You are on page 1of 14

Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, Vol. 7, No. 2, Hlm.

465-478, Desember 2015

SENYAWA BIOAKTIF BAKTERI SIMBION PADA KARANG LUNAK Sinularia


flexibiliS DAN S. polydactyla

BACTERIAL SYMBIONT BIOACTIVE COMPOUND OF SOFT CORAL Sinularia


flexibilis AND S. polydactyla

Rozirwan1*, Dietriech G. Bengen2, Chaidir3, Neviaty P. Zamani2, dan Hefni Effendi2


1
Program Studi Ilmu Kelautan, FMIPA, Universitas Sriwijaya, Ogan Ilir, Sumatera Selatan
2
Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan, FPIK, Institut Pertanian Bogor, Bogor
3
Pusat Teknologi Farmasi dan Medika, BPPT, Jakarta
*E-mail: rozirwan@gmail.com

ABSTRACT
Symbiont bacteria on soft coral can produce bioactive compounds that plays an important role in
chemical ecology and as a marine natural product. The purpose of this study was to find and
characterize the antibacterial activities of active compounds extracted from bacterial symbionts of soft
coral S. flexibilis and S. polydactyla. The methods used in this study were culture and isolation of
bacterial symbionts, extraction of compounds, antibacterial bioassay, and identification of bioactive
compounds using the LC-MS analyses. Four isolates of bacterial symbionts were obtained from two
samples of soft corals, 2 isolates of Pseudomonas diminuta (A1) and Edwardsiellla hoshinae (A2)
from soft coral S. flexibilis, and 2 isolates of E. hoshinae (B1) and P. acidovorans (B4) from S.
polydactila. Antibacterial activity were found only from the extracts of bacterial symbionts P.
diminuta (A1) and from S. flexiblis about 10.16 ± 0.3mm (for B. subtilis), 8.66 ± 0.8 mm (E. coli) and
9.86 ± 1.7mm (S. dysentri). No antibacterial activity found from the extracts of S. polydactyla. The
results of LC MS analysis showed that the group of diterpenes sinularin produced by soft corals S.
flexibilis and bacterial symbionts isolates of P. diminuta (A1).

Keywords: Bacterial Symbiont, Bioactive Compound, Antibacterial Activity, Soft Coral, Sinularia
flexibilis, Sinularia polydactyla

ABSTRAK
Bakteria simbion pada karang lunak dapat menghasilkan senyawa bioaktif yang berperan penting
secara ekologi kimia dan sebagai produk alamia laut. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan isolat
bakteri simbion dari karang lunak spesies S. flexibilis dan S. polydactyla yang berpotensi meng-
hasilkan senyawa bioaktif. Metodologi penelitian ini dilakukan seperti mengisolasi, karakterisasi
bakteri simbion, kulturisasi dan ekstraksi, bioassai antibakteri dan identifikasi senyawa bioaktif
menggunakan analisis LC-MS. Hasil menunjukkan, ada empat isolat bakteri simbion telah diperoleh
dari dua sampel karang lunak, dimana 2 isolat Pseudomonas diminuta (A1) dan Edwardsiellla
hoshinae (A2) dari spesies S. flexibilis, dan 2 isolat E. hoshinae (B1) dan P. acidovorans (B4) dari
spesies S. polydactila. Aktivitas antibakteri ditemukan hanya pada bakteri simbion P. diminuta (A1)
dari spesies S. flexibilis berkisar 10.16 ± 0.3mm (untuk B. subtilis), 8.66 ± 0.8 mm (E. coli) dan 9.86 ±
1.7mm (S. dysentri), dan tidak ditemukan dari isolat spesies S. polydactyla. Berdasarkan hasil analisis
LC-MS menunjukkan kelompok senyawa diterpen Sinularin yang dihasilkan karang lunak S. flexibilis
ditemukkan juga dihasilkan isolat bakteri simbion P. diminuta (A1).

Kata kunci: Bakteri Simbion, Karang Lunak, Senyawa Bioaktif, Sinularia flexibilis, Sinularia
polydactyla

@Ikatan Sarjana Oseanologi Indonesia dan


Departemen Ilmu dan Teknologi Kelautan, FPIK-IPB 465
Senyawa Bioaktif Bakteri Simbion . . .

I. PENDAHULUAN mukan jenis-jenis bakteri simbion penghasil


senyawa bioaktif pada karang lunak S.
Pemanfaatan senyawa bioaktif pada flexibilis dan S. polydactyla dan menentukan
karang lunak secara terus menerus dapat kemiripan senyawa bioaktif yang diproduksi
mengancam kelestariannya di perairan karena keduanya.
pertumbuhan biota ini relatif lambat. Menurut
Arafat (2009) laju pertumbuhan spesies II. BAHAN DAN METODE
Sinuaria dura berkisar 0,07-0,24 cm per
bulan dan lebar 0,08-0,28 cm per bulan. Oleh Pengambilan sampel karang lunak
karena itu, berbagai upaya dilakukan dalam Sinularia flexibilis dan S. polydactyla
mempertahankan sumberdaya tersebut di dilakukan pada bulan Maret 2014 dengan
alam, diantaranya kajian mikroorganisme menggunakan alat selam SCUBA yang
yang bersimbiosis dengan karang lunak itu. berlokasi di perairan Pulau Tegal, Teluk
Bakteri simbion pada karang diduga dapat Lampung (Gambar 1). Sampel bakteri sim-
menghasilkan senyawa bioaktif yang mirip bion ditumbuhkan, dimurnikan dan diidentifi-
dengan karang lunak sebagai inangnya. kasi di Laboratorium Mikrobiologi FMIPA,
Isolat bakteri simbion Pseudomonas Universitas Sriwijaya pada bulan Maret-
sp yang diperoleh dari karang lunak S. Agustus 2014. Kultur dan bioassai aktivitas
polydactyla menunjukkan aktivitas anti- antibakteri dilakukan di Laboratorium Bio-
bakteri dengan terdeteksinya zona inhibisi logi Laut FMIPA, Universitas Sriwijaya pada
dengan diameter berkisar 15,76 mm (Radjasa bulan Agustus-September 2014. Analisis ke-
et al., 2007). Pada Sinularia sp juga berhasil ragaman senyawa bioaktif dilakukan di Lab
diisolat dua bakteri simbion yang mem- tiap BPPT Serpong pada bulan November
produksi senyawa aktif yang menunjukkan 2014 sampai Maret 2015.
sebagai antibakteri Tuberculosis (Sulistiyani
et al., 2010). Apabila terbukti senyawa 2.2. Penanganan Sampel dan Penumbuhan
bioaktf pada isolat bakteri simbion mirip Bakteri Simbion
dengan inangnya maka produksi senyawa Bakteri simbion pada karang lunak
bioaktif akan lebih mudah dan tidak merusak diambil pada bagian endofitik dengan prose-
habitat karang lunak karena bakteri mudah dur meliputi: sampel karang dicuci dengan air
dikembangbiakkan atau dikultur di laborato- laut steril. Sampel diiris-iris menjadi tipis dan
rium sehingga dapat menghasilkan senyawa dimasukan ke dalam media pertumbuhan
bioaktif dalam jumlah yang banyak. Isolat Zobell cair dengan perbandingan 1:9 (g/v)
bakteri simbion dari karang lunak berhasil (Tabel 1). Sampel dishaker dengan kece-
ditumbuhkan dalam media Marine Agar patan 150 rpm pada suhu kamar selama 4
(Zheng et al., 2005). Begitu juga bakteri sim- hari. Indikasi pertumbuhan bakteri ditandai
bion pada spon juga berhasil dengan mudah dengan perubahan warna media tumbuh
tumbuh dalam media Zobell (Anand et al., menjadi keruh kecoklatan. Untuk tindakan
2006). Media agar zobell 2216E juga pemurnian/isolasi sampel ditumbuhkan (plan-
digunakan dalam mengisolasi bakteri simbion ting) pada media zobell padat (Benson,
dari karang lunak Sinularia sp dan 2002).
Lobophytum sp (Radjasa et al., 2007;
Sulistiyani et al., 2010). 2.3. Isolat dan Karakterisasi Bakteri
Isolasi senyawa bioaktif pada bakteri Simbion
simbion ini dapat menjadi salah satu alternatif Langka-langka isolasi bakteri meliputi
dalam upaya pemanfaatan senyawa bioaktif sampel bakteri simbion diencerkan bertingkat
pada karang lunak tanpa merusak ekosistem (10-1, 10-2, 10-3, 10-4, 10-5 dan 10-6).
perairan. Kajian ini dilakukan untuk mene-

466 http://itk.fpik.ipb.ac.id/ej_itkt72
Rozirwan et al.

Gambar 1. Peta lokasi pengambilan sampel karang lunak.

Tabel 1. Komposisi media pertumbuhan sukrosa dan laktosa), reduksi nitrat dan
zobell (Modifikasi dari Atlas, 2005). produksi indol (Benson, 2002), produksi
urease, metil merah (methyl red), Voges-
Bahan Total proskauer dan Simmon’s sitrat (Cappucino
1) dan Sherman, 2008).
Agar 15,0 g
Peptone 2,5 g
2.4. Kultur dan Ekstrasi Bakteri Simbion
Yeast Extract 0,5 g
Kulturisasi dilakukan pada bakteri
Air Laut 1,0 l simbion yang sudah murni. Masing-masing
1)
ditambahkan untuk Zobell Padat koloni bakteri dibiakkan pada media Zobell
secara bertingkat mulai dari 10 ml, 100 ml
Pada sampel pengenceran ketiga ter- dan 500 ml. Isolat bakteri diinokulasi se-
akhir dilakukan penanaman dengan dituang- banyak 2-3 ose ke media zobell cair seba-
kan sebanyak 1 mL masing-masing cawan nyak 10 ml dalam tabung reaksi dan diinku-
petri. Kemudian dituangkan media zobell basi pada suhu 37 oC selama 48 jam. Biakan
berkisar 20 mL per cawan, sambil dihomo- dipindahkan ke media zobell 100 ml dalam
genkan dengan digoncang pelan sampai labu erlenmeyer 250 ml dan digoyang
media menjadi padat. Cawan diinkubasi pada dengan kecepatan 100 rpm pada suhu 37 oC
suhu 37 oC selama 4 hari, metode ini merujuk selama 48 jam. Kultur dituangkan pada
pada metode Benson (2002). Karakterisasi media zobell 500 ml dan inkubasi pada suhu
dilakukan pada masing-masing koloni bakteri 37 oC selama 72 jam. Isolat bakteri simbion
simbion dengan pengamatan morfologi sel ditumbuhkan pada media zobell cair seba-
meliputi; pewarnaan gram, endospore dan nyak 500 ml selama 15 hari. Kultur bakteri
motilitas (Hadioetomo, 1993; Cappucino and dipanen, kemudian dimeserasi dengan pelarut
Sherman, 2008). Untuk uji biokimia EtOAc (1:3 v/v) selama 3 hari. Selanjutnya
meliputi; hidrolisis pati, hidrolisis gelatin, larutan hasil rendaman dievaporasi pada suhu
produksi H2S dan Triple Sugar Iron (TSI) 45 oC sampai membentuk ekstrak berupa
(Lay, 1994), hidrolisis kasein (Collins et al., pasta, kemudian disimpan pada suhu 4 oC
1985), fermentasi karbohidrat (glukosa, (Zheng et al., 2005; Chen et al., 2012).

Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, Vol. 7, No. 2, Desember 2015 467
Senyawa Bioaktif Bakteri Simbion . . .

2.5. Bioassai Aktivitas Antibakteri dari Sektor MS dioperasikan dengan mode


Ekstrak Isolat Bakteri Simbion positif dengan kondisi meliputi: Capillary
Bakteri uji yang digunakan adalah B. voltage: 2100 V, Sample cone voltage: 60 V,
subtilis, E. coli dan S. dysentri. Bakteri uji Desolvation T: 300 dC, Source T: 120 dC,
diremajakan pada media nuterien agar (NA) Desolvation gas: 500 l/h dan Cone gas: 10
dalam cawan petri. Paper disk menggunakan L/h. Spektrum LC-MS diidentifikasi dengan
pinset dicelukpan ke dalam ekstrak isolat cara perbandingan dengan bantuan data base
bakteri simbion dan dengan perlahan diletak- ChemSpider (Margeretha, 2012).
kan di atas media NA yang sebelumnya telah
ditanam bakteri uji. Kegiatan ini dilakukan III. HASIL DAN PEMBAHASAN
secara aseptik. Setelah itu media uji tersebut
diinkubasi pada suhu 37 oC selama 48 jam. 3.1. Hasil
Daya hambat antibakteri diukur zona bening 3.1.1. Jenis-jenis Bakteri Simbion
yang terbentuk dengan menggunakan jangka Hasil isolasi bakteri simbion dari ke-
sorong (Anand et al., 2006). dua jenis karang lunak S. flexibilis (SFTLS4)
dan S. polydactyla (SPTLS2) diperoleh
2.6. Analisis Komponen Metabolit delapan isolat bakteri, empat isolat bakteri
Sekunder dari SFTLS4 yang diberi label A1-A4 dan
Analisis kandungan metabolit sekun- empat isolat bakteri dari SPTLS2 dengan
der dilakukan terhadap ekstrak dari sampel lebel B1-B4.
Sinularia flexibilis dan isolat bakteri yang Berdasarkan pengamatan morfologi,
memiliki aktivitas anti-bakteri. Hal ini be- empat isolat bakteri simbion SFTLS4 menun-
tujuan untuk membandingkan kemiripan jukkan karakteristik yang sama. Kesamaan
profil senyawa aktif yang dihasilkan. Se- ini ditunjukkan pada hasil pengamatan secara
banyak 10 µL sampel diinjekkan ke sektor makroskopis, dimana bentuk koloninya ada-
kolom symmetry C18,5 m, 150x4,6 mm, lah Circullar, entire, convex, unpig-mented,
LC-MS (Tandem HPLC Alliance 2695 translucent (Tabel 3).
dengan ESI-Tof-MS LCT Premier-XE, Pengamatan mikroskopis menunjuk-
Waters) dengan menggunakan fase gerak kan seluruh isolat memiliki sel berbentuk
MeOH (A%) dan H2O (B%). Laju elusi 0,2 batang dan tidak menghasilkan endospor.
ml/menit dan dilakukan pada suhu ruang Hasil pewarnaan gram juga menunjukkan
dengan mode gradient timetable (Tabel 2). bahwa semua isolat menghasilkan warna
Metode tahapan ini merujuk metode modif- merah, ini artinya bahwa isolat bakteri A1-
ikasi dari Margereth, (2012). A4 tersebut dikelompokkan pada bakteri
gram negatif (Gambar 2). Hasil pengamatan
Tabel 2. Timetable gradient perlarut analisis morfologi, empat isolat bakteri simbion
LCMS. SPTLS2 menunjukkan karakteristik yang
sama. Kesamaan ini ditunjukkan pada hasil
Waktu MeOH H2O (B%) pengamatan secara makroskopis dan mikros-
(menit) (A%) kopis, dimana bentuk koloninya adalah
0 10 90 Circullar, entire, convex, unpigmented,
5 25 75 translucent. Untuk bentuk sel adalah batang,
10 50 50 gram negatif, tidak menghasilkan endospora
15 75 25 dan motil (Tabel 4).
20 50 50 Pengamatan mikroskopis lainnya juga
25 25 75 menunjukkan seluruh isolat memiliki sel
30 10 90 berbentuk batang dan tidak menghasilkan
endospore. Hasil pewarnaan gram menunjuk-

468 http://itk.fpik.ipb.ac.id/ej_itkt72
Rozirwan et al.

Tabel 3. Hasil pengamatan morfologi isolat bakteri (A1-A4) dari karang S. flexibilis.

Isolat bakteri simbion


Morfologi Isolat
A1 A2 A3 A4
Makroskopis Circullar, Circullar, Circullar,
Circullar,
koloni entire, entire, entire,
entire, convex,
convex, convex, convex,
unpigmented,
unpigmented, unpigmented, unpigmented,
translucent.
translucent. translucent. translucent.
Mikroskopis sel Sel berbentuk Sel berbentuk Sel berbentuk
Sel berbentuk
batang, Gram batang, Gram batang, Gram
batang, Gram
Negatif, Negatif, Negatif,
Negatif, Tidak
Tidak Tidak Tidak
menghasilkan
menghasilkan menghasilkan menghasilkan
endospora.
endospora. endospora. endospora.
Motilitas Motil Motil Motil Motil

Perwarnaan Gram Koloni

Gambar 1. Pewarnaan Gram dan bentuk koloni bakteri simbion yang diperoleh pada sampel
SfTLS4.

Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, Vol. 7, No. 2, Desember 2015 469
Senyawa Bioaktif Bakteri Simbion . . .

Tabel 4. Hasil pengamatan morfologi isolat bakteri (B1-B4) dari karang S. polydactyla.

Morfologi Isolat bakteri


isolat B1 B2 B3 B4
Makroskopis Circullar, entire, Circullar, Circullar, Circullar,
koloni convex, entire, convex, entire, convex, entire, convex,
unpigmented, unpigmented, unpigmented, unpigmented,
translucent. translucent. translucent. translucent.
Mikroskopis sel Sel berbentuk Sel berbentuk Sel berbentuk Sel berbentuk
batang, Gram batang, Gram batang, Gram batang, Gram
Negatif, Tidak Negatif, Tidak Negatif, Tidak Negatif, Tidak
menghasilkan menghasilkan menghasilkan menghasilkan
endospora. endospora. endospora. endospora.
Motilitas Motil Motil Motil Motil

kan bahwa semua isolate menghasilkan warna kan pada masing-masing isolat, dimana isolat
merah, artinya bahwa isolat bakteri B1-B4 B1 memiliki kesamaan dengan isolat B2 dan
tersebut dikelompokkan pada bakteri gram B3, Perbedaan isolat bakteri B1 dan B4
negatif. Empat isolat bakteri B1-B4 menun- ditunjukkan pada uji biokimia, dimana ada
jukkan karakteristik yang sama dengan isolat perbedaan dari hasil uji hidrolisis pati,
bakteri A1-A4 (Gambar 3). Hasil pengamatan fermentasi glukosa dan sukrosa, uji metil
uji biokimia pada kedelapan isolat bakteri merah, TSI, dan Simmon’s sitrat. Hasil iden-
simbion menunjukkan bahwa isolat bakteri tifikasi menunjukkan bahwa isolat bakteri B1
tersebut dapat dikelompokan menjadi empat diidentifikasi sebagai Edward-siellla hoshi-
spesies isolat bakteri simbion. Pada empat nae dan isolat bakteri B4 adalah Pseudo-
isolat bakteri karang lunak S. flexibilis monas acidovorans (Tabel 6).
diperoleh kesamaan hasil pada masing-
masing dua isolat, dimana isolat A1 memiliki 3.1.2. Aktivitas Antibakteri Ekstrak Isolat
kesamaan dengan isolat A3, sedangkan isolat Bakteri
A2 memiliki kesamaan dengan A4, sehingga Hasil pengamatan aktivitas antibakteri
dari keempat isolat tersebut dapat dike- pada isolat bakteri simbion ditemukan hanya
lompokkan menjadi dua dimana diberi label isolat A1 memiliki zona hambat terhadap
A1 (isolat A1 & A3) sementra label A2 bakteri B. subtilis, E. coli, dan S. dysentri.
(isolat A2 dan A4). Untuk perbedaan isolat Isolat B1 dan B4 ditemukan tidak memiliki
bakteri A1 dan A2 ditunjukkan pada uji zona hambat terhadap pertumbuhan bakteri
biokimia, dimana ada perbedaan dari hasil uji pathogen, ini artinya hanya satu isolat bakteri
hidrolisis pati, fermentasi glukosa dan yang berpotensi memiliki senyawa bioaktif
sukrosa, uji metil merah, TSI, Simmon’s sebagai antibakteri (Gambar 3).
sitrat dan Reduksi nitrat. Hasil identifikasi Aktivitas antibakteri ekstrak A1 ter-
dari isolat bakteri pada karang lunak S. hadap bakteri B. subtilis dengan zona hambat
flexibilis dapat disimpulkan bahwa isolat bak- berkisar 10,16±0,3 mm yang dikategorikan
teri A1 adalah spesies Pseudomonas diminuta daya hambat kuat, sedangkan terhadap
dan untuk isolat A2 adalah spesies bakteri S. dysentri berkisar 9,86±1,7 mm dan
Edwardsiellla hoshinae (Tabel 5). Hasil uji terhadap bakteri E. coli berkisar 8,66±0,8mm,
biokimia pada keempat isolat bakteri simbion keduanya dikategorikan daya hambat sedang.
(B1-B4) pada S. polydactyla diperolehi Ekstrak isolat B1 dan B4 ditemukan tidak
kesamaan pada keseluruhan uji yang dilaku- memiliki aktivitas antibakteri (Tabel 7).

470 http://itk.fpik.ipb.ac.id/ej_itkt72
Rozirwan et al.

Perwarnaan Gram Koloni

Gambar 2. Pewarnaan gram dan bentuk koloni bakteri simion yang diperoleh pada sampel
SPTLS2.

Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, Vol. 7, No. 2, Desember 2015 471
Senyawa Bioaktif Bakteri Simbion . . .

Tabel 5. Hasil uji biokimia isolat bakteri simbion pada sampel karang SFTLS4.

Uji biokimia Isolat Bakteri


A1 A2 A3 A4
Hidrolisis pati - + - +
Hidrolisis lemak - - - -
Hidrolisis kasein - - - -
Hidrolisis gelatin - - - -
Fermentasi
- + - +
glukosa
Fermentasi sukrosa - + - +
Fermentasi laktosa - - - -
Produksi H2S - - - -
Produksi indol - - - -
Produksi urease - - - -
Uji metil merah - + - +
Voges-Proskauer - - - -
Uji TSI - + - +
Simmon’s sitrat + - + -
Reduksi nitrat - + - +

Tabel 6. Hasil uji biokimia isolat bakteri simbion pada sampel karang SPTLS2.

Isolat Bakteri
Uji biokimia
B1 B2 B3 B4
Hidrolisis pati + + + -
Hidrolisis lemak - - - -
Hidrolisis gelatin - - - -
Fermentasi glukosa + + + -
Fermentasi sukrosa + + + -
Fermentasi laktosa - - - -
Produksi H2S - - - -
Produksi indol - - - -
Produksi urease - - - -
Uji metil merah + + + -
Voges-Proskauer - - - -
Uji TSI + + + -
Simmon’s sitrat - - - +
Reduksi nitrat + + + +

3.1.3. Kandungan Metabolit Sekunder (TIC) dari ekstrak karang lunak S. flexibilis
Karang Lunak dan Simbion (SFTLS4) dan isolat bakteri simbion A1
Hasil analisis ini biasanya diguna- terlihat memiliki puncak (peak) retention time
kan untuk mengetahui profil kandungan (Rt) yang sama yaitu Rt 15,25; 15,93; dan
bahan kimia serta data spektrum MS masing- 20,19, sedangkan pada ekstrak isolat bakteri
masing senyawa. Dari nilai total ion current simbion A2 tidak ditemukan (Tabel 8).

472 http://itk.fpik.ipb.ac.id/ej_itkt72
Rozirwan et al.

(B. subtilis) (E. coli) (S. dysentri)

Gambar 3. Aktivitas antibakteri isolat bakteri simbion dari S. flexibilis dan S. polydactyla.

Tabel 7. Daya hambat ekstrak isolat bakteri simbion pada karang lunak S. flexibilis dan S.
polydactyla.

Kode Spesies Zona hambat (mm)


Isolat bakteri
ekstrak karang lunak B. subtilis E. coli S. dysentri
P. diminuta A1 S. flexibilis 10.16±0.3 8.66±0.8 9.86±1.7
E. hoshinae A A2 S. flexibilis - - -
E. hoshinae B B1 S. polydactyla - - -
P. acidovorans B4 S. polydactyla - - -

Tabel 8. Data total ion current (TIC) dari nilai m/z ekstrak karang lunak S. flexibilis dan isolat
bakteri simbion.

SFTLS4 m/z Simbion A1 m/z Simbion A2 m/z


1,9 - 1,27 - - -
11,16 - 10,65 210 11,33 210
12,18 - 12,35 244 12,86 244
14,74 - 15,25 334 16,44 339
15,25 334 15.,93 339 17,63 339
15,93 364 17,12 452 19,67 452
17,29 345 18,66 - - -
17,97 364 19,34 212 - -
20,19 - 20,19 - - -

Berdasarkan spektrum MS TIC kedua Sampel SFTLS4 menunjukkan peak tertinggi


sampel menunjukkan bahwa ada tiga nilai Rt pada Rt 15,93; 20,19; dan 15,25. Sampel A1
(15,25; 15,93; dan 20,19) yang sama dengan peak tertinggi ditunjukkan pada Rt 20,19;
membentuk pola spektrum MS yang berbeda. 15,93; dan 15,25 (Gambar 4).

Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, Vol. 7, No. 2, Desember 2015 473
Senyawa Bioaktif Bakteri Simbion . . .

A B

Waktu Retensi (menit) Waktu Retensi (menit)

Gambar 4. Spektrum TIC senyawa yang sama, A) S. flexibilis (SFTLS4); dan B) Isolat
simbion A1.

[M+H]+ A B

[M+H]+

Waktu Rentensi (menit) Waktu Retensi (menit)

Gambar 5. Spektrum senyawa aktif, A) spesies S. flexibilis (SFTLS4); dan B) isolat bakteri
simbion A1.
Berdasarkan hasil spektrum MS senyawa aktif golongan diterpen Sinularin
menunjukkan bahwa puncak dengan Rt 335 yang dikandung oleh Genus Sinularia. Profil
memiliki spektrum yang sama dengan bobot yang sama juga terlihat dari hasil spektrum
molekul senyawa 334 (m/z = 335 M+H) senyawa dari isolat bakteri simbion A1, yang
(Gambar 5). Senyawa ini diduga merupakan menunjukkan bahwa senyawa aktif diterpen

474 http://itk.fpik.ipb.ac.id/ej_itkt72
Rozirwan et al.

Sinularin juga dihasilkan oleh isolat bakteri aktivitas antibakteri yang lebih kuat diban-
simbion A1. dingkan dengan yang dari bakteri simbion
pada spons Hymeniacidon perleve (Zheng et
3.2. Pembahasan al., 2005), dan yang dari isolat bakteri pada
Pada karang lunak S. flexibilis ber- empat jenis spons (Echinodictyum sp.,
hasil didapatkan dua spesies bakteri simbion, Spongia sp., Sigmadocia fibulatus dan
yaitu Pseudomonas diminuta (A1) dan Mycale mannarensis) (Anand et al., 2006).
Edwardsiellla hoshinae (A2). Pada karang Shnit-Orland and Kushmaro (2008) menemu-
lunak S. polydactyla berhasil diidentifikasi kan senyawa aktif isolat bakteri dari mucus
dua spesies bakteri E hoshinae (B1) dan P. karang keras yang memiliki aktivitas anti-
acidovorans (B4). Bakteri simbion yang ber- biotik lebih banyak dibandingkan dengan
hasil diisolasi tersebut pernah dilaporkan oleh senyawa aktif isolat bakteri karang lunak.
Radjasa et al, (2007), yang juga menemukan Distribusi daya hambat sebagai antibakteri
bakteri Pseudomonas sp dari karang lunak S. dari senyawa bakteri simbion pada karang
polydactyla. lunak ditemukan bahwa 21,21% aktivitas
Keempat isolat bakteri yang diperoleh penghambatan terhadap bakteri gram positif
dikelompokkan bakteri gram negatif, berben- (S. aureus), 92,42% menghambat bakteri
tuk batang dan tidak menghasilkan endos- gram negatif (E. coli, V. parahaemolyticus
pora. Ada satu isolat bakteri simbion dari S. dan V. shilonii), dan 13,64 % menghambat
flexibilis diketahui berpotensi produksi senya- kedua-dua bakteri gram positif dan gram
wa bioaktif. Chelossi et al. (2004), lima strain negatif (Chen et al., 2012).
bakteri dari spons Petrosia ficiformis diin- Hasil analisis LCMS dari senyawa
duksi penghambatan satu atau lebih strain aktif karang lunak menunjukkan senyawa
indikator (patogen). Dua strain yang dipe- aktif golongan diterpen Sinularin. Senyawa
roleh dari spesimen spons yang sama (E1 dan aktif tersebut dihasilkan juga oleh bakteri
L9) menghasilkan senyawa antibiotik yang simbion. Aktivitas antibakteri dari senyawa
aktif terhadap bakteri S. aureus dan bakteri aktif bakteri simbion pada karang lunak juga
gram positif lainnya. Isolat bakteri simbion pernah dilaporkan oleh Radjasa et al., (2007).
pada S. polydactyla tidak memiliki daya Senyawa aktif yang dikandung S.
hambat antibakteri baik pada spesies E. flexibilis dengan berat molekul 334 adalah
hoshinae maupun P. acidovorans. senyawa dari golongan diterpen Sinularin.
Kemampuan aktivitas antibakteri yang Hal ini telah dilaporkan oleh Tursch et al.
ditunjukkan ekstrak isolat bakteri P. diminuta (1975) yang menemukan senyawa aktif
(A1) terhadap bakteri pathogen B. subtilis Sinulariolide dari S. flexibilis. Senyawa
dengan kategori kuat, sedangkan E. coli dan dengan berat molekul yang sama dengan
S. dysentri dengan kategori sedang. Isolat Sinularin (I) juga ditemukan pada karang
bakteri pada Sinularia sp yang diambil dari lunak S. flexibilis (Weinheimer et al., 1977).
Laut Jawa juga diperoleh dua isolat yang Senyawa diterpen lainnya seperti Flexilarin
memiliki potensi aktivitas antibakteri yang dilaporkan diproduksi juga oleh S. flexibilis
identik dengan Pseudovibrio sp (99%) dan (Lin et al., 2009). Senyawa sinuladiterpenes
Alpha proteobacterium (81%) (Sulistiyani et A–F (Lo et al., 2009). Senyawa Flexibiliso-
al., 2010). Isolat bakteri dari Nephtheidae sp lides, Flexibilisin dan 11,12-Secoflexibillin
dan Sarcophyton sp yang dikultur tidak me- (Shih et al., 2012).
nunjukkan aktivitas antibakteri, begitu juga Genus Sinularia merupakan salah satu
dengan sampel Sinularia sp yang diambil dari karang lunak yang paling menyebar dan
lapangan (Chen et al., 2012). banyak ditemukan mengandung senyawa bio-
Senyawa aktif isolat bakteri dari S. aktif. Sinularia sp dari Taman Laut Bunaken
flexibilis dari perairan P. Tegal menunjukkan diperoleh senyawa diterpen Sinularioside

Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, Vol. 7, No. 2, Desember 2015 475
Senyawa Bioaktif Bakteri Simbion . . .

(Putra et al., 2012). Sinulanor cembranolide isolasi bakteri dan peralatan selam SCUBA,
A (1) diproduksi karang lunak S. gaweli (Yen kulturisasi hingga ekstraksi sampel. Terima
et al., 2013). Sesquiterpen capillosananes S– kasih juga kepada Kepala Laboratorium
Z (1–8) diproduksi S. capillosa (Chen et al., LABTIAP BPPT Serpong dan Lab Kesda
2014). Norcembran sinugyrosanolide diha- DKI Jakarta yang telah membantu dalam
silkan S. gyrosa (Cheng et al., 2014). Senya- proses isolasi kandungan senyawa aktif.
wa diterpen Numerosol A–D (1–4) diperoleh
pada S. numerosa dari perairan Taiwan DAFTAR PUSTAKA
(Tseng et al., 2014). Senyawa Sinulolides A–
H (1–8) berhasil diisolat dari spesies Sinu- Anand, T.P., A.W. Bhat, Y.S. Shouche, U.
laria sp (Yang et al., 2014). Senyawa 5- Roy, J. Siddharth, and S.P. Sarma.
Episinuleptolide (1) dan 4α-Hydroxy-5- 2006. Antimicrobial activity of
episinuleptolide (2) diperoleh dari spesies S. marine bacteria associated with
numerosa (Chen et al., 2015). sponges from the waters off the
coast of South East India. Microbio-
KESIMPULAN logical Research, 161(3):252-262.
Arafat, D. 2009. Pertumbuhan karang lunak
Dari kedua sampel karang lunak ber- (Octocorallia: Alcyonacea) Lobo-
hasil diperoleh empat isolat bakteri simbion, phytum strictum, Sinularia dura dan
yaitu dua isolat bakteri P diminuta (A1) dan perkembangan gonad Sinularia dura
E hoshinae (A2) dari spesies S. flexibilis, hasil fragmentasi buatan di Pulau
serta dua isolat bakteri Edward-siellla Pramuka, Kepulauan Seribu. Tesis.
hoshinae (B1) dan P acidovorans (B4) dari Institut Pertanian Bogor. 82hlm.
spesies S. polydactyla. Atlas, R.M. 2005. Handbook of Media for
Potensi senyawa bioaktif sebagai Environmental Microbiology. 2nd
antibakteri ditunjukkan hanya pada isolat ed. Taylor & Francis. London. 664p.
bakteri simbion P diminuta (A1) dari spesies Benson, H.J. 2002. Microbiological applica-
S. flexibilis, sedangkan senayawa isolat tions a laboratory manual in gene-
bakteri simbion dari karang lunak S. ral microbiology. 8th ed. McGraw
polydactyla ditemukan tidak ada aktivitas Hill. Boston. 478p.
antibakteri. Kandungan senyawa bioaktif Cappucino, J.G., and N. Sherman. 2008.
isolat bakteri simbion P. diminuta (A1) di- Microbiology a laboratory manual.
ketahui kelompok diterpen sinularin yang 8th ed. Benjamin Publish. New
sama dengan senyawa bioaktif yang dihasil- York. 544p.
kan oleh karang lunak S. flexibilis. Chelossi, E., M. Milanese, A. Milano, R.
Pronzato, and G. Riccardi. 2004.
UCAPAN TERIMA KASIH Characterisation and antimicrobial
activity of epibiotic bacteria from
Penelitian ini dibiayai dari DIPA Petrosia ficiformis (Porifera, De-
Sains Teknologi dan Seni (Sateks) Univer- mospongiae). J. Experimental
sitas Sriwijaya dengan Nomor 042.04.2. Marine Biology and Ecology, 309
400089/2015. Terima kasih kami ucapkan (1):21-33.
kepada Kepala Laboratorium Mikrobiologi Chen, D., W. Cheng, D. Liu, L. van
Jurusan Biologi dan Laboratorium Biologi Ofwegen, P. Proksch, and W. Lin.
Laut Program Studi Ilmu Kelautan, Fakultas 2014. Capillosananes S-Z, new
Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, sesquiterpenoids from the soft coral
Universitas Sriwijaya yang telah memin- Sinularia capillosa. Tetrahedron
jamkan peralatan-peralatan seperti peralatan Letters, 55(19):3077-3082.

476 http://itk.fpik.ipb.ac.id/ej_itkt72
Rozirwan et al.

Chen, W.F., C.T. Yin, C.H. Cheng, M.C. Lu, aria flexibilis. Chem Biodivers, 6(12):
L.S. Fang, W.H. Wang, Z.H. Wen, J.J. 2227-2235.
Chen, Y.C. Wu, and P.J. Sung. 2015. Margeretha, I. 2012. Kajian senyawa bioaktif
Norcembranoidal diterpenes from the propolis Trigona spp. sebagai agen
cultured-type octocoral Sinularia antikaries melalui pendekatan analisis
numerosa. Int J Mol Sci., 16(2):3298- kimia dipandu dengan bioassay.
3306. Disertasi. Universitas Indonesia.
Chen, Y.H., J. Kuo, P.J. Sung, Y.C. Chang, 203hlm.
M.C. Lu, T.Y. Wong, J.K. Liu, C.F. Putra, M.Y., A. Ianaro, E. Panza, G.
Weng, W.H. Twan, and F.W. Kuo. Bavestrello, C. Cerrano, E. Fattorusso,
2012. Isolation of marine bacteria and O. Taglialatela-Scafati. 2012.
with antimicrobial activities from cul- Sinularioside, a triacetylated glycol-
tured and field-collected soft corals. lipid from the Indonesian soft coral
World J. Microbiol Biotechnol., 28 Sinularia sp., is an inhibitor of NO
(12):3269-3279. release. Bioorganic and Medicinal
Cheng, S.Y., N.L. Shih, C.T. Chuang, S.F. Chemistry Letters, 22(8):2723-2725.
Chiou, C.N. Yang, S.K. Wang, and Radjasa, O.K., S.I.O. Salasia, A. Sabdono, J.
C.Y. Duh. 2014. Sinugyrosanolide A, Weise, J.F. Imhoff, C. Lammler, and
an unprecedented C-4 norcembranoid, M.J. Risk. 2007. Antibacterial activity
from the Formosan soft coral Sinu- of marine bacterium Pseudomonas sp
laria gyrosa. Bioorganic and Medi- associated with soft coral Sinularia
cinal Chemistry Letters, 24(6):1562- polydactyla and against Streptococcus
1564. equi Subsp. zooepidemicus. Int. J. of
Collins, H.C., Lyne, and M. Patricia. 1985. pharmacology, 3(2):170-174.
Microbiological Methods. 5th ed. Shih, H.J., Y.J. Tseng, C.Y. Huang, Z.H.
Butterworths. London. 456p. Wen, C.F. Dai, and J.H. Sheu. 2012.
Hadioetomo, R.S. 1993. Mikrobiologi dasar Cytotoxic and anti-inflammatory di-
dalam praktek: teknik dan prosedur terpenoids from the Dongsha Atoll
dasar laboratorium. Gramedia Pus- soft coral Sinularia flexibilis. Tetra-
taka. Jakarta. 163hlm hedron, 68(1):244-249.
Kelman, D., A. Kushmar, Y. Loya, Y. Shnit-Orland, M., and A. Kushmaro. 2008.
Kashman, and Y. Benayahu. 1998. Coral mucus bacteria as a source for
Antimicrobial activity of a Red Sea antibacterial activity. Proceedings of
soft coral, Parerythropodium fulvum 11th International Coral Reef Sympo-
fulvum: reproductive and develop- sium, Ft. Lauderdale. Florida, 7-9
mental considerations. Mar. Ecol. Julay 2008. 257-259pp.
Prog. Ser., 169:87-95. Sulistiyani, S.A. Nugraheni, O.K. Radjasa, A.
Lay, B.W. 1994. Analisis mikroba di Sabdono, and M.M. Khoeri. 2010.
laboratorium. Raja Grafindo Persada. Antibacterial activities of bacterial
Jakarta. 168hlm. symbionts of soft coral Sinularia sp.
Lin, Y.S., C.H. Chen, C.C. Liaw, Y.C. Chen, against Tuberculosis bacteria. J.
Y.H. Kuo, and Y.C. Shen. 2009. Coastal Development, 14(1):45-50.
Cembrane diterpenoids from the Tseng, Y.J., Y.C. Yang, S.K. Wang, and C.Y.
Taiwanese soft coral Sinularia flexibi- Duh. 2014. Numerosol A–D, new
lis. Tetrahedron, 65(45):9157-9164. cembranoid diterpenes from the soft
Lo, K.L., A.T. Khalil, Y.H. Kuo, and Y.C. coral Sinularia numerosa. Marine
Shen. 2009. Sinuladiterpenes A-F, Drugs, 12(6):3371-3380.
new cembrane diterpenes from Sinul-

Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis, Vol. 7, No. 2, Desember 2015 477
Senyawa Bioaktif Bakteri Simbion . . .

Tursch, B., J.C. Braekman, D. Daloze, M. Yen, W.H., Y.D. Su, Y.C. Chang, Y.H. Chen,
Herin, R. Karlsson, and D. Losman. Y.H. Chen, C.F. Dai, Z.H. Wen, J.H.
1975. Chemical studies of marine Su, and P.J. Sung. 2013. Sinula-
invertebrates-XI: Sinulariolide, a new norcembranolide A, a novel norcem-
cembranolide diterpene from the soft branoidal diterpene from the octocoral
coral Sinularia flexibilis (coelenterata, Sinularia gaweli. Tetrahedron Letters,
octocorallia, alcyonacea). Tetrahed- 54(18):2267-2270.
ron, 31(2):129-133. Zheng, L., H. Chen, X. Han, W. Lin, and X.
Weinheimer, A.J., J.A. Matson, M.B. Yan. 2005. Antimicrobial screening
Hossain, and D. van der Helm. 1977. and active compound isolation from
Marine anticancer agents: sinularin marine bacterium NJ6-3-1 associated
and dihydrosinularin, new cembra- with the sponge Hymeniacidon per-
nolides from the soft coral, Sinularia leve. W. J. Microbiology and Bio-
flexibilis. Tetrahedron Letters, 18(34): technology, 21:201-206.
2923-2926.
Yang, B., X. Wei, J. Huang, X. Lin, J. Liu, S. Diterima : 9 September 2015
Liao, J. Wang, X. Zhou, L. Wang, and Direview : 6 Oktober 2015
Y. Liu. 2014. Sinulolides A-H, new Disetujui : 15 Desember 2015
cyclopentenone and butenolide deri-
vatives from soft coral Sinularia sp.
Marine drugs, 12(10):5316-5327.

478 http://itk.fpik.ipb.ac.id/ej_itkt72

You might also like