You are on page 1of 7

Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan (ISSN : 2085-5842)

Volume 9 No. 2 November 2017

Kajian potensi ekstrak daun pepaya (carica papaya l) terhadap immunitas


non spesifik Udang vaname (litopenaeus vannamei)

The study of the potential papaya leaf extract (carica papaya l) agninst non
specific immunity of vannamei shirmp (vannamei dhirmp)
Mona monica1, Wardiyanto2, Oktora susanti2
Mahasiswa Budidaya Perairan Unila
Email : monamonica321@gmail.com

Abstrak

Dalam berbudidaya udang vaname terdapat kendala yang harus dihadapi, salah satunya adalah serangan
penyakit. Upaya pencegahan dan penanggulangan dapat berupa pemberian imunostimulan menggunakan ekstrak
daun pepaya yang diaplikasikan dengan cara perendaman. Tujuan penelitian ini adalah mempelajari pengaruh
ekstrak daun pepaya terhadap imunitas non spesifik udang vaname (Litopenaeus vannamei). Penelitian ini
dilaksanakan pada bulan juli-agustus dengan menggunakan empat perlakuan yang diterapkan yaitu perlakuan A
(0 mg/l ekstrak daun pepaya), B (10 mg/l ekstrak daun pepaya), C (20 mg/l ekstrak daun pepaya), dan D (30 mg/l
ekstrak daun pepaya). Parameter yang diuji yaitu total hemocyte count, aktivitas fagositosis, indeks fagositosis.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa ekstrak daun pepaya sebagai imunostimulan dapat meningkatkan respon
imun udang vaname. Konsentrasi terbaik yaitu 30 mg/l.

Kata kunci : Udang vaname, Ekstrak daun pepaya, Perendaman, Imunostimulan, Respon imun non spesifik.

Abstrack

In the activity of cultivating shrimp there are some obstacles that must be faced such as diseases attack. One of
the efforts that we can do as the prevention and solve the problem in shrimp that us through the giving of
immunostimulant using papaya leaf extract which applicated with dipping method. This research aimed to study
the effect of papaya leaf extract against the non specific immunity of vannamei shrimp (Litopenaeus vannamei).
This research was carried out in July-August which applied with 4 treatments, treatment A (0 mg/l papaya leaf
extract), B ( 10 mg/l papaya leaf extract), C (20 mg/l papaya leaf extract), and D (30 mg/l papaya leaf extract).
The parameters that used in this research were total hemocyte count, phagocytosis activity, and phagocytosis
index. The result showed that papaya leaf extract as immunostimulant can improve the immune response of
vannamei shrimp. The treatment with 30 mg/l is the best consentration.

Keyword : vannamei shirp, papaya leaf extract, etanol 96%, immunostimulant, non specific immune response

127
Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan (ISSN : 2085-5842)
Volume 9 No. 2 November 2017

Pendahuluan imunostimulan. Didalam daun pepaya


Latar belakang terkandung enzim papain yang memiliki
Udang vaname merupakan komoditas aktivitas preteolitik dan antimikroba,
ekspor unggulan dan memiliki sedangkan alkaloid carpain berfungsi
produktifitas tinggi di Indonesia. sebagai antibakteri (Ardina, 2007).
Keberhasilan produksi sangat didukung Tujuan Penelitian
oleh keberhasilan dalam budidaya. Dalam Tujuan dari penelitian ini adalah
berbudidaya udang banyak ditemukan mempelajari pengaruh ekstrak daun pepaya
kendala yang harus dihadapi yaitu adanya terhadap imunitas non spesifik udang
serangan penyakit. Salah satu upaya dalam vaname (Litopenaeus vannamei).
penanggulangan dan pencegahan penyakit Manfaat Penelitian
pada udang yaitu melalui peningkatan Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai
sistem pertahanan tubuh udang melalui informasi tentang aplikasi ekstrak daun
pemberian imunostimulan, vitamin dan pepaya sebagai imunostimulan pada udang
hormon (Johny et al., 2005). Sistem imun vaname.
udang tergantung pada proses pertahanan Metode penelitian
non spesifik sebagai pertahanan terhadap Penelitian ini dilaksanakan pada bulan
infeksi (Lee et al., 2004). Juli–Agustus 2017, bertempatkan di
Imunostimulasi merupakan salah satu cara Laboratorium Perikanan, Universitas
yang sering digunakan untuk Lampung. Pembuatan ekstrak daun pepaya
meningkatkan sistem ketahanan tubuh dilakukan dengan cara, daun pepaya
udang, dengan pemberian komponen dijemur dalam ruangan tanpa terkena sinar
mikroba seperti β-glukan dan matahari secara langsung. Diiblender
lipopolisakarida (LPS) atau sel bakteri sampai halus, dimaserasi dengan
yang telah dimatikan (Smith et al., 2003). perbandingan 50 gram per 500 ml etanol
Tanaman pepaya merupakan tanaman 96%, dimaserasi selama 5 jam, lalu
herbal yang dapat dimanfaatkan sebagai diuapkan menggunakan rotary evaporator.

128
Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan (ISSN : 2085-5842)
Volume 9 No. 2 November 2017

Gambar 1. Hasil pengamatan THC

Penelitian ini mengaplikasikan Daishley, (1973) dalam (Ridlo A dan


imunostimulan berupa ekstrak daun pepaya Pramesti R, 2009), dengan rumus THC
(Carica papaya L) dengan cara (sel/ml) = jumlah sel terhitung x
4.
perendaman pada udang vaname ukuran 10 pengenceran x 10 Parameter aktivitas
gram sebanyak 10 ekor dalam 10 liter air fagositosis dan indeks fagositosis
setiap perlakuan. Perlakuan A (0 mg/l berdasarkan Anderson dan Swicki (1993),
ekstrak daun pepaya), B (10 mg/l ekstrak sampel hemolimph segar (20 µl) disuspensi
daun pepaya), C (20 mg/l ekstrak daun dengan Staphylococcus aureus inaktif dan
pepaya), dan D (30 mg/l ekstrak daun dibentuk dalam preparat ulas. Preparat
pepaya). Pemeliharaan selama 12 hari dicat menggunakan safranin 10%. Rumus
dengan frekuensi pemberian pakan 4 kali fagositosis AF = (a/b) x 100% sedangkan
dalam satu hari pada pukul 07.00; 12.00; indeks fagositosis IF = c/a (dalam 100 sel),
17.00; dan 22.00 WIB, dengan sampling dengan keterangan a = jumlah sel fagosit, b
pada hari ke 0, 4, 8, dan 12. = jumlah keseluruhan sel yang diamati, c =
Metode pengambilan hemolymph dan jumlah bakteri yang difagosit. Parameter
sampling mengacu pada metode kualitas air yaitu suhu, DO, pH, dan
(Permatasari, D, 2017) salinitas diamati lalu dianalisis secara
Pengamatan respon imun dilakukan deskriptif.
dengan menghitung total hemocyte count Hasil dan pembahasan
(THC) mengacu pada Blaxhall dan Total Haemocyte Count

129
Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan (ISSN : 2085-5842)
Volume 9 No. 2 November 2017

Hasil pengamatan THC yang diperoleh sangat bervariasi. Jumlah THC dapat
pada H0 dapat dikatakan seragam, sangat bervariasi berdasarkan respon
kemudian mengalami peningkatan di H4 terhadap infeksi (Damayanti, 2011).
dan H12, namun mengalami penurunan Terjadinya peningkatan THC adalah
pada H8. Pada H4 nilai THC tertinggi pada karena molekul lectin yang merupakan
7
perlakuan C yaitu 14,3 x 10 sel/ml, dan bagian pertahanan humoral udang
pada H12 nilai THC tertinggi yaitu berfungsi untuk melakukan pengenalan
perlakuan D sebesar 14,9 x 107 sel/ml terhadap benda asing yang masuk kedalam
(Gambar 1). tubuh udang (Roddriguez dan Le Moullac,
Berdasarkan perhitungan yang telah 2000).
dilakukan maka diketahui nilai THC dapat Aktivitas Fagositosi

Gambar 3. Hasil Pengamatan IF

130
Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan (ISSN : 2085-5842)
Volume 9 No. 2 November 2017

Gambar 2. Hasil pengamatan AF

Hasil AF pada H0 dapat dikatakan mampu meningkatkan sistem imun pada


seragam, kemudian mengalami udang vaname.
peningkatan di H4 sampai H12 di masing- Indeks Fagositos
masing perlakuan. Dapat dilihat pada Hasil pengamatan indeks fagositosis
gambar 2, pada H4 nilai aktifitas menunjukan peningkatan di H4 dan H12,
fagositosis tertinggi yaitu perlakuan D dan mengalamai penurunan di H8. Nilai
sebesar 85% dan pada H12 nilai tertinggi indeks fagositosis dari awal sampai akhir
yaitu sebesar 91,6%. Yin et al. (2006) pengamatan berkisar dari 1,3% – 1,6% hal
menyatakan bahwa cara kerja ini menunjukkan bahwa sel yang difagosit
imunostimulan dalam meningkatkan sistem hampir sama dengan jumlah sel yang
imun adalah dengan cara meningkatkan memfagositnya. Hal ini menandakan
aktivitas sel-sel fagosit. Hal ini bahwa jumlah hemosit yang lebih masih
menunjukkan bahwa meningkatnya diperlukan dalam proses fagositosis.
aktifitas fagositosis akibat pemberian Berger dan Jarcova (2012), menyatakan
ekstrak daun pepaya dengan cara direndam bahwa kemampuan sel fagosit untuk
menelan partikel bergantung pada karakter

131
Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan (ISSN : 2085-5842)
Volume 9 No. 2 November 2017

partikel yang digunakan. Indeks fagositosis model. Journal of Applied


Biomedicine. 10:35-40.
teramati menunjukkan bahwa nilai indeks
Damayanti. 2011. Pemberian sInbiotik
fagositosis pada perlakuan D memiliki dengan Dosis Berbeda Pada
Pakan Udang Vaname Untuk
nilai yang lebih stabil.
Pencegahan Infeksi IMNV
Pengamatan parameter air yang dilakukan (Infevtious Myonecrosis Virus).
Bogor. Institut Pertanian Bogor.
pada awal, tengah, dan akhir menunjukkan
Johny E., Roza D.K., Mahardika, Zafran,
bahwa parameter kualitas air masih dalam & Priyono. 2005. Penggunaan
Imunostimulan untuk
kisaran normal sesuai dengan SNI-01-
Meningkatkan Kekebalan
7246-2006. Dengan demikian, parameter Nonspesifik Benih Ikan Kerapu
Lumpur, Epinephehelus coiodes
kualitas air selama pemeliharaan dalam
terhadap Infeksi imunostimulan.
kondisi yang baik sehingga jika terdapat Jurnal Penelitian Perikanan
Indonesia. 11 (5):75-78.
pengaruh terhadap respon imun udang
Lee, M. H. & S. Y Shiau. 2004.Vitamin E
vaname pada perlakuan bukan diakibatkan Requirements of Juvenile Grass
Shrimp, P. monodon and Effects
oleh kualitas air pemeliharaan.
on Nonspecific Immune
Penutup Responses, Fish & Shellfish
Immunology. 16:475–485.
Kesimpulan
Permatasari, D. 2017. Penerapan Bacillus
Pemberian ekstrak daun pepaya sebagai sp. D2.2 dalam Sinbiotik untuk
Meningkatkan Respon Imun
imunostimulan dapat meningkatkan total
Seluler Udang Vaname
hemocyte count dan aktifitas fagositosis, (Litopenaeus vannamei). (skripsi).
Universitas Lampung.
sedangkan untuk indeks fagositosis
Ridho, A., & Pramesti, R. 2009. Aplikasi
pemberian ekstrak daun pepaya ekstrak rumput laut sebagai agen
imunostimulan sistem pertahanan
menghasilkan nilai stabil. Dengan
non spesifik pada udang
konsentrasi 30 mg/l. (Litopenaeus vannamei). Ilmu
Kelautan. 14:133-137.
Daftar pustaka
Smith VJ, JH. Brown and Ch. Hauton.
Anderson, D.P. 1992. Immunostimulant, 2003. Immunostimulation in
adjuvant and vaccine carrier in crustaceans: does it really protect
fish: Applications to aquaculture. against infection. Fish and
Annual Review of Fish Diseases. Shellfish Immunology. 15:71–90.
21:281-307. SNI. 2006. Produksi udang vaname (L.
Ardina Y. 2007. Development of antiacne vannamei) di tambak dengan
gel formulation and minimum teknologi intensif. Jakarta: Badan
inhibitory concentration Standarisasi Nasional : SNI-01-
determination from Carica 7246-2006.
Papaya leaves extract (Carica Rodriguez, J., and G. Le Moullac, 2000.
papaya A Linn.). Bogor. IPB. State of The Art of Immunological
Berger, J., & Jarcova, M. 2012. Tools and Health Contol of
Phagocytosis of insect Penaeid (Penaeus monodon).
haemocytes as a new alternative

132
Jurnal Ilmiah Perikanan dan Kelautan (ISSN : 2085-5842)
Volume 9 No. 2 November 2017

(Thesis). Wageningen University. radixand Scutellaria radix) on


Netherland. nonspecific immune system of
Yin, G., Jeney, G., Racs, T., Xu P., Jun X., tilapia, Oreochromis niloticus.
Jeney, Z. 2006. Effect of two Aquaculture. 253:39-47.
Chinese herbs (Astragalus

133

You might also like