You are on page 1of 9

Profil asam amino dan asam lemak, Abdullah A, et al.

JPHPI 2013, Volume 16 Nomor 2

PROFIL ASAM AMINO DAN ASAM LEMAK KERANG BULU


(Anadara antiquata)

Profile of Amino Acid and Fatty Acid of Hairy Cockle


(Anadara antiquata)

Asadatun Abdullah*, Nurjanah, Taufik Hidayat,Vitriyone Yusefi


Departemen Teknologi Hasil Perairan,
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Institut Pertanian Bogor
Kampus IPB Dramaga, Jl. Agatis, Bogor 16680 Jawa Barat
Telp. (0251) 8622909-8622907, Fax (0251) 8622907
*Korespondensi: e-mail: sasa@yahoo.com
Diterima 21 Oktober 2011/Disetujui 8 November 2013

Abstract
Hairy cockle (Anadara antiquata) is one of marine mollusc which unutilized optimally. The purpose of
this research was to determine the amino acid and fatty acid composition in marine hairy cockle. Chemical
compositions of hairycockle were determined by proximate analysis. The composition of amino acid
was measured by High Performanced Liquid Chromatografy (HPLC) and composition of fatty acid was
measured by Gas Chromatography (GC). Chemical composition of hairy cockle meat consisted of 79.69%
water, 1.57% ash, 2.29% fat, 12.89% protein, and 3.56% carbohydrate. Chemical composition of cockle
innards consisted of 81.50% water, 1.99% ash, 4.60% fat, 10.13% protein, and 1.74% carbohydrate.
The highest amino acid found in hairy cockle meat and innards was glutamic acid with 1.74% and 1.22%. The
lowest amino acid found in hairy cockle meat and innards was histidine with 0.15%. The highest saturated
fatty acid that found in whole meat and without innards of hairy cockles was palmitic acid with a value of
5.82% and 5.67% respectively. Palmitoleic acid was the highest monounsaturated fatty acid with the value
of 2.42% and 2.36%. The highest polyunsaturated fatty acid of Anadara antiquata was EPA with the value
of 5.25% and 4.06%.

Keywords: cockle, esential amino acids, fatty acid, non esential amino acid

Abstrak
Kerang bulu (Anadara antiquata) merupakan salah satu biota laut yang sampai saat ini keberadaannya
belum dimanfaatkan secara optimal. Penelitian ini bertujuan menentukan jenis dan jumlah asam amino dan
asam lemak kerang bulu. Komposisi kimia kerang bulu diuji dengan analisis proksimat. Kandungan asam
amino pada daging dan jeroan kerang bulu dapat diuji menggunakan High Performanced Liquid Chromatografy
(HPLC). Komposisi kimia daging kerang bulu terdiri atas kadar air 79,69%, abu 1,57%, lemak 2,29%, protein
12,89%, dan karbohidrat 3,56%. Komposisi kimia jeroan kerang bulu terdiri dari kadar air 81,50%, abu 1,99%,
lemak 4,60%, protein 10,13%, dan karbohidrat 1,78%. Kandungan asam amino yang paling tinggi pada daging
dan jeroan kerang bulu adalah asam glutamat dengan nilai 1,74% dan 1,22%. Asam amino yang terdapat
dalam jumlah paling sedikit pada daging dan jeroan kerang bulu adalah histidin dengan nilai 0,15%. Asam
lemak jenuh tertinggi yang terdapat pada daging utuh dan tanpa jeroan kerang bulu adalah asam palmitat
dengan nilai 5,82% dan 5,67%. Asam palmitoleat adalah asam lemak tak jenuh tunggal tertinggi dengan nilai
2,42% dan 2,36%. Asam lemak tak jenuh majemuk tertinggi pada kerang bulu adalah EPA dengan nilai 5,25%
dan 4,06%.

Kata kunci: asam amino esensial, asam amino non esensial, asam lemak, kerang bulu (Anadara antiquata)

159 Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia


JPHPI 2013, Volume 16 Nomor 2 Profil asam amino dan asam lemak, Abdullah A, et al.

PENDAHULUAN kaya gizi, salah satunya dapat berpotensi


Kerang bulu (Anadara antiquata) mensubsitusi saus tiram yang saat ini menjadi
merupakan salah satu biota laut yang sampai primadona kuliner Indonesia dan mempunyai
saat ini pemanfaatannya belum optimal. harga jual yang relatif tinggi. Bahan baku tiram
Kerang bulu merupakan jenis biota yang yang mempunyai nilai ekonomis yang tinggi
memiliki cangkang dan palupa-palupa pada dapat disubsitusi oleh kerang bulu yang nilai
bagian mulut dan berbulu. Kerang bulu ekonomis di pasaran relatif rendah sehingga
biasanya hidup di perairan dangkal berpasir saus tiram dapat dinikmati oleh semua
dan bersubstrat lumpur. Salah satu daerah kalangan. Kerang bulu juga mempunyai asam
yang banyak ditemukan kerang bulu adalah lemak yang baik untuk penambahan nilai gizi.
perairan Muara Angke, Jakarta. Asam lemak merupakan asam organik
Kerang bulu merupakan salah satu berantai panjang yang mempunyai gugus
organisme yang memiliki nilai gizi tinggi. karboksil (COOH) di salah satu ujungnya dan
Hidup di substrat berlumpur dan berada gugus metil (CH3) di ujung lainnya (Almatsier
di perairan umumnya menyebabkan kerang 2006). Asam lemak dibedakan menjadi asam
bulu sering menjadi hasil tangkap samping lemak jenuh dan tak jenuh. Asam lemak tak
atau by catch di beberapa daerah. Kerang jenuh (EPA dan DHA) yang terkandung pada
bulu sangat potensial untuk dikembangkan berbagai jenis kerang tergolong tinggi.
karena diduga terdapat kandungan gizi yang Asam lemak memiliki fungsi yang
dapat bermanfaat oleh tubuh yaitu kandungan penting bagi tubuh manusia, antara lain
protein dan lemak. linoleat (omega-6) dan linolenat (omega-3)
Kandungan protein pada kerang bulu yang digunakan untuk menjaga bagian-
berpeluang sebagai alternatif sumber protein bagian struktural dari membran sel,
hewani. Protein hewani mempunyai nilai serta mempunyai peranan penting dalam
biologis lebih tinggi dibandingkan dengan perkembangan otak. Asam lemak omega-3
protein nabati, karena protein hewani dapat menyembuhkan aterosklerosis,
memiliki komposisi dan kadar asam amino mencegah kanker, diabetes dan memperkuat
yang lebih lengkap. Asam amino merupakan sistem kekebalan tubuh (Imre dan Saghk
komponen penyusun protein yang terdiri atas 1997). Asam linolenat memiliki turunan
satu atom C sentral yang mengikat secara eikosapentaenoat (EPA) dan dokosaheksaenoat
kovalen. Asam amino dapat dikelompokkan (DHA) yang sangat dibutuhkan oleh tubuh
ke dalam dua golongan utama yaitu asam manusia karena memiliki beberapa manfaat
amino esensial dan asam amino non esensial. yaitu dapat mencerdaskan otak, membantu
Asam amino esensial merupakan asam amino masa pertumbuhan dan menurunkan kadar
yang tidak dapat dibuat oleh tubuh dan harus trigliserida (Leblanc et al. 2008).
diperoleh dari makanan sumber protein. Informasi mengenai komposisi gizi
Asam amino non esensial adalah asam amino kerang bulu sampai saat ini masih terbatas
yang dapat dibuat oleh tubuh manusia. sehingga sumberdaya tersebut belum dapat
Asam amino sangat dibutuhkan oleh tubuh dimanfaatkan secara optimum, padahal spesies
manusia. Asam amino berfungsi memperbaiki ini bernilai ekonomis tinggi. Pemanfaatan
jaringan yang rusak setelah luka, melindungi hati kerang bulu terbatas hanya sampai makanan
dari berbagai zat toksik, menurunkan tekanan di meja makan sehingga perlu ditingkatkan
darah, mengatur metabolisme kolesterol, nilai tambahnya. Salah satu upaya yang dapat
mendorong sekresi hormon pertumbuhan, dilakukan untuk meningkatkan nilai tambah
dan mengurangi kadar amonia di dalam dari kerang bulu adalah dengan melakukan
darah (Kamiya et al. 2002). Kerang bulu juga kajian atau penelitian mengenai keunggulan
sangat bermanfaat untuk konsumsi makanan gizi dari kerang bulu, yaitu mempelajari tentang

Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 160


Profil asam amino dan asam lemak, Abdullah A, et al. JPHPI 2013, Volume 16 Nomor 2

asam lemak dan asam amino. Penelitian ini cangkangnya, berdaging lunak dan berwarna
bertujuan memberikan pengetahuan dan oranye, sedangkan isi perut dan insang
informasi kepada masyarakat mengenai berwarna kuning emas.
kandungan gizi kerang bulu terutama pada Kerang bulu memiliki panjang rata-
asam amino dan asam lemak. rata 4,00 cm; lebar rata-rata 3,03 cm; tinggi
rata-rata 2,59 cm, dan berat rata-rata 18,93 g.
BAHAN DAN METODE Perbedaan ukuran dan berat kerang bulu dapat
Bahan dan Alat dipengaruhi oleh pertumbuhan. Pertumbuhan
Bahan utama yang digunakan dalam adalah perubahan ukuran, baik berat, panjang,
penelitian ini adalah kerang bulu (Anadara dan volume dalam laju perubahan waktu.
antiquata). Bahan yang digunakan pada Pertumbuhan dipengaruhi oleh beberapa
analisis proksimat asam amino adalah faktor yaitu faktor internal dan eksternal.
akuades, campuran selenium, H2SO4, NaOH, Faktor internal merupakan faktor yang sukar
H3BO3, HCl 0,1 N, HCl 6 N, pelarut heksana, untuk dikontrol, contoh sifat genetik dan
NaCl, metanol, larutan OPA, air suling, dan kondisi fisiologi, sedangkan faktor eksternal
buffer natrium karbonat. merupakan faktor yang dapat dikontrol yaitu
Alat yang digunakan pada analisis ketersediaan makanan, ketersediaan oksigen,
proksimat adalah timbangan digital, aluminium komposisi kimia air, sisa metabolisme, dan
foil, desikator, oven, kompor listrik, tanur suhu (Gokce et al. 2004).
pengabuan, kertas saring bebas abu dan
bebas lemak, kapas bebas lemak, labu lemak, Rendemen
tabung Sokhlet, labu Kjeldahl, destilator, labu Kerang bulu memiliki rendemen cangkang
Erlenmeyer, dan buret. Alat yang digunakan yang lebih besar, hal ini dikarenakan seluruh
dalam analisis asam amino dan asam lemak tubuh kerang bulu tertutup oleh cangkang.
adalah oven, syringe, timbangan analitik, kertas Cangkang merupakan bagian tubuh kerang
saring milipore, dan High Performance Liquid bulu yang paling besar dan mengandung zat
Chromatrografi (HPLC) dan perangkat Gas kapur. Cangkang mempunyai tiga lapisan yang
Chromatografy (GC) merk Shimadzu. berbeda yaitu lapisan nacre yang merupakan
lapisan paling dalam, tipis, mengandung CaCO3
Metode Penelitian yang keberadannya menentukan penampakan
Penelitian ini bersifat deskriptif dari warna cangkang, lapisan perismatic yang
data yang diperoleh dan meliputi beberapa mengandung hampir 90% CaCO3 dan terletak
tahap yaitu tahap pengambilan dan preparasi vertikal serta lapisan periostracum yang terdiri
contoh, perhitungan rendeman, tahap analisis atas zat tanduk. Kadar zat kapur (CaCO3)
kimia sampel berupa analisis proksimat, dan zat tanduk yang tinggi pada cangkang
analisis asam amino, dan asam lemak dengan membuat rendemen cangkang menjadi paling
metode HPLC dan GC. tinggi diantara rendemen daging dan jeroan.
Cangkang kerang bulu dapat dimanfaatkan
HASIL DAN PEMBAHASAN sebagai hiasan untuk pernak-pernik dan
Karakteristik Kerang Bulu barang seni lainnya.
Kerang bulu yang digunakan dalam
penelitian ini memiliki ciri-ciri yaitu cangkang Komposisi Kimia
tebal dan terdiri atas dua keping, kedua keping Kadar air daging kerang bulu adalah
cangkang simetris, cangkang berwarna putih sebesar 79,69%, nilai ini lebih kecil jika
ditutupi periostrakum yang berwarna kuning dibandingkan dengan kadar air yang terdapat
kecoklatan sampai coklat kehitaman serta pada jeroan kerang bulu yaitu 81,5%. Kadar
terdapat bulu-bulu halus pada bagian sisi abu pada daging kerang bulu yang berasal

161 Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia


JPHPI 2013, Volume 16 Nomor 2 Profil asam amino dan asam lemak, Abdullah A, et al.

dari perairan Muara Angke mengandung ditemui pada jaringan otot hewan adalah
abu sebesar 1,57%, nilai ini lebih kecil jika alanin, glisin, dan asam glutamat (Krug et al.
dibandingkan dengan kadar abu yang terdapat 2009). Asam glutamat merupakan komponen
pada jeroan kerang bulu, yaitu 1,99%. Daging paling penting dalam pembentukan cita rasa
kerang bulu yang berasal dari peraian Muara pada makanan hasil laut. Kandungan asam
Angke mengandung lemak sebesar 2,29%, amino yang paling banyak ditemui pada moluska
nilai ini lebih kecil jika dibandingkan dengan laut adalah asam glutamat, asam aspartat, glisin,
kadar lemak yang terdapat pada jeroan alanin, dan taurin (Derby et al. 2007).
kerang bulu, yaitu 4,60%. Daging kerang Asam amino pembatas pada kerang bulu
bulu mengandung protein sebesar 12,89%, adalah histidin dengan nilai masing-masing
sedangkan jeroan mengandung protein adalah 0,15%. Nilai histidin kerang bulu lebih
sebesar 10,13%. Karbohidrat yang terdapat rendah dari oyster hasil peneltian Matter et al.
pada daging kerang bulu sebesar 3,56%, nilai (1969) yaitu 0,34%. Setiap jenis bahan pangan
ini lebih besar jika dibandingkan dengan yang mengandung protein memiliki asam
karbohidrat yang terdapat pada jeroan 1,78%. amino pembatas. Asam amino pembatas
merupakan asam amino yang berada dalam
Komposisi Asam Amino jumlah paling sedikit sehingga disebut sebagai
Pengujian asam amino kerang bulu asam amino pembatas (Harris dan Karmas
menghasilkan 15 jenis asam amino yang 1989). Kandungan asam amino pada masing-
terdiri atas 9 jenis asam amino esensial dan masing spesies tidaklah sama, masing-masing
6 jenis asam amino non esensial. Asam amino spesies memiliki proses fisiologis yang berbeda.
tersebut terdiri atas 9 asam amino esensial Perbedaan kandungan asam amino ini juga dapat
dan 6 asam amino non esensial. Asam amino disebabkan oleh umur, musim penangkapan,
esensial yang terdapat pada kerang bulu, yaitu danmtahapan dalam daur hidup organisme
histidin, arginin, treonin, valin, metionin, (Okuzumi dan Fujii 2000; Litaay 2005).
isoleusin, leusin, fenilalanin, dan lisin, Rendahnya salah satu jenis asam amino
sedangkan asam amino non esensial, yaitu pada kerang bulu dapat dilengkapi dengan
asam aspartat, asam glutamat, serin, glisin, protein lain yang memiliki asam amino
alanin, dan tirosin. Kandungan asam amino berbeda. Beberapa macam protein dapat
pada kerang bulu dapat dilihat pada Gambar 1. saling mengisi dalam asam amino esensial.
Kandungan asam amino esensial yang Dua jenis protein yang terbatas dalam asam
tertinggi pada daging dan jeroan kerang bulu amino yang berbeda, bila dimakan secara
adalah arginin sebesar 0,83% dan 0,57%. Asam bersamaan di dalam tubuh dapat menjadi
amino arginin kerang bulu lebih rendah dari susunan protein yang lengkap. Asam amino
oyster hasil penelitian Matter et al. 1969 yang yang berasal dari berbagai jenis protein dalam
mempunyai nilai sebesar 1,04%. Arginin sangat keadaan tercampur dapat saling mengisi
dibutuhkan pada tubuh moluska untuk proses untuk menghasilkan protein yang dibutuhkan
metabolisme (Villanueva et al. 2004). Arginin tubuh untuk pertumbuhan dan pemeliharaan
merupakan asam amino yang banyak ditemukan (Almatsier 2006). Kekurangan salah satu jenis
pada otot moluska (Pereira et al. 2000). asam amino akan menyebabkan keseimbangan
Kandungan asam amino non esensial nitrogen menjadi negatif. Pembentukan
yang tertinggi pada daging dan jeroan kerang jaringan baru hanya akan terlaksana apabila
bulu adalah asam glutamat dengan nilai 1,74% seluruh asam amino esensial tersedia dalam
dan 1,22%. Asam amino glutamat mempunyai waktu bersamaan.
nilai yang lebih rendah dari oyster yang Histidin merupakan asam amino yang
mempunyai nilai sebesar 2,54% (Matter et al. berfungsi mendorong pertumbuhan dan
1969). Asam amino non esensial yang banyak memperbaiki jaringan tubuh yang rusak.

Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 162


Profil asam amino dan asam lemak, Abdullah A, et al. JPHPI 2013, Volume 16 Nomor 2

Gambar 1 Kandungan asam amino kerang bulu (Anadara antiquata):


(.....) daging; (.... ) jeroan.

Asam amino ini juga bermanfaat baik untuk proses daya ingat dan daya hafal. Asam amino
kesehatan radang sendi. Kebutuhan tubuh akan lain yang mempunyai kemiripan fungsi
histidin menurut FAO/WHO (1985) adalah dengan fenilalanin adalah tirosin. Tirosin
0,26%. Daging dan jeroan kerang bulu dapat merupakan asam amino non esensial yang
menyumbang histidin sebesar 0,15%. Treonin berfungsi mengurangi stres, anti depresi,
diperlukan tubuh untuk membentuk asam detoksifikasi obat, dan kokain. Kebutuhan
amino glisin dan serin (Matter et al. 1969). tubuh akan fenilalanin dan tirosin menurut
Treonin merupakan asam amino esensial FAO/WHO (1985) adalah 0,72%. Daging
yang berfungsi menjaga keseimbangan protein dan jeroan kerang bulu dapat menyumbang
yang tepat di dalam tubuh, meningkatkan fenilalanin sebesar 0,35% dan tirosin sebesar
kemampuan usus dan proses pencernaan, 0,33%. Kadar fenilalanin dan tirosin kerang
penting dalam pembentukan kolagen dan bulu masih rendah jika dibandingkan dengan
elastin, membantu fungsi hati, jantung, dan hasil penelitian Matter et al. (1969) yaitu
sistem syaraf pusat serta mencegah serangan 0,58%.
epilepsi. Kebutuhan tubuh akan treonin Valin merupakan asam amino rantai
menurut FAO/WHO (1985) adalah 0,43%. bercabang yang berfungsi sebagai prekursor
Konsumsi daging dan jeroan kerang bulu glukogenik. Valin sangat penting untuk
sebanyak 1 gram dapat menyumbangkan pertumbuhan dan memelihara jaringan
treonin sebesar 0,39%. Namun, nilai treonin otot. Valin juga dapat memacu kemampuan
kerang bulu masi rendah dari oyster hasil mental, memacu koordinasi otot, membantu
penelitian Matter et al. (1969) yaitu 1,02%. perbaikan jaringan yang rusak dan menjaga
Fenilalanin merupakan asam amino keseimbangan nitrogen. Kebutuhan tubuh
esensial yang berperan penting dalam akan valin menurut FAO/WHO (1985) adalah
metabolisme tubuh. Fenilalanin juga berfungsi 0,55%. Daging dan jeroan kerang bulu dapat
mengurangi rasa sakit dan mengatasi depresi. menyumbang valin sebesar 0,33%. Kadar
Fenilalanin diperlukan oleh kelenjar tiroid valin kerang bulu hasil penelitian ini masih
untuk menghasilkan tiroksin yang dapat rendah jika dibandingkan dengan oyster
mencegah penyakit gondok. Fenilalanin hasil penelitian Matter et al. (1969) yang
juga berfungsi memproduksi epinefrin dan mempunyai nilai sebesar 0,92%.
neropinefrin otak yang membantu dalam Metionin diperlukan tubuh untuk

163 Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia


JPHPI 2013, Volume 16 Nomor 2 Profil asam amino dan asam lemak, Abdullah A, et al.

memecah lemak agar tidak terjadi Asam amino sangat penting sebagai
penumpukan lemak di arteri. Metionin komponen pembangunan dasar seluruh
mengandung belerang yang sangat penting jaringan tubuh terutama neurotransmitter.
untuk antioksidan alami tubuh. Metionin Neurotransmitter merupakan bahan kimia
juga berfungsi menghasilkan asam amino yang berfungsi untuk membantu otak dalam
lain, yaitu sistein. Kebutuhan tubuh akan menyerap informasi dan mengolahnya secara
metionin menurut FAO/WHO (1985) adalah optimal di dalam sel-sel otak. Penyerapan asam
0,42%. Daging dan jeroan kerang bulu dapat amino oleh tubuh terjadi di usus halus dan
menyumbang metionin sebesar 0,25%. Kadar seluruh tubuh melalui peredaran darah. Asam
metionin kerang bulu masih lebih rendah amino dari makanan yang melebihi kebutuhan
dari hasil penelitian Matter et al. (1969) yaitu tubuh, maka kelebihan asam amino tersebut
sebesar 0,63%. tidak dapat ditimbun (Nurjanah et al. 2008).
Isoleusin merupakan asam amino Asam amino memiliki fungsi-fungsi
yang terkenal karena kemampuannya biologis yang sangat penting. Asupan protein
meningkatkan ketahanan tubuh. Isoleusin juga atau asam amino yang cukup sangat penting
berfungsi menyembuhkan serta memperbaiki untuk pertumbuhan anak-anak dan menjaga
jaringan otot dan mempercepat pembekuan kesehatan orang dewasa. Beberapa fungsi
darah pada tempat cedera. Kebutuhan tubuh biologis dari asam amino adalah meningkatkan
akan isoleusin menurut FAO/WHO (1985) sistem imun, mempengaruhi aktivitas saraf
adalah 0,46%. Daging dan jeroan kerang bulu otak, mempercepat perbaikan jaringan yang
dapat menyumbang isoleusin sebesar 0,32%. rusak, melindungi saluran pencernaan dari
Nilai isoleusin kerang bulu masih rendah berbagai zat toksik, menurunkan tekanan
dibandingkan nilai isoleusin oyster (0,55%) darah, mengatur metabolisme kolesterol,
(Matter et al. 1969) . mendorong sekresi hormon pertumbuhan,
Leusin bekerja dengan asam amino dan mengurangi kadar amonia di dalam darah
isoleusin dan valin dalam memperbaiki otot, (Kamiya et al. 2002).
mengatur gula darah, dan menyediakan Taurin sering disebut sebagai asam
cadangan energi. Leusin juga berfungsi amino, namun taurin bukan bagian dari
meningkatkan produksi hormon pertumbuhan penyusun protein di dalam tubuh manusia.
dan membantu membakar lemak viseral yang Taurin tetap bebas berada dalam jaringan
terletak di lapisan terdalam tubuh. Kebutuhan dan aliran darah. Taurin merupakan salah
tubuh akan leusin menurut FAO/WHO (1985) satu asam amino bebas yang keberadaannya
adalah 0,93%. Daging dan jeroan kerang bulu berlimpah. Taurin merupakan senyawa tidak
dapat menyumbang leusin sebesar 0,67% esensial bagi nutrien manusia karena secara
lebih besar dibandingkan kadar leusin hasil internal dapat disintesis dari asam amino
penelitian Matter et al. (1969) yaitu 0,63%. metionin atau sistein dan piridoksin (Vitamin
Lisin berfungsi sebagai bahan dasar B6). Taurin di dalam tubuh berperan dalam
antibodi darah, memperkuat sistem sirkulasi, pergerakan ion-ion magnesium, kalium,
mempertahankan pertumbuhan sel-sel normal natrium, dan kalsium dalam keluar dan masuk
bersama prolin dan vitamin C akan membentuk sel sehingga membantu koneksi impuls syaraf.
jaringan kolagen, dan menurunkan kadar Taurin sangat diperlukan pada kondisisi
trigliserida darah yang berlebih. Kebutuhan tertentu, misalnya pada saat perkembangan
tubuh akan lisin menurut FAO/WHO (1985) dan pertumbuhan (Nurjanah et al. 2008).
adalah 0,66%. Daging dan jeroan kerang bulu Taurin merupakan asam amino bebas
dapat menyumbang lisin sebesar 0,46%. Nilai yang dominan terdapat pada banyak
lisin kerang bulu lebih rendah dari oyster yang organisme laut. Kandungan taurin pada daging
mempunyai nilai 1,15%. dan jeroan kerang bulu adalah sebesar 0,28%

Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 164


Profil asam amino dan asam lemak, Abdullah A, et al. JPHPI 2013, Volume 16 Nomor 2

dan 0,27%. Kadar taurin yang terdapat pada dipengaruhi oleh beberapa faktor, yaitu
daging kerang bulu tinggi jika dibandingkan spesies, ketersediaan pakan, umur, habitat,
dengan jeroan karena pada umumnya taurin dan ukuran kerang bulu tersebut (Ozogul
terdapat pada otot rangka dan sistem syaraf. dan Ozogul 2007). Kandungan asam lemak
Taurin juga banyak terdapat pada organ terkecil yang dapat dideteksi oleh GC adalah
jantung, namun kandungan taurin pada asam laurat (C12:0) sebesar 0,02% pada
jantung tidak lebih dominan dibandingkan daging utuh maupun tanpa jeroan.
dengan kandungan taurin pada otot rangka Kandungan asam lemak jenuh tertinggi
dan sistem saraf. Taurin ditemukan pada pada kerang bulu, yaitu palmitat (C16:0)
konsentrasi tinggi pada otak, organ pencernaan, sebesar 5,82% pada daging utuh dan 5,67% pada
dan pada jaringan otot. Keberadaan taurin daging tanpa jeroan. Palmitat merupakan asam
pada jaringan otot Haliotis rufescens sangat lemak jenuh yang paling banyak ditemukan
berlimpah (Krug et al. 2009). Taurin terdapat pada bahan pangan, yaitu 15-50% dari seluruh
sekitar 79,5% dalam total asam amino pada asam-asam lemak yang ada (Almatsier 2006).
otot abalon (Haliostis rubra) (Litaay 2005). Penelitian Mateos et al. (2010) menunjukkan
Taurin memiliki dua peran utama dalam hasil analisis asam palmitat pada abalone
metabolisme manusia, yaitu taurin sebagai (Haliotis sp.) adalah sebesar 57,60%. Perbedaan
neurotransmitter dan sebagai pengemulsi nilai asam palmitat ini dapat disebabkan oleh
asam empedu. Secara medis, taurin dapat spesies, ketersediaan pakan, umur, dan ukuran.
menyembuhkan hepatitis akut. Pemberian Asam palmitat dapat meningkatkan risiko
taurin sebanyak 4 gram 3 kali sehari dapat aterosklerosis, kardiovaskular, dan stroke.
menurunkan bilirubin dan asam empedu total Asam palmitat digunakan sebagai bahan baku
secara signifikan (Matsuyama et al. 2001). sampo, sabun lunak, dan krim.
Taurin juga dapat mengobati penyakit jantung. Kandungan asam laurat (C12:0) pada
Orang yang menderita gagal jantung mengalami daging utuh dan tanpa jeroan kerang bulu
kemajuan kesehatan dengan melakukan terapi adalah sebesar 0,02%. Asam laurat sebagai
taurin dalam jumlah 3 sampai 5 gram per hari. monogliserida biasa digunakan dalam industri
Menurut Nakaya et al. (2000), taurin sangat pharmaceutical sebagai antibakteri, antivirus,
efektif dalam meningkatkan metabolisme dan anti protozoa serta digunakan juga dalam
kolesterol, menurunkan kadar kolesterol, industri sabun dan kosmetik. Asam laurat
dan triasilgliserol dalam darah dengan cara bertanggungjawab terhadap kenaikan LDL
meningkatkan sekresi kolesterol menjadi asam darah dan berhubungan dengan serangan
empedu dan menurunkan produksi kolesterol. jantung.
Asam lemak miristat (C14:0) pada daging
Komposisi Asam Lemak Kerang Bulu utuh dan tanpa jeroan kerang bulu adalah
Asam lemak yang terkandung dalam sebesar 1,75% dan 1,61%. Penelitian Mateos et al.
kerang bulu terdiri atas asam lemak jenuh, (2010) menunjukkan bahwa asam miristat pada
asam lemak tidak jenuh tunggal, dan asam abalone adalah sebesar 0,90%. Asam miristat
lemak tidak jenuh majemuk. Asam lemak terdapat dalam jumlah yang sedikit dan tidak
jenuh, yaitu laurat (C12:0), miristat (C14:0), lebih dari kisaran 1-2%. Asam miristat dapat
palmitat (C16:0) dan stearat (C18:0). Asam dimanfaatkan dalam pembuatan sampo, krim,
lemak tidak jenuh tunggal, yaitu palmitoleat kosmetik, dan cita rasa makanan. Asam miristat
(C16:1) dan oleat (C18:1). Asam lemak dibutuhkan dalam retina dan fotoreseptor.
tidak jenuh majemuk, yaitu linoleat (C18:2), Kandungan asam stearat (C18:0) pada
linolenat (C18:3), arakhidonat (C20:4), daging utuh dan tanpa jeroan kerang bulu
EPA (C20:5, n-3), dan DHA (C22:6, n-3). adalah sebesar 3,35% dan 3,29%, hasil ini lebih
Keragaman komposisi asam lemak dapat besar jika dibandingkan dengan penelitian

165 Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia


JPHPI 2013, Volume 16 Nomor 2 Profil asam amino dan asam lemak, Abdullah A, et al.

Mateos et al. (2010) yaitu asam stearat pada bulu cukup tinggi dibandingkan dengan
abalone sebesar 0,80%. Asam stearat dapat asam lemak lainnya, yaitu 2,36% pada daging
menyebabkan trombogenik atau pembekuan utuh dan 1,96% pada daging tanpa jeroan.
darah, hipertensi, kanker, dan obesitas. Penelitian Mateos et al. (2010) menunjukkan
Asam lemak palmitoleat (C16:1) bahwa kandungan asam arakhidonat abalone
merupakan kandungan asam lemak tidak adalah 0,40%. Kandungan EPA daging utuh
jenuh tunggal tertinggi, yaitu sebesar 2,42% dan tanpa jeroan kerang bulu adalah sebesar
pada daging utuh dan 2,36% pada daging 5,25% dan 4,06%, sedangkan kandungan
tanpa jeroan. Kandungan asam oleat pada DHA kerang bulu adalah 4,13% pada daging
daging utuh dan tanpa jeroan kerang bulu utuh dan 3,40% pada daging tanpa jeroan.
adalah sebesar 1,65% dan 1,51%. Penelitian Penelitian Mateos et al. (2010) menunjukkan
Mateos et al. (2010) menunjukkan bahwa bahwa kandungan EPA abalone adalah 9,10%
hasil analisis asam palmitoleat pada abalone dan DHA sebesar 5,80%. Kandungan EPA dan
adalah 0,30%, sedangkan asam oleat adalah DHA yang tinggi pada plankton sebagai pakan
sebesar 3,70%. Kandungan rata-rata oleat kerang dapat meningkatkan kandungan EPA dan
pada berbagai kerang adalah sebesar DHA pada kerang tersebut (Gluck et al. 1996).
25 mg/100 g atau 0,025%. Perbedaan ini
disebabkan oleh perbedaan komposisi jenis KESIMPULAN
lemak yang dikonsumsi dari lingkungan Kerang bulu mengandung 15 asam amino
hidupnya (Leblanc et al. 2008), selain itu juga yang terdiri atas 9 asam amino esensial dan
dipengaruhi oleh suhu dan habitatnya. Asam 6 asam amino non esensial. Asam amino
oleat lebih stabil dibandingkan dengan asam esensial yang terdapat pada kerang bulu adalah
linoleat dan linolenat, terlihat dari peranannya histidin, arginin, treonin, valin, metionin,
dalam meningkatkan HDL yang lebih besar isoleusin, leusin, fenilalanin, lisin. Asam
dan menurunkan LDL di dalam darah. amino pembatas pada daging dan jeroan
Kandungan linoleat dan linolenat pada kerang bulu adalah histidin. Kandungan asam
kerang bulu tergolong kecil dibandingkan lemak pada kerang bulu terdiri atas asam
dengan asam lemak tidak jenuh majemuk lemak jenuh, yaitu laurat, miristat, palmitat
lainnya, yaitu arakhidonat, EPA, dan DHA. dan stearat; asam lemak tak jenuh tunggal,
EPA dan DHA berfungsi sebagai pembangun yaitu palmitoleat dan oleat serta asam lemak
sebagian besar korteks serebral otak dan tak jenuh majemuk, yaitu linoleat, linolenat,
pertumbuhan organ lainnya (Rahman et al. arakhidonat, EPA dan DHA.
1994). Hasil analisis asam lemak linoleat pada
daging utuh dan tanpa jeroan kerang bulu DAFTAR PUSTAKA
adalah sebesar 0,63% dan 0,59%, hasil ini Alamatsier Y. 2006. Prinsip Dasar Ilmu dan
lebih kecil dibandingkan dengan penelitian Gizi. Cetakan keenam. Jakarta: Gramedia.
Mateos et al. (2010) yaitu kandungan asam Derby CD, Kicklighter CE, Jhonson PM,
linoleat abalone adalah 16,60%. Kandungan Zang X. 2007. Chemical composition of
linolenat kerang bulu adalah 0,13% pada inks of diverse marine molluscs suggests
daging utuh dan 0,12% pada daging tanpa convergent chemical defenses. Journal
jeroan. Penelitian Mateos et al. (2010) Chemical Ecology 33(3): 1105-1113.
menunjukkan bahwa kandungan linolenat FAO/WHO. 1985. Energy and Protein
abalone adalah 1,30%. Perbedaan kandungan Requirement. Geneva: Expert Consultation
linolenat antara kedua spesies tersebut dapat Gluck AA, Liebig JR, Vanderploeg HA. 1996.
disebabkan oleh ketersediaan pakan, habitat Evaluation of different phytoplankton
dan suhu perairan (Guderley et al. 2007). for supporting development of zebra
Kandungan arakhidonat pada kerang mussel larvae (Dreissena polymorpha):

Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia 166


Profil asam amino dan asam lemak, Abdullah A, et al. JPHPI 2013, Volume 16 Nomor 2

the important of size and polyunsaturated Matsuyama Y, Morita T, Higuchi M, Tsujii T.


fatty acid content. Journal of Great Lakes 2001. The effect of taurine administration
Research 22(1): 36-45. on patients with acute hepatitis. Program
Gokce MA, Tazbozan O, Celik M, Tabakoglu. Clinic Biology Resourch 125 (2): 461-468.
2004. Seasonal variation in proximate and Matter P, Davidson F , Wyckoof R. 1969. The
fatty acid of female common sole (Solea compotition of fossil oyster shell protein
solea). Food Chemistry 88(3): 419-423. in Arizona. Journal Food Chemistry
Guderley H, Comeau L, Tremblay R, Pernet 132(4): 356-359.
F. 2007. Temperature adaptation in two Nakaya Y, Minami A, Harada N, Sakamoto
bivalve species from different thermal S, Niwa N, Ohnaka M. 2000. Taurine
habitats: enegenics and remodeling of improves insulin sensitivity in the Otsuka
membrane lipid. Journal Experimental Long-Evans Tokushima Fatty rat, a model
Biology 210(2): 2999-3014. of spontaneous type 2 diabetes. American
Harris RS, Karmas E. 1989. Evalusi Gizi pada Journal of Clinical Nutrition 71(1): 54-58.
Pengolahan Bahan Pangan. Edisi ke-2. Nurjanah, Kustiariyah, Rusyadi S. 2008.
Bandung: ITB-Press. Karakteristik gizi dan potensi pengembangan
Imre S, Saghk S. 1997. Fatty acid composition kerang pisau (Solen spp) di perairan
and cholesterol content of mussel and kabupaten Pemengkasan Madura. Jurnal
shrimp consumed in Turkey. Journal Perikanan dan Kelautan 13(1): 41-51.
Marine Sciences 3(3): 179-189. Okuzumi M, Fujii T. 2000. Nutritional and
Kamiya T, Miyukigaoka, Shi T, Ibaraki 2002. Functional Properties of Squid and
Biological functions and health benefits Cuttlefish. Japan: National Cooperative
of amino acids. Food and Food Ingredients Association of Squid Processors.
Journal 68(3): 206-210. Ozogul Y, Ozogul F. 2007. Fatty acid profiles
Krug PJ, Riffell JA, Zimmer RK. 2009. of commercially important fish species
Endogeneos signaling pathway dan from the mediterranean. Food Chemistry
chemical communication between sperm 100(4): 1634-1638.
and egg. The Journal Experimental Biology Pereira CA, Alonso GD, Paveto MC,
212 (2): 1092-1100. Iribarren A, Cabanas ML, Torres HN,
Leblanc JC, Volatier JL, Aouachria NB, Flawia MM. 2000. Trypanosoma cruzi
Oseredczuk M, Sirot V. 2008. Lipid arginine kinase characterization and
and fatty acid composition of fish and cloning. The Journal Biology Chemistry
seafood consumed in France. Journal of 275(2): 1495-1501.
Food Composition and Analysis 21(5): 8-16. Rahman SA, Huah TS, Hassan O, Daud NM.
Litaay M. 2005. Peranan nutrisi dalam siklus 1994. Fatty acid composition of some
reproduksi abalone. Journal Experimental Malaysian freshwater fish. Journal Food
Oseana 75(3): 1-7. Chemistry 54(2): 45-49.
Mateos HT, Lewandowski PA, Su XQ. 2010. Villanueva R, Riba J, Ruiz-Capillas C,
Seasonal variations of total lipid and Gonzales AV, Baeta M. 2004. Amino
fatty acid contents in muscle, gonad and acid composition of early stages of
digestive glands of farmed Jade Tiger cephalopods and effect of amino acid
hybrid abalone in Australia. Journal Food dietary treatments on Octopus vulgaris
Chemistry 123(3): 436-441. paralarvae. Aqualculture 242(4): 455-478.

167 Masyarakat Pengolahan Hasil Perikanan Indonesia

You might also like