Professional Documents
Culture Documents
Post Partum Blues 5-Dikonversi
Post Partum Blues 5-Dikonversi
ABSTRACT
Background: Getting pregnant, delivering baby and becoming a mother were physiologic conditions. Some postpartum
women could adapt role changes as mother and some others couldn’t adapt, resulted in stress condition that, if it was
continue, became postpartum depression. The lightest form of postpartum depression usually unrecognized because it
presumed to be normal. Primiparous motherhood and multiparous mother during the postpartum period may experience
a very wide range of emotional response disorders, depression is the most common feature of receiving the baby's
presence. Many women, especially multiparas who experience feelings of disappointment after childbirth are associated
with the great experience of childbirth and in primiparous moms doubt the ability to address the need to raise children
effectively.
Objective: To determine the difference in causes of postpartum depression events in primiparous and multiparous.
Method: Analytical survey research using cross sectional research method.
Result: . The incidence of postpartum depression was greater in the primiparous mother group of 24 people (70.59%)
than the multiparous mother group of 20 people (58.82%). There is no relationship between age, education level, and
maternal delivery with postpartum depression. There is a relationship between employment and maternal marital status
with postpartum depression
Conclusion: Obtained a value of 0.310, sig value> 0.05, it can be concluded, there is no significant difference between
primiparous variables with multiparous in the incidence of postpartum depression.
Kehamilan, melahirkan dan menjadi Namun dapat juga bermakna negatif sehingga
seorang ibu merupakan hal yang fisiologis. dapat menimbulkan berbagai gangguan
makna yang berbeda-beda bagi setiap wanita (postpartum periode). Salah satu variasi
dan keluarganya. Bagi banyak wanita, gangguan emosional pada wanita periode
postpartum. Responden yang memiliki risiko responden yang memiliki risiko depresi
depresi postpartum dikelompokkan dalam postpartum berdasarkan usia yang terbanyak
beberapa kategori, didapatkan hasil bahwa adalah kelompok usia produktif (21 – 35 tahun)
ISSN 2338-4514
4 JURNAL KEPERAWATAN NOTOKUSUMO VOLUME V NO 1 AGUSTUS 2017
sebanyak 17 orang (50%). Berdasarkan
variabel bebas terhadap variabel terikat,
tingkat pendidikan, yang terbanyak adalah
dilakukan uji statistik (chi-square) dengan
kelompok dengan tingkat pendidikan tinggi
confidence interval 95% sebagai berikut:
sebanyak 19 orang (55,9%). Berdasarkan
Chi-Square Tests
pekerjaan, yang terbanyak adalah kelompok
Asy mp. Sig. Exact Sig. Exact Sig.
Value df (2-sided) (2-sided) (1-sided)
ibu bekerja sebanyak 18 orang (52,9%). Pearson Chi-Square 1,030b 1 ,310
Continuity ,580 1 ,446
Berdasarkan proses persalinan, yang Correctiona
Likelihood Ratio 1,034 1 ,309
terbanyak adalah kelompok persalinan Fisher's Exact Test ,447 ,223
Linear-by -Linear
1,015 1 ,314
spontan sebanyak 16 orang (47,1%). Association
N of Valid Cases 68
Berdasarkan status pernikahan, kehamilan a. Computed only f or a 2x2 table
b. 0 cells (,0%) hav e expected count less than 5. The minimum expected
diinginkan, dan dukungan keluarga sebanyak count is 12,00.
dimana wanita primipara lebih sering mengalami postpartum blues karena setelah
ISSN 2338-4514
6 JURNAL KEPERAWATAN NOTOKUSUMO VOLUME V NO 1 AGUSTUS 2017
melahirkan wanita primipara mengalami
disebabkan karena faktor usia perempuan
proses adaptasi yang lebih dibandingkan
yang bersangkutan saat kehamilan dan
pada multipara.12
persalinan seringkali dikaitkan dengan
Hasil analisis penelitian ini
kesiapan mental perempuan tersebut untuk
menghasilkan bahwa variabel paritas tidak
menjadi seorang ibu.11 Selain itu juga
menunjukkan hubungan yang bermakna
disebabkan karena faktor eksternal yang tidak
dengan kejadian depresi postpartum. Hal ini
diteliti oleh peneliti seperti psikologis ibu
bisa disebabkan karena kesiapan mental dari
sendiri.
responden dalam menerima kelahiran
bayinya. Walaupun baru pertama kali
Hubungan Tingkat Pendidikan dengan
melahirkan, responden bisa menangani
Kejadian Depresi Postpartum
bayinya sendiri dengan rasa percaya diri.
Hasil analisis pada penelitian ini
Rasa percaya diri muncul bisa karena ibu
menghasilkan bahwa variabel tingkat
sudah mengetahui tentang kehamilan,
pendidikan tidak mempunyai hubungan yang
persalinan dan cara marawat bayi. Seperti
bermakna dengan kejadian depresi
yang dikatakan oleh Ling dan Duff, kesiapan
postpartum. Walaupun ibu berpendidikan
mental perempuan untuk menjadi seorang
rendah ataupun tinggi semua bisa mengalami
ibu seringkali dikaitkan dengan saat
depresi postpartum. Akan tetapi, untuk wanita
kehamilan dan persalinan.11
yang memiliki pendidikan yang lebih tinggi
untuk menangani masalah depresi postpartum
2. Kejadian Depresi Postpartum
lebih mudah daripada wanita yang memiliki
Dihubungkan Dengan Karakteristik
pendidikan rendah. Tidak adanya hubungan
Responden
antara tingkat pendidikan dengan kejadian
depresi postpartum bisa disebabkan karena
Hubungan Usia dengan Kejadian Depresi
wanita sekarang terutama responden mudah
Postpartum
mendapatkan informasi-informasi kesehatan
Hasil analisis pada penelitian ini
dari berbagai macam media. Keterbatasan
menghasilkan bahwa variabel umur tidak
media tidak mempengaruhi ibu mendapatkan
mempunyai hubungan yang bermakna dengan
ilmu pengetahuan, ibu bisa menanyakan pada
kejadian depresi postpartum pada ibu
tetangga yang lebih berpengalaman, jadi ibu
primipara dan multipara. Hal ini mungkin
tersebut dapat belajar mengenai kehamilan,
persalinan dan merawat bayi secara jelas.
pengeluaran bayi dengan menggunakan jam. Lama persalinan dapat dihitung atau diketahui
ISSN 2338-4514
8 JURNAL KEPERAWATAN NOTOKUSUMO VOLUME V NO 1 AGUSTUS 2017
dari lama 4 tahapan persalinan yaitu kala 1,
perbandingan. Menurut penelitian13
kala 2, dan kala 3 tanpa memasukkan kala 4
menunjukkan bahwa lebih dari 50% ibu
yang bersifat observasi.15
mengalami depresi postpartum berkaitan
Lamanya proses persalinan akan
dengan kehamilan yang diinginkan. Jika
membuat ibu memiliki pengalaman persalinan
kehamilan itu direncanakan, mungkin saja 40
yang kurang memuaskan, sehingga ibu
minggu bukanlah waktu yang cukup bagi
menunjukkan citra diri yang negatif dan dapat
pasangan untuk menyesuaikan diri terhadap
berlanjut menjadi kemarahan yang dapat
perawatan bayi yang ada kalanya
mempersulit proses adaptasi ibu terhadap
membutuhkan usaha yang cukup keras.
peran dan fungsi barunya. Proses persalinan
Seorang bayi mungkin dilahirkan lebih awal
yang berlangsung penuh tekanan akan
dari perkiraan lahirnya, hal ini juga dapat
membuat ibu lebih sulit mengontrol dirinya
menjadi faktor pemicu terjadinya depresi
sehingga membuat ibu lebih mudah marah
postpartum, karena jika bayi lahir lebih awal
serta dapat menurunkan kemampuan koping
dapat menyebabkan perubahan secara tiba-
ibu yang efektif.
tiba, baik di lingkungan rumah maupun
Demikian juga menurut pendapat
perubahan terhadap rutinitas kerja yang tidak
Bobak, bahwa persalinan merupakan suatu
diharapkan oleh orang tua.
peristiwa yang rumit dan menimbulkan stress
bagi seorang ibu. Pendukung teori stres
Hubungan Dukungan Keluarga dengan
menjelaskan bahwa setiap peristiwa yang
Kejadian Depresi Postpartum
menimbulkan stres, misalnya proses
Hasil analisis pada penelitian ini
persalinan, dapat merangsang reaksi untuk
menghasilkan bahwa variabel dukungan
terjadinya depresi.16
keluarga tidak dapat diuji chi square karena
variabel bebas seragam, yaitu semua
Hubungan Kehamilan yang Diinginkan
mendapatkan dukungan, tidak terdapat
dengan Kejadian Depresi Postpartum
perbandingan. Namun, menurut penelitian
Hasil analisis pada penelitian ini
lain17, karakteristik wanita yang berisiko
menghasilkan bahwa variabel kehamilan yang
mengalami depresi postpartum adalah wanita
diinginkan tidak dapat diuji chi square karena
yang mempunyai sejarah pernah mengalami
variabel bebas seragam, yaitu semua
depresi, wanita yang berasal dari keluarga
mendapatkan dukungan, tidak terdapat
yang kurang harmonis, wanita yang kurang
mendapatkan dukungan dari suami atau
orang–orang terdekatnya selama hamil dan
setelah melahirkan. Banyaknya kerabat yang membantu pada saat kehamilan, persalinan dan
ISSN 2338-4514
JURNAL KEPERAWATAN NOTOKUSUMO VOLUME V NO 1 AGUSTUS 2017 9
pascasalin, beban seorang ibu karena
DAFTAR PUSTAKA
kehamilannya sedikit banyak berkurang.
1. Sari, L.S. Sindroma Depresi Pasca
Wanita yang didiagnosa secara klinis
Persalinan Di Rumah Sakit Umum Pusat
pada masa postpartum mengalami depresi
Haji Adam Malik Medan, diakses pada
dalam 3 bulan pertama setelah melahirkan.
tanggal 20 Desember 2014 dari
Wanita yang menderita depresi postpartum
http://repository.usu.ac.id/bitstream/1234
adalah mereka yang secara sosial dan
56789/6370/3/09E01959. pdf.txt. 2009.
emosional merasa terasingkan atau mudah
2. Soep. Penerapan Edinburgh Post-Partum
tegang dalam setiap kejadian hidupnya.17
Depression Scale Sebagai Alat Deteksi
Risiko Depresi Nifas Pada Primipara dan
KESIMPULAN
Multipara. Jurnal Keperawatan
Berdasarkan interpretasi dan diskusi
Indonesia, volume 14, No. 2; hal 95 –
hasil penelitian, maka dapat disimpulkan
100. 2011.
beberapa hal, yaitu:
3. Pradnyana, E. Westa, W. Ralep, N.
1. Kejadian depresi postpartum lebih besar
Diagnosis dan Tata Laksana Depresi
pada kelompok ibu primipara 24 orang
Postpartum pada Primipara, diakses
(70,59%) daripada kelompok ibu
pada tanggal 21 Desember 2014 dari
multipara 20 orang (58,82%).
http://ojs.unud.ac.id/index.php/eum/articl
2. Tidak ada hubungan antara usia ibu
e/viewFile/4877/3663. 2013.
dengan depresi postpartum
4. Mustika, E.D. Perbedaan Sikap Adaptasi
3. Tidak ada hubungan antara tingkat
Psikososial Postpartum pada Ibu
pendidikan ibu dengan depresi
Primipara dan Multipara di Puskesmas
postpartum
Nalumsari Jepara. Skripsi tidak
4. Ada hubungan antara pekerjaan ibu
dipublikasikan. Semarang: Universitas
dengan depresi postpartum
Muhammadiyah Semaranag. 2010.
5. Ada hubungan antara status pernikahan
5. Ndokera, R. & MacArthur, C. The
ibu primipara dengan depresi postpartum
Relationship Between Maternal
6. Tidak ada hubungan antara proses
Depression And Adverse Infant Health
persalinan ibu dengan depresi postpartum
Outcomes In Zambia: A Cross-Sectional
Feasibility Study. Blackwell Publishing
Ltd, Ghild: care, health and
development, 37, 1, 74 – 81. 2010.
6. Sari, M.E. Perbedaan Risiko Depresi Dengan Ibu Multipara Di RSIA ‘Aisyiyah
Postpartum Antara Ibu Primipara Klaten. Surakarta: Fakultas Ilmu Kesehatan
ISSN 2338-4514
10 JURNAL KEPERAWATAN NOTOKUSUMO VOLUME V NO 1 AGUSTUS 2017
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Philadelphia: Lippincott. 2003.
2010.
13. Kruckman. Maternity Nursing: Family,
7. Ardhilla, Nurlisha. Postpartum
Newborn and Women’s Health Care,
Depression. Diakses pada tanggal 21
Education (18th ed). Philadelpia:
Desember 2014 pada
Lippincott. 2001.
http://www.academia.edu/7395708/Postp
14. Beck, Cheryl Tatano. Teetering on the
artum_ depression. 2013.
Edge: A Substantive Theory Of
8. Afiyanti, Y. Rachmawati, I.N. Nurhaeni,
Postpartum Depression. Nursing
N. Perbedaan Kepedulian Maternal
Research, vol. 42 no. 1. p: 42-48. 1993.
Antara Ibu Primipara dan Ibu Mutipara
15. Muslihin. Variabel
Pada Awal Periode Postpartum Jurnal
Penelitian, Pengertian, Tujuan, dan
Keperawatan Indonesia, volume 10,
Jenis. Diakses pada tanggal 7
no.2, hal 54 – 60. 2006.
Januari 2015 dari
9. Irham. Perbandingan Risiko Depresi
https://www.mushlihin.com/2013/11/
Pascasalin Pada Persalinan Vaginal dan
penelitian/variabel-penelitian-pengertian-
Seksio Sesarea. Tesis tidak
tujuan-dan-jenis.php. 2013.
dipublikasikan. Yogyakarta: FK UGM.
16. Bobak, I. M. Lowdermilk. & Jensen,
2014.
M.D. Maternity and Womens Health
10. O’Hara M.W. & Swain L.P. Social
Care (7th ed). St. Louis: Mosby. 2003.
Support Life Events and Depression
17. Sherwen, L.N. Maternity Nursing: Care
During Pregnancy and The Puerperium.
of The Childbearing Family (4th ed).
Toronto: Prentice Hall Health. 1996.
Toronto: Appleton and Lange. 2002.
11. Old, S.B. London, L.M. & Ladewig, P.A.
Maternal Newborn Nursing: A Family
Centered Approach. California: Addison-
Wesley Nursing. 2001.
12. Pilliteri, A. Maternal and Child Health
Nursing: Care of The Childbearing and
Childbearing Family. 4th ed.