You are on page 1of 8

EFEKTIFITASSTRETCHING EXERCISE DAN PERNAFASAN YOGA

TERHADAP REGULASI TEKANAN DARAH DAN KUALITAS HIDUP KLIEN


ESRD YANG MENJALANI HEMODIALISIS DI RUMKITAL DR. RAMELAN
SURABAYA

Nur Muji Astuti1, I Ketut Sudiana2, Joni Haryanto3

1. Mahasiswa Program Magister Keperawatan, Universitas Airlangga, email:


nurmujiastuti04@gmail.com
2. Departemen Ilmu Patologi Anatomi, Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga
3. Departemen Keperawatan Gerontik, Fakultas Keperawatan Universitas
Airlangga

Abstract: Hypertension intradialytic can affect the quality of life and quality of life can
affect hypertension too. An area of concern to nurses is related to non-pharmacological
treatment to prevent the occurrence of intradialitic hypertension and improved quality of
life. One of them is with stretching exercise and yoga breathing. This research used quasi
experimental pre post control group design design, sample size was 28 ESRD clients
intradialysis in Dr. Rumkital. Ramelan Surabaya. Sampling technique used purposive
sampling. Variables in this study were stretching exercise, yoga breathing, stretching
exercise modification and yoga breathing, systolic blood pressure, diastolic blood
pressure, and quality of life. Data collection using mercury sygmomanometer, and
KDQOL SF 1.3 questionnaire. Data were analyzed using paired t test and multiple linear
regression. The results of this study showed that the most effective intervention for
lowering blood pressure 27,143 mmHg is a combination of stretching exercise and
respiratory yoga, whereas the most effective yoga breathing improves the quality of life
5,143. ESRD clients intradialysis are expected to remain active in applying stretching
exercises and breathing yoga during hemodialysis, and for nurses is expected to increase
client motivation as well as arrange a daily program and actively involved in applying
stretching exercise and yoga breathing.

Key Word: Stretching Exercise, Yoga Breathing, Blood pressure, Quality Of Life

Abstrak:
Hipertensi intradialitik dan kualitas hidup memiliki hubungan timbal balik,
hipertensi dapat mempengaruhi kualitas hidup begitu pun sebaliknya kualitas hidup dapat
mempengaruhi hipertensi. Upaya non farmakologis untuk mengatasi adalah dengan
stretching exercise dan pranayama yoga. Penelitian ini menggunakan desain quasi
eksperimental pre post control group design, sampel sejumlah 28 klien ESRD yang
menjalani hemodialisi di ruang hemodialisis Rumkital Dr. Ramelan Surabaya. Tekhnik
sampling menggunakan purposive sampling. Variabel di dalam penelitian ini adalah
stretching exercise, pernafasan yoga, modifikasi stretching exercise dan pernafasan yoga,
tekanan darah sistolik, tekanan darah diastolik, dan kualitas hidup.pengumpulan data
menggunkan modul, sygmomanometer air raksa, dan kuesioner KDQOL SF 1.3. data
dianalisa menggunakan paired t test dan regresi linier berganda. Hasil penelitian ini
menunjukkan bahwa intervensi yang paling efektif untuk menurunkan tekanan darah
27,143 mmHg adalah kombinasi antara stretching exercise dan pernafasan yoga,
sedangkan pernafasan yoga paling efektif meningkatkan kualitas hidup 5,143. Klien
ESRD yang menjalani hemodialisis diharapkan tetap aktif mengaplikasikan stretching

226
227 Jurnal Ilmiah Kesehatan, Vol. 10, No. 2, Agustus 2017, Hal 226-233

exercise dan pernafasan yoga (pranayama) selama menjalani hemodialisis, dan untuk
perawat ruangan diharapkan meningkatkan motivasi klien serta menyusun program harian
dan terlibat aktif dalam mengaplikasikan stretching exercise dan pernafasan yoga
Kata Kunci: Stretching exercise, pernafasan yoga, tekanan darah, kualitas hidup

PENDAHULUAN sehingga terjadi vasodilatasi diameter


Komplikasi hemodialisis salah satunya arteriol (Hermanto 2014).Pranayama yoga
adalah peningkatan tekanan darah. adalah jembatan antara pikiran dan hal-hal
Tekanan darah biasanya menurun dengan fisik antara tubuh dan roh (Sherman et al.
ultrafiltrasi dialisis pada sebagian besar 2010). Yoga dapat meningkatkan adekuasi
klien, namun 10-15% klien yang klien ESRD dengan hemodialisis (Tayyebi
menjalani hemodialisis mengalami et al. 2012). Beberapa hasil penelitian
peningkatan tekanan darah menunjukkan hasil bahwa yoga dapat
(Sulistyaningsih 2011). Dilaporkan Sekitar memberikan efek relaksasi sehingga
5-15% dari klien yang menjalani HD menstimulus hipotalamus untuk
reguler tekanan darahnya justru meningkat menurunkan ACTH dimana diikuti
saat HD. Kondisi ini disebut hipertensi penurunan glukokortikoid dan kortisol.
intradialitik (HID) atau intradialytic Berdasarkan latar belakang masalah
hypertension(Agarwal 2011). Menurut tingginya kejadian hipertensi intradialitik
penelitian yang dilakukan oleh (Armiyati dan penurunan kualitas hidup klien
2015)didapatkan hasil bahwa 70% klien hemodialisis maka penulis tertarik untuk
mengalami hipertensi intradialisis. Suatu melakukan penelitian pengaruh stretching
area yang menjadi perhatian perawat exercise dan pernafasan yoga (pranayama)
adalah hal yang berhubungan dengan terhadap regulasi tekanan darah dan
penanganan non farmakologis untuk kualitas hidup klien end stage renal
mencegah terjadinya hipertensi disease (ESRD) yang menjalani
intradialitik dan peningkatan kualitas hemodialisis.
hidup, beberapa penelitian menunjukkan
bahwa pendekatan non farmakologis dapat METODE
dilakukan yaitu meliputi tekhnik Penelitian ini menggunakan quasi
mengurangi stres, penurunan berat badan, eksperimen dengan metode pre test- post
pembatasan alkohol, natrium, dan test control group design. Desain ini
tembakau, olahraga atau latihan yang digunakan untuk membandingkan
berefek meningkatkan lipoprotein densitas pengaruh stretching exercise, pernafasan
tinggi, dan relaksasi. Latihan fisik yoga (pranayama), serta modifikasi antara
peregangan atau stretchingexercise stretching exercise dan pernafasan yoga
dipercaya meningkatkan fungsi fisik dan (pranayama) terhadap regulasi tekanan
mental pada klien dengan dialisa, bahkan darah, dan kualitas hidup pada klien ESRD
dapat meningkatkan kualitas hidupnya yang menjalani hemodialisis.Populasi
(Painter et al. 2000). (Kaur et al, dalam penelitian ini adalah semua klien
2016)dalam penelitiannya menyebutkan ESRD yang melakukan terapi hemodialisis
bahwa dalam waktu satu minggu di ruang hemodialisis Rumkital Dr.
dilakukan stretching exercise pada klien Ramelan Surabaya pada pada bulan Mei-
dialisis dapat meningkatkan skor kualitas Juni 2017. Tekhnik pengambilan sampel
hidup sebesar 0,25. Mekanisme latihan dalam penelitian ini dilakukan dengan
fisik peregangan atau stretching exercise metode purposive samplingsejumlah 7
meningkatkan relaksasi yaitu dengan responden di tiap kelompok. Total 28
menurunkan aktifitas saraf simpatis dan responden.
meningkatkan aktifitas saraf parasimpatis
Astuti, Sudiana, Haryanto; Efektifitas Stretching Exercise Dan Pernafasan Yoga Terhadap 228
Regulasi Tekanan Darah Dan Kualitas Hidup Klien Esrd Yang Menjalani Hemodialisis Di Rumkital
Dr. Ramelan Surabaya

Etik penelitian pada penelitian ini raksa yang telah dilakukan kalibrasi dan
diberikan oleh komite etik Rumkital Dr. lembar observasi, kualitas hidup pasien
Ramelan Surabaya. penyakit ginjal kronik yang menjalani
Instrumen hemodialisis diukur dengan menggunakan
Instrumen stretching exercise kuesioner Kidney Disease Quality Of Life
menggunakan SAP, buku panduan Short Form 1.3 (KDQOL-SF 1.3) yang
stretching exercise (modul).Instrumen telah diterjemahkan ke dalam bahasa
pernafasan yoga (pranayama) Indonesia.
menggunakan SAP, buku panduan LOKASI DAN WAKTU PENELITIAN
pernafasan yoga (pranayama) (modul), Penelitian ini dilaksanakan di Rumah Sakit
instrumen stretching exercise dan TNI Angkatan Laut dr. Ramelan Surabaya
pernafasan yoga (pranayama) di ruang Hemodialisis, terdiri dari 24 bed
menggunakan SAP, buku panduan beserta alat hemodialisis nya. Ruangan
stretching exercise dan pernafasan yoga nyaman disertai ruang tunggu.
(pranayama) (modul), mengukur tekanan Pengumpulan data dilaksanakan bulan 2
darah menggunakan spygmomanometer air Mei hingga 31 Mei 2017
HASIL DAN PEMBAHASAN
1. Tekanan darah sistolik
Tabel 5.2. Ringkasan hasil uji beda rata-rata antara kelompok
Statistik
Kelompok Rata-rata St dev. Normalitas Signifikansi Keterangan
hitung
Pre 170.00 33.665 0.200
K1 t = 3.464 0.013 Berbeda signifikan
Post 150.00 30.000 0.503
Pre 148.57 13.452 0.873 Tidak berbeda
K2 t = -1.146 0.296
Post 158.57 22.678 0.086 signifikan
Pre 150.00 24.495 0.753
K3 t = 2.517 0.045 Berbeda signifikan
Post 131.43 12.150 0.147
Pre 138.57 12.150 0.237
K4 t = -4.583 0.004 Berbeda signifikan
Post 158.57 10.690 0.294
2. Tekanan darah diastolik
Tabel 5.3. Ringkasan hasil uji beda rata-rata antar kelompok
statistik
Kelompok Rata-rata St dev. Normalitas Signifikansi Keterangan
hitung
Pre 92.86 13.801 0.099
K1 Z = -2.121 0.034 Berbeda signifikan
Post 84.29 7.868 0.001
Pre 88.57 3.780 0.000 Tidak berbeda
K2 Z = -0.378 0.705
Post 88.57 14.639 0.002 signifikan
Pre 81.43 3.780 0.000 Tidak berbeda
K3 Z = -0.577 0.564
Post 82.86 4.880 0.000 signifikan
Pre 82.86 4.880 0.000 Tidak berbeda
K4 Z = -1.000 0.317
Post 85.71 7.868 0.020 signifikan

3. Kualitas Hidup
Tabel 5.4. Ringkasan hasil uji beda rata-rata kualitas hidup antar kelompok
statistik
Kelompok Rata-rata St dev. Normalitas Signifikansi Keterangan
hitung
Pre 40.89 6.259 0.481 Tidak berbeda
K1 t = -0.606 0.567
Post 42.00 6.998 0.296 signifikan
Pre 44.75 5.132 0.628
K2 t = -2.592 0.041 Berbeda signifikan
Post 47.85 4.901 0.702
Pre 42.29 7.365 0.738 Tidak berbeda
K3 t = -2.117 0.079
Post 44.08 7.688 0.619 signifikan

228
229 Jurnal Ilmiah Kesehatan, Vol. 10, No. 2, Agustus 2017, Hal 226-233

Pre 45.29 7.033 0.247


K4 t = 3.385 0.015 Berbeda signifikan
Post 42.40 5.738 0.463

Efektifitas intervensi terhadap tekanan Y = 42,571-


darah dan kualitas hidup 0,714*stretching+5,143*yoga+1,286*kom
1. Variabel tekanan darah sistolik binasi
Untuk mengetahui seberapa besar Keterangan:
efektifitas intervensi terhadap tekanan Y= kualitas hidup
darah sistolik, selanjutnya dilakukan Apabila yoga dan kombinasi
analisis regresi yang berguna untuk konstan, dan stretchingdilakukan sesuai
mendapatkan pengaruh variabel-variabel prosedur maka akan menurunkan kualitas
bebas (K1 (stretching exercise), K2 hidup 0,714. Apabila stretching dan
(pernafasan yoga), K3 (kombinasi), dan kombinasi konstan dan yoga dilakukan
K4 (kontrol)) terhadap variabel Y (tekanan sesuai prosedur maka akan menaikkan
darah sistolik post). kualitas hidup 5,143. Apabila stretching
Berdasarkan hasil pengolahan data dan yoga konstan, dan kombinasi
dengan menggunakan software SPSS 22 dilakukan sesuai prosedur maka akan
didapatkan model regresi sebagai berikut: meningkatkan kualitas hidup 1,286.
Y = 158,571-8,571*stretching-
0,000*yoga-27,143*kombinasi Tekanan darah
Keterangan: Rata-rata angka penurunan tekanan
Y= tekanan darah sistolik darah sistolik tertinggi ada pada kelompok
Apabila yoga dan kombinasi stretching exercise, rata-rata peningkatan
konstan, dan stretching dilakukan sesuai tekanan darah sistolik ada pada kelompok
prosedur maka akan menurunkan tekanan kontrol. Penurunan tekanan darah diastolik
darah sistolik 8,57 mmHg. Apabila tertinggi pada kelompok stretching
stretching dan kombinasi konstan dan exercise, dan rata-rata angka penurunan
yoga dilakukan sesuai prosedur maka akan diastolik terendah pada kelompok yoga
menurunkan tekanan darah sistolik 0,000 dan kontrol masing-masing sebesar 1.43.
mmHg. Apabila stretching dan yoga Dalam keadaan relaks, tubuh melalui otak
konstan, dan kombinasi dilakukan sesuai akan memproduksi endorphrin yang
prosedur maka akan menurunkan tekanan berfungsi sebagai analgesik alami tubuh
darah sistolik 27,143 mmHg. dan dapat meredakan rasa nyeri (keluhan-
2. Variabel tekanan darah diastolik keluhan fisik). sistem saraf parasimpatetis
Pada variabel tekanan darah yang aktif berfungsi untuk menurunkan
diastolik tidak dilakukan uji regresi linier tekanan darah (Poppen, 1998). Relaksasi
karena data bersifat tidak normal. adalah suatu prosedur dan teknik yang
3. Variabel kualitas hidup bertujuan untuk mengurangi ketegangan
Untuk mengetahui seberapa besar dan kecemasan, dengan cara melatih
efektifitas intervensi terhadap kualitas pasien agar mampu dengan sengaja untuk
hidup, selanjutnya dilakukan analisis membuat relaksasi otot-otot tubuh setiap
regresi yang berguna untuk mendapatkan saat, sesuai dengan keinginan.
pengaruh variabel-variabel bebas (K1 Penelitian yang dilakukan oleh
(stretching exercise), K2 (pernafasan Ross dalam Purnawarman, menjelaskan
yoga), K3 (kombinasi), dan K4 (kontrol)) bahwa latihan fisik pada klien gangguan
terhadap variabel Y (tekanan darah vaskuler dapat berfungsi ganda yaitu
diastolik post). meningkatkan ekspresi protein e NOS
Berdasarkan hasil pengolahan data yang dapat berlangsung selama beberapa
dengan menggunakan software SPSS 22 jam dan meningkatkan fosforilasi eNOS
didapatkan model regresi sebagai berikut: dalam beberapa menit sehingga
Astuti, Sudiana, Haryanto; Efektifitas Stretching Exercise Dan Pernafasan Yoga Terhadap 230
Regulasi Tekanan Darah Dan Kualitas Hidup Klien Esrd Yang Menjalani Hemodialisis Di Rumkital
Dr. Ramelan Surabaya

meningkatkan produksi NO vaskular kenaikan sebelum dan sesudah bekerja


dimana sangat berperan penting terhadap masing-masing sebesar 2.39 mmHg untuk
fungsi endotelium pada klien dengan sistolik dan 3.53 mmHg untuk diastolik.
gangguan pembuluh darah. Antara Tingkat stres kerja mengalami kenaikan
proporsi fosforilsasi eNOS dan perubahan sebesar 5.33 satuan. Hal ini sesuai dengan
endothelium tergantung pada aliran kondisi lingkungan saat dilakukan
pembuluh darah yang di rangsang oleh hemodialisis dimana tidak menutup
latihan fisik yang dilakukan, hal ini kemungkinan pada saat hemodialisis
konsisten dengan hipotesis bahwa berlangsung mesin mengalami kemacetan
peningkatan ekspresi protein NOS dan dan alarm berbunyi sehingga akan
fosforilasi berperan penting terhadap mengurangi konsentrasi serta
perubahan fungsi endotelium pada pasien meningkatkan rasa panik, dimana akan
dengan penyakit pembuluh sangat berpengaruh terhadap intervensi
darah.Stretching exercise juga dapat pernafasan yoga yang membutuhkan
menurunkan level kelelahan pada klien ketenangan. Peneliti berpendapat bahwa
yang menjalani hemodialisis, hal ini dapat suasana yang tenang, nyaman serta
dijelaskan bahwa dengan latihan maka konsentrasi yang tinggi akan mendukung
akan meningkatkan peredaran darah ke terciptanya suasana relaks sehingga dapat
otot dan juga memperluas permukaan menurunkan aktifitas saraf simpatis dan
kapiler yang menghasilkan aliran urea dan akan menurunkan tekanan darah.
toksin lebih besar ke alat dialiser, selain Pada kelompok modifikasi
itu stretching exercise dapat memperbaiki stretching exercise dan pernafasan yoga
fungsi fisik klien (Thejaswi et al. 2016). didapatkan hasil yang signifikan terhadap
Peneliti berpendapat bahwa latihan tekanan darah sistolik dan tidak berbeda
yang intensif disertai dengan perasaan signifikan terhadap penurunan tekanan
yang rileks akan meningkatkan fungsi dari darah diastolik. Hal ini sejalan dengan
jantung sehingga klien dapat rileks dan penelitian yang dilakukan Moniaga &
menurunkan tekanan darah sistolik dan Pangemanan, tentang latihan peregangan
diastolik. yang dilakukan pada lansia memberikan
Kelompok pernafasan yoga hasil penurunan tekanan darah sistolik
didapatkan hasil terdapat peningkatan rata- yang bermakna, sedangkan tekanan darah
rata angka sistolik yang tidak signifikan diastolik mengalami kenaikan dan tidak
dan tidak terdapat perbedaan tekanan menunjukan perbedaan bermakna tapi
diastolik yang signifikan antara sebelum masih dalam batas normal. Penurunan
dan setelah perlakuan. Yoga memiliki efek tahanan perifer dapat jelaskan dari dua
relaksasi yang dapat meningkatkan mekanisme yaitu terjadinya perubahan
sirkulasi darah ke seluruh tubuh, sirkulasi pada aktivitas sistem saraf simpatik dan
darah yang lancar mengindikasikan kerja respon vaskular setelah
jantung yang baik (Oktavia, Indriati, and berolahrga.Pertama, secara neurohumoral
Supriyadi 2012). Ruangan yang tenang menurunnya aktivitas sistem saraf
berventilasi baik dan nyaman merupakan simpatik pada pembuluh darah perifer
hal yang dibutuhkan dalam melakukan sebagai petunjuk terjadi penurunan
yoga (Worby, 2011). Lingkungan sangat tekanan darah.Kedua, respon vaskular
berpengaruh terhadap tekanan darah dan mempunyai peranan penting pada
tingkat stres sesuai penelitian tentang penurunan tekanan darah setelah
pengaruh intensitas kebisingan terhadap berolahraga.Exercise pada klien
tekanan darah dan tingkat stres kerja hemodialisis dapat mengurangi konsumsi
dilakukan oleh Ardiansyah, Salim, & obat-obatan antihipertensi (Capitanini et
Susihono bahwa tekanan darah mengalami al. 2008)

230
231 Jurnal Ilmiah Kesehatan, Vol. 10, No. 2, Agustus 2017, Hal 226-233

kelompok stretching exercise didapatkan


Kualitas hidup hasil yang tidak berbeda secara signifikan.
Rata-rata angka peningkatan Hal ini dapat dijelaskan bahwa pentingnya
kualitas hidup tertinggi pada kelompok motivasi dan tingkat kelelahan klien akan
yoga dan rata-rata angka penurunan sangat mempengaruhi kualitas hidup
kualitas hidup terendah pada kelompok seseorang, dimana tingkat stres pada
kontrol. Salah satu terapi yang kelompok ini lebih banyak berada pada
direkomendasikan untuk ESRD adalah stres sedang. Hal ini sejalan dengan
hemodialisis (Hartanti and Kidney 2016), (Henson et al. 2016) yang menyebutkan
namun meskipun hemodialisis berkala hambatan yang dihadapi individu dengan
mencegah kematian akibat uremia penyakit ginjal kronis pada perawatan
rendahnya harapan hidup klien masih hemodialisis meliputi peningkatan kadar
menjadi suatu permasalahan (Zyga and kelelahan, penurunan motivasi, dan
Sarafis 2009). Kualitas hidup yang baik ketidakmampuan untuk menjadwalkan
menjadi salah satu indikator keberhasilan latihan akan mempengaruhi kualitas hidup
terapi hemodialisis yang dilakukan seseorang. Peneliti berpendapat bahwa
(Mailani 2015). meskipun tindakan stretching exercise
Hasil dalam penelitian ini dapat meningkatkan fungsi fisik dan
menyebutkan kualitas hidup tertinggi ada mental klien namun ada beberapa faktor
pada kelompok yoga, hal ini dapat penting yang perlu dinilai yakni motivasi,
dijelaskan bahwa pernafasan yoga dapat tingkat stres dan depresi, dan kondisi fisik
meningkatkan kualitas hidup seseorang klien yang melakukan latihan.
seperti yang dijelaskan oleh (Kinasih Pada kelompok kontrol didapatkan
2010) setiap manusia mempunyai cara nilai kualitas hidup terendah hal ini dapat
untuk meningkatkan kualitas hidup, dan dijelaskan bahwa terapi hemodialisis
salah satunya dengan yoga.Pranayama membutuhkan waktu yang lama, memiliki
dalam yoga meningkatkan pernafasan dan komplikasi dan membutuhkan kepatuhan
menurunkan detak jantung.Berdasar klien, hal ini akan memberikan stresor
penelitian tersebut disimpulkan bahwa fisiologis dan psikologis bagi klien yang
syaraf otonom yang aktif adalah syaraf kemudian akan mempengaruhi kualitas
parasimpatis yang berfungsi hidup klien (Sulistyarini 2013). Pada
memperlambat detak jantung dan kelompok modifikasi stretching exercise
mengatur sekresi kelenjar dan pernafasan yoga didapatkan nilai
adrenalin.Aktivitas syaraf simpatis dapat kualitas hidup yang kurang signifikan
menurunkan tingkat kecemasan pada antara sebelum dan sesudah
responden. Intervensi yang dapat perlakuan.Kondisi konsentrasi juga
menurunkan kecemasan dan depresi akan berpengaruh terhadap kualitas seseorang,
meningkatkan kualitas hidup klien (Li et dimana pada kelompok modifikasi
al. 2016). Latihan yoga khususnya diberikan gabungan dua intervensi
pranayama atau pernafasan yoga dapat sekaligus yang tidak menutup
membuat individu mengidentifikasi kemungkinan bahwa terjadinya penurunan
pemikiran negatif yang jauh berkembang konsentrasi untuk melakukan hal tersebut
dalam pikiran mereka (Segal, 2002). Saat secara bersamaan. Seperti diungkapkan
menarik dan menghembuskan nafas udara oleh (Septia 2014) bahwa konsentrasi
masuk dalam tubuh membawa oksigen dapat mempengaruhi hasil keterampilan
yang berfungsi sebagai bahan bakar untuk menyimak. Peneliti berpendapat bahwa
mengaktifkan sel di dalam tubuh (Kinasih adanya faktor koping individu, kondisi
2010). Kualitas hidup yang baik menjadi lingkungan serta daya konsentrasi
salah satu indikator keberhasilan terapi seseorang akan mempengaruhi suatu
hemodialisis yang dilakukan. Pada intervensi.
Astuti, Sudiana, Haryanto; Efektifitas Stretching Exercise Dan Pernafasan Yoga Terhadap 232
Regulasi Tekanan Darah Dan Kualitas Hidup Klien Esrd Yang Menjalani Hemodialisis Di Rumkital
Dr. Ramelan Surabaya

1–9.
SIMPULAN Capitanini, Alessandro et al. 2008.
Simpulan ―Effects of Exercise Training on
1. Stretching exercise merupakan Exercise Aerobic Capacity and
intervensi komplementer yang dapat Quality of Life in Hemodialysis
digunakan untuk menurunkan tekanan Patients.‖ Journal Of Nephrology 21:
darah sistolik dan diastolik pada klien 738–43.
ESRD yang menjalani hemodialisis Hartanti, Rita Dwi, and National Kidney.
2. Pernafasan yoga (pranayama) yang 2016. ―Exercise Intradialisis
dilakukan rutin dapat meningkatkan Meningkatkan Nilai URR Pasien
kualitas hidup klien ESRD yang Gagal Ginjal Kronik Dengan
menjalani hemodialisis Hemodialisis.‖ In The 3rd University
3. Kombinasi stretching exercise dan Research Colloquium, , 533–41.
pernafasan yoga merupakan intervensi Henson, Angela et al. 2016. ―Intradialytic
yang paling efektif dalam Exercise : A Feasibility Study
menurunkan tekanan darah dan Intradialytic Exercise : A Feasibility
pernafasan yoga merupakan intervensi Study.‖ Renal Society of AUstralia
yang paling efektif meningkatkan Journal 6(1): 11–15.
kualitas hidup klien ESRD yang Hermanto, Jeri. 2014. ―Pengaruh
menjalani hemodialisis Pemberian Meditasi Terhadap
Saran Penurunan Tekanan Darah Pada
Stretching exercise dan pernafasan yoga Lansia Dengan Hipertensi Di Unit
bermanfaat untuk meningkatkan relaksasi Sosial Rehabilitasi Pucang Gading
klien, sehingga diharapkan hasil penelitian Semarang.‖
ini sebagai acuan untuk menyusun standar Kinasih, Arum Sukma. 2010. ―Pengaruh
operasional prosedur ruangan dan bagi Latihan Yoga Terhadap Kualitas
peneliti selanjutnya Peneliti selanjutnya Hidup Pasien Hemodialisis.‖ 18(1):
diharapkan dapat meneliti lebih lanjut 1–12.
dengan mengukur tekanan darah secara Li, Yi-nan et al. 2016. ―Association
time series sehingga didapatkan efektifitas between Quality of Life and Anxiety ,
waktu terhadap intervensi stretching Depression , Physical Activity and
exercise dan pernafasan yoga Physical Performance in Maintenance
(pranayama). Hemodialysis Patients.‖ Chronic
Diseases and Translational Medicine
DAFTAR PUSTAKA 2(2): 110–19.
Agarwal, Rajiv. 2011. ―Interdialytic http://dx.doi.org/10.1016/j.cdtm.2016
Hypertension—An Update.‖ .09.004.
Advances in Chronic Kidney Disease Mailani, Fitri. 2015. ―Kualitas Hidup
18(1): 11–16. Pasien Penyakit Ginjal Kronik Yang
Ardiansyah, Muhamad Rian, Ja Salim, and Menjalani Hemodialisis: Systematic
Wahyu Susihono. 2013. ―Pengaruh Review.‖ Ners Jurnal Keperawatan
Intensitas Kebisingan Terhadap 11(1): 1–8.
Tekanan Darah Dan Tingkat Stres Moniaga, Victor, and Damajanty H C
Kerja.‖ Jurnal Tekhnik Industri 1(1): Pangemanan. 2013. ―Pengaruh
7–12. Senam Bugar Lansia Terhadap
Armiyati, Yunie. 2015. ―Hipotensi Dan Tekanan Darah Penderita Hipertensi
Hipertensi Intradialisis Pada Di Bplu Senja Cerah Paniki Bawah
Hemodialisis Di RS PKU 2.‖ E biomedik Journal 1(1): 785–89.
Muhammadiyah Yogyakarta.‖ (July): Oktavia, Devi, P A Indriati, and Supriyadi.

232
233 Jurnal Ilmiah Kesehatan, Vol. 10, No. 2, Agustus 2017, Hal 226-233

2012. ―Pengaruh Latihan Yoga Zyga, Sofia, and Paul Sarafis. 2009.
Terhadap Penurunan Tekanan Darah ―Haemodialysis Adequacy –
Pada Lanjut Usia ( Lansia ) Di Panti Contemporary Trends.‖ health
Wreda Pengayoman ‗ Pelkris ‘ Science Journal 3(4): 209–15.
Semarang.‖ Journal Keperawatan
STIKES Telogorejo: 1–8.
Painter, Patricia et al. 2000. ―Physical
Functioning and Health-Related
Quality-of-Life Changes with
Exercise Training in Hemodialysis
Patients.‖ American Journal of
Kidney Diseases 35(3): 482–92.
Purnawarman, Adi. 2014. ―Pengaruh
Latihan Fisik Terhadap Fungsi
Endotel.‖ Jurnal Kesehatan Syiah
Kuala 14(2): 109–18.
Septia, Syifa. 2014. ―Hubungan Antara
Daya Konsentrasi Dan Keterampilan
Menyimak Mahasiswa BAhasa
Jerman UPI.‖ : 1–16.
Sherman, Karen J et al. 2010. ―Study
Protocol Comparison of Yoga versus
Stretching for Chronic Low Back
Pain : Protocol for the Yoga Exercise
Self-Care ( YES ) Trial.‖
Trialsjurnal: 1–17.
Sulistyaningsih, Dwi Retno. 2011.
―Efektivitas Latihan Fisik Selama
Hemodialisis Terhadap Peningkatan
Kekuatan Otot Pasien Penyakit Ginjal
Kronik Di Rumah Sakit Umum
Daerah Kota Semarang.‖ Universitas
Indonesia.
Sulistyarini, Indahria. 2013. ―Terapi
Relaksasi Untuk Menurunkan
Tekanan Darah Dan Meningkatkan
Kualitas Hidup Penderita Hipertensi.‖
Jurnal Psikologi 40(1): 28–38.
Tayyebi, Ali et al. 2012. ―Study of the
Effect of Hatha Yoga Exercises on
Dialysis Adequacy.‖ Iranian Journal
Of Critical Care Nursing 4(4): 183–
90.
Thejaswi, Veeram Reddy, A Latha,
Arumugam Indira, and M Radhika.
2016. ―Effectiveness of Leg Stretch
Exercises on Fatigue among Patients
Undergoing Haemodialysis.‖
International Journal Of Applied
Research 2(6): 74–76.

You might also like