sebagai Sentra Peradaban Umat Manusia.” KSBM, Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah
Empirik, Vol. 5, No.2, 2012. Tangga Koperasi Syari’ah Baitul Mu’min, 2015.
Buchori, Nur S. Koperasi Syariah, Tangerang: Mustofa, Imam. Fiqh Muamalah Kontemporer,
Penerbit Pustaka Aufa Media (PAM Press), Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada, 2016.
2012. Nurhadi. “Maqashid Koperasi Syariah.”
Buchori, Nur S. “Koperasi dalam Perspektif I-Economic, Vol. 4. No 2, 2018.
Ekonomi Syari’ah.” Maslahah (Jurnal Hukum Sholihin. Ahmad Ifham,Buku Pintar Ekonomi
Islam dan Perbankan Syariah), Vol. 1, No.1, Syariah, Jakarta: Gramedia Pustaka Utama,
2010. 2010.
Dalmeri, “Revitalisasi Fungsi Masjid Sebagai Pusat Soemitra, Andri. Bank dan Lembaga Keuangan
Ekonomi Dan Dakwah Multikultural.” Jurnal Syariah, Jakarta: Prenada Media, 2010.
Walisongo, Vol. 22, No. 2, 2014. Universitas Suhendi, Hendi. Fiqih Muamalah, Jakarta:
Indraprasta PGRI Jakarta. RajaGrafindo Persada, 2002.
Dusuki, A.W. and N.I. Abdullah, “Maqasid al-
Shariah, Maslahah, and Corporate Social
Responsibility.” American Journal of Islamic
Social Sciences, Vol. 24, No.1, 2007.

| 66 MIZANI: Wacana Hukum, Ekonomi dan Keagamaan


Volume 7, No. 1, 2020

You might also like