You are on page 1of 17

VEKTOR DALAM PERSPEKTIF AL-

QUR’AN DAN AS-SUNNAH


Tugas ini dibuat untuk memenuhi tugas mata kuliah
ISLAM DAN SAINS
Dosen Pengampu : Iwan Kuswidi, M.Si.

Disusun oleh :
ENDAR HARTONO 086000
ARIF BUDI HARYONO 08600068
NUR HIDAYAT 08600070
DWI WAHYUNI 08600087

PRODI PENDIDIKAN MATEMATIKA


FAKULTAS SAINS DAN TEKNOLOGI
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA
YOGYAKARTA
2010
ABSTRAKSI

VEKTOR

A vector space is a mathematical structure formed by a collection of


vectors: objects that may be added together and multiplied ("scaled") by numbers,
called scalars in this context. Scalars are often taken to be real numbers, but one
may also consider vector spaces with scalar multiplication by complex numbers,
rational numbers, or even more general fields instead. The operations of vector
addition and scalar multiplication have to satisfy certain requirements, called
axioms, listed below. An example of a vector space is that of Euclidean vectors
which are often used to represent physical quantities such as forces: any two
forces (of the same type) can be added to yield a third, and the multiplication of a
force vector by a real factor is another force vector. In the same vein, but in more
geometric parlance, vectors representing displacements in the plane or in three-
dimensional space also form vector spaces.
Vector spaces are the subject of linear algebra and are well understood
from this point of view, since vector spaces are characterized by their dimension,
which, roughly speaking, specifies the number of independent directions in the
space. The theory is further enhanced by introducing on a vector space some
additional structure, such as a norm or inner product. Such spaces arise naturally
in mathematical analysis, mainly in the guise of infinite-dimensional function
spaces whose vectors are functions. Analytical problems call for the ability to
decide if a sequence of vectors converges to a given vector. This is accomplished
by considering vector spaces with additional data, mostly spaces endowed with a
suitable topology, thus allowing the consideration of proximity and continuity
issues. These topological vector spaces, in particular Banach spaces and Hilbert
spaces, have a richer theory.
Historically, the first ideas leading to vector spaces can be traced back as
far as 17th century's analytic geometry, matrices, systems of linear equations, and
Euclidean vectors. The modern, more abstract treatment, first formulated by

1
2

Giuseppe Peano in the late 19th century, encompasses more general objects than
Euclidean space, but much of the theory can be seen as an extension of classical
geometric ideas like lines, planes and their higher-dimensional analogs.
Today, vector spaces are applied throughout mathematics, science and
engineering. They are the appropriate linear-algebraic notion to deal with systems
of linear equations; offer a framework for Fourier expansion, which is employed
in image compression routines; or provide an environment that can be used for
solution techniques for partial differential equations. Furthermore, vector spaces
furnish an abstract, coordinate-free way of dealing with geometrical and physical
objects such as tensors. This in turn allows the examination of local properties of
manifolds by linearization techniques. Vector spaces may be generalized in
several directions, leading to more advanced notions in geometry and abstract
algebra.

2
BAB I
PENDAHULUAN

I.I Latar Belakang


Dalam kehidupan ini, ilmu sains selalu dipisahkan dengan ilmu agama
Terlebih lagi banyak ilmuwan-ilmuawan yang tidak mengenal Tuhan. Ilmuwan-
ilmuwan yang kita kenal sekarang merupakan ilmuwan dari Barat. Padahal
banyak ilmuwan Islam yang berjasa dalam memajukan ilmu sains, tetapi jasa-jasa
mereka tidak dikenal oleh masyarakat dunia.
Dalam menjalani pendidikan ilmu sains terkadang banyak umat muslim
kurang mengenal bahwa Islam dan Sains terdapat hubungan yang erat. Dalam
makalah ini akan dikaji mengenai suatu kajian keilmuwan matematika dalam hal
ini konsep mengenai vektor jika dikaji menggunakan al Qur’an dan As sunnah.
Penelitian ini perlu dilakukan karena ilmu sains yang sudah ada dan di
temukan oleh para ilmuan terdahulu tidak pernah menhubungkannya dengan
agama oleh karena itu makalah ini dibuat untuk mengetahui hubungan antara
keduanya antara islam dan sains. Dan akan makin memperkaya keilmuwan kita
sehingga kita bisa menjadi sosok ilmuwan ideal, yakni ilmuwan muslim yang
berwawasan intelektual serta tangguh serta kuat dalam ketaqwaannya kepada Sang
kholiq, yaitu ketaqwaan kepada Allah serta dapat mengamalkan ajaran-ajaran
islam dalam kehidupan.

I.2 Kajian Masalah

‫ض‬
ِ ‫األر‬
ْ ‫ت َو‬
ِ ‫اوا‬
َ ‫س َم‬ ْ َ‫ َو َك ْر ًها َوهَّلِل ِ ي‬,
َّ ‫س ُج ُد َمنْ فِي ال‬
Q.S Al Jum’ah : 8
         
       
 
Artinya :
“Katakanlah: "Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, Maka

3
Sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan
dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu
Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan".”
Adapun masalah yang akan dikaji dalam makalah ini adalah mengenai vektor
dalam perspektif islam dan sains. Dalam hal ini, vektor jika dilihat dengan
kacamata keilmuwan yakni bidang matematika serta dalam islam sendiri, yakni
dengan menelaah al qur’an dan al hadits.

I.3 Tujuan dan Manfaat


Sebagai tanda-tanda kekuasaan Allah SWT. Saat peralihan dari malam ke
siang dan sebaliknya, yang sengaja di tetapkan Allah SWT menjadi waktu shalat,
Agar kita dapat mengetahui pembagian waktu kapan kita istirahat dan kapan
waktu kita bekerja.
1. Menemukan dan membandingkan ranah integrasi interkoneksi dalam
Islam dan Sains.
2. Menemukan model integrasi interkoneksi dalam Islam dan Sains.

4
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Penelitian yang terkait dengan tema bayangan ini diperoleh dari buku
Analisis vektor kajian Teori dengan Pendekatan Al Qur’an karangan Ari
Kusumastuti tahun 2008.
Dalam buku tersebut, dijelaskan bagaimana konsep matematika sub materi
vektor dikaji dalam perspektif Al qur’an. Hal inilah yang mendasari kami untuk
melakukan pengkajian lebih lanjut mengenai bagaimana kajian vektor dalam Al
qur’an dan As sunnah.

5
BAB III
VEKTOR DALAM PERSPEKTIF ISLAM

A. Ontologi (makna)
Besaran  vektor adalah  besaran  yang  memiliki  nilai  dan  arah  serta 
dapat  memenuhi  aturan-aturan  operasi matematika  vektor.
Suatu vektor memiliki titik pangkal dan ujung. Suatu vektor PQ memiliki pangkal
P dan ujung vektornya adalah Q.
Q
P

Dalam sebuah hadits dijelasakan bahwa:


ْ ِ‫ه فَأَبَ َواهُ ْالف‬Kِ ِ‫َونَصِّ َرانِ ِه يُهَ ِّو َدان‬
ُّ‫ط َر ِة َعلَى ي ُْولَ ُد َم ْولُ ْو ٍد ُكل‬
Setiap manusia yang terlahir ke dunia itu dalam keadaan fithrah (suci)
yaitu islam sehingga arahan dari orang tuanya yang menyebabkan ia menjadi
yahudi ataukah majusi atau nashrani (Hr. Bukhori dan Muslim)
Dengan memahami secara benar dan menghayati sepenuhnya asal-usul
manusia, maka konsep lahirnya manusia ini dapat kita misalkan sebagi titik awal
sebuah vektor di mana seorang bayi yang baru lahir masih suci dan belum
mengerti apapun sehingga ia dapat dilahirkan oleh orang tuanya dalam keadaan
rendah hati, mawas diri dan selalu mensyukuri nikmat Allah dikala lapang ataupun
sempit, ataukah sebaliknya menjadi orang yang fasik dan tidak mengikuti agama
Allah sebagimana dijelaskan dalam hadits tersebut di atas.
Sementara itu, ibarat sebuah vektor yang memiliki suatu terminus atau titik
akhir, maka dalam proses hidupnya manusia hendaknya juga memiliki tujuan yang
jelasuntuk menuju ke titik terminal akhir tersebut. Adapun yang dimaksud dengan
titik terminal akhir manusia adalah maut atau kematian. Hal ini ditegaskan dalam
firman Allah, Q.S Al Jum’ah : 8
         

6
       
 
Artinya :
“Katakanlah: "Sesungguhnya kematian yang kamu lari daripadanya, Maka
Sesungguhnya kematian itu akan menemui kamu, kemudian kamu akan
dikembalikan kepada (Allah), yang mengetahui yang ghaib dan yang nyata, lalu
Dia beritakan kepadamu apa yang telah kamu kerjakan".”

Selain itu, dalam surat Al Mudatsir: 47 dan Al Mu’minuun: 15 disebutkan bahwa:


Q.S. Al Mudatsir : 47
   
Artinya :
“Hingga datang kepada Kami kematian.”
Q.S. Al Mu’minuun : 15
     
Artinya :
“Kemudian, sesudah itu, Sesungguhnya kamu sekalian benar-benar akan mati.”

Adapun jika kita mengkaji dalam sebenarnya apakah yang menjadi bekal
untk dapat mencapai tujuan dengan sebaik-baiknya akhir proses? Apakah yang
harus terkonsep dalam fikiran manusia untuklanding dengan tepat pada tujuan
akhirnya? Jawabannya adalah satu, yakni Ridho Allh SWT semata. Hal ini
sebagaimana disebutkan dalam surat Al Bayyinah : 8
        
          
   
Artinya :
“Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah syurga 'Adn yang mengalir di
bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya. Allah ridha
terhadap mereka dan merekapun ridha kepadanya. yang demikian itu adalah
(balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya.”

7
Dan telah disebutkan pula bahwa ridho Allah yang dimaksud adalah agama
Islam, seperti disebutkan dalam Al qur’an surat Al Maidah : 3
       
     
         
        
        
      
         
       
Artinya :
“Diharamkan bagimu (memakan) bangkai, darah, daging babi, (daging hewan)
yang disembelih atas nama selain Allah, yang tercekik, yang terpukul, yang jatuh,
yang ditanduk, dan diterkam binatang buas, kecuali yang sempat kamu
menyembelihnya, dan (diharamkan bagimu) yang disembelih untuk berhala. dan
(diharamkan juga) mengundi nasib dengan anak panah, (mengundi nasib dengan
anak panah itu) adalah kefasikan. pada hari ini orang-orang kafir telah putus asa
untuk (mengalahkan) agamamu, sebab itu janganlah kamu takut kepada mereka
dan takutlah kepada-Ku. pada hari ini telah Kusempurnakan untuk kamu
agamamu, dan telah Ku-cukupkan kepadamu nikmat-Ku, dan telah Ku-ridhai
Islam itu Jadi agama bagimu. Maka barang siapa terpaksa karena kelaparan
tanpa sengaja berbuat dosa, Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha
Penyayang.”

B. Epistemologi
Kajian mengenai Vektor dapat dilihat dengan mengkaji surat Maryam : 66
        
Artinya :
“Dan berkata manusia: "Betulkah apabila aku telah mati, bahwa aku sungguh-
sungguh akan dibangkitkan menjadi hidup kembali?".”

8
Dalam hal ini, dijelaskan bahwa sebuah vektor yang memiliki awal dan
akhir (ujungnya) diibaratkan dengan manusia. Berawal artinya manusia memiliki
asal usul penciptaannya. Sedangkan berujung artinya manusia akan mencapai
suatu titik akhir dalam hidup, yakni kematian. Memang manusia adalah makhluk
yang diabadikan oleh Allah SWT. Maksudnya, setelah mati manusia akan
dihidupkan atau dibangkitkan kembali oleh Allah SWT di hari kiamat kelak.
Alam merupakan ayat-ayat Allah yang jelas. Manusia satu dengan yang
lainnya diciptakan Allah dalam kondisi yang sama. Selama sembilan bulan di
rahim ibunya, diberikan nikmat yang sama seperti firman Allah dalam Q.S Al
An’am : 98
        
     
Artinya :
“Dan Dialah yang menciptakan kamu dari seorang diri, maka (bagimu) ada
tempat tetap dan tempat simpanan. Sesungguhnya telah Kami jelaskan tanda-
tanda kebesaran Kami kepada orang-orang yang mengetahui.”

Sehingga, kesemuanya itu menunjukkan suatu siklus yang jelas. Jika kita
ibaratkan sebuah vektor adalah sebuah garis yang memiliki titik awal, maka
pastilah titik awal itu akan mengalami suatu perkembangan hingga menjadi
sebuah bentuk. Bentuk inilah yang disebut sebagai garis, sehingga kita
mengibaratkan sebagaimana manusia yang mengalami proses perkembangan. Hal
ini dijelaskan dalam Al Qur’an yang artinya sebagai berikut:
Dan di antara tanda-tanda kekuasan-Nya ialah Dia menciptakan kamu
dari tanah, kemudian tiba-tiba kamu ( menjadi) manusia yang berkembang biak.
Ibarat sebuah vektor, manusia memiliki awal penciptaan. Manusia
memiliki asal-usul yang telah ditetapkan oleh Allah SWT secara menakjubkan.
Manusia diciptakan melalui suatu proses yang sangat teratur dan dapat dibuktikan
secara ilmiah. Hal ini dijelaskan dalam Q.S Al Hajj : 5
         
           

9
         
         
         
         
        
 
Artinya :
“Hai manusia, jika kamu dalam keraguan tentang kebangkitan (dari kubur),
Maka (ketahuilah) Sesungguhnya Kami telah menjadikan kamu dari tanah,
kemudian dari setetes mani, kemudian dari segumpal darah, kemudian dari
segumpal daging yang sempurna kejadiannya dan yang tidak sempurna, agar
Kami jelaskan kepada kamu dan Kami tetapkan dalam rahim, apa yang Kami
kehendaki sampai waktu yang sudah ditentukan, kemudian Kami keluarkan kamu
sebagai bayi, kemudian (dengan berangsur- angsur) kamu sampailah kepada
kedewasaan, dan di antara kamu ada yang diwafatkan dan (adapula) di antara
kamu yang dipanjangkan umurnya sampai pikun, supaya Dia tidak mengetahui
lagi sesuatupun yang dahulunya telah diketahuinya. dan kamu Lihat bumi ini
kering, kemudian apabila telah Kami turunkan air di atasnya, hiduplah bumi itu
dan suburlah dan menumbuhkan berbagai macam tumbuh-tumbuhan yang indah.”

C. Aksiologi(manfaat)
Selain diatas ternyata kajian tentang vektor tidak luput dari perhatian Allah
SWT untuk dijadikan pelajaran dan renungan.
Manfaat yang dapat kita ambil dengan merenungi kajian tentang vektor adalah
1. Untuk menunjukkan betapa mulyanya Allah yang telah menciptakan alam
semesta serta manusia dengan begitu sempurnanya, menetapkan aturan-
aturan yang begitu sempurna serta dapat dijelaskan secara ilmiah. Dan
semua itu tentunya dapat kita lihat secara langsung maupun dengan
mengkajinya serta mendalaminya.
2. Allah SWT melalui firman-firman Nya serta sebagaiman dijelaskan dalam
sunnah Rasul Nya, bahwa manusia sebagimana vektor diciptakan dengan
adanya titik awal serta titik akhir yang tujuan hidup manusia ini semata-

10
mata adalah untuk beribadah kepada Allah, sebagimana disebutkan dalam
surat Ad Dzariyat : 56
.       
Artinya :
“Dan aku tidak menciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka
mengabdi kepada-Ku.”
3. Sebagaimana sebuah vektor sebagai suatu titik yang nantinya membentuk
garis, maka tentunya hal ini harus kita renungu bahwa manusia sudah
sepatutnya untuk memiliki tujuan hidup yang jelas. Adapun inti dari hidup
manusia adalah memiliki satu tujuan yaitu untuk mendapatkan Ridho
Allah SWT sebagaimana dijelaskan dalam surat Al Bayyinah : 8.
       
       
       
Artinya :
“Balasan mereka di sisi Tuhan mereka ialah syurga 'Adn yang mengalir di
bawahnya sungai-sungai; mereka kekal di dalamnya selama-lamanya.
Allah ridha terhadap mereka dan merekapun ridha kepadanya. yang
demikian itu adalah (balasan) bagi orang yang takut kepada Tuhannya.”
4. Dengan merenungi konsep limit serta turunan berarah, maka akan makin
menjadikan manusia untuk melakukan usaha mndekatkan diri kepada
Allah SWT . yakni diharapkan dengan merenungi serta memahamivektor
sebagi suatu besaran yang memiliki arah maka manusia akan makin
melakukan usaha-usaha untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT
dengan memperbanyak amal-amal kenbaikan, menghindari kemaksiatan,
memperbanyak istighfar serta berdzikir kepada Nya, kareana dengan
bertambah banykanya seorang menyebut asma Allah, niscaya dia akan
selalu dalam pantauan Allah SWT. Sebagaimana ditegaskan dalam Al
Baqoroh:152 dan Al Maidah: 35.
Q.S. Al Baqarah : 152
      

11
Artinya :
“Karena itu, ingatlah kamu kepada-Ku niscaya aku ingat (pula)
kepadamu[98], dan bersyukurlah kepada-Ku, dan janganlah kamu
mengingkari (nikmat)-Ku.”
Q.S. Al Maidah : 25
          
   
Artinya :
“Berkata Musa: "Ya Tuhanku, aku tidak menguasai kecuali diriku sendiri
dan saudaraku. sebab itu pisahkanlah antara Kami dengan orang-orang
yang Fasik itu".”
5. Untuk menginggatkan manusia agar memiliki tekad/kemauan yang kuat .
Diwaktu pagi waktu yang biasanya manusia saat itu keluar dari rumahnya
untuk beraktivitas guna memenuhi aneka kebutuhannya. Apabila tekad
atau kemauan diri yang mantap telah dimiliki seseorang dan disertai
dengan kemampuan sempurna, pasti wujud pula aktivitas yang
dikehendaki.

12
BAB IV
VEKTOR DALAM PERSPEKTIF SAINS

A. Ontologi
Vektor adalah besaran yang memiliki nilai dan arah dapat  memenuhi 
aturan-aturan  operasi matematika  vektor.
Suatu vektor memiliki titik pangkal dan ujung. Suatu vektor PQ memiliki pangkal
P dan ujung vektornya adalah Q.
Q
P

B. Epistemologi
Pada awalnya istilah vektor lahir dari fenomena bahwa materi di alam raya
ini terbagi atas materi yang bergerak sehingga berakibat adanya arah dan materi
yang tidak bergerak, sehingga materi ini tidak memuat arah maka didefinisikan
istilah vektor untuk membedakan materi yang berarah dan materi yang tidak
memuat arah oleh karena itu vektor selanjutnya dinyatakan untuk menunjukkan
suatu kuantitas seperti kecepatan, percepatan, gaya, medan listrik dan sebagainya
yang memiliki besar sekaligus arah. Sedangkan suatu kuantitas yang mempunyai
besar saja disebut skalar.

C. Aksiologi (manfaat)
Pada ranah aksiologi ini akan dapat diambil berbagai manfaat yang dapat
diperoleh dari adanya memahami konsep mengenai vektor tersebut. Adapun
manfaat mempelajari vektor dalam perspektif Sains ialah sebagai berikut :
1. Sebagai dasar untuk mempelajari ilmu teknik.
2. Dalam pelayaran lautan bebas, untuk menentukan posisi kapal
menggunakan vektor.
3. Dalam kemiliteran, untuk menentukan posisi dengan radar menggunakan

13
vektor.

14
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN

KESIMPULAN
Hasil kajian tentang vektor dalam perspektif islam (Q.S Al Jum’ah : 8) dan
sains (Fisika) sebagai berikut:
Untuk membandingkan vektor antara perspektif Islam dengan perspektif
Sains diperoleh melalui perbandingan ranah integrasi interkoneksi dalam Islam
dan Sains yaitu sebagai berikut:
Ranah integrasi interkoneksi Islam dan Sains yaitu Model Informatif
dimana Al Qur’an memberikan informasi tentang vektor pada sains dan Model
Konfirmatif dimana ayat 8 surat Al Jum’ah dipertegas dengan ilmu Sains.

SARAN
Untuk menginformasikan kepada umat muslim dan masyarakat luas adanya
kandungan integrasi interkoneksi antara sains dan Al Qur’an sebaiknya dibukukan
untuk penindaklanjutan pembahasan secara lebih luas lagi.

15
DAFTAR PUSTAKA

Arfken, G.B, Webber J.H. Mathematical Methods for Physicist Fifth Edition. A
Harcourt Science and Technology.
Kusumastuti, Ari. 2008. Analisis Vektor Kajian Teori dengan Pendekatan Al
Qur’an. Malang : UIN Malang Press.
Stewart J. 1998. Calculus Fourt Edition. Tompson Publishing Inc.

http://www.linkpdf.com/download/dl/bab-6-aljabar-vektor-.doc

16

You might also like