Professional Documents
Culture Documents
2│Agustus 2017
Oleh :
Marwan Efendi dan Miranti Yudhati
ABSTRACT
This thesis was written by Miranti Yudhati, Nim 13010001, from May
2017 to August 2017, entitled: The Influence of Profit Expectations To Words
Doing Business (Study gradued studies years 2013 STIE MBI Jakarta).
This study aims to produce information in the form of a more in-depth
explanation of the results of data processing about how much influence of
earnings expectations on entrepreneur interest.
The research method used in this research is the causality and the
form of quantitative and qualitative research by using descriptive and verivative
type, that is by form of field study and direct survey either through interview or
observation in the form of direct observation.
Based on the calculation with simple linear regression equation
between X and Y is = 29,068 + 0,431X ...... e, this means if there is an increase
of expectation of profit 1 point then entrepreneurship interest will increase to
equal to 29,068 + 0,431 (1) = 29,499 . While the results of Hypothesis Testing,
obtained profit expression variables have a value of sig <0.05 means significant.
While tcount = 3.761 and ttable = 2,003. Then variable earnings expectations
proved there is a relationship to entrepreneurship interests, so Ho is rejected and
Ha accepted. And based on correlation coefficient analysis obtained value r =
0.449 This means there is a strong and positive relationship which indicates that
the increase in earnings expectations in general can increase interest in
entrepreneurship. While the results of KD (R ^ 2) = 20.2%. It means that 0.2% of
the independent variable is the profit expectation can be explained by the
dependent variable is entrepreneur interest. While the remaining 79.8% is
explained by other factors not examined by this study.
PENDAHULUAN
Latar Belakang Penelitian
Indonesia merupakan negara yang memiliki jumlah penduduk yang sangat
banyak serta memiliki sumber kekayaan alam yang melimpah. Hal ini membuat
Indonesia pantas disebut sebagai negara kaya sumber daya, baik sumber daya
alam maupun sumber daya manusia. Setiap tahun banyak mahasiswa yang
42
Jurnal AKP│ Vol. 8 │ No. 1│September 2017
lulus dari perguruan tinggi negeri maupun swasta (jumlah lulusan tahun
2014/2015 904.469 orang, sumber : Kemenristek Dikti) yang dapat
meningkatkan kualitas sumber daya manusia di Indonesia. Hal ini seharusnya
dapat memberikan keuntungan besar bagi perekonomian di Indonesia.
Kenyataan menunjukan masih banyak pengangguran di Indonesia (jumlah
pengangguran 2016 : 7,03 juta orang, sumber: Badan Pusat Statistik) karena
dunia usaha tidak mampu menampung seluruh calon tenaga kerja yang ada.
Semakin maju suatu negara semakin banyak orang yang terdidik, dan
banyak pula orang yang mengganggur, maka semakin dirasakan pentingnya
dunia wirausaha. Pembangunan suatu negara akan lebih berhasil jika ditunjang
oleh wirausahawan yang dapat membuka lapangan pekerjaan, karena
kemampuan pemerintah terbatas. Pemerintah tidak akan mampu menggarap
semua aspek pembangunan karena sangat membutuhkan anggaran belanja,
personalia, dan pengawasan.
Pengangguran bukanlah suatu pilihan untuk tidak bekerja, melainkan
akibat dari semakin sulitnya mendapatkan pekerjaan, terutama di kota-kota
besar. Berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik Indonesia tahun 2016
menunjukkan jumlah pengangguran di Indonesia mencapai angka 7,03 juta
orang dan mereka adalah lulusan Perguruan Tinggi 6,22% dari jumlah
pengangguran tahun 2016. Kondisi ini akan semakin diperburuk dengan
persaingan global yang akan mempertemukan lulusan perguruan tinggi,
sekarang ini Indonesia bersaing secara bebas dengan lulusan dari perguruan
tinggi asing.
Rata-rata lulusan dari perguruan tinggi lebih menyiapkan diri untuk
mencari pekerjaan ketika lulus, bukan menciptakan lapangan pekerjaan. Calon-
calon lulusan dari perguruan tinggi lebih banyak menyiapkan diri untuk mengikuti
seleksi penerimaan karyawan baru baik itu dari instansi pemerintah maupun dari
perusahaan swasta, daripada menyiapkan diri untuk membuka lapangan
pekerjaan dengan berwirausaha. Oleh karena itu, para mahasiswa perguruan
tinggi perlu diarahkan dan didukung untuk tidak hanya berorientasi sebagai
pencari kerja namun dapat dan siap menjadi pencipta pekerjaan atau
berwirausaha.
43
Jurnal AKP│ Vol. 8 │ No. 1│September 2017
Tabel. 1.1.
Perbandingan Jumlah Wirausaha dan Pegawai di Tingkat Perguruan Tinggi
2016 Februari
Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan
Status Pekerjaan Utama
Akademi/ Total %
Universitas
Diploma
1 Berusaha Sendiri 261.637 525.244 786.881 5,75%
2 Berusaha dibantu Buruh
206.173 399.017 605.190
Tetap/Dibayar 4,42%
3 Berusaha dibantu Buruh Tak
151.572 512.968 664.540
Tetap/Dibayar 4,86%
4 Buruh/Karyawan/Pegawai 2.430.449 8.693.361 11.123.810 81,28%
5 Pekerja bebas pertanian 1.654 9.612 11.266 0,08%
6 Pekerja bebas non pertanian 4.022 33.207 37.229 0,27%
7 Pekerja keluarga/tak dibayar 146.920 310.531 457.451 3,34%
Total 3.202.427 10.483.940 13.686.367 100%
Sumber : www.bps.go.id di unduh tanggal 20 Juli 2017 Pukul 19.00
Berwirausaha merupakan usaha seseorang untuk menciptakan lapangan
kerja sendiri baik membuka usaha atau menciptakan sesuatu yang baru guna
meningkatkan perekonomian bagi dirinya maupun bagi orang lain. Berwirausaha
menuntut kemauan untuk mengambil resiko dengan penuh perhitungan
sehingga dapat mengatasi rintangan untuk mencapai kesuksesan yang
diharapkan.
Menumbuhkan jiwa kewirausahaan para mahasiswa perguruan tinggi bisa
menjadi alternatif untuk mengurangi tingkat pengangguran, karena dengan
memiliki jiwa kewirausahaan diharapkan mahasiswa dapat menciptakan
pekerjaan atau berwirausaha setelah lulus dari perguruan tinggi. Seperti yang
dikemukakan oleh Buchori (2011:1) bahwa semakin maju suatu negara semakin
banyak orang yang terdidik, dan semakin dirasakan pentingnya dunia
wirausaha. Wirausaha merupakan salah satu pendukung yang menentukan
maju mundurnya perekonomian, karena bidang wirausaha mempunyai
kebebasan untuk berkarya dan mandiri. Seseorang dengan kesiapan dan
kompetensi berwirausaha, berarti mampu menciptakan lapangan pekerjaan
44
Jurnal AKP│ Vol. 8 │ No. 1│September 2017
sendiri dan tidak perlu mengandalkan orang lain maupun pengusaha lain untuk
mendapatkan pekerjaan.
Minat berwirausaha dapat dilihat dari kesediaan untuk bekerja keras dan
tekun untuk mencapai kemajuan usahanya, kesediaan menanggung macam-
macam resiko berkaitan dengan tindakan berusaha yang dilakukanya, bersedia
menempuh jalur dan cara baru, kesediaan untuk hidup hemat, kesediaan dari
belajar yang dialaminya.
Identifikasi Masalah
Berdasarkan Latar Belakang Masalah, maka dapat diidentifikasi
permasalahan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Apakah Modal terhadap minat berwirausaha?
2. Apakah Pendidikan berpengaruh terhadap minat berwirausaha?
3. Apakah Ekspektasi Laba berpengaruh terhadap minat berwirausaha?
4. Apakah Lingkungan Keluarga berpengaruh terhadap minat berwirausaha?
5. Apakah informasi berpengaruh terhadap minat berwirausaha?
Rumusan Masalah
Berdasarkan Batasan Masalah dapat disusun Rumusan Masalah sebagai
berikut :
1. Apakah ekspektasi laba berpengaruh terhadap minat berwirausaha?
2. Sejauh mana dan seberapa besarkah pengaruh ekspektasi laba terhadap
minat berwirausaha ?
Tujuan Penelitian
Berdasarkan Rumusan Masalah maka Tujuan Penelitian dapat disusun
sebagai berikut :
1. Menghasilkan informasi berupa penjelasan yang lebih mendalam tentang
pengaruh ekspektasi laba terhadap minat berwirausaha.
2. Memperoleh hasil dari olahan data tentang seberapa besar pengaruh
ekspektasi laba terhadap minat berwirausaha.
45
Jurnal AKP│ Vol. 8 │ No. 1│September 2017
LANDASAN TEORI
Pengertian Manajemen
Menurut Sudarwan dan Yunan Danim (2010: 18) mengemukakan bahwa:
manajemen sebagai sebuah proses yang khas, yang terdiri atas tindakan-
tindakan perencanaan, pengorganisasian, menggerakkan, dan pengawasan,
yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaransasaran yang telah
ditetapkan melalui pemanfaatan sumber daya manusia serta sumber-sumber
lainuntuk mencapai tujuan tertentu. Manajemen adalah proses untuk mencapai
tujuan-tujuan organisasi dengan melakukan kegiatan dari empat fungsi utama
yaitu merencanakan (planning), mengorganisasikan (organizing), memimpin
(leading), dan mengendalikan (controlling). Dengan demikian, manajemen
adalah suatu kegiatan yang berkesinambungan.Untuk mencapai efisiensi serta
efektivitas dalam manajemen, maka segala tindakan dan kegiatan baru
sebaiknya dilaksanakan dengan pertimbangan dan perhitungan yang rasional.
Untuk itu diperlukan langkahlangkah kegiatan dengan perumusannya secara
jelas dan tegas, agar tujuan program yang dimaksudkan dapat berjalan dengan
sebaik mungkin. Pengertian manajemen menurut Handoko (2012: 8)
menjelaskan bahwa: Manajemen adalah proses perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan usaha-usaha para anggota
organisasi dan penggunaan sumber daya-sumber daya organisasi lainnya agar
mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Berdasarkan pendapat di
atas dapat diambil makna bahwa manajemen mengandung arti optimalisasi
sumber-sumber daya atau pengelolaan dan pengendalian.Sumber-sumber daya
yang dioptimalkan, dikelola, dan dikendalikan tersebut meliputi sumber daya
manusia dan sumber pendukung lainnya. Proses tersebut mencakup langkah-
langkah perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalian.
Manajemen bagi setiap organisasi atau lembaga merupakan unsur pokok yang
harus dijalankan oleh setiap pimpinan organisasi atau lembaga tersebut. Para
pimpinan organisasi bertindak sebagai manajer sehingga harus menggunakan
sumber daya organisasi, keuangan, peralatan dan informasi serta sumber daya
manusia dalam mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan
sebelumnya.Sumber daya manusia merupakan sumber daya terpenting bagi
setiap organisasi. Tujuan-tujuan organisasi yang telah ditetapkan (state goals)
mengandung arti bahwa para pemimpin atau manajer organisasi apapun
berupaya untuk mencapai berbagai hasil akhir spesifik, tentu saja harus unik
46
Jurnal AKP│ Vol. 8 │ No. 1│September 2017
47
Jurnal AKP│ Vol. 8 │ No. 1│September 2017
48
Jurnal AKP│ Vol. 8 │ No. 1│September 2017
c. Fungsi Kompensasi
adalah pemberian balas jasa langsung dan tidak lansung berbentuk uang
atau barang kepada karyawan sebagai imbal jasa (output) yang diberikannya
kepada perusahaan. Prinsip kompensasi adalah adil dan layak sesuai prestasi
dan tanggung jawab karyawan tersebut.
d. Fungsi Pengintegrasian
adalah kegiatan untuk mempersatukan kepentingan perusahaan dan
kebutuhan karyawan, sehingga tercipta kerjasama yang serasi dan saling
menguntungkan.Dimana Pengintegrasian adalah hal yang penting dan sulit
dalam MSDM, karena mempersatukan dua aspirasi/kepentingan yang bertolak
belakang antara karyawan dan perusahaan.
e. Fungsi Pemeliharaan
adalah kegiatan untuk memelihara atau meningkatkan kondisi fisik,
mental dan loyalitas karyawan agar tercipta hubungan jangka panjang.
Pemeliharaan yang baik dilakukan dengan program K3 (Keselamatan dan
Kesehatan Kerja). Berdasarkan pemaparan di atas penulis akan fokus
membahas tentang fungsi pengadaan tepatnya membahas tentang penempatan
karyawan yang menjadi salah
satu sub dari fungsi operasional manajemen.
Minat Berwirausaha
Minat berwirausaha adalah rasa ketertarikan untuk menjadi seorang
wirausaha yang bersedia untuk bekerja keras dan tekun untuk mencapai
kemajuan usahanya. Minat berwirausaha tidak dibawa sejak lahir tapi tumbuh
dan berkembang sesuai dengan faktor-faktor yang mempengaruhi. Faktor yang
mempengaruhi tumbuhnya keputusan untuk berwirausaha merupakan hasil
interaksi dari beberapa faktor yaitu karakter kepribadian seseorang dan
lingkungannya (Bygrave dalam Budi Wahyono, 2014).
Minat berwirausaha terdiri dari dua kata, yaitu minat dan berwirausaha.
Minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa keterikatan pada suatu hal atau
aktivitas, tanpa ada yang menyuruh. Minat pada dasarnya adalah penerimaan
akan suatu hubungan antara diri sendiri dengan suatu diluar diri. Slameto
(2010:180) menyatakan bahwa minat adalah suatu rasa lebih suka dan rasa
ketertarikan pada suatu hal atau aktivitas, tanpa ada yang menyuruh.
Sementara Syaiful Bahri Djamarah (2008:132) mendefinisikan minat sebagai
kecenderungan yang menetap untuk memperhatikan dan mengenang
49
Jurnal AKP│ Vol. 8 │ No. 1│September 2017
50
Jurnal AKP│ Vol. 8 │ No. 1│September 2017
51
Jurnal AKP│ Vol. 8 │ No. 1│September 2017
52
Jurnal AKP│ Vol. 8 │ No. 1│September 2017
tersebut bukan karena paksaan tetapi karena keinginan yang tinggi untuk
mencapai tujuannya. Minat pada dasarnya adalah penerimaan akan suatu
hubungan antara diri sendiri dengan sesuatu hal yang ada diluar dirinya.
Semakin kuat hubungan tersebut, maka semakin besar minat.
Wirausaha merupakan proses menciptakan suatu usaha yang kreatif dan
inovatif dengan memanfaatkan peluang yang ada guna meningkatkan taraf
hidup dan berguna bagimasyarakat. Minat berwirausaha adalah rasa
ketertarikan terhadap kegiatan berwirausaha yang menciptakan suatu usaha
yang bermanfaat bagi diri sendiri dan lingkungan sekitar. Minat berwirausaha
dipengaruhi oleh adanya softskills yang tinggi karena menjadi seorang
wirausaha dibutuhkan berbagai keterampilan dan karakter pribadi yang kuat.
Berwirausaha akan membuat seseorang tidak ketergantungan pada
orang lain karena menjadi wirausaha memiliki kebebasan untuk mencapai
tujuan yang diimpikan. Kebebasan tersebut dapat berupa bebas menentukan
bisnis yang diingkinkan, bebas mengatur jadwal operasional, dan tentunya
bebas menentukan besarnya laba yang diinginkan. Kebebasan tersebutlah
yang akan membuat seseorang tertarik atau berminat menjadi wirausaha.
Selain itu, berwirausa dapat membantu pemerintah dalam mengatasi
pengangguran karenaakan terciptanya lapangan pekerjaan baru yang dapat
menampung calon tenaga kerja. Hal ini akan bermanfaat bagi masyarakat,
terutama masyarakat tempat usaha didirikan. Faktor-faktor yang mempengaruhi
minat berwirausaha yaitu harapan laba yang tinggi, dukungan dari lingkungan
keluarga, pendidikan kewirausahaan, modal dan informasi mengenai
kewirausahaan yang diterima. Indikator yang digunakan meliputi tidak
ketergantungan pada orang lain, membantu lingkungan sosial dan perasaan
senang menjadi wirausaha.
Indikator minat berwirausaha (Zimmerer, Scarborough dan Wilson, 2008: 11
adalah sebagai berikut:
a. Tidak ada ketergantungan pada orang lain,
b. Dapat membantu lingkungan sosial,
c. Senang jika menjadi seorang wirausahawan.
Ekspektasi Laba
Menurut Paulus (2014: 27) Ekspektasi laba merupakan harapan untuk
memperoleh penghasilan lebih tinggi sehingga dengan ekspektasi laba yang
lebih tinggi maka akan semakin meningkatkan minat berwirausaha pada
53
Jurnal AKP│ Vol. 8 │ No. 1│September 2017
54
Jurnal AKP│ Vol. 8 │ No. 1│September 2017
55
Jurnal AKP│ Vol. 8 │ No. 1│September 2017
56
Jurnal AKP│ Vol. 8 │ No. 1│September 2017
57
Jurnal AKP│ Vol. 8 │ No. 1│September 2017
keputusan. Data yang telah diletakkan dalam konteks yang lebih berarti dan
berguna yang dikomunikasikan kepada penerima untuk digunakan di dalam
pembuatan keputusan.
Menurut Davis yang dikutip oleh Abdul Kadir (2003: 28) Informasi adalah
data yang telah diolah menjadi sebuah bentuk yang berarti bagi penerimanya
dan bermanfaat bagi pengambilan keputusan saat ini atau saat mendatang.
Informasi merupakan kumpulan data yang diolah menjadi bentuk yang lebih
berguna dan lebih berarti bagi yang menerima (Andri Kristanto, 2003: 6).
Informasi adalah data yang diolah menjadi bentuk yang lebih berguna
dan lebih berarti bagi yang menerimanya (Jogiyanto, 1990: 8). Menurut Yusup
(2009: 11) Ditinjau dari sudut pandang dunia kepustakawan dan perpustakaan,
informasi adalah suatu rekaman fenomena yang diamati, atau bisa juga berupa
putusan-putusan yang dibuat seseorang. Sebuah fenomena akan menjadi
informasi jika ada yang melihatnya atau menyaksikannya atau bahkan mungkin
merekamnya. Hasil kesaksian atau rekaman dari orang yang melihat atau
menyaksikan peristiwa atau fenomena itulah yang dimaksud informasi. Jadi
dalam hal ini informasi lebih bermakna berita. Dari berbagai pendapat di atas
dapat disimpulkan bahwa informasi merupakan hasil kesaksian atau rekaman
peristiwa atau data yang berasal dari fakta yang tercatat dan selanjutnya
dilakukan pengolahan (proses) menjadi bentuk yang berguna dan berarti bagi
pemakainya yang pada akhirnya akan mempengaruhi kehidupan pemakai
informasi.
Studi Empiris
Penelitian sebelumnya telah dilakukan oleh Ayu Nuraini hanum tahun
2014 dari Universitas Muhamadaiyah Semarang Fakultas Ekonomi, dengan
judul Pengaruh mata kuliah kewirausahaan terhadap minat mahasiswa menjadi
wirausaha. Populasi dalam penelitian ini adalah para mahasiswa Universitas
Muhammadiyah Semarang (Unimus), dan yang menjadi sampel adalah
seluruh mahasiswa dari program studi yang memperoleh mata kuliah
Kewirausahaan pada semester Genap 2013/2014. Teknik pengambilan
sample yang digunakan adalah Purposive Sampling Test. Pengambilan data
dilakukan selama bulan Juni 2014. Dari 75 kuesioner yang disebarkan, 55
kuesioner dikembalikan kepada peneliti.
58
Jurnal AKP│ Vol. 8 │ No. 1│September 2017
METODE PENELITIAN
MetodeYang Digunakan
Penyusunan Skripsi ini banyak mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak, baik dari subjek, objek penelitian maupun pihak akademisi. Penelitian
adalah pencarian atas segala sesuatu untuk menemukan kebenaran dengan
penekanan bahwa pencarian ini dilakukan terhadap masalah-masalah yang
sifatnya dapat dipecahkan. Sedangkan metode penelitian menceritakan
bagaimana suatu penelitian dilakukan secara berurutan yaitu dengan alat apa
dan prosedur bagaimana suatu penelitian dilakukan. Pada penelitian ini data
yang diperoleh baik yang bersifat kuantitatif maupun yang bersifat kualitatif
diteliti dengan menggunakan metode deskriptif, yakni dengan bentuk kajian
lapangan dengan menyebar kuesioner.
Teknik Analisis Data
Teknik analisan data yang digunakan yaitu diarahkan untuk menjawab
rumusan masalah atau menguji hipotesis yang telah dirumuskan. Maka teknik
analisis data menggunakan metode statistik yang sudah tersedia atau
menggunakan SPSS. SPSS (Statistical Product and Service Solutions)
merupakan program aplikasi yang memiliki kemampuan analisis statistik cukup
tinggi serta sistem manajemen data pada lingkungan grafis dengan
menggunakan menu-menu deskriptif dan kotak-kotak dialog yang sederhana
sehingga mudah untuk dipahami cara pengoperasiannya. Uji asumsi dasar yaitu
uji validitas, uji reliabilitas dan uji normalitas. Sebelum menganalisis data
selayaknya dilakukan pengujian pada instrumen-instrumen data yang akan
diteliti.
59
Jurnal AKP│ Vol. 8 │ No. 1│September 2017
Tabel 4.8
Uji Reliabilitas
Cronbach's Alpha N of Items
,906 21
60
Jurnal AKP│ Vol. 8 │ No. 1│September 2017
Tabel 4.9.
Analisis Regresi Linear Sederhana
Coefficientsa
Unstandardized Standardized
Coefficients Coefficients
Model B Std. Error Beta t Sig.
1 (Constant) 29,068 4,875 5,963 ,000
X ,431 ,115 ,449 3,761 ,000
a. Dependent Variable: Y
Sumber : Hasil Olahan Data SPSS 2017
(n. XY ) ( X . Y )
Dimana : r
r = Korelasi
n. X X .n. Y Y
2 2 2 2
61
Jurnal AKP│ Vol. 8 │ No. 1│September 2017
Dari hasil perhitungan analisis korelasi Tabel 4.10, antara ekspektasi laba
(X) terhadap minat berwirausaha mahasiswa (Y) diperoleh nilai r = 0,449 ini
berarti ada hubungan kuat dan positif yang menunjukkan bahwa ekspektasi laba
dapat meningkatkan keinginan mahasiswa untuk berwirausaha.
Saran
a. Ada beberapa faktor yang menyebabkan minat berwirausaha mahasiswa,
salah satunya laba yang tak terbatas
a. Dalam memulai berwirausaha bukan hanya mengatur laba yang diinginkan
tetapi dapat juga mengatur waktu yang diinginkan.
62
Jurnal AKP│ Vol. 8 │ No. 1│September 2017
b. Untuk memulai berwirausaha harus lebih percaya diri dan tidak takut untuk
gagal.
c. Mengembangkan usaha tidak hanyak cukup dengan laba yang tinggi, tetapi
juga membutuhkan rasa percaya diri, motivasi yang kuat dan bekerja keras
untuk usaha yang semakin maju dan berkembang.
d. Penelitian ini dapat dilanjutkan dimasa mendatang, dengan ditambah
variabel lain, untuk melihat apakah hanya ekspektasi laba atau ada
pengaruh lain yang menjadi minat berwirausaha mahasiswa.
DAFTAR PUSTAKA
Abdul Kadir, 2003, Pengenalan Sistem Informasi, Andi, Yogyakarta.
Agus Sujanto, 2004, Psikologi Umum, Jakarta, Rineka Cipta.
Akhmad Subekhi, M. M & Mohammad Jauhar , S.Pd, 2012, Pengantar Sumber
Daya Manusia (MSDM), Mei, Prestasi Pustakaraya.
Arikunto, S. 2010, Prosedur penelitian :Suatu Pendekatan Praktik. (Edisi Revisi).
Jakarta : Rineka Cipta.
Ayu Nuraini Hanum, 2014, “Pengaruh mata kuliah kewirausahaan terhadap
minat mahasiswa menjadi wirausaha Fakultas Ekonomi Universitas
Muhamadaiyah Semarang”, Skripsi, Universitas Muhamadiyah Semarang.
Buchori Alma, 2011, Kewirausahaan, Bandung, Alfabeta.
Budi Wahyono, 2014, Pengertian Minat Berwirausaha.
Dessler, Gary. 2007. Manajemen Sumber Daya Manusia. Edisi Kesepuluh.
Hendro, 2011, Dasar-Dasar Kewirausahaan, Jakarta: Erlangga.
Kasmir, 2011, Kewirausahaan, Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada
Leonardus Saiman. 2009, Kewirausahaan, Teori, Praktik, dan Kasus-kasus.
Jakarta: Salemba Empat.
Muchammad Arif Mustofa, 2014. Pengaruh Pengetahuan Kewirausahaan.
Nurchotim Lukman Hidayatullah. 2012. “Minat Berwirausaha Program Studi
S1 Pendidikan Teknik Elektro Jurusan Teknik Elektri Fakultas Teknik Universitas
Negeri Semarang”. Skripsi. Universitas Negeri Semarang.
Nana Syaodih Sukmadinata, 2009, Metode Penelitian Pendidikan. Bandung:
Rosdakarya.
Paulus Patria Adhitama, 2014. “Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Minat
Berwirausaha (Studi Kasus Mahasiswa Fakultas Ekonomika dan Bisnis
UNDIP, Semarang). Skripsi. UNDIP.
63
Jurnal AKP│ Vol. 8 │ No. 1│September 2017
64