You are on page 1of 6

Jumini et al. (2011) J.

Floratek 6: 165 - 170

EFEK KOMBINASI DOSIS PUPUK N P K DAN CARA PEMUPUKAN


TERHADAP PERTUMBUHAN DAN HASIL JAGUNG MANIS

Effect of Combination of Fertilizer Doses of N, P, K and Fertilizer Placement on


Growth and Yield of Sweet Corn

Jumini, Nurhayati, dan Murzani

Jurusan Agroteknologi Fakultas Pertanian


Universitas Syiah Kuala Darussalam Banda Aceh

ABSTRACT

This study was aimed at determining effects of combinations of doses N, P


and K and fertilizer placement on growth and yield of sweet corn and also finding
out interactions between the two treatments. The research was conducted at the
Seed Garden of Agriculture Faculty, Unsyiah, using a factorial randomized
complete block design. Factor studied were combinations of fertilizer doses of N,
P and K (Urea, TSP and KCl), consisting of three levels: P1 = 400 + 250 + 200
kg/ha, P2 = 450 + 300 + 250 kg/ha, and P3 = 500 + 350 + 300 kg/ha, and
fertilization manners, consisting of two levels: circle and sideband. The results
showed that the combination of doses of fertilizer N, P and K exerted a highly
significant effect on ear weight, cob weight and cob weight/ha and exerted a
significant effect on plant height of 30 and 45 days after planting and cob length,
but did not affect cob diameter. The best growth and yield was obtained in a
combination of N, P and K 500 + 350 + 300 kg/ha. Fertilizer placement did not
significantly affect plant growth and yield of sweet corn. There was no significant
interaction between fertilizer dose combinations of N, P and K and fertilizer
placement on growth and yield of sweet corn.

Keywords: sweet corn, fertilizer, doses of N, P and K, sideband, circle

PENDAHULUAN merupakan salah satu faktor yang


dapat mempengaruhi pertumbuhan
Jagung manis (Zea mays dan produksi. Suatu tanaman dapat
saccharata) semakin populer dan tumbuh dengan optimal bila dosis
banyak dikonsumsi karena memiliki pupuk yang diberikan tepat (Sarief,
rasa yang lebih manis dari jagung 1986). Melalui pemupukan diharap-
biasa, di samping itu umur produksi kan dapat memperbaiki kesuburan
lebih singkat (genjah) sehingga tanah antara lain mengganti unsur
sangat menguntungkan jika dibudi- hara yang hilang karena pencucian
dayakan. dan yang terangkut saat panen.
Selama pertumbuhannya ja- Pemberian pupuk urea, TSP dan KCl
gung manis memerlukan unsur hara sebagai sumber N, P dan K merupa-
yang diserap dari dalam tanah, jika kan usaha untuk meningkatkan
tanah tidak menyediakan unsur hara produksi tanaman (Rukmana, 1997).
yang cukup mendukung pertumbuh- Nitrogen (N) merupakan
an optimal, maka harus dilakukan salah satu unsur hara makro bagi
pemupukan. Ketersediaan unsur hara pertumbuhan tanaman, yang pada
yang dapat diserap oleh tanaman umumnya sangat diperlukan untuk

165
Jumini et al. (2011) J. Floratek 6: 165 - 170

pertumbuhan vegetatif tanaman tentang kombinasi dosis pupuk N, P


seperti akar, batang dan daun dan K serta cara pemupukan
(Sutejo, 1992). sehingga diperoleh pertumbuhan dan
Fosfor merupakan salah satu hasil tanaman jagung manis yang
unsur hara makro yang esensial bagi optimal. Penelitian ini bertujuan
pertumbuhan dan hasil tanaman, untuk mengetahui efek kombinasi
yang berperan penting dalam dosis pupuk N, P dan K dan cara
memacu terbentuknya bunga, bulir pemupukan yang sesuai sehingga
pada malai, memperkuat jerami diperoleh pertumbuhan dan hasil
sehingga tidak rebah dan jagung manis yang maksimal serta
memperbaiki kualitas gabah. Peranan interaksi antara kedua faktor
utama Kalium bagi tanaman adalah tersebut.
sebagai aktivator berbagai enzim
yang berperan dalam proses BAHAN DAN METODE
metabolisme (Rinsema, 1986).
Menurut Achmad (1993) Penelitian ini dilaksanakan di
dalam melakukan pemupukan, Kebun Benih Fakultas Pertanian
beberapa hal yang perlu diperhatikan Universitas Syiah Kuala, Darussalam
adalah tanaman yang dipupuk, jenis Banda Aceh.
tanah, jenis pupuk yang digunakan, Bahan yang digunakan dalam
dosis yang diberikan, waktu penelitian ini antara lain adalah benih
pemupukan dan cara pemupukan. jagung manis varietas Chia Tai.
Kombinasi dosis pupuk yang Pupuk yang digunakan terdiri dari
biasa digunakan untuk tanaman Urea (46% N), TSP (46% P2O5),
jagung manis adalah 200 kg N/ha KCl (60% K2O) dan Pestisida yang
(435 kg Urea), 150 kg P2O5/ha (335 digunakan adalah Decis 2,5 EC.
kg TSP) dan 150 kg K2O/ha (250 kg Alat-alat yang digunakan dalam
KCl) (Anonymous, 2002). penelitian ini adalah cangkul, garu,
Di samping dosis pupuk N, P tugal, meteran, pisau, gembor,
dan K yang digunakan, perlu juga timbangan dan alat tulis menulis.
diperhatikan cara pemupukan, agar Rancangan yang digunakan
pemupukan lebih efisien. Menurut dalam penelitian ini adalah
Setyamidjaya (1986) pemupukan Rancangan Acak Kelompok (RAK)
dapat dilakukan dengan beberapa pola faktorial. Ada dua faktor yang
cara; 1. Disebar yaitu pupuk disebar diteliti yaitu:
di permukaan tanah pada saat Faktor Kombinasi dosis pupuk N, P
pengolahan tanah terakhir atau sehari dan K (Urea, TSP dan KCl) (P)
sebelum tanam, 2. Ditempatkan terdiri dari tiga taraf yaitu:
dalam larikan yang dibuat di antara P1 = 400 + 250 + 200 kg/ha (Urea +
barisan tanaman, 3. Ditempatkan TSP + KCl)
dalam lubang yang dibuat di samping P2 = 450 + 300 + 250 kg/ha (Urea +
tanaman, 4. Disemprot melalui daun. TSP + KCl)
Cara pemupukan harus disesuaikan P3 = 500 + 350 + 300 kg/ha (Urea +
dengan jenis pupuk, sebab pupuk TSP + KCl)
anorganik banyak mengandung Faktor Cara Pemupukan (C) terdiri
bahan kimia, kesalahan cara dari dua taraf yaitu :
pemupukan akan berakibat kurang C1 = Pupuk dibenamkan di sekitar
baik bagi tanah dan tanaman. tanaman (melingkar)
Berdasarkan permasalahan di C2 = Pupuk diberikan secara larikan
atas maka perlu dilakukan penelitian

166
Jumini et al. (2011) J. Floratek 6: 165 - 170

Secara keseluruhan terdapat 6 Pestisida yang digunakan adalah


kombinasi perlakuan dengan 3 Decis 2,5 EC dengan konsentrasi 0,2
ulangan sehingga terdapat 18 satuan ml/L air.
percobaan. Pemanenan dilakukan pada
umur 60 HST dengan kriteria saat
Pelaksanaan Penelitian penampilan tongkolnya sudah
Pengolahan tanah tertutup rapat, pembentukan biji yang
Tanah diolah dua kali dengan sempurna, dan dapat diuji dengan
menggunakan cangkul, sesudah itu membuka salah satu tongkol jagung
dibuat bedengan dengan ukuran 1,6 manis serta memijat bijinya dengan
m x 4,2 m sebanyak 18 plot. Jarak kuku, maka akan keluar cairan
plot 0,3 m dan jarak antar blok 0,5 seperti susu.
m sekaligus berfungsi sebagai
saluran drainase. Penanaman benih Peubah Yang Diamati
dilakukan dengan cara tugal sedalam Tinggi tanaman (cm)
3 – 4 cm, dengan jarak tanam 70 cm Diamati pada saat tanaman berumur
x 40 cm. Pada setiap lubang ditanam 30 dan 45 HST, diukur dari
2 benih jagung manis kemudian permukaan tanah yang telah ditandai
ditutupi kembali dengan tanah, pada sampai titik tumbuh tertinggi atau
umur 10 HST satu tanaman dicabut, sampai pangkal malai jika tanaman
jadi setiap lubang tanam dipelihara telah berbunga.
satu tanaman jagung manis.
Pupuk yang diberikan adalah Berat tongkol berkelobot per
Urea, TSP dan KCl masing-masing tanaman (g)
sesuai dengan kombinasi dosis Dilakukan dengan menimbang rata-
pemupukan yang dicobakan. rata berat tongkol per tanaman
Sepertiga bagian Urea dan seluruh sampel (8 tanaman).
TSP dan KCl diberikan pada saat
tanam. Sedangkan dua pertiga sisa Berat tongkol tanpa kelobot per
Urea masing-masing diberikan pada tanaman (g)
umur 30 hari setelah tanam. Cara Dilakukan dengan menimbang rata-
pemupukan sesuai dengan perlakuan rata berat tongkol per tanaman
yang dicobakan. sampel (8 tanaman).
Pemeliharaan tanaman meli-
puti: penyiraman, penyiangan, Panjang tongkol (cm)
penjarangan, pembumbunan, pengen- Panjang tongkol diukur setelah
dalian hama dan penyakit. kelobot dikupas mulai dari pangkal
Penyiraman dilakukan segera setelah dari pangkal tongkol sampai dengan
tanam sampai menjelang panen ujung tongkol.
kecuali turun hujan Penyiangan
gulma dilakukan dua kali, Diameter tongkol (cm)
penyiangan pertama dilakukan tiga Diukur di bagian tengah tongkol
minggu setelah tanam, dan yang yang telah dibuang kelobotnya.
kedua 6 minggu setelah tanam,
sekaligus dilakukan pembumbunan. Berat tongkol tanpa kelobot per
Pembumbunan ini selain untuk hektar (ton)
memperkokoh batang juga untuk Dilakukan dengan mengkorversikan
memperbaiki aerasi tanah. Pengen- berat tongkol tanpa per plot netto ke
dalian hama belalang dilakukan pada dalam hektar dengan rumus :
saat tanaman berumur 50 HST. Produksi per ha =

167
Jumini et al. (2011) J. Floratek 6: 165 - 170

Luas 1 ha x hasil plot netto tongkol tanpa kelobot per ha, serta
Luas plot netto berpengaruh nyata terhadap tinggi
tanaman jagung pada umur 30 dan 45
HASIL DAN PEMBAHASAN hari setelah tanam dan panjang
tongkol, namun berpengaruh tidak
Kombinasi Pupuk N, P dan K nyata terhadap diameter tongkol
Hasil uji F pada analisis jagung manis. Rata-rata hasil
ragam menunjukkan bahwa pengamatan terhadap peubah yang
kombinasi dosis pupuk N, P dan K diamati akibat kombinasi dan pupuk
berpengaruh sangat nyata terhadap N, P dan K setelah diuji dengan BNJ
berat tongkol berkelobot, berat 0,05 disajikan pada Tabel 1.
tongkol tanpa kelobot dan berat

Tabel 1. Rata-rata Tinggi Tanaman Jagung Manis Umur 30 da 45 HST, Panjang


Tongkol, Diameter Tongkol, Berat Tongkol Berkelobot dan Tanpa
Kelobot pertanaman dan Berat Tongkol Tanpa Kelobot per hektar.
Kombinasi dosis Pupuk N, P dan K
Peubah BNJ 0,05
P1 P2 P3
Tinggi Tanaman (cm)
30 HST 55,50 b 57,50 b 65,67 a 6, 95
45 HST 205,67 b 210,50 b 213,00 a 5,02
Panjang Tongkol (cm) 17,66 b 17,68 b 18,82 a 0,73
Diameter Tongkol (cm) 4,85 .. 5,00.. 5,12.. -…
Berat Tongkol 187,22 b 205,49 b 239,46 a 16,26
Berkelobot/tanaman (g)
Berat Tongkol tanpa 140,99 b 152,13 b 179,03 a 13,25
Kelobot/tanaman (g)
Berat Tongkol tanpa 7,52 b 8,06 b 9,65 a 13,25
Kelobot/ha (ton)
Keterangan: Angka yang diikuti oleh huruf yang sama pada baris yang sama
berbeda tidak nyata pada taraf peluang 5% (Uji BNJ).

Tabel 1 menunjukkan bahwa diberikan tambahan unsur-unsur


pertumbuhan dan hasil tanaman tersebut ke dalam tanah. Keter-
jagung manis tertinggi dijumpai pada sediaan unsur hara yang dapat
kombinasi dosis pupuk N, P dan K diserap oleh tanaman merupakan
500 + 350 + 300 kg/ha (P3) yang salah satu faktor yang dapat
berbeda nyata dengan kombinasi mempengaruhi tingkat produksi
dosis pupuk N, P dan K 450 + 300 + suatu tanaman.
250 kg/ha (P2) dan 400 + 250 + 200 Melalui pemupukan diharap-
kg/ha (P1). Hal ini diduga semua kan dapat memperbaiki kesuburan
unsur hara yang dibutuhkan tanaman tanah, antara lain menggantikan
jagung manis N, P dan K cukup unsur hara yang hilang karena
tersedia, sehingga dapat menunjang pencucian atau erosi dan yang
pertumbuhan dan produksi yang terangkut oleh panen. Pemberian
maksimal. Hal ini sejalan dengan pupuk N, P dan K merupakan usaha
pendapat (Sarief, 1986) menyatakan pemupukan dalam meningkatkan
jika tanah atau media tumbuh tidak produksi tanaman (Rukmana, 1997).
cukup menyediakan unsur hara yang Menurut Setyamidjaya (1986)
diperlukan tanaman, maka harus penyerapan unsur hara selama

168
Jumini et al. (2011) J. Floratek 6: 165 - 170

periode pertumbuhan tidaklah sama terhadap tinggi tanaman jagung


banyaknya, sehingga perlu diberikan manis umur 30 dan 45 HST, panjang
secara bertahap dengan jumlah yang tongkol, diameter tongkol, berat
sesuai dengan kebutuhan tanaman. tongkol berkelobot dan tanpa kelobot
Ada waktu tertentu di mana dan berat tongkol tanpa kelobot per
pertumbuhan sangat giat dengan hektar. Rata-rata hasil pengamatan
jumlah yang sesuai dengan semua peubah yang diamati akibat
kebutuhan tanaman. Ada waktu perlakuan cara pemupukan disajikan
tertentu di mana pertumbuhan sangat pada Tabel 2.
giat dan cepat sehingga banyak Tabel 2 menunjukkan bahwa
menyerap unsur hara. cara pemupukan melingkar dan
Rendahnya pertumbuhan dan larikan sama pengaruhnya terhadap
hasil tanaman jagung manis pada semua peubah pertumbuhan dan hasil
kombinasi dosis pupuk N, P dan K jagung manis yang diamati. Hal ini
400 + 250 + 200 kg/ha (P1), diduga diduga pupuk N, P dan K yang
karena unsur hara yang dibutuhkan diberikan dengan cara tersebut
tanaman tidak cukup tersedia. mengakibatkan unsur hara dapat
Menurut Sutejo (1992), kekurangan kontak langsung dengan permukaan
salah satu atau beberapa unsur hara akar, sehingga dapat diserap oleh
akan menyebabkan pertumbuhan tanaman. Hal ini sejalan dengan
tanaman tidak sebagaimana mes- pendapat Lakitan (1995) unsur hara
tinya. Apabila unsur hara kurang dari baru dapat diserap oleh tanaman
kebutuhan yang optimal maka apabila unsur hara tersebut berada
pertumbuhan tidak optimal. Selanjut- dekat permukaan akar. Menurut
nya pada zona kekurangan unsur Sarief (1986) di samping dosis
hara laju pertumbuhan tanaman akan pupuk, cara pemupukan juga sangat
lambat (Dwidjoseputro, 1997). menentukan tingkat keberhasilan dari
suatu tujuan pemupukan. Bila
Pengaruh Cara Pemupukan penempatan pupuk tepat pada per-
Hasil Uji F pada analisis akaran yang aktif maka pemupukan
ragam menunjukkan bahwa cara tersebut akan memberikan manfaat
pemupukan berpengaruh tidak nyata bagi tanaman.

Tabel 2. Rata-rata tinggi tanaman jagung manis umur 30 dan 45 HST, panjang
tongkol, diameter tongkol, berat tongkol berkelobot dan tanpa kelobot
per tanaman dan berat tongkol tanpa kelobot per ha.
Cara Pemupukan
Peubah BNJ 0,05
Melingkar (C1) Larikan (C2)
Tinggi Tanaman
Umur 30 hst (cm) 57,67 61,44 -
Umur 45 hst (cm) 210,44 209,00 -
Panjang Tongkol (cm) 18,24 17,87 -
Diameter Tongkol (cm) 4,90 5,08 -
Berat Tongkol berkelobot 213,24 156,48 -
per tanaman (g)
Berat Tongkol tanpa 208,21 158,29 -
Kelobot per tanaman (g)
Berat Tongkol tanpa 5,59 6,65 -
Kelobot/ha (ton/ha)

169
Jumini et al. (2011) J. Floratek 6: 165 - 170

Pengaruh Interaksi pupuk N, P dan K dengan cara


Hasil analisis ragam pemupukan yang berbeda
menunjukkan bahwa tidak terdapat terhadap pertumbuhan dan hasil
interaksi yang nyata antara jagung manis.
kombinasi dosis pupuk N, P dan K
dengan cara pemupukan terhadap Saran
semua peubah yang diamati. Hal ini Perlu dilakukan penelitian lebih
berarti perbedaan pertumbuhan dan lanjut dengan meningkatkan dosis
hasil jagung manis akibat perbedaan pupuk N, P dan K terhadap
kombinasi dosis pupuk N, P dan K pertumbuhan dan hasil jagung manis.
tidak tergantung pada cara Perlu juga dicobakan cara
pemupukan. pemupukan lainnya selain melingkar
dan cara larikan.
SIMPULAN DAN SARAN
DAFTAR PUSTAKA
Simpulan
1. Kombinasi dosis pupuk N, P dan Achmad, M. D. 1993. Buku III
K berpengaruh sangat nyata Bahan Bacaan Mahasiswa
terhadap berat tongkol Pupuk dan Pemupukan Fakultas
berkelobot, berat tongkol tanpa Pertanian Universitas Syiah
kelobot per tanaman dan berat Kuala, Darussalam Banda Aceh,
tongkol tanpa kelobot per hektar, (tidak dipublikasikan). 268 hlm.
serta berpengaruh nyata terhadap Anonymous. 2002. Sweet Corn,
tinggi tanaman pada umur 30 Baby Corn. Penebar Swadaya.
dan 45 hari setelah tanam dan Jakarta. 79 hlm.
panjang tongkol, namun Dwidjosaputro. 1997. Pengantar
berpengaruh tidak nyata Fisiologi Tumbuhan. PT.
terhadap diameter tongkol Gramedia. Jakarta. 232 hlm.
tanaman jagung manis. Lakitan, B. 1995. Hortikultura :
Pertumbuhan dan hasil jagung Teori, Budidaya dan Pasca
manis yang terbaik dijumpai Panen. PT. Raja Grafindo
pada kombinasi dosis pupuk Persada. Jakarta. 219 hlm.
Urea + TSP + KCl Rinsema, 1986. Usaha Tani Jagung.
(500+350+300 kg/ha). Kanisius. Yogyakarta. 97 hlm.
2. Cara pemupukan berpengaruh Rukmana, R. 1997. Jagung.
tidak nyata terhadap tinggi Kanisius. Yogyakarta. 84 hlm.
tanaman pada umur 30 dan 45 Sarief, E. S. 1986. Kesuburan dan
hari setelah tanam, panjang Pemupukan Tanah Pertanian.
tongkol, diameter tongkol, berat Pustaka Buana. Bandung. 150
tongkol berkelobot, berat hlm.
tongkol tanpa kelobot per Sutejo, M. M. 1992. Tanaman
tanaman dan berat tongkol tanpa Jagung. Penebar Swadaya.
kelobot per hektar tanaman Jakarta. 59 hlm.
jagung manis. Setyamidjaya, D. 1986. Pupuk dan
3. Tidak terdapat interaksi yang Pemupukan. Simplex. Jakarta.
nyata antara kombinasi dosis 116 hlm.

170

You might also like