Professional Documents
Culture Documents
PEMANFAATAN BUKU KESEHATAN IBU DAN ANAK OLEH IBU HAMIL TRIMESTER III
ABSTR ACT
Background: Maternal Mortality Rate (MMR) in Bantul regency in 2011 increased compared to the year 2010 is
82.07 / 100,000 live births in 2010 to 111.2 / 100,000 live births and the infant mortality rate (IMR) of 8, 5/1000
KH in 2011. Policy and government efforts to reduce maternal and infant mortality, among others, the activities of
Mother Friendly Movement (GSI), Strategy Making Pregnancy Safer (MPS) and the procurement of KIA books. KIA
book than as a record of maternal and child health, health monitoring tools and means of communication between
health workers with patients.
Objective: To learn about the utilization of Mother and Child Health (MCH) books by pregnant women in health
centers Sewon I.
Methods: Type of research is a descriptive study with cross sectional approach. Entire third trimester pregnant
women during the month of January to May in Puskesmas Sewon I counted 65 people in 2013, while the sample
40 pregnant women who met the inclusion criteria. Collecting data using questionnaires. Results were analyzed
using univariate analysis.
Results: Utilization of MCH books seen from the level of knowledge of pregnant women about the books in the
category KIA higher by 92.5%, a high level of understanding in the category as much as 67.5%, and visits as
recommended by the government as much as 87.5%. Characteristics of pregnant women in the third trimester I
Puskesmas Sewon Bantul, Yogyakarta mostly between the ages of 21- 35 years by 85%, the majority of pregnant
women educated at the high school last / equal as much as 45%, the majority of pregnant women have parity ≤ 2
by 67, 5%, and the majority of pregnant women living as a Housewife (IRT) as much as 65%.
Conclusions: most of pregnant women use MCH book as a media to help them know about their health.
INTISARI
Latar Belakang: Tingginya AKI dan AKB di Bantul menjadi poros utama kebijakan kesehatan. Kebijakan dan
implementasi disesuaikan dan dipantau melalui program-program teknis. Buku KIA merupakan salah satu me-
dia pemantauan kesehatan ibu dan anak yang dilaksanakan secara nasional melibatkan tenaga kesehatan dan
masyarakat. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana pemanfaatan buku KIA oleh ibu hamil.
Metode: penelitian dilaksanakan di Puskesmas Sewon! dengan populasi seluruh ibu hamil trimester III dan sam-
pel berjumlah 40 orang. Pengumpulan data menggunakan kuisioner. Hasil penelitian dianalisis menggunakan
analisis univariat.
Hasil: Pemanfaatan buku KIA dilihat dari tingkat pengetahuan ibu hamil tentang buku KIA dalam kategori tinggi
sebanyak 92,5%, tingkat pemahaman dalam kategori tinggi sebanyak 67,5%, dan kunjungan sesuai dengan an-
juran pemerintah sebanyak 87,5%. Karakteristik ibu hamil trimester III di Puskesmas Sewon I Bantul, Yogyakarta
sebagian besar adalah yang berumur antara 21-35 tahun sebanyak 85%, sebagian besar ibu hamil berpendidikan
terakhir setingkat SMA/Sederajat sebanyak 45%, sebagian besar ibu hamil memiliki paritas ≤ 2 sebanyak 67,5 %,
dan sebagian besar ibu hamil berprofesi sebagai Ibu Rumah Tangga (IRT) sebanyak 65%.
Kesimpulan: ibu hamil trimester III di Puskesmas Sewon I Bantul sebagian besar sudah memanfaatkan buku KIA
sebagai media peningkatan pengetahuan mereka tentang kesehatan diri dan janinnya.
Tabel. 4.3. Tingkat pengetahuan ibu tentang buku KIA berdasarkan karakteristik
jenjang pendidikan SMP sebanyak 32.5%. berada dalam tingkat pengetahuan tinggi se-
Sebagian besar responden dengan paritas banyak 62.5%.
≤2 memiliki tingkat pengetahuan tinggi seba Berdasarkan analisis didapatkan bahwa
nyak 65%, dan dari mayoritas responden sebagian besar responden dengan tingkat pe-
yang berperan sebagai IRT sebagian besar mahaman tinggi berada dalam rentang umur
Tabel. 4.3. Tingkat pemahaman ibu tentang buku KIA berdasarkan karakteristik
20-35 tahun. Dilihat dari tingkat pendidikannya, dalam kategori tinggi sebanyak 92,5 %, se-
responden dengan jenjang pendidikan SMA bagian besar berada pada umur 20-35 tahun
merupakan responden terbanyak dengan (85%), dikarenakan pada usia tersebut ibu
tingkat pemahaman tinggi sebesar 42.5%. hamil masih dalam usia reproduktif dan ibu
Sebagian besar responden dengan paritas ≤2 masih aktif dalam menggali informasi tentang
adalah responden dengan tingkat pemaha- kehamilan dan persalinan. Menurut Huclok
man tinggi sebanyak 37.5%. Sebagian besar yang dikutip dari Wawan, dkk (2010), sema
responden sebagai IRT merupakan responden kin cukup umur, tingkat kematangan dan ke
terbanyak dalam tingkat pemahaman tinggi kuatan seseorang akan lebih matang dalam
tentang buku KIA sebanyak 45%. berfikir dan bekerja. Dalam kedewasaan se
Berdasarkan analisis data diketahui bah seorang usia reproduktif akan mampu untuk
wa kunjungan ibu yang sesuai sebanyak aktif menggali informasi yang sedang beredar
87.5% dengan 72.5% diantaranya adalah ataupun semakin mudah mendapatkan infor-
responden dengan rentang umur 20-35 ta- masi.1 Berdasarkan pendidikan ibu hamil di
hun dan di jenjang pendidikan SMA seba Puskesmas Sewon I dapat diketahui bahwa
nyak 45%. Ditemukan juga bahwa responden ibu hamil yang memiliki pengetahuan tentang
dengan paritas ≤2 sebanyak 55%, dan 60% buku KIA dalam kategori tinggi sebanyak 92,5
diantaranya adalah IRT. % yang sebagian besar ibu hamil berada
pada pendidikan setingkat SMA (42,5 %) di
Pembahasan karenakan faktor pendidikan berpengaruh
Berdasarkan umur ibu hamil di Puskes- terhadap pengetahuan sehingga ibu hamil
mas Sewon I dapat diketahui bahwa ibu hamil yang berpendidikan tinggi dapat memahami
yang memiliki pengetahuan tentang buku KIA tentang buku KIA dengan baik2.
Berdasarkan paritas ibu hamil di Puskes- berpikir semakin baik sehingga akan termo-
mas Sewon I dapat diketahui bahwa ibu hamil tivasi dalam memeriksakan kehamilan, juga
yang memiliki pengetahuan tentang buku KIA mengetahui akan pentingnya antenatal care.
dalam kategori tinggi sebanyak 92,5 % yang Dari segi kepercayaan masyarakat, seseorang
sebagian besar ibu hamil memiliki paritas ≤ 2 yang lebih dewasa akan lebih dipercaya dari
(65 %), dikarenakan ibu yang belum pernah yang belum cukup tinggi kedewasaannya.
melahirkan akan memperhatikan kehamilan- Hal ini sebagai akibat dari pengalaman dan
nya dengan baik sedangkan pada ibu hamil kematangan jiwa.8,9
yang sudah pernah mengalami kehamilan Berdasarkan pendidikan ibu hamil di
maka ibu kurang mempersiapkan dengan Puskesmas Sewon I dapat diketahui bahwa
baik. Sesuatu yang belum pernah dialami se ibu hamil yang memiliki pemahaman tentang
seorang maka seseorang tersebut akan mem- buku KIA dalam kategori tinggi sebanyak
persiapkan segala sesuatu dengan baik.11 67,5%, sebagian besar berpendidikan tera-
Berdasarkan pekerjaan ibu hamil di Pus khir SMA/Sederajat (42,5%). Hal tersebut se-
kesmas Sewon I dapat diketahui bahwa ibu jalan dengan teori yang menyatakan bahwa
hamil yang memiliki pengetahuan tentang bu makin tinggi tingkat pendidikan seseorang,
ku KIA dalam kategori tinggi sebanyak 92,5% makin mudah menentukan informasi, makin
yang sebagian besar ibu hamil bekerja seba- banyak pengetahuan sehingga makin banyak
gai IRT (65%), dikarenakan ibu yang bekerja pula pengetahuan yang dimiliki2.
sebagai IRT mempunyai banyak kesempatan Namun dari hasil penelitian didapatkan
untuk memperoleh informasi tentang buku masih ada 2,5 % responden yang berpen-
KIA dari berbagai sumber informasi. Peker- didikan terakhir SMA namun masih memi-
jaan menunjang kehidupan sebuah keluarga. liki pemahaman rendah, hal ini dikarenakan
Sedangkan sebuah pekerjaan akan menyita tidak hanya pendidikan yang mempengaruhi
banyak waktu, semakin sedikit waktu yang pemahaman namun masih ada faktor usia,
digunakan saat bekerja semakin banyak se pengalaman, dan intelegensia yang juga tu-
seorang akan mendapatkan informasi dan rut mempengaruhi pemahaman seseorang.
semakin banyak seseorang meluangkan ba Pada dasarnya pengetahuan seseorang dipe
nyak waktu untuk bekerja maka informasi se- ngaruhi oleh umur, pendidikan, pengalaman,
makin sedikit yang diterima.1,2,8 pekerjaan dan intelegensia. Oleh karena itu
Berdasarkan umur ibu hamil di Puskes- secara tidak langsung faktor-faktor tersebut
mas Sewon I dapat diketahui bahwa ibu hamil juga mempengaruhi tingkat pemahaman se
yang memiliki pemahaman tentang buku KIA seorang terhadap suatu informasi11.
dalam kategori tinggi sebanyak 67,5 %, se- Berdasarkan paritas ibu hamil di Puskes-
bagian besar berada pada umur 21-35 tahun mas Sewon I dapat diketahui bahwa ibu hamil
(60 %), dikarenakan pada usia tersebut ibu yang memiliki pemahaman tentang buku KIA
hamil masih dalam usia reproduktif dan ibu dalam kategori tinggi sebanyak 67,5%, se-
masih aktif dalam menggali informasi tentang bagian memiliki paritas ≤ 2 (37,5%). Manusia
kehamilan dan persalinan. Bertambahnya adalah individu sebagai orang yang meneri
umur seseorang maka kematangan dalam ma pengalaman, orang yang melakukan
tanggapan atau penghayatan biasanya tidak muda umurnya semakin tidak mengerti ten
melepaskan pengalaman yang sedang diala- tang pentingnya pemeriksaan kehamilan. Na
minya2. mun dari hasil penelitian didapatkan masih
Berdasarkan pekerjaan ibu hamil di Pus ada 12,5% pada rentang usia 20-35 tahun
kesmas Sewon I dapat diketahui bahwa ibu yang melakukan kunjungan ANC tidak se-
hamil yang memiliki pemahaman tentang buku suai dengan kebijakan pemerintah. Hal ini
KIA dalam kategori tinggi sebanyak 67,5%, dikarenakan faktor yang mempengaruhi kun-
sebagian besar berprofesi sebagai ibu rumah jungan ibu hamil tidak hanya dari faktor usia
tangga (45%). Hal ini bertentangan dengan saja, namun ada faktor pendukung lainnya
teori yang menyebutkan Ibu yang bekerja di seperti dukungan suami, keluarga, dan sosial
sektor formal memiliki akses yang lebih baik ekonomi yang juga turut berperan mempe
terhadap berbagai informasi, termasuk kese- ngaruhi ibu untuk melakukan kunjungan.12
hatan. Pekerjaan diharapkan seseorang yang Berdasarkan pendidikan ibu hamil di Pus
bekerja pengetahuannya akan lebih luas dari- kesmas Sewon I dapat diketahui bahwa ibu
pada seseorang yang tidak bekerja karena hamil yang melakukan kunjungan sesuai se-
dengan bekerja seseorang akan mempunyai banyak 87,5%, sebagian besar berpendidikan
banyak informasi dan pengetahuan10. Namun terakhir SMA/Sederajat (45%). Pendidikan
masih ada 2,5 % responden yang bekerja se- sangat berhubungan erat dengan banyaknya
bagai wiraswasta dan masih memiliki tingkat wawasan dan pengetahuan yang dimiliki ibu
pemahaman rendah. Hal ini dikarenakan ibu hamil. Dengan banyaknya pengetahuan
yang mempunyai kesibukan pekerjaan/waktu yang dimiliki ibu maka semakin banyak
luang yang cukup akan kurang bisa meng- wawasan yang dimiliki ibu hamil. Dengan
gali informasi, sehingga tingkat pemahaman adanya pendidikan ibu hamil dapat mempu-
menjadi rendah. nyai pola pikir yang baik tentang pentingnya
Berdasarkan umur ibu hamil di Puskes- dan manfaat dari kunjungan Antenatal Care
mas Sewon I dapat diketahui bahwa ibu hamil (ANC). Semakin tinggi pendidikan, hidup ma-
yang melakukan kunjungan sesuai sebanyak nusia akan semakin berkualitas. Jika wanita
87,5% yang sebagian besar ibu hamil beru- berpendidikan, mereka akan membuat kepu-
mur 20-35 tahun sebanyak 72,5%. Hal ini tusan yang benar dalam memperhatikan
menunjukkan bahwa ibu hamil yang berkun- kesehatannya.11,13
jung di Puskesmas Sewon I berada pada Berdasarkan paritas ibu hamil di Puskes-
masa reproduksi sehat, dimana usia terse- mas Sewon I dapat diketahui bahwa ibu hamil
but mempengaruhi kematangan berfikir ibu yang melakukan kunjungan sesuai sebanyak
sehingga ibu mengetahui akan pentingnya 87,5 %, sebagian besar memiliki paritas ≤ 2
melakukan kunjungan Antenatal Care (ANC) (55 %), hal ini karena ibu yang baru pertama
selama kehamilannya. Bertambahnya umur kali hamil merupakan hal yang sangat baru
seseorang maka kematangan dalam berpikir sehingga termotivasi dalam memeriksakan
semakin baik sehingga akan termotivasi da- kehamilannya ketenaga kesehatan. Dilihat
lam memeriksakan kehamilan, juga mengeta- dari segi pengalaman dalam melahirkan da-
hui akan pentingnya antenatal care. Semakin pat diartikan bahwa ibu yang memiliki paritas
atau jumlah anak yang lebih dari satu akan biasanya kurang mendapatkan informasi me
mempunyai banyak pengalaman tentang ke ngenai perkembangan janinnya. Informasi
hamilannya secara langsung, sehingga ibu dapat menghasilkan perubahan atau pening-
yang sudah pernah melahirkan lebih dari sa katan pengetahuan ibu tentang pemeriksaan
tu orang mempunyai anggapan bahwa ibu kehamilan.7 Namun berdasarkan hasil pene-
sudah berpengalaman sehingga tidak ter- litian masih ada 5% pada rentang usia 20-
motivasi untuk memeriksakan kehamilannya. 35 tahun yang masih memiliki pemahaman
Terdapat 12,5% responden yang mempunyai rendah, hal ini dikarenakan kurangnya infor-
paritas ≤2 namun masih tidak sesuai dalam masi yang diperoleh, lingkungan yang kurang
melakukan kunjungan, hal ini dikarenakan mendukung dan pengalaman responden. Hal
ada faktor lain yang juga turut mempengaruhi ini sesuai dengan pernyataan bahwa faktor
seseorang dalam menyikapi suatu hal dalam yang mempengaruhi pemahaman adalah in-
hal ini melakukan kunjungan kehamilan. Sikap formasi, budaya, pengalaman, sosial ekono-
belum tentu terwujud dalam tindakan, sebab mi, umur, pendidikan, lingkungan, pekerjaan.11
terwujudnya tindakan perlu faktor lain, yaitu Untuk mendapatkan informasi misalnya hal-
faktor pendukung antara lain adanya fasilitas hal yang menunjang kesehatan sehingga da-
atau sarana dan prasarana. Ibu yang memi- pat meningkatkan kualitas hidup. Pendidikan
liki paritas ≤ 2 belum melakukan kunjungan dapat mempengaruhi seseorang termasuk
sesuai dengan kebijakan pemerintah karena perilaku seseorang akan pola hidup terutama
fasititas atau sarana ibu tersebut yang kurang dalam memotivasi untuk sikap berperan serta
mendukung untuk melakukan kunjungan se dalam pembangunan dan pada umumnya se-
suai dengan kebijakan.11 makin tinggi pendidikan seseorang semakin
Berdasarkan pekerjaan ibu hamil di mudah memperoleh informasi.1
Puskesmas Sewon I dapat diketahui bahwa
ibu hamil yang melakukan kunjungan sesuai Simpulan
sebanyak 87,5 %, sebagian besar berprofesi Penelitian ini menemukan bahwa ibu ha
sebagai Ibu Rumah Tangga (IRT) sebanyak mil trimester III di Puskesmas Sewon I Bantul
60 %. Ibu yang bersatus sebagai ibu rumah sebagian besar sudah memanfaatkan buku
tangga tidak dapat dikatakan tidak mempu- KIA sebagai media peningkatan pengetahuan
nyai relasi pergaulan yang luas dibanding- mereka tentang kesehatan diri dan janinnya.
kan yang mempunyai pekerjaan. Pergaulan Hal ini terlihat dari tingkat pengetahuan dan
sosial mempunyai manfaat terhadap tingkat pemahaman tentang buku KIA yang sebagian
perolehan informasi termasuk informasi ten- besar dalam kategori tinggi. Bentuk perilaku
tang kehamilan. Status ibu sebagai Ibu rumah yang sangat mudah untuk diamati dari kondisi
tangga mempunyai keuntungan yaitu adanya ini adalah tingkat kesesuaian kunjungan ANC
banyak waktu luang yang dapat digunakan ke Puskesmas juga dalam kategori tinggi.
untuk menggali berbagai sumber informasi se
hingga dapat meningkatkan pengetahuan ten- Saran
tang Antenatal Care.2 Ibu hamil yang bekerja Melihat efektifnya buku KIA sebagai
kurang memiliki waktu untuk memeriksakan media Komunikasi, Informasi, dan Edukasi
kehamilannya (ANC) secara rutin, sehingga bagi sasaran dan keluarga pasien, maka
disarankan kepada pemerintah melalui Dinas 2006, Fist Draft Magister Kebijakan dan
Kesehatan agar lebih meningkatkan kuali- Manajemen Pelayanan Kesehatan. http://
tas kebijakan yang mendukung utility buku www.1rckmpk.ugm.ac.id/id/UPPDF/_
KIA. Perbaikan dan pembaruan isi buku KIA working/No.29_Er noviana_07_06.pdf, di-
sangat diperlukan dengan menyesuaikan akses pada tanggal 28 Desember 2012.
isu-isu kesehatan ibu dan anak yang terkini 8. Kusindijah. 2012. Hubungan antara Kepe
sehingga selalu ada kesesuaian antara kebi- milikan Buku KIA dengan Pengetahuan,
jakan dan realita. Sikap dan Praktik Perawatan Kehamilan
di Wilayah Kerja Puskesmas Rangkah
Daftar Pustaka Surabaya. Jurnal. Ed.April 2012. No.1.
1. A.Wawan dan Dewi M. 2010. Teori 2012. Vol.1
dan Pengukuran Pengetahuan, Sikap 9. Kamariah, Urai Rika. 2008. Hubungan
dan Perilaku Manusia. Yogyakarta: Nuha Tingkat Pengetahuan tentang Buku Ke
Medika sehatan Ibu dan Anak terhadap Jumlah
2. Damanik, R.L. (2009). Hubungan Karak Kunjungan Ibu Hamil yang Sesuai Pedo-
teristik, Pengetahuan dan Sikap Ibu Ha man Pelayanan Kesehatan Ibu dan Anak.
mil dengan Pemeriksaan Haemoglobin Karya Tulis Ilmiah. Politeknik Kesehatan
Sewaktu Hamil di Puskesmas Darussa Yogyakarta
lam Kecamatan Medan Petisah tahun 10. Latipun. 2004. Psikologi Konseling. Ja-
2008. Skripsi naskah publikasi. Fakultas karta: Umm Pres
Kesehatan Masyarakat Universitas Su- 11. Notoatmodjo. 2010.Ilmu Perilaku Keseha-
matera Utara Medan. tan. Jakarta:PT Rineka Cipta.
3. Departemen Kesehatan RI. 2009. Petun- 12. Oktofusi, Savira Niki. 2010. Hubungan
juk Teknis Penggunaan Buku Kesehatan Tingkat Pengetahuan Ibu Hamil tentang
Ibu dan Anak. Jakarta: Departemen Ke Buku Kesehatan Ibu dan Anak Terhadap
sehatan RI Kunjungan Pemeriksaan Minimal 4 kali
4. Departemen Kesehatan RI. 2009. Pedo (K4) di Puskesmas Jetis II Bantul Yog-
man Umum Manajemen Penerapan Buku yakarta. Karya Tulis Ilmiah Akademi Ke-
KIA. Jakarta: Departemen Kesehatan RI. bidanan Ummi Khasanah.
5. Departemen Kesehatan Provinsi Yog- 13. Retno, T, dkk. 2011. Hubungan Perilaku
yakarta. 2011. Profil Kesehatan Provinsi Ibu Tentang Buku KIA dengan Status
D.I.Yogyakarta tahun 2011. Yogyakarta: Kesehatan Anak di Posyandu Kelurahan
Departemen Kesehatan Yogyakarta. Sidoharjo Pacitan. Jurnal. Ed.April 2011.
6. Dinas Kesehatan Kabupaten Bantul. No.1. 2011. Vol.IV. http://isjd.pdii.lipi.go.id/
2011. Profil Kesehatan Kabupaten Ban- admin/jurnal/41111823_1979-8091.pdf,
tul. Bantul: Dinas Kesehatan Bantul. diakses pada tanggal 24 Desember 2012
7. Hasanbasri M. dan Ernoviana. 2006. 14. Saifudin, Abdul Bari. 2007. Buku Panduan
Pemanfaatan Buku Kesehatan Ibu dan Praktis Pelayanan Kesehatan Maternal
Anak di D inas Kesehatan Kota Sawah Dan Neonatal. Jakarta: Yayasan Bina
lunto, Working Paper series No. 29 Juli Pustaka Sarwono Prawirohardjo.