You are on page 1of 19

PENGARUH LIKUIDITAS, SOLVABILITAS,

PROFITABILITAS, DAN PERTUMBUHAN PERUSAHAAN


TERHADAP KEBIJAKAN DIVIDEN
(Studi pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia
Tahun 2010-2016)

Nur Adilla
Satriya Candra Bondan P. SE., MM.
Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Brawijaya

ABSTRACT
This study aims to determine the effect of liquidity, solvency, profitability, and growth of
manufacturing companies. The independent variables are liquidity (current ratio), solvency
(debt to equity ratio), profitability (return on assets), and growth of companies (growth of
assets). The dependent variable of this study is dividend policy that measured using
dividend payout ratio. This research is a generalization quantitative research, which uses
the sample as a representation of research population. The population in this study
amounted to 121 manufacturing companies. Sampling use nonprobability sampling method
and the technique of determining the sample using purposive sampling. This study uses
secondary data obtained from annual financial reports of manufacturing companies from
the Indonesia Stock Exchange period 2010-2017. Data analysis used in this research is
Multiple Regression analysis. This study uses a partial test that shows the result that
liquidity and profitability have a significant influence on the positive direction of dividend
policy. While solvability and corporate growth have a significant negative effect on the
dividend policy.

Keywords: liquidity (current ratio), solvency (debt to equity ratio), profitability (return on
assets), growth of companies (growth of assets), and dividend policy (dividend
payout ratio).
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh likuiditas, solvabilitas, profitabilitas,
dan pertumbuhan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Variabel
independen dalam penelitian adalah likuiditas (Current Ratio), solvabilitas (Debt to Equity
Ratio), profitabilitas (Return On Assets), dan pertumbuhan perusahaan (Growth of Assets).
Variabel dependen dalam penelitian ini adalah kebijakan dividen yang diukur dengan
menggunakan Dividend Payout Ratio. Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif yang
bersifat generalisasi, yaitu penelitian yang menggunakan sampel dan sampel tersebut
bersifat mewakili populasi penelitian. Populasi dalam penelitian ini berjumlah 121
perusahaan manufaktur. Pengambilan sampel menggunakan metode non probability
sampling dan teknik penentuan sampel menggunakan purposive sampling. Penelitian ini
menggunakan data sekunder yang diperoleh dari laporan keuangan tahunan perusahaan
manufaktur dari Bursa Efek Indonesia periode 2010-2017.
Analisis data yang digunakan dalam penelitian adalah analisis regresi berganda. Penelitian
ini menggunakan uji parsial yang menunjukan hasil bahwa likuiditas dan profitabilitas
memiliki pengaruh signifikan dengan arah positif terhadap kebiijakan dividen. Sedangkan
solvabilitas dan pertumbuhan perusahaan berpengaruh negatif signifikan terhadap
kebijakan dividen.

Kata Kunci: Likuiditas (Current Ratio), Solvabilitas (Debt to Equity Ratio),


Profitabilitas (Return On Assets), Pertumbuhan Perusahaan (Growth of
Assets), dan Kebijakan Dividen (Dividend Payout Ratio)
1. PENDAHULUAN guna untuk di investasikan kembali ke
Perusahaan manufaktur merupakan
dalam perusahaan.
perusahaan yang menawarkan
Kebijakan dividen suatu perusahaan
produkproduk yang menjadi kebutuhan
merupakan suatu hal yang kompleks,
harian masyarakat, sehingga perusahaan
tidak jarang hal tersebut mengundang
di sektor ini menjadi perusahaan yang
kontroversi antara berbagai pihak dalam
memiliki pertumbuhan positif.
perusahaan. Manajemen sering
Menurut Stephen A. Ross (2015) ciri
mengalami kesulitan untuk mengambil
utama dari perusahaan besar adalah para
keputusan dalam pembagian dividen
pemilik (para pemegang saham)
kepada pemegang saham atau menahan
biasanya tidak terlibat langsung dalam
laba yang diperoleh untuk diinvestasikan
pengambilan keputusan perusahaan,
kembali.
khususnya harian perusahaan. Salah satu
cara untuk mensejahterakan para Menurut Stephen A Ross (2014)
pemegang saham adalah dengan likuiditas mempunyai hubungan yang
membagikan dividen. searah dengan kebijakan dividen dimana

Dividen adalah laba yang diperoleh semakin besar likuiditas suatu

perusahaan untuk dibagikan kepada perusahaan maka akan semakin besar


pemegang saham. Sedangkan kebijakan pula kemampuan perusahaan dalam
dividen adalah kebijakan untuk membayarkan dividennya, hal itu
membagikan laba atau menahannya sejalan dengan penelitian yang
dilakukan oleh Luh Fajarini dan Ni
Made (2014) dan Riffa Karlina (2012).
Tetapi terdapat hasil yang berbeda yakni pemilik perusahaan (pemegang saham)
menyatakan bahwa likuiditas dan para calon investor dalam suatu
berpengaruh negatif terhadap kebijakan perusahaan adalah profitabilitas.
dividen adalah hasil penelitian yang Semakin besar tingkat laba atau
dilakukan oleh Mafizatun Nurhayati profitabilitas yang diperoleh perusahaan
(2013). akan mengakibatkan semakin besar
dividen yang akan dibagikan dan
Solvabilitas menunjukkan proporsi
sebaliknya. Apabila dikaitkan antara
atau penggunaan utang untuk
dividen dan keuntungan yang
membiayai investasi perusahaan.
didapatkan perusahaan mempunyai
Penggunaan utang yang terlalu besar
hubungan yang sangat erat, yaitu jika
dalam kegiatan oprasional memberikan
keuntungan yang didapat perusahaan
dampak yang kurang baik terhadap
semakin meningkat, maka kemungkinan
perusahaan karena perusahaan harus
dividen yang dibagikan perusahaan juga
membayar kewajiban-kewajibannya
semakin meningkat. Adapun hasil
yang nantinya akan mengurangi
penelitian yang mendukung teori
keuntungan yang diperoleh.
tersebut adalah penelitian yang
Menurunnya keuntungan yang didapat
dilakukan oleh Elyzabet Indrawati
perusahaan akan menurunkan
Marpaung dan Bram Hadianto (2009)
pembagian dividen kepada para
dan Mafizatun Nurhayati (2013).
pemegang saham. Dapat disimpulkan
bahwa solvabilitas memberikan Pertumbuhan perusahaan dapat
pengaruh yang negatif terhadap dilihat dari pertumbuhan aset yang
kebijakan dividen, hal ini didukung dimiliki perusahaan dari tahun ke tahun.
dengan hasil penelitian yang dilakukan Menurut Brigham (2011) pertumbuhan
oleh Indri Erkaningrum F. (2013) dan perusahaan akan mempengaruhi
Luh Fajarini Indah Mawarni dan Ni kebijakan dividen dimana dengan
Made Dwi Ratnadi (2014). tingkat pertumbuhan yang baik

Profitabilitas adalah yang perusahaan


rasio tentunya akan

mengukur kemampuan memperoleh megalokasikan dana yang di dapat


laba perusahaan. Daya tarik utama bagi perusahaan untuk berinvestasi sehingga
akan mengurangi pembagian dividen dua jenis informasi yang diberikan
kepada para pemegang saham. dalam laporan ini.
Singkatnya, pertumbuhan perusahaan Sedangkan menurut Stephen A. Ross
mempunyai pengaruh yang negatif (2015) mengemukakan bahwa laporan
terhadap kebijakan dividen. Hal tersebut posisi keuangan (balance sheet)
didukung dengan hasil penelitian yang merupakan gambaran singkat dari suatu
dilakukan oleh Ita Lopolusi (2013). perusahaan. laporan ini merupakan
sarana untuk mengorganisir dan
2. KAJIAN PUSTAKA A.
LAPORAN KEUANGAN meringkas apa yang dimiliki oleh
perusahaan (aset), berapakah utang
Laporan keuangan adalah laporan
perusahaan (liabilitasnya), dan selisih di
yang memberikan gambaran akuntansi
antara keduanya (ekuitas perusahaan)
atas operasi serta posisi keuangan
pada suatu waktu tertentu.
perusahaan. Sedangakan laporan
keuangan tahunan adalah laporan yang B. RASIO KEUANGAN
disampaikan setiap tahun oleh
Sitanggang (2014) terdapat 6 (enam)
perusahaan kepada para pemegang
kategori pengukuran untuk rasio
sahamnya. Laporan tahunan terdiri atas:
keuangan (likuiditas, tingkat utang,
(1) Informasi verbal, yang berisi opini
aktivitas, profitabilitas, pertumbuhan,
manajemen atas operasi tahun lalu dan
dan niai tambah) yang masing-masing
prospek perusahaan dimasa mendatang.
rasio mempunyai makna yang berbeda
(2) Informasi kuantitatif, yang berupa
dan sangat berguna untuk pihak
laporan keuangan (financial statements)
pemangku kepentingan (pemegang
(Margaretha: 2014).
saham, direktur, pemerintah,
Menurut Brigham dan Houston manajemen, dan pihak lain yang
(2010) dari berbagai laporan yang potensial) sesuai dengan
diterbitkan perusahaan untuk para kepentingannya atau eksistensi
pemegang sahamnya, laporan tahunan perusahaan. Kategori pengukuran ini
(annual report) mungkin merupakan dimaksudkan untuk mengetahui sejauh
laporan yang paling penting. Terdapat mana manajemen telah mengelola
perusahaan sehingga dapat diketahui
kekuatan dan kelemahan jika ditanamkan kembali sebagai laba yang
dibandingkan dengan rata-rata industri ditahan untuk reinvestasi.
yang sangat berguna sebagai cermin D. TEORI-TEORI DIVIDEN
untuk evaluasi pada tahun berikutnya.
Teori dividen tidak relevan
C. DIVIDEN dikemukakan oleh Merton Miller dan
Franco Modigliani (MM). Teori ini
Menurut Van Horne (2001), salah
menyatakan bahwa kebijakan dividen
satu kebijakan yang penting dalam
tidak berpengaruh pada harga saham
manajemen keuangan adalah kebijakan
maupun terhadap biaya modal
dividen. Kebijakan dividen adalah
perusahaan. Teori MM berpendapat
persentase laba yang dibayarkan kepada
bahwa nilai suatu perusahaan ditentukan
para pemegang saham dalam bentuk
pada kemampuan perusahaan dalam
dividen tunai, penjagaan stabilitas
memperoleh laba, bukan pada
dividen dari waktu ke waktu, pembagian
bagaimana laba tersebut dibagi menjadi
dividen saham, dan pembelian kembali
dividen dan laba ditahan.
saham.
Kebijakan dividen merupakan salah Gordon dan Lintner berpendapat
satu fungsi utama seorang manajer bahwa para investor lebih menyukai
keuangan dalam membuat keputusan dividen dibandingkan dengan capital
keuangan perusahaan. Kebijakan gain. Dividen memiliki risiko yang lebih
dividen menyangkut keputusan apakah rendah dibandingkan dengan capital
laba akan dibayarkan sebagai cash gain, oleh karenanya investor akan
dividen atau ditahan untuk reinvestasi merasa lebih aman untuk mengharapkan
dalam perusahaan. Dengan demikian dividen saat ini dibandingkan menunggu
maka dapat ditarik suatu kesimpulan capital gain yang di masa depan
bahwa kebijakan dividen merupakan (Brigham, 2011).
suatu kebijakan untuk menetapkan
Kebijakan dividen dapat berupa
beberapa bagian dari laba bersih yang
sinyal (tanda) bagi investor tentang
akan dibagikan sebagai dividen kepada
prospek perusahaan di masa datang.
para pemegang saham dan seberapa
Artinya bahwa besar kecilnya DPR
besar bagian laba bersih itu akan
sebagai sinyal atau tanda atas proyeksi saham yang tidak begitu
laba masa datang. Dalam kebijakan membutuhkan uang saat ini lebih
dividen stabil, dimana DPS dapat senang jika perusahaan menahan
ditingkatkan apabila perusahaan sebagian besar laba bersih perusahaan.
meyakini bahwa perumbuhan
E. FAKTOR YANG
perusahaan akan menjamin kebijakan MEMPENGARUHI KEBIJAKAN
dividen stabil yang telah ditingkatkan. DIVIDEN
Kebijakan dividen merupakan salah
Litzenberger dan Ramaswamy satu fungsi pokok manajemen
menyatakan bahwa karena adanya pajak keuangan yaitu menentukan besarnya
terhadap keuntungan dividen dan capital laba bersih yang akan didistribusikan
gain, para investor lebih menyukai kepada pemegang saham yang diukur
capital gain. Oleh karena itu investor dengan DPR yang besarnya ditentukan
mensyaratkan suatu tingkat keuntungan oleh beberapa faktor antara lain
yang lebih tinggi pada saham yang (Sitanggang, 2014): (1) Posisi Kas
memberikan dividend yield yang tinggi Perusahaan (2) Batasan Kreditor (3)
dan capital gain yield yang rendah, Aturan Penurunan Nilai Modal (4)
daripada saham dengan dividend yield Batasan Saham Preferen
yang rendah dan capital gain yield tinggi (5) Tingkat Pertumbuhan Perusahaan
(Lukas, 2008). (6) Perbedaan Pajak (7) Kendali

Menurut Lukas (2008) teori ini Perusahaan.

menyatakan bahwa kelompok (clientele) F. DIVIDEND PAYOUT RATIO


pemegang saham yang berbeda akan Menurut Harmono (2014) rasio
memiliki preferensi yang berbeda pembayaran dividen (dividend payout
terhadap kebijakan dividen perusahaan. ratio), ikut menentukan besarnya jumlah
Kelompok pemegang saham yang laba yang ditahan perusahaan harus
membutuhkan penghasilan pada saat dievaluasi dalam kerangka tujuan
ini lebih menyukai suatu presentase pemaksimalan kekayaan para pemegang
laba yang dibayarkan atau DPR saham. Sedangkan menurut
(Dividend Payout Ratio) yang tinggi. Keown (2005) “Dividend ratio is the
Sebaliknya kelompok pemegang amount of dividends relative to the
company’s net income or earning per sampai 2016. Berdasarkan kriteria diatas
share.” Yang berarti bahwa Rasio maka diperoleh tujuh perusahaan antara
dividen adalah jumlah dividen yang lain; PT. Astra Internasional, Tbk., PT.
relatif terhadap laba bersih atau laba Astra Otoparts, Tbk., PT. Sepatu Bata,
bersih per saham. Tbk., PT. Multi Bintang Indonesia, Tbk.,
PT. Selamat Sampurna, Tbk., PT. Surya
3. METODE PENELITIAN
Toto Indonesia, Tbk., PT. Unilever
Penelitian ini merupakan penelitian Indonesia, Tbk.
deskriptif dengan pendekatan
Analisis data menggunakan analisis
kuantitatif. Pengambilan data dilakukan
regresi berganda yang memakai SPSS
di Galeri Investasi Bursa Efek Indonesia
sebagai alat bantu analisis. Adapun
Universitas Brawijaya. Data yang
langkah-langkah dalam menganalisis
digunakan adalah data sekunder berupa
data adalah dengan menguji data
laporan keuangan. Metode
menggunakan uji asumsi klasik dengan
pengumpulan data pada penelitian ini
beberapa tahapan yakni normalitas,
menggunakan metode dokumentasi.
multikolinearitas, autokorelasi, dan
Populasi yang digunakan pada
heteroskedastisitas. Data dalam
penelitian ini adalah perusahaan
penelitian ini menunjukan hasil yang
manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
baik dan lulus untuk semua tahapan yang
Indonesia sejumlah 121 perusahaan.
terdapat dalam uji asumsi klasik.
pengambilan sampel pada penelitian ini
Kemudian dilakukan analisis
menggunakan purposive sampling
menggunakan analisis regresi berganda.
dengan kriteria Perusahaan manufaktur
yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia 4. HASIL DAN PEMBAHASAN A.
Hasil
secara berturut-turut pada tahun 2010-
2016. Perusahaan manufaktur yang Y = α + β1X1 + β2X2 + β3X3 + β4X4
mendapatkan laba secara berturut-turut Y = 57,472 + 0,116X1 + (-0,213X2) +
0,839X3 + (-0,688X4)
pada tahun 2010 sampai dengan 2016.
Perusahaan manufaktur yang Berdasarkan model regresi dan tabel

membagikan dividen secara berturut- 4.9, hasil dari persamaan tersebut dapat
turut setiap tahunnya pada tahun 2010 diinterpretasikan sebagai berikut:
1. α = 57,472 Menunjukan bahwa jika Equity Ratio), maka Kebijakan Dividen
variabelvariabel bebas (Likuiditas (Dividend Payout Ratio) akan
(Current Ratio) (X1), Solvabilitas mengalami penurunan.
(Debt to Equity Ratio) (X2), 4. β3 = 0,839
Profitabilitas Nilai koefisien dari variabel X3
(Return On Assets) (X3), Profitabilitas (Return On Assets)
Pertumbuhan Perusahaan (Growth of menunjukan nilai yang positif
Assets) (X4)) diasumsikan dalam terhadap Kebijakan Dividen
keadaan konstan atau tidak berubah, (Dividend Payout Ratio). Dengan
maka Kebijakan Dividen (Dividend kata lain, setiap kenaikan atau
Payout Ratio) akan meningkat. peningkatan variabel X3
2. β1 = 0,116 Profitabilitas (Return On Assets),
Nilai koefisien dari variabel X1 maka Kebijakan Dividen (Dividend
Likuiditas (Current Ratio) Payout Ratio) akan mengalami
menunjukan nilai positif terhadap kenaikan.
Kebijakan Dividen (Dividend Payout 5. β4 = -0,688
Ratio). Dapat disimpulkan bahwa Nilai Koefisien dari variabel X4
setiap kenaikan atau peningkatan Pertumbuhan Perusahaan (Growth of
variabel X1 Likuiditas (Current Assets) menunjukan nilai yang
Ratio), maka Kebijakan Dividen negatif terhadap Kebijakan Dividen
(Dividend Payout Ratio) mengalami (Dividend Payout Ratio), yang
peningkatan. artinya setiap kenaikan variabel X4
3. β2 = -0,213 Pertumbuhan Perusahaan (Growth of
Nilai koefisien dari variabel X2 Assets), maka Kebijakan Dividen
Solvabilitas (Debt to Equity Ratio) (Dividend Payout Ratio) akan
menunjukan nilai negatif terhadap mengalami penurunan.
Kebijakan Dividen (Dividend Koefisien determinasi digunakan
Payout Ratio). Hal ini berarti bahwa untuk menghitung besarnya pengaruh
setiap kenaikan atau peningkatan atau kontribusi variabel bebas terhadap
variabel X2 Solvabilitas (Debt to variabel terikat. Berdasarkan analisis
pada tabel 4.10 menunjukan bahwa hasil Sedangkan sebesar 50,8% dipengaruhi
dari hasil koefisien korelasi yang oleh variabel-variabel yang lain yang
menunjukan besarnya hubungan antara tidak dibahas dalam penelitian ini. 1.
variabel bebas yaitu Likuiditas (Current Hasil t test antara variabel X1 Likuiditas
Ratio), Solvabilitas (Debt to Equity (Current Ratio) dengan Y Kebijakan
Ratio), Profitabilitas (Return On Assets), Dividen (Dividend
Pertumbuhan Perusahaan (Growth of Payout Ratio) menunjukan thitung =
Assets), nilai R (koefisien korelasi) 0,505. Sedangkan ttabel (α = 0,05 : df
sebesar 0,731, nilai korelasi ini (n-k-1) = 49-4-1 = 44) adalah
menunjukan bahwa hubungan antara sebesar 2,021. Karena thitung > ttabel
variabel bebas yaitu Likuiditas (Current dengan nilai 2,123 > 2,021 atau sig. t
Ratio) (X1), Solvabilitas (Debt to Equity 0,039 < α = 0,05, maka pengaruh
Ratio) (X2), variabel X1 Likuiditas (Current
Profitabilitas (Return On Assets) (X3), Ratio) terhadap Y Kebijakan Dividen
Pertumbuhan Perusahaan (Growth of (Dividend Payout Ratio) adalah
Assets) (X4) dengan Kebijakan Dividen berpengaruh secara signifikan
(Dividend Payout Ratio) termasuk dengan arah positif. Hal ini berarti H0
dalam kategori kuat karena berada pada ditolak dan H1 diterima sehingga
0,6 - 0,8. dapat disimpulkan bahwa terdapat
Selain koefisien korelasi juga didapat pengaruh secara signifikan antara
adjusted R2 (koefisien determinasi) variabel X1 Likuiditas (Current
sebesar 0,492, yang artinya bahwa Ratio) dengan Y Kebijakan Dividen
49,2% variabel Kebijakan Dividen (Dividend Payout Ratio) pada
(Dividend Payout Ratio) akan perusahaan manufaktur periode
dipengaruhi oleh variabel bebasnya, 2010-2016.
yaitu Likuiditas (Current Ratio) (X1), 2. Hasil t test antara variabel X2
Solvabilitas (Debt to Equity Ratio) (X2), Solvabilitas (Debt to Equity Ratio)
Profitabilitas (Return On Assets) (X3), dengan Y Kebijakan Dividen
Pertumbuhan Perusahaan (Growth of (Dividend Payout Ratio) menunjukan
Assets) (X4). thitung = -3,124.
Sedangkan ttabel (α = 0,05 : df (n-k-1) Dividen (Dividend Payout Ratio)
= 49-4-1 = 44) adalah sebesar 2,021. adalah berpengaruh secara signifikan
Karena -thitung < -ttabel dengan nilai - dengan arah positif. Hal ini berarti H0
3,124 < -2,021 atau sig. t 0,003 < α = ditolak dan H1 diterima sehingga
0,05, maka pengaruh variabel X2 dapat disimpulkan bahwa terdapat
Solvabilitas (Debt to Equity Ratio) pengaruh yang signifikan antara
terhadap variabel Y Kebijakan variabel X3 Profitabilitas (Return On
Dividen (Dividend Payout Ratio) Assets) dengan Y Kebijakan Dividen
adalah berpengaruh secara signifikan (Dividend Payout Ratio) pada
dengan arah negatif. Hal ini berarti perusahaan manufaktur periode
H0 ditolak dan H1 diterima sehingga 2010-2016.
dapat disimpulkan bahwa terdapat 4. Hasil t test antara variabel X4
pengaruh yang signifikan antara Pertumbuhan Perusahaan (Growth of
variabel X2 Solvabilitas (Debt to Assets) dengan Y Kebijakan Dividen
Equity Ratio) dengan Y Kebijakan (Dividend Payout Ratio) menunjukan
Dividen (Dividend Payout Ratio) thitung = -3,421.
pada perusahaan manufaktur periode Sedangkan ttabel (α = 0,05 : df (n-k-1)
2010-2016. = 49-4-1 = 44) adalah sebesar 2,021.
3. Hasil t test antara variabel X3 Karena -thitung < -ttabel dengan nilai -
Profitabilitas (Return On Assets) 3,421 < -2,021 atau sig. t 0,001 < α =
dengan Y Kebijakan Dividen 0,05, maka pengaruh variabel X4
(Dividend Payout Ratio) menunjukan Pertumbuhan Perusahaan (Growth of
thitung = 4,937. Assets) terhadap variabel Y
Sedangkan ttabel (α = 0,05 : df (n-k-1) Kebijakan Dividen (Dividend Payout
49-4-1 = 44) adalah sebesar 2,021. Ratio) adalah berpengaruh secara
Karena thitung > ttabel dengan nilai signifikan dengan negatif. Hal ini
4,937 > 2,021 atau sig. t 0,000 < α = berarti H0 ditolak dan H1 diterima
0,05, maka pengaruh variabel X3 sehingga dapat disimpulkan bahwa
Profitabilitas (Return On Assets) terdapat pengaruh secara signifikan
terhadap variabel Y Kebijakan antara variabel X4 Pertumbuhan
Perusahaan (Growth of Assets) dalam membagikan dividen. Dengan
dengan Y Kebijakan Dividen demikian para pemegang saham
(Dividend Payout Ratio) pada mendapatkan kesejahteraannya, maka
perusahaan manufaktur periode akan banyak investor lain yang akan
2010-2016. menanamkan modalnya ke perusahaan.
B. Pembahasan Hal ini akan berpengaruh baik terhadap
Penelitian ini dilakukan untuk perusahaan, salah satunya adalah dengan
melihat pengaruh likuiditas, solvabilitas, bertambahnya investor yang
profitabilitas, dan pertumbuhan menanamkan modalnya maka
perusahaan terhadap kebijakan dividen perusahaan akan memiliki modal untuk
pada perusahaan manufaktur yang mengembangkan usahanya.
terdaftar di BEI periode 2010-2016. Perusahaan perlu meningkatkan
Implikasi dalam penelitian ini likuiditas dari keuangannya sampai titik
menunjukan bahwa likuiditas, tertentu yang dapat diperhitungkan, agar
solvabilitas, profitabilitas,
dan semua utang jangka pendek yang jatuh
pertumbuhan perusahaan dapat tempo dengan mudah dapat dibayar,
digunakan dan dijadikan bahan acuan dengan begitu nilai Current Ratio pun
untuk melihat kebijakan dividen suatu akan meningkat. Para manajer
perusahaan. Hal ini berarti bahwa perusahaan harus memperhatikan
perusahaan dapat mengambil keputusan penggunaan kredit jangka pendek
berdasarkan tinggi rendahnya nilai perusahaan, melihat atau menggunakan
variabel-variabel yang mempengaruhi sumber kredit sesuai dengan kebutuhan
kebijakan dividen. perusahaan. Hal tersebut sangat penting
Mengukur likuiditas dapat membantu guna menjaga likuiditas perusahaan.
perusahaan untuk memutuskan Para investor akan menanamkan modal
kebijakan dividen. Para manajer kepada perusahaan yang tidak memiliki
perusahaan harus mampu mengelola masalah dalam keuangan dan
likuiditas perusahaan dengan tepat agar pembayaran utang perusahaan. Dengan
keuangan dalam suatu perusahaan asumsi bahwa jika perusahaan mampu
tersebut likuid, sehingga tidak sulit membayar utang jangka pendeknya
maka perusahaan akan mudah dalam yang dibagikan kepada para pemegang
membagikan dividen. saham.
Mengukur solvabilitas merupakan hal Profitabilitas adalah pengukuran
yang penting, karena dapat membantu yang bertujuan untuk mengetahui
seorang manajer dalam memperhatikan bagaimana perusahaan dalam
porsi utang jangka panjang yang mendapatkan laba perusahaan. bagi
dijadikan sebagai modal. Sebelum manajemen perusahaan, hal ini sangat
perusahaan menggunakan modal yang harus diperhatikan. Karena dengan
berasal dari utang, sebaiknya perusahaan mendapatkan laba perusahaan maka
harus mempertimbangkan dalam tanggung jawab perusahaan dalam
perbayaran utang tersebut. Selain itu, mensejahterakan para pemegang saham
utang jangka panjang juga akan akan tercapai. Manajer harus mampu
mengakibatkan bunga yang harus dalam menggunakan keuangan
ditanggung oleh perusahaan tersebut. perusahaan, terutama dalam mengelola
biaya-biaya yang dikeluarkan oleh
Utang jangka panjang yang terlalu
perusahaan. karena hal tersebut dalam
besar akan mengakibatkan perusahaan
mempengaruhi laba yang akan diperoleh
menambah beban yang dikeluarkan
perusahaan.
perusahaan tersebut, yakni dengan
pembayaran bunga yang berasal dari Menekan biaya yang digunakan
utang jangka panjang tersebut. Dapat dalam operasional perusahaan, maka
disimpulkan bahwa para manajer perusahaan itu dapat memaksimalkan
perusahaan, harus memperhatikan laba operasi. Selain itu, manajer diluar
keadaan keuangan dalam aspek utang keuangan juga dapat membantu dalam
jangka panjang, agar perusahaan mendapatkan laba operasi, misalnya
tersebut tidak mengeluarkan beban manajer pemasaran, yang bertugas
berlebih dalam pembayaran bunga dalam memasarkan produk perusahaan
yang tinggi. Karena dengan beban agar penjualan perusahaan tersebut
bunga yang tinggi, akan meningkat. Jika penjualan perusahaan
mengakibatkan laba operasi menurun meningkat maka laba yang diperoleh
dan hal ini akan menurunkan dividen perusahaan akan meningkat, dengan
catatan bahwa beban yang dikeluarkan perusahaan juga bertanggung jawab
perusahaan adalah tetap. Dengan adanya dalam memberikan kesejahteraan
peningkatan penjualan dan biaya terhadap para pemegang saham.
perusahaan tetap, maka perusahaan akan Dikhawatirkan jika perusahaan tidak
lebih mudah mendapatkan laba, dengan rutin dalam membagikan dividen maka
begitu perusahaan akan lebih mudah para pemilik modal akan mencabut
dalam membayarkan dividennya kepada modalnya. Hal ini tentu akan berdampak
para investor. buruk terhadap perusahaan, perusahaan
akan kehilangan suntikan dana dari para
Pertumbuhan emiten memberikan
investornya.
pengaruh yang negatif terhadap
kebijakan dividen. Dengan asumsi Akan tetapi manajer perusahaan juga
bahwa jika pertumbuhan perusahaan harus memperhatikan porsi laba ditahan,
mengalami kenaikan yang signifikan, yang bertujuan untuk operasi dan
hal ini dikarenakan porsi laba yang pengembangan perusahaan tersebut.
ditahan oleh perusahaan lebih banyak Jika perusahaan salah dalam mengambil
dibandingkan dengan laba yang keputusan dalam pembagian laba
dibagikan kepada pemegang saham ditahan dan laba yang dibagikan.
dalam bentuk dividen. Asumsi tersebut Perusahaan akan kesulitan dalam
adalah pertumbuhan aset diakibatkan membiayai operasional perusahaan
atau berasal dari laba yang sendiri. Perusahaan yang baik adalah
diinvestasikan kembali. Karena aset perusahaan yang mampu
yang dimiliki perusahaan berasal dari pengembangkan usahanya. Agar
beberapa sumber, yakni modal sendiri, perusahaan tersebut semakin baik dan
utang, maupun laba yang diinvestasikan mendapat citra yang baik pula dimata
kembali di perusahaan tersebut. masyarakat, termasuk para pemegang
saham yang harus disejahterakan.
Manajemen perusahaan sebaiknya
dapat mempertimbangkan pembagian 5. PENUTUP A. Kesimpulan
porsi antara laba ditahan dengan dividen Penelitian ini dilakukan untuk
yang dibagikan. Karena selain bertahan mengetahui variabel-variabel apa saja
untuk operasional perusahaan, yang memiliki pengaruh terhadap
Kebijakan Dividen. Dalam penelitian ini 2. Solvabilitas/ Debt to Equity Ratio
variabel bebas yang digunakan adalah (X2) memiliki pengaruh signifikan
variabel Likuiditas yang diukur yang negatif terhadap Kebijakan
menggunakan Current Ratio (X1), Dividen (Dividen Payout Ratio) pada
Solvabilitas yang diukur menggunakan perusahaan manufaktur yang
Debt to Equity Ratio (X2), Profitabilitas terdaftar di BEI periode 2010-2016.
yang diukur menggunakan Return On Hal ini berarti semakin tinggi Debt to
Assets (X3), dan Pertumbuhan Equity Ratio suatu perusahaan maka
Perusahaan yang dilihat dari Growth of Dividen Payout Ratio akan
Assets (X4), sedangkan variabel terikat mengalami penurunan. Karena Debt
yang digunakan adalah Kebijakan to Equity Ratio adalah suatu nilai
Dividen dengan menggunakan Dividend yang menunjukan kontribusi modal
Payout Ratio sebagai alat ukurnya. yang berasal dari utang, maka
Berdasarkan hasil pengolahan data dan semakin tinggi utang akan
analisis data yang telah dilakukan oleh mengakibatkan perusahaan memiliki
peneliti, maka dapat disimpulkan beban yang tinggi.
sebagai berikut: 3. Profitabilitas/ Return On Assets (X4)
memiliki pengaruh signifikan yang
1. Likuiditas/ Current Ratio (X1)
positif terhadap Kebijakan Dividen
memiliki pengaruh yang signifikan
(Dividen Payout Ratio) pada
dengan arah positif terhadap
perusahaan manufaktur yang
Kebijakan Dividen (Dividen Payout
terdaftar di BEI periode 2010-2016.
Ratio) pada perusahaan manufaktur
Dengan demikian dapat diartikan
yang terdaftar di BEI periode 2010-
bahwa semakin tinggi Return On
2016. Hal ini menunjukan bahwa
Assets yang diperoleh perusahaan
semakin tinggi Current Ratio suatu
manufaktur maka Dividen Payout
perusahaan manufaktur maka akan
Ratio akan meningkat. Karena
meningkatkan suatu nilai Dividend
semakin tinggi nilai tersebut
Payout Ratio dari perusahaan
menunjukan bahwa perusahaan akan
manufaktur tersebut.
semakin mudah dalam mendapatkan
laba dengan begitu Dividen Payout Untuk manajemen keuangan
Ratio juga akan meningkat. sebaiknya mempertimbangkan
4. Pertumbuhan Perusahaan/ Growth of likuiditas, solvabilitas, profitabilitas,
Assets memiliki pengaruh yang dan pertumbuhan perusahaan untuk
signifikan dengan arah negatif membantu dalam pengambilan
terhadap Kebijakan Dividen (Dividen keputusan dalam membagikan
Payout Ratio) pada perusahaan dividen perusahaan.
manufaktur yang terdaftar di BEI Mempertimbangkan keadaan
periode 2010-2016. Berarti bahwa keuangan perusahaan, agar porsi
semakin tinggi persentase Growth of yang diberikan sesuai dengan kondisi
Assets suatu perusahaan manufaktur keuangan perusahaan tersebut, selain
maka akan mengakibatkan Dividen itu agar tujuan dalam
Payout Ratio dari perusahaan mensejahterakan para pemegang
tersebut mengalami penurunan. Hal saham dapat tercapai.
ini dikarenakan jika aset bertambah 2. Bagi Investor Dalam melakukan
signifikan maka Dividen Payout sebuah investasi sebaiknya para investor
Ratio berkurang dengan kata lain, mempertimbangkan hal-hal yang
laba yang diperoleh perusahaan menjadi pengaruh kebijakan dividen
digunakan untuk diinvestasikan suatu perusahaan, hal ini akan
kembali diperusahaan tersebut dan membantu para investor untuk
akan mengurangi pembagian cash mengambil keputusan dalam
dividend dari perusahaan tersebut. menginvestasikan modalnya, khususnya
B. Saran investor yang menginginkan dividen
Berdasarkan kesimpulan yang telah atau berinvestasi jangka panjang. 3.
dijelaskan, dapat dikemukakan beberapa Bagi Peneliti Selanjutnya
saran yang diharapkan dapat bermanfaat Untuk peneliti selanjutnya sebaiknya
bagi perusahaan maupun pihak-pihak dalam variabel independen peneliti
lain. Adapun saran dari penulis adalah dapat mempertimbangkan
sebagai berikut: 1. Bagi perusahaan variabelvariabel lain yang tidak
termasuk dalam penelitian ini, atau
dengan menggunakan proksi lain yang Terdaftar di BEI)’ Skripsi,
Universitas Brawijaya, Malang.
dalam variabel yang digunakan.
Darmawan Deny, 2014, Metode
Selain itu, peneliti selanjutnya juga
Penelitian Kuantitatif, cetakan
dapat memasukkan tentang kedua, Bandung: PT. Remaja
Rosdakarya.
optimalisasi dari rasio-rasio
keuangan dan kinerja keuangan suatu Dermawan Sjahrial, 2014, Manajemen
Keuangan Lanjutan (edisi revisi),
perusahaan untuk pengambilan Mitra Wacana Media, Jakarta.
keputusan suatu kebijakan dividen. Elyzabet Indrawati
Marpaung dan Bram
DAFTAR PUSTAKA Hadianto. 2009. ‘Pengaruh
Profitabilitas dan Kesempatan
Ashari Purbayu dan Budi Santoso, 2005, Investasi terhadap
Analisis Statistik dengan Kebijakan
Microsoft Excel dan SPSS, Edisi
Dividen (Studi Empirik pada
Satu, Cetakan 3, Yogyakarta:
Emiten Pembentuk Indeks LQ45
Andy.
di BEI’, Jurnal Akuntansi, Dosen
Atmaja, Lukas Setia. 2008. Teori dan Fakultas Ekonomi Jurusan
Praktek Manajemen Keuangan. Akuntansi Universitas Kristen
Yogyakarta: Penerbit ANDI Maranatha, Bandung, diakses: 1
November 2017.
Brigham dan Houston, 2010.
Dasardasar Manajemen Ghozali, Imam. 2013. Analisis
Keuangan Terjemahan buku Multivariate Dengan Program
satu. Edisi 11. Jakarta: Salemba SPSS. Semarang: BP UNDIP.
Empat.
Ghozali, Imam. 2009. Aplikasi Analisis
Brigham, Eugene F. dan Houston, Joel Multivariate dengan
F. 2011. Dasar-dasar Manajemen Program SPSS. Semarang:
Keuangan Terjemahan. Edisi 10. UNDIP.
Jakarta: Salemba Empat.
Gitman. Lawrence J dan Chad J. Zutter.
Brigham, Eugene F dan Houston, Joel 2012. Principles of Managerial
F. 2013. Dasar-dasar Manajemen Finance. 13th Edition, Global
Keuangan Edisi 11 Buku 2. Edition: Pearson Education
Jakarta: Salemba Empat. Limited.
Cahyaningtyas, Riffa Karlina, 2012, Gujarati, D.N., 2012, Dasar-dasar
‘Pengaruh variabel Current Ratio, Ekonometrika, Terjemahan
Return On Equity, Debt Equity Mangunsong. R.C, buku 2 Edisi
Ratio, Net Profit Margin, dan 5. Jakarta: Salemba Empat.
Earning Per Share terhadap Hanafi, Mamduh dan Halim, Abdul.
Dividend Payout Ratio (studi pada 2012. Analisis Laporan
perusahaan Food & Beverages
Keuangan. Edisi Ketiga. Cetakan (informasi mengenai daftar
Pertama. Penerbit UPP Sekolah perusahaan yang terdaftar di BEI,
Tinggi Ilmu Manajemen YKPN. 2017. Diakses pada tanggal 2
Yogyakarta. November 2017) https://www.bps.go.id/
(informasi mengenai data keuangan
Harmono, 2014, Manajemen
Keuangan: Berbasis Balanced perusahaan yang terdaftar di BEI, 2017.
Scorecard, PT Bumi Aksara, Diakses pada tanggal 15 November
Jakarta. 2017)

https://www.merdeka.com/uang/kuartal Indri Erkaningrum F. (2013)


-iii-2017-industri- Interactions Among Insider
minumantumbuh-paling- Ownership, Dividend Policy,
tinggi.html Debt Policy, Investment
(beritasatu.com 24- Decision, And Business Risk.
082016,17:50). Diakses pada
Imam Ghozali, 2013, Aplikasi Analisis
tanggal 4 November 2017.
Multivarate dengan
https://www.astra.co.id/ (informasi Program SPSS, Edisi
mengenai perusahaan PT. Astra Kedepalan, cetakan delapan,
Semarang: Badan
Internasional, Tbk. diakses pada tanggal
Penerbit Universitas Diponegoro.
28 November 2017)
http://www.component.astra.co.id Imam Ghozali, 2009, Ekonometrika
(informasi mengenai perusahaan PT. teori, konsep, dan aplikasi dengan
Astra Automotif, Tbk. diakses pada spss 17. Semarang:
Badan penerbit undip
tanggal 28 November 2017)
https://www.bata.com/ (informasi Ita Lopolusi. 2013. ‘Analisis
mengenai perusahaan PT. Sepatu Bata, Faktorfaktor yang
Tbk. diakses pada tanggal 28 November memengaruhi Kebijakan
2017) http://www.smsm.co.id Dividen sektor
Manufaktur yang terdaftar di BEI
(informasi mengenai perusahaan PT.
2007-2011’, Jurnal Ilmiah
Selamat Sampurna, Tbk. diakses pada Mahasiswa Universitas Surabaya,
tanggal 28 November 2017) diakses: 1 November 2017.
http://www.toto.co.id (informasi
James C. Van Horne & John M.
mengenai perusahaan PT. Surya Toto
Wachowicz, Jr, 2013,
Indonesia, Tbk. diakses pada tanggal 28 Prinsipprinsip Keuangan
November 2017) terjemahan (edisi 13-
http://www.unilever.com (informasi buku2), Salemba
mengenai perusahaan PT. Unilever, Empat, Jakarta Selatan.
Tbk. diakses pada tanggal 28 November Jorenza Chiquita Sumanti & Marjam
2017) Mangantar. 2015. ‘Analisis
http://www.eddyelly.com/2013/05/daftar Kepemilikan Manajerial,
-emiten-tercatat-di-bei.html Kebijakan Hutang, dan
Profitabilitas Terhadap Kebijakan Nachrowi D Nachrowi dan Hardius
Dividen dan Nilai Perusahaan Usman (2006) Pendekatan
Pada Perusahaan Manufaktur populer dan praktis
yang terdaftar di Ekonometrika untuk analisis
BEI’, Jurnal EMBA Fakultas ekonomi dan keuangan. Jakarta:
Ekonomi dan Bisnis Universitas Lembaga penerbit universitas
San Ratulangi Manado, diakses: 1 indonesia, fakultas ekonomi.
November 2017. Riduwan, 2011. Dasar-dasar statistika.
Luh Fajarini Indah Mawarni dan Ni Bandung: Alfabeta.
Made Dwi Ratnadi. Sitanggang, 2013, Manajemen
2014. Keuangan Lanjutan,
‘Pengaruh Kesempatan Investasi, Mitra Wacana Media,
leverage, dan Likuiditas Pada Jakarta.
Kebijakan Dividen Perusahaan
Manufaktur yang terdaftar di Sitanggang, 2014, Manajemen
BEI’, E-Jurnal Akuntansi Fakultas Keuangan Perusahaan
Ekonomi dan Bisnis Universitas (edisi kedua), Penerbit Mitra
Udayana, diakses: 1 November Wacana Media, Jakarta.
2017. Stephen A. Ross dkk, 2015, Pengantar
Mafizatun Nurhayati. 2013. Keuangan Perusahaan,
‘Profitabilitas, Likuiditas, dan penerjemah Ratna Sarasvati, buku
Ukuran Perusahaan Pengaruhnya 1, Jakarta: Salemba Empat.
Terhadap Sugiyono, 2013, Metode Penelitian
Kebijakan Dividen dan Nilai Bisnis, edisi pertama, cetakan 13,
Perusahaan Sektor Non-Jasa’, Bandung: Alfabeta.
Jurnal Keuangan dan Bisnis,
Dosen Fakultas Ekonomi dan Suharyadi dan Purwanto,
Bisnis Universitas Mercu Buana 2004, Statistik Ekonomi dan
Jakarta, diakses: 1 November Keuangan Modern, Edisi
2017. pertama, buku 2, Jakarta:
Salemba Empat.
Margaretha, Farah. 2014. Dasar-dasar
Manajemen Keuangan. Jakarta: Van, H. dan Wachowicz, J.J. M., 2001,
Dian Rakyat Prinsip-prinsip Manajemen
Keuangan, terjemahan oleh Devi
Murhadi, Werner R. 2013. Analisis Fitriasari dan Deny Arnos Lwary,
Laporan Keuangan, 2004. Edisi ke-13, buku 2, Jakarta:
Proyeksi, dan Valuasi Saham. Salemba Empat.
Jakarta: Salemba Empat.
Yudhanto, Stefan, 2013, ‘Pengaruh Net
Muttaqien, Zaenul, 2011, ‘Analisis Profit Margin, Return On Assets,
Variabel Yang Berpengaruh Return On Equity, Earning Per
Terhadap Kebijakan Dividen’ Share Terhadap
Skripsi, Universitas Brawijaya, Kebijakan
Malang.
Dividen (studi pada perusahaan
Manufaktur yang terdaftar di BEI
tahun 2009-2011)’ Skripsi,
Universitas Brawijaya, Malang.

You might also like