You are on page 1of 10

PERENCANAAN PERHITUNGAN JEMBATAN GANTUNG

(SUSPENSION BRIDGE) BENTANG 100 METER

Hendra Pratama1
1
Fakultas Teknik, Program Studi Teknik Sipil, Universitas Muhammadiyah Palembang,
Jl. Jend. Ahmad Yani 13 Palembang 3032; Telp.(0711)518774
e-mail: pratamahendra940@gmail.com

Abstract

The suspension bridge is a construction structure that serves as a liaison between villages separated by
obstacles such as hills, ravines or rivers. Suspension bridge structure consists of several important parts of
the tower (pylon), the main cable, cable hangers and anchors where if one of the essential structures of the
damage it will cause a collapse of the entire construction.
The suspension bridge can be made in long spans without pillars in the middle. Bridge span is the
distance between the two heads of the bridge.In this research, planning suspension bridges with spans of 100
meters. Determination span suspension bridge based on the water level of the river flood.
Suspension bridge planning results obtained difference manual calculations and program analysis
SAP2000 v.14 where the manual calculation has the result that more conservative so it is relatively safer. The
main cable bridge using steel cable diameter 6x19 IWRC 42 mm with a total length of 312 meters and wiring
needs mounting diameter of 9.5 mm with a total length of 669 meters needs. Pylon bridge using IWF profile
steel pylon 400.400.13.21 mm with a height of 10 meters from the floor of the bridge to withstand the vertical
force of 12069.355 kg. and measuring 2x2x3,5 meter bridge anchors to withstand forces of 6595.283 kg
vertical and horizontal force of 16488.224 kg.

Keywords: The suspension bridge, bridge spans, the result of planning

1. PENDAHULUAN Jembatan gantung sering digunakan


untuk jembatan dengan bentang panjang.
1.1. Latar Belakang Pertimbangan pemakaian tipe jembatan
Indonesia merupakan negara kepulauan gantung adalah dapat dibuat untuk bentang
terbesar di dunia dengan ratusan sungai kecil panjang tanpa pilar ditengahnya. Konstruksi
dan sungai besar beserta puluhan ribu jembatan gantung adalah kostruksi yang
pulaunya. Kondisi geografis indonesia yang sangat sederhana yang mempunyai beberapa
berupa bukit, jurang, ataupun sungai yang bagian penting yaitu menara (pylon), kabel
memisahkan jarak antar desa menyebabkan utama, kabel penggantung, angker. Bila salah
mobilitas terhambat dan memperlama waktu satu dari menara, kabel atau angker
tempuh karena harus memutar jauh. Salah satu mengalami kerusakan yang fatal akan
solusi untuk memperlancar dan memangkas menyebabkan runtuhnya seluruh konstruksi.
waktu tempuh tersebut adalah dengan Salah satu program yang dipergunakan
membuat jembatan. Salah satu tipe bentuk untuk menganalisis dan mendesain struktur
jembatan yang dapat dipakai yaitu jembatan baik bangunan atau jembatan adalah SAP
gantung. 2000. Dalam perencanaan jembatan digunakan

1
SAP 2000 Versi 14 dimana dilengkapi
dengan

1
fasilitas-fasilitas yang lebih lengkap dan sedangkan struktur bawah jembatan
menarik, salah satu fasilitas tersebut adalah tidak ditinjau.
fasilitas bridge. Program ini akan membantu
mempercepat proses analisis dan desain yang
sebelumnya dilakukan dengan manual dan 2. METODE PENELITIAN
memakan waktu, serta tidak terjamin
ketelitiannya. Oleh karena itu, pada tugas 2.1. Umum
akhir ini akan dibahas mengenai perencanaan
struktur jembatan gantung dan perbandingan Metode penelitian merupakan tata cara
analisis antara perhitungan manual dengan atau prosedur yang dijadikan acuan dalam
program SAP 2000 v.14. proses penelitian. Dalam penelitian mengenai
perencanaan struktur jembatan gantung
bentang 100 meter ini, metode penelitian
1.2. Rumusan Masalah didahului dengan melakukan studi literatur
dari berbagai sumber seperti pedoman atau
Rumusan masalah yang akan dibahas jurnal keilmuan tentang jembatan gantung.
pada tugas akhir ini adalah mengenai Selanjutnya dilakukan pendefinisian data-data
perbandingan antara perhitungan manual jembatan seperti jenis material, profil
dengan program SAP 2000 v14 dan penampang, dan pembebanan jembatan untuk
perencanaan struktur jembatan gantung yang digunakan dalam analisis. Dilanjutkan dengan
terdiri dari kabel utama, kabel penggantung, analis struktur jembatan dengan perhitungan
menara (pylon) dan angkur. manual dan analisis menggunakan program
aplikasi SAP 2000 v.14.

1.3. Tujuan Penelitian


Tujuan dari penelitian ini adalah untuk 2.2. Data Penelitian
melakukan perbandingan analisis perhitungan Data penelitian berupa data primer dan
manual dan SAP2000 v.14 dan melakukan data sekunder. Adapun data primer pada
perencanaan jembatan gantung berupa kabel penelitian ini berupa spesifikasi jembatan
utama, kabel penggantung, pylon dan angkur. gantung yang diperoleh dari peraturan tentang
perencanaan jembatan gantung. Sedangkan
data sekunder diperoleh dari studi literatur
1.4. Batasan Masalah berupa jurnal atau buku.
Untuk membatasi ruang lingkup Adapun data-data untuk perencanaan
penelitian ini diperlukan batasan sebagai struktur jembatan gantung adalah sebagai
berikut: berikut:
1. Jembatan gantung direncanakan 1. Spesifikasi jembatan gantung.
sebagai jembatan jenis side span free
yaitu kabel utama pada bentang tepi Penentuan spesifikasi jembatan gantung
tidak terdapat kabel penggantung. pada penelitian ini berdasarkan Surat Edaran
2. Jembatan gantung direncanakan tanpa Menteri Pekerjaan Umum No. 02/SE/M/2010
pengaku (unstiffened suspension tentang Pedoman Perencanaan dan
bridge). Pelaksanaan Konstruksi Jembatan Gantung
3. Panjang bentang utama adalah 100 Untuk Pejalan Kaki.
meter dan panjang bentang tepi adalah 2. Bentang utama (main span) dan bentang
25 meter. samping (side span)
4. Jembatan di klasifikasikan sebagai
jembatan gantung pejalan kaki kelas I. Perbandingan yang baik antara side span
5. Perencanaan jembatan gantung hanya dan main span adalah:
terdiri dari kabel utama, kabel 1. Type F (side span free) = =
penggantung, pylon dan angkur
2
2. Type S (side span suspended) = = adalah data yang di rencanakan langsung oleh
peneliti sedangkan data sekunder didapat dari
peraturan tentang jembatan gantung, jurnal
Dimana,
dan buku.
l : Bentang samping (side span)
L : Bentang utama (main span) 3. Data primer

3. Lebar lantai Data primer


pada penelitian ini
jembatan dan
berupa rencana tipe
tinggi pylon jembatan gantung,
Lebar lantai panjang bentang,
lebar lantai
jembatan jembatan dan
gantung tinggi menara
ditentukan (pylon).
berdasarkan tipe 4. Data sekunder
jembatan gantung
sesuai dengan Surat Data sekunder
Edaran Menteri pada penelitian ini
Pekerjaan Umm meliputi peraturan
No. 02/SE/M/2010 perencanaan, jurnal
. dan buku tentang
jembatan gantung.
Tinggi pylon Peraturan
untuk jembatan perencanaan seperti
yang lebih ringan Surat Edaran
dapat di ambil Menteri Pekerjaan
perbandingan Umum No.
antara 1/10 sampai 02/SE/M/2010
1/12 dari main tentang pedoman
span. perencanaan dan
pelaksanaan
jembatan gantung
2.3. Objek pejalan kaki,
Penelitian RSNI-T-03- 2005
tentang
Data penelitian Perencanaan
menjelaskan Struktur Baja
mengenai objek Untuk Jembatan.
yang akan diteliti.
Objek dari 5. Analisis Struktur
penelitian ini yaitu Jembatan
kabel utama, kabel Metode
penggantung, analisis data
menara (pylon), dilakukan dengan 2
blok angkur. Seperti metode yaitu
yang terlihat pada perhitungan
gambar. manual dan
perhitungan dengan
Pylon = 1/10 L
menggunakan
Kabel Utama f = 1/10 L - 1/12 L
Kabel Penggantung
program analisis
Angkur Pondasi

Tinggi maksimum banjir

3
struktur (SAP tahapan dalam 2) Perhitungan dengan SAP 2000
2000 v.14). analisis struktur pembebanan v.14 adalah sebagai
jembatan 3) Perhitungan berikut:
6. Perhitungan
gantung dengan gaya tarik
manual 1) Desain &
perhitungan kabel
pemodelan
Adapun manual 4) Perhitungan
2) Identifikasi
Side Span
Main Span = L Side Span = 1/4
adalah sebagai aksial pada
material
= 1/4 L

berikut: pylon
3) Identifikasi
1) Desain ukuran
7. Perhitungan
rencana penampang
jembata dengan SAP 4) Identifikasi
n kasus beban
2000 v.14
gantung 5) Identifikasi
Adapun kombinasi
Gambar 3.1 data primer dan
tahapan dalam beban
Jembatan data sekunder.
6) Analisis
Gantung Jenis Data primer pada analisis
Side penelitian ini
struktur 8. Perbandingan
Span
jembatan gantung analisis struktur
Free
Dari hasil pylon
analisi struktur
2.4. Prosedur Pylon jembatan
yang telah
Penelitian dilakukan akan
direncanakan
mampu menahan
Berikut didapatkan gaya
beban vertikal yang
merupakan tarik kabel utama,
ditimbulkan oleh
prosedur yang gaya tarik kabel
gaya aksial pada
dilakukan dalam backstay, dan aksial
pylon jembatan
perencanaan menara. Hasil
gantung.
struktur pada tersebut kemudian
jembatan dibandingkan 11. Perencanaan
gantung: antara perhitungan blok angkur
manual dan
1. Melakukan Blok angkur
perhitugan
studi literatur jembatan
SAP2000 v.14. direncanakan
Studi literatur menahan gaya
9. Perhitungan
dilakukan dari vertikal dan gaya
kebutuhan
berbagai sumber horizontal yang
kabel
seperti buku, diakibatkan oleh
jurnal, dan Perhitungan
gaya tarik kabel
peraturan terkait kebutuhan kabel
backstays jembatan
yang dihitung
gantung.
berhubungan berdasarkan panjang
dengan objek total kabel pada
penelitian yaitu seluruh bentang
struktur jembatan jembatan. hasil
gantung. perhitungan ini akan
didapat panjang
2. Pengumpulan total keseluruhan
data kabel utama dan
Data kabel penggantung.
penelitian berupa
10. Perencanaan
4
b. Gelagar gelagar termasuk jembatan Gambar 4.1
Memanjang melintang berupa gantung pejalan Lantai
beban maksimum kaki kelas I. Jembatan
Gelagar
dari reaksi
memanjang 4.1.1 Perhitungan
pembebanan
jembatan Manual
deck,
gantung d. Kabel
pembebanan a. Lantai Kendaraan
menggunakan Penggantung
gelagar
kayu kelas I Pembebanan
memanjang dan Kabel
berukuran 6x10 lantai kendaraan
beban sendri penggantung
cm sebanyak 4 dilakukan dengan
gelagar meneruskan beban
buah dengan menganggap
melintang. dari gelagar
jarak antar pembebanan dengan
Pembebanan melintang ke kabel
gelagar tiga tumpuan agar
dianggap dua utama jembatan.
memanjang 60 diperoleh
tumpuan agar jumlah kabel
cm. pembebanan
didapatkan penggantung tiap
c. Galagar pembebanan maksimum. sisinya 76 buah,
Melintang maksimum yang Pembebanan yang total kabel
nantinya akan terjadi berupa beban penggantung yang
Gelagar hidup dan beban
disalurkan ke ada yaitu 152 buah.
melintang mati dari lantai
menggunakan kabel Berdasarkan
penggantung. kendaraan itu perhitungan kabel
baja CNP10 sendiri.
dengan panjang penggantung
2 meter dan Berdasarkan digunakan ø 9,5
jarak antar perhitungan yang mm.
gelagar 1,3
Lantai kendaraan
kayu 4/20 telah dilakukan e. Kabel Utama
meter. untuk lebar lantai Jembatan
Pembebanan 1,8 meter papan
Perhitungan
130
lantai kendaraan
Gelagar
Memanjan yang digunakan kabel utama
g
kayu kelas I jembatan dilakukan
3. HASIL K
a
y
berukuran 4x20 cm. dimana jembatan
DAN u
direncanakan tanpa
PEMBA 60
60
10 6
/
pengaku sehingga
1
HASAN 200 0
didapatkan nilai
Gelagar
Melintang
horizontal sebelum
4.1. Analisis B
a
dan sesudah
j
a pembebanan.
Struktur C Berdasarkan
N
P perhitungan yang
1
Jembata 0 telah dilakukan
n kabel utama
Gantung jembatan
menggunakan backstays
Perencanaan komputer
kabel ø 42 mm merupakan kabel
jembatan SAP2000
dengan gaya tarik lanjutan dari kabel
gantung pada v.14. jembatan
kabel utama utama jembatan
penelitian ini gantung
sebesar 17373,169 yang terikat pada
dihitung secara direncanakan
kg. angkur jembatan.
manual dan tanpa pengaku
diameter kabel
menggunakan dimana jembatan f. Kabel backstays
backstay sama
program gantung
Kabel dengan kabel utama

5
yaitu ø 42 mm Analisis ari
dengan gaya jembatan k
tarik kabel gantung dengan ma
backstay sebesar SAP2000 v.14 ksi
17758,358 kg. dilakukan dengan mu
penginputan m
g. Gaya Aksial
desain ukuran
Pylon kab
jembatan,
Pylon el
pengidentifikasia
jembatan n material dan uta
merupakan ukuran ma
penyaluran penampang,
beban jembatan pengidentifikasia
terakhir sebelum n pembebanan Gambar 4.3 Hasil
akhirnya dan run analisis. gaya
ditumpukan pada tarik
Berdasarkan maks
pondasi
hasil analisis imu
m
kabel
back
stay

jembatan. nilai menggunakan


gaya aksial ini SAP2000 v.14
diperlukan untuk didapatkan gaya
perencanaan tarik kabel utama
pylon dan sebesar 17296,60
pondasi kg, gaya tarik Gambar 4.4 Hasil
jembatan. kabel backstay
gaya
berdasarkan 17574,84 kg dan
perhitungan yang aksial pylon aksial
telah dilakukan 11875,93 kg.
maksi
didapatkan gaya
aksial pylon mum
sebesar Gambar 4.2 Pylon
12069,355 kg. H
a
s 4.3. Perbandinga
4.2. Analisis n Hasil
il
Jembatan Analisis
g
dengan Struktur
a
Aplikasi y
SAP2000 Hasil analisis
a struktur jembatan
v.14 t gantung dengan

6
perhitungan manual memiliki memanjang, gelagar 4. KESIMPULA
manual dan hasil yang lebih melintang, kabel N
menggunakan konservatif utama, kabel
SAP2000 v.14 dibanding penggantung, pylon, Berdasarkan
dibandingkan perhitungan pondasi dan blok perencanaan yang
dalam tabel 4.1. program angkur. telah dilakukan
Dari tabel sehingga pada jembatan
tersebut tampak perhitungan gantung dapat
bahwa manual relatif disimpulkan
perbandingan lebih aman. sebagai berikut:
4.4. Kebutuhan gaya aksial pylon 1. Hasil
Kabel sebesar perbandingan
12069,355 kg. analisis
Berdasarkan Pondasi dibawah jembatan
perhitungan dari pylon jembatan gantung
analisis diketahui gantung berupa dengan
kabel utama dan beton berukuran perhitungan
kabel backstay 4x3x1 meter. manual dan
menggunakan
program
kabel ø 42 mm
SAP2000 v.14
dan kabel
4.6. Blok didapat nilai
penggantung ø
Angkur perhitungan
9,5 mm.
manual lebih
Kebutuhan kabel Berdasarkan konservatif
ø perhitungan blok sehingga relatif
42 mm untuk angkur jembatan lebih aman
kabel utama dan berukuran 4x2x3 untuk
backstay adalah meter menahan perencanaan.
312 meter dan gaya vertikal Hasil
kabel ø 9,5 mm sebesar 6595,283 perbandingan
untuk kabel kg dan horizontal tersebut adalah
penggantung sebesar sebagai
adalah 669 16488,224 kg. berikut:
meter.
a. Gaya
tarik kabel
4.7. Rekapitulas utama
4.5. Pylon i Hasil dengan
Pylon Perencanaa perhitunga
jembatan n n manual
menggunakan 17373,169
Hasil dari
Baja IWF kg dan
perencanaan
400.400.13.21 program
jembatan gantung
dengan tinggi SAP2000
pada penelitian ini
pylon 10 meter v.14
diperoleh dimensi
direncanakan 17296,60
deck lantai
untuk menahan kg dengan
jembatan, gelagar
perbedaan
0,44%.
b. Gaya tarik
kabel
backstay
dengan
7
perhitu jarak 60 cm direncanakan
ngan dan gelagar berukuran
manual melintang 4x2x3 meter
sebesar menggunaka untuk
17758, n baja CNP10 menahan gaya
358 kg dengan jarak vertikal
dan antar gelagar sebesar
progra melintang 6595,283 kg
m 130 cm. dan gaya
SAP20 3. Kabel utama horizontal
00 jembatan sebesar
v.14 menggunaka 16488,224 kg.
sebesar n kabel baja
17574, 6x19 IWRC
84 kg diameter 42
dengan mm dengan
perbed panjang
aan total
1,03%. kebutuhan
c. Aksial 312 meter
pylon dan kabel
dengan penggantun
perhitu g diameter
ngan 9,5 mm
manual dengan
sebesar panjang
12069, total
355 kg kebutuhan
dan 669 meter.
progra 4. Pylon
m jembatan
SAP20
00 v.14 direncanaka
sebesar n
11875, menggunaka
93 kg n baja IWF
dengan 400.400.13.
perbed 21 untuk
aan menahan
1,60%. gaya
2. Lantai vertikal
Kendaraan sebesar
menggunak 12069,355
an kayu kg dan
ukuran 4/20 pondasi
cm, gelagar dibawah
memanjang pylon
kayu 6/10 berukuran
cm 4x3x1
sebanyak 4 meter.
buah 5. Blok angkur
dengan jembatan

8
REFERENSI

Anonim. 1984. Peraturan Perencanaan Bangunan Baja


Indonesia(PPBBI). Yayasan Lembaga
Penyelidikan Masalah Bangunan. Bandung

Anonim. SNI 03-3527-1994. Mutu dan Ukuran Kayu


Bangunan. Badan Standarisasi Nasional BSN.
Jakarta.

Anonim. RSNI T-03-2005. Perencanaan Struktur Baja


untuk Jembatan. Direktorat jenderal Bina Marga.
Badan Standarisasi Nasional BSN. Jakarta.

Anonim. 2010. Pemberlakukan Pedoman Perencanaan


dan Pelaksanaan Konstruksi Jembatan Gantung
Untuk Pejalan Kaki. Departemen Pekerjaan
Umum. Jakarta.

Batubara, Bataruddin. 2017. Evaluasi Struktur Atas


Jembatan Gantung Pejalan Kaki Di Desa Aek
Libung, Kecamatan Sayur Matinggi, Kabupaten
Tapanuli Selatan. Bidang Studi Struktur
Departemen Teknik Sipil Fakultas Teknik
Universitas Sumatera Utara. Medan

Gunawan, Rudy dan Morisco. 1987. Tabel Profil


Konstruksi Baja. Kanisius. Yogyakarta.

Harazaki, I., O. Atsushi, dan S. Suzuki. 2000. Bridge


Engineering Handbook: Suspension Bridges.
CRC Press. Boca Raton.

Mangi, Respa Rose. 2017. Perancangan Struktur Kabel


pada Jembatan Gantung. Jurusan Teknik Sipil
Fakultas Teknik Universitas Lampung. Lampung

Setiati, N. Retno dkk. 2015. Kekuatan Struktur Jembatan


Gantung Sederhana Untuk Pejalan Kaki. Pusat
Litbang Jalan dan Jembatan. Bandung.

Supriyadi, B dan Muntohar, A.S. 2007. Jembatan.


Cetakan ke-IV Beta Offset Yogyakarta.

Yap, Felix. 1964. Konstruksi Kayu. Bina Cipta. Bandung

You might also like