You are on page 1of 12

PENGARUH PROFITABILITAS, LEVERAGE, GROWTH, DAN FREE

CASH FLOW TERHADAP DIVIDEND PAYOUT RATIO PERUSAHAAN


DENGAN MEMPERTIMBANGKAN CORPORATE GOVERNANCE
SEBAGAI VARIABEL INTERVENING
Muhammad Akhyar Adnan
Univeristas Muhammadiyah Yogyakarta
e-mail: ibnu8adnan@yahoo.com
Barbara Gunawan
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
e-mail: barbaragunawan@yahoo.co.id
Ratri Candrasari
Univeristas Muhammadiyah Yogyakarta
e-mail: era@umy.ac.id
Abstract
This study is aimed at analyzing the influence of Profitability, Leverage, Growth, and, Free Cash Flow to
the Company's Dividend Payout Ratio, by considering the Corporate Governance as an intervening
variable. Subjects in this study were the companies ranked in the Corporate Governance Perception
Index ranking (CGPI) conducted by the Indonesian Institute for Corporate Governance (IICG) in 2006-
2011 which published their financial statements as of December 31. The samples were 81 companies
selected using purposive sampling method. The analysis tools are simple regression and path
analysis.The research found that only three hypotheses are accepted, while others are rejected. The
research concludes that profitability has no positive influence on dividend payout ratio; leverage
negatively affect the dividend payout ratio; growth negatively affect the dividend payout ratio; free cash
flow positively effect on dividend payout ratio, no positive effect of profitability on the Corporate
Governance, leverage positively influencesthe corporate governance; growth has no positive influence on
corporate governance; free cash flow does not influence the Corporate Governance, Corporate
Governance does not affect the dividend payout ratio, and the Corporate Governance is accepted to be
added in the model as an intervening variable.
Keywords: dividend payout ratio (DPR), profitability (ROA), leverage (DER), growth (GROWTH), free
cash flow (FCF), Corporate Governance (CG)
Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis profitability, leverage, growth, dan free cash flow terhadap
dividen payout ratio perusahaan dengan mempertimbangkan corporate governance sebagai variabel
intervening. Subjek penelitian ini adalah perusahaan yang dirangking oleh Indonesian Institute for
Corporate Governance (IICG) tahun 2006-2011 yang mempublikasikan laporan keuangan di 31
Desember. Sampel penelitian ini adalah 81 perusahaan yang dipilih dengan purposive sampling method.
Alat analisis adalah simple regression dan path analysis. Penelitian ini menemukan hanya tiga hipotesis
yang diterima, hipotesis lainnya ditolak. Penelitian ini menyimpulkan bahwa profitability tidak
berpengaruh terhadap dividend payout ratio, leverage berpengaruh negatif terhadap dividen payout ratio,
growth berpengaruh negatif terhadap dividend payment ratio, free cash flow berpengaruh positif terhadap
dividend payout ratio, tidak ada pengaruh positif probitability terhadap corporate governance, leverage
positif mempengaruhi corporate governance, growth tidak berpengaruh positif terhadap corporate
governance, free cash flow tidak berpengaruh terhadap corporate governance, corporate governance tidak

89
berpengaruh terhadap dividend payout ratio, dan corporate governance diterima untuk ditambahkan
dalam model sebagai variabel intervening.
Kata kunci: dividend payout ratio (DPR), profitability (ROA), leverage (DER), growth (GROWTH),
free cash flow (FCF), Corporate Governance (CG)

PENDAHULUAN Faktor lain yang juga penting dalam


Dalam suatu perusahaan, salah satu tujuan keputusan dividend payout ratio adalah leve-
yang ingin dicapai suatu adalah meningkatkan rage. Rozeff (1982) menyatakan semakin
kesejahteraan dan kekayaan pemegang saham besar leverage perusahan maka dividen yang
melalui peningkatkan nilai perusahaan. Pe- dibayarkan lebih rendah. Hal ini bertujuan
ningkatan nilai perusahaan dapat dicapai jika untuk mengurangi ketergantungan pada pen-
perusahaan mampu beroperasi dan mencapai danaan yang berasal dari eksternal perusahaan
keuntungan yang ditargetkan (Sulistiyowati sehingga semakin besar proporsi hutang yang
2010). Melalui keuntungan yang diperoleh, digunakan untuk struktur modal suatu perusa-
perusahaan mampu membagikan dividen haan, maka akan semakin besar pula jumlah
kepada pemegang saham, meningkatkan per- kewajibannya yang akan memengaruhi besar
tumbuhan perusahaan, dan mempertahankan kecilnya dividen yang akan dibagikan. Faktor
kelangsungan hidup perusahaan. lain yang juga berpengaruh terhadap dividend
Keputusan pembayaran dividen (divi- payout ratio adalah growth atau pertumbuhan
dend payout ratio) merupakan suatu masalah perusahaan. Semakin cepat tingkat pertum-
yang sering dihadapi perusahaan. Manajemen buhan suatu perusahaan, makin besar juga
sering mengalami kesulitan untuk memutus- kebutuhan dana untuk waktu mendatang untuk
kan apakah akan membagi dividennya atau membiayai pertumbuhanya (Riyanto 2001).
akan menahan laba untuk diinvestasikan kem- Perusahaan tersebut biasanya akan lebih
bali pada proyek-proyek yang menguntungkan senang untuk menahan pendapatannya dari-
guna untuk meningkatkan pertumbuhan per- pada dibayarkan sebagai dividen dengan
usahaan. Pertimbangan yang diperlukan dalam mengingat batasan-batasan biayanya. Apabila
membuat keputusan dividen adalah kelang- perusahaan telah mencapai tingkat pertum-
sungan hidup dan pertumbuhan perusahaan buhan sedemikian rupa sehingga perusahaan
(Hatta 2002). Berkaitan dengan dividend telah mencapai tingkat pertumbuhan yang
payout ratio tersebut, terlihat adanya konflik mapan, dimana kebutuhan dananya dapat
kepentingan antara pemegang saham dan ma- dipenuhi dengan dana yang berasal dari pasar
najemen perusahaan itu sendiri. modal atau sumber dana ekstern lainya, maka
Faktor yang berpengaruh sangat pen- keadaanya adalah berbeda. Dalam hal yang
ting dalam keputusan dividend payout ratio demikian perusahaan dapat menetapkan divi-
suatu perusahaan adalah profitabilitas. Profit- dend payout ratio yang tinggi.
abilitas merupakan kemampuan perusahaan Menurut Rosdini (2009) aliran kas
untuk menghasilkan laba. Semakin tinggi bebas (free cash flow) merupakan kas perusa-
profitabilitas, maka dividen yang dibayarkan haan yang dapat didistribusikan kepada kredi-
semakin tinggi. Penelitian yang dilakukan oleh tor atau pemegang saham yang tidak digunakan
Suharli (2007), Sugiarto (2008), dan untuk modal kerja (working capital) atau
Marpaung dan Hadianto (2009) menunjukkan investasi pada aset tetap. Aliran kas bebas
bahwa profitabilitas berpengaruh positif dan menunjukkan gambaran bagi investor bahwa
signifikan terhadap dividend payout ratio. dividen yang dibagikan oleh perusahaan tidak
Namun, penelitian yang dilakukan oleh sekedar strategi menyiasati pasar dengan mak-
Prihantoro (2003) mengemukakan bahwa pro- sud meningkatkan nilai perusahaan. Ada kesan
fitabilitas tidak mempunyai pengaruh yang kuat bahwa hubungan berbagai variabel di atas
signifikan terhadap dividend payout ratio. belum bersifat konklusif, selain belum konsis-
ten, bila dibandingkan beberapa hasil penelitian

90
terdahulu. Oleh karena itu adalah menarik Hadianto (2009) terbukti bahwa profitabilitas
untuk mengkaji lagi: Apakah profitabilitas, berpengaruh positif dan signifikan terhadap
leverage, growth, dan free cash flow berpenga- dividend payout ratio namun, penelitian yang
ruh terhadap dividend payout ratio dengan dilakukan oleh Sulistiyowati (2010) menge-
corporate governance sebagai variabel inter- mukakan bahwa profitabilitas tidak mem-
vening baik variabel independen yang di- punyai pengaruh yang signifikan terhadap
masukkan memiliki pengaruh secara bersama- dividend payout ratio. Berdasarkan teori dan
sama terhadap variabel dependen atau variabel hasil penelitian terdahulu maka hipotesis yang
independen yang dimasukkan memiliki penga- diajukan adalah:
ruh terhadap variabel dependen secara individu. H1: Profitabilitas berpengaruh positif terhadap
Tujuan penelitian ini adalah untuk menguji dividend payout ratio.
apakah profitabilitas, leverage, growth, dan
free cash flow berpengaruh terhadap dividend Leverage dan dividend payout ratio
payout ratio dengan corporate governance Peningkatan hutang akan memengaruhi besar
sebagai variabel intervening baik variabel kecilnya laba bersih yang tersedia bagi para
independen yang dimasukkan memiliki penga- pemegang saham termasuk dividen yang akan
ruh secara bersama-sama terhadap variabel diterima. Prihantoro (2003) mengungkapkan
dependen atau variabel independen yang di- Debt to Equity Ratio (DER) mencerminkan
masukkan memiliki pengaruh terhadap variabel kemampuan perusahaan memenuhi seluruh
dependen secara individu. kewajibannya, yang ditunjukkan oleh berapa
bagian modal sendiri yang digunakan untuk
TINJAUAN PUSTAKA DAN PERUMUSAN membayar hutang. Menurut Suharli dan
HIPOTESIS Sofyan (2004) semakin besar leverage perusa-
Profitabilitas dan dividend payout ratio han maka cenderung untuk membayar divi-
Menurut Suharli (2007) pihak manajemen dennya lebih rendah dengan tujuan untuk
akan membayarkan dividen untuk memberi- mengurangi ketergantungan pada pendanaan
kan sinyal mengenai keberhasilan perusahaan secara eksternal sehingga semakin besar pro-
dalam membukukan profit. Semakin besar porsi hutang yang digunakan untuk struktur
keuntungan yang diperoleh maka akan se- modal suatu perusahaan, maka akan semakin
makin besar pula kemampuan perusahaan besar pula jumlah kewajibannya yang akan
untuk membayar dividen. Dengan demikian memengaruhi besar kecilnya dividen yang
profitabilitas mutlak diperlukan untuk perusa- akan dibagikan. Hal ini sesuai dengan pene-
haan apabila akan membayar dividen. Hal ini litian Prihantoro (2003) yang menemukan
sesuai dengan teori signaling dan teori resi- leverage berpengaruh signifikan terhadap
dual devidend policy. Teori signaling menya- dividend payout ratio.
takan bahwa pembayaran dividen merupakan Penelitian yang dilakukan Sulistiyowati
sinyal bagi investor luar mengenai prospek (2010) menemukan bahwa leverage tidak
perusahaan dimasa datang, sehingga perusa- memberikan pengaruh yang signifikan terhadap
haan yang membagikan dividen akan menun- kebijakan mengenai jumlah pembagian
jukkan bahwa perusahaan tersebut memiliki dividen. Berdasarkan teori dan hasil penelitian
ekpektasi yang baik dimasa yang akan datang. terdahulu maka hipotesis yang diajukan adalah:
Teori residual dividend policy menyatakan H2: Leverage berpengaruh negatif terhadap
bahwa perusahaan membayarkan dividen dividend payout ratio.
hanya jika terdapat kelebihan dana atas laba
perusahaan yang digunakan untuk membiayai Growth dan dividend payout ratio
proyek yang telah direncanakan. Tingkat pertumbuhan perusahaan merupakan
Penelitian yang dilakukan oleh Suharli salah satu faktor yang memengaruhi dividend
(2007), Sugiarto (2008), dan Marpaung and payout ratio (Tampubolon 2005). Semakin

91
cepat tingkat pertumbuhan suatu perusahaan, menemukan bahwa free cash flow berpenga-
maka semakin besar kebutuhan dana yang di- ruh positif terhadap dividend payout ratio.
perlukan untuk membiayai pertumbuhan ter- Berdasarkan teori dan hasil penelitian ter-
sebut. Semakin besar kebutuhan dana untuk dahulu maka hipotesis yang diajukan adalah:
waktu mendatang maka perusahaan lebih H4: Free cash flow berpengaruh positif ter-
senang untuk menahan labanya daripada hadap dividend payout ratio.
membayarkannya sebagai dividen kepada
pemegang saham. Teori contract menyatakan Profitabilitas danCorporate Governance
bahwa hubungan antara kebijakan investasi Corporate governance mengarahkan penge-
dan dividen dapat diidentifikasi melalui arus lolaan perusahaan pada upaya pencapaian
kas perusahaan, yaitu semakin besar jumlah profit dan sustainability secara seimbang
investasi dalam satu periode tertentu, akan (Daniri 2006). Pencapaian keuntungan ter-
semakin kecil dividen yang diberikan. Perusa- sebut merupakan wujud pemenuhan pemegang
haan yang sedang mengalami masa pertum- saham (shareholder) dan tidak dapat dilepas-
buhan akan banyak membutuhkan banyak kan dari upaya pencapaian sustainability yang
dana untuk membiayai proyek investasi merupakan wujud pemenuhan kepentingan
dibandingkan membagikan dividen kepada para stakeholders.
pemegang saham. Perusahaan yang memperoleh pen-
Penelitian yang dilakukan oleh Suharli dapatan yang lambat atau profitabilitas yang
and Sofyan (2004) dan Marpaung and Hadianto sedikit maka cenderung akan mengumumkan
(2009) menemukan bahwa growth berpenga- lebih banyak tentang pelaksanaan CG guna
ruh signifikan terhadap dividend payout ratio melepaskan tekanan dari pasar (Kusumawati
namun, penelitian yang dilakukan Sulistiyowati 2007). Penelitian yang dilakukan oleh dan
(2010) tidak menemukan adanya pengaruh Darmawati (2006) dan Kusumawati (2007)
antara pertumbuhan dengan dividend payout menemukan bahwa profitabilitas berpengaruh
ratio. Berdasarkan teori dan hasil penelitian negatif signifikan terhadap dividend payout
terdahulu maka hipotesis yang diajukan ratio. Berdasarkan teori dan hasil penelitian
adalah: terdahulu maka hipotesis yang diajukan
H3: Growth berpengaruh negatif terhadap adalah:
dividend payout ratio. H5: Profitabilitas berpengaruhnegatif terhadap
Corporate governance.
Free cash flow dan dividend payout ratio
Rosdini (2009) mendefinisikan free cash flow Leverage dan Corporate governance
sebagai aliran kas diskresioner yang tersedia Menurut Faisal (2006) leverage dapat mem-
bagi perusahaan. Free cash flow dapat di- presentasikan sebuah pengendalian eksternal
gunakan untuk penggunaan diskresioner se- dari corporate governance. Pemegang utang
perti akuisisi dan pembelanjaan modal dengan (debtholders) berkepentingan untuk melin-
orientasi pertumbuhan (growth-oriented), dungi investasinya dalam perusahaan dan akan
pembayaran hutang, dan pembayaran kepada secara aktif memonitor seberapa besar tingkat
pemegang saham baik dalam bentuk dividen. leverage perusahaan tersebut.
Semakin besar freecash flow yang tersedia Black, Jang, dan Kim (2006) menyata-
dalam suatu perusahaan, maka semakin sehat kan bahwa perusahaan yang memiliki tingkat
perusahaan tersebut karena memiliki kas yang utang yang tinggi dalam struktur modalnya
tersedia untuk pertumbuhan, pembayaran akan cenderung menjadi subjek untuk dikenai
hutang, dan dividen. Jadi, semakin tinggi free pengawasan oleh kreditor yang lebih ketat
cash flow perusahaan semakin tinggi pula yang dinyatakan dalam kontrak utang yang
dividen yang dibayarkan perusahaan, karena dibuat, kreditor sangat berkepentingan dengan
perusahaan memiliki cukup kas yang tersedia. praktik governance dari debiturnya dan me-
Penelitian yang dilakukan oleh Rosdini (2009)

92
miliki kekuasaan yang lebih besar dibanding- semakin besar. Jadi, semakin tinggi free cash
kan pemegang saham untuk memaksa perusa- flow perusahaan maka akan semakin tinggi
haan meningkatkan kualitas corporate gover- pula CG yang diterapkan suatu perusahaan.
nance perusahaan. Aliran kas yang baik membuktikan bahwa
Darmawati (2006) dan Sulistiyowati dalam suatu perusahaan tersedia kas yang
(2010) yang menyatakan bahwa leverage ber- cukup sehingga diperlukan tata kelola perusa-
pengaruh signifikan terhadap kualitas pene- haan yang lebih baik juga agar dana yang ada
rapan corporate governance. Berdasarkan bisa digunakan sesuai dengan porsinya. Ber-
teori dan hasil penelitian terdahulu maka dasarkan teori dan hasil penelitian terdahulu
hipotesis yang diajukan adalah: maka hipotesis yang diajukan adalah:
H6: Leverage berpengaruh positif terhadap H8: Free cash flow berpengaruh positif
Corporate governance. terhadap Corporate governance.
Growth dan Corporate Governance Corporate Governance dan Dividend Payout
Menurut Daniri (2006) manfaat yang diberi- ratio
kan dari penerapan CG untuk mengurangi Menurut Sulistiyowati (2010) tatakelola per-
biaya modal sebagai dampak dari pengelolaan usahaan yang baik yang merupakan bentuk
perusahan yang baik yang menyebabkan ting- dari perlindungan investor terhadap rasio
kat bunga atas dana oleh perusahaan semakin pembayaran dividen. Teori keagenan men-
kecil seiring dengan turunnya tingkat resiko jelaskan bahwa dengan adanya corporate
perusahaan dapat dijadikan pilar utama pen- governance berfungsi sebagai alat untuk
dukung tumbuh kembangnya perusahaan memberikan keyakinan kepada investor bahwa
dalam waktu jangka panjang. Pada umumnya pemegang saham akan menerima return atas
perusahaan yang memiliki pertumbuhan tinggi dana yang telah diinvestasikan.
membutuhkan dana tambahan untuk melaku- Perusahaan yang melaksanakan corpo-
kan ekspansi sehingga mendorong perusahaan rate governance dapat mendatangkan per-
untuk melakukan perbaikan dalam penerapan tambahan yang signifikan untuk devidend to
CG dalam rangka menurunkan biaya modal cash flow ratio (Kowalewski, Stetsyuk, dan
(Black, Jang, dan Kim 2006) menyatakan Talavera 2007). Hal ini juga sejalan dengan
bahwa growth berpengaruh terhadap CG. Ber- Jiraporn, Kim, dan Kim (2011) dan
dasarkan teori dan hasil penelitian terdahulu Sulistiyowati (2010) yang menyatakan bahwa
maka hipotesis yang diajukan adalah: perusahaan dengan kualitas yang baik akan
H7: Growth berpengaruh positif terhadap membayarkan dividen yang lebih besar. Ber-
Corporate governance. dasarkan teori dan hasil penelitian terdahulu
maka hipotesis yang diajukan adalah:
Free cash flow dan Corporate governance H9: Corporate Governance berpengaruh
Dividend payout ratio merupakan penggunaan negatif terhadap dividend payout ratio.
laba bersih setelah pajak yang akan dibagikan H10: Profitabilitas, leverage,growth, dan free
kepada para pemegang saham dan berapa cash flow berpengaruhterhadap dividend
besar bagian laba bersih yang akan digunakan payout ratio dengan Corporate Gover-
untuk membiaya investasi perusahaan. Apa- nance sebagai variabel intervening.
bila perusahaan memilih untuk membagikan
laba yang diperolehnya dalam bentuk dividen, METODA PENELITIAN
maka akan mengurangi retained earnings dan Model Penelitian
selanjutnya mengurangi total sumber dana Berdasarkan uraian telaah literatur di atas,
internal. Sebaliknya, jika perusahaan memilih dapat dibangun model penelitian dalam gam-
untuk menahan laba yang diperolehnya, maka bar berikut ini:
kemampuan pembentukan dana internal akan

93
H1

Profitabilitas H5 H2

Leverage
H6
Good Corporate H9 Dividend
Growth Governance payout ratio
H7
H3
Free Cash Flow H8

H4
Gambar 1: Metode Penelitian
Tabel 1: Definisi Operasional Variabel
Variabel Dependen Definisi Pengukuran
Dividend payout ratio Penggunaan laba yang menjadi hak para pemegang saham yaitu
(DPR) pembagian laba dalam jumlah dividen yang dibayarkan =
tergantung dari kebijakan setiap perusahaan (Sulistiyowati,
2010).
Variabel Independen Definisi Pengukuran
Profitabilitas (ROA) Kemampuan manajemen untuk memperoleh laba.
=

Leverage(DER) Kemampuan perusahaan untuk menggunakan aktiva atau


dana yang mempunyai beban tetap untuk memperbesar =
tingkat penghasilan bagi pemilik perusahaan.
Growth Perusahaan yang berkembang adalah perusahaan yang
mengalami peningkatan pertumbuhan dalam perkembangan − −
=
usahanya dari tahun ke tahun. −
Free cash flow(FCF) Free Cash Flow bagi perusahaan merupakan gambaran dari FCF= Arus kas dari
arus kas yang tersedia untuk perusahaan dalam suatu periode kegiatan operasional –
akuntansi, setelah dikurangi dengan biaya operasional dan Pengeluaran modal.
pengeluaran lainnya (Hatta, 2002).
Variabel Intervening Definisi Pengukuran
Corporate Hubungan partisipan dalam menentukan arah dan kinerja Golongan-Golongan:
Governance (CG) (Monks dan Minow, 1961 dalam Darmawati, 2005) A=85,00-100,00/Sangat
Terpercaya,B=70,00-
84,99/Terpercaya,C=55,00-
69,99/Cukup Terpercaya
Subyek Penelitian dan Jenis Data perusahaan yang dipublikasikan di Bursa Efek
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini Indonesia dan situs resmi perusahaan sampel.
adalah perusahaan yang masuk dalam peme-
ringkatan Corporate Governance Perception Teknik Pengambilan Sampel
Index (CGPI) yang dilakukan oleh The Indo- Penentuan sampel dalam penelitian ini dilaku-
nesian Institute for Corporate Governance kan dengan menggunakan metode purposive
(IICG) tahun 2006-2011 serta menerbitkan sampling, dengan kriteria sebagai berikut:
laporan keuangan per 31 Desember. 1. Perusahaan yang masuk dalam pemering-
Jenis data yang digunakan adalah data sekunder katan penerapan corporate governance
yang bersumber dari laporan keuangan

94
yang dilakukan oleh IICG pada tahun 2006- nilai minimum, nilai maksimum, nilai rata-
2011 berupa skor pemeringkatan CGPI. rata (mean), dan standar deviasi (standard
2. Perusahaan yang membagikan keuntung- deviation).
an berupa dividen kepada para pemegang b. Regresi berganda
saham pada tahun pemeringkatan CGPI. Dalam regresi berganda digunakan untuk
3. Perusahaan yang terdaftar di BEI dan mengetahui apakah hipotesis penelitian
mempublikasikan laporan keuangan au - terbukti signifikan atau tidak signifikan,
ditan per 31 Desember serta dinyatakan dengan persamaan sebagai berikut:
dalam satuan mata uang rupiah. DPRit= o+ 1ROAit+ 2DERit+ 3GROWTHi
t+ + 4FCFit+e ............................. (1)
Teknik Pengumpulan Data
CGit= o+ 1ROAit+ 2DERit+ 3GROWTHit
Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini + 6FCFit+e .................................. (2)
dilakukan dengan teknik dokumentasi, yaitu
teknik yang mendokumentasikan data yang telah c. Path Analysis (Diagram Jalur)
dipublikasikan. Data dokumentasi diperoleh dari Path analysis digunakan untuk menggam-
database pojok BEI Universitas Muhammadiyah barkan pola hubungan yang mengung-
Yogyakarta dan situs resmi perusahaan sampel. kapkan pengaruh seperangkat variabel ter-
hadap variabel lainnya, baik secara lang-
Definisi Operasional Variabel sung maupun tidak langsung melalui varia-
bel lain sebagai variabel intervening. Suatu
(lihat tabel 1) variabel dikatakan sebagai variabel inter-
vening jika hubungan tidak langsung lebih
Uji Kualitas Data besar dari hubungan langsung.
Sebelum dilakukan uji hipotesis, terlebih 2. Pengujian hipotesis
dahulu dilakukan uji kualitas data yaitu uji a. Uji Koefisien Determinasi (R2)
asumsi klasik. Uji asumsi klasik terdiri dari: Koefisien determinasi digunakan untuk
1. Uji Multikolinearitas, bertujuan untuk mengetahui prosentase sumbangan pe-
menguji apakah ditemukan adanya korelasi ngaruh serentak variabel-variabel bebas
antar variabel independen. terhadap variabel terikat.
2. Uji Autokorelasi, bertujuan untuk menguji b. Uji Nilai t
apakah dalam suatu model regresi terdapat Uji t digunakan untuk menguji secara
korelasi antara kesalahan pada periode t parsial masing-masing variabel.
dengan periode t-1. c. Uji Nilai F
3. Uji Heteroskedastisitas, yaitu suatu pengujian Uji F digunakan untuk menunjukkan apa-
untuk melihat apakah data mempunyai varian kah semua variabel bebas dalam model
yang sama (homogen) atau data mempunyai penelitian mempunyai pengaruh secara
varian yang tidak sama (heterogen). bersama-sama terhadap variabel terikat.
4. Uji Normalitas, untuk menguji apakah data d. Path Analysis (diagram jalur)
berdistribusi normal atau tidak. Model Path analysis digunakan untuk meng-
regresi yang baik adalah model regresi gambarkan pola hubungan yang meng-
yang berdistribusi normal. ungkapkan pengaruh seperangkat varia-
bel terhadap variabel lainnya, baik secara
Uji Hipotesis dan Analisis Data langsung maupun tidak langsung melalui
1. Teknik analisis data yang digunakan dalam variabel lain sebagai variabel intervening.
penelitian ini adalah: Dalam diagram jalur untuk menerima
a. Uji Statistik Deskriptif atau menolak hipotesis digunakan nilai
Analisis ini disajikan dengan menggunakan koefisien pengaruh langsung dan tidak
tabel statistic descriptive yang memaparkan langsung. Hipotesis diterima atau varia-
bel dikatakan sebagai variabel inter-

95
vening jika nilai koefisien hubungan Sulistyowati (2010) yang menyatakan bahwa
tidak langsung lebih besar dari nilai profitabilitas tidak mempunyai pengaruh yang
koefisien hubungan langsung. signifikan terhadap dividend payout ratio.
Hipotesis ini sesuai dengan packing order
HASIL DAN PEMBAHASAN theory (Rosdini 2009) yang menyatakan bahwa
Deskripsi Obyek Penelitian perusahaan yang profitable memiliki dorongan
untuk membayar dividen relatif rendah untuk
Obyek penelitian yang digunakan dalam pemegang saham dikarenakan perusahaan yang
penelitian ini adalah perusahaan yang masuk sedang tumbuh akan banyak menggunakan
dalam pemeringkatan Corporate Governance labanya untuk proyek-proyek investasi bukan
Perception Index (CGPI) yang dilakukan oleh untuk dibagikan kepada pemegang saham.
The Indonesian Institute for Corporate
Governance (IICG) tahun 2006-2011 serta Leverage dan Dividend Payout Ratio
menerbitkan laporan keuangan perusahaan Hipotesis dua yang menyatakan leverage ber-
yang dipublikasikan di Bursa Efek Indonesia pengaruh negatif terhadap dividend payout
(BEI) dan situs resmi perusahaan sampel. ratio ditolak, nilai sig 0,027 < 0,05, koefisien
Dalam penelitian ini perusahaan yang telah regresi tidak searah dengan yang dihipotesis-
memenuhi kriteria yang ditetapkan dan dapat kan, leverage tidak berpengaruh negatif ter-
digunakan sebagai sampel dalam penelitian ini hadap dividend payout ratio. Artinya, semakin
berjumlah 81 perusahaan. tinggi leverage suatu perusahaan maka akan
semakin tinggi pula dividen yang dibayarkan.
Pembahasan Keputusan dividen perusahan seringkali dicam-
Profitabilitas dan Devidend Payout Ratio puradukkan dengan keputusan pembiayaan dan
Hipotesis satu yang menyatakan profitabilitas investasi (Mahadwarta, 2002). Beberapa per-
berpengaruh positif terhadap dividend payout usahan membiayai pengeluaran modal sebagian
ratio ditolak, nilai sig 0,546 > 0,05, koefisien besar dari pinjaman, sehingga memberikan kas
regresi tidak searah dengan yang dihipo- dividen, dalam kasus ini dividen yang tinggi
tesiskan, maka hipotesis satu ditolak. Artinya adalah akibat keputusan peminjaman (borrow-
profitabilitas yang dimiliki perusahaan tidak ing decision). Hasil ini sesuai dengan penelitian
menjamin bahwa perusahaan tersebut juga akan yang dilakukan Mahadwarta (2002) yang mem-
membagikan dividen yang lebih banyak pula buktikan bahwa semakin tinggi leverage suatu
terhadap pemegang saham. Hai ini sesuai perusahaan, maka akan semakin tinggi pula
dengan penelitian yang dilakukan oleh dividen yang dibayarkan.
DPR.ROA

Profitabilitas CGPI.ROA
DPR.DER
CGPI.DER
Leverage
Good Corporate Dividend
Governance payout ratio
Growth CGPI.GROWT
H
DPR. GROWTH
Free Cash Flow CGPI.FCF

DPR.FCF
Gambar 2: Diagram Jalur

96
Growth dan Dividend Payout Ratio yang dilakukan oleh Rosdini (2009) menemu-
Hipotesis tiga yang menyatakan Growth ber- kan bahwa free cash flow berpengaruh positif
pengaruh negatif terhadap dividend payout terhadap dividend payout ratio.
ratio ditolak, nilai sig 0,022 < 0,05, koefi-
sien regresi tidak searah dengan yang dihipo- Profitabilitas dan Corporate Governance
tesiskan, growth tidak berpengaruh negatif Hipotesis lima yang menyatakan profitabilitas
terhadap dividend payout ratio. Artinya, berpengaruh negative terhadap Corporate
semakin cepat tingkat pertumbuhan suatu per- Governance ditolak, nilai sig 0,931 > 0,05,
usahaan, maka semakin tinggi pula dividen koefisien regresi tidak searah dengan yang di-
yang dibayarkan. Perusahaan yang sedang hipotesiskan. Artinya, jika suatu perusahaan
tumbuh akan banyak mengeluarkan banyak memiliki profitabilitas yang sedikit, maka per-
dana. Dana yang dikeluarkan termasuk juga usahaan juga tidak akan membagikan dividen
dana untuk pembagian dividen kepada peme- kepada para pemegang saham. Profitabilitas
gang saham. Semakin perusahaan tersebut yang sedikit mengindikasikan bahwa perusa-
tumbuh maka perusahaan membutuhkan suatu haan tersebut sedang tidak baik atau profitable.
signal bahwa perusahaan tersebut memiliki Perusahaan yang memiliki profitabilitas yang
prospek yang bagus dimasa datang. Hal ini sedikit untuk melakukan kegiatan operasional
sesuai dengan teori signaling yang menyata- perusahaan saja sulit, apalagi untuk membagi-
kan bahwa pembayaran dividen merupakan kan dividen kepada para pemegang saham. Ha-
sinyal bagi investor luar mengenai prospek sil ini sesuai dengan penelitian yang dilakukan
perusahaan dimasa datang, sehingga perusa- oleh Sulistyowati (2010) yang menyatakan bahwa
haan yang semakin tumbuh akan banyak profitabilitas suatu perusahaan berhubungan
melakukan pembayaran dividen guna untuk positif terhadap Corporate governance.
memberikan signal bagi pemegang saham
mengenai prospek perusahaan dimasa datang. Leverage dan Corporate Governance
Hasil ini sesuai dengan penelitian yang di- Hipotesis enam yang menyatakan leverage ber-
lakukan oleh Hatta (2002), Sulistyowati pengaruh positif terhadap Corporate Gover-
(2010), dan Latiefasari (2011) yang menemu- nance diterima, nilai sig 0,020 < 0,05,
kan bahwa growth tidak bepengaruh negatif koefisien regresi searah dengan yang dihipo-
terhadap dividend payout ratio. tesiskan, leverage berpengaruh positif terhadap
Corporate governance. Artinya, perusahaan
Free Cash Flow dan Dividend Payout Ratio yang memiliki tingkat hutang yang tinggi
Hipotesis empat yang menyatakan free cash dalam struktur modalnya akan cenderung
flow berpengaruh positif terhadap dividend menjadi subjek untuk dikenai pengawasan oleh
payout ratio diterima, nilai sig 0,011 < 0,05, kreditor yang lebih ketat yang dinyatakan da-
koefisien regresi searah dengan yang dihipo- lam kontrak hutang yang dibuat, kreditor
tesiskan, free cash flow berpengaruh positif sangat berkepentingan dalam praktik gover-
terhadap dividend payout ratio. Artinya, nance dari debiturnya dan memiliki kekuasaan
semakin tinggi free cash flow yang tersedia yang lebih besar dibandingkan pemegang
bagi perusahaan maka akan semakin tinggi saham untuk memaksa perusahaan meningkat-
pula dividen yang dibayarkan. Semakin besar kan kualitas Corporate Governance perusa-
freecash flow yang tersedia dalam suatu per- haan. Oleh karena itu, perusahaan yang memi-
usahaan, maka semakin sehat perusahaan ter- liki leverage yang tinggi akan lebih banyak
sebut karena memiliki kas yang tersedia untuk mengumumkan Corporate Governance per-
pertumbuhan, pembayaran hutang, dan divi- usahaanya guna untuk memiliki reputasi yang
den. Jadi, semakin tinggi free cash flow per- baik di mata kreditur. Hasil ini sesuai dengan
usahaan semakin tinggi pula dividen yang penelitian yang dilakukan oleh Darmawati
dibayarkan perusahaan, karena perusahaan (2006) dan Sulistyowati (2010) yang menyata-
memiliki cukup kas yang tersedia. Penelitian

97
kan bahwa leverage berpengaruh positif ter- Corporate Governance dan Dividend Payout
hadap Corporate governance. Ratio
Hipotesis sembilan yang menyatakan Corpo-
Growth dan Corporate Governance rate Governance berpengaruh negatif terhadap
Hipotesis tujuh yang menyatakan Growth ber- Devidend Payout Ratio ditolak, nilai sig 0,419
pengaruh positif terhadap Corporate Gover- > 0,05, koefisien regresi tidak searah dengan
nance ditolak, nilai sig 0,344 > 0,05, koefisien yang dihipotesiskan, corporate governance
regresi tidak searah dengan yang dihipotesiskan, tidak berpengaruh negatif terhadap dividend
growth tidak berpengaruh positif terhadap payout ratio. Artinya, suatu perusahaan yang
Corporate governance. Artinya, perusahaan meiliki tata kelola yang baik akan berusaha
yang sedang mengalami pertumbuhan atau per- memberikan signal positif kepada kreditur
tumbuhan suatu perusahaan tersebut tinggi, dengan membagikan dividennya kepada
maka akan banyak membutuhkan banyak dana pemegang saham. Hipotesis kesepuluh yang
untuk membiayai kegiatan perusahaan tersebut, menyatakan profitabilitas, leverage, growth,
sehingga perusahaan yang memiliki pertum- dan free cash flow berpengaruh terhadap divi-
buhan yang tinggi akan mengabaikan corporate dend payout ratio dengan Corporate Gover-
governance karena dana yang dibutuhkan sangat nance sebagai variabel intervening diterima,
banyak untuk proyek-proyek investasi perusa- profitabilitas, leverage, growth, dan free cash
haan. Hasil ini sesuai dengan penelitian yang flow berpengaruh terhadap dividend payout
dilakukan oleh Kusumawati (2007) yang me- ratio dengan Corporate Governance sebagai
nyatakan bahwa growth tidak beperngaruh posi- variabel intervening. Hal ini dilihat dari koe-
tif terhadap corporate governance. fisien langsung dan tidak langsung, koefisien
tidak langsung semua variabel independen
Free Cash Flow dan Corporate Governance lebih besar dari koefisien pengaruh langsung,
Hipotesis delapan yang menyatakan Free Cash maka hipotesis diterima. Artinya variabel
Flow berpengaruh positif terhadap Corporate Corporate Governance merupakan variabel
Governance ditolak, nilai sig 0,492 > 0,05, intervening yang ditambahkan dalam model
koefisien regresi tidak searah dengan yang penelitian.
dihipotesiskan, free cash flow tidak ber-
pengaruh positif terhadap Corporate gover- SIMPULAN
nance. Artinya, semakin tinggi free cash flow Berdasarkan pengujian analisi regresi maka di-
suatu perusahaan maka akan semakin rendah dapatkan hasil bahwa profitabilitas (ROA) tidak
CG yang diterapkan. Perusahaan dengan aliran berpengaruh positif terhadap kebijakan dividen
kas bebas yang berlebihan akan cenderung (DPR), leverage (DER) tidak berpengaruh
mendorong terjadinya konflik keagenan berupa negatif terhadap dividend payout ratio (DPR),
pemanfaatan dana proyek yang bertujuan untuk growth (GROWTH) tidak berpengaruh negatif
meningkatkan keuntungan manajer, sehingga terhadap dividend payout ratio (DPR), free cash
dividen yang dibayarakan kepada pemegang flow (FCF) berpengaruh positif terhadap divi-
saham sedikit (Murhadi 2008). Hasil ini sesuai dend payout ratio (DPR), profitabilitas (ROA)
dengan penelitian yang dilakukan oleh Murhadi tidak berpengaruh positif terhadap Corporate
(2008) yang menyatakan bahwa free cash flow governance (CG), leverage (DER) berpengaruh
suatu perusahaan yang semakin tinggi positif terhadap Corporate governance (CG),
berpengaruh terhadap dividend payout ratio growth (GROWTH) tidak berpengaruh positif
yang diterapkan suatu perusahaan. Semakin terhadap Corporate governance (CG), free cash
tinggi free cash flow suatu perusahaan, maka flow (FCF) tidak berpengaruh positif terhadap
akan semakin tinggi pula dividen yang Corporate governance (CG), Corporate gover-
dibayarkan, karena pembiayaan dalam suatu nance (CG) tidak berpengaruh negatif terhadap
perusahaan berasal dari pinjaman atau hutang. dividend payout ratio (DPR).

98
Hasil pengujian path analysis menun- antara variabel makro ekonomi dan non eko-
jukkan bahwa nilai koefisien berpengaruh tidak nomi terhadap DPR.
langsung lebih besar dari nilai koefisien penga- Variabel makro ekonomi yang mungkin
ruh langsung, maka profitabilitas (ROA), leve- berpengaruh terhadap DPR antara lain tingkat
rage (DER), growth (GROWTH), dan free cash bunga, kurs rupiah terhadap valuta asing, nera-
flow (FCF) berpengaruh terhadap dividend ca pembayaran, ekspor-impor dan kondisi eko-
payout ratio (DPR) dengan variabel Corporate nomi lainnya serta variabel non ekonomi
governance (CG) sebagai variabel intervening, seperti kondisi politik negara. Mungkin akan
sehinga dalam penelitian ini Corporate Gover- memberikan hasil yang lebih baik jika faktor
nance (CG) yang dimasukkan dalam model fundamental lainnya seperti aktivitas perusa-
merupakan variabel intervening atau variabel haan dimasukkan dalam model. Demikian pula
penganggu antara profitabilitas (ROA), leverage variabel makro ekonomi (tingkat bunga, kurs
(DER), growth (GROWTH), dan free cash flow rupiah terhadap valuta asing, neraca pemba-
(FCF) dengan dividend payout ratio (DPR). yaran, ekspor-impor dan kondisi ekonomi lain-
nya) serta variabel non ekonomi (seperti kon-
Keterbatasan disi politik) mungkin signifikan berpengaruh
Penelitian hanya menggunakan faktor funda- terhadap DPR, mengingat sampai dengan saat
mental perusahaan yang digunakan sebagai penelitian berlangsung variabel-variabel makro
dasar untuk memprediksi DPR, yang meliputi ekonomi dan non-ekonomi tersebut masih
ROA, DER, GROWTH, FCF, dan CG. Ter- menunjukkan kondisi yang belum stabil.
dapat sejumlah variable lain yang dapat di- Penggunaan variabel intervening yang
duga mempunyai pengaruh. Selain itu, subjek masih perlu diuji lagi oleh peneliti yang akan
yang diteliti masih terbatas kepada emiten selanjutnya, karena dari penelitian sebelumnya
yang tergabung dalam Corporate Governance hanya ada satu peneliti yang menggunakan
Perception Index (CGPI). Kemampuan pre- variabel Corporate governance sebagai varia-
diksi sebesar 16,4% mengindikasikan perlu- bel intervening dan hasilnya ditolak, artinya
nya banyak faktor fundamental yang lain variabel CG bukan sebagai variabel intervening
seperti likuiditas, solvabilitas dan aktivitas atau variabel penganggu, sehingga untuk
perusahaan dimasukkan sebagai prediktor penelitian mendatang diperlukan pengujian lagi
dalam memprediksi DPR. Peneliti menyaran- untuk memperkuat hasil hipotesis ini.
kan untuk mempertimbangkan penambahan
variabel independen seperti solvabilitas, likui- DAFTARREFERENSI
ditas, atau aktivitas. Black, B. S., H. Jang, dan W. Kim. 2006. Pre-
dicting firms’ corporate governance
Saran choices: Evidence from Korea. Journal
Seperti sudah disinggung di atas, nilai koefisien of Corporate Finance 12 (3): 660-691.
determinasi (R2) sebesar 0,164 atau 16,4% hal Daniri, M. A. 2006. Good corporate gover-
ini bermakna bahwa 16,4% variasi DPR yang nance: Konsep dan penerapannya
bisa dijelaskan oleh variasi dari kelima variabel dalam konteks Indonesia. Jakarta: Ray
bebas yaitu ROA, DER, GROWTH, FCF, dan Indonesia.
CG sedangkan sisanya sebesar 83,6% dijelas- Darmawati, D., K. Khomsiyah, dan R. G.
kan oleh variabel lain yang tidak masuk dalam Ayu. 2006. Hubungan corporate
model. Hal ini mengindikasikan perlunya governance dan kinerja perusahaan.
banyak faktor fundamental yang lain seperti Jurnal Riset Akuntansi Indonesia 8 (1):
likuiditas, solvabilitas dan aktivitas perusahaan 65–81.
dimasukkan sebagai prediktor dalam mempre-
diksi DPR. Disamping itu juga perlu dilakukan Darminto. 2008. Pengaruh profitabilitas, likui-
perluasan penelitian yang menghubungkan ditas, struktur modal, dan kepemilikan

99
saham terhadap kebijakan dividen. Murhadi, W. 2008. Pengaruh tahapan daur
Jurnal Ilmu-Ilmu Sosial 1 (2): 87–97. hidup perusahaan, good corporate
Faisal. 2006. Hubungan antara set kesempatan governance, set kesempatan investasi,
investasi, tata kelola perusahaan, dan aliran kas bebas, dan struktur kepe-
kinerja. Wahana Akuntansi Jurnal milikan terhadap nilai perusahaan:
Ilmiah 1 (2): 106–22. Tinjauan teoritis. Jurnal Ekonomi &
Bisnis 12 (2): 14-28.
Ghozali, I. 2009. Aplikasi analisis multivariate
dengan program SPSS. 4th ed. Prihantoro. 2003. Estimasi pengaruh dividen
Semarang: Badan Penerbit Universitas payout ratio pada perusahaan publik di
Diponegoro. Indonesia. Jurnal Ekonomi & Bisnis 1
(8): 7–14.
Hatta, A. J. 2002. Faktor-faktor yang mem-
pengaruhi kebijakan dividen: Inves- Riyanto, B. 2001. Dasar-dasar pembelanjaan
tigasi pengaruh teori stakeholder. Jur- perusahaan edisi empat. Yogyakarta:
nal Akuntansi dan Auditing Indonesia Badan Penerbit Gadjah Mada.
6 (2): 1–22. Rosdini, D. 2009. Pengaruh free cash flow
Jiraporn, P., J. Kim, dan Y. S. Kim. 2011. terhadap dividen payout ratio. Working
Dividend payouts and corporate Paper in Accounting and Finance.
governance quality: An empirical in- Bandung.
vestigation. Financial Review 46 (2): Rozeff, M. S. 1982. Growth, beta, and agency
251-279. cost as determinants of dividend
Kowalewski, O., I. Stetsyuk, dan O. Talavera. payout ratio. Journal of Financial
2007. Corporate governance and divi- Research 5 (3): 249-259.
dend policy in Poland. Sugiarto. 2008. Kebijakan dividen perusahaan-
http://fic.wharton.upenn.edu/fic/papers perusahaan terbuka non keuangan yang
/07/0709.pdf (diakses 17 Maret 2014). dikontrol keluarga.Jurnal Akuntansi &
Kusuma, H. 2004. Hubungan dividen inisiasi Keuangan 7 (2): 135–149.
dan informasi asimetri: Pendekatan Suharli, M. 2007. Pengaruh profitability dan
hazard rate. Jurnal Siasat Bisnis 1 (9): investment opportunity set terhadap
15-34. kebijakan dividen tunai dengan likui-
Kusumawati, D. N. 2007. Profitability and ditas sebagai variabel penguat. Jurnal
corporate governance disclosure: An Akuntansi & Keuangan 9 (1): 9–17.
Indonesian study. Jurnal Riset Akun- Suharli, M., and H. Sofyan. 2004. Studi empi-
tansi Indonesia 10 (2): 131–46. ris terhadap faktor tertentu kebijakan
Mahadwarta, P. A. 2002. Interdependensi jumlah dividen. Media Riset Akun-
antara kebijakan leverage dengan tansi, Auditing, Dan Informasi 4 (3):
kebijakan dividen: Perspektif teori 223–245.
keagenan. Jurnal Riset Akuntansi, Sulistiyowati, I. 2010. Pengaruh profitabilitas,
Manajemen, dan Ekonomi 2 (2). leverage, dan growth terhadap kebi-
Marpaung, E. I, dan B. Hadianto. 2009. jakan dividen dengan good corporate
Pengaruh profitabilitas dan kesempatan governance sebagai variabel inter-
investasi terhadap kebijakan dividen: vening. Purwokerto.
Studi empiris pada emiten pembentuk Tampubolon, M. P. 2005. Manajemen ke-
indeks LQ45 di bursa efek Indonesia. uangan (finance management). Bogor:
Jurnal Akuntansi 1 (1): 70–84. Ghalia Indonesia.

100

You might also like